PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Mada Jimmy Fonda Arifianto 1; Edi Santoso2
ABSTRACT Article presents manufacture information system design in Astra manufacture institute injection plastic laboratory. In manufacture process, the working productivity is increase to lowered the costs. Information system on manufacture process needs to defined more detail and specific so the information can be access transparantly and the miss use of information did not happen. Manufacture information system can support the whole production process to produce high quality product, precise, and with low costs. Keywords: information system, manufacture
ABSTRAK Artikel membahas perancangan sistem informasi manufaktur di laboratorium plastik injeksi politeknik manufaktur Astra. Dalam proses manufaktur, produktivitas kerja ditingkatkan untuk menurunkan biaya. Sistem informasi pada kegiatan manufaktur perlu didefinisikan secara lebih detail dan spesifik supaya informasi dapat diakses secara transparan dan tidak terjadi pemakaian informasi yang tidak tepat. Sistem informasi manufaktur dapat mendukung keseluruhan proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, tepat waktu, dan biaya yang serendah mungkin. Kata kunci: sistem informasi, manufaktur
1 2
Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta
84
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 84-90
PENDAHULUAN Untuk dapat bertahan dan berkembang di era globalisasi yang semakin kompetitif, dunia industri dituntut untuk mempunyai daya saing tinggi. Pendirian Politeknik Manufaktur Astra merupakan salah satu usaha untuk menjawab tantangan dunia industri dengan berusaha menciptakan sumber daya manusia yang siap kerja. Salah satu strategi untuk menerapkan pola link and match, Politeknik Manufaktur Astra memiliki suatu departemen produksi yang berfungsi untuk menciptakan suasana industri di kampus, sekaligus sebagai sumber masukan dana untuk menyumbang biaya pendidikan yang relatif mahal. Departemen produksi pada masing-masing Program Studi dikelola oleh Institusi di bawah Departemen Pelayanan Industri yang bertugas sebagai pintu masuk pesanan dari pelanggan. Namun demikian, dalam pelaksanaannya, masih ada beberapa kendala mengenai kegiatan produksi yang masih manual sehingga menyebabkan sulitnya mengakses informasi produksi, banyaknya cacat produk, serta efisiensi produksi yang belum optimal. Untuk itu, sudah saatnya Departemen Produksi menerapkan Sistem Informasi Manajemen Produksi yang diharapkan dapat menghasilkan suatu ketepatan, kecepatan, dan keakuratan terhadap hasil pengolahan data dan informasi di segala hal berkaitan dengan kegiatan manufaktur. Untuk mendapatkan data secara tepat dari kasus yang terjadi sehingga tingkat produktivitas yang sebenarnya dapat dipertanggungjawabkan dan mendapatkan akses informasi secara cepat, akurat, transparan untuk memudahkan pengawasan, dibutuhkan manajemen untuk proses pengambilan keputusan serta membantu menurunkan tingkat cacat produk. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk melakukan hal berikut. 1. Mengidenitifikasikan kasus yang berkaitan dengan sistem produksi, seperti penyebab produk gagal, efisiensi pemakaian material, dan penyebab kurang optimalnya produktivitas. 2. Membuat model sistem informasi yang terkait dengan sistem produksi. 3. Merancang sistem pengendalian produksi secara sentralisasi yang meliputi pengendalian inventori dan penanganan masalah yang berkaitan dengan proses injeksi plastik.
Perancangan Sistem… (Mada Jimmy Fonda Arifianto; Edi Santoso)
85
PEMBAHASAN Metode pemecahan masalah yang digunakan, diperlihatkan pada diagram alir berikut ini (Gambar 1). MULAI Perumusan Masalah Pengumpulan data Identifikasi sistem berjalan Perbaikan sistem Perancangan sistem informasi manufaktur Pemrograman Database Ujicoba Sistem
Ditemui Masalah ?
Modifikasi Ya
Tidak Implementasi ke pengguna
SELESAI Gambar 1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah
86
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 84-90
Dari hasil pengamatan, didapati bahwa kegiatan produksi yang sedang berjalan saat ini masih belum optimal. Hal itu ditunjukkan dengan adanya tingkat reject yang melebihi standar yang sudah ditentukan, yaitu 4%. Demikian juga dengan tingkat produktivitas yang belum mencapai kapasitas produksi yang sebenarnya. Faktor penyebab belum optimalnya kegiatan produksi diperlihatkan pada fishbone diagram berikut ini. METODA
INFORMASI
MATERIAL
Tidak ada form dokumen
Aliran Informasi masih simpang siur
Pemanasan material kurang merata
Masalah tidak terdokumen tasi
Keterlambatan Informasi
Belum ada petunjuk
MANUSIA
Risiko kehabisan material
Kualitas berkurang
tidak bisa mengatasi masalah lebih awal
Kelelahan pekerja
Banyak part yang di finishing ulang
Tidak memperhitungkan safety stock
Sistem Produksi belum optimal
Produktivitas berkurang
Parameter sering menyimpang
Mesin sudah berumur tua
Belum ada kontrol pemeriksaan parameter dan dokumen MESIN
Gambar 2 Diagram Tulang Ikan tentang Permasalahan Sistem Produksi
Masalah yang terjadi pada sistem produksi itu perlu diperbaiki dengan mengelompokkan masalah tersebut menurut faktor penyebab utama. NO
1
2
FAKTOR
MASALAH
PENYEBAB
TINDAKAN
Permasalahan yang lambat untuk diatasi
Tidak ada prosedur untuk mengatasi masalah
Kelelahan pekerja
Finishing ulang yang banyak
Membuat prosedur kerja untuk proses produksi dan pengatasan masalah
Produktivitas berkurang
Mesin sudah tua dan sering ada kerusakan
Manusia
Mesin
Lebih sering melakukan pengecekan mesin
Perancangan Sistem… (Mada Jimmy Fonda Arifianto; Edi Santoso)
87
3
4
5
Parameter mesin berubah
Tidak ada kontrol untuk pemeriksaan setting parameter
Kualitas material berkurang
Pemanasan material kurang merata
Risiko kehabisaan material
Penyediaan material tidak memperhitungkan safety stock
Masalah dan pengatasan tidak terdokumentasi
Tidak ada form dokumentasi
Dibuatkan form
Keterlambatan informasi
Aliran Informasi masih simpang siur / tidak terkoordinasi
Dibuatkan sistem yang mengintegrasikan semua informasi untuk meningkatkan produktivitas.
Material
Metode
Informasi
Dibuatkan control check untuk setting parameter Material yang akan dipanaskan disirkulasikan Diperhitungkan safety stock berdasar waktu pengiriman dan kebutuhan untuk produksi
Setelah itu, dilakukan perbaikan dengan memperhatikan hal sebagai berikut. 1. Sistem diharapkan mampu mengukur efisiensi material dan operator produksi. 2. Sistem mampu menyediakan informasi secara cepat meliputi jumlah produk, jumlah reject. maupun catatan setting parameter. 3. Sistem mampu membantu proses set up dengan memberi informasi parameter mesin sesuai dengan produk. 4. Sistem memiliki faktor keamanan dalam mengakses data dan input data.
Usulan Perbaikan Perbaikan sistem yang dilakukan, pada intinya adalah membuat integrasi ke seluruh bagian sistem produksi. Perbaikan tersebut menggunakan pendekatan sistem informasi untuk menjamin bahwa setiap bagian yang terlibat dengan kegiatan produksi melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Sistem akan memantau setiap kegiatan karyawan dan aliran barang sehingga hal yang dapat menurunkan produktivitas dapat dihindari. Mengingat bahwa keterbatasan jumlah karwawan dan kadang-kadang ada pekerjaan mendadak yang di luar dugaan, sistem harus memantau seluruh kegiatan sehingga tingkat produktivitas yang sesungguhnya dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Untuk menunjang hal tersebut, ditambahkan satu bagian yang berfungsi untuk memonitor dan mengendalikan jalannya produksi dan fasilitas yang mendukungnya. Pada Error! Reference source not found. menunjukkan alur sistem yang baru.
88
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 84-90
Jika ada permintaan pengiriman dari pelanggan, DPI harus memeriksa terlebih dahulu jumlah barang yang tersedia di gudang. Informasi itu diperoleh melalui Production Control. Jika jumlah barang yang diminta belum terpenuhi maka DPI akan meneruskan informasi tersebut ke pelanggan serta memberikan estimasi pengiriman. Perancangan sistem informasi produksi sebagai berikut. 1. Pembuatan model untuk aplikasi komputer. 2. Pembuatan aplikasi dengan program komputer. 3. Rangkaian hardware penunjang. 4. Pengujian rancangan sistem yang berkaitan dengan sistem produksi.
PENUTUP Sistem informasi pada kegiatan manufaktur merupakan sebuah sistem pendukung untuk meningkatkan produktivitas kerja. Informasi yang diolah melalui sistem ini dapat membantu dalam menganalisis persoalan yang sedang terjadi pada kegiatan manufaktur. Tingkat penggunaan material dan sumber daya lain dapat diketahui secara transparan sehingga memudahkan pengawas produksi dalam menekan biaya yang tidak perlu. Selain itu, sistem informasi manufaktur dapat memadukan keseluruhan proses produksi mulai dari pemesanan barang, pengendalian persediaan, pemakaian material, laporan produksi, sampai pada pengiriman material ke pelanggan. Karena Sistem Informasi Manufaktur memiliki cakupan yang luas, untuk dapat diimplementasikan ke seluruh bagian, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Perubahan menuju ke implementasi Sistem Informasi Manufaktur memerlukan adaptasi bagi semua pengguna. Untuk itu, bagi semua karyawan yang terlibat, perlu mendapatkan pengarahan ataupun pelatihan mengenai alur sistem informasi dan penggunaan aplikasinya.
Perancangan Sistem… (Mada Jimmy Fonda Arifianto; Edi Santoso)
89
DAFTAR PUSTAKA Davis, Gordon B.. Sistem Informasi Manajemen. Bagian I Pengantar. Penerbit PPM. Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia. Michael, Amundsen and Curtis Smith. 2002. Dasar-dasar Pemrograman Database dengan Visual Basic 5. Yogyakarta: Andi. _________________. 2002. Pemrograman Database Tingkat Menengah dengan Visual Basic 5. Yogyakarta: Andi. McLeod, Jr., Raymond. 2001. International.
Management Information Sistems. Prentice Hall
Pressman, Roger S. Software Engineering: a Practitioner’s Approach. The McGraw-Hill Companies, Inc. Susanto, Azhar. 2002. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Universitas Padjadjaran. Bandung: Lingga Jaya. Sutalaksana, Iftikar Z. 1997. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB.
90
INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 84-90