PERANCANGAN RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DAN LINGKUNGAN Zulkadri Ahsan, Elfida Agus, Hasan Basri Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang (25133), Indonesia E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Rumah Sakit Ketergantungan Obat adalah Rumah tempat merawat, menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita yang telah menggunakan jenis obat – obat tertentu secara berkala dan terus menerus, hingga berakibat merusak diri sendiri. Provinsi sumatera Barat merupakan provinsi yang termasuk rawan terhadap peredaran Narkoba / Narkotika dan penyalahgunaan zat adiktif. Berdasarkan data dari BNP (Badan Narkotika Propinsi) Pada Tahun 2013 bahwa jumlah ketergantungan narkoba disumbar yang terdata adalah 63.873, jumlah ini adalah peringkat 21 diindonesia per-tahun (2013) dan yang sudah mengikuti Instruksi Penerima Wajib lapor (IPWL) adalah 560 orang dengan kecendrungan meningkat pertahun adalah 5% sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar dari tersangka adalah termasuk dalam kategori golongan usia produktif dan berpendidikan.Konsep utama dari perancangan ini adalah penempatan, penyusunan massa bangunan, penyelesaian desain landscape.Unit layanan Rumah Sakit Ketergantungan Obat ini adalah : Bagian Pencegahan, Rawat Jalan, Rawat Inap, Bagian Pendidikan, Bagian Pengembangan, Laboratorium, Apotik, Kantor Pengelola harian dan Yayasan, Instalasi Gizi dan Dapur, Laundry dan Service. Kata Kunci :Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Koto Tangah Padang, NAPZA, permasalahan sosial, behavioural Architecture. DESIGN OF HOSPITAL DRUG DEPENDENCE APPROACH TO ARCHITECTURE BEHAVIOR AND THE ENVIRONMENT Zulkadri Ahsan, Elfida Agus, Hasan Basri Department of Architecture, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract Drug Dependency Hospital is the house where caring, providing and provide health care to patients who have been using drugs - certain drugs regularly and continuously, and lead to self-destructive. West Sumatra province is the province that includes vulnerable to trafficking drugs / narcotics and abuse of addictive substances. Based on data from the BNP (Provincial Narcotics Agency) In the year 2013 that the number of drug dependence disumbar recorded is 63 873, it is ranked number 21 in Indonesia per-year (2013) and which has followed the instructions for Compulsory Recipient report (IPWL) is 560 people with increased tendency is 5% per year mostly students. This indicates that most of the suspects are included in the category of the productive age group. The main concept of this design is the placement, preparation of building mass, the completion of the design landscape.Unit Drug Dependence Hospital services are: Section Prevention, Outpatient, Inpatient, Department of Education, Keywords: Drug Dependence Hospital Tangah Koto Padang. Drug addicts, social issues, behavioural Architecture.
perlu dilakukan beberapa
PENDAHULUAN Meluasnya
narkotika
di
Indonesia
terutama dikalangan generasi muda karena
langkah
–
langkah berikut: 1. Menentukan Judul Tugas Akhir
adanya faktor budaya global. Walaupun
Penentuan judul yang sesuai dengan
pendidikan
agama
dan
terus
gagasan dan ide yang dikemukakan,
diperkuat,
tetapi
pengaruh
faktor
dimana meliputi nama proyek serta
moral
lingkungan, pergaulan, lemahya iman, perhatian dan pendidikan dari orang tua yang kurang, menyebabkan kaum muda pada
umumnya
penyalahgunaan
terjerumus dan
kedalam
ketergantungan
Narkoba /Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (Napza).
terganggu kesehatan jiwanya, tetapi masih dapat berpikir jernih yang memerlukan pertolongan terapi medis, bukan di hukum dalam bentuk kurungan atau penjara. Saai ada tempat
khusus yang menangani masalah NAPZA, panti rehabilitasi belum memadai dan rumah sakit yang ada tidak khusus menangani NAPZA, sehingga perlu dibuat Rumah Sakit Khusus yaitu Rumah Sakit Ketergantungan Obat.
a) wawancara Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait b) Studi Banding
project atau bangunan yang berkait dengan
perancangan,
melakukan perbandingan terhadap segi arsitektural yang di rancang untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain
dengan
melakukan
pengamatan langsung. c) Studi Literatur Mengmpulkan semua referensi dan data-data
yang
terkait
dengan
perancangan, dimana nantinya studi
pemandu dalam merancang.
Penyusunan Tugas Akhir ini dengan Judul Rumah
sakit
d) Studi Standarisasi Mempelajari masalah-masalah yang
Ketergantungan Obat ” dilakukan dengan
berhubungan
beberapa
direncanakan
macam
lalu
literature akan menjadi arahan dan
METODOLOGI “Perancangan
2. Mengumpulkan Data
Dengan mencari informasi beberapa
Pecandu NAPZA adalah orang yang
ini Sumatera Barat belum
lokasi yang akan di tempati.
pendekatan
berupa
dengan untuk
yang
melengkapi
proses pengumpulan data yang bertujuan
data
untuk memperoleh data yang akurat, maka
perencanaan dan perancangan.
masukan
dalam
proses
e) Studi Lokasi 1
Dengan melakukan studi Lokasi
penyembuhan dan jauh dari hiruk
pada site yang telah dipilih guna
pikuk
mengenali
karakter site yang
nantinya Menjadi Usulan yang menarik
menyangkut batasan, kendala dan
dan tentunya dapat Diterima dengan
potensi yang ada.
baik Oleh Pemerintah Kota Padang
3. Menganalisa Data:
kebisingan
kota.
Sehingga
sebagai pihak yang berwenang.
Proses ini dilakukan dengan pembahasan
2. Luasan Site
dan observasi berdasarkan data real yang
Lokasi Perencanaan berada di Jalan Air
diperoleh untuk ditindak lanjuti dalam
Dingin, Kecamatan koto tangah, luas
proses pemecahan permasalahan
Site ± 6 ha.
4. Konsep dan Proses Desain
3. Batasan site
Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan
masalah
yang
akan
diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep makro merupakan analisa dari segi kawasan, messo ke site,,dan Mikro ke bangunan yang terbagi menjadi
Gambar 1 : Foto Udara Sumber : Google/map, Tahun 2014
konsep tapak dan konsep desain bentuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Dan Analisa
A.
Sebelah Utara berbatasan dengan : Hutan Lindung
B.
Sebelah Selatan : lahan Kosong & Perkebunan
C.
Sebelah Barat berbatasan dengan : Lahan Kosong & Perbukitan
D.
Sebelah Timur berbatasan dengan : jalan Padang-Solok Air Dingin.
1. Posisi site Lokasi yang Direncanakan berada di Air
Dingin
Kec.
Koto
Tangah
Padang,Sumatera Barat. Daerah ini Sesuai
dengan
pengobatan
Persyaratan
NAPZA
dari
khusus Depkes,
daerah yang sejuk merupakan daerah yang ideal untuk upaya pemulihan
4. Analisa Tapak A. Pencapaian dan Sirkulasi.
Pasien/ Penderita. Daerah yang jauh
a. Analisa Pencapaian Makro
dari
kota,
Main Enterance dan Site Enterance
keuntungannya adalah pasien akan
merupakan salah satu faktor penting
terkonsentrasi
dalam
pusat
keramaian
pada
kegiatan
pertimbangan
sebuah 2
bangunan,
yaitu
sebagai
penghubung antar dunia luar dengan bangunan tersebut didalam site. Keberadaan sebuah enterance juga merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter dan persepsi masyarakat ketika akan memasuki sebuah ruangan.
Air Dingin dengan lebar jalan ± 6 meter, dikelilingi oleh ladang dan hutan lindung Dingin. Jalan PadangSolok Air Dingin merupakan jalan dengan kecepatan kendaraan yang tidak terlalu ramai. Berdasarkan keadaan fisik site tersebut, maka perletakan
ME
memungkinkan
dari
hanya arah
jalan
Padang-Solok
Air
Dingin.
Sedangkan
bisa
diletakkan
SE
disamping site dengan pertimbangan jalan
baru,
maupun
terletak
didepan
bersebelahan
dengan
ME.
Berdasarkan
pengelompokan
jenis
Kegiatan,
Main Enterance terletak langsung di depan Apotik dan Rawat jalan, sedangkan Site Enterance Dibagi 4 yaitu Untuk Unit Gawat Darurat dan Pengunjung Unit Perawatan, Untuk Kantor
Pengelola
Pencegahan, keterampilan.
Pengolahan fungsi
mempertimbangkan
dan
sifat
Memberikan
antar
keamanan
unit. dan
kenyamanan melalui kejelasan gerak bagi para pasien, pengelola maupun pengunjung. Memudahkan pencapaian dan tidak menimbulkan crossing yang
Site terletak dijalan Padang-Solok
pembuatan
b. Pencapaian Mikro
dan
Untuk
Bagian Unit
mengganggu. B. Analisa Orientasi a. Site terletak dijalan Padang-Solok Air Dingin dengan batas sebelah utara dengan ladang dan hutan lindung, barat berupa ladang dan hutan lindung, timur perbukitan, sungai dan hutang lindung, selatan dengan
ladang/
masyrakat
dan
perkebunan permukiman
masyarakat. b. Aplikasi single enterance pada pencapaian RSKO serta perletakan area parkir yang sesuai dengan pola kegiatan pengunjung. c. RSKO terdiri dari unit-unit massa dengan perbedaan privasi, sehingga unit penerimaan awal yaitu Unit Bagian Pencegahan dan
UGD
memiliki kedekatan lebih mudah diakses dari jalan raya sehingga memerlukan
orientasi
langsung
yang bersifat Publik d. Unit Keterampilan, dimana bersifat semi publik memerlukan orientasi 3
menuju jalan raya dan memerlukan
kebisingan berasal dari aktifitas
orientasi pencapaian langsung.
lalu lalang dijalan tersebut.
e. Unit
keterampilan
memiliki
b. Seperti
juga
zoning analisa
privasi,
orientasi Langsung, tetapi bersifat
berdasarkan
kebisingan
semi private.
ditentukan menjadi tingkatan zona
f. Unit Neuro Psikiatri dan Unit
aktifitas yaitu zona ramai, zona
rehabilitasi mental karena bersifat
transisi dan zona tenang. Zona
Private,
ramai adalah zona yang tidak
tidak
memerlukan
pencapaian langsung.
menuntut ketenangan, zona transisi
g. lingkungan yang bersifat tenang
merupakan zona dengan tingkat
didapat dengan pengolahan site
ketenangan yang cukup dan zona
didapat dengan pengolahan site
tenang
yang berkontur dimana dikelilingi
menuntut ketenangan tinggi.
oleh
lahan
hijau
menyejukkan.
zona
yang
D. Analisa Kontur Tanah
Sedangkan
Pemanfaatan kontur tanah disekitar
dan
kekeluaragaan
Site digunakan untuk mendukung
dengan
pembentukan
keterbukaan dibentuk
yang
merupakan
pembentukan
suasana
lingkungan
space yang mempu menyatukan
Rumah Sakit yang diinginkan yaitu
unit-unit.
tenang, akrab dan kekeluargaan.
h. dengan pengolahan seperti
menjadikan
yang tepat
a. Luasan site ± 6,7 ha dengan
ruang-ruang
keadaan sekeliling berupa ladang
terbuka dan open space.
perkebunan rakyat, hutan lindung dan perbukitan serta kondisi tanah
C. Analisa Kebisingan/ Noise.
Relatife Datar, orientasi mengarah
a. Karena site terletak dipinggir jalan
pada jalan yang ada didepan site.
Padang-Solok yang terputus di
b. Kondidi kontur yang semakin ke
perbukitan karena belum selesai
timur memiliki ketinggian rendah.
dalam
pengerjaannya,
maka
c. Terdapat sungai di arah timur site
sumber kebisingan yang utama
yang berada pada kontur terendah
adalah
dari site.
dari
aktifitas
penduduk
sekitar dan para pendatang yang ingin melihat pemandangan juga mandi dikolam serta sungai yang tidak
jauh
dari
site.
Maka
E. Analisa Klimatologi. 1. Matahari 4
a. Bangunan diarahkan kearah utara-selatan dengan banyak bukaan sebelah barat dan timur.
Sehingga
pencahayaan
alami
juga dapat tersaring oleh adanya barrie vegetasi tersebut. c. Jenis dan penempatan Vegetasi sbb :
maksimal dan pengaruh pemanasan dapat
Tanah lapang dapat menjadi sumber
ditekan seminimal mungkin.
datang dan berkumpulnya arus angin.
b. Penggunaan elemen horizontal seperti
Oleh karenanya pada area open space
tritisan, atap, balkon yang menjorok
yang
keluar sehingga memberikan keteduhan.
membuat pergerakan angin menjadi
c. Pembayangan, untuk menjaga agar sinar
ditumbuhi
dapat
lambat dan dapat membawa kesejukan
matahari tidak masuk kedalam ruangan
disiang hari.
melalui
bukaan
vegetasi
adalah
dengan
Penghawaan
maupun
tritisan.
efektif apabila angin yang datang
Pemilihan warna dan tekstur permukaan
tegak lurus dengan bukaan, variasi
ruang dalam dan luar untuk memperoleh
orientasi sampai 30% dari arah tegak
pementulan cahaya yang baik tanpa
lurus angin utama cukup efektif untuk
menyilaukan
memperoleh penghawaan alami.
penggunaan
tirai
mata
serta
pemilihan
material yang sesuai.
alami
akan
menjadi
F. Analisa Penzoningan
d. Menerapkan penghijauan lingkungan
Penzoningan merupakan dasar dalam
merupakan salah satu solusi terbaik
menentukan zona-zona untuk masing -
untuk
masing pengelompokan ruang. Dalam
dapat
mengatasi
kesilauan
maupun angin gunung yang ada
menentukan
disekitar site.
meninjau analisa-analisa tapak yang
e. Pengaturan letak dan dimensi bukaan
telah
zona
ditentukan yaitu
tersebut
harus
sebagai
untuk mengatur cahaya yang masuk
penentuan,
:
dapat dimanfaatkan dengan baik.
pencapaian,Analisa orientasi
dasar Analisa
2. Angin
Analisa view dan kebisingan,
a. Terdapat angin disekitar site yang
Analisa kontur, Analisa klimatologi.
mempunyai kecepatan cukup besar
Dari analisa tersebut, maka pemetaan
dan dapat mengganggu.
ruang pada bangunan Rumah Sakit
b. Angin yang datang bisa ditekan kecepatannya dengan menggunakan yaitu
barrier
Keuntungannya
vegetasi/ selain
pohon.
angin
Ketergantungan Obat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu : 1. Zona Publik
itu
Adalah zona dimana masyakat atau
sendiri, debu-debu yang terbawa angin
pengunjung dapat mencapai unit-unit 5
dan ruang-ruang dengan mudah.
mental, Unit pengembangan, Unit
Memiliki kebisingan tinggi serta
Penelitian, instalasi gizi, instalasi
aksebilitas/
Jenazah dan Fasilitas sekretariat.
pencapaian
langsung.
Bagian Unit/ ruang yang termasuk diantaranya
yaitu
Unit/
pencegahan,
bagian
bagian
unit/
ruang
penunjang medik yaitu apotik dan UGD, khusus UGD karena sifatnya gawat darurat harus dekat dengan Main Enterance.
Pada zona ini pengunjung atau umum
masih
dapat
mencapai bagian unit/ ruang di dalamnya. Selain itu bersifat lebih khusus bila dibandingkan dengan bagian/ ruang-ruang Publik. Bagian dari unit/ ruang yang dimaksud adalah
Unit
rawat
jalan,
laboratorium.
umum
tidak
dapat
mencapai zona ini yaitu unit rawat siang
Zona ini tidak dapat dicapai oleh
keluarga
umum
kecuali
dari
kandung
pasien
dan
dari
yang
mendapatkan
Pertama,
parkir
izin
1
arah
dengan
kemiringan 90º terdapat taman pada tengah-tengah pola parkir. Kedua, ruang
untuk
vegetasi
pelindung memberikan kesan nyaman pada kendaraan, namun memakan lebih banyak ruang. Ketiga pola parkir 2 arah 90º, sangat nyaman untuk digunakan
sebagai
pola
bersangkutan. Bagian dari unit yang termasuk dalam zona ini yaitu Unit Neuro Pskiatri, Unit Rehabilitasi
parkir
kendaraan roda 2 1. Konsep Perencangan a. Konsep Dasar Perancangan Untuk
menanggapi
masalah
kontur dan
menggunaan sistim bangunan panggung pada lahan. Fungsinya agar bangunan tidak mengalami perbedaan elevasi lantai, bangunan
4. Zona Private
masyarakat
site, baik roda 4 maupun roda 2.
menggunakan sistim cut and fill
3. Zona semi private Masyarakat
tata parkir yang dapat diterapkan pada
pemakaian
2. Zona Semi Publik
masyarakat
G. Penataan Parkir
yang
terletak
pada
lahan
berkontur, maka penggunaan sistim cut and fill dan sistim bangunan panggung pada lahan menjadi solusi, agar bangunan menjadi lebih kokoh dan tercegah dari bahaya erosi lahan. Selain itu pemanfaatan pepohonan juga berpengaruh terhadap kontur dan ketahanan tanah.Sehingga tidak terjadi longsor
1
Gambar 2 : Site plan Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015
8
9
10
Gambar : Rawat Jalan Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015
11
12
Gambar : Unit Rawat Inap Rawata Mental Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015 13
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Setelah dilakukan evaluasi baik itu konsep
dr. Lydya Harlina Martono. S. K. M & dr.
maupun disain yang dikaitkan dengan
Satya
Joewana. Pencegahan dan
skripsi dan gambar pra rencana, maka
penaggulangan
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
narkoba berbasis sekolah
penyalahgunaan
berikut: a. Kawasan ini sangat berpotensi untuk perencanaan
Rumah
Sakit
Joyce Marcella Laurens. Arsitektur & Perilaku Manusia
Ketergantungan Obat sebagai tempat rehabilitas para Pasien atau Pecandu agar dapat bekerja dengan layak dan
Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 1 & 2, Jakarta : Erlangga.
bisa bersosialisasi ke masyarakat pada Ratizza,
umum nya. b. Perlu kembali
adanya
penyusunan
agar
dapat
ruang
S.Kep.
Penyalahgunaan
dan
ketergantungan NAPZA.
memenuhi
kebutuhan ruang sesuai fungsi dan
Ricard Herdman (1986). Fundamentals of Urban Design
kenyamanan (standart). c. Potensi site sangat mendukung untuk
Sommer, Robert, (1969). The Behavioral
masa rehab para Pasien NAPZA. d. Faktor
lingkungan
yang
sangat
Basis of Design.
mempengaruhi aktifitas Pasien dalam masa
Perawatan
dan
melakukan
kegiatan pembelajaran keterampilan
Triska Fenany. Fungsi, Ruang, Bentuk dan ekspesi dalam arsitekur.
ketika dalam tahap rehabilitas selama White, Edward T, 1985, Buku pedoman
masa Pemulihan. e. Mengangkat
tema
“Arsitektur
Konsep, Bandung : Intermedia.
Lingkungan dan Perilaku” diharapkan menjadi suatu inspirasi bagaimana cara membangun.
8