PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK KOMUNIKASI KOMPUTER MELALUI SERIAL PORT MENGGUNAKAN MULTIPLEKSER
Abdul Muis Mappalotteng Email:
[email protected] Pendidikan Teknik Elektro FT UNM Makassar ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) merancang perangkat keras multiplekser untuk komunikasi satu dengan beberapa komputer, (2) merancang suatu perangkat lunak pengendalian komunikasi tersebut, (3) merancang perangkat lunak pengelola hubungan beberapa komputer dalam sistem yang di rancang, (4) merancang perangkat lunak transfer file melalui serial port berbasiskan Metode penelitian ini adalah eksperimen, yakni merancang perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan yang dimaksud. Perangkat keras yang dibuat dapat melayani maksimal 16 komputer anak dan satu komputer induk. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perangkat keras multiplekser 1 to 16 atau 16 to 1 dapat dirancang dengan menggunakan komponen utama IC 4067; (2) perangkat lunak dapat dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 3.02 serta dengan bantuan komponen komunikasi; (3) Transfer file dapat dilakukan melalui null modem dengan menggunakan protokol transfer file Zmodem.
ABSTRACT This research is meant to (1) design a multiplexer hardware for communicating between one and several computers, (2) design a communication control software, (3) build a software for organizing the relationship between several computers in the system that is about to be build, as it is refered to studying. This method of research is experimental, which means making hardware and software for achieving the particular purpose. The hardware is capable of serving the maximum of 16 sub-computer and 1 central computer. The results of the research showed that: (1) multiplexer hardware 1 to 16 or 16 to 1 can be design using the main component IC 4067. The controlling tool is Counter 4516 and D latch 4042; (2) Software can be design by using the programming language of Borland Delphi 3.02 with the assistance of communication component; (3) Transfer file can be done through null modem, by using the protocol transfer file Zmodem.
2
Pendahuluan Pemanfaatan komputer pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni telah banyak diterapkan. Hal ini terjadi karena perkembangan komputer yang sangat pesat, baik dalam segi perangkat keras maupun dalam perangkat lunaknya. Pengembang perangkat lunak dan perangkat keras senantiasa berusaha menyusup ke segala bidang tersebut, diantaranya dalam bidang pendidikan, walaupun masih terbatas dalam hal-hal yang bersifat sistem informasi dalam dunia pendidikan, dan belum banyak menjangkau microteaching atau pengajaran dalam kelas. Komputer belum banyak dilibatkan dalam proses belajar mengajar (PBM) dalam kelas, padahal komputer memiliki potensi yang sangat besar sebagai media pembelajaran tersebut. Untuk mewujudkan suatu sistem di atas, diperlukan suatu komunikasi antar komputer. Komunikasi antara PC ini dikendalikan dengan suatu software dan hardware (multiplekser) yang akan mengatur komunikasi atau proses pembelajaran dengan berbantuan komputer ini. Sedangkan antarmuka (interface) yang digunakan dalam hubungan ini memanfaatkan serial RS-232-C yang telah tersedia dan menjadi standar di setiap personal computer (PC). Antarmuka serial ini merupakan hubungan serba guna antara berbagai jenis peralatan komputer yang berbeda (Less Fred, 1992), dengan demikian melalui serial port ini dapat dilakukan suatu hubungan komunikasi antarkomputer. Komunikasi adalah hubungan timbal balik yang dilakukan oleh dua pihak yang saling memberi dan menerima. Komunikasi antarkomputer adalah komunikasi data yang melibatkan pengiriman dan penerimaan data untuk keperluan tertentu. Pada pihak pengirim akan ada masalah yang timbul pada saat komunikasi seperti, bagaimana format data yang akan dikirim, kapan data bisa dikirim, lewat mana data bisa dikirim. Sedangkan di pihak penerima pun akan timbul masalah pula seperti, bagaimana memberitahu bahwa data sudah diambil dan bagaimana memberitahu bahwa data berikutnya harus segera dikirimkan. Masalah-masalah
3
tersebut yang menjadikan komunikasi antar komputer menjadi kompleks dan perlu mendapat perhatian khusus. Bertolak dari latar belakang di atas, maka kajian ini diarahkan untuk merancang dan membangun suatu perangkat lunak dan perangkat keras untuk dapat mengendalikan komunikasi komputer khusus tersebut. Dalam aplikasi kajian tersebut akan terjadi suatu komunikasi dua arah antarkomputer. Komunikasi antara kedua pihak akan melahirkan suatu transfer data dengan memanfaatkan serial port RS232C dan membangun perangkat lunak dengan berbasis pada Windows 32 bit. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah rancangan perangkat keras dan perangkat lunak dapat mengendalikan komunikasi data pada komputer; (2) Bagaimanakah perangkat lunak untuk transfer file melalui media serial port dengan berbasis Windows 32 bit. Penelitian ini bertujuan untuk (1) merancang suatu perangkat keras multiplekser/selektor untuk keperluan komunikasi satu dengan beberapa komputer, (2) merancang suatu perangkat lunak pengendalian komunikasi tersebut
Transfer File Transfer file adalah pertukaran file antara dua komputer. Komputer itu bisa jadi dua PC, sebuah PC dan sebuah mainframe atau minikomputer, atau sebuah PC dan sebuah layanan informasi. Umumnya orang masih bingung antara transfer file dan uploading serta downloading. Untuk menambah kebingungan, proses pentransferan file dan komputer pusat ke PC sering disebut downloading, apakah digunakan protokol transfer file atau tidak. Downloading teks, menyangkut penangkapan file teks yang datang dan komputer pusat. Tidak bisa dilakukan transfer file biner delapan bit (seperti program-program dan file data) melalui cara download teks. Transfer file dilakukan dalam cara yang dikontrol; mekanisme pengontrolnya ialah protokol transfer file. Sebuah protokol transfer file adalah serangkaian peraturan yang menjelaskan cara transfer harus dilakukan. Protokol mendikte berapa
4
banyak data yang harus dikirim pada suatu waktu, dan menentukan cara untuk pemeriksaan integritas data yang ditransfer. Tidak seperti uploading dan downloading teks, protokol transfer file memungkinkan untuk mempertukarkan setiap jenis file dengan komputer lain (Freed dan Frank, 1992). Untuk dapat menggunakan protokol transfer file, komputer pada kedua ujung hubungan harus mendukung protokol yang sama. Ada beberapa protokol populer yang digunakan secara luas, dan beberapa program komunikasi menyertakan protokol hak ciptanya.
Metodologi Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu memenuhi tujuan yang akan dicapai. Rancangan sistem terdiri atas rancangan perangkat keras dalam hal ini perancangan sebuah multiplekser atau dapat juga dikatakan multi input/output atau dalam istilah lain dapat dikatakan selektor otomatis, serta rancangan terhadap perangkat lunak baik yang akan mengontrol perangkat keras maupun yang akan digunakan secara keseluruhan, dalam hal ini rancangan perangkat lunak untuk dapat berjalan di atas perangkat keras yang telah dibangun. Secara umum, rancangan sistem ini ditunjukkan dalam Gambar 1. Komputer pribadi sebagai workstation bagi user dapat berjumlah 1, 2, 3 …. N, disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini, cacah komputer user adalah 16 buah. 1. Perangkat Keras Multiplekser Multiplekser yang dimaksudkan di sini adalah sebuah rangkaian elektronik yang akan mengemudikan/memilih secara otomatis PC yang akan dipantau atau sebaliknya. Multiplekser ini disebut pula multi input/output karena dapat berfungsi sebagai input dan output dengan beberapa jalan masuk/jalan keluar. Pemilihan PC yang akan dipantau dikontrol melalui port serial pada masing-masing komputer. Dengan memberikan sinyal lonceng (clock) pada rangkaian yang dibangun. Untuk membangun rangkaian ini digunakan IC TTL dan CMOS yang sesuai, dan disesuaikan dengan jumlah PC yang akan dihubungkan.
5
a. Saklar elektronik dwiarah CMOS 4067 Blok-blok bangunan logika digit MOS komplementer yang memiliki kekompleksan SSI dan MSI sudah disambut sebagai rumpun logika yang memenuhi idaman (Wasito, 1992). Mereka cepat sekali menjadi populer sementara pabrik-pabrik menawarkan kian banyak ragam dengan harga yang masuk akal. Rangkaian terpadu CMOS yang pada mulanya dirancang untuk keperluan penerbangan antariksa, kini menempati bagian-bagian dalam instrumen-instrumen tentengan, elektronika industri dan medik, penerapan otomotif, periferi komputer dan juga mendominasi pasaran arloji elektronik. Beberapa piranti CMOS, seperti saklar analog dwiarah memanfaatkan keistimewaan teknologi CMOS yang khas itu, antara lain 4067. Tabel 1. Karakteristik lumrah (RCA) T = 25oC
VDD ON resistance ∆ON resistance betwwen any two channels
5
10
15
V
470
180
125
Ω
15
10
5
Ω
CMOS 4067 terdiri atas enambelas saklar dwiarah, masing-masing dengan satu sisi dikoneksikan kepada jalan masuk/jalan keluar mandiri (Xo … X15) dan sisi yang lain dikoneksikan kepada jalankeluar/jalanmasuk bersama (X). Dengan jalan masuk Enable(E) RENDAH maka salah satu saklar terpilih (Status ON, impedansi rendah) oleh jalan masuk-jalan masuk address (A, B, C, D), lihat tabel benaran. Dengan jalan masuk enable TINGGI, maka semua saklar berada dalam status OFF berimpedans tnggi, tak tergantung pada jalan masuk-jalan masuk Address. Tabel 2. Fungsi pena IC CMOS 4067 Pin
Fungsi
Pin
Fungsi
1 2 3 4 5 6
Out/in common X7 X6 X5 X4 X3
13 14 15 16 17 18
VDD X8 X9 X10 X11 X12
6
7 8 9 10 11 12
X2 X1 X0 A B Ground
19 20 21 22 23 24
X13 X14 X15 Enable C D
Tabel 3. Tabel benaran IC 4067 Select D 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 X
ON Switch (Low impedance
F C 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 X
B 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 X
A 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 X
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
X0 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 None
b. Pencacah Biner 4 bit Pencacah elektronik menghitung cacah pulsa yang masuk kebagian masukan "pulsa detak" (atau pemicu). Piranti ini terdiri atas beberapa flip-flop yang dihubungkan demikian hingga dapat bekerja secara toggle. Penghitungan dilakukan dengan kode biner, keadaan tinggi dan rendah menyatakan angka biner (binary digit, bits) 1 dan 0 (Duncam, 1982).
7
Untuk keperluan
pemilihan jalan keluar yang dikehendaki dari saklar
elektronik dwiarah CMOS 4067, diperlukan suatu pencacah biner 4 bit sebagai masukan bagi channel switch (A, B, C, D). Untuk keperluan ini dapat dipilih dari seri TTL 7493, 74293 dan 74393 atau dari seri CMOS 4516B Tiap pencacah taksinkron monolit ini terdiri atas empat gulang-guling induk hamba (JK-flipflop) dan penggerbangan tambahan guna menyediakan pencacah bagi dua dan pencacah biner tiga tingkat yang panjang daur cacahnya adalah bagi delapan untuk 93A, dan 'L93. Untuk menggunakan panjang cacahnya yang maksimum (dekada, bagi duabelas, atau biner empat bit) pada pencacah-pencacah ini, maka jalan masuk B dihubungkan pada jalan keluar QA. Denyut-denyut cacah masukan dikenakan kepada jalan masuk A, dan keluarannya adalah seperti yang dijelaskan dalam tabel fungsi yang bersangkutan. Jalan masuk A dan B disulut lonceng masukan pada transisi tinggi ke rendah. Jalan masuk B memiliki isi masukan (input load) dua (Wasito, 1991). Rangkaian terpadu CMOS 4516B seperti disebutkan di atas merupakan pencacah empat bit yang keluaran-keluarannya menyatakan hitungan Q0=1, Q1 = 2, Q2 = 4, dan Q3 =8. Jika hitungan mencapai suatu angka misalkan 3, Q0 dan Q1 tinggi. Hitungan maksimum adalah 1111 dalam bilangan biner (=15). Ini dicapai jika keempat keluaran tinggi seperti diagram waktu pada Gambar 2.
0
1
2
1
3
4
1 2
5
6
1
2 4
4
7
8
1 2
2
4
4
9
10 11 12 13 14 15 Cacah Detak pulsa
1
1 2
8
8
8
1
2
8
1 Q0 2
2 Q1
4
4
4
4 Q2
8
8
8
8 Q3
Gambar 4. Diagram waktu CMOS 4516B
8
Pada sisi menaik (
) dari sebuah pulsa detak, hitungan bertambah satu
jika U/D ‘tinggi’ dan berkurang jika U/D ‘rendah’. Jika R diambil ‘tinggi’, pencacah reset ke nol. Mengambil CI (BM) ‘tinggi menghentikan hitungan dan masukan ini dapat digunakan untuk mencegah atau megizinkan penghitungan. Jika PE (PP) dibuat ‘tinggi’ pencacah membaca hitungan seluruhnya pada keempat masukan preset tidak tergantung pada pulsa detak (Duncan, 1982). Tabel kebenaran pada Tabel 3 di bawah ini menunjukkan perilaku pencacah ini. Tabel 3 Tabel kebenaran CMOS 4516B PD
X X X
R 0 0 1 0 0
BM 0 0 X 1 X
PP 0 0 X 0 1
U/D 1 0 X X X
Gerak Hitung naik Hitung turun Reset ke nol Tidak menghitung Preset hitungan
2. Rancangan Perangkat lunak Rancang bangun perangkat lunak dibuat dengan menggunakan salah satu bahasa tingkat tinggi, yang berbasiskan sistem operasi Windows 9x (visual). Pada hakikatnya perangkat lunak yang akan dibangun terdiri dari dua bagian utama, yakni satu perangkat lunak yang akan mengontrol kerja multiplekser (perangkat keras yang dibangun) dan satu lagi perangkat lunak yang dimungkinkan dapat mengimplementasikan sistem untuk dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Perangkat lunak pengendali dan perangkat lunak aplikasi dijadikan satu dalam paket yang disebut SPBJ menggunakan bahasa pemrograman visual 32 bit (under Windows 9x) yakni Borland Delphi 3.0x. Inti perangkat lunak yakni dapatnya berkomunikasi antara dua komputer, pengalihan komunikasi dilaksanakan oleh perangkat keras multiplekser. Dalam pemrograman transfer file melalui serial port RC232C berbasis 32 bit diperlukan
9
adanya suatu perangkat lunak antarmuka yang menghubungkan antara bahasa pemrograman yang digunakan dengan perangkat keras yang akan diakses. Untuk perangkat keras komunikasi khususnya transfer file diperlukan adanya suatu protokol yang mengatur kapan dan bagaimana data akan dikirimkan. Sebagaimana uraian sebelumnya mengenai protokol transfer file, maka pilihan penggunnaan transfer file yakni menggunakan protokol Zmodem, yang memiliki keunggulan di antara beberapa protokol transfer file lainnya. 3. Bahasa Pemrograman Untuk mewujudkan rancangan sistem yang dimaksud, yakni perangkat lunak pengendali dan aplikasi yang berada dalam satu paket, diperlukan suatu bahasa pemrograman yang berbasiskan Windows 95. Bahasa pemrograman yang dipilih adalah Borland Delphi 3.02. Sejak akhir tahun 1996, Borland telah mengeluarkan Delphi 3.0 versi beta, yang dikenal dengan istilah Borland Ivory, sebagai pengganti Delphi 2.0. Baru kemudian pada bulan Maret 1997 Borland Delphi 3.0 versi release-nya diluncurkan dan langsung dipromosikan sebagai salah satu bahasa pemrograman terbaik saat ini Dani Okianto, 1998). Dalam pembuatan sebuah program, Delphi menggunakan sistem yang disebut RAD (Rapid Application Development). Sistem ini memanfaatkan bahasa pemrograman visual yang membuat seorang programmer lebih mudah mendesain tampilan program (user interface). Delphi 3.0 dikatakan mampu membuat aplikasi dengan kecepatan eksekusi 3 sampai 6 kali lebih cepat dibandingkan Visual Basic 5.0. Dan pada Delphi 2, oleh Pranata (1997) dinyatakan bahwa hasil riset yang telah dilakukan oleh Borland International menghasilkan bahwa aplikasi yang dihasilkan oleh Borland Delphi 2 lebih cepat 15 kali dibandingkan visual basic 3, dan 800 kali lebih cepat dari Power Builder 4.
10
Untuk pemrograman dengan akses ke serial port, Delphi belum menyediakan komponen visual maupun komponen non visualnya. Oleh karena itu untuk akses tersebut haruslah digunakan fungsi API (Application Programming Interface).
Gambar 5. Ide dasar rancangan Dalam perancangan ini, hal yang akan dicapai adalah terselenggaranya komunikasi antara komputer yang satu (sisi instruktur) dan komputer lainnya (client/peserta didik), dan pengiriman file (untyped) dari dan ke komputer client. Khusus dalam transfer file tak bertipe (untyped) digunakan protokol transfer file Zmodem. Dalam pemrograman berbasis Windows (32 bit), akses ke serial port tidak dapat dilakukan langsung oleh bahasa pemrograman yang digunakan, melainkan harus menggunakan Windows API (Application Programming Interface) yang akan
11
menghubungkan bahasa pemrograman yang digunakan dalam hal ini Borland Delphi versi 3.02 dengan perangkat keras serial port RS-232C. Rutin akses ke port serial COM dengan mamanggil fungsi Windows API merupakan momok bagi programmer. Pengaksesan dengan cara demikian sangatlah rumit, maka dalam penelitian ini digunakan komponen add ins yang disediakan oleh pihak ketiga yang dapat ditambahkan sebagai Visual Component Library (VCL) atau Non Visual Component Library (NVCL) pada Borland Delphi 3,02. Dengan memanfaatkan produk komponen dari pihak ketiga tersebut maka pemrograman komunikasi lewat serial port dapat dilakukan dengan lebih sederhana. 1) Jalankan program, akan muncul splash screen sambil program dimuat ke memori. 2) Periksa port serial, apakah ada yang belum terpakai, jika ya lanjutkan dan munculkan program utama. Jika tidak munculkan pesan pemilihan port yang masih kosong (tidak digunakan). 3) Jika port telah dipilih, jalankan program utama. 4) Baca konfigurasi yang terakhir direkam dari file *.ini, kalau baru pertama kali dijalankan rekam konfigurasi default ke disk. Dan program dijalankan dengan nilai default ini. 5) Pilih menu yang akan dijalankan, Klik toolbar connect untuk menghubungi salah satu client. 6) Lalu pilih salah satu client yang akan dituju. 7) Apakah ada komputer client yang telah dipilih?, jika ya lanjutkan ke langkah berikutnya, jika belum ulangi langkah ke 7. 8) Program menset multiplekser ke salah satu alamat yang dituju. 9) Jika nomor client yang dipilih ada lanjutkan ke nomor 10, jika tidak ada munculkan pesan. 10) Komputer client memeriksa apakah ada sinya akan adanya hubungan, jika ya jalankan program SPBJ client, jika tidak ulangi terus langkah ke 10 hingga adanya sinyal akan terjadinya komunikasi.
12
11) Komputer guru siap dan komputer client juga siap. 12) Amati toolbar apa atau menu apa yang dipilih oleh pemakai (client atau instruktur). Pilih layanan yang akan dijalankan, jika memilih terminal mode aktifkan terminal mode lanjutkan ke langkah nomor 13. Jika memilih transfer file aktifkan menu transfer file lanjutkan ke langkah nomor 15. Jika tombol exit atau menu exit yang dipilih oleh pemakai, maka rekam konfigurasi terakhir, tutup port komunikasi, dan keluar ke system. 13) Masukkan pesan yang akan dikirim melalui tombol yang ada pada keyboard. 14) Komputer client akan menerima pesan tersebut dan menampilkan di layar terminal. 15) Aktifkan menu uploading file, pilih satu atau beberapa file yang akan dikirimkan. 16) Klik OK, lalu program akan mengirimkan blok-blok file ke buffer serial com yang selanjutnya dikirimkan ke komputer lain. 17) Apakah pengiriman blok file tidak terjadi kesalahan? Jika ya, ulangi mengirimkan blok yang terakhir. Jika tidak lanjutkan ke blok file berikutnya. 18) Lakukan langkah ke 12 hingga keseluruhan file di-transfer. 19) Jika file menunjukkan EOF, kembalikan sinyal melalui flow kontrol hardware yakni sinyal RTS. 20) Jika EOF, tutup menu progressif, dan kembali ke menu utama program. 21) Selanjutnya ulangi langkah ke 12. 22) Keluar dari program.
Kesimpulan Berdarakan hasil penelitian perancangan perangkat keras dan perangkat lunak komunikasi komputer melalui port serial menggunakan multiplekser dapat disimpulkan antara lain: (1) Perangkat keras multiplekser 1 to 16 atau 16 to 1 dapat dibangun dengan menggunakan komponen utama IC 4067. Pengendaliannya menggunakan Counter 4516 dan IC 4042 sebagai penguncinya; (2) Perangkat lunak dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 3.02
13
serta dengan bantuan komponen komunikasi; (3) Transfer file dapat dilakukan melalui null modem dengan menggunakan protokol transfer file Zmodem.
Daftar Pustaka Abdul Muis Mappalotteng. (1999). Rancang bangun pembelajaran berbasis jaringan. Yogyakarta: PPS UGM. Chacha & P. Insap Santosa. 1995. Bagaimana memanfaatkan sepasang komputer. Yogyakarta: Andi Offset. Chanond, K. 1988. “The effect of feedback, corretness of response and response confidence on learner’s retention in CA”. In Simonson (ed) Proceeding of selected Research Paper Presentation. New Orleans, LA: Association for Educational Communication and Technology. Cocco, M. 1997. Tcommportdriver (comdrv32) programmer's reference, tcommportdriver component. Download internet. Situs: www.mdlive.com/d3k/. Daniel L., Slotnick. 1986. Computers and applications. Massachusetts Toronto: Dick Heath and Company. David M. Fetterman. 1998. “Web of meaning: Computer and internet Resources for educational research and instruction. American educational research.Volume 27, nopember 3 April 1998. Dedi Rusmadi. 1996. Digital dan rangkaian. Bandung: Pionir Jaya. Dwihono. 1996. Rangkaian Logika. Surabaya: Indah. Frank J. & Derfler, Jr. 1992. PC Magazine guide to linking LANs.Alih bahasa oleh Kurniadi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Freed, Les dan Derfler, Frank J., Jr. 1992. Guide to modem Communications. Terjemahan oleh Sri Asisah. Jakarta: PT. Gramedia. Gagne, R.M., Wagner, W. dan Rojas. 1981. Planning and authoring computer assisted instruction lessons” Educational Technology, 21(9), 17-26. Gunawan, Ganiadi 1991. Memanfaatkan serial RS-232-C. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Hamacher, V. Carl, dkk 1990. Computer organization, third edition. New York: McGraw-Hill, Inc. Kozma, R. 1982. Instructional design in a chemistry laboratory course: The impact of structure and aptitudes on performances and attitudes” Journal of Research in Science Teaching, 19, 261-270. Kulik, J., Kulik, C., dan Cohen, P. 1980. “Effectiveness of computer based college teaching: A meta analysis of finding” Review of educational research 50(1), 525-544. Lilie, D.L., Hannum, W.H. dan Stuck, G.B. 1989. Computer and effective instruction. New York: Logman.
14
Maddux, D.C. 1992 “User developed computer assisted instruction: Alternatives in authoring software” Educational Technology. 4, 7-12. MarshallSoft Computing. 1998. Rs-232- serial Communication users manual version 1.3. DownLoad Internet. Situs: www.marshallsoft.com. MarshallSoft Computing. 1998. Windows standard communications library for delphi. Reference manual version 2.3. DownLoad Internet. Situs: www.marshallsoft.com. Pappas, Nicholas L. 1994. Digital Design. Singapore: West Info Acces. Purwono, Edi. 1997. Intranet penerapan teknologi internet untuk membangun jaringan milik perusahaan. Majalah Tipps Edisi No. 6 atahun I. Surabaya. Rizkiawan, Rizal 1996. Tutorial Perancangan Hardaware.1,2,3..Jakarta: Elexmedia komputindo. Sinclair, Ian R. 1993. Panduan belajar Elektronika Digital. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Sulistyaningsih, Sri dan Sumiyati, 1984. Mengenal Teknik Dasar Komputer. M2S Bandung. Suyarto, Heru K. 1996. Implementasi jaringan komputer sebagai media komunikasi di PT LEN industri (persero). Bandung: PT. LEN Industri (Persero). Tanenbaum, Andrew S. 1996. Computer networks, third edition. New Jersey: Prentice-Hall. Tips. 1996. “Komunikasi antar dua komputer lewat RS-232-C seri 1”. Majalah Tips edisi 004 tahun I, 57-58. Tips. 1996. “Komunikasi antar dua komputer lewat RS-232-C seri 2”. Majalah Tips edisi 005 tahun I, 47-48. Tom Duncan. 1982. Adventures with digital electronics. London: John Murray Tompkins, W.J. & Webster, J.G. 1988. Interfacing sensors to the IBM PC. New Jersey: Prentice Hall International. Turbo Power. 1998. Async Profesional version 2.55. Help File Windows 95. Wijayacitra, Paulus. 1994. CMOS databook. Jakarta: Elexmedia Komputindo Winarno, P.M. 1997. “Menyambut nusantara 21”. Majalah Infokomputer edisi No. 9 Vol XI 1997. Jakarta. WRQ. 1999. Configuring Reflection to Do PC-to-PC File Transfers. Down Load Internet situs: http://www2.wrq.com/filelibrary/fileinfo.asp?filename= PC2PCXFR. RCL