BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Geografi 2.1.1
Pengertian Sistem Definisi sistem selalu berkembang, bertambah dan bervariasi, sesuai cara masing-masing ahli mendefinisikannya. Berikut ini merupakan sebagian kecil dari definisi-definisi sistem yang beredar di berbagai pustaka: Berdasarkan
pendapat
Jogiyanto
(2003,p34),
sistem
dapat
didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan posedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu, sebagai contohnya adalah sistem akutansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluran kas, penjualan, pembelian dan buku besar. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencaopai tujuan terentu, sebagai contohnya adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak. Suatu sistem terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses adalah
6
7 prosedurnya. Kedua pendekatan tersebut hanya mengambil satu aspek dari sistem saja untuk menjelaskannya dari sudut pandang aspek tersebut. Berdasarkan pendapat Mcleod (2001,p11), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan
pendapat
O’Brien
(2003,p8),
sistem
dapat
diterjemahkan secara sederhana sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Kesimpulannya, sistem adalah kumpulan elemen yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan, yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan
Mekanisme Pengendalian
Masukan
Transformasi
keluaran
Gambar 2.1 Sistem Berdasarkan Pendapat Mcleod (2001, p12)
8 2.1.2
Pengertian Informasi Berdasarkan pendapat O'Brien (2003,p13), informasi adalah data yang telah dikonversikan menjadi bentuk yang memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir tertentu. Berdasarkan pendapat McLeod (2001,p15), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti. Sedangkan pengertian informasi menurut Laudon (2003,p7), adalah data yang dibentuk menjadi suatu yang berarti dan berguna bagi manusia. Berdasarkan pengertian informasi menurut Turban (2003,p15), adalah sekumpulan data yang diorganisasikan kedalam bentuk yang berguna. Dari definisi-definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang memiliki fungsi bagi pengguna yang memerlukannya.
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon (2002,p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan (atau menampilkan),
memproses,
menyimpan,
dan
mendistribusikan
informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol di dalam organisasi. Menurut O’Brien (2003,p7), sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer, dan sumber data yang dapat mengumpulkan, mendapatkan,
9 dan mendistribusikan informasi. Menurut Turban (2001,p17), sistem informasi mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menganalisa informasi untuk tujuan tertentu yang mengolah masukkan (data dan instruksi) dan menghasilkan keluaran (laporan, hasil perhitungan). Sistem informasi yang baik harus dapat menyediakan pemrosesan transaksi yang cepat dan tepat, kapasitas besar, dan akses penyimpanan yang cepat, komunikasi cepat, mengurangi informasi yang berlebihan, dapat melampaui hambatan, menyediakan dukungan dalam pengambilan keputusan dan kompetitif.
2.1.4
Pengertian Geografi Ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya, atau studi mengenai area-area yang berada di permukaan bumi, di dalam pengertian karakteristik-karakteristiknya. Defenisi lain ilmu pengetahuan mengenai tempat-tempat (places) yang sangat mengkonsentrasikan diri pada kualitas dan potensi suatu negara. (http://www.total.or.id). Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gê ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan"). Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari
10 akibat
yang
disebabkan
dari
perbedaan
yang
terjadi
itu.
(http://id.wikipedia.org)
2.1.5
Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG) Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahaan dan proses analisis data/fakta spasial sehingga diperoleh infromasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi tertentu. Sistem ini sudah ada sebelum komputer ditemukan dan merupakan kegiatan rutin seorang ahli geografi. Sistem Informasi Geografi (SIG) menurut Turban (2005, p79), adalah sistem yang berbasikan komputer yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan, memeriksa, menggabungkan, memanipulasi dan menampilkan data menggunakan peta yang telah terdigitasi. Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem komputer yang dapat menyimpan dan menggunakan data untuk menggambarkan tempat tempat di atas permukaan bumi.(Heywood, 2002, p12) Menurut (ESRI ,1990), SIG sebagai suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua
bentuk
informasi
yang
(http://ilmutanahunsri.files.wordpress.com)
berreferensi
geografi.
11 Dapat ditarik kesimpulan bahwa SIG adalah suatu sistem yang mampu mengolah data spasial sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang dapat di manfaatkan dalam pembuatan keputusan. a. Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG) Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem yang kompleks, biasanya terintegrasi dengan lingkungan – lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem Informasi Geografi terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut : •
Perangkat Keras Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC dekstop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (hard disk) yang berkapasitas besar, dan mempunyai kapasitas memori atau RAM (Random Access Memory) yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
•
Perangkat lunak Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci.
•
Data dan Informasi Geografi
12 SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya dari perangkat-perangkat
lunak SIG yang
lain,
maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan menggunakan keyboard. Data spasial adalah data yang memiliki beberapa bentuk dari data mengenai ruang atau data geografi yang dapat mereferensikan kepada ruang dua atau tiga dimensi. Data spasial ditandai oleh informasi tentang posisi, koneksi dengan bentuk lain, dan rincian dari karakteristik data yang tidak spasial (Burrough, 1986; Departemen Lingkungan, 1987). •
Manajemen Suatu proyek SIG akan berhasil jika diatur dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
b. Subsistem sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Prahasta, 2005), yaitu: •
Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula
yang
bertanggung
jawab
dalam
mengkonversi
atau
13 mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG (Sistem Informasi Geografi). •
Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
•
Data Manajemen Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.
•
Data Manipulasi dan Analisis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG (Sistem Informasi Geografi). Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.2 Subsistem-Subsistem Sistem Informasi Geografi
14 c. Kemampuan yang Dimiliki Sistem Informasi Geografi
memperoleh informasi mengenai data geografi dalam skala tertentu mengenai suatu daerah akan menjadi lebih akurat. Hal ini dikarenakan SIG (Sistem Informasi Geografi) memungkinkan untuk update sesering mungkin, seiring dengan perubahan permukaan bumi dari waktu ke waktu. Berdasarkan pendapat (Prahasta,2001, p6-8), kelebihan Sistem Informasi Geografi adalah sebagai berikut: •
Kemampuan yang sangat efektif dalam membantu prosesproses pembentukan, pengembangan, atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang menggunakannya dan selalu berdampingan dengan lingkungan fisik dunia nyata yang penuh dengan kesan-kesan visual.
•
Sebagai alat bantu (baik tools maupun bahan tutorials) utama yang interaktif, menarik, dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, spasial, kependudukan dan unsur geografi yang terdapat di permukaan bumi berikut data atributnya.
•
Kemampuan analisis data spasial dan non spasial.
•
Kemampuan mengubah presentasi dalam berbagai bentuk.
•
Kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk layer atau coverage data spasial.
15 •
Kemampuan dalam menampilkan data spasial berikut atributnya.
•
Semua operasi yang dimiliki oleh perangkat SIG (Sistem Informasi Geografi) dapat
dilakukan secara interaktif dengan
bantuan menu-menud dan help yang bersifat user friendly. •
Kemampuan untuk menurunkan data secara otomatis tanpa harus melakukan intepretasi secara manual.
•
Semua
aplikasi
SIG
dimanipulasi dengan
(Sistem
Informasi
menggunakan
Geografi)
dapat
perintah-perintah
dalam
bahasa pemrograman yang dimiliki perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografi) yang bersangkutan. •
perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografi) sudah menyediakan fasilitas-fasilitas untuk berkomunikasi dengan aplikasi perangkat lunak lainnya hingga dapat bertukar data secara dinamis.
•
Implementasi sebagai map server atau GIS server yang siap melayani queries baik para clients melalui jaringan lokal maupun jaringan internet.
•
Kemampuan
untuk
membantu
pekerjaan
yang
kaitannya dengan bidang bidang spasial dan geo-informasi.
erat
16 2.1.6
Pemetaan a. Pengertian Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.(http://surveyandmapping.kotabogor.net) Berdasarkan pendapat Suyono (1992,p235), peta adalah hasil pengukuran dan penyelidikan yang dilaksanakan baik langsung maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permukaan bumi dan didasarkan pada landasan ilmiah. Berdasarkan pendapat Burrough (1986,p13), peta adalah kumpulan dari titik, garis, dan area yang didefinisikan sesuai dengan lokasinya serta referensinya melalui sistem koordinat dan atributatributnya. b. Jenis – Jenis Peta Peta dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam jenis, antara lain: 1. Peta Dasar Peta dasar biasanya digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umunya menggunakan peta topografi. (http://surveyandmapping.kotabogor.net)
17 Berdasarkan fungsinya, peta dasar adalah peta yang menyajikan informasi dasar di atas peta dimana data tambahan yang sifatnya khusus dikompilasikan atau dicetak, sehingga menghasilkan peta baru. Peta baru ini disebut juga peta tematik. Contohnya: peta wilayah, peta jalan dan sebagainya. 2. Peta Tematik Peta tematik adalah peta yang mempunyai tujuan khusus, pada peta ini hanya
mempunyai isi mengenai suatu pokok
bahasan atau pokok pikiran saja (Burrough, 1986, p1). Contohnya: peta geologi, peta hutan dimana peta tersebut hanya menampilkan informasi secara khusus tentang geologi atau hutan. 3. Peta Umum Peta umum adalah penggambaran tentang penampakan dipermukaan bumi atau di ruang angkasa secara terpilih, baik yang nyata maupun abstrak pada bidang datar dan dengan suatu skala tertentu. Contohnya: peta atlas. 4. Peta Topografi Berdasarkan pendapat (Suyono ,1992 ,p235), peta topografi adalah gambaran mengenai permukaan bumi yang dinyatakan dengan simbol-simbol, tanda-tanda serta keterangan dalam skala tertentu. Contohnya: peta kontur.
18 2.1.7
Format Penyajian Data Peta Bentuk penyajian data peta geografi dalam Sistem Informasi Geografi (SIG), antara lain: 1. Titik (Point) Dalam peta maupun SIG (Sistem Informasi Geografi), titik dapat digunakan sebagai petunjuk lokasi atau posisi penampakan geografi. 2. Garis (Line) Merupakan gabungan dari titik-titik, garis umumnya digunakan untuk menunjukkan batas wilayah. 3. Bidang (Area) Merupakan bidang tertutup oleh garis, biasanya disajikan dalam bentuk poligon digunakan untuk menggambarkan wilayah.
Y
. X
Gambar Titik
Gambar Garis
Gambar Bidang
Gambar 2.3 Penyajian Data Sistem Informasi Geografi
2.1.8
Analisa Data Pada Sistem Informasi Geografi Ada berbagai macam jangkuan fungsi untuk analisis data yang tersedia dalam kebanyakan paket sistem informasi geografi, antara lain: teknik pengukuran (measurtment technique), query atribut (attribute
19 query), analisis pendekatan (Proximity analysis), operasi overlay (overlay operatiaons) dan analisis model permukaaan (surfaces) serta jaringan (networking). Langkah awal penting untuk memahami analsis data spatial dalam sistem informasi geografi adalah memiliki pengetahuan mengenai terminologi yang digunakan. Mencari istilah standar menjadi suatu hal yang sulit karena berbagai paket perangkat lunak sistem informasi geografi seringkali menggunakan kata yang berbeda-beda untuk menjelaskan suatu fungsi yang sama, dan individu dengan latar belakang suatu bidang tertentu cenderung lebih senang menggunakan istilah-istilah tersendiri. Adapun terminologi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Entiti Titik, garis, area individual dalam suatu database SIG. 2. Atribut Data tentang entiti. Dalam SIG, data vektor disimpan dalam database, sedangkan dalam SIG raster nilai suatu sel dalam grid raster merupakan kode numerik yang digunakan untuk mewakili ada tidaknya suatu atribut. Lebih jauh, atribut pada suatu entiti dapat disimpan dalam database yang disambungkan dengan gambar raster. 3. Fitur Suatu
obyek
dalam
dunia
nyata
yang
direpresentasikan dalam database sistem informasi geografi. 4. Layer data
akan
20 Suatu set data untuk suatu kepentingan dalam suatu SIG. Layer data dalam SIG biasanya mengandung data dari satu tipe entiti saja. 5. Gambar Layer data dalam SIG raster. Yang harus diingat adalah setiap sel dalam gambar raster akan membawa suatu nilai tunggal yang berfungsi sebagai kunci atribut yang ada didalamnya. 6. Sel Suatu titik(pixel) tunggal dalam gambar raster. a. Queries Bagian dasar dan penting dari kebanyakan proyek SIG (Sistem Informasi Geografi) adalah melakukan query dalam database SIG (Sistem Informasi Geografi) untuk menampilkan data.
Query
menawarkan metode untuk mendapatkan data, dapat dilakukan pada data yang menjadi bagian database SIG (Sistem Informasi Geografi) ataupun pada data prosedur baru hasil dari analisis data. Query berguna pada setiap tahapan analisis SIG (Sistem Informasi Geografi) untuk memeriksa kualitas dari pengukuran SIG (Sistem Informasi Geografi) raster. Secara umum, ada dua tipe query yang dapat dilakukan SIG (Sistem Informasi Geografi) yaitu spasial dan non spasial. Query non spasial merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan atribut dari suatu fitur. “Berapa banyak hotel mewah yang ada disana?” merupakan suatu query non spasial karena baik pertanyaan
21 ataupun jawabannya tidak melibatkan analisis dari komponen spasial data. Query ini dapat dilakukan oleh perangkat lunak database itu sendiri. “Dimana hotel mewah di daerah itu ?” pertanyaan ini termasuk query spasial karena berhubungan dengan “dimana”. Lokasi hotel tersebut akan di representasikan dalam bentuk peta. b. Analisis Spasial Kuantitatif Analisis
spasial
kuantitatif
menjelaskan
tentang
proses
spasial dan polanya untuk diuji dan digunakan untuk membantu mencari arti dalam data spasial. Masing-masing analisis tersebut dapat digunakan pada tingkat lokal maupun global. Ada tiga metode utama yaitu: •
Exploratory and Descriptive Statistics Dapat
digunakan
fenomena spasial
untuk dan
menggambarkan
menyediakan
data
distribusi
dari
atribut,
jarak
antara satu titik pengamatan ke titik lainnya, fitur garis atau area, jarak ke pengamatan terdekat, dan lokasi dari suatu titik. •
Predictive Statistics Dapat digunakan untuk melihat hubungan antara fenomena spasial.
•
Prescriptive Statistics
22 Dapat digunakan untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi dalam suatu keadaan tertentu.
2.1.9
Data a. Pengertian Data Data adalah penelitian yang kita buat dari mengawasi dunia nyata. Data dikumpulkan sebagai fakta atau bukti yang bisa diproses untuk memberikan data tersebut arti dan mengubah data tersebut menjadi informasi. Oleh karena itu, ada perbedaan yang jelas antara data dan informasi, walaupun kedua informasi ini sering tertukar dalam pemakaiannya. Sedangkan informasi adalah data yang telah ditambahkan arti dan konteks (Heywood, 2002). Jadi dengan memiliki rincian atau detail, sebuah data menjadi sebuah informasi. Semua primary dan secondary data memiliki tiga model atau dimensi, yaitu temporal, thematic, dan spatial (spasial). Dan semua data harus memungkinkan untuk dapat diidentifikasi sebagai salah satu dari tiga model tersebut. Misalnya terjadi kecelakaan avalanche yang berlokasi di Bukit Three Pines pada 14 Februari 1995, dan ketiga model itu adalah: • Temporal: 14 Februari 1995; • Thematic: kecelakaan avalanche; dan • Spatial: Bukit Three Pines
23 Dimensi temporal menyediakan catatan mengenai kapan data terkumpul dan dimensi thematic menjelaskan mengenai karakter dari fitur dunia nyata yang dideskripsikan data. Dan pada SIG, data thematic biasa disebut sebagai data non-spasial atau data atribut. Dimensi spasial dari data dapat dianggap sebagai nilai, kumpulan karakter atau simbol yang menunjukkan kepada pengguna mengenai lokasi dari fitur yang sedang diobservasi. Pada contoh di atas, referensi spasial digunakan sebagai deskripsi tekstual yang hanya akan berguna bagi mereka yang familiar dengan area tersebut. Bagaimanapun juga, karena SIG tidak memiliki “pengetahuan lokal” maka semua data yang digunakan dalam SIG harus diberikan referensi spasial yang matematis. Salah satu contoh yang paling umum adalah map dengan koordinat. Di sini, pasangan koordinat (x,y) digunakan untuk menempatkan posisi dari fitur dalam kotak yang seragam dalam sebuah peta. b. Jenis – Jenis Data Data yang berisi informasi geografi dibagi menjadi tiga konsep topologi, yaitu: • Titik (Point) • Garis (Line) • Wilayah (Area)
24 2.1.10 Basis Data a. Pengertian Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang berelasi secara logikal beserta penjelasan memenuhi
dari
data tersebut yang dirancang untuk
kebutuhan informasi pada suatu organisasi (Connoly,
2002, p14-15). Basis data adalah penggabungan dari sekumpulan unsur data yang berhubungan secara logika. Basis data menggabungkan catatn lama yang disimpan dalam arsip terpisah ke dalam unsur data yang biasa menyediakan data untuk banyak aplikasi. (O’Brien, 2003, p145). b. Pengertian Tabel Tabel adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris (Connoly, 2002, p72). c. Pengertian Field Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut. Field merupakan nama kolom dari sebuah tabel atau relasi (Connoly, 2002, p72, p74). d. Pengertian Record Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record sering juga disebut dengan tuple. (Connoly, 2002, p73). e. Pengertian Primary Key Primary Key merupakan sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih untuk mengidentifikasi tuple-tuple atau record dalam
25 tabel yang bersifat unik. Unik disini berarti tidak boleh ada duplikat atau key yang sama untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah tabel. (Connoly, 2002,p79) f. Pengertian Foreign Key Foreign Key juga merupakan sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign
Key berfungsi untuk menunjukkan hubungan
antara satu tabel dengan tabel lainnya. (Connoly,2002, p79)
2.1.11 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran suatu sistem yang menggunakan sejumlah simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. (McLeod, 2001, p316).
Database
INPUT
System
OUTPUT
Costumer
Gambar 2.4 Data Flow Diagram
Tingkatan dalam DFD ada tiga yaitu: 1. Diagram Konteks a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan input dan output sistem.
26 b. Terdiri dari satu proses yang tidak memiliki data store. 2. Diagram Nol a. Memiliki data store. b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor. 3. Diagram Rinci a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh. 2.1.12 State Transition Diagram (STD) STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem dengan beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan sinkronisasi kebutuhan. (Yourdon, 1989, p260-261) STD memiliki komponen-komponen yang utama yaitu
state dan
arrow yang mewakili sebuah perubahan state. Setiap kotak persegi panjang mewakili sebuah state dimana sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu atribut-atribut atau keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.
2.2
Hardware Elektronik 2.2.1
Pengertian Hardware
27 Perangkat keras, merupakan salah satu elemen dari sistem komputer, suatu alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang mendukung proses komputerisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh secara fisik, seperti perangkat masukan, perangkat pemroses, maupun perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin tersebut, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan
susunan
perintah
yang
didapatkan
olehnya.
(www.total.or.id)
2.2.2
Pengertian Elektronik Di
dalam
bahasa
Indonesia
ditulis
dengan
Elektronika.
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik lainnya dalam suatu adalah seperti katup termionik dan semikonduktor. Ilmu yang hanya mempelajari alat-alat seperti itu dianggap cabang dari fisika, dan desain dan pembuatan sirkuit elektronik untuk menyelesaikan berbagai masalah praktis adalah bagian dari teknik elektro dan teknik komputer. (www.total.or.id)
28 2.2.3
Pengertian Hardware Elektronik a. Komponen-komponen Hardware elektronik 1. Pengertian Sensor Sensor adalah suatu alat untuk mengukur jumlah dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dibaca oleh pengamat atau oleh suatu alat. (www.en.Wikipedia.org) • hall-effect efek yang timbul apa bila penghantar yang mengandung arus berada dalam medan magnet, dimana arah medan magnet adalah tegak lurus kepada arah arus. Efek itu membangkitkan tegangan yang disebut tegangan hall. • Sensor hall effect Piranti yang memanfaatkan efek hall guna menentukan konsentrasi pembawa muatan yang ada dalam logam atau semi konduktor, dengan jalan mengukur tengan hall yang terjangkit dalam bilah pipih yang terbuat dari logam atau semi konduktor tertentu dengan ukuran-ukuran tertentu.
2. Pengertian Mikrokomputer chip-tunggal Sebuah mikrokomputer chip-tunggal adalah sebuah sistem komputer lengkap (terdiri dari CPU, RAM dan ROM) dalam sebuah kemasan VLSI (very large scale integration) sebuah mikrokomputer chip-tunggal membutuhkan sangat sedikit komponen-komponen
29 rangkaian eksternal untuk menyediakan seluruh fungsi yang terkait dengan sebuah sistem komputer lengkap (namun biasanya dengan kemampuan input dan output yang terbatas). (Tooley, 2003, p180)
3. Pengertian Mikrokontroler Mikrokontroler
adalah
mikrokomputer
chip-tunggal
yang
dirancang secara spesifik untuk aplikasi-aplikasi kontrol dan bukan untuk aplikasi – aplikasi serbaguna. Perangkat ini seringkali digunakan untuk memenuhi sesuatu kebutuhan tertentu, seperti mengendalikan sebuah penggerak motor, mikrokomputer chiptunggal, di lain pihak, biasanya melaksanakan beragam fungsi yang berbeda dan dapat mengendalikan beberapa proses dalam waktu yang bersamaan. Aplikasi-aplikasi yang tipikal meliputi kontrol perangkatperangkat peripheral seperti motor, penggerak, printer, dan komponen-komponen subsistem minor. Contohnya adalah Z86E, 8051, 68705, dan 89S51.(Tooley, 2003, p180). Terdapat perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan mikroprosessor. Perbedaan yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) dan aplikasi masing-masing. • Ditinjau dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU, sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU
juga
terdapat
device
lain
yang
memungkinkan
mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip computer.
30 Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter Anlog ke Digital, dan lainnya (tergantung feature yang melengkapi mikrokontroler tersebut). • Sedangkan dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, dalam bentuknya yang mungil, pada umumnya
ditujukan
untuk
melakukan
tugas–tugas
yang
berorientasi kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah (low cost).
• AT89S51 AT89S51 adalah jenis CMOS 8-bit (Complementary Metal
Oxide
Semiconductor)
microcontroller
yang
membutuhkan daya yang kecil dan mempunyai kinerja yang tinggi dengan memori flash sebesar 4 Kbytes. AT89S51 dibuat dengan
menggunakan
Atmel’s
high-density
memori
nonvolatile (tidak terpengaruh arus listrik) dan sesuai dengan standar industri 80C51 set instruksi dan pinout. AT89S51 menyediakan keunggulan – keunggulan seperti : 4 Kbytes flash, 128 bytes dari RAM (Random Access Memory), 32 I/O (Input Output), watchdog timer, dua data pointers, dua 16-bit timer/counters, lima vektor dua level
31 arsitektur
interrupt,
full
duplex
serial
port,
oscillator,dan clock circuitry. (www.Atmel.com)
Gambar 2.5 Blok Diagram AT89S51 40 DIP
on-chip
32 4. Pengertian Blok Diagram Blok diagram adalah flowchart yang mempunyai bentuk struktur yang luas yang menyediakan gambaran singkat dari langkah proses utama dan proses inti yang mengikutinya dan juga hubungan dan interface yang terlibat .(Web2.concordia.ca)
5. Pengertian RS232 Adalah strandar untuk pengembangan data secara biner yang menghubungkan antara DTE dan DCE
pada umumnya digunkan
serial port komputer •
DTE (Data Terminal Equipment) Adalah peralatan untuk merubah suatu data menjadi sinyal yang akan di transmisikan begitu juga sebaliknya.
•
DCE (Data Circuit-Terminating Equipment) Melakukan perubahan sinyal, kode, dan pemwaktuan yang diterima dari DTE. (www.en.wikipedia.org)
6. Pengertian LCD (Liquid Crystal Display) LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu alat untuk menampilkan sesuatu yang berbentuk tipis dan datar atau rata yang terbentuk dari sejumlah pixels berwarna atau monochrome atau satu warna saja yang tersusun didepan sumber cahaya atau reflector.Biasa diaktifkan dengan menggunakan tenaga baterai karena peralatan ini
33 sangat
sedikit
dalam
menggunakan
energi
listrik.
(www.en.wikipedia.org)
Gambar 2.6 LCD 2x16 (Liquid Crystal Display)
7. Pengertian LED (Light Emited Dioda) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda semikonduktor yang memancarkan cahaya dengan spektrum yang sempit ketika sumber listrik dibiaskan pada arah lurus dari p-n Junction seperti bentuk umum dari rangkaian LED. Bentuk ini adalah bentuk dari electroluminescence. (www.en.wikipedia.org)
Gambar 2.7 LED (Light Emited Dioda)
2.3
Lampu Pengatur Lalu Lintas (Traffic Light) 2.3.1
Pengertian Lampu Pengatur Lalu Lintas
34 Lampu pengatur lalu lintas merupakan suatu alat yang sederhana (manual atau elektris) alternatif melalui pemberian prioritas bagi masingmasing
pergerakan
lampu
lalu
lintas
secara
berurutan
(untuk
memerintahkan para pengemudi untuk berhenti atau berjalan). Alat ini memberikan prioritas bergantian dalam suatu priode waktu. Alat pengatur ini menggunakan indikasi lampu kuning, hijau dan merah. Tujuan dari pemisahan waktu pergerkan ini adalah untuk menghindarkan terjadinya pergerakan yang saling berpotongan melalui titik- titik konflik pada saat bersamaan. Terdapat dua tipe konflik yaitu : 1.
konflik primer, konflik antara arus lalu lintas dari arah memotong
2.
konflik sekunder, konflik antara arus lalu lintas kanan dan arus lalu lintas arah lainnya atau antara arus lalu lintas belok kiri dengan pejalan kaki.
2.3.2
Manfaat Lampu Pengatur Lalu Lintas Penerapan lampu lalu lintas dari persimpangan diharapkan dapat memberikan efek – efek sebagai berikut : 1.
Peningkatan keselamatan lalu lintas
2.
Pemberian fasilitas pada penyebrang jalan (pejalan kaki)
3.
Peningkatan kapasitas simpang antara dua jalan utama
4.
Pengaturan distribusi dari kapasitas berbagai arah arus lalu lintas atau katagori arus lalu lintas (kendaraan umum , dll)
35 2.3.3
Pengaturan Lampu Lalu Lintas Pengaturan waktu pada persimpangan dengan lampu lalu lintas yang utama adalah periode integreen antara phase, waktu siklus dan waktu hijau masing – masing phase. Prinsip – prinsip dasar pengaturan waktu dapat dinyatakan sebagai berikut : 1.
Tidak terdapat arus lalu lintas menunggu pada lampu merah jika dapat melewati persimpangan tanpa menunggu arus lalu lintas lainnya.
2.
Pelepasan arus lalu lintas pada selama waktu hijau dilakukan seefektif mungkin dalam upaya menghasilkan tundaan yang sekecil – kecilnya yang mungkin untuk arus lalu lintas yang terkena lampu pengatur lalu lintas.
2.3.4
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas Alat pemberi isyarat lalu lintas adalah perangkat peralatan teknis yang menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang atau kendaraan dipersimpangan atau ruas jalan. Kriteria bahwa suatu persimpangan harus dipasang alat pemberi isyarat lalu lintas adalah : 1.
Arus minimal lalu lintas yang menggunakan persimpangan rata-rata diatas 750 kendaraan / jam selama 8 jam dalam sehari.
2.
bila waktu menunggu /
hambatan rata-rata kendaraan
dipersimpangan telah melampaui 30 detik.
36 3.
persimpangan digunakan oleh rata-rata lebih dari 175 pejalan kaki / jam selam 8 jam sehari.
4.
sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan.
5.
merupakan kombinasi dari sebab-sebab yang disebutkan diatas.
6.
pada daerah yang bersangkutan dipasang suatu sistem pengedalian lalu lintas terpadu (area traffic control / ATC). Sehingga setiap persimpangan yang termasuk didalam daerah yang bersangkutan harus dikendalikan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas.
Syarat-syarat yang disebut diatas tidaklah baku, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Ukuran mengenai isyarat alat pemberi isyarat lalu lintas diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 62 tahun 1993 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Urutan Isyarat lampu yang berlaku di indonesia adalah merah, hijau, kuning dan merah.