E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING Franz Norman Azzy Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komp. Balapan Tromol Pos 45, Yogyakarta 55222
Email:
[email protected] ABSTRACT Proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat utamanya, yaitu sebagai penggerak atau pemberi gaya. Mesin notching adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujauan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan. Dari pembahasan perencanaan mesin notching diambil beberapa kesimpulan, antara lain yaitu mesin notching memiliki kapasitas 51200 kg dengan pertimbangan gaya pemotongan maksimal pada plat. Adapun komponen mesin notching meliputi rangka, meja, jig pisau, stoper, hidrolik power unit dan actuator hidrolik. Perancangan mesin notching ini memiliki spesifikasi antara lain gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen terbuat dari matrial baja dengan σu = 40 kg/mm2 dan memiliki ketebalan 4 mm. pisau terbuat dari bahan AISI A2 dengan panjang pemotongan 200 mm. komponen hasil perancangan adalah pisau atas, pisau bawah 1, pisau bawah 2, stopper, pengunci, handle pengunci, klem stoper, jig pisau, meja, actuator, rangka mesin. Keywords: Press Working, Mesin Notching
pengerolan pelat yang menghasilkan produk pelat yang mempunyai sifat mampu bentuk, mampu mesin dan mampu las. Produk pelat yang dihasilkan dari proses pengerolan secara bertingkat ini mempuyai bentuk struktur mikro yang memanjang dan pipih, sehingga pelat hasil pengerolan ini mempunyai sifat elastis atau lentur yang baik untuk dilakukan proses pembentukan. Pelat lembaran yang berkualitas mempunyai karakteristik sifat mampu bentuk yang baik. Sifat ini terlihat jika pelat mengalami proses pembentukan sisi pelat yang mengalami perengangan tidak menimbulkan keretakan. Retak ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau robek pada komponen pelat yang terbentuk. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam melakukan perancangan ini, maka dirumuskan batasan masalah guna mendapatkan hasil yang maksimal dengan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu sebagai berikut : 1. Perancanaan beban yang terjadi. 2. Penentuan gaya pemotongan.
PENDAHULUAN Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu produk yang baru dan memiliki kualitas yang baik. Pada industri manufactur hal ini menjadi masalah yang sangat penting karena dalam proses manufakturnya banyak sekali kendala yang harus dipecahkan agar tercipta suatu produk yang bermutu tinggi.. Sheet metal forming adalah sebuah proses yang bertujuan agar pelat atau material mengalami deformasi plastis sehingga terbentuk komponen dari desain yang diinginkan. Penggunaan sheet metal forming menjadi teknik pembentukan yang efektif karena dapat menggantikan proses permesinan dan pengelasan. Komponen yang dihasilkan sheet metal forming dari bentuk yang sangat sederhana sampai bentuk-bentuk rumit dan kecil seperti yang diperlukan industri elektronik dan menghasilkan komponen besar seperti bodi mobil pada industri otomotif. Produk pelat yang dihasilkan juga mengalami perkembangan yang pesat, hal ini semenjak ditemukannya proses 6
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
3. Pemilihan jenis dan ukuran poros actuator 4. Perencanaan rangka yang digunakan 5. Penentuan plat yang digunakan. Adapun tujuan perancangan ini adalah 1) merancang mesin notching untuk proses sheet metal forming.yang mampu meningkatkan proses produksi 2) mengetahui proses pembuatan elemen mesin notching untuk proses sheet metal forming. Press tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan pemotongan pementukan atau gabungan dari keduanya. Peralatan ini digunakan untuk membuat produk secara massal dengan produk output yang sama dalam waktu yang relative singkat. Press Tool dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut proses pengerjaan yang dilakukan oleh die yaitu : Simple tool Compound tool Progressive tool a. Simple Tool Simple tool adalah jenis dari presstool yang paling sederhana, dimana hanya terjadi atau proses pengerjaan dan satu stasiun dalam satu alat. Pemakaian jenis simple tool ini mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan simple tool : Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat. Kontruksinya relative sederhana. Harga alat relative murah. Kerugian simple tool : Hanya mampu melakukan prosese – proses pengerjaan untuk produk yang sederhana sehingga untuk jenis pengerjaan yang rumit tidak dapat diklakukan oleh jenis press tool ini. Proses pengerjaaan yang dapat dilakukan hanya satu jenis saja. b. Compound Tool Pada proses tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu stasiun terdapat
lebih satu pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak. Pemakaian jenis compound tool ini juga mempunyai keuntungaan dan kerugian. Keuntungan compound tool 1. Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada stasiun yang sama. 2. Kerataan dan kepresisian dapat tercapai. 3. Hasil produk yang dicapai mempunyai ukuran yang lebih teliti. Kerugian compound tool : 1. Kontruksi dies menjadi lebih rumit. 2. Terlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal. 3. Dengan beberapa proses pengerjaan dalam satu stasiun menyebabkan perkakas cepat rusak. c. Progressive Tool Progressive tool adalah merupakan peralatan tekan yang menggabungkan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan lembaran logam pada dua atau lebih stasiun kerja, selama setiap langkah kerja membentuk suatu produk jadi. Keuntungan progressive tool : 1. Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relative singkat dibandingkan simple tool. 2. Pergerakaan menjadi lebih efektif. 3. Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda. Kerugian progressive tool 1. Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan dengan simple tool dan compound tool. 2. Biaya perawatan besar. 3. Harga relative lebih mahal karena bentuknya rumit. Secara umum dies adalah suatu cetakan yang digerakkan oleh mesin press untuk menekan atau mengepress bahan untuk menghasilkan barang sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah penggolongan dies : 1. Pembuatannya berdasarkan jenis pekerjaan yaitu sebagai berikut : 7
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
Dies Making adalah membuat dies baru yang sesuai dengan desaign. Dies Repair adalah memperbaiki pada bagian yang rusak pada waktu pembuatan part atau proses produksi berjalan, untuk diperbaiki seperti bentuk semula sebelum dies mengalami kerusakan. Dies Improvement adalah suatu pekerjaan perawatan atau perbaikan dan penambahan dies. Dies Improment dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1) Improvement untuk meningkatkan produktivitas yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan jalan menambah suatu peralatan atau komponen dari dies. 2) Improvement untuk meningkatkan kualitas yaitu untuk perbaikan pada dies untuk meningkatkan kualitas dari part atau bagian yang dihasilkan dan mencegah terjadinya kerusakan dalam proses pengerjaan part supaya tidak menghambat produksi.
Gambar 2. Mesin Notching Keterangan : 1. Pisau atas 2. Pisau bawah 1 3. Pisau bawah 2 4. Stopper 5. Pengunci 6. Handel pengunci 7. Clamp stopper 8. Jig pisau 9. Meja 10. Actuator 11. Rangka mesin 12. Hidrolik power unit Pada setiap pemotongan benda kerja, akan selalu nampak adanya kesamaan prinsip yang akan kita cermati. Pada pengerjaan pemotongan kawat, batangan baja, baja profil ataupun sheet metal, pasti terdapat sepasang gaya yang digunakan untuk pemotongan. Dan gaya itu akan bekerja secara bersama-sama atau berlawanan arah dengan jarak yang relatif kecil, maka gaya tersebut kita sebut dengan gaya geser, dan pada material yang dipotong akan terjadi sebuah area yang kita sebut dengan “daerah pergeseran”. Pada perencanaan mesin notching ini material yang akan digunakan adalah AISI 1020 dengan desain seperti gambar di bawah ini. Gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen seperti bentuk diatas dan terbuat dari material baja dengan σu = 40 kg/mm2 dan memiliki ketebalan 4 mm adalah sebagai berikut :
b. Die Notching Proses pemotongan kecil dari tepi material
Gambar 1 Die Notching (http:/www.PTC.com) ANALISIS PERHITUNGAN Untuk proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat bantu utamanya, yaitu sebagai pengerak atau pemberi gaya..
8
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
`
Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong mengecil Tool Steel adalah baja dengan kandungan Carbon antara 0.3 – 1.6% dan mengandung unsur-unsur paduan lainnya (Cr, V, W, Mo, dll). Unsur-unsur paduan tersebut membuat baja tersebut mempunyai sifat mekanik (kekerasan, ketahanan abrasi, kemampuan potong, kekerasan pada temperatur tinggi) yang sangat baik sehingga baja tersebut dapat digunakan sebagai tool (perkakas), misalkan sebagai mould, dies atau pisau. AISI A2 merupakan tool steel kualitas tinggi, dengan sifat material berkakuatan tinggi, proses permesinan yang mudah, dan tahan terhadap pemakaian yang lama. Bahan ini memiliki tegangan tarik maksimum 110 KSI (77,3 kg/mm2). Sehingga kekuatan pisau terhadap tegangan geser adalah
Gambar 3. Ilustrasi Pemotongan Adapun ukuran proses pemotongan maksimum adalah : K = 200 + 200 = 400 mm Luas penampang bidang geser adalah : A=K xt = 400 x 4 = 1600 mm2 Bahan plat terbuat dari bahan AISI 1020 dengan tegangan tarik 40 kg/mm2 sehingga tegangan geser yang diijinkan adalah = 0.8 x σu = 0.8 x 40 kg/mm2 = 32 kg/mm2 Gaya yang dibutuhkan untuk pemotongan adalah F A F = x A = 32 x 1600 = 51200 kg Untuk perkakas punching tool, maka gaya-gaya tersebut diberikan oleh sisi- sisi yang tajam dari punch maupun die–nya. Gaya yang diberikan ini akan menciptakan “tegangan geser“ pada daerah pergeseran, dan apabila tegangan gesernya melebihi besarnya “kekuatan geser“ dari materialnya atau batas patah gesernya, maka terjadilah pemotongan tersebut.
= 0.8 x σu
= 0.8 x 77,3 kg/mm2 = 61,84 kg/mm2 Tegangan geser yang terjadi pada saat proses pemotongan plat adalah : F A Dalam hal ini : F = gaya proses blanking = 51200 kg A = Luas penampang bidang geser = 1600 mm2 Jadi : 51200 1600 = 32 kg/mm2 Jadi bahan pisau aman digunakan Cek : (61,84 kg/mm2) > (32 kg/mm ) 2
Pisau Potong (Shear blades) Prinsip kerja mesin notching ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong pelat.
PEMBAHASAN Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat 9
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam proses pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Secara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi elastis dan deformasi plastis. Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang bekerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan. Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran semula. Sedangkan deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan maka kondisi benda akan tetap berbah bentuknya sesuai dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut. Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk dari lembaran logam datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan kemajuan teknologi pembentukan pelat yang sedang mengalami perkembangan. Perkembangan ini ditandai dengan digunakannya sistem hidrolik sebagai penggerak untuk proses pembentukan. Penggunaan sistem hidrolik sebagai alat penekan atau (press) dalam proses pembentukan ini sangat menguntungkan. Keuntungan ini diantaranya adalah sistem hidrolik yang digunakan dapat dengan mudah dikontrol, baik tekanannya maupun langkah-langkah penekan. Sistem hidrolik menggunakan katup-katup kontrol dengan selenoid dan manual. Katup selenoid ini memudahkan sistem hidrolik untuk dikontrol sehingga pemanfaatan untuk proses pembentukan sangat mendukung. Apalagi untuk proses yang digerakan
secara otomatis dan berkelanjutan. Peralihan dari proses pembentukan dengan tangan ke metode produksi besar-besaran menjadi faktor penting dalam meningkatkan standar kehidupan selama periode perkembangan tersebut. Proses pemotongan pelat-pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing. Peralatan potong yang digunakan untuk pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan pemotongan tersendiri. Biasanya untuk pemotongan pelat-pelat tipis, pemotongannya dapat digunakan alatalat potong manual seperti: gunting tangan, gunting luas, pahat dan sebagainya. Untuk ketebalan pelat di atas 1,2 mm sangat sulit dipotong secara manual dan pemotongan digunakan mesin-mesin potong. Sistem yang diperlukan suatu proses pemotongan plat adalah gaya yang akan diterima sepenuhnya pada plat. Gaya tersebut dihasilkan oleh suatu perkakas yang disebut punch dan die dengan dasar perhitungan gaya geser/gunting yang besarnya dari atas dan bawah sama dengan jarak spasi antara die dan punch yang disebut clearance. Tekanan pada plat akibat gaya inilah yang disebut tegangan geser yang menyebabkan plat terpotong. Sedangkan tekanan/gaya lawan dari plate disebut kekuatan geser atau batas patah geser. Kemiringan satu sisi pada pisau akan menyebabkan pemotongan berkelanjutan, hal ini sesuai dengan gerakan dari punch. Dengan demikian gaya yang diperlukan menjadi kecil. Setelah punch mencapai kedalaman penetrasi 50% dari tebal material dari keliling potong seluruhnya, akan terjadi gaya yang maksimal. Sehingga proses ini hanya memerlukan gaya sebesar 50% dari gaya yang diperlukan pada sistem square face. Mata pisau didisain terbuat dari tool steel yang telah mengalami pengerasan sehingga mampu digunakan untuk memotong plat. Mata pisau ini dilengkapi 10
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
pemegang sekaligus pengait, dimana pemasangan mata pisau pada pemegang pisau dengan cara dijepit menggunakan plat penjepit menggunakan bahan carbon steel setebal 10 mm. Di atas penjepit dipasangankan penekan benda kerja, kemudian bersama-sama diikat menggunakan mur-baut berukuran 10 mm. Mata pisau didisain mempunyai kemiringan ± 5° sehingga mata pisau mempunyai gerakan mengiris ketika ditekankan pada benda kerja yang berakibat benda kerja akan terpotong. Kemampuan memotong mata pisau didisain mampu memotong plat dengan tebal maksimum 3 mm. Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat langsung dikerjakan, sebab terlebih dahulu harus dipotong menurut gambar bukan komponen yang akan dibentuk pengerjaan. Pembentukan pelat dalam bentuk lembaran ini kurang efektif apabila dikerjakan secara langsung. Dalam dunia industri istilah pemotongan pelat sebelum dikerjakan disebut pemotongan awal (pre cutting). Pre cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk pemotongan pelat menurut bagian gambar dan ukurannya.
Rangka Mesin Rangka berfungsi sebagai pemersatu elemen-elemen pada posisi masing-masing sehingga membentuk sebuah tool. Dengan adanya rangka, maka peralatan atau mesin secara keseluruhan dapat lebih mudah dihubungkan dengan meja mesin, atau dengan bantuannya benda kerja dapat dikerjakan diatas meja mesin. Bentuk rangka sebuah mesin sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dimensi dan bentuk geometri benda kerja, berat maksimal yang diizinkan, jumlah benda kerja yang dicekam, baik secara bersamasama atau berurutan. Meja Meja berfungsi sebagai landasan proses pemotongan plat. Pada meja terdapat stopper dan pisau tetap. Semakin presisi benda kerja yang dihasilkan serta semakin mudah, cepat dan tepat tuntutan penggantian elemen pada peralatan potong akan semakin meningkatkan biaya produksi. Adapun kepresisian benda kerja yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: - Bentuk geometri, sifat bahan, bidang datum, dan hubungan dimensi diantara benda kerja. - Konstruksi dan metoda proses yang digunakan serta kualifikasi operator. - Bentuk geometri, umur, dan perubahan bentuk alat potong akibat perubahan temperatur serta besar dan arah gaya potong. - Kepresisian, kekakuan, dan ketahanan sifat statis dan dinamis serta ketahanan mesin terhadap perubahan temperatur. - Kerusakan akibat kelalaian atau kejenuhan operator dalam memasang dan mengeluarkan benda kerja. - Perubahan bentuk elastis dan getaran yang terjadi pada sistem keseluruhan.
Deskripsi Desain Desain mekanik atau modifikasi mekanik bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan serta pembuatannya cukup aman, andal, ekonomis dan praktis. Demikian juga hal yang diperhatikan dalam membuat disain memodifikasi mesin tekuk menjadi mesin pemotong plat, yaitu untuk memenuhi kebutuhan adanya mesin pemotong plat untuk plat berukuran besar. Disain mesin pemotong plat terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Komponen bagian atas terdiri dari pemegang pisau, penekan benda kerja dan mata pisau 2. Komponen bagian bawah terdiri dari pemegang pisau, landasan benda kerja dan mata pisau
Jig Pisau Jig pisau jenis ini mutlak dibutuhkan, karena tanpa peralatan ini proses produksi tidak mungkin bisa 11
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
dilaksanakan. Alasan yang paling sering dijumpai mengapa peralatan ini mutlak digunakan adalah karena tuntutan bentuk geometri benda kerja, dimana penggunaan sistem pencekam umum tidak memungkinkan. Kata jig (pengarah) diartikan sebagai suatu alat untuk mengontrol dan mengarahkan alat potong pada sebuah proses pembentukan benda kerja.
diinginkan, sebelum insert die dan punch die bekerja. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan mempermudah proses pemotongan diperlukan suatu stropper yang berfungsi untuk mengatur langkah material. Sistem ini ada yang manual dan ada pula yang otomatis tergantung dari konstruksinya dan tuntutan kepresisiannya KESIMPULAN Proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat bantu utamanya, yaitu sebagai pengerak atau pemberi gaya. Mesin Notching adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan. Dari pembahasan perencanaan mesin Notching dapat di ambil beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Mesin Notching memliki kapasitas 51200 kg dengan pertimbangan gaya pemotongan maksimal pada plat. Adapun komponen mesin notching meliputi rangka, meja, jig pisau, pisau, stoper, hidrolik power unit dan actuator hidrolik. 2. Perancangan mesin notching ini memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen terbuat dari material baja dengan σu = 40 kg/mm2 dan memiliki ketebalan 4 mm b. Pisau terbuat dari bahan AISI A2 dengan panjang pemotongan 200 mm. 3. Komponen hasil perancangan Berikut ini adalah detail komponenkomponen penting hasil perancangan: a. Pisau atas b. Pisau bawah 1 c. Pisau bawah 2
Pisau Mata pisau bagian bawah menggunakan material yang sama dengan pisau bagian atas. Perbedaan dengan mata pisau bagian atas, mata pisau ini tidak mempunyai sudut kemiringan. Mata pisau ini dilekatkan dengan housing sehingga dapat mempermudah pemasangannya pada pemegang pisau. Disain pemasangan housing dan mata pisau menggunakan sistem penjepit sebanyak 4 buah, dimana penjepit dipasangkan pada alur pemegang pisau bagian bawah dengan sistem murbaut sedangkan sisi yang lain dilengkapi dengan mur yang berfungsi untuk menekan housing mata pisau Pisau berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk jadi. Pisau haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah parah dan rusak. Pada perkakas punching tool bagian utamanya adalah alat pemotongnya yang bekerja berpasangan. Punch adalah alat potong yang bersifat jantan (male part). Dan biasanya bagian ini dalam bekerjanya akan bergerak naik-turun, dan terletak pada posisi di atas. Bentuk permukaan potongnya tergantung dari bentuk yang kita inginkan. Cara pemasangannya juga bermacam-macam untuk bentuk kotak atau tidak bulat sering perlu adanya pin penjaga posisi atau securing pin agar tidak terputar, juga punch dengan ukuran kecil sering dibuat dengan pundak lebih besar. Stoper Stopper berfungsi menjaga material agar posisinya sesuai dengan profil yang 12
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juli 2014 ISSN:2337-9928
d. e. f. g. h. i. j. k.
Stopper Pengunci Handel pengunci Clamp stopper Jig pisau Meja Actuator Rangka mesin
DAFTAR PUSTAKA ASM International, 1993, ASM Metal Handbook Vol 14 – Forming and Forging, 9th edition, ASM International Inc. Diktat kuliah, Alat Bantu Pegang Fleksibel, Jurusan teknik mesin ISTA Yogyakarta. Kalpakjian, S,2001,Manufacturing EngineeringandTechnologi, Prentice-hall,inc,New Jersey Krist, Thomas, 1989, Hidraulika, Erlangga, Jakarta. Kurmi, Gupta, A., Machine Design, Mc. Graw-Hill Company, International edition. Parr, Andrew, 2003, Hidrolika dan Pneumatika Bagi Teknisi dan Insinyur, Edisi ke-2, alih bahasa : Gunawan Prasetya, Erlangga, Jakarta. Sato, G Takeshi, N Sugiarto H, 1996. “Menggambar Mesin Menurut Standar ISO”. Cetakan ketujuh, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta http:/www.imakenews.com http:/www.PTC.com
13