PERANCANGAN ENGINE GENERATOR CONTROL PANEL MENGGUNAKAN QUANTUM PLC Denis.1, Ir. Tejo Sukmadi, M.T2 Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email :
[email protected]
1
2
Abstrak Dewasa ini, dimana hampir seluruh aspek kehidupan manusia sudah disentuh oleh teknologi yang di suplai oleh energi listrik, dimana energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi manusia,Maka dari itu ketersediaan energi listrik harus tetap terjaga. Hal ini tentunya harus didukung dengan sistem ketenagalistrikan yang baik dengan peralatan dan SDM yang handal. Sistem ketenagalistrikan yang dimulai dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi harus tetap dijaga kehandalannya serta kualitasnya. Peralatan-peralatan yang digunakan harus tetap dirawat agar dapat tetap berfungsi dengan baik. Peralatan-peralatan tersebut dapat berupa Motor, Generator, Kondenser (pada pembangkitan), konduktor, isolator, spacer (pada transmisi), peralatan-peralatan pada Gardu Induk seperti, PMT, PMS, Trafo-trafo, sistem proteksi, SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition), dll. Beberapa peralatan tersebut adalah hanya sebagian dari banyak peralatan didalam ketenagalistrikan. Maka dari itu, perlu adanya perawatan dan pengontrolan dan monitoring Generator sebagai usaha atas pemeliharaan equipment yang berada dalam system pembangkitan Tenaga Listrik. Perawatan Generator terdiri dari inspeksi, perbaikan, penyempurnaan, penyetelan, pengujian, dll. Inspeksi harian dilakukan selama generator beroperasi. Semua diperiksa dari luar untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang tidak beres, dan jika ternyata terdapat sesuatu yang tidak beres, maka akan segera ditangani. Kata Kunci : Engine Generator Control Panel, PLC, Perancangan.
utama yakni, dari jaringan. Sehingga ketika jaringan mengalami gangguan peralatan yang ada pada pusat pembangkit maupun Gardu Induk tetap dapat beroperasi. Misalnya, peralatan SCADA dan Relay untuk sistem proteksi. Selain itu juga dapat digunakan sebagai backup suplai utama. Untuk mensuplai peralatan AC maka tegangan DC dari Batere diubah menjadi tegangan AC melalui Inverter. EGCP (Engine Generator Control Panel) adalah suatu peralatan yang dibutuhkan untuk sebuah rangkaian control pengendali sebuah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan listrik yang akan dikonsumsi, maka kita harus membutuhkan suatu pembangkit. Pembangkit yang baik, adalah pembangkit yang perawatannya dilakukan secara berkala agar tetap menghasilkan kualitas tenaga listrik yang baik. Dalam hal ini Generator sebagai “Main Equipment” dimana Generator adalah peralatan yang menghasilkan energy listrik yang akan kita konsumsi sehari- hari. Generator set (Genset) berfungsi sebagai backup suplai AC 1
genset. Pada saat ini telah banyak beredar kontrol-kontrol genset dari berbagai merk dan type. Selain itu memiliki fungsional yang bermacammacam pula, diantaranya: Start/ Stop Engine Genset Automatic Main Failure AMF + Automatic Transfer Switc AMF + ATS dan Synchronizing . Kebanyakan EGCP telah di desain dari pabrik untuk bekerja/ beroperasi secara otomatis menurut jenis gangguannya, EGCP bekerja berdasarkan komponen komponen penyusunnya seperti AVR, Diode Fault Detector, Power Factor Controller, Automatic Synchronizer, Under Frequency Relay, dll. Disini penulis akan mencoba merancang sebuah Engine Generator Control Panel Menggunakan Sebuah Quantum PLC
II. DASAR TEORI Engine Generator Control Panel atau yang biasa kita sebut dengan Generator Control Panel adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine maupun terhadap alternator (generator). Proteksi terhadap engine antara lain meliputi : - Low oil pressure - High water temperature - High Oil Temperature - Over / Under speed - Low voltage battery Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi : - Over/under voltage - Over/under Frekuensi - Over current - Overload - Over temperature - Reverse Power - Unbalancing Voltage - Unbalancing current - Earth Fault Peralatan-peralatan yang menyusun sebuah Engine Generator Control Panel: Panel View Generator Management Relay AVR (Auto Voltage Regulator) Diode Failure Detector Under Frequency Relay VAR/ Power Factor Controller Auto Synchronizer Digital Control
1.2 Tujuan Tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja serta komponen-komponen yang terdapat di dalam Engine Generator Control Panel, serta dapat merancang secara sederhana sebuah Engine Generator Control Panel dengan menggunakan Quantum PLC. 1.3 Pembatasan Masalah Makalah ini disusun untuk mempelajari karakteristik , cara kerja serta komponen-komponen yang terdapat dalam Engine Generator Control Panel, serta mencoba merancang sebuah Engine Generator Control Panel. Jadi di dalam makalah ini tidak dibahas mengenai simulasi pemrograman PLC beserta aplikasinya.
2
AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis
Gambar 1 Engine Generator Control Panel Tampak Depan.
Gambar 3 Diagram AVR
Diode Failure Detector Diode Failure Detector (DFD) adalah suatu komponen yang terdapat pada EGCP yang berfungsi untuk mendeteksi diode yang tidak bekerja ataupun rusak. Alat ini bekerja berdasarkan level arus ripple dari keluaran exiter. Diode Failure Detector akan mengindikasikan apakah diode rusak atau tidak, Jika ternyata terdapat kerusakan diode, maka Diode Failure Detector akan mendeteksi kerusakan diode tersebut dan akan mengambil langkah ataupun antisipasi terhadap Generator yang bekerja. Menurut sensor pendeteksi yang tertanam pada Diode Failure Detector, terdapat 2 jenis kerusakan diode, yaitu: Open Dioda Apabila terjadi open diode, maka Diode Failure Detector akan mendeteksi diode tersebut lalu arus medan akan meningkat, tetapi Generator masih tetap berjalan, pada keadaan ini/ pada status ini Generator
Gambar 2 General Layout Engine Generator Control Panel
2.1 Prinsip Kerja Masing-masing Komponen pada EGCP AVR (Auto Voltage Regulator) Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh 3
tidak berada dalam tingkat resiko yang tinggi. Short Circuit Dioda Apabila terjadi Short Circuit pada diode, maka Diode Failure Detector akan mendeteksi diode tersebut dan akan membutuhkan peningkatan arus eksitasi untuk mempertahankan tegangan pada alternator. Exiter Regulator Tegangan akan rusak apabila kondisi ini terus menerus atau berlangsung secara kontinyu, maka dari itu output dari detector akan trip dan generator/mesin akan mati.
maka semakin baik beban tersebut. Power Factor suatu beban dinyatakan dengan cos ɸ, jadi harga tertinggi dari suatu power factor adalah 1 dan harga terendahnya ialah 0. Power factor akan bernilai 1 jika antara arus dan tegangan pada suatu beban adalah sefasa, dan akan bernilai 0 jika berbeda fasa 900. Dengan mengacu pada hal tersebut, maka pengaturan power factor dilakukan dengan mendeteksi beda fasa yang terjadi antara tegangan dan arus yang mengalir ke beban.
Gambar 4 Wiring Diagram DFD Gambar 6 Function Block Diagram Power Factor Controller
Under Frequency Relay Under Frequency Relay berfungsi untuk mendeteksi frekuensi yang ada pada system tenaga listrik dan menjaga keseimbangan antara beban dengan daya yang disalurkan dengan cara melepas beban.
Auto Synchronizer Auto Synchronizer adalah peralatan/komponen yang terdapat pada Engine Generator Control Panel yang berfungsi untuk mensinkronkan frekuensi, tegangan, dan beda sudut fasa antara Generator dengan Bus bar, atau antar ke 2 generator. Auto Synchronizer dilengkapi dengan penyinkronan otomatis dari sebuah generator dengan waktu yang relative cukup singkat, dengan mengontrol frekuensi melalui servomotor listrik atau Motorized Potensiometer.
Gambar 5 Cara Kerja UVR
VAR/ Power Factor Controller Power Factor Controller adalah alat yang digunakan untuk mengatur besarnya daya reaktif yang dikonsumsi suatu beban. Semakin tinggi power factor suatu beban, 4
ACOS bekerja secara elektrononik dan dapat diatur sesuai dengan ketentuannya missal yang terlihat pada gambar 8 diatas. Dapat digunakan untuk pengaturan low oil pressure. Apabila tekanan oli rendah pada mesin, maka multialarm bias mendeteksi melalui oil pressure sensor yang diletakan pada mesin. Apabila mesin kita dilengkapi dengan solenoid, maka mesin akan mati sendirinya. Ini disebabkan karena apabila indicator low oil pressure menyala pada multialarm, maka terjadinya tekanan oli rendah akan menimbulkan polaritas negative pada no.7 yang menyebabkan relai K2 tereksitasi kemudian menggerakan solenoid dan mematikan mesin. Apabila terjadi over temperature, maka indicator over temperature akan menyala. Hal ini menyebabkan terjadinya polaritas negative pada no 7 sehingga menyebabka relay K2 tereksitasi dan menggerakana solenoid dan mematikan mesin secara otomatis Oil Meter merupakan alat penunjukan dari tekanan oli pada mesin Temperature Meter merupakan alat penunjukan temperature pada mesin Hour Meter digunakan untuk mengetahui jam kerja mesin Push Button S9 berfungsi sebagai emergency stop
Gambar 7 Diagram Rangkaian Auto Synchronizer dalam mempararel Generator ke Beban
2.2 Proteksi Terhadap Engine ACOS (Automatic Change Over Switch) ACOS merupakan panel pengendalian Generator yang berguna sebagai panel system pengamanan Generator. Proteksi pada mesin Generator ada 2 macam yaitu: Pengamanan Alarm Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak. Pengaman Trip Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan kerusakan karena ada system yang berfungsi tidak normal maka mesin akan stop secara otomatis.
Gambar 8 Skema Rangkaian Cara Kerja ACOS
5
Beberapa Komponen penting penyusun suatu PLC adalah: a) Catu Daya Catu daya bisa terangkai secara langsung di PLC atau dapat berupa unit tambahan. Biasanya tegangan yang dibutuhkan oleh PLC adalah 24 VDC, 120 VDC atau 220 VAC, sedangkan arus yang dibutuhkan untuk mengaktifkan PLC adalah 420 mA b) Central Processing Unit CPU merupakan bagian yang paling penting dari sebuah PLC. Bagian ini dapat disebut sebagai pusat pengolah data yang biasanya terdiri atas mikroprosesor dan memori. Seluruh program yang didownload akan diproses pada bagian ini. c) Modul I/O Modul I/O adalah komponen antar muka PLC yang terhubung dengan perangkat field. Modul input biasanya terdiri dari sensor dan tranducer yang biasanya digunakan untuk mengambil suatu data lapangan. Modul output terhubung pada actuator atau relay. d) Perangkat Pemrograman Perangkat pemrograman merupakan komponen tambahan, artinya tidak terhubung langsung pada field. Perangkat ini berupa computer yang didalamnya terdapat suatu software untuk melakukan pemrograman terhadap PLC.
III. Perancangan Engine Generator Control Panel Menggunakan Quantum PLC 3.1 Programmable Logic Control (PLC) Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam . Definisi PLC menurut Capiel (1982) adalah “Sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog”. Berdasarkan dari namanya, konsep PLC adalah sebagai berikut: Programmable Menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubahubah fungsi atau kegunaannya. Logic Menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. Controller Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. 6
ditampilkan, baik secara analog maupun digital. Alarm dan warning dapat ditampilkan dengan berbagai perbandingan nilai dari data di lapangan. Jika dibutuhkan pengontrolan langsung oleh operator untuk mengatasi masalah di lapangan, Vijeo Citect dapat menerima input dari operator dan meneruskannya ke PLC.
Gambar 9 Komponen Penyusun Sebuah PLC
3.2
Software Pendukung
So Collaborative (SoCo) So Collaborative (SoCo) adalah packaging brand yang digunakan pada solusi yang ditawarkan oleh Schneider Electric. Package ini menggambarkan integrasi dan kolaborasi dari softwaresoftware yang digunakan. SoCo berisi software-software yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 10 Logo Vijeo Citect 7.20
Vijeo Citect 7.20 Vijeo Citect adalah software yang digunakan oleh Schneider Electric untuk membuat user interface atau HMI serta menjalankan fungsi dari SCADA. Pada SCADA, Vijeo Citect bertukar informasi dengan RTU (Remote Terminal Unit) untuk menyampaikan data yang telah diolah kepada operator. Di dalam Vijeo Citect juga terdapat Vijeo Citect Process Analyst, tools yang berfungsi untuk menganalisa proses lengkap dengan visualisasinya. Tools ini dapat menampilkan analisa dalam bentuk data report yang kompeherensif dari suatu plant, yang akan memudahkan operator untuk melakukan sebuah tindakan. Vijeo Citect mampu mengolah data raw dari sensing devices untuk
Gambar 11 Tampilan Citect Project Editor
Untuk Simulasi, Vijeo Citect menyediakan fitur runtime yang dapat digunakan bersama-sama dengan simulasi Unity Pro. Simulasi gabungan ini lebih komperensif dalam menguji suatu kinerja system.
7
fitur pilihan yang digunakan untuk aktifitas: Perancangan, modifikasi dan penyimpanan deskripsi konfigurasi dari semua device pada sebuah ISLAND (Sebuah sebutan untuk suatu kumpulan device) yang fungsi-fungsinya dikerjakan dalam mode offline. Walaupun modifikasi mungkin dilakukan dengan online. Monitoring kemampuan Island, mengatur nilai data, dan membangun file binary yang mendeskripsikan karakteristik Island.
Unity Pro XL 6.1 Unity Pro adalah software yang digunakan oleh Schneider Electric untuk pemrograman, pengendalian, dan debugging PLC. Secara spesifik, Unity Pro dirancang bersifat fully compatible dengan PLC buatan Schneider Electric antara lain : Modicon M340, Premium dan Quantum. Ketiga PLC tersebut memiliki beberapa perbedaan, seperti kapasitas memory, jumlah port, dan redundancy. Software ini yang akan kita gunakan pada perancangan Engine Generator Control Panel menggunakan Quantum PLC.
Gambar 12 Logo Unity Pro XL Gambar 13 Logo Advantys Configuration
Dalam Pemrograman PLC, Unity Pro menyediakan penggunaan berbagai bahasa seperti berikut ini: Instruction List (IL) Structured Text (ST) Ladder Diagram (LD) Funtion Block Diagram (FBD) Sequential Function Chart (SFC) Gambar 14 Tampilan Advantys
Advantys Configurator
Advantys Configurator adalah software yang mendukung system distribusi I/O Advantys, sebuah system modular yang terdesain untuk mesinmesin industry. Software ini merupakan 8
3.3 Hardware
3.4 Rancangan Cara Kerja Engine Generator Control Panel
Modicon Quantum Platform Modicon Quantum Platform adalah produk automation platform dari Schneider Electric yang menggabungkan otomatisasi dari suatu proses yang menggunakan Quantum PLC. PLC ini dalam perakitannya sudah menggunakan Prosesor Pentium dan Phoenix sebagai Prosesor tambahan yang ditanamkan pada PLC ini. Di dalam perakitannya PLC ini tersambung dengan Distributed I/O.
Gambar 16 Diagram Cara Kerja EGCP
Pada Gambar diatas dapat dilihat, bahwa PLC memiliki inputan berupa sensor Tegangan dan frekuensi, sensor VAR serta sensor sudut fasa, nilai settingan frekuensi ditetapkan di dalam inputan sebesar 50 Hz, apabila sudut fasa antar kedua generator sudah sama, maka generator dapat bekerja secara parallel, akan tetapi apabila sensor sudut fasa tidak sama maka PLC akan memerintahkan kontaktor untuk trip atau memutus CB Begitu juga pada pengaturan Power Factor, inputan PLC akan diatur nilai power factornya sebesar 0,8 apabila nilai power factor kurang dari 0,8 maka PLC akan memerintahkan untuk menambah kapasitor bank Pada pengaturan Frekuensi apabila ternyata terdapat gangguan dalam Sistem Tenaga Listrik dan Frekuensi kurang dari 50% maka PLC akan memerintahkan kontaktor untuk trip atau melepas CB, akan tetapi apabila frekuensi sudah normal, dan generator siap untuk diparalel, maka PLC memerintahkan kontaktor untuk mengatur Governor Valve
Gambar 15 Quantum PLC
Quantum PLC memiliki system arsitektur yang bersifat fleksibel, fleksibel disini dapat berarti kita dapat dengan mudah mengatur distribusi I/O sesuai kebutuhan dan keinginan kita. Arsitektur Fleksibel dari Quantum PLC dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 16 Arsitektur Distribusi I/O Quantum PLC
9
sebagai pengatur bahan bakar pada Generator. 3.5 Modul-Modul Modicon Quantum Platform Dalam perancangan Engine Generator Control Panel ini, modul-modul yang digunakan ialah: 140 CPS 41400 DC Power Supply 48 V 140 CPU 651 50 Processor P166 140 PTQ 104 S Communicaton Server Module (Using IEC 60870 5 104 Protocol) 140 NOE 771 01 Ethernet Module 140 CRP 93x00 Remote I/O head 140 CRA 93x00 Remote I/O Adapter Drop 140 ERT 854 10 Digital Input 140 DRA 840 00 Relay Output Module 140 XBE 100 00 Backplane Expand
140 PTQ 104 S Adalah modul komunikasi dengan menggunakan protocol IEC 60870 5 104. Dapat dikatakan berperan sebagai gateway antara IEC network dengan Quantum/ Unity Backplane. Data transfer yang dilakukan secara asinkron terjadi antara Quantum Processor dengan IEC network. 140 NOE 771 01 Ethernet Module Merupakan modul Ethernet yang digunakan untuk komunikasi modbus TCP dalam melakukan I/O Scanning. Dengan menggunakan modul ini kondisi setiap Feeder pada suatu RTU dapat dipantau melalui standard komunikasi Ethernet TCP IP Network, NOE 771 terhubung pada network Modbus RS-485 melalui gateway E6X-100, dengan demikian CPU Quantum dapat melakukan komunikasi berupa metering dan command dengan instrument yang ada di SCADA yaitu PM 700 dan SEPAM 40.
3.6 Analisa dan Pembahasan Tiaptiap Modul
Processor: Pentium 166 MHz RAM : 2Mbyts IEC Program Memory : 512 Kbytes, 7168 Kbytes (Max) Communication Ports : 1 Modbus RS 232, 1 Modbus plus RS 485, 1 USB, 1 Ethernet.
140 CPS 41400 DC 48 VDC
Merupakan modul Power Supply DC 48 V 8 A yang dioperasikan standalone maupun summable untuk keperluan supply arus yang lebih besar. 140 CPU 651 50 Processor P166 Adalah Prosesor utama pada modicon Quantum Automation Platform yang mengolah data dan proses pada RTU, fitur-fiturnya antara lain:
140 CRP 93x 00 Remote Merupakan RIO Head module untuk komunikasi data bidirectional antara backplane utama dengan backplane RIO dengan menggunakan RIO drop modul CRA 93xx 00. 10
Modul ini digunakan pada suatu RTU apabila pada RTU tersebut terdapat modul ERT 854 yang jumlahnya melebihi kapasitas dari satu backplane sehingga membutuhkan backplane tambahan.
IV. PENUTUP 4.1Kesimpulan Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kerja praktek yang saya laksanakan di ASC SEA PT Schneider Electric adalah sebagai berikut : 1. Quantum PLC memiliki sistem arsitektur yang bersifat fleksibel yang dapat dengan mudah kita atur distribusi I/O nya sesuai keinginan kita 2. Vijeo Citect adalah software So Collaborative Schneider Electric yang berfungsi untuk membuat user interface atau HMI serta menjalankan fungsi dari SCADA 3. Unity Pro XL adalah software So Collaborative Schneider Electric yang berfungsi membuat pemrograman, pengendalian, dan debugging PLC. 4. Advantys Configuration adalah software So Collabrorative Schneider Electric yang mendukung system distribusi I/O Advantys, sebuah system modular yang terdesain untuk mesin-mesin industry. 5. Dalam kita menentukan suatu modul dalam perancangan, sebaiknya kita mempertimbangkan berbagai aspek baik dari segi ekonomis maupun segi keandalannya.
140 CRA 93x 00 Remote I/O Adapter Drop CRA 93x 00 merupakan RIO Drop modul yang digunakan dalam komunikasi data bidirectional, modul CRA 93x selalu berhubungan dengan modul CRP 93x pada backplane utama. 140 ERT 854 10 DI ERT 854 10 DI merupakan modul “time stamp” system dengan 32 buah input diskrit 24-125 VDC. Modul ini memiliki 5 buah mode operasi 140 DRA 840 00 Relay Outputs Modul. DRA 840 merupakan modul output relay dengan 16 buah relay NO Connection. Modul ini digunakan sebagai digital output pada RTU sebagai command pada CB yang terhubung dengan RTU secara Hardwired. 140 XBE 100 00 Backplane Expander XBE 100 merupakan modul backplane expander yaitu modul untuk berkomunikasi antara secondary backplane dengan CPU atau RIO drop adapter pada primary backplane. Modul ini harus terpasang pada masing-masing backplane dan setiap backplane harus memiliki supply tegangan sendiri. Kabel yang digunakan untuk berkomunikasi antar modul XBE 100 adalah kabel XCA 717 0X
11
4.2 Saran 1. Untuk Hasil yang lebih maksimal, sebaiknya mahasiswa melakukan Kerja Praktik lebih dari 1 bulan agar mendapat ilmu yang lebih dan mengerti PLC secara lebih mendalam.
BIODATA PENULIS Denis Lahir di Prancis tanggal 17 April 1991. Dan sekarang penulis masih melanjutkan studi di Fakultas Teknik Elektro Universitas Diponegoro dan mengambil konsentrasi Teknik Tenaga Listrik.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Dian Artanto, 2010, 60 Aplikasi PLC Mikro. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama [2] http://dunialistrik.blogspot.com/2009/06/avrautomatic-voltage-regulator.html [3] http://gloopic.net/artikel/prasarana/gensetdan-acos-bagian-iii.html [4] Generator Control Panel System and Operation [5] Woodward 723 Digital Control Product Spesification, manual book. [6] Woodward: Instalation and Operation Manual EGCP [7] Instruction Manual For VAR/ Power Factor Controller SCP 250. Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali
Semarang, November 2012 Mengetahui, Dosen Pembimbing
Ir. Tejo Sukmadi, M.T NIP. 19600223 198602 1 001
12