PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI RE-ARSITEKTUR JARINGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DI SALEMBA
Andi Himawan Nugroho BINUS University, Jakarta, Indonesia, +62 857 10057120,
[email protected] Binar Arfa Darumaya BINUS University, Jakarta, Indonesia, +62 857 80456785,
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mendukung proses re-arsitektur yang dilakukan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam menentukan desain jaringan baru yang optimal untuk diterapkan dan mengurangi jaringan yang lambat serta meningkatkan kinerja jaringan dengan kebutuhan arus data saat ini. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode analisis data dengan melakukan survey, studi pustaka dan perancangan dengan melakukan analisis topologi, merancang topologi fisik, logic, implementasi, analisis dan evaluasi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa perlu adanya pergantian backbone dengan kabel fiber optik dan penerapan VLAN pada jaringan. Hasil yang dicapai adalah berupa rancangan jaringan yang baru dapat memenuhi tujuan penelitian dan hasil analisis masalah. Simpulan yang didapat adalah hasil implementasi re-arsitektur jaringan yang telah dilakukan adalah cukup puas dan ada peningkatan dalam kinerja jaringan saat ini dan dengan adanya VLAN yang diimplementasikan maka broadcast storm yang terjadi dapat di kontrol. Kata Kunci :Re-arsitektur, backbone, VLAN, broadcast storm
ABSTRACT The purpose of this research is to support the process of re-architecture conducted by the Education and Training Ministry of Defence of the Republic of Indonesia in determining the optimal design of a new network to implement and reduce slow networks and improve network performance with the current data flow needs. Research methodology is a data analysis method by conducting surveys, library research and design the topological analysis, designing the physical topology, logic, implementation, analysis and evaluation. Based on the analysis it is known that there is need for change of the fiber optic backbone and application of VLANs on the network. The results achieved are in the form of a new network design can meet the research objectives and problem analysis. The conclusions obtained are the results of the implementation of the re-architecture of the network that has been done is quite satisfied, and there is an increase in the performance of the current network and is implemented by the VLAN that the broadcast storm can occur in controls.
Keywords: Re-architecture, backbone, VLAN, broadcast storm
PENDAHULUAN Berdasarkan kemampuan jaringan yang diimplementasikan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Salemba yang saat ini menggunakan kabel UTP pada backbone jaringan lokalnya, topologi yang ada sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan transmisi data. Awalnya arsitektur jaringan yang ada tidak terdapat masalah dan dapat memenuhi kebutuhan transmisi data dengan baik. Namun dengan berkembangnya jaman dan akses data yang semakin besar pada jaringan, beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Selain itu kinerja sebuah jaringan sangat dibutuhkan oleh organisasi terutama dalam hal kecepatan dalam pengiriman data. Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan kemampuan untuk membagi sebuah broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil dengan menggunakan VLAN. Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi device yang terlibat dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke dalam beberapa grup berdasar
fungsinya. Maka dari itu diperlukan re-arsitektur kembali jaringan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Salemba. Sehingga diharapkan dengan re-arsitektur kembali jaringan yang ada akan secara signifikan mengurangi jaringan yang lambat dan dapat memenuhi akses kebutuhan data.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metodologi sebagai berikut : 1. Metode Analisis Data Analisi data dilakukan dengan cara survei, untuk mendapatkan informasi dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang terletak di Salemba dengan melihat langsung topologi jaringan yang ada saat ini sebelum melakukan re-arsitektur jaringan. 2. Metode Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan informasi dan literatur, buku, dan internet sebagai landasan dalam penelitian ini. 3. Metode Perancangan • Melakukan analisis awal untuk menentukan bagaimana bentuk jaringan baru yang akan diimplementasikan. • Merancang topologi fisik. • Mengimplementasikan jaringan yang baru pada Badan Pelatihan dan Pendidikan Kementerian Republik Indonesia. • Analisis dan evaluasi jaringan.
• Dokumentasi
HASIL DAN BAHASAN Jaringan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia merupakan bagian dari jaringan Intranet Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Seperti yang terlihat dalam gambar sistem yang berjalan ada dua sumber WAN yang pertama secara Intranet menghubungkan Kementerian Pertahanan yang terletak di Medan Merdeka Barat dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahan Republik Indonesia yang terletak di Pondok Labu. WAN yang kedua adalah Jaringan Komunikasi Sandi Negara (JKSN). Selebihnya informasi mengenai jaringan ini bersifat rahasia.
Gambar 1. Skema Jaringan dan Server Badiklat Salemba
Berdasarkan hasil survei penelitian yang dilakukan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Salemba didapatkan beberapa permasalahan dengan rincian sebagai berikut:
1. Penggunaan kabel UTP sebagai backbone tidak efektif, hal ini disebabkan jarak antar bangunan yang tidak termasuk jarak ideal penggunaan kabel UTP. Tidak terpenuhinya kriteria ideal pemasangan kabel UTP ini membuat mudahnya terjadi loss data. Faktor lainnya adalah kabel UTP hanya mampu melakukan maksimum transfer data sebesar 100 Mbit/s (jenis kabel UTP yang digunakan adalah cat5) sedangkan beban traffic data yang terjadi lebih besar, sehingga terjadi bottleneck pada jaringan badiklat. Oleh karena itu perlu dilakukan penggantian backbone pada jaringan badiklat.
2. Jaringan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Badiklat) Republik Indonesia hanya menggunakan satu segmen pada infrastrukstur jaringannya, dimana suatu divisi terkoneksi dengan divisi lainnya, sehingga broadcast domain-nya besar hal ini akan mengakibatkan terjadinya broadcast storm yang berdampak turunnya kinerja jaringan.
Dengan adanya permasalahan yang terdapat pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemetrian Pertahanan (Badiklat) Republik Indonesia, yaitu hanya terdapat satu segmen dalam jaringan perusahaan dan tidak efektifnya backbone yang terdapat pada jaringan tersebut, maka solusi yang diajukan adalah merearsitektur jaringan yang sedang berjalan dengan rincian sebagai berikut: 1. Mengganti backbone yang ada dengan teknologi fiber optik. 2. Menerapkan Virtual Local Area Network (VLAN) untuk memberikan segmentasi pada jaringan sehingga broadcast domain menjadi lebih kecil dan mengurangi terjadinya broadcast storm.
Berikut adalah rancangan rearsitektur jaringan dari hasil analisa
Gambar 2. Rancangan Topologi Jaringan Badiklat
SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan implementasi dan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Penggantian backbone dengan menggunakan teknologi fiber optik telah menyelesaikan masalah jarak antar bangunan dan berdasarkan uji analisis Quality of Service di dapatkan packet loss 0%, hal ini termasuk katagori sangat bagus, delay (latency) sebesar 0 – 6 ms termasuk katagori Excellent, dan jitter sebesar 0,062 – 0,814 termasuk katagori bagus sehingga traffic data yang terjadi sudah teratasi. 2. Bedasarkan wawancara evaluasi dengan Bapak Widodo mengenai hasil implementasi re-arsitektur jaringan yang telah dilakukan adalah cukup puas dan ada peningkatan dalam kinerja jaringan saat ini. 3. Dengan adanya VLAN yang diimplementasikan maka broadcast storm yang terjadi dapat di kontrol. Pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil.
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Saat ini Jaringan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tidak melakukan pembatasan bandwith yang diberikan kepada user padahal dalam perangkat fortiget terdapat fitur traffic shaping. Kedepannya
fitur ini dapat diterapkan apabila jaringan dirasakan mengalami perlambatan karena banyaknya user yang memakan bandwith. 2. Keamanan jaringan antar segmen VLAN dapat lebih ditingkatkan dengan menerapkan extend Access Control List (ACL) pada jaringan. Dengan menerapkan extend ACL dapat diatur bentuk komunikasi berupa port ataupun ip yang diijinkan ataupun tidak diijinkan sehingga beberapa segmen VLAN tertentu dapat dibatasi aksesnya. Seperti VLAN untuk CCTV. REFERENSI
Acharya Vivek. (2006). TCP/IP Distributed System. (1th edition). New Delhi : Laxmi Publications Agrawal, G.P. (2002). Fiber-optic communication systems. (3th edition). NewYork: John Wiley & Sons, Inc. Anderson, Jens Kristian. (1996). Virtual LANs take network to next level. West World Publications, Inc. Bruce Hartpence. (2011). Packet Guide to Routing and Switching. O’Reilly Media,Inc. CISCO. (2008). Fiber Types in Gigabit Optical Communications. Endra, S. Kom.,MT. (2007). Pengenalan Sistem Komunikasi Serat Optik. Gusta Prakash C. (2006). Data Communications And Computer Networks. New Delhi : Rajkarnal Electric Press. M. Kozierok, Charles. (2005). The TCP/IP Guide: A Comprehensive, Illustrated Internet Protocol Reference. (5th edition). San Fransisco : No Starch Press. Nassar Daniel. (2000). Network Performance Baselining. Indianapolis : MTP.
Oppenheimer Priscilla. (2011). Top Down Network Design. (3th edition). Cisco Press. Syafrizal Melwin. (2005). Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta : C.V. Andi Offset. Solekan, ST. (2009). Sistem Telekomunikasi. Bandung : Politeknik Telkom.
RIWAYAT PENULIS Andi Himawan Nugroho lahir di kota Medan pada 29 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Industri pada tahun 2013. Binar Arfa Darumaya lahir di kota Manokwari pada 17 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Industri pada tahun 2013.