PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) Toyibin Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024 Abstrak : Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metode penyimpanan dan pengambilan kembali data melalui gelombang radio dengan menggunakan suatu alat yang disebut RFID Tags dan RFID Reader. Data yang ditransmisikan dapat berupa kode-kode yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu objek tertentu. Suatu RFID Tags dapat berupa benda yang sangat kecil sehingga dapat disatukan dengan menggunakan media kertas stiker misalnya. Ketika kode-kode identitas yang terdapat pada RFID tags yang direkatkan dengan stiker tersebut dibaca oleh peralatan RFID Reader, maka secaa otomatis dentitas dari benda yang telah diberi RFID tags tersebut akan segera diketahui. Kegunaan dari sebuah sistem RFID adalah untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh sebuah peralatan portable, yang disebut tags, yang mana tags tersebut dibaca oleh sebuah RFID reader dan memproses data yang terbaca tersebut sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan digunakan. Kata kunci : RFID, Smart Card, Port Serial, Visual Basic 6.0
multi kartu. Setiap siswa memiliki kartu
PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komputer telah
untuk sejumlah fungsi kegiatan sekolah,
banyak membantu pekerjaan manusia
mulai dari kartu OSIS, kartu ujian, kartu
dalam
perpustakaan, kartu laboratorium, kartu
berbagai
Kecepatan
dan
bidang
kehidupan. dalam
pembayaran SPP, dan lain sebagainya.
merapikan, menyusun dan mengolah
Hal ini tentunya menyebabkan tidak
data membuat berbagai pekerjaan berat
praktisnya
menjadi lebih ringan.
administrasi, sulitnya proses evaluasi
Pendidikan
juga
kehidupan
yang
ketelitiannya
dan
pengelola
bidang
bagi pihak sekolah, munculnya berbagai
dari
biaya tambahan pada saat penambahan
penggunaan komputer. Penyusunan dan
kegiatan dan sistem yang cenderung
pengolahan data siswa, penilaian dan
tidak terintegrasi antara satu informasi
pengolahan hasil tes belajar bahkan
dengan informasi lainnya.
Ujian
Nasional
merupakan
siswa
tak
tak
lepas
lepas
dari
penggunaan komputer. Pada umumnya untuk keperluan
Melihat kondisi yang demikian, kami Sistem
memcoba
menawarkan
Administrasi
Siswa
suatu yang
administrasi siswa saat ini banyak
berteknologi RFID sebagai salah satu
sekolah masih menggunakan sistem
sarana
untuk
mempercepat
73 Perancangan (RadioVol. Frequency Identification) untuk TEKNIK RFID - UNISFAT, 6, No. 2, Maret 2011 Haldan 73 - MCS-51 78 JURNAL Aplikasi Administrasi Kesiswaan (Hardware) - Toyibin
dan
73 73
mempermudah proses administrasi siswa di sekolah.
Pada
sistem
RFID
umumnya,
sebuah tags dipasangkan kepada suatu obyek, adapun klasifikasi sistem RFID berdasarkan jenis tags dan frekuensi
TINJAUAN PUSTAKA RFID
(Radio
Identification)
adalah
Frequency suatu
metode
kerjanya dapat dilihat pada gambar berikut.
penyimpanan dan pengambilan kembali data melalui gelombang radio dengan menggunakan
suatu
peralatan
yang
disebut RFID tags dan RFID reader. Data yang ditransmisikan dapat berupa kode-kode
yang
bertujuan
mengidentifikasi suatu obyek tertentu. Suatu RFID tags dapat berupa benda yang
sangat
kecil,
sehingga
Diagram Keluarga RFID
untuk
dapat
disatukan dengan menggunakan media
Berdasarkan catu daya tags, RFID tags dapat digolongkan menjadi dua yaitu RFID tags aktif dan RFID tags pasif .
kertas stiker misalnya. Ketika kode-kode identitas yang terdapat pada RFID tags yang direkatkan dengan stiker tersebut dibaca oleh peralatan RFID reader, maka secara otomatis identitas dari benda yang telah diberi RFID tags tersebut akan segera diketahui.
untuk
memungkinkan
data
ditransmisikan oleh sebuah peralatan portable, yang disebut tags, yang mana tags tersebut dibaca oleh sebuah RFID reader dan memproses data yang terbaca tersebut
sesuai
RFID
aktif
terdiri
dari
suatu
rangkaian
chip
untuk
menyimpan
identitas
dan
informasi
lainnya,
pemancar, antena, dan baterai. RFID aktif memancarkan sinyal dengan tenaga
Kegunaan dari sebuah sistem RFID adalah
RFID tags Aktif
dengan
kebutuhan
dari baterai. Pada umumnya RFID tidak memancarkan
sinyal
terus-menerus.
Untuk menghemat baterai, RFID hanya akan memancarkan sinyalnya apabila ada sinyal pemicu yang sesuai dengan tata cara pengiriman dan penerimaannya (protokol). Sinyal pemicu ini biasanya
aplikasi yang akan digunakan.
74
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 73 - 78
74
ditempatkan menjadi satu pada alat
jauh, misalnya untuk tol, parkir, sortir
pemancar/penerima (reader dan antena).
surat dikantor pos dan bagasi pesawat.
RFID tags Pasif
Sedangkan
RFID baterai.
pasif
tidak
Sinyal
mempunyai
dikirim
sistem
RFID
yang
menggunakan UHF 868 MHz-928 MHz
oleh
dan 2,45 GHz dan 5,8 GHz untuk
reader/antena (transceiver) diterima oleh
aplikasi yang memerlukan jarak lebih
RFID tags, kemudian rangkaian dalam
jauh lagi dan kecepatan yang sangat
tags dengan menggunakan energi sinyal
tinggi, mungkin cocok untuk proses
tadimengirim data ke antena dan reader
produksi dalam ruang lingkup ekonomi.
kembali. Oleh karena itu sinyalnya sangat lemah. Paling jauh hanya sekitar tiga meter.
Reader Reader atau Pembaca kartu yang
Banyak aplikasi untuk RFID pasif
digunakan adalah produk dari Innovation
ini yang efektif berjalan dibawah 50cm.
ID-2, ID-12, ID-20 dan lain-lain yang
Bentuk RFID pasif ini sebagian besar
hanya dapat digunakan sebagai pembaca
berupa label, baik label yang digantung
saja. Untuk dapat menulis di tags dapat
pada barang-barang seperti pakaian atau
menggunakan
label
dikotak
12RW, ID-20RW dan lain-lain. Bentuk
Ukurannya
dari reader atau pembaca kartu dari
tebalnya
RFID dapat dilihat pada Gambar berikut.
yang
ditempel
pembungkus/karton. bermacam-macam.
Adapun
reader
ID-2RW,
ID-
hanya seperti kertas.
Frekuensi Kerja RFID Sebuah
sistem
RFID
yang
menggunakan frekuensi 125-135 KHz, biasanya digunakan untuk label barang, kartu-kartu untuk akses masuk ke suatu
Produk Reader Keluaran Innovations
tempat. Frekuensi 13,56 Mhz untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan
ID2, ID12 dan ID20 adalah serupa
kecepatan lebih tinggi dan jarak lebih
dengan ID0 yang lama dan seri ID15 MK(ii), tetapi mereka mempunyai kaki
75 Perancangan (RadioVol. Frequency Identification) untuk TEKNIK RFID - UNISFAT, 6, No. 2, Maret 2011 Haldan 73 - MCS-51 78 JURNAL Aplikasi Administrasi Kesiswaan (Hardware) - Toyibin
75 75
atau
pin
ekstra
yang
mempunyai
aksi-aksi sederhana untuk melakukan
keluaran berupa Magnetic Emulation
tugas
yang
diinginkan oleh programmer.
termasuk
dalam
salah
satu
yang
lebih
kompleks
yang
fungsinya. ID-12 dan ID-20 mempunyai
Mikrokontroler AT89S52 memiliki
antena internal, dan dapat membaca
berbagai fasilitas antara lain sebagai
dengan jarak antara 12 cm dan 16 cm,
berikut :
secara
1.
berturut-turut.
Memiliki
8
antena eksternal, ID-2 dapat membaca
PEROM
(Programmable
dengan jarak lebih dari 25 cm. Ketiga
Erasable Read Only Memory) yang
reader
dapat
atau
tersebut
Dengan
pembaca
dilengkapi
kartu
dengan
suatu
RFID
Kilobytes
diprogram
ulang
Flash and
dengan
ASCII,
fasilitas SPI (Serial Programming
Wiegand26 dan Magnetis Aba Track2
Interface). Memori Flash PEROM
data format.
ini dapat bertahan untuk dihapus dan ditulis ulang kira-kira sebanyak 1000 kali.
Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler adalah salah satu
2.
dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Secara sederhana, komputer akan
menghasilkan
output
4V sampai dengan 5,5V. 3.
spesifik
berdasarkan input yang diterima yang
Beroperasi pada kisaran tegangan
Memiliki RAM internal sebanyak 256 byte.
4.
Memiliki 32 unit input dan output
kemudian diolah oleh program yang
(port pins) yang dapat diprogram
telah
sebagai
disimpan
umumnya
didalamnya.
komputer,
Seperti
jalur
masukan
atau
mikrokontroler
keluaran. Terbagi dalam 4 port
adalah alat yang mengerjakan instruksi-
pararel dan 1 port serial yang dapat
instruksi yang diberikan kepadanya.
berjalan dalam mode dua arah (full
Artinya, bagian terpenting dan utama
duplex).
dari suatu sistem terkomputerisasi adalah
5.
Memiliki
fasilitas
Timer
dan
program itu sendiri yang dibuat oleh
Counter sebanyak 3 buah, masing-
seorang
masing dapat difungsikan dengan
programmer.
menginstruksikan
Program
komputer
ini
untuk
perhitungan 16 bit.
melakukan jalinan yang panjang dari
76
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 73 - 78
76
6.
Memiliki dua buah DPTR (Data
Dari diagram blok alat kemudian
Pointer). Data Pointer berguna
dilakukan perencanaan dan pembuatan
untuk pengalamatan memori dengan
perangkat keras atau hardware yang
alamat 16 bit.
terdiri dari beberapa rangkaian, yaitu: Rangkaian Power Supply.
Seperti halnya jenis mikrokontroler lainnya,
mikrokontroler
AT89S52
Rangkaian ID-12 (Reader). Rangkaian AT89S52.
memiliki dimensi yang cukup kecil.
Rangkaian Indikator
Konfigurasi dari masing-masing pin
Rangkaian MAX232
dapat dilihat pada gambar berikut.
Dan software yang terdiri dari : Setting Serial Mikrokontroler Pengiriman Data Indikator Pembacaan Data Reader Pengelolaan Database Server KESIMPULAN Berdasarkan pengujian
dan
penyusunan Konfigurasi Pin AT89S52
hasil
perencangan,
pengukuran
selama
pembuatan
Skripsi
dan
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Diagram Blok Alat Secara umum bagian utama dari alat dapat dilihat pada diagram blok berikut:
1. Pada datasheet jarak pembacaan tertulis
maksimal
ID-12
adalah
12cm. Tetapi jarak baca
yang
terukur 5cm. 2. Pada pengiriman data indikator mikrokontroler merespon
masih
sampai
data
belum dikirim
sebanyak 18 kali Diagram Blok Alat
77 Perancangan (RadioVol. Frequency Identification) untuk TEKNIK RFID - UNISFAT, 6, No. 2, Maret 2011 Haldan 73 - MCS-51 78 JURNAL Aplikasi Administrasi Kesiswaan (Hardware) - Toyibin
77 77
3. Proses pendekatan tags yang terlalu cepat mengakibatkan data tidak dapat diterima dengan sepenuhnya
DAFTAR PUSTAKA Agfianto, Eko Putra, 2002. Belajar Mikrokontroler
AT89S51/52/55,
Gava Media. Atmel corporation, september 2003, 8bit Microcontroller with 4K Bytes In-System Programmable Flash AT89S51, URL :http://www.Atmel.com Sadeli,
Muhammad,
2008.
Aplikasi
Database dengan Visual Basic 6.0, Maxikom.
78
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 73 - 78
78