Tugas : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Kelas : EK.9
PERANAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM PEMBUATAN ZONA NILAI TANAH (ZNT)
Kelompok V ( Melon ) Teddy Rukfiadi M. Unu Ibnudin Etna Salawati Ana Anida Wing Indarto Wawan Hermawan Nandang Agus Taruna
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DESEMBER 2011
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul "PERANAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM PEMBUATAN ZONA NILAI TANAH” tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) selaku dosen pengajar mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Bogor, Desember 2011
Penulis
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR ............................................................................................
i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… iii BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1 1.1. LATAR BELAKANG ……………………………………………… 1 1.2. TUJUAN ……………………………………………………………. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………
3
2.1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ………………………………… 3 2.2. ARCVIEW ……………………………………………………………. 7 BAB III PERANAN SIG DALAM PEMBUATAN ZONA NILAI TANAH …………………………………………………. 12 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………. 19 4.1 KESIMPULAN ……………………………………………………. 19 4.2 SARAN
…………………………………………………………… 19
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Komponen SIG ………………………………………………………….. 3 Gambar 2.2 Jenis-jenis feature dalam SIG …………………………………………. 4 Gambar 2.3 Perbedaan antara model data raster dan vektor ………………………. 6 Gambar 2.4 Documents pada suatu project ArcView ……………………………… 7 Gambar 3.1 Contoh Zona Nilai Tanah Awal ……………………………………… 12 Gambar 3.2 Perhitungan Nilai Bangunan Berdasarkan Komponen ……………… 13 Gambar 3.3 Perhitungan Nilai Bangunan Berdasarkan Indeks Biaya ……………. 13 Gambar 3.4 Tabel Hasil Perhitungan Sampel ……………………………………. 14 Gambar 3.5 Hasil Overlay Sampel ke dalam Zona Nilai Awal ………………….. 14 Gambar 3.6 Analisis Titik Sampel terhadap Zona Nilai Awal …………………… 15 Gambar 3.7 Peta Zona Nilai Tanah yang Telah Diperbaharui …………………… 15 Gambar 3.8 Peta Zona Nilai Tanah Kabupaten Tangerang ………………………. 16 Gambar 3.9 Hasil Identify Suatu Feature ………………………………………… 17 Gambar 3.10 Pengisian Formula pada Query Builder ……………………………. 17 Gambar 3.11 Tampilan Lokasi dengan Nilai Tanah di bawah Rp. 200.000,- …….. 18
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Bangsa yang besar adalah bangsa yang berdaulat atas nilai-nilai bangsa dan kebangsaannya. Bagian utama nilai-nilai bangsa tersebuat adalah nilai kekayaan negara. Satu diantara kekayaan tersebuat adalah nilai aset pertanahan. Kedaulatan suatu bangsa atas aset-asetnya tercermin dari kedaulatan atas pengelolaan kekayaan dimaksud. Pengelolaan yang bertanggungjawab diawali dengan pengetahuan tentang nilai aset yang sebenarnya. Pengetahuan ini melahirkan apresiasi terhadap aset dimaksud. Selanjutnya berlangsunglah pengelolaan yang optimal, transparan, berkelanjutan dan berkeadilan, serta akuntabel. Nilai tanah (land value) adalah nilai ekonomi tanah atas hak kepemilikan tanah, baik dalam keadaan kosong, maupun berikut benda-benda yang ada di atasnya atau melekat padanya (real property) (IVS : International Valuation Standard, 2007 ; SPI : Standar Penilaian Indonesia, 2007). Manfaat Data dan Informasi Nilai Tanah dan Properti : •
Referensi masyarakat dalam transaksi pertanahan dan properti;
•
Referensi dalam penetapan nilai ganti rugi dalam Pengadaan Tanah (Perpres No 36 Tahun 2005 juncto No. 65 Tahun 2006: tim/Lembaga Penilai Tanah);
•
Referensi nilai uang pemasukan uang negara dalam pemberian Hak Atas Tanah Negara (Revisi PP No 46 Tahun 2002);
•
Piranti monitoring: Nilai dan Pasar Tanah;
•
Sebagai bagian layanan publik informasi pertanahan;
•
Second opinion bagi NJOP PBB: nilai dan pajak tanah yang transparan dan adil (fair);
•
Referensi pengambilan keputusan spasial: perencanaan tata ruang kota, pelaksanaan pembangunan yang mengalihfungsikan lahan, penataan pemukiman, konsolidasi tanah, dan sebagainya;
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Penyajian informasi keruangan dalam bentuk peta tidak lagi eksklusif kebutuhan orang-orang yang berkecimpung dalam ilmu-ilmu keruangan (geografi, geologi, landsekap, dll). Saat ini banyak pihak yang membutuhkan suatu data bukan hanya dalam bentuk tabel dan angka, tetapi juga letak/lokasi objek tersebut. Kebutuhan akan informasi keruangan yang cepat, tepat, akurat, mudah dan murah makin mengusik para ahli sistem informasi sampai terbentuknya suatu sistem informasi keruangan berkomputer yang dinamakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG mampu menyajikan informasi dalam bentuk peta dengan segala atributnya. ArcView merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membangun, mengedit, mengolah dan menampilkan SIG. Salah satu contoh aplikasi SIG adalah peranannya dalam pembuatan Zona Nilai Tanah.
1.2. TUJUAN Tujuan penggunaan SIG, khususnya dengan menggunakan software ArcView, adalah untuk mempercepat dan mempermudah pembuatan, pengolahan serta updating zona nilai tanah. Sehingga dapat menyediakan informasi potensi dan nilai tanah yang up-to-date, sebagai kebutuhan dan rujukan nasional untuk mewujudkan fungsi tanah bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Selain ArcView, software lain yang digunakan adalah Microsoft Excel. Microsoft Excel digunakan untuk automasi perhitungan zona nilai tanah.
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) atau disingkat SIG (GIS) adalah sebuah sistem yang mampu membangun, memanipulasi, dan menampilkan informasi yang memiliki referensi geografis (georeferences). SIG dapat menyerap dan mengolah data dari bermacam sumber yang memiliki sekala dan struktur yang berbeda. Selain itu SIG juga dapat melakukan operasi data-data keruangan yang bersifat komplek. Definisi SIG di atas mencakup beberapa komponen, yaitu : ; Perangkat keras komputer ; Perangkat lunak komputer ; Data-data geografis ; Sumberdaya manusia
Gambar 2.1 Komponen SIG Gambaran SIG sebagai sebuah sistem meliputi : ; Input : mengumpulkan dan menyimpan data ; Proses : manipulasi, meng-update dan menganalisa ; Output : menampilkan atau menyajikan data hasil pemrosesan Peta digital yang dihasilkan oleh SIG memiliki kelebihan dibandingkan peta analog biasa, karena selain memiliki informasi spasial yang menggambarkan bentuk dan lokasi dari suatu feature geografis, peta digital juga memiliki informasi tekstual yang berisi keterangan atau attribute dari suatu feature. Terdapat tiga jenis feature geografis, yaitu
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
a. Point/titik. Adalah lokasi diskrit, biasanya digambarkan sebagai symbol atau label. Menggambarkan suatu feature yang batas atau bentuknya terlalu kecil untuk ditampilkan dalam garis atau luasan. Point biasanya juga digunakan untuk menggambarkan lokasi yang tidak mempunyai luasan seperti titik tinggi atau puncak gunung. b. Line atau arc/garis. Adalah feature yang dibentuk oleh sekumpulan koordinat yang saling berhubungan. Menggambarkan feature linier di peta yang terlalu sempit untuk digambarkan sebagai luasan. Atau untuk menggambarkan feature yang tidak mempunyai lebar, seperti garis kontur. c. Polygon/luasan (area). Adalah feature luasan yang dibentuk dari garis yang tertutup menggambarkan suatu area yang homogen. Biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu feature seperti batas Negara, kecamatan, danau dls.
Gambar 2.2 Jenis-jenis feature dalam SIG Model data grafis/geografis pada SIG dibedakan menjadi dua, yaitu ♦ Model Data Vektor Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature garis (line) dan feature area (surface). Data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius (X,Y).
Data titik tersimpan sebagai sebuah koordinat (X,Y).
Data garis merupakan data-data titik yang saling terhubung (X1,Y1) (X2,Y2) (X3,Y3)…. (Xn,Yn).
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Sedangkan data poligon merupakan data garis yang membentuk kurva tertutup (X1,Y1) (X2,Y2) (X3,Y3)…. (X1,Y1).
♦ Model Data Raster Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujursangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang disimpan dalam format ini data hasil scanning, seperti gambar
digital (citra dengan format
BMP,JPG,GIF, dll), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dll). Kedua model tersebut dapat dipresentasikan pada gambar-gambar berikut di bawah ini.
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Model
Model P (KP, BP, Nilai)
P (XP, YP,
Kolom
KP
Y P
BP
P
YP
S L Perbedaan antara model data raster dan vektor Gambar 2.3 XP
Model Vektor
X
ID
dy
Baris
dx
Analog
Model Raster
Titik
Garis
Area Gambar 2.3 Perbedaan antara model data raster dan vektor
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
2.2. ARCVIEW ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute, Inc). Dengan ArcView, anda dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Proyek ArcView / ArcView project
adalah kumpulan asosiasi beberapa
window yang dikenal dengan istilah documents, yang bekerja pada lingkup ArcView. Sebuah project ArcView dapat berisi dokumen-dokumen (documents) seperti: view, tables (tabel), charts (grafik), layout, dan script. Dokumen-dokumen ini tersimpan dalam sebuah file (*.apr)
Gambar 2.4 Documents pada suatu project ArcView Project merupakan file yang merangkum bagian-bagian pekerjaan dalam ArcView dan menyimpannya dalam satu file. Sebuah project umumnya terdiri atas the view, tabels, charts, layouts dan scripts yang digunakan dalam aplikasi ArcView. File Project tersimpan dengan nama ekstensi *.apr.
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Pada dasarnya project tidak menyimpan data spatial yang sebenanya (data-data spatial seperti shape file, ArcInfo coverage atau image dan tabular). Tetapi sebuah project menyimpan seluruh referensi lokasi dari data spatial tersebut, dengan cara ini sebuah data spatial dapat dibuka dalam banyak project untuk aplikasi yang berbeda tanpa membuat duplikasi. Sebuah ArcView project dapat dimodifikasi sesuai dengan jenis aplikasi dan tujuan project tersebut dibuat. Project dapat di lihat dari aplikasi lain sebagai text file. Suatu project pada ArcView tersusun atas : 1. Dokumen View Dokumen View menampilkan peta yang berisi beberapa layer informasi spatial seperti, jalan raya, batas administrasi, kota dan letak sekolah. Disamping itu view juga merupakan kumpulan informasi geografis yang disebut theme (tema). Theme adalah kumpulan yang logis dari detail geografis dengan karakteristik yang sama. Sebagai contoh, kita dapat mempunyai satu view yang bernama peta landuse dan mempunyai empat theme yaitu sungai, jalan, pantai dan unit. Windows dari suatu view mempunyai dua bagian yaitu daftar isi dan tampilan peta. Daftar isi memuat tema-tema yang ada dan menampilkan legendanya. Theme dapat diakses dari local drive atau melewati network. Normalnya sebuah theme hanya berisi suatu feature dalam satu kelas, tetapi dapat juga di definisikan sesuai dengan feature tertentu. Theme dapat di-set berdasarkan tujuan, bisa berdasarkan kelas yang direpresentatifkan dalam tampilan warna symbol. Pengaturan ini diatur melalui legend editor. Perintah/command utama yang harus dikuasai untuk bekerja dengan view dan theme adalah: 1-
Membuat View
2-
Menampilkan View
3-
Query View
4-
Mengubah Warna dan Symbol
5-
Mengambar label dan grafik
6-
Membuat dan mengedit spatial data
7-
Mencetak dan mengeksport data dari view
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Skala dan Akurasi Peta Pada View Topik ini merupakan pembahasan khusus yang harus dipahami dalam bekerja dengan view. Seperti diulaskan sebelumnya bahwa view memungkinkan untuk menganalisa dan menampilkan beberapa theme sekaligus selama themetheme tersebut mempunyai sistem koordinat yang sama. Memahami skala peta dan akurasi peta membuat pemakai mampu mengelola theme pada view secara benar. Pada peta digital skala peta dapat dibuat apapun seperti yang diinginkan user. Yang membedakan adalah bagaimana data spatial tersebut dibangun. Peta skala besar dapat ditampilkan dengan skala kecil, dan sebaliknya. Skala akan berubah jika mengubah tampilan dengan melakukan zoom in atau zoom out theme pada view. Akurasi peta merupakan hal lain yang juga sangat tergantung pada pembuat data digital. Pada tampilan view akurasi peta akan sangat tergantung pada skala berapa peta akan dilihat. Tentu saja pada peta sekala 1:1.000.000 tingkat kesalahan 10 m masih sangat ditolerir. Pada data raster sekala akurasi data ditentukan oleh resolusi data yang dipakai. Ukuran yang dihitung adalah pixel. Berapa area sebenarnya di lapangan yang ter-cover pada 1 pixel image tersebut menggambarkan skala data raster tersebut.
2. DokumenTables Dokumen Tables menampilkan data tabular. Tables menyimpan informasi yang menjelaskan feature-feature pada suatu view (misalnya : lebar jalan, ukuran kota, jumlah penduduk). Setiap baris atau record dari suatu table didefinisikan satu anggota dari kelompok besar. Sedangkan setiap kolom atau field mendefinisikan karakter tunggal dari kelompok itu. Tabel di dalam project dapat bersumber dari:
Import dari program database lainnya (dengan SQL)
Memasukkan data dBase secara langsung
Membuat tabel sendiri dengan tabel dalam ArvView
Mengambil tabel dari atribut theme peta yang di masukkan.
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Tabel yang telah di masukkan dalam ArcView project dapat diedit, baik dengan menambahkan field atau dengan menambah record atau mengedit record yang telah ada. Tabel dalam ArcView dapat di-export ke format lain baik dalam format dbf atau txt.
3. Dokumen Chart Chart merupakan visualisasi dari tabel dalam ArcView yagjuga berarti visualisasi dari atribut tabel setiap data spatial yang ditampilkan. Chart dapat dijadikan sebagai alat untuk manampilkan, meng-query atau analisis data. Menggunakan chart dalam ArcView sangat menguntungkan karena antara chart, tabel dan view memiliki keterkaitan database. Setiap perubahan pada database secara langsung akan mengubah chart, tabel dan tampilan view. Tampilan chart pada ArcView tidak jauh berbeda dengan tampilan pada proram lain baik Excel atau Lotus. Chart pada ArcView dapat ditampilkan dalam bentuk chart batang, pie atau line.
4. Dokumen Layout Menyediakan
teknik-teknik
untuk
menggabungkan
dokumen-
dokumen project dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara dan sekala batang guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot. Sebagai contoh, suatu layout dapat memiliki dua view, satu chart, satu arah utara dan sebuah judul. Layout pada sebuah project ArcView memungkin pemakai untuk menampilkan view, chart, tabel, grafik hasil import and grafik yang dimiliki ArcView itu sendiri (Skala, Arah Mata Angin dll). Layout dalam ArcView bersifat dinamis artinya data yang dimasukkan masih terkait dengan original data yang dimasukkan kedalamnya. Misalkan jika view yang dimasukkan dalam layout bersifat live link maka setiap perubahan dalam view akan mengubah tampilan di dalam layout. Peta yang terdapat dalam layout dapat diexport ke format lain (bmp, wmf, eps, jpg) atau langsung dicetak.
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
5. Dokumen Script Kita dapat menulis script (bahasa program) dengan aplikasi pengembangan bahasa yang disebut avenue untuk membuat interface atau perintah ArcView sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Script adalah komponen ArcView project yang berisikan code-code pemrograman yang disebut Avenue. Avenue sendiri merupakan bahasa pemrograman pada ArcView yang berbasiskan object oriented programming. Seperti halnya macro atau script pada program lain, script di dalam project ArcView mempunyai kegunaan sebagai alat otomatisasi perintah serta menambah kemampuan baru pada ArcView itu sendiri. Modul pembuat script pada ArcView disebut juga Script Editor. Script editor mengakses Avenue dalam bentuk text serta mengkompilasi text tersebut sebagai script. Hasil editing dengan script ini dapat diimport kedalam format text, dengan kata lain Avenue dapat dibuat dengan software lain (Notepad, Word, dll) dan mengkompilasi text tersebut sebagai script.
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
BAB III PERAN NAN SIG DALAM PEMBUA ATAN ANAH ZONA NILAI TA
Peranaan SIG, khu ususnya softtware ArcV View dalam pembuatan zona nilai t tanah akan dibahas secaara sistemattis pada bab ini. Perhituungan zona nilai tanah s sebenarnya melibatkann perhitungaan yang ru umit dan kkompleks, antara a lain p perhitungan standar deeviasi penuruunan nilai bangunan, b kkenaikan haarga tanah, i indeks samppel, jenis hak h (HM, H HGB, dll), serta s jenis zona (resideential atau a agricultural) ).
Namun
pada
pem mbahasan
berikut,
ruumus-rumuss
tersebut
d disederhanak kan untuk mempermud m dah pemaham man pembuuatan zona nilai n tanah. P Proses pemb buatan zonaa nilai tanah dapat dibaggi menjadi bbeberapa tahhap, antara l sebagai berikut : lain N Awal 1. Pembuuatan Zona Nilai Jika tersedia datta zona nilaii tanah padaa tahun sebeelumnya, daata tersebut dapat dijaadikan sebag gai zona nillai awal. Teetapi jika datta tersebut belum b ada, zona nilaai awal dibuat dengan melakukan m z zonasi berdasarkan inforrmasi yang diperolehh dari pihak lokal l yang m mengerti kisaaran harga taanah di daeraah tersebut. Zona awaal ini akan diigunakan sebbagai basis pengambilan p n sampel.
Gam mbar 3.1 Coontoh Zona Nilai N Tanah A Awal
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
2. Survei/Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara random minimal di tiga titik per satu zona awal. Semakin banyak sampel yang diambil, semakin akurat data yang didapatkan. Untuk harga transaksi suatu tanah beserta bangunan, harga transaksi tersebut harus dikurangi harga bangunan terlebih dahulu. Harga suatu bangunan dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu dengan perhitungan setiap komponen bangunan atau dengan menggunakan indeks pendekatan biaya dari kontraktor bangunan. Cara terakhir lebih umum digunakan karena lebih cepat dan mudah. Perhitungan nilai bangunan dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel.
Gambar 3.2 Perhitungan Nilai Bangunan Berdasarkan Komponen
Gambar 3.3 Perhitungan Nilai Bangunan Berdasarkan Indeks Biaya Di setiap titik pengambilan sampel dilakukan
marking dengan
menggunakan GPS (Global Positioning System) sehingga lokasi/letak koordinat titik sampel dapat diketahui. Pada akhir proses perhitungan, hanya
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
y diperluukan untuk proses p lebih lanjut, yaitu u koordinat dua jenis informasi yang titik samppel (x dan y)) serta nilai tanah per m2.
Gamb bar 3.4 Tabeel Hasil Perhitungan Sam mpel mengguunakan M. Excel E
3. Plottin ng Hasil Sam mpling ke Zoona Nilai Aw wal Dataa hasil sam mpling yangg didapat melalui m maarking GPS memiliki informasii spasial dallam bentuk koordinat x dan y. Daata tabel hassil marking dapat diggambarkan dengan d cara memproyekksikan data ttersebut mennjadi suatu theme dalam ArcView w. Jenis feaature yang diihasilkan addalah featuree point atau titik-titik sebaran sam mpling. Theeme sebaran n titik samppling ini kem mudian dioverlay teerhadap zonaa nilai tanahh awal.
Gambar 3.5 Hasil Oveerlay Sampeel ke dalam Z Zona Nilai Awal A
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
4. Analissis Setellah hasil sampling di--overlay deengan zona nilai awall, operator melakukaan analisis dan d koreksi zona nilai tanah t awal berdasarkan b n data hasil sampling. Pada tahapp ini, data yaang ekstrim (terlalu tingggi atau terlaalu rendah) dibuang/ttidak digunaakan. Tetapi jika terdapaat lebih darii satu data ekstrim e dan data terssebut mem mbentuk suaatu cluster//grup, makka data-dataa tersebut dikelomppokkan menjjadi zona baaru yang terp pisah dari zona z awal. Citra C satelit atau foto udara dapaat digunakann untuk mem mbantu penaarikan garis batas zona baru terseebut untuk menghindari m kesalahan-kkesalahan tekknis, seperti garis batas zona mem motong rumaah atau pabriik, dsb.
Gambar 3.6 3 Analisis Titik Sampeel terhadap Zona Z Nilai Awal A Padaa tahap ini juga dilakkukan korek ksi nilai suaatu zona berdasarkan b harga/nilaai tanah yanng diperolehh melalui survei. s Sehinngga didapaatkan hasil akhir sepperti yang ditunjukkan d pada gambaar 3.7. Hasiil akhir darii tahap ini merupakaan suatu conntoh Sistem IInformasi Geeografis.
Gambar 3.7 3 Peta Zonna Nilai Tanaah yang Telaah Diperbah harui
6. Aplikaasi/Penggunaaan SIG Zonna Nilai Tannah
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Berikut ini adalah contoh SIG Zona Nilai Tanah Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Dengan gambar tersebut user dapat mengetahui rentang harga tanah pada suatu daerah tertentu.
Gambar 3.8 Peta Zona Nilai Tanah Kabupaten Tangerang Untuk keperluan yang lebih detil, user dapat menggunakan fasilitas identify untuk mengetahui attribute dari suatu feature seperti yang terlihat pada gambar 3.9. Hasil menunjukkan bahwa feature yang diselect memiliki nilai tanah Rp. 67.000,- per m2.
Gambar 3.9 Hasil Identify Suatu Feature
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
ArcView juga memiliki fitur khusus yang disebut dengan query builder. Dengan cara ini user dapat memilih feature tertentu dengan memasukkan suatu rumus/formula ke dalam query builder. Data yang digunakan untuk fungsi query berasal dari data attribute table. Jadi, jika seorang investor ingin mengetahui lokasi tanah yang memiliki harga di bawah Rp.200.000,-, operator cukup menuliskan formula ( [harga] < "200000" ) pada query builder. Dengan demikian, secara otomatis, sistem hanya akan menampilkan data lokasi dengan harga dibawah Rp. 200.000,-.
Gambar 3.10 Pengisian Formula pada Query Builder
Gambar 3.11 Tampilan Lokasi dengan Nilai Tanah di bawah Rp. 200.000,-
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan •
Pembuatan Zona Nilai Tanah bertujuan untuk menyediakan informasi potensi dan nilai tanah yang up-to-date, sebagai kebutuhan dan rujukan nasional untuk mewujudkan fungsi tanah bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
•
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) atau disingkat SIG (GIS) adalah sebuah sistem yang mampu membangun, memanipulasi, dan menampilkan informasi yang memiliki referensi geografis (georeferences)
•
ArcView merupakan salah satu software SIG yang dapat digunakan untuk membangun, mengolah, menampilkan dan meng-update zona nilai tanah.
4.2 Saran •
Perlu
dilakukan
suatu
pelatihan
atau
bimbingan
teksnis
untuk
pengoperasian dan pengolahan data digital dalam SIG •
Penggunaan citra satelit dapat membantu proses updating zona nilai tanah
•
Perlu dilakukan pengembangan dan kombinasi dengan teknologi lain untuk menyempurnakan SIG, misalnya dengan menggunakan teknologi CORS (Continuously Operating Reference System)
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Sumberdaya Aktifitas
Hardware & Netware Mesin
Media
Input 1
PC, Laptop
USB Flash Disk
Input 2
GPS USB Cable Handheld
Software Program
Prosedur
SDM Spesialis
Data User
Ms. Excel
Petugas melakukan Computer pencatatan lapang Operator
Hasil catatan lapang
Informasi tekstual
Garmin Mapsource,
GPS Operator Petugas melakukan tracking dan marking, kemudian diubah menjadi shapefile
Track & Waypoint
Informasi spasial
Global Mapper
(Line & Point Shapefile) Database ZNT Analyst input
Pengolahan 1
PC, Laptop
USB LAN
Cable, Ms. Excel
Dilakukan perhitungan berdasarkan tekstual
Pengolahan 2
PC, Laptop
USB LAN
Cable, Mapsource,
Pembuatan polygon GIS Analyst (zona) yang memiliki nilai tertentu
Global Mapper,
Informasi Tekstual
Database Tekstual
Informasi spasial
Database Spasial (Polygon Shapefile)
Google Earth, Arcview Pengolahan 3
PC, Laptop
USB LAN
Produk Informasi
Cable, Arcview
Penggabungan GIS Analyst database spasial & tekstual
Database spasial + tekstual)
SIG (Link spasial dan tekstual
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id
Sumberdaya Aktifitas Output (Penyajian)
Output (Pencetakan) Penyimpanan
Hardware & Netware Mesin
Media
Software Program
USB Flash Disk Arcview, PC, ArcGIS Laptop, DLP & LCD Projector PC, USB Cable Arcview Plotter PC, Server
USB LAN
Cable, Ms. Server,
Arcview Updating
PC, Laptop
Prosedur
SDM Spesialis
Data User
Produk Informasi
Output dapat dilihat GIS Operator langsung oleh user atau dipresentasikan oleh GIS operator
End User
SIG
Presentation
Pencetakan
End User
SIG
Print Out
SIG
SIG
SIG
Updated SIG
Computer Operator
SIG disimpan dalam Database suatu server yang Administrator dapat diakses oleh beberapa computer tertentu
GIS Operator USB Cable, Arcview, Ms. Dilakukan USB Flash Disk Excel pemutakhiran data untuk setiap perubahan yang terjadi
http://nandang9ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id