Peran Sumber Daya
Universitas Konservasi
Manusia
Berkualitas
dalam Peningkatan
Kesejahteraan
Rakyat
H.R. Agung Laksono Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
1
Disampaikan dalam Upacara Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan Universitas Negeri Semarang Selasa, 5 Juni 2012
2
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
3
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,
• • • • • • • • • • • • • • •
Yang saya hormati, Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.; Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR RI; Ketua dan Wakil Ketua MPR RI; Menko Polhukam RI Jend. TNI (Purn) Joko Suyanto beserta Ibu; Menko Perekonomian RI H. Hatta Radjasa beserta Ibu; Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II beserta Istri; Gubernur Provinsi Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo; Ketua dan Anggota Senat Universitas Negeri Semarang; Para Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah; Para Guru Besar, Para Pembantu Rektor, Para Dekan, Para Pembantu Dekan, Para Dosen, serta Para Mahasiswa Universitas Negeri Semarang; Promotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc. dan Ko Promotor Prof. Dr. Samsudi, M.Pd. serta Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd., Kons.; Direktur dan Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang; Ketua dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah; Para Bupati/Wali Kota beserta Istri; Tokoh Ormas dan Bapak/Ibu Hadirin yang berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena hanya atas kasih, rahmat, dan hidayah-Nya, pada pagi yang cerah ini kita semua dapat hadir di ruang yang megah ini guna menghadiri acara yang teramat penting dalam kehidupan saya. Suatu kehormatan bagi saya dapat berdiri menyampaikan orasi ilmiah di hadapan Senat Akademik dalam rangka penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Negeri Semarang. Seperti kita ketahui bahwa Universitas Negeri Semarang, Universitas Konservasi merupakan perguruan tinggi yang telah berhasil meluluskan ribuan sarjana, magister, dan doktor khususnya para pendidik/guru yang sangat kita hormati. Melalui tangan-tangan merekalah masa depan bangsa kita titipkan dan calon pemimpin masa depan dididik dengan hati penuh ketulusan.
24
Penganugerahan Penganugerahan Gelar Gelar Doktor Doktor Kehormatan Kehormatan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
3
Hadirin yang saya hormati,
B
aru saja kita mengikuti dengan saksama pidato Promotor dalam mempromosikan dan mempertimbangkan usulan pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada saya. Pada awalnya saya merasa berat, tetapi setelah melalui berbagai pertimbangan dan atas petunjuk-Nya,
kesejahteraan rakyat merupakan sebagian kecil dari upaya kolektif bangsa Indonesia. Marilah kita sejenak menyimak kembali bagaimana para pendiri negara kita merumuskan visi jangka panjang yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945: “… pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
4
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
saya dapat menerima penganugerahan ini. Perlu hadirin ketahui bahwa sejatinya apa yang saya lakukan semata-mata hanya atas izin Allah Swt., dan sudah menjadi kewajiban saya mendapatkan amanah selama ini dalam membangun negeri. Apa yang saya lakukan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”. Dari pernyataan tersebut sangat tegas betapa luhur cita-cita pendirian dan pembentukan negara Indonesia. Oleh sebab itu, menjadi
tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan cita-cita dimaksud. Perjalanan sejarah guna mencapai cita-cita luhur mengalami pasang surut. Dua dasawarsa pertama sejak kemerdekaan diwarnai dengan gejolak politik. Tiga dasawarsa berikutnya, Indonesia mengalami lompatan sangat besar, dimulai dengan keberhasilan swasembada beras dan keberhasilan program pengendalian penduduk melalui Keluarga Berencana. Setelah itu, terjadi gejolak dan krisis ekonomi dunia yang memporak-porandakan keberhasilan pembangunan sebelumnya. Indonesia berhasil bangkit pada awal 2000-an tetapi tidak lama berselang terimbas oleh krisis keuangan global berikutnya. Belajar dari pengalaman menghadapi krisis dunia, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif bersama empat negara lainnya saat krisis ekonomi terjadi tahun 2008. Selama tiga tahun terakhir ini, Indonesia menarik perhatian dunia dengan membukukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Indonesia bahkan masuk ke dalam kelompok G-20 sebagai kekuatan ekonomi baru. Prestasi ini sudah tentu berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri negara Indonesia yang kita cintai.
tahun 2010-2011 daya saing Indonesia mengalami lompatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya. Peringkat daya saing Indonesia meningkat dari 54 menjadi 44 dunia. Peningkatan tersebut utamanya ditopang oleh meningkatnya kelompok masyarakat menengah yang sangat besar. Hal ini merupakan captive market yang menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, dukungan pasar domestik yang kuat membuat ekonomi Indonesia semakin imun terhadap gejolak ekonomi dunia. Pendorong daya saing lainnya adalah keberhasilan Indonesia dalam menuntaskan program pendidikan wajib belajar 9 tahun dan saat ini sedang merintis program Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun. Untuk mempercepat pelaksanaan program “Pendidikan Menengah Universal 12
Global Competitiveness Index 2010-2011
Hadirin yang saya muliakan,
K
eberhasilan pembangunan ekonomi memberikan kontribusi yang besar terhadap daya saing bangsa Indonesia. Pada
Terdapat empat kelemahan utama daya saing global Indonesia, yakni infrastruktur, inovasi, kesiapan teknologi, dan pendidikan tinggi dan penelitian.
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
5
Tahun” sangat mendesak dilakukan amandemen UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian, program tersebut memiliki payung hukum yang kuat dan sekaligus mengantisipasi semakin besarnya ketersediaan anggaran pendidikan. Melalui perencanaan dan sinergi pusat dan daerah yang baik, pada tahun 2030 diharapkan program pendidikan menengah universal tuntas dilaksanakan. Dengan demikian, menjadi modal yang kuat guna menyongsong Indonesia Emas 2045 sekaligus memaksimalkan insentif demografi. Data empirik menunjukkan bahwa wajib belajar berkorelasi sangat kuat dengan global competitiveness index, human development index, dan per capita gross domestic product. Dengan kata lain, keberhasilan menuntaskan wajib belajar memberikan kontribusi yang besar kepada ketiga hal tersebut. Menjadi legacy pemimpin saat ini untuk meletakkan tonggak pembangunan bagi generasi yang akan datang agar lebih baik. Jika Global Competitiveness Index dicermati, terdapat 4 kelemahan utama, yakni (1) infrastruktur yang buruk, (2) inovasi, (3) ketersediaan teknologi, dan (4) pendidikan tinggi dan penelitian. Masalah infrastruktur sedang dijawab dengan MP3EI, sementara masih ada tiga tantangan lainnya yang harus diatasi. Menjadi tantangan sekaligus kesempatan emas bagi kita bersama untuk mengatasi tiga kelemahan besar daya saing tersebut, yakni inovasi, kesiapan teknologi, dan pendidikan tinggi. Diperlukan sinergi antara berbagai pusat riset, pusat kajian
6
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
dan perguruan tinggi. Negara maju menyadari bahwa riset dan pendidikan tinggi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap program riset baik melalui penyediaan anggaran yang cukup, grand design riset nasional yang komprehensif, pemberian penghargaan bagi para periset Indonesia yang tersebar di berbagai negara, maupun kemungkinan penyatuan kelembagaan riset dan pendidikan tinggi.
tantangan tersebut. Belum lama ini kita dihadapkan pada masalah yang klasik menyangkut ketersediaan bahan bakar minyak. Hal ini memberikan kesempatan emas bagi perguruan tinggi untuk keluar dengan inovasi baru menjawab masalah tersebut. Isu sentral bahan bakar minyak sebenarnya tidak hanya menyangkut misalokasi pendanaan/ subsidi, tetapi lebih buruk lagi adalah menyangkut dampak lingkungan akibat gas buang penggunaan bahan bakar minyak yang tidak terkendali. Apabila kita tidak menyadari hal ini, maka menjadi bencana besar bagi generasi berikutnya. Hadirin dan Saudara-saudara yang saya muliakan,
R
eformasi mengubah cara pandang menyangkut pendidikan, karena pendidikan diletakkan pada posisi tertinggi dengan dicantumkannya kewajiban pemerintah menyediakan anggaran
Dunia pada dasawarsa mendatang akan menghadapi masalah besar seperti ketersediaan energi, keberlanjutan dan ketersediaan pangan, ketersediaan air bersih, perusakan lingkungan, perubahan iklim, dan penyebaran penyakit. Indonesia sebagai negara agraris dan kaya akan sumber daya alam harus memaksimalkan seluruh potensi yang ada. Dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi menjadi garda terdepan untuk menjawab berbagai
Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master
http://www.nationmaster.com/graph/ edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory Nilai Global Competitive-ness Index diambil dari The Global Competitiveness Report 2010-2011
fungsi pendidikan minimal 20% anggaran negara. Pendidikan/ investasi sumber daya manusia merupakan investasi jangka panjang dan kita semua yang hadir merupakan hasil dari investasi beberapa puluh tahun yang lalu. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa pemanfaatan anggaran fungsi pendidikan tepat sasaran. Pada saat yang sama, kita harus menyadari bahwa apa yang kita rencanakan dan laksanakan di bidang pendidikan baru akan kelihatan hasilnya tiga puluh tahun mendatang. Setiap warga negara harus sadar akan arti penting budaya menanam. Pendidikan bagaikan menabur dan menanam biji-biji untuk keindahan masa mendatang. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh komitmen dan kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan. Agar terjadi lompatan dalam investasi sumber daya manusia, pemerintah perlu mendorong dan membangun kesadaran seluruh pemangku kepentingan khususnya dunia usaha. Negara maju memberikan ruang yang sangat besar bagi dunia usaha untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi. Kerja sama tersebut dapat berupa penyediaan beasiswa, pembangunan laboratorium dan fasilitas kampus hingga penyediaan endowment fund bagi kegiatan penelitian. Memang di negara maju program social corporate responsibility semacam itu merupakan tax deductiblebagi perusahaan. Oleh sebab itu, bersamaan dengan penataan sistem perpajakan, sudah saatnya Indonesia menerapkan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
7
Indonesia di dalam dan luar negeri menjadi sangat strategis. Penting pula bagi perguruan tinggi memiliki bidang-bidang unggulan sehingga berkembang center of excellence di berbagai bidang di perguruan tinggi. Pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi juga harus berorientasi pada riset, sehingga menjadi sangat penting bagi dosen meningkatkan kualitas risetnya. Sudah saatnya diberikan perhatian yang lebih dan penghargaan yang memadai kepada periset. Pemerintah perlu memberikan bantuan kaitannya dengan perlindungan “hak atas kekayaan intelektual”, sehingga berbagai jenis temuan terlindungi dan sekaligus merangsang para penemu untuk terus berkarya. Hadirin yang saya muliakan,
prinsip serupa. Penelitian dasar di Indonesia sangat kurang mendapat perhatian. Hal ini disebabkan ketersediaan dana dan payung hukum bagi keterlibatan swasta dalam kegiatan penelitian di perguruan tinggi. Harus ada perubahan cara pandang agar penelitian tidak semata-mata menjadi “proyek” kegiatan rutin untuk meningkatkan pendapatan peneliti. Memang kesalahan tidak hanya terletak pada peneliti tetapi pemerintah terlalu kaku dengan mekanisme pengelolaan dana yang tidak jarang berakibat penelitian hanya sebagai “proyek” rutin. Harus dibuka peluang untuk melakukan riset dasar dan berkelanjutan selama beberapa
8
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
tahun. Kebijakan pemberian insentif tidak jarang berbenturan oleh aturan keuangan yang kaku/rigid. Untuk mendukung kegiatan riset dasar, menjadi sangat strategis membangun endowment fund pendidikan. Endowment fund pendidikan harus diarahkan untuk mendukung riset unggulan yang memerlukan pendanaan multi years. Tetapi prakondisi riset dasar tersebut perlu dikembangkannya grand design riset dasar yang komprehensif dan riset itu sendiri harus dilakukan secara kompetitif. Melalui perencanaan yang matang semacam itu, maka lima hingga sepuluh tahun mendatang, Indonesia dapat memperpendek ketertinggalan
di bidang inovasi, kesiapan teknologi, dan pendidikan tinggi. Sudah saatnya dipertimbangkan gagasan penyatuan “Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi”. Dengan demikian ada sinergitas antara penelitian, inovasi, dan pendidikan tinggi. Fakta menunjukkan bahwa sangat banyak periset unggul Indonesia yang saat ini tersebar di berbagai negara. Sudah saatnya mereka diminta ikut membangun budaya riset dan memberi kontribusi pemikiran bagi masalah bangsa. Memanfaatkan jejaring dan sarana yang ada, tidaklah terlalu sulit mengoptimalkan potensi mereka. Program semacam annual conference and meeting bagi periset
T
ujuan jangka panjang pendidikan adalah mencetak dan menyiapkan peserta didik menjadi insan yang cerdas, beriman, dan berahlak mulia. Di atas semua atribut kecerdasan, harus dibangun fondasi “ahlak mulia atau karakter” karena memang pendidikan itu memiliki tujuan utama “character formation” seperti halnya disampaikan oleh seorang filsuf Inggris Herberth Spencer. Pendidikan dikatakan gagal apabila tidak mampu membangun karakter peserta didiknya. Kecerdasan akan menjadi “bencana” apabila tidak diikuti dengan karakter -–kejujuran dan integritas-– yang kuat. Memang pendidikan harus dilihat dalam konteks luas, mencakupi pendidikan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
9
di lingkungan keluarga, masyarakat, dan pendidikan formal melalui sekolah. Orang tua, tokoh agama, dan pendidik --guru dan dosen-- harus bahu-membahu karena mereka semua menjadi “guru” bagi anak-anak kita semua. Orang tua tidak boleh take for granted dan menyerahkan anak sepenuhnya kepada guru di sekolah. Keteladanan orang tua dan tokoh agama serta tokoh masyarakat menjadi sangat penting. Nilai-nilai positif seperti kejujuran dan integritas perlu ditanamkan dan dipupuk sepanjang masa. Investasi sumber daya manusia dikatakan gagal apabila tidak mampu mencetak insan yang berkarakter. Sekali lagi saya berpandangan bahwa kecerdasan tanpa diikuti dengan karakter yang baik, justru akan merusak. Akar dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah luntur atau hilangnya karakter yang baik. Kita semua harus berani menjadi “guru” dalam konteks komunitas masing-masing. Apabila setiap individu mampu memberikan keteladanan dalam komunitas masing-masing, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, hingga organisasi nasional maka akan menjadi kapital kolektif pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hadirin yang saya muliakan,
I
ndonesia terikat oleh komitmen global untuk bersama-sama komunitas dunia melaksanakan berbagai program untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs). Apakah relevansinya pendidikan dan
10
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
kualitas sumber daya manusia dengan MDGs? Terdapat delapan sasaran dalam MDGs, yakni: (1) eradicate extreme hunger and poverty, (2) achieve universal primary education, (3) promote gender equality and empower women, (4) reduce child mortality, (5)improve maternal health, (6) combat HIV/AID, malaria and other deceases, (7) ensure environmental sustainability, dan (8) develop a global partnership for development. Kedelapan sasaran tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat isu besar, yakni kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Sementara isu gender merupakan cross cutting issue. Dari keempat/lima isu tersebut, pendidikan menjadi titik sentral dan berperan sangat strategis guna mengatasi isu lainnya. Masyarakat miskin akar masalahnya adalah tidak mendapatkan akses kepada pendidikan. Kajian sebelumnya menunjukkan bahwa korelasi antara PDB per kapita dan wajib belajar adalah 0.93; artinya wajib belajar sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Jadi, upaya menuntaskan wajib belajar tujuan akhirnya adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap upaya mengatasi masalah kesehatan, terutama jika dikaitkan dengan isu gender equality. Kajian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan maka semakin tinggi kesadaran untuk melakukan imunisasi bagi anak-anaknya. Perempuan yang berpendidikan akan memahami hakhaknya, mendapatkan akses kepada dunia kerja, cenderung memiliki anak yang lebih sedikit dan memudahkan
upaya pengendalian penyakit menular serta keluarga berencana. Secara langsung, semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan maka diharapkan mortality rate semakin kecil. Perempuan di banyak negara juga berperan sangat penting dalam mendukung ekonomi keluarga. Secara lebih spesifik guna mewujudkan sasaran bidang kesehatan, perlu (1)
penguatan sistem kesehatan nasional, (2) perluasan program imunisasi, (3) perluasan monitoring pertumbuhan anak, (4) kepastian peningkatan kesehatan ibu, (5) perbaikan nutrisi anak dan ibu hamil, (6) perbaikan kesehatan reproduksi, dan (7) perbaikan sarana kesehatan. Tiga isu global yang harus diantisipasi menyangkut ketersediaan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
11
pangan, energi, dan air bersih. Pertumbuhan penduduk berdampak terhadap ketiga hal tersebut. Penduduk memerlukan ketersediaan pangan yang cukup, oleh sebab itu diperlukan pengembangan dan diversifikasi pangan. Populasi penduduk dunia kini mencapai 7 miliar orang dan akan mencapai 9 miliar pada tahun 2040. Diperkirakan pada tahun 2030, dunia memerlukan 50% pangan, 40% energi, dan 30% air lebih banyak dari kebutuhan saat ini, serta saat kemampuan menyediakannya mendekati titik kritis. Lebih diperburuk lagi perubahan iklim yang akan berpengaruh terhadap ketersediaan ketiga kebutuhan tersebut. Model pembangunan saat ini diperkirakan tidak akan mampu menjamin keberlanjutan. Harus mulai dipikirkan suatu model kombinasi
12
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
antara “pertumbuhan ekonomi (economic growth), kesetaraan sosial (social equality), dan keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability)”. Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang menekankan pertumbuhan mengakibatkan terjadinya gap yang makin besar dan cenderung mengabaikan sustainable environment. Sudah saatnya dalam mengukur kinerja pembangunan mempertimbangkan “environment cost”. Sekilas betapa besar tantangan dunia saat ini. Menyangkut masalah kemiskinan, 27% world’s population kini hidup dalam kemiskinan meskipun angka ini telah turun dari 46% pada tahun 1990. Sementara itu, dalam periode 1990-2009 terjadi 38% kenaikan karbondioksida dan memperburuk kondisi lingkungan
hidup. Sekitar 1,3 miliar populasi dunia atau sekitar 20% tidak mendapatkan akses terhadap listrik. Sangat mudah dipahami bahwa kurangnya ketersediaan air bersih berdampak sangat buruk terhadap kesehatan manusia. Sekitar 884 juta orang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan 2,6 miliar orang tidak mendapatkan akses terhadap sanitasi yang baik. Saudara-saudara, hadirin yang saya hormati,
D
unia juga dihantui oleh ketergantungan energi dan mengarah kepada kelangkaan energi. Negara maju berlomba untuk mengembangkan energi alternatif dan mengoptimalkan pemanfaatkan energi terbarukan. Pemanfaatan energi tak terbarukan tidak jarang berdampak
pada emisi karbondioksida dan merusak lingkungan. Harus ada upaya sistematis untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan perlunya pelestarian lingkungan. Saat ini diprediksi emisi karbon dioksida per kapita penduduk negara maju hampir empat kali lipat emisi per kapita negara berkembang. Jika dibandingkan dengan emisi karbondioksida negara miskin bisa mencapai hampir tiga puluh kali lipat. Emisi tersebut jelas akan meningkatkan pemanasan global dan berdampak pada kehidupan serta keberlanjutan dunia. Ancaman pemanasan global telah terjadi. Permukaan air laut akan meningkat dan berapa banyak masyarakat pesisir akan tenggelam. Perubahan iklim berdampak pada pola tanam dan produksi pertanian. Semua itu jelas akan mempengaruhi Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
13
Penduduk miskin Indonesia menurun secara gradual. Pada September 2011 turun menjadi 29.89 juta jiwa atau sekitar 12.36%.
keseimbangan kehidupan dan keberlanjutan dunia. Oleh sebab itu, menjadi tangung jawab dunia pendidikan untuk tampil sebagai pencerah dan penyelamat dalam menangani berbagai tantangan dimaksud. Pendidikan harus mampu menjawab isu sustainable development dan menemukembangkan berbagai alternatif atas tiga isu global, yakni ketersediaan pangan, energi, dan air bersih. Pendidikan di Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara lain dengan membangun cara pandang “education for sustainable development”. Saya percaya bahwa collective knowledge dan banyak lesson learn dari pendidikan yang mampu menjawab tantangan dunia. Hadirin dan Saudara-saudara yang saya muliakan,
M
elihat beberapa tantangan tersebut, apa yang harus dilakukan dan di mana peran pendidikan? Pendidikan sangat sentral tidak hanya dalam konteks membangun sumber daya manusia berkualitas, tetapi sekaligus menyadarkan akan hak asasi termasuk hak ikut serta dalam pembangunan. Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan umumnya adalah mereka
14
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
yang tidak mendapatkan akses terhadap air bersih, sanitasi, listrik, dan sudah pasti tidak tercukupi kebutuhan pangannya. Pendidikan harus menghasilkan inovasi baru untuk mengatasi masalah air bersih, sanitasi, energi, dan pangan. Selain itu, family planning, reproductive rights, dan health services juga sangat fundamental dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Kebijakan tersebut tidak hanya memperbaiki tingkat kesehatan, menurunkan maternal rate, dan child mortality, tetapi juga sekaligus sebagai upaya memperlambat laju pertumbuhan penduduk. Menyangkut peran pendidikan, studi menunjukkan bahwa setiap tahun tambahan lama studi/pendidikan negara berkembang mampu meningkatkan pendapatan individu sekitar 10%. Oleh sebab itu, sangat strategis secara kolektif harus dibangun kerja sama agar sasaran MDGs bidang pendidikan dapat tercapai pada tahun 2015. Secara bersamaan, menjadi sangat urgen untuk menata pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sekaligus merevitalisasi pendidikan vokasi. Bagi negara berkembang, pendidikan vokasi sangat diperlukan untuk menjawab ketersediaan tenaga terampil khususnya di bidang
kesehatan, pertanian, dan industri. Pada data implementasi MP3EI, tantangan terbesar yang dirasakan adalah distribusi/ketersediaan dan kualitas tenaga kerja. Sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa pendidikan sangat berperan besar dalam percepatan inovasi dan pengembangan teknologi. Pendidikan tinggi khususnya harus menjadi center of excellence bagi inovasi. Sebagai contoh, pemanfaatan teknologi informasi memungkinkan dokter mampu memberikan pelayanan kesehatan hingga daerah remote (reaching the uncreached communities) sekalipun. Sudah pasti pelayanan semacam itu menghemat biaya karena pasien tidak harus mengeluarkan biaya transportasi yang seringkali mahal. Teknologi informasi juga mampu menyelamatkan ribuan nyawa manusia pada saat terjadi bencana, misal gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami.Teknologi informasi juga memungkinkan penyediaan layanan pendidikan bagi penduduk di daerah remote. Generasi sekarang harus mampu mengoptimalkan berbagai peluang dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Hadirin dan Saudara-saudara yang saya muliakan, ada dasarnya, tidak ada satu “resep model pembangunan” yang berlaku untuk semua negara. Indonesia mengambil pendekatan pembangunan “pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment”. Pendekatan pembangunan tersebut dilaksanakan melalui empat kluster. Tiap-tiap kluster dimaksud adalah:
P
Kluster 1 mencakupi penyediaan berbagai beasiswa/bantuan siswa miskin, Jamkesmas, bantuan raskin, dan program kecakapan hidup. Program ini pada intinya memberikan bantuan kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Masyarakat yang berhasil ditangani melalui program kluster pertama diharapkan masuk ke jenjang berikutnya. Kluster 2 utamanya adalah program-program pemberdayaan mansyarakat. Pada kelompok ini, masyarakat diberi “kail” atau sarana untuk “produksi” atau kegiatan ekonomi. Kluster 3 adalah program untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat melalui kredit usaha rakyat. Kluster ketiga diberikan kepada masyarakat yang telah berhasil melalui pembinaan yang intensif menjadi “bankable”. Sementara, Kluster 4 adalah program penuntasan kemiskinan yang mencakupi program rumah sangat murah, program kendaraan angkutan umum murah, program bersih untuk rakyat, program listrik murah, program peningkatan masyarakat nelayan. Harus ada sinergitas antarkluster untuk memastikan keberhasilan program peningkatan kesejahteraan rakyat. Melalui keempat kluster tersebut, upaya penurunan angka kemiskinan nampak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari turunnya angka kemiskinan dari 17,75% pada tahun 2006 menjadi 12,36% pada tahun 2011. Memang harus disadari bahwa ketimpangan masih ada dan menjadi tugas berat untuk secara simultan menurunkan angka kemiskinan dan sekaligus memperkecil gap pendapatan. Secara absolut, angka
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
1515
kemiskinan pada tahun 2011 juga masih menyisakan sekitar 29,89 juta orang penduduk miskin di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan oleh Indonesia tidak hanya mengedepankan pertumbuhan, tetapi lebih fokus lagi pada kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap kemungkinan timbulnya gejolak ekonomi. Pendekatan ini dipandang sangat cocok dengan kondisi Indonesia. Fokus pembangunan pada aspek lingkungan menjadi sangat penting, karena keberlanjutan generasi yang akan datang sangat ditentukan oleh bagaimana perilaku generasi saat ini dalam mengelola dan melaksanakan pembangunan. Indonesia menjadi pelopor dalam gerakan pengurangan emisi karbondioksida dan green economy. Keputusan politik membangun yang berwawasan lingkungan merupakan keputusan yang cerdas dan menjadi contoh bagi negara berkembang lainnya. Bahkan menyadari akan besarnya potensi sumber daya laut dan dua per tiga wilayah Indonesia berupa lautan, maka kini mulai dikembangkan konsep blue economy. Potensi laut harus dioptimalkan dan pembangunan community college berbasis kelautan sangat diperlukan. Oleh sebab itu, menjadi tanggung jawab seluruh warga negara khususnya dunia pendidikan tinggi untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas. Akhirnya, saya ingin menutup orasi ilmiah ini dengan mengemukakan bahwa pendidikan merupakan kunci bagi keberhasilan pembangunan. Pendidikan tidak hanya mengatasi
16
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
masalah kemiskinan, meningkatkan indeks pembangunan manusia dan mengatasi masalah kesehatan. Pendidikan juga sangat strategis bagi konservasi keberlanjutan pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk menjadikan sustainable development menjadi orientasi baru pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan secara umum. Sustainable development tidak hanya fokus pada pertumbuhan dan pemerataan yang selama ini dipahami, tetapi harus memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan itu sendiri. Hadirin dan Saudara-saudara yang saya muliakan,
S
ampailah kini pada bagian akhir orasi saya, dan izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Semarang, Ketua dan Anggota Senat Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan anugerah Gelar Doktor Honoris Causa kepada saya. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Promotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc. dan Co-Promotor Prof. Dr. Samsudi, M.Pd. dan Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd., Kons. yang telah berkenan memproses pengusulan penganugerahaan Gelar Doktor Honoris Causa hingga Senat Universitas Negeri Semarang menerima usulan secara aklamasi. Selanjutnya saya ingin menyampaikan pula terima kasih kepada keluarga, istri, dan anak-anak
tercinta. Secara khusus kepada kedua orang tua dan mertua yang telah tiada. Terima kasih atas bimbingannya sehingga saya bisa mengemban amanah hingga saat ini. Semoga Allah menempatkan mereka dalam surgaNya dan kami tetap mendapatkan kemudahan meneruskan pengabdian kepada nusa dan bangsa. Kepada istri tercinta Sylvia Agung Laksono, saya sampaikan terima kasih atas kesabaran, dedikasi, dan dukungan selama ini. Istri saya selalu memberikan inspirasi dan penuh pengertian dalam membimbing anakanak. Saya percaya akan ungkapan bahwa behind the successful man must be a strong women dan keberhasilan serta kebahagiaan ini adalah atas dukungan dan pengorbanan istriku tersayang. Kepada anak-anakku serta cucu semua, terima kasih atas pengorbanan dan pengertian kalian. Saya sadar bahwa waktu yang tersedia untuk kalian kadang tidak cukup, tetapi saya bersyukur kalian dapat memahaminya. Saya berharap gelar kehormatan ini dapat menginspirasi kalian untuk terus berkarya dan
mengabdi tanpa pamrih. Jadikan setiap langkah dan pengabdian ini sebagai tatanan beribadah untuk bekal hari kelak. Kepada rekan-rekan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD, Ketua Lembaga Tinggi Negara, Ketua Partai Politik, Ketua Ormas, para tokoh masyarakat dan seluruh hadirin, saya menyampaikan terima kasih atas kehadirannya. Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih kepada hadirin yang dengan sabar mengikuti acara dan mendengarkan orasi ilmiah saya. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu melimpahkan kasih kepada kita semua. Ya Allah Engkau Maha Mengetahui, kabulkanlah doa kami baik yang kami ucapkan maupun yang tidak, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus yang Engkau ridhai. Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, H.R. Agung Laksono
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
17
PUSTAKA RUJUKAN Corner, Lorraine. 2008. Making the MDGs Work for All: Gender Responsive RightBased Approaches to the MDGs. Bangkok: United Nations Development Fund for Women (UNIFEM). Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter: Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Star Energy (Kakap) Ltd. MPR RI. 2003. UUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS–MPR RI dan UU yang Berlaku. Jakarta: MPR RI. Soedarsono, Soemarno. 2004. Character Building: Membentuk Watak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Spencer, Herbert. 1865 (digitalkan 2007). Education: Intelectual, Moral, and Physical. New York: D. Appleton and Company. Suryasaputra, Ruswiati. 2007. MDGs dan Kualitas Perempuan dalam Perspektif HAM. Jakarta: Komnas HAM. Wrihatnolo, Randy R. 2008. Membumikan MDGs: Menggunakan Millennium Development Goals sebagai Pendekatan Perencanaan. Jakarta: The Institute for Policy Reform. Yunus, Muhammad. 2008. Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Riwayat Hidup Nama
:
dr. H.R Agung Laksono (nama populer Agung Laksono) Jabatan : Menko Kesra pada Kabinet Indonesia Bersatu II Tempat, tanggal lahir : Semarang, 23 Maret 1949 Alamat : Jl. Cipinang Cempedak II No. 23 Polonia – Cawang Jakarta Timur 13340 Ayah : Almarhum H.R. Soemono Ibu : Nyi Dedeh Hayatinipus Isteri : Sylvia Amelia Wenas Laksono Anak : 1. Shelly Kencanasari Laksono 2. Dave Akbarshah Laksono 3. Alia Noorayu Laksono
Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5.
Sekolah Dasar (SD) AMPRI, Jakarta ,1960 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Cikini Jakarta, 1963 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Medan, Sumatera Utara, 1967 Drs. Med. Fakultas Kedokteran UKI Jakarta, 1972 Dr (dokter) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), 2008
Pendidikan Lainnya: 1. 2. 3. 4.
Penataran P-4 Type A BP-7 Pusat Jakarta, 1980 Tarpadnas di Lemhanas, 1983 Pendidikan Eisenhower Programme di Amerika Serikat, 1990 Manggala Tingkat Nasional untuk Pimpinan Media Massa Angkatan XXV di Bogor, 1996
Pekerjaan/Jabatan 1. a. b. c. d. e.
Parlemen Anggota DPR/MPR RI 1987 – 1998 Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR RI 1992 – 1997 Wakil Ketua Karya Pembangunan MPR RI 1997 – 1998 Anggota MPR Utusan Daerah Provinsi Sulteng 1999 -2004 Ketua DPR RI 2004-2009
2. a. b. c.
Parlemen Internasional President Asia Pacific Parliamentary Forum 2005 -2006 Presidet of the 116th of Inter Parliamentary Union Assembly, 2007 President of Asia Parliamentary Assembly, 2008-2010
3. a. b. c.
Pemerintahan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Kabinet Pembangunan VII (1998) Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Kabinet Reformasi Pembangunan (1998 – 1999) Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014)
4. a. b. c. d.
Karier Politik : Ketua Biro Pengarahan Sarana dan Dana DPD Golkar Tingkat I DKI Jakarta (1979-1984) Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP Golkar (1988 – 1993) Ketua DPP Partai Golkar (1993-2004) Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar (2004 – 2015)
5. Perusahaan/Private Sector a. Presiden/Direktur/Komisaris Utama PT. Metro Kina Agung (1972 –2000)
18
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
19
b. Komisaris Utama PT Hasmuda Internusa Perdana (1985 – 1999) c. Komisaris Utama PT Mapalus Makawanua Charcoal Industry (PMDN) di Blitung SulawesinUtara (1986 – 2003) d. Wakil Komisaris Utama PT Spinido Mitradaya/PT. East Jakarta Industrial Park (1996 – 1998) e. Direktur Utama PT. Cakrawala Andalas Televisi (1993 – 1998) f. Pimpinan Umum Majalah INFO BISNIS (1994 – 1998)
Kegiatan Internasional
1. The 10th International Small Business Congress di Singapore, 1983 2. The XXXVIII JCI World (Junior Chamber International) di Taipei, 1983 3. Conference on Small Scale Business at Winnipeg, Canada (1984) 4. Anggota Steering Committee Indonesian Executive Fund Departemen Keuangan RI, 19841987 5. Diundang pemerintah Amerika Serikat (USA) untuk visitation ke New York, California, Ohio, Philadelphia, Washington DC, dan Texas selama 1 bulan, 1986 6. ASEAN Socio Cultural Community (ASCC) Leader Indonesia, Chairman pada ASCC Council Meeting ke-5-6 Jakarta 2011
Penghargaan
1. Adimanggalya Krida Pembina Olah Raga (2000) 2. Bintang Maha Putera Adipradana (1999)
Karya Ilmiah
1. Peningkatan Peran dan Fungsi Dokter Umum sebagai Ujung Tombak Layanan Primer dalam Pembangunan Kesehatan Menuju Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan (Keynote Speech acara Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Mukernas Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, Jakarta 2012) 2. Penduduk dan Krisis Pangan (Keynote Speech pada Seminar Koalisi Kependudukan, 2011). 3. Advokasi Penanggulangan HIV-AIDS (Keynote Speech pada Seminar Jajaran TNI AD, 2011). 4. Membangun Pelayan Profesional Berbasis Hati, Kepala, dan Tangan (Sambutan pada Acara Wisuda Periode II Tahun 2011 Universitas 17 Agustus 1945) 5. Peranan Pemerintah Membangun Kesejahteraan (Keynote Speaker pada Seminar di Universitas Jayabaya, 2010). 6. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Keynote Speech pada Seminar Di DPP HIMA Kosgoro Jakarta, 2010) 7. Budaya Nusantara dan Ekonomi Kerakyatan (Seminar Akbar Budaya Nusantara dan Ekonomi Kerakyatan, Wonogiri, 2010) 8. Pemberdayaan Wakaf Uang (Seminar Nasional, Jakarta, 2010) 9. Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal Berbasis Potensi Sumber Daya Alam Lokal Menuju Kemandirian Bangsa (Seminar Nasional, Jakarta, 2010). 10. Aktualisasi Kebhinekaan dalam Peningkatan Kesejahteraan Bangsa Melalui Peran Psikologi (Keynote Speech Temu Ilmiah Nasional dan Kongres Xi Himpsi, Jakarta, 2010). 11. Rencana Aksi Nasional Pembangunan Karakter Bangsa (Keynote Speech pada Sosialisasai Pembengunan Karakter Bangsa , Jakarta, 2011). 12. Semangat Hari Kebangkitan Nasional sebagai Momentum Masyarakat Papua Bangkit Menuju Masa Depan yang Sejahtera (Seminar Nasional Hari Kebangkitan Nasional, Jakarta, 2011) 13. Pendidikan Budi Pekerti Akar Jati Diri bagi Pertahanan dan Persatuan Bangsa Era Globalisasi (Keynote Speech Seminar Pendidikan Budi Pekerti, Jakarta, 2011).
20
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan
Orasi Ilmiah H.R. Agung Laksono
21
H. R. Agung Laksono Lahir di Semarang, Jawa Te ngah, 23 Maret 1949. Setelah mena matkan pendidikan dasar di Jakar ta dan menengah di Medan, ia melan jutkan studi di Fakultas Kedokteran Univer sitas Kristen Indonesia dan lulus Drs. Med. tahun 1972. Gelar dokter diperoleh di universitas yang sama (2008). Pernah pula menempuh Pendidikan Eisenhower Programme di Amerika Serikat (1990). Dia kini duduk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) RI pada Kabinet Indonesia Bersatu II (20092014). Dia juga pernah menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dan jabatan yang sama pada Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999). Di parlemen, dia menjadi Ketua DPR RI (2004-2009) setelah se belumnya sebagai anggota MPR Utusan Daerah Sulawesi Tenggara (1999-2004), Wakil Ketua Karya Pembangunan MPR RI (1997-1998), Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR RI (1992-1997), dan anggota DPR/MPR RI (1987-1998). Di tingkat internasional, dia pernah menjadi President Asia Pacific Parliamentary Forum (2005 – 2006), President of the 116th of Inter Parliamentary Union Assembly (2007), dan President of Asia Parliamentary Assembly (2008 – 2010). Kiprahnya di dunia politik telah mengantarkannya sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar (2004-2015), setelah sebelumnya di daulat sebagai Ketua DPP Partai Golkar (1993-2004) dan Ketua De partemen Pengabdian Masyarakat DPP Golkar (1988-1993). Sebagai pengusaha, dia pernah memimpin sejumlah perusahaan dan didaulat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indo nesia (HIPMI). Atas kiprahnya. dia mendapatkan penghargaan Adimanggala Krida Pembina Olahraga (2000) dan Bintang Maha Putera Adipradana (1999). .
22
Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan