/"
,
PERAN SERTA BIOLOGI MOLEKUL UNTUK PENGEMBANGAN ILMU HEMATOLOGI.ONKOLOGI ANAK SERTA APLIKASINYA DALAM Kf.lNIK
PIDATO PENGUKUHAN Diucapkan pada : Upacara Peresmian Penerimaan Jabatan Guru Besar tetap pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, 20 Oktober 1990
Oleh: AGUSTIN US SOEMANTRI
HARDJOJUWONO
Yang
terhormat,
Saudara Rektor S"ud?ra-saud&.ra Diponegoro, Saudara-saudara Saudara-saudara Saudara-saudara Diponegoro, Saudara-saudara
Universitas Diponegoro, anggota Dewan Penyantun
Universitas
anggota Senat Universitas Diponegoro, Pembantu Rektor Universitas Diponegoro, Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Ketua
Lembaga
di lingkungan
Unversitas
Diponegoro, Segenap Sivitas Akademika Universitas Diponegoro, Saudara Direktur Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, Saudara Kepala UPF Anak Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, Saudara-saudara, lem3.n Sejawat, Bapak, Ibu para tamu undangan yang saya muliakan, dalJ para maha~iswa yang saya c!ntai. Pada k~~empatan yang sangat berbah3gia ini perkenanJ.::ai1lah saya terlebih dahulu m~manjatkan puji syul
yang saya hormati,
Dalam mempersiapkan pidato pengukuhan ini banyak faktor yang ikut berperan. Faktor-faktor yang mempengaruhi itu berupa tugas-tugas akademik dan perkuliahan yang diampu, penelitian-penelitian yang telah dilakukan dan beban tugas lain yang tdah dilaksanakan serta tidak terlepas pula dari interes pribadi s<::bagai warga negara dan manusia biasa.
3.
Hadirin
yang saya hormati,
PEMILIHAN JUDUL
Pada kesempatan ini pidato pengukuhan yang saya sampaikan berjudul "Peran Serta Blologi Molekul untuk Mengembangkan IImu Hematologi-Onkologi Medik Anak serta Aplikasinya dalam Klinik".
TITIK 1'0LAX JUDUL
J udul pidato itu saya pilih bertitik tolak dari apa yang tercermin dalam U ndang-undang Dasar 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan ~egara \988. UndaJ1g-undang Dasar 1945 yang dalam pembukaannya mencantumkan Tujuan ~ asional Bangsa Indonesia yaitu untuk memajukan kesejahteraau umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (1). Selanjutnya dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1988 ditetapkan bahwa, dalam rangka mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan serta hasil-hasil penelitian bagi pembangunan, perlu terus ditingkatkan iklim yang menggairahkan bagi penelitian dan ilmuwan, bagi kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan dasar maupun ilmu terapan dan bagi berkembangnya tanggullgja.,vab keilmuan. Untuk mendorong ktmajuan. ilmu pengetahuan Gan teknologi, perlu lebih ditingkatkan pengembangan dan pendidikaIl di bidang-bidang tertentu yang penting dan diperlukan bagi pembangu'1an bangsa di masa depan, terutama yang masih tertinggal pengeITlbangal1nya dan langka ahlinya. ( 2 ).
1'ID"I.T{::>
Hadirin
yang saya hormati,
CAKUPAN MASALAH
Dalam isi pidato pengukuhan ini akan saya uraikan tentang 3 permasalahan yang mencakup : 1. Arti bi<;>logimolekul. 2. Peran serta biologi molekul untuk pengembangan hematologi-onkologi medik anak. 3. Aplikasi dalam klinik.
SEJARAH BIOLOGI MOLEKUL
Istilah biologi molekul digunakan pertama kali, oleh William Astbury pada tahun 1945, yang mengar.u pada studi stroktur kimiawi dan fisik biologi makromolekul. Pada saat itu para ahli biokimia telah menemukan prinsip dasar reaksi kimia intraseluler dan juga struktur protein yang menentukan fungsi sel. Setelah ditemukan asam nukleat sebagai pembawa sifat ol~h Watson dan Crick (1953) yang kemudi.an
4.
I
memenangkan hadiah Nobel pada tahun
1962, maka biologi molekul berkembang dengan cepat. Pel'kembang,m ini sangat berpengaruh dalam kedokteran untuk ketepatan diagnosis, patogenesis dan pengobatan dalam wujud teknologi DNA rckombinan. DNA (deoxyribonucleic a£id) adalah asam nukleat yang terdiri atas gula deoksiribose, fosfat dalam bentuk P04 dan basa organik yang mengandung N. Eerdasarkan basa organik yang mengandung N, DNA dibcdakan dalam 2 kelompok, yaitu : - kelom?ok Pirimidin, sitosin (S) dan basa - keJompok purin, yang (A) dan basa guanin
yang dibed~kaj] lagi atas basa timin (T). dibedakan lagi atas basa adenin (G).
DNA merupakan basis kimia dari gen dan gen ini adaJah basis dari kehidupan yang terletak sepanjang kromosom. (21, 37, 38, 39). Kromosom sebagai pembawa sifat terletak daJam inti seJ, dan dapat dilihat pada waktu sel membeJah, seperti yang terlihat pada GambaI' 1.
Gambar1
: Diagram seJ norma manusia kromosom dalam inti.
Sumber
: Wong Hock Evon,
dengan
1984.
5.
sebaran
Manusia mempunyai 23 pasangan kromosom dari nomor 1 sampai
22 dan 1 pasang
kromosom
penentu jenis kelamin.
Dengan metode ikatan "G banded", maka kromosom dapat diurutkan sesuai dengan karakteristik pasangan kromosom masing-masing (Gambar 2). Dengan metode tersebut di atas ditambah dengan metode fluoresense maka loci pada tiap pasangan kromosom dapat disusun seperti yang terlihat pada gambar 3.
n)1 1
( 2
......
..
6
9
Ii Ii II 8 7
t.
il 13
.. 19 Gambar Sumber
tt 15
14
2:
20
5
Ii .,.,.. ;1 12
"
I
X
11
10
'
,,, t .. 16
.,
.
... ..
18
17
,."
,
21
22
,
2 ; Pasangan kromosom padajnis laki normal. : Emery dan Muller, 1984.
6.
Ii
II 4
3
It y
kelamin laki-
Ii...\I . r
itB i .. Ii H J II :a
ii u .. 6
Ii13 '
I_,l 19
Gambar Sumber
3
-,
n ..
7
8
,
'
.,
.....
-
......
.
.
5
.Hi
== ===
Iie n".C j:
.
II ..e
!
9
10
0
if' _0
...-
"
.. 20
IS
Ii
II
12
.. ...
n !II.. :; i"i ..
.1
16
21
!
d..
17
18
....... ....
U
22
: Diagram loci pada pasangan : Emery dan Muller, 1984.
kromosom.
Di sam ping itt: asam nukJeat yang m::rupakan pcmbawa sifat (genetik) adalah "..sam ribonukJeat" (ribonucleic acid) atau RNA. Susur.an kimia molekul RNA berbeda dengan ;no:ekuJ DNA karena gula yang menyusunnya adaiah ribosa (R) dan tidak memiliki basa timin, melainkan digantikan oleh basil urasil (If). Berdasarkan hasil penelitian beberapa kali lerdahulu maka Watson dan Crick (1953) mengemukakan pendapat yang sangat penting yaitu : 1. Moleku] DNA itu tersusun atas dua utas pita spiral yang saling berpiEn ("double helix"). Masing-masing pita mempunyai arah yang berlawanan. Pada pita itu terdapat molekul gula dan fosfat secara berseling, sedangkan basanya terikat pada gula.(Gambar 4.1. dan 4.2.). 2. Pada berbagai macam makhluk ternyata banyaknya pirimidin kira-kira sarna dengan purin, singkatnya (S + T) = (A + G). 3. Adenin dalam satu pita selalu berpasangan dengan timin dalaru pita pasangannya, yang dihubungkan oleh 2 atom H. Demikian pada sitosin berpasangan dengan guanin, singkatnya (A = T), (S - G). (37, 38, 39,).
7.
....
3'
5'
I E
"c: M II
EO
i!
]
Q;
-"
1
5'
Gambar Sumber
8.
4.1. : Gambar DNA. : Watson dkk. 1987.
DNA
. &I II . II . .. . . . .8,
(Ii)
e
6;
¥$! iD
ii~
';,W .'~
,{Ia .\ '1""" 'II,'!t"i
4). . .
rI ,. It III II Gambar 4.2.: DNA. Sumber
\' = fosfat, s = gula, b = bas a : Wong Hock Boon, 1984.
Dengan diternukan DNA yang pada hakckatnya mengandung i'nforrnasi genelik dari sd, bidang baru genetika rnolekul berkernbang dengan pesal. KcberhasiJan awal dan ,erkurnpulnya informasi dernikian ban yak memungkinkan para pf'uelili menerapkan leknik dan metode molel
9.
ART! HEMATOLOGI ONKOLOGI
--
ARTI BIOLOGI MOLEKUL
MRI, teknik laboratorium barn dalam imunologi dan genetika molekul. Kemajuan dalam berbagai bidang ilmu dasar ini memungkinkan diagnosis yang lebih tepat untuk penyakit yang tergolong hematologi-onkologi medis seperti leukemia, lymphoma dan sebagainya. Bahkan teknologi maju tersebut dapat memonitor efek kemoterapi, untuk pencegahan dan deteksi dini efek samping dari obat-obat kanker yang diberikan pada penderita. Sebagai salah satu contohnya adalah dalam pengobatan !eukemia dengan cangkok sumsum tulang. (27, 30, 32, 38, 39). Dengan c1emikian arti biologi 'Tlolekul dapat disarikan sebagai berikut : Biologi molekul mengkaji dan menelaah tentang anatomi dan organisasi dari suatu makhluk hidup. Biologi sel yang tidak dapat terpisahkan dari telaah dan kajian biologi molekul mencakup cara molekul bekerjasama sebagai keterpaduan yang serasi untuk menjatidirikan sesuai dengan fungsinya. (37). Hadirin
PERAN SERTA BIOLOGI MOLEKUL UNTUK PENGEMBANGAN HEMA TOLOGI ONKOLOG I MED!K ANAK
yang saya hormati,
Perkenanlah saya pada kesempatan ini untuk menyoroti leukemia sebagai pokok bahasan agar peran serta biologi molekul untuk mengembar.gkan ilmu hematologi-onkologi dapat mudah dipahami. Di Kodia Semarang dar. sekitarnya (1985-1989) oleh Saryadi, dkk. (199°) telah dipapi',rkan 1° besar ratio penyaki t kanker yang ditpat dilir..at pada tabel 1 berikut. Ke:
k.limfe prm*) Tabel
k.limfe prm")
1. U rutan Kasus Kanker di Semarang dan sekitar 1985 -1989 menurut Frekuensi Relatif - Ascar
P ria Urut:m Ke : fr relatif*) ascar*) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
k.limfe sec *) k.limfe prm*)
nasofaring kulit kolerektal k.limfe sec*) k.limfe prm *) leukemia paru 10.
Wanita fr relatif*)
ascar*)
kulit
serviks
seviks
nasofaring kolorektal k.limfe sec*) paru k.limfe prm' vesica ur
payuuara ovanum kulit kolorektal tiroid
payudara kulit kolorektal ovarium tiroid leukemia
nasofaring
fr relatif') 8. 9. 10.
ascar')
fr relatif')
ascar')
hati
leukemia
leukemia
vasica ur') s. tissue')
prostat hati
k.limfe
sec')
korpus
ut')
Sumber
: Saryac!i,
.) fr ascar k sec prm ur ut
Wanita
P ria
U rutan Ke :
= = = = = = = =
nasofaring k.limfe k.limfe
prm') sec')
dkk (1990)
freLlensi Age Standardized kelenjar sekunder pnmer unnana soli uterus
Cancer Ratio
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa leukemia termasuk satu dari 10 besar penyakit ganas baik pad a pria maupun wanita. Lebih jauh Saryadi, dkk memaparkan b"lhwa dala;n kurun waktu 3 tahun td".h ditemukan 136 per:derita b'1ru leukemia yang terdir; atas 65 kasus wan ita dan 71 kasus pria. Kelompok umur dengan jurnlah penderita tertmggi adalah 0 - 14 tarlUn. Kecencerungan butambahnya penderita leukemia dari tahun ke tahun dan kdompok umur yang paling dOl7linan clapat diEhat pada grafik 1 dan 2 berikut ini. 5 Laki.laki 4 3 A S R
0 1985
1986
1987
1988
Tahun
Grafik 1 Sumber
: Insid<:ns Leukemia (1985-1989) : Saryad:, dkk (1990)
11.
1989
':f 0.8~ ~
0.6 ~
'l
oj
.r
I I
0.2
r
J
!
0 0-14
15-24
25-34 Kelompok
35-44
45-54
Umur
55-64
-- Lokl.lokl +
G rafik 2 Sumber
: Insidens : Saryadi,
65
WonUo
Leukemia (1985-1989) dkk (1990)
Dengan kemajuan teknologi dapat dilakukan analisis lebih lanjut sehingga dapa~ diketahui hahwa pada 94% pen. derita Chronic Myelogenous Leukemia (CML) terj:idi perubahan di kromcsom 9 dan 22. Sebagian kromosom ~ pindah ke kromosom 22 dan sebaliknya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah translckasi dengan kode genetik t (9; 22) (q34; ql1) sepeni yz-ng terlihat p3.da gambar 5 (3,6,7,8,9,10,11,24). Kromosom Normal
Mop or bcr
Map or ABL 9
S' -+,
I~i
22
S'
-l9lombd.
~.
a~if?
I..
~
_ ..
-+!
=:L
II ;. ij "3'
SIS
~' ~{4-
~I~ J 3' >'\Skb
.;ZOOkb
12.
Kromosom Translokasl 9 Q+ 22 Q-(Ph 1 )
I
~
-~
Ib !" ~'
~
""..,
Gambar 5 Sumber
h
-'
II
515
. : Translokasi : Rowley
.
-'l
l
J.
Kromosom
(1988).
Keterangan : Ph. = Philadelphia 9 dan 22 = kromosom 9 dan 22 ABL
bcr 3' 5'
= Abelson Proto oncogene, suatu protein apabila mendapatkan aktivitas akan menjadi oncogene dan oncogene ini dapat menyebabkan kanker. = break point cluster region. = ekor gen menunjukkan transkripsi berhenti. = TJjung gen merupakan transkripsi dimulai.
Garis putus-putus di kromosoI!1 9 dijelaskan pada peta ABL, demikian juga garis bcr di kromosom 22 digainbarkan pada peta bcr. Setelah terjadi transloi
13.
ter lapat cacat kromosom se
erti
tertera Tabel
ditabel
2. Kelainan
(4,5,
10, 11,13,
15, H, 28, 33, 40)
2. Kromosom
pada penderita
Leukemia
Akut Myeloblastik Leukemia Akut Lymphoblastik Leukemia M2t (8;21) (q22; q22) M3t(15;17) (q22; qll) M4inv(16) (pI3;q22) at au del (16) (q22) Mst(9;11) (p21: q23\ Lain-lain t(9;22) (q23;qll) t(6,9) (p22; q34) t(3;3) (q21 ;q29) inv(3) (q21 ;q26) +8 + 21 5q - I - 5; 7q - 17 12pll - p13(del atau t)
LI dan/ataul2(c - ALL atau nul- ALL t(9;22) (q34; qll) t(4;11) (q21; q23) 1(1;19) (q22; p13) del (6) (9) t(ll;14) (qI3; q32) t atau del (12) (12) 9p+ 21 B - ALL t(8; 14) (q24;q32) t(8;22) (q24;q 11) t(2;8) (pI I - 13;q24) T - ALL 14q + (q32) at au 14q
t(II;14) 9p Sumber APLIKASI DALAM KLINIK
: HOFFBRAND
- (qll)
(pI3;ql1)
dan PETTIT
1987.
Dalam aplikasi sa at mi disuscTn strategi dalam penatalaksanaan pengobatan penderita leukemia yang dapat memberikan harapan baru bahkan tidak h:myii uatuk penderita leukemia akan tetapi juga untuk penderita keganasan yang lain. Pada prinsipnya penatalaksanaan sebagai berikut : Setclah diagnosis ditegakkan serta berat ringannya perjalanan penyakit dengan atau tanpa komplikasi ditentukan, maka disusunlah suatu program pengobatan &itostatika yang andal dan memada.i. Di samping itu disertai dei1gan obat interferon dan intefcukin (produk baru sebagai hasi] teknologi DNA rekombinan). Apabila sumsum tulang dalam keadiian aplasi sebagai akibat poia pengobatan sitostatika yang andal, dapat diberikan obat berupa "Granulocyte-Macrophage Colony Stimulating Factor" (juga hasil DNA rekombinan) untuk memacu seJ induk agar dapat memprodt:ksi sel granulosit yang merupakan faktor pokok untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Peranan car.gkok dapat lebih menunjang (13, 19, 27, 30). 14.
sumsum tulang allolog atau autolog keberhasilan dalam penatalaksanaan
I
~ I I
Hadirin
yang saya hormati,
PENYAKIT YON WILLEBRAND
Dalam bidang Hematologi Anak kajian Biologi Molekul dapat dijelaskan dengan uraian singkat penyakit von WiIlebrand (vWD) yang menyerupai pen yak it Hemofili A. Dalam klinik penyakit ini tidak jarang dijumpai. Penyakit Von Willebrand pertama kali dikemukakan oleh von Willebrand dan Jurgens (1926). Penyakit ini adalah kelainan penyakit darah kongenita!, dan paling sering didapatkan sebagai kelainar. aW0somal dominant. Kelairan ini terjadi karen;;. kekurangan atal.; adar.ya abnormalitas SLrilh.tur "lOJekul f>rotei!1 (vWF). vWF dibual kariocite. (9, 12).
d::larn sel enrlotel
dan mega-
H akekat penyakit von Willebrand terletak pada faktor F VIII yang seperti diketahui mempunyai peran yang sangat penting dalam mekanisme pembekuan darah. Berkurangnya F VIII berakibat kesulitan dalam pembekuan darah apabila terjadi trauma atau luka pada tubuh. Penyakit von VVillebrand dibedakan dengan penyakit h,rn",,?.{ r\ yang klasik (Gambar 6).
HAEMOP"'LlAA
NORMAl. Au,osomoi X cnrnmosome c"romeso",e I gene lOr \'111 Cpo" 01 genes I 1 ? '"er
VIII
cell
!
C
CD
~
lO"lIIt AG EndOlhel,ol cell VIlIR
Sumber
AG
V0N W''-LEBRANO'S OISEASE Autosomol Autosomal Xcnromo",'o" chro,nosomeI X Chromosome Chromosome PO'r01genes OeO,lor VII' C """ ofgenes gene
1
VIII
C
? '"er ceI:
J..
Bloc.ed
forvllt
~
j
AG
En10lhelro. cell VIlIR
§
Whole VIII comple, c"culoles bound ,n p'osmo
Gambar 6
j
,:"
I
1 AG
~/
VIlIR AG only. cooguio"on delee'
lor Vir
? '"er cell
I
1
=
VII'
AG
Endolhel,ol cel~
310ckerl
Ic) ~
ROD.drJdeslroyed ,n the,b"oce 01 ViII R .AG
Plolele' odhes,on and coogulOl'on delect
: Perbedaan Penyakit von Willebrand dengan penyakit hemofiIi A yang klasik. : HOFFBRAND & PETTIT (1984).
15.
, -+ Ti',,! 6fr,,-.>(.'::.c,.,;.t-
Insidens penyakit ter ;antung dan cara diagnosis dan kasus-kasus yang tidak terGlagnosis. Prevalens di Swedia adalah 125%%, di Inggris dC'.n Perancis 35 - 70%%, di Italia 8000% % (pada usia anak sekolah). Kasus-kasus berat terjadi pada 0,2 - 3,1/1000. Di Kodia Semarang belum ada data konkrit untuk penyakit jenis ini, namun tercatat rna lain tidak mempunyai
15 keluarga penderita yang satu sahubungan keluarga (nonsanguinis).
1
(9, 31). Sampai saat ini tdah diketahui bahw:l Willebrand diturunkan dalam 3 bentuk : 1. Autosomal dominant tipe I (70%) 2. Autosomal dominant tipe II (20%) 3. Automal recessive (10 % )
.
penyakit von
}
vWF adalah bentUk polimer dari "glikoprotein" dengan BM 230.000 d. Subunitnya bcrikatan dengan "disulphide" membentuk senyawa multJmer. vWF berada dalam alphagranules trombosit dan dalam sel endotel yaitu dalam Weibelpalade. Pra-protein (sub unit polipeptid'i) dimerisasikan dengan ikatan "dlsuJphide" (dalam ~etikulum endoplasmia) sehingga !erjadi glikosilasi dan pelepasan peptide yang menghasilkan vWF Ag II (Gambar 7). '/WF Ag II masih raungkin ~nengadakan polimerisasi kembali se!ama masih berada dalam endoplasma sel Reti Kulum dan aparatus Golgi. Fungsi diketahui. (9, 12, 42). 1. Membantu
lain dari
interaksi
trombosit
vWF Ag II masih dengan
elemen
belum
subendotel
(miofibril dan kolagen). 2. Merupakan karier VIII: c dan VIII: c tenkat dengan vWF secara non-kovalen dan sangat tergantun"g Ca (II). vWF terbukti merangsang sintesis VIII: c. T'omO,o,O",.I.,
COQH
NH2
0,
D2
°
°3
,,-7
A2
MATURE
: Diagram : Legrand 16.
", "2", C, C2
'3
-
vWF Ag II
Gambar Sumber
"
v
- SUBUNIT-
praproteii1 vWF berdasarkan dkk. 1980.
fungsi.
, ,
Klasifikasi
vWD dan variannya
berdasarkan
gambaran
rnerik dan uji fungsi dengan ristOcetin tersajikan
rnulti-
dalam tabel 3 .
Tabel 3. Klasifikasi vWD dan variannya
Genetics vm c vWF:
Ag
I
IIa
AD
AD /N
Ij;
......--
vWF: EIA,
ELISA Multimeter
N
-
Plasma
..
Platelet
J;N
Surnber
_I.
.JoIN
vWF RiCa-
: HAN,
IIb
III
Pseudo vWD
AD
AR
AD
30 %
70%
..IN
N
-
vI
-
t
-
N
..
-
...
-
- -
U
-
N
-
N
1988.
Keterangan : AD = Autosomal dominant AR = Autosom:ll ,ecessive N = Nomlal -I- = Menurun
t
= Bertambah = Ticlak clapat dihitung
Pada tipe III : Tidak didapatkan riwayat perdarahan keluarga. Keluhan penderita sarna dengan hernofilia hem atom otot dan hemathrosis.
pada vaitu
Pada tipe lIb : Respons terhadap infus DDA VP buruk, sehingga dapa! rnenyebabkan trombositopenia karena vWF merangsang agregasi trornbosit. (9, 42). Pseudo
von Willebrand
(Pl<,.telet type vWD)
:
Klinik laboratoriurn sarna dengan tipe lIb yaitu perdarahan, trombositopenia, respons tinggi terhadap ristocetin. T erdapat vWF yang abnormal dalam plasma akibat dari meningkatny<,. aktivitas membran trornbosit terhadap vWF. (43). Sindrom
vW didapat
Beberapa penyakit dihubungkan dengan rnenurunnya dan at au berubahnya struktur dan fungsi vWF seperti pada
17.
......--penyakit-penyakit myoloproJiferative,
Diagnosis A£UKM.I... DALAM KLJNJK.
SLE, limfoma, kelainan jantung
tumur Wilm, penyakit kongenital. (9, 12, 13).
vWD
~~<&.,'t. k".~
~~
~'%..\h ~
~~¥a~
~-
tentukan berdasarkan : perdarahan spontan, rembesan darah, t;pis/~ ..per~4> ~~ ~. ~ ~~",,,,,,13,,,",,,,, normal, menurunnya agregasi trombosit oleh ristocetin, APTT dan waktu pendarahan memanjang. Disamping itu sebagai penentu diagnosis dihitung kadar VII : c, vWF : Ag, Ristocetin-Co factor Activity (Ri Co) dan analisa multimer vWF. (9, 12, 13). Pengelolaan Pengobatan penyakit yon WilJebrand dilalukan dengan infusi "cryoprecipitate" yang mengandung multimer vWF. Pada kasus berat dibutuhkan dosis 30 50 u/kg setiap 12jam. DDAVP dapat diberikan pada kasus-kasus ringan dan sedang sindrom vWF Tipe I. Dosis yang diberikan adalah 0,4 ug/kg setiap 8 - 12 jam. Selain itu dapat ditambahkan FACP. untuk mempertahankan jumlah multimer vWF. Pengobatan ini tidak berlaku untuk Tipe II dan Tipe III. (9).
-
Hadirin
yang saya hormati,
Kemajuan teknologi di bidang Biologi Molekul sangat be5;J.r dan menyajikan temuan clan harapan baru, meliputi akurasi patogenesis, diagnosis, penatalaksanaan peuyakit, rehabilitasi dan pencegahan penyakit, khususnya di bidang H.ematologi-Onkologi Medik Anak. Namun harus diingat oahwa masih ada masalah-masalah yang berat dan sukar meliputi moral, etik, dana maupun persiapan tenaga-tenaga ahli yang terlatih ("higly trained professionals") yang memerlukan jawaban yang tidak mudah. (21).
Hadirin yang saya hormati, PESAN Perkenankanlah say a pada kesempatan ini menyampaiUNTUK kan ungkapan hati kepada para mahasiswa yang saya cintai. MAHASISW A ~ebagai salah seorang pembimbing lapangan mahasiswa KuKKN Jiah Kerja Nyata, saya saksikan bukti nyata terjadinya proses berpikir dan bertindak secara interdisipliner. Para mahasiswa berani, tangkas dan cekatan dalam mengajukan pertanyaan 18.
,
maupun mempertanyakan secara mcndasar tentang masalahmasalah yang timbul di masyarakat, khususnya dalam bidang pembangunan. Hal ini berarti terangsangnya cara berpikir dan terlibatnya tanggung jawab intelektual yang memungkinkan mendobrak wawasan yang "terkurung" dalam fakultas masing-masing. Diharapkan kegiatan ini dapat membuka cakrawala dan jatidiri para mahasiswa sesuai dengan ilmu yang ditekuni. Akhir dari proses intelektual tersebut adalah kemampuan menyajikan altematif jawaban dari keikutsertaan secara aktif dalam menyelesaiJ.:an permasalahan dengan bekerjasama d~n5an masyar
untuk
mahasiswa
Kedokteran
Universitas
Diponegoro yang baru menekuni tahapan Ilmu Kesehatan Anak perlu disadari bahwa usia anak penduduk Indonesia masih berkisar 4-0%. Dengan demikian para mahasiswa di-
19.
PESAN
UNTUK MAHASISW A KEDOKTERAN
harapkan tidak hanya beron' ntasi pada penderita-pendenta yang dirawat di bangsal, tet pi juga pada masalah-masalah yang ada di luar bangsal. K~rena hal ini sangat diperlukan untuk bekal kelak berperan serta secara aktif dalam usaha mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Untuk itu perlu dihayati dan dapat dilaksanakan pengarahan Bapak Presiden Soeharto pada Pencanangan Dasawarsa Anak Indonesia (1986 1996) tanggal 23 Juli 1986 diJ akarta sebagai berikut, "Tugas besar kita di masa depan hanya akan dapat !tit" tunaikan sebaik-baiknyajika kita dapat meningkatkan kualitas manus:a Indonesi::t dalam arti yang seluas-Iua3r.yo.. !l.1anusia Indonesia yang berkualitas hanya akan.lahir dari remaja yang berkualitas. Remaja yang berkualitas hanya akan tumbuh dari anak yang berkualitas. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas anak-anak kita sungguh merupakan syarat penting dari ancang-ancang kita memasuki tahap tinggallandas menjelang akhir abad ke-2O ini menuju ter-wujudnya masyarakat Pancasila yang adil dan makmur seperti yang kita cita-citakan". (34).
-
Karena sebagian hadirin yang ada di sini adalah mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, perkcnankan]
on Great
.Mea of Science:
Great men may be compared to torches shining at long intervals, to guide the advance of scier.ce. They light up their time, either by discovering unexpected and fertile phenomena which open up new paths and reveal unknown horizons, or by generalizing acquired scientific facts and disclosing truths which their predecessors had not perceived.
Claude Bernard 1813 - 1878. An Introduction to the Study of Experimental Medicine. (Ilmuwan
sejati do.pat diibaratkan
untuk memandu
kemajuan
dengan
menemukan
subur,
yang
cakrawala
obor yang menyala sepanjang masa, meuka
fenomenafenomena
membuka
yang
ilmu, jalan
be/urn dikenal,
bam
me~?,jadi obor do.lam masanya, yaf'lg tak terduga dan tumbuh
do.n mengungkapkan
ataupun
dengan
wawasan
mengeneralisasikan
faktafakta ilmiah yang diperoleh do.n menyingkap kebenaranyang belum dipahami). 20.
Hadirin yang say a hormati, Sebelum mengakhiri pidato pengukuhan ini perkenankanlah saya sekali lagi memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan bimbingan dan lindungan-Nya sehingga pada hari yang berbahagia ini saya dapat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Madya yang am at berat tanggung jawabnya. l'ertama-~ama saya mengucapkan terima kasih kep;ld'i pemeri'1tah Republik Indonesia dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan kepada saya untuk memikul tugas sebagai Guru Besar Madya dalam bidang !lmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Dalam memperdalam ilmu kedokteran, khususnya ilmu kesehatan anak yang menjadi dasar saya dalam meniti karier ini, ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Mueljono S. Trastotenoyo, Rektor Universitas Diponegoro sebagai mantan dosen saya. Pandangan ilmiah beliau yang tajam dan jauh kedepan serta bimbingan dan dorongan beliau yang tems-menerus menjadikan saya Gokter anak yang diharapkan dapat menyelesaikan tugas sehari-hari. Beiiau pula yang memberi kesempatan kepada sayi'. untuk ter'lS memperdalam ilmu kesehatan anak, khususnya hematologi-onkologi medik anak. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Anggota Senat, Dewan Guru Besar serta Dekan/Ketua Senat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro atas persetujuan dan pengusulan say a sebagai Guru Besar Madya. Saya ucapkan terima kasih ":an penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktur beserta staf keluarga besar RS. Dr. Kariadi Semarang (1964 - sekarang) yang sudi menerima saya dan memberikan kesempatan kepada saya untuk bekerja di bangsal Ilmu Kesehatan Anak (sejak 1966 - sekarang). Kepada para mantan Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RS. Dr. Kariadi Dr. Soedigbyati Adinoto almarhum dan Prof. Dr. Moeljono S. Trastotenojo serta kepada Prof. Dr. Hardiman Sastrosoebroto DSAK selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
21.
UCAPAN TERIMA KASIH
Anak dan staf Edukatif beserta seluruh anggota keluarga besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Dipo'1egoro/RS. Dr. Kariadi Semarang, saya ucapkan penghargaan dan terima kasih atas kerjasama yang baik dan dorongan yang selalu diberikan saya dalam menyelesaikan tugas dan meniti karier hingga saat ini. Tidak lupa say a sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Lemhaga Penelitian, Prof. dr. R. Boedhi Darmojo atas bimbingan dan dorongan beliau unluk meningkatkan prcstasi kerja clan sdun.:h staf Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro atas segal a bantuan dan kerjasama yang harmonis yang diberikan. Penghargaan dan terima say a sampaikan kepada : -
-
-
-
kasih yang sedalam-dalamnya
Prof. Dr. Soetedjo almarhum, yang telah sudi menjadi Promotor dan memberikan arah desertasi saya, Proi. DR. Sudjono D. Pusponegoro almarhum sebagai penerus promotor atas nasehat dan pandangan ilmiahnya yang tajam dan luas, Prof. DR. H. AH Markum almarhum sebagai ko promotor atas petUnjuk-pet'.mjuk dan arahannya. Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA at as segala bimbingan dan arahannya sejak menjadi ko promotor hmgga saat ini khususnya da.!am bidang Mewdclogi Pene!itian. Dr. A. Suroyo, rr.antan Rektor Universitas Diponegoro beserta ibu yang tdah berkenan membantu dalam kesukaran-kesukara1'! yang saya hadapi, Prof. Sudarto, SH almarhum mantan Rektor Universitas
Diponegoro, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mencapai gdar Doktor, - Prof. DR. Suwondo Djojosoebagio Al Haj, Direktur Program PAU Ilmu Hayat TPB Bogor, atas kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat mengikuti pendidikan tambahan dalam Hematologi-Onkologi clan melaksanakan penelitian, - DR. Ir. Wiranda G. PiIliang MSc. assisten Direktur Program PAU Ilmu Hayat IPB Bogor, atas perhatian clan kerjasama yang baik. Pada kesempatan ini pula saya sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para guru saya sejak dari Sekolah Dasar sampai tingkat penclidikan tinggi atas segala bimbingan, clidikan clan petunjuk yang telah cliberikan~
22.
r Ucapan terima kasih dan penghargaan saya tujukan pula kepada para pengurus beserta segenap staf Palang lvlerah Indonesia Cabang Semarang, dan demikian pula kepada para anggauta Yayasan Hematologi Yasmia Jawa Tengah. I want to express my special gratitude to Prof. Wong Hock Boon, Prof. Dr. Saha, Prof. Dr. John Tay (Dept. of Paediatrics National University of Sin;apure), Dr. R. Lam-Po-Tang, Dr. Marcus Vnwels (Dept. of Paediatrics Prince ofVVales Hospital, Sydney Australia), Prof. Dr. Ernesto Pollitt (Univel'sitv of ';-exds, University (jf DdVi" CSA) for their valuable advaice and suggestions. Tidak lupa pula pada kesempatan yang berbahagia ini saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada istri saya dan anak-anak saya [na. Mira dan [man atas dorongan, ketenangan dan keserasian kehidupan keluarga selama ini. Kepada almarhum ayah dan ibu kandung, bapak dan ibu rnertua saya haturkan terirna kasih yang setinggi-tingginya atas jerih payah dan per.gorbanannya sejak sa va sekolah hingga saat ini. Kepada saudara kandur.g da;) ipar, s~"a mcr.gucapkan juga banyak terima kasih yang telah rnemberikan tegur sapa Jan dorongan dalam meniti karier. Da:1 besd:'nya sebutkan dorongan
tidak Jupa saya ucapkai1 terima kasih ya:13 seb"sarkepaJa semUd pi!'1ak vang tidak mUr'.gkin saya saya per satu dan yang tdah memberikan alldil dan sehingga saya dapat mencapai jabatan ini.
Dan pad a kesempatan yang berbahagia ini saya rnengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang telah bekerja tanpa p;tmrih sehingga pengukuhan ini dapat terlaksana dengan lanear dan baik. Say~ sampaikan pula terima kasih kepada hadirin yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah mengikuti upacara ini.
t
Hadirin
yang saya hormati,
Saya mengakhiri pidato pengukuhan restu agar dalam memangku jabatan
ini dengan mohon doa yang lebih berat ini saya 23.
dapa1 menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Semuga Tuhan Yang Maha Penyayang J,m I'engasih sdalu mell1bimbing dan rnelimpahkan rakhmat-Nya kepada kila semua. Amin. Seki,l!l clan terima
kasih atas perhatiannya.
Semarang,
24.
20 Oktober
1990.
DAFTAR
PUSTAKA
I.
Anonimus:
Undang-undang
2.
Anonimus:
Garis-garis
Dasar
3.
Bartram CR, de Klein A, Hagemeijer A, et al : Translocation of the c-abl Oncogene Correlates with the Presence of a Philadelphia Chromosome in Chronic Myelocytic Leukemia. Nature 306 : 277-80, 1983.
4.
Chan LC, Karhi KK, RaytCl" SI, et al : A novel abl prolein expressed in P~i!adelpl:ia d:romosome positive acute lymphoblastic leukemia. Nature 325 : 635-7, 1987.
5.
Clak SS, McLaughlinJ, CI'ist WM, Champlin TR, Witte ON, Unige forms of the abl tyrosine kinase distinguish Ph' - positive CML from Ph' - positive ALL. Science 235 : 85 - 8, J 987.
6.
de Klein A, Geurts van Kessel AHM, Grosveld G, et al : A Cellular Oncogene in translocated to the Philadelphia Chromosome in Chronic Myelocytic Leukemia. Nature 300 : 765 - 767, 1982.
7.
Emery A.E.H and Mueller Genetics Seventh Edetion. 121 - 125, 19&8.
8.
Geurts van Ke3se: AHM, ten Brinke H, Boere WAM, t't al : Cha.acterizatiol. of the Philadelphia Chromosome by Gene Mapping. Cytcgenet Cel Genet 3° : 83 - 91, 1981.
Besar Haluan
1945. Negara,
1988.
RF : Elements of medical Churchill Livingston, pp
9. !-t2.nP : Childhood I-!aemostasis III : V011\\'illebrand' s Desease.J Singapore Paediatric Soc. 30: ~.6- 50,1988. 10. Hermans A, Heisterkamp N, von Linden M, et al : Unique fusion of bcr and c-abl genes in Philadelphia chromosome positive acute lymphoblastic leukemia. Cell 51 : 33 - 40, 1987. 11. Hirosawa S, Aoki N, Shibuya M, Onozawa Y. .Breakpoints in Philadelphia Chromosome (Ph') - positive leukemia. Jpn J Cancer Res 78 : 590 - 5, 1987. 12. HoJbrand AV, Pettit JE : Essential Haematology. Second Edition. Blackwell Scientific Publ, PP 224 - 228 1984. 13. Hoflbrand, AV and Pettit, JE : Clinical Haematology. Gower Medical Publ : p 134- 152, 1988. 14. KonopkaJB, Watanabe SM, Witte ON: An Alteration of the Human .:;-abl Protein in K562 Leukemia Cells 25.
15.
16.
17.
18. 19.
20.
Unmasks Associate Tyrosine Kinase Activity. Cell 37 : 1035 - 1042, 1984. Kurzrock R, Shtalrid M, Romero R, et al. A novel c - abl protein product in Philadelphia - positive acute lymphoblastic leukemia. Nature 325 : 631 - 5, 1987. Kurzrock R, GuttermanJU, Talpaz M : The Molecular Genetics of Philadelphia Chromosome Posi.ive Leukemias. N Eng J Mud 319 : 990 - 998. 1988. Manguis Suseno, F : Peranan Universitas dalam P~rsiapan Bangsal menghadapi Tantangan-tantangan Globalisasi Dunia, :::'eminar Nasional Peranan Universitas Dalam Membangun Kesiapan Bangsa Menghadapi Globalisasi Dunia. Yogyakarta, 1990. Margono Slamet : Falsafah Arti dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata, Lokakarya Kuliah Kerja Nyata. Bogor, 1990. Matcalf, D : The Molecular Biology and Fungtins of the Granulocyte - Macrophage Colony - Stimulating Factors. Blood, 67 : 257 - 152, 1988. Okabe M, Matsushima S, Marioka M, et al : Establishment and characterization of a cell line, TOM - 1, derived f:-om a patient with Philadelphia chromosome positive acute lymphocy{ic le:.Ik~mia. Blood 69 : 990 - B. 1987.
21. Pochedly C : Molecular Biology and High Tech Cancer Therapy. Paediatric Annals 17 : 153 - 154, 1988. 22. Ro\.Vl~yJD : A new Consistent Chromosomal Abnormality in Chronic Myelogenous Leukemia. Nature 243 : 290 - 293, 1973. 23. Rowley JD : Identification of the Chromosome Regions Involved in Human Hematologic Malignant Discuse. Science 216 : 749 -'-751, 1982. 24. Rowley JD : Chromosome Abnormalities in Leukemia. J.Clin, Oncol6: 194-202, 1988. 25. Sarjadi : Cancer Incidence 1985 - 1989 in Semarang, Indonesia. Indonesian Cancer Society, 1990. 26. Saryadi, dkk. : Ratio BerbagaiJenis Kanker Penduduk Kodia Semarang dan Sekitarnya Tahun 1985-1989. Disajikan pada Seminar Hasil-hasil Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Dipon~goro, 27 September 1990. 27. Selby, Peter: High - Dose Chemotherapy and Autologous Bone Marrow Transplantition. Oncology to day. 26.
I
Wellcome 28.
1990.
Schaefer - Rego K, Arlin Z, SIJapiro LG, MearsJG, Leibowitz D. Molecular heterogeneity of adult Philadelphia chromosome positive acute lymphoblastic leukemia. Cancer Res 48 : 866 - 8, 1988.
-
29.
Shtivelman E, Lifshitz B, Robert P, et al : Fused Transcript of abl and bcr Genes in Chronic Myelogenous Leukemia. Nature 315 : 550 - 554, 1985.
30.
Sikora, Karol: Oncogenes Oncology to day. Wellcome
31.
Soemantri, Ag : Haemophili Anak dan Masalahnya. Seminar Human Genetic Lembaga P~nelitian U ilivers:tas Diponegoro, 1987.
32.
Soemantri, Aq : Genetic, Etiologi dan Epidemiologi Kanker Anak. Seminar Human Genetic Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, 1987.
33.
Sonta SI, Sandberg AA. Chromosomes and Causation of Human Cancer and Leukemia. XXIV. Unusual and Complex Ph' Translocation Blood 50 : 691 - 7, 1977.
34.
I +
Treatment.
and their Clinical Significace.
Sumarno Sunaryo Poerwo Soedarmo : Peran Serta Masyarakat Serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran !)".Jam Penc!':gahcn Per-yakit Menular. Pidato Pe:1gukuhan, FKUI, Jakarta.
35.
Sual'a Pemhaharuan,
36.
Walker LC, Genesan TS, Dhut S, et al. Novel chimaeric protein expresser.! in Philadelphia positive acute !ymphobla~tic leukemia. Nature 329 : 851 -:1, 198'7.
37.
Weatherall D : Molecular and Cell Biology in Clinical Medicine. Br. Mud J (Clin Res) 295 : 587 - 589, 1987.
38.
Watson,JD; Hopkins; Roberts,JW; Steitz,JA; Winer, AM : Molecular Biology of the Gene, Fonah ED. The Benyamin/Dumvungs Pub!. Co. pp. 240 - 257, 1987.
39.
Wong Hock Boon: DNA Technology in Diagnosis and Treatment. J Singapore Paediatric Soc. 30 : 7 - 21, 1988.
40.
The Third International Workshop on Chromosomes in Leukemia. Cancer Genet Cytogenet 4: 95 - 142, 1981. Westbrook CA, Rubin CM, Le Beau MM, et all : Molecular Analysis of TCRB and ABL in a Human 1'3) with a Chromol' - cell Leu1<emia Cell line (SUP somal 7; 9 translocation. Proc Natl Acad Sci USA 84 : 251 - 255, 1987.
I I
and Cancer 1990.
41.
28 Agustus
1990.
-
27.
..
42.
Wagner DD, OlmstedJB and Marder VJ : Immunolocalisation of oon Will Brand Protein in Weibel-Palade of human 1982.
43.
Cells. .J. Cell Miol 95 : 355 - 360,
Weiss HJ, Meyer D, Rabinowitz R. et al1 : Pseudo von Wellbrand's disease: an intailic plotelet defect with oggregration by unmodified human Factor VIII/von Willebrand factor and enhanced abortion of its high molecular weight multimer. N Eg. J MED. 306 :
326 44.
Endodiccial
-
333, 1982.
WO}"1f~ H0Ck Boon: Genes aud the I.Q. P.G : Pt:blishing, pp 1 - 6, 1984.
HB : DNA Technology in Diagnosis and Treatof Singapore Paesiatric Society 30 : 7 11,
-
J ouma!
46.
Legrand YL, Fame! F, Gutman Netal : Microfibrils (MF) Platelet interaction: Requirement of von Willebrand Factor. Thrombos Res 19 : 737 - 739, 1980.
47.
TIM Dosen KKN : Rencana Pe!aksanaan Nyata Universitas Diponegoro 1989.
28.
Kuliah
Kerja
DAFTAR RIWAYAT RIDUP A.
Data Pribadi N a -m a
: Agustinus Soemantri
7Iardjojuwono.
Tempat & tgl. lahir:
Ambarawa,
1 Agustus 1936.
A g a m a NIP
Roma Katholik. 130 237 480.
Alamat Kantor
- Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro JI. Imam Barjo, SH No.5 Semarang Telp. 311516/psw. 16. - Laboratorium IImu Kesehat~n .~nak Fakultas Kedokterim UNDI? I UPF Anak RS. Dr. Kariadi. JI. Dr. Sutomo 16, Semarang.
Alamat Rumah
JI. Sompok Baru No. 61 Semarang. Tuti Asanuria. MG.
Nama Isteri Nama Anak
B.
: 1. Ina Herawati. V 2. Mira Dewi Putranti, L 3. Intan Wahyuningtyas. F
Pendidikan Fonna! 1949 Tamat Sekolah Dasar Kaf'isius Amb:uawa. 1952 1955 1966 1972 1978
Tamat Tarnat Dokter, Dokter Doktor
Sekolal. M,nensah Pertama Pangudi Lubur Amba;-awa. Sekolah Menenah Atas Loyola S~IT.arang. Fakultas Kedokteran UNDlP Semarang. Anak. F"kultas Kedoxteran UNDIP Semarang. dalam IImu Kedokteran, Fakultas Kedokteran UNDIP
Semara:1g. 1987 Dokt~r Spcc.alis Anak Konsultan Pendidikan
Hema;ologi.
ID':,!.
Ta,nbahan
1972 IImu Kesehatan Anak. FKUI Jakarta. 1972 Training Course on Education for Undergraduate Merlical School. Dacca Bangladesh, UNICEF. 1974 Postgraduate Course on Paediatrics, Kualalumpur. 1975 Hematologi Anak, FKUI Jakarta. 1976 Training in Paediatrics Hematology, Sydney, Australia. 1978 Course on R & 0 Foject Management, Collaboration between Hasanudin U niv,ersity, Indonesian Institute of Science and Denver University, Ujung Pandang. 1979 Kursus R & D Management, Lembaga Manajemen Indonesia Jakarta di Semarang. 1979 T, ining in Paediatrics Hematologi/Onkologi. Sydney, Australia. 1980 Penataran P - 4, UNDIP, Semarang. 1981 Postgraduate Course on Clinical Paediatrics Hematology, National University of Singapore, Singapore. 1982 Widyakarya - Penataran Pengelolaan Penelitian dan :',ngembangan, LIPI - UNDIP, Semarang.
29.
1983 Kursus Analisis Mangenai Dampak Lingkungan, UNDIP Semarang. 1983 Course on Medical Immunology, London. 1984 Research Training in Paediatrics Hematology, University of Texas, Houston, USA. 1986 Training on Bone Marrow Transplantation, Sydney, Australia. 1987 Rekonstruksi Kuliah, UNDIP Semarang. 1988 Penataran Media Komunikasi Pendidikan, UNDIP Semarang. 1989 Course on Human Genetics, National University of Singapore (PAU !lmu Hayat Bogor - World Bank), Singapore. 1990 Course cn Clinical Human Gen~tics, Fakultas KeJokteran Unair, Surabaya. 199u Cou:-se on O:1cology, Uni'/ers:ty of T,xas, Houstor., USA. C. Jabatan
Akademik
1964 - 1966 Assisten Ahli, F.2, Fakultas Kedokteran UNDIP. 1967 1968
Assisten Ahli Tk. I, F.3, Fakultas Kedok!eran UNDIP. Penata Muda Tingkat IIAssisten Ahli, IIIIB, Fakultas Kedokteran UNDIP.
1977
Pena!a/Lckwr Muda, IIJlC, IImu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UNDIP.
1979
Penata Tk. II Lekwr Madya, III I D, IImu Kesehatan anak Fakultas Kedokteran UNDIP.
19B1
Pembina I Lcktor, IV lA, IImu Keschatan Anak, Fakultas Kedokteran UNDIP.
1984
Pembina Tk. JILektor Kepala, IV IB, IImu ¥.esehatan Anak, Fakultas Kedokteran UNDI? Pembin~ Utama MuJaiLekwr Kepala, IVIC, lImu Keseha!an Anak, Fakultas Kedokteran UNDIF, Guru Besar Madya, IV IC, !lmu Kesehatan Anak, Fakliltas Kedokteran UNDIP.
1987 1!190
D. Jabatan
Pekerjaan
1964-1966
D0sen Histologi, PJ Kcpala Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran UI\;DIP.
!966 - sekarang Dosen !lmu Kesehatan Anak, Fakultas Kdokteran UNDIP. 1981 - sekarang Sekretaris Lembaga Penditian UNDIP. 1985 - 19137 Pembimbing Akta V (fatap Muka) di L'J\'DlP. I 987 - sekarang Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNDIP. E.
Keanggo~n -
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Profesi !katan Dokter Indonesia (IDI). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Rematologi Indonesia. Hcmatologi Indonesia. International Hematology Society. Interna:ional Transfusion Society. International Imunology British Society.
30.
rI
F.
I
KcgiataD Laic - KetUa Pel2 lOa Redaksi majalah berita Lembaga Penditian Univer. sitas DipOl.egoro. - Anggota I<~daksi Wahana Medik. - Pengurus Palang Merah Indonesia Masa Bhakti 1987/1991.
I
G.
Piagam Pcnghargaan -- 25 tahun pengabdian/jasa-jasa
H.
Karya Publikasi
kepada Uni,'ersitas
Diponegoro.
nmiah
TelTatat 118 karya ilmiah diantaranya 43 sebagal pent..';S urama, disajikan di forum Nasional maurun Internasional, Juga diterbilkan c.:;majalah :1asionaJ maup:.;n in:ernasio,-"i.
31.
I l.
-
If