Peran sastra
10/20/08
PERAN SASTRA DALAM PENGAJARAN BAHASA INDONESIA oleh E U Kratz SOAS, London MMVIII
Kongres Internasional BI IX, Jakarta Saya bukan guru Bahasa Indonesia Bidang saya filologi dan pelajaran dan penelitian teks Lama mengajar BI setahunya pada tingkat universitas dalam program S1 (BA) baik di Jerman mau pun di Inggeris dan di AS Lama juga terlibat dalam pengajaran bahasa-bahasa Asia dan Afrika secara komunikatif Yang akan saya bicarakan adalah pengalam dan usaha saya dalam pengajaran BI pada tingkat universitas demi memenuhi syarat kurikulum
euk, soas, london
1
Isi • • • • • • • • • • • • • • • • •
Maksud pelajaran dan pengajaran Tujuan pelajaran dan pengajaran Cara belajar dan mengajar Fokus yang berlainan Fokus universitas di Inggeris Prinsip dasar Sumber pentahuan budaya Sastra sebagai sumber bahasa dan pengertian Hakikat puisi Puitika Indonesia Struktur dan tatabahasa Contoh 1-2 Bunyi dan rima Contoh 3-6 Relevansi contoh-contoh Contoh 7-9 Sumber
10/20/08
Kongres BI IX
Peran sastra
10/20/08
Maksud pelajaran dan pengajaran • Kemampuan berbahasa lain • Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa orang • Perkenalan dengan masyarakat dan kebudayaan lain melalui bahasa mereka
10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
3
Peran sastra
10/20/08
Tujuan pelajaran dan pengajaran • Berbicara • Mendengar • Membaca • Menulis
10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
4
Peran sastra
10/20/08
Cara belajar dan mengajar
• Komunikatif • Tradisional • Abstrak
10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
5
Peran sastra
10/20/08
Fokus yang berlainan • Pertentangan antara keinginan pelajar dan kehendak pengajar • Fokus murid • Fokus guru • Perlunya usaha untuk mempertemukan keduaduanya 10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
6
Peran sastra
10/20/08
Fokus universitas di Inggeris Mengutamakan • Pengertian struktur Bahasa Indonesia • Kemahiran menggunakan alat yang disediakan untuk memperdalam pengetahuan bahasa • Penyediaan landasan atas kemampuan berbahasa Indonesia • Kemampuan mendekati teks lama dan baru dalam sistim aksara atau ejaan yang berlainan 10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
7
Peran sastra
10/20/08
Prinsip dasar Tidak ada pengetahuan bahasa tanpa pengetahuan budaya
10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
8
Peran sastra
10/20/08
Sumber pengetahuan budaya • Media • Internet • Komunikasi o Lisan o Tertulis
• Teks-teks o Bukan – Sastra o Sastra 10/20/08
Kongres BI IX
Kembali pada tujuan pejaran dan pengajaran ada sumber yang berlainan Urutan di sini dilihat dari Inggeris Teks patut dibedakan antara fiksi dan bukan fiksi, yang kreatif dan bukan kreatif Masing-masing ada tempatnya, yang dikhususkan di sini teks kreatif
euk, soas, london
9
Peran sastra
10/20/08
Sastra sebagai sumber bahasa dan pengertian • Kelebihan teks sastra – Patokan bahasa yang baik – Berbagai gaya bahasa
• Genre yang berlainan – Drama – Prosa – Puisi Tekanan atas penggunaan bahasa 10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
10
Peran sastra
10/20/08
Hakikat puisi • Padat dari segi isi • Penjelmaan puitika bahasa Indonesia • Pencerminan pemikiran dan perasaan penutur sebagai wakil masyarakat dan kebudayaannya
10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
11
Peran sastra
10/20/08
Puitika Indonesia Kesediaan Bahasa Indonesia • Bunyi • Struktur dan tatabahasa
10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
12
Struktur dan tabahasa • Susunan kata dan kalimat • tekanan
10/20/08
Kongres BI IX
Peran sastra
10/20/08
Contoh 1 Remy Sylado (1972) Setiakawan Asia-Afrika Mei Hwa perawan 16 tahun Farouk perjaka 16 tahun Mei Hwa masuk kamar jam 24.00 Farouk masuk kamar jam 24.00 Mei Hwa buka blouse Farouk buka hemd Mei Hwa buka rok Farouk buka celana Mei Hwa buka BH Farouk buka singlet 10/20/08
euk, soas, london
Mei Hwa buka celanadalam Farouk buka celanadalam Mei Hwa telanjang bulat Farouk telanjang bulat Mei Hwa pakai daster Farouk pakai kamerjas Mei Hwa naik ranjang Farouk naik ranjang Lantas merekapun tidurlah Mei Hwa di Taipeh Farouk di Cairo
Kongres BI IX
14
Contoh 2 Sajak
Sajak
Di mana harga karangan sajak, bukanlah dalam maksud isinya, dalam bentuk, kata nan rancak dicari ditimbang dengan pilihnya.
O, bukannya dalam kata yang rancak, kata yang pelik kebagusan sajak. O, pujangga, buang segala kata, yang 'kan cuma mempermainkan mata, dan hanya dibaca selintas lalu, karena tak keluar dari sukmamu.
Tanya pertama keluar di hati, setelah sajak dibaca tamat, sehingga mana tersebut sakti, mengikat diri di dalam hikmat. Rasa bujangga waktu menyusun kata yang datang berduyun-duyun dari dalam, bukan nan dicari,
Seperti matari mencintai bumi, memberi sinar selama-lamanya, tidak meminta sesuatu kembali, harus cintamu senantiasa.
harus kembali dalam pembaca, sebagai bayang di muka kaca, harus bergoncang hati nurani. Sanoesi Pane Puspa Mega (1927)
10/20/08
Sanoesi Pane Madah Kelana (1931)
Kongres BI IX
Bunyi dan rima Bunyi
Rima
o Aliterasi o Asonansi o Konsonansi
o o o o
10/20/08
Kongres BI IX
Rima dalam Rima silang Rima akhir Puisi bebas
Contoh 3
air dalam bertambah dalam hujan di hulu belum lagi teduh hati dendam bertambah dendam dendam dahulu belum lagi sembuh
10/20/08
Kongres BI IX
Contoh 4 POT pot apa pot itu pot kaukah pot aku pot pot pot yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku pot pot pot potapa potitu potkaukah potaku? POT 10/20/08
Kongres BI IX
Peran sastra
10/20/08
Contoh 5 Bukan beta bijak berperi Bukan beta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair; bukan beta budak negeri, musti menurut undangan mair.
Sering saya susah sesaat, sebab madahan tida' na' datang. Sering saya sulit menékat, sebab terkurang lukisan mamang.
Sarat saraf saya mungkiri; untai rangkaian seloka lama, beta buang beta singkiri, sebab laguku menurut sukma
Bukan beta bijak berlagu, dapat melemah bingkaian pantun. Bukan beta berbuat baru, hanya mendengar bisikan alun.
Susah sungguh saya sampaikan degup degupan di dalam kalbu. Lemah laun lagu dengungan matnya digamat rasaian waktu. 10/20/08
euk, soas, london
Kongres BI IX
19
Contoh 6
10/20/08
Kongres BI IX
Relevansi contoh - contoh
• Melayu atau Indonesia?
10/20/08
Kongres BI IX
Contoh 7 Ode bagi Pisang /1/ Pisang menunggu tenang Di meja makan. Percaya diri Pada gilirannya, nasib yang menjelangnya, nanti sesudah selesai Sendok dan garpu Saling membunuh Rakus dan buas Di atas piring, Persis di sebelahnya. 10/20/08
[Ook Nugroho lahir di Jakarta 1960] Kongres BI IX
Contoh 8 Kakek tak jadi datang Malam Hari Puisi pergi Pada dinding kusam Kita kehilangan pagi Malam hari Malaikat bernyanyi Meninabobokan si nenek Yang menunggu kakek pulang saat ini Kita melangkah ke malam Saat matahari berubah warna Dan burung yang terkantuk di jendela Menunggu kakek datang juga
Namun kakek tak jadi datang Hanya suara Suara jauh di simpang Merayap jatuh ke telinga nenek Ah, itu suara kakek Namun sudah kubilang Kakeh tak jadi datang Nenek bersedih Malaikat berhenti bernyanyi Malam hari Ruh kakek berlari Ronda menemukan mayatnya di seberang Di sebuah simpang yang hampir hilang Nenek bersedih Kita kehilangan pagi
[Eka Pranita Dewi lahir di Den Pasar 1987] 2007
10/20/08
Kongres BI IX
Contoh 9a Tangga menuju langit Ia pun benar-benar menaiki tangga menuju langit sebab di Ujung tangga ada cahaya yang kerap membuatnya Tak henti berkhayal pertemuan dengan kekasih lama Yang telah meninggalkannya Yang wajahnya rupawan dan kerap menyilaukan hatinya Ia telah bertekad untuk membawa kekasihnya pergi Lari dari ayah, ibu, dari rumah tempat nasib membelenggu Sungguh, ia teramat yakin kekasihnya masih menunggu Kakinya mulai menginjak anak tangga pertama Segala ingatan mulai lebur dan berlalau bagai waktu Ia sampai pada anak tangga kesepuluh Ibunya melambaikan tangan Ia menengok sekilas dengan mata kelabu
10/20/08
Kongres BI IX
Contoh 9b Sampailah ia di anak tangga keseratus Tubuhnya begitu ringan, matanya menurunkan hujan Yang tetesannya jatuh tepat di kepala ayahnya hingga ia tak kuasa, Berhenti pula ia pada anak tangga keseribu Sungguh, teriakan ayah yang memanggilnya itu Berasal dari masa lalu Ia naik lagi, melupakan, merelakan Berkeras membayangkan kekasihnya menunggu di balik cahaya itu Yang lebih berarti dari sekadar ayah, ibu, dari sekadar waktu Padahal amat disayangkan Kekasihnya tak ada di sana Mungkin telah melupakannya Dan tangga itu, sungguh tinggi Juni 2007 10/20/08
[Lupita Lukman lahir di Kota Bumi 1985] Kongres BI IX
Sumber Anugerah Sastra Pena Kencana. 2008. 100 Puisi Indonesia terbaik 2008. Jakarta: Gramedia Kratz, E. Ulrich. 1989. Bibliografi Karya Sastra Indonesia - a Bibliography of Indonesian Literatures in Journals. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kratz, E. Ulrich. 1999. Amir Hamzah "Raja" Penyair Melayu. Wacana 1 (2): 261-73 Remy Sylado. 1972. Setiakawan Asia – Afrika. Aktuil 107 Effendi, Roestam. 1953. Pertjikan Permenungan. Djakarta: Fasco. Pane, Sanusi. 1975. Puspa Mega. 3rd ed. Jakarta: Pustaka Jaya. Pane, Sanusi. 1998. Madah Kelana. 3rd ed. Jakarta: Balai Pustaka. Sutardji Calzoum Bachri. 1981. O, Amuk, Kapak. Jakarta: Horison
10/20/08
Kongres BI IX