Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
PERAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERKEMBANGAN KOPERASI DI KABUPATEN KENDAL Dina Damayanti, S.Sos, M.A. Dosen Administrasi Bisnis
[email protected]
ABSTRAKSI Implementasi undang-undang otonomi daerah, akan memberikan dampak positif bagi koperasi dalam hal alokasi sumber daya alam dan pelayanan pembinaan lainnya. Namun koperasi akan semakin menghadapi masalah yang lebih intensif dengan pemerintah daerah dalam bentuk penempatan lokasi investasi dan skala kegiatan koperasi. Karena asas efisiensi akan mendesak koperasi untuk membangun jaringan yang luas dan mungkin melampaui batas daerah otonom. Peranan advokasi oleh gerakan koperasi untuk memberikan orientasi kepada pemerintah di daerah semakin penting. Dekan Fakultas Administrasi Bisnis Universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut semua anggota diperlakukan secara adil, didukung administrasi yang canggih, koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat, manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis, keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang, pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan. Dari penelitian ini, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : (1). Bagaimana peran pemerintah daerah dalam perkembangan koperasi di Kabupaten Kendal ? (2). Faktor – faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam perkembangan koperasi di Kabupaten Kendal? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber data, Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan target adalah individu yang bekerja atau masih menjalin hubungan (interaksi) dengan pegawai-pegawai birokrasi sektor pelayanan publik golongan menengah ke bawah. Adapun dalam penelitian ini informannya adalah gerakan koperasi,pengurus koperasi, anggota koperasi dan aparatur Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal. Hasil penelitian : (1). Keberhasilan koperasi di dalam melaksanakan peranannya perlu memperhatikan kemampuan koperasi untuk menghimpun dan menanamkan kembali modal, dengan cara pemupukan pelbagai sumber keuangan dari sejumlah besar anggota, pengaruh dari koperasi terhadap anggota-anggotanya yang berkaitan dengan perubahan sikap dan tingkah laku yang lebih sesuai dengan perubahan tuntutan lingkungan. Sedangkan faktor – faktor yang menghambat perkembangan koperasi adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang perkoperasian, tingkat partisipasi anggota rendah, kurang dedikasi pengurus dan pengawas terhadap kelangsungan hidup koperasi, sumber daya manusia yang kurang memadai, dalam kepengurusan masih terdapat pembagian tugas yang kurang jelas, pengurus kebanyakan sudah lanjut usia. Saran hasil penelitian : (1).Pembinaan berupa pelatihan maupun pendampingan bagi para pengurus dan pengelola koperasi perlu ditingkatkan, sehingga koperasi dapat dikelola secara professional. (2). Pengenalan koperasi kepada masyarakat sebaik dikenalkan sejak dini, agar masyarakat mengerti dan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 memahami manfaat dari koperasi sehingga mereka bisa menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di koperasi dengan baik. Kata Kunci : Peran Pemerintah Daerah, Perkembangan Koperasi
ABSTRACT Implementation of regional autonomy laws, will mem¬berikan positive impact on the cooperative in terms sum¬ber allocation of natural resources and other advisory services. However Kope constellation will increasingly face the problem more intensive de¬ngan local governments in the form of placement inves¬tasi location and scale of activities of the cooperative. Because the principle of efficiency will be urged cooperatives to build an extensive network and may be beyond the limits of the autonomous region. Role advo¬kasi by the cooperative movement to orient kepa¬da government in the increasingly important area. Dean of the Faculty of Business Administration University of Nebraska Gaay Schwediman, found for the progress of the cooperative, the traditional management needs to be replaced with modern management that has characteristics as follows all members are treated fairly, supported the administration sophisticated, cooperatives of small and weak can join (merger) in order to be cooperative stronger and healthier, the manager was always concerned about the function of planning and strategic issues, business decisions are made based on a belief to the concerned organization in the long run, education became one of the members of the regular program to be implemented. From this study, the authors formulate the problem as follows: (1). What is the role of local governments in the development of cooperatives in Kendal? (2). Factors - factors that support and hinder the development of cooperatives in Kendal? This study used a qualitative approach. The instrument of this study is the researchers themselves. The data source, informant is a person who is used to provide information about the circumstances of the setting. Informants targets are individuals who worked or still in a relationship (interaction) with the employees of the public service sector bureaucracies lower middle class. The informant in this study is a cooperative movement, cooperative management, cooperative members and officials of Department of Cooperatives, Micro, Small and Medium Kendal. RESULTS: (1). The success of the cooperative in carrying out its role needs to consider the ability of cooperatives to collect and reinvest capital, by way of fertilizing various financial resources of a large number of members, the influence of the cooperative to its members related to a change in attitude and behavior more in line with the changing demands of the environment , While the factors - factors that hinder the development of cooperatives is the lack of public understanding of the cooperatives, the level of member participation is low, less dedication administrators and supervisors on the survival of the cooperative, human resources are inadequate, the management is still a division of tasks that are less obvious, administrators mostly been Elderly. Suggestions results of the study: (1) .Pembinaan the form of training and mentoring for the administrators and managers of cooperatives needs to be improved, so that cooperatives can be managed professionally. (2). The introduction of the cooperative to the community as well as be introduced early, so that people know and understand the benefits of co-operatives so that they can use the existing facilities at the cooperative well. Keywords: The Role of Local Government, Cooperative Development
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
ketertiban dalam kehidupan
PENDAHULUAN
masyarakat
sehingga setiap warga dapat menjalani Menurut Undang – Undang No. 32
kehidupan secara tenang, tenteram dan
Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
damai.
pasal 1 ayat 2, Pemerintahan Daerah adalah
hakekatnya
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
masyarakat, pemerintahan tidak diadakan
pemerintahan daerah dan DPRD menurut
untuk melayani dirinya sendiri. Pemerintah
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
dituntut mampu memberikan pelayanan
prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam
kepada masyarakatnya dan menciptakan
sistem
NegaraKesatuan
kondisi yang memungkinkan setiap orang
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dapat mengembangkan kemampuan dan
dalam
Negara
kreativitasnya demi mencapai kemajuan
Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan
bersama (dalam Haryanto dkk,, 1997:73).
ke 4 (empat) UUD 1945 menyatakan jelas
Secara
mengenai bentuk dan susunan pemerintahan
mencakup
daerah dalam kerangka Negara Republik
seharusnya dijalankan oleh pemerintah baik
Indonesia. Pasal 18 ayat (1) berbunyi :
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
“ Negara Kesatuan Repulik Indonesia dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah propinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propisi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur Undang-Undang ”.
(H. Nurul Aini dalam Haryanto dkk, 1997 :
dan
prinsip
Undang-Undang
Dasar
Sedang Pasal 18 ayat (5) UUD 1945 menyebutkan bahwa: “ Pemerintah daerah merupakan daerah otonom yang dapat menjalankan urusan pemerintahan dengan seluas-luasnya serta mendapat hak untuk mengatur kewenangan pemerintahan kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat ”. Menurut Ryaas Rasyid tujuan utama dibentuknya pemerintahan adalah menjaga
Pemerintahan adalah
modern
pelayanan
umum
fungsi
tiga
fungsi
pada kepada
pemerintahan pokok
yang
36-37) yaitu : a. Fungsi Pengaturan, dilaksanakan pemerintah dengan membuat peraturan perundang-undangan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat. Pemerintah adalah pihak yang mampu menerapkan peraturan agar kehidupan dapat berjalan secara baik dan dinamis. Seperti halnya fungsi pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mempunyai fungsi pengaturan terhadap masyarakat yang ada di daerahnya. Perbedaannya, yang diatur oleh Pemerintah Daerah lebih khusus, yaitu urusan yang telah diserahkan kepada Daerah. Untuk mengatur urusan tersebut diperlukan Peraturan Daerah yang dibuat bersama antara DPRD dengan eksekutif.
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
b. Fungsi Pelayanan, perbedaan pelaksanaan fungsi pelayanan yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terletak pada kewenangan masing-masing. Kewenangan pemerintah pusat mencakup urusan Pertahanan Keamanan, Agama, Hubungan luar negeri, Moneter dan Peradilan. Secara umum pelayanan pemerintah mencakup pelayanan publik (Public service) dan pelayanan sipil (Civil service) yang menghargai kesetaraan. c. Fungsi Pemberdayaan, untuk mendukung terselenggaranya otonomi daerah, fungsi ini menuntut pemberdayaan Pemerintah Daerah dengan kewenangan yang cukup dalam pengelolaan sumber daya daerah guna melaksanakan berbagai urusan yang didesentralisasikan. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Kebijakan pemerintah, pusat dan daerah, diarahkan untuk meningkatkan aktifitas ekonomi masyarakat, yang pada jangka panjang dapat menunjang pendanaan Pemerintah Daerah. Dalam fungsi ini pemerintah harus memberikan ruang yang cukup bagi aktifitas mandiri masyarakat, sehingga dengan demikian partisipasi masyarakat di Daerah dapat ditingkatkan. Lebih-lebih apabila kepentingan masyarakat diperhatikan, baik dalam peraturan maupun dalam tindakan nyata pemerintah. Secara umum tingkat penerapan desentralisasi suatu negara mendasari cara negara (pemerintah) dalam mendefinisikan perannya dalam rangka mencapai tujuantujuannya. Perbedaan pelaksanaan
fungsi
cara
pandang pemerintah
digambarkan
oleh
(Pratikno
dalam
Haryanto, dkk. 1997:41 – 43) dari perspektif liberal dan perpektif sosialis. Dari perspektif pertama
bahwa
melakukan penyediaan
negara
campur
tidak
tangan
pelayanan
perlu dalam
masyarakat,
sementara dari perspektif terakhir diyakini bahwa kehadiran itu mutlak diperlukan. Dalam
perspektif
liberal,
kehadiran
pemerintah hanya diperlukan untuk menjaga keamanan.
Fungsi
utama
pemerintah
hanyalah kepolisian sementara fungsi-fungsi lainnya menjadi wewenang masyarakat, baik sebagai individu, kelompok sosial maupun pengusaha swasta. Perspektif ini membatasi fungsi
pemerintahan
fungsi “sisa” yaitu
sebagai fungsi-fungsi
penyediaan barang dan jasa yang tidak bisa disediakan oleh unit tingkat bawahnya atau pihak-pihak di luar pemerintah. Artinya pemenuhan kebutuhan hidup diawali dari tanggungjawab individu, naik ke tingkat kelompok atau unit sosial yang kecil, pemerintah
lokal
yang
paling
rendah
selanjutnya bergulir ke atas. Besarnya keterlibatan pemerintah dalam pelayanan publik
dianggap
kelemahan.
mempunyai
Pertama,
beberapa
kesempurnaan
mekanisme pasar yang dipercaya akan mampu mencapai efisiensi, akan terganggu. Kedua, dianggap memperkecil kebebasan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
individu
dan
kelompok-kelompok
2.
Menggabungkan diri secara sukarela
masyarakat untuk menentukan kepentingan
menjadi anggota dan mempunyai hak
dan pilihannya sendiri,
dan kewajiban yang sama sebagai
dianggap
pada akhirnya
membahayakan
demokrasi.
pencerminan
Sedangkan perspektif sosialis menganggap bahwa
penetrasi
pemerintah
dalam
demokrasi
dalam
ekonomi; 3.
penyediaan barang dan jasa keperluan
Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil;
individu dan masyarakat mutlak dibutuhkan.
4.
Pengawasan dilakukan oleh anggota;
Bagi mereka mekanisme pasar tidak bisa
5.
Mempunyai
diandalkan menjamin tercapainya efisiensi. Mereka berasumsi bahwa persaingan bebas dalam
mekanisme
pasar
sifat
saling
tolong
menolong; 6.
meciptakan
Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib
ketimpangan distribusi kesejahteraan, sebab
sebagai syarat menjadi anggota.
kemampuan setiap orang untuk bersaing
Menurut M.G. Suwarni Dosen FE
berbeda-beda. Akibatnya mereka yang kuat
Universitas Janabadra Yogyakarta, tolak
memenangkan
persaingan
ukur keberhasilan suatu koperasi dalam
memunculkan
kemungkinan
dan
akan
terjadinya
praktek eksploitasi.
melaksanakan
perannya
dapat
dibagi
menjadi 3 jenis yaitu :
Secara harfiah Koperasi yang berasal
a.
Keberhasilan koperasi sebagai badan
dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari
usaha, meliputi :
dua suku kata Co yang berarti bersama dan
Jenis anggota, jumlah anggota,
Operation = bekerja. Jadi koperasi berarti
dan jumlah anggota yang aktif
bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja
serta benar-benar ikut memiliki
sama dapat disebut koperasi. Pengertian
koperasi (jumlah anggota yang
pengertian pokok tentang Koperasi :
berkualitas);
1.
Merupakan perkumpulan orang orang termasuk
badan
hukum
yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama;
Jumlah
simpanan
pokok,
simpanan wajib, dan simpanan sukarela, serta kesadaran anggota untuk membayarnya. Simpanansimpanan
tersebut
merupakan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
komponen modal sendiri bagi
perusahaan-perusahaan
koperasi;
dalam
Besarnya SHU dan distribusi
termasuk
SHU kepada anggota. Semakin
BUMN dan perusahaan swasta
adil pendistribusian SHU kepada
oleh koperasi.
koperasi dilihat dari segi yaitu :
Besarnya modal, asal modal, dan
a.
saham
Kesehatan organisasinya, dilihat dari
jenis pemilik modal. Koperasi
rapat anggota dan badan pengurus
yang memiliki modal besar tetapi
yang optimal; b.
badan pengurus;
Keberhasilan koperasi sebagai gerakan c.
ekonomi, meliputi : Jasa
pelayanan
yang
Kesehatan mentalnya, dilihat dari tanggung jawab para anggota dan
dibilang bukan koperasi.
Kesehatan
usahanya,
pengelolaan
diberikan
dilihat
koperasi
dari yang
koperasi, sehingga usaha koperasi
berlandaskan azas serta prinsip-prinsip
lebih maju;
dasar koperasi.
c.
kepemilikan
semakin berhasil;
jumlah anggotanya sedikit bisa
b.
kebijakan-kebijakan,
Sedangkan sehat atau tidaknya suatu
anggota berarti koperasi tersebut
swasta
Peningkatan
kondisi
Koperasi
sosial
sesuai
dengan
Undang-
ekonomi anggota koperasi.
Undang Nomor 25 tahun 1992 adalah jenis
Keberhasilan ekonomi sebagai sistem
badan usaha yang beranggotakan orang-
ekonomi, meliputi :
orang atau badan hukum koperasi dengan
Kerja sama yang baik dengan
melandaskan
organisasi-organisasi lain, tanpa
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
persaingan dalam melaksanakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
usahanya;
kekeluargaan.
kegiatannya
Menurut
berdasarkan
Undang-undang
Koperasi
semakin
dapat
Nomor 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan
dipercaya,
tanpa
harus
bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai
dikendalikan secara ketat oleh
berikut:
pemerintah;
1.
Membangun
dan
mengembangkan
Peningkatan peran serta koperasi
potensi dan kemampuan ekonomi
sejajar
anggota
dengan
BUMN
dan
pada
khususnya
dan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
masyarakat pada umumnya untuk
4.
meningkatkan kesejahteraan ekonomi
2.
5.
Kemandirian.
Berperan serta secara aktif dalam
6.
Pendidikan perkoperasian.
upaya
7.
Kerjasama antar koperasi.
mempertinggi
kualitas
Indonesia. Karena sifat masyarakatnya yang
perekonomian
kekeluargaan dan kegotongroyongan, sifat
dengan
untuk
dan
perekonomian
nasional,
yang
merupakan
bersama
berdasarkan
diterapkan
di
inilah yang sesuai dengan azas koperasi saat
mewujudkan
mengembangkan
cocok
lembaga
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan nasional
yang
merupakan
ekonomi
Berusaha
5.
Koperasi
Memperkokoh perekonomian rakyat
koperasi sebagai soko-gurunya. 4.
terhadap modal.
dan sosialnya.
kehidupan manusia dan masyarakat. 3.
Pemberian balas jasa yang terbatas
ini. Sejak lama bangsa Indonesia telah mengenal
kekeluargaan
dan
usaha
kegotongroyongan yang dipraktekkan oleh
asas
nenek moyang bangsa Indonesia. Kebiasaan
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
yang bersifat nonprofit ini, merupakan input
Mengembangkan
untuk Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang
atas
kreativitas
dan
membangun jiwa berorganisasi bagi
dijadikan
dasar/pedoman
pelaksanaan
para pelajar bangsa.
Koperasi. Dalam setiap kegiatan koperasi
Menurut Undang – undang No. 25 tahun
telah diatur dalam Undang – Undang yang
1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi,
telah dibuat oleh pemerintah seperti dalam
yaitu:
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Peranan pemerintah
1.
Keanggotaan
bersifat
sukarela
dan
terbuka. 2.
Pengelolaan
a. Memberi dilakukan
secara
demokratis. 3.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
dalam gerakan koperasi antara lain dengan:
penyuluhan, melakukan
bimbingan
berupa
pendidikan
ataupun
penelitian
bagi
perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi
terhadap
permasalahan
koperasi ; b. Melakukan memberi
pengawasan
termasuk
perlindungan
terhadap
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
koperasi
berupa
penetapan
bidang
Akibatnya, walaupun secara kuantitatif dan
kegiatan ekonomi yang telah berhasil
kualitatif
diusahakan oleh koperasi untuk tidak
perkembangan, namun perkembangannya
diusahakan oleh badan usaha lainnya ;
tergolong masih sangat lambat. Adapun
c. Memberikan
fasilitas
kemudahan
koperasi
telah
berupa
kebijakan pemerintah dalam pembangunan
serta
koperasi dalam Pelita VI secara terinci
permodalan,
pengembangan jaringan usaha dan kerja
adalah sebagai berikut :
sama.
a.
Selama panjang
era
tahap
pembangunan pertama
mengalami
ekonomi rakyat diarahkan agar makin
jangka
(PJP
Pembangunan sebagai wadah kegiatan
memiliki kemampuan menjadi badan
I),
pembangunan koperasi di Indonesia telah
usaha
menunjukkan hasil-hasil cukup memuaskan.
gerakan ekonomi rakyat yang tangguh
Selain
dan berakar dalam masyarakat ;
mengalami
pertumbuhan
secara
kualitatif
atau
kuantitatif,
secara
institusional
koperasi
mendirikan
pilar-pilar
juga
b.
yang
Pelaksanaan
efisien
fungsi
dan
menjadi
dan
peranan
berhasil
koperasi ditingkatkan melalui upaya
untuk
peningkatan semangat kebersamaan
utama
menopang perkembangan koperasi secara
dan
mandiri. Pilar-pilar tersebut meliputi antara
profesional;
lain : BANK BUKOPIN, Koperasi Asuransi
c.
manajemen
Peningkatan
yang
lebih
di
dukung
koperasi
Indonesia, Koperasi Jasa Audit, dan Institut
melalui
Koperasi Indonesia (IKOPIN). Meskipun
berusaha yang seluas luasnya di segala
demikian, pembangunan koperasi selama
sektor
PJP I masih jauh dari sempurna dan terdapat
dalam negeri maupun di luar negeri,
kelemahan mendasar masih tetap mewarnai
dan penciptaan
wajah
mendukung
koperasi.
Kelemahan-kelemahan
kelemahan
sumber
daya
kesempatan
kegiatan ekonomi, baik di
iklim usaha yang
dengan
kemudahan
memperoleh permodalan;
mendasar itu misalnya adalah : kelemahan manajerial,
pemberian
d.
Kerjasama antar koperasi dan antara
dan
koperasi dengan usaha negara dan
kelemahan pemasaran. Selain itu, iklim
usaha swasta sebagai mitra usaha
usaha yang ada juga terasa masih kurang
dikembangkan
kondusif
untuk
manusia,
kelemahan
bagi
permodalan,
perkembangan
koperasi.
secara
mewujudkan
lebih
nyata
kehidupan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 JUMLAH KOPERASI DI
perekonomian berdasarkan demokrasi
KABUPATEN KENDAL
ekonomi yang dijiwai semangat dan TAHUN
KOPERASI AKTIF
KOPERASI TIDAK AKTIF
JUMLAH KOPERASI
pemerintah untuk koperasi, namun peran
2011 2012 2013 2014
263 277 298 392
264 258 240 163
527 535 538 555
pemerintah ini tidak dapat terwujud hanya
2015
407
163
570
dengan
2016
425
164
589
asas
kekeluargaan,
kebersamaan,
kemitraan usaha, dan kesetiakawanan; Telah banyak hal yang dilakukan
pemerintah
saja,
tetapi
peran
Sumber Data : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2016 (Ket: Tahun 2016 / bln April 2016)
masyarakat juga sangat diperlukan agar apa yang
direncanakan
terwujud.
pemerintah
Pemerintah
melakukan
dapat hal
Secara umum masalah yang dihadapi
tersebut juga untuk masyarakatnya agar
koperasi
menjadi lebih baik lagi kehidupannya,
peminatnya, kualitas sumber daya manusia
mengurangi pengangguran, menaikkan taraf
yang terbatas, banyaknya pesaing usaha
hidup. Setelah masyarakat dan pemerintah
yang sejenis, keterbatasan modal, rendahnya
bergotong
menjalankan
partisipasi anggota dan manajemen koperasi
peranannya masing-masing tidak aka ada
yang belum teratur. Keberadaan koperasi di
lagi
perkembangan
Kabupaten Kendal dapat menanamkan jiwa
koperasi, dengan peranan koperasi yang
dan semangat koperasi serta bertujuan untuk
terlihat seperti tidak ada artinya namun
menciptakan kader-kader koperasi yang
peranan yang tidak ada artinya itulah yang
tangguh dan dapat memahami, menghayati
akan berubah menjadi ada artinya. Dalam
serta memperjuangkan perkoperasian di
hal ini yang tadinya koperasi dianggap
Indonesia.
sebelah mata dan tidak mempunyai peranan
dilaksanakan dengan baik melalui sebuah
besar untuk negara akan berubah menjadi
usaha keras dengan berbagai banyak faktor
mempunyai peranan yang besar jika peran
pendukung yang mempengaruhinya, maka
pemerintah dan masyarakat untuk koperasi
koperasi tersebut dapat dikatakan sudah
dijalankan. Adapun jumlah koperasi dapat
mencapai
dilihat dari tabel berikut :
keberhasilan itulah yang akan menjadi tolak
royong
hambatan
untuk
untuk
adalah
Ketika
sebuah
:
koperasi
suatu
tujuan
keberhasilan,
jarang
dapat
dan
ukur kepada koperasi-koperasi lainnya untuk terus berpacu agar dapat mencapai sebuah
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
keberhasilan yang sama seperti koperasi
berarti kemandirian koperasi tersebut
lainnya. Menurut tokoh koperasi Ibnoe
semakin tinggi. Indikator kemandirian
Soedjono, untuk memahami apa yang
yang
disebut kemampuan koperasi, kita perlu
manajemen
menggunakan
keputusan sendiri.
koperasi
tolak
secara
ukur
keberhasilan
mikro.
Keberhasilan
c.
lain
adalah
keberanian
untuk
mengambil
Peningkatan volume usaha
koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu
Semakin besar volume usaha suatu
sudut perusahaan dan sudut efek koperasi.
koperasi
Pendekatan dari sudut perusahaan meliputi :
potensinya
a.
semakin
sebagai
besar
perusahaan,
Peningkatan anggota perorangan
sehingga dapat memberikan pelayanan
Pada dasarnya lebih penting jumlah
dan jasa yang lebih baik kepada para
anggota perorangan daripada jumlah
anggota. Sejalan dengan identitas
koperasi, karena sebagai kumpulan
koperasi yang menyatakan bahwa
orang kekuatan ekonomi bersumber
anggota dan pelanggan adalah orang
dari anggota perorangan. Ada dua
yang sama, maka volume usaha
faktor
terutama
keanggotaan
yang
diperhatikan,
yaitu
ekonomi
tingkat
anggota. anggota
dan
harus
berasal
dari
jasa
kemampuan
anggota. Loyalitas dan partisipasi aktif
kecerdasan
anggota sangat menentukan besarnya
ekonomi
volume usaha koperasi khususnya
Kemampuan penting
perlu
karena
dapat
digerakkan untuk menyusun investasi,
b.
berarti
yang berasal dari anggota. d.
Peningkatan
pelayanan
kepada
sedangkan kecerdasan anggota sangat
anggota dan masyarakat
menentukan mutu manajemen yang
Anggota dapat merasakan efeknya
sifatnya
dengan membandingkan sebelum dan
partisipatori
dalam
rapat
anggota sebagai kekuasaan tertinggi
sesudah
dengan satu anggota satu suara.
pelayanan dapat bermacam-macam,
Peningkatan modal
misalnya:
pendidikan,
kesehatan,
beasiswa,
sumbangan,
pelayanan
Jumlah
modal
dari
dalam
dapat
ada
koperasi.
Bentuk
digunakan sebagai salah satu indikator
usaha yang cepat dan efisien, dan
utama dari kemandirian koperasi.
sebagainya.
Semakin besar modal dari dalam
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
“ Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek relatif tidak berubah.“ Sumber data, Informan adalah orang
Sedangkan pendekatan dari sudut efek koperasi meliputi : a.
Produktivitas artinya koperasi dengan seluruh
hasil
kegiatannya
dapat
memenuhi seluruh kewajiban yang harus
dibayarnya,
perusahaan,
seperti:
kewajiban
biaya kepada
anggota, dan sebagainya. b.
Efektivitas,
dalam
memenuhi
arti
mampu
kewajiban-kewajiban
terhadap anggota-anggotanya. c.
Adil,
dalam
melayani
anggota,
tanpa
melakukan
efektif
anggota
tidak
sehingga ada
anggota-
alasan
untuk
meninggalkan koperasi guna mencari alternatif pelayanan di tempat lain yang dianggap lebih baik.
memberikan
yang bekerja atau masih menjalin hubungan dengan
pegawai-pegawai
birokrasi sektor pelayanan publik golongan menengah
ke
bawah.
Adapun
dalam
penelitian ini informannya adalah gerakan koperasi,pengurus koperasi dan Usaha
Dalam penelitian ini digunakan tipe penelitian deskriptif
untuk
penelitian. Informan target adalah individu
(interaksi)
Mantap dalam arti bahwa koperasi begitu
dimanfaatkan
informasi tentang situasi dan kondisi latar anggota-
diskriminasi. d.
yang
koperasi,
aparatur
Mikro,
Kecil
anggota
Dinas Koperasi, dan
Menengah
Kabupaten Kendal.
dengan penjelasan
secara kualitataif. Deskriptif karena peneliti hanya keadaan
semata-mata obyek
atau
ingin
melukiskan
peristiwa
tanpa
HASIL PENELITIAN Peran
pemerintah
bermaksud mengambil kesimpulan yang
perkembangan
berlaku secara umum. Jenis penelitian
Kendal meliputi:
kualitatif
a. Memberi
yang
dipergunakan
dalam
penelitian ini adalah pendekatan naturalistic.
penyuluhan,
Menurut Afiifudin (2009:57) yaitu bahwa :
melakukan
daerah
koperasi
dalam
di
Kabupaten
bimbingan
berupa
pendidikan
ataupun
penelitian
bagi
perkembangan koperasi serta bantuan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
konsultasi
terhadap
permasalahan
koperasi ;
dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
b. Melakukan memberi koperasi
anggota dan mengembangkan usahanya. Di
pengawasan
termasuk
1992
perlindungan
terhadap
lapangan usaha koperasi ditetapkan sebagai
berupa
penetapan
bidang
tentang
Perkoperasian
pasal
43
berikut :
kegiatan ekonomi yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak
a.
Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan
diusahakan oleh badan usaha lainnya ; c. Memberikan
fasilitas
kemudahan
anggota untuk meningkatkan usaha dan
berupa
permodalan,
kesejahteraan anggota.
serta
pengembangan jaringan usaha dan kerja
b.
Kelebihan koperasi
sama
kemampuan dapat
pelayanan
digunakan
untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang Hasil penelitian lapangan ini disusun dengan menggunakan teknik analisa data
bukan anggota koperasi. c.
Koperasi menjalankan kegiatan usaha
kualitatif. Sedangkan sistem penyajian hasil
dan berperan utama disegala bidang
penelitian ini pun disusun berdasarkan peran pemerintah daerah dalam perkembangan koperasi di Kabupaten Kendal dan faktor – faktor yang mendukung serta menghambat dalam perkembangan koperasi di Kabupaten Kendal. Koperasi merupakan badan usaha yang
bertujuan
untuk
menjalankan tugasnya tentu saja koperasi beberapa
faktor
yang
dapat
mempengaruhi maju atau tidaknya Koperasi. Perkembangan usaha koperasi merupakan suatu ukuran untuk menjadikan badan usaha menjadi besar dan maju, begitu juga dengan badan usaha koperasi yang mempunyai tujuan
untuk
Adapun faktor – faktor pendukung dalam perkembangan
koperasi
adalah
sebagai
berikut : 1.
Faktor Internal antara lain sebagai
berikut :
mensejahterakan
anggotanya / masyarakat akan tetapi dalam
memiliki
kehidupan ekonomi rakyat.
memenuhi
kesejahteraan
a. Partisipasi Angggota, merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan kegiatan
dengan
pelaksanaan
pencapaian
tujuan
direalisasikan. b. Solidaritas Antar Anggota Koperasi, sebagai
upaya
membangun
ikatan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
solidaritas antar anggota, karena dengan
usaha koperasi karena dengan modal
ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa
yang
dibangun secara lebih kongkrit. Adanya
mengembangkan usahanya yang lebih
solidaritas yang kuat antar anggota
banyak lagi. menyatakan bahwa apabila
koperasi dapat menjadi suatu kekuatan
koperasi
didalam mencapai tujuan koperasi.
usahanya kepasar global maka koperasi
cukup
besar
ingin
koperasi
dapat
mengembangkan
c. Pengurus Koperasi Yang Juga Tokoh
membutuhkan modal yang banyak,
Masyarakat, pengurus koperasi yang
karena di pasar global terdapat resiko
juga tokoh dalam masyarakat sehingga
bisnis
rangkap jabatan ini menimbulkan fokus
kebanyakkan koperasi belum mampu
perhatian terhadap pengelolaan koperasi
menggalang pemupukan modal dari
berkurang sehingga kurang menyadari
anggota koperasi sendiri selain dari
adanya perubahan lingkungan. Dapat
iuran pokok dan iuran wajib anggota.
disimpulkan bahwa dengan adanya
yang
f. Ketrampilan
cukup
tinggi.Bahwa
Manajerial,
dengan
rangkap jabatan yang dimiliki oleh
kualitas sumber daya insani dan masih
pengurus koperasi menyebabkan kurang
kurangnya
profesionalismenya
diselenggarakan oleh koperasi yang
pengurus
dalam
mengelola koperasi. d. Skala
Usaha,
pelatihan-pelatihan
yang
bersangkutan. Ketrampilan manajerial
karena
kemampuan
di koperasi sangat penting karena
pemasaran yang masih terbatas pada
organisasi yang baik adalah organisasi
beberapa jenis komoditi, dan belum
yang memiliki manajemen yang baik
terbinanya jaringan dan mata rantai
koperasi tidak akan berkembang tanpa
pemasaran
fungsi pengaturan yang terarah. Dan
prduk
koperasi
secara
terpadu menyebabkan koperasi sulit
dalam
untuk berkembang. Dapat disimpulkan
koperasi harus mampu diterjemahkan
bahwa dengan skala usaha yang kecil
oleh
yang
kesepakatan di dalam rapat anggota
dilaksanakan
menyebabkan
oleh
koperasi
koperasi
sulit
untuk
berkembang.
perencanaan
tim
program
manajemen
kerja
berdasarkan
tahunan (RAT). g. Jaringan Pasar, merupakan suatu tempat
e. Perkembangan Modal, dalam koperasi
untuk mencari pangsa pasar yang lebih
sangat mempengaruhi perkembangan
luas agar dapat memperoleh kentungan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
h.
yang lebih besar. Bahwa Pelayanan
sangat menentukan bagi keberhasilan
koperasi
koperasi sebagai organisasi ekonomi
umumnya
terfokus
pada
internal koperasi yang belum terbentuk
yang
jaringan antar koperasi. Koperasi akan
koperasi dipilih dari dan oleh anggota
lebih
koperasi dalam rapat anggota. Oleh
berdaya
saing
jika
koperasi
berwatak
sosial.
Pengurus
mampu membentuk jaringan usaha.
karena itu kinerja pengurus mempunyai
Jumlah dan Kualitas Sumber Daya
kedudukan
Manusia, koperasi umumnya dikelola
keberhasilan koperasi. Dengan pengurus
oleh tim manajemen dengan status
yang memiliki kompetensi yang baik
pendidikan yang tidak begitu tinggi,
akan
sehingga
berkembang menjadi lebih baik.
kemampuan
manajerialnya
juga kurang memadai.
yang
dapat
menentukan
membuat
koperasi
2. Faktor eksternal, yang mempengaruhi
i. Pemilikan dan Pemafaatan Perangkat
terhadap
pertumbuhan
dan
Teknologi Produksi dan Informasi,
perkembangan koperasi antara lain :
masih ditemukan koperasi yang belum
a. Komitmen
memiliki
akses
terhadap
alat-alat
menempatkan
pemerintah
untuk
koperasi
sebagai
komunikasi modern seperti jaringan
soko guru perekonomian nasional.
internet.
Hal
Banyak
yang
masih
ini
ditunjukkan
dengan
menggunakan mesin ketik sehingga
dikuasainya sebagian besar asset
cukup
usaha nasional oleh sebagian kecil
lamban
dalam
memberikan
berbagai pelayanan kepada anggota.
kelompok usaha besar. Jadi dengan
j. Sistem manejemen, dalam menerapkan
adanya kebijakan pemerintah disini
manejemen,
pengurus
mempunyai
tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, jawab
menyetujui
untuk
tanggung
merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program,
melimpahkan
wewenang
kepada manajer. k.
Kinerja
Pengurus,
koperasi masih dapat perhatian yang kecil. b. Sistem
prasarana,
pelayanan,
pendidikan dan penyuluhan. c. Pengetahuan terhadap
anggota
makna
koperasi
dan
hakekat
koperasi, manfaat koperasi, hak dan pengurus
dalam
koperasi mempunyai kedudukan yang
kewajiban
anggota
berkoperasi
belum
di
dalam
sepenuhnya
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
dapat dikatakan baik. Pelatihan dan
usaha, justru menciutkan usaha.
penyuluhan
Permasalahan
anggota
untuk
diatas
adalah
meningkatkan kualitas sumber daya
merupakan faktor ancaman dan
insani
meningkatkan
kelemahan koperasi baik internal
kemampuan manajerial. Kualitas
dan eksternal. Berbagai kendala
dan
dan
anggota,
ketrampilan
yang
dimiliki
tantangan
tersebut
anggota koperasi itu sangat penting.
menyebabkan
Karena
mampu berfungsi dan berperan
dengan
meningkatkan
ketrampilan dapat menghasilkan
koperasi
belum
sesuai harapan.
produk yang berdaya saing dan
Berikut adalah hasil wawancara dengan
dapat memajukan koperasi.
Bapak Drs. Agustinus Teguh Imanto sebagai
d. Iklim pendukung perkembangan koperasi.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Usaha Koperasi, menyatakan sebagai berikut :
e. Suasana (iklim) untuk suburnya pertumbuhan koperasi tidak dapat datang begitu saja. Untuk itu pemerintah berusaha menciptakan suasana yang dapat mendorong pertumbuhan koperasi dengan cara mengadakan koordinasi-koordinasi. f. Koperasi berkembang mengikuti perkembangan diberikan sehingga
fasilitas
oleh
yang
pemerintah,
seakan-akan
koperasi
adalah organisasi yang sekedar menjalankan
program-program
“ Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan
organisasi
dan
usaha
koperasi, dengan partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang – orang yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk mengembangkan organisasi maupun
usaha
(
koperasi”.
Hasil
wawancara tanggal 13 Februari 2015). Hal ini dikuatkan oleh pendapat Ibu Chatarina S sebagai Ketua KSU Barokah Kecamatan Limbangan mengatakan sebagai berikut :
pemerintah. g. Tingkat harga yang selalu berubah
“Bentuk
dari
partisipasi
anggota
(naik) menyebabkan pendapatan
koperasi
adalah
penjualan sekarang tidak dapat
pengambilan keputusan dalam rapat
dimanfaatkan untuk meneruskan
anngota
partisipasi
(kehadiran,
dalam
keaktifan,
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
penyampaian dalam
pendapat),
kontribusi
berbagai
partisipasi
dengan masalah internal dan harus selalu
(
melakukan konsultasi dengan pengurus dan
modal
dalam
jenis simpanan, simpanan
pokok,
simpanan
sukarela,
wajib,
penyertaan
simpanan
modal),
serta
pengawas,
keputusan
berdasarkan
usaha
dibuat
keyakinan
memperhatikan
untuk
kelangsungan
organisasi
partisipasi pemanfaatan pelayanan)”.
dalam jangka panjang. Apabila koperasi
(Hasil wawancara tanggal 17 Februari
dapat
2015 ).
mempengaruhi
mengetahui
faktor-faktor
yang
perkembangannya
maka
koperasi dapat membenahi diri untuk selalu Dari hasil wawancara, disimpulkan bahwa
perkembangan
usaha
koperasi
didasarkan pada peran aktif anggota didalam
meningkatkan
serta
perkembangan
koperasi
juga
dipengaruhi
pemerintah
dan
juga
usaha peranan
masyarakat
baik
sebagai anggota koperasi ataupun sebagai anggota masyarakat yang berada dalam ruang lingkup koperasi tersebut. Selain itu juga harus meningkatkan SDM
dengan
kualitas yang baik dari segi pengetahuan, kemampuan dan moral para anggotanya, kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan
koperasi,
manajer
selalu
memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis, memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya, memperrhatikan manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang
dan
kinerjanya
dengan baik agar koperasi dapat selalu berkembang.
koperasi bukan hanya bertumpu kepada pengurus,
kualitas
Dalam perkembangan koperasi, Dinas Koperasi,
Usaha
Mikro
Kecil
Dan
Menengah Kabupaten Kendal di tahun 2012 mendapatkan penghargaan PIN EMAS dari Gubernur
Jawa
Tengah,
tahun
2013
mendapatkan penghargaan PATAKA dari Menteri Koperasi dan UKM RI, tahun 2014 mendapatkan penghargaan Satya Lacana dari Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudoyono atas keberpihakan Bupati Kendal terhadap koperasi. Selain faktor – faktor pendukung perkembangan koperasi terdapat juga faktor – faktor penghambat dalam perkembangan
koperasi
adalah
sebagai
berikut : 1.
Menurut Ace Partadiredja Faktor-faktor
yang
menghambat
pertumbuhan koperasi Indonesia adalah
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
rendahnya tingkat kecerdasan rakyat
2.
Ada tiga hambatan eksternal utama
Indonesia.
yang dapat mempengaruhi perkembangan
Menurut Baharuddin
koperasi , yakni sebagai berikut :
Faktor
penghambat
perkembangan
koperasi
dalam adalah
a.
dan
mental
b.
koperasi
sehingga
dibebankan kepada koperasi melebihi
harus
fungsi atau tujuan koperasi sebenarnya.
diperbaiki lagi. 3.
Terlalu banyak yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak fungsi yang
pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa
c.
Menurut Prof.Wagino
pasar,
kebijakan
ekonomi
seperti misalnya kebijakan proteksi
adalah kurangnya kerjasama di bidang
yang anti-pertanian, dan sebagainya.
ekonomi dari masyarakat, kerjasama di bidang ekonomi merupakan faktor yang
Kondisi yang tidak kondusif, seperti distorsi
Faktor penghambat kemajuan koperasi
d.
Kurangnya
kerjasama
pada
bidang
ekonomi dari masyarakat kota sehingga
sangat menentukan kemajuan lembaga
koperasi semakin terkucilkan.
koperasi.
Sedangkan, hambatan internal yang
Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan merupakan
yang
desakan pihak donor).
kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti kepribadian
pemerintah
berlebihan (yang sering kali karena
kurangnya dedikasi pengurus terhadap
bahwa
Keterlibatan
kunci
maju
atau
tidaknya
koperasi di Indonesia. Untuk meningkatkan
dapat mempengaruhi daalam perkembangan koperasi adalah sebagai berikut: a.
anggota
kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga profesional yang
Keterbatasan anggota atau partisipasi
b.
Penurunan kinerja pengurus koperasi. Dalam hai ini dapat disebabkan sebagai berikut :
Masih kuatnya budaya nepostisme
tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama
yang secara tidak sadar diyakini
dengan lembaga-lembaga pendidikan yang
sebagai wujud azas kekeluargaan.
terkait.
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
performance
pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi
measure (ukuran prestasi) para
dan merupakan sokoguru perekonomian
pengurus koperasi secara jelas.
Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor
Masih rendahnya profesionalisme
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
dan spesialisasi tugas.
pemerintah
Belum
adanya
Lambannya
proses
adopsi
dan
dan
mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong
pertumbuhan
Kurangnya kesadaran anggota akan hak
pemasyarakatan
koperasi,
dan
bimbingan, kemudahan dan perlindungan
adaptasi teknologi maju. c.
menciptakan
kewajibannya,
serta
belum
berfungsinya secara penuh mekanisme
kepada
kerja antar pengurus dengan pengelola
program
koperasi.
pembinaan
Kenyataan saat ini menunjukkan
koperasi. koperasi
memberikan
Adapun
Program
dalam
kelembagaan
serta
-
kebijaksanaan koperasi
dan
pengembangan usaha koperasi :
bahwa secara lembaga koperasi belum
a. Pendidikan dan pelatihan perkoperasian
memiliki kemampuan untuk menjalankan
bagi para pengurus, manajer, karyawan,
fungsi dan perananya secara efektif dalam
anggota
badan
menciptakan kemakmuran bersama seperti
koperasi
dan
yang dicita-citakan. Peran pemerintah sangat
Koperasi Lapangan (PPKL);
penting dalam pembinaan koperasi agar
b. Bimbingan
dan
pemeriksa, Petugas
Penyuluh
konsultasi
untuk
berkembangnya basis ekonomi wilayah di
meningkatkan
tingkat
kecamatan,
terutama dalam penyelenggaraan Rapat
meluasnya
Anggota Tahunan (RAT);
kabupaten/kota,
kelurahan
dan
pedesaan,
kesempatan usaha dan keadilan bagi rakyat untuk menikmati hasil-hasil pembangunan. Tujuannya agar tidak akan terjadi pemusatan asset ekonomi produktif pada segelintir orang atau merupakan dalam
golongan, kelompok
perekonomian
karena
koperasi
pelaku
ekonomi
dan
menjalankan
usahanya agar mampu menghadapi masa krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator
tertib
kader
organisasi
c. Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen koperasi; d. Meningkatkan kemampuan penerapan sistem akuntansi koperasi; e. Meningkatkan kemampuan pengawasan internal koperasi primer; f. Meningkatkan partisipasi aktif anggota; g. Penyediaan informasi usaha;
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
h.
Pelaksanaan kegiatan praktik kerja atau
555 koperasi, koperasi aktif berjumlah 392
magang bagi para pengelola usaha
unit , yang tidak aktif berjumlah 163 unit,
KUD;
sedangkan
i. Pelaksanaan kegiatan studi banding bagi para
manajer
koperasi
untuk
melaksanakan
k.
untuk
Rapat
yang
sudah
Anggota
Tahunan
(RAT) sebanyak 132 unit.
memperluas wawasan dan pengetahuan; j. Penyuluhan
koperasi
Berdasarkan hasil penelitian yang
meningkatkan
telah dilakukan, peran pemerintah daerah
produktivitas usaha anggota melalui
dalam perkembangan koperasi khususnya
pendekatan kelompok;
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Penyediaan
sarana
usaha
koperasi
Menengah Kabupaten Kendal ditemukan
dalam rangka meningkatkan jangkauan
beberapa hambatan – hambatan. Berbagai
dan kualitas pelayanan koperasi kepada
hambatan tersebut timbul berasal dari
anggota dan masyarakat sekitarnya di
beberapa faktor baik dari dalam (internal)
daerah
maupun
tertinggal,
transmigrasi,
perbatasan dan terisolasi.
dari
luar
(ekternal).
Hal
ini
memungkinkan masih belum tercapainya
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
optimalisasi dalam perkembangan koperasi
dan Menengah adalah unsure pelaksana
di Kabupaten Kendal. Faktor – faktor
Pemerintah Daerah dengan tugas membantu
internal yang menghambat perkembangan
Bupati untuk mengkoordinasikan perumusan
koperasi antara lain:
kebijakan
a.
dan
koordinasi
pelaksanaan
Dari Sisi Kelembagaan Koperasi
pemberdayaan koperasi dan UMKM sesuai
1.
dengan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun
Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi
2007.
kuantitas tercermin dari jumlah anggota Pertumbuhan koperasi di Kabupaten
Kendal
setiap
yang semakin lama semakin berkurang.
mengalami
Masalahnya kenggotaan koperasi yang
peningkatan (dapat lihat dalam tabel 1 Bab
ada sekarang belum menjangkau bagian
I), namum penyelenggaraan pembinaan
terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari
koperasi
segi
belum
tahunnya
Keanggotaan dalam Koperasi
dilaksanakan
dengan
kualitas
masalah
keaggotaan
optimal. Dalam hal ini dapat dilihat data
koperasi tercermin dalam :
perkembangan koperasi
Tingkat pendidikan mereka yang
sampai dengan
tahun 2014 bahwa jumlah koperasi sebanyak
pada umumnya masih rendah;
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
Ketrampilan
dan
keahlian
yang
Pengurus
koperasi
kebanyakan
dimiliki oleh para anggota terbatas;
yang sudah lanjut usia dan para
Sebagian
tokoh
dari
anggota
belum
masyarakat
yang
sudah
memiliki jabatan ditempat lain;
menyadari hak dan kewajiban mereka
sebagai anggota;
Pegurus
masih
belum
mampu
Partisipasi mereka dalam kegiatan
berkoordinasi
organisasi
manajer, pengawas, dan instansi
juga
masih
harus
dengan
anggota,
pemerintah dengan baik
ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan
3. Pengawas Koperasi
(RAT) banyak anggotanya yang tidak
Sebagian
anggota
dari
badan
hadir.
pengawas koperasi banyak yang belum
Banyaknya anggota yang tidak mau
berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh :
bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan
modal
yang
ada
dikoperasi semakin berkurang.
Kemampuan anggota pengawas yang belum memadai;
pembukuan koperasi biasanya belum lengkap
2. Pengurus Koperasi
dan
tidak
siap
untuk
koperasi
dapat
diperiksa;
Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya
Pengurus
usaha
belum
mampu
yang manajer dan karyawannya belum
melaksanakan tugas mereka dengan
memenuhi
semestinya;
ditemukan administrasi koperasi
Pengurus terhadap
kurang
berdedikasi
kelangsungan
hidup
Dalam
belum
kepengurusan
koperasi
harapan,
masih
menggunakan
banyak yang
prinsip-prinsip
pembukuan dengan baik, sistem informasi manajemen
koperasi;
Masalah
digambarkan sebagai berikut : ada koperasi
masih belum memadai;
b. Dari Sisi Bidang Usaha
berkembang
koperasi sehingga
belum
pengambilan
sampai saat ini masih belum ada
keputusan
pembagian tugas yang jelas;
informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan.
belum
masih
didukung
dengan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
Dari Sisi Produksi
banyakknya identitas koperasi yang tidak
Koperasi sering mengalami kesulitan
jelas, sehingga tidak dapat diklasifikasikan
untuk memperoleh bahan baku. Salah satu
apakah koperasi tersebut masih aktif
bahan baku pokok yang sulit diperoleh
ataupun tidak aktif sebagai contoh masih
adalah modal. Dalam hal kualitas, output
terdapat koperasi tidak aktif yang sampai
koperasi tidak distandardisasikan, sehingga
sekarang
sudah
secara relatif kalah dengan output industri
keberadaan
pengurus,
besar. dalam banyak kasus, output koperasi
alamatnya. Hasil wawancara dengan ibu
(dan UKM) tidak memiliki keunggulan
Eni Puji Hastuti Handayani, SE, MM
komparatif
sebagai
c.
sehingga
sulit
untuk
dipasarkan.
Kepala
tidak
ditemukan
pengawas
Seksi
serta
Pengawasan
Koperasi, menyatakan sebagai berikut :
Sedangkan masalah eksternal yang menghambat
dalam
perkembangan
“ Sumber daya manusia di Bidang Koperasi
saat
ini
masih
terbatas
koperasi adalah sebagai berikut :
sehingga dalam melaksanakan tugas
a. Iklim yang mendukung pertumbuhan
pembinaan
koperasi
belum
selaras
dengan
kehendak anggota koperasi, seperti
dan
pengawasan
pada
koperasi sering tumpang tindih “. (Hasil wawancara tanggal 13 Februari 2015).
kebijakan pemerintah yang belum jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan
Bapak Ahmad Roji’un Ketua Koptan Wahyu Gondang Makmur Kecamatan
penyuluhan. b. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi. c. Kurangnya
Hal senada dikuatkan wawancara dengan
fasilitas-fasilitas
Limbangan sebagai berikut : “ Pada awal pendirian Koptan Wahyu Gondang Makmur partisipasi
yang
anggota cukup tinggi, kemudian setelah
dapat menarik perhatian masyarakat
berjalan kurang lebih 2 (dua) tahun
dan masih banyaknya masyarakat
terbitnya badan hukum koperasi tahun
yang tidak mempercayai koperasi.
1999, partisipasi anggota mengalami
Selain hal tersebut diatas, hambatan
penurunan drastis dan mengakibatkan
lain adalah kurangnya pemahaman tentang
koperasi tidak aktif sampai dengan
perkoperasian dari masyarakat itu sendiri,
tahun 2013. Kami selaku pengurus
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
kebingungan apakah koperasi ini akan
jumlah pegawai dengan jumlah koperasi
dihidupkan kembali atau dibiarkan mati
yang dibina tidak seimbang, dan sarana dan
suri. Dalam kurun waktu 14 tahun tidak
prasana untuk melakukan pembinaan serta
ada
kompetensi pegawai pembina masih kurang
kunjungan
ataupun
pembinaan
untuk koperasi yang kami jalankan.
memadai.
Kemudian pada awal tahun 2013 baru diadakan verifikasi koperasi tidak aktif.
PENUTUP
Setelah
Simpulan
diadakan
pembinaan
kami
semua sepakat agar Koptan Wahyu Gondang Makmur ini bisa diaktifkan sesuai dengan Undang –
kembali
Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian .” (Hasil wawancara tanggal 17 Februari 2015). Dapat disimpukan bahwa dalam pelaksanaan pembinaan koperasi belum dilaksanakan
secara
berkesinambungan, dilakukan
pada
intensif
dan
pembinaan awal
berdiri
hanya koperasi
(perolehan status Badan Hukum Koperasi) dan setelah kegiatan koperasi berjalan tidak dilakukan
monitoring
secara
periodik
sehingga banyak koperasi tidak aktif, tidak melaksanakan
Rapat
Anggota
Tahunan
(RAT) dan tidak menjalankan kegiatannya sesuai dengan nilai dan prinsip-prinsip koperasi, tidak tersedianya data koperasi yang akurat yang menggambarkan alamat koperasi,
jenis
usaha
koperasi
dan
pembinaan apa saja yang sudah dilakukan terhadap masing-masing Koperasi dan rasio
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi,
Usaha
Mikro,
Kecil
dan
Menengah Kabupaten Kendal tetapi belum optimal karena kegiatan tersebut belum terlaksana bagi seluruh koperasi yang ada. Kegiatan tersebut perlu dilaksanakan agar perkembangan Kendal
koperasi
dapat
Sedangkan
di
dipantau
faktor
–
Kabupaten seluruhnya.
faktor
yang
menghambat perkembangan koperasi dapat dilihat dari dua faktor yakni faktor internal diantaranya
keterbatasan
anggota
atau
partisipasi anggota, kurangnya pemahaman masyarakat
tentang
perkoperasian,
penurunan kinerja pengurus koperasi serta kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya. Sedangkan faktor eksternal adalah iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota
koperasi,
seperti
kebijakan
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
pemerintah yang belum jelas dan efektif
DAFTAR PUSTAKA
untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan,
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. CV. Pustaka Setia. Bandung.
pendidikan,
dan
penyuluhan
serta
banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi. Rekomendasi Kegiatan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal bertujuan untuk monitoring kepada Koperasi yang tidak aktif dan kepada koperasi yang aktif tetapi tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dengan cara turun ke lapangan, memonitor penyebab Koperasi yang tidak aktif dan tidak melaksanakan mengetahui dihadapi
RAT
sehinggadapat
permasalahan oleh
Koperasi
yang sehingga
kedepannya dapat diberikan solusi dan perbaikan. Pembinaan maupun
baik,
berupa
pendampingan
pelatihan bagi
para
pengurus dan pengelola koperasi perlu ditingkatkan, sehingga koperasi dapat dikelola secara professional. Pengenalan
koperasi
kepada
masyarakat, agar masyarakat mengerti dan memahami manfaat koperasi.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif, CV. Pustaka Setia. Bandung. Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi. 2002. Metode Penelitian Survey, LP3ES. Jakarta. Moleong. 2011. Kualitatif, PT. Bandung.
Metodologi Penelitian Remaja Rosdakarya.
Soetjipto.2015. Mengembangkan Koperasi, Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, PT. Alfabeta. Bandung. Suryabrata. Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Undang – Undang Nomor 25 Tahun1992 Tentang Perkoperasian. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2008 Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal. Pasal 33 ayat 1 Undang – Undang Dasar 1945. Perubahan ke 4 Undang – Undang Dasar 1945.