perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERAN HUMAS PT. KAI DAOP 4 SEMARANG DALAM MENGHADAPI KRISIS PENGADAAN JALUR GANDA LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Bidang Public Relations
Oleh : Rofi Kurniawan Putro NIM : D1609070
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ KESUKSESAN TIDAK AKAN PERNAH DATANG PADA SESEORANG YANG HANYA BISA MENUNGGU TANPA BERBUAT, KESUKSESAN HADIR HANYA KEPADA ORANGORANG YANG BERBUAT UNTUK MENDAPATKAN APA YANG DI INGINKANNYA “
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN Sebuah Karya ini Kupersembahkan untuk : v Bapak dan Ibu Terima kasih karena telah memberikan dukungan, semangat, doa serta kasih sayang yang telah diberikan kepada saya yang tidak dapat ternilai dengan apapun juga. v Kakakku Terima kasih atas semua bantuan-bantuannya selama aku kuliah, dukungan dan semangat yang kamu berikan. v Penyemangatku Kamu adalah semangat buat aku, kamu segalanya buat aku. v Teman-temanku Terima kasih atas dukungan dan kasih sayang kalian.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat
dan
hidayah
Nya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir Kuliah Kerja Media ini dengan baik. Adapun penyusunan Laporan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Diploma III pada konsentrasi program studi Public Relations di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan, dukungan dan bantuan moril dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan serta dukungan tersebut, penyusunan Laporan Tugas Akhir ini akan mengalami banyak hambatan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. DRS.H.Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas maret Surakarta. 3. Drs. H. Nuryanto, M.Si selaku dosen pembimbing, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis hingga to user terselesaikannya Tugascommit Akhir ini. 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bpk. Sapto Haryono selaku Kepala Humas PT. KAI Daop 4 Semarang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama KKM. 5. Bpk. Rachmadi, Mas Nova Adrian, Bpk. Agus, Bpk. Kholil selaku staff PT. KAI Daop 4 Semarang. Terima kasih atas bimbingannya selama ini. 6. Bapak dan Ibu, Mas Albar terima kasih untuk semangat, doa dan dukungannya. 7. Pakde Giyono, Budhe Marni, Mas Doyok, Mas Fandi, Mas Bayu, terima kasih atas dukungan dan jasanya. 8. Kakak tingkatku Mbak Liana dan Mbak ovi, terima kasih semua bantuan-bantuannya 9. Teman-temanku Anggun, Haryono, Wegig, Melia, Batari Intan, Fahrur, Ayunani, Dian, Erna, Dewi, Yuli dan teman – teman yang lain terima kasih untuk semangat dan doanya. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, 14 Juni 2012 commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
MOTTO ...........................................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................
viii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................................
1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media .......................................................................
4
1. Tujuan Khusus .......................................................................................
4
2. Tujuan Umum ........................................................................................
5
C. Waktu Pelaksanaan KKM .........................................................................
6
BAB II DAFTAR PUSTAKA A. Definisi Public Relation ............................................................................
7
B. Peran dn Fungsi Public Relation................................................................
9
C. Tujuan Public Relation ..............................................................................
13
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pengertian Krisis .......................................................................................
15
E. Penyebab Krisis .........................................................................................
18
F. Strategi Public Relations dalam Manajemen Krisis ..................................
22
G. Humas Pemerintahan ................................................................................
27
BAB. III PROFIL PERUSAHAAN A. Sekilas Sejarah tentang PT. KAI ..............................................................
30
B. Visi, Misi & Tujuan PT. Kereta Api Indonesia ( KAI ) ...........................
36
C. Budaya Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) .......................
38
D. Tugas, Kedudukan dan Fungsi PT. Kereta Api ( Persero ) ......................
39
E. Tata Kerja PT. Kereta Api ( Persero ) ......................................................
40
F. Prasarana Kereta Api ( Persero ) ..............................................................
42
G. Struktur Organisasi PT. KAI Daop 4 Semarang ......................................
44
H. Profil PT. KA Daop 4 Semarang ..............................................................
66
BAB. IV PELAKSANAAN KKM A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .............................................................
84
B. Bidang Pelaksanaan ................................................................................
84
C. Laporan Pelaksanaan ...............................................................................
84
D. Peran Public Relation PT. KAI Daop 4 Semarang dalam Menangani Krisis Pengadaan Jalur Ganda Semarang – Bojonegoro .......................... commit to user E. Kendala KKM .......................................................................................... 9
90 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Cara Mengatasi Kendala KKM ................................................................
92
G. Kemajuan KKM .......................................................................................
92
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...............................................................................................
94
B. Saran .........................................................................................................
96
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. LAMPIRAN
commit to user 10
98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu teknologi yang sangat pesat dewasa ini, sangat mempengaruhi kemajun bisnis perusahaan ataupun instansi pemerintahan disegala bidang, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan ataupun badan usaha milik pemerintahan. Mereka saling bersaling untuk mendapatkan income dan kredibilitas perusahaan guna meningkatkan loyalitas stakeholder internal dan eksternal. Sejalan dengan hal tersebut sekarang ini banyak perusahaan yang semakin banyak membutuhkan praktisi kehumaasan atau Public Relation Officer ( PRO ) sebagai ujung tombak suatu perusahaan untuk mengelola citra perusahaan serta menciptakan iklim yang kondusif antara stakeholder. Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari keberhasilan dalam mencapai sales goals yang ditargetkan, melainkan juga dari keberhasialan seorang praktisi PR dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra perusahaan atau instansi baik yang berorientasi profit seperti perusahaan negara dan swasta maupun non profit yaitu lembaga swadaya masyarakat dan yayasan. Pada umumnya tugas Public Relation adalah mengubah image dan citra perusahaan dimata khalayak sehubungan dengan kegiatan baru yang dilakukan perusahaan baik yang dilakukan didalam ataupun diluar commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan serta meningkatkan bobot kualitas para karyawan. Tetapi disisi lain kegiata Public Relation bukan saja menjaga nama baik perusahaan melainkan juga harus dapat menangani krisis yang sedang dialami oleh perusahaan tersebut. Kepercayaan dan citra yang baik dimata masyarakat merupakan salah satu yang terpenting bagi eksistensi sebuah perusahaan, baik swasta maupun lembaga milik pemerintahan. Pada era persaingan sekarang ini, bukan public yang membutuhkan perusahaan, melainkan perusahaan yang membutuhkan public. Apabila kepercayaan dan citra perusahaan rusak dimata masyarakat, maka perusahaan tersebut harus bersiap – siap menghadapi krisis. Suatu perusahaan yang mengalami permasalahaan sudah dianggap selesai secara hukum, justru akan berdampak negative dan akan terus berkepanjangan, serta tingkat kepercayaan atau citra menjadi turun secara tajam. Setiap perusahaan harus selalu mengantisipasi terjadinya krisis. Kerena dengan mengantisipasinya perusahaan akan siap menghadapi krisis itu. Aktivitas – aktivitas pokok dalam menangani krisis dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan sebelum terjadinya krisis. Sudah tentu manajemen dalam menghadapi hal – hal tersebut harus mengambil suatu keputusan untuk mencegah terjadinya korban, mengawasi kerusakan yang dapat terjadi dan mengambil kembali kegiataan usaha agar terjamin usaha perusahaan. commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dapat dikatakan suatu perusahaan atau organisasi layaknya roda kehidupan , kadang berada diatas dan kadang berada dibawah, suadah sewajarnya pula apabila suatu perusahaan mengalami krisis. Karena perusahaan tersebut melibatkan banyak orang yang secara intern dan secara ekstern tumbuh dalam masyarakat yang masih hidup dengan segala peraturan – peraturan yang ada. Krisis juga dapat disebabkan oleh sesuatu yang mendadak diluar kendali manusia dan hal – hal yang berkaitan dengan produk maupun bidang usaha yang dijalani oleh suatu perusahaan. Perusahaan yang sedang mengalami krisis dituntut untuk dapat menanggulangi krisis terebut dengan tepat, untuk menjaga citra dan reputasi perusahaan. Masyarakat akan melihat dan menilai kemampuan perusahaan dalam menangani dan menyelesaikan krisis. Apabila perusahaan dapat mengatasi krisis dengan baik dan penyelesaian tersebut dapat memuaskan berbagai pihak dengan baik dan menyelesaikan tersebut dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait maka penilaian masyarakat akan baik. Namun sebaliknya, bila perusahaan tidak dapat menyelesaikan krisis yang ada, maka masyarakat pun akan menilai buruk kinerja perusahaan tersebut. Sehubung dengan permasalahan tersebut, orang yang mempunyai peranan penting untuk mengembalikan citra perusahaan yang baik adalah seorang Public Relation. Public relations yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah hubungan masyarakat atau “HUMAS”, merupakan lapangan commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kerja baru di dunia komunikasi yang tumbuh dan berkembang sangat pesat. Perkembangannya berkaitan erat dengan kemajuan masyarakat di berbagai bidang, terutama di bidang industri, bisnis, perusahaan, bahkan juga berkembang pesat di bidang politik dan pemerintahan. Seorang PR tidak hanya harus mempunyai Techical Skiil dan Managerial Skiil dalam keadaan normal, tetapi PR juga harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi ataupun menangani suatu krisis kepercayaan dan penurunan citra yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah pemulihan citra positif masyarakat
terhadap kepercayaan
perusahaan. Keberadaan Humas di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT.KAI merupakan keharusan secara fungsional dan operasional perusahaan dalam mengupayakan penyebarluasaan atau publikasi tentang suatu kegiatan atau aktivitas perusahaan bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan masyarakat kedalam ataupun kepada masyarakat luar. B. Tujuan Kuliah Kerja Media ( KKM ) 1. Tujuan Khusus : Pelaksanaan Kuliah Kerja Media adalah sebagai berikut: a. Mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Humas PT. KAI Daop 4 Semarang b. Mempelajari cara kerja Humas dalam menghadapi orangorang dari media yang membutuhkan informasi yang berkenaan dengan PT. KAI Daop 4 Semarang commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Mempelajari cara kerjaa Humas dalam menghadapi isu-isu mengenai PT. KAI Daop 4 Semarang yang beredar umum atau publi, baik hal-hal positif maupun hal-hal yang negatif demi meningkatkan kepercayaan publik. d. Untuk mengetahui peran public relations dalam menangani atau menghadapi krisis perusahaan. 2. Tujuan Umum Tujuan Umum yang mendasari penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) sebagai berikut: a. Untuk memperoleh tambahan ilmu dan wawasan mengenai peran dan fungsi Public relation b. Mendapatkan
pengalaman
ehingga
dapat
membandingkan teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan kenyataan yan terjadi didunia kerjayang sesungguhnya. c. Memenuhi syarat kegiatan akhir perkuliahan yang merupakan salah satu syarat kelulusan, sesuai peraturan yang berlaku di Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. d. Meningkatkan Ilmu, kreativitas, keterampilan, dan profesionalisme agar mampu bersaing di era globalisasi yang akan datang. commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Untuk membina hubungan yang baik antara pihak fakultas / universitas dengan instansi terkait yang digunakan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM). C. Waktu dan Pelaksanaan KKM Waktu
: 1 Februari – 30 Maret 2012
Tempat
: PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) Jln. MH. Thamrin No. 3 Semarang, Telp./ Fax (024) 344606
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relation
1.
“Public Relations” apabila dilihat dari sudut etimologi kata, istilah Public Relations merupakan gabungan dari dua kata yaitu “Public” dan “Relations”. Istilah “Public” dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai : “Publik”, yaitu salah satu kelompok dalam masyarakat yang bersifat heterogen terdapat sekelompok orang yang sifatnya homogen. Sedangkan arti publik secara universal ialah “Sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal”. Dalam kaitannya dengan Public Relations maka kata “publik” dapat diartikan sebagai : “sejumlah orang yang terlibat dalam suatu kelompok yang mempunyai minat, perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatu hal yang menyangkut masalah organisasi, perusahaan atau lembaga tertentu”. Kata Relations tanpa huruf “s” dibelakangnya (jamak) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “hubungan”, terjemahan Relations yang tepat seharusnya adalah “hubungan-hubungan” dalam arti kata kegiatan Public Relations pada pelaksanaannya melibatkan berbagai macam hubungan yang perlu dijalin dan dibina hubungan baiknya. (Neni Yulianita, 1999:34)
2.
Fraser P. Seitel, Senior Vice President dan Director of Public Affairs The Chase Manhattan Bank, dalam bukunya The Practice of Public Relation mengumukakan bahwa pada tahun 1975 Yayasan Pendidikan dan Penelitian PR, telah melibatkan 65 pemimpin PR turut serta dalam suatu penelitian yang menganalisis 472 definisi yang berminat dan merangkumnya menjadi 88 kata, yaitu : commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Public Relation merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/ perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isuisu manajemen. Public Relation membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggapan terhadap opini publik. Public Relation secara efektif membantu manajemen mamantau berbagai perubahan, (Seitel, 1992:8). 3.
Public Relation pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi, kendati agak lain dengan kegiatan komunikasi lainya, karena ciri hakiki dari komunikasi Public Relation adalah two way communication ( komunikasi dua arah/ timbal balik ). Arus komunikasi timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan Public Relation, sehingga tercipta umpan balik yang merupakan prinsip pokok dalam Public Relation ( Rachmadi, 1994:7) 4. Public Relations juga dalam melayani penggunaanya menjadi sangatlah penting selain memberikan kemudahan bagi masyarakat pengguna informasi juga dapat memberikan support bagi insan pers sebagai mitra kerja terdepan dalam bidang komunikasi dan informasi. Dalam organisasi, yang saat ini masih melekat adalah fungsi humas masih dianggap sebagai pembuat press release, keprotokolan, dokumentasi, berhubungan dengan mass media, serta tidak memiliki kemampuan berhubungan dengan masyarakat luas. Peran humas juga bukan hanya sebagai kameramen atau fotografer, tetapi lebih dari itu, humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. (Frank Jefkin, 1995:9) 5.
“public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. (Wilcox dan Cameron,2006,p.5). 6. Konsep lainnya adalah : Public relation sebagai interpreter manajemen yaitu Public Relation harus menerjemahkan falsafah, kebijakan, prgram dan praktek manajemen kepada publiknya, baik internal maupu eksternal. Untuk mengerjakan tugas ini secara tepat harus ditingkatkan perhatian, pengertian, dukungan dan tindakan dari terget publik. Untuk melakukannya Public Relation harus mengetahui apa yang dipikirka manajemen. Public Relation dalam interpreter publik, dalam hal ini bertujuan untuk menemukan apa yang benar-benar publik pikirkan tentang organisasi/ perusahaan agar manajemen dengan segera dapat mengetahui atau Public Relation bekerja guna mengantisipasi secara benar perasaan publiknya (diadopsi dari Sietel, 1992:10-11). B. Peran dan Fungsi Public Relation Ada beberapa perbedaan pokok antara fungsi dan tugas public relation
yang
terdapat
Pemerintahan(lembaga
diinstansi
komersial,
Pemerintahan
walaupun
PR
dengan dalam
non intansi
Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Tetapi PR dalam instansi pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi meningkatkan pelayanan pada umumnya yakni masyarakat.(Ruslan, 1994 : 297 ). Fungsi pokok PR pemerintahan pada dasarnya yaitu : ü Mengamankan kebijakan pemerintah ü Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijakan dan hingga program – program kerja secara nasional kepada masyarakat ü Menjadikan komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah satu pihak dan menamping aspirasi, serta mempertahankan keinginan-keinginan publiknya dilain pihak. ü Berperan serta dalam menciptakan iklimyang kondusif dan dinamis demi mengamankan politik pembangunan nasional, baik commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jangka pendek maupun jangka panjang. ( Ruslan, 1994 : 299300) Selain itu Edward L. Barney menuliskan fungsi utama Public Relation dalam bukunya Public Relation University of Oklahoma Press, yaitu : ü Memberikan penerangan kepada masyarakat ü Memberikan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung ü Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan atau sebaliknya ( Rahmadi, 1992 : 6 ) Fungsi Public Relation secara umum adalah memberikan informasi kepada
khalayak
serta
menyerap
reaksi
dari
khalayak
dalam
melaksanakan fungsi lembaga atau organisasi. Selain itu, diharapkan PR dapat mengatasi masalah yang muncul, mencari dan menemukan kepentingan organisasi yang mendasar dan diinformasikan kepada semua pihak secara jujur, jelas dan obyektif agar citra yang diinginkan terbangun dengan positif. Dalam hal peran ganda yang bersifat dilematik, PR berperan sebagai komunikator, mediator, persuador, organisator,dan konsultan. Public Relation dalam situasi dan kondisi yang kompetitif, mempunyai fungsi utama yaitu bertindak sebagai komunikator, sebagai mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen dan berupaya bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra lembaga yang diwakilinya. Peran PR di masyarakat dibagi dalam empat kategori dalam organisasi, yaitu :
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Expert Prescriber : Public Relation membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. ü Communications Fasilitator Praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar atau apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan atau harapan organisasi kepada pihak publiknya. ü Problem Solving Process Fasilitator PR merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasibaik sebagai penasehat maupun mengambil tindakan keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. ü Communications Technician PR sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan metode of Communications in Organizations. Secara garis besar PR atau bagian Humas memiliki peran ganda yaitu : Fungsi keluar dan fungsi kedalam. Fungsi keluar yaitu berupaya memberikan informasi atau pesan-pesan sesuai dengan tujuan dan kebijakan instansi/ lembaga kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran. Sedangkan fungsi kedalam adalah wajib menyerap reaksi, aspirasi atau opini khalayak tersebut yang diserasikan demi kepentingan commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
instansinya untuk mencapai tujuan bersama(Rosady Ruslan, 2001: 2123). “Public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu: a) Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. b) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. c) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. d) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.(Maria,2002, p.31), Dalam penjabaran diatas bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public
relation
adalah
memelihara,
mengembangtumbuhkan,
mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002: 16). C. Tujuan Public Relation Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003; 143). Tujuan public relation adalah sebagai berikut: a) Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. b) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. c) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation. d) Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. e) Mendukung bauran pemasaran. (Rosady Ruslan 2001; 246) Dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. b) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. c) Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. d) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru. e) Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan. f) Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan. g) Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. h) Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis. i) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain. j) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. k) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. l) Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara. m) Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan. n) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. (Jefkins,2003; 54)commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007; 21). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002; 35). D. Pengertian Krisis 1. Organisasi sebagai suatu sistem memiliki potensi kontroversial atau konflik. Kedua hal tersebut akan selalu ada dan bahkan tidak bisa dihindari. Kontroversial maupun konflik terjadi karena adanya sejumlah perbedaan dalam kepentingan, tujuan, kebutuhan, komunikasi dan sebagainya. Konflik atau kontroversial yang berkepanjangan jika tidak segera diatasi akan menimbulkan masalah krisis. Terjadinya krisis terkadang memaksa pihak manajemen untuk berpikir positif, kreatif, inovatif. Dengan cara tersebut dapat menemukan cara-cara atau sistem untuk memperbaiki manajemen dan strukturisasi organisasi serta operasionalisasi pelayanan jasa. Istilah krisis erat kaitannya dengan pandangan sistem, khususnya sistem terbuka dan dipergunakan untuk menunjukkan kehancuran yang terjadi pada efektifitas kerjanya. (Kasali, 1994 : 221) Pertama, Krisis diartikan sebagai bencana kesengsaraan atau marabahaya
yang
datang
mendadak.
Krisis
dalam
artian
ini
mengasumsikan bahwa sumber krisis berada diluar kekuatan manusia juga diluar sistem dan pada saat kemunculannya diluar perhitungan. commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kedua, Krisis digunakan untuk menunjukkan bahaya yang datang secara berkala karena tidak pernah diambil tindakan memadai. Dalam artian ini, krisis berada diluar kekuatan manusia tetapi kemunculan dan berakhirnya dapat diperhitungkan. Ketiga, Krisis diartikan sebagai ledakan dari serangkaian peristiwa penyimpangan yang terabaikan, sehingga akhirnya sistem menjadi tidak berdaya lagi. Krisis jenis ketiga ini bersumber pada disfungsionalisasi sistem dan kelaian dalam perusahaan atau organisasi. Pengertian krisis pada dasarnya merupakan titik penentu ataumomentum yang dapat mengarah pada kehancuran atau kejayaan. Dan arah perkembangan menuju kehancuran atau kejayaan tersebut sangat tergantung pada pandangan, sikap dan tindakan yang diambil terhadap krisis tersebut. Krisis memberi kesempatan bagi orang-orang tertentu untuk menjadi pahlawan, penyelamat atau menjadi pengubah. Krisis yang berhasil diatasi pada umumnya akan melahirkan nama besar, keharuman dan reputasi. Djamaludin Ancok Ph. D dalam makalahnya “Kiat Menghadapi Krisis dalam Perusahaan” mengatakan bahwa “Suatu krisis adalah situasi yang merupakan titik balik (turning point) yang dapat membuat baik atau buruk. Jika dipandang dari kacamata bisnis “Titik krisis merupakan penentu untuk selanjutnya”(Ruslan,1994 :98). Dampak dari krisis adalah kemelut yang merupakan malapetaka yang dapat merugikan organisasi itu sendiri maupun komunitas sekitar. commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan adanya krisis akan meresahkan masyarakatsekitar, bahkan secara tidak langsung dapat mengancam citra organisasi. Dampak lain dari krisis adalah kehilangan kepercayaan dan buruknya reputasi organisasi di mata masyarakat. Linke mengelompokkan krisis dalam empat jenis berdasarkan jangka waktu terjadinya serta antisipasi yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen dalam menghadapi krisis yaitu : ü The exploding crisis, krisis ini adalah sesuatu yang terjadi diluar kebiasaan, misalnya : kebakaran, kecelakaan kerja atau peristiwa yang dengan mudah dapat dikategorikan dan dikenali yang mempunyai dampak langsung. ü The immediate crisis, yaitu sebuah kejadian yang mungkin membuat pihak manajemen terkejut, tetapi masih ada waktu untuk mempersiapkan respon dan antisipasi terhadap krisis tersebut. Misalnya : pengumuman pemerintah tentang ambang batas pencemaran, adanya skandal kerja. ü The building crisis, yaitu sebuah krisis yang sedang dalam proses dan antisipasi. Krisis ini dapat dirasakan kedatangannya oleh pihak manajemen sehingga pihak manajemen sudah mempunyai antisipasi. Misalnya negosiasi dengan buruh. ü The continuing crisis, yaitu masalah kronis yang dialami suatu lembaga dan memerlukan waktu yang panjang untuk muncul menjadi sebuah krisis dan bahkan mungkin tidak dikenali sama sekali, misalnya masalah isu keamanan. (Linke, 1989 : 167) 2. Krisis adalah peristiwa besar yang tak terduga yang secara potensial berdampak negatif terhadap baik perusahaan maupun publik. Peristiwa ini mungkin cukup berarti merusak organisasi, karyawan, produk, dan jasa yang dihasilkan organisasi, kondisi keuangan dan reputasi perusahaan(Laurence Barton, 1993:2). 3. Krisis adalah sebuah peristiwa yang menyebabkan perusahaan menjadi subyek peratian luas( cenderung tidak menyenangkan) dari media nasional dan internasionalserta kelompok – kelompok seperti pelanggan, pemegang saham, karyawan dan keluarga mereka, politisi, serikat commit–tokelompok user perdagangan, serta kelompok penekan yang dengan suatu 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
alasan atau lebih memiliki kepentingan yang dibenarkan terhadap kegiatan-kegiatan organisasi( Michael Regester & Judy Larkin, 2003;131 ). E. Penyebab Krisis 1. Menurut Philip Lesly, dalam bukunya, Everything You Wanted To Know About Public Relation, Sumber krisis antara lain : ü Bencana seerti kebakaran, gempa bumi, akan berpengaruh terhadap orang-orang dalam dan publik luar perusahaan seperti agen, investor publik, komunitas suatu perusahaan/ organisasi. ü Kondisi darurat yang datang secara tiba-tiba atau suatu perkembangan kodisi darurat seperti sabotase produk, perusahaan atau produk yang mengandung racun. ü Penanaman bom menimbulkan kepanikan dan kerusakan atau suatu pemogokan karyawan perusahaan. ü Rumor yang jelek tentang perusahaan atau produk. ü Adanya letupan seperti boikot dari berbagai aktivis, permintaan pemerintah untuk menarik produk, penculikan seorang eksekutif perusahaan ( Lesly, 1993: 25) 2. Maria Wongsonagoro menambahkan beberapa sebab terjaidnya krisis: ü Krisis persepsi masyarakat, yakni negatifnya opini publik terhadap perusahaan. ü Krisis akibat terjadinya pergeseran pasar yang terjadi dengan tiba-tiba dan perusahaan dapat kehilangan pangsa ü Krisis yang menyangkut produk, entah ini akibat salahsatu produksi atau produk terkena issue sehingga citranya jatuh. ü Krisis yang diakibatkan adanya pergantian pimpinan ü Krisis akibat timbulnya masalah keuangan ü Krisis yang menyangkut hubungan industri, apakah itu urusan tenaga kerja, keselamatan kerja, lingkungan dan sebagainya. ü Krisis yang diakibatkan peristiwa-peristiwa interasional yang to perusahaan. user berdampak negatifcommit terhadap 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Krisis yang disebabkan oleh peraturam-perturan baru yang digariskan oleh pemerintah atau deregulasi. (Maria Wongsonagoro, 1995: 1) 3. Shrivastava & Mitroff membagi krisis ke dalam empat kategori berdasarkan penyebab krisis dikaitkan dengan tempat krisis. Penyebab krisis dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar : penyebab teknis dan ekonomis srta penyebab manusiawi, organisatoris dan sosial. Mereka juga mengkategorikan penyebab krisis dilihat dari sudut tempat asal atau kejadian apakah di dalam atau di luar organisasi. Berdasarkan kategori ini , dapat dikelompokkan menjadi empat sel untuk melihat Tipologi Krisis :
TIPOLOGI KRISIS Teknis/Eonomis SEL 1
SEL 2
Krisis yang diakibatkan adanya kegagalan
Krisis yang disebabkan faktor teknis-
teknis eonomis di dalam organisasi :
ekonomis yang terjadi diluar perusahaan :
·
Kecelakaan kerja
·
Perusakan lingkungan yang meluas
·
Kerusakan produk
·
Bencana alam
·
Kemacetan komputer
·
Krisis sosial
·
Informasi yang kurang sempurna
·
Kerusakan sistem berskala luas
INTERNAL
EKSTERNAL commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SEL 3
SEL 4
Krisis yang disebabkan oleh faktor-faktor Krisis yang terjadi karena faktor-faktor sosial/manusia
dan
manajemen
yang sosial diluar organisasi, yakni adanya
bersumber di dalam perusahaan :
orang/kelompok yang berreaksi secra
·
Kegagalan beradaptasi
negatif terhadap perusahaan :
·
Sabotase orang dalam
·
Sabotase orang luar
·
Kemacetan organisasi
·
Teroris, penculikan eksekutif
·
Kemacetan komunikasi
·
Pemalsuan/ peniruan produk
·
Aktivitas ilegal
·
Penyakit kerena pekerjaan
Dengan demikian, penyebab krisis dapat diketegorikan menjadi : Ø Karena kesalaha manusia ( Human Eror ) Ø Karena kegagalan teknologi Ø Karena alasan sosial (kerusuhan, perang, sabotase,teroris) Ø Karena berkaitandengan bencana alam Ø Karena ketidakbecusan manajemen Menurut
Steven
Fink,
seorang
konsultan
krisis
dari
Amerika
mengembangkan konsep anatomi krisis yang dibagi atas empat tahap. Tahaptahap tersebut saling berhubungan dan membentuk siklus. Lamanya masingmasing tahap tersebut tergantung pada sejumlah variable. Terkadang keempat tahap berlangsung singkat, tetapi ada kalanya membutuhkan waktu berbulancommit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bulan. Misalnya jenis bahaya, usia perusahaan, kondisi perusahaan, ketrampilan manajer, dan sebagainya. Empat tahap atau fase tersebut adalah: a. Tahap Prodromal Suatu krisis besar biasanya bermula dari krisis yang kecilkecil sebagai pertanda atau gejala awal (sign of crisis) yang akan menjadi suatu krisis sebenarnya yang akan muncul dimasa yang akan datang. Pada tahap ini sebenarnya sudah diketahui gejala-gejalanya, tetapi tidak ditanggapi dengan serius atau tanpa mengambil tindakan pengamanan tertentu. b. Tahap Akut Bila prakrisis tidak terdeteksi dan tidak segera diambil tindakan yang tepat, maka akan menimbulkan masalah yang lebih fatal. Tahap akut adalah tahap antara, yang paling pendek waktunya bila dibandingkan dengan tahap-tahap lainnya. Namun salah satu kesulitan besar dalam menghadapi krisis pada tahap akut adalah intensitas dan kecepatan serangan yang datang dari berbagai pihak yang menyertai tahap ini. Kecepatan ditentukan oleh jenis krisis yang menimpa perusahaan atau organisasi, sedangkan intensitas ditentukan oleh kompleks permasalahan. Meskipun tahap ini merupakan krisis yang berlangsung secara singkat, tetapi masa akut ini adalah masa yang cukup menegangkan dan paling melelahkan untuk ditangani. c. Tahap Kronis Adalah masa pemulihan citra (image recovery) dan merupakan upaya meraih kepercayaan kembali dari masyarakat. Masa krisis kronis berlangsung cukup panjang tergantung pada jenis dan bentuk krisisnya. Tahap kronis juga merupakan masa untuk mengadakan instropeksi kedalam dan keluar tentang kenapa dan mengapa krisis bisa terjadi?. Masa ini juga sangat menentukan berhasil atau tidaknya melewati masa krisis, bila terjadi keguncangan manajemen dan kebangkrutan perusaaan atau organisasi. d. Tahap Resolusi Tahap ini adalah tahap penyembuhan (pulih kembali) dan tahap terakhir dari empat tahap krisis. Pada masa ini, perusahaan atau organisasi yang bersangkutan akan bangkit kembali seperti sedia kala. Setelah melalui proses perbaikan dan pemulihan sistem produksi, pelayanan jasa, strukturalisasi manajemen dan operasionalisasi. Setelah itu baru memikirkan pemulihan citra (image recovery) dan mengangkat nama perusahaan dimata khalayak dan masyarakat luas lainnya. Pada commit to tahap user ini secara operasional, personel 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan manajemen menjadi lebih matang dan mantap, karena sudah melaui proses perbaikan dan restrukturalisasi dan lain sebagainya. Khususnya bagi praktisi Public Relations akan lebih siap dengan kiat manajemen krisis untuk mengantisipasi hal serupa dikemudian hari. (dalam Ruslan, 1994 : 93-103) F. Strategi Public Relations dalam Manajemen Krisis Hubungan masyarakat adalah suatu fungsi manajemen yang dapat membantu dalam memilih saluran komunikasi bersama, saling pengertian, pengendalian dan kerjasama diantara organisasi dengan publik-publikya untuk membicarakan isu-isu pengelolaan, meningkatkan pengetahuan dan tanggap terhadap pendapat umum, serta mengabdi dengan penuh tanggung jawab terhadap kepentingan umum, bertindak untuk memberikan arah kebijakan yang ditempuh organisasi melalui riset dan teknik-teknik komunikasi sebagai instrumennya(Adnan dan Cangara, 1996 : 21). Strategi yang digunakan praktisi Public Relations dalam merespon krisis menunjukkan bagaimana sikap yang diambil oleh organisasi pada saat krisis sedang berlangsung, sehingga posisi Public Relations dalam manajemen krisis bisa diibaratkan sebagai ujung tombak. Agar fungsi strategis ini dapat dijalankan dengan baik, posisi bidang Public Relations harus langsung dibawah pimpinan puncak. Menurut Cultip & Center, dalam bukunya Effective Public Speaking mengatakan bahwa idealnya bagian Humas dimasukkan dalam staf inti, langsung berada dibawah pimpinan (decision making) atau top managers, agar lebih mampu dalam menjalankan tugasnya. Dengan posisi tersebut Praktisi PR/Humas dapat mengetahui secara langsung latar belakang dari suatu keputusan yang diambil oleh pimpinan lembaga, sehingga langsung mendapat bahan informasi untuk disampaikan kepada public yang bersangkutan. Dengan demikian
insan
public relations mempunyai commit to user 32
kewenangan
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memungkinkan fungsi tersebut dapat dijalankan secara efektif. Dalam kaitannya dengan penanganan krisis, public relations memiliki tanggung jawab besar, mengingat dampak negatif dan kerugian besar, bahkan citra organisasi atau perusahaan akan terancam dengan adanya krisis. Praktisi Public Relations sebagai yang ikut berkepentingan menangani krisis, dapat menggunakan strategi 3P, sebagai berikut : a. Strategi pencegahan Adalah tindakan preventif melalui antisipasi terhadap situasi krisis. Dalam hal ini Public Relations dituntut memiliki kepekaan terhadap gejala-gejala yang timbul diawal sebelum krisis terjadi, dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir strategis dalam menganalisa dan sekaligus memposisikan masalah krisis agar nantinya dapat dicegah secara dini. b. Strategi persiapan Bila krisis tidak dapat dicegah sejak dini, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membentuk tim krisis harus selalu mengadakan komunikasi agar suasana krisis dapat terpantau 2. Tim krisis harus dapat informasi yang jelas dan akurat tentang perkembangan krisis, sehingga informasi yang diberikan kepada pers tidak menyimpang dengan situasi yang sebenarnya. c. Strategi penanggulangan Yaitu apabila strategi pencegahan dan persiapan tidak sempat dilaksanakan, langkah terakhir yang diambil strategi penaggulangan yaitu masa kuratif. Dalam strategi penanggulangan terdapat langkahlangkah yang harus diambil sesuai dengan situasi dan kondisi. (Ruslan, 1994 : 104-106) Penanggulangan krisis harus segera diatasi, sebab hal tersebut dilakukan agar krisis tidak menyebar dan berkembang ke sektor lain. Selain itu agar operasional organisasi tidak terganggu dan berjalan efektif. Dengan mengevaluasi krisis yang terjadi bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan krisis di masyarakat, serta untuk mengetahui commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
dimana
digilib.uns.ac.id
kelemahan
dan
kelebihan
dalam
pelaksanaan
program
manajemen krisis. Soemirat dan Ardianto menawarkan strategi penganggulangan krisis sebagai tindakan kuratif. Tindakan ini dilakukan jika krisis telah benar-benar terjadi dan tidak sempat atau dapat mencegahnya. Strategi penaggulangan tersebut mencakup dua hal : a) Kondisi Krisis Akut Penanggulangan yang dilakukan dalam kondisi ini meliputi : 1) Identifikasi krisis Ini merupakan langkah awal dan pertama yang harus dilakukan oleh suatu lembaga untuk menentukan jenis krisis, bentuk krisis dan penyebab krisis. Sebab hal ini akan menentukan scenario yang akan diambil. 2) Isolasi krisis Langkah ini dilakukan selain agar krisis tidak menyebar ke
sector
lain
juga
agar
kegiatan
operasional
tidakterganggu dan efektifitas penanggulangan dapat ditingkatkan
serta
kosentrasi
Public
relations
tidakterpecah. 3) Pengendalian Krisis Pengendalian sangat berkaitan erat dengan identifikasi krisis. Umumnya setelah krisis berhasil diidentifikasi commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penanggulangan
dapat
dilaksanakan
yang
berarti
krisisberhasil dikendalikan. b) Kondisi Kesembuhan Kondisi
ini
merupakan
saat
dimana
suatu
lembaga
mengintropeksi dan melakukan evaluasi mengapa krisis bisa terjadi. Ketika dinyatakan sembuh dari krisis dan bisa beroperasi kembali seperti sediakala, maka untuk mengembalikan nama baik dan citra akan menjadi tugas public relations. Disamping itu masih ada tugas yang penting bagi manajemen (melalui public relationsnya) yaitu mengevaluasi setiap langkah yang diambil dalam melaksanakan program manajemen krisis. Evalusi ini dilakukan untuk mengetahui dimana kelemahan dan kelebihan dalam melaksanakan program manajemen krisis. Sebelum
mengambil
langkah-langkah
komunikasi
untuk
menanggulangi krisis, penetapan strategi generik perlu dilakukan, antara lain: (Kasali, 1994 : 232) ü Defesive Strategy (startegi defensif), langkah yang diambil meliputi : 1. Mengulur waktu 2. Tidak melakukan apa-apa (not in action / low profile) 3. Membentengi diri dengan kuat (stone walling). ü Adaptive Strategy (strategi adaptif), langkah-langkah yang diambil mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Mengubah kebijakan 2. Modifikasi operasional 3. Kompromi
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Meluruskan citra. ü Dynamic Strategy (strategi dinamis), strategi ini bersifat makro dan dapat mengakibatkan berubahnya karakter perusahaan atau organisasi, meliputi : 1. Merger dan akuisis 2. Investasi baru 3. Menjual saham 4. Meluncurkan produk baru atau menarik peredaran produk lama 5. Menggandeng kekuasaan 6. Melemparkan isu baru untuk mengalihkan perhatian. (Kasali, 1994 : 232)
Pada saat krisis berlangsung, bagaimana praktisi Public Relations bisa menyiapkan segala hal untuk menanggulangi krisis agar tidak terjadi hal-hal yang nantinya akan berakibat fatal bagi perusahaan atau organisasi. Fungsi dan tugas Public Relations secara konseptual dan metodologis adalah mengacu dan berupaya untuk membangun, membina hubungan yang harmonis melalui sistem saluran komunikasi dua arah dan melancarkan publikasi antar organisasi dengan publik (khalayak sasaran) atau sebaliknya publik dengan perusahaan atau organisasi, agar tercapai opini dan persepsi yang positif untuk memperoleh citra perusahaan atau organisasi yang baik serta mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sementara Putra mengemukakan adanya dua
tindakan khas yang menjadi tuntutan dalam mengangani krisis. Pertama tindakan yang bercirikan pada keterlibatan langsung oleh manajemen dalam merespon krisis. Tindakan ini disebut sebagai pendekatan perilaku commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karena tindakan atau aksi apa yang menjadi tugas manajemen dalam mengelola krisis. Tindakan yang kedua adalah tindakan ini meliputi apa yang harus dikatakan oleh organisasi ketika krisis sedang terjadi. Sebab ketika sebuah lembaga mengalami krisis, biasanya permintaan informasi mengalami peningkatan, dalam menghadapi permintaan informasi oleh berbagai pihak, maka public relations harus segera bertindak yaitu dengan segera, jujur dan tepat disertai penjelasan untuk mengurangi ketidakpastian, kepanikan dan kebingungan yang biasanya muncul diantara krisis. Tindakan komunikasi yang dilakukan harus mendukung tinadakan manajemen yang telah dijalankan oleh organisasi. G. Humas Pemerintahan Frida kusumawati dalam bukunya Dasar Dasar Humas menyatakan tugas pemerintah sangat berat karena masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang kompleks. Visi Praktisi Humas pemerintah adalah terciptanya sumber daya manusia Humas, terbentuknya sistem manajemen Humas pemerintah dan iklim yang kondusif dan dinamis untuk kelancaran pelaksanaan tugas kehumasan. Misi Praktisi Humas adalah : ü Membangun citra dan reputasi positif aparatur pemerintah dan aparatur Negara; ü Memberi opini publik ü Menampung dan mengolah aspirasi masyarakat commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Mengklasifikasi data dan informasi yang berkembang di masyarakat ü Mensosialisasikan
kebijakan
dan
program
kebijakan
pemerintah Tujuan praktisi humas pemerintah adalah terciptanya sumber daya manusia humas pemerintah yang berkualitas, komunikatif, aspiratif dan terciptanya kemitraan dengan pemangku kepentingan. ( Frida Kusuma, 2008 : 38 ) G. 1 Fungsi Humas Pemerintahan Fungsi humas pemerintah yang tercantum dalam panduan umum humas pemerintah bab III pasal 6 adalah sebagai juru bicara lembaga, fasilitator,
memberi
pelayanaan
informasi
kepada
publik,
menindaklanjuti pengaduan publik, menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa lembaga, menciptakan iklim hubungan internal dan eksternal yang kondusif dan dinamis, serta menjadi penghubung lembaga dengan pemangku kepentingan. Fungsi pokok Humas Pemerintah : ü Mengamankan kebijakan Pemerintah ü Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijakan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat. ü Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan – keinginan publiknya di lain pihak. commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Berperan dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan poloitik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang( Rosady Ruslan, 1994 : 340) G. 2. Strategi Humas Pemerintah ü Pembangunan hubungan internal eksternal ü Penyelenggara pertemuan antar instansi ü Institusi yang tidak diskriminatif ü Penyelenggara koordinasi antar instansi ü Penyedia informasi pemerintah ü Pengatur pertemuan instansi pemerintah dengan media massa ü Pendorong pemberdayaan masyarakat.
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DISKRIPSI PT. KERETA API INDONESIA DAOP 4 SEMARANG
A. Sekilas Sejarah tentang PT. KAI
Jika berbicara tentang industri perkeretaapian di Indonesia tidak ada habisnya, karena sudah sangat lama industri ini berdiri di Indonesia. Dari jaman penjajahan hingga saat ini kereta api merupakan salah satu pilihan transportasi darat yang masih digunakan hingga saat ini. Untuk itu sejarah perkeretaapian dibagi menjadi tiga kurun waktu, yaitu : 1. Jaman kolonial Belanda 2. Jaman pendudukan Jepang 3. Jaman Setelah Indonesia Merdeka Sampai Saat Ini 1. Jaman Kolonial Belanda Pada mulanya motivasi yang mendorong pemerintahan Belanda untuk membangun industri perkeretaapian di Indonesia adalah untuk kepentingan kolonial Belanda itu sendiri. Misalnya sebagai sarana logistik untuk kebutuhan strategis dengan memanfaatkan mobilitas kereta api yang cukup tinggi sebagai sarana memindahkan barang dan personil, sedangkan pada saat itu bidang angkutan lainnya tidak memiliki kapasitas angkut yang menyerupai kereta api. Seiring terjadinya revolusi industri di Eropa yang mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengekspor hasil-hasil perkebunan dalam jumlah yang banyak, kereta commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
api digunakan sebagai alat angkut oleh pemerintah Belanda untuk menunjang hasil perkebunanperkebunan tersebut guna menunjang kebutuhan perekonomian pemerintahan Belanda. Dengan demikian industri perkeretaapian dijadikan oleh pemerintahan Belanda sebagai alat angkut barang bukan untuk manusia. Sebelum pemerintahan Belanda mendirikan perusahaan kereta api, terlebih dahulu diberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk mendirikan usaha tersebut. Pada tahun 1866, jalan kereta api mulai dibangun di Indonesia yang kemudian di operasikan pada tahun 1868 berupa lintasan kereta api yang memanjang sejauh 12 km antara Kamijen dan Tulung Agung (Jawa Timur). Setelah itu bermunculan jalan kereta api yang dikelola dan dimiliki oleh pihak swasta. Terdapat kurang lebih 12 perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkeretaapian, yaitu : a. N.V. Nederlandsch Indische Spooring Maatschapphj (NIS) b. N.V. Semarang-Cirebon Stoomtram Maatschapphj (SCS) c. N.V. Serojoe-al Stoomtram Maatschapphj (SDS) d. N.V. Semarang Stoomtram Maatschapphj (SJS) e. Kediri Stoomtram Maatschapphj (KSM) f. Modjokerto Stoomtram Maatschapphj (MDSM) g. Malang Stoomtram Maatschapphj (MSM) h. Pasoeroehan Stoomtram Maatschapphj (PS.PM) i. Probolinggo Stoomtram Maatschapphj (PB.SM) commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
j. N.V. Madura Stoomtram Maatschapphj (MAD.SM) k. N.V. Deli Stoomtram Maatschapphj (DSM) Pada tahun 1875 pemerintahan Hindia Belanda mendirikan usaha perkeretaapian sendiri yang dikelola oleh jawatan yang berdiri sendiri dan dipimpin oleh seorang Inspektur Jendral. Sejak saat itu secara aktif pemerintahan Hindia Belanda membangun jalan-jalan kereta api dan memperluas usaha-usaha dalam bidang perkeretaapian. Pada tahun 1875 sampai dengan tahun 1945 jaringan-jaringan kereta api yang dimiliki oleh Pemerintahan Belanda sudah dibangun lintasan kereta di Jawa,Sumatra,dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 1888 usaha perkeretaapian pemerintahan yang berdiri sendiri berbentuk jawatan dijadikan suatu bagian dari Departemen Bugerlijke Openwere Berken (Departemen Pekerjaan Umum Belanda) dan perusahaan kereta api negara ini sendiri disebut sebagai Staats Spooren Tramwegwen. Dengan semakin meluasnya usaha kereta api negara yang dikelola oleh jawatan, perusahaan-perusahaan kereta api semakin lama semakin berkurang fungsi sehingga akhirnya diambil alih oleh negara dan digabungkan dengan Staats Spooren Tramwegwen dalam suatu wadah yang disebut Verenigne Spoored Hedrijven(VS). Karena berbentuk jawatan, maka nama tersebut diubah menjadi Staats Spoorwegen(SS). 2. Jaman Pendudukan Jepang Pada jaman pendudukan tentara Jepang di Indonesia seluruh jaringan kereta api dikuasai oleh pemerintahan Jepang yang berada di commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jawa Tengah yang bernama Nikuyu Kyoko dan kemudian diubah dengan nama Tetsudo Kyoko yang berkantor pusat di Bandung dibawah pimpinan Angkatan Darat Jepang. Di Sumatra jaringan kereta api berada dibawah pimpinan Angkatan Laut Jepang dengan nama Tetsudotai dan berkantor pusat di Bukit Tinggi. Kegiatan
perkeretaapian
pada
masa
pendudukan
Jepang
diarahkan untuk menujang keperluan peperangan jepang dan untuk kepentingan politik Jepang saja. Banyak jaringan-jaringan jalan kereta api dibongkar dan diangkut ke Thailand sehingga perkeretaapian pada saat itu mengalami kemunduran. 3. Jaman Setelah Indonesia Merdeka Sampai Saat Ini Setelah Jepang menyerahkan kekuasaan kepada sekutu pada pertengahan Agustus 1945 dan disusul oleh Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, perkeretaapian diambil alih oleh Pemerintahan Republik Indonesia. Pada tanggal 28 September 1945 namanya diubah menjadi Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI). Pada masa periode perang kemerdekaan antara tahun 1945 sampai tahun 1949 pemerintahan didesak dan dirongrong oleh tentara sekutu dan Belanda. Dalam situasi demikian kantor pusat (Balai Besar) DKRI ditinggalkan setelah dibakar oleh para pejuang dan selanjutnya kantor pusat sering berpindah-pindah mulai dari Bandung ke Cisarua, Gambong, Yogyakarta, Jakarta dan akhirnya pada bulan Oktober 1948 commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kantor pusat dipindahkan dari Jakarta ke Bandung di Jalan Gereja no.1 (yang kini menjadi Jalan Perintis Kemerdekaan no.1). Pada masa revolusi fisik tahun 1945, untuk memudahkan pembangunan kembali seluruh perusahaan perkeretaapian baik milik pemerintah maupun milik swasta, oleh pemerintah pendudukan Belanda disatukan kembali dengan nama Kesatuan Perusahaan-Perusahaan Kereta Api (Staats Spoor/Verenigne Spoorweg Bedrijf) atau disingkat SS/VS dan sebagai pimpinannya adalah seorang inspektur SS. Dengan disatukanya perusahaan-perusahaan kereta api, pada tahun 1948 disusunlah tiga daerah eksploitasi di Jawa yang terdiri dari Eksploitasi Barat, Tengah, dan Timur. Pada tanggal 27 desember 1949 Kedaulatan Negara Indonesia diserahkan oleh pemerintahan Belanda kepada
Pemerintahan
RIS.
Kemudian
pemerintah
mengeluarkan
pengumuman pemerintah No.2 tanggal 27 Desember 1950,yang berisi tentang penggabungan antara Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI) dengan Staats Spoor/Verenigne Spoorweg Bedrijf(SS/VS) menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) mulai tanggal 1 januari 1950. Dengan keputusan pemerintah tersebut seluruh perkeretaapian di Jawa termasuk Madura dan Sumatera kecuali N.V. Deli Stoomtram Maatschapphj (DSM) di Sumatera Utara,menjadi milik dan dikuasai oleh negara yang pada saat itu kepengurusannya diserahkan ke DKA. Perusahaan kereta api DSM baru dinasionalisasikan pada tahun 1959 dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintahan No. 41 Tahun commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1959,sehingga sejak saat itu tidak ada lagi perusahaan kereta api swasta di Indonesia. Status DKA diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1963 tertanggal 25 Mei 1963,dan semua karyawan dan usaha DKA beralih ke PNKA. PNKA tidak langsung lama karena diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) dengan Peraturan Pemerintah No.61 tahun 1971. Secara langsung semua hak dan kewajiban PNKA beralih ke PJKA. Termasuk kepegawaian dan semua kekayaan yang dimiliki PNKA. PJKA baru terealisasi sepenuhnya (secara de jure) setelah dikeluarkannya Keputusan Bersama Mentri Keuangan dan Mentri Perhubungan No. 127/KMK/07/1979 dan No. 96/LD/302/PHB-79 tanggal 30 Maret 1979 tentang pelaksanaan penyelesaian pendirian Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). PJKA mampu bertahan cukup lama hingga tanggal 1 Januari 1992 saat status PJKA diubah mendai Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No. 8/1991. Dari PERUMKA kemudian berubah status kembali menjadi PT. Kereta Api (Persero) pada tahun 1998 hingga kini setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1998 dan Keppres No. 39 Tahun 1999.
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Visi, Misi & Tujuan PT. Kereta Api Indonesia ( KAI ) Visi : ·
Penyediaan jasa kereta api sebagai pilihan utama dengan menghasilkan
jasa
sesuai
kebutuhan
pelanggan
dan
stakeholders
·
Seluruh lapisan masyarakat adalah pelanggan.
·
Berkembang
dan
terdepan
dalam
keselamatan
dan
keandalan. ·
Pelapor dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
·
Karyawan bangga dan sejahtera.
Melalui semangat "TOP 21" yang merupakan "Railway Spirit For Strategic Change" untuk mencapai visi perusahaan : ü
Teknologi
: Kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk
meningkatkan pelayanan,
kapasitas
angkut,
keandalan
operasi dan nilai lebih pegawai. ü
Operasi
: Keselamatan, ketepatan, kenyamanan
yang tinggi dari operasi kereta api terpercaya sebagai sarana transportasi utama. ü
Pelayanan Prima : Perbaikan terus-menerus atas pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
ü
2 (Dua) berarti:
: Selain mengandung arti abad ke-21, juga 1. Kereta api merupakan alat utama dalam
Sistranas. 2. Keuangan yang sehat menjamin pertumbuhan commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang tinggi dan meningkatkan kemampuan seluruh sumber daya perusahaan. ü 1 (Satu)
: Penyediaan jasa kereta api yang andal
merupakan bukti nyata kemampuan perusahaan. Misi : Menyelenggarakan
bisnis
perkeretaapian
dan
bisnisusaha
penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan. Tujuan : Tujuan perusahaan adalah untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintahan di bidang ekonomidan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam negeri ataupun internasional di bidang perkeretaapian yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan Kereta Api, kegiatan perawatan prasarana perkeretaapian, pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan usaha penunjang prasarana dan sarana Kereta Api dan kemanfaatan umum dengan menetapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Budaya Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan, asumsi dan harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk
cara
bagaimana
karyawan/karyawati
bertindak
dan
berinteraksi agar sasaran perusahaan tercapai, budaya perusahaan yaitu RELA. RELA berarti ikhlas bekerja, ikhlas berjuang, ikhlas berkorban dan ikhlas belajar untuk kemajuan perusahaan. RELA juga merupakan penjabaran dari : • R = Ramah; Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap ramah tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerja sama dengan mitra-kerja ekstern maupun intern. • E = Efisien & Efektif; Senantiasa mengupayakan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja/usaha serta kemampuan mendayagunakan biaya, waktu dan berbagai sumber lainnya secara tepat guna dan hemat, dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik. • L = Lancar; Senantiasa
berupaya
memelihara/menjamin
kelancaran
pelayanan bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan pekerjaan pendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat waktu. commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
• A = Aman; Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan jaminan keamanan/keselamatan pengguna jasa dan barang bawaan ataupun kirimannya serta awak/pekerja berikut asset yang di operasikan dan juga lingkungan sekitarnya. Budaya perusahaan juga dipandang sebagai komponen kunci keberhasilan dari pencapaian misi, arah usaha, strategi, serta efektivitas perusahaan. D. Tugas, Kedudukan dan Fungsi PT. Kereta Api ( Persero ) PT. Kereta Api (Persero) merupakan unit organisasi dalam lingkungan Departemen Perhubungan yang bertanggungjawab kepada Mentri
Perhubungan.
Dalam
pembinaan
teknis
operasi,mentri
melimpahkan wewenangnya kepada Direktorat Jendral Perhubungan Darat. PT. Kereta Api (Persero) dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh empat direktur pembantu,dua kepala pusat dan satu KASPI. PT. Kereta Api (Persero) memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan jasa angkutan di atas rel untuk memperlancar pengangkutan barang dan manusia maupun untuk menunjang sumber pendukung lainnya. PT. Kereta Api (Persero) memiliki beberapa fungsi dalam mengemban tanggung jawab melayani masyarakat, yaitu : a. Memberikan jasa angkutan umum di atas rel secara masal,tertib, dan teratur. commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Menyelenggarakan jasa-jasa pelengkap yang menunjang tugas pokok. c. Mempersiapkan tarif yang sesuai dengan asas-asas ekonomi perusahaan tanpa meninggalkan pelayanan umum d. Meningkatkan daya guna dan hasil guna aparatur PT. Kereta Api (Persero). e. Menyelenggarakan tugas pelaksanaan teknis. E. Tata Kerja PT. Kereta Api ( Persero ) Dalam
menjalankan
tugasnya,
Direktur
Utama
Kereta
Api,Inspektur dan para Direktur Pembantu serta para Kepala Pusat wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dengan instansi lain yang sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap pemimpin satuan di organisasi di lingkungan PT. Kereta Api (Persero) bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasi bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk. Pemimpin satuan organisasi bertanggungjawab dalam menyampaikan laporan berkala kepada atasan masing-masing secara tepat waktu. Setiap laporan yang diperoleh oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan selanjutnya serta memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya. Tata kerja dalam hal ini menyangkup dua hal, yakni disiplin kerja dan keselamatan kerja.
commit to user 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E.1 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangan diperlukan oleh setiap perusahaan dalam menggerakan
seluruh
pegawai
yang
ada
di
perusahaan
yang
bersangkutan. Disiplin kerja di setiap perusahaan tentu ada persamaanya, tetapi dalam tata kerja kepegawaian juga ada perbedaan. Walaupun demikian, disiplin kerja selalu mengandung maksut dan tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan produktivitas kerja agar perusahaan tidak gulung tikar. Di PT. Kereta Api (Persero), tata kerja kepegawaian dan disiplin kerja secara sportif dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Tata kerja kepegawaian ini sudah tercantum dalam lima citra manusia perhubungan, yaitu : a. Mampu memelihara ketertiban dan kebersihan di segala bidang b. Mampu
membudayakan
waktu
dalam
pemberian
jasa
perhubungan c. Mampu meberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat pengguna jasa perhubungan d. Mampu bertindak gesit dan tidak lamban e. Peka terhadap keluhan masyarakat namun tetap memantapkan wawasan serta kepribadian yang ramah E.2 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja bagi karyawan PT. Kereta Api (Persero) sedikit berbeda dengan instansi lain. Di PT. Kereta Api (Persero), butircommit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
butir keselamatan kerja sudah tersusun dalam lima ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi oleh seluruh karyawan seperti di bawah ini : a. Bekerja dengan rencana yang baik b. Bekerja dengan cepat,tanggap, dan teliti c. Bekerja dengan disiplin yang tinggi d. Bekerja dengan pembagian tugas secara tuntas dan kerja sama yang terarah e. Bersedia untuk diwaspadai dan berlapang dada untuk dikoreksi Dengan semboyan lima butir disiplin kerja ini, karyawan PT. Kereta Api (Persero) semestinya taat dan patuh pada peraturan yang berlaku. F. Prasarana Kereta Api ( Persero ) Ø Peta Jaringan Kereta Api di Jawa :
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Peta Jaringan Kereta Api di Sumatra :
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Struktur Organisasi PT. KAI Daop 4 Semarang Berdasarkan gambar di atas, di ketahui bahwa struktur organisasi PT Kereta Api (Persero) dibagi menjadi beberapa bagian, yakni : I. VP Daop 4 Semarang & Deputy VP II. Junior Manager Humasda III. Junior Manager Hukum IV. Manager SDM & Umum : 1. Ass. Manager SDM 2. Ass. Manager Hiperkes & Lingkungan 3. Ass. Manager Perawatan Bangunan Dinas V. Manager Keuangan : 1. Ass. Manager Anggaran 2. Ass. Manager Akuntansi 3. Ass. Manager Keuangan 4. Junior Manager Penagihan VI. Manager Pelelangan : 1. Sekretaris 2. Anggota VII. Manager Sarana : 1. Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Sarana 2. Ass. Manager Perawatan Lokomotif & KRD 3. Ass. Manager Perawatan Kereta & Gerbong 4. Junior Manager Inspector commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. UPT VIII. Manager Jalan & Jembatan : 1. Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Jalan Rel & Jembatan 2. Ass. Manager Konstruksi Jalan Rel & Jembatan 3. Ass. Manager Fasilitas Sarana Pemaliharaan Jalan & Evaluasi 4. Junior Manager Inspector 5. UPT 6. Manager Sintelis : 1. Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Sintelis 2. Ass. Manager Perawatan Sinyal 3. Ass Manager Perawatan Telekomunikasi & Listrik 4. Jinior Manager Inspector 5. UPT 7. Manager Operasi : 1. Ass. Manager Perka 2. Ass. Manager Pelayanan 3. Ass. Manager kantmib 4. Ass. Manager Operasi Sarana 5. Junior Manager Pusdalopka 6. Senior Supervisor Renc. Eva & TU 7. Senior Supervisor Dal. Opka commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Senior Supervisor Operator Radio 9. Senior Supervisor Dal. Sarana 10. Junior Manager Inspector 11. UPT 12. UPT & CTC 8.
Manager Komersial : 1. Ass. Manager Pemasaran Angkutan Penumpang 2. Ass. Manager Pemasaran Angkutan Barang 3. Ass. Manager Pengusahaan Aset 4. Ass. Manager Customer Care 5. Ass. Manager Sistem Informasi
G.2.1 Job Descriptions Struktur Organisasi PT kereta Api (Persero) Daop 4 Semarang Dibawah ini adalah Job Description dari struktur organisasi DAOP 4 Semarang sebagai berikut : I. Kepala Daerah Operasi 4 Semarang Kadaop memiliki kedudukan paling tinggi dalam PT. Kereta Api (Persero) DAOP 4 Semarang dan memiliki fungsi sebagai pemimpin pengoperasian serat bertugas melakukan manajemen di wilayah DAOP 4 Semarang. Menyelenggarakan pengusahaan angkutan kereta api serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan atau barang di wilayah Daerah Operasi. commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyaitugas pokok menyusun program pengelolaan dan evaluasi Sumber Daya Manusia (SDM), melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan umum,
memberikan
melaksanakan
pertimbangan
pembinaan
hygiene
dan
bantuan
perusahaan,
hukum, kesehatan
lingkungan kerja, keselamatan kerja, dan kesehatan SDM, serta melaksanakan pembinaan dan evaluasi kinerja Unit Pelayanan Kesehatan
(UPK)
di
wilayah
Daerah
Operasi.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut, seksi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM b. Pelaksanaan administrasi kerumahtanggaan dan umum c. Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum d. Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan,
kesehatan
lingkungan
keselamatan kerja serta melaksanakan
kerja,
dan
pembinaan
dan
pengujian kesehatan SDM e. Pembinaan dan pelayanan kesehatan Seksi Sumber daya Manusia dan
Umum Daerah Operasi 4 Semarang terdiri
dari : 1. Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) bertugas melaksanakan perencanaan kebutuhan SDM, administrasi dan
sistem
informasi
SDM,
serta
melaksanakan
pengendaliaan, pembinaan, pelatihan, sertifikat, dan evaluasi kinerja SDM. 2. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum bertugas melaksanakan kegiatan protokoler, tata usaha, pengadaan perlengkapan dan keperluan kantor serta alat tulis kantor (ATK), pencatatan barang-barang inventaris, pengaturan dan pelaksanaan transportasi (pool mobil) dan akomodasi perkantoran, pengurusan wisma/mess serta pengarsipan surat-menyurat dan peraturan-peraturan perkerataapian. 3. Sub Seksi Hukum Sub
seksi
Hukum
bertugas
malkasanakan
pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi pegawai. 4.
Sub
seksi
hygiene
Perusahaan,
Kesehatan
Lingkungan Kerja (HIPERKES) dan Keselamatan Kerja Sub
seksi
hygiene
Perusahaan,
Kesehatan
Lingkungan Kerja (HIPERKES) dan Keselamatan Kerja commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bertugas melaksanakan Seksi Sumber daya Manusia dan Umum Daerah Operasi 4 Semarang 5. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Unit
Pelayanan
Kesehatan
(UPK)
bertugas
melaksanakan pemberian pelayanan kesehatan kepada pegawai
dan
keluarga
yang
masih
menjadi
tanggungannya, khusus pada UPK Bandung memberikan tambahan pelayanan kesehatan gigi. III. Seksi Keuangan Seksi keuangan bertugas melaksanakan pendayagunaan dan pengadministrasian
keuangan,
mengkoordinasi
Penyusunan
Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi dan Laporan Keuangan,
serta
membina
pelaksanaan
akuntansi.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut, seksi keuangan mempunyai fungsi : a.
Pelaksanaan
pengesahan
pengelolaan
administrasi
keuangan
dan
pembayaran
b. Pelaksanaan administrasi anggaran dan akuntansi. Seksi keuangan Daerah Operasi 4 Semarang terdiri dari : 1. Sub Seksi Administrasi Keuangan Sub Seksi Administrasi Keuangan bertugas melaksanakan pengelolahan administrasi keuangan, pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai, pengesahan pembayaran pada commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pihak ketiga, serta penyelesaian dokumentasi analisa dan tata usaha keuangan. 2. Sub Seksi Anggaran dan Akutansi Sub Seksi Anggaran dan Akutansi bertugas mengkoordinasi penyusunan rencana kerja anggaran tahunan daerah operasi, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan rencana serta pelaksanaan anggaran, akutansi dan penyusunan laporan keuangan daerah operasi. IV. Pemeriksaan Kas Daerah Pemeriksaan
Kas
Daerah
bertugas
melaksanakan
pengaturan jadwal dan mekanisme kerja para pemeriksa kas, memimpin
pemeriksaan
kas
stasiun/perbendaharaan
kas
stasiun/perhentian, kas terminal peri kemas, kas restorka dan kas besar, serta memimpin dan melaksanakan pemeriksaan di atas kereta api. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pemeriksaan kas daerah mempunyai fungsi : a. Penyusunan pemeriksa
jadwal kas,
dan
mekanisme
memimpin
kerja
para
pemeriksaan
kas
stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peri kemas, kas restorka dan kas besar, serta memimpin dan melaksanakan pemeriksaan di atas kereta
api
dan
commit to user 60
melaksanakan
penatausahaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinator Daerah. b. Pelaksanaan pemeriksa kas, memimpin pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peri kemas, kas restorka dan kas besar, serta memimpin dan melaksanakan pemeriksaan di atas kereta
api
dan
melaksanakan
penatausahaan
pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinator Daerah serta membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai dengan wilayah kerjanya. Pemeriksaan Kas Daerah, Daerah Operasi 4 Semarang terdiri dari a. Urusan Tata Usaha Urusan
Tata
Usaha
bertugas
melaksanakan
penyusunan jadwal dan mekanisme kerja, pemeriksaan kas, memimpin pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka dan kas besar, pemeriksaan di atas Kereta Api, serta
melaksanakan
penatausahaan,
pemeriksaan
kebenaran setoran pendapatan ke bank koordinator Daerah. b. Pemeriksaan Kas Stasiun Pemeriksaan Kas Stasiun bertugas melaksanakan pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan commit to user 61
kas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka, kas besar dan melaksanakan pemeriksaan di atas Kereta Api, pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke BKD, serta menyusun laporan hasil pemeriksaan(LPH) sesuai jadwal/rencana yang telah di terapkan PKD. V. Hubungan Masyarakat Daerah (HUMASDA) Hubungan Masyarakat Daerah bertugas melaksanakan hubungan masyarakat,penyuluhan di lingkungan perusahaan (internal) dan dengan media masa di luar perusahaan (eksternal). Tugas Humasda PT. Kereta Api (Persero) DAOP 4 Semarang adalah : Ø Tugas Pokok ü Membentuk
opini
public
pemberitahuan-pemberitahuan
dengan yang
mengantisipasi beredar
dan
berkembang di masyarakat. ü Mengadakan siaran pers dan konferensi pers ketika ada kebijakan
baru
maupun
pemberitaan
tentang
perkeretaapian. Ø Tugas Harian ü Menerima keluhan, kritik, dan saran dari penggunan jasa kereta api serta mengevaluasi keluhan-keluhan setiap 3 bulan sekali.
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Melayani wartawan dari media cetak maupun elektronik dari pelanggan yang memerlukan informasi tentang kereta api. ü Mengkliping artikel tentang Kereta Api dari dalam maupun dari luar yang ada di surat kabar dan juga mengetahui pendapat pengguna jasa Kereta Api yang tujuannya untuk perbaikan. Masing-masing bagian dalam divisi humas memiliki gambaran tugas sebagai berikut : 1. Kepala Humas Tugas utama Kepala Humas adalah melaksanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan humas dalam hubungan dengan pihak intern maupun ekstern. Hal itu meliputi : ü Membantu direksi dalam merumuskan kebijakan terutama dalam perumusan kebijaksanaan di bidang kehumasan. ü Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan humas sehingga humas mampu berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan dan mampu menjadi alat manajemen dalam menjaga citra perusahaan. ü Menentukan garis besar rencana kerja humas. commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Menyampaikan
pesan-pesan
penerangan
dari
perusahaan kepada publik baik intern maupun ekstern. ü Membina hubungan kerjasama yang baik dengan publik intern maupun ekstern. 2. Seksi Hubungan Internal ü Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan publik intern yaitu karyawan dan pemegang saham. ü Mendistribusikan
tabloid
pembinaan
intern
”KONTAK” yang di terbitkan oleh bagian humas pusat PT Kereta Api (Persero) secara berkala dan terencana, tujuannya adalah untuk menyampaikan kebijakankebijakan direksi perusahaan kepada seluruh jajaran perusahaan, memberikan bimbingan dan pengetahuan baru bagi seluruh karyawan dan menggalang persatuan dan kesatuan di antara karyawan. 3. Seksi Hubungan Penyuluhan Eksternal ü Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan program-program komunikasi dengan publik ekstern yakni pers, pelanggan pengguna jasa dan pemerintah. ü Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers, pelanggan, pengguna jasa dan pemerintah. commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Mementau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat. VI. Seksi Jalan Rel dan Jembatan Seksi Jalan Rel dan Jembatan bertugas merumuska, menyusun, dan melaksanakan program pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan serta mengevaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan di wilayah Daerah Operasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Jalan Rel dan Jembatan mempunyai fungsi : ü Pemantauan,
pengawasan,
pemeriksaan,
dan
pembinaan mutu pekerjaan teknis jalan rel dan jembatan seluruh wilayah Daerah Operasi 4 Semarang. ü Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja jalan rel, sepur simpang, dan jembatan. ü Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jalan rel dan sepur simpang ü Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jembatan ü Pelaksanaan
pemeliharaan
dan
kelayakanjalan rel dan sepur simpang commit to user 65
menjamin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Pelaksanaan
pemeliharaan
dan
menjamin
kelayakan jembatan Seksi Jalan rel dan Jembatan Daerah Operasi 4 Semarang terdiri dari : 1. Pengawas Pengawas Teknik (WASTEK) Jalan Rel dan Jembatan
4
Semarang,
bertugas
melaksanakan
pemantauan, pengawasan pemeriksaan dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan rel dan jembatan pada seluruh UPT Resor jalan rel dan UPT Resor jembatan di daerah operasi 4 Semarang, serta mengadakan koordinasi dengan para pengawas di bawah seksi jalan rel dan jembatan dan pengawasan di bawah seksi lain yang terkait. 2. Sub Seksi Program Jalan Rel dan Jembatan Sub Seksi Program Jalan Rel dan Jembatan, bertugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan. 3. Sub Seksi Konstruksi Rel Sub
Seksi
melaksanakan pemeliharaan
Kontruksi
penyusunan jalan
rel
commit to user 66
dan
Jalan
Rel
bertugas
perencanaan, sepur
simpang
teknik serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengendalian pengoperasian mesin berat/ringan perawat jalan rel. 4. Sub Seksi Konstruksi Jembatan Sub
Seksi
melaksanakan
Konstruksi
penyusunan
Jembatan,
bertugas
perencanaan
teknik
pemeliharaan jembatan. 5. UPT Resor Jalan Rel UPT Resor Jalan Rel, bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kelayakan jalan rel di wilayah kerjanya dengan di bantu distrik jalan rel. 6. UPT Resor Jembatan UPT Resor Jembatan, bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kelayakan jembatan di wilayah kerjanya. VII. Seksi Operasi dan Pemasaran Seksi Operasi dan Pemasaran bertugas melaksanakan pembinaan, pengendalian, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja operasi dan pemasaran angkutan penumpang, angkutan barang dan jasa terminal peti kemas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Operasi dan Pemasaran mempunyai fungsi: ü Pemantauan, pembinaan
pengawasan, mutu
pekerjaan
pemeriksaan, teknis
operasi
dan dan
pelayanan di stasiun dan dalam kereta api, administrasi commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
teknis operasional dan keuangan di seluruh UPT Stasiun
dan
UPT
Pelayanan
Telekomunikasi/Telegram
dan
Operasi
UPT
Sarana
Pengendalian
Operasi Kereta Api pada wilayah Daerah Operasi 4 Semarang. ü Pemantauan dan pengelolaan kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api serta melaksanakan
tata
usaha
telekomunikasi/telegram
maklumat (TFM). ü Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang. ü Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang. ü Pemantauan
dan
pengendalian
keamanan
dan
ketertiban operasi (di atas kereta api dan di stasiun) dan lingkungan daerah operasi. ü Pelaksanaan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di Daerah Operasi. ü Pelayanan
operasi
sarana
pemberian informasi/telegram. commit to user 68
telekomunikasi
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Pelaksanaan kegiatan angkutan penumpang dan barang serta menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran kegiatan angkutan kereta api. ü Pelayanan reservasi karcis. Seksi Operasi dan Pemasaran Daerah Operasi 4 Semarang terdiri dari : 1. Pengawasan Operasi dan Pemasaran 2. Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api bertugas melaksanakan pengelolahan dan pemantauan Kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian
Kereta dan
gerbong,
pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan tata usaha telekomunikasi/telegram maklimat (TEM). 3. Sub seksi Pemasaran Angkutan Penumpang Sub
Seksi
Pemasaran
Angkutan
Penumpang
bertugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang, menganalisis keluhan pengguna jasa, serta melaksanakan pembinaan pelanggan. 4. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang bertugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemasaran angkutan barang, menganalisis dan melakukan negosiasi tarif, menanggapi dan menganalisis keluhan pengguna jasa, serta melaksanakan pembinaan pelanggan. 5. Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban bertugas melaksanakan pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi (di atas Kereta Api dan Stasiun). Dan di lingkungan Daerah Operasi. 6. UPT
Pengendalian
Operasi
Kereta
Api
Terpusat
(POKAT) UPT Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT) bertugas melaksanakan pengendalian operasi Kereta secara terpusat dan terpadu di seluruh lintas wilayah Daerah Operasi 7. UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi, memproses dan melaksanakan pelayanan operasi sarana telekomunikasi, memproses dan melaksanakan pemberian informasi/telegram. 8. UPT Stasiun UPT Stasiun
bertugas
melaksanakan
kegiatan
operasi angkutan Kereta Api dan pelayanan jasa angkutan Kereta Api, menjamin keselamatan, keamanan, commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan operasi angkutan Kereta Api, melakukan penjualan langsung dan menjaga persediaan karcis beserta tertib administrasinya serta menjaga kemudahan, kenyamanan, kebersihan, keindahan dan kejelasan informasi kepadapengguna jasa angkutan
Kereta
Api,
serta
mengelolah
dan
mempertanggung jawabkan keuangan stasiun. 9. UPT Reservasi UPT Reservasi bertugas melaksanakan pelayanan, pemesanan/penjualan karcis kelas eksekutif dan bisnis, memberi informasi jadwal perjalanan Kereta Api dan tarif harga karcis Kereta Api serta menangani pengaduan dan klaim pelanggan. VIII. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik Seksi Sinyal, Telekomunikasi, dan Listrik bertugas merumuskan, menyusun, dan melaksanakan program serta mengevaluasi pemeliharaan sinyal, telekomunikasi, dan listrik mempunyai fungsi : ü Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan,dan pembinaan mutu pekerjaan teknis sinyal, telekomunikasi dan listrik di seluruh wilayah Daerah Operasi ü Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan sinyal, telekomunikasi, dan listrik commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Penyusunan program pemeliharaan sinyal ü Penyusunan program pemeliharaan telekomunikasi dan listrik ü Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelayakan peralatan sinyal ü Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelayakan peralatan telekomunikasi ü Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelayakan peralatan instalansi listrik Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik Daerah Operasi 4 Semarang terdiri dari: 1. Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik ü Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WASTEK SINTELIS) ü Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS SINTELIS) ü Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS SINTELIS) 2. Sub seksi Program Sub Seksi Program bertugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan sinyal, telekomunikasi dan listrik umum. commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Sub Seksi Sinyal Sub Seksi Sinyal bertugas melaksanakan penyusunan program pemeliharaan sinyal. 4. Sub Seksi Telekomunikasi dan Listrik Sub
Seksi
Telekomunikasi
melaksanakan
penyusunan
dan
Listrik
program
bertugas
pemeliharaan
telekomunikasi dan listrik. 5. UPT Resor Sinyal UPT Resor Sinyal bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kelayakan peralatan sinyal dalam wilayah kerjanya. 6. UPT Resor Telekomunikasi UPT
Resor
Telekomunukasi
bertugas
melaksanakan
pemeliharaan dan menjamin kelayakan telekomunikasi dalam wilayah kerjanya. 7. UPT Resor Listrik Umum UPT Resor Listrik Umum bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan menjamin kelayakan instasi listrik umum. IX. UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage UPT Terminal Peti Kemas (TPK) bertugas melaksanakan pengelolaan, pengoperasian, pengendalian, dan pemasaran Terminal Peti Kemas untuk memperlancar arus barang impor/ekspor dan domestic (interinsuler). Untuk melaksanakan commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tugas tersebut, UPT Terminal Peti Kemas (TPK) mempunyai fungsi : ü Pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), kerumahtanggaan/umum, keuangan, keamanan, dan ketertiban . ü Pengaturan dan pengawasan pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan peti kemas/barang di Container Yard dan penyerahan peti kemas ü Pelaksanaan pemeliharaan/perawatan alat bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbunan peti kemas, peti kemas serta peralatannya ü Pengawasan administrasi impor/ekspor dan domestik dari dan ke tempat tujuan, pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan, dan penyerahan barang ü Pengelolaan/pengaturan dan pemasaran jasa Terminal Peti Kemas ü Penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran keuangan serta melaksanakan proses akuntansi yang berlaku di PT. Kereta Api (Persero) UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Daerah Operasi 4 Semarang terdiri dari :
commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Urusan Tata Usaha Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan keamanan dan ketertiban serta keuangan TPKB. 2. Sub seksi Jasa Terminal Sub Seksi Jasa Terminal bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan di Container Yard dan penyerahan peti kemas. 3. Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perawatan atas alat bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbun peti kemas, peti kemas serta peralatan lainnya. 4. Sub Seksi Angkutan Impor/Ekspor & Domestik Sub Seksi Angkutan Impor/Ekspor & Domestik bertugas mengawasi
administrasi pengangkutan
peti
kemas
impor/ekspor dan domestik ke tanjung mas dan sebaliknya di YPKB serta melaksanakan penerimaan atau penyerahan barang. 5. Sub Seksi Pemasaran dan Klaim Sub Seksi Pemasaran dan Klaim bertugas mengatur dan mengelolah pemasaran jasa terminal peti kemas, mengurus pentarifan serta mengurus klaim. 6. Sub Seksi Perwakilan TPKB di Tanjung Mas commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sub Seksi Perwakilan TPKB di tanjung mas bertugas mewakili TPKB dalam urusan kelancaran pengangkutan peti kemas dari dan ke TPKB di tanjung mas 7. Perbendaharaan Perbendaharaan (PBD) TPKB bertugas : ü Menerima,
menyimpan,
mengeluarkan
dan
mempertanggung jawabkan keuangan biaya serta melaksanakan proses akutansi ü Menerima dan menyetorkan pendapatan H. Profil PT. KA Daop 4 Semarang
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Daerah Operasi dibantu para Kepala Seksi, Pemeriksa Kas Daerah, HUMASDA dan para Kepala UPT wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, konsolidasi, integrasi, sinkronisasi dan komunikasi pada satuan organisasi masingmasing dalam lingkup Daerah Operasi dan dengan satuan organisasi lain di dalam dan di luar PT Kereta Api (Persero). Setiap pemimpin satuan organisasi di dalam lingkungan PT Kereta Api (Persero) bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing, serta berkewajiban untuk memberikan bimbingan. pengarahan dan keteladanan bagi bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Setiap pemimpin satuan organisasi berkewajiban untuk selalu mengikuti dan menaati commit petunjukto user pelaksanaan teknis, prosedur kerja, 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
reglemen (peraturan dinas) dan peraturan umum yang berlaku, bertanggung
jawab
kepada
atasan
masing-masing,
serta
selalu
menyampaikan laporan berkala kepada atasannya secara tepat waktu. Setiap laporan yang diterima dari pemimpin satuan organisasi di bawahnya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut, pemberian pengarahan kepada bawahan dan bahan untuk melaksanakan kelancaran pekerjaan. Para Kepala Seksi, Pemeriksa Kas Daerah, HUMASDA dan Kepala UPT menyampaikan laporan kepada Kepala Daerah Operasi berdasarkan
laporan
yang
diterima
dari
para
bawahan
untuk
selanjutnya Kepala Daerah Operasi menyusun laporan berkala tentang Kegiatan Daerah Operasi. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan kepada Kepala Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.Dalam melaksanakan tugas pokoknya para Kepala Satuan Organisasi wajib berpedoman kepada uraian jabatan (Job Description) dan peraturan-peraturan yang masih berlaku.
H. 1. Kereta Api Kereta api penumpang yang berada di bawah pengoperasian DAOP 4 Semarang di antaranya adalah:
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Kereta api Argo Muria dan Kereta api Argo Sindoro, kereta eksekutif argo
tujuan stasiun Gambir-stasiun
Semarang Tawang; Ø Kereta api Harina, kereta campuran eksekutif dan bisnis tujuan stasiun Bandung-stasiun Semarang Tawang; Ø Kereta api Rajawali, kereta campuran eksekutif dan bisnis tujuan Stasiun
Surabaya
Pasarturi-Stasiun
Semarang
Tawang Ø Kereta api Kaligung Emas, kereta campuran eksekutif dan bisnis tujuan Stasiun Tegal-Stasiun Semarang Tawang; Ø Kereta api Fajar Utama Semarang dan Kereta api Senja Utama
Semarang,
kereta
bisnis
tujuan Stasiun
Pasarsenen Jakarta-Stasiun Semarang Tawang Ø Kereta api Tawang Jaya, kereta ekonomi tujuan Stasiun Pasarsenen Jakarta-Stasiun Semarang Poncol Ø Kereta api Tegal Arum, kereta ekonomi tujuan Stasiun Jakarta Kota-Stasiun Tegal Ø Kereta api Kaligung, kereta komuter bisnis dan ekonomi tujuan Stasiun Semarang Poncol-Stasiun Tegal sampai dengan Stasiun Slawi dan Stasiun Brebes Ø Kereta
api
Pandanwangi,
kereta
komuter
bisnis
tujuan Stasiun Solobalapan-Stasiun Semarang Poncol commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Kereta api Blora Jaya Ekspres, kereta komuter bisnis tujuan Stasiun Semarang Poncol-Stasiun Cepu sampai dengan Stasiun Bojonegoro Ø Kereta
api
Joglosemar,
kereta
komuter
bisnis
tujuan Stasiun Yogyakarta H. 2. Lintas Operasi KA Daop 4 Semarang a. Batas
Timur
DAOP
Surabaya terletak
pada
4
Semarang
kilometer
dengan DAOP
251+651
8
antara stasiun
Bojonegoro dan Stasiun Babat pada Jalur kereta api GambringanLamongan. b. Batas Barat DAOP 4 Semarang dengan DAOP 3 Cirebon pada kilometer
168+718
antara stasiun
Tegal dan stasiun
Brebes pada Jalur kereta api Cirebon-Tegal. c. Batas
Selatan
Purwokerto pada
DAOP
4
kilometer
Semarang
dengan DAOP
167+717
5
antara stasiun
Tegal dan stasiun Slawi pada Jalur kereta api Tegal-Prupuk. d. Batas Utara Daop 4 Semarang dengan DAOP 6 Yogyakarta pada kilometer
140+633
antara Stasiun
Kedungjati pada Jalur Brumbung-Gundih
commit to user 79
Gundih dan Stasiun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. 3. Anak Perusahaan PT. KA ( Persero ) A. PT. Reska Multi Usaha
Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara :
a. Nomor : S-33/M-BUMN/2001 tanggal 9 Oktober 2001 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). b. Nomor : S-511/M-BUMN/2002 tanggal 31 Juli 2002 perihal Persetujuan Rancangan anggaran dasar serta susunan Anggota Direksi dan Komisaris PT. RESKA, dan Akta Notaris Darwin Ginting, SH, MH No 18 tanggal 2 Juli 2003 dan Pengesahan MENHUKHAM No. C 21011.HT.01.01 tahun 2003 tanggal 4 September 2003 dan Perubahan Akta terakhir No. 6 tanggal 18 November 2011 dengan persertujuan MENHUKHAM No. AHUAHA.01.10.40665 tanggal 14 Desember 2011.
commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun kegiatan usahanya meliputi : Restorasi KA, Service On Train (SOT), Jasa Boga (Catering), Resto & Cafe, Parkir, Housekeeping, On Trip Cleaning (OTC), Cuci Kereta, RES-TV dan Pendukung Kenyamanan.
Alamat Kantor : PT. RESKA MULTI USAHA JL. BENGAWAN NO.25 BANDUNG No telp: (022) 7234716 - 7234717 Facs : (022) 7234716 Website : www.reska.com Email:
[email protected]@yahoo.com B. PT. Railink
Berdasarkan :
1. Akta Notaris/PPAT Silvia Abbas Sudradjat SH,SpN No 34 tanggal 28 September 2006 tentang pendirian Perseroan Terbatas PT. Railink 2. Surat Menteri Hukum dan azasi manusia Republik Indonesia
Nomor:W29-00480
commit to user 81
HT.01.01-TH-2006
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanggal 07 desember 2006 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Railink
Telah dibentuk PT RAILINK, yakni anak perusahaan PT. Kereta Api Indoneisa (Persero) dengan maksud dan tujuan berusaha dalam bidang Pengangkutan darat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Pengoperasian pengelolaan dan pengusahaan kereta api bandara b. Pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di bandara dan di pusat kota c. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api d. Pembagunan prasarana kereta api e. Konsultasi dan desain sistem perkerataapian f. Pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a,b,c,d dan e diatas.
Membentuk Tim Bersama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan Kementrian BUMN dengan tugas sebagai berikut: commit to user 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Menyusun sistem Informasi manajemen Aset PT Kereta Api Indonesia (Persero) b. Menyusun kajian Highest and Best Use untuk setiap aset yang akan dimanfaatkan c. Menyusun kriteria calon investor yang akan melaksanakan kerjasama pemanfaatan aset PT Kereta Api Indonesia (Persero) d. Melakukan persiapan pembentukan anak Perusahaan (Holding Company) yang akan menangani pemanfaatan aset-aset PT Kereta Api Indonesia (Persero), meliputi penyusunan Draft anggaran Dasar, Business plan, Draft Neraca awal, Draft struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja, dan Draft Proyeksi Keuangan 5 (lima) tahun ke depan.
Melakukan Property Gathering PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Alamat Kantor : PT. RAILINK GEDUNG JRC LT.1 JL IR.H.DJUANDA 18 NO.8 JAKARTA PUSAT No.Telp: 0213502963 Fax: 0213503235 commit to user 83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. PT. KAI Commuter Jabodetabek
Berdasarkan : 1. Anggaran Dasar & Kajian Kelayakan dan persyaratan lain sudah selesai dan disetujui Board of Director/Board of Commissioner & RUPS PT. Kereta Api Indonesia (Persero) setelah dilakukan beberapa kali pembahasan dengan staf Meneg BUMN (Perbaikan terakhir 15 Juli 2008). 2. BOD & BOC sudah terbentuk (15 Agustus 2008). 3. Akte Pendirian PT KAI Commuter Jabodetabek sudah disahkan oleh DepKumHam. 4. Modal telah disetor oleh para pemegang saham (dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 30 Milyar dan dari Yayasan Pusaka sebesar Rp 500 juta). 5. Status sampai dengan 31 Desember 2008: Masa PraTransisi, dengan kegiatan utama pengurusan ijin usaha dan ijin operasi, penajaman rencana bisnis, penyesuaian proses
bisnis
dan
sistem
pendukung/transaksional,
hubungan kontraktual antara induk dan anak usaha, dsb. Untuk melaksanakan semua ini, manajemen PT KAI commit to user 84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Commuter Jabodetabek dibantu oleh sejumlah Pokja/tim pendamping yang kompeten dari unit-unit kerja yang relevan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yang telah ditunjuk dengan SPPT direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dimana personil BRP ditugaskan sebagai penghubung. 6. RUPS
PT.
KAI
Commuter
Jabodetabek
telah
dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008, namun RKAP PT. KAI Commuter Jabodetabek belum bisa berjalan efektif karena Ijin Usaha dan Ijin Operasi PT. KAI Commuter Jabodetabek.
Alamat Kantor : PT. KCJ (KERETA COMMUTER JABODETABEK) GEDUNG JRC LT.3 JL IR.H.DJUANDA 1B NO.8 JAKARTA PUSAT No telp: 0213453535 ext 319 Fax: 02134834084 Website: www.krl.co.id
commit to user 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. PT. KA Pariwisata
PT KA Pariwisata atau disingkat PT KA Wisata, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat. Maksud dan tujuan Perseroan adalah menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam wilayah Indonesia dibidang pariwisata kereta api, dan kegiatan usaha yang mendukung pariwisata kereta api dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mancapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
1. Menjalankan usaha pariwisata pada umumnya berbasis kereta api. 2. Menjalankan usaha biro perjalanan wisata (BPW) 3. Perencanaan dan pengemasan komponen perjalanan wisata. 4. Penyelenggaraan dan penjualan paket wisata melalui agen perjalanan dan atau langsung kepada wisatawan. commit to user 86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Penyediaan layanan angkutan wisata. 6. Menyelenggarakan pentas wisata. 7. Pengurusan dokumen perjalanan, berupa paspor dan visa atau dokumen lain yang dipersamakan. 8. Jasa informasi kepariwisataan. 9. Mengelola kawasan pariwisata. 10. Jasa Konsultan pariwisata berbasis kereta api. Alamat Kantor : PT. KA PARIWISATA GEDUNG JRC LT. DASAR JL IR.H.DJUANDA 1B NO.8 JAKARTA PUSAT 10120 No telp: (021) 3452310 atau Frida:08113452310, Silvi:087773452310 dan Evi:08153452310, Fax: (021) 3452509 Email:
[email protected]@indorailtour.com Website: www.indorailtour.com E. PT. KA Logistik
PT. KERETA API LOGISTIK (KALOG) adalah anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang melakukan usaha dibidang commit to user 87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
layanan distribusi logistik berbasis kereta api, dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang parnipurna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra dan lanjutan serta layanan penunjangnya, meliputi pengelolaan Termianal Peti Kemas (TPK),
bongkar
muat,
pergudangan,
pengepakan,
pelabelan,
pengangkutan, penjejakan, pengawalan logistik serta manajemen logistik dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. Orientasi bisnis KALOG kedepan adalah sebagai jasa layanan distribusi logistik secara Total Solution melalui “End-to-End Services” atau dengan kata lain sebagai SCM Service Provider. Fungsi dan peran kontributif KALOG terhadap jasa layanan yang telah disediakan oleh induknya adalah sebagai “ pencipta nilai tambah (value creator) sepanjang rantai nilai (value chain) layanan distribusi logistik, termasuk layanan yang telah disediakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero), seperti angkutan barang dan pergudangan. Fokus dan penguatan peran penting PT KA Logistik ini diwujudkan pada tahapan Pre-Service dan Post-Service dari layanan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta integrated-service berbasis information technology sepanjang rantai jasa layanan distribusi logistik. Untuk mancapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
commit to user 88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Menjalankan kegiatan usaha dibidang pelayanan distribusi logistik berbasis kereta api termasuk operator multimoda. b. Menjalankan kegiatan usaha dibidang pelayanan jasa pergudangan (warehousing). c. Menjalankan kegiatan usaha dibidang jasa manajemen logistik. d. Menjalankan perdagangan
bidang
usaha
perdagangan
termasuk
eksport-import, interinsuler dan lokal,
bertindak sebagai glosir, leveransir/suplier, waralaba dan comision house serta kegiatan usaha terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri atas kegiatan usaha pokok. e. Menjalankan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok menyangkut layanan : tracking (penelusuran barang kiriman), jasa pengepakan (packing) dan pelabelan (labeling), layanan pengambilan barang secara
berkala
(scheduled
pick-up
services),
jasa
kepabeanan dan pengawalan logistik serta pengurusan asuransi termasuk klaim. Alamat Kantor : PT. KA LOGISTIK GEDUNG JRC Lt.commit 2 JL IR.H.DJUANDA 1B NO.8-10 JAKARTA to user 89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PUSAT No telp: 021-3510471 (hunting) Fax: 021-3510472 web:www.kalogostics.co.id email:
[email protected]@kalogistics.co.id F. PT. KA Property Management
PT KA Property Management atau disingkat PT KA Property, berkedudukan dan berkantor pusat di kota Jakarta Pusat. Maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha dibidang pengelolaan aset/properti perkeretaapian milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) maupun pihak lainnya dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan serta memberikan nilai tambah aset/properti tersebut guna memenuhi standar mutu terbaik dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mancapai maksud dan tujuan tersebut diatas, perseroan dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a. Menjalankan usaha dibidang perencanaan, pengawasan pembangunan properti. b. Menjalankan
usaha
pembangunan,
yaitu
dibidang
pemborongan pada umumnya (General Contractor), commit to user 90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembangunan konstruksi gedung, jembatan, daerah milik jalan prasarana kereta api, prasarana telekomunikasi, perhotelan, rumah sakit, pipa gas bumi, pipa bahan bakar minyak berikut instalasi-instalasi. c. Menjalankan usaha jasa pengelolaan, jasa pemasaran, perantaraan dan pengembangan properti (tanah dan bangunan). d. Menjalankan usaha dibidang perawatan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan dalam segala aspek.. e. Menjalankan usaha jasa konsultasi di bidang properti. f. Menjalankan usaha yang menunjang usaha-usaha pokok sebagimana dimaksud huruf a,b,c,d dan e ayat ini. g. Menjalankan usaha perdagangan pada umumnya (general trading) yang meliputi bidang perhotelan , wisma , perkantoran,
apartemen,
perbelanjaan
terpadu,
pertokoan,
pasar,
restoran,
prasarana dan
pusat sarana
telekomunikasi, gas bumi, bahan bakar minyak termasuk pengisian untuk umum (SPBU) dan pengadaan barang.
Alamat Kantor : PT. KA PROPERTI MANAJEMEN GEDUNG JRC LT.1 JL IR.H.DJUANDA 1B NO.8-10 JAKARTA commit to user 91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PUSAT No. Telp : (021) 345 1040, 345 1404, Faximile : (021) 345 1087 e-mail:
[email protected][email protected]
I. Arti Logo PT. KAI (PERSERO)
Ø 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya. Ø 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. Ø 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua
commit to user 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)
commit to user 93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PT. KERETA API INDONESIA Daerah Operasional ( Daop ) 4 Semarang, yang beralamat di Jalan Taman Tawang, Semarang, Jawa Tengah sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Media ( KKM ).
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media di mulai pada tanggal 1 Februari sampai 30 Maret 2012, kegiatan pelaksanaan magang dilaksanakan sama seperti pada jam kerja pegawai PT. KAI Daop 4 Semarang yaitu pukul 08.00 – 17.00 dengan aturan 5 hari kerja.
B. Bidang Pelaksanaan Dalam melaksanakan KKM, mahasiswa ditempatkan pada bagian Humasda PT. KAI Daop 4 Semarang. Pada pelaksanaannya, mahasiswa mendapatkan
informasi
tentang
Perkeretaapian
Indonesia
dan
mengetahui secara langsung peran dan tugas Humas pada PT. KAI secara khususnya. Hal tersebut memberikan manfaat bagi mahasiswa KKM baik berupa pengalaman kerja, pengetahuan dan
pengembangan potensi
mahasiswa untuk kedepannya masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya. C. Laporan Pelaksanaan Pelaksanaan KKM dilaksanakan pada periode I-VIII dari tanggal 1 Februari sampai dengan 30 Maret 2012. Bermacam-macam kegiatan commit to user 94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dilaksanakan di PT. KAI Daop 4 Semarang, kegiatan tersebut sebagai berikut: 1. Apel Pagi Mahasiswa KKM wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari Selasa yang dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.00. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai PT. KAI Daop 4 Semarang. 2. Kegiatan Liputan Dalam kegiatan peliputan belum tentu setiap hari dilakukan ataupun di ikuti oleh mahasiswa KKM. Adapun kegiatan peliputan yang di ikuti oeh mahasiswa KKM yaitu : a) Peliputan sosialisasi persinyalan elektrik, yang dipimpin oleh Manager Operasi Daop 4, Ata Sudharta dan di ikuti oleh seluruh Kepala Stasiun (KS) Daop 4 Semarang. (Kamis, 2/2)
b) Peliputan sosialisasi PerPres No. 83 Th 2011 tentang peningkatan sarana dan prasarana KA. Dalam sosialisasi ini dipimpin oleh Dirut Keselamatan (D5) Rono Pradipto, diruang Rakor. (Rabu, 8/02)
c) Peliputan pembinaan kepala stasiun(KS) Semarang Tawang sampai Bojonegoro dalam rangka upaya meningkatkan kinerja PT. KAI supaya lebih baik. Dalam pembinaan ini dipimpin oleh VP PT.KAI Daop 4 Semarang bapak Subagijo yang diikuti oleh Manager Pengusaha Aset, Manager commit to user 95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hukum,
Manager
Angkutan
Penumpang,
Manager
Operasional, Manager Sarana, Manager Pelayanan, Manager Humas, Manager Sinklis, dan Manager SDM dan Umum. Dalam peiputan ini juga diadakan penanaman bibit pohon jati yang bertujuan untuk menghijaukan lahan yang masih kosong. (Rabu, 07/03) d) Peliputan pembekalan materi sosialisasi jalur ganda di Kodam IV Semarang. Sosialisasi yang dihadiri oleh tim dari PT. KAI Daop 4 Semarang serta jajaran TNI, POLRI dan Satkor jalur ganda. Dalam pembekalan ini pihak TNI dan POLRI bersedia membantu PT. KAI dalam melaksanakan sosialisasi pembebasan lahan di sepanjang rel KA. (Kamis, 22/3) e) Peliputan profil Dian Martha selaku pegawai PT. KAI Daop 4 Semarang bagian aset. ( Kamis, 1/ 3) f) Peliputan perawatan lengkung rel kereta api di kawasan Layur, Semarang. Pada acara ini dibina oleh kepala resort rel Semarang – Kendal Bapak Warsito. Acara ini adalah untuk memberikan perawatan atau pengecekan busur rel/ lintas rel yang kemungkinan bergeser atau melengkung. (Rabu,28/3) g) Peliputan penertiban lahan jalur ganda. Berdasarkan instruksi menteri BUMN yang menyebutkan bahwa PT KAI harus melakukan penertiban terhadap aset-aset yang commit to user 96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dimilikinya, maka dilakukan penertiban di sejumlah lahan milik PT KAI.
Salah satunya adalah aset non railway
Gudang Barang di kelurahan Panggung Timur Tegal, dimana lahan tersebut banyak berdiri bangunan liar. Soialisasi melibatkan Muspika Tegal timur, Diskimtaru, Dinsosnakertrans, Kesbangpol dan Linmas, Satpol PP, Bappeda, KLH, Lurah, RT, RW, tokoh Masyarakat, tokoh Agama, dan LPMK. Dalam acara ini dipimpin oleh kata Manager Asset NP Sugeng Saputro selaku pihak PT. KAI. ( Kamis, 16/2 ) h) Peliputan sosialisasi larangan merokok di stasiun Tawang, Semarang. Dalam acara sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Vice President PT. KAI Daop 4 Semarang Bapak Subagijo. Sosialisasi ini dilakukan dengan membagikan permen kepada setiap penumpang KA di stasiun Tawang, Semarang. dalam bungkus permen tersebut bertuliskan “ Terima kasih karena tidak merokok di area stasiun dan selama perjalanan KA.”. Pembagian permen tersebut bertujuan dapat menggantikan rokok . (Jumat, 24/ 2) 3. Kliping Pers Setiap hari rutin membuat kliping yang berasal dari surat kabar. Adapun syrat kabar yang digunakan oleh Daop 4 yaitu : ·
Suara Merdeka commit to user 97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
·
Wawasan
·
Harian Semarang
·
Warta Jateng
·
Jawa Pos
·
Seputar Indonesia
·
Bisnis Indonesia
·
Media Indonesia
·
Kedaulatan Rakyat
·
Kompas
Berita yang di kliping khusus PT.KA Daop 4 Semarang, dari berita tentang kecelakaan KA, berita tentang Sosialisasi peraturan baru maupun berita dari surat pembaca. Pembuatan Kliping berita selesai kemudian dikirimkan kepada kantor pusat PT.KAI Daop 2 Bandung dan Humasda Daop 4 Semarang melalui email. Dengan adanya pengklipingan berita, maka dapat menjaadikan bahan perbaikan, pertimbangan dan evaluasi bagi PT. KAI Pusat Maupun daerah. 4. Dokumentasi Dalam proses dokumentasi mahasiswa membantu melakukan pendokumentasian yaitu dengan mengambil gambar ataupun merekam kegiatan peliputan yang sedang dilaksanakan oleh PT. KAI Daop 4. Dokumentasi ini merupakan salah satu tugas dari commit to user 98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
humas, dan untuk melengkapi dalam isi majalah internal PT. KAI yaitu majalah “KONTAK”. 5. Membuat Press Release Dalam membuat press release mahasiswa dibimbing dan dilatih bagaimana menulis perss realese yang benar. Press relaese dibuat setelah melakukan peliputan kegiatan yang diadakan PT. KAI Daop 4 Semarang. Apabila press release sudah dibuat kemudian diberikan kepada manager Humasda untuk direvisi dalam penyusunan kata dan beritanya. Setelah itu press realease dikirim ke redaksi majalah “ KONTAK” melalui e-mail untuk dijadikan berita di edisi majalah “ KONTAK” bulan selanjutnya. 6. Merekap Telegram Dalam kegiatan ini, mahasiswa dibimbing untuk merekap telegram yang masuk. Telegram yang masuk biasanya berasal dari kantor pusat PT. KAI yang berisikan kebijakan baru maupun perintah dari pusat untuk Daop. 7. Membuat Karcis Khusus ( KarSus) Karsus adalah karcis yang diperuntukkan untuk para pegawai PT. KAI maupun wartawan media massa ataupun elektronik yang melakukan tugas atau peliputan yang berkenaan dengan PT. KAI. Karsus ini bisa digunakan untuk menggunakan kereta api jenis apapun dan tujuan kemanapun, bisa digunakan tanpa membayar sepersenpun, bisa juga membayar dengan potongan harga yang telah commit to user 99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ditentukan
PT.
KAI Daop
yang
bersangkutan
tergantung
kebijakannya. Potongan harga tiket bisa mencapai 20% - 100% dari harga yang sebenarnya dipenjualan tiket KA. D. Peran Public Relation PT. KAI Daop 4 Semarang dalam Menangani Krisis Pengadaan Jalur Ganda Semarang – Bojonegoro
Hubungan masyarakat adalah suatu fungsi manajemen yang dapat membantu
dalam
memilih
saluran
komunikasi
bersama,
saling
pengertian, pengendalian dan kerjasama diantara organisasi dengan publik-publikya untuk membicarakan isu-isu pengelolaan, meningkatkan pengetahuan dan tanggap terhadap pendapat umum, serta mengabdi dengan penuh tanggung jawab terhadap kepentingan umum, bertindak untuk memberikan arah kebijakan yang ditempuh organisasi melalui riset dan teknik-teknik komunikasi sebagai instrumennya. Strategi yang digunakan Humasda PT. KAI Daop 4 Semarang Sapto Hartoyo dalam merespon krisis pengadaan jalur ganda Semarang – Bojonegoro adalah dengan menggunakan strategi 3P, yaitu : a. Strategi pencegahan Adalah tindakan preventif melalui antisipasi terhadap situasi protes dari warga yang lahannya digusur oleh PT. KA. Dalam hal ini Humasda dituntut memiliki kepekaan terhadap gejala-gejala yang timbul diawal sebelum krisis terjadi, dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir strategis dalam menganalisa dan sekaligus commit to user memposisikan masalah krisis agar nantinya dapat dicegah secara dini. 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Strategi persiapan Dalam mengantisipasi pencegahan krisis yang terjadi Humasda menyiapkan langkah – langkah untuk menanganinya : ·
Membentuk tim untuk melakukan sosialisasi kepada warga pemilik bangunan liar, yang terdiri dari TNI/ POLRI dan Polisi Kereta Api ( POLSUSKA)
·
Tim yang telah dibentuk harus dapat informasi yang jelas dan akurat tentang Perkembangan krisis, sehingga informasi yang diberikan kepada pers tidak menyimpang dengan situasi yang sebenarnya.
c. Strategi penanggulangan Selain pencegahan dan persiapan Humasda juga melakukan strategi penanggulangan. Dalam hal ini Humasda dapat melakukan langkah terakhir yang diambil dari strategi penanggulangan yaitu massa kuratif. Dimana Humasda harus mengabil langkah yang sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Penanggulangan krisis harus segera diatasi, sebab hal tersebut dilakukan agar krisis tidak menyebar dan berkembang ke sektor lain. Selain itu agar operasional pengadaan jalur ganda Semarang – Bojonegoro dapat berjalan sesuai target dan dapat berjalan dengan efektif.
commit to user 101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Kendala KKM Selama Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. KAI Daop 4 Semarang penulis mengalami kendala dalam menjalankan tugas pada minggu awal, dikarenakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja dan penyesuaian dengan rekan kerja di PT. KAI Daop 4 Semarang. kerana hal tersebut penulis sempat merasa kebingungan dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan.
F. Cara Mengatasi Kendala KKM Dalam mengatasi kendala selama pelaksanaan KKM, penulis banyak mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada pembimbing KKM dari PT. KAI Daop 4 Semarang yang penulis anggap lebih mengenal lingkungan kerja dan mengetahui kinerja yang baik dalam menjalankan tugas. Dalam permasalahan adaptasi dengan rekan kerja baru, penulis sering melakukan interaksi dengan rekan kerja yang lainnya. Hal ini dilakuka penulis dengan tujuan untuk mencairkan suasana yang kaku dan menjalin hubungan kerja yang baik. G. Kemajuan KKM Selama pelaksanaan KKM, Penulis banyak mendapatkan pengetahuan baru dan cara kerja dan fungsi Humas secara nyata dalam sebuah perusahaan. Penulis mempelajari bagaimana pentingnya menggumpulkan data dan fakta sebelum melaksanakan perencanaan dalam penanganan krisis di perusahaan. Selain itu kemajuan yang didapatkan penulis juga commit to user 102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meliputi kegiatan ang dilakukan setiap hari oleh humas meliputi kliping berita, membuat press realease yang baik dan benar sesuai dengan 5W+1H dan memahami job description seorang humas di PT. KAI Daop 4 Semarang, serta mengenal lebih identitas perusahaan dengan divisi-divisi perusahaan didalamnya. Selain itu penulis mendapatkan gambaran kesiapan melaksanakan peran humas disuatu perusahaan pada saat bekerja nanti.
commit to user 103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Public Relations atau Humas merupakan suatu disiplin ilmu sosial yang mampu dijadikan pedoman dalam suatu organisasi, instansi, atau perusahaan maupun departemen. Pada umumnya Public Relations atau Humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsuungan perusahaan secara positif melalui peran – perannya.
Salah satu peran public reation adalah menangani krisis yang terjadi pada PT. KAI Daop 4 Semarang. Peran public relation sangat besar dalam penangan krisis kepercayaan dan penurunan citra perusahaan. Public Relation ini mempunyai tujuan universal yaitu :
a) Menciptakan public understanding (pengertian publik) : Pengertian belum berarti persetujuan/penerimaan, dan persetujuan belum berarti penerimaan. Di sini public memahami organisasi/perusahaan tersebut dalam masalah produk/jasa,
aktivitas-aktivitas,
reputasi,
perilaku
manajemen, dsb. b) Menciptakan public confidence : Adanya keperyacayaan publik terhadap PT. KAI Daop 4 Semarang. commit to user 104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Menciptakan public support : Adanya unsur dukungan dari publik terhadap PT. KAI Daop 4 Semarang baik itu dalam bentuk material maupun spiritual. d) Menciptakan public coorporatian : Adanya kerjasama antara publik terhadap PT. KAI Daop 4 Semarang. Selain itu PR juga mempunyai fungsi mengetahui secara pasti dan mengeveluasi pendapat umum yang berkaitan dengan perusahaan, menasehati para eksekutif mengenai cara – cara menangani pendapat umum yang timbul, menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum,.
Dalam perannya, PR juga mempunyai metode untuk menangani krisis kepercayaan dan menurunnya citra. Metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a) Penelitian
:
Tahap
ini
merupakan
kegiatan
mendapatkan data dan fakta ( fact finding ) yang erat sangkut-pautnya dengan krisis yang sedang terjadi pada PT. KAI Daop 4 Semarang b) Perencanaan :
Dalam
tahap
perencanaan
ini,
PR
melakukan penyusunan daftar masalah yang terjadi pada PT. Kai Daop 4 Semarang. Dengan adanya daftar tersebut akan dapat dilakukan pemikiran dengan cepat untuk mengatasi krisis yang terjadi. commit to user 105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Pelaksanaan : Pelaksanaan dilakukan setelah rencana yang matang dan mendapatkan persetujuan dari Deputi VP, Manager sarana, manager jalan dan jembatan selaku pihak terkait dalam pembebasan lahan jalur ganda PT. Kai Daop 4 Semarang. d) Penilaian
: Penilaian ini tahap dimana pemeriksaan
terhadap program dan rencana yang dapat dilakukan. Tahap ini berguna untuk mengetahui permasalahan yang harus diperhatikan lebih lanjut. Dan sebagai tahap evaluasi terhadap langkah – langkah perencanaan.
Dengan demikian metode dari praktisi PR dalam menangani krisis yang dialami perusahaannya juga ditunjang oleh teori – teori yang cukup relevan. Sehingga prktisi PRO tidak dapat mengesampingkan teori – teori yang ada. B. Saran
1.
PT. KAI Daop 4 Semarang a. Mengefisiensikan waktu dalam menjalankan tugas sehingga kualitas kerja lebih meningkat dengan cara pengkoordinasian staff PT. KAI Daop 4 Semarang dalam membagi tugas. b. Peningkatan sarana dan prasarana seperti tripod untuk handycam, kendaraan kantor dan lain-lain untuk menunjang kinerja suatu organisasi terutama bagi Seksi Humas, mengingat commit to user 106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fungsi dari seksi ini berkaitan dengan pemberitaan informasi kepada masyarakat. 2.
Bagi Program Diploma III Komunikasi Terapan, FISIP UNS a. Menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa, sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja. b. Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau
perkembangan
KKM,
dengan
harapan
agar
mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM. c. Kedisiplinan staf harus lebih ditingkatkan. d. Menambah peralatan praktek, agar lebih efektif dalam pembelajaran dan khususnya dalam hal mempraktekkan. e. Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik
dengan
mitra
atau
instansi
magang
agar
kelak
memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM. Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.
commit to user 107