PERAN DOSEN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI STAIN PADANGSIDIMPUAN Oleh : Tatta Herawati Daulae (Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan) Abstract The problem of this research is any type of educational technology lecturer at STAIN Padangsidimpuan utilized, how the role of faculty utilize educational technology in improving the quality of learning and motivation in Padangsidimpuan STAIN. The purpose of the study to determine the types of educational technology that is used to determine the role of faculty and faculty use. The research methodology was qualitative descriptive in describing a systematic, data collection tools interviews and observation. The analysis consists of domain analysis taxonomy, kompensial and cultural theme. The results of this study indicate that the role of faculty utilize educational technology in improving the quality of learning and motivation in STAIN Padangsidimpuan high enough, this can be proved by the standard of competence held by students after participating in learning activities more effectively, as well as meticulous and thorough mastery of the course and the learning outcomes increased . Kata Kunci : Dosen, Teknologi, Motivasi, Pembelajaran. PENDAHULUAN Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Dalam rangka mencapai tujuan ini, para pakar pendidikan telah berusaha mempelajari, membuat perbaikan dan kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran adalah suatu kemutlakan menjadi pusat perhatian, sebab pembelajaran merupakan suatu aset penting dalam pembangunan bangsa. Kualitas bidang ini tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan kualitas bidang-bidang lain seperti ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain. Betapapun kayanya sumber daya alam suatu bangsa, tanpa dibarengi kualitas pembelajaran yang tinggi, kekayaan tersebut kurang dapat dimanfaatkan. Sebaliknya, meski sumber daya alamnya miskin, tetapi kualitas pembelajarannya tinggi, maka kemajuan akan tercapai. Hal ini
Penulis Memperoleh Gelar Magister pada Program Pascasarjana IAIN SU Medan
154
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 155
dapat dicontohkan seperti negara Jepang dan Singapore yang miskin sumber daya alamnya, tetapi tinggi kualitas pembelajarannya, maka pembangunan di negera ini relatif sangat maju. Teknologi pendidikan termasuk salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan pembelajaran. Teknologi pendidikan berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenisnya cukup banyak, sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan maupun materi yang akan disampaikan.1 Saat ini teknologi pendidikan merupakan bagian dari pendidikan yang penting dengan segala aspek pemecahan masalah belajar manusia melalui proses yang rumit dan saling berkaitan, juga ikut serta berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui cara-caranya yang khas.2 Adanya teknologi pendidikan memberikan kemudahan bagi guru dan dosen dalam menjalankan aktivitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat, sehinggga meningkatkan produktivitas pendidikan. Demikian pula bagi mahasiswa dan siswa, pemanfaatan teknologi pendidikan juga sangat berpengaruh dalam membangun motivasi belajar untuk melakukan aktivitas dan tindakan mencapai suatu tujuan. Moh. Uzer Usman mengatakan bahwa “Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motiv-motiv menjadi perbuatan atau tingkah laku
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan”.3 Dengan demikian pemanfaatan teknologi pendidikan dapat menimbulkan terjadinya perubahan energi pada dirinya, baik menyangkut kejiwaan maupun perasaan. Oleh karena itu dalam mengembangkan motivasi mahasiswa agar mau mengikuti perkuliahan atapun belajar, setiap dosen harus memanfaatkan teknologi pendidikan. Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, terdapat beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apa saja jenis-jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan dosen di STAIN Padangsidimpuan ? 2. Bagaimana peran dosen dalam memanfaatkan teknologi pendidikan untuk meningkatkan motivasi belajar di STAIN Padangsidimpuan ? 3. Bagaimana peran dosen dalam memanfaatan teknologi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan ? KAJIAN TEORI 1. Dosen Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39 ayat 2, dosen adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses , Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 109 Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 2 3 Moh. Uzer Usman, Didaktik Azas-Azas Menajar, (Bandung: Remajar Rosda Karya, 2000), hlm. 28 1 Hamzah. B. Uno
2 Dewi Salma Parawiradilaga,
156 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik perguruan tinggi. Kemudian dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1, disebutkan bahwa dosen ialah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pemaknaan dosen dalam Undang-undang terakhir ini mengindikasikan bahwa dosen adalah pendidik dan juga ilmuan. Tentu saja pengertian ini mewarnai fungsi, status, dan tugas dosen pada penjelasan berikutnya. Lebih lanjut dalam Undang-undang Nomor 14 tersebut, pada pasal 6 dinyatakan bahwa kedudukan dosen ialah sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 2. Teknologi Pendidikan Secara etimologi teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu tekhne dan logia. Tekhne berarti seni atau keahlian, sementara logia berarti area studi atau ilmu. Dengan demikian secara harfiah,
tekhnelogia berarti ilmu tentang seni dan keahlian. Kata teknologi juga berasal dari bahasa latin yaitu texere yang berarti membangun atau mendirikan. Pada perkembangannya, teknologi dimaknai sebagai proses penciptaan alat dan mesin oleh manusia yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan penguasaan dan pengolahan bahan-bahan yang ada di lingkungannya.4 Teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien, guna memperoses serta mengendalikan suatu masalah. Istilah Teknologi adalah penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan tekhnik tertentu dalam suatu bidang.5 Jadi, teknologi adalah penanganan sesuatu secara sistematis atau penerapan sains untuk memecahkan masalah.6 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi ialah kemampuan teknik berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang bersandarkan proses teknis. Dari rumusan ini dapatlah dikatakan bahwa teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan hidup manusia. 7
Pilar Islam Bagi Pluralisme,( Solo: Tiga Serangkai, 2003), hlm. 110 Pengaruh Teknologi Pendidikan dalam Lembaga Pendidikan dan Pelatihan/ html. 6 Ibrahim, Teknologi Pendidikan, arti kawasan dan penerapannya di Indonesia, (Malang: IKIP Malang, 1995), hlm.1 7 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 396 4 Imam Sukardi, dkk,
5 http: // istana ilmu, com/
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 157
Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan memgelola pemecahan masalah itu.8 Menurut S. Nasution, pengertian teknologi pendidikan meliputi pengertian secara mikro dan pengertian secara makro. Secara mikro adalah teknologi pendidikan merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan dalam pendidikan yang mencakup alat-alat teknologi pendidikan yang bersipat
hardware.9 Kemudian secara makro dikutip Sudjarwo S., teknologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah tentang belajar dan kondisi belajar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengajar dan latihan. Secara implisit, adalah teknologi pendidikan adalah menerapkan teknikteknik testing empiris untuk meningkatkan situasi belajar. Jenis teknologi pendidikan atau media pendidikan dapat dilihat berdasarkan karakteristiknya, daya liputnya dan pembuatannya. Berdasarkan karakteristiknya teknologi pendidikan diklasifikasikan kedalam tiga bagian yaitu media grafis, media audio dan media proyeksi diam. Dilihat dari daya liputnya terdapat daya liput yang luas dan daya liput yang terbatas. Dilihat dari segi pembuatannya, teknologi pendidikan ada dua bagian yaitu sederhana dan kompeleks.10 3. Motivasi Menurut S. Nasution, motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.11 Kemudian menurut Moh. Uzer Usman motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motifmotif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.12 Selanjutnya Tadjab mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak fisikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah untuk mencapai tujuan.13 Dari pengertian yang dikemukakan Tadjub di atas, ada elemen penting dari motivasi, yaitu sebagai pendorong untuk meningkatkan kegiatan belajar, untuk menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan untuk mencapai tujuan belajar. Jika motivasi belajar itu kuat, tentu beragam rintangan akan dilaluinya hingga sampai pada satu tujuan. Jadi makin jelas tujuan yang akan dicapai, maka makin jelas tindakan motivasi. Bila tujuannya jelas dan dilakukan dengan, dan akan lebih berhasil. Jika tujuannya jelas dan diupayakan dengan motivasi yang tinggi, maka sesuatu yang ingin dicapai akan lebih berhasil. Ada tiga fungsi motivasi yaitu: Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986) , hlm. 5 Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 1 10 Arif. S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan , (Jakarta: Raja Wali Press, 8 Yusufhadhi Miarso, 9 S. Nasution,
2009), hlm. 29-49 11 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajara (Bandung: Gemmars, 1982), hlm. 76 12 Mohammad Uzer Usman, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000) hlm 28 13 Tadjub, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Abdi Tama, 1994), hlm. 102
158 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 a. Mendorong manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; b. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat membeikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan; c. Menyelidiki perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 4. Kualitas Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan14. Istilah “kualitas” mengandung banyak rujukan. Beberapa di antara rujukan itu adalah kesesuaian dengan standar tertentu, kesesuaian dengan kebutuhan tertentu, kesepadanan dengan karakteristik dan kondisi tertentu, keselarasan dengan tuntunan zaman, ketersediaan pada saat yang diperlukan, keterandalan dalam berbagai kondisi, daya tarik yang tinggi, dan sebagainya.15 Pembelajaran yang efektif adalah yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan kepada mahasiswa melalui pemakaian prosedur yang tepat. Defenisi ini mengandung dua indikator yang penting yaitu terjadinya belajar pada mahasiswa dan apa yang dilakukan dosen. Oleh sebab itu, prosedur pembelajaran yang dipakai oleh dosen dan bukti mahasiswa belajar akan dijadikan fokus dalam usaha pembinaan efektifitas pembelajaran.16 Watruba and Eright (1975) berdasarkan pengkajiannya atas sejumlah penelitian, mengidentifikasikan 7 indikator yang menunjukkan pembelajaran yang efektif, yakni sebagai berikut.
Pengorganisasian kuliah dengan baik Komunikasi secara efektif Penguasaan antusiasme dalam mata kuliah Sikap positif terhadap mahasiswa Pemberian ujian dan nilai yang adil Keluwesan dalam pendekatan pengajaran, dan Hasil belajar mahasiswa yang baik.17 14 Yusuf Hadi Miarso, 15 Ibid 16 Yusuf Hadi Miarso, 17
Ibid.,
Op.Cit., hlm 545 Op.cit., hlm. 545
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 159
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di STAIN Padangsidimpuan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dalam bentuk deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa STAIN Padangsidimpuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan obsevasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Spradly yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis kompensial dan analisis tema cultural.18 PEMBAHASAN 1. Jenis Teknologi Pendidikan yang Dimanfaatkan Dosen di STAIN Padangsidimpuan. Dalam uraian ini, akan dijelaskan jenis-jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan oleh dosen dalam kegiatan belajar mengajar di STAIN Padangsidimpuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua jurusan Tarbiyah, bahwa ada beberapa jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan dosen STAIN Padangsidimpuan yang difungsikan pada beberapa tempat pembelajaran. Jenis-jenis tersebut terdiri dari laptop, LCD Projektor (infocus), VCD, Wifi (internet), computer, overhead projector (OHP), tape recorder, micro teaching dan laboratorium bahasa. Jenis-jenis teknologi pendidikan ini menurutnya difungsikan pada tempat yang berbeda, karena melihat fungsinya dan sistem pembelajarannya.19 a. Pada Ruangan Kuliah. Jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan dosen pada ruangan kuliah terdiri dari laptop, LCD Projektor (infocus), VCD, Wifi (internet). 20 b. Pada Ruang Laboratorium Jurusan Tarbiyah Jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan dosen pada ruangan laboratorium jurusan tarbiyah adalah komputer. Jumlah komputer yang berfungsi terdapat 75 unit, yakni 25 unit untuk prodi Pendidikan Agama Islam, 25 unit untuk prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), dan 25 unit untuk prodi Tadris Matematika (TMM). Jenis teknologi pendidikan ini dapat difungsikan dengan baik oleh dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran komputer dan prakteknya, karena pembelajaran computer sudah menjadi mata kuliah yang bernilai SKS. Dosen yang memanfaatkan jenis teknologi pendidikan ini antara lain Suparni, M.Pd, Marwah S.Pd dan dosendosen lain yang di SK-kan Ketua STAIN Padangsidimpuan sebagai dosen laboratorium komputer. Jenis teknologi pendidikan ini sangat besar manfaatnya dalam perkembangan ilmu dan teknologi, terutama pada pendidikan saat ini yang terus berkembang. Ketua laboratorium jurusan tarbiyah telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan sungguh-sungguh untuk pemanfaatan
18 James P. Spreadly,
Metode Ednografi (Yogyakarta: Tiara Wicana, 1997), hlm. 139-249
19 Zulhimma, Ketua Jurusan Tarbiyah, Wawancara di STAIN Padangsidimpuan, Taggal, 04-12-2013. 20 Hasil Wawancara dengan Ketua Jurusan Tarbiyah, Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris dan Ketua Program Studi Tadris Matematika, tanggal 04 Desember 2013.
160 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 computer dalam pembelajaran, termasuk menyusun jadwal pembelajarannya, memilih dosendosennya yang lebih fropesional dalam bidang computer dan mengawasi pelaksanaan pembelajarannya.21 Pemanfaatan jenis teknologi pendidikan ini, membuat segala sesuatunya menjadi lebih lancar dan mudah dan sebagai penunjang kemajuan pada pendidikan, khususnya di STAIN Padangsidimpuan. Ketua STAIN Padangsidimpuan telah mengupayakan dengan sungguhsungguh dalam pengadaan berbagai macam jenis teknologi pendidikan, agar kualitas pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan semakin baik. Dengan pemanfaatan jenis teknologi pendidikan ini di dalam dunia pendidikan, khususnya di STAIN Padangsidimpuan, diharapkan akan semakin memberdayakan proses belajar mengajar menjadi lebih kreatif dan efektif. Peran ketua laboratorium jurusan Tarbiyah dalam mengontrol sekaligus melihat perkembangan belajar tetap dibutuhkan, agar pemanfaatannya mencapai target pembelajaran dan dosen-dosen yang ditugaskan memberi kuliah pada laboratorium computer tetap melaksanakannya dengan baik agar pembelajaran computer berkualitas di STAIN Padangsidimpuan. c. Pada Pusat Bahasa Jenis-jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan oleh dosen dalam pembelajaran pada pusat bahasa STAIN Padangsidimpuan terdapat 8 jenis, hal ini disampaikan oleh sekretaris pusat bahasa.22 1) Overhead Projector 2) Tape Recorder 3) Micro Teaching 4) Laboratorium Bahasa 5) VCD 6) Computer 7) Laptop 8) Infocus/LCD Proyektor 2. Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar di STAIN Padangsidimpuan Dosen sebagai pendidik profesional daln ilmuan, harus memiliki 4 (empat) kompetensi, yaitu kompetensi pedagogic, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.
21 Ali Asrun Lubis, Ketua Laboratorium Jurusan Tarbiyah, Wawancara di STAIN Padangsidimpuan, tanggal, 10-12-
2013. 22Asmadawati, Sekretaris Pusat Bahasa STAIN Padangsidimpuan, Wawancara di kantor Pusat Bahasa, Tanggal 04-12-2013
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 161
Kompetensi-kompetensi ini merupakan kompetensi minimal, yang harus dimiliki seorang dosen dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Untuk membelajarkan mahasiswa agar memiliki motmivasi dan kualitas perlu upaya-upaya termasuk pemanfaatan teknologi pendidikan, maka pengajar atau dosen harus dapat menggunakan alat bantu mengajar agar tercipta komunikasi edukatif. Dalam pembelajaran sangat dibutuhkan adanya motivasi, salah satu cara yang dimanfaatkan dalam motivasi adalah dengan memanfaatkan teknologi pendidikan tiap dosen mempunyai kesenangan atau keahlian memilih teknologi pendidikan yang digunakan, tapi intinya harus sesuai dengan materi yang disampaikan dan sesuai tujuan yang akan dicapai. Peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan motivasi belajar sangat tinggi, hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada beberapa dosen pada jurusan Tarbiyah, termasuk Ibu ketua jurusan, ketua prodinya, bahwa mahasiswa semakin termotivasi dan semakin merasa positif mengikuti perkuliahan. Hasil wawancara dengan ibu Asfiati pada tanggal 8 november 2013 diruang dosen STAIN Padangsidimpuan, ditanyakan bagaimana motivasi belajar mahasiswa jika ibu manfaatkan teknologi pendidikan, jawaban ibu ini sangat jelas, bahwa motivasi mahasiswa bervariasi dan meningkat, kemudian ditanyakan, bagaimana tingkat motivasi mahasiswa diperoleh jawan, bahwa tingkat motivasi mahasiswa tinggi, hal ini terbukti dengan adanya: a. Antusias mahasiswa terhadap penyampaian materi dosen, dimana mahasiswa terlibat langsung dalam pembelajaran. b. Perhatian mahasiswa semakin terfokus, sebab materi yang diajarkan di dalami dengan power point serta CD pembelajaran. c. Potensi mahasiswa tergali, karena dengan teknologi menjadikan tingkat berjuang semakin tinggi, yaitu adanya upaya mahasiswa menjadikan pembelajaran sebagai suatu yang menantang untuk menggali materi pembelajaran. d. Kondisi yang menyenangkan dalam pembelajaran, karena media teknologi yang bervariasi serta tepat dan adanya pengalihan dari indra penglihatan (melihat infocus) dan indra pendengaran (mendengarkan materi).23 Dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan adanya motivasi, dalam hal ini dosen harus berperan menggunakan media teknologi untuk memotivasi mahasiswa agar tujuan pembelajaran mudah tercapai. Hasil wawancara dengan mahasiswa, bahwa mereka sangat termotivasi mengikuti pembelajaran, jika dosen memanfaatkan infocus dan semakin kondusif, seperti penyampaian Herliani menurutnya, motivasi belajar mahasiswa dapat meningkat jika dosen menggunakan teknologi, karena
23
2013
Asfiati, Dosen STAIN Padangsidimpuan, Wawancara di Ruang Dosen Padangsidimpuan, tanggal 8 November
162 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 selain dosen memberikan penjelasan secara lisan, juga bisa menuangkannya denagn menampilkannya diinfocus, sehingga mahasiswa semakin bersemangat dan mudah dalam menerima pelajaran.24 Ditanyakan tentang tingkat motivasi mahasiswa, Herliani menjelaskan meningkat jika dibandingkan dengan dosen yang tidak menggunakan infocus, tanggapan mahasiswa juga senang, karena memudahkan pemahaman mereka, dan sikap mereka sangat antusias. Ia melihat bahwa, terdapat perbedaan motivasi mahasiswa jika dosen tidak memanfaatkan media teknologi. Kemudian ditanyakan kepada mahasiswa prodi PAI semester 5, bagaiman keteranagan jika dosen menggunakan infocus, lalu mereka menjawab, sangat tenang karena mudah dipahami, yang lain menjawab sangat tenang karena tidak bingung dan penguasaan lebih baik.25 Kepada mahasiswa semester VII prodi PAI, juga diwawancarai tentang peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan, mereka menjawab, peran dosen sangat tinggi, lalu ditanya, apakah dengan memafaatkan media teknologi dapat menimbulkan motivasi, mereka menjawab, sangat termotivasi, apakah terjadi kehangatan atau keantusiasan, mahasiswa menjawab dapat menimbulkan kehangatan dan antusias, apakah santai dalam belajar, ada juga yang santai, bisakah mahasiswa disiplin dalam belajar, masing-masing menjadi disiplin dan merasa aman mengikuti kuliah, ditanya lagi apakah merasa puas, jika dosen menggunakan infocus. Pada umumnya mahasiswa menjawab sangat puas, jadi bagaimana kebutuhan belajarnya, mereka menjawab cukup terpenuhi, tapi ketika ditanya apakah ada mahasiswa yang ngantuk, mereka menjawab ada juga. Ketika ditanyakan kepada dosen tentang tanggapan mahasiswa, mereka menjawab tanggapan mahasiswa positif dan member dukungan penuh, sikap mahasiswa juga positif, karena menimbulkan pembelajaran untuk terbuat (learning to do) dan pembelajaran untuk mandiri (learning to be) serta pembelajaran untuk kebersamaan (learning live) makanya sangat jelas perbedaan motivasi. Mahasiswa, jika dosen tidak menggunakan media infocus, jawaban-jawaban dari dosen sangat baik, bahwa mahasiswa ada ketenangan dan sangat terfokus, sehingga sengan mengikuti kuliah.26 Dari seluruh indicator tentang motivasi yang ditanyakan kepada mahasiswa dan dosen, terbukti jawaban-jawabannya menimbulkan motivasi yang positif seperti adanya kehangatan dan keantusiasan, adanya rasa ingin tahu, minat belajar meningkat, tujuan tercapai, terciptanya disiplin belajar sangat terpenuhi. Maka hasil observasi pun dapat mendukung jawaban-jawaban mahasiswa dan dosen di atas, dapat dilihat langsung dan dirasakan peneliti, bahwa dengan adanya infocus disetiap local, mahasiswa senang mengikuti kuliah, motivasi mereka tinggi, berkurang rasa jenuh dan terlihat lebih aktif dan disiplin serta partisifasi mereka tinggi.
24 Herliani, Mahasiswa Prodi TBI-1 Semester 3, Wawncara di STAIN Padangsidimpuan, tanggal 26 november 2013 25 Idi Riswan, Mahasiswa Prodi PAI semester v, Wawancara di STAIN Padangsidimpuan, tanggal 21 November 2013 26
2013
Asfiati, Dosen STAIN Padangsidimpuan, Wawancara di Ruang Dosen Padangsidimpuan, tanggal 8 November
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 163
Dari hasil wawancara yang diuraikan di atas, menunjukkan bahwa peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di STAIN padangsidimpuan cukup tinggi. 3. Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan. Dalam uraian ini khusus membicarakan peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan. Peran tersebut cukup tinggi, tapi sangat erat kaitannya dengan materi pembelajaran. Teknologi pendidikan merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Pembelajaran akan makin maju dan berkualitas bila makin banyak teknologi pendidikan yang dikembangkan dan digunakan, bahkan ada yang menganggap bahwa teknologi akan dapat mengatasi masalah pendidikan yang kita hadapi. Masalah pendidikan yang dihadapi terdapat pada semua komponen, hal ini tidak mungkin dipecahkan hanya dengan satu cara. Masalah yang paling besar yang harus penuh perhatian semua pihak, khususnya para tenaga pengajar/dosen adalah mutu atau kualitas pembelajaran, masalah mutu berkaitan dengan guru/dosen, buku, kurikulum, sarana, proses dan sebagainya. Masalah yang dibahas dalam pasal ini adalah mutu proses pembelajaran atau kualitas pembelajaran. Istilah kualitas mengandung banyak rujukan, ada yang mengatakan kesesuaian dengan standar tertentu, kesesuaian dengan kebutuhan tertentu, keselarasan dengan tuntutan zaman, ketersediaan pada saat yang diperlukan, keterandalan dalam berbagai kondisi, dan daya tarik yang tinggi, tapi dalam bahasan ini tentu kualitas yang dimaksudkan adalah kesesuaian dengan visi, misi dan tujuan Jurusan Tarbiyah STAIN Padangsidimpuan. Secara khusus tujuan pendidikan Islam adalah menciptakan manusia yang diharapkan dari STAIN Padangsidimpuan. Untuk mencapai mutu di atas, maka pelaksanaan pembelajaran harus melalui pemakaian prosedur yang tepat yaitu terjadinya belajar pada mahasiswa dan apa yang dilakukan dosen. Oleh sebab itu, prosedur pembelajaran yang dipakai oleh dosen dan bukti mahasiswa belajar akan dijadikan usaha memperoleh kualitas pembelajaran. Menyangkut hal tersebut, telah dilakukan wawancara terhadap beberapa dosen jurusan Tarbiyah, dan juga observasi, untuk mengetahui peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara umum dapat diketahui dan dilihat, bahwa peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan cukup tinggi. Hal ini di dukung dengan adanya perhatian pimpinan STAIN Padangsidimpuan memberikan Laptop kepada seluruh dosen STAIN padangsidimpuan dan diadakannya Workshop peningkatan kualitas
164 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 pembelajaran melalui pelatihan pembuatan power point dan cara-cara memanfaatkan Laptop sebagai media pembelajaran. Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa dosen jurusan Tarbiyah, diketahui jawaban mereka, bahwa cukup tinggi perannya memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Asfiati, disampaikan bahwa, perannya memanfaatkan teknologi pendidikan dengan cara memanfaatkan alat teknologi sesuai dengan materi pembelajaran. Ibu ini dalam tiap mata kuliah yang ditugaskan kepadanya, sudah disiapkan dengan bahannya sudah disampaikan melalui alat teknologi. Ketika ibu Asfiati ditanya, apa yang membantu terlaksanya pembelajaran dengan dengan memanfaatkan teknologi dengan tegas ibu ini memberikan jawaban, ada dua upaya mendukung dapat memanfaatkan alat teknologi di STAIN Padangsidimpuan. Pertama, adanya upaya pimpinan untuk meningkatkan kemampuan dosen memanfaatkan teknologi pendidikan, yaitu: a. Dengan menyediakan fasilitas teknologi baik secara kolektif maupun secara individual. b. Dengan melaksanakan penelitian tentang penggunaan media computer dan penguasaan
spareport teknologi pendidikan. c. Menghimbau dosen agar mengetahui perkembangan teknologi. Kedua, adanya upaya dosen meningkatkan kemampuannya untuk memamfaatkan teknologi pendidikan yaitu: a. Mencuri informasi baik melalui referensi teknologi tentang cara penggunaan teknologi. b. Mengetahui pelatihan/workshop tentang cara penggunaan teknologi pendidikan. c. Menguasai tata cara penggunaan teknologi baik dengan cara tukar imformasi sesama dosen. Penyampaian ibu Asfiati sangat jelas, bahwa setiap dosen sudah mampu memanfaatkan teknologi pendidikan dan sudah berupaya memanfaatkannya untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas, dan selalu berupaya mengadakan perbaikan pengajaran yang diarahkan pada pengelolaan proses pembelajaran. Menurutnya kualitas pembelajaran meningkat yaitu adanya interaksi yang baik, kondusif, attention, dan tingkat bertanya mahasiswa berkembang. Hasil pembelajaranpun makin meningkat dimana hasil belajar seperti quis dan mid semester mencapai nilai rata-rata 75-90, jadi kognitif tergali, efektif, psikomotorik berkembang. Keluesan pendekatan pembelajaran terorganisir dan sistematis serta dinamis, tingkat kecermatan semakin teliti dan makin terfocus, hasil belajar berpengaruh dilihat dari nilai dan sikap mahasiswa.27 Strategi pembelajaran yang dilakukan dengan guru dan dosen menjadi salah satu indikator untuk mengukur kualitas pembelajaran. Didalamnya ada tiga strategi penyampaian dan strategi 27
2013.
Asfiati, Dosen STAIN Padangsidimpuan, Wawancara di Ruang Dosen Padangsidimpuan, tanggal 08 November
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 165
pengelolaan. Sejalan dengan strategi yang tiga ini, diadakan wawancara kepada Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Tarbiyah, seperti Ibu Zulhimm, Ibu Lelya Hilada, Ibu Reyendriani Fahmi, Bapak Muhammad Darwis, Bapak Ali Asrun, mereka memberikan jawaban yang sangat baik dan jelas, bahwa untuk tercapainya kualitas pembelajaran dan hasilnya meningkat harus melaksanakan tiga strategi tersebut. Maka mereka menyarankan agar setiap dosen melaksanakan strategi tersebut. Berdasarkan kajian dan penelitian para pakar pendidikan termasuk Wortruba and Wright mengidentifikasikan tujuh indikator pembelajaran yang epektif atau berhasil, diantaranya pengorganisasian kuliah dengan baik, komunikasi secara efektif, penguasaan mata kuliah dan hasil belajar mahasiswa yang baik. Maka indikator ini menjadi materi wawancara terhadap dosen dalam kaitannya dengan peran dosen meningkatkan kualitas pembelajaran, hasil yang ditemukan, bahwa dosen STAIN Padangsidimpuan khususnya jurusan tarbiyah telah melakukan indikator-indikator tersebut. Misalnya dalam pengorganisasian kuliah. Dengan baik yang meliputi perumusan tujuan, penentuan topik, kegiatan kelas, penugasan dan penilaian. Dalam komunikasi secara efektif yaitu pemakaian media, penyajian yang jelas. Dalam penugasan termasuk mengaitkan bahan kuliahnya dengan hal-hal yang baru dalam keilmuannya. Dalam hasil belajar mahasiswa dosen tetap menguasahakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Maka peran dosen memanfaatkant teknologi pendidikan dalam rangka pelaksanaan indikator-indikator diatas, agar tercapai kualitas pembelajaran cukup tinggi. Pada buku supervise pendidikan yang dikutip A. Sakertian dari pendapat Richey, bahwa ada lima variabel yang menunjukkan kualitas mengajar yang baik, diantaranya persiapan dan perencanaan mengajar dan pendayagunaan alat pelajaran. Indikator ini juga ditanyakan kepada beberapa dosen, apakah dosen mempersiapkan bahan kuliah dalam laptop dari jawaban-jawaban yang dikumpulkan ternyata para dosen sudah mempersiapkan bahan kuliah di laptop, kemudian ditanyakan disampaikan dengan memanfaatkan infocus. Jawaban dosen tidak sama, ada yang disampaikan pada setiap pertemuan dengan memakai infocus, ada yang kadang-kadang disampaikan dengan memakai infocus. Tapai dari jawaban-jawaban bapak dosen dan ibu dosen STAIN Padangsidimpuan menunjukkan bahwa mereka cukup berperan memanfaatkan teknologi penddikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini, diadakan juga wawancara kepada mahasiswa jurusan Tarbiyah dari setiap prodi dan setiap semester, karena mahasiswapun dapat menjadi bukti dan melihat bagaimana peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan, jawaban mahasiswa menunjukkan, bahwa dosen-dosen telah bersungguh-sungguh melaksanakan pembelajaran, erat dengan penilaian mahasiswa terhadap dosen. Karena ada beberapa indikator yang menjadi penilaian mahasiswa terhadap dosennya yang sangat tepat, antara lain:
166 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 1) Apakah dosen menyajikan bahan secara teratur? 2) Apakah dosen mempersiapkan diri untuk kelas ? 3) Apakah dosen menjelaskan yang perlu dipelajari? 4) Apakah kuliah memungkinkan diikuti dengan baik? 5) Apakah suara dosen cukup jelas? 6) Apakah dosen berkomunikasi penuh percaya diri? 7) Apakah isi kuliah dapat dipahami dengan baik? Dari pertanyaan-pertanyaan ini, menunjukkan bahwa dosen dapat memenuhinya dengan sedaya mampunya. Maka penilaian mahasiswa terhadap peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah baik. Hal ini kuatkan lagi dari jawaban-jawaban mahasiswa, bahwa dengan memanfaatkan teknologi pendidikan dapat memantapkan pengajaran, penyajian lebih jelas dan bermanfaat, dan mereka lebih aktif, disiplin serta partisifasi mereka lebih tinggi. Maka hasil yang mereka capai meningkat, seperti yang peneliti laksanakan, bahwa setiap penyampaian bahan kuliah memakai infocus, bahan kuliah itu sudah di olah, dan disesuaikan dengan buku-buku rujukan dan silabus. Selesai kuliah bahan tersebut dibagikan kepada mahasiswa, maka menurut tanggapan mahasiswa, sistem seperti ini sangat tepat, karena tidak hanya menyampaikan materi dan mendengarkannya saja, tapi ada hasilnya melalui tulisan dan menjadi lebih mudah dihafal. 1. Jenis-jenis teknologi pendidikan yang dimanfaatkan dosen di STAIN Padangsidimpuan adalah laptop, LCD Proyektor (Infocus), VCD, Wifi (Internet), Komputer, Overhead Projektor (OHP), Tape Recorder, Micro Teaching, dan Laboratorium Bahasa. 2. Peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan motivasi belajar di STAIN Padangsidimpuan cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jawaban dosen dan mahasiswa, bahwa motivasi itu melahirkan sikap-sikap yang positif dalam belajar yaitu sikap tanggap, hangat, antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, meningkatkan minat, semakin terdorong mencapai tujuan, merasa puas, kebutuhan belajar terpenuhi, muncul disiplin, merasa aman, sehingga senang mengikuti kuliah. 3. Peran dosen memanfaatkan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di STAIN Padangsidimpuan cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan standar kompetensi yang dikuasai, maka mahasiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran lebih efektif, lebih cermat dan lebih teliti, penguasaan mata kuliah dan hasil belajarnya meningkat.
Peran Dosen Memanfaatkan Teknologi…Tatta Herawati Daulae 167
DAFTAR PUSTAKA Hamzah. B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 109 1Dewi Salma Parawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 2
Moh. Uzer Usman, Didaktik Azas-Azas Menajar, (Bandung: Remajar Rosda Karya, 2000), hlm. 28 Imam Sukardi, dkk, Pilar Islam Bagi Pluralisme,( Solo: Tiga Serangkai, 2003), hlm. 110 http: // istana ilmu, com/ Pengaruh Teknologi Pendidikan dalam Lembaga Pendidikan dan Pelatihan/ html. Ibrahim, Teknologi Pendidikan, arti kawasan dan penerapannya di Indonesia, (Malang: IKIP Malang, 1995), hlm.1 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 396 Yusufhadhi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986) , hlm. 5 S. Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 1 Arif. S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: Raja Wali Press, 2009), hlm. 29-49 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajara (Bandung: Gemmars, 1982), hlm. 76 Mohammad Uzer Usman, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000) hlm 28 Tadjub, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Abdi Tama, 1994), hlm. 102 James P. Spreadly, Metode Ednografi (Yogyakarta: Tiara Wicana, 1997), hlm. 139-249
168 Tazkir Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2014 CURICULUM VITAE Nama lengkap
: Dra. Hj. Tatta Herawati Daulae, M.A.
Tempat Tanggal lahir
: Paringgonan, 23 Maret 1961
Pangkat
: Pembina (IV/a)
Jabatan
: Lektor Kepala
Alamat Rumah
: Jl. Mawar, Gang Selamat No. 6, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan. Telp. 081331329160
Mata Kuliah Wajib
: Media Pengajaran
Mata Kuliah yang Sering diasuh: Ulumul Hadist. Riwayat Pendidikan : 1. SDN 2. PGA N 4 tahun 3. PGA N 6 tahun 4. IAIN – SU Medan 5. Pascasarjana, IAIN Medan.