Panduan Input Website GTP2TP2O @2009 Penyusun: Hamid Patilima (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia) Kontributor: Sri Palupi (ECOSOC)
Diterbitkan oleh Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang Didukung oleh:
ICMC adalah lembaga swadaya masyarakat internasional yang didirikan pada Tahun 1951 untuk membantu dan memberikan layanan kepada pengungi, orang yang tercerabut dari tempat tinggalnya, korban trafficking, dan buruh migrant. ICMC memberikan prioritas kepada kelompok rentan, individu dan keluarga yang terpinggirkan yang tercerabut dari kelompok sosialnya dan bekerja untuk menemukan solusi yang berkelanjutan, bermartabat dan berkelanjutan. ICMC berrbasis di Geneva, Swiss dan telah memiliki kantor di lebih dari 20 negara dan aktif di lebih dari 80 negara di seluruh dunia. ICMC memulai kiprahnya di Indonesia pada September 1999 untuk memberi respon darurat terhadap kebutuhan dan perlindungan untuk masyarakat Timor Leste yang menjadi pengungsi. The American Center for International Labor Solidarity ACILS adalah perwakilan pengembangan internasional dan bantuan teknis dari Federasi Serikat Buruh Amerika (the American Federation of Labor-Congress of Industrial Organizations/AFL-CIO) yang terdiri atas 65 Serikat Buruh yang mewakili lebih dari 12 juta anggota. ACILS melakukan programnya di lebih dari 55 negara, dengan kantor-kantor yang berada di 24 negara termasuk di Indonesia. ACILS telah bekerja di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, dan sekarang telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100 mitra serikat buruh/pekerja serta LSM-LSM dari seluruh propinsi di Indonesia. Disamping program penanggulangan trafiking di Indonesia, ACILS juga bekerja untuk memperkuat kapasitas serikat buruh/pekerja independen dan LSM-LSM perburuhan.
PENGANTAR International Catholic Migration Commission (ICMC) The American Center for International Labor Solidarity (ACILS)
Dalam upaya pemberatasan tindak pidana perdagangan orang secara menyeluruh dan comprehensive dibutuhkan informasi yang memadai. Informasi tersebut akan membantu berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat untuk merumuskan dan menentukan tindakan yang tepat dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang yang terjadi. Ketepatan penanganan kejahatan ini memang menjadi persoalan besar, mengingat tindak pidana perdagangan orang merupakan kejahatan lintas batas. Dengan informasi yang akurat, kejahatan tindak pidana perdagangan orang dapat dicegah sedini mungkin. Begitu pula penanganan baik dari tingkat nasional, daerah bahkan luar negeri dapat dilakukan setepat mungkin. Telah menjadi komitmen berbagai pihak bahwa pendokumentasian dan pendataan terhadap persoalan tindak pidana perdagangan orang dan upaya penanganannya perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pendataan yang baik akan menghasilkan informasi yang baik dan sangat berguna bagi Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang untuk mengevaluasi kinerja mereka dan mengembangkan program dan kebijakan yang relevan. Saat ini dengan pilot program Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang kerja sama antara Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan International Catholic Migration Commission (ICMC) dan The American Center for International Labor Solidarity (ACILS) telah dikembangkan model pendataan dan pengumpulan informasi tentang tindak pidana perdagangan orang dan upaya penanganannya berbasis website. Dengan menggunakan website, maka gugus tugas pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang baik di tingkat daerah maupun nasional dapat langsung mengakses informasi dengan lebih cepat dan mudah. Dengan demikian diharapkan bahwa upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang yang selama ini terkendala oleh persoalan informasi dapat teratasi dengan menggunakan informasi yang ter-upload dalam website. Model informasi berbasis website tersebut tidak berdiri sendiri, tapi dikembangkan secara bersama-sama dengan dBase Pencatatan dan Pelaporan Penanganan Anak dan Perempuan Korban Kekerasan yang dikembangkan dalam pilot program kerja sama antara KNPP dan UNICEF. Data base tersebut berisi informasi tentang kasus-kasus kekerasan berbasis gender salah satunya adalah tentang tindak pidana perdagangan orang. Data yang ada dalam data base tersebut bersifat rahasia dan setelah melalui analisis dan rekapitulasi, baru dapat dipublikasikan ke dalam website.
Panduan ini disusun untuk membantu berbagai pemangku kepentingan dalam mengoperasikan webiste GTNP2TP2O. Informasi yang tercantum dalam panduan ini telah disempurnakan melalui pengamatan dari serangkaian pelatihan yang diselenggarakan di 8 kabupaten dan kota wilayah pilot program KNPP dan ICMC-ACILS. Ahirnya kami berharap pembelajaran dari program ini dapat memberikan dorongan dan inspirasi serta memperkuat partisipasi semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang secara lebih sistematis, terpadu, koordinatif dan menyeluruh.
International Catholic Migration Commission (ICMC) The American Center for International Labor Solidarity (ACILS)
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena akhirnya kita memiliki buku “ Panduan Pendataan Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang”, yang sudah lama kita nantikan sebagai panduan peraktis dalam penyusunan pencatatan dan pelaporan penanganan bagi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang ( TPPO ) berbasis website. Kita sudah meratifikasi yaitu Konvesi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi berikut kedua protokolnya yaitu Protokol untuk Mencegah, Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang Terutama Perempuan dan Anak dan Protokol Menentang Penyelundupan Migran melalui Darat, Laut dan Udara yang keduanya melengkapi Konvesi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi. Berbagai kebijakan dan program serta kegiatan telah dikembangkan untuk memberikan perlindungan terutama kepada perempuan dan anak dari TPPO, termasuk telah ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan antara lain UU.No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, UU.No.23 tahun 2004 tentang UU. Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan berbagai UU lainnya yang mendukung antara lain UU.21 tahun 2007 tentang Pemberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang, UU.No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, UU.No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU.No.13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, Peraturan Pemerintah No.9 tahun 2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau Korban TPPO dan Peraturan Presiden RI.No.69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO. Selanjutnya secara periodik Gugus Tugas Nasional harus memberikan laporan kepada Presiden, untuk itu diperlukan data dan informasi tentang pencegahan dan penanganan TPPO yang dikumpulkan dari tingkat akar rumput dan berbagai sumber lainnya. Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan selaku penjuru yang ditunjuk sebagai sekretariat Gugus Tugas mengkoordinasikan penyusunan laporan periodik ini. Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dengan dukungan dari berbagai kementerian terkait seperti Menko.Kesra, Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Mahkamah Agung, Kejaksaan agung dan Kepolisian RI serta lembaga dan LSM internasional yaitu ACILS/ICMC, UNICEF, UNFPA, IOM telah bersama-sama mengembangkan sistem data base tentang pelaporan dan penanganan korban TPPO. Melalui pengembangan sistem ini, diharapkan diperoleh data secara kuantitatif dan kualitatif yang sangat berguna bagi penyusuanan laporan periodik, pengembangan kebijakan dan penyusunan program dan kegiatan intervensi serta penyediaan sumber daya dan penganggaran yang lebih akurat untuk melakukan upaya pencegahan, perlindungan, pemulihan, pemulangan dan reintegrasi sosial bagi korban TPPO serta upaya pemajuan pelaksanaan hak asasi manusia khususnya bagi perempuan dan anak.
iii
Kepada khalayak kami mengucapkan selamat menggunakan buku panduan ini, semoga memenuhi harapan para pengguna sekalian. Ucapan Terima Kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada para penyusun serta khalayak yang memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan buku panduan ini.
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Deputi Bidang Perlindungan Anak
Dr. Surjadi Soeparman, MPH.
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA JALAN MERDEKA BARAT 15 TELP.3805563 – 3842638 FAX. 3805562 – 3805559 JAKARTA 10110
KATA SAMBUTAN Saya menyambut dengan baik atas diterbitkannya buku “Panduan
Pendataan Pencegahan dab Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang”, sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanganan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) khususnya bagi pengumpulan dan penyebarluasan ( diseminasi ) data dan informasi berbasis website yang sangat diperlukan oleh Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO di berbagai tingkatan. Negara Indonesia sangat peduli terhadap persoalan TPPO berbagai kebijakan secara nasional telah ditetapkan antara lain UU.No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang beserta peraturan perundang-undangan turunannya seperti PP.No.9 tahun 2008 tentang Tatacara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau Korban TPPO, Peraturan Presiden No.69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO dan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan No.01 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau Korban TPPO di Kabupaten/Kota. Untuk
lebih
mengefektifkan
pelaksanaan
upaya
pencegahan
dan
penanganan TPPO telah dibentuk Gugus Tugas sebagai lembaga koordinatif yang mempunyai fungsi antara lain mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan TPPO, melaksanakan advokasi, sosialisasi, pelatihan dan kerjasama, penegakan
hukum
dan
melaksanakan
pelaporan
serta
evaluasi.
Untuk
menjalankan fungsi pelaporan dan evaluasi diperlukan data dan informasi yang
v
dikumpulkan dari akar rumput dan sumber-sumber lain, maka untuk itu telah dikembangkan sistem pengumpulan dan penyerbarluasan ( diseminasi ) data dan informasi TPPO berbasis website dengan menggunakan alamat situs / website www.gugustugastrafiking.org Saya berharap dengan diterbitkannya buku panduan ini akan memberikan acuan bagi sekretariat gugus tugas dalam memberikan data dan informasi TPPO, baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk keperluan manajemen Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO di berbagai tingkatan. Akhirnya saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para penyusun materi buku “ Panduan Pendataan Pencegahan dan Penan-
ganan Tindak Pidana Perdaganan Orang”. Semoga upaya kita yang mulia dalam memerangi TPPO mendapat ridho dan lindungan dari Allah SWT.
DAFTAR ISI
hal Kata Pengantar ICMC – ACILS Kata Pengantar Deputi III Bidang Perlindungan Anak Kata sambutan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Daftar Isi Daftar Grafik Bab I Pendahuluan I Latarbelakang II Tujuan III Media Pengumpulan dan Publikasi Informasi IV Pengguna
i iii v vii ix 1 1 3 3 4
BAB II. Pedoman Pendataan I. Mekanisme Pengumpulan Data II Komponen Data III Format Data Kasus IV Format dan Isi Laporan V Catatan Penutup
5 5 7 14 14 15
BAB III. Pengorganisasian dan Pra syarat I Pengorganisasian 1. Pintu depan (frontend) 2. Pintu belakang (backend) II Pra-syarat III Syarat Pendukung
16 16 16 17 17 17
Bab IV Internet dan Website I Internet A. Kemunculan Internet B.Internet pada saat ini C. Budaya Internet D. Akses Internet E. Penggunaan Internet di tempat umum II Website
18 18 18 18 19 19 20 20
Bab V Menulis Berita I Persiapan Bahan Tulisan II Format Tulisan A. Judul B. Tempat C. Tanggal D. Kesimpulan E. Isi berita
24 24 25 25 25 25 25 26
vii
III IV
F. Himbauan G. Singkatan penulis Format Penulisan Proses Tik dan Edit
26 26 28 28
Bab VI Edit Gambar I Persiapan Gambar II Format Gambar A. Graphics Interchange Format B. Portable Network Graphics C. JPEG D. Adobe Flash III Edit Gambar
31 31 31 31 32 32 33 33
Bab VII Edit Video I Persiapan Materi Video II Edit Video
37 37 37
Bab VIII. Persiapan Akses Website I Pembuatan Akun Email II Pembuatan Akun di Youtube
42 42 48
Bab IX Publikasi Berita, Gambar dan Video I Komponen Website GTP2TP2O II Nama Pengguna (Username) dan Kata Sandi (Password) III Pengiriman dan Publikasi Berita Melalui Pintu Depan (Frontend) IV Pengiriman dan Publikasi Berita Melalui Pintu Belakang (Backend)
55 55 57 60 64
Daftar Pustaka Lampiran I
67 68
viii
DAFTAR GRAFIK hal Gbr.5.1. Naskah diblog Gbr.5.2. Pilih jenis dan ukuran huruf Gbr.5.3. Spasi dan Antara Spasi
30 31 31
Gbr.6.1. Start Adobe® Photoshop® CS2 Gbr.6.2. Adobe® Photoshop® CS2 Gbr.6.3. Membuka File Gambar Gbr.6.4. Folder Penyimpanan Gambar Gbr.6.5. Gambar Terpilih Gbr.6.6. Save File Gbr.6.7. Menentukan ukuran Gambar (pixel) Gbr.6.8. Tentukan Nama file dan folder penyimpanan file
36 36 37 37 37 38 38 38
Gbr.7.1. Start Windows Movie Maker Gbr.7.2. Windows Movie Maker Gbr.7.3. Impor File Video Gbr.7.4. File PRTA.mpg berhasil diimport Gbr.7.5. Drag file Gbr.7.6. Publish Movie Gbr.7.7. Nama file dan folder Gbr.7.8. Setting Movie Maker Gbr.7.9. Proses Publish
40 40 41 41 41 42 42 43 43
Gbr.8.1. Star Internet Explorer Gbr.8.2. www.yahoo.com Gbr.8.3. www.yahoo.co.id Gbr.8.4. Memilih Yahoo Indonesia Gbr.8.5. Tampilan Isian Yahoo Indonesia Gbr.8.6. Form isian Yahoo terisi Gbr.8.7. Layar Konfirmasi Gbr.8.8. Tampilan email Yahoo.Co.Id Gbr.8.9. Sign In “Yahoo Indonesia Gbr.8.10. Sign In telah terisi Gbr.8.11. Email Yahoo terakses Gbr.8.12. Email terbuka Gbr.8.13 Tampilan YouTube.Com Gbr.8.14. Sign Up Gbr.8.15. Akun YouTube Gbr.8.16. Akun YouTube sukses dibuat Gbr.8.16. Email Aktifasi Gbr.8.17. Akun YouTube Aktif Gbr.8.18. Persiapan Uploud File Video Gbr.8.19. Uploud Video
45 46 46 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55
ix
Gbr.8.20 Memilih file Video Gbr.8.21. Deskripsi Video Gbr.8.22. Edit Video Gbr.8.23. Lembar Panel Video Gbr.8.24. Waktu dan Lokasi Penerbitan Video
55 55 56 56 57
Gbr.9.1. Login Form Gbr.9.2. Form Pendaftaran Gbr.9.3. Konfirmasi Pendaftaran Gbr.9.4. Akun telah aktif Gbr.9.5. Edit Akun Gbr.9.6. Ketik Nama Pengguna dan Kata Sandi Gbr.9.7. Mengirim Artikel Gbr.9.8. Isi Artikel Gbr.9.9. Menerbitkan Gbr.9.10. Metadata Gbr.9.11. Gambar Gbr.9.12. Video Gbr.9.13. Administrator Gbr.9.14. Administartor GTP2TP2O Gbr.9.15. New Artikel
62 62 62 63 63 64 65 66 66 66 67 68 69 69 70
x
Bab I Pendahuluan
I
Latarbelakang Kejahatan perdagangan orang (trafficking) di Indonesia telah menjadi perhatian serius oleh berbagai pihak, karena tingginya angka kasus trafficking dan berkembangnya pola dan modus operandi yang dipakai oleh para pelaku. Perdagangan orang bisa saja terjadi pada saat perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau pada saat penerimaan. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan keuntungan mulai dari pemalsuan identitas dan dokumen, penjeratan hutang kepada korban atau keluarganya, ancaman dan penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan, atau memanfaatkan posisi rentan seseorang, atau melalui pemberian bayaran dan manfaat sehingga seseorang dapat diperdagangkan. Berbagai cara tersebut dilakukan kepada korban untuk tujuan mengeksploitasi korban atau mengakibatkan korban tereksploitasi. Sebagian besar eksploitasi terjadi dalam bentuk pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik lain serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, memindahkan atau mentransplantasi organ atau jaringan tubuh, dan memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain. Realitasnya, bentuk-bentuk perdagangan orang yang sekarang terjadi juga berkembang sangat beragam dan sebagian besar dialami oleh perempuan dan anakanak1 dan terjadi baik di kota-kota besar maupun di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tingginya tingkat kejahatan perdagangan orang dan semakin besarnya faktor yang memengaruhinya di Indonesia mendorong berbagai pihak terutama pemerintah Indonesia untuk segera menangani dan mencegahnya. Melalui Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2002, diterbitkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak, periode 2002 – 2007 yang menjadi dasar bagi pemerintah nasional dan daerah untuk menangani dan mencegah praktik perdagangan orang. Sejak saat itulah berbagai upaya pencegahan dan penanganan perdagangan orang dilakukan dengan lebih terfokus. Pada tahun 2004, pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) yang memiliki kedekatan substansi dan implementasinya dengan upaya penanganan perdagangan orang. Saat ini dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO), berbagai upaya penanganan dan pencegahan perdagangan orang baik di tingkat nasional maupun daerah telah memiliki kekuatan dan kepastian hukum. Undang-undang tersebut juga telah mengamanatkan berbagai upaya yang harus dilakukan untuk memberantas
1
Meskipun mulai diindikasi ada korban dari laki-laki
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
perdagangan orang oleh pemerintah dan masyarakat. Sejalan dengan Undang-Undang PPTPO, telah disahkan juga Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PPTKILN) dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Yang Terorganisasi) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Pengesahan Protocol To Prevent, Suppress And Punish Trafficking In Persons, Especially Women And Children, Supplementing The United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Protokol Untuk Mencegah, Menindak, Dan Menghukum Perdagangan Orang, Terutama Perempuan Dan Anak-Anak, Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Yang Terorganisasi). Dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 Tentang Pengesahan Protocol Against The Smuggling Of Migrants By Land, Sea And Air, Supplementing The United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut, Dan Udara, Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Yang Terorganisasi). Untuk memudahkan tata cara dan mekanisme pelayanan terpadu bagi saksi dan/atau korban tindak pidana perdagangan orang telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Dan Mekanisme Pelayanan Terpadu Bagi Saksi Dan/Atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang. Sedangkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 58 ayat (7) Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Selain itu juga telah ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI Nomor 01 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang di Kabupaten/Kota. Walaupun upaya pemberantasan perdagangan orang secara terfokus telah dilakukan sejak tahun 2002 di berbagai daerah oleh pemerintah daerah dan organisasi non pemerintah, namun hingga saat ini belum ada upaya yang terpadu dan efektif untuk mengumpulkan dan mempublikasikan informasi dan data tentang perdagangan orang termasuk data statistik tentang pola dan bentuk perdagangan orang, informasi tentang program dan kegiatan PTPPO serta penjelasan dan salinan undang-undang dan kebijakan PTPPO. Walaupun beberapa informasi tentang perdagangan orang dan penanganannya telah ditemukan, tapi biasanya hanya terbatas pada wilayah tertentu dan hanya berkenaan dengan bentuk-bentuk TPPO tertentu. Karena informasi tersebut tidak cukup tersedia, maka terkadang tindakan penanganan TPPO menjadi kurang efektif atau tidak akurat karena tidak didasarkan atas informasi yang tepat tentang kebutuhan yang sebenarnya. Selain itu, sharing informasi tentang kebijakan, program dan alat dan materi penyadaran publik akan meningkatkan upaya penanganan dan program dan akan mempermudah para pemangku kepentingan untuk mendukung kelompoknya dalam memberantas perdagangan orang. Hal ini juga mempengaruhi
2
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
upaya pemantauan dan evaluasi yang hendak dilakukan.
Kebutuhan akan sistem informasi dan database perdagangan orang sudah dirasakan sejak dulu, dan inisiatifnya juga sudah mulai disiapkan sejak beberapa tahun lalu oleh Gugus Tugas Nasional bekerja sama dengan International Catholic Migration Commission (ICMC)- The American Center for International Labor Solidarity (ACILS). Penyediaan sistem database yang menyeluruh tentang perdagangan orang akan sangat membantu pemerintah baik nasional maupun daerah dan organisasi non pemerintah di berbagai daerah dalam melakukan berbagai upaya pengelolaan program penanganan perdagangan orang baik untuk perencanaan, pelaksanaan, monitoring maupun evaluasi. Sistem database juga memungkinkan berbagai pihak untuk menyampaikan informasi dengan mudah mengenai perdagangan orang dan dapat diakses oleh orang lain dengan mudah. ACILS – ICMC dan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GTP2TP2O) dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI bekerja sama melalui berbagai kegiatan untuk mengupayakan sistem database perdagangan orang sampai pada akhirnya ada laporan tentang perdagangan orang di tingkat nasional berdasarkan data dari daerah. Kerja sama ini akan membuat model sistem pengelolaan data di 8 kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau, Jawa Barat dan Kalimantan Barat. Untuk mendukung upaya tersebut, maka dibutuhkan tindakan yang sistematis dengan menyediakan indikator yang disepakati dan sistem pengelolaan database yang efektif dan mudah diaplikasikan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan tindakan terkait perdagangan orang dimulai dari tingkat daerah sampai nasional. Sebagaimana amanah Pasal 25 Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 menyatakan bahwa “Pemantauan perkembangan pelaksanaan tugas oleh Gugus Tugas Pusat dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu, baik melalui koordinasi nasional, koordinasi pleno, koordinasi sub gugus tugas, dan koordinasi khusus, serta pemantauan langsung ke lapangan atau menggunakan sarana komunikasi yang tersedia.”Penyediaan website Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GTNP2TP2O) menjadi sarana komunikasi untuk memudahkan GTNP2TP2O dalam melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Dengan upaya ini diharapkan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dapat membuat laporan berdasarkan data dan informasi dari daerah dengan sistem online. II
Tujuan Tujuan dari panduan ini adalah untuk memudahkan anggota Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam akses, input, dan publikasi data dan informasi mengenai Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
III
Media Pengumpulan dan Publikasi Informasi Upaya pengumpulan data dan informasi pencegahan dan penanganan tindak pidana
3
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
perdagangan orang akan menggunakan dua media utama, yaitu Sistem Pengelolaan Kasus tentang Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dan di dalamnya termasuk tindak pidana perdagangan orang dan Website Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdangan Orang, Sistem Pengelolaan Kasus adalah sistem data yang telah dikembangkan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan bekerja sama dengan UNICEF dan digunakan oleh para pengelola data baik nasional maupun daerah untuk mengumpulkan informasi dan data tentang perempuan dan anak korban kekerasan serta upaya penanganannya, termasuk di dalamnya tentang tindak pidana perdagangan orang. Data yang dikumpulkan dengan sistem ini bersifat rahasia dan tidak untuk dipublikasikan secara umum. Namun demikian data tersebut akan direkapitulasi dan dapat dipublikasikan melalui berbagai media, salah satunya adalah melalui website www.gugustugastrafficking.org. Website www.gugustugastrafficking.org merupakan website resmi pemerintah Republik Indonesia yang berisi informasi tentang pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang di Indonesia. Website ini nantinya juga akan menjadi media publikasi berbagai informasi mengenai tindak pidana perdagangan orang dan upaya pencegahan dan penanganannya secara nasional. Informasi tersebut terdiri dari upaya pencegahan dan penanganan, kebijakan, gugus tugas, pilot program, referensi dan lain-lain. Termasuk di dalamnya adalah rekapitulasi data yang dikumpulkan melalui sistem pengelolaan kasus. Walaupun demikian, website ini baru menampilkan informasi dari beberapa daerah pilot program kerjasama ICMC-ACILS dan UNICEF dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Dengan demikian dibutuhkan komitmen dan partisipasi banyak pihak untuk meluaskan upaya pengumpulan informasi ini. Panduan ini dibuat adalah untuk membantu para pengelola data untuk meng-operasikan website www.gugustugastrafficking.org. IV
Pengguna Panduan ini dapat digunakan oleh siapa saja baik pemerintah maupun LSM yang ingin berpartisipasi dalam proses pengumpulan informasi dan data tentang penanganan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang di Indonesia baik di tingkat nasional maupun daerah. Namun demikian, pengguna panduan ini haruslah orang yang ditunjuk oleh gugus tugas setempat sebagai operator website atau anggota gugus tugas wakil dari sub gugus tugas yang memiliki informasi tentang penanganan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang.
4
BAB II Pedoman Pendataan Bagian ini menjelaskan tentang pedoman pengumpulan informasi dan data tentang pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang dan eksploitasi seksual komersial anak (ESKA). Pedoman pendataan mencakup mekanisme pengumpulan data; alur dan kesepakatan-kesepakatan, komponen data, format data kasus, format dan isi laporan serta lampiran-lampiran. Mekanisme pengumpulan data berarti tata cara pengumpulan data, pihak-pihak yang akan terlibat dalam pengumpulan data, bagaimana alurnya dari tingkat daerah sampai ke tingkat nasional, di mana saja pengumpulan informasi itu dilakukan dan di manakah pusat informasinya. Mekanisme juga mencakup kesepakatan-kesepakatan yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan informasi oleh para pencari dan pengelola data. Pada bagian ini juga dijelaskan tentang komponen-komponen data terkait pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang dan eksploitasi seksual komersial anak (ESKA). Komponen data yang akan dikumpulkan meliputi berbagai aspek baik dari segi korban, pelaku dan upaya-upaya pencegahan dan penanganannya. Di samping itu dijelaskan juga format data kasus dan format serta isi laporan. Dalam bagian ini juga dilampirkan form-form yang digunakan dalam proses pendataan. Pedoman pendataan ini telah diaplikasikan ke dalam salah satu isi dari dBase Pencatatan dan Pelaporan Penanganan Anak dan Perempuan Korban Kekerasan yang dikembangkan oleh program kerjasama antara Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dengan UNICEF. Pedoman ini diharapkan membantu para pemangku kepentingan baik nasional maupun daerah dalam mengumpulkan informasi dan data dengan menggunakan sistem pengelolaan ksus tentang perempuan dan anak korban kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang, I.
Mekanisme Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh setiap anggota gugus tugas, mulai dari anggota gugus tugas daerah sampai anggota gugus tugas nasional. Pengumpulan data oleh setiap anggota gugus tugas dilakukan dengan mekanisme dan alur sebagai berikut:
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Keterangan Alur Alur pengumpulan data dan informasi tersebut dilakukan dari unit teknis di tingkat daerah hingga nasional. 1. Proses pengumpulan data dikoordinir oleh sekretariat gugus tugas nasional, yang dalam hal ini adalah Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan (KNPP). KNPP dengan demikian menjadi pusat pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan atau manajemen data 2. Pengumpulan data dilakukan dengan format tertentu yang sudah disepakati (lihat format pendataan di bagian bawah) 3. Alur pengumpulan data akan berlangsung mulai dari unit teknis (seperti rumahsakit, puskesmas, shelter, dll) di tingkat kecamatan sampai ke sekretariat gugus tugas nasional, dengan mekanisme sebagai berikut: a. Unit teknis mengirimkan data ke dinas terkait yang menjadi anggota gugus tugas kabupaten/kota b. Masing-masing dinas yang menjadi anggota gugus tugas kabupaten/kota mengirimkan data ke sekretariat gugus tugas kabupaten/kota c. Sekretariat gugus tugas kabupaten/kota mengirimkan data ke sekretariat gugus tugas nasional, dengan tembusan ke sekretariat gugus tugas provinsi d. Unit teknis di tingkat provinsi mengirimkan data ke dinas terkait yang menjadi anggota gugus tugas provinsi e. Masing-masing dinas yang menjadi anggota gugus tugas provinsi mengirimkan data ke sekretariat gugus tugas provinsi f. Sekretariat gugus tugas provinsi mengirimkan data ke sekretariat nasional 4. Setelah data terkumpul, sekretariat gugus tugas nasional/KNPP bertanggung jawab mengkompilasi dan mengolah data yang ada 5. Data yang telah diolah dikembalikan lagi kepada semua anggota gugus tugas di tingkat nasional dan daerah 6. KNPP sebagai koordinator pendataan hanya bertanggung jawab sebatas pengumpulan dan pengolahan data. Analisa data dilakukan bersama oleh segenap anggota gugus tugas, dengan mekanisme sesuai dengan kesepakatan
6
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Kesepakatan Dalam proses pengumpulan data dengan menggunakan Sistem Pengelolaan Kasus sebagaimana disebutkan di atas, maka diperlukan kesepakatan-kesepakatan. Dari berbagai pelatihan yang melibatkan stakeholder baik nasional maupun daerah, munculah kesepakatan-kesepakatan tentang pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan Sistem Pengelolaan Kasus sebagai berikut: 1. KNPP sebagai koordinator pendataan dan bertanggung jawab dalam pengumpulan, kompilasi, pengolahan, analisa dan pendistribusian data yang sudah diolah kepada setiap anggota gugus tugas di pusat dan daerah 2. Ada kesepakatan tertulis antara Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, KNPP 3. Pengumpulan/pengiriman data oleh anggota gugus tugas ke KNPP dapat dilakukan setiap hari/minggu/bulan, sementara distribusi hasil olah data dari KNPP ke setiap anggota gugus tugas nasional dan sekretariat gugus tugas daerah dilakukan setiap tiga/empat bulan 4. Dinas/badan di tingkat kabupaten/kota yang menjadi sekretariat gugus tugas kabupaten/kota berperan sebagai koordinator pendataan di tingkat kabupaten/kota 5. Dinas/badan di tingkat provinsi yang menjadi sekretariat gugus tugas kabupaten/kota berperan sebagai koordinator pendataan di tingkat provinsi 6. Setiap anggota gugus tugas nasional bertanggung jawab untuk mengumpulkan data terkait dengan bidang kerjanya dan mengirimkan data tersebut pada KNPP untuk dikompilasi, baik data mentah maupun data yang sudah diolah 7. Setiap anggota gugus tugas daerah (kabupaten/kota dan provinsi) bertanggung jawab untuk mengumpulkan data terkait dengan bidang kerjanya dan mengirimkan data tersebut pada sekretariat gugus tugas daerah (kabupaten/kota dan provinsi) 8. Setiap anggota gugus tugas (nasional dan daerah) membentuk tim pendataan dan menunjuk satu orang koordinator pendataan yang bertanggung jawab atas proses pengumpulan data di setiap anggota gugus tugas. Satu orang koordinator ini bekerja purna waktu berdasarkan SK 9. Ada forum bersama untuk analisis data, baik di Gugus Tugas Nasional maupun Gugus Tugas Daerah 10. Penyusunan laporan dikoordinir oleh sekretariat gugus tugas. II.
Komponen Data Data yang dijelaskan dalam bagian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan secara langsung dari sumber informasi utama dan berisi informasi tentang korban, pelaku, gugus tugas, program dan kegiatannya, penanganan kasus, shelter, komunitas pendukung, mitra, pengaduan, agensi tenaga kerja, dan narasi atau kesaksian. Sedangkan data sekunder berisi informasi tentang peraturan perundangan, instrumen internasional, layanan, berita dari media, siaran pers, hasil riset/ kajian dan lain-lain. Data mengenai korban dan pelaku tindak pidana perdagangan orang dikumpulkan melalui Sistem Pengelolaan Kasus tentang Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Data ini bersifat rahasia dan tidak bisa langsung dipublikasikan melalui website. Data tersebut harus direkapitulasi terlebih dahulu baru kemudian dapat dipublikasikan dengan tidak menampilkan identitas korban atau saksi.
7
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Sedangkan komponen data lainnya bisa dikumpulkan langsung melalui upload ke website dan sekaligus dipublikasikan di dalam website tersebut. Secara detil komponen data yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut: 1.
Data Primer (Yang Dikumpulkan dan Diolah oleh Segenap Tim Pendataan Anggota Gugus Tugas) a. Korban 1) Dewasa Laki-laki Perempuan 2) Anak-anak Laki-laki Perempuan 3) Bayi Laki-laki Perempuan b. Pelaku atau kelompok sasaran yang diindikasikan sebagai pelaku 1) Calo/ sponsor/ mak comblang 2) PPPTKIS/ PJTKI/ agency tenaga kerja 3) Oknum pegawai/ aparat pemerintah 4) Majikan/ pengguna 5) Pemilik bordil 6) Pemilik hotel/ losmen/ akomodasi lainnya 7) Pemilik panti pijat/ spa/ salon/ lainnya 8) Keluarga / kerabat 9) Lainnya, sebutkan c. Gugus tugas, program dan kegiatan (nasional, provinsi dan daerah) 1) Anggota gugus tugas dan sub gugus tugas (termasuk orang-orang yang mendapat mandat) 2) Sub Gugus Tugas Bidang Pencegahan: - Program, Kegiatan, Anggaran - Status Pelaksanaan Program/kegiatan (belum dilaksanakan, sedang berjalan, telah berakhir) - Capaian dan Evaluasi 3) Sub Gugus Tugas Bidang Rehabilitasi Kesehatan - Program, Kegiatan, Anggaran - Status Pelaksanaan Program/kegiatan (belum dilaksanakan, sedang berjalan, telah berakhir) - Capaian dan Evaluasi 4) Sub Gugus Tugas Bidang Rehabilitasi Sosial, Pemulangan dan Reintegrasi - Program, Kegiatan, Anggaran - Status Pelaksanaan Program/kegiatan (belum dilaksanakan, sedang berjalan, telah berakhir) - Capaian dan Evaluasi 5) Sub Gugus Tugas Bidang Norma dan Penegakan Hukum - Program, Kegiatan, Anggaran
8
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
-
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j
Status Pelaksanaan Program/kegiatan (belum dilaksanakan, sedang berjalan, telah berakhir) - Capaian dan Evaluasi 6) Sub Gugus Tugas Bidang Program Khusus (Partisipasi Anak dan PESKA) - Program, Kegiatan, Anggaran - Status Pelaksanaan Program/kegiatan (belum dilaksanakan, sedang berjalan, telah berakhir) - Capaian dan Evaluasi Sub Gugus Tugas Bidang Kerjasama dan Koordinasi - Program, Kegiatan, Anggaran - Status Pelaksanaan Program/kegiatan (belum dilaksanakan, sedang berjalan, telah berakhir) - Capaian dan Evaluasi Penanganan kasus/tindakan hukum 1) Kasus non litigasi 2) Kasus yang dilaporkan 3) Kasus yang tengah diproses 4) Kasus yang sudah diputuskan (menggunakan UU apa?) 5) Kasus yang dalam proses upaya hukum 6) Kasus yang mempunyai kekuatan hukum tetap Shelter/Rumah Aman 1) Nasional 2) Provinsi 3) Kabupaten/kota Komunitas pendukung/inisiatif lokal 1) Di daerah pengirim 2) Di daerah transit 3) Di daerah tujuan Mitra 1) NGO internasional 2) NGO nasional 3) NGO lokal 4) Lembaga donor 5) Lembaga kemasyarakatan 6) Lembaga akademisi/universitas Pengaduan 1) Tentang korban 2) Tentang pelaku (perorangan) 3) Tentang organisasi/jaringan pelaku Agensi tenaga kerja/ PJTKI/ PPTKIS 1) PPTKIS/ PJTKI terdaftar 2) PPTKIS/ PJTKI bermasalah/ilegal 3) Calo/ Sponsor/ tekong/ mak comblang 4) Biro jasa/ biro jodoh Narasi/kesaksian 1) Korban dan atau keluarga korban 2) Pendamping korban
9
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
3) 4)
Pelaku Masyarakat
Komponen Data Korban : 1. Nama 2. Jenis kelamin 3. Umur/tempat-tgl lahir 4. Alamat/daerah asal 5. Kewarganegaraan 6. Agama 7. Pendidikan 8. Status perkawinan (belum menikah, menikah, janda) 9. Nama suami/istri 10. Nama orang tua 11. Pekerjaan orang tua (bagi yg belum menikah) 12. Pekerjaan suami/istri (bagi yg sudah menikah) 13. Jumlah anak yg jadi tanggungan (bagi yg sudah menikah) 14. Tempat tujuan trafiking: a. Dalam negeri (kota/kabupaten/provinsi) b. Luar negeri (sebutkan kota dan negaranya) 15. Bentuk trafiking: a. pekerja seks b. PRT c. pekerja migran d. Penari e. Penghibur f. pertukaran budaya g. pengantin pesanan h. pekerjaan terburuk/buruh anak i. Penjualan/penyelundupan bayi j. penjualan organ tubuh k. Penyelundupan orang 16. Pelaku: a. sponsor/calo b. PPTKIS/agency c. Oknum aparat pemerintah d. Majikan e. pemilik bordil f. saudara/kerabat g. Lainnya 17. Pendamping 18. Alasan utama meninggalkan rumah/latar belakang menjadi korban : a. Konflik dengan keluarga b. Konflik dengan suami c. Alasan ekonomi (pekerjaan dan pendapatan) d. Terjerat hutang e. Konflik pribadi 19. Kondisi/ Dampak trafiking/ ESKA:
10
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
20.
21.
22. 23.
a. luka fisik b. cacat fisik c. trauma psikologis/ depresi/ gangguan jiwa d. Penyakit e. kerugian ekonomi f. kematian (dijelaskan secara detil kondisi korban) Penanganan yang (sudah) diberikan: a. Medis (VeR, perawatan lebih lanjut, rekaman medis) b. Psikologis (VeR, perawatan lebih lanjut, rekaman medis) c. Pemulangan d. Bantuan hukum e. Bantuan ekonomi f. Bantuan pendidikan (formal/ informal) Status penanganan hukum: a. diproses di kepolisian b. diproses di pengadilan c. sudah diputuskan d. dalam proses upaya hukum, memiliki kekuatan hukum tetap Lembaga/ Individu yang menangani/ melaporkan: Narasi kronologis
Komponen Data Pelaku (Personal) 1. Nama 2. Jenis kelamin 3. Umur/ tempat tgl lahir 4. Alamat/ daerah asal 5. Agama 6. Kewarganegaraan 7. Status perkawinan 8. Pendidikan 9. Pekerjaan 10. Hubungan dengan korban: a. Orang tua b. Saudara dekat c. Tetangga dekat d. Tidak dikenal/ di luar komunitas 11. Modus trafiking (migrasi, jeratan hutang, dll. Lihat UU.No.21 tahun 2007) 12. Negara/ daerah tujuan trafiking 13. Bentuk trafiking a. Pekerja seks b. PRT c. Pekerja migran (dirinci) d. Penari e. Penghibur, pertukaran budaya pengantin pesanan f. Pekerjaan terburuk/buruh anak g. Penjualan bayi h. Penjualan organ tubuh
11
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
14. Status penanganan hukum: a. Non litigasi b. Diproses di kepolisian c. Diproses di kejaksaan d. Diproses di pengadilan e. Sudah diputuskan f. Dalam proses upaya hukum 15. Peraturan Perundangan yang diterapkan 16. Posisi dalam kasus: a. Perekrut/ b. Penampung/ c. Pengangkut/ d. Pengguna/ e. Pengirim/ f. Pemalsu dokumen/ g. Pemanfaat h. Pembeli) 17. Jumlah korban dalam kasus 18. Narasi kronologi/ sejarah kasus Komponen Data Pelaku Lembaga/Organisasi (termasuk PJTKI/ PPTKIS) 1. Nama Lembaga 2. Nama pemilik 3. Nama Pimpinan 4. Izin Operasi 5. Tanggal didirikan 6. Lokasi 7. Alamat: 8. Wilayah Operasi 9. Jumlah Karyawan 10. Modus trafiking (migrasi, jeratan hutang, dll) 11. Negara/daerah tujuan trafiking 12. Bentuk trafiking (lihat rincian di atas) 13. Bentuk trafiking a. Pekerja seks b. PRT c. Pekerja migran (dirinci) d. Penari e. Penghibur, pertukaran budaya pengantin pesanan f. Pekerjaan terburuk/buruh anak g. Penjualan bayi h. Penjualan organ tubuh 14. Status penanganan hukum: a. Non litigasi b. Diproses di kepolisian c. Diproses di kejaksaan d. Diproses di pengadilan
12
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
15. 16.
17. 18. 2.
e. Sudah diputuskan f. Dalam proses upaya hukum Peraturan Perundangan yang diterapkan Posisi dalam kasus: a. Perekrut/ b. Penampung/ c. Pengangkut/ d. Pengguna/ e. Pengirim/ f. Pemalsu dokumen/ g. Pemanfaat h. Pembeli) Jumlah korban dalam kasus Narasi kronologi/ sejarah kasus Data Sekunder (Yang langsung bisa dipublikasikan di Website) Komponen data sekunder di bawah ini bisa langsung diupload dan dipublikasikan ke dalam website Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. a. b. c. d.
e. f.
g. h.
i.
j.
Peraturan perundangan Instrumen internasional dan kutipan pasal Layanan untuk Korban : SOP dan SPM Ragam Layanan 1) Medis 2) Psikologis 3) Bantuan hukum/ legal 4) Pendidikan dan ketrampilan 5) Ekonomi Berita dari media Siaran Pers dari Gugus Tugas Penanganan kasus/ tindakan legal 1) Yang dilaporkan 2) Yang tengah diproses 3) Yang sudah diputuskan 4) Yang dalam proses upaya hukum Hasil riset/ kajian PPT (Nomor telepon dan alamat): 1) Nasional 2) Provinsi 3) Kabupaten/ kota Data statistik/ kuantitaif (hasil olah data): 1) Terkait korban 2) Terkait pelaku 3) Jumlah kasus yg ditangani secara legal 4) Bentuk-bentuk trafiking 5) Lainnya Bahan kampanye/ sosialisasi/ pendidikan :
13
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
1) Film 2) Modul Pendidikan/ pelatihan 3) Leaflet, flyer, poster, dll 4) Musik 5) Bahan cetak (komik, majalah, dll) k. Dokumen RAN, RAD l. Event : pelatihan, lomba, dll m. Profil Gugus Tugas (struktur, mekanisme, uraian tugas, alamat) III. Format Data Kasus Pendataan dengan format tertentu hanya dilakukan untuk data kasus, yang mencakup: 1. Data korban 2. Data pelaku personal 3. Data pelaku lembaga/ organisasi Format pendataan ini bisa dilihat di bagian lampiran. Format ini bisa diprint dan diisi secara manual (dengan tulisan tangan) atau bisa langsung diisi secara digital (diketik di komputer). Petugas pendataan selanjutnya akan memasukkan data yang diisi secara manual ini ke dalam komputer. Segenap tim pendataan di setiap anggota gugus tugas menggunakan format pendataan terlampir untuk mendata kasus. Dengan format data yang sama akan memudahkan pengolahan dan analisa data. Pengumpulan data kasus ini dilakukan dengan mekanisme dan alur yang sama sebagaimana tertuang dalam bagian I di atas. IV. Format dan Isi Laporan 1. Pendahuluan: berisi ringkasan laporan, yg terdiri dari: a) gambaran singkat lembaga/ gugus tugas yang menulis laporan, b) kondisi umum terkait dengan pelaksanaan program penghapusan TPPO dan ESKA, c) ruang lingkup laporan, d) kesimpulan sementara 2. Metodologi: menjelaskan metode yang digunakan dalam pengumpulan data. Beberapa hal yg perlu dipaparkan dalam bagian ini, diantaranya: a. Bagaimana tim bekerja dalam pengumpulan data dan penyusunan laporan b. Metode/ prosedur pengumpulan data c. Kendala yang dihadapi d. Parameter/ acuan/ referensi yang digunakan (undang-undang nasional, hukum internasional/ instrumen HAM, dll) untuk menganalisa data e. Daftar tempat/ lokasi/ lembaga yang didatangi/ memberikan kontribusi dalam hal data Latar belakang masalah (TPPO dan ESKA): gambarkan secara garis besar kondisi masalah yang dihadapi terkait dengan TPPO dan ESKA, baik secara kualitatif (terkait dengan kualitas masalah) maupun kuantitatif (terkait dengan jumlah atau perkembangan kasus) beserta upaya-upaya penanganan yang dilakukan 3. Temuan-temuan yang didapat, yang disusun berdasarkan : a. Temuan dan analisa data di setiap bidang (pencegahan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial-pemulangan-reintegrasi, norma & penegakan hukum, program khusus, kerjasama & koordinasi): setiap sub gugus tugas yang menangani setiap bidang memaparkan temuan datanya, baik data
14
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
4.
primer (yang dikumpulkan sendiri) maupun data sekunder (yang didapat dari lembaga lain), baik data kuantitatif maupun data kualitatif b. Analisa data secara keseluruhan dalam hal penghapusan TPPO dan ESKA, dengan melihat kecenderungan data yang ada di setiap bidang Kesimpulan dan rekomendasi pada pihak yang menerima laporan, terdiri dari: a. Kesimpulan khusus untuk setiap bidang b. Kesimpulan umum (terkait dengan keseluruhan kerja penghapusan TPPO dan ESKA) c. Rekomendasi khusus untuk setiap sub gugus tugas d. Rekomendasi umum untuk segenap gugus tugas
IV. Catatan Penutup Pendataan yang dilakukan dengan sistem yang baik dan dikerjakan secara berkesinambungan akan menghasilkan data akurat yang berfungsi: 1. Mendukung tindakan efektif dalam hal penanganan korban, dalam bentuk: a. Bantuan mendesak untuk menyelamatkan korban (pencarian, pemulangan, bantuan material, dll) b. Penanganan untuk pemulihan (medis, psikologis, dll) c. Tindakan legal 2. Mendukung tindakan efektif dalam hal pemantauan, yang diarahkan untuk : a. Mengawasi dan memastikan hukum dipraktekkan sesuai ketentuan b. Kampanye dan publikasi untuk membangkitkan kesadaran publik c. Memperkukuh ketahanan masyarakat 3. Mendukung tindakan efektif dalam membongkar jaringan pelaku, terutama dalam hal penyusunan rekaman sejarah, modus, pola, keluasan masalah dan dampaknya bagi korban, keluarga korban dan masyarakat pada umumnya 4. Sebagai basis bagi penyusunan program dan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran 5. Sebagai tolok ukur kinerja para anggota gugus tugas, khususnya dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Kuantitas dan kualitas data yang dihasilkan oleh setiap anggota gugus tugas dapat menjadi tolok ukur kinerja anggota gugus tugas yang bersangkutan, khususnya dalam hal transparansi dan akuntabilitas
15
BAB III Pengorganisasian dan Pra-syarat
Dalam pengelolaan website Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GTNP2TPP2O), diatur tentang pengorganisasian akses website. Pengorganisasian akses website berarti pengaturan tentang pihak-pihak yang bisa melakukan pengumpulan, input, analisis dan publikasi data dan informasi. Pengelolaan website GTNP2TP2O juga mensyaratkan beberapa kondisi dan membutuhkan perangkat yang memenuhi syarat pendukung. I.
Pengorganisasian Untuk memudahkan pengumpulan, input, analisis, dan publikasi data dan informasi mengenai pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, perlu ada suatu mekanisme. Dalam website GTNP2TP2O, Anggota dan Staf Sekretarit yang diberi akses untuk input dan publikasi data dan informasi disebut “User”. User adalah pengunjung yang telah melakukan proses login (memasukan “Nama Pengguna” (username) dan “Kata Sandi” (password) melalui modul formulir login pada pintu depan atau melalui jendela administrator (pintu belakang). Artinya, user adalah orang yang telah terdaftar pada website dan telah diotorisasi oleh Kepala Sekretariat1 Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang2. Pada web GTP2TP2O, user dibagi atas dua kelompok akses yaitu: akses melalui pintu depan (frontend) dan pintu belakang (backend). 1.
1
Pintu depan (frontend)3 Akses melalui pintu depan terdiri atas: a. Registered – adalah user yang dapat melakukan proses pengiriman web link dan mengedit profilnya sendiri, seperti mengganti password, nama dan lainlain. Merupakan user yang paling rendah. b. Author – merupakan user yang mempunyai hak seperti user register serta mempunyai hak tambahan untuk mengirim berita serta mengedit berita yang ia kirim sendiri. Tidak berhak mengedit berita dari user lain. User setingkat dari user registrasi. c. Editor – mempunyai hak seperti user author, akan tetapi kelebihannya adalah dapat mengedit berita, baik kiriman diri sendiri maupun orang lain. d. Publisher – kelebihan user ini adalah dapat mempublikasikan berita yang dikirim oleh user, sehingga berita dapat tampil di halaman depan, selain
Sesuai Pasal 11 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang bahwa “... Kepala Sekretariat yang secara fungsional bertanggungjawab kepada Gugus Tugas pusat dan secara administratif bertanggungjawab kepada Menteri.” 2 Secara teknis, Kepala Sekretariat dibantu oleh seorang “Administrator” untuk mengaktifkan “Akun” (Nama Pengguna dan Kata Sandi). 3 Yuhefizar, S.Kom, dkk, (2006), Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal 84-86
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
mempunyai hak seperti user editor. 2.
II.
Pintu belakang (backend) Akses melalui pintu belakang terdiri atas: a. Manager – user yang dapat melakukan akses terhadap: media manager; mengedit menu; melihat statistik website; dan mengelola isi website. b. Administrator – user yang dapat melakukan akses terhadap: media manager; mengedit menu; menu user; frontpage manager; komponen; mambot; statistik website; mengelola content; trash manager; menambah menu; archive manager (manajer arsip); dan modul. c. Super administrator – user yang mempunyai segala hak yang dimiliki oleh user. Selain itu, mempunyai kelebihan dalam mengakses menu global checkin, yaitu hak yang tidak dipunyai oleh user lainnya.
Pra-syarat Ada beberapa pra-syarat yang perlu dipenuhi, supaya web GTP2TP2O dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Prasyarat yang dimaksud adalah sebagai berikut, adanya: 1. Komitmen dari semua Anggota dan Sekreariat Gugus Tugas bahwa data dasar sebagai rujukan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 2. Perangkat yang dapat digunakan oleh semua pihak yang terlibat dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang. 3. Panduan dalam mengumpulkan dan menginput data dan informasi mengenai pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang. 4. Sumber daya manusia yang terlatih dan bekerja untuk kepentingan terbaik korban. 5. Dana yang cukup untuk pembaharuan data dasar4. 6. Kode etik untuk menjaga kerahasiaan data klien (korban).
III. Syarat Pendukung Untuk membuat dan mengirim berita, edit dan video ke website Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dibutuhkan beberapa syarat pendukung. Syarat dimaksud adalah komputer atau notebook atau netbook tersambung dengan line internet. Untuk Personal Computer (PC) atau notebook atau netbook yang dianjurkan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor – minimal 750 MHz atau lebih; 2. RAM – minimum Microsoft® Windows XP 512 MB (dianjurkan 1000 MB); 3. Mouse – mempunyai 2 tombol atau lebih; 4. Monitor – dengan resolusi 1024-768 atau 1280-800 pixel; 5. Windows atau linux; 6. Microsoft® Office Word (semua versi); 7. Adobe® photoshop® CS2 (versi di atas); 8. Adobe® Acobat® 8 professional (versi di atas) 9. Windows® Movie Maker; dan 10 Internet Explorer®6 atau Internet Explorer®7 atau Internet Exlorer®8 atau Mozilla FirefoxTM 3 atau Opera. 4
Anggaran untuk penggelolaan data 30% dari total proyek.
17
Bab IV Internet dan Website
I
Internet1 Menurut Wikipedia, secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan 'interconnected-networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. A. Kemunculan Internet Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada. B. Internet pada saat ini
Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja) Internet dilindungi oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan pembicaraan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan 1
Bahan tentang “INTERNET” bersumber dari “WIKIPEDIA”.
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, perkongsian file (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak layanan yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya layanan terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger. Beberapa layanan Internet populer yang berdasarkan sistem Tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella. C. Budaya Internet Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim. Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government. D. Akses Internet Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang akses Internet dan penetrasi PC masih juga rendah lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet, cybercafe, hotspot, dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus dan di kantor.
19
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Selain menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel tergantung dari operator (Simpati, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang diunduh. E. Penggunaan Internet di tempat umum Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk perpustakaan, dan kafe internet/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat umum yang menyediakan pusat akses internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web. Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses internet. II
2
Website2 Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)3 atau subdomain di World Wide
Bahan tentang “WEBSITE” bersumber dari “WIKIPEDIA”
3
Nama domain (domain name) adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai IP address. Nama domain ini juga dikenal sebagai sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya "wikipedia.org". Nama domain kadang-kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat website. Pada awalnya nama domain hanya dapat dituliskan dengan ke-26 abjad Latin, namun saat ini telah dimungkinkan untuk menggunakan abjad asing dengan Internasionalisasi nama domain. Sistem nama domain (DNS) adalah aturan yang dipakai dalam sistem penamaan dari nama domain ini. Domain kelas-atas Generiks Tidak bersponsor .biz .com .edu .gov .info .int .mil .name .net .org Bersponsor .aero .cat .coop .jobs .mobi .museum .pro .tel .travel Infrastruktur .arpa .root Startup phase .asia Diusulkan .berlin .bzh .cym .gal .geo .kid .kids .mail .nyc .post .sco .web .xxx Dihapus .nato Dipesan .example .invalid .localhost .test Pseudo-domain .bitnet .csnet .ip .local .onion .uucp Tidak resmi see Alternative DNS roots
20
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi "beranda", "halaman muka"), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain. Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar. Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut. Penemu Website adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee4, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud 4
Sir Timothy John "Tim" Berners-Lee, KBE (TimBL atau TBL) (lahir di London, Inggris, 8 Juni 1955) adalah penemu World Wide Web dan ketua World Wide Web Consortium, yang mengatur perkembangannya. Pada 1980, ketika masih seorang kontraktor bebas di CERN, Berners-Lee mengajukan sebuah proyek yang berbasiskan konsep hiperteks (hypertext) untuk memfasilitasi pembagian dan pembaharuan informasi di antara para peneliti. Dengan bantuan dari Robert Cailliau dia menciptakan sistem prototipe bernama Enquire. Setelah meninggalkan CERN untuk bekerja di John Poole's Image Computer Systems Ltd, dia kembali pada 1984 sebagai seorang rekan peneliti. Dia menggunakan ide yang mirip yang telah dia gunakan pada Enquire untuk menciptakan World Wide Web, di mana dia mendesain dan membangun browser yang pertama (bernama WorldWideWeb dan dikembangkan dalam NeXTSTEP) dan server web pertama yang bernama httpd. Situs web pertama yang dibuat Berners-Lee (dan oleh karena itu ia juga merupakan situs web pertama) beralamat di http://info.cern.ch/ (telah diarsip) dan dimasukkan online untuk pertama kalinya pada 6 Agustus 1991.
21
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang. Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menujukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink yang menghubungkan ke website lain, jadi, kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara. Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa Personal Computer, Laptop Computer, PDA ataupun Cellphone. Sebuah website dibuat di dalam sebuah sistem komputer yang dikenal dengan Web Server, juga disebut HTTP Server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman-halaman yang diperlukan untuk merespon permintaan dari user. Apache adalah bahasa program/software yang biasa digunakan di dalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet Information Server (IIS). Sebuah Website statik, adalah salah satu bentuk website yang isi di dalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk diupdate secara berkala, dan biasanya dirawat secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan perawatan website. Kategori dimaksud adalah : 1. Elemen 1 Text Editor. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, HTML diubah di dalam program editor ini. 2. Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, situs diedit menggunakan GUI (Graphical User Pada 1994, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology. Hingga kini, Berners-Lee masih tetap rendah hati dan tidak berkeinginan untuk mendapatkan status populer. Banyak yang masih tidak mengetahui kekuatan karya pria ini, World Wide Web. Salah satu kontribusi terbesarnya dalam memajukan World Wide Web adalah dengan tidak mempatenkannya sehingga masih dapat digunakan secara bebas. Pada 16 Juli 2004 dia diberi gelar kehormatan KBE oleh Ratu Elizabeth II sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.
22
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Interface) dan format HTML ini secara otomatis digenerate oleh editor ini. 3. Elemen 3 Editor yang sudah memiliki template, contohnya Rapidweaver dan iWeb, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya langsung ke web server secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih template yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan sekejap mereka sudah dapat membuat website tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML. Sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala, informasi di dalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung di antara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang user. Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dynamic, beberapa di antaranya adalah ColdFusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk di dalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga secara periodik digenerate, atau, apabila ada keadaan dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan digenerate, hal ini untuk menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga. Plugin tersedia untuk menambah banyaknya fitur dan kemampuan dari web browser, plugin ini dipakai untuk membuka content yang biasanya berupa cuplikan dari gambar bergerak (active content) contohnya adalah Flash, Shockwave atau applets yang ditulis dalam bahasa JAVA. Dynamic HTML juga menyediakan untuk user supaya dia bisa secara interaktif dan realtime, mengupdate di web page tersebut (catatan; halaman yang dirubah, tak perlu diload atau direloaded agar perubahannya dapat dilihat), biasanya perubahan yang dilakukan mereka memakai DOM dan Javascript yang sudah tersedia pada semua Web Browser sekarang ini. Seperti yang tertulis di atas, di luar sana ada beberapa perbedaan dalam penulisan dari terminologi website. Walaupun ¨Website¨ sudah secara umum dipakai, namun untuk Associated Press Stylebook, Reuters, Microsoft, academia, dan kamus-kamus yang ada, penulisan yang mereka pakai adalah dengan menggunakan 2 kata, yaitu Web site. Hal ini karena ¨Web¨ bukanlah terminologi umum, namun ia adalah kependekan dari World Wide Web.
23
Bab V Menulis Berita I
Persiapan Bahan Tulisan Pada bab ini, memfokuskan bagaimana membuat sebuah berita atau artikel atau laporan yang layak dimuat di website GTNP2TP2O? Untuk menghasilkan sebuah berita atau artikel atau laporan yang layak ditampilkan di Website tidak hanya ditentukan oleh keterampilan yang dimiliki oleh penulis, namun juga bahan yang akan ditulis atau diwartakan. Bahan-bahan yang dimaksud adalah catatan rapat, catatan kegiatan, catatan kunjungan, dan atau bahan lain dalam bentuk tertulis, seperti laporan, buku, majalah, koran, dan lain-lain. Pengumpulan bahan tulisan harus dilakukan oleh satu staf yang ditugaskan untuk meliput. Kegiatan liputan dan atau pengumpulan bahan tulisan layaknya seperti yang dilakukan oleh para jurnalis dari media massa. Jangan khawatir, bahwa kita tidak mampu seperti jurnalis. Akan tetapi, apabila kita sering berlatih dan berlatih, masalah ini mudah diatasi. Supaya kita mudah dalam mempersiapkan bahan tulisan, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Pastikan kita mempunyai undangan untuk menghadiri suatu kegiatan, misalnya Undangan Seminar Sosialisasi Undang-Undang PTPPO. Jika kita ada undangan, maka minimal sudah ada beberapa data dan informasi yang dapat dijadikan bahan tulisan. Selain itu, pastikan kita membawa alat tulis, alat perekam, dan kamera (jika ada). 2. Hadir tepat waktu, supaya kita dapat mengetahui semua proses kegiatan. Tujuannya, kita dapat mengikuti apa yang disampaikan oleh “Pejabat” yang membuka atau meresmikan acara tersebut. Pernyataan pejabat tersebut dapat dijadikan judul tulisan atau kesimpulan berita. 3. Mencatatkan semua data dan informasi yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Sambutan Pejabat, pernyataan Narasumber, dan hal yang menarik lainnya adalah tanggapan dari para peserta. Catatan, jangan lupa meminta naskah atau makalah dari Panitia. 4. Mewawancarai “Ketua Panitia”, “Pejabat”, dan “Narasumber”. Hal ini dilakukan untuk mengklarifikasi beberapa informasi dan data yang belum begitu jelas, terutama “Pernyataan pejabat”. Supaya apa yang kita wartakan mempunyai nilai berita, selain itu, kita tidak khawatir dengan apa yang diwartakan. 5. Mengambil foto atau gambar tentang suasana acara, pejabat, dan narasumber. Bagaimana, jika kita tidak sempat menghadiri acara tersebut? Pastikan, kita mempunyai semua bahan untuk tulisan. Cara paling mudah adalah mencari berita dari beberapa Surat Kabar Online. Misalnya, Kompas (www.kompas.com). Tempo (www.tempointeraktif.com), Republika (www.republika.co.id.). Untuk berita dari kabupaten/kota dan provinsi, kita dapat mengakses berita melalui media lokal. Namun perlu dicatat, apabila kita mengambil berita dari media online atau cetak, jangan lupa mencantumkan, nama medianya. Misalnya, ....Sumber:
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Kompas.Com/21/1/2009. II
Format Tulisan Agar ada keseragaman dalam menulis berita untuk website, kita perlu mengacu pada format penulisan di website GTNP2TP2O. Format tulisan yang dimaksud adalah: Judul, tempat kejadian/kegiatan, tanggal kejadian/kegiatan, kesimpulan berita, isi berita, dan singkatan penulis. A. Judul Buatlah judul berita yang menarik orang untuk membaca dan membukanya. Tetapi dengan catatan harus memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Judul sebaiknya tidak lebih dari 8 kata. Contoh, “Mereka dijual dan dilacurkan”1. Bagaimana membuat judul yang baik? Hal ini, membutuhkan suatu latihan yang secara terus menerus. Upaya lain, banyak membaca berbagai macam artikel atau berita yang ditampilkan di berbagai media online dan cetak. Lihat www.kompas.com, www.tempointeraktif.com, www.mediaindonesia.com www.tvone.co.id, www.detik.com, www.infocrim.org. B. Tempat Tempat dimaksud adalah tempat program/kegiatan/peristiwa terjadi. Misalnya tempat kegiatan di Bantul, maka ditulis Bantul. C. Tanggal Tanggal dimaksud adalah tanggal penulisan berita. Misalnya, hari ini. Apakah sama tanggal pemberitaan dengan tanggal kejadian atau kegiatan? Bisa sama dan bisa beda. Bisa sama, jika penulisan/publikasi berita dan kejadian tanggal yang sama. Bisa berbeda, jika tanggal penulisan/publikasi hari, sedangkan tanggal kejadian kemarin atau satu minggu yang lalu. D. Kesimpulan Untuk mengawali paragraf awal pada setiap tulisan atau berita, coba selalu diawali dengan “kesimpulan” dari isi berita. Kesimpulan adalah kalimat umum yang mencerminkan keseluruhan isi utama dari sebuah berita. Pikirkan apa isi atau substansi yang utama dari berita, rangkai dan tuliskan dalam kalimat kesimpulan. Upaya ini bertujuan untuk menarik minat pembaca untuk membaca. Misalnya, “Kemiskinan membuat mereka meninggalkan kampung halaman menuju Malaysia. Namun, nasib mereka berakhir di tangan sindikat perdagangan manusia. Mereka dijual, disekap, dan dilacurkan tanpa dibayar”2. Supaya pernyataan kesimpulan ini mempunyai nilai dan keakuratan berita, jelaskan bahwa pernyataan ini bersumber atau dinyatakan oleh “Siapa” berikut gelar dan jabatannya. Selain itu dituliskan dimana pernyataan tersebut disampaikan atau dinyatakan. Misalnya dihadapan peserta “Rapat Kerja Sub Gugus Tugas” di Ruang Puri Putri Hotel Sahid, Jakarta. Tanggal kejadiannya jangan lupa dituliskan. Misalnya kejadian tersebut berlangsung pada tanggal 19
1 2
Contoh judul ini diambil dari Koran Kompas (www.kompas.com – cetak) Sumber: Kompas.Com – Cetak (28/1/2009)
25
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Mei 2009, maka cara penulisannya (19/5). E. Isi berita Untuk menguatkan kesimpulan berita, maka uraian lengkapnya pada bagian isi berita. Bagian ini berisi fakta-fakta lapangan dan diperkuat oleh pernyataan dari pihak-pihak yang berkompoten dan pembuat berita. Agar isi berita memiliki nilai tinggi, hindari penggunaan pendapat atau opini, tetapi menyuguhkan fakta. Isi berita terdiri atas: 1. Maksud dan tujuan kegiatan – uraikan secara lengkap apa yang menjadi maksud dan tujuan dari program, kegiatan atau peristiwa yang diberitakan. 2. Proses kegiatan – uraikan secara tahap demi tahap dari kegiatan yang sedang diwartakan. Untuk membantu menguraikan proses kegiatan atau peristiwa yang diberitakan dan supaya kerangka tulisan menjadi lebih hidup, gunakan “kata tanya”, yakni: 1. Siapa? 2. Apa? 3. Kapan? 4. Dimana? 5. Kenapa? Dan 6. Bagaimana? Dengan mengajukan 6 pertanyaan di setiap bagian, penulis pasti dapat menciptakan beberapa informasi yang kemudian perlu dirangkai menjadi sebuah tulisan yang menarik. Catatan: gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Pendukung kegiatan – uraiakan secara lengkap siapa atau lembaga apa yang terlibat dan apa perannya, misalnya sebagai pendonor. F.Himbauan Bagian akhir dari isi berita, tampilkan himbauan kepada pembaca dan pengakses untuk ambil bagian dalam menyeberluaskan berita yang ada atau melakukan sesuatu untuk kepentingan “Pencegahan” dan “Penanganan” Tindak Pidana Perdagangan Orang. G. Singkatan penulis Tuliskan singkatan penulis. Misalnya Sutarto menjadi (ST). Penulisan nama penulis bisa saja di awal tulisan dan di akhir tulisan. Contoh tulisan: Mereka Dijual dan Dilacurkan Kompas, 28 Januari 2009 Ahmad Arif dan Sarie Febriane Kemiskinan membuat mereka meninggalkan kampung halaman menuju Malaysia. Namun, nasib mereka berakhir di tangan sindikat perdagangan manusia. Mereka dijual, disekap, dan dilacurkan tanpa dibayar. Rabu (28/1), Kepolisian Diraja Malaysia dan perwakilan Kepolisian Negara RI (Polri) di Kuching kembali membebaskan lima perempuan korban human trafficking (perdagangan manusia). Mereka kini ditampung di Konsulat Indonesia di Kuching.
26
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
”Dua korban berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah, dan tiga lainnya dari Kalimantan Barat. Usianya masih belasan tahun,” kata Komisaris Hendra Wirawan, perwakilan Polri di Kuching, Malaysia. Kelima korban itu menjadi korban perdagangan manusia yang bermodus agen tenaga kerja. Mereka dilacurkan secara paksa. Sindikat perdagangan manusia kini juga beroperasi dengan modus penculikan, seperti yang dialami SS (15), siswi SMP asal Lampung. SS bebas pada Desember 2008. Dalam satu bulan ini sudah 14 perempuan Indonesia korban trafficking dibebaskan dari tangan sindikat perdagangan manusia di Malaysia. Namun, korban yang berhasil dibebaskan ini hanyalah fenomena puncak gunung es. ”Masih ada ribuan lagi yang kami yakini masih berada di tangan sindikat itu,” kata Hendra. Kemiskinan Pengalaman tragis tentang buruh migran Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia di luar negeri sudah berkali-kali dikisahkan. Kemiskinan di negeri sendiri menjadi penyebab tetap tingginya arus buruh migran Indonesia. Simaklah kisah Rani (16)— bukan nama sebenarnya—salah satu korban yang baru terbebas, Jumat (9/1). Tubuhnya mungil dan wajahnya manis. Ia baru saja tamat SMP ketika seorang agen pencari tenaga kerja bernama Lisa menawarinya menjadi penjaga kedai di Malaysia dengan gaji 8.000 ringgit per bulan. ”Kami keluarga miskin. Adik saya banyak. Dengan gaji segitu, saya berpikir bisa membiayai sekolah adik-adik,” kata gadis berkulit kuning ini. Rani terbujuk. Tanpa paspor, dia dibawa Lisa menyeberang ke Malaysia. Di sana, Lisa menjual Rani kepada seorang warga negara Malaysia bernama Abu, yang lalu menjualnya lagi kepada Alung. Oleh Alung, Rani disekap di salah satu rumah di Lorong Satok, Jalan Kepayang, Taman Rose, Kuching. Rani dipaksa melacur. Tiap hari Rani harus melayani 2-3 pelanggan. ”Ia (Alung) bilang, saya berutang kepadanya karena dia telah membeli kami dari Abu. Setelah melayani 100 pelanggan, utang saya baru lunas, baru saya bisa bebas,” kata Rani. Namun, setelah setahun Rani disekap dan dilacurkan, tak ada tanda-tanda ia akan dibebaskan oleh Alung. Akhirnya, Kepolisian Diraja Malaysia mendapat laporan adanya perempuan-perempuan yang disekap di salah satu rumah di Lorong Satok. Polisi lalu membebaskan Rani dan tujuh temannya—semuanya warga negara Indonesia. Mencari perempuan-perempuan yang berada di tangan sindikat perdagangan manusia ini seperti mengejar bayang-bayang. ”Kami di sini hanya menerima limpahan masalah. Tiap hari masih ada korban baru yang masuk ke Malaysia,” kata Hendra. Pertanyaannya, kenapa para korban itu bisa dengan mudah dibawa masuk ke Malaysia? Di depan mata aparat Pertanyaan tersebut dapat dengan mudah terjawab jika suasana di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong-Tebedu (Malaysia) diamati. Gerbang perbatasan dua negara ini sangat longgar. Mobil-mobil pribadi bebas keluar masuk tanpa diperiksa oleh pihak imigrasi. Mereka yang melintas ke Malaysia tidak perlu mengecap paspor. Bus-bus yang lewat pos gerbang juga tidak diperiksa. Tak ada petugas yang mengecek penumpang yang tetap berada di dalam bus. Kepala Kantor Imigrasi PPLB Entikong Sugeng Harjanto mengatakan, pihaknya memang memberikan kelonggaran kepada warga Entikong untuk melewati pos perbatasan tanpa
27
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
pemeriksaan paspor. Namun, Sugeng membantah kelonggaran itu digunakan oleh sindikat perdagangan manusia untuk membawa korbannya. Menurut Hendra, lima korban yang dibebaskan polisi, Rabu lalu, masuk ke Malaysia tanpa paspor lewat PPLB Entikong. ”Mereka lewat Entikong dengan bus,” katanya. Direktur Jenderal Imigrasi Basyir Ahmad Barmawi ketika dihubungi mengaku telah memanggil aparat imigrasi di Entikong terkait dengan maraknya perdagangan manusia melalui Entikong. ”Saya akan cross check soal itu dulu, tolong saya dibantu,” kata Basyir. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, hingga saat ini pun tak ada perubahan berarti di perbatasan Entikong. Orang masih bebas keluar masuk perbatasan tanpa pemeriksaan cermat. Rani dan entah berapa banyak perempuan Indonesia selama ini rupanya dijual tanpa perlu sembunyi-sembunyi dari aparat. Mereka dibawa sindikat perdagangan manusia melintas bebas di depan mata aparat. Ini setidaknya di Entikong. Tak hanya petugas imigrasi, di perbatasan ini juga ada petugas Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, aparat kepolisian, dan tentara perbatasan Batalyon Lintas Batas. Di balik perdagangan manusia ini memang ada sindikat yang senantiasa memanfaatkan kemiskinan. Akan tetapi, sebenarnya ada juga dosa negara yang abai dalam melindungi rakyatnya.
III
Format Penulisan Supaya ada keseragaman pada tampilan tulisan atau berita di website, penulis perlu memperhatikan “Format Penulisan Naskah”. Format dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Jenis huruf atau font - Verdana 2. Ukuran huruf atau font size – 9 point. 3. Ukuran spasi – 1. 4. Ukuran antar spasi – before (sebelum) 2 pt; after (sesudah) 2 pt
IV
Proses Tik dan Edit Untuk mempermudah pengetikan dan pengeditan naskah berita dan dokumen lainnya, gunakan program Microsft ® Office Word. Bagaimana kalau isi naskahnya berbentuk tabel? Tidak masalah, ketik saja tabel tersebut, gunakan saja Microsft ® Office Word. Namun, perlu dicatat, jika diagram atau pie, dalam bahasa internet diterjemahkan sebagai gambar. Jadi, simpanlah diagram atau pie dalam file gambar3. Setelah semua isi berita atau dokumen telah dituliskan (tik), maka hasilnya dapat dilihat dalam contoh naskah di bawah. Naskah yang dimaksud, misalnya: Mereka Dijual dan Dilacurkan Kompas, 28 Januari 2009 Ahmad Arif dan Sarie Febriane
3
Untuk Grafik didesain menggunakan Adobe(R) Photoshop(R) dengan ukuran width” 400 pixels x “height” 275 pixels
28
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Kemiskinan membuat mereka meninggalkan kampung halaman menuju Malaysia. Namun, nasib mereka berakhir di tangan sindikat perdagangan manusia. Mereka dijual, disekap, dan dilacurkan tanpa dibayar.
Selanjutnya naskah tersebut diedit, perhatikan langkah berikut: 1. Semua naskah diblog (disorot) lihat seperti gambar di Gbr.5.1. Gbr.5.1. Naskah diblog
2. Ubah jenis dan ukuran huruf. Klik tab Format, pilih Font, lihat hasilnya Gbr.5.2. Jenis huruf yang dipilih adalah “Verdana”, sedangkan ukuran huruf adalah “9”. Setelah dipilih klik tombol OK.
Gbr.5.2. Pilih jenis dan ukuran huruf
29
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
3. Ubah ukuran spasi dan antara spasi. Klik tab Format, pilih paragraph lihat hasilnya Gbr.5.3. Ukuran spasi yang dipilih adalah “Single”, dan antara spasi “Before=2” dan “After=2”. Setelah dipilih, klik tombol OK. Gbr.5.3. Spasi dan Antara Spasi
Naskah sudah siap dicopy dan ditempel (paste) pada layar editing website.
30
Bab VI Edit Gambar I
Persiapan Gambar Sama halnya dengan dokumen, untuk menampilkan sebuah gambar atau foto di website, membutuhkan kesiapan dan ketelitian. Banyak website, agak lambat saat diakses salah satu faktor penyebabnya adalah karena gambar atau foto yang ditampilkan tidak sesuai atau terlalu besar ukuran bytenya. Padahal, setiap pengunjung website menginginkan dapat membuka atau mengakses website dengan cepat. Untuk mengatasi masalah ini, usahakan, setiap gambar yang akan ditampilkan di website memiliki ukuran byte yang kecil. Untuk menentukan apakah gambar dan atau foto itu berkualitas, maka ditentukan oleh apakah gambar tersebut bercerita atau tidak. Jadi tidak ditentukan oleh jenis kamera yang digunakan. Sedangkan untuk menjadikan gambar atau foto berkualitas dan mudah diakses dapat menggunakan program editing. Sebagai catatan adalah bahwa gambar dan foto yang dibutuhkan adalah gambar dan foto yang mendukung isi naskah, sehingga ia menjadi bagian dari alur cerita.
II
Format Gambar Supaya gambar yang ditampilkan pada web mudah dilihat dan diakses maka ukuran gambar harus memperhitungkan kecepatan akses internet, ketajaman dan kualitas gambar. Adapun untuk kepentingan website GTNP2TP2O, beberapa syarat format gambar yang harus diperhatikan dalam mengedit gambar adalah: 1. Ukuran kanvas “width” 300 pixels x “height” 225 pixels (portrait) atau “width” 225 pixels x “height” 300 pixels (landscape).1 2. File disimpan dalam bentuk gif2 dengan ukuran tidak lebih 50 kb. Ada beberapa jenis format gambar yang kita dapat tampilkan di website. Format gambar yang dimaksud adalah Gif (Graphics Interchange Format), PNG (Portable Network Graphics), JPEG (Joint Photographic Experts Group), dan swf (Adobe Flash). A. Graphics Interchange Format3 4 Graphics Interchange Format (GIF) merupakan salah satu format gambar yang banyak digunakan di website.
Beberapa karakteristik format gambar GIF: 1
Ukuran lain sesuai kebutuhan : 1) untuk iklan “width” 730 pixels x “height” 90 pixels; “width”; 2) untuk icon 150 pixels x “height” 112 pixels; 3) grafik “width” 500 pixels x “height” 375 pixels 2 Format lainnya: PNG, JPEG, BMP, Tiff, dan Flash. 3 Bahan tentang “GIF” bersumber dari “WIKIPEDIA”
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Mampu menayangkan maksimum sebanyak 256 warna karena format GIF menggunakan 8-bit untuk setiap pixel-nya. 2. Mengkompresi gambar dengan sifat lossless 3. Mendukung warna transparan dan animasi sederhana 1.
Animated GIF Salah satu jenis format GIF adalah GIF89a. GIF dengan format ini dapat menampilkan gambar animasi atau disebut animated GIF B. Portable Network Graphics5 PNG (Portable Network Graphics) adalah salah satu format penyimpanan citra yang menggunakan metode pemadatan yang tidak menghilangkan bagian dari citra tersebut (Inggris lossless compression). PNG dibaca "ping", namun biasanya dieja apa adanya - untuk menghindari kerancuan dengan istilah "ping" pada jaringan komputer. Format PNG ini diperkenalkan untuk menggantikan format penyimpanan citra GIF. Secara umum PNG dipakai untuk Citra Web (Jejaring jagad Jembar - en:World Wide Web). Untuk Web, format PNG mempunyai 3 keuntungan dibandingkan format GIF: 1. Channel Alpha (transparansi) 2. Gamma (pengaturan terang-gelapnya citra en:"brightness") 3. Penayangan citra secara progresif (progressive display) Selain itu, citra dengan format PNG mempunyai faktor kompresi yang lebih baik dibandingkan dengan GIF (5%-25% lebih baik dibanding format GIF). Satu fasilitas dari GIF yang tidak terdapat pada PNG format adalah dukungan terhadap penyimpanan multi-citra untuk keperluan animasi. Untuk keperluan pengolahan citra, meskipun format PNG bisa dijadikan alternatif selama proses pengolahan citra - karena format ini selain tidak menghilangkan bagian dari citra yang sedang diolah (sehingga penyimpanan berulang-ulang dari citra tidak akan menurunkan kualitas citra) namun format JPEG masih menjadi pilihan yang lebih baik. C. JPEG6 Joint Photographic Experts Group (JPEG) adalah format gambar yang banyak digunakan untuk menyimpan gambar-gambar dengan ukuran lebih kecil.
4
Format GIF pertama kali diperkenalkan oleh CompuServe pada 1987.
5
Bahan tentang “PNG” bersumber dari “WIKIPEDIA” Bahan tentang “JPEG” bersumber dari “WIKIPEDIA”
6
32
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Kompresi JPEG yang makin menurun dari kiri ke kanan Beberapa karakteristik gambar JPEG: 1. Memiliki ekstensi .jpg atau .jpeg. 2. Mampu menayangkan warna dengan kedalaman 24-bit true color. 3. Mengkompresi gambar dengan sifat lossy. 4. Umumnya digunakan untuk menyimpan gambar-gambar hasil foto. D. Adobe Flash7 Adobe Flash8 (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.9 III
Edit Gambar Untuk mendapatkan gambar yang berkualitas dianjurkan menggunakan program Adobe® Photoshop® CS2 (atau versi terakhir) atau Adobe® Illustrator, Adobe® Indesign, Coreldraw®, GIMP, Inkscape®, Adobe® Freehand.
7
Bahan tentang “Adobe Flash” bersumber dari “WIKIPEDIA” Riwayat produk 1. FutureSplash Animator (10 April 1996) 2. Flash 1 (Desember 1996) 3. Flash 2 (Juni 1997) 4. Flash 3 (31 Mei 1998) 5. Flash 4 (15 Juni 1999) 6. Flash 5 (24 Agustus 2000) - ActionScript 1.0 7. Flash MX (versi 6) (15 Maret 2002) 8. Flash MX 2004 (versi 7) (9 September 2003) - ActionScript 2.0 9. Flash MX Professional 2004 (versi 7) (9 September 2003) 10. Flash Basic 8 (13 September 2005) 11. Flash Professional 8 (13 September 2005) 12. Flash Basic 9 & Flash Professional 9 (segera diluncurkan) - ActionScript 3.0 9 Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash. 8
33
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Pastikan sebelum edit gambar, kita mempunyai stok gambar yang diambil dengan menggunakan Kamera Analog atau Kamera Digital.10 Jika gambar telah siap, perhatikan langkah berikut ini. 1. Aktifkan program Adobe® Photoshop® CS2 (lihat gbr.4.1.) (klik tombol start program Adobe® Photoshop® CS2. Hasilnya lihat gbr.4.2. Gbr.4.1. Start Adobe® Photoshop® CS2
Gbr.4.2. Adobe® Photoshop® CS2
2. Buka file gambar, klik toolbar File, pilih Open, kemudian klik (lihat gbr.4.3.) atau (Ctrl+O). Hasilnya lihat gbr.4.4. Tentukan folder tempat penyimpanan file dan pilih file gambar. Selanjunya, klik Open. Hasilnya lihat gbr.4.5.
10
Jika tidak mempunyai gambar yang tersedia, kita cari melalui google gambar, akan tetapi, cara ini sangat riskan terutama ada tuntutan dari pemilik gambar, jika kita lupa menyebutkan sumber gambar dan photografernya.
34
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.4.3. Membuka File Gambar
Gbr.4.4. Folder Penyimpanan Gambar
Gambar yang terpilih
Gbr.4.5. Gambar Terpilih
Doc. Anto 3. Simpan file, dengan ekstensi .gif. Klik toolbars pilih Save for Web...(lihat gbr.4.6.) atau (Alt+Shift+Ctrl+S). Hasilnya lihat gbr.4.7. Tentukan ukuran gambar (pixel). Contoh ukuran gambar “width” 500 pixels x “height” 375 pixels. Klik tombol Apply (untuk memastikan ukuran gambar). Selanjunya klik tombol Save.
35
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.4.6. Save File
Gbr.4.7. Menentukan ukuran Gambar (pixel)
“width” 500 pixels x “height” 375 pixels
Gbr.4.8. Tentukan Nama file dan folder penyimpanan file
Tentukan folder dan nama file, klik tombol save
Jika file sudah tersimpan, maka pastikan folder dan nama filenya. Gambar tersebut, siap dipublikasikan ke website. Untuk kelengkapan gambar, jangan lupa menuliskan: 1. Judul gambar; 2. Keterangan gambar; 3. Tempat dan tanggal pengambilan gambar; dan 4. Photografernya. Selamat.
36
Bab VII Edit Video I
Persiapan Materi Video Untuk mengedit sebuah video yang ditampilkan di website, kita tidak perlu memikirkan atau membayangkan bahwa video yang dimaksud adalah video yang betul-betul masih gambar atau video mentah. Akan tetapi, video yang dimaksud adalah gambar atau video yang telah dikemas dalam Cakram CD atau DVD. Serta telah ditonton oleh banyak orang. Artinya, materi video yang disiapkan untuk diedit dan dipublikasikan melalui web adalah video yang telah “jadi”. Meskipun demikian, video yang menjadi materi untuk web harus memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah: 1. Kualitas gambar dan suaranya, jernih, supaya pada saat dicompress dalam ukuran web, kualitas gambar dan suaranya tidak jauh berbeda dengan aslinya. 2. Videonya berdurasi pendek, agar mudah diakses. 3. Videonya telah melewati proses review (sensor) oleh Tim Editor, agar tidak perlu khawatir mendapat tanggapan negatif dari publik. Bagaimana dengan materi video yang belum diedit? Materi video tersebut harus diedit terlebih dahulu, terutama untuk menambahkan suara, efek transisi, dan judul. Uraian lengkap mengenai proses ini dapat dilihat dalam buku “Editor Film” (terlampir). Materi video yang dapat diedit 1. Video: AVI, DAT, DVD-Video, DVD-VR, GIF, MPEG-1, MPEG-2, QuickTime®, RM, SWF, UIS, Windows Media (WMV); 2. Gambar: BMP, CLP, EPS, FPX, GIF, ICO, IFF, IMG, JPG, PCD, PCT, PCX, PIC, PNG, PSD, PXR, RAS, SCT, SHG, TGA, TIF, WMF; 3. Audio: AIF, AIFC, AIFF, Audio CD, MP3, MPA, WMA, WAV. Sedangkan video yang dihasilkan adalah dengan ekstensi ...wmv atau windows media low bandwith (Pal) (117 kbps).
II
Edit Video Mengapa tidak semua film/video itu menarik? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, apakah sebuah film itu menarik atau tidak menarik atau membosankan, antara lain ditentukan oleh proses editing video, gambar, warna, audio, efek transisi, dan bingkai film. Faktor lainnya adalah daya seni dan kemampuan editor dalam menerjemahkan kemauan dan keinginan penonton/pengakses1. Editing video merupakan tahapan penting dalam proses pembuatan film. Proses ini
Untuk menerjemahkan kemauan dan keinginan penonton, sebelumnya editor melakukan penelitian (pengamatan, wawancara, studi literatur) terkait dengan topik film. 1
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
sangat membutuhkan perhatian dan konsentrasi penuh dari seorang editor. Hal ini berhubungan dengan ketepatan waktu, penentuan gerakan dan momen dari sebuah alur video. Sehingga editor harus tepat dalam menentukan kapan waktu awal dan kapan waktu akhir pemotongan gambar. Untuk penentuan waktu ini juga harus mempertimbangkan gerakan, momen, dan audio. Bagaimana mengedit sebuah video untuk website? Perhatikan langkah-langkah berikut: 1. Aktifkan Windows Movie Maker, (lihat gambar 5.1.), klik start pilih Windows Movie Maker. Hasilnya lihat Gbr.7.2. Gbr.7.1. Start Windows Movie Maker
Gbr.7.2. Windows Movie Maker
2. Pastikan CD atau DVD atau file video yang akan diedit sudah ada di CPU atau Laptop. Impor file video. Caranya, klik toolbars File (lihat Gbr.7.3.) pilih Import Media Items (Ctrl+I). Pilih drive, folder dan file yang akan diimpor. Contoh, file yang akan diimpor adalah PRT.mpg. Sorot file yang dimaksud,
38
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
kemudian klik tombol import. Hasilnya lihat Gbr.7.4. Gbr.7.3. Impor File Video
Pastikan drive, folder tempat file mpg
Gbr.7.4. File PRTA.mpg berhasil diimport
File PRTA.mpg
3. Sorot file yang diimport, pastikan krusor berada di atas file PRTA.mpg (tekan mouse kiri), file tersebut didrag dengan cara menarik file tersebut ke lembar kerja (lihat Gbr.7.5.). Pastikan lembar kerjanya dalam posisi timeline. Gbr.7.5. Drag file
Drag file tersebut lembar kerja
39
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
4. Publikasikan video yang telah dipilih, klik toolbars File, sorot “Publish Movie” atau “Save Movie File” (lihat Gbr.7.6.). Pastikan, krusor aktif di “This Computer” (artinya file video yang akan dipublish), klik tombol Next, hasilnya lihat Gbr.7.7. Tuliskan nama file pada kolom “File Name”, dan pastikan foldernya. Klik tombol next. Hasilnya lihat gbr. 5.8. Gbr.7.6. Publish Movie
Gbr. 5.7. Nama file dan folder
Folder Penyimpanan
40
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.7.8. Setting Movie Maker
5. Pilih setting video yang akan dipublikasi. Pilih windows media low bandwith (Pal) (117 kbps). Selanjutnya, klik tombol Publish, hasilnya Gbr.7.9. Jika proses ini berhasil, maka file yang dihasilkan dapat dipublikasikan melalui website. Gbr.7.9. Proses Publish
Sukses, selamat mencoba.
41
Bab VIII Persiapan Akses Website
Sebelum kita mengakses website GTNP2TP2O di www.gugustugastrafficking.org ada beberapa hal yang harus kita persiapkan. Untuk mendaftar ke website www.gugustugastrafficking.org, kita harus sudah memiliki akun email. Jika belum memiliki email, kita bisa membuatnya sesuai dengan pilihan kita. Sedangkan untuk mengupload video, kita disarankan untuk menggunakan fasilitas media dari Youtube. Supaya video yang kita tampilkan di website GTNP2TP2O tidak terlalu besar sehingga tidak menghambat kecepatan akses. Sebagai contoh kita akan membuat akun email dengan menggunakan yahoo, maka perhatikan langkah-langkah berikut. I
Pembuatan Akun Email Pada bagian ini, pembaca dipandu untuk membuat email di www.yahoo.com. Bagaimana membuat alamat email di Yahoo.Com? Perhatikan langkah-langkah berikut. 1. Klik Start (bagian kiri bawah), klik Program dan selanjutnya klik Internet Explorer (lihat gbr.8.1). Jika terbuka, ketik alamat web www.yahoo.com. Hasilnya lihat gbr.8.2. Gbr.8.1. Star Internet Explorer
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.2. www.yahoo.com
2. Klik Tombol “Sign Up”, akan muncul form isian seperti di bawah ini (gbr.8.3). Agar tampilannya dalam Bahasa Indonesia, pilih “Yahoo Indonesia” (gbr.8.4), dan hasilnya lihat gbr.8.5. Gbr.8.3. www.yahoo.co.id
43
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.4. Memilih Yahoo Indonesia
3. Isi form isian mengenai deskripsi diri (nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan kode pos); Pilih ID dan kata sandi yang diinginkan; Jika lupa, email altenatifnya apa, pertanyaan keamanan; dan terakhir ketikan Kode, dan selanjutnya klik Tombol “Buat Account Saya”. Lihat gbr.8.6. Gbr.8.5. Tampilan Isian Yahoo Indonesia
44
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.6. Form isian Yahoo terisi
4. Selamat Anda telah mempuanyai Account email. Klik tombol lanjutan, jika Anda ingin melihat tampilan email (lihat gbr.8.7). Hasilnya lihat gbr.8.8. Gbr.8.7. Layar Konfirmasi
45
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.8. Tampilan email Yahoo.Co.Id
Jangan lupa email dan password Anda ketika hendak log in di yahoo. Proses membuat akun email yahoo telah selesai. Dengan demikian Anda telah memiliki email yang bisa digunakan untuk komunikasi menggunakan internet, mengirim email, membalas, dan juga mendaftar ke website GTNP2TP2O. 5. Untuk mengakses akun email, buka Internet Explorer (lihat gbr.8.1), dan ketikan alamat web www.yahoo.co.id (lihat gbr.8.2 atau gbr.8.8), klik ”Sign In” akan keluar gambar sepeti gbr.8.9. Gbr.8.9. Sign In “Yahoo Indonesia
6. Masukan ID Yahoo ke kolom ID Yahoo misalnya “
[email protected]”, dan Kata Sandi, misalnya “Pamulang”. Kemudian klik Tombol “Masuk” (lihat gbr.8.10). Hasilnya lihat gbr.8.11.
46
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.10. Sign In telah terisi
Gbr.8.11. Email Yahoo terakses
7. Untuk mengetahui apakah ada email masuk ke alamat email. Klik tombol “Mail” . Lihat gbr.8.12.
47
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.12. Email terbuka
II
Pembuatan Akun di Youtube Untuk menghemat penggunaan memory housting yang diberikan oleh pengelola housting, dari penyimpanan file Video, Google.Com memberikan fasilitas YouTube dengan memory tanpa batas. Bagaimana memperoleh akun YouTube? Perhatikan langkah berikut. 1. Untuk membuat Akun di YouTube, tuliskan alam www.youtube.com di halaman baru (New Tab). Lihat gbr.8.13. Selanjutnya, klik Tombol “Sign Up” (lihat gbr.8.14). Gbr.8.13 Tampilan YouTube.Com
2. Karena, kita belum mempunyai akun di www.google.com, untuk mendapatkan akun YouTube, kita perlu memasukan “Username”, (Supaya mudah mengingat akun kita, gunakan akun email sebagai username. Misalnya “retnosutrisno”. Kemudian, tentukan lokasi dan tanggal lahir kita, dan selanjutnya klik Tombol “I accept” (lihat gbr.8.14). Hasilnya lihat gbr.8.15.
48
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.14. Sign Up
3. Masukan alamat email, ke kolom Ý our current email address. Kemudian masukan password di kolom “Choose a password” dan kemudian diulangi di kolom “Re-enter password” (untuk mudah mengingat password/sandi gunakan passwod/sandi “email” kita). Tulisan “Word Verification” pada kolom yang tersedia, selanjutnya, klik tombol “Create New Account and Finish”. Hasilnya lihat gbr.8.16. Gbr.8.15. Akun YouTube
49
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.16. Akun YouTube sukses dibuat
4. Untuk mengaktifkan akun “YouTube”, buka akun email kita. Youtube mengirimkan sebuah email aktifasi. Klik salah satu link yang ada diemail (lihat gbr.8.16), secara otomastis, akun YouTube kita akan terbuka (lihat gbr.8.17). Gbr.8.16. Email Aktifasi
50
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.17. Akun YouTube Aktif
5. Untuk mencoba menguploud video; klik tombol “UpLoud” (tulisan warna kuning), klik UploudVideo File (lihat gbr.8.18). Selanjutnya klik Tombol “Uploud Video” (lihat gbr.8.19). Pilih file video yang akan di-UpLoud, klik open (lihat gbr.8.20). Secara otomatis file video ter-UpLoud. Gbr.8.18. Persiapan Uploud File Video
6. Pada saat file ter-uploud, isi kolom “Title” dengan judul video, Description dengan kalimat yang menjelaskan mengenai isi viedo, tag video dengan kata kunci misal, “Coba”, dan terakhir klik tombol “SaveChanges” (lihat gbr.8.21).
51
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.19. Uploud Video
Gbr.8.20 Memilih file Video
Gbr.8.21. Deskripsi Video
7. Supaya Video dapat diakses, kita perlu edit - kapan viedo dipublikasi dan lokasi video dibuat. Klik tab “MyVideos” seperti di gbr.8.22. Hasilnya lihat gbr.8.23.
52
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Centrang video, kemudian klik Tombol “Edit” (lihat gbr.8.24). Klik tombol “Today” dan tuliskan “Map Location” misal “Jakarta”, klik tombol “Search”, secara otomatis lokasinya akan ditunjukkan (lihat gbr.8.24.). Video sudah dapat diakses oleh pihak luar. Gbr.8.22. Edit Video
Gbr.8.23. Lembar Panel Video
53
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.8.24. Waktu dan Lokasi Penerbitan Video
54
Bab IX Publikasi Berita, Gambar dan Video
I
Komponen Website GTP2TP2O Untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi UndangUndang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang baik di tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota, Sekretariat Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang menggunakan dBase Manajemen Kasus dan website sebagai wadah komunikasi. dBase dan website ini terbangun dari komponen data yang dapat membantu kerja Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Komponen data dBase dan website tersebut dikemas dalam bentuk menu-menu di website GTNP2TP2O yang beralamat di “www.gugustugastrafficking.org”. Komponen data dimaksud adalah: 1. Menu Top: a. Tentang Kami b. Gugus Tugas Nasional c. Mitra Pendukung d. Sekretariat e. Berita f. Kontak Kami 2. Menu utama: a. Beranda b. FAQ (Frequently Asked Questions) 3. Gugus Tugas: a. Pencegahan 1) Sub Anggota Gugus Tugas 2) Program 3) Data b. Perlindungan Hukum 1) Sub Anggota Gugus Tugas 2) Program 3) Data c. Rehabilitasi Kesehatan 1) Sub Anggota Gugus Tugas 2) Program 3) Data d. Rehabilitasi Sosial 1) Sub Anggota Gugus Tugas 2) Program 3) Data e. ESKA 1) Sub Anggota Gugus Tugas 2) Program
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
3) Data 4) Lembaga Mitra 5) Peraturan Daerah f. Koordinasi dan Kerjasama 1) Sub Anggota Gugus Tugas 2) Program 3) Data 4. Lembaga Layanan a. Pusat Pelayanan Terpadu b. Shelter c. Pengaduan d. Medis e. Psikologis f. Pendidikan/Pelatihan g. Pemberdayaan Ekonomi h. Komunitas Pendukung i. Kedutaan RI 5. Lembaga Mitra: a. Badan PBB b. NGO Internasional c. NGO Nasional d. NGO Lokal e. Organisasi Masyarakat 6. Pilot Projek: a. Provinsi Kepulauan Riau, Jawa Barat, Kalimantan Barat 1) Peraturan Daerah 2) Lembaga Layanan 3) Website Pemerintah Daerah b. Kabupaten Karimun, Cianjur, Indramayu, Sambas, Sanggau 1) Peraturan Daerah 2) Lembaga Layanan 3) Website Pemerintah Daerah c. Kota Tanjung Pinang, Batam, Pontianak 1) Peraturan Daerah 2) Lembaga Layanan 3) Website Pemerintah Daerah 7. Migrasi: a. Info Migrasi b. PPTKIS Terdaftar c. PPTKIS Bermasalah 8. Laporan: a. Pencegahan b. Penanganan c. Laporan TIP (Trafficking in Persone) 9. Statistik: a. Tabel b. Grafik 10. Perundang-Undangan:
56
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
a. Peraturan Perundang-Undangan b. Rencana Aksi Nasional c. Standar Pelayanan d. Konvensi 11. Refensi: a. Bahan Sosialisasi Untuk Siswa b. Bahan Sosialisasi Untuk Umum c. Modul dan Model d. Publikasi e. Artikel f. Weblink g. Peta 12. Poling 13. Baner Isi lengkap dari setiap menu, “www.gugustugastrafficking.org”.
dapat
dilihat
di
website
Untuk memudahkan Anggota dan Sekretariat Gugus Tugas di tingkat kabupatan/kota, tingkat provinsi, dan tingkat pusat melaporkan secara online kegiatan, nama lembaga layanan dan lembaga mitra, dapat memanfaatkan Form Isian yang telah disiapkan di setiap menu di dalam website. Namun, perlu dicatat, bahwa sebelum input data ke “Form Isian” dianjurkan untuk mengisi form isian di lembar form isian. Pertama, kita bisa menghemat pulsa, kedua, kita mempunyai lembar form isian manual. Selain itu akses untuk meng-input informasi ke dalam website secara on line akan dibatasi selama 10 menit. Jika kita telah masuk/ log in ke website dan waktu yang kita habiskan telah melewati 10 menit maka kita akan secara otomatis keluar dari akses log in ke website tersebut. Sehingga untuk mengirimkan informasi kita harus log in kembali.
II
Nama Pengguna (Username) dan Kata Sandi (Password) Syarat utama dapat menginput data, mengirim, dan mempublikasikan berita, foto, video adalah harus mempunyai “Nama Pengguna” dan “Kata Sandi”. Bagaimana untuk memperoleh “Nama Pengguna” dan “Kata Sandi”? Anggota dan Sekretaris Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang harus mendaftarkan secara online di website www.gugustugastrafficking.org. Jika sudah mendaftar, maka oleh Kepala Sekretariat Gugus Tugas sebagai penanggung jawab pengelolaan website GTNP2TP2O akan menyelidiki dan meneliti apakah yang mendaftar adalah Anggota atau Staf Sekretariat Gugus Tugas. Jika yang mendaftar dipastikan sebagai Anggota atau Staf Gugus Tugas, maka Kepala Sekretariat Gugus Tugas akan memberi hak akses sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari Anggota atau Staf Sekretariat Gugus Tugas yang bersangkutan. Bagaimana mendapat Nama Pengguna dan Kata Sandi? Perhatikan langkah berikut: 1. Untuk mendapatkan Nama Pengguna dan Kata Sandi maka kita harus mendaftar. Kunjungi web GTNP2TP2O dengan mengetik
57
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
www.gugustugastrafficking.org. Cari menu Log-in Form (lihat gbr.6.1). Klik tombol Mendaftar, hasilnya lihat gbr.6.2. Gbr.6.1. Login Form
Gbr.6.2. Form Pendaftaran
2. Masukan nama, nama pengguna/ username, email, kata sandi/ password, kemudian klik tombol Daftar. Hasilnya lihat gbr.6.3. yang menginformasikan, bahwa proses pendaftaran telah berhasil, dan aktifasi akun telah dikirimkan ke email pendaftar. Silahkan, buka email Anda, maka aktifkan registrasi di website GTP2TP2O. Selamat Anda sudah teregistrasi, namun belum mendapat akses untuk kirim, edit, dan publikasi artikel. Ingat, anda tidak boleh lupa nama pengguna dan password anda, karena akan menjadi akun atau identitas anda setiap mau masuk ke website GTNP2TP2O. Gbr.6.3. Konfirmasi Pendaftaran
3. Jika akun Anda telah diaktifkan oleh Sekretariat, maka Anda dapat mencobanya dengan memasukan “Nama Pengguna” dan “Kata Sandi” di
58
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Login Form. Kemudian klik tombol “Masuk”, hasilnya lihat gbr.6.4. Gbr.6.4. Akun telah aktif
Sukses Akun (Nama Pengguna dan Kata Sandi) telah berfungsi. 4. Apabila akun Anda ingin diedit, klik menu “Data Anda” di “Menu Pengguna”, hasilnya lihat gbr.6.5. Jika telah diedit, maka jangan lupa klik tombol “Simpan”. Gbr.6.5. Edit Akun
Untuk memperoleh hak akses apakah seorang Anggota dan atau Staf Sekteratiat Gugus Tugas dan atau dari pihak luar ditentukan oleh Kepala Sekretariat Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Hak akses yang dimaksud dibagi dalam dua kategori yaitu hak akses melalui ‘Pintu Depan” (Frontend) dan hak akses melalui “Pintu Belakang” (backend). Akses melalui pintu depan terdiri atas: 1. Registered – adalah user yang dapat melakukan proses pengiriman web link dan mengedit profilnya sendiri, seperti mengganti password, nama dan lainlain. Merupakan user yang paling rendah. 2. Author – merupakan user yang mempunyai hak seperti user register serta mempunyai hak tambahan untuk mengirim berita serta mengedit berita yang ia kirim sendiri. Tidak berhak mengedit berita dari user lain. User setingkat dari user registrasi.
59
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
3. Editor – mempunyai hak seperti user author, akan tetapi kelebihannya adalah dapat mengedit berita, baik kiriman diri sendiri maupun orang lain. 4. Publisher – kelebihan user ini adalah dapat mempublikasikan berita yang dikirim oleh user, sehingga berita dapat tampil di halaman depan, selain mempunyai hak seperti user editor. Melalui pintu belakang terdiri atas: 1. Manager – user yang dapat melakukan akses terhadap: media manager; mengedit menu; melihat statistik website; dan mengelola content. 2. Administrator – user yang dapat melakukan akses terhadap: media manager; mengedit menu; menu user; frontpage manager; komponen; mambot; statistik website; mengelola content; trash manager; menambah menu; archive manager; dan modul. 3. Super administrator – user yang mempunyai segala hak yang dimiliki oleh user. Selain itu, mempunyai kelebihan dalam mengakses menu global checkin, yaitu hak yang tidak dipunyai oleh user lainnya. III
Pengiriman dan Publikasi Berita Melalui Pintu Depan (Frontend) Bagaimana mengirim dan mempublikasikan berita atau laporan di web GTNP2TP2O melalui pintu depan? Mudah, yang terpenting “berita” atau “laporannya” sudah dipersiapkan, begitu juga dengan gambar dan videonya. Selain itu, individu yang mengirimkan atau mempublikasikan berita dan laporan mempunyai akun (nama pengguna dan kata sandi) dengan hak akses Author, Editor atau Publisher. Bagaimana, kalau semua persyaratan telah dipenuhi - mempunyai akun, berita dan laporan? Jawaban lengkapnya, perhatikan langkah berikut: 1. Pastikan kita telah membuka website GTNP2TP2Owww.gugustugastraffikcing.org. Selanjutnya, masukan “Nama Pengguna” dan “Kata Sandi” di Login Form. Klik tombol masuk. Hasilnya lihat gbr.6.6. Gbr.6.6. Ketik Nama Pengguna dan Kata Sandi
60
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
2. Ada dua fasilitas yang diberikan kepada pemilik akun, yaitu mengirimkan artikel dan mengirimkan web link. Untuk mengirimkan artikel – berita atau laporan. Klik tombol “Kirim Artikel” di “Menu Pengguna” (lihat gbr.6.6.). Hasilnya lihat gbr.6.7. 3. Ketikan judul artikel di kolom “Judul”, Isi artikel di kolom “Isi Artikel”. Tentukan batas paragraf yang ditampilkan di bagian depan website, dengan meletakan krusor pada paragraf yang ditentukan, kemudian klik Tombol “Selanjutnya” di bagian bawah Kolom Artikel (lihat gbr.6.8). Hal ini dimaksudkan supaya berita yang muncul di bagian depan tidak seluruhnya muncul tapi hanya sebagian kecil saja sehingga tidak memakan terlalu banyak tempat. Gbr.6.7. Mengirim Artikel
Menuliskan judul artikel
Tombol simpan dan batal Toolbars, fungsinya seperti di MS Word Tempat menulis isi artikel Memilih gambar, membut halaman, pembatas berita, dan video Kolom untuk menentukan bidang, kategori, diterbitkan, dan ditampilkan di depan
Kolom untuk menuliskan deskripsi singat terkait artikel dan menuliskan kata-kata kunci
61
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.6.8. Isi Artikel
4. Setelah itu, tentukan bidang, kategori, diterbitkan, ditampilkan di halaman depan, dan akses level – umum, terdaftar, khusus. Selain itu, jangan lupa memasukan tanggal terakhir terbit (Selesaikan Perbitan)1. Lihat gbr.6.9. Ada beberapa bidang yang bisa dipilih dan sesuaikan dengan bidang informasi yang akan dimuat. Pilihlah kategori sesuai bidang informasi yang telah ditentukan. Jika kita ingin berita diterbitkan dan ditampilkan di halaman depan website maka pilih atau klik ya. Jika tidak sebaliknya. Gbr.6.9. Menerbitkan
5. Supaya artikel yang dipublikasikan melalui web mudah ditelusuri melalui mesin pencari (www.google.co.id), maka masukkan uraian singkat dan kata kunci dari artikel. Lihat gbr.6.210. Gbr.6.10. Metadata
1
Jika tanggal tersebut tidak diakifkan, maka web akan menerjemahkan bahwa tanggal selesai terbit adalah tanggal saat dibuatkan artikel. Artinya, artikel tidak tampil dihalaman web.
62
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
6. Untuk menambahkan gambar di artikel, klik tombol “Gambar” (bagian bawah lembar kerja). Upload gambar yang dimaksud dengan klik “browse”, tentukan gambar yang dimaksud. Lalu pastikan “directory” ada di tempat yang sesuai, misal berita dari Tanjung Pinang, taruh di directory Tanjung Pinang, lalu tekan “start upload”. Setelah selesai upload, pastikan gambar sudah ada di server dengan menekan directory yang kita pilih tempat penyimpanan gambar. Kemudian tentukan gambar yang dibutuhkan, atur posisi gambar dengan mengklik align (not set, kiri atau kanan) kemudian klik caption. kemudian klik tombol “Insert”, secara otomatis gambar masuk ke isi artikel. Jangan lupa untuk memberikan judul gambar pada box bertuliskan “title”. (lihat gbr.6.11). Pastikan gambar sudah di upload ke server. Gbr.6.11. Gambar
7. Untuk menambahkan video di artikel, klik tombol “AVRMedia”. Tentukan video yang dibutuhkan, kemudian klik tombol “Insert”, secara otomatis gambar masuk ke isi artikel. Jangan lupa untuk memberikan judul video. (lihat gbr.6.12). Pastikan video sudah di uploud ke server. Khusus untuk video, kita dapat gunakan gambar dari YouTube.Com2 (remote Media) atau gambar sendiri (Local Media). 8. Cara menambahkan video ke Youtube adalah dengan cara kita log in ke youtube. Cara mendapatkan username (nama pengguna) dan password telah dijelaskan dalam Bab VII. Setelah masuk ke Youtube kita klik “Upload Video” (uraian lengkapnya lihat di Bab VIII).
2
Video dari YouTube.Com yang perlu diambil alamat URLnya. Biasanya alamat ini oleh YouTube dibuka.
63
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Gbr.6.12. Video
9. Apabila semua proses ini berjalan lancar, jangan lupa klik tombol “Simpan” untuk mengirimkan “Artikel” yang lengkap dengan gambar atau video. Atau klik tombol “Batal” untuk membatalkan semua proses pengiriman artikel. Meskipun demikian semua proses di atas tidak boleh melampaui 10 menit. Apabila, kita melewati 10 menit, hasil kerja kita akan sia-sia. Karena hak akses terputus. Untuk memulainya kita harus memasukkan akun di Login Form. IV
Pengiriman dan Publikasi Berita Melalui Pintu Belakang (Backend) Proses pengiriman artikel, gambar, dan video melalui “Pintu Depan”, tidak jauh berbeda dengan proses melalui “Pintu Belakang”. Meskipun demikian, Anggota dan Staf Sekretariat yang mempunyai Akun “Manager”, “Administrator”, dan “SuperAdministrator” mempunyai hak istimewa yang tidak dimiliki oleh Akun lain. Hak istimewa dimaksud adalah hak akses melalui pintu depan dan pintu belakang. Selain itu, pintu yang digunakan mempunyai akses alamat sendiri yaitu www.gugustugastrafficking.org/administrator. Hak akses yang dipunyai oleh “Manager”, “Administrator”, dan “SuperAdministrator” adalah: 1. Mengatur Menu tampilan website (menambah dan mengurangi menu); 2. Mengatur content article manager, article trush, section manager, category manager, dan front page manager; 3. Mengatur komponen video, baner, contact, form, weblink; 4. Mengatur extention instal/uninstal componen dan modul, mengatur modul, mengtur template, dan mengatur bahas; dan 5. Mengatur artikel yang terkunci, karena melampaui batas waktu, namun belum disimpan atau menu global checkin (akun SuperAdministrator). Bagaimana masuk ke administrator? Perhatikan langkah berikut:
64
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
1. Pastikan CPU atau Laptop kita masih terhubung dengan internet. Ketik www.gugustugastrafficking.org/administrator dan “Enter”. Hasilnya lihat gbr.6.13. Gbr.6.13. Administrator
2. Masukan “Username” dan “Password”, klik tombol “Login” (lihat gbr.6.13). Hasilnya lihat gbr.6.14. Gbr.6.14. Administartor GTP2TP2O
Catatan: Tampilan gambar ini menggunakan Akun “SuperAdministrator”, yaitu Akun tertinggi.
Keterangan: a. Add New Article untuk menampilkan halaman baru untuk membuat artikel; b. Article Manager untuk menampilkan semua artikel yang sudah ada di website; c. Fron Page Manager untuk menampilkan semua artikel yang
65
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
ditampilkan dihalaman beranda; d. Section Manager untuk menampilkan semua bagian yang sudah ada di website; e. Category Manager untuk menampilkan semua kategori yang sudah ada di website; f. Media Manager untuk menampilkan semua gambar yang sudah ada di website; g. Menu Manager untuk menampilkan semua menu yang ada sudah ada di website; h. Languange Manager untuk menampilkan semua bahasa yang terinstal di website; i. User Manager untuk menampilkan semua pemilik Akun yang terdaftar; j. Global Configuration untuk menampilkan konfigurasi website. 3. Proses untuk memasukkan artikel klik tombol Add New Article. Lihat gbr.6.15. Gbr.6.15. New Artikel
Preview, Simpan, Apply dan cancel artikel
Isi artikel
Judul artikel, section, publish, front page dan category
Image, pagebreak, readmore, AVR Media
4. Proses input artikel sama seperti proses melalui “Pintu Depan”. Selamat Mencoba.
66
Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama Yuhefizar, S.Kom. dkk. (2006). Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla. Jakarta: Elex Media Komputindo. Patilima, Hamid. (2006). Editor Film VideoStudio9. Diterbitkan secara terbatas untuk kepentingan pelatihan “Edit Film.
Lampiran: 1 PANDUAN PEMBAKUAN ISTILAH PELAKSANAAN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN APLIKASI KOMPUTER BERBAHASA INDONESIA KIAT PEMBAKUAN PERISTILAHAN PERKOMPUTERAN DALAM BAHASA INDONESIA Landasan Umum Penguasaan teknologi komunikasi dan informasi dengan menggunakan kemudahan komputer dan jaringannya di Indonesia masih tersendat-sendat. Terbatasnya kepemilikan komputer, digunakannya komputer hanya sebagai sarana terisolasi, dan kurangnya kemampuan dalam mengoperasikan komputer oleh adanya keterbatasan penguasaan bahasa merupakan faktor yang teridentifikasi sebagai penyebab kelambatan tadi. Bahasa Inggris yang dipergunakan dalam komputer, baik dalam perangkat lunak maupun perangkat kerasnya, diduga telah menyulitkan pengguna dalam memanfaatkan komputer. Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemerintah melalui Inpres No. 2 Tahun 2001 menginstruksikan penggunaan komputer dengan aplikasi berbahasa Indonesia. Dengan demikian, diperlukan upaya pengindonesiasian istilah yang digunakan dalam komputer. Untuk menindaklanjuti dikeluarkannya Inpres tersebut, berdasarkan Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 44/M/Kp/IV/2001 dibentuk Tim Pelaksana Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2001 yang, antara lain, bertugas menyediakan perangkat istilah bahasa Indonesia yang berkaitan dengan perkomputeran. Untuk memenuhi tugas tersebut, diputuskan pendekatan secara bertahap. Berpedoman pada panduan UNESCO, pada tahap awal dipersiapkan sekitar 700 istilah yang paling banyak dipakai dalam mengoperasikan dan membicarakan segala sesuatunya tentang komputer untuk keperluan sehari-hari. Tahap ini lebih ditujukan kepada pengguna umum (pemula) yang merupakan kelompok kaum terpelajar yang setara dengan sekolah menengah umum. Selanjutnya, akan dipersiapkan sekitar 4.000 istilah yang diperlukan untuk mendalami komputer sebagai suatu disiplin keilmuan pada tingkat pendidikan strata satu berdasarkan suatu klasifikasi perkomputeran. Kiat Pembakuan Peristilahan Perkomputeran Bahasa Indonesia yang berisi Panduan Praktis Pembentukan Istilah Komputer, Panduan Khusus Penggunaan Istilah Komputer dan Senarai Istilah Komputer Bahasa Indonesia ini merupakan salah satu sarana yang dikeluarkan oleh Tim Pelaksana Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2001 untuk digunakan, baik oleh para pengguna maupun pengembang pihak komputer. Diharapkan bahwa sarana ini akan membantu upaya nasional dalam (1) meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Indonesia melalui penggunaan teknologi komputer dan (2) meningkatkan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi, sehingga dapat menjadi salah satu pemicu industri perangkat lunak dan perangkat keras komputer.
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
Maksud disusunnya buku Kiat Pembakuan Istilah Perkomputeran dalam Bahasa Indonesia ini adalah untuk memberikan kemudahan, baik bagi para pengguna Indonesia dalam berkomunikasi mengoperasikan perangkat lunak dan perangkat keras komputer, maupun bagi pihak pengembangan dalam merancang dan mendesain aplikasi komputer berbahasa Indonesia. Sementara itu, untuk lebih memantapkan hasil yang dicapai, suatu kamus istilah komputer sedang disiapkan pula. PEDOMAN KHUSUS PEMBENTUKAN ISTILAH KOMPUTER 1. Landasan Dalam membentuk istilah komputer Indonesia, kumpulan patokan dan saran dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah serta pedoman-pedoman khusus istilah terkait lainnya hendaklah digunakan sebagai penuntun utama. Di samping itu, perlu pula dipakai ketentuan berikut yang merupakan pelengkap khusus Pedoman Umum Pembentukan Istilah. 2. Bahasa Sumber Bahasa sumber pembentukan istilah komputer adalah bahasa Inggris yang dipakai sebagai bahasa dasar pengembangan perkomputeran. Mengingat pentingnya peran komputer dalam teknologi komunikasi dan informasi sebagai wahana untuk pelaksanaan komunikasi internasional yang bersifat mengglobal, kemudahan untuk kecepatan saling mengerti antarbangsa supaya mendapat perhatian khusus dalam membentuk peristilahan komputer Indonesia. Untuk itu, penentuan prioritas dalam mempertimbangkan dan menentukan pemilihan istilah yang akan diterima tidak membedakan prioritas alternatif langkah 1 (bahasa Indonesia lazim), langkah 2 (bahasa Indonesia tidak lazim), langkah 3 (bahasa serumpun lazim), langkah 4 (bahasa serumpun tidak lazim), langkah 5 (penerjemahan bahasa asing), langkah 6 (penyerapan dengan/tanpa penyesuaian ejaan/lafal), dan langkah 7 (penerjemahan dan penyerapan). 3. Tata Cara Penyerapan Istilah Asing Pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dilakukan berdasarkan beberapa ketentuan sebagai berikut: 1. Istilah asing dipadankan dengan bahasa Indonesia yang umum. Contoh: delete - hapus exit - keluar cancel - batal
69
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
2. Istilah asing dipadankan dengan bahasa Indonesia yang tidak lazim. Contoh: scan - pindai scanner - pemindai hacker - peretas 3. Istilah asing dipadankan dengan bahasa serumpun yang lazim. Contoh: batch - tumpak homepage - laman 4. Istilah asing dipadankan dengan bahasa serumpun yang tidak lazim. Contoh: discharge - luah download - unduh upload - unggah 5. Istilah asing diserap ke dalam bahasa Indonesia: a. tanpa melalui proses penyesuaian ejaan Contoh: monitor - monitor internet - internet b. melalui penyesuaian ejaan Contoh: access - akses computer - komputer c. melalui penyesuaian lafal Contoh: design - desain manager - manajer d. melalui penyesuaian ejaan dan lafal Contoh: management - manajemen architecture - arsitektur e.
melalui penambahan vokal pada akhir kata yang hanya berupa satu suku 70 kata, sekaligus dengan penyesuaian ejaan Contoh:
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
management - manajemen architecture - arsitektur e.
melalui penambahan vokal pada akhir kata yang hanya berupa satu suku kata, sekaligus dengan penyesuaian ejaan Contoh: fact - fakta norm - norma byte - bita
PEDOMAN KHUSUS PEMAKAIAN ISTILAH KOMPUTER 1. Kepoliglotan orang Indonesia Bangsa Indonesia pada dasarnya bersifat poliglot. Oleh karena itu, penggunaan istilah yang berasal dari bahasa asing asal 'tampak' seperti bahasa Indonesia tidak akan merupakan masalah. Dalam percakapan lisan 'didel' dibenarkan dipakai di samping 'dihapus'. Akan tetapi, untuk bahasa tulis sebaiknya dipakai istilah 'dihapus'. 2. Istilah Resmi dan Istilah Baku Seranai istilah yang dihasilkan berdasarkan Pedoman Khusus Pembentukan Istilah Komputer ini merupakan istilah resmi, sehingga harus dipakai dalam setiap tulisan dan dokumen resmi. Adapun pemapanan pembakuan dan pemakaiannya ditentukan berdasarkan keberterimaannya oleh masyarakat umum. 3. Pengefektifan Penggunaan Istilah Senarai Istilah Komputer menyediakan seperangkat kosakata bahasa Indonesia untuk digunakan dalam upaya kebahasaan untuk mengefektifkan penyusunan karya tulis bahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan persyaratan pola penyajian yang bersifat tepat, singkat, lugas, dan jelas. Sehubungan dengan itu, upaya penggunaan bahasa Indonesia untuk menurunkan perangkat istilah bersistem amat dianjurkan. Dari istilah akses (access) dapat diturunkan pengakses (accessor), terakseskan (accessible), keteraksesan (accessibility), aksesi (accession), dan seterusnya. Selanjutnya, nila akan dipadankan ' … new forms of computers will proliferate, including biological computers …' dalam bahasa Indonesia baku, dikatakan ' … bentuk baru komputer akan berprolifrasi, termasuk komputer biologis …' bukan '…
71
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
bentuk-bentuk baru komputer-komputer, termasuk komputer-komputer biologis …'. Bentuk terakhir betul menurut tata bahasa Inggris, tetapi menyalahi tata kaidah kalimat bahasa Indonesia baku. Oleh karena itu, istilah Indonesia yang dibakukan adalah bentuk tunggal. Jadi, ada 'data' sebagai padanan datum yang dianggap tunggal, dan baru kalau diperlukan, ada bentuk 'data-data' untuk padanan data. Begitu pula hanya ada virus untuk virus, sedangkan bentuk jamak viri dipadankan dengan 'virusvirus ' bukan 'viri'. SENARAI PADANAN ISTILAH No. Istilah Padanan --------------------------------------------------------------------1 abort gugurkan 2 access akses 3 access management manajemen akses 4 access unit unit akses 5 account akun; rekening 6 action button tombol tindak, tombol aksi 7 action setting penataan tindak, penataan aksi 8 active desktop destop aktif 9 add-ins tertambah 10 address alamat 11 address book buku alamat 12 administration administrasi 13 administration domain ranah administrasi 14 advisory system sistem penasihat 15 affirmation penegasan 16 agenda agenda 17 algorithm algoritma 18 alias alias 19 align left rata kiri 20 align right rata kanan 21 alignment perataan 22 alternate silih 23 alternate recipient penerima pilihan 24 animation animasi 25 anonymous remailer penyurat-balik anonim 26 append bubuh 27 application aplikasi 28 apply terapkan 29 apply design desain terapan 30 arrange susun 31 array larik 32 artificial intelligence kecerdasan buatan, intelegensi buatan 33 ascending menanjak, urut naik 34 attribute atribut 35 auto clip art gambar klip otomatis 36 auto-correct pembetulan otomatis, otokoreksi 37 auto-forward maju otomatis 38 auto-replay putar ulang otomatis 39 auto-reply balasan otomatis 40 autofit otofit 41 autoformat format otomatis, otoformat 42 automatic learning pemelajaran otomatis 43 autoshapes bentuk otomatis 44 autosum total otomatis; jumlah otomatis 45 back balik; belakang 46 back slash garis miring kiri 47 back space spasi mundur 48 back up (rekam) cadangan 49 background latar belakang 50 backtracking lacak balik 51 backward chaining perantaian balik 52 band pita 53 bandwidth lebar pita 54 bar batang 55 bar-code kode batang
72
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
bar-code reader bar-code scanner base batch best-first search binary bit bit map blackboard model blind copy recipient
66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
body body text bold border bps breadth-first search break broadcast mail broadcast videography browse browsers buffer bug bullet button byte cache memory
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
cancel capacity capslock caption card cartridge cartridge disk cascade cell center central processing unit (CPU) change case channel character chart chatting clear click client close closed file cluster coding color color monitor column comments common name computer computer aided computer aided design (CAD) computer aided instruction computer aided manufacturing
116 117 118 119 120 121 122 123 124
computer conference computer memory computer network conclusion part content content type control(ctrl) convert copy
pembaca kode batang pemindai kode batang basis tumpak telusur pertama terbaik biner bit peta bit model papan tulis penerima kopi buntu; penerima salin buntu bodi; badan teks tubuh tebal batas bps telusur pertama lebar putus surat siaran videografi siaran ramban; jelajah peramban; penjelajah penyangga kutu bulet tombol bita memori tembolok, memori singgahan batal kapasitas kancing kapital takarir kartu kartrid, selongsong, patrun disket kartu riam sel tengah unit pengolah pusat (UPP) ubah karakter saluran, kanal aksara; karakter bagan rumpi bersih; bersihkan klik klien tutup berkas tertutup gugus; rumpun pengodean warna monitor warna kolom komentar nama umum komputer berbantuan komputer desain berbantuan komputer (DBK) instruksi berbantuan komputer pemanufakturan berbantuan komputer konferensi komputer memori komputer jaringan komputer bagian kesimpulan isi tipe isi kontrol (ktrl), kendali ubah salinan; kopi
73
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181
copy recipient count country name crack cracker create new cursor custom views customizes cut cut-off daemon data data analysis display data anaysis data bank data interchange data logging data processing data processor database datasheet date debug decimal declarative knowledge decoding decrease deduction deductive inference deferred delivery delete delete item delivery delivery notification depth-first search descending design desk application digit digital digital computer direct submission direct user directory directory information directory management directory name directory system directory system agent directory user directory user agent disc disclosure of other disconnected network drive discuss disk drive
182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193
disk memory diskette display display station distribution list document document delivery document interchange domain domain knowledge domain model domain name server
194
down
penerima salinan cacah nama negara rengkah perengah buat baru kursor tilik pesanan, tilik suai sesuai potong putus jurik data tampilan analisis data analisis data bank data saling tukar data pencatatan data pemrosesan data, pengolahan data pemroses data pangkalan data, basis data lembar data tanggal awakutu desimal pengetahuan deklaratif pengawasandian kurang; susut deduksi inferensi deduksi pengiriman tertunda hapus butir hapus pengiriman pemberitahuan pengiriman telusur pertama kedalaman menurun, urut turun desain; rancangan aplikasi meja digit digital komputer digital submisi langsung pengguna langsung direktori informasi direktori manajemen direktori nama direktori sistem direktori agen sistem direktori pengguna direktori agen pengguna direktori disket; cakram; diska penyingkapan lain pemacu jaringan tak-tersambung diskusi penggerak disket; penggerak cakram memori disket; memori cakram disket tayangan monitor peraga senarai distribusi dokumen pengiriman dokumen saling tukar dokumen ranah pengetahuan ranah model ranah server nama ranah; peladen nama ranah anjlok
74
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265
download drag draw draw table drawing drive dummy edit electronic data proccessing (EDP) electronic archive electronic data electronic document electronic mail electronic mailbox electronic messaging emoticon encoded information encoding encryption end enter entry envelope episode erase eraser error esc(ape) evaluation function exit expert system (ES) expiration date expiry date indication explorer export facsimile facsimile machine fax fax board fax machine fax modem feedback fetch field field length file file name filing fill fill character filter filtering find firmware floppy disk folder font font size footer foreground format format painter formula forward forward chaining frame front-end full screen gateway general generate
unduh seret gambar; lukis buat tabel penggambaran penggerak tiruan edit pemrosesan data elektronik (PDE) arsip elektronik data elektronik dokumen elektronik surat elektronik kotak surat elektronik pemesanan elektronik ikon emosi informasi tersandi penyandian enkripsi selesai; tamat enter entri amplop episode hapus penghapus galat hindar; keluar balik fungsi evaluasi keluar sistem pakar (SP) tanggal ekspirasi indikasi tanggal kedaluwarsa penjelajah ekspor faksimile mesin faksimile faks papan faks mesin faks modem faks balikan; umpan balik jemput; ambil ruas panjang ruas berkas nama berkas pemberkasan isi isi karakter tapis; filter penapisan cari; temukan peranti tegar, perangkat tegar disket liuk; cakram liuk pelipat huruf; fonta ukuran huruf kaki halaman latar depan format pewarna format formula, rumus depan perantaian maju bingkai ujung depan layar penuh gerbang umum bangkitkan
75
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322
get gigabyte go to gridlines hack hacker hang hanging indent hard disk hardware header heading help heuristic search hide highlight history home home base horizontal hub hyperlink identity (ID) If-then rule If-then statement image interpretation image understanding image recognition import in-basket inbox indent index inference engine informatics information information object information system information technology (IT) input input data input/output (I/O) insert install instruction integrated software interactive videography interface intranet IP (identification personal) address italic joining key key field key lock keyboard keyboard entry
323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335
keyboard printer keypad keyword kilobyte knowledge acquisition knowledge base knowledge engineer knowledge engineering label landscape launch launching leased line
dapatkan gigabita menuju garis kisi retas peretas macet inden macet cakram keras perangkat keras tajuk penajukan bantuan telusur heuristik tersembunyi sorot sejarah pangkal basis pangkal horizontal hub hipertaut identitas (ID); tanda kenal kaidah jika-maka pernyataan jika-maka inteprestasi citra pemahaman citra rekognisi citra masuk; impor masuk keranjang kotak masuk inden indeks mesin inferensi informatika informasi objek informasi sistem informasi teknologi informasi (TI) masukan data masukan masukan/keluaran (M/K) sisip, sisipan instal pembelajaran, instruksi perangkat keras terpadu videografi interaktif antarmuka intranet alamat PI (personal identifikasi) italik; miring penggabungan kunci; tombol medan kunci; medan tombol terkunci papan ketik; papan tombol entri papan ketik; entri papan tombol pencetak papan ketik bantalan kunci kata kunci; kata sandi kilobita persyaratan pengetahuan basis pengetahuan insinyur pengetahuan rekayasa pengetahuan label lanskap luncur peluncuran jalur sewaan
76
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407
left legal pleadings letters and fax line links list load lock log in log off log on log out lower case macro macro instructions macroprocessor magnetic disc storage mail mail broadcaster mailbox mainframe management domain map network drive master data master file means-end analysis media player megabyte memo memory memory cache memory capacity menu merge message message handling message retrieval message storage message transfer message transfer agent microcomputer microprocessor minicomputer missing modem moderated conference monitor monitor display motherboard mouse movie multi-tasking multimedia multiple of firing name resolution naming authority natural language network networking new mail nondelivery numbering numlock O/R address object off office automation offline ok on on line open
kiri pembelaan legal surat dan faks garis; jalur taut senarai muat kancing log masuk log keluar log masuk log keluar sosok (huruf) bawah makro instruksi makro makroprosesor; pemroses makro penyimpan disket magnetik surat penyiar surat kotak surat bingkai induk; kerangka induk ranah manajemen pemacu jaringan peta data utama; data induk berkas induk analisis rerata-akhir penggelar media megabita memo memori memori tembolok kapasitas memori menu gabung pesan penanganan pesan temu kembali pesan penyimpanan pesan transfer pesan agen transfer pesan mikrokomputer; komputer mikro mikroprosesor; prosesor mikro minikomputer penghilangan modem konferensi terpadu monitor tampilan monitor papan induk tetikus film penugasan ganda multimedia ganda penyalaan resolusi nama otoritas penamaan bahasa alami jaringan jejaring surat baru takterkirim penomoran kancing angka alamat O/R objek padam otomasi kantor terputus oke hidup, on terhubung; tersambung buka
77
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455
operating system (OS) operator optical disk option originator originator/recipient other documents out-basket outline output pack and go page default page down (PgDn) page number page preview page set up page up (PgUp) page width paragraph password paste paste special pause percent style physical delivery physical delivery access picture pixel port portrait power preview preview not available primary storage print print area print out print preview print screen printer private domain name private management probe process processor program programmer programmer analyst
456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478
programming programming language prompt proof of delivery service properties protect protocol publications query quit random access random access memory (RAM) read only memory (ROM) reader ready receipt received recipient record redo redundancy refresh release
sistem operasi (SO) operator disket optik opsi; pilihan originator originator/penerima dokumen lain keranjang luar kerangka, ragangan keluaran kemas dan jalankan standar halaman turun halaman nomor halaman pratilik halaman tata halaman naik halaman lebar halaman paragraf sandi lewat pasta, rekat spesial pasta jeda gaya persentase pengiriman fisik akses pengiriman fisik gambar piksel pangkalan potret daya pratilik pratilik taktersedia penyimpan utama cetak wilayah cetak cetakan pratilik cetak cetak layar pencetak nama ranah pribadi manajemen pribadi kuar proses pemroses; prosesor program pemrogram, programer analis pemrogram; analis programer pemrograman bahasa pemrograman siap ketik kedap layanan pengiriman properti proteksi; perlindungan protokol publikasi permintaan, kueri keluar akses acak memori akses acak memori baca-saja pembaca siap menerima diterima penerima utas; rekam jadi lagi kelewahan; redundansi segar luncuran; terbitan
78
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541
remove rename repeat replace replication reply reply all reports reset resource restart restore resume retrieval retry return rewrite right row ruler run save save as save as HTML (hyper markup language) scan scanner screen scroll scroll lock search secondary recipient sector secure access security segment select select all send send to sent item series server set up show setting setup shading share workbook shareable directory sheet shift shut down signature slash sleep slide slide colour scheme slide from files slide from outlines slide layout slide miniature slide number slide show slide sorter
542 543 544 545 546 547 548
slot software sort sound source space spacebar
hapus ganti judul, nama ulang ulang ganti replikasi jawab jawab semua laporan tata ulang sumber daya start ulang simpan ulang teruskan lagi temu kembali coba lagi kembali tulis ulang kanan baris mistar jalankan simpan simpan sebagai simpan sebagai bahasa markah hiper teks (BMHT) pindai pemindai layar menggulung kunci gulung telusur penerima sekunder sektor akses aman keamanan segmen pilih pilih semua kirim kirim kepada surat/butir terkirim seri peladen; server tata tampilan penataan tata pembayangan buku kerja bersama direktori terbagi lembar alih tutup padam tanda tangan garis miring pudar salindia skema warna salindia salindia dari berkas salindia dari ragangan tata letak salindia miniatur salindia nomor salindia tampil salindia penyortir salindia; pemilah salindia slot perangkat lunak sortir; pilah suara sumber spasi batang spasi
79
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620
speaker noter spelling split splitting spread sheet standby start start up status bar stop stored message alert style style checker subdirectory subject submission subscriber subscript subtotals superscript symbol synchronize tab table tape taskbar teleconferencing telecopy telefax teletext telex template terminal text (voice, image, video) text box theme thread throughput tile time to fax toolbars tools top-level domain name trace tracing facility track transfer transmission transmittal event underline undo unhide up up level update upload upper case user user agent user friendly user group user interface utilities version vertical video conferencing videotext view viewdata viewing screen voice mail
pencatat pembicara ejaan belah pembelahan lembar sebar siaga mulai; star hidupkan batang status stop siaga pesan tersimpan gaya pemeriksa gaya subdirektori subjek submisi penika bawah tika bawah subtotal tika atas simbol menyelaraskan; selaras tab tabel pita batang tugas telekonferensi telekopi telefaks teleteks teleks templat terminal teks (suara, citra, video) kotak teks tema ulir terobosan ubinan waktu ke faks batang alat; batang perkakas alat; perkakas nama ranah aras puncak runut fasilitas perunutan lintas, jalur transfer transmisi peristiwa transmital garis bawah tak jadi tak tersembunyi ungguh naik aras mutakhir unggah sosok (huruf) atas pengguna agen pengguna akrab pengguna kelompok pengguna antarmuka pengguna kegunaan versi vertikal konferensi video teks video tilik data tilik layar penilikan surat suara
80
Panduan Pendataan P2TP2O Berbasis Website
621 622 623 624 625 626 627 628 629
wake up web pages whole page window wizard word work load work station zoom
bangun halaman web halaman utuh jendela cekatan kata beban kerja anjungan kerja zum
81