'uncertaini!f" aboratoria
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan lfotel
,
Kartika
Radiasi Chandra.
dan Lingkungan .14 Vesember
X
:J,iJ04
PENTINGNYA PENYERTAAN KETIDAKPASTIAN OI OALAM HASIL PENGUKURAN AKTIVIT AS RADIONUKLIDA
Nazaroh,Hennawan CandradanEnni Juita Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuklir -BAT AN
ABSTRAK PENTINGNYA PENYERTAAN KETIDAKPASTIAN DI DALAM HASIL PENGUKURAN AKTIVIT AS RADIONUKLIDA. Ketidakpastian (uncertainty)adalah suatu param~ter yang terkait dengan hasil pengukuran dan memberi ciri kepada penyebaran nilai yang layak pada besaran ukur (measurand). Ketidakpastian sangat penting dan perlu diperhitungkan di dalam setiap pengukuran, apalagi di dalam pengukuran aktivitas radionuklida. Hal ini disebabkan karena sifat random daTi proses disintegrasi inti atom (measurand), ketidakpastian daTi sumber standard, metode dan alai ukur yang digunakan untuk pengukuran (timbangan, detector, electrometer, scaler, timer), sella kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi pengukuran (background). Makalah ini akan membahas bagaimana menghitung ketidakpastian di dalam pengukuran aktivitas radionuklida menggunakan sistem pencacah koinsidensi, kamar pengion dan spektrometri gamma. Menurut Rekomendasi INC-1 (1980), ketidakpastian diklasifikasikan ke d~am dua kategori berdasarkan pada metode evaluasinya, yaitu tipe A dan B. Hasil pengukuran aktivitas dinyatakan dalam (A :t: k.Uc) Bq, dengan A adalah nilai aktivitas measurand,k adalah faktor cakupan pada tiIlgkat kepercayaan 95 % dar. Ucadalah ketidakpastian bentangan.
ABSTRACT THE IMPORTANCE OF INCLUSION OF UNCERTAINTY IN THE RESULT OF RADIONUCLIDE ACTIVITY MEASUREMENT. Uncertainty (of measurement) is a parameter, associated with the result of a measurement, that characterizes the dispersion of the values that could reasonably be attributed to measurand. Ketidakpastian is important and necessarycounted , into each measurement moreover in the radionuclide activit'j measurement. This is because of random nature of disintegration process of atomic nucleus (measurand), uncertainty of standard source, method and instruments used to measure (balance, detector, electrometer, scaler, timer) and environment condition affected measurements(background). This paper will discuss how to calculate uncertainty in radionuclide activity measurement. According to Recommendation INC-1 (1980), uncertainty can be classified into 2 categories based on their method of evaluation, A and B types. Activity measurement result was expressed by (A :t k.uc) Bq, where A is activity value of measurand, k is the coverage factor on 95 %confidence level and Ucis expanded uncertainty.
PENDAHULUAN
(ketidakpastian) di dalam
Facia tahun 1978, CommitteeInternati
pengukuran.
Awal
Measures (CIPM) yang
des Poids e
BIPIv
(Bureau
International
Measures) untuk
des Poids
membahas masalah
21
merespon masalah tersebut.
merupakan penguasa tertinggi di dufiia dalam bidang Metrologi, meminta kepada
tahun 1979, sebanyak
Hampir semua laboratorium
percaya
bahwa ketidakpastian merupakan suatu hal
yang
perlu
diperhitungkan
clan
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan Iiotel
memerlukan p:.'oseduruntuk mengekspresikannya serta perlu
mengkombinasikan
komponen-komponenketidakpastianindike dalam single total uncertainh}
Radiasi Chandra.
dan Lingkungan .14 Vesember
X
2;004
Dalamscopeyang lebih kecil, setiap instansi perlu segera mengambillangkahlangkah positif
di bidang penguatan
teknologi dimana kualitas teknologi yang dimiliki Indonesia semakin tertinggal oleh
(ketidakpastian total tunggal)
Untuk membahasmasalah tersebut, dilakukanlah
Kartika
pertemuan yang dihadiri
oleh 11 ah1i dari laboratorium standard
negara maju seperti halnya di bidang metrologi dan standardisasi. Pada dasamya standardisasi merupakan upaya kualitas untuk mengatur clan mempertahankan mutu baran~ yang bertujuan
untuk
melindungi
produsen
clan menjamin kepuasan kor.sumen. Salah Uncertainties'
Selanjutnya Rekomendasi satu aspek penting yang perlu dipertim-
tersebut diadopsi oleh CIPM pacta bulan
bangkan dalam penerapan standardisasi
Oktober1981dan ditegaskankembalipada
adalah meningkatkan clan mengembang-
tahun 1986 [1].
kan kemampuan laboratorium pengujian
CIP~
dengan
rnengacu pada
clan kalibrasi.
Rekornendasi Working Group rnenyerahkan
Sub bidang Standardisasi P3KRBiN
rnasalah ketidakpastian kepada ISO (Inter-
BATAN sebagai unit pelayanan, telah
national Organization for
Standardization),
memfokuskan kegiatannya dalam bidang
merefleksikan
standardisasi radionuklida clan kalibrasi
yang
dianggap
dapat
Hal
kebutuhan-kebutuhan yang muncul, yang
alat ukur
datang dari kepentingan industri
ini dalam rangka melaksanakan SK Dirjen
clan
aktivitas
84/DJ/VI/1991 tentang
perdagangan. Menghadapi era perdagangan inter-
BATAN
nasional pada abad ke 21 yang sudah
Sumber Radiasi, Standardisasi Radionukli-
semakin mengarah pada liberalisasi clan
da, clan Fasilitas Kalibrasi. Meskipun
hampir tanpa hambatan, maka Indonesia
kegiatan ini diarahkanpada kalibrasi yang
sebagai
negara
mempersiapkan diri
berkembang
perlu
di segala bidang
No
(Dose Calibrator).
Kalibrasi Alat Ukur Radiasi dan Keluaran
bersifat sukarela [2].
Oalam
era
akreditasi
seperti
Utamanya kemampuan teknis maupun
sekarang ini, laboratoriurn penguji clan
SDM (sumber clara manusia)
kalibrasi juga diharuskan mematuhi ISO 17025
dalam
rangka
melaksanakan
2. A. 3. B. b.
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan JIOtel
Ada pun dasar
manajemen mutunya.
pertirnbangan penerapan manajemen mutu ISO 17025adalah : [3]
1
Kartika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan 14 Vesember
X
:l004
II. TEaRI Rekomendasi INC-1 (1980)yang ber-
Kemampuan iImu pengetahuan dan teknologi
membawa
dampak pada
penggunaan aIat ukur yang tertelusur Era
perdagangan
sistem
bebas menuntut
pengukuran
yang
dapat
pengukuran
umurnnya
terdiri
beberapa komponen yang diterima
oleh semua pihak apalagi
untuk tujuan ekspor.
masalah pengukuran harus dapat menjamin kepercayaan. ini
metode
statistik untuk sederet pengukuran berulang. Komponen dalam kategori
atau deviasi standar,
dengan
derajat kebebasanvj
a Sebagai pedoman untuk memelihara
yang dievaluasi dengan cara lain.
kontrol kualitas (qualihJ control) dan
Komponen dalam kategori B diberi
jaminan kualitas (qualih) assurance)dari
ciri dengan nama Uj2. Besaran ini
suatu pengujianj pengukuran.
dapat
Oalam
mematuhi
rangka
dan
menjalankan hukufi1.clan peraturan
diperlakukan
clan Uj dapat
seperti
diperlakukan
varian seperti
deviasi standard
dasar,
2. Ketidakpastian gabungan merupakan
aplikasi pengembangan riset di bidang
gabungan komponen tipe A clan B.
Melaksanakan
penelitian
Komponen ini harus dinyatakan dalam
enceclan engineering. d.
kelompokkan ke dalam dua kategori
A diberi ciri dengan nama varian, Si;
penulisan terna
Adapun Tujuan adalah
dapat di-
yang dievaluasi dengan
Dalam setiap kontrak ekspor-impor,
dari
Digunakan
dalam
mengkalibrasi
bentuk deviasi standard,
standard dan alat serta melaksanakan
3. Dalam aplikasi khusus, untlik memper
uji melalui sistem pengukuran nasional
oleh expandeduncertainh}(ketidakpastian
untuk mencapai ketertelusuran ke standardnasional
bentangan) perlu mengalikan ketidakpastian gabungan dengan suatu faktor Faktor
Makalah
1111
akan
membahas
bagaimana menghitung ketidakpastian di dalam pengukuran aktivitas radionuklida.
multiplikasinya
dinyatakan.
harus
selalu
(l) ~ ~~
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan lfoteJ
Pengukuran Aktivitas Radionuklida Ada 2 pemodelan prosedur pengu-
Radiasi
Kartika
Chandra.
dan Lingkungan .14 Vesember
X
:l004
Pada umumnya di berbagai kasus pengukuran,
suatu measurand (besaran
kuran aktivitas radionuklida yaitu prose-
ukur) tidak dapat secara langsung diukur,
dill pengukuran dengan metode absolut
tetapi bergantung pada besaran lain yang
clan metode relatif. Pengukuran aktivitas
dapat diukur secara langsung. Misalnya
dengan metode absolut dapat dilakukan
pengukuran cacah beta, pengukuran cacah
dengan berbagai metode diantaranya
gamma daD koinsidensi.
metode koinsidensi, antikoinsidensi atau
pengukuran
cacah
kalorimeui. Facia makalah ini hanya akan
dibahas pengukuran aktivitas dengan metodekoinsidensi. n
Npn,maka
Np-7 NPL Np2,
N
-I
INp
p-
n n
Ny", maka Nr =
Ny ~ Nyl, Ny2,
IN, 1
(2)
n n
INc Ncl ~ Nc:ll Nc21
Ncn, maka
Nr
=
I
{3}
n N I; = ~ fJ
(4)
Nr
Nilai aktivitas measurandadalah dengan memplotkannilai
~N
terhadap -(l.~
N"
&
P
Dari hasil pengeplotan data pengukuran akan diperoleh kurva dengan persamaan berikut
= No[1 + k~t-=22 N,.
l;.
p
untuk 1::13 ~ 1 maka N,.
=N,
(5)
Keterangan : NfJ : laju cacah beta yang telah dikoreksi background clan deadtime Ny : laju cacah gamma yang telah dikoreksi background clan dead time Nc : laju cacah koinsidensi yang telah dikoreksi background clan resolving time K : gradient/intercept No : aktivitas measurand (Bq/ fig) pad a tanggal pengukuran N : jumlah ulangan
1. 10)
Pengukuran aktivitas
radionuklida
spektrometri gamma diperlukan radio-
dengan metode relatif dapat dilakukan
nuklida standard. Standardnya ada yang
dengan menggunakan kamar pengion atau
sejenis dengan sampel, ada pula yang
sistem pencacah spektrometri gamma, alfa
tidak sejenis.Radionuklida standard yang
atau beta menggunakan detektor HPGe
sejenis adalah bila jenis sampel yang
atau NaI(TI). Pada pengukuran aktivitas
diukur adalah 6OCo,maka radionuklida
radionuklida
standardnya adalah
relatif,
secara
suatu
6OCO.
Tentu
Baja
measurandada yang dapat diukur secara
geometrinya juga harns sarna. Sedangkan
langsung, misalnya
untuk mengukur sampel yang standard-
menggunakan Dose
Calibrator Capintec atau Vinten yang telah
nya tidak sarna dapat digunakan kurva
dikalibrasi dengan sumber standard. Ada
kalibrasi efisiensi
pula measurandyang tidak dapat diukur
Pada pengukuran aktivitas
secara langsung aktivitasnya, tetapi ber-
gunakan kamar pengion Merlin Gerin dan
gantung pada besaran lain clan dengan
Centronic,
menggunakan
measuranddan arus standard, il, i2,
perumusan
matematika
dilakukan
pengukur~n arus
sederhana baru dapat ditentukan aktivi-
Sedangkan
tasnya. Metode ini menggunakan kamar
diperoleh dari kurva kalibrasi efisiensi.
pengion Centronic,
Merlin
Gerin
clan
nuklida
p(Ei)
clan efisiensi
Ej
AktivitaS measuranddapat dihitung
sistem pencacah spektrometri,
Pada pengukuran
nilai
..iN.
dengan persamaan berikut
aktivitas
radio-
menggunakan kamar pengionj
A
A
ASpl =f(Isp\ IRa, EN) ~
Dengan
-, ,...
(6)
GN =pj(Ej)E(Ej
(7)
n
n
LI."p"i
~-
J_-
n B.
Isp,
"..,J"
Aspl = f(Ispl IRal Astd)
dal1
-7
I I~,
-. I
I1w,; (8)
n A ,"pl-Isp/oAstd -
(9)
1"-1
Astd = Ao e-O,693 tiT:
327
(11) Nsp' N
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan Hotel
Kartika
n
Dengan: Aspl Ispl IRa Istd Astd &r(Ei)
p(Ei)
I.,p'
=
Radiasi Chandra,
dan
Lingkungan
:14 Vesember
X :1004
n
L I..pl,i 1
clan
n
Is'd
II.'ld,;
=
I
n
= aktivitas measurand(MBq) = ares measurand(pA) = arus radium (pA) = arus standard (pA) = aktivitas standard (MBq) pada tanggal pengukuran = efisiensi kamar pengion thd energi Ei = probabilitas pancaran gamma pada energi Ei
Pada pengukuran
aktivitas meng-
tabel radionuklida
serta E(EJ daTi kurva
gunakan sistem pencacah spektrometri
kalibrasi efisiensi yang dibuat.
gamma dilakukan pengukuran laju cacah
Aktivitas measuranddapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
measurand,Nspldan pengukuran laju cacah standard, Nstd. Data y(EJ diperoleh dati A
Aspl = f(Nspll £(Ei), y(Ei)
~
--N.,pI
A
.\pl
&(Ej).y(Ej
n B.
Aspl = f(Nspi, Nstd, Astd)-7
A",pl =
~.:~ N'ld
n
n
IN"ld
IN."p/ ==:,",c.\,J
.'Ild
:;f.";,!,,,,:
11
Aspl
Nspl Y(Ei) £ (EJ Nstd Astd
n
= aktivitas measurand(Bq) = laju cacahmeasurandyang telah dikoreksi background = probabilitas pancaran gamma dari measurand pada energi Ei = efisiensi sistem pencacahpada energi Ei = laju cacahstandard yang telah dikoreksi background = aktivitas standar pada tanggal pengukuran
Menghitung ketidakpastian standard Definisi daTi ketidakpastian
menurut
VIM entry 3.9 (International Vocabulanj of
basic and general adalah
terms in Metrologtj)
"Ketidakpastian
(dari
[5]
pengukuran)
PuslitbangKeselamatan Radiasidan BiomedikaNuklir-BadanTenagaNuklir Nasional
328
~
Prasiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan lioteJ
adalah suatu parameter yang terkait dengan hasil pengukuran,
yang memberi ciri
penyebaran
yang layak pada
nilai
kepada besaran
ukur
Kartika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
.2004
Estimasi ketidakpastian in; sederhana prinsipnya.
Berikut ini akan di-
sajikan bagan untuk memperoleh taksiran
ketidakpastian yang berkaitan dengan hasil pengukuran (Garnbar1) Tahap1
Tahap 2
Tahap 3
~ I
M:en~~~nVerSikan komponen
I,;ke
dalam deviasi standard
.. Tahap 4
Gambar1. ProsesEstimasiKetidakpastian Untuk mengevaluas_i ketidakpastian
relevan terhadap Xi. Pokok daTi inforrnasi
standard tipe A, digunakan input besaran
terseb_ut harus
Xi yang diperoleh daTi data pengamatan.
pengukuran, pengalaman yang berkaitan
Untuk
memperkirakan
input
daTi
dengan materi
bersumber pada data
clan
instrumen
yang
besaran Xi yang tidak diperoleh dari pe-
relevan, spesifikasi pabrik data pada
ngamatan berulang, ketidakpastian stan-
kalibrasi clan data acuan yang diambil dari
dard yang dievaluasi dengan judgenzent
handbook.
harus menggunakan semua informasi yang
329
xl00 N, Nc
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan lfotel
1
U(Xi)= s(Xi) =
Radiasi
Kartika
Chandra,
danLingkungan .14 Vesember
X :l004
n
~(;=-Qt;(Xk -X)2
(16)
Penentuan Ketidakpastian Standard Gabungan
Ada dua macamcara evaluasidalam
besaran input yang tidak berkorelasi. Ke-
menghitung ketidakpastian gabungan
tidakpastian standard gabungan, Ucadalah
a. Untuk
akar kuadrat daTi varian gabungan, U2c
besaran input
yang
tidak
berkorelasi
(Xi). Uc(Xi)adalah ketidakpastian standard
b. Untuk besaran input yang berkorelasi
gabungan, yang berasal daTi Tipe A dan B.
Pada makalah ini hanya akan dibahas ketidakpastian gabungan yang berasal daTi
,Atau
Cj = koefisien
U("i
-7Ci = OfjOXi
)L
(17)
sensitifitas
I. Pengukuran Aktivitas dengan metode Absolut Menghitung ketidakpastian standard
UNj\:= 1_-Y- ~(N Vn(n-I)f=1
(%)UNy =
UNP
%
~
Pk
-N r P
(%) UN = (%) U Np Y , ..,jn
Np
u
L
-I Npy-
n
U (%)UNC :::: ~xl00%
UNc=
(N
(
n .n -k=1 I)
I'k
-N
-7 (%) UNc= (
I~
:t(N
~~) .J-;=-i
-tV'
Vn(n-l).=,
(%) UNc= ~xlOO%
Puslitbang
~
Keselamatan Radiasi dun Biomedika Nuklir~Badan
(%) UNc= (%)UNc
-J~l
Tenaga Nuklir
Nasional
330
r +
Prosiding
Presentasi
'
llm.iah
Keselam.atan Hotel Kartika
~7Y~
Radiasi Chandra,
danLingkungan .14 Vesember
X :J;O04
Menghitung ketidakpastian gabungan, Uc:
Uc = ~(UNp
+ (UNy)2 + (UNc)2 + (UBG)2 + (UDT
+(UTB)2 + (U..ca,)2+ (UT)2 + (Uh,)2
Menghitung derajat kebebasan efektif, Ueff= ~~y4+UNc4+UBG4
+ Um4 + UTB4+ u..,.M4+ U~ +Uhl4
UNp4/VNp+UNy4/VNy+UNc4/VNc+UBG4/VBG+
Menghitung
UD~/ /VDT + UTB4/VTB+ USCal4/VSC + U~/VT
+Uhl4/Vhl
ketidakpastian bentangan, Uc
Uc = k.uc,k ditentukan berdasarkan hasil Veff.dari tabel distribusi student, untuk tingkat kepercayaan 95 %. Ada kalanya diambil k=2. Hasil pengukuran aktivitas dinyatakan dalam : Aspl= (No:t Uc
Bq/mg
2. Pengukuran Aktivitas dengan metode relatif
A. Menggunakankamar pengion Menghitung ketidakpastian standard, u
U,pl (%) Uspl= ~xl00%
~ (%) Uspl=
I"pl
(%)U
sp/
-J~l
-7 (%) Usts= (% )U..,d
-":J;;=:=l
(%)UBG
-":J~T Menghitung ketidakpastian gabungan + (UB(;)L +(U,
Puslitbang
I!rl
(u/? + (URI})L+ (Ur
Keselamatan Radiasi dan Biomedikn Nuklir-Badan
+ (Uhl + (u,J. + (Uleak
Tennga NuklirNnsional
331
Uc
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan
Radiasi
lfoteJ Kartika
Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
~O04
Menghitung derajat kebebasan efektif : 4 4 4 4 4 4 4 !! spl-.:J!st d.-!J:!B G-.:J! serL..!J!R-.:J!R 0-.:J! T ~h
Veil. =
Menghitung
ketidakpastian
4 I~I
4 in~
leak -4
bentangan, U c
= k.lic, k ditentukan berdasarkanhasil Veff.dari fabel, untuk tingkat kepercayaan 95 %.Ada kalanya diambil k=2. Hasil pengukuran aktivitas dinyatakan dalam : Aspl= A:t Uc) Bq/mg
3. Untuk Pengukuran Aktivitas dengansistem pencacah spektrometri gamma Menghitung ketidakpastian standard
UNspl= (%)U
(%) UNspl= ~xlOO%
7
N _"pi
-~J~~-
Nspl
(%) UNspl:;
II
UNStd~
) LCN.,
V$4
-N"J f
k;]
U
-7 (%) UNstd=
(%) UNstd = ~x.lOO%
~~~-
~
N,"'d
Menghitung
ketidakpastian
gabungan, Uc=
+ (URl))2+ (UT ~2+ (U1H)2 + (Uhi)2 + (Uiin)2 + (Uleak
Menghitttng derajat kebebasan efektif: Veff. =
UsQI4+~Ustd4+ Ysert4+ UR~_+URO4+ U~ ~1=!IL-t.;.!!~~~~i
Uleak4/Vleak
Keterangan: BG
DT
Spi std lin
background Dead Time derajat kebebasan
TB
Timbangan
hl
half life
Scal
scaler
Timer
R
sampel standar linieritas
RD Sert Leak
Resolusi Respon Oetektor Sertifikat standard
---= Puslitbang Keselamatan Radi:asi danBiomedika
leakage
Nuklir-Badan
TenagaNuklir
Nasional
~i~
-=-
332
Prosiding
Presentasi
[lmiah
Keselarnatan
Radiasi
UoteJ Kartika
Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
~O04
Metode dan prosedur pengukuran
Menghittmg ketidakp~stian bentangan, Uc
sangat menentukan hasil pengukuran,
Uc = k.uc,. k ditentukan berdasarkan hasil
Oleh sebab itu
Veil.dari tabel, untuk tingkat kepercayaan 95 %.
mendukung
hal-hal
yang
dapat
basil pengukuran
hams
diperhatikan oleh setiap operator.
Hasil pengukuran aktivitas dinyatakan dalam: Aspl = (No:!: Uc) Bq/mg
Obyek dari aktivitas adalah
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
aktivitas dan measurand (besaran ukur)
Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai suatu besaran ukur dari suatu obyek pengukuran atau nilai kuantitas dari measurand.
Unttik
mendapatkan basil
pengukuran yang akurat hams memper-
atau menentukan nilai kuantitas spesifik daTi
Spesifikasi measurand bergantung pada ketepatan yang diperlukan dari suatu
pengukuran. Sebagai contoh, mengukur aktivitas
radionuklida
untuk yang
tepatdengansistempencacahspektrometri gamma maka diperlukan spesifikasi measurandyang bentuknya sarna dengan standar. Disamping itu, aktivitas measurand
yang akan diukur harus proporsional dengan sumber standar yang digunakan. Hal ini untuk memudahkan perhitungan
hasil pengukuran, seperti sumber standard, alat ukur (detektor, scaler, electrometer, timer) clan kondisi
pengukuran
yang memadai (background kecil), lama observasi clan lain-lain.
diukur.
Untuk
yang akurat, tentu saja hams diperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku. Pada umumnya prosedur penguku. ran memiliki ketidaksempumaan sehingga menimbulkan error (kesalahan) di dalam rlasil pengukuran.
Error
disini
bisa
diakibatkan oleh peristiwa random atau
karena
komponen
berbeda
dengan
didefinisikan
sistematik
Error
Error
ketidakpastian.
sebagai perbedaan antara
hasil individual
clan nilai
measurand. Error
adalah
benar dari suatu
nilai
tunggal. Pada prinsipnya, jika nilai error diketahui dapat dipakai sebagai koreksi terhadap hasil.
Kesalahan random muncul
dan faktor koreksi. Selain itu perlu diperhatikan besaran lain yang mendu-kung
sampel yang
mendapatkan hasil pengukuran aktivitas
hatikan spesifikasi measurand, metode pengukuran clan prosedur pengukuran.
setiap pengukuran menentukan nilai
variasi
yang tidak
dapat
daTi
diprediksi
sedangkan kesalahan sistematik berasal dari
diketahui
clan
bisa mempengaruhi
nilai
pengaruh yang
keduanya
pengukuran. Hasil pengukuran yang diakibatkan oleh error karena random clan
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga Nuklir
Nasional
333
Prosiding
Presentasi
lilniah
Kesela1natan
__!fote}
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
:lO04
dap~t dikompensasi 1 Melakukan spesifikasi besaran ukur.
tidak
sistematik
Kartika
dengan koreksi tetapi dapat direduksi
Membuat pemyataan yang jelas apa
dengan
observasi
yang sedang diukur : meliputi hubu-
(pengambilandata, atau menambahwaktu
ngan antara measurand clan besaran
cacahan).
input seperti : besaran yang diukur,
menambah
jumlah
Pada umumnya, basil pengukuran
konstanta, niIai standard kalibrasi dan
adalah hanya pendekatan atau estimasi
lain-lain. Informasi spesifikasi harns
daTi nilai measurand daD akan lengkap
diberikan ill dalam Prosedur Operasi
apabila
Standard
diikuti
dengan
pernyataan
ketidakpastian dari estimasi tersebut.
Paketdata besaran dapat dikelompokkan ke dalam:
(SOP = Standard
Operating
Procedure)yang relevan. 2. Mengidentifikasi
sumber-sumber ke-
pastian. Membuat daftar sumber-sumber ke-
TIPE A
besaran yang nilai clan
ketidakpastiannya kan
dalam
langsung ditentu-
prosedur
pengukuran.
Nilai-nilai clan ketidakpastian tersebut
tidakpastian. Biasanya perlu mengembangkan clan mencatat daftar sumbersumber ketidakpastian yang relevan untuk metode ar.alisa tersebut.
daTi
pengamatan 3. Mengukur komponenketidakpastian. dan ,~~-~ tunggai, pengarnatan berulang MelakUkan estimasi komponen kepenentuan berdasarkan pengalaman tidakpastian yang berkaitan dengan dapat diperoleh
clan koreksi untuk bacaan alat, koreksi untuk
besaran
pengaruh seperti
temperatur lingkungan, tekanan dan
kelembaban b. TIPE B
ketidakpastiannya dibawa ke dalam
eksternal, _misalnya
pastian yang
didentifikasi
Juga
penting mempertimbangkan apakah data yang tersedia cukup untuk semua
besaran yang nilai clan
prosedur pengukuran
setiap sumber potensial daTi ketidak-
dari
sumber
besaran yang
berkaitan dengan standard, alat, data acuan dari handbook Jntuk mengestimasi ketidakpastian
perlu dilakukan langkah-langkahberikut
sumberketidakpastian. 4 Menghitung ketidakpastian gabungan Informasi yang diperoleh dari langkah 3 terdiri daTi sejumlah kontribusi yang
terkuantifikasi untuk ketidakpastian keseluruhan,apakahberkaitandengan sumber-sumber individual atau pengaruh gabungan daTibeberapa sumber.
334
2. 5. instrumen 6.
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan lfoteJ
Kartika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
:J,O04
Ketidakpastian clan .hasil pengukuran mencerminkan kurangnya pengetahuan
pastian ke dalam dua kategori berdasar-
yang tepat terhadap measurand.Pada
clan tipe B. Tujuan dari pengelompokan
prakteknya ada beberapa kemungkinan
tipe A clan B adalah untuk menunjukkan
sumberketidakpastian 1 Definisi yang tidak lengkap daTi
dua cara yang berbeda dalam mengeva-
kan pada metode evaluasinya, yaitu tipe A
luasi komponen ketidakpastian dan selain
measurand(bahan ukur)
itu hanya untuk kenyamanan diskusi.
Realisasi yang tidak sempurna daTi
Tidak berarti untuk menunjukkan bahwa
definisi measurand
ada perbedaan snat ko~ponen
3. Sampling daTi sampel yang diukur tidak mewakili
measurand yang di-
definisikan
yang
dihasilkan dari dua tipe evaluasi. Kedua
tipe evaluasi didasarkan pada distribusi probabilitas clan komponen ketidakpastian
4. Ketidakcukupan pengetahuan tentang efek kondisi lingkungan pada prosedur
yang dihasilkan dari setiap tipe diukur dengan deviasi standard atau varian.
pengukuran atau kondisi ILTlgkungan
Ketidakpastian gabungan merupa-
pengukuran yang tidak sempurna.
kan akar kuadrat dari Varial1 tipe A dan
Bias personil dalam membaca instru-
tipe
men analog
ketidakpastian bentangan perlu dihitung
Resolusi
.-
atau threshold
7. Nilai konstanta clan parameter lain yang diperoleh dari sumber ekstemal digunakan
menghitullg
derajat kebebasan efektif.
Selanjutnya
derajatkebebasanefektif tersebutdiguna-
diskrirninasi
clan
B sedangkan untuk
dalam
algoritma
reduksi data.
kan untuk menentukan coverage .factor (faktor cakupan), k. Dari Tabel distribusi Student dapat ditentukan nilai k untuk tingkat
kepercayaan
95 %.
8. Pendekatan clan asumsi yang berkaitan dengan metode clan prosedur pengu-
IV. SIMPULAN
kuran 9. Variasi dalam ulangan observasi ter-
a.
Ketidakpastian merupakan parameter yang terkait dengan hasil pengukuran
hadap measurand di bawah kondisi
b. Ketidakpastian memberikan ciri pada
yang sarna.
penyebaran nilai yang layak pada besaran ukur (measurand).
Di dalam Rekomendasi INC-1 (1980), Working
Group mengklasifikasi
ketidak-
c. Ketidakpastian pengukuran perlu dicantumkan
Puslitbang
Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-l3adan
Tenaga Nuklir
atau
Nasional
disertakan
dalam
335
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan IfoteJ
hasil pengukuran, apalagi pengukuran aktivitas radionuklida.
Kartika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
:JOO4
tional Organization for Standa:dization (Geneva, Switzerland). 6. CIPM (1986), BIPM Proc.Verb. CIPM 54,14,35 (French); Giacomo, P. (1987), Metrologia 24, 49-50 (English).
sumber standard, metode, alat ukur daDkondisi percobaan.
e. Proses estimasi ketidakpastian meliputi :
spesifikasi
measurand, identifikasi
sumber-sumberketidakpastian,meng-
menghitung ketidakpastian gabungan.
fying Uncertainty in Analitical Measurement, 2ndEdition, 2000.
ISO/TAG 4/WG 3/: Guide to The Expression of Uncertainty in Measurement, June 1992. SK Dirjen BATAN No : 84/PJ/VI/. 1991 tentang Kalibrasi Alat Ukur Radiasi clan Keluaran Sumber Radiasi, Standardisasi Radionuklida, clan Fasilitas Kalibrasi. Persyaratan Umum Kompetensi Lab. Penguji clan Kalibrasi. CIPTO BUDIONO, Kerjasama di Bidang Standardisasi dan Metrologi Dalam Rangka Perdagangan Internasional dan Perlindung Konsumen, PPI-KIM, 2004.
5. ISO/IEC/OIML/BIPM
2. lSO-17025-2000, 4.
8. RadionuclideTransformations,Energy and Intensity of Emissions, ICRP Publications30,1983. 9. EURACHEM/ CIT A C GUm E, Quanti-
DAFfARPUSTAKA
3.
of Radioactivity Measurements Procedures, NCRP Report No. 58, I edition, 1978.
komponen ketidakpastian dan
ukur
1
7 .A.Handbook
(1984), International Vocabulary of basic and general terms in metrology, Intema-
10. SUTISNA, Kontrol Statistik clan Penentuan Ketidakpastian, Semiloka Sistem Mutu Laboratorium Pengujian, Serpong, 23 September1999.