Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Agustus 2013 ISSN 0853 – 4217
Vol. 18 (2): 7984
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dengan Bahan Aktif Asam Humat dengan Zeolit sebagai Pembawa (Increasing Food Crop Production Using Active Material of Hurnic Acid and Zeolite as Carrier) *
Suwardi , Hermanu Wijaya
ABSTRAK Tanah-tanah di Indonesia didominasi oleh tanah yang memiliki sifat-sifat kimia-fisik buruk seperti pH rendah, bahan organik rendah, dan unsur-unsur hara sangat rendah. Akibatnva produksi berbagai produk pertanian pada tanah tersebut rendah. Akhir-akhir ini penggunaan pupuk kimia tanpa tambahan bahan organik menyebabkan penurunan kandungan bahan organik tanah sehingga tanah menjadi keras akibat rusaknya struktur tanah dan tidak berkembangnya mikroorganisme tanah. Pada kondisi seperti itu, tanah tidak mempunyai respons positif pada pemupukan yang menyebabkan produksi pertanian sulit ditingkatkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah agar dapat meningkatkan produksi pertanian. Akhir -akhir ini banyak dibicarakan bahan aktif yang dapat meningkatkan produksi pertanian, antara lain asam humat yang diekstraksi dari bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 15 L/ha asam humat dengan zeolit 10 kg/L sebagai pembawa asam humat meningkatkan produksi padi 15% dan jagung 7%. Peningkatan produksi disebabkan asam humat dapat memperbaiki perkembangan akar tanaman sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara dalam jumlah yang lebih banyak. Kata Kunci: asam humat, produksi pertanian, tanaman pangan, zeolit
ABSTRACT Soils in Indonesia are mostly dominated by soils having poor physico-chemical properties such as low pH, low organic matter, and very low nutrients. Consequently, agricultural production of the land are very low. Recently, application of chemical fertilizers that was mostly without organic matter addition has caused a decline of soil organic matter content. Soil physical properties become increasingly hard due to structural damage and less development of most soil microorganisms. In such conditions, soils become less responsive to fertilization and agricultural production is leveling off. Efforts to overcome the barriers of soil properties have been done to increase production of food crops. Some reports showed that an active material of humic acid increase the agricultural production. The humic acid is extracted from organic materials. The result of this study showed that application of 15 L/ha humic acid with zeolit carrier 10 kg/L humic acid increased the production of paddy by 15% and corn by 7%. The increase of crop production is due to development of roots that can stimulate the absorption of more nutrients. Keywords: agricultural production, food crops, humic acid, zeolite
PENDAHULUAN Pengembangan produksi tanaman pangan di Indonesia terbentur pada masalah buruknya sifatsifat kimia-fisik tanah yang mendominasi tanahtanah di Indonesia dari order ultisol. Tanah-tanah tersebut umumnya memiliki pH masam, kadar C-organik, kapasitas tukar kation (KTK) rendah, dan unsur-unsur hara sangat rendah (Sastiono 1994). Di antara sifat tanah yang paling bermasalah adalah kadar bahan organik tanah yang terus menurun karena petani cenderung menggunakan pupuk kimia secara terus-menerus tanpa atau sedikit tambahan bahan organik ke dalam tanah. Akibatnya, selain turunnya kadar bahan organik tanah menjadi semakin masam dan keras akibat Departemen Ilmu Tanah dan Sumber daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. * Penulis korespondensi: E-mail:
[email protected]
ialah kerusakan struktur dan tidak berkembangnya sebagian besar mikroorganisme tanah. Pada kondisi seperti itu, tanah menjadi tidak responsif lagi terhadap pemupukan sehingga produksi pertanian sulit ditingkatkan (leveling off). Saat ini sebagian besar tanah-tanah di pantai utara Pulau Jawa (Pantura) berada pada kondisi kadar bahan organik rendah. Para petani biasanya menambahkan lebih banyak pupuk nitrogen untuk meningkatkan produksi pertanian mereka. Namun, penambahan pupuk nitrogen yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan tanah dan tanaman. Untuk mengatasi permasalahan kerusakan tanah dan rendahnya produksi pertanian, perlu dicari terobosan dengan menggunakan bahan yang mudah diaplikasikan. Asam humat yang merupakan bahan aktif dari hasil ekstraksi bahan organik merupakan bahan yang dapat berfungsi sebagai zat perangsang tumbuh. Berbagai penelitian awal menunjukkan asam humat dapat meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebunan. Namun, sampai sekarang belum diketahui dosis optimum
ISSN 0853 – 4217
80
untuk tanaman pangan dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikannya ke dalam tanah. Oleh karena asam humat merupakan bahan aktif yang diperlukan dalam jumlah sedikit maka diperlukan cara praktis dalam aplikasinya. Untuk mempermudah petani dalam aplikasi di lapangan, diperlukan bahan pembawa (karier). Zeolit yang berstruktur rongga sangat mungkin digunakan sebagai karier asam humat sekaligus sebagai bahan amelioran. Dalam penelitian ini dibuat formulasi asam humat-zeolit sebagai bahan amelioran guna meningkatkan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan. Tujuan penelitian ini ialah mengevaluasi pengaruh asam humat dengan karier zeolit pada sifat-sifat tanah dan pertumbuhan serta produksi tanaman padi dan jagung. Tujuan lain ialah mencari dosis asam humat yang tepat dalam formulasi asam humat:zeolit sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman padi dan jagung yang optimum, menjelaskan mekanisme kerja asam humat di dalam tanah dan tanaman dalam memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman padi dan jagung.
METODE PENELITIAN Percobaan dilakukan di lahan petani di Desa Sindangbarang, Bogor. Tanaman padi dibuat petakan sawah dengan ukuran 3 × 4 m untuk setiap perlakuan dengan ulangan sebanyak 2 kali. Untuk tanaman jagung petakan kebun berukuran 3 × 3 m dengan ulangan sebanyak 2 kali. Nisbah yang diberikan adalah (1) jumlah asam humat setara 0, 5, 10, dan 15 L/ha; (2) nisbah zeolit:asam humat 0, 10, 20 kg zeolit/L asam humat. Nisbah asam humat dan zeolit disajikan pada Tabel 1. Asam humat yang digunakan diekstraksi dari bahan organik yang kandungan asam humatnya tinggi. Zeolit yang digunakan berasal dari Tasikmalaya dengan ukuran <2 mm. Asam humat diberikan 2 minggu setelah tanam. Tabel 1 Perlakuan asam humat dengan karier zeolit Perlakuan A0Z0 A5Z0 AI0Z0 AI5ZII A0ZI0 A5ZI0 AI0ZI0 AI5ZI0 A0Z20 A5Z20 AI0Z20 AI5Z20
Asam humat (L/Ha)
Nisbah asam humat (Zeolit)
0 5 10 15 0 5 10 15 0 5 10 15
0:0 5 :0 10:0 15:0 0:10 5:50 10:00 15:150 0:20 5:I00 10:200 15:300
JIPI, Vol. 18 (2): 7984
Penanaman Padi Padi ditanam dengan bibit yang berumur 3 minggu sebanyak 3 bibit per lubang dengan jarak tanam 25 × 25 cm. Pada 6 hari setelah tanam (HST), bibit dijarangkan menjadi 2 tanaman per pot. Setiap perlakuan diberi pupuk dasar urea 150 kg/ha, SP-36 150 kg/ha (54 kg P 2O5), dan KCl 200 kg/ha (112 kg k2O/ha). Genangan air pada tanaman padi dipertahankan setinggi 35 cm sampai tanaman terlihat bunting, dan air dipertahankan setinggi 10 cm pada fase bunting. Bila mulai tampak keluar bunga, air dikeringkan 47 hari. Setelah bunga muncul, serentak diberikan air kembali setinggi 510 cm dan dipertahankan sampai awal pemasakan biji, selanjutnya dipertahankan kering sampai saat padi dipanen. Pemeliharaan berupa penyiangan gulma dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman dilakukan bila diperlukan. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan setiap minggu, meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan selama pertumbuhan vegetatif. Pada saat tanaman siap dipanen, dilakukan pengamatan panjang malai, bobot padi per malai, bobot 1000 butir, bobot padi per pot, dan biomassa jerami padi. Akar tanaman padi diamati secara cermat menyangkut biomassa, panjang, dan banyaknya akar, serta jika diperlukan dilakukan pengamatan di bawah mikroskop. Penanaman Jagung Untuk tanaman jagung, tanah diolah dengan menggunakan cangkul secara menyeluruh. Selanjutnya tanah dipetak-petak dengan ukuran 3 × 3 m sebanyak 24 petakan. Jarak antarpetak percobaan berupa parit dengan lebar 0,5 m dan kedalaman 0,3 m dibuat alur penanaman benih dalam petakan sebagai berikut (jarak tanam 80 × 40 cm) dibuat lubang dengan tugal di titik tanam, benih jagung 1 biji dimasukkan ke dalam lubang dan ditambah furadan satu cubitan untuk setiap lubang tanam kemudian lubang ditutup dengan tanah. Dibuat 2 alur pupuk di sisi kanan dan kiri barisan tanam (dengan jarak 1015 cm dari barisan tanam). Ke dalam satu alur ditaburkan campuran pupuk SP-18 (360 g/petak), pupuk KCl (67,5 g/petak). Ke dalam alur lainnya ditabur pupuk urea (75 g/petak). Setelah terdistribusi merata alur ditutup dengan tanah. Pada umur 1 MST, dilakukan penyulaman bila ada benih yang tidak tumbuh. Pada umur 4 MST, dilakukan pemupukan asam humat dan zeolit dengan cara ditugal di dekat tanaman tersebut ditanam dan diberi pupuk urea (150 g/petak). Tinggi tanaman diamati pada umur 5 dan 6 MST. Tinggi tanaman diukur pada 10 tanaman contoh setiap petak yang dipilih secara acak. Penyiangan dilakukan setiap minggu dan ditambahkan furadan bila tampak ada serangan ulat atau belalang. Panen dilakukan setelah tongkol terisi penuh dan mengeras mengering. Parameter panen yang diukur adalah bobot
ISSN 0853 – 4217
JIPI, Vol. 18 (2): 7984
81
tongkol setiap petakan (perlakuan) dan jumlah tongkol/petak. Produksi jagung kering pipil ditimbang setiap petak dan dikonversi ke produksi ton/ha.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Asam Humat dengan Karier Zeolit pada Sifat Kimia Tanah Hasil analisis kimia tanah menunjukkan bahwa perlakuan asam humat dengan karier zeolit tidak berpengaruh nyata pada perubahan sifat-sifat kimia tanah baik pada tanaman padi (Tabel 2) maupun tanaman jagung (Tabel 3). Hal ini disebabkan asam humat yang diberikan ke tanah jumlahnya hanya
sedikit sehingga efeknya pada tanah tidak terlihat atau hanya meningkat sangat sedikit. Peningkatan yang terlihat jelas mungkin disebabkan oleh masalah deviasi alat pengukur. Sebagai contoh pada nilai KTK tanah yang ditanami jagung, nilai KTK tanah yang diberikan asam humat dengan karier zeolit terlihat meningkat dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan A5Z0 adalah perlakuan yang memiliki nilai KTK yang paling tinggi, yaitu 21,23 me/100 g, jika dibandingkan dengan kontrol yang memiliki nilai 17,04 me/100 g. Pengaruh Asam Humat dengan Karier Zeolit pada Pertumbuhan Tanaman Hasil penelitian menunjukkan pemberian asam humat dengan karier zeolit secara umum tidak
Tabel 2 Pengaruh dosis asam humat dengan karier zeolit pada sifat-sifat kimia tanah pada pertanaman padi NH4OAc pH 7.0 Walkey and Kjeldahl Bray 1 Black Ca Mg K Na KTK KB C-organIk N-total P (me/100 gram) (%) (%) (%) ppm A0Z0 4,50 1,94 0,16 2,47 9,95 3,24 0,22 1,04 23,24 62 A5Z0 5,00 1,81 0,20 2,22 9,50 3,09 0,25 1,23 22,80 62 A10Z0 5,15 2,10 0,15 2,39 9,75 3,08 0,16 1,07 23,76 59 A15Z0 5,40 2,06 0,23 0,90 9,53 3,00 0,22 1,08 23,88 58 A0Z10 4,95 2,08 0,19 1,73 9,14 3,01 0,28 1,05 20,99 64 A5Z10 4,70 1,91 0,20 1,89 10,07 3,00 0,22 1,17 23,86 61 A10Z10 5,00 1,69 0,20 1,97 10,02 2,96 0,27 1,01 23,66 60 A15Z10 4,50 2,32 0,22 3,37 9,84 2,94 0,39 1,25 25,92 56 A0Z20 5,00 1,85 0,17 1,32 9,49 3,15 0,24 1,03 25,55 54 A5Z20 5,15 1,88 0,15 0,82 10,46 3,17 0,17 0,97 21,98 67 A10Z20 5,40 1,91 0,20 1,65 9,31 2,96 0,18 0,97 23,21 58 A15Z20 4,95 1,77 0,21 1,56 9,85 3,06 0,21 1,01 23,52 60 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam taraf 5%. A0. A5. A 10, A 15 = Perlakuan asam humat setara 0, 5, 10, 15 L/ha. Z0. Z10. Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kg/L asam huniat. Perlakuan
pH
Tabel 3 Pengaruh dosis asam humat dengan karier zeolit pada sifat-sifat kimia tanah pada pertanaman jagung Perlakuan
pH
Walkey and Black C-organIk (%) 2,46
Kjeldhal
Bray 1
NH4OAc pH 7.0 K Na KTK KB (me/100 gram) (%) 10,76 1,40 0,20 0,47 17,04 75,30 9,06 1,13 0,21 0,45 21,23 52,26 10,67 1,54 0,21 0,47 19,91 64,94 8,85 1,37 0,16 0,46 21,15 51,43 8,38 1,33 0,18 0,46 18,52 56,49 7,14 1,31 0,20 0,47 20,22 45,13 7,25 1,29 0,19 0,43 18,67 49,04 7,34 1,22 0,19 0,43 19,68 46,88 6,69 1,31 0,20 0,46 20,22 42,95 7,42 1,35 0,21 0,53 19,37 49,21 6,69 1,24 0,17 0,58 20,30 42,61 7,44 1,29 0,19 0,42 19,83 38,30 sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang Ca
Mg
N-total P (%) ppm A0Z0 5,2 0,24 7,28 AZ0 5,5 2,44 0,25 10,19 A10Z0 5,6 2,46 0,23 21,84 A 15Z0 5,0 2,44 0,24 21,84 A0Z10 5,3 2,46 0,25 30,57 A5Z10 5,3 2,49 0,24 19,65 A10Z10 5,1 2,47 0,25 28,39 A15Z10 5,1 2,49 0,25 14,56 A0Z20 5,2 2,47 0,26 18,93 A5Z20 5,2 2,34 0,28 10,19 A 10Z20 5,3 2,26 0,27 11,65 A 15Z20 5,2 2,23 0,24 13,10 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang nyata dalam taraf 5%. A0. A5. A 10, A 15 = Perlakuan asam humat setara 0, 5, 10, 15 L/ha. Z0. Z10. Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kg/L asam huniat.
ISSN 0853 – 4217
82
berpengaruh nyata pada peningkatan tinggi tanaman dan jumlah anakan (Tabel 4) tanaman padi. Meskipun ragamnya kecil, terlihat peningkatan tinggi tanaman lebih pesat pada 56 MST bila dibandingkan peningkatan tinggi tanaman dari 4 ke 5 MST. Tabel 5 menunjukkan pula saat tanaman jagung berumur lima MST, secara umum tinggi tanaman yang diberi perlakuan asam humat dengan karier zeolit lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Saat 6 MST semua tanaman jagung yang diberi perlakuan asam humat dengan karier zeolit ini memiliki tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingTabel 4 Pengaruh asam humat dengan karier zeolit pada pertumbuhan tanaman padi Jumlah Perlakuan anakan 4-MST 5-MST 6-MST 7-MST A0Z0 61,91b 66,85a 80,22a 21,60a A5Z0 55,85a 64,83a 80,71a 21,80a A10Z0 56,88a 64,05a 79,65a 24,25a A15Z0 58,28ab 68,01a 80,73a 17,45a A0Z10 58,38ab 67,78a 80,47a 19,20a A5Z10 57,62ab 67,83a 82,17a 23,15a A10Z10 57,21ab 65,88a 83,48a 22,45a A15Z10 60,22ab 69,58a 81,00a 24,45a A0Z20 58,72ab 67,34a 80,86a 22,00a A5Z20 57,73ab 66,24a 79,48a 21,80a A10Z20 56,66a 65,68a 79,42a 23,20a A15Z20 58,79ab 66,10a 79,93a 23,80a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom menunjukkan perbedaan yang nyata dalam taraf 5%. A0. A5. A 10, A 15 = Perlakuan asam humat setara 0, 5, 10, 15 L/ha. Z0. Z10. Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kg/L asam huniat. Tinggi tanaman (cm)
Tabel 5 Pengaruh pemberian asam humat dengan karier zeolit pada tinggi tanaman 5 dan 6 MST Tinggi tanaman (cm) Kode perlakuan
Minggu ke-5
Minggu ke-6
A0Z0 136,7a 175,5a A5Z0 143,6a 188,2a A10Z0 141,2a 186,9a A15Z0 131,9a 177,4a A0Z10 157,9a 199,6a A5Z10 149,2a 194,3a A10Z10 142,2a 185,4a A15Z10 154,8a 195,4a A0Z20 145,3a 189,1a A5Z20 154,1a 196,0a A10Z20 166,0a 211,5a A15Z20 156,1a 197,2a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom menunjukkan perbedaan yang nyata dalam taraf 5%. A0. A5. A 10, A 15 = Perlakuan asam humat setara 0, 5, 10, 15 L/ha. Z0. Z10. Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kg/L asam huniat.
JIPI, Vol. 18 (2): 7984
kan dengan kontrol. Dari Tabel 5 ini bisa dipahami bahwa asam humat yang diberi karier zeolit memiliki pengaruh positif pada peningkatan tinggi tanaman. Hal ini mungkin berkaitan dengan adanya kegiatan hormonal dari hormon pertumbuhan yang terkandung pada asam humat Zeolit juga memiliki peranan dalam memacu pertumbuhan vegetatif baik tinggi tanaman ataupun jumlah anakan (Tan 2003). Menurut Ahmed et al. (2010), zeolit mampu meningkatkan serapan hara tanah dari pupuk yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi ketersediaan nutrisi dalam tanah serta mengurangi pencucian dalam tanah sehingga hara dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Pengaruh Asam Humat dengan Karier Zeolit pada Produksi Berdasarkan hasil analisis ragam yang terdapat pada Tabel 6, asam humat dengan karier zeolit tidak memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan parameter produksi padi kecuali pada bobot akar, tetapi bobot akar, dan produksi padi cenderung meningkat akibat perlakuan. Akar semakin panjang dan berkembang dengan semakin tingginya pemberian asam humat. Perkembangan akar yang baik memberikan efek bagi penyerapan hara oleh tanaman karena tanaman mampu menjangkau unsurunsur hara yang letaknya lebih jauh dan menyerap unsur-unsur hara tersebut lebih banyak. Pada Tabel 7 dapat dilihat pengaruh perlakuan pada peningkatan bobot akar tanaman jagung. Secara umum perlakuan asam humat dengan karier zeolit pada jagung memiliki kecenderungan bobot akar meningkat. Perlakuan A10Z20 adalah perlakuan yang paling meningkatkan bobot akar Tabel 6 Pengaruh asam humat dengan karier zeolit tehadap bobot akar dan produksi padi Perlakuan
Bobot akar Produksi total (gram ) (ton/ha)
Kenaikan ( %)
A0Z0 54,00a 3,74a 100 A5Z0 60,50ab 4,33a 116 A10Z0 68,75abc 4,73a 126 A 15Z0 75,25abc 4,92a 131 A0Z10 76,75abc 4,11a 110 A5Z10 80,50abc 4,32a 115 A10Z10 96,00c 4,34a 116 A15Z10 97,50c 4,98a 133 A0Z20 72,75abc 4,36a 116 A5Z20 94,00bc 4,36a 116 A10Z20 83,50abc 4,57a 122 A15Z20 71,00abc 3,89a 104 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom menunjukkan perbedaan yang nyata dalam taraf 5%. A0. A5. A 10, A 15 = Perlakuan asam humat setara 0, 5, 10, 15 L/ha. Z0. Z10. Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kg/L asam huniat.
ISSN 0853 – 4217
JIPI, Vol. 18 (2): 7984
83
Tabel 7 Pengaruh pemberian asam humat dengan karier zeolit pada bobot akar dan produksi jagung pipilan Perlakuan
Bobot akar (gram )
Produksi total Kenaikan (ton/ha) ( %)
A0Z0 17,4a 3,95a 100 A5Z0 19,4a 3,83a 97 A10Z0 19,6a 3,98a 101 A15V0 23,6a 3,98a 101 A0Z10 21,21 4,17a 106 A5Z10 23,0a 4,34a 110 A10Z10 17,0a 3,63a 92 A15Z10 21,2a 4,22a 107 A0Z20 30,0a 3,70a 94 A5Z20 31,6a 4,20a 106 A10Z20 32,4a 4,69a 119 A15Z20 24,2a 4,50a 114 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom menunjukkan perbedaan yang nyata dalam taraf 5%. A0. A5. A 10, A 15 = Perlakuan asam humat setara 0, 5, 10, 15 L/ha. Z0. Z10. Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kg/L asam huniat.
tanaman jagung. Peningkatan bobot akar dapat digunakan sebagai indikator kemampuan serapan hara. Semakin besar bobot akar tanaman, akan semakin tinggi kemampuan akar tersebut dalam menyerap unsur hara sehingga mengakibatkan tanaman akan tumbuh semakin baik dan produksi lebih tinggi. Kenaikan nilai bobot akar ini disebabkan oleh umlah perakaran yang semakin banyak dan lebat. Hal ini sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh Tan dan Napamornbodi (1979) bahwa asam humat dalam jumlah sedang umumnya bermanfaat bagi pertumbuhan akar dan bagian atas tanaman jagung. Secara umum semua perlakuan dengan asam humat dan karier zeolit pada tanaman padi dan jagung menghasilkan produksi yang cenderung lebih tinggi dibandingkan kontrol. Pemberian asam humat 515 L/ha menyebabkan peningkatan produksi 1533%. Nilai tertinggi dicapai pada asam humat 15 L dan zeolit 10 kg/L asam humat yang mencapai peningkatan 33%, oleh karena itu pemberian asam humat paling sedikit dapat meningkatkan produksi 15%. Persentase kenaikan produksi pada jagung beragam dari 7 sampai 14%, hal ini karena terjadi deviasi yang sangat besar. Dari data ini, pemberian asam humat 515 L/ha paling sedikit meningkatkan produksi 7%. Kenaikan tertinggi dicapai pada pemberian asam humat 15 L/ha dan zeolit 10 kg/L asam humat. Peningkatan produksi pada tanaman padi dan jagung melalui peningkatan bobot akar ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2. Gambar tersebut menunjukkan interaksi bobot akar dengan produksi melalui perlakuan yang diberikan. Pada Gambar 1 terlihat ada tren yang linear, yaitu bobot gabah kering giling (produksi) cenderung
Gambar 1 lnteraksi bobot akar dengan produksi padi.
Gambar 2 lnteraksi antara bobot akar dengan produksi tanaman jagung.
meningkat seiring dengan peningkatan bobot akar akibat perlakuan. Akar yang berkembang baik dapat meningkatkan serapan hara sehingga produksi meningkat. Pada Gambar 2 juga dapat dilihat parameter bobot akar cenderung berinteraksi positif dengan produksi tanaman jagung. Interaksi positif antara bobot akar dengan produksi jagung ini memperlihatkan bahwa semakin meningkatnya bobot akar semakin tinggi produksi jagung. Selain karena peningkatan bobot akar dan jumlah perakaran tanaman, peningkatan produksi tanaman jagung mungkin juga dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas hormon pertumbuhan yang ada dalam asam humat. Hormon-hormon tersebut adalah auksin, sitokinin, dan giberelin. Auksin bertungsi untuk merangsang proses perkecambahan biji dan memacu proses terbentuknya akar dan pertumbuhannya. Sitokonon berfungsi memacu pembelahan dan pembesaran sel sehingga mampu memacu pertumbuhan dan mencegah kerusakan pada hasil panen sehingga hasil panen lebih awet. Hormon giberelin berfungsi untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, meningkatkan persentase jadinya bunga dan buah, serta mengurangi kerontokan bunga dan buah.
ISSN 0853 – 4217
84
JIPI, Vol. 18 (2): 7984
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Asam humat dengan karier zeolit tidak berpengaruh nyata pada perubahan sifat-sifat kimia tanah tetapi meningkatkan pertumbuhan tanaman padi dan jagung. Asam humat 15 L/ha dengan karier zeolit 10 kg/L asam humat dapat meningkatkan produksi padi sekitar 15% dan jagung 7%. Peningkatan produksi padi dan jagung disebabkan oleh perkembangan akar tanaman yang lebih baik yang memungkinkan penyerapan unsur-unsur hara lebih banyak sehingga meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Ahmed OH, Sumalatha G, Nik Muhamad AM. 2010. Use of zeolit in maize (Zea mays) cultivation on nitrogen, potassium and phosphorus uptake and use efficiency. Internat J Phys Sci. 5(15): 23932401.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional atas bantuan dana dalam penelitian ini melalui skema Hibah Bersaing.
Sastiono S. 1994. The Role of Zeolit as Fertilizer Carrier to Increase the Availability of Phosphor, Kalium, and Copper on Podzolic Soils. Jakarta (ID): Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tan KH. 2003. Humic Matter in Soil and the A'nnvir•onment. New York (US): Marcel Dekker. Tan KH, Nopamornbodi V. 1979. Effect of different levels of humic acids on nutrient content and growth of corn (Zea mays L). Plant and Soil. 51(2): 283287.