PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI
PROPOSAL
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MOJOKERTO 2006
PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI
A. Latar Belakang Laju perkembangan pembangunan wilayah administrasi kota Mojokerto yang pesat dengan dibarengi pada peningkatan pertambahan jumlah penduduk setiahun tahun serta laju urbanisasi, membuat semakin kompleknya permasalahan yang timbul utamanya masalah persampahan. Dengan luas wilayah administrasi yang terbangun jika dibandingkan dengan jumlah tenaga operasional kebersihan yang ada, serta tidak terpenuhinya standar kerja operasional kebersihan. Merupakan tugas berat bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota yang menjadi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan kota setiap harinya. Mengingat terbatasnya jumlah tenaga operasional dan beban kerja yang ada, selanjutnya dipandang perlu adanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengatasi masalah kebersihan kota untuk lokasi – lokasi yang dipandang rawan terjadinya timbulan sampah serta ruas – ruas jalan yang belum tertangani.
B. Maksud dan Tujuan Sebagai upaya peningkatan pelayanan pengembangan kebersihan kota pada wilayah yang belum tertangani atau terjangkau pelayanan kebersihan saat ini, mengingat rasio tenaga operasional dengan luas wilayah administrasi kota Mojokerto. Tujuan kerjasama dengan pihak ketiga tersebut adalah untuk : 1. Meningkatkan pelayanan kebersihan kota untuk wilayah yang belum tertangani. 2. Mengembangkan wilayah pelayanan kebersihan di kota Mojokerto. 3. Meningkatkan efesiensi penggunaan tenaga kerja operasional lapangan 4. Mengurangi sampah liar yang terlihat kumuh. 5. Mewujudkan kota Mojokerto menjadi kota Bangun Praja Adipura, dengan motto Bersih, Sehat, Rapi dan Indah (Berseri).
C. Gambaran Umum Kondisi Penanganan Kebersihan Kota Mojokerto Luas Wilayah Kota Mojokerto
1.646.477
Ha.
Luas Wilayah Terbangun
1.478.536
Ha.
Jumlah Penduduk Tahun 2005
113.275
Jiwa
Jumlah Produksi Sampah / hari
377
M³ / hari
Jumlah Volume Sampah yang Terangkut / hari
338,55
M³ / hari
Jumlah Armada : Dump Truck
5
Unit
Arm Roll
5
Unit
Bak Terbuka
1
Unit
Serba Guna
2
Unit
Jumlah Personil Persampahan :
33
Orang
Personil Penyapuan Jalan
36
Orang
Personil Kebersihan Kota
7
Orang
Personil Saluran
4
Orang
Panjang Saluran
61.744
M.
27.932
M.
--
M.
33.812
M.
Konstruksi Saluran
Tertutup
Semi Tertutup
Terbuka
Jumlah TPS Pasangan Bata
2
Unit
Jumlah Transfer Dipo
5
Unit
13
Unit
Bulldozer
1
Unit
Excavator
1
Unit
Jumlah Kontainer
}89,9 %
TIMBULAN VOLUME SAMPAH MASING-MASING DIPO / TPS TAHUN 2005 I.
Dipo Prapanca •
Timbulan sampah yang dihasilkan 35 M3meliputi Kelurahan : Kauman-MentikanMiji
•
Masuk Dipo
Prosentase •
=
30 M3 Terangkut
=
100 %
=
30 M3
Timbulan Sampah Tak Tertangani 5 M3 dalam prosentase 14.28 % karena : Dibakar dalam prosentase Dibuang ke sungai dalam prosentase
0.5
M3
1.43
%
1
M3
2.85
%
Dibuang ke selokan/saluran 0.5 dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase Dibuang ke pekarangan dalam prosentase Diambil pemulung dalam prosentase Sampah tertinggal di Dipo dalam prosentase
M3
1.43
%
0.5
M3
1.43
%
1.5
M3
4.29
%
1
M3
2.85
%
0
M3
0
%
(Petugas Sampah RT/RW sudah mematuhi jadwal angkut dari TPS ke TPA)
II.
Dipo Wates •
Timbulan sampah yang dihasilkan 45 M3meliputi Kelurahan
•
Masuk Dipo
=
35 M3
•
Terangkut
=
35 M3
•
Prosentase
=
100 %
•
Timbulan sampah tak tertangani 10 M3 dalam prosentase 22.21 % karena : Dibakar dalam prosentase
2 M3 2.7 %
: Magersari-Wates -
Dibuang ke sungai dalam prosentase
1.5
M3
4.5
%
Dibuang ke selokan/saluran 1 dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase
1.35
%
1
M3
2.7
%
1
M3
1.57
%
2
M3
4.44
%
1.5
M3
3.33
%
Dibuang ke pekarangan dalam prosentase Diambil pemulung dalam prosentase Sampah tertinggal di Dipo dalam prosentase
M3
karena : 1. Tidak tertibnya Petugas RT/RW dalam mematuhi jadwal pembuangan dari TPS ke TPA ; 2. Pembuangan dilakukan pada sore/malam hari.
III.
Dipo A. Yani •
Timbulan sampah yang dihasilkan
40
M3
meliputi
Kelurahan
Purwotengah – Gedongan- Magersari •
Masuk Dipo
=
34
M3
•
Terangkut
=
34
M3
•
Prosentase
=
100
%
•
Timbulan sampah tak tertangani 6 M3
dalam prosentase 15 % karena :
Dibakar
1
M3
2.5
%
dalam prosentase
Dibuang ke sungai/bantaran 1.5 dalam prosentase
3.75
Dibuang ke selokan/saluran 0 dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase Dibuang ke pekarangan
-
M3 % M3
0
%
1
M3
2.5
%
1.5
M3
:
dalam prosentase
3.75
%
1
M3
2.5
%
0
M3
Timbulan sampah yang dihasilkan
45
Diambil pemulung dalam prosentase Sampah tertinggal di Dipo IV.
Dipo Tropodo •
M3
meliputi Kelurahan : -
Kranggan - Miji Baru - Jagalan- Meri •
Masuk Dipo
=
40.5
M3
-
•
Terangkut
=
40.5
M3
-
•
Prosentase
=
100
%
•
Timbulan sampah tak tertangani 4.5 M3 dalam prosentase 44 % karena : Dibakar dalam prosentase Dibuang ke sungai dalam prosentase
0.5
M3
1.11
%
1.5
M3
3.33
%
Dibuang ke selokan/saluran 0.5 dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase Dibuang ke pekarangan dalam prosentase Diambil pemulung dalam prosentase Sampah tertinggal di Dipo dalam prosentase
M3
1.11
%
0
M3
0
%
0.5
M3
1.11
%
1
M3
2.22
%
0.5
M3
1.11
%
karena : 1. Tidak tertibnya Petugas RT/RW dalam mematuhi jadwal pembuangan dari TPS ke TPA ; 2. Pembuangan dilakukan pada sore/malam hari ; 3. Kunci Dipo sering dirusak sehingga Dipo selalu dalam keadaan terbuka.
V.
Kandang Babi (TPS Pasang Bata) •
Timbulan sampah yang dihasilkan 33 M3/ hari meliputi Kelurahan
: Kedundung-
Balongsari •
Masuk Dipo Terangkut
=
30
M3
=
27
M3
=
90
%
•
Prosentase
•
Timbulan sampah tak tertangani Dibakar dalam prosentase Dibuang ke sungai dalam prosentase
6 M3 dalam prosentase 18.18 % karena : 1.5
M3
4.5
%
0.5
M3
1.5
%
Dibuang ke selokan/saluran 0 dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase Dibuang ke pekarangan dalam prosentase Diambil pemulung dalam prosentase Sampah tertinggal di Dipo dalam prosentase
M3
0
%
0
M3
0
%
0.5
M3
1.5
%
1.5
M3
4.5
%
1.5
M3
4.5
%
karena : 1. Keterbatasan tenaga ; 2. Petugas angkut sampah dari RT/RW tidak tertib dalam mematuhi jadwal pembuangan.
VI.
TPS Sentanan (Landasan Aspal) •
Timbulan sampah yang dihasilkan 36.30 M3/ hari meliputi Kelurahan: Jagalan- Purwotengah M3
•
Masuk Dipo
=
35
•
Terangkut
=
33.25 M3
•
Prosentase
=
95
%
Sentanan-
•
1.30 M3
Timbulan sampah tak tertangani dalam prosentase
3.58 %
karena : Dibakar dalam prosentase Dibuang ke sungai dalam prosentase
0
M3
0
%
0
M3
0
% M3
Dibuang ke selokan/saluran 0 dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase Dibuang ke pekarangan dalam prosentase Diambil pemulung dalam prosentase Sampah tertinggal di Dipo
0
%
0
M3
0
%
0
M3
0
%
1.30
M3
3.58
%
1.75
M3 karena :
1. Keterbatasan tenaga ; 2. Petugas angkut sampah dari RT/RW tidak tertib dalam mematuhi jadwal pembuangan ke TPS.
VII.
Dipo Pasar Tanjung •
Timbulan sampah yang dihasilkan
68
M3/ hari
•
Masuk Dipo
=
60
M3
/ hari
•
Terangkut
=
60
M3
/ hari
•
Prosentase
=
100%
•
Timbulan sampah tak tertangani
8
M3
/ hari karena :
Tertinggal di bédak – bédak dan belum terangkut masuk ke Dipo oleh Petugas Kebersihan Pasar.
VIII. TPS Perumahan Gatoel •
Timbulan sampah yang dihasilkan
9
•
Masuk TPS
=
7.5 M3 / hari
•
Terangkut
=
7.5 M3 / hari
•
Prosentase
=
100 %
•
Timbulan sampah tak tertangani
1.5
M3/ hari
M3 / hari karena :
1. Tertinggal di tong – tong sampah warga karena belum terangkut oleh Petugas Sampah RT/RW ; 2. Dibuang ke sungai dan bantaran sungai.
IX.
TPS Aloon – aloon (Pasang Bata) •
Timbulan sampah yang dihasilkan 8 M3 / hari Sumber Sampah dari : Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sampah dari Warga Kauman.
X.
•
Masuk TPS
=
8 M3/ hari
•
Terangkut
=
8 M3/ hari
•
Prosentase
=
100%
•
Timbulan sampah tak tertangani =
NIHIL
TPS Surodinawan (Landasan Aspal) •
Timbulan sampah yang dihasilkan
10 M3 / hari Sumber Sampah dari :
Lingkungan warga dan Pasar Surodinawan. •
Masuk TPS
=
8 M3/ hari
•
Terangkut
=
8 M3/ hari
•
Prosentase
=
100%
•
Timbulan sampah tak tertangani = 1. Dibakar ; 2. Dibuang ke pekarangan.
2 M³ / hari
karena :
XI.
TPS Prajurit Kulon (Pasang Bata) •
Timbulan sampah yang dihasilkan
9 M3/ hari
Sumber Sampah dari :
Lingkungan Kelurahan Prajurit Kulon. =
8 M3/ hari
Terangkut
=
8 M3/ hari
•
Prosentase
=
100%
•
Timbulan sampah tak tertangani =
•
Masuk
•
TPS
1 M³ / hari
karena :
1. Dibakar ; 2. Dibuang ke pekarangan.
XII.
TPS DKP (Pasang Bata) •
Timbulan sampah yang dihasilkan
9.7 M3/ hari
Sumber Sampah dari :
PKL sekitar Jalan Raden Wijaya ;PKL Kranggan ;PKL Jalan Jaya Negara. •
Masuk TPS
=
7 M3/ hari
•
Terangkut
=
7 M3/ hari
•
Prosentase
=
100%
•
Timbulan sampah tak tertangani =
NIHIL
XIII. TPS Terminal (Pasang Aspal) •
Timbulan sampah yang dihasilkan
8 M3/ hari
Sumber Sampah dari
Lingkungan Terminal ;Rumah Makan Jimbaran ; PKL / Pedagang Asongan. •
Masuk TPS
=
8 M3/ hari
•
Terangkut
=
8 M3/ hari
•
Prosentase
=
100%
•
Timbulan sampah tak tertangani =
NIHIL
XIV. TPS Liar •
Timbulan sampah yang dihasilkan
9 M3/ hari
Sumber Sampah dari :
Masyarakat luar Kota Mojokerto ; Pedagang sayur keliling ; PKL keliling.
•
Terangkut
=
6 M3 / hari
•
Timbulan sampah tak tertangani =
3 M³ / hari
•
dalam prosentase 33.33 % karena : Dibakar dalam prosentase Dibuang ke sungai dalam prosentase Dibuang ke pinggir jalan dalam prosentase Dibuang ke pekarangan dalam prosentase Dibuang ke saluran dalam prosentse
XV.
0.5
M3
5.55
%
0.5
M3
5.55
%
0.5
M3
5.55
%
0
M3
0
%
1.5
M³
16.68 %
TPS Saluran (Sampah Saluran) •
Timbulan sampah yang dihasilkan
12 M3 / hari
Sumber Sampah dari :
PKL sayur keliling ; Pertokoan ; Masyarakat / rumah tangga ; Pedagang makanan Pedagang buah. •
Terangkut
=
•
Timbulan sampah tak tertangani =
10 M3 / hari 2 M³ / hari karena :
1. Tersangkut/tersumbat di dalam got / saluran karena kondisi got tertutup ; 2. Tenaga kebersihan tebatas.
PERKEMBANGAN JUMLAH VOLUME SAMPAH Tahun 1988 s/d 2005 Tahun
Volume Sampah (M3/hari)
Kenaikan Volume Sampah (%)
Volume Terangkut (M3/hari)
Kenaikan Volume Terangkut (%)
2
3
4
5
1 1988-1989 1990-1991 1992-1993 1994-1995 1996-1997 1998-1999 2000-2001 2002 2003 2004 2005 Jumlah Rata-rata
39,50 51,80 64,39 85,54 95,50 04,40 22,65 23,60 352,30 367,30 377,00 3.385,98 564,16
4,88 4,76 7,41 3,37 2,92 5,66 0,29 6,01 4,08 2,57 44,95 7,24
143,70 163,67 171,85 191,32 203,90 219,17 241,98 257,90 267,00 288,00 338,55 2.491,04 414,84
12,20 4,76 10,18 6,17 6,97 6,43 6,17 3,40 7,29 14,93 83,50 13,50
PERKEMBANGAN LAJU GENERASI SAMPAH
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Tahun
Volume Sampah (M3/hari)
Laju Generasi Sampah (Ltr./org./hari)
1988 – 1989
97,011
239,50
1,48
1990 – 1991
98,898
251,80
1,65
1992 – 1993
101,480
264,39
1,69
1994 – 1995
104,158
285,54
1,83
1996 – 1997
106,135
295,50
1,92
1998 – 1999
108,027
304,40
2,02
2000 – 2001
109,911
322,65
2,23
2002
112,487
323,60
2,29
2003
112,900
332,30
2,36
2004
113,140
367,30
2,53
2005
113,275
377,00
2,99
Jumlah
1.177,422
3.363,98
22,99
JUMLAH TIMBULAN SAMPAH MENURUT SUMBERNYA SETIAP HARI
No.
1 2 3 4
5 6 7
Sumber
Timbulan Sampah (M3)
Pemukiman Pasar Pertokoan / Restoran / Hotel Fasilitas Umum - Perkantoran - GOR - Tempat Hiburan - Terminal / Stasiun - Pendidikan Penyapuan Jalan Sampah Liar Sampah Saluran
% dari Total Timbulan
181,5 82 10
48,14 21,76 2,65
15,00 10 10 12 22,5 12 9 13
3,98 2,65 2,65 3,18 5,97 3,18 2,39 3,45
377
100
JUMLAH
D. Wilayah Yang Diusulkan Segera Untuk Mendapatkan Prioritas Penanganan Daerah yang belum mendapatkan pelayanan penanganan kebersihan antara lain : 1. Jalan Mayjen Soengkono; panjang jalan ±2200 m (kanan – kiri) 2. Jalan Raya Ijen; panjang jalan ±17500 m (kanan – kiri) 3. Jalan Joko Tole; panjang jalan ±500 m 4. Jalan Tribuwono Tungga Dewi s/d Jalan Surodinawan; panjang jalan ±24000 m 5. Jalan Prapanca; panjang jalan ±1000 m 6. Jalan Brawijaya; panjang jalan ±1500 m 7. Jalan Randegan; panjang jalan ±1500 m 8. Jalan Tropodo; panjang jalan ±1200 m 9. Jalan Raya Meri; panjang jalan ±1864 m 10. Jalan Benteng Pancasila; panjang jalan ±1222 m 11. Jalan Semeru; panjang jalan ±1130 m.
Adapun kebutuhan jumlah tenaga operasional lapangan yang dibutuhkan sesuai dengan standart operasi penyapuan adalah sebagai berikut :
No
Nama Jalan
Panjang Jalan 2.200 m
Lebar Jalan 6,0 m
Kebutuhan Tenaga Operasional 6 Orang
1
Mayjen Sungkono
2
Raya Ijen
1.750 m
10,0 m
4 Orang
3
Joko Tole
500 m
9,5 m
1 Orang
4
Tri Buana Tungga Dewi + Surodinawan
2.400 m
15,0 m
8 Orang
5
Prapanca
1.000 m
4,0 m
2 Orang
6
Brawijaya Utara
1.500 m
8,0 m
4 Orang
7
Randegan
1.500 m
8,0 m
4 Orang
8
Tropodo
1.200 m
8,0 m
3 Orang
9
Raya Meri Kuwung
1.864 m
5,5 m
5 Orang
10
Benteng Pancasila
1.222 m
9,0 m
4 Orang
11
Semeru
1.130 m
9,0 m
4 Orang
36.566 m
836,0 m
Total
45 Orang
E. Rencana Biaya yang Dibutuhkan bila Dipihak Ketiga Sesuai dengan rencana, daerah/wilayah yang belum tertangani akan dipihak ketigakan maka dibutuhkan dana setiap bulan sebesar Rp 29.250.000 (dua puluh sembilana juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan setiap tahun dibutuhkan anggaran sebesar Rp 351.000.000 (tiga ratus lima puluh satu juta rupiah) untuk tenaga sebanyak 45 orang.
F. Permasalahan Dengan bertumbuh pesatnya urbanisasi dan PKL yang ada di kota Mojokerto serta perkembangan sikap apatis dan cuek dari warga kota sendiri terhadap kebersihan, tidak mendukung terciptanya program peningkatan kebersihan kota Mojokerto. Adapun permasalahan rutin yang terjadi setiap hari adalah sebagai berikut : 1. Masalah PKL 2. Sikap perilaku dan kebiasaan masyarakat yang cuek terhadap kebersihan 3. Pembuangan sampah-sampah liar ditepi badan trotoar 4. Tenaga operasional lapangan sangat terbatas
5. Munculnya TPS-TPS liar di lokasi tanah kosong di pinggir jalan protokol 6. Urbanisasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan atau berdagang di jalanjalan protokol
G. Rencana Penanganan Kebersihan Kota dengan Pihak Ketiga. Dalam rangka untuk peningkatan dan pengembangan wilayah pelayanan kebersihan kota Mojokerto dengan pihak ketiga dimaksudkan adalah sebagai upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi biaya dan tenaga kerja dan memaksimalkan waktu kerja agar kota terlihat bersih. Selanjutnya untuk rencana kegiatan secara keseluruhan wilayah yang belum tertangani diarahkan sepenuhnya pengelolaannya ke pihak ketiga dengan konsekuensi semua ruas jalan yang ditanganinya harus dalam kondisi bersih. Tidak ada rumput baik di trotoar maupun sampah di tepi badan jalan. Sedangkan Dinas Kebersihan bertindak sebagai pengawas/pemantau semua pengelolaan kebersihan kota yang dipihak ketigakan.