PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK
Oleh: Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti Email:
[email protected]
Abstrak Kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh seorang guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu. Kewajiban pendidik adalah (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkang, kreatif, dinamis, dan dialigis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD yang digunakan sebagai acuan penilaian kinerja guru PAUD, adalah kompetensi pedagosik, kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dimiliki oleh setiap guru PAUD untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Penerapan indikator penilaian kinerja guru PAUD yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar akan memberikan hasil belajar yang baik pula bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan setiap indikator yang harus ada pada anak telah mereka peroleh. Apalagi, jika hal ini dimulai sejak dini. Ini berarti peran guru PAUD PAUD sebagai pendidik pertama semakin berat. Pendidikan PAUD harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang ada dalam indikator kinerja guru PAUD, sehingga anak mampu untuk belajar aktif, bersosialisasi, dan belajar profesional sejak dini. Kata kunci: kinerja guru PAUD, pendidik, peserta didik
A. PENDAHULUAN Pendidik pada hakikatnya terkait erat dengan istilah guru PAUD secara umum. Berhubungan dengan istilah pendidik pada Pendidikan Anak usia Dini, maka terdapat berbagai sebutan yang berbeda tetapi memiliki makna sama. Istilah tersebut antara lain: sebutan guru PAUD bagi mereka yang mengajar di TK dan SD, istilah pamong belajar bagi mereka yang mengajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang menyelenggarakan pendidikan Kelompok Bermian. Istilah lain sering terdengar adalah tutor, fasilitator, bunda, kader di BKB dan Posyandu atau bahkan ada yang memanggil dengan sapaan yang cukup akrab seperti tante atau kakak pengasuh. Kesemua istilah tersebut mengacu pada pengertian satu, yaitu sebagai pendidik anak usia dini. Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik perguru PAUDan tinggi. Menurut Rogers dalam Catron dan Allen (1999:58), keberhasilan guru PAUD yang sebenarnya menekankan pada tiga kualitas dan sikap yang utama, yaitu : (1) guru PAUD yang memberikan fasilitas untuk perkembangan anak menajdi manusia seutuhnya, (2) membuat suatu pelajaran menjadi berharga dengan menerima perasaan anak-anak dan kepribadian dan percaya bahwa yang lain dasarnya layak dipercaya membantu menciptakan suasana selam belajar, (3) mengembangkan pemahaman empati bagi guru PAUD yang peka/sensitif untuk mengenal perasaan anak-anak di dunia. Peran guru PAUD di dalam kelas boleh jadi bagian yang paling penting dari rencana pelajaran yang tak terlihat. Kekritisan dalam menentukan keefektifan dan kualitas dari perawatan dan pendidikan utuk anak kecil. Guru PAUD mungkin merupakan faktor yang paling penting dalam mendidik dan berpengalaman merawat anak. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Pasal 40 ayat 2, dinyatakan bahwa kewajiban pendidik adalah (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkang, kreatif, dinamis, dan dialigis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Guru PAUD yang baik untuk anak-anak memiliki banyak sifat dan ciri khas, yaitu : kehangatan hati, kepekaan, mudah beradaptasi, jujur, ketulusan hati, sifat yang bersahaja, sifat yang menghibur, menerima perbedaan individu, mampu mendukung pertumbuhan tanpa terlalu melindungi, badan yang sehat dan kuat, ketegaran hidup, perasaan kasihan/keharuan, menerima diri, emosi yang stabil, percaya diri, mampu untuk terus-menerus berprestasi dan dapat belajar dari pengalaman. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Pasal 40 Ayat 2, dinyatakan bahwa kewajiban pendidik adalah : (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Agar dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, maka pendidik harus memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini meliputi ; kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab IV). Kompetensi pedagogis yang harus dikembangkan oleh guru PAUD Pendidikan Anak Usia Dini mencakup kemampuan untuk dapat : (1) memahami karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik; (2) menguasai konsep dan prinsip pendidikan; (3) menguasi konsep, prinsip dan prosedur pengembangan kurikulum; (4) menguasi teori, prinsip, dan strategi pembelajaran; (5) menciptakan situasi pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpastisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian; (6) menguasi konsep, prinsip, prosedur, dan strategi bimbingan belajar peserta didik; serta (7) menguasi media pembelajaran termasuk teknologi dan informasi; (8) menguasai prinsip, alat-alat, dan prosedur penilaian proses dan hasil belajar. Keberhasilan dalam suatu kinerja yang dilakukan oleh guru PAUD PAUD dapat dilihat dari perangkat pembelajaran yang telah disusun dan bagaimana cara menerapkannya di dalam proses pembelajaran.
B. PEMBAHASAN 1.
Kompetensi dan Indikator dalam Penilaian Kinerja Guru PAUD Kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal
yang dimiliki oleh seorang guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu (Gordon, 1991). Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh guru PAUD. Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru PAUD berkenaan dengan proses dan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu. Kompetensi dan indikator yang harus dimiliki oleh guru PAUD yang digunakan sebagai acuan penilaian kinerja guru PAUD, adalah sebagai berikut: a. Kompetensi Pedagogik 1) Menguasai karakteristik peserta didik a) Guru PAUD dapat mengidentifikasi karakterstik belajar setiap peserta didik di kelasnya. b) Guru PAUD memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c) Guru PAUD dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan bbelajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. d) Guru PAUD mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. e) Guru PAUD membantu mengembangkan potensi dan menguasau kekurangan peserta didik. f) Guru PAUD mempehatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termaginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder,dst). 2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik a) Guru PAUD memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi. b) Guru PAUD selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. c) Guru PAUD dapat menjelaskan alasana pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. d) Guru PAUD menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik. e) Guru PAUD merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik. f) Guru PAUD memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk mempernbaiki rancangan pembelajaran berikutnya. 3) Pengembangan kurikulum a) Guru PAUD dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum. b) Guru PAUD merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
c) Guru PAUD mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. d) Guru PAUD memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran; tepat dan mutakhir; sesuai dengan usia dan tingkatan belajar peserta didik; dapat dilaksanakan di kelas; dan sesuai dengan konteks kehidupan seharihari peserta didik. 4) Kegiatan Pembelajaran yang mendidik a) Guru PAUD melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan racangan yang telah
disusun
secara
lengkap
dan
pelaksanaan
aktivitas
tersebut
mengidentifikasikan bahwa guru PAUD mengerti tentang tujuannya. b) Guru PAUD melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. 5) Pengembangan potensi peserta didik a) Guru PAUD menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing. b) Guru PAUD merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing. c) Guru PAUD memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. d) Guru PAUD memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. 6) Komunikasi dengan peserta didik a) Guru PAUD memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut. b) Guru PAUD menanggapi pertanyaan peserta didik secara teat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya. c) Guru PAUD mendengarkan dan memberikan perhatian teerhadap semua jawaban peserta didik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. 7) Penilaian dan evaluasi a) Guru PAUD menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b) Guru PAUD melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian. c) Guru PAUD menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. d) Guru PAUD memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. e) Guru PAUD memanfaatkan hasil peilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. b. Kompetensi Kepribadian 1) Bertindak sesuai dengan norma hukum, sosial, dan kebudayaan nasional a) Guru PAUD menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga negara Indonesia. b) Guru PAUD mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misal: suku, agama dan gender). c) Guru PAUD saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing. d) Guru PAUD memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. e) Guru PAUD mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misal: budaya, suku, agama). 2) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan a) Guru PAUD bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat. b) Guru PAUD mau berbagi pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan. c) Guru PAUD mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru PAUD dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru PAUD dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. d) Guru PAUD bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. e) Guru PAUD berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah. 3) Etos kerja, tanggungg jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru PAUD a) Guru PAUD mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu.
b) Guru PAUD memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya. c) Guru PAUD memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah. d) Guru PAUD merasa bangga dengan profesinya sebagai guru PAUD. c. Kompetensi Sosial 1) Bersifat iklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif a) Guru PAUD memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal. b) Guru PAUD menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya. c) Guru PAUD sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang sama dengan guru PAUD) 2) Komunikasi dengan sesama guru PAUD, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat. a) Guru PAUD menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun informal antara guru PAUD dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya. b) Guru PAUD ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti keikutsertaannya. c) Guru PAUD memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta bereran dalam kegiatan sosial di masyarakat. d. Kompetensi Pofesional 1) Penguasaan materi, strukur,konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didik a) Guru PAUD melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi
pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan. b) Guru PAUD menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. c) Guru PAUD menyusun materi, perencanaan dan pelasanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. 2) Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif a) Guru PAUD melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri. b) Guru PAUD memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya. c) Guru PAUD memanfaatkan bukti gambarankinerjanya untuk mengembangkan perenccanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
2.
Peranan Guru PAUD PAUD dalam Pengembangan Karakter Peserta Didik Guru PAUD memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk
watak bangsa serta mengembangkan potesi siswa. Kehadiran guru PAUD tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidemensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru PAUD sangat minim. Guru PAUD memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru PAUD yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionallisme guru PAUD sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdikkas, 2005). Dalam proses belajar mengajar, guru PAUD mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru PAUD mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam elas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan di dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan peserta didik. Secara lebih terperinci tugas guru PAUD berpusat pada: a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Begitu pentingnya peranan guru PAUD dalam keberhasilan peserta didik hendaknya guru PAUD mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru PAUD pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran yang efektif, penilaian hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru PAUD di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada peserta didik agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru PAUD mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru PAUD merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru PAUD harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru PAUD merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenanya guru PAUD harus mengusai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaiakan dengan kata lain guru PAUD harus menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru PAUD sebagai pengajar. Peran guru PAUD selain sebagai pengajar adalah berperan sebagai pembimbing, yang artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat. Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing, seorang guru PAUD harus: a. Mengumpulkan data tentang siswa. b. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari. c. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus. d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara indiviu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak.
e. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa. f. Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik. g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu. h. Bekerja sama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu memeccahkan masalah siswa. i. Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun luar sekolah. Peran guru PAUD sebagai pengajar dan sebagai pembimbing memiliki keterkaitan yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus berinterprestasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya. Penerapan indikator penilaian kinerja guru PAUD yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar akan memberikan hasil belajar yang baik pula bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan setiap indikator yang harus ada pada anak telah mereka peroleh. Apalagi, jika hal ini dimulai sejak dini. Ini berarti peran guru PAUD PAUD sebagai pendidik pertama semakin berat. Pendidikan PAUD harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang ada dalam indikator kinerja guru PAUD, sehingga anak mampu untuk belajar aktif, bersosialisasi, dan belajar profesional sejak dini.
C. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh guru PAUD yang profesional. 2. Guru PAUD yang profesional adalah guru PAUD yang mampu mengaplikasikan setiap kompetensi guru PAUD dalam setiap proses pembelajaran agar diperoleh prestasi yang maksimal oleh peserta didik. 3. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAUD adalah kompetensi pedagogik, kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 4. Guru PAUD beperan penting dalam pengembangan karakter bangsa, hal ini disebabkan karena guru PAUD memegang peranan yang strategis dalam pegembangkan potensi siswa/peserta didik. 5. Peran guru PAUD selain sebagai pendidik adalah sebagai pembimbing yang memberikan bantuan kepada peserta didik dalam pemahaman dan pengarahan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Buku pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru PAUD, 2010, Kementerian Pendidikan nasional Direktorat Jenderal Peingkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Jakarta. Oemar Hamalik, 2002, Belajar Mengajar, Jakarta: Rieneka Cipta. Nasution. S, 1995, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta. Suharsimi Arikunto, 1997, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta : Jakarta. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta : Bandung. Suryati & Tilaar, 1993, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya: Bandung.