perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
SETIADI NIM : X7111526
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Setiadi
NIM
: X7111526
Jurusan/Program Studi
: Ilmu Pendidikan / S-1 PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
Juni 2012
Yang membuat pernyataan
Setiadi
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh: SETIADI NIM : X7111526
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK SETIADI. X7111526. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PENGKOL 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Pengkol 1 Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan adalah hasil tes dan observasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri dan dokumen resmi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas data penulis menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN pengkol 1 Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan keterampilan berbicara dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil tes awal sebelum tindakan (prasiklus) yaitu 64 dengan ketuntasan klasikal 31,25%. Kemudian pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 73 dengan ketuntasan klasikal 75%. Setelah tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 79 dengan ketuntasan klasikal 93,75%.
Kata kunci
: Media Gambar Seri, Keterampilan Berbicara.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Setiadi . X7111526. IMPROVING THE SPEAKING SKILL WITH THE USE OF SERIAL PICTURE FOR THE FIFTH GRADE STUDENT OF SDN PENGKOL 1 TANON SRAGEN ON THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, June 2012. The purpose of this research is to improve the speaking skill with the use of serial picture for the fifth grade student of SDN pengkol 1 Tanon Sragen on the academic year of 2011/2012. This research has the form of Classroom Action Research (CAR). Subject used in this research is the fifth grade student of SDN Pengkol 1 Tanon Sragen on the academic year 2011/2012 amount to 16 students consist of 9 man students and 7 woman students. The data sources of the research were the result of test and observation on the learning speaking skill with the use serial picture and official documents. The data collecting technique used is observation, test, and learn document. The validity of the data was tested by using a data source triangulation and a method triangulation. The data analysis technique applied is interactive analysis model having three components, that are data reduction, data presentation, and drawing conclusion or verification. The research process consisted of two cycles and each cycle comprised four phases, namely: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. Based on the results of the research, a conclusion is drawn that the use of serial picture can improve the speaking skill for the fifth grade student of SDN Pengkol 1 Tanon Sragen on the academic year of 2011/2012. The improvement of speaking skill is proven by the preliminary average score of the achievement test prior to the treatment is 64 and the classical learning completeness is 31,25%. Then in cycle 1, the average score of the achievement test improve becomes 73 and the classical learning completeness is 75%. After the treatment of cycle II, the average score of the achievement test becomes 79 and the classical learning completeness is 93,75%.
Key Words : Medium Serial Picture, Speaking Skill
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO datang kemudahan, maka kerjakanlah urusanmu dengan sungguh(QS. Al-Insyirah:6-8)
-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
(QS. Muhammad: 7 )
-menerus walaupun pekerjaan itu
(HR. Bukhari dan Muslim)
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Orang tuaku, istri dan anak-anakku Ibu Istiqomah yang telah memberikan motivasi, perhatian, dengan tulus ikhlas, dan mendoakan aku dalam setiap langkahku. Bapak Darji almarhum yang memberikan arti tulusnya kasih sayang dan pengorbanan tanpa mengharap balas jasa dan aku selalu mendoakan semoga beliau diampuni dosanya. Istriku, anakku Patria Lomea Krisna,Abdi Wijaya, Pangudi Luhur dan Erna Widya Sari
tercinta yang telah mendukung dan memberi semangat hingga
skripsi ini selesai.
Teman-temanku PPKHB SI PGSD angkatan III yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini.
Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamaterku tercinta tempatku menimba ilmu berkarakter kuat dan cerdas untuk masa depan yang cerah.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Atas kehendak-Nya pula skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah melibatkan berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta. 4. Dra. Rukayah, M. Hum selaku
pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu dosen program studi PGSD FKIP UNS yang telah memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis. 7. Arif Sukemi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Pengkol 1 yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 8. Ibu Hadiyah selaku guru kelas V SDN Pengkol 1 yang dengan senang hati membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Guru-guru SDN Pengkol 1 yang telah memberikan motivasi dan sebagai informan terhadap penyusunan skripsi ini. Penulis telah berupaya untuk berbuat yang terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Namun demikian, disadari hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Semua ini tidak lain karena keterbatasan penulis baik pengatahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, segala saran dan kritik membangun sangat diharapkan. Akhirnya, penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca budiman. Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut di atas mendapat pahala dan imbalan dari Allah.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI JUDUL ...........................................................................................................
i
PERNYATAAN .............................................................................................
ii
PENGAJUAN ................................................................................................
iii
PERSETUJUAN ............................................................................................
iv
PENGESAHAN .............................................................................................
v
ABSTRAK .....................................................................................................
vi
ABSTRACT ....................................................................................................
vii
MOTTO ..........................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN ..........................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................
x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................
2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................
4
A. Landasan Teori ........................................................................
4
1. Hakikat Keterampilan Berbicara ........................................
4
a. Pengertian Keterampilan .............................................
4
b. Pengertian Keterampilan Berbicara ............................
4
c. Faktor-faktor Keefektifan Berbicara ...........................
5
d. Tujuan Berbicara .........................................................
6
e. Pembelajaran Berbicara di SD ....................................
7
2. Hakikat Media Gambar seri ...............................................
8
a. Pengertian Media Pembelajaran ..................................
8
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ..................................
9
c. Tujuan Media Pembelajaran .......................................
10
d. Manfaat Media Pembelajaran .....................................
11
e. Pengertian Media Gambar seri .....................................
12
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri .........
13
B. Penelitian yang Relevan ..........................................................
14
C. Kerangka Berpikir ...................................................................
15
D. Hipotesis Tindakan ..................................................................
16
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
17
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
17
B. Subjek Penelitian .....................................................................
18
C. D. Sumber Data Penelitian ............................................................
18
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
19
F. Validitas Data ..........................................................................
20
G. Teknik Analisis Data ...............................................................
20
H. I. Prosedur Penelitian ..................................................................
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
28
A. Deskripsi Kondisi Awal ..........................................................
28
B. Pelaksanaan Tindakan .............................................................
30
1. Tindakan Siklus I ................................................................
30
a. Perencanaan Tindakan ....................................................
30
b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................
31
c. Observasi .........................................................................
33
d. Refleksi ...........................................................................
35
2. Tindakan Siklus II ...............................................................
36
a. Perencanaan Tindakan ....................................................
36
b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................
37
c. Observasi ........................................................................
39
d. Refleksi ..........................................................................
41
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Hasil Penelitian ......................................................................
42
D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................
44
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................
46
A. Simpulan .................................................................................
46
B. Implikasi ..................................................................................
46
C. Saran ........................................................................................
47
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
48
LAMPIRAN ..................................................................................................
49
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1. Komponen-komponen yang Perlu Mendapat Perhatian pada Tes Keterampilan Berbicara ...................................................................
13
Tabel 2. Format Lembar Penilaian Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa ................................................................................................
15
Tabel 3.
16
Tabel 4. Struktur Pembelajaran dalam Gambar seri ......................................
24
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................
28
Tabel 6. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian .......................................
33
Tabel 7. Data Penilaian Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan Berbicara kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal ..................
38
Tabel 8. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal (Prasiklus) .......................................
39
Tabel 9. Data Penilaian Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan Berbicara kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus I.............................
50
Tabel 10. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus I ...................................................................
51
Tabel 11. Data Penilaian Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan 62 Tabel 12. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Sragen pada Siklus II......................................................
63
Tabel 13. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ..................
commit to user xv
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Dampak
dampak Instruksional dan Pengiring dalam Media
Gambar seri.. ...............................................................................
22
Gambar 2.
Kerangka Berpikir.. .....................................................................
27
Gambar 3.
Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas.. .....................................
34
Gambar 4.
Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal (Prasiklus)...................................
Gambar 5.
Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada
Gambar 6.
52
Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada
Gambar 7.
40
64
Grafik Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
commit to user xvi
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD Kelas V
77
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
78
Lampiran 3.
86
Lampiran 4.
94
Lampiran 5.
99
Lampiran 6.
100
Lampiran 7.
101
Lampiran 8.
101
Lampiran 9.
Lembar Penilaian Tes Keterampilan Berbicara Siswa... ..........
102
Lampiran 10. Rubrik Peni
104
Lampiran 11.
108
Lampiran 12.
109
Lampiran 13. Daftar Nilai Keterampilan Berbicara Siswa
110
Lampiran 14.
111
Lampiran 15.
118
Lampiran 16.
120
Lampiran 17.
122
Lampiran 18.
124
Lampiran 19.
126
Lampiran 20. Hasil Observasi P
128
Lampiran 21.
.
Lampiran 22.
130 133
Lampiran 23.
.
134
Lampiran 24.
....
135
Lampiran 25.
136
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang harus dimiliki setiap manusia setelah keterampilan menyimak. Berbicara adalah salah satu dari keterampilan berbahasa lainnya, yaitu: menyimak, membaca dan menulis. Keterampilan berbicara sangat dipadukan. Ini tidak berarti keterampilan yang lain tidak perlu. Berbicara adalah kegiatan setiap insan untuk mengadakan yang hubungan yang lain. Akan tetapi, di Sekolah Dasar (SD), sangat disayangkan keterampilan berbicara belum mendapat perhatian yang sepenuhnya dari guru. Ini terbukti, menurut pengamatan penulis, guru jarang sekali memfasilitasi siswasiswanya mengembangkan keterampilan berbicara dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di kelas. Sehubungan dengan pernyataan di atas, di dalam kegiatan belajar dan mengajar di SD berbicara menjadi salah satu bagian keterampilan berbahasa yang harus diajarkan kepada siswa dan dikuasai oleh siswa. Dengan keterampilan berbicara yang dimilikinya, siswa akan mampu berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungannya. Keterampilan berkomunikasi ini adalah satu keterampilan yang harus dibekalkan kepada setiap siswa. Namun, berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, kualitas keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pengkol I Tanon Sragen masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari rendahnya hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada kondisi awal. Dari sejumlah 16 siswa di kelas V, hanya 5 siswa atau 31,25% saja yang mampu berbicara secara lancar dan tergolong tuntas di atas KKM. Selebihnya 11 siswa atau 68,75% masih mendapat nilai di bawah KKM > 68. Data nilai selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai landasan yang melatarbelakangi adanya upaya peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri Pengkol I Tanon Sragen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 Rendahnya keterampilan berbicara siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) Siswa jarang diberi kesempatan untuk berbicara di depan kelas, (2) Guru tidak menggunakan kiat-kiat khusus dalam pembelajaran keterampilan berbicara kepada siswanya, dan (3) Siswa bosan dan jenuh ketika diajak pembelajaran berbicara di depan kelas. Berangkat dari faktor permasalahan di atas, tampaknya perlu dicarikan altematif pemecahan agar masalah itu dapat diminimalisasi. Salah satu altematif yang dapat ditempuh secara tepat adalah dengan cara melaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara dengan media Gambar Seri (GS). Azhar Arsyad (2009 : 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang merupakan rangkaian kegiatan
atau
cerita
yang
disajikan
secara
berurutan.
Siswa
berlatih
mendiproposalkan setiap gambar, yang nanti hasil deskripsi setiap gambar apabila dirangkaikan akan menjadi suatu karangan yang utuh. Media gambar seri menurut Tiwuk Ari Nursini (dalam Tri Diana Rahmawati, 2007:36) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) umumnya harganya murah, (2) mudah didapat, (3) mudah dipergunakan, (4) dapat memperjelas suatu masalah, (5) lebih realistis, (6) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan (7) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Berdasarkan hal tersebut di atas itulah maka peneliti mengambil judul Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berkut: Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol I Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012 ?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk: Meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Pengkol I Tanon Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuwan, khususnya dalam hal pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar. 2) Meningkatkan keterampilan yang siswa dalam memahami materi keterampilan berbicara. b. Bagi guru 1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sebagai alternatif media pembelajaran gambar seri yang lebih menyenangkan. 2) Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai kondisi siswa. c. Bagi sekolah 1) Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan guru. 2) Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk perbaikan pada proses pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Hakikat Keterampilan Berbicara a. Pengertian Keterampilan Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cekatan, cakap dan, menyelesaikam tugas. Keterampilan berarti kecekatan, kacakapan dalam menyelesaikan tugas dengan baik dan benar (KBBI, 2002: 1088). Menurut saifulmmuttaqin dalam (http://saifulmmuttaqin.blogspot.com) Pengertian adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar. Sejalan dengan hal tersebut, Tri Budiharto (2008: 1-2) juga mengungkapkan pengertian keterampilan yaitu keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya adalah mampu bertindak dengan cepat dan tepat. Istilah lain dari terampil adalah cekatan, cakap mengerjakan sesuatu. Dengan kata lain keterampilan dapat disebut juga kecekatan, kecakapan, atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat Bertolak dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan dalam melakukan sesuatu dengan cekatan, cakap, cepat, dan tepat untuk menyelesaikan suatu tugas.
b. Pengertian Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002) menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. sedangkan, Wilkin dalam Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang berbeda. (http://aldonsamosir.files.wordpress.com). Arman Agung (2008: 1) berpendapat bahwa keterampilan berbicara pada dasarnya harus dimiliki oleh semua orang yang didalam kegiatannya membutuhkan komunikasi, baik yang sifatnya satu arah maupun yang timbal balik ataupun keduanya. Seseorang yang memiliki keterampilan berbicara yang baik, akan memiliki kemudahan didalam pergaulan, baik di rumah, di kantor, maupun di tempat lain. Dengan keterampilannya segala pesan yang disampaikannya akan mudah dicerna, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dengan siapa saja. Speaking is the productive skill in the oral mode. It, like the other skills, is more complicated than it seems at first and involves more than just pronouncing words. (SIL internasional: 1999). Diartikan bahwa Berbicara adalah keterampilan yang sangat produktif dalam segi liguistik,seperti keterampilan lainnya, keterampilan berbicara ternyata lebih rumit dari kelihatannya dan melibatakan lebih dari mengucapkan kata-kata. Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide atau gagasan secara lisan yang dipengarahi faktor internal dan ekternal.
c. Faktor-faktor Keefektifan Berbicara Kemahiran seseorang dalam berbicara harus dilatih secara terus menerus dan berkesinambungan. Dengan kata lain, keterampilan berbicara tidak langsung tercipta sekaligus. Jika seseorang ingin mahir berbicara, maka ia harus menguasai beberapa faktor yaitu (a) keterampilan mengucapkan bunyi dengan benar, (b) keterampilan mengorganisasikan bahan yang hendak disampaikan, (c) keterampilan memahami informasi secara tepat, efektif, dan kritis, den (d) mempunyai rasa kepemimpinan dan sikap mental berbicara. (Supriatna, 1999:172). Kegiatan berbicara sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung kegiatan itu hendaknya setiap pembelajaran di sekolah-sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 disajikan dengan landasan konsep dasar berikut : (1) berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resiprokal, (2) berbicara adalah proses individu berkomunikasi, (3) berbicara adalah ekspresi kreatif, (4) berbicara adalah tingkah laku, (5) berbicara adalah perilaku yang dapat dipelajari, (6) berbicara dipengaruhi oleh kekayaan pengalaman, (7) berbicara sarana memperluas cakrawala, (8) keterampilan linguistik dan lingkungan berkaitan, dan (9) berbicara adalah pancaran pribadi. Menurut Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. (1991: 17), untuk dapat menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara selain harus memberikan kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, Si pembicara juga harus memperliharkan keberanian dan kegairahan. Selain itu pembicara juga harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan. Selain itu pembicara harus berbicara dengan jelas dan tepat. Bertolak dari beberapa pendapat di atas, dalam hal ini ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhartikan oleh pembicara untuk keefektifan berbicara, yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.
d. Tujuan Berbicara Gorys Keraf (dalam St. Y. Slamet, 2008:37) berpendapat bahwa tujuan berbicara adalah (1) mendorong pembicara untuk memberi semangat, (2) meyakinkan pendengar, (3) berbuat atau bertindak, (4) memberitahukan, (5) menyenangkan atau menghibur. Menurut Yant Mujianto dkk ( 2000: 44-45) pada umumnya tujuan berbicara adalah sebagai berikut: 1) Untuk memberikan dorongan Pembicara dikatakan mendorong apabila ia berusaha memberikan semangar, membangkitkan gairah atau penekan perasaan yang kurang baik, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian. 2) Untuk menumbuhkan keyakinan Pembicara yang mempunyai tujuan seperti ini biasanya ingin mempengaruhi keyakinan atau sikap mental atau intelektual para
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 pendengarnya. Alat yang dipakai adalah mendasarkan pad kuatnya argumnetasi yang dibuat pembicara. Oleh sebab itu, biasanya pembicara dalam berbicaranya dilengkapi dengan bukti-bukti, fakta-fakta, dan contoh-contoh konkret. 3) Untuk berbuat atau bertindak Seorang pembicara yang mempunyai tujuan seperti ini biasanya menghendaki adanya tindakan atau reaksi fisik dari para pendengarnya. Dasar dari tindakan tersebut adalah adanya suatu keyakinan yang sudah mendalam atau terbakarnya suatu emosi. 4) Untuk memberitahukan Penyajian lisan yang bertujuan untuk memberitahukan biasanya pembicara bila ingin memberitahukan atau menyampaikan sesuatu kepada pendengarnya agar mereka mengerti tentang suatu hal. Reaksi yang diinginkan dari uraian jenis ini adalah agar para pendengarnya mendapat pengertian yang tepat, menanmbah pengetahuan yang belum diketahuinya atau dirasa kurang. 5) Untuk menyenangkan Apabila seorang pembicara mempunyai maksud menggembirakan para pendengarnya dalam suatu pertemuan, maka tujuannya adalah menyenangkan. Humor merupakan alat yang sangat penting dalam penyajian semacam ini. Untuk hal tersebut suatu kesegaran dan keaslian bahan pembicaraan merupakan hal yang sangat penting. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berbicara memiliki tujuan untuk berkomunikasi dengan maksud menghibur, meyakinkan, menginformasikan, dan menggerakkan orang lain sebagai lawan bicaranya.
e. Pembelajaran Berbicara di SD Kegiatan berbicara di SD berperan penting dalam pengajaran bahasa, di samping dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa anak. Selain tujuan tersebut, Kusumo Priyono (2001:15) juga menambahkan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 bahwa keterampilan mendongeng, dalam hal ini termasuk juga berbicara, bertujuan untuk: (1) merangsang dan menumbuhkan imajinasi dan daya fantasi siswa, (2) mengembangkan daya penalaran sikap kritis serta kreatif, (3) mempunyai sikap kepedulian terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa, (4) dapat membedakan perbuatan yang baik dan perlu ditiru dengan yang buruk dan tidak perlu dicontoh, dan (5) menumbuhkan rasa hormat dan mendorong terciptanya kepercayaan diri dan sikap terpuji pada siswa. Pembelajaran berbicara di SD dijabarkan dari kurikulum menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi-materi pokok pada tiap kelas. Penelitian pembelajaran keterampilan berbicara di kelas V semester II ini berdasarkan KTSP Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) 2007
yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik dan ng dinilai yaitu: (1) Lafal dan Intonasi, (2) Tata Bahasa (sistematika bahasa), (3) Kosa kata (Diksi), (4) Kelancaran, dan (5) Pemahaman isi. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara di SD, para pembelajar harus sering mengikuti aktivitas berbahasa lisan dan sering berlatih berbicara dalam berbagai macam situasi. Di samping itu, mereka juga harus terlibat dalam proses berbicara dan berusaha untuk memahami apa yang mereka bicarakan. Melihat pentingnya pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah, maka disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara tidak lepas dari bagaimana metode dan penggunaan media yang diterapkan oleh guru dalam menjalankan tugas pembelajaran keterampilan berbicara.
2. Hakikat Media Gambar Seri a. Pengertian Media Pembelajaran Secara umum, media merupakan kata jamak dari "medium" yang berarti perantara atau pengantar (Wina Sanjaya, 2008:161). Mc Luhan (dalam Basuki
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 Wibawa dan Farida Mukti, 2001:11) memberi batasan media dengan sangat luas sehingga mencakup semua alat komunikasi dari sesorang ke orang lain yang tidak ada di hadapannya. Sementara itu, Soepamo (1988: 1-2) mendefinisikan media sebagai suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada penerimanya. Menurut Sudarwan Danim (1995:7), media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa. Media di dalam pengajaran bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang mernungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media haruslah memenuhi kriteria mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa melalui indera yang dimilikinya secara efektif. Media dapat berupa bahan maupun peristiwa. Penggunaan media dalam pembelajaran diharapkan dapat digunakan sebagai stimulus bagi perkembangan kreativitas siswa dalam belajar. Para ahli psikologi kognitif menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha untuk mengaktifkan indera siswa agar siswa memeroleh pemahaman. Cara untuk mengaktifkan indera siswa dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat bantu belajar atau media belajar seperti media cetak atau media elektronik sesuai dengan kebutuhan. Dari uraian tersebut
di atas
dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran Media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya. Arif S. Sardiman (1996: 28-79) mengklasifikasikan media menjadi: 1) Media grafis, meliputi: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta/globe, papan flanel, papan buletin. 2) Media audio, meliputi: radio, alat rekam, pita magnetik, piringan hitam, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 laboratorium bahasa, dan 3) Media proyeksi diam, meliputi: film bingkai (slide), film rangkai (film ship), OHP, proyector apaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm
Wina Sanjaya (2008: 170-171) mengklasifikasikan media menjadi beberapa klasifikasi : 1) Dilihat dari sifatnya: media auditif, media visual, dan media audio visual. 2) Dilihat dari jangkauannya: media yang memiliki daya liput yang luas seperti radio dan TV dan media yang mempunyai daya liput yang terbatas seperti film slide, film, dan video. 3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya: media yang diproyeksikan seperti film slide, film strip, dan transparansi, dan media yang tidak diproyeksikan, meliputi radio, gambar, lukisan, dan media bahan cetak lainnya.
c. Tujuan Media Pembelajaran Bahasa yang dikomunikasikan melalui lambang verbal saja kemungkinan terserapnya sangat kecil, sebab informasi yang demikian itu merupakan informasi yang sangat abstrak sehingga sangat sulit dipahami dan diresapi (Soepamo, 1988:5-6). Penggunaan media dapat memperkonkret informasi yang dikomunikasikan sehingga informasi dapat diserap semaksimal mungkin oleh si penerima informasi dan menghilangkan verbalisme. Wina Sanjaya (2008: 169) menyebutkan bahwa media dapat: (1) mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, (2) mengatasi batas ruang kelas, (3) memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan (4) menghasilkan keseragaman pengamatan,
(5)
menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat, (6) motivasi dan merangsang siswa untuk belajar dengan baik, (7) membangkitkan keinginan dan minat baru, (8) mengontrol kecepatan belajar siswa, dan (9) memberikan pengalaman yang kongkrit sampai yang abstrak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 Menurut Wina Sanjaya (2008:171) ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih media sebaiknya : 1) Media
hendaknya
sesuai
dan
diarahkan
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran. 2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran 3) Media harus memperhatikan efektivitas dan harus efisien. 4) Media harus sesuai dengan keterampilan guru untuk mengoperasikannya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penggunaan media di dalam proses pembelajaran ialah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi.
d. Manfaat Media Pembelajaran Media memiliki berbagai manfaat. Arief. S. Sadiman, dkk.(1996: 30) mengungkapkan beberapa manfaat media, sebagai berikut: 1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis; 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra; 3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar; 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan keterampilan visual, auditori dan kinestiknya; 5) Memberi rangsangan yang sama , mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Menurut Azhar Arsyad (2009: 26) beberapa manfaat praktis penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan keterampilan dan minatnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
Bertolak dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat utama penggunaan media adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
e. Pengertian Media Gambar Seri Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan yang lainya. Sedangkan gambar lepas merupakan gambar yang menunjukkan situasi ataupun tokoh dalam cerita yang dipilih untuk menggambarkan situasi-situasi tertentu, antara gambar satu dengan lainya tidak menunjukkan kesinambungan (Ella Farida Tizen, 2008). Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa berlatih mendiproposalkan setiap gambar, yang nanti hasil deskripsi setiap gambar apabila dirangkaikan akan menjadi suatu karangan yang utuh. Burhan Nurgiyantoro (2001: 28-29) menyatakan gambar berseri adalah gambar yang berisi suatu aktivitas mencerminkan maksud atau gagasan tertentu, bermakna dan menunjukkan situasi konteks tertentu. Burhan menyatakan lebih lanjut bahwa gambar tersebut terdiri beberapa buah, mempunyai kaitan maksud atau cerita yang membentuk suatu konteks tertentu. Gambar-gambar tersebut dapat diberi nomor urut yang menuju kaitan peristiwa sendiri. Noor, A.Y (dalam Tiwuk Ari Nursini, 2002 : 46) menyatakan bahwa gambar berseri adalah sejumlah gambar di mana antara gambar yang satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 dengan gambar yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Artinya, ketika menceritakan kejadian dalam gambar berseri seseorang harus memperhatikan urutan dan waktu kejadian dalam gambar tersebut, dan cara menceritakannya harus runtut sesuai dengan gambar.
Sesuai penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian media gambar berseri adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang berupa gambar datar yang mengandung cerita, dengan urutan tertentu sehingga antara satu gambar yang lain memiliki hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan. Penggunaan media gambar seri dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan.
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri Media gambar seri menurut Tiwuk Ari Nursini (dalam Tri Diana Rahmawati, 2007: 36) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) umumnya harganya murah, (2) mudah didapat, (3) mudah dipergunakan, (4) dapat memperjelas suatu masalah, (5) lebih realistis, (6) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan (7) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Media gambar berseri merupakan golongan atau jenis media visual gambar datar. Media gambar seri memiliki kelebihan sebagai berikut : 1) Umumnya murah harganya, media gambar menggunakan kertas sebagai bahan baku sehingga harga relatif murah. 2) Mudah didapat, untuk mendapatkan guru bisa menggandakan dengan cara memfotokopi. 3) Mudah digunakanya, penggunaan guru bisa menggandakan dengan mata saja tanpa ada penggunaan alat lain sebagai penyerta. 4) Dapat memperjelas suatu masalah. 5) Lebih realistis 6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan 7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 Disamping memiliki kelebihan, media gambar seri juga memiliki kekurangan, antara lain: 1) untuk memperbesar gambar memerlukan proses dan biaya yang cukup besar; 2) pada umunya hanya 2 dimensi yang nampak pada gambar;
B. Penelitian yang Relevan Terkait dengan penelitian keterampilan berbicara siswa dengan media gambar seri, peneliti bermaksud mengemukakan penelitian yang relevan yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Tri Diana Rahmawati (2007) tentang Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Sumber 3 Surakarta
yang
berkesimpulan: 1. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis adalah dengan: a) menggunakan media gambar berseri dalam pembelajaran menulis pada siklus I, b) menggunakan media gambar berseri dan memberikan reward (hadiah) dan punishment (teguran) pada siklus II, dan c) menggunakan media gambar berseri dan diskusi pada siklus IV; 2. media gambar berseri efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis di SDN Sumber 3 Surakarta, tercermin dari beberapa indikator keberhasilan, seperti: meningkatnya keterampilan siswa dalam mengembangkan ide/gagasan dalam bentuk tulisan; meningkatnya keterampilan mengorganisasikan paragraf; meningkatnya daya kreativitas dan imajinasi; meningkatnya penguasaan kosakata; meningkatnya keterampilan penguasaan mikrobahasa (penggunaan tanda baca, kaidah-kaidah penulisan penggunaan kelas kata, penyusunan klausa dan kalimat dengan struktur yang benar sampai menyusun paragraf); meningkatnya skor yang dicapai siswa, yaitu dari: siklus I terendah 54 dan tertinggi 85; siklus II terendah 60 tertinggi 90; dan Siklus IV terendah 67 dan tertinggi 93 (rentang 0-100). Penelitian Tri Diana Rahmawati (2007) di atas, relevan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah jenis penelitian yakni penelitian tindakan kelas dan pada medianya yaitu sama-sama menerapkan media gambar seri. Namun, terdapat perbedaan antara penelitian Tri Diana Rahmawati dengan penelitian ini yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 objek kajian Tri adalah keterampilan menulis sedangkan penelitian ini memiliki objek kajian keterampilan berbicara.
Berbicara dengan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas III SD
penggunaan metode kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Hasil tes keterampilan berbicara pada siklus I mengalami ketuntasan belajar sebanyak 46%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 76% dan hasil tersebut meningkat lagi pada siklus III, yaitu 87%. Penelitian Ari Lidyana tersebut diatas, relevan dengan penelitian ini. Persamanan dengan penelitian ini yaitu dalam objek kajian sama-sama untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Selain memiliki persamaan, kedua penelitian ini juga memiliki perbedaan yaitu penelitian yang dilakukan Ari Lidyana menggunaan model kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas III tahun ajaran 2009/2010, sedangkan penelitian ini menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol I tahun pelajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 C. Kerangka Berpikir
Keterampilan berbicara harus dikuasai oleh setiap orang, karena sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar, keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus diajarkan dan dikuasai oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal (kondisi awal) diidentifikasikan bahwa keterampilan berbicara siswa Kelas V SD Negeri Pengkol 1 Tanon Sragen tergolong masih rendah. Rendahnya keterampilan berbicara siswa disebabkan oleh faktor, yaitu: (1) Siswa jarang diberi kesempatan untuk berbicara di depan kelas, (2) Guru tidak menggunakan kiat-kiat khusus dalam pembelajaran keterampilan berbicara kepada siswanya, (3) Siswa bosan dan jenuh ketika diajak pembelajaran berbicara di depan kelas, dan. (4) guru masih menggunakan metode konvensional dan mengalami kesulitan untuk menemukan media pembelajaran yang tepat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan solusi yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan media yang menarik yaitu media gambar seri. Gambar seri adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu siswa berbicara atau bericerita. Azhar Arsyad (2009 : 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Media gambar seri menurut Tiwuk Ari Nursini (dalam Tri Diana Rahmawati, 2007:36) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) umumnya harganya murah, (2) mudah didapat, (3) mudah dipergunakan, (4) dapat memperjelas suatu masalah, (5) lebih realistis, (6) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan (7) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Bertolak dari tindakan pada tiap-tiap siklus maka pada kondisi akhir diharapkan terdapat peningkatan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol I dengan menggunakan media gambar seri. Peningkatan ini akan ditandai dengan indikator kinerja sebesar 80% dari jumlah siswa kelas V mendapatkan nilai di atas KKM 68 yang telah ditetapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada gambar 1 sebagai berikut:
Kondisi Awal
Pembelajaran keterampilan berbicara secara konvensional.
Keterampilan berbicara siswa masih rendah
Siklus I
Tindakan
Pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri.
Siklus II
Dengan menggunakan media gambar seri Kondisi Akhir
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: icara pada siswa kelas V SDN Pengkol I Tanon Sragen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pengkol 1 yang terletak di Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Penelitian ini khususnya dilaksanakan di kelas V. Pemilihan SD Negeri Pengkol 1 sebagai lokasi penelitian adalah berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah. 2) Hasil pembelajaran keterampilan berbicara khususnya pada siswa kelas V masih rendah karena guru masih menggunakan pembelajaran konvensional.. 3) Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian serupa. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, yang terdiri dari tahap pengumpulan data sampai dengan tahap pelaporan penelitian. Waktu tersebut dirinci dalam tabel 1 berikut : No
Waktu Jenis Keg
1
Pengumpulan data
2
Pengajuan proposal
3
Revisi Proposal
4
Pengajuan surat izin
5
Pelaksanaan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
1 2 3 4
1 2 3
Bulan ke-3
4 1
2 3
1. Siklus I 2. Siklus II 6
Analisis data
7
Pembuatan laporan
8
Ujian Skripsi
commit to user
4
Bulan ke-4
1
2 3
Bulan ke-5
4 1
Bulan ke-6
2 3 4 1
2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Pengkol 1 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Dengan jumlah siswa 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). I.G.A.K Wardani (2006: 1.3) penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. PTK merupakan penelitian yang dapat dilakukan sendiri oleh guru atau kolaboratif yang melibatkan peneliti, guru, siswa maupun karyawan sekolah yang lain yang bertujuan untuk memperbaiki sistem serta kinerja guru dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan di lapangan melalui pengamatan guru kolaborator dan peneliti. Dalam hal ini objek yang diamati adalah kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri.
D. Sumber Data Penelitian Data atau informasi yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini, sebagian besar berupa data kualitatif. Sumber data atau informasi tersebut meliputi: 1) Tes hasil belajar; data nilai pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan berbicara yang berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan media gambar seri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 2) Hasil observasi; data yang diperoleh dari pengamatan saat pembelajaran keterampilan berbicara. 3) Dokumen; data nilai ulangan harian keterampilan berbicara siswa tahun 2010/2011 semester 2 dan arsip pendukung penelitian seperti silabus dan daftar kelas V tahun 2011/2012.
E. Teknik Pengumpulan Data Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang diteliti, sebagai berikut: 1. Teknik Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan di saat proses pembelajaran berbicara untuk mengumpulkan data perkembangan pembelajaran berbicara yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas V SDN Pengkol 1. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari pengamatan tersebut diperoleh data pengamatan sikap siswa dan kegiatan guru saat proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, yaitu peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru pengajar) kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri. 2. Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar keterampilan berbicara siswa. Peneliti melakukan penilaian melalui tes unjuk kerja (praktik) berbicara dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Pengkol 1. Tes juga bertujuan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes unjuk kerja berbicara dilakukan pada setiap proses (kegiatan inti) pembelajaran. Penilaian keterampilan berbicara dilaksanakan berdasarkan lembar penilaian kegiatan berbicara yang sudah dipersiapkan. 3. Kajian Dokumen Sarwiji Suwandi (2009:59), kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yanga ada seperti kurikulum, RPP guru, buku atau materi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 pelajaran, dan arsip nilai yang diberikan oleh guru. Studi atau kajian dokumen digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang sudah tersedia sebagai pendukung penelitian ini. Oleh karena itu, kajian dokumen ini dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip berupa KTSP SDN Pengkol 1, RPP yang digunakan oleh guru kelas dalam pembelajaran berbicara, dan nilai ulangan harian tes keterampilan berbicara sebelumnya. Dalam penelitian ini, kajian dokumen juga digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa kelas V SD Negeri Pengkol 1 tahun pelajaran 2011/2012.
F. Validitas Data Di dalam suatu penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Di dalam penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah: 1.
Triangulasi Data Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda.
2. Triangulasi Metode Trianggulasi metode yaitu seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Dalam trianggulasi metode ini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya (Slamet dan Suwarto 2008: 54).
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif yang meliputi tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 1. Reduksi data yaitu suatu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data yang telah muncul dari beberapa catatan tertulis yang diperoleh di lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang
menajamkan,
menggolongkan,
membuang
dan
yang
mengorganisasi
tidak
data
perlu,
sehingga
mengarahkan, diperoleh
suatu
kesimpulan. 2. Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan memberikan
kemungkinan
adanya
penarikan
suatu
kesimpulan
dan
pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan berbagai informasi yang telah didapat selama kejadian berlangsung. 3. Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali pada benar tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian. Setelah semua data disajikan dalam laporan, peneliti menarik simpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian. Menurut H.B. Sutopo (2002: 96) proses analisis interaktif tersebut dapat divisualkan pada gambar 2 : pengumpulan data
reduksi data
sajian data
penarikan simpulan/verifikasi Gambar 2. Model Analisis Interaktif
H. Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan indikator ketercapaian yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2009: 61). Hal yang dijadikan sebagai indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya persentase ketuntasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 keterampilan berbicara pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pengkol 1 melalui media gambar seri. Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikatorindikator pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Indikator Kinerja Pencapaian Indikator Ketuntasan hasil pembelajaran keterampilan berbicara
Cara Mengukur Siklus I 70% siswa telah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68
Sikus II 80% siswa telah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68
Dihitung dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berbicara, yaitu 68.
I. Prosedur Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 20) ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Refleksi Awal Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II Pengamatan
SIKLUS ke-N
commit to user
Pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto dkk., 2006: 74) Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan media gambar seri yang digunakan dalam tindakan. 2) Menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan. 3) Menyiapkan lembar observasi 4) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian) b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pendahuluan (5 menit) 1. Guru memulai pelajaran dengan: a. Mengucapkan salam pembuka b. Berdoa c. Mengadakan absensi d. Persiapan perlengkapan belajar siswa. 2. guru menyampaikan tujuan
pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan (berbicara) berdasarkan gambar seri dengan bahasa yang runtut, baik dan benar. 3. mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab jawab kepada siswa dengan bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1. Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi apa yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa tersebut terjadi, 2. Siswa ditanya kembali tentang langkah-langkah berbicara dari media gambar seri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 3. Guru menjelaskan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri
b. Elaborasi 1. Siswa diminta untuk menuliskan satu kalimat utama dari masingmasing gambar seri yang dilihatnya. 2. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa, selanjutnya secara individu siswa diminta maju menjelaskan jalan cerita gambar seri tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri. 3. guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara individu. c. Konfirmasi 1. guru dan siswa mendiskusikan materi secara bersama-sama dari kelebihan dan kekurangan saat siswa berbicara. 2. Guru
memberikan penguatan
kepada kinerja masing-masing
kelompok 3. Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum jelas. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut 2. Guru memberi motivasi dan saran-saran sebelum menutup pelajaran. 3. guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Tahap Observasi Peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
pembelajaran
(KBM)
keterampilan
berbicara
dengan
menggunakan media gambar seri. Pada tahap pengamatan peneliti melakukan pengamatan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut: 1) Sikap Siswa 2) Kegiatan Pembelajaran Guru 3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa d. Tahap Refleksi Berdasarkan
hasil
observasi
diatas
guru
melakukan refleksi dengan berbagai temuan sebagai berikut:
commit to user
dan
peneliti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 Terdapat
kelebihan-kelebihan
pada
pelaksanaan
tindakan
siklus I: 1) Siswa
mulai
antusias
mengikuti
pembelajaran
keterampilan
berbicara dengan media gambar seri. 2) Guru
sudah
melakukan
pembelajaran
sesuai
rencana,
namun
siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik. 3) Terdapat klasikal
peningkatan sebesar
dari
75%.
kondisi
Sehingga
awal sudah
dengan memenuhi
ketuntasan indikator
kinerja siklus I yang ditargetkan sebesar 70%. Selain
terdapat
kelebihan
dalam
proses
pembelajaran
pada
siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan sebagai berikut: 1) Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan meggunakan media gambar seri. 2) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 3) Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas, masih terlihat diam karena lupa apa yang dikatakan. 4) Meskipun ketuntasan klasikal meningkat pada siklus I sebesar 75%, tetapi belum mencapai indikator kinerja sebesar 80%. Dengan demikian peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator akhir yang ditetapkan, maka penelitian perlu dilanjutkan siklus II
2. Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan media gambar seri yang digunakan dalam tindakan. 2) Menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan. 3) Menyiapkan lembar observasi 4) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian) b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pendahuluan (5 menit)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 1. Guru memulai pelajaran dengan: a. Mengucapkan salam pembuka b. Berdoa c. Mengadakan absensi d. Persiapan perlengkapan belajar siswa. 2. guru menyampaikan tujuan
pembelajaran siswa diharapkan mampu
menjelaskan (berbicara) berdasarkan gambar seri dengan bahasa yang runtut, baik dan benar. 3. mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab jawab kepada siswa dengan bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1. Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi apa yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa tersebut terjadi, 2. Siswa ditanya kembali tentang langkah-langkah berbicara dari media gambar seri 3. Guru menjelaskan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri b. Elaborasi 1. Siswa diminta untuk menuliskan satu kalimat utama dari masingmasing gambar seri yang dilihatnya. 2. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa, selanjutnya secara individu siswa diminta maju menjelaskan jalan cerita gambar seri tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri. 3. guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara individu. c. Konfirmasi 1. guru dan siswa mendiskusikan materi secara bersama-sama dari kelebihan dan kekurangan saat siswa berbicara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 2. Guru
memberikan penguatan
kepada kinerja masing-masing
kelompok 3. Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum jelas. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut 2. Guru memberi motivasi dan saran-saran sebelum menutup pelajaran. 3. guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Tahap Observasi Peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
pembelajaran
(KBM)
keterampilan
berbicara
dengan
menggunakan media gambar seri. Pada tahap pengamatan peneliti melakukan pengamatan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut: 1) Sikap Siswa 2) Kegiatan Pembelajaran Guru 3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa d. Tahap Refleksi Temuan dari pelaksanaan tindakan pada siklus II yaitu secara umum
semua
kelemahan
yang
ada
dalam
proses
pembelajaran
keterampilan berbicara pada siklus II sudah dapat diatasi dengan baik walaupun masih ada sedikit siswa yang kurang aktif dan kurang bertanggung
jawab.
termotivasi
dalam
pembelajaran
Namun, belajar,
keterampilan
secara
garis
besar
senang
hati
dan
berbicara.
siswa
merasa
antusias
dalam
Sementara
itu
hasil
pembelajaran meningkat dari rerata 73 pada siklus I menjadi 79 pada siklus II. Begitu pula ketuntasan klasikal meningkat dari 75% pada siklus
I
menjadi
93,75%
pada
siklus
II.
Dengan
demikian
peningkatan pada siklus II sudah mencapai indikator kinerja yaitu 80% dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar. Maka penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Kondisi Awal Survei kondisi awal (pratindakan) dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Survei ini dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan guru. Survei ini dilakukan pada hari Senin, 6 Februari 2012 untuk melihat proses pembelajaran berbicara. Hasil survei kondisi pratindakan menunjukkan keadaan sebagai berikut: 1. Siswa terlihat kurang berminat mengikuti pelajaran berbicara. Berdasarkan kegiatan pengamatan dikelas, terungkap bahwa sebagian besar siswa kurang berminat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran berbicara. Hal tersebut terindikasi dari sikap siswa selama mengikuti pelajaran berbicara, yaitu perhatian mereka kurang terfokus pada pembelajaran. 2. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dan tampak takut mengungkapkan pendapat. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa kelihatan kurang berpartisipasi aktif. Ketika guru mengajukan pertanyaan tentang pengertian keterampilan berbicara sebagian besar siswa tampak bingung, apalagi mengeluarkan pendapat, mengacungkan tangan saja mereka tidak berani. 3. Proses pembelajaran berbicara yang digunakan oleh guru kurang efektif. Selama ini di dalam mengajarkan keterampilan berbicara, guru lebih sering mengguanakan metode konvensional sehingga siswa merasa kurang tertarik dan berantusias. Guru tidak berusaha mengganti metode dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Selain itu, guru tidak berusaha mencari buku pegangan lain yang dapat menunjang materi yang dapat menambah pemahaman siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 Hasil pembelajaran keterampilan berbicara menceritakan secara lisan pengalaman pribadi siswa pada kondisi awal disajikan dalam tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal No
Nilai
Frekuensi
Persentase (%)
Keterangan
1 2 3 4 5
48-57 58-67 68-77 78-87 88-97
5 6 4 1 0
31,25 37,5 25 6,25 0
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
16
100
Jumlah
Nilai rata-rata : 1020 : 16 = 64 Tingkat Ketuntasan = 5 : 16 x 100% = 31,25%
Berdasarkan data pada tabel 3 hasil pembelajaran keterampilan berbicara sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 dapat disajikan dalam grafik pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 Berdasarkan tabel 3 dan grafik 3 tersebut dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 48-57 sebanyak 5 siswa atau 31,25%,
siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 58-67 sebanyak 6 siswa atau 37,5%,
siswa
yang
memperoleh
nilai dalam
interval antara
68-77
sebanyak 4 siswa atau 25%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 78-87 sebanyak 1 siswa atau 6,25%, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 88-97 atau 0%. Berdasarkan data nilai siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara sebelum diadakan tindakan, masih terdapat beberapa siswa yang nilainya tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 68. Terdapat 11 siswa yang memperoleh nilai di bawah 68 dan sebanyak 5 siswa yang memperoleh nilai diatas atau sama dengan 68. Nilai rata-rata 64 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal 31,25%. Dengan demikian, pada kondisi awal ini pembelajaran keterampilan berbicara dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan dan perlu dilakukan tindakan.
B. Pelaksanaan Tindakan 1. Tindakan Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 dan 22 Maret 2012. Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatankegiatan: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran keterampilan berbicara yang dalam satu siklus dirancang dengan dua kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 2) Mempersiapkan Media Gambar Seri Media yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara adalah media gambar seri. 3) Menyiapkan Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Lembar pengamatan yang digunakan untuk merekam segala aktifitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko pengamatan yang mencakup kegiatan siswa dan juga kegiatan guru. (Lampiran 6 dan 8) 4) Menyiapkan Lembar Penilaian Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian tes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik) berbicara siswa.
Rubrik penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa
terdapat pada lampiran 4.
b.
Pelaksanaan Tindakan Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20 Februari 2012 selama 2 jam pelajaran (2x35menit). Dalam pelaksanaan tindakan I, peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan guru kelas melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran. Pertemuan I : Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran bahasa Indonesia dengan mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang absen pada hari ini. Kegiatan awal (5 menit), guru memberikan apersepsi dengan menanyakan
seputar
pengetahuan
siswa
yang
keterampilan berbicara. tujuan
orang
berkaitan
dengan
dapat menjelaskan
berbicara?
Setelah
memberikan
apersepsi,
guru
menginformasikan bahwa pembelajaran hari ini ketrampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 Kegiatan inti (55 menit), guru menjelaskan tentang keterampilan berbicara dengan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri yang dilihatnya. Kemudian guru menunjukan gambar seri yang besar yang ditempel di depan kelas. Guru menyuruh siswa mengamatinya, kemudian menyuruh beberapa siswa maju menjelaskan dengan berbicara dari gambar seri tersebut. Guru membentuk kelompok siswa. Setelah itu, guru membagikan gambar kepada setiap kelompok siswa dan meminta mereka mendeskripsikan gambar tersebut dengan menjelaskan kaitan isi gambar seri tersebut. Tiap siswa menjelaskan satu gambar. Setelah selesai, guru dan siswa mendiskusikan secara bersama-sama. Kegiatan
akhir
(10
menit),
guru
dan
siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada akhir pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan II : Kegiatan awal (10 menit), Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Kemudian guru menenangkan
dan
membuka
pelajaran
bahasa
Indonesia
dengan
mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari ini, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran. Kegiatan inti (55 menit), Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru bertanya jawab mengenai gambar seri yang dipaparkan. Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi apa yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa tersebut terjadi, Dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan, guru membimbing siswa untuk merangkaikan jawaban-jawaban tersebut dengan kata hubung sehingga dapat membentuk suatu cerita yang menarik. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menuliskan satu kalimat utama dari masing-masing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 gambar seri yang dilihatnya. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa, selanjutnya secara individu siswa diminta menjelaskan jalan cerita gambar seri tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri. Dalam hal ini, guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara individu. Pada kegiatan akhir ( 5 menit); guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c.
Observasi Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri. Observasi dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara kelas V dengan media gambar seri. Uraian observasi siklus I sebagai berikut : 1) Sikap Siswa Hasil pengamatan terhadap sikap siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7. Di dalam proses pembelajaran siswa sudah terlihat lebih aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan kondisi awal. Secara klasikal terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan pada diri siswa. 2) Kegiatan Pembelajaran Guru Hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran guru pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 8. Di dalam proses pembelajaran guru sudah terdapat peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. 3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa Hasil pembelajaran keterampilan berbicara dalam bentuk siswa menjelaskan rangkaian gambar seri dengan kalimat yang runtut pada siklus I terdapat pada lampiran 5 dan disajikan dalam tabel 4 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 Tabel 4. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus 1 No
Nilai
Frekuensi
Persentase (%)
Keterangan
1 2 3 4 5
48-57 58-67 68-77 78-87 88-97
1 3 6 4 2
6,25 18,75 37,5 25 12,5
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
16
100
Jumlah
Nilai rata-rata : 1160 : 16 = 73 Tingkat Ketuntasan = 12 : 16 x 100% = 75% Berdasarkan data pada tabel 4 hasil pembelajaran keterampilan berbicara setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Setelah Tindakan Siklus I Berdasarkan tabel 4 dan grafik 4 tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan siklus I siswa yang memperoleh nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 dalam interval antara 48-57 sebanyak 1 siswa atau 6,25%, siswa yang memperoleh nilai dalam
interval antara 58-67 sebanyak 3
siswa atau 18,75%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 68-77 sebanyak 6 siswa atau 37,5%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 78-87 sebanyak 4 siswa atau 25%, dan siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 88-97
sebanyak
2 siswa atau 12,5%. Dari tabel 4 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 75% atau 12 siswa sudah tuntas. Sedangkan siswa yang belum tuntas 25% atau 4 siswa belum tuntas. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil keterampilan berbicara siswa yang 70 (KKM) belum mencapai indikator kinerja 80%, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II. c.
Refleksi Berdasarkan
hasil
observasi
diatas
guru
dan
peneliti
melakukan refleksi dengan berbagai temuan sebagai berikut: Terdapat kelebihan-kelebihan pada pelaksanaan tindakan siklus I: 4) Siswa
mulai
antusias
mengikuti
pembelajaran
keterampilan
berbicara dengan media gambar seri. 5) Guru
sudah
melakukan
pembelajaran
sesuai
rencana,
namun
siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik. 6) Terdapat klasikal
peningkatan sebesar
75%.
dari
kondisi
Sehingga
awal sudah
dengan memenuhi
ketuntasan indikator
kinerja siklus I yang ditargetkan sebesar 70%. Selain
terdapat
kelebihan
dalam
proses
pembelajaran
pada
siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan sebagai berikut: 5) Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan meggunakan media gambar seri. 6) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 7) Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas, masih terlihat diam karena lupa apa yang dikatakan. 8) Meskipun ketuntasan klasikal meningkat pada siklus I sebesar 75%, tetapi belum mencapai indikator kinerja sebesar 80%. Dengan demikian peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator akhir yang ditetapkan, maka penelitian perlu dilanjutkan siklus II
2. Tindakan Siklus II Tindakan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 5 dan 7 Maret 2012. Tindakan dalam siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi 2x35 menit. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Proses pembelajaran berbicara pada siklus II ini, rencananya akan dilakukan dengan beberapa langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu: 1) Guru menciptakan situasi belajar yang menyenangkan agar siswa semakin berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih meningkatkan keaktifannya. 2) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar mempunyai rasa tanggung jawab. 3) Untuk memotivasi siswa agar tidak takut atau malu saat melakukan praktik berbicara di depan kelas, guru bisa melakukannya dengan sekedar memberikan tepuk tangan, reward berupa pujian seperti: bagus sekali, baik sekali atau memberikan alat tulis saat merekognisi kelompok peraih skor tertinggi. Tahapan Perencanaan tindakan pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran keterampilan berbicara yang dalam satu siklus dirancang dengan dua kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 2) Mempersiapkan Media Gambar Seri dan Reward Media yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara adalah media gambar seri. Gambar seri yang digunakan berbeda dari siklus I agar lebih menarik. Guru juga mempersiapkan bentuk penghargaan atas keberhasilan siswa. 3) Menyiapkan Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Lembar pengamatan yang digunakan untuk merekam segala aktifitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran berupa blangko pengamatan yang mencakup kegiatan siswa dan juga kegiatan guru (lampiran 11 dan 12) 4) Menyiapkan Lembar Penilaian Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian tes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik) berbicara siswa.
Rubrik penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa
terdapat pada lampiran 4.
b.
Pelaksanaan Tindakan Tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 5 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran (2x35menit). Dalam pelaksanaan tindakan I, peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan guru kelas melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran. Pertemuan I : Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran bahasa Indonesia dengan mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang absen pada hari ini. Kegiatan awal (5 menit), guru memberikan apersepsi dengan menanyakan ingatan siswa yang berkaitan dengan kegiatan keterampilan berbicara pada pertemuan sebelumnya.
Bagaimana langkah-
langkah berbicara berdasarkan gambar seri? Setelah memberikan apersepsi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 guru menginformasikan bahwa pembelajaran hari ini keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri yang kedua kalinya. Kegiatan inti (55 menit), guru menjelaskan kembali tentang keterampilan berbicara dengan langkah-langkah berbicara dari media gambar seri yang dilihatnya. Kemudian guru menunjukan gambar seri yang besar yang ditempel di depan kelas. Guru menyuruh siswa mengamatinya, kemudian menyuruh beberapa siswa maju menjelaskan dengan berbicara dari gambar seri tersebut. Guru membentuk kelompok siswa. Setelah itu, guru membagikan gambar kepada setiap kelompok siswa dan meminta mereka mendeskripsikan gambar tersebut dengan menjelaskan kaitan isi gambar seri tersebut. Tiap siswa menjelaskan satu gambar. Setelah selesai, guru dan siswa mendiskusikan secara bersama-sama. Kegiatan
akhir
(10
menit),
guru
dan
siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada akhir pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan II : Kegiatan awal (10 menit), Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Kemudian guru menenangkan
dan
membuka
pelajaran
bahasa
Indonesia
dengan
mengucapkan salam, lalu menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari ini, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran. Kegiatan inti (55 menit), Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru bertanya jawab mengenai gambar seri yang dipaparkan. Guru bertanya mengenai gambar seri yang dipaparkan yang meliputi apa yang kalian lihat dari gambar tersebut, dimanakah peristiwa tersebut terjadi, Dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan, guru membimbing siswa untuk merangkaikan jawaban-jawaban tersebut dengan kata hubung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 sehingga dapat membentuk suatu cerita yang menarik. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menuliskan satu kalimat utama dari masing-masing gambar seri yang dilihatnya. Berdasarkan kalimat utama yang ditulis siswa, selanjutnya secara individu siswa diminta menjelaskan jalan cerita gambar seri tersebut dengan pengembangan sesuai kalimatnya sendiri. Dalam hal ini, guru melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa secara individu. Pada kegiatan akhir ( 5 menit); guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
c.
Observasi Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri. Observasi dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara kelas V dengan media gambar seri. Uraian observasi siklus II sebagai berikut : 1) Sikap Siswa Hasil pengamatan terhadap sikap siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 11. Di dalam proses pembelajaran siswa sudah terlihat lebih aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan siklus I. Secara klasikal terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan pada diri siswa. 2) Kegiatan Pembelajaran Guru Hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran guru pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 12. Di dalam proses pembelajaran guru sudah terdapat peningkatan dibandingkan dengan siklus I.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 3) Hasil Tes Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Siswa Hasil pembelajaran keterampilan berbicara dalam bentuk siswa menjelaskan rangkaian gambar seri dengan kalimat yang runtut pada siklus II terdapat pada lampiran 10 dan disajikan dalam tabel 5 berikut: Tabel 5. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Siklus II No
Nilai
Frekuensi
Persentase (%)
Keterangan
1 2 3 4 5
48-57 58-67 68-77 78-87 88-97
0 1 5 6 4
0 6,25 31,25 37,5 25
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
16
100
Jumlah
Nilai rata-rata : 1268 : 16 = 79 Tingkat Ketuntasan = 15 : 16 x 100% = 93,75% Berdasarkan data pada tabel 5 hasil pembelajaran keterampilan berbicara setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas V SDN Pengkol dapat disajikan dalam grafik pada gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 Setelah Tindakan Siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 Berdasarkan tabel 5 dan grafik 5 tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan siklus II siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 48-57 sebanyak 0 siswa atau 0%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 58-67 sebanyak 1 siswa atau 6,25%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 68-77 sebanyak 5 siswa atau 31,25%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 78-87 sebanyak 6 siswa atau 37,5%, dan siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 88-97
sebanyak 4 siswa
atau 25%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan
pembelajaran
keterampilan
berbicara
persentase
dengan
media
gambar seri pada siklus II meningkat signifikan menjadi 93,75%. Oleh karena itu, hal ini sudah mencapai indikator kinerja yaitu 80% dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar.
d. Refleksi Temuan dari pelaksanaan tindakan pada siklus II yaitu secara umum
semua
kelemahan
yang
ada
dalam
proses
pembelajaran
keterampilan berbicara pada siklus II sudah dapat diatasi dengan baik walaupun masih ada sedikit siswa yang kurang aktif dan kurang bertanggung
jawab.
termotivasi
dalam
pembelajaran
Namun, belajar,
keterampilan
secara
garis
besar
senang
hati
dan
berbicara.
siswa
merasa
antusias
dalam
Sementara
itu
hasil
pembelajaran meningkat dari rerata 73 pada siklus I menjadi 79 pada siklus II. Begitu pula ketuntasan klasikal meningkat dari 75% pada siklus
I
menjadi
93,75%
pada
siklus
II.
Dengan
demikian
peningkatan pada siklus II sudah mencapai indikator kinerja yaitu 80% dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar. Maka penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 C. Hasil Penelitian 1. Temuan Hasil Observasi Kegiatan Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Menggunakan Media Gambar Seri Temuan dari peningkatan kegiatan siswa kelas V SDN Pengkol 1 dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media gambar seri antara lain: a. Siswa sangat berminat dan antusias memperhatikan penjelasan guru. b. Siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. c. Siswa
menjadi
bekerja
sama
dan
bersungguh-sungguh
dalam
pembelajaran. d. Keterampilan siswa dalam mengerjakan tes berbicara lebih meningkat. Sementara itu temuan dari peningkatan kegiatan guru kelas V SDN Pengkol 1 dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media gambar seri sebagai berikut: a.
Keterampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran lebih baik.
b.
Guru semakin baik menggunakan berbagai sumber dan media dalam pembelajaran.
c.
Keterampilan guru dalam memusatkan perhatian pada siswa secara menyeluruh dan menghargai pendapat untuk memberikan penjelasan menjadi lebih baik.
d.
Keterampilan guru memberikan penghargaan individu dan kelompok semakin baik. Berdasarkan hasil analisis observasi di atas dapat dilihat bahwa hasil
kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan media gambar seri berhasil meningkat baik dari siklus I sampai ke siklus II. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini juga mengakibatkan keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 2. Temuan Hasil/Nilai Keterampilan Berbicara Menggunakanan Media gambar seri Berdasarkan pengamatan dari analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan keterampilan siswa kelas V SDN Pengkol 1 dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan berbicara sebagai berikut: Tabel 6. Data Nilai Keterampilan Berbicara Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No.
Interval Nilai
1. 2. 3. 4. 5.
48-57 58-67 68-77 78-87 88-97
Jumlah Siswa Siswa Tidak Tuntas Siswa Sudah Tuntas Nilai Rata-Rata Kelas Ketuntasan Klasikal
Prasiklus
Frekuensi Siklus I
Siklus II
5 6 4 1 0
1 3 6 4 2
0 1 5 6 4
16 11 5 61,14 31,25%
16 4 12 66,09 75%
16 1 15 73,33 93,75%
Dari tabel 6 perbandingan nilai keterampialan berbicara di atas dapat dibuat grafik pada gambar 6 sebagai berikut:
Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 D. Pembahasan Hasil Penelitian Dengan melihat hasil penelitian di atas dapat diketahui adanya peningkatan pembelajaran terutama keterampilan berbicara siswa setelah menggunakan media gambar seri. Peningkatan terlihat dari perhitungan nilai hasil keterampilan berbicara yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan silkus II . Secara garis besar perbandingan antara jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar keterampilan berbicara pada kondisi awal sebelum tindakan, siklus I dan siklus II ditunjukkan pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Kondisi Awal No 1. 2.
Siklus I
Siklus II
Ketuntasan Tuntas Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
5
31,25
12
75
15
93,75
11
68,75
4
25
1
6,25
Tuntas Berdasarkan tabel 7 yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V SDN Pengkol 1, terlihat adanya penigkatan pada ketuntasan belajar siswa pada keterampilan berbicara yaitu pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa atau 31,25%, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 12 siswa atau 75%, dan pada siklus II menjadi 15 siswa atau 93,75%. Data dari tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V SDN Pengkol 1 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 7 di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Gambar 7. Grafik Peningkatan Ketuntasan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pengkol 1 pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan, keberhasilan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: 1) Siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. Hal ini ditunjukkan dengan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara, siswa menujukkan sikap yang memperhatikan saat diajar tidak gaduh. 2) Siswa terlihat bersemangat dalam berperan mengajar anggota teman kelompoknya. 3) Nilai tes keterampilan berbicara yang telah diberikan guru meunjukkan peningkatan dari siklus I sampai siklus II yang mana itu menujukkan adanya usaha siswa berusaha lebih baik. Ketuntasan
klasikal
sebesar
80%
merupakan
indikator
kinerja
yang harus dicapai. Dalam penelitian ini peningkatan pada siklus II sudah mencapai indikator kinerja yaitu sebesar 93,75% dari jumlah siswa sudah mengalami ketuntasan belajar berbicara. Maka penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pengkol 1 Tanon, Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
Peningkatan keterampilan berbicara tersebut dapat
dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berbicara pada setiap siklus. Sebelum tindakan nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa 64 dengan ketuntasan klasikal 31,25%. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa 73 dengan ketuntasan klasikal 75%. Pada siklus II nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa 79 dengan tingkat ketuntasan klasikal 93,75%. B. Implikasi Penelitian tindakan kelas dengan penggunaan media gambar seri yang dilakukan sebanyak dua siklus terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Pengkol 1 Tanon, Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Selain itu, dengan media ini siswa lebih antusias, lebih aktif, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya, yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Oleh karena itu, penelitian ini berimplikasi bahwa penggunaan media gambar seri ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam kegiatan pembelajaran berbicara. Disamping itu media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai media alternatif yang menyenangkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1.
Bagi siswa a. Dengan adanya penggunaan media gambar seri, sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa untuk mengembangkan ide gagasan dalam meningkatkan keterampilan berbicaranya. b. Siswa seharusnya memahami bahwa keterampilan berbicara merupakan hal penting yang harus dikuasai siswa, untuk itu siswa perlu mengikuti pembelajan berbicara dengan penuh kesungguhan.
2. Bagi guru a. Guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran keterampilan berbicara, karena media gambar seri ini merupakan media yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa. b. Dengan diterapkannya media gambar seri, guru dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicaranya. 3. Bagi Sekolah Peneliti menyarankan penggunaan media gambar seri sebagai media alternatif dalam
pembelajaran keterampilan berbicara di kelas rendah dan
tinggi sekolah dasar. Penggunaan media gambar seri dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar keterampilan berbicara siswa sehingga sangat bermanfaat dan meningkatkan hasil keterampilan berbicara bagi anak-anak usia sekolah dasar.
commit to user