PENILAIAN HASIL BELAJAR PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Kompetensi Utama
Kompetensi Pendukung
Kompetensi Lain-lain
Kompetensi “... seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu ...”.
TATARAN KOMPETENSI Universal
Nasional
4 ultimate outcomes Unesco
kompetensi utama kompetensi penunjang
kompetensi lain
Program Studi sasaran pembentukan masing-masing Program Studi
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Kompetensi Kompetensi Pendukung
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan: - Analisis, sintesis, kreasi - Menguasai ICT - Manage ambiguity - Communication - 2nd language
Sikap: - Kepemimpinan - Bekerjasama (teamwork) - Bekerja dalam kelompok heterogen/multibudaya
Pengenalan sifat pekerjaan terkait: - Terlatih dalam etika kerja - Memahami makna globalisasi - Fleksibel terhadap pilihan kerjaan
KOMPETENSI
Kemampuan Berpikir (Cognitive) C6 Kreasi (creation)
Nilai dan Sikap (Affective) A5 Menjadikan pola hidup (characterization)
C5 Evaluasi (evaluation) A4 Mengatur diri C4 Analisis (organization) (analysis) A3 Menghargai C3 Penerapan (valuing) (application) C2 Pemahaman A2 Menanggapi (comprehension) (responding) C1 Ingatan A1 Menerima (knowledge) (receiving)
Keterampilan (Psychomotor) P5 Naturalisasi (naturalization)
P4 Perangkaian (articulation) P3 Ketepatan (precision) P2 Penggunaan (manipulation) P1 Peniruan (imitation)
BLOOM'S TAXONOMY Levels of Thinking
Thought Process
Verbs
1. Knowledge
Remembering by recall/recognition; requires
Define, identify, recall, recognize. - Who? Ask what? Where? When?
memory only. Example:
Define the meaning of microba
2. Comprehension
Grasping the literal message; requires rephrasing or rewording.
Example:
Compare the characteristics of bacteria and virus.
3. Application
Example:
Requires use or application of knowledge to reach an answer or solve a problem.
Write an example, apply, classify.
Give an example of a disease that caused by bacteria and/or virus
4. Analysis
Example:
Describe, compare, contrast, in your own words.
Separate a complex whole into parts, identify motives or causes, and determine evidence.
Analyze, support, draw conclusions.
Analyze of the way of how bacteria infect human body.
.
5. Synthesis
Produce original communication or solve a
Write, design, predict, develop.
problem (more than one possible answer). Example:
Given a cases of infectious disease, design the appropriate way to identify bacteria in it
. 6. Evaluation Example:
Make judgments and offer opinions.
Judge, decide, evaluate, assess.
Evaluate the effectiveness of the use of antibiotic in killing bacteria type A. http://www.pitt.edu/~ciddeweb/FACULTY-DEVELOPMENT/TA_HANDBOOK/chapter-10.htm
a. TUJUAN (kompetensi)
b. PELAKSANAAN (PROSES BELAJAR – pengalaman belajar)
c. PENILAIAN (EVALUASI HASIL BELAJAR/asesmen berbasis kompetensi)
HUBUNGAN TUJUAN - PROSES - PENILAIAN
PENGUKURAN DAN PENILAIAN ALAT UKUR
HASIL PENGUKURAN
1. Dokter umum
Termometer, tensimeter, timbangan, meteran, dsb.
Suhu, tekanan darah, berat badan, tinggi badan
Pasien mengidap darah tinggi
2. Guru
Tes hasil belajar, pedoman, observasi, skala sikap, angket, dsb.
Kebanyakan pertanyaan dapat dijawab dengan benar. Murid tidak pernah terlambat
Murid termasuk 5 besar dalam kelasnya
JENIS PROFESI
HASIL PENILAIAN
TES – PENGUKURAN - PENILAIAN ISTILAH
KONSEP/sasaran
WUJUD
Tes & Nontes
Alat ukur
Tes Objektif/Esai, Pedoman Observasi, Skala Penilaian
Pengukuran
Penampilan dalam berbagai bentuk asesmen
Penilaian
Pertimbangan
Kualitatif, kuantitatif (skor)
Nilai
TES Tertulis
Uraian
Objektif
Lisan
TES Tertulis URAIAN
Terbuka
Terbatas
OBJEKTIF
Benar-Salah
Pilihan Ganda Biasa
Pilihan Ganda Hub Antar Hal
Menjodohkan
Pilihan Ganda Analisis Kasus
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda Komplek
Pilihan Ganda Membaca Diagram/ Grafik/ Gambar
Non T E S Observasi Daftar cek
Kuesioner Angket
Penugasan •Laporan •Lembar Kerja Siswa
Wawancara Pedoman Wawancara
Portofolio Kumpulan berbagai tugas
PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN Tes Objektif
Tes Uraian
Taksonomi yang diukur
Baik untuk mengukur C1, C2, C3, dan C4. Kurang tepat untuk mengukur C5 dan C6
Kurang baik untuk mengukur C1. Baik untuk mengukur C2, C3, C4, C5, dan C6
Jumlah sampel materi
Dapat menanyakan lebih banyak sampel materi/bahan sehingga benar-benar mewakili bahan yang dipelajari
Hanya dapat menanyakan beberapa pertanyaan sehingga kurang mewakili materi yang pernah diajarkan
Penyusunan pertanyaan
Menyusun pertanyaan yang baik, sukar dan memerlukan waktu
Menyusun pertanyaan yang baik sukar, tetapi lebih mudah dari pertanyaan objektif, dan waktu yang diperlukan lebih singkat
PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN Pertanyaan Objektif
Pertanyaan Uraian
Pengolahan
Pengolahan objektif, sederhana dan ketepatannya tinggi
Pengolahan sangat subjektif, sukar, dan ketepatannya kurang
Faktor-faktor yang mengganggu hasil pengolahan
Hasil kemampuan murid dapat terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka
Hasil kemampuan murid dapat terganggu oleh kemampuan menulis dan mendongeng
Pengaruh terhadap mahasiswa
Mendorong mahasiswa untuk banyak mengingat, menginterpretasi dan menganalisa ide orang lain
Mendorong mahasiswa untuk mengorganisir, menghubungkan, menyatakan idenya sendiri
Kisi – Kisi Objektif JENJANG KEMAMPUAN DAN TINGKAT KESUKARAN N O.
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
C1 M U D A H
C2
C3
C4, 5, 6
S S M S S M S S M S S E U U E U U E U U E U D K D D K D D K D D K A A A A A A A A A A A N R H N R H N R H N R G G G G
JUMLAH BUTIR SOAL
%
JUMLAH BUTIR SOAL PROSENTASE
100
Kisi – Kisi Tes Uraian NO.
POKOK BAHASAN & JUMLAH SOAL PROSES BERPIKIR SUB POKOK MAKSIMAL BAHASAN C2 C3 C4 C5 C6
JUMLAH
JUMLAH BUTIR SOAL
%
BUTIR SOAL PROSENTASE
100
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 1.
Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (Stem)
Contoh: Saripati soal yang kurang baik, Pulau Jawa adalah pulau yang … A. Menghasilkan banyak minyak B. Penduduknya terpadat* C. Dijadikan obyek wisata D. Mendapat julukan pulau Perca Yang lebih baik, Pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia adalah … A. Sumatera B. Jawa C. Kalimantan D. Sulawesi
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 2. Hindari pengulangan kata - kata yang sama dalam pilihan Contoh: Yang kurang baik, Pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia adalah … A. Pulau Sumatera B. Pulau Jawa C. Pulau Kalimantan D. Pulau Sulawesi
Yang lebih baik, Pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia adalah …
A. B. C. D.
Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 3. Hindari rumusan kata yang berlebihan Contoh: Yang kurang baik, Pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia sehingga sukar untuk meningkatkan produksi pangan adalah … A. Sumatera B. Jawa C. Kalimantan D. Sulawesi
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 4. Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah kalimat Contoh: Yang kurang baik, Menurut De Bakey, …… adalah penyebab penyakit penyempitan pembuluh darah. A. cholesterol B. kelebihan berat badan C. merokok D. tekanan batin Yang lebih baik, Menurut De Bakey, penyakit penyempitan pembuluh darah disebabkan oleh … A. cholesterol B. kelebihan berat badan C. merokok D. tekanan batin
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana - Kalau yang dideretkan terdiri dari satu kata, urutan ke bawah dibuat berdasarkan alfabet. - Kalau yang dideretkan bilangan, urutan ke bawah berdasarkan bilangan yang makin besar atau makin menurun - Diurutkan berdasarkan panjang kalimat
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 6. Hindari kata - kata teknis, ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng Contoh: Yang kurang baik, Apakah kritik utama ahli psikologi terhadap tes? A. tes menimbulkan anciety B. tes selalu diikuti cultural bias C. tes hanya mengukur hal-hal yang trivial D. tes tergantung pada kemampuan kognitif guru Yang lebih baik, Apakah kritik utama ahli psikologi terhadap tes? A. tes menimbulkan rasa cemas B. tes tergantung pada nilai budaya tertentu C. tes mengukur hasil belajar yang tidak penting D. tes sangat ditentukan oleh pengetahuan guru
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 7. Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar Contoh: Yang kurang baik, Siapakah diantara nama-nama di bawah ini yang menemukan telepon? A. Bell B. Marconi C. Morse D. Pasteur Yang lebih baik, Siapakah diantara nama-nama di bawah ini yang menemukan telepon? A. Bell B. Marconi C. Morse D. Edison
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 8. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah 9. Hindari adanya petunjuk / indikator pada jawaban yang benar Contoh: Yang kurang baik, Agar air panas dalam teko tidak cepat dingin, maka teko tersebut dibungkus dengan … A.Kain B. Seng C. Tembaga D. Timah Yang lebih baik, Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam bejana yang terbuat dari ….. A. Alumunium B. Keramik C. Plastik D. Seng
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 10. Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi “semua yang di atas benar” atau “tidak satu pun yang di atas benar” 11. Gunakan tiga atau lebih alternatif pilihan
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 12. Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata - kata yang bermakna tidak tentu Contoh: Yang kurang baik, Kebanyakan hewan hidupnya di dalam air, bernafas dengan… A. Insang B. Kulit C. Paru-paru D. Insang dan paru-paru Yang lebih baik, Berudu bernafas dengan … A. Insang B. Kulit C. Paru-paru D. Insang dan paru-paru
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 13. Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif Contoh: Yang kurang baik, Pada semua tumbuhan yang berhijau daun, fotosintesis tidak akan terjadi tanpa … A.udara, tanah, dan air B.cahaya, udara, dan air C.tanah, cahaya, dan udara D.air, tanah, dan cahaya Yang lebih baik, Pada semua tumbuhan yang berhijau daun, fotosintesis akan terjadi bila terdapat … A. udara, tanah, dan air B. cahaya, udara, dan air C. tanah, cahaya, dan udara D. air, tanah, dan cahaya
PERSIAPAN PEMERIKSAAN HASIL UJIAN Tujuan: •
Menyeragamkan persepsi semua pemeriksa, khususnya terhadap Pedoman Penilaian
•
Memeriksa Kesesuaian Pedoman Penilaian dengan tingkat Kemampuan peserta ujian
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
HASIL UJIAN
Prosedur : 1. Memperbanyak pedoman penilaian sebanyak pemeriksa 2. Menelaah Pedoman Penilaian 3. Mengambil 5 sampel jawaban peserta ujian 4. Memperbanyak sampel tersebut sebanyak jumlah pemeriksa 5. Semua pemeriksa memeriksa jawaban peserta (sampel) mulai dengan butir No.1 berurut hingga nomor terakhir 6. Mengidentifikasikan apakah Pedoman Penilaian sudah sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Pedoman Penilaian bila perlu harus diperbaiki agar sesuai dengan kemampuan mahasiswa
MEMERIKSA LEMBAR JAWABAN
PESERTA
1. Periksa nomor demi nomor untuk setiap mahasiswa (bukan memeriksa semua nomor untuk setiap mahasiswa) 2. Sewaktu-waktu secara acak ketua pemeriksa meminta hasil pemeriksaan anggota untuk mencek apakah pemeriksa sudah konsisten memeriksa sesuai dengan Pedoman Penilaian dan kesepakatan panitia 3. Lembar jawaban diperiksa oleh minimal 2 orang pemeriksa 4. Bilamana ditemukan perbedaan pemeriksaan (skoring) yang sangat mencolok, pemeriksa harus bertemu dan menentukan hasil penilaian
PERTANYAAN: Hitunglah nilai X dari persamaan: X (X-5) = 4X-14 Contoh Pedoman Penilaian NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
a. X1,2 =
8.
X1,2 =
9.
X1,2 =
11.
1 1 1 1 1 1
X (X-5) = 4X - 14 X . X - 5 . X = 4X - 14 (KONSEP DISTRIBUTIF) X2 - 5X = 4X - 14 (KONSEP KOMUTATIF) X2 - 5X - 4X = 4X - 4X - 14 (KONSEP ADITIF) X2 - 9X = -14 X2 - 9X + 14 = 0
7.
10.
SKOR
ASPEK / KONSEP YANG DINILAI
X1 = X2 =
b2 - 4ac 2a 9+ 81 - 56 2 9+ 25 2 9 + 25 = 7 2 9-5 =2 2
-b +
atau
b. (x - 7) (x - 2) = 0
1 1
X-7=0 X-2=0
}
X1 - 7 = 0 X2 - 2 = 0
}
Skor Maksimum
1
1 10
PENDEKATAN PENILAIAN (GRADING) Pendekatan Acuan Norma (PAN) Nilai sekelompok mahasiswa dalam satu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Contoh: Sekelompok mahasiswa terdiri dari 20 orang dalam satu ujian memperoleh nilai mentah sbb. 55 52 49 48 46
43 43 43 42 39
39 40 40 40 38
38 37 37 37 37
Penyebaran nilai tersebut dapat ditulis sbb. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nilai Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa
Jika 55 diberi nilai 10, maka
55 52 49 48 46 43 42 40 39 38 37
1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 4
10,0 9,5 8,9 8,7 8,4 7,8 7,6 7,3 7,1 6,9 6,7
20
Jika skor maksimal 75, maka % yang benar 73,3 69,3 65,3 64,0 61,3 57,3 56,0 53,3 52,0 50,7 49,3
Persentase diubah jadi nilai (1-10) 10,0 9,5 8,9 8,7 8,4 7,8 7,6 7,3 7,1 6,9 6,7
PENDEKATAN PENILAIAN (GRADING) Pendekatan Acuan Patokan (PAP) Untuk menentukan kelulusan seseorang ditentukan sejumlah patokan. Bilamana seseorang telah memenuhi patokan tsb maka ia dinyatakan lulus, sebaliknya apabila tidak memenuhi patokan maka ia dinyatakan tidak lulus. Contoh: Mahasiswa dapat menjawab dengan benar minimal 80% dari soal yang diujikan