Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi REDD+ Indonesia Denpasar, 21 November 2013
Tim Khusus REDD+
1
MRV (Measurement, Reporting, Verification) (1) Pengukuran (Measurement) (2) Pelaporan (Reporting)
(2) Verifikasi (Verification)
Supaya hasil timbangannya sama !!! 2
MRV dalam REDD+
REDD + Pengurangan Deforestasi
Pengurangan Degradasi Hutan
Pengurangan Emisi melalui Pengurangan Deforestasi dan Degradasi Hutan (CARBON SOURCE)
Konservasi Stok Karbon (HUTAN & GAMBUT)
Pengelolaan Hutan Lestari
Peningkatan Stok Karbon
Konservasi dan Pengayaan Karbon Tersimpan (CARBON SINK)
MONITORING EMISI = PENGUKURAN AKHIR – PENGUKURAN AWAL (RL/REL)
NILAI PENGURANGAN EMISI 3
Pengukuran
Teknis Pengukuran Pengukuran terestris/lapangan (FAKTOR EMISI/EMISSION FACTOR)
Pengukuran menggunakan data penginderaan jauh (DATA AKTIVITAS/ACTIVITY DATA)
Pendekatan
Variabel yang diukur
Pendekatan
Variabel yang diukur
Pengukuran karbon dengan persamaan allometrik
Diameter Pohon (dbh)
Pengukuran karbon berdasarkan karakteristik gelombang elektromagnetik
Penutup lahan (land cover)
Tinggi Pohon Sampel serasah, tanah, materi organik lainnya • Cakupan terbatas • Metode sampling • Akurasi tinggi
Indeks vegetasi, backscatter signal, dll
• Cakupan luas • Metode sensus • Perlu integrasi data lapangan
Integrasi Data Penginderaan Jauh dan Terestris
Pengumpulan Data
Integrasi / pemodelan
Proj T5
Proj T4
T0
T-1
T-2
T-n
Proj T6
Grafik Simulasi Reference Level (REL)
Hasil
4 Business as Usual
• Pengukuran lapangan • Iklim • Tanah
• Statistika
• Emisi
• Integrasi data
• Removals
• Algoritma
• Peta dan visualisasi hasil
• Analisis spasial (GIS)
3,5
• Proyeksi multi-waktu
Adjusted Historical Approach Event Driven Historical Approach REDD+ Activity
3 2,5 Emisi(Gt)
• Data penginderaan jauh
2 1,5
• Pengelolaan lahan
1
• Manajemen basis data
0,5 0 T0
T1
T2
T3
Proj T4
Waktu pengukuran
Mulai
Selesai
Proj T5
Proj T6
Bagaimana peran Sistem MRV?
Marketing
Dipercaya oleh buyer, i.e. donor and sektor swasta: • Kredibel • Transparan • Berbasiskan good science • Sesuai dengan kerangka kebijakan
Menghasilkan angka-angka (1) Data Aktivitas dan (2) Faktor Emisi dengan biaya transaksi minimum
Produksi Mengkalkulasi data emisi di tingkat Nasional, Sub-Nasional dan Proyek/Kegiatan/Program dengan kedetailan yang cocok (konsep Tier) sebagai proxy untuk distribusi manfaat REDD+
Distribusi
MRV vs REL/RL REL/RL
Angka proyeksi (tingkat) emisi rujukan yang dibangun berdasarkan data historis, dengan mempertimbangkan, inter-alia, tren/ kecenderungan, awal waktu dan panjang periode referensi, ketersediaan dan keandalan/ keterpercayaan data historis, dan situasi/ kondisi khusus/ spesifik nasional (UN Doc FCCC/SBSTA/2008/6 (SB 28 Bonn, June 2008)) Sistem untuk mengukur, melaporkan dan memverifikasi pencapaian penurunan emisi GRK dari kinerja REDD+ secara berkala, sahih, akurat, menyeluruh, konsisten, dan transparan (Strategi dan Rencana Implementasi MRV REDD+ Indonesia ,2012)
MRV
Tingkat Emisi Rujukan (REL/RL)
Emisi
Emisi tereduksi
Pengukuran kinerja REDD+ terverifikasi (MRV)
Tim Khusus REDD+
T0
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
Tdst
Waktu
8
Dasar Pertimbangan Sistem MRV REDD+ • Pentingnya REDD+: - 87% target pengurangan emisi Indonesia (26%) pada 2020 bersumber dari sektor hutan dan lahan gambut (Perpres 61/2011).
• Pentingnya MRV untuk REDD+: -
-
Pada akhirnya REDD+ adalah mekanisme insentif berbasiskan kinerja (payment for performance), sehingga REDD+ mensyaratkan Pengukuran (Measurement/M) emisi berbasis lahan untuk Pelaporan (Reporting/R) kinerja REDD+ yang dapat di-Verifikasi (Verification/V) kesahihannya sebagai dasar pemberian insentif. Tanpa MRV yang memadai, tidak akan ada trust dari pemangku kepentingan nasional dan internasional.
• Kondisi saat ini: -
-
Dalam lingkup nasional, kapasitas M-R sudah tersedia namun tersebar di berbagai K/L dengan standar yang berbeda-beda Dalam lingkup sub-nasional, terdapat gap kapasitas M-R yang tinggi Kegiatan verifikasi (V) harus dilakukan Penurunan emisi berbasis lahan yang menjadi tujuan REDD+ memiliki karakter yang unik dan beragam (multi-sektor) serta metodologinya MRV-nya juga bertingkat (Tiers). Diperlukan institusi khusus yang mengisi gap-gap koordinasi MRV berbasis lahan untuk REDD+, standardisasi MRV, Quality Control/Quality Assurance dan koordinasi verifikasi.
Tim Khusus REDD+
9
Inisiatif yang sudah berjalan (pengembangan metode dan ujicoba)
Private projects and Demonstration Activities
Inisiatif MRV National
Institusi Pemerintah (K/L) Sumber IAFCP, ICRAF, DNPI, FAO, Clinton Fdn.
Tim Khusus REDD+
10
Kemampuan M-R yang tersebar di K/L Kapasitas implementasi
R (Pelaporan)
M (Pengukuran dan Pemantauan)
▪
Land use/land use change
▪
Land cover/land cover change
▪
Biomass atas tanah
▪
Biomass bawah tanah
▪
Kayu mati
▪
Serasah
▪
Tanah/gambut
▪
Konservasi hutan
▪
Peningkatan karbon
▪
SFM
▪
Inventarisasi / Kompilasi
▪
Proyek REDD+
▪
Internasional
▪
Nasional
▪
Donor
Tim Khusus REDD+
DNPI
BPN
ESDM Badan Geologi
BIG
Tataguna lahan
Kementan
Kedeputian IGT
Pustekdata dan Pusfatja
Hubungan Internasional
RLPS
PHKA
Planologi
BUK
Lingkup Pekerjaan
Biro KLN
K/L
Lapan
BBSDLP
KLH Kedeputian III
Kemenhut
11
Peta Tutupan Hutan dan Lahan, Kemenhut FRM at National and Regional Level (Landsat/30 m and MODIS/250 m)
Sumber : Kementerian Kehutanan RI
Tim Khusus REDD+
12
Inisiatif MRV di Level Nasional : INCAS
INCAS Design Forest Land Forest management & disturbance data
Field Plot Data (NFI, FORDA, etc)
Forest GHG Accounting Model
Other Land Satellite imagery of LCC
Climate & soil data
Site level GHG accounts
Land management data
Agriculture GHG Accounting Model
National level GHG accounts FRIS
Transition (critical) ~avoid double counting or gaps~
Tim Khusus REDD+
13
Prasyarat Sistem MRV (i) Khas/salience Sesuai antara yang diperlukan dan yang dilakukan/dihasilkan baik dalam hal akurasi hasil pada tingkat yang berbeda-beda dan layak dalam hal proseswaktu-sumberdaya (proses-timing-resource feasibility)
(ii) Dapat dipercaya/credible Mengacu pada metode yang baik dan benar, diterima secara ilmiah berdasarkan teknologi terbaik yang ada dengan biaya paling rendah untuk menjawab apa yang diperlukan, dengan jaminan kualitas/kontrol kualitas (Quality Assurance/Quality Control)
(iii)Sah/legitimate Dilakukan oleh lembaga, yang memang diberi legitimasi oleh pihak yang berwenang, untuk melakukan kegiatan MRV serta mempertanggungjawabkan hasil dan proses verifikasi dari pihak-pihak berwenang Tim Khusus REDD+
(IPCC Guideline, 2006)
14
Pengukuran Inventarisasi GRK Nasional
Energi
Sektor yang termasuk pelaporan REDD+
Inventarisasi GRK
▪ Emisi dan serapan antropogenik (Hasil aktivitas manusia) ▪ GRK (setara CO2 / CO2 equivalent) ▪ Inventarisasi GRK Nasional bertujuan: ▪ Menyediakan informasi secara berkala mengenai
Sumber: IPCC guidelines, 2006; Perpres 71/2011
Tim Khusus REDD+
▪
tingkat, status dan kecenderungan perubahan emisi dan serapan GRK termasuk simpanan karbon di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota ▪ Menyediakan informasi pencapaian penurunan emisi GRK dari kegiatan mitigasi perubahan iklim nasional. Kementerian Lingkungan Hidup sebagai penanggungjawab kegiatan inventarisasi GRK Nasional
15
Skala Pengukuran Pengukuran Skala Nasional
Tujuan
Karakteristik
•
• •
Melayani public funding REDD+
• •
Pengukuran Emisi untuk REDD+
Pengukuran Skala Proyek
Pengukuran nasional Ketelitian nasional (minimal Tier 2) Tidak bersifat pasar untuk carbon off-set Menghindari kebocoran (leakage) dan meningkatkan additionality REDD+ dalam konteks mitigasi
Tujuan
Karakteristik
•
•
•
•
Melayani public funding REDD+ Melayani investasi swasta Melayani pasar karbon REDD+
• •
•
Pengukuran skala proyek implementasi Ketelitian tinggi (mencapai Tier 3) Diorientasikan untuk carbon off-set (bersertifikat VER) Terintegrasi dengan pengukuran nasional
Pengukuran Nasional/Wall-to Wall
Pengukuran skala nasional (jurisdictional approach)
Pengukuran skala kegiatan/proyek/p
rogram REDD+
Pelaporan (R) dan Verifikasi (V) National Focal Point (MRV Nasional)
BP-REDD+
Institusi MRV REDD+
Tim Khusus REDD+
18
Strategi MRV REDD+ I.
Strategi pendekatan bertahap/Phased Approach Tahap 1 : Provinsi Percontohan (Kalimantan Tengah)
Tahap 2 : 10 Provinsi Mitra (Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Papua dan Papua Barat) Tahap 3 : Seluruh Provinsi di Indonesia
II.
Strategi operasional Mendukung pengelolaan hutan lestari Mengarusutamakan MRV ke dalam program pembangunan pada sektor berbasis lahan Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia Mempertimbangkan keunikan bio-ekoregion dalam pelaksanaan MRV Partisipasi multipihak
Tim Khusus REDD+
19
Stepwise Approach (Kerjasama Indonesia dan Norwegia) - Phase 1 : (2014 to …..) • At the national level implemented using annual deforestation proxy as well as observable peat emission because of deforestation; REL will be set up at national level
• The national figure can be adjust by Sub-National (11 Partner Province) conducted by measuring deforestation and observable peatland emissions, in a stepwise fashion; REL will be set up at Sub-National level.
Rencana Implementasi MRV REDD+
Tim Khusus REDD+
21
Desain Kelembagaan MRV REDD+ Reporting Coordination Verification QC/QA
MEASUREMENT
REPORTING REDD+ Agency Donor
Data Standardization & sharing protocol
Gugus Tugas MRV Quality Control
MODEF
NALEM/ NAPEM
SALEM/ SAPEM
Safeguard Information System
UNFCCC/National Communication through National Focal Point
VERIFICATION Independent verifier Quality Assurance
Independent Assessor 22
MANDAT PERPRES NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT
Korelasi Badan REDD+ dengan Sistem MRV di KLH
Koordinasi Pelaksanaan REDD+ oleh Badan REDD+
Monitoring Pelaksanaan REDD+ oleh Badan REDD+
M M : Measurement R : Reporting V : verification
Laporan Capaian Penurunan Emisi GRK
Verifikasi oleh KLH
R
V