PENGtJMUMAN
BANTUAN PENELITIAN
~9
Nomor: Un.08.1jPP.06j
jLP2Mj2015
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama keterlibatan penelitian
ini
disampaikan
sivitas
akademika
yang bermutu,
bahwa
dalam
UIN Sunan
Pusat
rangka
Ampel
Penelitian
dan
meningkatkan
Surabaya
Penerbitan
dalam
(Puslitpen)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)UIN Sunan Ampel Surabaya
telah mengalokasikan
dana bantuan
penelitian tahun
Anggaran 2015. Alokasi dana bantuan penelitian tahun 2015 tidak hanya diarahkan pada perluasaan akademik
dan
keterlibatan pemenuhan
expectation),
tetapi
(international
networking)
(multi/inter-disciplinary
Juga
sivitas akademika harapan
pada
dalam
masyarakat
(academic
pengembangan
berbasis pendekatan approaches)
dalam
pengembangan and
social
penelitian
jarmgan
multi atau interdisipliner
bentuk
kolaborasi
dengan
peneliti dalam dan luar (negeri). Di samping itu, arah perluasan penelitian juga mencakup pengembangan mapan dalam dunia penelitian,
metodologi. Selain metodologi yang sudah Puslitpen LP2M pada tahun
mendorong
diaplikasikannyaCommunity
Participatory
Action Research
Based
Research
2015 Juga (CBR)
dan
(PAR) sebagai metodologi yang dapat diakses
oleh sivitas akademika dalam mengembangkan penelitian. Pada tahun 2015 ada 248 judul yang akan dibiayai oleh UIN Sunan Ampel. Jumlah ini terbagi ke dalam enam klaster penelitian, yaitu : 1. Penelitian Mahasiswa, 100 judul @ Rp. 6.000.000, dengan cover !PUlli 2. PenelitianIndividualDosen, 100judul @ Rp. 13.500.000, dengan cover @1$$Ui
3. Penelitian Kolektif Dosen, 17 judul @ Rp. 50.000.000,
4. Penelitian
Kolektif Dosen
bersama
50.000.000, dengan cover 1118,31)
Mahasiswa,
dengan cover
26 judul
@
Rp.
._
5. Penelitian
Pengembangan
dengan cover
Kelembagaan,
2 judul
.-.---.-----~---.--------..
@ Rp. 100.000.000,
lI~iII
6. Penelitian Kolaboratif, 3 judul @ Rp. 250.000.000, dengan cover
ICUJ§ii§@
Isu Stategis Penelitian 2015 1. Penelitian
2. 3. 4.
5. 6.
keilmuan dasar (Pengembangan berwawasan indonesia) Penelitian kebijakan Penelitian community engagement Penelitian Pengembangan Kelembagaan Penelitian Internasional Penelitian Sain Terapan
Kepada para dosen dan mahasiswa dipersilahkan
untuk
Maret 2015 sampai
mengajukan
bahan
ajar
UIN Sunan Ampel yang berminat
proposal
penelitian
sejak
dengan tanggal 17 April 2015. Ketentuan,
teknis terkait dengan pengajuan
dan islam
tanggal
17
syarat dan
proposal mengacu kepada buku panduan,
dapat diakses melalui website UIN Sunan Ampel Surabaya. Demikian pengumuman
ini, atas perhatian
dan kerjasamanya
disampaikan
terima kasih.
Wassalarrru'alaikum
Wr. Wb.
2015
i Hasyim, M.Ag. 1987031001
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt., Yang rahmat-Nya meliputi seluruh ikhtiar tim penyusun Buku Pedoman Penelitian ini, sehingga mampu menyelesaikannya dengan baik. Buku pedoman ini diperlukan sebagai guidance bagi stakeholder penelitian untuk menjamin peningkatan mutu penelitian di lingkungan UIN Sunan Ampel. Secara teknis, pedoman ini sangat berguna sebagai acuan kesepahaman antara para pengusul/calon penerima bantuan penelitian dengan tim seleksi dan reviewer. Selain itu, pedoman diperlukan guna memberikan arah pengem-bangan penelitian sesuai dengan roadmap penelitian dan grand deign pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, khususnya yang berbasis pada kegiatan penelitian. Kami berharap, pedoman ini tersosia-lisasikan kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan program Puslitpen. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas prosedur teknis dan persyaratan kualitas pengajuan usulan penelitian yang akan dibiayai oleh UIN Sunan Ampel pada tahun 2015 ini. Selain itu, buku pedoman ini juga berguna untuk memperjelas prosedur teknis pengajuan, seleksi, dan pelaporan penelitian. Pemenuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang ada dalam buku pedoman ini, akan mempermu-dah tim seleksi administratif dan tim review untuk melakukan assasement penelitian yang diajukan. Semuanya itu dilakukan untuk menjamin peningkatan mutu penelitian UIN Sunan Ampel menunju research university.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | iii
Akhirnya, atas nama Ketua Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua tim penyusun dan Pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya yang memungkinkan terbitnya buku panduan ini. Jazakumullah ahsanal-jaza’.
Surabaya, 17 Maret 2015 Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya
Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag.M.Pd.I NIP. 196301231993031002
iv | Kata Pengantar
SAMBUTAN REKTOR PENGANTAR MENUJU PENELITIAN YANG BERKUALITAS
Rampung dan selesainya Buku Pedoman Penelitian yang diterbitkan Pusat Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Ampel Surabaya ini niscaya disyukuri dengan penuh ketulusan. Kita mutlak mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena ada upaya penyempurnaan yang berkelanjutan dari selu-ruh sivitas akademika kampus ini, dan secara khusus pimpinan dan staf di Pusat Penelitian LP2M, sebagai representasi komitmen mereka untuk memberikan yang terbaik kepada lembaga dan stake holder. Seiring dengan itu, kita pun semestinya selalu mempersembahkan shalawat dan salam untuk junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Melalui shalawat dan salam itu, semua aktivitas kita, khususnya penerbitan Buku Pedoman yang ada di hadapan pembaca, diharapkan menjadi bagian dari pengembangan risalah Nabi; penyebarluasan dan pembumian kerahmatan. Dalam konteks ini kehadiran manual ini semoga dapat menjadi dasar pengembangan peradaban monumental melalui hadir-nya penelitian yang bukan hanya signifikan bagi pengembangan ilmu, sains dan teknologi, namun juga LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | v
bermanfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan hakiki umat manusia dan kelestarian kehidupan. Tanpa maksud mengulang, pedoman ini disusun karena penelitian berkualitas tidak bisa muncul secara tiba-tiba. Diperlukan pro-sedur mulai persiapan, proses, pelaksanaan hingga analisis, bahkan publikasinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara akade-mik, kemanusiaan, bahkan teologis. Pada sisi ini, semua penelitian yang dilaksanakan UIN Sunan Ampel Surabaya diupayakan dapat merepresentasikan semua aspek tersebut. Maka, terlepas dari kekurangan yang mungkin ada, hadirnya pedoman ini seutuhnya diarahkan kepada hal tersebut. Satu hal yang sangat penting bagi kita untuk diperhatikan, kita harus punya satu komitmen, satu visi dan satu tujuan. Kualitas akademik, community engagement, dan pertanggungjawaban secara horizontal dan vertical merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Semoga niat dan tujuan kita hadir dan mengabdi di kampus ini berada sepenuhnya dalam bingkai itu. Dengan modal ini, kita mudah-mudahan akan menjadi cendekiawan sejati yang menjadikan segala keterbatasan, kekurangan, persoalan apa pun bukan sebagai keluh kesah, omelan, apalagi sekadar upaya menyalahkan orang lain, dan sejenis-nya. Namun kita akan mentransformasikan-nya sebagai tantangan yang perlu diselesaikan dengan segala kearifan dan penuh tanggung jawab. vi | Sambutan Rektor
Akhirnya saya atas nama Rektor menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua mereka yang berjerih payah menerbitkan buku pedoman dan mengawal penelitian di universitas ini, Jazakumullah ahsana wa awfaral jaza’.
Surabaya, 17 Maret 2015
Prof. Dr. H. Abd A’la, M.Ag NIP. 195709051988031002
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | vii
BAB I KEBIJAKAN UMUM PENELITIAN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
A.
Pendahuluan
Penelitian sebagai satu bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi merupakan bagian yang integral dengan darma pendidikan dan pengajaran, dan darma pengabdian kepada masyarakat. Penelitian merupakan wahana bagi sivitas akademika, khususnya dosen, untuk mengembangkan kapasitas dirinya (capacity building) dalam memberikan pelaya-nan yang excelllence pada proses pendidikan dan pengajaran sekaligus mendarma-baktikan dirinya juga untuk pengembangan masyarakat melalui darma ketiga, yaitu pengabdian masyarakat. Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Ampel merupakan salah satu pusat yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kapasitas sivitas akademika melalui pemberian akses yang seluas-luasnya untuk mendapatkan dana bantuan penelitian yang sudah dialokasikan pada tahun 2015. Hal ini tentunya sejalan dengan visi dan misi rencana strategis (Renstra) Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing pendidikan Islam. Pengalokasian bantuan dana penelitian juga dimaksudkan untuk memfasilitasi upaya pengembangan bidang ilmu yang dikembang-kan di UIN Sunan Ampel Surabaya yang meliputi studi Islam (Islamic studies) maupun disiplin ilmu umum yang sudah ada. Selain itu, pengalokasian bantuan tersebut LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 1
juga mendorong sivitas akademika untuk berinte-raksi dan berkolaborasi dengan para kolega akademik dari berbagai universitas lainnya dari dalam maupun luar negeri. Diharapkan dari individu dan kelompok peneliti ini akan terwujud komunitas akademik yang menjadikan UIN Sunan Ampel menjadi world class university. Di samping concern terhadap pengem-bangan diri, ilmu, dan kelembagaan, program bantuan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan ruang yang cukup lapang untuk aksi partisipatif, di mana penelitian tidak hanya mengetahui, menjelaskan, atau menaf-sirkan namun juga mentransformasikan kondisi masyarakat yang lebih baik. Hal ini dikarena-kan UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat itu. UIN Sunan Ampel Surabaya terus berupaya maksimal mengabdi kepada bangsa ini sesuai dengan tugas dan kewe-nangannya, dalam menjawab dan memberikan alternatif atas tuntutan dan harapan masya-rakat. Salah satunya adalah memperkuat dan mengembangkan penelitian baik di bidang keagamaan, sosial-kemasyarakatan, maupun teknologi yang produknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. B.
Grand Desain dan Road Map Penelitian
Setidaknya ada 3 hal yang menjadi dasar penyusunan grand desain dan road map penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya. 3 (tiga) hal mendasar tersebut adalah: 1. Perubahan Status IAIN menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya Sejak tanggal 1 Oktober 2013 melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013, Presiden menye-tujui perubahan 2 | Kebijakan Umum Penelitian
status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Perubahan status tersebut merupakan proses yang sangat panjang degan keterlibatan semua stake-holders sehingga kesangsian akan termarginalkan-nya ilmu-ilmu keislaman dapat dieliminasi dengan model keilmuan yang dikembang-kan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya, yaitu model integrated twin towers. 2. Pengembangan PTAI untuk menjadi World Class University Kementerian Agama melalui Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam (Dirjen Pendis) mulai memantapkan kebijakan untuk membuat pilot project pengembangan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) untuk menjadi world-class university. Untuk kepentingan ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan memberikan fasilitasi dan asistensi PTAI menuju world-class university dimaksud. Piloting dimaksud sementara ini baru dilaksanakan untuk 2 (dua) UIN, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Peluang untuk menjadikan UIN Sunan Ampel menjadi bagian dari world-class university merupakan keniscayaan dengan dibangunnya jaringan (networking) secara institusi dengan beberapa universitas di luar negeri, kelengkapan sarana prasarana yang memadai dan dimulainya membangun jejaring akademik antara dosen UIN Sunan Ampel dan dosen dari berbagai universitas di luar negeri. 3. Community Engagement Project Sejak tahun 2011, UIN Sunan Ampel Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Canada LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 3
di bawah naungan CIDA (Canadian International Develompent Agency) dalam mengembangkan kepemimpinan lokal atau Local Leadership Development (LLD) /Suppotring Islamic Leadership (SILE). Proyek didesain untuk memperkuat posisi UIN Sunan Ampel di bidang pengabdian kepada masyarakat (community engagement) melalui berbagai kebijakan dan kegiatan yang dapat memperkuat posisi lembaga. Melalui proyek ini diharapkan UIN Sunan Ampel surabaya diharapkan mampu melahirkan pola baru di bidang pengabdian kepada masyarakat (community engage-ment) yang dapat mengintegrasikan antara penelitian dengan pengabdian masyarakat, serta hasil-hasil yang diperoleh dari keduanya dapat ditransfer secara langsung melalui kegiatan pembelajaran di kelas oleh para dosen. Berdasarkan tiga hal tersebut di atas, maka grand desain atau road map penelitian yang dikembangkan Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Ampel tahun 2014-2019 adalah memperkuat, mengembang-kan, sekaligus mengakselerasi semua proses tersebut di atas termasuk peningkatan kapa-sitas sivitas akademika guna mewujudkan UIN Sunan Ampel yang dapat mengintegrasikan ilmu keislaman dan ilmu-ilmu umum untuk mencapai world-class university dan berdam-pak pada peningkatan kesejahteraan umat manusia. Secara garis besar, arah kebijakan distribusi bantuan penelitian UIN Sunan Ampel dapat digambarkan sebagai berikut:
4 | Kebijakan Umum Penelitian
No 1 2 3 4 5 6 7
Kluster Penelitian Penelitian Mahasiswa Penelitian Individu Dosen Penelitian Kolektif Dosen dan Mahasiswa Penelitian Kolektif Dosen dan Tenaga Kependidikan Penelitian Pengembangan Kelembagaan Penelitian Kolaboratif Sabbatical Leave C.
14 v v v
15 v v v
TAHUN 16 17 v v v v v
v
v
v
v
v v
v v
18 v v
19 v v
v v
v v
v v
Isu Strategis Penelitian 2015
Secara garis besar, beberapa isu startegis yang dapat dikembangkan dalam penelitian tahun 2015 adalah : 1. Penelitian keilmuan dasar (basic sciences) Penguatan keilmuan dasar (basic sciences) merupakan pengembangan kopetensi prodi dan pengembangan bahan ajar termasuk islam berwawasan indonesia 2. Penelitian kebijakan Sejak berubah status dari IAIN ke UIN Sunan Ampel, dipandang perlu untuk penelitian dari aspek pengembangan kebi-jakan, penguatan kapasitas kelembagaan, pengembangan keilmuan integratif yang dapat melahirkan temuan-temuan baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat universitas di dunia internasional. 3. Penelitian community engagement
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 5
Isu dan topik penelitian di bidang community engagement, yakni isu riset yang dapat memperkuat posisi kelembagaan UIN Sunan Ampel Surabaya di bidang pengabdian masyarakat dengan berbagai varian pendekatan dan metodologi. 4. Penelitian Pengembangan Kelembagaan Sebagai lembaga setelah bermeta-morfosis menjadi universitas, isu dan topik di bidang pengembangan kelembagaan, keilmuan dan kapasitas program studi, jurusan, fakultas bahkan level universitas sehingga pengembangan menjadi suatu keniscayaan yang berlangsung secara kontinyu dalam kerangka peningkatan kualitas. 5. Penelitian Internasional Isu dan topik di bidang riset internasional, yakni riset kerja sama dengan beberapa mitra baik lembaga maupun personal di dunia internasioanl yang pada akhirnya akan menjadikan dosen dan lembaga berproses secara internasioanl dengan adanya temuan dan sinergi dengan pergumulan keilmuan di tingkat internasional. 6. Penelitian Sain Terapan Penelitian sain terapan merupakan jenis penelitian R & D (Research and Development) yang menekankan pada eksperimen berbasis teori-teori sain untuk menghasilkan teknologi terapan atau model aplikasi tertentu yang bermanfaat bagi masyarakat. D.
Klastering Penelitian
Pada tahun 2015, ada 248 judul yang akan dibiayai oleh UIN Sunan Ampel yang terbagi ke dalam enam kluster penelitian, yaitu : 6 | Kebijakan Umum Penelitian
1. 2. 3. 4. 5. 6.
E.
Penelitian Mahasiswa, 100 judul @ Rp. 6.000.000; Penelitian Individual Dosen, 100 judul @ Rp. 13.500.000; Penelitian Kolektif Dosen, 17 judul @ Rp. 50.000.000; Penelitian Kolektif Dosen bersama Mahasiswa, 26 judul @ Rp. 50.000.000; Penelitian Pengembangan Kelembagaan, 2 judul @ Rp. 100.000.000; Penelitian Kolaboratif, 3 judul @ Rp. 250.000.000;
Ketentuan Umum Pangajuan Proposal
Proposal yang diajukan ke puslitpen harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Penelitian Mahasiswa (PM) Penelitian mahasiswa merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan yang ditekuninya sebelum yang bersangkutan melakukan riset akademik dalam bentuk skripsi. Isu dan topik yang diangkat adalah : a. Topik dan isu yang berkaitan dengan disiplin keilmuan yang ditekuninya di tingkat Program Studi atau topik dan isu multidisipliner. b. Topik dan isu tentang dinamika akademik di kalangan mahasiswa yang menjadi basis studinya c. Topik dan isu tentang keorganisasian, dinamika akademik dan non-akademik yang terjadi di internal maupun eksternal kampus. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 7
Ketentuan penelitian mahasiswa : a. Penelitian ini dapat dilakukan oleh minimal 2 mahasiswa dan maksimal 5 mahasiswa S1 yang aktif (tidak sedang cuti kuliah) semua jurusan dengan batas minimal semester IV dengan IPK 3,2. b. Penelitian dapat dilakukan lintas jurusan atau program studi pada level Fakultas (tidak diperkenankan pada level universitas) c. Isu dan topik penelitian bukan topik yang diangkat sebagai topik penelitian Skripsi d. Memperoleh rekomendasi dari Ketua Program Studi e. Peneliti mengangkat seorang academic adviser dari unsur dosen dengan pangkat minimal Lektor dan bergelar Magister. Satu dosen dapat menjadi academic adviser untuk maksimal 5 proposal mahasiswa. f. Apabila proposal diterima, peneliti bersedia mengikuti pelatihan riset yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Penerbitan. 2. Penelitian Individual Dosen (PID) Penelitian individual merupakan penelitian yang dilakukan dosen secara mandiri. Penelitian individual diharapkan dapat menggali, menemukan, dan mengekplorasi teori dan temuan baru yang terkait dengan keilmuan yang ditekuninya. Topik dan isu penelitian individual meliputi : a. Penelitian keilmuan dasar (basic research). Yaitu penelitian pengembangan keilmuan dosen di tingkat program studi. Diharapkan topik dan judul penelitian yang disulkan berhubungan dengan mata kuliah atau 8 | Kebijakan Umum Penelitian
keilmuan yang ditekuninya, baik Islamic studies, ilmu sosial-humaniora sains dan tekno-logi serta eksak. b. Penelitian terapan dan pengembangan (applied research and developmental research). Yaitu penelitian Islam yang bercorak inter dan multi disipliner, atau dalam bentuk pengembangan keilmuan teori dan praktik serta pengembangan kehidupan masyarakat. Isu dan topik penelitian diutamakan yang masih berhubungan dengan keilmuan yang ditekuninya. Isu-isu yang dapat dipilih meliputi : 1) Bidang sosial, politik dan keagamaan 2) Bidang hubungan antar umat beragama 3) Bidang Islam dan gender 4) Bidang ekonomi dan bisnis Islam 5) Bidang hubungan Islam dan Negara 6) Bidang kompilasi hukum Islam 7) Bidang Pendidikan Islam 8) Bidang Sejarah 9) Bidang Sains 10) Bidang Psikologi, dll. Ketentuan umum pengusul proposal penelitian dosen adalah: a. Peneliti adalah dosen UIN Sunan Ampel. b. Peneliti tidak sedang menempuh pen-didikan S2 atau S3 yang memperoleh biaya penuh dari negara. c. Peneliti tidak berstatus sebagai pengu-sul proposal yang sama-sama dibiayai oleh UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2015, baik sebagai ketua atau anggota. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 9
Ketentuan penelitian individual dosen sebagai berikut : a. Topik penelitian bukan topik yang diangkat dalam Tesis/Disertasi atau untuk kepentingan penulisan Tesis/ Disertasi. b. Topik penelitian diutamakan yang berkaitan dengan disiplin keilmuan atau keahlian yang dimiliki. 3. Penelitian Kolektif Dosen (PKD) Penelitian ini bertujuan untuk meng-gali, mendiskripsikan dan menemukan teori-teori baru. Penelitian ini diharapkan memiliki dampak akademis bagi pengem-bangan keilmuan Islam, atau jika dalam bentuk kebijakan diharapkan penelitian ini memberikan sumbangsih signifikan pengembangan keilmuan dan atau bagi perumusan dan evaluasi kebijakan. Kentuan penelitian kolektif dosen sebagai berikut: a. Penelitian ini dipimpin seorang dosen sekurangkurangnya bergelar Doktor dan berpangkat Lektor kepala dengan anggota minimal 2 dosen. b. Bersedia untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam temu ilmiah minimal di tingkat universitas serta bersedia mempublikasikan ke dalam jurnal terakreditasi. c. Metode yang dipakai dapat menggu-nakan kualitatif, kuantitatif, Partici-patory Action Research (PAR), dan atau Community Based Research (CBR) d. Isu penelitian yang berhubungan dengan keilmuan yang dikembangkan di UIN Sunan Ampel dengan penekanan pada kemutakhiran,
10 | Kebijakan Umum Penelitian
orisinalitas kebijakan.
dan
dampak
akademik
maupun
4. Penelitian Kolektif Dosen bersama Mahasiswa (PKDM) Penelitian ini bertujuan untuk meng-gali, mendeskripsikan dan menemukan teori-teori baru. Penelitian ini diharapkan memiliki dampak akademis bagi pengem-bangan keilmuan Islam, atau jika dalam bentuk kebijakan diharapkan penelitian ini memberikan sumbangsih signifikan pengembangan keilmuan dan atau bagi evaluasi dan perumusan kebijakan. Penelitian ini merupakan kolaborasi dosen bersama mahasiswa. Tujuan pene-litian ini adalah untuk mengembangkan pendekatan dan pola baru dalam penelitian, baik dari aspek metode, strategi, teknik dan pelaporan. Yang menjadi keunggulan dalam penelitian ini adalah kemutakhiran metode dan orisinilitas isu sehingga kontribusi nyata pada pengem-bangan keilmuan tampak dalam proses dan hasil penelitian. Ketentuan umum penelitian dosen bersama mahasiswa sebagai berikut : a. Penelitian ini dipimpin seorang dosen sekurangkurangnya berpangkat Lektor Kepala atau bergelar Doktor, dengan anggota minimal 4 mahasiswa. b. Bersedia untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam temu ilmiah minimal di tingkat universitas serta bersedia mempublikasikan dalam bentuk buku dan jurnal terakreditasi. c. Metode yang dipakai dapat mengguna-kan kualitatif, kuantitatif, Participatory Action LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 11
Research (PAR), dan atau Community Based Research (CBR) d. Isu penelitian yang berhubungan dengan keilmuan yang dikembangkan di UIN Sunan Ampel dengan penekanan pada kemutakhiran, orisinalitas dan dampak akademik maupun kebijakan. 5. Penelitian Pengembangan Kelembagaan (PPK) Penelitian Pengembangan Kelemba-gaan adalah kategori penelitian yang dilakukan dengan jumlah minimal peneliti 8 orang yang terdiri dari dosen dan tenaga administrasi. Isu dan topik yang dapat diangkat dan dikembangkan dalam penelitian ini harus terkait dengan pengembangan kelembagaan. Keanggotaan Penelitian Pengemba-ngan Kelembagaan sebagai berikut: a. Beranggotakan 3 orang dosen dan 2 tenaga kependidikan/administrasi yang diketuai oleh dosen sekurang-kurangnya bergelar Doktor dan berpangkat Lektor Kepala, sedang untuk anggota sekurang-kurangnya berijazah S-2 dan berpangkat lektor / III c baik anggota dari dosen maupun dari tenaga kependidikan. b. Keikutsertaan tenaga kependidikan/ administrasi harus sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan dalam penelitian. c. Tim mendapatkan rekomendasi tertulis dari lembaga/satuan kerja tertentu di lingkungan UIN Sunan Ampel. d. Isu penelitian harus berhubungan dengan pengembangan kelembagaan di UIN Sunan Ampel Surabaya.
12 | Kebijakan Umum Penelitian
6. Penelitian Kolaboratif (PK) Penelitian kolaboratif adalah jenis penelitian yang dilakukan dosen secara berkelompok dengan jumlah minimal 4 orang dosen. Adapun isu dan topik yang dapat diangkat dan dikembangkan adalah yang berkaitan dengan bidang keilmuan yang menjadi keahlian dosen. Kriteria peneliti kolaboratif adalah : a. Ketua tim peneliti minimal dosen berpangkat Lektor Kepala atau bergelar Doktor b. Satu di antara anggota peneliti bergelar Doktor c. Penelitian dilakukan di luar negeri d. Melibatkan lembaga atau individu luar sebagai mitra atau resource person yang terlibat dalam proses penelitian e. Proposal dan laporan penelitian meng-gunakan bahasa Arab atau Inggris f. Apabila proposal diterima, peneliti ber-sedia mengikuti pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya g. Bersedia untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam temu ilmiah di tingkat internasional serta bersedia mempu-blikasikan dalam bentuk buku dan jurnal internasional.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 13
BAB II PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN UIN SUNAN AMPEL TAHUN 2015
A.
Pedoman Umum
1. Pendaftaran dan pengiriman proposal a. Pendaftaran dan pengiriman proposal dimulai tanggal 17 Maret s/d 17 april 2015. b. Proposal dikirim ke kantor Puslitpen LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari dan jam kerja. 2. Warna cover proposal a. Proposal penelitian mahasiswa dengan cover PUTIH b. Proposal penelitian individual dosen dengan cover MERAH c. Proposal penelitian kolektif dosen dengan cover COKLAT d. Proposal penelitian kolektif dosen bersama mahasiswa dengan cover HIJAU e. Proposal penelitian pengembangan kelembagaan dengan cover BIRU f. Proposal penelitian kolaboratif dengan cover KUNING 3. Ketentuan proposal yang dikirimkan ke Puslitpen Proposal yang dikirimkan ke Puslit-pen sebanyak 3 buah dengan ketentuan sebagai berikut: a. 1 proposal dikirim dalam bentuk penuh (ada cover, judul, peneliti, Prodi, Jurusan, nama fakultas, CV peneliti dan anggota).
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 19
b. 2 proposal dikirim dalam bentuk proposal tidak penuh (cover tanpa nama peneliti, nama Fakultas dan CV). c. Pada bagian kanan atas cover proposal ditulis kode kluster penelitian. 1) Proposal penelitian mahasiswa dengan Kode PM. 2) Proposal penelitian individual dosen dengan Kode PID. 3) Proposal penelitian kolektif dosen dengan Kode PKD. 4) Proposal penelitian kolektif dosen bersama mahasiswa dengan Kode PKDM. 5) Proposal penelitian pengembangan kelembagaan dengan Kode PPK. 6) Proposal penelitian kolaboratif dengan kode PK. 4. Lampiran proposal penelitian a. Proposal penelitian mahasiswa 1) Surat rekomendasi dari Ketua Program Studi. 2) Foto copy kartu mahasiswa. 3) Foto copy KHS (Kartu Hasil Studi) yang dilegalisir oleh Fakultas. 4) Surat pernyataan bermaterai bahwa topik dan proposal penelitian bukan untuk kepentingan penulisan Skripsi b. Proposal penelitian individual dosen 1) Surat pernyataan bermaterai bahwa topik yang diangkat dalam proposal bukan topik penelitian yang sudah selesai diteliti, atau topik yang dan akan dipersiapkan untuk penelitian Tesis/Disertasi 2) Foto copy SK kepangkatan terakhir bagi dosen dan pegawai, yang menya-takan 20 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
tentang keahlian atau bidang studi yang menjadi keahliannya. 3) Surat pernyataan untuk mempubli-kasikan dalam jurnal ilmiah terakre-ditasi. c. Proposal penelitian kolektif (Dosen, Dosen bersama Mahasiswa, Kelemba-gaan, dan Kolaboratif) 1) Surat pernyataan bermaterai bahwa topik yang diangkat dalam proposal bukan topik penelitian yang sudah selesai diteliti, dan/atau topik yang akan dipersiapkan untuk penelitian Tesis/Disertasi. 2) Foto copy SK kepangkatan terakhir bagi dosen dan pegawai, serta foto copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) 3) Surat pernyataan dari ketua tim untuk mengikutsertakan/menyemi-narkan hasil penelitian dalam forum ilmiah minimal setingkat universitas serta surat pernyataan untuk mem-publikasikan dalam jurnal ilmiah terakreditasi. B.
Komponen dan Isi Proposal
1. Proposal penelitian kualitatif-kuantitatif, minimal memuat : a. Judul. b. Latar Belakang Masalah. c. Fokus Masalah/Rumusan Masalah/Permasalahan/Pertanyaan Penelitian. d. Tujuan Penelitian. e. Manfaat Penelitian. f. Penelitian Terdahulu. g. Landasan Teori/ Kerangka Konseptual. h. Metode Penelitian. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 21
i.
Sistematika Pembahasan (proposal disertai daftar referensi, usulan anggaran dan CV peneliti).
jad-wal,
2. Proposal penelitian PAR (Participatory Action Research), minimal memuat : a. Judul penelitian b. Isu dan fokus penelitian c. Alasan memilih komunitas sebagai subyek penelitian d. Kondisi komunitas saat ini e. Kondisi komunitas yang diharapkan f. Strategi yang akan digunakan g. Pihak-pihak yang akan dilibatkan (jika sudah masuk ke pemberdayaan) h. Resources yang dimiliki i. Model pelaporan (proposal disertai daftar referensi, jadwal, usulan anggaran dan CV peneliti) 3. Penelitian CBR (Community Based Research), minimal memuat: a. Judul Penelitian. b. Latar Belakang. c. Tujuan Penelitian. d. Tinjauan Pustaka. e. Metode Penelitian. f. Knowledge Translation. g. Tim Peneliti dan Keahlian masing-masing. h. Komunitas dan macam keterlibatannya. i. Budget. j. Time line. k. Curriculum vitae. l. Surat kesepakatan dengan komunitas mitra. C.
Seminar dan Presentasi Proposal
22 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
Proposal yang masuk akan diseleksi secara administratif dan akademik. Reviewer terdiri dari akademisi UIN Sunan Ampel dan tim independen. 1. Proposal Penelitian Mahasiswa. Proposal penelitian mahasiswa yang telah lolos seleksi administrasi akan diseminar-kan di depan reviewer oleh ketua tim. 2. Proposal penelitian individual dosen. Proposal penelitian individual yang telah lolos seleksi administrasi akan diseminar-kan di depan reviewer. 3. Proposal penelitian kolektif (dosen, dosen bersama mahasiswa, pengembangan kelembagaan, dan kolaboratif). Semua Proposal penelitian kolektif yang telah lolos seleksi administrasi akan diseminarkan di depan reviewer oleh ketua tim. D.
Jadwal Kegiatan
NO 1
KEGIATAN Pengumuman
2
Pengajuan proposal ke Puslitpen Seleksi administrasi proposal Seminar proposal Mahasiswa Seminar proposal Individual Dosen Seminar proposal Kolektif Seleksi proposal oleh Tim Review
3 4 5 6 7
MINGGU/BULAN Maret Minggu ke-I 2015 17 Maret s/d 17 April 2015 Minggu ke-IV s/d V April 2015 Minggu ke-II Mei 2015 Minggu ke-III Mei 2015 Minggu ke-IV Mei 2015 Minggu ke-V Mei 2015
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 23
8
9 10
E. 1.
Pengumuman proposal yang diterima/dibiayai Penandatanganan kontrak Penyerahan laporan Penelitian dan SPJ Keuangan Pedoman Penelitian
Teknis
Minggu 2015
ke-II
Juni
Minggu ke-IV 2015 Minggu keOktober 2015
Juni
Penyusunan
III
Proposal
Proposal penelitian kualitatif dan Kuantitatif a. Pengantar Penelitian dengan menggunakan pendekatan dan metode kualitatif dan kuantitatif merupakan penelitian yang sudah akrab bagi komunitas akademik, tidak terkecuali bagi komunitas akademik UIN Sunan Ampel Surabaya. Dikatakan sangat akrab karena dua pendekatan ini merupakan materi wajib yang harus dipelajari, dan dipraktikkan dalam kegiatan akademik penelitian untuk semua jenjang. Panduan penyusunan proposal ini disusun bukan dalam rangka meng-ulang kembali atas materi yang sudah terbiasa oleh kumunitas akademik, melainkan untuk mengsinkronkan isi proposal yang menjadi syarat adminis-tratif dan syarat akademik. Hal ini penting dikemukakan, karena pada kenyataannya ditemukan beberapa peneliti yang menulis proposal melebihi ekspektasi pemberi bantuan. Meskipun secara substantif isi proposal dikate-gorikan bagus, namun karena persoalan teknis yang keliru,
24 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
sering kali proposal dimasukkan pada kantong sampah karena tidak memenuhi standar yang ditetapkan. b. Judul Penelitian Judul penelitian adalah bentuk singkat atau ekspresi dari subyek yang diteliti. Judul diharapkan lugas, meng-gunakan kalimat berita bukan kalimat tanya dan tidak menimbulkan multi tafsir. c. Latar Belakang Masalah Latar belakang merupakan suatu pemaparan terkait dengan fenomena yang terjadi, yang mendasari atau meng-insipiransi penulis untuk mengangkat tema penelitian. Sehingga dari sini diharapkan judul dan latar belakang terdapat singkroniasi dan keterkaitan Terdapat dua hal yang diperhatikan dalam merumuskan dan menyusun latar belakang penelitian. Pertama, penelitian seharusnya didasari oleh suatu urgensitas kebutuhan masyarakat atau keilmuan untuk menjawab suatu permasalahan. Sedangkan masalah yang dijadikan acuan dalam penelitian diharapan memenuhi kriteria kriteria berikut ini: 1) Nilai guna dari masalah penelitian yang diangkat 2) Daya tarik dari masalah penelitian yang diangkat 3) Originalitas dari solusi yang dita-warkan dari masalah penelitian yang diangkat 4) Masalah yang diangkat cukup ter-ukur untuk dipecahkan 5) Ketersediaan data dari masalah yang diangkat LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 25
Kedua, hindari duplikasi penelitian yang pernah dilakukan terkecuali memiliki nilai beda yang signifikan ataupun berupa penyempurnaan dari penelitian terdahulu. Dalam menyusun latar belakang masalah, perlu disertai dengan data-data pendukung baik data kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkuat argumentasi mengapa masalah tersebut layak untuk diteliti. Ketersediaan data pendukung tergantung kepada pada komitmen peneliti untuk melakukan penelitian. Data pendukung dapat diperoleh melalui observasi, kajian referensi atau wawancara terbatas dengan berbagai sumber (preliminary research). d. Rumusan Masalah/Fokus Penelitian/Pertanyaan Penelitian Rumusan masalah yang baik adalah yang didukung oleh latar belakang yang memadai dan logika berfikir yang terstruktur. Ruh dari penelitian adalah terletak pada point inti yang dimunculkan pada rumusan masalah. Oleh karena itu keterkaitan antara judul, latar belakang dan rumusan masalah haruslah bersinergi dan saling terkait satu sama lain. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan rumu-san masalah. Pertama, rumusan masa-lah dimaksudkan untuk mempertajam masalah masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Kedua rumusan masalah disarankan berupa kalimat pertanyaan dan bukan kalimat pernya-taan. Keuntungan rumusan masalah/ pertanyaan penelitian dalam kalimat pertanyaan adalah untuk memudahkan
26 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
dalam memusatkan perhatian pada jawaban yang akan dicari. e. Tujuan Penelitian Informasi yang ingin digali guna menjawab rumusan masalah adalah tujuan penelitian. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyusun tujuan penelitian. Pertama, adanya terget yang hendak diraih dalam penelitian. Kedua, adanya keselarasan antara tujuan yang ingin diraih dengan rumusan masalah yang disusun. Ketiga, adanya proses penjajagan atau uji coba atau membuat blue print atau prototype solusi dari masalah yang muncul yang tertuang dalam tujuan penelitian. f. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah proses penciptaan daya guna dari suatu solusi yang ditawarkan oleh suatu penelitian. Umumnya manfaat dari penelitian selalu dikaitkan dari pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta solusi masalah masalah pembangunan. Manfaat penelitian disusun secara praktis dan measurable. Perlu digam-barkan manfaat akademis dan praktis dari penelitian. Karena proses penelitian sangat akademis, maka perlu dipertegas tentang manfaat akademis dari proses yang akan dilakukan. Sementara manfaat praktis bermaksud untuk meng-gambarkan nilai guna penelitian bagi kepentingan masyarakat dan kemanu-siaan. g. Tinjauan Pustaka / Kajian Terdahulu Tinjauan pustaka adalah suatu rangkain teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan teman dan topik dengan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 27
penelitian yang dijalankan. Tinjaun Pustaka ini adalah tinjauan yang bersifat teoritis. Untuk menggambarkan posisi penelitian dan keterkaitan dengan penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, perlu digambarkan tentang kajian dari penelitian terdahulu. Untuk memetakan posisi penelitian diperlukan penelurusan berbagai referensi dari hasil penelitian terdahulu. Dari proses inilah akan tergambar kesamaan, perbedaan dan letak pentingnya isu dan topik penelitian diangkat ke permukaan. h. Hipotesis Apabila suatu penelitian menggu-nakan hipotesis, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, hipotesis muncul setelah penyusunan tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya. Kedua, kelogisan, kejelasan dan keter-ukuran hipotesis menjadi keharusan. Ketiga, hipotesis seyogyanya dapat memperjelas permasalahan dan memudahkan dalam menyusun cara-cara penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, peru-musan Hipotesis menjadi keniscayaan. Peneliti biasanya dalam merumuskan gagasan yang akan dituangkan dalam angket atau kuesioner berangkat dari hipotesis ini. i. Metode Penelitian Metode penelitian adalah satu tata urutan dan tahapan dilakukannya penelitian. Di mana dalam metode penelitian dilengkapi dengan bagan penelitian yang menggambarkan penahapan yang jelas, mulai dari mana, 28 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
bagaimana luarannya, dan indikator capaian yang terukur. Oleh karena itu metode penelitian pada umumnya meliputi: 1) Tempat atau lokasi penelitian. 2) Bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai dalam penelitian (kalau ada). 3) Populasi, sampel dan metode penentuan sampel. 4) Cara membuat dan jumlah benda uji/instrumen. 5) Jalannya/alur pikir penelitian secara rinci. 6) Cara memperoleh dan mengolah data. 7) Cara analisis, termasuk rumus-rumus yang digunakan. j. Personalia Penelitian Pada bagian ini termuat struktur organisasi dan personalia yang terlibat di dalam penelitian, mulai dari ketua peneliti, anggota, tenaga lapangan dan tenaga administrasi. Masing-masing jenis pekerjaan tenaga peneliti diurai sedemikian rupa. Dalam hal ini untuk menghindari adanya beban ganda antar anggota peneliti sekaligus memudahkan dalam pekerjaan penelitian.
k. Daftar Pustaka Disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad (alfabeta) nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam proposal LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 29
penelitian yang dicantumkan dalam Pustaka. Diutamakan dari jurnal terbaru 5 tahun terakhir. Sedangkan direkomendasikan yang diterbitkan kurun waktu 10 tahun terakhir.
Daftar dalam buku dalam
l. Bagian Akhir 1) Uraian Perkiraan Biaya Penelitian Pembiayaan diperinci berdasar-kan jenis pengeluaran, yaitu gaji dan upah, peralatan, bahan habis pakai (materi penelitian), perjalanan dan lain-lain (pemeliharaan, pertemuan/ lokakarya/seminar, penggandaan, pelaporan, publikasi). Standar pembiayaan harus sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Umum Tahun Anggaran berjalan. Disamping itu, tidak diperkenankan adanya belanja peralatan dan belanja barang modal. 2) Uraian Jadwal Penelitian Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan lapo-ran penelitian dalam bentuk bar chart sebagai gambaran rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. 3) Instrumen Penelitian Pada bagian ini lampirkan draft instrumen yang akan digunakan seperti angket, kuesioner, daftar pertanyaan dan lain sebagainya. Instrumen sebagai alat ukur tentang kesiapan peneliti dalam pengambilan data. 30 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, angket atau kuesioner merupakan keniscayaan untuk disertakan dalam proposal penelitian. 4) Curriculum Vitae Cantumkan secara lengkap bio-data peneliti (track record penelitian) yang relevan dengan topik penelitian yang diusulkan (harus ditandatanga-ni dan diberi tanggal penandata-nganan). Curiculum vitae dapat memuat : a) Identitas peneliti serta alamat lengkap b) Pendidikan sarjana ke atas (nama perguruan tinggi dan lokasi, gelar, tahun tamat, bidang studi) c) Pengalaman penelitian dan pengalaman profesional yang relevan dengan topik penelitian d) Kedudukan/jabatan saat ini yang mencakup nama Institusi, jabatan, dan periode kerja yang disusun secara kronologis. e) Daftar publikasi ilmiah yang relevan dengan topik penelitian yang diusulkan 2. Proposal Penelitian Research (PAR)
Participatory
Action
a. Pengantar Bantuan penelitian kelompok klaster Participatory Action Research (PAR) adalah dana bantuan yang diberikan secara selektif dan kompetitif untuk meningkatkan mutu proses dan hasil penelitian dosen UIN Sunan Ampel Surabaya yang berorientasi pada penelitian aksi partisipatif. Bantuan penelitian ini didesain LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 31
sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan mutu madrasah, pesantren, masjid, atau komunitas miskin/marginal. Penelitian dengan metode Participatory Action Research (PAR) merupakan wujud nyata perpaduan antara pengajaran, pene-litian, dan pengabdian pada masyarakat yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Proses pemberdayaan dalam penelitian ini diorientasikan untuk penguatan (empowerment) komu-nitas madrasah, pesantren, masjid, dan komunitas miskin/marginal dalam berbagai elemen kehidupannya, yang meliputi kesadaran sosial struktural (mikro maupun makro), paradigma berpikir dan bertindak, capacity buildings, manajemen pendidikan, kepe-mimpinan, kurikulum, pengembangan stra-tegi pembelajaran, life skills, atau bidang lain sesuai dengan hasil peni-laian kebutuhan (need assesment) yang dilakukan secara partisipatif, sehingga komunitas dampingan menjadi lebih berdaya, lebih percaya diri, lebih mandiri, dan lebih mampu mengkons-truk individu yang kritis, berkualitas, dan bermanfaat bagi komunitasnya.
b. Tujuan Tujuan bantuan penelitian kelom-pok klaster Participatory Action Research (PAR) bagi dosen UIN Sunan Ampel Surabaya adalah untuk mewujudkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Menggali realitas sosial dan pengala-man penyelenggaraan pendidikan Islam dengan 32 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
berbagai permasalahan yang melingkupinya. Dari sejumlah aksi-refleksi yang dilakukan, diha-rapkan dapat ditemukan teori-teori baru, strategi baru, metode baru, model atau pola yang dapat diterap-kan pada madarasah, pesantren, masjid, dan komunitas miskin/ marginal agar pendidikan Islam dan komunitas yang didampingi semakin bermutu, mandiri, dan berdaya. 2) Menguatkan dan mengimplementa-sikan hasil penelitian dan keilmuan Islam yang dipelajari dan diajarkan di UIN Sunan Ampel Surabaya. Dengan demikian, kontestasi keilmuan yang telah dilakukan selama ini dapat digunakan untuk menjawab dan mentransformasi realitas sosial yang dihadapi masyarakat. 3) Meningkatkan kepedulian dan kualitas khidmah UIN Sunan Ampel Surabaya kepada masyarakat, sehingga tidak menjadi satuan pendidikan tinggi yang hanya menjadi ”menara gading”. c. Fokus Dampingan Secara umum, bantuan penelitian kelompok klaster Participatory Action Research (PAR) difokuskan pada obyek dan/atau subyek dampingan sebagai berikut: 1) Madrasah, difokuskan pemberdayaan (empowerment) dan peningkatan mutu murid, pendidik, tenaga kepen-didikan, dan sistem penyelenggaraan kelembagaan yang lebih baik dan mandiri.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 33
2) Pesantren, fokus pemberdayaan (empowerment) pada pesantren lebih diprioritaskan pada peningkatan mutu santri, asatidz, pengurus pesantren, dan sistem penyeleng-garaan kelembagaan yang lebih baik dan mandiri. 3) Masjid, difokuskan untuk pember-dayaan jemaah masjid melalui berba-gai kegiatan sosial-keagamaan, bi-dang perekonomian, maupun sektor-sektor lain sehingga bisa mening-katkan kualitas kelembagaan masjid secara keseluruhan. 4) Komunitas miskin/marginal, difokus-kan untuk pemberdayaan kaum miskin/marginal, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, melalui berbagai aktivitas yang bisa memberikan nilai tambah bagi kehidupan sosial, sektor perekonomian, maupun sektor-sektor lain sehingga mampu mengantarkan mereka sebagai subyek yang percaya diri, mandiri, dan berdaya. d. Target Penelitian Pelaksanaan penelitian kelompok dengan metode Participatory Action Research (PAR) diharapkan tercapai hal-hal berikut ini: 1) Komunitas dampingan mengalami transformasi yang signifikan, sebuah perubahan yang didorong oleh kesa-daran (awareness) terhadap mutu kehidupan mereka. Transformasi ini merupakan tahapan-tahapan menuju keberdayaan. 2) Peneliti dan komunitas dampingan memperoleh people knowledge atau local
34 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
knowledge sebagai refleksi akademis kritis dari keseluruhan proses yang dilakukan. 3) Tim peneliti-penggerak (empowerment agent dan researchers) memperoleh kesadaran kolektif yang terbentuk sebagai konsekuensi dari lahirnya di kalangan komunitas dampingan. 4) Pelaksana program dan komunitas dampingan memperoleh lesson learn dari keseluruhan program ini dan merumuskannya secara sistematis, sehingga bermanfaat bagi pihak lain. e. Format Proposal Penelitian Format proposal penelitian yang diajukan oleh pengusul harus memper-hatikan hal-hal berikut ini: 1) Proposal yang diajukan oleh pengusul tidak lebih dari 15 (lima belas) halaman yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi ganda (2 lines); huruf Times New Roman size 12 point; margin 3 cm. 2) Menggunakan sistematika penulisan proposal yang terdiri atas: a) b) c) d) e) f) g)
Judul/tema pendampingan. Isu dan fokus pengabdian. Alasan memilih subyek dampingan. Kondisi subyek dampingan saat ini. Kondisi dampingan yang diharapkan. Strategi yang dilakukan. Pihak-pihak yang terlibat (stake holders) dan bentuk keterlibatan-nya. h) Instrumen penelitian. i) Besaran anggaran dan alokasi waktu. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 35
j)
f.
Curriculum vitae para tim peneliti dan daftar pengalaman pendam-pingan pengusul (resources tim peneliti).
Kriteria Penilaian Proposal PAR Ada beberapa aspek penting sebagai kriteria penilaian yang digunakan Tim Reviewer (Tim Penilai) untuk menentukan mutu proposal penelitian dengan metode Participatory Action Research (PAR) adalah sebagai berikut: 1) Isu dan fokus pemberdayaan, memi-liki daya tarik, bermanfaat bagi komunitas dampingan, dan prospektif dari sisi keberlanjutan (sustainability) pelaksanaan program. 2) Alasan memilih dampingan, mencan-tumkan argumen-argumen program yang kuat mengenai alasan memilih komunitas dampingan dan signifikansinya dalam proses pemberdayaan. 3) Kondisi dampingan saat ini, menjelaskan secara nyata kondisi komunitas yang akan didampingi sesuai dengan hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang telah dilakukan. Deskripsi perlu disertai data-data kuantitatif mau-pun kualitatif yang memadai, sehingga tergambar kondisi umum dan kondisi spesifik komunitas yang akan menjadi fokus dampingan. 4) Kondisi dampingan yang diharapkan, menjelaskan kondisi yang diharap-kan komunitas dampingan selama dan setelah proses dampingan berlangsung sebagaimana hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research).
36 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
5) Strategi yang dilakukan untuk men-capai kondisi harapan, menyebutkan sejumlah strategi yang akan dila-kukan untuk mencapai kondisi yang diharapkan dan bagaimana kaitan-nya satu sama lain. Hal ini bisa meliputi metode, teknik, atau kegiatan, yang akan dilakukan agar strategi yang dirancang dapat berjalan. 6) Pihak-pihak yang terlibat (stake holders) dan bentuk keterlibatannya, menyebutkan pihakpihak mana saja yang kemungkinan terlibat dan menjelaskan bagaimana bentuk keterlibatannya dalam konteks pemberdayaan untuk mencapai kondisi dampingan yang diharapkan. 7) Instrumen penelitian, mampu mengeksplorasi data-data yang relevan dengan topik riset. 8) Resources yang sudah dimiliki, menyebutkan secara gamblang kapasitas tim peneliti untuk mela-kukan program ini, dan resources apa yang dimiliki untuk menjalankan program pemberdayaan. 9) Besaran anggaran dan alokasi waktu, menyebutkan angka dan rincian anggaran dana yang dibutuhkan, sehingga tergambar akuntabilitas yang jelas dan alokasi waktu pelaksanaan program pemberdayaan. 10) Analisis kompetensi peneliti, me-nyebutkan pengalaman-pengalaman pendampingan yang selama ini dila-kukan oleh pengusul, mencantum-kan hasil karya tulis pengusul yang relevan dengan tema penelitian.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 37
3. Proposal Penelitian Community Based Research (CBR) a. Pengantar Community Based Research (CBR) atau disebut juga dengan Community Based Participatory Research (CPBR) adalah penelitian dengan pola kola-borasi antara komunitas dengan dunia pendidikan tinggi yang berorientasi aksi dengan service learning untuk mendu-kung gerakan sosial demi terwujudnya keadilan sosial. CBR melibatkan mahasiswa dan dosen berkerja bersama-sama dengan organisasi masyarakat (komunitas) dalam sebuah kegiatan penelitian untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan CBR adalah untuk menja-wab persoalan penelitian dan perma-salahan riil yang tengah dihadapi masyarakat; memenuhi kebutuhan yang didefinisikan oleh komunitas itu sendiri. Pada akhirnya, hasil dari CBR adalah mencoba menawarkan sebuah solusi atau berkontribusi terhadap penyelesai-an persoalan riil di tengah masyarakat. Adapun ciri yang melekat pada CBR adalah: 1) Meletakkan posisi, peran dan tanggung jawab dari peneliti dan subjek penelitian secara setara (equitable). 2) Bentuk kolaborasi antara perguruan tinggi dengan komunitas yang tujuan akhirnya adalah sosial change (perubahan sosial). Karenanya isu-isu yang diteliti adalah isuisu faktual yang membutuhkan jawaban dan
38 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
penyelesaian baik dari sisi keilmuan maupun aksi. Sedangkan prinisp-prinsip yang dibangun adalah: 1) Partisipatory (penelitian yang akan dilakukan bersama oleh para peneliti dan komunitas) 2) Shared benefit (manfaat bersama), 3) Reciprocity (saling timbal balik) 4) Meeting community defined needs (memenuhi kebutuhan masyarakat yang ditentukan oleh masyarakat sendiri). 5) Equity (kesetaraan), yang diwujudkan dalam bentuk kesepakatan bersama akan berbagai hal, antara lain tujuan bersama, pertanyaan penelitian, tujuan akhir penelitian, cara dan mekanisme kerja penelitian, pem-bagian peran antara semua elemen, instrumen penelitian, metode dan teknik analisis data. Penelitian CBR menawarkan ber-bagai level partisipasi dan peranan yang dilakukan oleh komunitas; (1) Komunitas bisa hanya berperan dalam tahapan mendefinisikan pertanyaan penelitian serta turut terlibat dalam proses komunikasi intensif dengan peneliti untuk mengetahui perkem-bangan penelitian;(2) Komunitas turut terlibat dari perumusan pertanyaan penelitian, desain penelitian sampai penggalian data tetapi tidak terlibat dalam analisa dan penyusunan laporan. CBR merefleksikan kontinum yang cukup panjang dan menawarkan variasi yang lebih luas. Dalam tataran praktik juga lebih praktis dan feasible (lebih mungkin atau lebih mudah). LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 39
Jadi, pada akhirnya CBR membuka ruang dan rumah bagi penelitian berbasis komu-nitas dalam berbagai variasi yang mungkin tidak terwadahi di klaster lainnya. b. Menyusun Proposal CBR 1) Tujuan a) Membentuk dan mengembangkan model kolaborasi kegiatan peneli-tian antara civitas akademika UIN Sunan Ampel sebagai peneliti dengan masyarakat (komunitas). b) Menguatkan, meng-update, serta mengkontekstualisasikan khazanah keilmuan UIN Sunan Ampel dengan realitas kekinian melalui penelitian guna menjawab persoalan riil di tengah masyara-kat. c) Memperkuat fungsi Tri Dharma secara menyeluruh dengan meng-integrasikan hasil penelitian bagi pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Pada sisi pengajaran dan pembelajaran, CBR dapat menjadi arena kontestasi keil-muan yang telah dilakukan di dalam kelas dan sebaliknya dapat menjadi pengayaan keilmuan bagi pembelajaran di kelas. d) Meningkatkan fungsi community engagement atau kemitraan antara UIN Sunan Ampel dengan komunitas melalui kolaborasi untuk menjawab berbagai isu dan mentransformasi realitas sosial yang dihadapi masyarakat. 2) Isu dan Topik 40 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
a) Isu yang diangkat dalam CBR berkaitan dengan isu yang sedang dihadapi oleh komunitas mitra. b) Isu-isu bisa terkait dengan peningkatan pelayanan, perbaikan kebijakan, komunikasi dan sosia-lisasi, akses dan hubungan antar lembaga, dan topik lain sejenis. c) Topik penelitian tidak harus menjawab pertanyaan besar yang dihadapi komunitas mitra, tetapi bisa juga hanya mencoba ber-kontribusi untuk berkolaborasi dengan komunitas mitra dalam mengatasi bagian tertentu dari masalah yang dihadapi 3) Pelaksana a) Peneliti. Dapat terdiri dari dosen dan mahasiswa (S1 atau S2) dalam penelitian kolektif atau penelitian individual yang dilaku-kan oleh dosen. Dalam penelitian kolektif setiap kelompok peneliti terdiri dari 1-2 dosen dan 4-6 mahasiswa atau beberapa dosen tanpa keterlibatan mahasiswa. Penentuan dosen dan mahasiswa yang diajukan dalam penelitian CBR harus disesuaikan dengan topik atau judul penelitian. Latarbelakang peneliti (baik dosen dan mahasiswa) harus dapat mendukung pelaksanaan peneli-tian. b) Komunitas Dampingan/mitra. CBR tidak membatasi komunitas dampingan tertentu. Akan tetapi, komunitas keislaman adalah prioritas mengingat LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 41
kesesuaian-nya dengan kajian-kajian yang ada di UIN Sunan Ampel 4) Isi a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l)
Proposal CBR Judul Penelitian Latar Belakang Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Knowledge Translation Tim Peneliti dan Keahlian masing-masing Komunitas dan macam keterlibatannya Budget Timeline Curriculum vitae Surat kesepakatan dengan komunitas mitra
5) Kriteria Penilaian Proposal CBR a) Judul Penelitian Judul sekurang-kurangnya memuat tentang topik dan mitra/ komunitas. b) Latar Belakang Dalam latar belakang harus digambarkan alasan melakukan penelitian CBR ini. Alasan harus menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat terhadap adanya solusi ataupun informasi tertentu terkait masalah yang sedang dihadapi. Di samping itu, latar belakang harus mrnggambarkan bahwa penelitian ini dapat dilakukan (feasible) secara bersama antara peneliti dengan komunitas. Dengan demikian, secara sepintas latar belakang harus 42 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
menggambarkan bentuk kolaborasi antara peneliti dari UIN Sunan Ampel dengan Komunitas mitra. Latar belakang juga harus menunjukkan dampak yang diharapkan. Sebagai penelitian yang memiliki implikasi terhadap perubahan, peneliti CBR harus mampu menjelaskan dampak yang diinginkan dari penelitian yang diusulkan. Dampak bisa berupa adanya perubahan di komunitas terkait topic yang diteliti ataupun peningkatan skill yang diperoleh komunitas dari capacity building. c) Tujuan Penelitian Merespon secara spesifik tuntutan dan kebutuhan komunitas untuk perubahan. CBR yang efektif harus didesain untuk mencerah-kan dan memberikan solusi per-masalahan praktis yang dihadapi masyarakat. Fokus terhadap menemukan solusi ini berarti bahwa penelitian CBR menangani masalah dan isu praktis yang sudah diketahui dan dihadapi komunitas sebagai masalah atau isu yang penting untuk dicarikan solusinya. Dengan demikian tujuan penelitian biasanya harus memberikan arah untuk meng-arahkan atau minimal mempe-ngaruhi pengambilan keputusan. Penelitian CBR harus memiliki fokus untuk memberi manfaat kepada komunitas melalui hasil penelitian sekaligus proses pene-litiannya. Fokus penelitian CBR harus kepada adanya perubahan dengan cara menciptakan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 43
solusi bagi permasalahan yang dihadapi komunitas dan mengidentifikasi langkahlangkah dan kebijakan-kebijakan di masa mendatang yang berpihak kepada komunitas. Dengan adanya fokus terhadap perubahan, CBR menghendaki proses penelitian yang kolaboratif dan melibatkan pengambilan keputusan yang dilalui dengan proses yang memberdayakan dan transformative. Keterlibatan dalam proses memungkinkan kmunitas untuk mengembangkan pola pikir, bertindak dan kinerja yang baru. d) Tinjauan Pustaka Untuk memahami kondisi terkini terkait dengan topic yang diusulkan dalm CBR, tinjauan pustaka harus dilakukan. Tinjauan pustaka bisa dilakukan dengan cara merujuk dan atau menelaah artikelartikel jurnal, hasil-hasil penelitian, tesis dan disertasi terkait topik yang diusulkan. Dari tinjauan pustaka tersebut akan diperoleh gap/ kesenjangan yang akan diteliti oleh peneliti CBR ini. Tinjauan pustaka diposisikan untuk menempatkan penelitian yang akan dilakukan dengan posisi penelitian-penelitian terdahulu. e) Metode Penelitian CBR tidak memiliki kekhususan metodologi yang digunakan karena yang menjadi ukuran utamanya adalah kemanfaatan data yang diperoleh bagi komu-nitas. Hal ini berarti CBR bisa 44 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
f)
menggunakan metode pengum-pulan data kualitatif dan juga kuantitatif. Jadi, metode CBR ditentukan oleh tiga prinsip: (1) adanya kolaborasi antara peneliti dan komunitas; (2) validasi terhadap pengetahuan yang dimiliki komunitas dan adanya berbagai cara utuk mengumpul-kan dan menyebarkan informasi; (3) adanya perubahan sosial sebagai sarana utama untuk mencapai keadilan sosial. Meskipun CBR tidak membatasi terhadap metode tertentu, CBR tetap mengikuti tahap-tahap penelitian konvensional pada umumnya yang diawali dengan merumuskan pertanyaan peneli-tian, mengembangkan desain penelitian, mengumpulkan data, analisis data, dan menulis hasil penelitian, Melakukan refleksi terhadap pengalaman yang diperoleh, serta Menyimpulkan dan mengambil pelajaran dari keseluruhan proses yang dilakukan. Ciri utama CBR adalah peneliti berkolaborasi dengan komunitas di setiap tahap penelitian. Peneliti juga terus memainkan peran di tahap akhir dengan membantu komunitas dalam menerapkan solusi untuk menciptakan perubahan. Metode pengumpulan data yang biasa dipakai dalam penelitian CBR adalah survey, FGD, dan wawancara. Knowledge Translation Merupakan pemanfaatan hasil penelitian untuk pengembangan komunitas mitra dan lainnya melalui berbagai level LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 45
perubahan sosial. Keterlibatan komunitas dalam CBR juga harus dijelaskan dalam proses knowledge translation. Yaitu menjelaskan bagai-mana informasi, proses, dan hasil dari penelitian ini bisa diketahui melalui diseminasi; aksi; dan kebijakan.
g) Tim Peneliti dan Keahlian masing-masing Dalam bagian ini, peneliti harus melampirkan deskripsi penga-laman dan latar belakang peneliti yang relevan dengan topic penelitian, termasuk yang berasal dari komunitas karena mereka merupakan bagian penting dalam pelaksanaan penelitian. Mahasis-wa yang terlibat dalam penelitian ditentukan keahliannya berdasar-kan latar belakang bidang kajian jurusan dan program studinya. Di samping itu, peneliti juga harus menjelaskan bagaimana berbagai mitra penelitian ini akan berkontribusi dalam aspek-aspek penelitian, misalnya dalam (1) turut menentukan desain penelitian (2) metode (pengumpulan, analisa dan interpretasi data) (3) penyebarluasan dan implementasi hasil/temuan penelitian. h) Komunitas dan keterlibatannya Keterlibatan komunitas sangat penting karena penelitian CBR harus relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam aspek ini perlu dijelaskan beberapa aspek. Pertama adalah bagaimana defi46 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
i)
nisi komunitas dalam penelitian ini. Proposal harus menjelaskan siapa yang dimaksud komunitas dalam penelitian ini. Selanjutnya, peneliti harus menjelaskan status hubungan peneliti dengan komu-nitas yang akan diteliti? Sejauh mana peneliti sudah terlibat dengan komunitas yang diteliti dan/atau bagaimana rencana peneliti dalam melibatkan komu-nitas dalam penelitian. Lebih lanjut, peneliti juga harus menceritakan sejauh mana komunitas akan terlibat dalam penelitian, keterlibatan komunitas dalam penelitian ini pada tahap apa saja dan dalam kapasitas sebagai apa. Kemudian, peneliti juga harus mengantisipasi hambatan-hambatan yang mung-kin ditemukan dalam mengajak partisipasi komunitas dalam penelitian dan caracara mengata-sinya. Surat resmi dari komunitas mitra yang menjadi mitra penelitian harus dilampirkan. Time line Timeline dibuat selama satu periode penelitian berlangsung. Time line CBR mencakup: (1) Penyusunan proposal bersama komunitas (2) Pelaksanaan penelitian (3) Laporan interim dan sosialisasi kepada komunitas (4) Penyusunan hasil penelitian (5) Pelaksanaan diseminasi/tindak lanjut yang diusulkan oleh penelitian. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 47
j)
Curriculum Vitae Semua peneliti, baik peneliti dari UIN Sunan Ampel ataupun dari komunitas mitra harus dilampirkan. CV memuat identitas pribadi (nama, alamat, nomor kontak yang dapat dihubungi) dan keahlian/posisi peneliti dalam penelitian ini. k) Kesepakatan Peneliti dengan Komunitas Mitra Kesepakatan ini harus menya-takan tingkat keterlibatan peneliti, tingkat kemanfaatan penelitian bagi komunitas mitra, manfaat apa yang akan diperoleh komu-nitas. Dalam hal calon sudah mencapai kesepakata tertulis dengan calon komunitas, surat tertulis ini harus mencantumkan nama dan identitas perwakilan komunitas mitra. (Puslit UIN Sunan Ampel akan menelpon untuk konfirmasi).
48 | Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian
BAB III PANDUAN PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
A.
Pengantar
Panduan penilaian proposal penelitian dimaksudkan sebagai pedoman bagi para pengusul agar dapat menyusun proposal yang berkualitas sesuai dengan standar yang diinginkan dalam rangka mendapatkan bantuan penelitian universitas. Bagi tim penilai/reviewer, panduan ini berguna sebagai acuan normatif menilai kelayakan usulan untuk mendapatkan bantuan penelitian dari universitas. Penilaian diarahkan untuk memenuhi ekspektasi universitas terhadap kuantitas dan kualitas penelitian. Penilain proposal perlu dilakukan dengan pedoman yang jelas untuk mendapatkan usulan penelitian yang memiliki visibilitas tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang menjadi fokus atau arah kebijakan pengembangan keilmuan univer-sitas, serta penelitian yang kemungkinan kebermanfatannya bagi masyarakat sangat besar. B.
Tahapan Penilaian
Penilaian Proposal dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu : 1. Tahap seleksi administrasi 2. Tahap seminar proposal 3. Tahap penilaian oleh reviewer Tahap pertama (seleksi administrasi) adalah pemeriksaan persyaratan yang bersifat administrtif dan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 61
teknis. Penilaian pada tahap ini bertujuan memastikan usulan telah sesuai dengan ketentuan teknis yang dipersyaratkan. Proposal yang dinyatakan memenuhi keten-tuan teknis sebagai persyaratan pengajuan akan diikutkan dalam tahap penilaian berikutnya Tahap Kedua (Seminar Proposal) mem-berikan kesempatan kepada pengusul/calon peneliti untuk mempresentasikan gagasan penelitiannya di hadapan reviewer. Tahapan ini diperlukan untuk memastikan bahwa pengusul/calon peneliti memiliki penguasaan yang cukup terhadap rencana penelitiannya, baik secara substantif maupun metodologis. Tahap ketiga (Penilaian oleh Reviewer) adalah tahap akhir penilaian naskah/ dokumen proposal penelitian yang di lakukan oleh reviewer. Penilaian dilakukan terhadap isi/substansi proposal dan metodologi sesuai dengan kriteria penilaian yang ada. Hasil penilaian tahap ini menjadi bahan pertim-bangan Ketua Puslitpen untuk mengajukan penetapan penerima bantuan penelitian oleh Rektor. C.
Penilai
Tim Penilai proposal penelitian terdiri dari : 1. Tim reviewer berasal dari kalangan dosen dan peneliti dari dalam dan luar UIN Sunan Ampel Surabaya. Tim ini bersifat ad-hock, ditunjuk oleh Ketua Puslitpen berdasarkan pertimbangan kapasitas dan kredibilitas keilmuan serta pengalamannya dalam penelitian. Tim reviewer bertugas menilai kelayakan usulan dan pengusul dari proses presentasi proposal dan dokumen proposal yang diajukan. 2. Tim seleksi administratif dari unsur tenaga kependidikan di Puslitpen-LP2M. Tim ditunjuk oleh 62 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
Ketua Puslitpen untuk memastikan kelengkapan persyaratan usulan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
D.
Sistem Penilaian Proposal 1. Setiap proposal akan ditelaah dan dinilai oleh 2 (dua) orang reviewer. 2. Menggunakan form penilaian (manual/aplikasi). 3. Kriteria dan indikator penilaian spesifik untuk setiap jenis penelitian dengan bobot berbeda. 4. Tim penelaah memberi skor setiap kriteria dengan fix score (tidak ada nilai tengah). 5. Apabila terdapat disparitas yang ekstrim dari hasil penilaian antara 2 asesor, maka dilakukan konfirmasi untuk konsolidasi penilaian.
E. 1.
Kriteria dan Instrumen Penilaian Pemenuhan persyaratan administratif Checklist Persyaratan Administratif Proposal Penelitian PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN LPPM UIN SUNAN AMPEL TAHUN 2015
Judul Penelitian : Peneliti : Kluster : Komponen Ketentuan/ Kriteria Cover
Warna cover sesuai kluster dan menyertakan
PM
V
PID PKD, PKDM, PK V V
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 63
Isi Proposal
Lampiran
kode kluster dengan jelas 1 eks. cover penuh, 2 eks. Cover tanpa identitas peneliti Memuat: Komponen standar proposal Surat Rekomendasi Ketua Prodi Foto copy Kartu Mahasiswa Foto Copy KHS dilegalisir Surat pernyataan keaslian (bermaterai) Foto Copy SK Kepangkatan terahir peneliti Surat pernyataan kesediaan publikasi ilmiah Surat pernyataan deseminasi hasil penelitian
64 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
V
V
V
V
V
V
V
V (khusus PKDM) V (khusus PKDM) V
V
V
V
V V V
V
V
dalam bentuk seminar dan publikasi ilmiah Bio data Peneliti 2.
V
V
V
Instrumen Telaah dan Penilaian Substansi Proposal Instrumen Penilaian Proposal Penelitian (Kualitatif-Kuantitatif) PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN LPPM UIN SUNAN AMPEL TAHUN 2015
Judul Penelitian : Nama peneliti Kluster : ASPEK
TOPIK
LATAR BELAKANG MASALAH
:
INDIKATOR
NILAI
Sangat menarik dan merupakan topik yang aktual dan untuk diteliti. Menarik dan merupakan topik yang penting untuk diteliti Hanya sebagian aspek yang menarik, namun tidak terlalu penting untuk diteliti.
4
Menjelaskan topik penelitian dengan jelas dan didukung berbagai
6
NILAI KOREKT OR
3
1
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 65
data kuantitif maupun kualitatif yang relevan secara detail Menjelaskan topik penelitian, namun tidak disertai data kuantitif maupun kualitatif yang relevan dan memadai Tidak menjelaskan topik penelitian sekalipun disertai dengan data kuantitif maupun kualitatif yang juga tidak relevan.
RUMUSAN MASALAH / FOKUS PENELITIAN
Dirumuskan dengan redaksi yang baik dan fokus pada core problem yang akan diteliti Dirumuskan dengan redaksi yang kurang baik, namun telah fokus pada core problem yang akan diteliti. Dirumuskan dengan redaksi yang baik, namun tidak fokus pada core problem yang akan diteliti.
66 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
4
2
6
4
2
KERANGKA KONSEPTUA L/ TEORITIK / KAJIAN RISET SEBELUMNY A
METODE PENELITIAN
Tidak dirumuskan dengan redaksi yang baik dan tidak fokus pada core problem yang akan diteliti. Menggunakan/menyeb utkan kerangka teori yang tepat dengan masalah penelitian dan dielaborasi secara memadai. Menggunakan/menyeb utkan kerangka teori yang tepat dengan masalah penelitian, namun tidak dielaborasi secara memadai Menggunakan/menyeb utkan kerangka teori yang tidak tepat dengan masalah penelitian. Sama sekali tidak menggunakan kerangka teori. Sangat operasional dan diprediksi kuat mampu menjawab pertanyaan riset.
1
Kurang operasional, sehingga memerlukan
2
5
4
2
1
4
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 67
DAFTAR PUSTAKA
KELAYAKA N SUMBER DAYA PENELITIAN
penajaman yang cukup kuat agar mampu menjawab pertanyaan riset. Sama sekali tidak operasional, sehingga diprediksi tidak mampu menjawab pertanyaan riset. Lebih dari 10 sumber bacaan dan 75% lebih relevan dengan isu penelitian yang diangkat. Lebih dari 10 sumber bacaan, namun kurang dari 75% yang relevan dengan isu penelitian. Kurang dari 10 sumber bacaan dan 50% lebih relevan dengan isu penelitian yang diangkat. Kurang dari 10 sumber bacaan, namun kurang dari 50% yang relevan dengan isu penelitian. Peneliti memiliki track record penelitian yang baik, Tema penelitian sesuai bidang keahlian, Time line
68 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
1
4
3
2
1
6
penelitian yang wajar dan Rencana usulan biaya yang efesien Peneliti memiliki track record penelitian yang baik, Tema penelitian tidak sesuai bidang keahlian, tetapi Time line penelitian yang disertakan tidak wajar dan Rencana usulan biaya yang tidak efesien Peneliti memiliki track record penelitian yang baik, Tema penelitian sesuai bidang keahlian, tetapi Time line penelitian yang disertakan tidak wajar dan Rencana usulan biaya yang tidak efesien Peneliti pemula atau tidak cukup memiliki track record penelitian yang baik, Time line penelitian yang wajar dan Rencana usulan biaya yang efesien Peneliti pemula atau tidak cukup memiliki track record penelitian yang baik, Time line
4
3
2
1
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 69
penelitian yang tidak wajar dan Rencana usulan biaya yang tidak efesien JUMLAH/SCORE MAKSIMAL CATATAN REVIEWER :
78
Surabaya, …………….. 2015 Mengetahui Ketua Puslitpen LP2M UINSA
Reviewer
Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M. Ag.,M.Pd.I --------------------NIP. 196301231993031002 NIP.
70 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
3.
Instrumen Penilaian Proposal Penelitian (PAR) PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN LPPM UIN SUNAN AMPEL TAHUN 2015
Judul Penelitian : Nama peneliti Kluster :
ASPEK
ISU DAN FOKUS PEMBERDA YAAN
:
INDIKATOR 1. Apakah isu yang diangkat menarik dan memiliki nilai manfaat untuk program pemberdayaan? Sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam program pemberdayaan. Menarik dan bermanfaat untuk diterapkan dalam program pemberdayaan. Cukup menarik dan cukup bermanfaat untuk diterapkan dalam program pemberdayaan. Kurang menarik dan kurang bermanfaat untuk diterapkan dalam program pemberdayaan. 2. Apakah isu yang diangkat
NI LAI
NILAI KORE KTOR
4
3
2
1
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 71
memiliki prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program pemberdayaan? Sangat prospektif untuk keberlanjutan (sustainability) program pemberdayaan. Prospektif untuk keberlanjutan (sustainability) program pemberdayaan. Cukup prospektif untuk keberlanjutan (sustainability) program pemberdayaan. Tidak prospektif untuk keberlanjutan (sustainability) program pemberdayaan.
4
3
2
1
ALASAN MEMILIH DAMPINGAN
3. Bagaimana alasan pemilihan komunitas dampingan sebagai fokus program pemberdayaan? Beberapa argumen yang mendasari dipilihnya subyek dampingan dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat jelas/visioner.
72 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
4
Beberapa argumen yang mendasari dipilihnya subyek dampingan dijelaskan dengan detail namun belum menunjukkan visi yang sangat jelas/visioner. Beberapa argumen yang mendasari dipilihnya subyek dampingan kurang dijelaskan. Tidak ada argumen yang mendasari dipilihnya subyek dampingan.
3
2
1
KONDISI DAMPINGAN SAAT INI
4. Apakah kondisi dampingan saat ini dijelaskanmelalui penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang telah dilakukan bersama subyek dampingan? Kondisi dampingan sangat jelas digambarkan berdasarkan data-data 4 penelitian pendahuluan yang melibatkan secara langsung subyek dampingan. Kondisi dampingan digambarkan dengan jelas 3 berdasarkan data-data penelitian pendahuluan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 73
namun belum sepenuhnya melibatkan subyek dampingan secara langsung. Kondisi dampingan digambarkan cukup jelas berdasarkan data penelitian sebelumnya namun tidak melibatkan subyek dampingan. Kondisi dampingan tidak tergambar dengan baik.
2
1
5. Apakah kondisi dampingan saat ini dilengkapidengan datadata kuantitatif maupun kualitatif yang memadai? Dilengkapi data-data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai sehingga sangat 4 menjelaskan gambaran umum dan detail kondisi komunitas dampingan. Dilengkapi data-data kuantitatif saja atau data-data kualitatif saja dalam 3 menjelaskan gambaran umum dan detail kondisi komunitas dampingan. Data-data kuantitatif atau kualitatif yang digunakan sangat terbatas sehingga 2 kurang menjelaskan gambaran umum dan detail kondisi 74 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
KONDISI DAMPINGAN YANG DI HARAPKAN
komunitas dampingan. Tidak dilengkapi data-data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai untuk 1 menjelaskan gambaran umum dan detail kondisi komunitasdampingan. 6. Apakah perubahan yang diharapkan memiliki pengaruh penting bagi kehidupan sosial subyek dampingan, atau masyarakat akademik? Memiliki pengaruh sangat penting bagi kehidupan sosial 4 subyek/ masyarakat dampingan. Memikili pengaruh cukup penting bagi kehidupan sosial 3 subyek/masyarakat dampingan. Memikili pengaruh kurang penting bagi kehidupan sosial 2 subyek/masyarakat dampingan. Sama sekali tidak memiliki pengaruh bagi kehidupan 1 sosial subyek/masyarakat dampingan. 7. Apakah kondisi yang diharapkan merupakan harapan komunitas dampingan yang didasarkan pada hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research)? Harapan yang ingin dicapai 4 LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 75
STRATEGI YANG DIGUNAKAN
merupakan harapan subyek dampingan yang didasarkan pada hasil penelitianpendahuluan. Harapan yang ingin dicapai sebagian merupakan harapan subyek dampingan dan sebagian merupakan harapan peneliti yang didasarkan pada penelitian sebelumnya. Harapan yang ingin dicapai adalah harapan peneliti dengan didasarkan pada analisa kasus di lapangan. Harapan yang ingin dicapai adalah harapan peneliti tanpa didasari oleh penelitian pendahuluan. 8. Apakah strategi yang akan dilakukan mampu mencapai kondisi yang diharapkan? Sangat strategi yang digunakan sangat strategis untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Strategi yang digunakan cukup strategis untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Strategi yang digunakan kurang strategis untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Tidak strategis sama sekali.
76 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
3
2
1
4
3
2 1
9. Apakah metode atau langkahlangkah yang digunakan dapat beroperasi secara maksimal untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai subyek dampingan? Sangat operasional dan diprediksi kuat mampu mencapai tujuan yang 4 diharapkan subyek dampingan. Operasional, namun masih perlu beberapa penajaman agar mampu mencapai tujuan 3 yang diharapkan subyek dampingan. Kurang operasional, sehingga memerlukan penajaman yang cukup kuat agar mampu 2 mencapai tujuan yang diharapkan subyek dampingan. Sama sekali tidak operasional, sehingga diprediksi tidak mampu mencapai tujuan yang 1 diharapkan subyek dampingan.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 77
STAKE HOLDERS
INSTRUMEN PENELITIAN
10. Apakah keterlibatan berbagai pihak mampu mendukung dan memaksimalkan proses pemberdayaan bagi subyek dampingan? Keterlibatan berbagai pihak sangat jelas digambarkan sehingga dimungkinkan sangat mendukung proses pemberdayaan bagi subyek dampingan. Keterlibatan berbagai pihak cukup jelas digambarkan namun keterkaitan satu sama lain masih perlu dipertajam agar dapat mendukung proses pemberdayaan bagi subyek dampingan. Keterlibatan berbagai pihak kurang jelas digambarkan sehingga dukungannya diragukan dalam proses pemberdayaan. Keterlibatan berbagai pihak tidak digambarkan atau tidak ada keterlibatan berbagai pihak dalam proses pemberdayaan.
4
3
2
1
11. Apakah instrumen penelitian yang dirancang mampu mengeksplorasi data-data yang relevan dengan topik riset? Sangat komprehensif dan 4
78 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
dirinci secara detail, sehingga diprediksi mampu mengeksplorasi data yang relevan secara maksimal. Komprehensif, namun kurang dirinci secara detail, sehingga masih membutuhkan beberapa masukan tim panelis. Kurang komprehensif dan tidak dirinci secara detail, sehingga membutuhkan banyak penguatan dari tim panelis. Sangat tidak komprehensif dan diprediksi tidak mampu mengeksplorasi data yang relevan.
3
2
1
RESOURCES
12. Apakah tim pengusul memiliki kapasitas peneliti dan resources yang memadai untuk program pemberdayaan? Para tim peneliti dan resources yang dimiliki sangat memadai 4 untuk program pemberdayaan. Para tim peneliti dan resources 3 yang dimiliki cukup memadai LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 79
ALOKASI BIAYA
untuk program pemberdayaan. Para tim peneliti dan resources yang dimiliki kurang memadai 2 untuk program pemberdayaan. Para tim peneliti dan resources yang dimiliki sangat tidak 1 memadai untuk program pemberdayaan. 13. Bagaimana komposisi rancangan biaya program pemberdayaan yang diusulkan? Sangat rasional dan lebih dari 75% anggaran dialokasikan untuk kepentingan subyek 4 dampingan Dan proses pemberdayaan. Cukup rasional dan lebih dari 50% anggaran dialokasikan untuk kepentingan subyek 3 dampingan dan proses pemberdayaan. Kurang rasional, karena kurang dari 50% anggaran tidak dialokasikan untuk 2 kepentingan subyek dampingan dan proses pemberdayaan. Tidak rasional, karena kurang dari 25% anggaran tidak dialokasikan untuk 1 kepentingan subyek dampingan dan proses pemberdayaan.
80 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
14. Bagaimana alokasi rancangan ALOKASI waktu pemberdayaan yang WAKTU diusulkan? PENELITIAN
Sangat rasional sehingga diprediksi mampu menciptakan perubahan yang signifikan bagi subyek dampingan. Cukup rasional, namun membutuhkan reschedule agar mampu melahirkan perubahan yang signifikan bagi subyek dampingan. Kurang rasional, sehingga diprediksi tidak mampu
4
3
2
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 81
ANALISIS KOMPETENSI PENELITI
menciptakan perubahan yang signifikan bagi subyek dampingan. Tidak rasional, sehinga dipastikan tidak mampu melakukan perubahan yang 1 signifikan bagi subyek dampingan. 15. Apakah kompetensi tim peneliti memiliki pengalaman pendampingan masyarakat? Memiliki banyak pengalaman 4 pendampingan masyarakat. Memiliki pengalaman 3 pendampingan masyarakat. Kurang memiliki pengalaman pendampingan masyarakat. 2 Sama sekali tidak memiliki pengalaman pendampingan masyarakat.
1
Surabaya, ……….……........ 2015 Mengetahui Ketua Puslitpen LP2M UINSA
Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag.,M.Pd.I NIP. 196301231993031002
82 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
Reviewer
--------------------NIP.
4.
Instrumen Penilaian Proposal Penelitian (Community Based Research / CBR) PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN LPPM UIN SUNAN AMPEL TAHUN 2015
Judul Penelitian : Nama peneliti Kluster : Aspek
Judul
Latar Belakang
:
Indikator
Nilai
Judul memuat topik penelitian dan komunitas mitra. Judul memuat topic penelitian saja Mendokumen secara detai kebutuhan komunitas dari perspektif akademik dan komunitas yang dikembangkan dari usaha yang ada serta adanya ulasan dampak yang diharapkan dari penelitian ini Mendokumen secara umum kebutuhan komunitas dari perspektif akademik dan komunitas serta dikembangkan dari
2
Nilai Review er
1 5
4
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 83
Aspek
Tujuan
Indikator
usaha yang ada Menggambarkan kebutuhan komunitas yang jelas dan tidak ditulisa berdasarkan usaha-usaha sebelumnya Kurang menggambarkan kebutuhan komunitas yang jelas dan tidak ditulis berdasarkan usaha-usaha sebelumnya Tidak menggambar-kan kebutuhan komunitas yang jelas dan tidak ditulisa berdasarkan usaha-usaha sebelumnya Merespon secara spesifik tuntutan dan kebutuhan komunitas untuk perubahan Merespon secara umum tuntutan dan kebutuhan komunitas untuk perubahan Merespon secara umum tuntutan dan kebutuhan komunitas untuk perbaikan
84 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
Nilai
3
2
1
5
4
3
Nilai Review er
Aspek
Tinjauan Pustaka
Metodologi
Indikator
Nilai
Kurang menunjukkan hubungan yang kuat dengan kebutuhan komunitas Tidak menunjukkan hubungan dengan kebutuhan komunitas Tinjauan Pustaka mengulas semua variable penelitian dengan rujukan-rujukan terkini dan menunjukkan adanya kebutuhan proposal penelitian yang diusulkan Tinjauan Pustaka mengulas semua variable penelitian dengan rujukan-rujukan terkini Tinjauan Pustaka mengulas semua variable penelitian Tinjauan Pustaka memuat mengulas variable penelitian. Melampirkan Tinjauan Pustaka Menunjukkan desain penelitian yang detail
2
Nilai Review er
1
5
4
3
2
1 5
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 85
Aspek
Knowledge Translation
Indikator
dan logis melalui perencanaan yang menyertakan laporan dari komunitas mitra dengan memegang prinsip kerahasiaan Menunjukkan desain penelitian secara umum melalui perencanaan yang cukup dan menjaga kerahasiaan laporan komunitas Menunjukkan desain penelitian secara umum melalui peren-canaan yang cukup Desain penelitian dibuat kurang detail dan tidak memperhatikan kerahasiaan komunitas Desain penelitian dibuat tidak detail dan tidak memperhatikan kerahasiaan komunitas Komunitas terlibat dalam semua proses penelitian; penyusu-nan proposal, proses penelitian, penyusu-nan laporan dan diseminasi/tindakan
86 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
Nilai
4
3
2
1
5
Nilai Review er
Aspek
Indikator
Tim Peneliti dan Keahlian
lanjutan Komunitas terlibat dalam tiga dari empat proses penelitian; (tiga dari menyusunan proposal, proses penelitian, penyusu-nan laporan dan diseminasi/ tindakan lanjutan) Komunitas terlibat dalam dua proses penelitian; (dua dari menyusunan proposal, proses penelitian, penyusu-nan laporan dan diseminasi/tindakan lanjutan) Komunitas terlibat dalam satu proses penelitian; (salah satu dari menyusunan proposal, proses penelitian, penyusu-nan laporan dan diseminasi/tindakan lanjutan) Komunitas tidak terlibat dalam proses penelitian. Semua CV peneliti berisi identitas yang lengkap
Nilai
Nilai Review er
4
3
2
1 3
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 87
Aspek
(CV)
Komunitas dan macam keterlibatan nya
Indikator
Nilai
CV semua peneliti dilampirkan Hanya CV sebagian peneliti yang dilampirkan Komunitas terlibat dalam proses awal (penyusunan proposal), proses pengumpulan data, proses analisa, penyusunan kesimpulan dan rekomen-dasi penelitian dan akhir penelitian (diseminasi/tindak lanjut) saja. Komunitas terlibat dalam proses awal (penyusunan proposal), proses pengumpulan data, penyusunan kesim-pulan dan rekomen-dasi penelitian dan akhir penelitian (diseminasi/tindak lanjut) saja. Komunitas terlibat dalam proses awal (penyusunan proposal), penyusu-nan kesimpulan dan
2
88 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
1
5
4
3
Nilai Review er
Aspek
Kemitraan/L oI (Surat Kesepatakan dengan Komunitas Mitra)
Budget
Indikator
rekomendasi peneli-tian dan akhir penelitian (disemina-si/tindak lanjut) saja. Komunitas terlibat dalam proses awal (penyusunan proposal) dan akhir penelitian diseminasi/tindak lanjut) saja. Komunitas terlibat dalam proses awal penelitian saja (penyusunan proposal) Ada kesepakatan dengan komunitas mitra secara tertulis Ada kesepakatan dengan komunitas mitra secara lisan Ada proses penjajakan untuk membuat kesepakatan dengan komunitas mitra Secara detail menggambarkan dan mengakomodir semua kebutuhan yang diperkirakan menyangkut logistik, honor, dan perleng-
Nilai
Nilai Review er
2
1
3
2
1
5
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 89
Aspek
Indikator
kapan serta sumber dana, termasuk penganggaran diseminasi hasil penelitian tingkat komunitas Secara umum menggambarkan dan mengakomodir semua kebutuhan yang diperkirakan menyangkut logistik, honor, dan perlengkapan serta sumber dana, termasuk penganggaran diseminasi hasil penelitian tingkat komunitas Secara umum menggambarkan dan mengakomodir semua kebutuhan serta sumber dana, termasuk penganggaran diseminasi hasil penelitian tingkat komunitas Tidak menggambarkan dan mengakomodir semua kebutuhan yang 90 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
Nilai
4
3
2
Nilai Review er
Aspek
Timeline
Indikator
diperkirakan menyangkut logistik, honor, dan perlengkapan serta sumber dana Tidak menggambarkan semua kebutuhan yang diperkirakan Timeline meliputi; penyusunan proposal bersama komuntias, pelaksanaan penelitian, laporan interim dan sosialisasi kepada komunitas, penyusunan hasil, serta pelaksanaan tindakan yang diusulkan oleh penelitian Timeline meliputi; pelaksanaan penelitian, laporan interim dan sosialisasi kepada komunitas, penyusunan hasil, serta pelaksanaan tindakan yang diusulkan oleh penelitian Timeline meliputi; laporan interim dan sosialisasi kepada komunitas, penyusunan hasil, serta pelaksanaan tindakan yang diusulkan
Nilai
Nilai Review er
1
5
4
3
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 91
Aspek
Indikator
oleh penelitian Timeline meliputi; penyusunan hasil, serta pelaksanaan tindakan yang diusulkan oleh penelitian Timeline tidak menunjukkan kriteria diatas.
Nilai
Nilai Review er
2
1
CATATAN KOREKTOR :
Surabaya, ……….……........ 2015 Mengetahui Ketua Puslitpen LP2M UINSA
Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag.,M.Pd.I NIP. 196301231993031002
92 | Panduan Penilaian Proposal Penelitian
Reviewer
------------------NIP.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 93
BAB IV PEDOMAN TEKNIK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
A. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian 1. Bagian-Bagian Penelitian Secara garis besar laporan penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Penjelasan masing-masing bagian laporan penelitian sebagai berikut: a. Isi Bagian Awal Penelitian Bagian awal penelitian terdiri atas: (1) sampul luar, (2) sampul dalam, (3) abstrak, (4) kata pengantar, (5) daftar isi, (6) daftar tabel, (7) daftar gambar, (8) daftar lampiran, dan (9) daftar lainnya, (10) daftar transliterasi. Unsur-unsur itu diuraikan berikut. 1) Sampul Luar Sampul Luar adalah sampul penelitian yang berada pada bagian depan. Sampul itu berisi judul, kata penelitian, nama dan nomor induk pegawai (nomor induk mahasiswa bagi mahasiswa), lambang UIN Sunan Ampel Surabaya, nama lengkap UIN dan LP2M. Semua huruf dalam kata-kata pada sampul luar ditata simetris dan ditulis dalam huruf kapital. Contoh sampul luar pada Lampiran 1. 2) Sampul Dalam Sampul Dalam adalah halaman sampul yang berada pada bagian dalam. Halaman LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 101
yang selalu berada pada lembar ketiga ini terdiri atas judul, kata penelitian, maksud penulisan penelitian, nama lengkap dan nomor induk pegawai, nama lengkap UIN dan LP2M dan tahun. Contoh sampul pada Lampiran 2. 3) Abstrak Kata Abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf besar, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Abstrak penelitian ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dianjurkan ditulis dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris. Selanjutnya, abstrak penelitian berisi masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, simpulan yang diperoleh, dan saran yang diajukan (jika ada). Teks abstrak yang diketik spasi tunggal tidak lebih dari 250 kata dan tidak lebih dari satu halaman ukuran kertas kuarto. 4) Kata Pengantar Kata Pengantar adalah halaman yang berisi ucapan terima kasih kepada orangorang, lembaga, organi-sasi, dan pihak-pihak yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan penelitian secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena penelitian merupakan karya ilmiah yang bersifat obyektif, sikap merendahkan diri dan meminta maaf kepada pembaca penelitian tidak perlu diungkapkan. Setelah dican-tumkan teks kata pengantar yang ditulis dengan huruf kapital, ucapan puji 102 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
syukur kepada Allah dinyatakan pada kalimat awal paragraf pertama dan diikuti kalimat yang berisi ucapan terima kasih kepada pihak terkait. Kata Penulis dicantumkan pada posisi kanan bawah, tanpa nama terang. 5) Daftar Isi Sebagai gambaran organisasi keseluruhan isi dalam penelitian, dalam daftar isi dicantumkan judul bab, judul subbab, yang disertai nomor halaman sesuai dengan tempat unsur itu dalam naskah. Semua huruf dalam judul bab ditulis huruf kapital, sedangkan judul subbab dan judul anak subbab ditulis huruf kapital pada bagian awal saja. 6) Daftar Tabel Daftar tabel berisi nomor tabel yang ditempatkan pada lajur kiri dan nomor halaman yang ditempatkan pada lajur kanan. Berkenaan dengan itu, judul tabel harus ditulis sesuai dengan judul tabel yang ada dalam naskah penelitian tanpa ada penying-katan baru yang membedakan judul tabel dalam naskah dengan judul tabel dalam daftar tabel. Jika judul tabel terdiri atas dua baris atau lebih, jarak antarbaris satu spasi. Jarak antartabel dalam daftar tabel satu setengah spasi. 7) Daftar Gambar Daftar gambar berisi nomor, judul, dan halaman tempat gambar dalam naskah penelitian. Jika judul gambar lebih dari satu baris, jarak antarbaris satu spasi. Jarak antar judul gambar satu setengah spasi. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 103
Judul gambar yang ditulis dalam daftar gambar harus sama dengan judul gambar dalam naskah penelitian. 8) Daftar Lampiran Daftar lampiran berisi nomor, judul, dan halaman tempat lampiran dalam naskah. Jika judul lampiran lebih dari satu baris, jarak antarbaris satu spasi. Jarak antarjudul lampiran satu setengah spasi. Judul lampiran yang ditulis dalam daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam naskah penelitian. 9) Pedoman Transliterasi Pedoman transliterasi yang digunakan mengacu pada Pedoman Transliterasi Arab Latin sesuai dengan pedoman yang digunakan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya (Isi pedoman transliterasi lihat penjelasan berikutnya). b. Isi Bagian Inti Penelitian Bagian inti penelitian terdiri dari beberapa bab. Sekurang-kurangnya bagian ini terdiri dari: (1) pendahuluan; (2) kajian pustaka/landasan teori; (3) metode penelitian (bisa ditempatkan di bab 1); (4) hasil penelitian; (5) pemba-hasan; (6) penutup. Unsur-unsur itu dijelaskan sebagai berikut. 1) Pendahuluan Dalam pendahuluan diungkap-kan unsur (a) latar belakang masa-lah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) kegunaan penelitian, (e) definisi operasional dan atau penjabaran variabel penelitian, (f) asumsi penelitian/hipotesis pene-litian, (g) sistematika pembahasan. Masing-masing 104 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
unsur tersebut memiliki rincian informasi sebagai berikut. a) Latar Belakang Masalah Dalam bagian ini diuraikan masalah-masalah yang melatar belakangi topik penelitian beserta sebab-sebab timbulnya untuk mengantarkan pembaca kepada masalah penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah disaji-kan secara sistematis sampai diidentifikasikannya suatu masa-lah yang perlu dipecahkan. Garis besar latar belakang masalah berisi tentang dasar pemikiran rasional dan faktual mengapa suatu topik perlu diteliti, yang antara lain berisi tentang : (1) Ungkapan konsep teoritis pendapat para ahli berkait dengan masalah yang diteliti. Ungkapan ini dapat berupa permasalahan untuk diselesai-kan atau juga dapat berupa argumen untuk dibuktikan kebenarannya. (2) Ungkapan kenyataan dan fakta, yang berisi tentang kesenjangan antara teoritis dan praktis. (3) Ungkapan kenyataan atau fakta tersebut dapat berasal dari hasil penelitian, kesimpu-lan dari seminar dan diskusi ilmiah dan laporan media cetak yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. (4) Ungkapan rasional urgensinya masalah tersebut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 105
pemecahan masalah terhadap permasalahan-permasalahan yang dikaji, sehingga hal tersebut memerlukan pengka-jian dan solusi pemecahan. b) Rumusan Masalah Dalam rumusan masalah diungkapkan pertanyaan-pertanya-an yang akan dicarikan jawaban-nya melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rumusan masalah adalah : (1) Rumusan masalah dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya / pernyataan. (2) Rumusan masalah harus rinci, konkrit dan operasional. (3) Tiap poin rumusan masalah tidak boleh berisi lebih dari satu persoalan (4) Rumusan masalah harus dapat memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanya-an yang terkandung dalam rumusan tersebut. c) Tujuan Penelitian Dalam tujuan penelitian diungkapkan sasaran penelitian yang ingin dicapai. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan penelitian adalah sebagai berikut : (1) Rumusan tujuan harus konsisten (sejalan) dengan rumusan masalah penelitian.
106 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
(2) Rumusan tujuan dibuat dengan kalimat pernyataan. (3) Rumusan tujuan jelas, konkrit dan operasional. (4) Rumusan tujuan tidak boleh berisi dua atau lebih pernyataan tujuan. d) Kegunaan Penelitian Dalam kegunaan penelitian diungkapkan aspek pentingnya penelitian dari segi teoritis dan praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu penge-tahuan sesuai dengan disiplin ilmu yang mendasari penelitian. Dalam hal itu, hasil penelitian apakah memperlemah atau memperkuat suatu teori. Namun demikian, tidak semua penelitian memiliki kegunaan teoritis. Dari segi praktis, dinyatakan apakah hasil panelitian berman-faat bagi penerapan suatu ilmu masyarakat atau tidak. Dalam manfaat praktis tersebut, hasil penelitian diharapkan berguna bagi penerapan keilmuan di lapa-ngan secara langsung. Pernyataan yang jelas tentang pentingnya penelitian tersebut akan memper-tegas bahwa rumusan masalah yang dicari jawabannya memang penting dan bermanfaat untuk diteliti. e) Kerangka Teoretik Bagian ini berisi penjelasan teoretis sebagai basis atau kom-parasi analisis dalam melakukan penelitian. Pembahasan ditekan-kan pada penjabaran disiplin keilmuan tertentu LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 107
f)
sesuai dengan bidang penelitian yang akan dilakukan, dan sedapat mungkin mencakup seluruh perkembangan teori keilmuan tersebut sampai perkembangan terbaru yang diungkap secara akumulatif dan didekati secara analitis. Asumsi Penelitian/Hipotesis Pene-litian (jika ada) Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang sesuatu hal yang dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan berpikir dan bertindak dalam penelitian. Asumsi tidak perlu dibuktikan kebenarannya, sehingga peneliti dapat langsung menggunakannya. Dalam penelitian asumsi dibedakan menjadi dua, yaitu: asumsi substantif berkait dengan permasalahan penelitian dan asumsi metodologis berkaitan dengan metodologi penelitian. Dalam kenyataannya, asumsi penelitian memang tidak harus ada dalam penelitian. Jika diper-lukan, hendaknya dipilih asumsi yang benarbenar menjadi landa-san penelitian. Dan dirumuskan secara jelas, singkat dan rasional. Peneliti tidak dibenarkan bila hanya menempatkan bagian asumsi sebagai pajangan atau kelengkapan penelitian tanpa ada kaitannya dengan esensi penelitian yang sesungguhnya. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi dan paling mungkin kebenarannya.
108 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Hipotesis penelitian itu disusun setelah peneliti mengkaji bahan pustaka. Hipotesis penelitian hen-daknya menampakkan pertautan antara dua variabel atau lebih, dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat dan jelas, serta dapat dikaji secara empiris. Hipotesis penelitian tidak selalu dibutuhkan dalam pene-litian, hanya penelitian yang mempertautkan dua variabel atau lebih itulah yang memerlukan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis tidak selalu ada dalam penelitian. g) Definisi Operasional / Penjabaran Variabel Dalam definisi operasional diungkapkan definisi kata-kata atau istilah-istilah kunci yang berkaitan dengan masalah atau variabel penelitian. Dalam hal itu, untuk kata atau istilah yang berkaitan dengan hal khusus atau abstrak, peneliti perlu meng-utamakan definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli. Definisi operasional ini penting dicantumkan untuk menghindari perbedaan pengertian atau kekurang jelasan makna yang ditimbulkannya. Di samping itu, pencantuman definisi operasional juga memungkinkan orang lain untuk menguji dan mengukur hal yang sama. Dalam hal itu, akan lebih jelas bila batasan makna istilah-istilah
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 109
dalam variabel pene-litian disusun secara alfabetis. Dalam ruang lingkup pene-litian diungkapkan aspek variabel yang diteliti, yaitu variabel apa yang menjadi sasaran penelitian, terutama variabel dalam rumusan masalah. Khusus dalam penelitian kuantitaif varibel penelitian perlu dijabarkan dalam bentuk indicator yang menjadi acuan pe-nyusunan instrument penelitian. 2) Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka dijelaskan teoriteori tentang fokus atau obyek penelitian. Untuk itu, teori perlu didasarkan pada kajian pustaka yang dilakukan sedalam dan seakurat mungkin. Berkenaan dengan itu, argumentasi tentang hipotesis yang diajukan juga perlu diungkap. Peneliti bahkan perlu mengintegra-sikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Sementara itu, teori yang dijadikan sebagai dasar penelitian hendaknya relevan dan mutakhir. Artinya, teori yang dikaji hendaknya sesuai dengan masalah yang diteliti. Disamping itu, teori yang dikaji hendaknya dipilih yang paling representatif dengan perkembangnan keilmuan yang bersangkutan. Untuk itu, teori dari sumber primer perlu diutamakan. Teori dari sumber sekunder dapat digunakan sebagai penunjang bila sumber primer benar-benar tidak dapat diperoleh.
110 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Agar kajian teori benar-benar terarah, maka masalah dan variabel yang erat kaitannya dengan peneli-tian, rancangan penelitian dan ins-trumen penelitan terdahulu, populasi yang telah diteliti, dan variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian perlu di identifikasi secara jelas. 3) Metode Penelitian Bagian ini berisi penjelasan metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian, baik untuk penggalian maupun untuk analisis data. Pembahasan ditekankan pada metode yang sesuai dan benar-benar akan digunakan dalam penelitian. Unsur-unsur pokok dalam bagian ini mencakup : (a) bentuk penelitian, (b) sampel dan populasi penelitian (dalam penelitian kualita-tif tidak diperlukan), (c) instrumen penelitian, (d) pengumpulan data, dan (e) analisis data. 4) Hasil Penelitian Dua hal pokok yang diungkap dalam hasil penelitian penelitian, yaitu penyajian data dan pengujian hipotesis. Kedua hal yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut. a) Penyajian Data Materi yang disajikan dalam dalam penyajian data merupakan temuan obyektif yang sesuai dengan variabel penelitian tanpa disertai pendapat peneliti. Dalam pelaporannya, temuan penelitian dapat disajikan dalam bentuk statistik deskriptif, misalnya, distribusi LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 111
frekuensi yang disertai dengan grafik. Berkenaan dengan itu, temuan penelitian perlu disajikan secara singkat dan jelas, tetapi dapat menampilkan makna yang lengkap. Uraian tentang hal-hal faktual dapat diberikan sebagai penjelasan grafik yang disajikan. Jika ada rumus atau perhitungan yang digunakan dalam pemerolehan data, hal itu dapat ditempatkan dalam bagian lampiran. b) Pengujian Hipotesis ( jika ada ) Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berada pada penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan penguji-annya serta penjelasan atas hasil penujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan terhadap hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik. 5) Pembahasan Pembahasan temuan penelitian bertujuan (a) menjawab masalah penelitian, (b) menafsirkan temuan-temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (c) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru. Dalam pada itu, hasil penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian harus secara eksplisit. Sementara 112 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
itu penafsiran yang dilakukan terhadap temuan penelitian harus dilakukan serasional mungkin sesuai dengan logika yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian ke dalam konteks khazanah keilmuan yang luas. Hal terakhir itu dapat dilakukan dengan jalan membandingkan temuan-temu-an penelitian dengan teori dengan temuan empirik lain yang relevan. Khusus dalam memodifikasi teori baru peneliti harus menunjukkan bagaimana penolakan sebagian yang dilakukan. Jika teori yang ada ditolak sepenuhnya oleh peneliti, maka peneliti harus menunjukkan dan memberikan polapola, model-model, dan/atau rumusanrumusan baru yang lebuh akurat. Akurasi pem-berian teori baru harus didukung data yang benar-benar dapat diper-tanggung jawabkan. Catatan: khusus dalam penelitian kualitatif hasil penelitian dan pembahasan dapat dijadikan satu bagian. 6) Penutup Dua hal yang lazim dikemu-kakan dalam bagian penutup adalah kesimpulan dan saran. Akan tetapi, bab ini tidak harus dinyatakan dengan kata penutup. Penggunaan kata penutup atau kesimpulan tergantung pada isi bagian yang diungkapkan di dalamnya. Penggu-naan nama penutup dibenarkan bila isi bagian ini LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 113
berupa kesimpulan dan saran. Jika bagian ini hanya berisi kesimpulan tanpa saran, bagian ini lazim dikatakan dengan kata kesimpulan. Berkenaan dengan itu, hal utama yang harus ditampakkan dalam kesimpulan adalah konsistensi kaitan antara rumusan masalah dan tujuan penelitian kesimpulan yang diperoleh. Dalam hal ini, peneliti dapat menampakkan alur perumu-san kesimpulan secara singkat dan jelas, tetapi tidak boleh menam-pakkan hal-hal baru di luar rumusan masalah yang dibahas. Jika ada penolakan atau penerimaan hipote-sis, peneliti juga dapat menjelas-kannya pada bagian ini sambil menjelaskan mengapa hipotesis itu diterima. Berbeda dengan itu, peneliti tidak boleh memberikan saran di luar pokok masalah yang dibahas. Jika peneliti menemukan masalah baru yang terkait dengan rumusan masa-lah yang ditelitinya, peneliti dapat menjelaskan apa masalah yang dimaksud. Dengan demikian, peneliti lain dapat mengenali masalah baru sebagai masalah yang patut mendapat perhatian lebih lanjut. c. Isi Bagian Akhir Penelitian Bagian akhir penelitian berupa daftar pustaka dan lampiran. Berkenaan dengan daftar pustaka, peneliti berkewajiban mencantumkan seluruh sumber pustaka yang dijadikan sebagai acuan dalam menyusun penelitian. Sumber yang tidak digunakan sebagai acuan dalam 114 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
menyusun penelitian tidak boleh dicantumkan dalam daftar pustaka. Lampiran dalam penelitian berisi: instrumen penelitian, tabel statistik yang digunakan, proses penghitung harga statistik, surat ijin penelitian, dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data sesuai dengan waktunya, dan lain-lain. 2. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan laporan penelitian hampir tidak ada perbe-daan yang berarti dengan sistematika proposal penelitian. Namun bukan berarti sama persis. Umumnya, siste-matika penulisan laporan penelitian lebih komplit sementara proposal penelitian lebih sederhana. Contoh sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut. a. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah: 1) Halaman Sampul 2) Halaman Logo 3) Halaman Judul 4) Lembar Persetujuan dari Kepala LP2M 5) Abstrak 6) Kata Pengantar 7) Daftar Isi 8) Daftar Tabel 9) Daftar Gambar 10) Daftar Lampiran LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 115
11) Daftar Lainnya (jika ada) b. Bagian Inti Bagian ini berisi inti penelitian yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Penelitian Terdahulu F. Kerangka Teoretik G. Hipotesis H. Definisi Operasional dan Penjabaran variabel I. Sistematika Pembahasan BAB II LANDASAN TEORI A. ……………..…………….. B. ……………..…………….. C. ……………..…………….. D. Hipotesis (Jika sudah dican-tumkan pada pendahuluan tidak perlu dicantumkan lagi pada bagian ini)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Variabel, Indikator dan Instrumen Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 116 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. ……………..…………….. B. ……………..…………….. BAB VI PENUTUP A. Simpulan B. Saran c. Bagian Akhir Pada bagian akhir memuat: 1) Daftar Rujukan 2) Lampiran-lampiran 3) Curikulum Vitae Adapun contoh sistematika laporan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: a. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal : 1) Halaman sampul 2) Lembar Logo 3) Halaman Judul 4) Lembar persetujuan 5) Abstrak 6) Kata Pengantar 7) Daftar Isi 8) Daftar Tabel 9) Daftar Gambar 10) Daftar Lampiran 11) Daftar Lainnya b. Bagian Inti Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 117
tiga alternatif format berikut. Alternatif 1 (format tetap 1), alternatif 2 (format tetap 2), dan alternatif 3 (format bebas). Alternatif 1 (Format Tetap 1) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Penelitian Terdahulu F. Kerangka teoritik / Asumsi Penelitian G. Metode Penelitian H. Sistematika Pembahasan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ……………..…………….. B. ……………..…………….. BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran c. Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat: 1) Daftar Rujukan 2) Lampiran-lampiran 3) Riwayat Hidup Dalam pada itu, terkait format contoh sistemtika penulisan laporan penelitian pustaka terbagi atas tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
118 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut: a. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal : 1) Halaman sampul 2) Lembar Logo 3) Halaman Judul 4) Lembar persetujuan 5) Abstrak 6) Kata Pengantar 7) Daftar Isi 8) Daftar Tabel 9) Daftar Gambar 10) Daftar Lampiran 11) Daftar Lainnya b. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Penelitian Terdahulu F. Kerangka teoritik / Asumsi Penelitian G. Metode Penelitian H. Sistematika Pembahasan BAB II dan bab-bab selanjutnya masingmasing berisi gagasan pokok dan diakhiri dengan rangkuman pembahasan dan implikasi. Judul bab disesuaikan dengan materi yang dibahas. BAB terakhir Penutup: A. Simpulan B. Saran LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 119
c.
Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat: 1) Daftar Rujukan 2) Lampiran-lampiran 3) Riwayat Hidup
Selanjutnya, terkait contoh sistematika penulisan laporan penelitian pengembangan terdiri dari dua bagian, yaitu: Bagian I : Memuat kajian analisis pengembangan projek. Ka-jian analitis ini dituangkan dalam 5 bab seperti terli-hat dalam format Bagian I. Bagian II : Memuat produk yang dihasilkan dari kegiatan pengembangan seperti telah dispesifikasi dalam Bagian I. Bagian I dan Bagian II disusun dalam naskah terpisah, sedang-kan penjilidannya dapat disatukan. Format Bagian I a.
Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal : 1) Halaman sampul 2) Lembar Logo 3) Halaman Judul 4) Lembar persetujuan 5) Abstrak 6) Kata Pengantar 7) Daftar Isi 8) Daftar Tabel 9) Daftar Gambar
120 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
10) Daftar Lampiran 11) Daftar Lainnya b. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Pengembangan D. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan E. Pentingnya Pengembangan F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan G. Definisi Istilah H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ……………. .…………….. B. ……………..…………….. BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan B. Prosedur Pengembangan C. Uji Coba Produk 1. Desain uji Coba 2. Subjek Coba 3. Jenis Data 4. Instrumen Pengumpulam Data 5. Teknik Analisa Data BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Penyajian Data Uji Coba B. Analisa Data C. Revisi Poduk BAB V KAJIAN DAN SARAN A. Kajian Produk yang Telah Direvisi
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 121
B. Saran Pemanfataan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih lanjut. c.
Bagian Akhir 1) Daftar Rujukan 2) Lampiran-Lampiran 3) Curikulum Vitae
Format Bagian II Format Bagian II tidak bisa disajikan secara seragam. Formatnya akan tergantung pada produk apa yang dikembangkan, bagaimana spesifikasi-nya, dan bagaimana model serta prosedur pengembangannya. Butirbutir inilah yang secara langsung menentu-kan format Bagian II dari penelitian. Atas dasar ini, maka dalam buku pedoman ini tidak ada ketentuan khusus mengenai bagian II. Peneliti dipersilahkan mengembangkan sendiri sesuai dengan spesifikasi produk yang ingin digarap. CATATAN: Untuk sistematika penelitian PAR dan CBR menyesuaikan dengan jenis penelitian tersebut. Adapun salah satu contoh untuk penelitian PAR dan CBR sebagai berikut: Contoh sistematika PAR: a. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal : 1. Halaman sampul 2. Lembar Logo 3. Halaman Judul 4. Lembar persetujuan 5. Abstrak 122 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
6. Kata Pengantar 7. Daftar Isi 8. Daftar Tabel 9. Daftar Gambar 10. Daftar Lampiran 11. Daftar Lainnya b. Bagian Inti, meliputi: 1. Latar Belakang Program 2. Tujuan, Sasaran dan Perubahan yang Dikehendaki 3. Metode dan Teknik 4. Tahapan Program 5. Hasil yang Diperoleh 6. Monitoring, Evaluasi dan Catatan Refleksi 7. Kendala-kendala yang Dihadapi 8. Rekomendasi 9. Penutup c. Bagian Akhir 1. Daftar Rujukan 2. Lampiran-Lampiran 3. Curikulum Vitae
Contoh sistematikan CBR d. Bagian Awal Hal-hal yang bagian awal : 1. Halaman sampul 2. Lembar Logo 3. Halaman Judul 4. Lembar persetujuan 5. Abstrak 6. Kata Pengantar
termasuk
dalam
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 123
7. Daftar Isi 8. Daftar Tabel 9. Daftar Gambar 10. Daftar Lampiran 11. Daftar Lainnya e. Bagian Inti, meliputi: Bab 1 : Pendahuluan Bab 2 : Landasan Teori dan atau Studi Pustaka (Jika ada) Bab 3: Metode Penelitian Bab 4: Hasil Penelitian Bab 5: Diskusi / Refleksi Bab 6: Kesimpulan dan Rekomendasi f.
B.
Bagian Akhir 1. Daftar Rujukan 2. Lampiran-Lampiran 3. Curikulum Vitae
Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Teknik penulisan laporan penelitian berisi petunjuk yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baku, bentuk tulisan, kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan cara menyingkat. 1. Penggunaan Bahasa Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan tepat serta gaya bahasa yang formal, kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujud-kan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat kalimat dan tidak berbelit-belit dan struktur alinea yang runtut. Kelugasan dan keformalan gaya bahasa dapat diwujudkan dengan meng-gunakan bahasa pasif, kata-kata yang tidak emosional dan tidak berbunga. 124 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Penulisan tanda baca dan huruf mengikuti pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (Keputu-san Mendikbud No. 0543a/U/487, Tanggal 9 Septemeber 1987). Berikut beberapa yang penting. Titik ( . ), koma ( , ), dua titik ( : ), tanda seru ( ! ), tanda tanya ( ? ), dan tanda persen ( % ), diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Tanda petik ( “….” ) dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang diapit. Tanda hubung ( - ), tanda pisah ( - ) dan garis miring ( / ) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Tanda ( = ), lebih besar ( > ), lebih kecil ( < ), tambah ( + ), kurang ( - ), kali ( X ) dan bagi ( : ) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya. Akan tetapi tanda bagi ( : ) yang dapat dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang didahului dan meng-ikutinya. Penggunaan kata pada akhir baris ( - ) disesuaikan dengan suku katanya. 2.
Bentuk Tulisan Karya ilmiah hendaknya ditulis/ diketik menggunakan mesin tulis atau komputer. Bentuk tulisan menggunakan huruf yang baku baik jenis maupun uraiannya (10 huruf dalam I inci), misalnya huruf standard Times New Roman 12 pt. Atau dalam bentuk tulisan Arab Traditional Arabic 20 pt.
3.
Kutipan Ada dua cara merujuk dalam penuli-san karya ilmiah, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dan kutipan yang dikutip di suatu sumber. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 125
a. Kutipan Langsung Kutipan langsung adalah penukilan dengan menggunakan kata dan kalimat yang sama persis seperti dalam sumber yang dikutip. Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip ( “ …..” ) sebagai bagian terpadu dalam teks utama dan nomor halaman harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Jika dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip tunggal. Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dan terpisah dari teks yang mendahuluinya, dimulai setelah ketukan ke lima dari garis tepi setelah kiri dan diketik dengan spasi tunggal, nomor halaman juga harus ditulis. b. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung adalah penukilan gagasan dari sumber rujukan dengan menggunakan kata atau kalimat dari pengutip sendiri. Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama pengarang, bahan kutipan dapat disebut dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. c. Kutipan yang Dikutip dari Suatu Sumber Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber yang lain baik secara langsung atau tidak langsung, dirujuk dengan cara menyebut nama penulis asli dan nama pengutip pertama serta tahun kutipannya.
126 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
4.
Catatan Kaki Yang dimaksud dengan catatan kaki di sini adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusun mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor halaman. Nama buku diberi garis bawah atau huruf miring (italic) atau huruf tebal (bold), halaman disingkat dengan h, bagi yang bertulisan latin dan dengan صbagi yang bertulisan Arab (singkatan dari ) ﺻﻔﺤﺔ Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang tercantum dalam buku karangannya. Pangkat atau gelar seperti : Prof., Dr., SH., K.H., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan. Data buku pada daerah penerbitan (tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit) harus diisi, walaupun data tersebut tidak tercantum dalam sumber rujukan, maka data dari masing-masing unsur dalam daerah penerbitan diganti dengan singkatan “t.t.: t.p., t.th.” Singkatan “t.t” (tanpa tempat terbit) menunjukkan bahwa data tempat terbit tidak ditemukan dalam sumber rujukan, singkatan “t.p” berarti tanpa penerbit, dan singkatan “t.h” berarti tanpa tahun terbit. Sekalipun begitu ada sedikit perbe-daan mengingat sumber-sumber kutipan yang bermacammacam. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 127
a. Dari buku Contoh-contohnya : 1Bey Arifin, Rangkaian Cerita Dalam al-Quran, (Bandung : PT Al-Ma’arif, 1972), cet. Ke-2, jilid 2, h.9. 2 Ajip Rosidi, Sajak Buat Tuhan, dalam Jeram : Tiga Kumpulan Sajak, (Jakarta : PT. Gunung Agung, 1970), cet. Ke-1, jilid 1,h.37 Bila pengarang terdiri dari dua orang maka harus dicantumkan keduanya. 1Ernes w.Burges dan Harvey J. Locks, The Family, (New York: America Book Company, 1970), Vol.2,p.18 Apabila pengarang suatu buku lebih dari dua orang, hanya disebutkan nama pengarangnya yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et.al (diberi garis bawah atau huruf miring atau huruf tebal). Singkatan itu kepanjangan dari et alii (dengan orang lain), dan untuk karya-karya yang berbahasa Arab digunakan istilah واﺧﺮون 10J.S. Colemen, et al., Equality of Educa-tion Opportunity, (Washington D.C.: U.S Government Printing Office, 1966), p.15 Apabila dua buah sumber atau lebih pengarangnya sama, jika ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Di sini digunakan istilah Ibid. Contoh:
128 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1973), cet. Ke-5, Jilid 2, h.2. 2Ibid., h.35 3Harun Nasution, Teologi Islam : Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1972), cet.ke-4, Jilid 1, h.90) 4Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, ibid, h.25 5V.L.Parrington, Main Current in Ameri-can Thought, (New York: An Aerbor Press, 1970), Vol.2,p.10 6Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, ibid. 1Harun
Apabila buku itu berjilid dan yang digunakan lebih dari satu jilid, maka bila ingin menyebut lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan nomor jilidnya. Contoh: 1Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1973), cet.ke-3, Jilid 1, h.50 2Ibid., h.51 3Ibid.,h.75 4Ibid, h. 20 5Hamka, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya, (Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1952), Cet. Ke-4, Jilid 1, h. 25 6 Harun Nasution, Islam Ditinjau, Ibid. h. 23 Kumpulan karangan yang dirang-kum oleh editor, yang dianggap penga-rangnya dan yang dicantumkan dalam catatan kaki adalah nama LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 129
editornya saja. Caranya adalah di belakang nama editor dicantumkan (ed) Contoh: 3Alfian (ed), Segi-segi Sosial Masyarakat Aceh, (Jakarta: LP3ES, 1977), h. 129 Bila dalam sumber yang dikutip tidak tercantum nama pengarangnya, yang dianggap dan dicantumkan sebagai pengarangnya adalah badan, lembaga, perkumpulan, dan sebagainya yang menerbitkannya. Contoh : 5 Pemerintah daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Badan Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah (Bazis), Pokok-pokok pendaya-gunaan Zakat Fitrah Produktif, (Jakarta: 1972), h.20 b. Dari Al-Quran Untuk kutipan ayat atau ayat-ayat al-Quran tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan nomor surat serta nomor ayat telah dituliskan pada akhir ayat yang dikutip. c. Dari terjemahan al-Quran atau Tafsir, Hadist atau terjemahannya Catatan kaki untuk hal-hal ini sama dengan sumber yang berasal dari buku. d. Dari majalah Majalah yang bertuliskan latin maupun Arab pada prinsipnya sama dengan kutipan yang berasal dari buku. Bedanya, kalau majalah, nama judul artikel dituliskan di antara tanda petik rangkap dan nama majalah diberi garis bawah, diikuti volume, koma, nomor, kurug buka, bulan, koma, tahun, kurung tutup, koma, dan nomor halaman. Contoh: 130 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Richard Thomas, Menguak Abad Baru Hijrah di Eropa”, Panji Mayarakat, XII, 314 (Februari, 1981), h. 19 1
e. Dari surat kabar Hanya menuliskan judul tulisan atau rubrik, nama surat kabar (diberi garis bawah), tempat terbit dalam kurung, tanggal, dan tahun terbitnya, da diakhiri dengan nomor halaman. Contoh: 2 Rencana Undang-undang Pendidikan Nasional, Kompas, (Jakarta), 5 Septem-ber 1988, h.4 Kalau kutipan diambil dari suatu artikel dengan nama yang jelas pada suatu surat kabar, catatan kakinya dimulai nama pengarang dan judul artikel diapit tanda petik rangkap. 5 Ridwan Malik, “Pembiayaan Kesehatan di Indonesia”, Kompas (Jakarta: 6 September 1988, h. 4) f.
Dari karangan yang tidak diterbitkan Karangan yang tidak diterbitkan dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi. Cara pengutipannya adalah disebutkan nama pengarangnya, judul karangan yang ditulis di antara tanda petik rangkap, disebutkan skripsi, tesis atau disertasi, kurung buka, nama tempat penyim-panan, kurung tutup, halaman dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan t.d. 6 Surjo Sumarsono, “Saran-saran untuk memperbaiki pendidikan Jasmani”, Tesis Sarjana Pendidikan, (Bandung: Perpustakaan IKIP, 1960), h.20.t.d.
g. Dari wawancara
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 131
Disebutkan wawancara dengan siapa, identitasnya tempat, bentuk wawancara, dan tanggal wawancara. Contohnya : 5 Rahmat Hidayat, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung, wawancara pribadi, Jakarta, 4 Desember 1987 h. Dari Ensiklopedi Disebutkan nama editornya yang dising-kat dengan ed. (diberi garis bawah), nama entrinya dituliskan di antara tanda petik rangkap, nama ensiklopedi dengan garis bawah, nama tempat dan tahun penerbitan, serta nomor halamannya. Contoh: 15 H.A.R.Gibb dan J.H. Kramers, (ed.), “Khamr”, Shorter Enciclopedia of Islam, (Leyden: Brill, 1974), Jilid 3, h.234. i. Dari Internet Artikel dalam Internet: Fontana AJ. 2000. Water Activity’s Role in Food Safety and Quality. Lihat di http://www.decagon.com/appnotes/aw& safety.pdf. Diakses pada 21 Desember 2011 j. Dari CD Jika catatan kaki berasal dari CD, seperti almaktabah al-shamilah, tetapi terdapat sumber asli berupa buku, maka catatan kaki tersebut harus mengutip langsung dari buku aslinya. 5. Daftar Pustaka Semua sumber yang dipakai sebagai rujukan dalam penulisan penelitian supaya dicantumkan dalam daftar pustaka. Dalam daftar pustaka, sumber biasanya diklasifikasikan antara sumber primer dengan sekunder. Sumber primer diletakkan pada bagian pertama, kemudian diikuti dengan 132 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
sumber sekunder. Sumber biasanya juga dipisahkan antara sumber yang dalam bentuk buku, artikel dan pamflet. Pengklasifikasikan seperti ini dilakukan untuk membantu pembaca agar dengan mudah dapat mengecek letak sumber yang dikehendaki, karena telah diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya. Penulisan daftar pustaka harus ditulis atau diklasifikasi secara abjad. Klasifikasi seperti itu berlaku hanya jika jenis sumber yang dipakai dalam penulisan penelitian memang bervariasi. Jika jenis sumber yang dominan adalah buku, sedangkan jumlah artikel atau pamfletnya relatif sedikit, maka tidak perlu dilakukan klasifikasi seperti dalam penjelasan Teknik penulisan daftar pustaka dimulai dengan nama pengarang, judul buku yang dicetak miring, tempat penerbit, nama penerbit, dan diakhiri dengan tahun penerbitan. Nama pengarang diawali dengan nama yang paling belakang dari pengarang yang bersangkutan. Penulisan daftar pustaka diurut berdasarkan huruf pertama dari nama belakang pengarang (jika ada) serta urutan abjad nama pengarang yang berasal dari Arab yang dimulai dengan huruf “al”, misalnya al-Ghazali harus dibalik menjadi Ghazali (al), kemudian diurut berdasarkan abjad G. Jika seorang penulis mempunyai beberapa sumber yang dicantumkan dalam daftar pustaka, maka nama penulisnya hanya dicantumkan pada sumber pertama saja. Sedangkan pada sumber kedua dan seterusnya, nama tersebut diganti dengan tanda yang dibuat sebanyak 9 (sembilan) kali kemudian diikuti titik. Perlu disebutkan bahwa jika sebuah sumber dalam daftar pustaka tertulis lebih dari satu baris, LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 133
maka garis kedua dan seterusnya ditulis masuk empat ketukan dari margin kiri dan jarak antara baris pertama dengan berikutnya lebih sempit dibandingkan dengan jarak antara sumber tersebut dengan sumber yang lain. Jika sumber yang dikutip dalam bentuk artikel, baik yang berasal dari jurnal atau bukti, maka halaman artikel harus dicantumkan mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan sebelumnya ditulis titik dua. Berikut ini penulis sajikan contoh penulisan daftar pustaka: ‘Abduh, Muhammad. Mushkila>t al-Qur’a>n alKari>m wa Tafsi>r Su>rat al-Fa>tih}ah}. Beirut: Maktabah bi al-H}aya>h, 1967. ______, Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m: Juz ‘Amma. Kairo: al-Mat}ba’ah al-Ami>ri>yah, 1968. ______, dan Rashi>d Rid}a>. Tafsi>r al-Mana>r, Vol. 12. Kairo: al-Hay’ah al-Mis}ri>yah li alKita>b, 1972. Arifin, Symasul, “Pertautan Agama dalam Ideologi dan Gerakan Sosial: Pengalaman Hizbut Tahrir Indonesia, Akademika, Vol. 18, No. 2, Maret, 2006. Dhahabi> (al), Muhammad H}usayn. Al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n, Vol. 3. Kairo: Da>r alKutub al-H}adi>thah, 1962 Kholis, Ahmad. “Pergeseran Orientasi Ideologi Keagamaan Kaum Priyai: Studi Konversi Paham Abangan-Santri Masyarakat Muslim Blitar”. Disertasi UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2011. 6. Singkatan-Singkatan Singkatan-singkatan yang dimaksud di atas ada dua macam, yaitu ada yang biasa digunakan 134 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
dalam teks, dan yang khusus digunakan dalam menuliskan catatan kaki. 1. Singkatan yang lazim Di dalam teks digunakan singkatan-singkatan yang lazim, baik yang bertuli-san Latin ataupun Arab. Pada umum-nya, dalam tulisan Arab singkatan-singkatan jarang dijumpai, tetapi singkatan-singkatan seperti di bawah ini sering kita jumpai. Contoh : Dalam teks tulisan latin : "mis", untuk misalnya, "dsb." untuk dan sebagainya, "saw" untuk sallallahu’ala, "m" untuk meter, "km" untuk kilo meter, "gr" untuk gram, "kg" untuk kilo gram, "Rp." untuk rupiah, dan sebagainya. 2. Singkatan yang khusus. Yang dimaksud dengan singkatan khusus di sini adalah singkatan yang lazimnya dipakai dalam menuliskan catatan-catatan kaki, karena catatan kaki tidak selalu dituliskan lengkap seperti contoh-contoh di atas, kecuali untuk yang pertama kalinya. Singkatan yang dimaksud misalnya : "ibid" dari ibidum, "et. al." dari et alii, "ed." dari editor. Ada pula singkatan lain yang dapat dipergunakan seperti "np." dari no place, tanpa tempat (tt.), nd. Dari no date, tanpa tahun (tth), n.pb. dari no publiser, tanpa penerbit (tpn), j dari jilid, vol. Dari volume.
C.
Pengetikan Laporan Penelitian
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 135
Tata cara penulisan penelitian terdiri atas: bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran, tabel dan gambar, bahasa dan penulisan nama. 1.
Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. a. Naskah Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gram dan tidak bolak-balik. b. Sampul Sampul dibuat dari kertas Bufalo atau yang sejenis, dan sedapat-dapatnya diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik. Tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul dan contohnya pada lampiran 5. c. Warna sampul Warna sampul sesuai dengan kluster penelitian yang diajukan. d. Ukuran Ukuran naskah ialah 21 cm x 28 cm (ukuran kuarto)
2.
Cara Pengetikan Pada pengetikan disajikan: jenis dan ukuran huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alenia baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke bawah, dan letak simetris. a. Jenis dan ukuran huruf. 1) Naskah diketik dengan huruf Pica (10 huruf dalam 1 inci), atau font Times New Roman 12 dan untuk seluruh naskah memakai jenis huruf yang sama. Untuk penulisan bahasa
136 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
b.
c.
d.
e.
Arab menggunakan font Arabic Traditional 20, jarak 1 spasi. 2) Huruf miring digunakan untuk tujuan tertentu seperti, menulis judul buku, jurnal, majalah, dan lainnya 3) Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam. Bilangan satuan 1) Bilangan satuan diketik dengan ang-ka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya : 10 g bahan, harus ditulis sepuluh g bahan. 2) Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telur 50,5 g. 3) Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya m, g, kg, cal, km2 dan seterusnya Jarak baris Jarak antara dua baris dibuat 2 spasi, kecuali abstrak, kutipan langsung, judul tabel, dan gambar yang lebih dari 1 baris, serta daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi antara baris pertama dan berikutnya. Batas tepi Batas – batas pengertian, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut : Tepi atas : 4 cm Tepi bawah : 3 cm Tepi kiri : 4 cm Tepi kanan : 3 cm Pengisi ruang Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus mulai dari batas tepi kiri sampai batas tepi LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 137
kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang kosong, kecuali kalau akan memulai dengan alinea baru, penamaan tabel, gambar, subjudul, atau hal-hal yang khusus. f. Alinea baru Alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-6 dari batas tepi kiri. g. Permulaan kalimat Bilangan, lambang atau rumus-rumus yang memulai suatu kalimat, harus ditulis dengan huruf, misalnya: sepuluh ekor tikus. h. Judul dan sub judul Tiap bab dalam penelitian, biasanya disusun secara bertingkat dari yang paling besar sampai bagian-bagian yang lebih kecil. Cara membedakan tingkat-tingkat tersebut ialah dengan menggu-nakan kombinasi angka dan huruf, sebagai berikut : 1) Untuk peringkat 1 : judul bab, digunakan angka Romawi Besar dan nama judul ditulis dengan huruf besar dan ditempatkan simetris di tengah halaman. Contoh: I, II, III, dan seterusnya. 2) Untuk peringkat 2 : Sub judul bab ditunjukkan dengan urutan huruf besar, A,B,C,D dan seterusnya, serta ditempatkan pada tepi kiri. 3) Untuk peringkat 3 : Bagian dari peringkat 2 digunakan dengan menggunakan urutan angka Arab, 1,2,3 dan seterusnya. Ketikan dimulai dengan ketukan ke-4 dari tepi kiri. 4) Untuk peringkat ke-4 : bagian yang lebih kecil dari peringkat 3, dengan menggunakan urutan huruf kecil a,b,c,d, dst. Pengetikan dimulai pada ketukan ke-6 dari tepi kiri. 138 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
5) Bila masih dibagi lebih kecil lagi, maka dapat digunakan angka dalam kurung 1), 2), 3) dst., huruf dengan kurung a), b), c) dst., angka di antara kurung (1), (2), (3) dan huruf di antara kurung (a), (b), (c) dst. 6) Letak simetris Selain judul bab, maka judul gambar, judul tabel, judul grafik, dsb. Juga diketik dengan huruf besar semua dan ditempatkan di tengah-tengah halaman (simetris terhadap tepi kiri dan tepi kanan). 3.
Penomoran Pada bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, judul bab, tabel, gambar, dan persamaan. a. Halaman 1) Bagian awal laporan, dimulai dari halaman judul sampai ke abstrak, diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil, ditempatkan pada tengah halaman bawah. 2) Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I) sam-pai halaman terakhir (Bab terakhir), memakai nomor Arab sebagai nomor halaman, dengan jumlah minimal 80 halaman. 3) Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas tepat pada garis tepi kanan, kecuali ada judul bab baru, nomor ditulis pada tengah halaman bagian bawah. b. Judul bab Pada nomor bab baru, digunakan angka romawi besar c. Tabel Tabel diberi nomor sesuai dengan nomor bab, diikuti dengan nomor urut tabel, dan ditulis LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 139
dengan angka Arab. Contoh: Tabel 2.1, artinya 2 adalah nomor bab, sedangkan 1 adalah nomor urut tabel. Tabel yang lembarnya lebih luas bisa dilipat sesuai dengan luas halaman naskah. d. Gambar Gambar diberi nomor sesuai dengan nomor bab, diikuti dengan nomor urut tabel, dan ditulis dengan angka Arab. Contoh: Gambar 3.1, artinya 3 adalah nomor bab, sedangkan 1 adalah nomor urut tabel. Tabel yang lembarnya lebih luas bisa dilipat sesuai dengan luas halaman naskah. e. Persamaan Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, misalnya persamaan regresi, dan lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan ditem-patkan pada bagian akhir persamaan, seperti ; Yang : ao + a1 X1 + a2 X 2 + a3 X3 + a4 X 4 + C (2) 4.
Transliterasi Pedoman transliterasi Arab – Latin ini diambil dari Buku Pedoman Penulisan Makalah, Tesis Dan Disertasi Program Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya (Surabaya: Program Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012), yaitu:
Arab ا ب ت ث
Indonesia ` b t th
Arab ط ظ ع غ
140 | Pedoman Teknik Penulisan Laporan Penelitian
Indonesia t} z} ‘ gh
ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض
j h} kh d dh r z s sh s} d}
ف ق ك ل م ن و ه ء ي
f q k l m n w h ’ y
Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd), maka caranya dengan menuliskan coretan horisontal (macron) di atas huruf, seperti a>. i>, dan u>. (ا, يdan )و. Bunyi hidup dobel (dipthong) Arab ditrans-literasikan dengan menggabung dua huruf “ay” dan “aw, seperti layyinah, lawwa>mah. Kata yang berakhiran ta>’ marbu>t}ah dan berfungsi sebagai s}ifah (modifier) atau mud}a>f ilayh ditransliterasikan dengah “ah”, sedangkan yang berfungsi sebagai mud}a>f ditransliterasikan dengan “at”.
LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya | 141