Pelatihan Kewirausahaan untuk Pemula olahan dengan memperhatikan nilai gizi dan memperpanjang umur simpan atau keawetan produk. Untuk meningkatkan keawetan produk dapat dilakukan dengan cara : (1) Alami seperti pemanasan dan pendinginan, (2) Biologi seperti fermentasi dan peragian dan (3) Penambahan bahan kimia seperti gula pasir, garam dan natrium benzoat. Proses pengasapan juga termasuk pengawetan secara kimia. Komponen kimia asap menambah flavor, dan cita rasa serta mengawetkan bahan.
Pembukaan Pelatihan oleh Kepala Balatrans Pekanbaru Bapak Ir. Sofyan Hanafi, M. Si ( tengah ), Ibu Septi Wahyuningrum, S. Kom ( kiri ) dari Balai Besar Peningkatan Produktivitas Jakarta, dan Bapak Ir. R. Adityawarman ( kanan ) Ka. Sie Penyelenggara dan Kerjasama Balatrans Pekanbaru
P
elatihan Kewirausahaan untuk Pemula merupakan salah satu jenis Layanan Jasa di Bidang Pelatihan Manajemen dan Produktivitas yang diselenggarakan oleh Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP). Pelatihan ini dilaksanakan di UPTP Balai Latihan Transmigrasi Pekanbaru pada tanggal 03 April 2013 s/d 12 April 2013. Tujuannya untuk memotivasi partisipasi masyarakat dalam peningkatan produktivitas. Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam menangani faktor-faktor produksi, tenaga kerja dan modal untuk memproduksi barang atau jasa baru demi memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap dan perilaku untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Wirausaha dalam pelatihan ini berkaitan dengan pangan baik produk maupun jasa. Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan
Hasil pertanian lokal yang berpotensi di Pekanbaru antara lain : buah-buahan, kacang-kacangan, sumber karbohidrat, ikan dan palawija. Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini menerapkan pengawetan produk secara alami dan secara kimia. Produk wirausaha pangan yang dihasilkan adalah abon ikan lele, keripik kulit ikan lele, minuman sari buah nenas pepaya dan stik tahu. 1. Ikan Lele a. Budidaya Budidaya ikan lele sangat cocok di perkotaan. Ikan lele dapat dibudidayakan dengan menggunakan terpal sebagai kolam ikan di pekarangan sempit. Ikan lele segar memiliki pasaran yang baik karena konsumen yang gemar mengkonsumsi ikan air tawar. Harga ikan lele segar di tingkat konsumen sekitar Rp 14.000,-/kg sedangkan di tingkat pengusaha kolam terpal sekitar Rp 11.000,- /kg.
Budidaya Ikan Lele dalam kolam terpal
Keripik Kulit Ikan Lele Kulit ikan lele dimanfaatkan menjadi bahan baku keripik kulit ikan lele. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah produk ikan lele. Mengubah penampilan produk menjadi lebih menarik, akan meningkatkan nilai jual produk. Bahan yang digunakan adalah kulit ikan lele, tepung, bumbu dan rempah-rempah yang kemudian digoreng dalam minyak. Keripik dibungkus dengan menggunakan kemasan plastik. Kematangan dan kerenyahan produk akan menentukan mutu keripik yang dihasilkan sehingga umur simpan produk akan lebih lama.
b. Pengolahan Hasil Abon Ikan Lele Abon ikan lele adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan lele yang diberi bumbu dan santan. Abon diolah dengan cara pemasakan dalam wajan hingga kecoklatan. Setelah itu didinginkan, kemudian dilakukan pengemasan. Penampilan produk akhir yang dihasilkan memiliki tekstur lembut, rasa enak, bau khas abon, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Produk Keripik Kulit Ikan Lele
Ikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi. Untuk meningkatkan konsumsi ikan lele dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan pengolahan menjadi abon ikan.
Produk Abon Ikan Lele
Pengolahan ikan lele segar menjadi produk abon ikan dan keripik kulit ikan sangat menguntungkan. Pengolahan ikan lele segar sebanyak 3 kg akan menghasilkan abon ikan lele 1 kg dan keripik kulit ikan lele ½ kg. Harga abon ikan lele sekitar Rp 140.000,-/kg dan keripik kulit ikan lele sekitar Rp 60.000,-/kg.
2. Nenas dan Pepaya Budidaya Tanaman Nenas Provinsi Riau terkenal sebagai sentra produksi buah nenas. Menurut http://bappeda.pekanbaru.go.id areal pertanian nenas yang sudah ditanami mencapai luas 800 hektar dengan produksi sekitar 9.000 ton / tahun. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani adalah ketika jumlah produksi tidak dapat sepenuhnya ditampung oleh pasar, hal ini tentu saja menyebabkan harga jual menurun drastis. Biasanya, buah nenas akan pecah/membusuk dalam waktu kurang/lebih seminggu setelah panen. Harga buah nenas segar di tingkat petani sekitar Rp 1.000,-/kg dan di tingkat konsumen sekitar Rp 2.000,- / kg
Budidaya Tanaman Pepaya Tanaman pepaya sangat banyak dibudidayakan di daerah tropis dan sub tropis, di daerah basah maupun kering, atau di daerah dataran dan pegunungan. Buah pepaya merupakan buah meja yang bergizi baik. Di tingkat petani harga pepaya Rp 2.000,-/kg sedangkan ditingkat konsumen sekitar Rp 5.000,-/kg.
Budidaya Pepaya
Budidaya Nenas
Buah Pepaya Buah Nenas
a. Pengolahan Hasil Minuman Sari Buah Nenas Pepaya Buah nenas dan pepaya merupakan jenis buah yang bernilai gizi baik dengan harga yang murah. Nenas mengandung serat dan kalium. Nenas berkasiat sebagai obat sembelit, wasir, kurang darah dan salesma. Penyakit kulit seperti gatal-gatal dan kudis dapat diobati dengan diolesi sari buah nenas. Pepaya juga berkasiat sebagai pelancar sistem pencernaan. Dalam pembuatan minuman sari buah nenas, dilakukan penambahan sari buah pepaya agar rasa dan aroma minuman sari buah yang dihasilkan lebih enak dengan warna lebih menarik.
Keawetan minuman sari buah dipengaruhi oleh faktor kebersihan pada saat pengolahan hingga pengemasan. Penambahan rempah-rempah dimaksudkan sebagai anti mikroba sehingga umur simpan produk lebih lama. Penyimpanan minuman sari buah ini sebaiknya dalam penyimpanan berpendingin sehingga rasanya lebih segar. Usaha minuman sari buah-buahan sangat cocok dikembangkan di Provinsi Riau karena daerah ini didominasi cuaca panas. Dengan mengolah 2 kg buah nenas dan 2 kg buah pepaya menghasilkan produk 16 liter minuman sari buah nenas pepaya. Harga minuman sari nenas pepaya di tingkat konsumen sekitar Rp 24.000,- / liter. 3. Stik Tahu Makanan stik tahu termasuk makanan selingan yang bernilai gizi baik. Stik tahu dibuat dari adonan tahu putih, keju, tepung, susu bubuk dan bumbu yang telah dikukus. Sebelum penggorengan, adonan dilumuri dengan tepung terigu, telur dan tepung panir. Bahan baku murah dan mudah diperoleh dengan penampilan produk yang menarik.
Produk Minuman Sari Buah Nenas Pepaya
Pengolahan minuman sari buah nenas pepaya sangat mudah. Pencampuran sari buah nenas dan pepaya dengan perbandingan 1 : 1, ditambah gula pasir dan air rebusan rempah-rempah. Setelah homogen, dipanaskan pada suhu 700C selama 10 menit sambil terus diaduk. Setelah dingin dikemas dalam kemasan cup kemudian di sealer.
Produk Stik Tahu
Tahu merupakan jenis makanan olahan dari kacang kedelai. Harga tahu putih di tingkat konsumen sekitar Rp 500,-/potong. Dengan mengolah tahu putih sebanyak 6 potong akan menghasilkan produk stik tahu 30 potong. Stik tahu sebagai jajanan tradisional memiliki nilai jual Rp 1.000/potong di tingkat konsumen. Pengolahan hasil pertanian pada produk pangan dalam pelatihan ini menggunakan teknologi sederhana. Teknologi yang
digunakan membuat hidup lebih baik, efisien dan mudah, menjaga kelestarian lingkungan, efektif dalam menggunakan modal, dan mendorong usaha skala rumah tangga. Peserta pelatihan sebagai wirausaha pangan pengolahan hasil pertanian diharapkan menggunakan bahan baku lokal, memanfaatkan keterampilan yang ada untuk memproduksi pangan olahan dengan prospek pasaran yang baik demi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Oleh: Naomi Simanihuruk, S.T.P Calon PSM Balatrans Pekanbaru