LAPORAN PENELITIAN
PENGKAJIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) KABUPATEN GUNUNGKIDUL
OLEH : JOKO PURWANTO, M.Pd.
[email protected]
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian Sport Development Index (SDI) di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian
ini merupakan penelitian
pengembangan yang bertujuan untuk
mengembangkan indeks pembangunan olahraga di Kabupaten Gunungkidul. Target pengkajian SDI Kabupaten Gunungkidul tahun 2004 mencakup tiga kecamatan yaitu Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, dan Kecamatan Saptosari.
Yogyakarta, Peneliti,
Agustus 2004
Joko Purwanto, M.Pd.
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul Kata Pengantar ………………………………………………………………….
i
Daftar Isi ………………………………………………………………………..
ii
Daftar Tabel …………………………………………………………………….
iii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………...
v
Abstrak ................................................................................................................
vi
BAB
BAB
I
II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..
1
B. Perumusan Masalah …………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….
6
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………...
6
E. Definisi Operasional
7
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik …………………………………………………
8
1. Sistem Pembangunan Olahraga ……………………………..
8
2. Konsep Pembangunan Olahraga …………………………….
12
3. Pembangunan Olahraga di Indonesia ……………………….. 4. Pembangunan Olahraga di Kabupaten Gunungkidul ………. B. Kerangka Pemikiran …………………………………………… C. Hipotesis ……………………………………………………….. BAB III
METODE PENELITIAN A. Wilayah Generalisasi ………………………………………….. B. Populasi dan Sampel ……………………………………………
C. Desain Penelitian ………………………………………………. D. Instrumen Penelitian …………………………………………… E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………. F. Analisis Data …………………………………………………… BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………………. 1. Kabupaten Gunung Kidul …………………………………… 2. Kecamatan Wonosari …………………………………….…. 3. Kecamatan Karangmojo …………………………………….. 4. Kecamatan Saptosari………………………………………… B. Penghitungan Indeks …………………………………………… 1. Indeks Partisipasi ……………………………………………. 2. Indeks Ruang Terbuka ………………………………………. 3. Indeks Kebugaran …………………………………………… 4. Indeks Sumber Daya Manusia ………………………………. 5. Indeks Pembangunan Olahraga Kabupaten Gunungkidul …... C. Pembahasan …………………………………………………….
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… A. Kesimpulan ……………………………………………………. B. Keterbatasan Penelitian ………………………………………... C. Implikasi Hasil Penelitian ……………………………………… D. Saran-saran ……………………………………………………..
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. Lampiran-lampiran ……………………………………………………………...
PENGKAJIAN SPORT DEVELOPENT INDEX (SDI) KABUPATEN GUNUNGKIDUL Oleh : Joko Purwanto, M.Pd.
[email protected] ABSTRAK Pengembangan SDI didasarkan pada suatu argumentasi bahwa olahraga merupakan hak dan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai upaya meraih kehidupan yang lebih baik. Olahraga memang bukan satu-satunya cara untuk memperbaiki kualitas hidup. Kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu dimensi pokok dari olahraga, sehingga olahraga menjadi prasyarat dasar bagi pilihan-pilihan kebutuhan lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan indeks pembangunan olahraga di Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan adalah survai dan studi dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Kabupaten Gunungkidul yang berusia di atas tujuh tahun yang menempati wilayah pada tiga kecamatan. Sampel yang akan dijadikan obyek penelitian berukuran 90 responden yang dicuplik dengan sistematika sebagai berikut, untuk menentukan wilayah penelitian digunakan multistage random sampling, untuk menentukan responden digunakan cluster random sampling. Sampel ditetapkan di ambil dari tiga kecamatan. Target pengkajian SDI Kabupaten Gunungkidul tahun 2004 mencakup tiga kecamatan yang diambil berdasarkan tingkat kemajuan suatu kecamatan yang diukur dengan peringkat indeks pembangunan manusia (HDI) Kabupaten Gunungkidul yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Berdasarkan Peringkat HDI Kabupaten Gunungkidul maka ditetapkan tiga kecamatan dengan kriteria kecamatan maju, kecamatan menengah dan kecamatan tertinggal. Untuk keperluan pengambilan kecamatan sebagai target penelitian, peneliti tidak menggunakan HDI, karena tidak terdapat data HDI untuk tingkat kecamatan, sehingga penentuan kecamatan didasarkan pada assesibilitas ke ibukota kabupaten. Kabupaten di Gunung kidul diambil Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, dan Kecamatan Saptosari. Selain penentuan target wilayah berdasarkan area penelitian, juga diambil data individual yang diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai kebugaran jasmani. Untuk target individual setiap kecamatan diambil sample dengan ukuran 30 orang terdiri dari 10 subyek anak-anak, 10 subyek remaja dan 10 subyek orang dewasa. Dengan demikian untuk Kabupaten Gunungkidul jumlah subyek penelitian sebesar 90 orang. Data penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan tiga instrumen. Data kebugaran dikumpulkan dengan menggunakan instumen pengukuran kebugaran Multistage Fitness Test (MFT). Data partisipasi dikumpulkan dengan menggunakan angket, data ruang terbuka dan sumber daya manusia (SDM) diperoleh dengan studi dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif dengan ragam analisis frekuensi dan persentase. Dari hasil pengkajian SDI di Kabupaten Gunungkidul dapat disimpulkan bahwa Indeks partisipasi kegiatan olahraga di Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebesar 0,316, Indeks ruang terbuka yang digunakan untuk olahraga di Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebesar
0,438, Indeks Kebugaran jasmani pelaku olahraga di Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebesar 0,33, Indeks sumber daya manusia (Pelatih, instruktur dan guru pendidikan jasmani) di Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebesar 0,007, Indeks pembangunan olahraga di Kabupaten Gunungkidul berada pada kategori rendah (0,246).