PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS V SDN CICINDE UTARA I
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Nur’ Aida Shalihatunisa NIM: 109018300004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
ABSTRAK
Nur’aida Shalihatunisa (109018300004), “Penggunaan Media VCD Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Waktu Siswa Kelas V SDN Cicinde Utara 1 (Quasi Eksperimen)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyyah, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media VCD pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group randomized posttest only. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Instrumen tes yang digunakan yaitu tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan pengukuran waktu berbentuk uraian sebanyak sepuluh soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan media VCD pembelajaran. Secara empiris terlihat bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media VCD pembelajaran lebih unggul daripada siswa yang belajar dengan menggunakan metode konvensional atau ceramah dan penugasan.
Kata kunci: hasil belajar, media VCD pembelajaran
i
ABSTRACT
Nur'aida Shalihatunisa (109018300004), “Penggunaan Media VCD Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Waktu Siswa Kelas V SDN Cicinde Utara 1 (Quasi Eksperimen)”. Skripsi of Madrasah Ibtidaiyyah Education Program, Department of Islamic Education, Faculty of Science and Teaching Tarbiyyah, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. The purpose of this study is to determine the improvement of mathematics learning outcomes of students with learning using VCD media. The method used was a quasi-experimental research design with two groups randomized posttest only. Engineering samples used was cluster random sampling technique. Test instruments used were mathematics achievement test on the subject of commentary in the form of time measurement as many as ten questions. The results showed that an increase math learning outcomes using learning VCD media. Empirically shown that the learning outcomes of students who use the learning VCD media is superior students who are taught using conventional methods or lectures and assignments.
Keywords: learning outcomes, instructional VCD media
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Mengawali
penulisan
ini,
penulis
memuji
kebesaran
Allah
Subhanahuwata’ala sebagai ungkapan rasa syukur atas selesainya penelitian ini. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang banyak menyita waktu dan pemikiran penulis. Skripsi yang berjudul Penggunaan Media VCD Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Cicinde Utara I, pada bagian awal penulisan penulis menyajikan beberapa faktor yang mendorong agar penulis melakukan penelitian ini, dan pada bab II penulis menyajikan landasan teori. Analisa dan pengolahan data di sajikan pada bab III dan bab IV, sedangkan bab V menyajikan kesimpulan dan saran. Peneiltian ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak selayaknya pada kesempatan ini, penulis memanjatkan segenap rasa syukur dan do’a kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, untuk itu penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada: 1) Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph. D, Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2) Bapak Fauzan, M.A, selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3) Dra. Raudah. M.Pd, selaku dosen penasehat akademik program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4) Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis saat melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini.
iii
5) Bapak-Ibu dosen yang telah banyak membantu penulis selama berkuliah di UIN Jakarta. 6) Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dorongan dan motivasi baik moral maupun moril pada penulis saat melakukan studi dan penelitian yang penulis lakukan, berkat do’anyalah penelitian ini dapat terselesaikan. 7) Suamiku tercinta yang telah memberikan do’a dan dukungan agar penulisan ini dapat terselesaikan. 8) Rekan-rekan seperjuangan, sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu dengan tulus membantu penulis dalam segala hal termasuk menyelesaikan penulisan ini. 9) Kepala Sekolah, Guru-guru serta Siswa-siswi SDN Cicinde Utara 1 yang telah memberikan izin dan menerima penulis dengan lapang untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. 10) Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan saru-persatu.
Demikian hasil penelitian yang dalam pelaksanaannnya telah melibatkan berbagai pihak, semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya, dan pembelajaran matematika khususnya.
Jakarta, 02 April 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK..........................................................................................
i
KATA PENGANTAR ........................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..............................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
5
C. Pembatasan Masalah ..........................................................
5
D. Rumusan Masalah .............................................................
5
E. Tujuan Penelitian ...............................................................
6
F. Manfaat Hasil Penelitian ....................................................
6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ..............................................................
8
1. Karakteristik Pembelajaran Matematika ......................
8
2. Media Pembelajaran ....................................................
8
3. VCD Pembelajaran ......................................................
10
4. Desain Pembelajaran dengan Menggunakan VCD .......
14
5. Hasil Belajar ...............................................................
15
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ..........................................
19
C. Kerangka Berpikir ............................................................
20
D. Hipotesis Penelitian ..........................................................
21
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................
22
1) Tempat Penelitian ..................................................
22
2) Waktu Penelitian ....................................................
22
B. Populasi dan Sampel ....................................................
22
C. Desain Penelitian .........................................................
23
D. Variabel Penelitian .......................................................
24
E. Instrumen Penelitian ....................................................
24
1. Uji Validitas ...........................................................
26
2. Uji Reliabilitas .......................................................
27
3. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ..........................
28
4. Uji Daya Pembeda .................................................
29
F. Teknik Analisis Data....................................................
30
1. Uji Prasyarat Analisis ...............................................
30
a) Uji Normalitas ..................................................
30
b) Uji Homogenitas ...............................................
32
c) Pengujian Hipotesis ..........................................
33
d) Hipotesis Statistik .............................................
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ................................................................
36
B. Hasil Data Tes ................................................................
37
C. Hasil Analisis Data Tes ...................................................
40
D. Pembahasan ...................................................................
43
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................
48
B. Saran ............................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
49
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................
52-102
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Desain Penelitian Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Materi Pengukuran Waktu Tabel 3.3 : Kriteria Pemberian Skor Dengan Menggunakan Rubrik Tabel 3.4 : Reliabilitas Soal Tabel 3.5 : Hasil perhitungan Uji Reliabilitas Tabel 3.6 : Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Tabel 3.7 : Interpretasi Indeks Daya Pembeda Tabel 4.1 : Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Tabel 4.2 : Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol Tabel 4.3 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.4 : Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors Tabel 4.5 : Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tabel 4.6 : Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen Lampiran 2 : RPP Kelas Kontrol Lampiran 3 : Tugas-tugas Setiap Pertemuan Lampiran 4 : Jawaban Tugas Setiap Pertemuan Lampiran 5 : Kisi-kisi Intrumen Lampiran 6 : Instrumen Tes Lampiran 7 : Kunci Jawaban Instrumen Tes Lampiran 8 : Kriteria Pemberian Skor Dengan Menggunakan Rubrik Lampiran 9 : Lembar Penilaian Observasi Lampiran 10 : Nilai Posttest Kelas Eksperimen Lampiran 11 : Nilai Posttest Kelas Kontrol Lampiran 12 : Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelas Eksperimen Lampiran 14 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelas Kontrol Lampiran 15 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Kelas Eksperimen Lampiran 16 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Kelas Kontrol Lampiran 17 : Daftar Distribusi Nilai Kelas Kesperimen Lampiran 18 : Daftar Distribusi Nilai Kelas Kontrol
viii
Lampiran 19 : Rekapitukasi perhitungan Normalitas Menggunakan Uji Lilifors kelas Eksperimen Lampiran 20 : Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan Hasil Posttest Kelas Eksperimen Lampiran 21 : Rekapitukasi perhitungan Normalitas Menggunakan Uji Lilifors kelas Kontrol Lampiran 22 : Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan Hasil Posttest Kelas Kontrol Lampiran 23 : Uji Homogenitas Lampiran 24 : Uji Hipotesis
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Dengan pendidikan, manusia sebagai subyek yang dididik, dibina dan dikembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya. Hal ini dilakukan untuk membentuk subyek-subyek pembangunan yang berkualitas, seperti yang dipaparkan dibawah ini: Pendidian nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Pendidikan dalam arti lain adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.2 Untuk memenuhi tujuan pendidikan tersebut maka diselenggarakan rangkaian kependidikan, secara terencana, terarah dan sistematis melalui pendidikan formal di sekolah. Di sekolah, siswa harus menguasai seluruh bidang studi yang dipelajari, salah satunya adalah matematika, karena matematika mempunyai peranan penting bagi kehidupan sehari-hari serta bagi pelajaran lainnya. Pengertian tersebut di atas diperkuat oleh pemaparan Tara Salvia, Angie Siti Anggari, ia mengungkapkan dalam setiap periode kehidupan manusia tak lepas dari matematika, “tanpa disadari matematika menjadi bagian dalam kehidupan anak yang dibutuhkan kapan dan dimana saja sehingga menjadi hal yang sangat penting”,3
1
Departemen Pendidikan Nasional, UU RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7 2 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 19 3 Uno Hamzah, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 120
1
2
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk tingkat SD, yaitu salah satu pengetahuan manusia yang paling bermanfaat dalam kehidupan. Hampir setiap bagian dari hidup kita mengandung matematika sehingga anak-anak membutuhkan pengalaman yang tepat untuk bisa menghargai kenyataan bahwa matematika adalah penting untuk masa depan mereka. Matematika sendiri pada dasarnya mengajarkan logika berfikir berdasarkan akal dan nalar. Namun, sifat umum matematika itu abstrak dan tidak nyata karena terdiri atas simbolsimbol. Jika dilihat dari tujuan umum diberikannya matematika pada pendidikan dasar dan menengah meliputi dua hal, yaitu: 1). Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia selalu berkembang, melalui latihan, bertindak atas dasar pemikiran secara logis rasional, kritis cermat, jujur, efektif dan efisien, 2). Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan Matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.4 Akan tetapi pandangan sebagian orang terhadap matematika sangat rendah. Salah satu yang mengakibatkan rendahnya pendidikan matematika adalah adanya anggapan negatif dari sebagian orang tentang pelajaran matematika, diantaranya matematika adalah pelajaran yang sulit untuk difahami, karena dalam setiap pertemuan siswa diwajibkan untuk menghafal rumus, melakukan proses penghitungan, pelajaran yang sangat abstrak dan tidak memberikan contoh nyata, selain itu, dari sisi pendidiknya pun terkesan galak, serius, tidak menyenangkan dalam menyampaikan pembelajaran sehingga mengakibatkan peserta didik mempunyai perasaan takut, tegang, bosan dan malas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Bahkan disinyalir mutu pendidikan di SD sangat rendah (kemampuan berfikir anak didik rendah dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari) dan guru belum mampu
4
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: UPI, 2001), hal. 56
3
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,5 dengan demikian diperlukan adanya solusi dan pembenahan diri dari praktek pendidikan yang berlangsung sekarang ini untuk bisa memperbaiki hasil belajar yang dicapai oleh siswa, khususnya pada mata pelajaran matematika. Masalah lain yang dihadapi di lingkungan sekolah adalah pendekatan dalam pembelajaran yang masih di dominasi oleh guru, artinya guru adalah satu-satunya orang yang mempunyai tugas untuk mengajar dan menyampaikan informasi kepada anak didiknya. Akibatnya anggapan siswa terhadap guru yaitu guru adalah seseorang yang selalu tahu tentang segala hal. Akan tetapi penyampaian informasi guru kepada siswa kurang memberikan kesan yang menarik, sehingga siswa mengalami kejenuhan pada saat guru menyampaikan informasi. Kurangnya keaktifan siswa disebabkan oleh guru yang hanya bisa mengandalkan metode ceramah dan penugasan saja pada saat proses pembelajaran, penyebab itulah yang membuat siswa hanya bisa melihat dan mendengarkan penyampaian dari guru tanpa mereka mencobanya sendiri. Anggapan tersebut diperkuat dengan adanya anggapan bahwa: 1). Pembelajaran matematika yang selama ini dilaksanakan oleh guru adalah pendekatan konvensional, yaitu ceramah dan penugasan atau mendasar pada “behaviourist” atau “strukturalis”; 2). Pengajaran matematika secara tradisional mengakibatkan siswa hanya bekerja secara prosedural dan memahami matematika mendalam; 3). Pembelajaran matematika yang berorientasi pada psikologi perilaku dan strukturalis yang lebih menekankan pada hafalan dan drill para siswa nantinya; 4). Kebanyakan guru mengajar dengan menggunakan buku paket sebagai “resep” mengajar matematika pada setiap materi yang disampaikan; dan 5). Strategi pembelajaran lebih banyak di dominasi oleh upaya untuk menyelesaikan materi pembelajaran dan kurang adanya upaya agar terjadi proses dalam diri siswa untuk mencerna materi secara aktif dan konstruktif.6 Tujuan dari proses pendidikan ini adalah untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan, kemampuan ketrampilan, serta pengembangan diri 5
I Wayan Sukra Warpala “Impelemnasti Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Dalam Pengajaran IPA di Sekolah Dasar Dengan Menggunakan LKS Berbasis Masalah”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja No.3, 2003, hal. 149 6 N. Setyaningsih, Aryanto, dan Rita P Khotimah, “Aplikasi pendekatan model kooperatif dalam Pembelajaran Matematika” dari http://eprints.ums.ac.id/386/011/5. NINING S.pdf, 17 Maret 2012, pkl. 14:32, hal. 35
4
dari peserta didik tersebut, baik dari segi sikap maupun pemahaman akan nilainilai untuk menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.7 Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa peran seorang pendidik adalah sebagai tokoh utama yang
mengajarkan
(mentransfer
ilmu
pengetahuan)
dan
mendidik
(menanamkan akhlak baik yang harus dicontoh oleh siswa) sebagai bekal kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Pada dasarnya manusia terlahir dengan potensi kecerdasannya masingmasing yang telah di anugrahkan Allah SWT. Tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya itu. Dan dalam proses pembelajaran di sekolah pun guru masih belum bisa menerapkan pembelajaran yang bervariatif untuk disampaikan pada siswa. Seharusnya seorang guru atau pendidik hendaknya mampu memilih dan menggunakan metode, strategi serta media pembelajaran yang menarik sebagai alat bantu untuk mengaktifkan gairah siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Nampaknya, harus ada perubahan paradigma dalam proses belajar mengajar, proses belajar mengajar harus mampu melibatkan siswa secara aktif untuk memahami dan mencoba langsung materi yang dipelajari. Karena siswa bukanlah sebuah kertas putih yang harus diisi dengan coretan-coretan yang hanya dianggap penting saja. Siswa adalah manusia yang harus di didik dan diberi pengajaran oleh gurunya agar kehidupan mereka di masa yang akan datang menjadi jauh lebih baik. Dalam upaya membantu mensukseskan proses belajar mengajar terutama untuk anak Sekolah Dasar (SD), media pembelajaran sangat berperan penting sebagai salah satu alat bantu penyampaian informasi guru kepada siswa. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuuk menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.8
7
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 4 8 Ibid, hal. 7
5
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memberikan judul “Penggunaan Media VCD Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Waktu Siswa Kelas V SDN Cicinde Utara I”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka masalahmasalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1)
Guru belum menggunakan media yang bervariatif.
2)
Proses pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher center).
3)
Hasil belajar siswa masih rendah.
4)
Siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar matematika.
C. Pembatasan Masalah Mengingat masih luasnya masalah, dalam penelitian ini hanya dibatasi: 1)
Media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah VCD (Video Compact Disk).
2)
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dibatasi pada hasil belajar aspek kognitif yang diperoleh siswa kelas V semester I SDN Cicinde Utara I pada pokok bahasan Pengukuran waktu.
3)
Pengukuran waktu yang dimaksud adalah materi pelajaran yang terdapat di Sekolah Dasar.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah penelitiannya yaitu “apakah hasil belajar siswa yang menggunakan VCD pembelajaran lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?”
6
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah, penulis menentukan tujuan dari penelitian
ini
pembelajarannya
adalah “untuk dengan
VCD
mengetahui lebih
hasil
baik
belajar
daripada
siswa
yang
siswa
yang
pembelajarannnya secara konvensional”.
F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini penulis paparkan dalam kalimat d ibawah ini: a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberik informasi pada pembaca tentang pentingnya media pembelajaran dalam matematika sebagai alat bantu yang tepat dan menarik untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD). b. Manfaat Praktis 1)
Bagi Guru: Memberikan masukan kepada guru-guru di sekolah yang diteliti khususnya dan guru-guru di sekolah lain umumnya untuk dapat memanfaatkan alat bantu atau media pembelajaran sebagai bahan penyampaian informasi yang menarik kepada siswa.
2)
Bagi Siswa: Dengan menggunakan media yang menarik dan bervariasi siswa akan merasa lebih termotivasi untuk mempelajari atau mencoba lebih jauh materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru, terutama untuk siswa-siswi yang berkesulitan dalam menerima pembelajaran.
3)
Bagi Sekolah: Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran serta meningkatkan mutu pendidikan sekolah dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.
7
4)
Bagi Peneliti Sebagai bahan kajian tentang penerapan media pembelajaran dan manfaatnya secara langsung dalam menuntaskan belajar matematika dengan menarik, efektif dan efisien.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik Teori yang akan dibahas pada bab 2 ini terkait dari beberapa hal, diantaranya adalah mengenai karakteristik pembelajaran matematika, media pembelajaran, VCD pembelajaran, dan hasil belajar, berikut pembahasannya:
1. Karakteristik Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika di sekolah, tidak bisa terlepas dari sifatsifat matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang diajarkan. Oleh karena itu pembaca harus mengetahui karakteristik apa sajakah yang ada dalam pembelajaran matematika di sekolah1: 1) Pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap) Penyajian bahan ajar diberikan secara bertahap, yaitu mulai dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak. 2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam materi.
2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media dan Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang mempunyai arti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media disebut wasail bentuk jama’ dari wasilah yang berarti “tengah”. Kata “tengah” tersebut berarti berada diantara dua sisi, yaitu antara pengantar atau pemberi informasi dan penerima informasi2, jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah alat yang dapat digunakan sebagai alat 1
Erman Suherman, dkk, Model Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: UPI, 2003), Edisi Revisi, h. 67 2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h. 6
8
9
komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima, dalam penelitian ini yang dimaksud dengan sumber adalah guru dan penerima adalah murid, jadi guru memberikan sebuah informasi kepada murid melalui bantuan media. Menurut
Fontana
pembelajaran
adalah
upaya
penataan
lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.3 Sedangkan secara umum pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa, yang memusatkan pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan “apa yang dipelajari siswa”.4 Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah interaksi yang dilakukan guru dengan siswa, dimana proses yang dilakukan adalah secara sengaja untuk memberikan informasi dan memberikan contoh yang baik dari guru kepada siswa agar siswa mempunyai banyak pengetahuan, kertampilan serta moral yang baik di lingkungan masyarakat. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.5 Jadi media pembelajaran dapat di artikan sebagai alat yang dapat berfungsi untuk menayangkan beberapa materi pembelajaran untuk menarik perhatian siswa, akan tetapi tidak menggantikan peran guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Fungsi Media Pembelajaran Secara umum media pembelajaran mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:6
3
Suherman, Op. Cit, h. 7 Uno, Hamzah. Perencanaan pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 2 5 Ibid, hal. 7 6 Arief Sadiman, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 17 4
10
(1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera (3) Mengatasi sikap pasif anak didik, seperti: a. Menimbulkan gairah belajar. b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut minat dan kemampuannya. Sedangkan menurut Levie dan Lentz media pembelajaran visual mempunyai 4 fungsi, diantaranya7: a. Fungsi
atensi
yaitu
mengarahkan
perhatian
siswa
untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran disertai teks. b. Fungsi afektif yaitu untuk menggugah emosi dan sikap siswa. c. Fungsi kognitif yaitu untuk membantu siswa agar lebih memahami dan mengingat informasi atau materi pelajaran yang terlihat di dalam gambar. d. Fungsi kompensatoris dapat membantu siswa untuk memahami teks agar mereka mampu mengingat kembali pelajaran sebelumnya terutama pada siswa yang berkesulitan membaca.
3. VCD Pembelajaran a. Pengertian VCD Pembelajaran Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula jenis-jenis media pembelajaran yang lebih menarik dan dapat digunakan baik di rumah maupun di sekolah, salah satu media pembelajarannya adalah VCD (Video Compact Disk).VCD adalah sarana
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 16
11
menyimpan dan mencari kembali gambar.8 VCD termasuk media audio visual, yang mampu menampilkan gerak, dapat menyajikan gambar hidup disertai suara sehingga mampu mengaktifkan alat indera manusia, seperti mata dan telinga pada saat proses pembelajaran berlangsung, selain itu materi yang ditampilkan dalam VCD akan menarik dan tidak membosankan. Di dalam sebuah VCD berisi pesan atau informasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud sebagai alat penyampaian pesan atau informasi pembelajaran dari sumber (guru atau sumber lain) kepada penerima pesan (peserta didik).9 VCD (Video Compact Disk) dapat digunakan sebagai bahan alternatif pemilihan media pembelajaran matematika yang cukup mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan pada zaman sekarang media tersebut tidak hanya dapat digunakan di sekolah saja, akan tetapi juga dapat digunakan dirumah karena VCD sudah merupakan barang yang harganya sangat terjangkau. Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa VCD pembelajaran adalah sebuah alat yang dapat menayangkan berbagai macam materi pembelajaran yang dipelajari di sekolah, dalam hal ini adalah tingkat sekolah dasar (SD). VCD pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat peraga dimana didalamnya terdapat berbagai macam materi yang dipelajari di tingkat sekolah dasar (SD). Akan tetapi tidak semua materi diputar dalam penelitian ini, hanya dibatasi pada materi pengukuran waktu. VCD yang diputar hanya dibatasi pada bagaimana cara atau langkah-langkah dalam membaca, menulis, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, setelah penayangan langkahlangkah tersebut selesai, penayangan selanjutnya adalah pemberian tugas yang harus dikerjakan siswa, sehingga pada saat media ditayangkan siswa tidak hanya diam memperhatikan materi pembelajaran akan tetapi 8
Yudhi, Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru,(Jakarta: Gaung Persada Press, 2010) h. 137 9 http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2237164pengertian-media-vcd-vidio-compact/(17 Maret 3013, pkl. 15.30)
12
siswa juga berusaha mencari jawaban untuk menjawab soal yang sedang ditayangkan. b. Karakteristik VCD Sebagai Sumber dan Media Pmbelajaran 1) Sebagai alat penyampai informasi materi pembelajaran 2) Membantu dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran 3) Dapat menayangkan materi secara nyata 4) Dapat Menarik perhatian siswa c. Landasan Teori Belajar Aktif Teori kontruktivisme adalah dasar dari prinsip belajar yang melibatkan partisipasi anak belajar aktif. Menurut Piaget, seorang anak belajar melalui pengalaman konkrit dengan cara merefleksikan pengalamannya. Ketika menemukan pengalaman baru anak akan menyesuaikannya dengan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya melalui proses asimilasi dan akomodasi. Karakteristik perkembangan berpikir anak berbeda-beda menurut tahapan usianya, dan tahapan ini berimplikasi pada perbedaan cara belajar anak dan cara mengajar guru. Oleh karena itu kurikulum dirancang sesuai dengan apa yang telah diketahui anak sebelumnya secara konkrit sehingga anak mampu melakukannya, dan selanjutnya secara bertahap anak diperkenalkan pada konsep dan kompetensi baru. Teori kontruktivisme ini pada dasarnya mengajarkan anak “bagaimana belajar yang efektif”. Beberapa teori yang mendukung tentang pentingnya prinsip belajar secara aktif, antara lain:10 1) Menurut teori brain-based-learning (belajar berdasarkan ranah otak) yaitu siswa belajar melalui pengalaman konkrit. 2) Anak-anak akan terangsang untuk melakukan sesuatu apabila diberi kegiatan yang menarik dan dapat mengeksplorasi dirinya. 10
Ratna Megawati, dkk, Pendidikan Holistik, (Jakarta, PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, 2008), h. 45
13
3) Siswa
akan
merasa
terdorong
dan
terlibat
dalam
sebuah
pembelajaran apabila diberikan pertanyaan secara langsung oleh gurunya, sehingga menimbulkan sebuah diskusi kecil antara guru dan murid, murid dan murid. 4) Metode diskusi dapat meningkatkan rasa keingintahuan anak sehingga ada motivasi dalam diri anak untuk belajar lebih banyak.
d. Ciri, Kelebihan dan Kelemahan Media VCD Pembelajaran Ciri khas dari media VCD pembelajaran adalah sebagai media yang dapat memperlihatkan contoh-contoh sesuai dengan teori atau pengertian dimana dengan alat ini materi yang disampaikan dapat digambarkan melalui visual atau gambar nyata, pembelajaran visual memberikan tekanan pada pengalaman konkrit atau non verbal dalam proses belajar.11 Seperti yang telah dibahas keberadaan, media VCD juga mempunyai beberapa beberapa karakteristik diantaranya media ini sangat tepat untuk memperlihatkan data-data gambar sesuai teori atau materi namun seperti media pembelajarannya, media VCD juga mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan Media VCD Pembelajaran12: 1) Dapat menarik perhatian untuk periode yang singkat dan dari rangsangan luar lainnya. 2) Rekaman yang sudah ada membuat guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya. 3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diulang-ulang. 4) Keras lemah suara yang ada dapat diatur dan disesuaikan. 5) Dapat disisipkan komentar atau ulasan yang diperlukan jika sekiranya ada materi lain yang perlu disampaikan. 11
: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2237166-karakteristik-media-vcdvideo-compact/#ixzz2JWyqm2cS, (17 Maret 2013, pkl. 15.00) 12 Amir, Hamazah, Sulaiman, Media Audio Visual Untuk Penerangan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985) h. 190
14
Kelemahan dari VCD adalah sebagai berikut: 1) Memerlukan sarana dan prasarana yang cukup. 2) Memrlukan peralatan yang mahal. 3) Dibutuhkan ruangan khusus yang disebut ruang audio visuual/AVA. 4) Penyimpanan VCD tidak ditempat yang lembab. 5) Perlu persiapan alat-alat dengan teliti dan tidak terburu-buru agar pelaksanaannya dapat terarah dan mantap.
4. Desain pembelajaran dengan menggunakan VCD: Adapun tahapan-tahapanpembelajaran dengan menggunakan media VCD pembelajaran antara lain: 1. VCD diputar selama 10 menit pertama, dimana pada putaran pertama akan membahas tentang bagaimana cara atau langkahlangkah menulis waktu dalam 24 jam. 2. Setelah 10 menit pertama selesai guru menanyakan pada siswa apakah materi tersebut dapat dimengerti atau tidak, jika dapat dimengerti guru memberikan sebuah pertanyaan tertulis pada siswa terkait materi yang telah ditayangkan, setelah itu guru menunjuk beberapa anak untuk mengerjakan di depan kelas. 3. Jika anak yang ditunjuk tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan guru maka materi yang telah dipelajari 10 menit pertama akan diputar ulang 1 atau 2 kali lagi sampai siswa benarbenar memahami materi tersebut. 4. Setelah
seluruh
siswa
memahami
materi
tersebut
guru
memberikan sebuah pertanyaan tertulis lagi yaitu dalam bentuk penayangan video serta memperhatikan kegiatan yang dilakukan siswa untuk mengetahui apakah jawaban yang siswa diperoleh dari hasil menghitung sendiri atau mencontek dari temannya, sehingga semua siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
15
Dengan menggunakan media audio visual berupa VCD siswa akan merasa tertarik terhadap materi pembelajaran, karena penayangan video yang diberikan sangat menarik perhatian serta memberikan contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga membuat siswa merasa penasaran karena pada akhir penayangan materi terdapat beberapa buah soal yang harus dikerjakan siswa tanpa melihat kembali penayangan video dalam menulis dan membaca satuan waktu dalam 24 jam. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media audio visual VCD adalah sebuah pembelajaran dimana guru tidak berperan aktif dalam memberikan materi ajar, akan tetapi guru menggunakan bantuan media berupa VCD (Video Compact Disk) untuk menyampaikan materi ajarnya. Dalam pembelajaran pengukuran waktu dengan menggunakan media audio visual VCD ini guru banyak memberikan penayangan berupa contoh-contoh yang sesuai dengan kehidupan masing-masing siswa sehingga membuat siswa merasa tertarik terhadap materi pelajarannya, dan menimbulkan hasrat pada siswa untuk mempelajari
lebih
jauh
materi
yang
telah
dimilikinya
yang
mengakibatkan pengalaman belajarnya lebih bermakna dan hasil belajarnya pun dapat meningkat.
5. Hasil Belajar Menurut Sudjana, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.13 Menurut Dimyati, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar mengajar.14 Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, hasil
13 14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya, 2004), h.3 Dimyati dan Mujiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.3
16
belajar adalah prestasi yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai hasil pelajaran yang diberikan pada siswa dalam waktu tertentu.15 Menurut pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Bisa juga disebut kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar, karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik dari hasil yang telah di dapat sebelumnya sehingga akan merubah cara berpikir dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hasil belajar dengan menggunakan media VCD pembelajaran adalah sebuah penilaian akhir guru dalam menguji pengetahuan yang dimiliki siswa setelah mereka diberikan tindakan pembelajaran dengan menggunakan bantuan VCD sehingga materi ajar yang telah ditayangkan dalam sebuah VCD tersebut dapat bermakna untuk menambah pengetahuan siswa dalam mempelajari matematika serta untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran tersebut. Menurut Horward Kingsley yang dikutip oleh Nana Sudjana, hasil belajar terbagi menjadi 3 macam antara lain: ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita.16 Sedangkan menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Abu Ahmadi hasil belajar terbagi ke dalam 5 kategori, antara lain17: a. Ketrampilan intelektual adalah sejumlah kemampuan mulai dari membaca, menghitung, sampai dengan kemampuan memperhitungkan kekuatan sebuah jabatan atau akibat devaluasi.
15
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan dan Teoritis, (Bandung, Rosda Karya: 2000),
16
Sudjana, Op. Cit , h. 42 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia , Cet. 2, 2005), h.
h. 120 17
30.
17
b. Strategi kognitif yaitu kemampuan mengatur cara belajar dan berfikir siswa dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. c. Informasi herbal yaitu kemampuan menyerap pengetahuan, dalam arti informasi dan fakta termasuk kemampuan untuk mencari dan mengolah informasi sendiri. d. Ketrampilan motorik adalah kemampuan yang erat dengan kemampuan fisik, seperti menulis dll. e. Sikap dan nilai, hal ini berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, seperti tingkah laku dilakukan kepada lawan bicara, barang, atau pada suatu kejadian. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan nasional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar terbagi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik18, akan tetapi penelitian ini hanya dibatasi pada ranah kognitif. Ranah kognitif merupakan perubahan tingkah laku pada kemampuan yang dipengaruhi oleh kemampuan berpikir/kemampuan intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yakni: pengetahuan/hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). a. Pengetahuan (knowledge/C1) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (recall) tentang nama, istilah, ide, gejala, rumusrumus tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. b. Pemahaman (comprehasion/C2) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu tersebut diketahui dan diingat, dengan kata lain yaitu kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima. c. Penerapan (application/C3) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit.
18
Ibid, h. 32.
18
d. Analisis (analysis/C4) adalah kemampuan seseorang menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponen sehingga struktur informasi serta hubungan anatara komponen yang satu dengan yang lain menjadi lebih jelas. e. Sintesis
(synthesis/C5)
mengintegrasikan
adalah
bagian-bagian
kemampuan yang
seseorang
terpisah
untuk
menjadi
suatu
seseorang
untuk
keseluruhan yang terpadu. f. Evaluasi
(evaluation/C6)
mempertimbangkan
nilai
adalah suatu
kemampuan pernyataan,
uraian,
pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang diterpakan. Dari ke enam aspek tersebut, yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya pada aspek pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4), ranah kognitif juga merupakan penilaian yang paling banyak digunakan guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai isi pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:19 a) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang untuk belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri. b) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang lebih bagus dari orang lain. c) Hasil belajar yang telah dicapainya bermakna bagi dirinya sendiri, diantaranya adalah ia akan lebih lama mengingat pelajaran yang telah dipelarinya, membentuk perilakunya, juga sebagai alat untuk ia memperoleh ilmu lain yang ditemuinya. d) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komperhensif), yaitu dari ranah kognitif, afektif serta psikomotoriknya mengalami sebuah perubahan yang lebih baik.
19
Sudjana, Op. Cit, h. 56
19
e) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapinya maupun menilai dan mengendalikan proses dan uasaha belajarnya. Hasil belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar pada ranah kognitif aspek pemahaman, penerapan dan analisis. a. Pemahaman yang dimaksud yaitu mampu menuliskan tanda waktu dalam 24 jam dan mampu melakukan pengerjaan hitung tentang waktu. b. Penerapannya yaitu mampu menuliskan kegiatan yang dilakukan sehari-hari dengan menggunakan waktu. c. Analisisnya yaitu mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar pengukuran waktu terjadi melalui memahami dan mengamati materi dengan menggunakan media VCD pembelajaran. B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Umami Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran VCD Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VII MTsN Bantul Kota. Pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara yang menggunakan media pembelajaran (kelas eksperimen) dan yang tidak menggunakan media pembelajaran (kelas kontrol).20 2. Penelitian yang dilakukan oleh Asmadi Muhammad Noer Jurusan Pendidikan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Penelitian dengan judul Peningkatan Proses Belajar Mengajar Kimia Melalui Pemanfaatan VCD di SMA Muhammadiyah Pekanbaru. Pada penelitian tindakan kelas ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan minat (motivasi) dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia.21 20
Siti, Umami, 2009, Pengaruh Media Pembelajaran VCD Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Kelas VII MTsN Bantul Kota, 17 Februari 2013, pkl. 13.00, h. x 21 Asmadi, Muhammad Noer, Peningkatan proses belajar-Mengajar Kimia Melalui Pemanfaatan VCD di SMA Muhammadiyah Pekanbaru, 23 Februari 2013, pkl. 19.00, h. 40
20
3. Penelitian yang dilakukan oleh Cici Karmila. Penelitian dengan judul pengaruh Penggunaan Media VCD Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Usia Kanak-kanak TK Khas Daarut Tauhiid Bandung. Pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ketrampilan berbicara anak.22 4. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Imron Universitas Negri Surabaya. Penelitian dengan judul Pengaruh Metode pembelajaran Media VCD dan Diskusi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sosiologi. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas X SMA Kristen Dharma Mulya Surabaya dapat meningkat setelah diberikan threatmen. Pada siklus pertama hanya memberikan kontribusi yang kecil terhadap kondisi motivasional belajar sosiologi siswa.
Sedangkan pada siklus kedua metode tersebut
berhasil meningkatkan kondisi motivasional siswa. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa dengan penggunaan metode pembelajarn VCD dapat meningkatkan motivasi belajar sosiologi siswa.23
C. Kerangka Berpikir Penelitian ini berasal dari permasalahan yang berada di kelas V SDN Cicinde Utara I. Berdasarkan hasil observasi penulis dalam pembelajaran pengukuran waktu pada umumnya siswa kurang berkonsentrasi dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru, karena guru hanya menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah dan penugasan) dan media buku saja sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, sehingga membuat siswa merasa jenuh, tidak berkonsentrasi dan tidak betah bertahan lama di dalam kelas karna penyampaian guru tidak menarik dan sangat membosankan, akibatnya hasil belajar siswapun tidak maksimal.
22
Cici, Karmila, 2011, Pengaruh Penggunaan Media VCD Pembelajaran Terhadap peningkatan ketrampilan Berbicara Anak Usia Kanak-kanak, 19 Februari 2013, pkl 15.00, h. Abstrack 0 23 Ali, Imron, Pengaruh Metode pembelajaran Media VCD dan Diskusi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sosiologi, 5 Maret 2013, 11.00, h. 1
21
Selain peran guru, yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar adalah model, metode, pendekatan, serta media yang digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Media pembelajaran adalah alat bantu yang berfungsi untuk menggantikan peran guru dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran saat ini banyak dikembangkan oleh guru agar siswa lebih tertarik pada suatu materi yang disampaikan sehingga motivasi dan hasil
belajarnya pun meningkat. Dengan penggunaan media
audio visual VCD ini diharapkan siswa dapat lebih mudah menerima dan mempelajari materi yang disampaikan. Selain itu penggunaan media juga akan mempermudah guru dalam menyampaikan informasi sehingga diharapkan efektivitas belajar mengajar akan meningkat serta tujuan pembelajaran akan tercapai. VCD dapat digunakan
sebagai media untuk menampilkan materi
pembelajaran secara menarik dan interaktif sehingga pembelajaran pengukuran waktu akan dirasakan lebih menarik dan tidak membosankan oleh siswa. Pelaksanaan pembelajaran yang merupakan peristiwa interaksi antara siswa dengan guru dalam suasana yang telah dirancang dan didukung dengan media pembelajaran interaktif diharapkan dapat menghasilkan perubahan pada siswa khususnya pada hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan penilaian sementara tersebut diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa antara yang
menggunakan
media
pembelajaran
VCD
dengan
pembelajaran
konvensional (ceramah dan penugasan).
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan penelitian yang relevan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar siswa yang menggunakan media VCD Pembelajaran lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pengukuran waktu kelas V SDN Cicinde Utara I.”
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1) Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cicinde Utara I. 2) Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2013/2014.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1) Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya.1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V SDN Cicinde Utara I yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 2) Sampel Sampel adalah sebagian atau perwakilan dari populasi dan sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili (representatif).2 Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas dengan teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random)3, dimana satu kelas akan menjadi kelas kontrol adalah kelas VA sebanyak 26 siswa dan satu kelas menjadi kelas eksperimen adalah kelas VB sebanyak 26 siswa.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2010), h.117 2 Ibid, h.118 3 Ibid, h. 120
22
23
C. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen, yaitu sebuah penelitian dimana seorang peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali dari variabel-variabel tertentu. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok pengamatan, yaitu kelompok XE dan kelompok XK. Kelompok XE adalah kelompok dengan perlakuan pemberian materi dengan menggunakan media VCD pembelajaran dan kelompok XK adalah kelompok yang diberi perlakuan pembelajaran konvensional (ceramah dan penugasan) pada materi pengukuran waktu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berbentuk Two Group Randomized Subject Posttest Only. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 2 kelompok kelas, yaitu : 1.
Kelas eksperimen adalah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media VCD pembelajaran.
2.
Kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Tabel 3. 1 Desain Penelitian Kelas
Treatment
Tes
RE
VCD Pembelajaran (XE)
Y
RK
Konvensional (XK)
Y
Keterangan : R
: Pemilihan subjek secara acak
E
: Kelas eksperimen
K
: Kelas kontrol
XE
: Treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen
XK
: Treatment yang dilakukan pada kelas kontrol
Y
: Tes hasil belajar pengukuran waktu yang diberikan kepada kedua kelompok
24
D. Variabel Penelitian Secara teoritis menurut Hatch dan Farhady variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.4 Dalam sebuah penelitian variabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).5 1)
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah Media VCD Pembelajaran sebagai variabel (X).
2)
Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel dependen adalah hasil belajar siswa sebagai variabel (Y).
E. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa tes soal isian dalam bentuk posttest. Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Peneliti juga menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. 1. Menyusun kisi-kisi instrumen Kisi-kisi dibuat sebelum peneliti melakukan tes kepada objek penelitian. Peneliti membuat soal sesuai dengan indikator yang telah dikembangkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar pada materi pengukuran waktu. Soal yang diberikan adalah berupa soal isian yaitu 4 5
Ibid, h.60 Ibid, h. 61
25
sebanyak 10 soal yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Materi Pengukuran Waktu Indikator
No
Jenjang
Soal
Kognitif
Mengubah jam ke menit, menit ke detik, dan
1, 2,
C2
sebaliknya
3, 4
Melakukan kegiatan hitung yang berkaitan dengan
5, 6, 7
C2
8, 9,
C4
waktu Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu
10
2. Observasi Yaitu suatu pengamatan proses pembelajaran pada materi pengukuran waktu.6 Sebelum melakukan penelitian, instrumen yang dibuat haruslah dianalisis, dan analisisnya adalah sebagai berikut:
Analisis Instrumen 1.
Kriteria Penskoran Hasil Belajar Pengukuran Waktu Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data posttest dari kedua kelompok. Data tersebut merupakan skor aktual, yaitu “skor kenyataan (empirik) yang diperoleh siswa”. Agar dapat diinterpretasikan, kemudian skor diubah menjadi nilai. Hal ini dikarenakan skor masih merupakan data mentah sehingga tidak dapat diinterpretasikan jika masih berdiri sendiri. Berdasarkan hal ini, agar data yang diperoleh dapat diinterpretasikan, maka diperlukan nilai. Dalam penelitian ini, nilai dinyatakan dengan skor aktual. Jawaban-jawaban siswa terhadap tipe soal uraian dianalisis dengan berpatokan pada sistem Rubrics. Adapun tentang skor yang digunakan 6
Ibid, h. 203
26
adalah 0, 1, 2, dan 3 dengan kriteria seperti yang dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Pemberian Skor Dengan Menggunakan Rubrics7 Skor
Kriteria
3
Jawaban lengkap dan jelas dengan petunjuk soal disertai argumen yang benar berdasarkan prinsip dan konsep matematika.
2
Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai argumen yang benar.
1
Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti tetapi argumen kurang tepat.
0
Tidak ada jawaban atau menginterpretasikan soal
1) Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.8 Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaiknya instrumen yang valid berarti memiliki validitas rendah.9 Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitasnya adalah sebagai berikut: ∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan:
7
rxy
=
Angka indeks korelasi “r”
n
=
banyaknya peserta tes
∑XY =
Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑X
Jumlah seluruh skor X
=
Fitriah Ulfah. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap kemampuan Komunikasi Matematik. Skripsi FITK-MTK. 2010. hal. 39 8 Sugiyono, Op. Cit, h.211 9 Ibid, h.168
27
∑Y
=
Jumlah seluruh skor Y
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka harus mengetahui hasil perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment pada
= 0,05. Jika hasil perhitungan
maka
soal tersebut valid. Sebaliknya, jika hasil penelitian maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari 10 butir soal yang diuji cobakan diperoleh 6 butir soal yang valid dan 4 butir soal yang tidak valid. Tabel 3.3 Validitas Soal No. Soa 1. l 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
rhitung 0,310716 0,238759 0,272611 0,606471 0,631213 0,363433 0,629094 0,800431 0,823685 0,862434
rtabel 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388
Validitas Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
2) Uji Reliabilitas Tingkat reliabilitas suatu instrumen menunjukkan berapa kali pun data itu diambil akan tetap sama. Reliabilitas juga menunjukkan adanya tingkat keterandalan suatu tes.10 Pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach:11 (
10
)(
)
Punaji, Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan, (Jakarta : Prenada Media Group, 2010), h. 180 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, rineka Cipta, 2010), h.196
28
Dimana : r11
= reliabilitas secara keseluruhan
k
= banyaknya butir soal yang valid = jumlah hasil perkalian antara p dan q = varians total
Tabel 3.4 Reliabilitas Soal r11
Keterangan
< 0,20
Tidak ada reliabilitas
0,21 – 0,40
Reliabilitas rendah
0,41 – 0,70
Reliabilitas sedang
0,71 – 0,90
Reliabilitas tinggi
0,90 – 1,00
Reliabilitas sangat tinggi
1,00
Sempurna
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, diperoleh r11 sebesar 0,692536. Dalam hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas dengan kategori yang tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal instrumen tersebut reliabel. Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Jumlah
Jumlah
Varian Item
Varian Total
3,036923
8,061538
r11 0,692536
3) Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan
29
untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk menghitung indeks kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut :12
Keterangan: = Tingkat kesukaran (Item Facility) FH
= Jumlah jawaban benar kelompok atas
FL
= Jumlah jawaban benar kelompok bawah
Skormaks
= Skor maksimal suatu butir soal
Skormin
= Skor minimal suatu butir soal
N
= Jumlah subjek kelompok atas bawah
Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Interpretasi Mudah 0.70 IF < 1.00 Kesukaran 0.30
IF < 0.70
Sedang
0.00
IF < 0.30
Sukar
4) Uji Daya Pembeda nn Daya pembeda atau tingkat diskriminasi merupakan ciri butir tes yang digunakan untuk menunjukkan adanya perbedaan tingkat kemampuan antara kelompok peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah.13 Adapuan rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:14 =
12
Sri Wahyuni dan Abd. Syukur Ibrahim, Asesmen Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), h. 138. 13 Ibid, h. 135. 14 Ibid, h. 138.
30
Keterangan: = Daya pembeda butir soal (Item Dicriminability) FH
= Jumlah jawaban benar kelompok atas
FL
= Jumlah jawaban benar kelompok bawah
Skormaks
= Skor maksimal suatu butir soal
Skormin
= Skor minimal suatu butir soal
n
= Jumlah subjek kelompok atas bawah
Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda ID > 0.40
Interpretasi Sangat Baik
0.30
ID < 0.39
Baik
0.20
ID < 0.29
Sedang
0.00
ID < 0.19
Direvisi
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua ratarata populasi independen dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk menguji hipotesis. Sedangkan syarat dari uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homogenitas. 1.
Uji Prasyarat Analisis a)
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normalitas data, dalam penelitian ini digunakan uji Liliefors, dengan langkah langkah sebagai berikut :
31
1) Tentukan rumusan hipotesis 2) Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar 3) Hitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus : ̅
Zi = Keterangan : Zi
= Skor baku
Xi
= Skor data
̅ S
= Nilai rata-rata = Simpangan baku
4) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai zi berdasarkan tabel zi sebut saja f(zi) dengan aturan : Jika zi > 0 , maka f(zi) = 0.5 + nilai tabel Jika zi < 0 , maka f(zi) =1 – ( 0.5 + nilai tabel ) Atau dengan microsoft excel dengan fungsi =normsdist, kemudian dilanjutkan dengan kolom dari tiap zi.15 5) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2. Z3, ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi dinyatakan dengan S(zi) maka : = 6) Hitung selisih F(
) dan s(
) kemudian tentukan nilai
mutlaknya 7) Ambil nilai maksimum dari nilai-nilai mutlak selisih tersebut 8) Berikan interpretasi Lhitung dengan membandingkan dengan Ltabel. Ltabel adalah nilai yang diambildari tabel nilai kritis uji liliefors. 9) Tentukan kriteria pengujiannya :
15
Jika Lhitung < Ltabel maka
diterima
Jika Lhitung > Ltabel maka
ditolak
Kadir, Statistika: Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Rosmata Sampurna, 2010) h.109
32
b) Uji Homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus16: F=
=
Dengan: S² =
∑
∑
Kriteria pengujian: Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1) Menentukan hipotesis dalam bentuk H0 : σ = Ha : σ ≠ 2) Membagi data menjadi dua kelompok 3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok 4) Menentukan Fhitung dengan rumus: F=
=
5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 16
Sudjana, “Metode Statistika”, (Bandung: Taristo, 2005), hal. 249-250.
33
Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang tidak homogen. 6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = n-1 dk2 = n-2 7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian memandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
c) Pengujian Hipotesis Setelah
dilakukan
pengujian
prasyarat
analisis
yang
menggunakan uji normalitas dan homogenitas, apabila asumsi normalitas dan homogenitas dipenuhi maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uj-t. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji-t adalah17: t=
̅
̅
√
dengan: Sg = √ Dimana:
17
̅1
= rata-rata skor kelompok eksperimen
̅2
= rata-rata skor kelompok eksperimen
Sg
= varians gabungan
S
= varians kelompok eksperimen
S
= varians kelompok kontrol
n1
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Ibid, hal. 239
34
Langkah-langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis Ho : µ1 ≤ µ2 Ha : µ1
µ2
Keterangan : H0
= hipotesis nihil
Ha
= hipotesis alternative
µ1
= hasil belajar dengan menggunakan media VCD
pembelajaran µ2
= hasil belajar dengan pembelajaran konvensional
b. Menentukan α Taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis Kriterianya : thitung< ttabel, maka H0 diterima thitung > ttabel, maka H0 ditolak. d. Menentukan thitung Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis digunakan rumus: thitung =
̅
̅
√
dengan Sg = √ Keterangan: ̅ 1 = rata-rata skor kelompok eksperimen ̅ 2 = rata-rata skor kelompok kontrol Sg = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol) S² S²
1= 2
varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
35
n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol e. Melakukan pengambilan kesimpulan Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya dinyatakan; thitung < ttabel, maka H0 diterima thitung > ttabel, maka H0 ditolak.
d) Hipotesis Statistik Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut: H0: µ1 ≤ µ2 Ha: µ1 µ2 Keterangan : H0 = rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol (hipotesis nihil) Ha = rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen berbeda dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol (hipotesis alternative) µ1 = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan VCD pembelajaran µ2
= rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan dengan pembelajaran konvensional.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SDN Cicinde Utara 1, Karawang Jawa Barat sebanyak 7 kali pertemuan terhadap dua kelompok siswa di kelas V, yaitu kelas VA sebagai kelas kontrol dan kelas VB sebagai kelas eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52 siswa, 26 siswa kelas kontrol dan 26 siswa kelas eksperimen. Kelas VA sebagai kontrol melakukan pembelajaran Matematika secara konvensional dan kelas VB sebagai kelas eksperimen melakukan pembelajaran Matematika dengan menggunakan media VCD Pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah materi pengukuran waktu, untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok siswa diberikan posttest (tes akhir). Instrumen dalam penelitian ini adalah observasi dan tes berbentuk uraian sebanyak 10 butir soal yang telah melalui proses validasi. Kedua kelas diteliti yaitu kelas VA sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas VB sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan media VCD Pembelajaran, kedua kelas tersebut diberikan tes yang sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi pengukuran waktu dari kedua kelas tersebut. Selama penelitian terdapat hal-hal yang terjadi di kelas eksperimen, antara lain: 1. Pada awal pertemuan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media VCD sehingga masih banyak siswa yang diam dan belum mengerti apa yang dia lihat di dalam video tersebut, akan tetapi pada peretemuan-pertemuan berikutnya siswa lebih aktif dan semangat untuk belajar, sebab dengan menggunakan media VCD dapat menimbulkan keasyikan pada siswa sehingga siswa tidak jenuh selama proses pembelajaran berlangsung.
36
37
2. Pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien seperti yang telah dikemukakan oleh salah satu siswa bahwasanya pembelajaran tersebut bukan seperti belajar matematika yang pada umumnya menyita banyak waktu untuk berfikir, akan tetapi seperti belajar sambil bermain, karena dalam setiap penayangamn video terdapat beberapa permainan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga membuat siswa merasa senang dan tidak bosan di dalam kelas. 3. Setiap siswa berlomba-lomba untuk dapat menyelesaikan tugas dengan cepat dan mendapatkan nilai yang bagus, karena siswa yang sering mendapatkan nilai yang bagus akan sering ditunjuk pula untuk mengerjakan tugas di depan kelas, hal tersebut dapat memotivasi seluruh siswa agar tidak main-main dalam mengerjakan tugasnya, sehingga dalam setiap pertemuan ada kompetisi antara siswa yang membuat pembelajaran semakin seru dan bersemengat. Hal-hal yang yang terjadi di kelas kontrol antara lain yaitu guru lebih mendominasi kelas dan siswa sangat bergantung pada guru, susasana kelas monoton yang menyebabkan siswa kurang bersemangat dan merasa jenuh berlama-lama di dalam kelas, serta memakan waktu lebih lama dibandingkan kelas eksperimen, kelas eksperimen bisa menyelesaikan materi pembelajaran pengukuran waktu selama tujuh kali pertemuan sedangkan kelas kontrol memakan waktu lebih lama yaitu delapan kali pertemuan. Berikut akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir. Data pada penelitian ini adalah data yang terkumpul dari tes yang telah diberikan kepada siswa kelas V SDN Cicinde Utara 1, Karawang, berupa data hasil tes pembelajaran pengukuran waktu setelah pembelajaran (posttest).
B. Hasil Data Tes 1. Deskripsi Posttest Kelompok Eksperimen Berikut ini disajikan tabel mengenai hasil posttest kelompok eksperimen yang dikelompokkan ke dalam rentang nilai yang telah ditepatkan sebagai berikut:
38
Tabel 4.1 Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Nilai
Frekuensi Frek R (%)
50-55
2
7,692308
56-61
4
15,38462
62-67
4
15,38462
68-73
4
15,38462
74-79
2
7,692308
80-85
4
15,38462
86-91
3
11,53846
92-97
3
11,53846
Jumlah
26
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai tertinggi posttest kelompok eksperimen berada pada rentang nilai 92-97 sebanyak 3 siswa atau 11,6 %, dan nilai terendah posttest kelas eksperimen ada pada rentang 50-55 sebanyak 2 siswa atau 7,7 %. Secara visual hasil belajar matematika kelas eksperimen tersebut dapat dilihat pada grafik histogram dan poligon berikut:
Frekuensi
HISTOGRAM DAN POLIGON HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS EKSPERIMEN 5 0 50-5556-6162-6768-7374-7980-8586-9192-97 Interval Nilai
39
2. Deskripsi Posttest Kelompok Kontrol Berikut ini disajikan tabel mengenai hasil posttest kelompok eksperimen yang dikelompokkan ke dalam rentang nilai yang telah ditepatkan sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol Nilai
Frekuensi
Frek R (%)
45-50
7
26,92308
51-56
4
15,38462
57-62
3
11,53846
63-68
4
15,38462
69-74
4
15,38462
75-80
4
15,38462
Jumlah
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai tertinggi posttest kelompok kontrol berada pada rentang nilai 75-80 sebanyak 4 siswa atau 15,4 %, dan nilai terendah posttest kelas kontrol ada pada rentang 45-50 sebanyak 7 siswa atau 26,9 %. Secara visual hasil belajar pengukuran waktu kelas kontrol tersebut dapat dilihat pada grafik histogram dan poligon berikut:
Frekuensi
8 6
HISTOGRAM DAN POLIGON HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS KONTROL
4 2 0 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80 Frekuensi Nilai
40
Berikut disajikan data statistik posttest mengenai kedua kelompok berdasarkan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.3 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Deskripsi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Minimun
50
45
Maximum
95
80
Rata-rata
73,5
60,89
Tabel di atas adalah hasil posttest kedua kelompok penelitian. Pada tabel tersebeut menunjukkan perbedaan yang signifikan, nilai maximum yang diperoleh kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 95 dan 80. Selain itu nilai rata-rata kedua kelompok juga menunjukkan pebedaan yaitu 73,5 untuk kelompok eksperimen dan 60,89 untuk kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.
C. Hasil Analisis Data Tes 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data Setelah data hasil penelitian diperoleh, maka data akan diolah melalui uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilkukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukakan pengujian prasyarat analisis data adalah sebagai berikut: a. Uji Normaliats Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dipakai adalah uji Liliefors. Dari hasil pengujian
41
kelompok eksperimen diperoleh hasil Lhitung = 0,135153617. Dari tabel harga uji kritis Liliefors didapat harga Ltabel untuk n = 26 pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,173759. Sedangkan kelompok kontrol diperoleh hasil Lhitung = 0,104434 dan didapat harga
untuk n = 26
pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,173759. Karena Ltabel pada kedua kelompok kurang dari Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors Kelompok Sampel Lhitung Ltabel
Kesimpulan
Eksperimen
26
0,135153617
0,173759
Terima H0
Kontrol
26
0,104434
0,173759
Terima H0
b. Uji Homogenitas Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan uji-Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel. diukur pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh nilai Fhitung= 1, 44 untuk dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 25, dengan menggunakan microsoft excel melalui fungsi FINV(0,05;25;25) didapat Ftabel= 1,86 berati
lebih kecil dari Ftabel= 1,96, sehingga dengan
demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa berasal dari populasi yang homogen. Perbandingan varians kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
42
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Ftabel Kelas Db Varians Kesimpulan α(0,05) Eksperimen
25
179,28
Kontrol
25
124,73
1,44
1,96
H0 diterima
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria pengujuain yaitu Fhitung ≤ Ftabel.
2. Pengujian Hipotesis Setelah uji prasyarat, maka kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh rata-rata untuk kelas eksperimen ̅ = = 73,5 dengan varians = 179,28 dan kelompok kontrol diperoleh ̅ = 60,89 dengan varians = 124,73. Nilai α yang dipilih adalah 0,05. Pengujian yang digunakan adalah uji satu arah dengan db = 50. Dengan melihat tabel t didapat nilai 2,008559. Kriteria pengujian adalah terima jika < dan terima jika > . Dari hasil analisis data dngan menggunakn statistik uji-t, diperoleh harga = 3,687719. Karena > ( berada di daerah penolakan ) maka ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan media VCD pembelajaran lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
43
Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok
Sampel
Eksperimen
26
Kontrol
26
Kesimpulan 3,687719
2,008559
Tolak
Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan uji-t sebagaimana terlampir pada lampiran 23 perolehan nilai thitung posttest adalah sebesar 3,687719. Bila dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 menunjukkan angka 2,008559, maka hasil thitung posttest lebih besar dibandingkan dengan ttabel. berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yiatu: jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.
D. PEMBAHASAN Dalam penelitian yang menjadi ini kelas eksperimen adalah kelas VB. Di kelas ini diterapkan media pembelajaran dengan menggunakan VCD pembelajaran pada pokok bahasan pengukuran waktu. Sesuai pengamatan penulis selama penelitian, terlihat bahwa penggunaan media VCD pembelajaran merupakan cara atau strategi baru yang dirasakan oleh siswa dalam pembelajaran matematika, karena sebelumnya siswa hanya belajar secara konvensional dan berpusat pada guru. Oleh karena itu siswa merasa senang sebab mempunyai variasi dan pengalaman baru untuk belajar matematika. Strategi
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
VCD
ini
dilaksanakan dengan metode permainan yaitu adanya kompetisi antar siswa, terlihat dengan adanya kompetisi ini siswa antusias untuk memenangkan permainan, hal ini menunjukkan bahwa strategi dengan menggunakan VCD pembelajaran ini dpat memotivasi siswa untuk belajar matematika. Siswa
44
merasa tertantang untuk belajar dan berfikir untuk menyelesaikan tugas dengan cepat. Selain adanya kompetisis antar siswa, terdapat juga pemberian hadiah bagi siswa yang cepat mengerjakan tugas. Pemberian hadia ini juga yang menjadi faktor untuk memotivasi siswa sekaligus sebagai penguatan bagi siswa khususnya siswa yang kurang dalam belajar matematika. Sesuai dengan teori Skinner bahwa kuat atau lemahnya dorongan bagi seseorang melakukan suatu tindakan banyak bergantung pada faktor-faktor yang memperkuat atau meperlemah hasil tindakannya. Dalam proses pembelajaran, penguatan tidak berupa reward tetapi juga penguatan dalam bentuk verbal seperti ucapan selamat atau pujian dan tepuk tangan siswa sebagai bentuk penghargaan bagi siswa terutama untuk anak usia SD. Padea kenyataannya siswa akan merasa senang dan bangga ketika teman-temannya memberikan penghargaan kepadanya, suasa kelaspun terasa lebih rileks dan tidak begitu tegang saat belajar. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas VA. Dikelas ini diterapkan strategi atau cara pembelajaran secara konvensional yaitu metode ceramah dan penugasan pada pokok bahasan pengukuran waktu yang sama dengan kelas VB. Sesuai pengamatan penulis, dalam pembelajaran matematika di kelas kontrol terlihat bahwa guru lebih mendominasi kelas sehingga siswa kurang aktif, merasa jenuh serta pembelajarannya pun monoton. Sebagian besar siswa kurang semangat apalagi jika harus mengerjakan soal-soal latihan, hal ini mengakibatkan pembelajaran kurang menarik dan membosankan. Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media VCD Pembelajaran dan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki nilai hasi belajar yang berbeda. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil posttest siswa kelas eksperimen, dimana nilai tertingginya adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 50,00. Sedangkan di kelompok kontrol dapat terlihat nilai tertingginya adalah 80 dan nilai
45
terendahnya adalah 45. Dengan demikian pemberian perlakuan pembelajaran dengan meggunakan media VCD Pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa karena nilai kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa penggunaan media VCD pembelajaran dapat menjadi pertimbangan untuk para guru dalam mencari variasi strategi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengujian statistik yang cukup signifikan. Berdasarkan teori-teori yang ada dan berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan terbukti bahwa strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang lebih baik. Dari hasil perhitungan hipotesis menggunakan uji-t untuk posttest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh nilai thitung sebesar 3,69 dari tabel berdistribusi “t” untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan 50 diperoleh ttabel sebesar 2,009, maka thitung > ttabel dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar posttest kelompok kontrol dengan hasil belajar posttest kelompok eksperimen. Dengan demikian posttest yang sudah mendapat perlakuan dengan menggunakan media VCD Pembelajaran terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Artinya pada pengujian perhitungan hipotesis menggunakan uji “t” untuk posttest kelas eksperimen dengan kelompok kontrol, hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing kelompok yang menunjukkan perbedaan yang signifikan yaitu 73,5 untuk kelompok eksperimen dan 60,89 untuk kelompok kontrol, sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan pada penelitian ini diterima, artinya penelitian ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: faktor internal siswa,
46
faktor eksternal siswa, dan yang paling penting dalah faktor pendekatan belajar. Pendekatan belajar dapat dipahami keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu.1 Peranan siswa dan guru dalam interaksi belajar mengajar
sangat
ditentukan oleh strategi atau metode belajar mengajar yang diginakan. Dalam proses belajar mengajar yang mengaktifkan siswa, peranan siswa lebih besar, siswa tidak diberi bahan ajar yang sudah jadi atau sudah selesai untuk tinggal menghafal, tetapi diberi persoalan-persoalan yang membutuhkan pencarian, pengamatan, percobaan, analisis sintesis, perbandingan, penilaian dan penyimpulan oleh para siswa sendiri. Dalam strategi belajar mengajar yang demikian, siswa berperan lebih aktif, mereka adalah sebagai subjek yang berinteraksi bukan hanya dengan guru tetapi dengan manusia-manusia sumber yang lain, baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan sesama siswa, dengan buku-buku serta media lainnya.2 Pembelajaran yang dapat membantu guru untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran matematika adalah metode eksperimen. Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pejalaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengani suatu objek, keadaan atau proses seuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.3
1
Muhibbin Syah, sikologi Pendidikan” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 129-136 2 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, “Perencanaan Pengajaran”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 33 3 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, trategi Belajar Mengajar” (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hal. 95
47
Pada pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen siswa akan secara aktif terlibat langsung dalam proses pembelajarannya. Siswa menjadi pusat kegiatan karna siswa akan diikut sertakan pada setiap proses kegiatan, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Penerapan metode eskperimen dalam proses pembelajaran akan memberikan banyak manfaat dan tujuan, diantaranya adalah memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada hanya penjelasan lisan, memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat, menghindari adanya verbalisme karena dalam metode ini setelah anak melihat peragaan, kemudia siswa mencoba sendiri, dan dalam metode ini kadar CBSA-nya cukup tinggi karena setiap siswa dapat terlibat secara langsung.4
E. KETERBATASAN PENELITIAN Beberapa faktor yang sulit untuk dikendalikan penulis dalam membuat penelitian ini antara lain: a. Kondisi siswa yang merasa asing dengan pembelajaran dengan menggunakan media karena tidak terbiasa dengan pembelajaran tersebut. b. Siswa biasanya hanya berpusat pada guru. c. Alokasi waktu yang masih kurang sehingga harus mampu mengatur waktu sebaik mungkin.
4
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, “Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP)” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hal. 129
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan deskripsi data yang disajikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media VCD Pembelajaran di SDN Cicinde Utara 1 mampu meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata posttest kelas kontrol, yaitu 73,5 untuk kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan 60,89 untuk kelas kontrol sebanyak 26 siswa. Dari hasil pengujian hipotesis telah didapat nilai probabilitas uji-t untuk data posttest diperoleh nilai thitung sebesar 3,69, sehingga nilai thitung tersebut lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 2,009, hal itu menunjukkan bahwa thitung > ttabel berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dari penulis yaitu sebaiknya guru menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran Matematika sebagai alternatif pembelajaran agar siswa lebih giat belajar, karena dengan menggunakan media siswa merasa senang dan proses pembelajaran pun tidak membuat jenuh.
48
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, Cet. 2, 2005) Amir, Hamazah, Sulaiman, Media Audio Visual Untuk Penerangan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985) Arief, Sadiman, Media Pendidikan; Pengertian, Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009)
Pengembangan,
dan
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2010) Asmadi, Muhammad Noer, Peningkatan proses belajar-Mengajar Kimia Melalui Pemanfaatan VCD di SMA Muhammadiyah Pekanbaru, 23 Februari 2013 Ali, Imron, Pengaruh Metode pembelajaran Media VCD dan Diskusi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sosiologi Burhan Nurgiyantoro, dkk, “ Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial”. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2000) Cici, Karmila, 2011, Pengaruh Penggunaan Media VCD Pembelajaran Terhadap peningkatan ketrampilan Berbicara Anak Usia Kanak-kanak Departemen Pendidikan Nasional, UU RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara, 2003) Dimyati dan Mujiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Erman, Suherman, dkk, Model Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: UPI, Edisi Revisi 2003) Erman, Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: UPI, 2001) Fitriah Ulfah. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap kemampuan Komunikasi Matematik. Skripsi FITK-MTK. 2010 Kadir, Statitiska: Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Rosmata Sampurna, 2010) Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, “Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP)” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993)
49
50
Muhibbin Syah, sikologi Pendidikan” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) Nana, Syaodih, Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) Nana, Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya, 2004) Ngalim, Purwanto, Ilmu Pendidikan dan Teoritis, (Bandung, Rosda Karya: 2000) N. Setyaningsih, Aryanto, dan Rita P Khotimah, “Aplikasi pendekatan model kooperatif dalam Pembelajaran Matematika” dari http://eprints.ums.ac.id/386/011/5. NINING S.pdf Punaji, Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan, (Jakarta : Prenada Media Group, 2010) Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) Ratna, Megawati, dkk, Pendidikan Holistik, (Jakarta, PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, 2008) Siti, Umami, 2009, Pengaruh Media Pembelajaran VCD Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Kelas VII MTsN Bantul Kota Sudjana, “Metode Statistika”, (Bandung: Taristo, 2005) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2010) Sri, Wahyuni dan Abd. Syukur, Ibrahim, Asesmen Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012) Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, rineka Cipta, 2010) Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, trategi Belajar Mengajar” (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996) Uno, Hamzah, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) Uno, Hamzah. Perencanaan pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010)
51
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2237164pengertian-media-vcd-vidio-compact/ http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2237166-karakteristik-mediavcd-video-compact/#ixzz2JWyqm2cS
52
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) EKSPERIMEN
SEKOLAH
: SDN CICINDE UTARA 1
KELAS/SEMESTER
: V/I
MATA PELAJARAN
: MATEMATIKA
PERTEMUAN KE
: 1-6
ALOKASI WAKTU
: 2 x 35 Menit
STANDAR KOMPETENSI
: 2. menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah
KOMPETENSI DASAR
: 2.1 menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam
INDIKATOR
:
Mengenal tanda waktu jam, menit, dan detik (C1)
Membaca tanda waktu dalam 24 jam (C1)
Menulis tanda waktu dalam 24 jam (C2)
Menggunakan tanda waktu dengan notasi 24 jam yang melibatkan keterangan pagi, sore, dan malam (C3)
Mengubah jam ke menit, menit ke detik, dan sebaliknya (C2)
Menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam (C2)
Melakukan kegiatan hitung yang berkaitan dengan waktu (C2)
Menuliskan kegiatan sehari-hari dengan menggunakan satuan waktu (C3)
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu (C4)
TUJUAN PEMBELAJARAN
:
Dengan menggunakan media VCD pembelajaran siswa diharapkan mampu mengenal tanda waktu jam, menit, detik serta membaca tanda waktu dalam 24 jam
53
Dengan menggunakan media VCD pembelajaran siswa diharapkan mampu menulis tanda waktu serta menggunakan tanda waktu pagi, siang, sore, dan malam dengan notasi 24 jam.
Dengan menggunakan media VCD pembelajaran siswa diharapkan mampu mengubah jam ke menit, menit ke detik dan sebaliknya serta menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam.
Dengan menggunakan media VCD pembelajaran siswa diharapkan mampu melakukan kegiatan hitung yang berkaitan dengan waktu
Dengan menggunakan media VCD pembelajaran siswa diharapkan mampu menuliskan kegiatan sehari-hari dengan menggunakan satuan waktu
Dengan menggunakan media VCD pembelajaran siswa diharapkan mampu menyelesaiakn masalah yang berkaitan dengan waktu.
MATERI AJAR
: Pengukuran waktu
MEDIA PEMBELAJARAN
: VCD Pembelajaran
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A.
PENDAHULUAN
Kegiatan Guru: -
Mengucap salam dan berdo’a
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Melakukan apersepsi (memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehar-hari serta mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan)
Kegiatan Siswa: -
Menjawab salam dan berdo’a
-
Memperhatikan guru
-
Menjawab pertanyaan guru
54
Nilai Karakter: -
Religious
-
Rasa ingin tahu
-
Mandiri
B.
KEGIATAN INTI
1)
EKSPLORASI
Kegiatan Guru -
Guru menayangkan sebuah video yang berisikan tentang materi pembelajaran yaitu satuan waktu
-
Guru menanyakan pada siswa apakah tayangan yang telah disaksikan dapat difahami atau tidak? Jika dapat difahami maka guru memberikan treatment selanjutnya yaitu penayangan soal yang berkaitan dengan materi, tetapi jika siswa belum memahami isi materi maka guru mengulang kembali penayangan sebelumnya
Kegiatan Siswa: -
Siswa memperhatikan penayangan video yang diberikan oleh guru
-
Siswa menjawab pertanyaan guru
Nilai Karakter: -
Perhatian
-
Perhatian dan kerjasama
2) ELABORASI Kegiatan Guru: -
Setelah penayangan video
berakhir, guru lalu memberikan sebuah
penayangan lanjutan yang berisikan beberapa buah soal yang harus dijawab oleh siswa -
Mengamati kegiatan yang dilakukan siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan di depan kelas, serta mengoreksinya bersama-sama
55
Kegiatan Siswa: -
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan langkahlangkah yang telah ditayangkan sebelumnya dalam sebuah video
-
Memperhatikan temannya yang mengerjakan tugas di depan kelas dan mengoreksinya bersama-sama
3) KONFIRMASI Kegiatan Guru: -
Guru menanyakan pada siswa apakah seluruh materi yang telah dipelajari melalui penayangan VCD pembelajan dapat dimengerti atau tidak?
-
Jika materi telah difahami siswa, selanjutnya guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan, yaitu dengan merivew materi pembelajaran
Kegiatan Siswa: -
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
-
Siswa memperhatikan dan berpendapat tentang materi yang telah disampaikan
C.
PENUTUP
Kegiatan Guru: -
Menutup pembelajaran dengan berdo’a menjawab salam dari siswa
Kegiatan Siswa: -
Membaca do’a dan mengucap salam
Nilai Karakter: -
Religius
56
SUMBER BELAJAR
: Lab Matematika Virtual Cara baru Belajar
Matematika dengan Asyik dan Menyenangkan, Buku Matematika Kelas 5 SD dan MI, Buku Sekolah elektronik (BSE), Karya RJ. Soenarjo, h. 71.
57
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KONVENSIONAL
SEKOLAH
: SDN CICINDE UTARA 1
KELAS/SEMESTER
: V/I
MATA PELAJARAN
: MATEMATIKA
PERTEMUAN KE
: 1-6
ALOKASI WAKTU
: 2 x 35 Menit
STANDAR KOMPETENSI
: 2. menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah
KOMPETENSI DASAR
: 2.1 menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam
INDIKATOR
:
Mengenal tanda waktu jam, menit, dan detik (C1)
Membaca tanda waktu dalam 24 jam (C1)
Menulis tanda waktu dalam 24 jam (C2)
Menggunakan tanda waktu dengan notasi 24 jam yang melibatkan keterangan pagi, sore, dan malam (C3)
Mengubah jam ke menit, menit ke detik, dan sebaliknya (C2)
Menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam (C2)
Melakukan kegiatan hitung yang berkaitan dengan waktu (C2)
Menuliskan kegiatan sehari-hari dengan menggunakan satuan waktu (C3)
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu (C4)
TUJUAN PEMBELAJARAN
:
Dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan siswa diharapkan mampu mengenal tanda waktu jam, menit, detik serta membaca tanda waktu dalam 24 jam
58
Dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan siswa diharapkan mampu menulis tanda waktu serta menggunakan tanda waktu pagi, siang, sore, dan malam dengan notasi 24 jam.
Dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan siswa diharapkan mampu mengubah jam ke menit, menit ke detik dan sebaliknya serta menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam.
Dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan siswa diharapkan mampu melakukan kegiatan hitung yang berkaitan dengan waktu
Dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan siswa diharapkan mampu menuliskan kegiatan sehari-hari dengan menggunakan satuan waktu
Dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan siswa diharapkan mampu menyelesaiakn masalah yang berkaitan dengan waktu.
MATERI AJAR
: Pengukuran waktu
METODE PEMBELAJARAN
: Ceramah dan Penugasan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A.
PENDAHULUAN
Kegiatan Guru: -
Mengucap salam dan berdo’a
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Melakukan apersepsi (memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehar-hari serta mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan)
Kegiatan Siswa: -
Menjawab salam dan berdo’a
-
Memperhatikan guru
-
Menjawab pertanyaan guru
59
Nilai Karakter: -
Religious
-
Rasa ingin tahu
-
Mandiri
B.
KEGIATAN INTI
1)
EKSPLORASI
Kegiatan Guru -
Guru menjelaskan bagaimana cara membaca tanda waktu jam, menit, dan detik pada siswa dengan notasi 24 jam
Kegiatan Siswa: -
Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
Nilai Karakter: -
Perhatian
2) ELABORASI Kegiatan Guru: -
Setelah penjelasan berakhir, guru lalu memberikan beberapa buah soal yang harus dijawab oleh siswa
-
Mengamati kegiatan yang dilakukan siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan di depan kelas, serta mengoreksinya bersama-sama
Kegiatan Siswa: -
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan langkahlangkah yang telah diajarkan Memperhatikan temannya yang mengerjakan tugas di depan kelas dan mengoreksinya bersama-sama
60
Nilai Karakter: -
Mandiri
-
Perhatian dan kerjasama
3) KONFIRMASI Kegiatan Guru: -
Guru menanyakan pada siswa apakah seluruh materi yang telah diajarkan dapat dimengerti atau tidak?
-
Jika materi telah difahami siswa, selanjutnya guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan, yaitu dengan merivew materi pembelajaran
Kegiatan Siswa: -
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
-
Siswa meperhatikan dan berpendapat tentang materi yang telah disampaikan
C.
PENUTUP
Kegiatan Guru: -
Menutup pembelajaran dengan berdo’a menjawab salam dari siswa
Kegiatan Siswa: -
Membaca do’a dan mengucap salam
Nilai Karakter: -
Religius
SUMBER BELAJAR
: Lab Matematika Virtual Cara baru Belajar
Matematika dengan Asyik dan Menyenangkan, Buku Matematika Kelas 5 SD dan MI, Buku Sekolah elektronik (BSE), Karya RJ. Soenarjo, h. 71.
61
Lampiran 3 TUGAS-TUGAS SETIAP PERTEMUAN Tugas Pertemuan ke 1 dibaca pukul ... dibaca pukul ... dibaca pukul ... dibaca pukul ...
dibaca pukul ...
Tunjukkan jarum panjang untuk menit dan jarum pendek untuk jam pada gambar dibawah ini. pukul 07.00
pukul 12.05
pukul 19.15
pukul 24.10
pukul 17.30
Tugas Pertemuan ke 2 Isilah tabel di bawah ini dengan keterangan waktu pagi, siang, sore, atau malam! No
1 2
1 ¼ jam yang
Sekarang
1 ¾ jam lagi
2 ½ jam lagi
lalu
pukul
pukul
pukul
06.15
07.30
...
...
09.25
62
Tugas Pertemuan ke 3 Buatlah sebuah jam dan tunjukkan jarum panjang untuk menit dan jarum pendek untuk jam pada gambar dan keterangan dibawah ini, serta berikan keterangan waktu (pagi, siang, malam). 1. Andri bangun pagi pukul 05.00 ..., kemudian mandi dan sarapan pagi pukul 06.00 ... 2. Adi pergi ke sekolah pukul 07.00 ... 3. Wini pulang sekolah pukul 13. 00 ... 4. Pada pukul 15.30 ... Sinta mengikutin les private. 5. Reni belajar pada pukul 19.00 ... dan selesai pada pukul 22.00 ... Tugas Pertemuan ke 4 1. 3 ¼ menit = ... detik 2. 1 ½ jam + 1 ½ menit = ... detik 3. 3745 detik = ... jam + ... menit + ...detik 4. 900 detik = ... menit 5. 1440 menit = ... jam 6. 900 detik + 45 menit = ... jam 7. ¾ jam + ¾ menit = ... detik Tugas Pertemuan ke 5 Tuliskan kegiatan sehari-hari kalian dengan menggunakan jam serta sebutkan waktunya (pagi, siang, atau malam). Tugas Pertemuan ke 6 1.
Pada hari Senin dan Rabu Wira mengikuti bimbingan belajar. Ia pulang pergi naik sepeda. Ia selalu berangkat pukul 13.15 dan sampai di tempat bimbingan belajar pukul 14.00. pelajaran dimulai pukul 14.50 hingga pukul 18.15 dengan istirahat selama 25 menit antara 2 pelajaran yang diperoleh. Wira pulang agak terlambat dan sampai dirumah pukul 19.30.
63
a. Berapa jam Wira meninggalkan rumah? b. Berapa jam lamanya untuk satu pelajaran diberikan?
64
Lampiran 4 JAWABAN TUGAS-TUGAS SETIAP PERTEMUAN Tugas Pertemuan ke 1 dibaca pukul
dibaca pukul
dibaca pukul satu
dibaca pukul
dibaca pukul
tiga tepat
setengah delapan
lebih 25 menit
duabelas tepat
sembilan lebih 15 menit
Tunjukkan jarum panjang untuk menit dan jarum pendek untuk jam pada gambar dibawah ini. pukul 07.00
pukul 12.05
pukul 19.15
pukul 24.10
pukul 17.30
Tugas Pertemuan ke 2 Isilah tabel di bawah ini dengan keterangan waktu pagi, siang, sore, atau malam! No
1 2
1 ¼ jam yang
Sekarang
1 ¾ jam lagi
2 ½ jam lagi
lalu
pukul
pukul
pukul
06.15
07.30
...
...
09.25
65
Tugas Pertemuan ke 3 Buatlah sebuah jam dan tunjukkan jarum panjang untuk menit dan jarum pendek untuk jam pada gambar dan keterangan dibawah ini, serta berikan keterangan waktu (pagi, siang, malam). 1. Andri bangun pagi pukul 05.00 pagi, kemudian mandi dan sarapan pagi pukul 06.00 pagi. 2. Adi pergi ke sekolah pukul 07.00 pagi. 3. Wini pulang sekolah pukul 13. 00 siang. 4. Pada pukul 15.30 sore Sinta mengikuti les private. 5. Reni belajar pada pukul 19.00 malam dan selesai pada pukul 22.00 malam. Tugas Pertemuan ke 4 1. 3 ¼ menit = 195 detik 2. 1 ½ jam + 1 ½ menit = 630 detik 3. 3745 detik = 1 jam + 2 menit + 25 detik 4. 900 detik = 15 menit 5. 1440 menit = 24 jam 6. 900 detik + 45 menit = 1 jam 7. ¾ jam + ¾ menit = 2745 detik Tugas Pertemuan ke 5 Tuliskan kegiatan sehari-hari kalian dengan menggunakan jam serta sebutkan waktunya (pagi, siang, atau malam). Tugas Pertemuan ke 6 1.
Pada hari Senin dan Rabu Wira mengikuti bimbingan belajar. Ia pulang pergi naik sepeda. Ia selalu berangkat pukul 13.15 dan sampai di tempat bimbingan belajar pukul 14.00. pelajaran dimulai pukul 14.50 hingga
66
pukul 18.15 dengan istirahat selama 25 menit antara 2 pelajaran yang diperoleh. Wira pulang agak terlambat dan sampai dirumah pukul 19.30. a. Berapa jam Wira meninggalkan rumah? b. Berapa jam lamanya untuk satu pelajaran diberikan? Jawaban: Diketahui: Waktu berangkat: 13.15 Waktu sampai: 14.00 Mulai pelajaran: 14.50 Akhir pelajaran: 18.15 Sampai rumah: 19.30 Istriahat: 25 menit 2x pelajaran Ditanya: a. Berapa jam Wira meninggalkan rumah? b. Berapa jam lamanya untuk satu pelajaran diberikan? Jawab: a. Jadi Wira meninggalkan rumah sampai pukul enam lebih 15 menit. b.
c. d. e. √ f. Jadi lamanya satu pelajaran adalah 110 menit atau 1 jam lebih 50 menit.
67
Lampiran 5 KISI-KISI INSTRUMEN No
Aspek
Indikator
Jenjang Kognitif C2
C3
C4
Jumlah Butir Soal
1
2
3
Memberikan
Mengubah jam ke menit,
1, 2,
penjelasan
menit ke detik, dan
3, 4
sederhana
sebaliknya
Membangun
Melakukan kegiatan
5, 6,
ketrampilan
hitung yang berkaitan
7
dasar
dengan waktu
Membuat
Menyelesaikan masalah
8, 9,
penjelasan lebih
yang berkaitan dengan
10
jelas
waktu Total
7
4
3
0
3
3
10
68
Lampiran 6 INSTRUMEN TES Nama: Kelas: V (Lima)
Mata Pelajaran: Matematika Waktu: 60 Menit
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1.
2 ½ jam = . . . menit.
2. 3. 4. 5.
900 detik + 45 menit = ... detik 11.111 detik = . . . jam + . . . menit + . . . detik 18.635 detik = ... jam + ... menit + ... detik Tabel dibawah ini adalah soal nomor 4 dan 5, isilah tabel tersebut dengan keterangan waktu pagi, siang, sore, atau malam! Bag 1 ¼ jam yang Sekarang 1 ¾ jam lagi 2 ½ jam lagi lalu pukul pukul pukul a ... ... 11.15 ... b ... ... ... 12.15 6. 3 jam 18 menit 32 detik ... jam 7.
8.
... menit
2 jam 52 menit 1 jam 48 menit ... jam ... menit Ibu berangkat ke pasar
5 ...detik
x
48 detik 37 detik + ... detik 45 menit yang lalu dan akan tiba dirumah 90
menit lagi, sekarang pukul 07.30. a. Pukul berapa ibu berangkat ke pasar? b. Pukul berapa ibu tiba dirumah? 9.
Waktu belajar di SD pada hari Jumat adalah pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.30, dengan satu kali istirahat selama 10 menit. Jika pada hari itu mendapat 5 mata pelajaran, berapa menit lama satu mata pelajaran?
10.
Menurut jadwal pemberangkatan, kereta api Parahyangan dari Jakarta ke Bandung berangkat pukul 06.00 dan tiba pukul 08.40. Akan tetapi,
69
karena terjadi suatu kerusakan, maka kereta api tersebut mengalami keterlambatan pemberangkatan selama 47 menit. a.
Pukul berapa kereta api itu berangkat dari Jakarta?
b.
Pukul berapa kereta api itu tiba di Bandung?
Selamat Mengerjakan
70
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES Nama:
Mata Pelajaran: Matematika
Kelas: V (Lima)
Waktu: 60 Menit
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1.
2 ½ jam = . . . menit. (
2.
)
900 detik + 45 menit = ... detik (
3.
)
11.111 detik = . . . jam + . . . menit + . . . detik √
√
Jadi 3 jam 5 menit 11 detik 4.
18.635 detik = ... jam + ... menit + ... detik
5.
Tabel dibawah ini adalah soal nomor 4 dan 5, isilah tabel tersebut dengan keterangan waktu pagi, siang, sore, atau malam!
Bag
1 ¼ jam yang
Sekarang
1 ¾ jam lagi
2 ½ jam lagi
lalu
pukul
pukul
pukul
A
08.15
09.30
11.15
13.45
b
0.30
10.45
11.30
12.15
71
6.
7.
8.
Ibu berangkat ke pasar 45 menit yang lalu dan akan tiba dirumah 90 menit lagi, sekarang pukul 07.30. a. Pukul berapa ibu berangkat ke pasar? b. Pukul berapa ibu tiba dirumah? Jawaban: a. Jadi ibu berangkat pukul 06 lebih 45 menit b. Ibu akan tiba 90 menit lagi yaitu pukul 9 tepat.
9.
Waktu belajar di SD pada hari Jumat adalah pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.30, dengan satu kali istirahat selama 10 menit. Jika pada hari itu mendapat 5 mata pelajaran, berapa menit lama satu mata pelajaran? Diketahui: Mulai belajar pukul 07.00 Akhir belajar pukul 10.30 Istirahat 10 menit Banyaknya pelajaran adalah 5 Ditanya: lamanya 1 pelajaran? Jawab:
72
√ Jadi lamanya 1 pelajaran adalah 40 menit. 10.
Menurut jadwal pemberangkatan, kereta api Parahyangan dari Jakarta ke Bandung berangkat pukul 06.00 dan tiba pukul 08.40. Akan tetapi, karena terjadi suatu kerusakan, maka kereta api tersebut mengalami keterlambatan pemberangkatan selama 47 menit.
a.
Pukul berapa kereta api itu berangkat dari Jakarta?
b.
Pukul berapa kereta api itu tiba di Bandung?
Jawaban: a.
b.
Selamat Mengerjakan
73
Lampiran 8
Kriteria Pemberian Skor Dengan Menggunakan Rubrik Skor
Kriteria
3
Jawaban lengkap dan jelas dengan petunjuk soal disertai argumen yang benar berdasarkan prinsip dan konsep matematika.
2
Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai argumen yang benar.
1
Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti tetapi argumen kurang tepat.
0
Tidak ada jawaban atau menginterpretasikan soal
74
Lampiran 9
Tanggal:
LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN GURU Pertemuan Ke:
Petunjuk Penilaian: 1. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang diamati 2. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 1) Sangat kurang, 2) Kurang, 3) Sedang/cukup, 4) Baik, 5) Sangat baik NO Kegiatan Yang diamati Skor 1 2 3 I KEGIATAN PENDAHULUAN 1. Persiapan ruang, alat dan media pembelajaran 1 2 3 2. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar 1 2 3 3. Kegiatan apersepsi yang dilakukan 1 2 3 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 II KEGIATAN PEMBELAJARAN A PENGUASAAN TERHADAP MATERI PELAJARAN 1. Penguasaan materi yang diajarkan 1 2 3 2. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan 1 2 3 dilakukan sebelum pemberian materi pelajaran 3. Penjelasan materi pelajaran kepada siswa secara rinci 1 2 3 4. Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata 1 2 3 5. Pengajuan masalah aktual dan terkini pada siswa 1 2 3 B PENGGUNAAN MODEL, PENDEKATAN, METODE ATAU TEKHNIK, MEDIA, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pembelajaran sesuai RPP yang telah 1 2 3 dibuat 2. Melaksanakn pembelajarn sesuai dengan alokasi waktu 1 2 3 yang direncanakan 3. Kesesuaian penerapan media pembelajaran dengan 1 2 3 materi yang diajarkan 4. Melakukan pendekatan pembelajaran yang melibatkan 1 2 3 keaktifan dan partisipasi siswa C PENGUASAAN ATAU PENGELOLAAN KELAS 1. Mengkondisikan siswa untuk belajar secara rapi dan 1 2 3 tertib, baik dalam bentuk kelompok maupun individu 2. Memacu siswa untu belajar secara berkelompok 1 2 3 3. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi 1 2 3 guru, siswa, dan sumber belajar 4. Membimbing dan membantu siwa dalam bersikap 1 2 3 cermat dan kritis sehingga dapat memahami konsep yang dipelajari
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
4 4
5 5
4 4 4
5 5 5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4 4
5 5
4
5
75
D
III
5. Pemberian respon dan feedback terhadap partisipasi aktif siswa PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Memantau kemajuan belajar perindikator pencapaian 2. Melakukan penilaian akhir berdasarkan kompetensi yang telah dilakukan 3. Ketepatan penggunaan alat evaluasi dengan indikator dan kompetensi hendak dicapai KEGIATAN PENUTUP 1. Melakukan refleksi atau penarikan kesimpulan dengan melibatkan siswa 2. Pemberian motivasi kepada siswa untuk mempersiapkan diri untuk pertemuan selanjutnya
1
2
3
4
5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Catatan/saran: .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ........................................................................ Observer (................................................................) NIP:
76
Lampiran 9
LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN SISWA Tanggal:
Pertemuan Ke:
Petunjuk Penilaian: 1. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang diamati 2. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 1) Sangat kurang (1-6 siswa melakukan kegiatan dengan baik) 2) Kurang (7-12 siswa siswa melakukan kegiatan dengan baik) 3) Sedang/cukup (13-18 siswa melakukan kegiatan dengan baik) 4) Baik (19-24 siswa melakukan kegiatan dengan baik) 5) Sangat baik >25 siswa melakukan kegiatan dengan baik) NO I
Kegiatan Yang diamati
Skor
KEGIATAN PENDAHULUAN 1. Memberikan respon terhadap pertanyaan atau intruksi 1
2
3
4
5
yang 1
2
3
4
5
1. Ikut serta secara aktif dalam proses penyelesaian 1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
2. Partisipasi siswa dalam memberi masukan dan saran 1
2
3
4
5
2
3
4
5
yang diberikan oleh guru 2. Memperhatikan
pelaksanaan
pembelajaran
diberikan oleh guru II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A
EKSPLORASI
masalah bersama-sama dengan guru 2. Mengikuti intruksi-instruksi yang diberikan guru B
ELABORASI 1. Aktif bekerja sama dengan kelompok
ketika melakukan kegiatan penyelesaian masalah dalam kelompoknya 3. Kerjasama
antar
siswa
dalam
kelompok
ketika 1
77
menyajikan dan melaporkan hasil karya atau diskusinya 4. Memberikan tanggapan dan respon terhadap penyajian 1
2
3
4
5
2
3
4
5
2
3
4
5
hasil karya kelompok lainnya B
KONFIRMASI 1. Partisipasi siswa pada kegiatan koreksi, refleksi dan 1 evaluasi terhadap hasil penyelesaian masalah yang telah dilakukan
III
KEGIATAN PENUTUP 1. Keikutsertaan
siswa
dalam
proses
penarikan 1
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Catatan/saran: .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ........................................................................
Observer
(................................................................) NIP:
78
Lampiran 10
NILAI POSTTEST UJI COBA INSTRUMEN KELAS EKSPERIMEN MATERI PENGUKURAN WAKTU MURID A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z jumlah skor max rata-rata presentase
BUTIR SOAL 4 5 7 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 70 67 68 3 3 3 3,888889 3,722222 3,777778 129,6296 124,0741 125,9259
8 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 53 3 2,944444 98,14815
KETERANGAN : jumlah nilai yang benar : jumlah nilai total x 100
9 3 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 3 3 2 1 0 2 47 3 2,611111 87,03704
10 2 1 2 0 2 2 0 2 2 3 0 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 38 3 2,111111 70,37037
skor total
nilai
17 9 15 9 13 13 13 15 13 16 11 14 10 14 16 10 17 11 12 15 16 17 15 10 10 12
95 50 84 50 73 73 73 84 73 90 62 78 56 78 90 56 95 62 67 84 90 95 84 56 56 67
79
Lampiran 11 NILAI POSTTEST UJI COBA INSTRUMEN KELAS KONTROL MATERI PENGUKURAN WAKTU
murid A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z jumlah skor max rat-rata presentase
butir soal 4 5 7 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 65 62 56 3 3 3 3,611111 3,444444 3,111111
8 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 45 3 2,5
9 2 1 0 2 1 0 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 0 2 2 1 2 1 1 2 1 1 33 3 1,833333
10 2 0 1 2 0 0 2 1 1 2 1 0 1 0 2 1 0 2 2 1 2 1 0 1 1 1 27 3 1,5
120,3704 114,8148 103,7037
83,33333
61,11111
50
skor total
nilai
14 11 10 13 9 8 14 11 10 12 10 10 12 8 14 11 9 12 13 8 14 9 8 12 13 13
80 62 56 73 50 45 78 62 56 67 56 56 67 45 78 62 50 67 73 45 80 50 45 67 73 73
80
Lampiran 12 PERBANDINGAN NILAI KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL NILAI EKS 50 50 56 56 56 56 62 62 67 67 73 73 73 73 78 78 84 84 84 84 90 90 90 95 95 95
NILAI KON 45 45 45 45 50 50 50 56 56 56 56 62 62 62 67 67 67 67 73 73 73 73 78 78 80 80
A.KELOMPOK EKSPERIMEN NO NAMA NILAI 1 EA 95 2 EB 50 3 EC 84 4 ED 50 5 EE 73 6 EF 73 7 EG 73 8 EH 84 9 EI 73 10 EJ 90 11 EK 62 12 EL 78 13 EM 56 14 EN 78 15 EO 90 16 EP 56 17 EQ 95 18 ER 62 19 ES 67 20 ET 84 21 EU 90 22 EV 95 23 EW 84 24 EX 56 25 EY 56 26 EZ 67 JUMLAH 1921
B. KELOMPOK KONTROL NO NAMA NILAI 1 KA 80 2 KB 62 3 KC 56 4 KD 73 5 KE 50 6 KF 45 7 KG 78 8 KH 62 9 KI 56 10 KJ 67 11 KK 56 12 KL 56 13 KM 67 14 KN 45 15 KO 78 16 KP 62 17 KQ 50 18 KR 67 19 KS 73 20 KT 45 21 KU 80 22 KV 50 23 KW 45 24 KX 67 25 KY 73 26 KZ 73 JUMLAH 1616
KETERANGAN : jumlah nilai yang benar : jumlah nilai total x 100
81
Lampiran 13 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN MATERI PENGUKURAN WAKTU
SISWA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3
BUTIR SOAL 5 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3
y 6 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3
7 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3
8 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 2 2 2
9 3 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 3
10 2 1 2 0 2 2 0 2 2 3 0 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2
29 21 27 21 24 24 22 25 22 28 22 25 21 26 28 21 26 22 24 27 28
y² 841 441 729 441 576 576 484 625 484 784 484 625 441 676 784 441 676 484 576 729 784
82
V W X Y Z total r hitung r tabel validitas
varian item jumlah varian item varian total reliabilitas keterangan
3 3 3 3 3 77 0,310716
3 3 3 3 3 76 0,238759
tv
tv
0,038462
0,073846
3,036923 8,061538 0,692536 reliabilitas tinggi
2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 65 70 67 71 0,272611 0,606471 0,631213 0,363433 0,388 tv v v tv
0,42
0,221538 0,253846
0,204615
3 3 2 2 3 68 0,629094
3 2 1 2 2 53 0,800431
3 2 1 0 2 47 0,823685
2 2 1 1 1 38 0,862434
v
v
v
v
0,246154
0,358462
0,641538
0,578462
28 27 21 20 23 632
784 729 441 400 529 399424
83
Lampiran 14
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MATEMATIKA KELAS KONTROL MATERI PENGUKURAN WAKTU SISWA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3
4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
BUTIR SOAL 5 6 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3
7 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1
8 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 1
9 2 1 0 2 1 0 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 0 2 2 1
10 2 0 1 2 0 0 2 1 1 2 1 0 1 0 1 1 0 2 2 1
y
y²
24 21 20 20 20 19 23 21 19 24 21 21 23 20 25 22 18 23 25 20
576 441 400 400 400 361 529 441 361 576 441 441 529 400 625 484 324 529 625 400
84
U V W X Y Z
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 2 3 2 2 2
3 2 2 2 3 3
3 2 2 3 3 3
3 3 3 3 2 3
2 2 2 2 3 3
2 1 1 2 2 2
2 1 1 2 1 1
2 1 0 1 1 1
26 20 20 23 23 24
total
76 0,31071 6
75
62 0,60647 1
62
54 0,62909 4
45 0,80043 1
33 0,82368 5
26 0,86243 4
tv
tv
tv
v
0,631213 0,388 v
68 0,36343 3
565
0,238759
64 0,27261 1
tv
v
v
v
v
0,07384 6
0,106154
0,41846 2
0,24615 4
0,246154
0,24615 4
0,31384 6
0,36461 5
0,44461 5
r hitung r tabel validitas
varian item jumlah varian item varian total reliabilitas keterangan
3,02 4,60461 5 0,38237 4 reliabilitas rendah
0,56
676 400 400 529 529 576 31922 5
85
Lampiran 15
UJI TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN MATERI PENGUKURAN WAKTU
MURID A Q J O U C H O T V W L N Total E F G I
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38 2 2 3 2
NOMOR BUTIR SOAL 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38 2 2 3 2
8 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 31 2 2 2 2
9 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 29 2 2 2 2
10 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 26 2 2 0 2
y
y²
17 17 16 16 16 15 15 16 15 15 15 14 14
289 289 256 256 256 225 225 256 225 225 225 196 196
13 13 13 13
169 169 169 169
86
S Z K R M P X Y B Total Tingkat Kesukaran
Kategori Daya Pembeda
Kriteria
2 2 2 3 2 2 2 3 2 32 71 78 0,910256 mudah 7 39 0,179487 sedang
3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 30 30 68 68 78 78 0,871795 0,871795 mudah mudah 8 8 39 39 0,205128 0,205128 sedang direvisi
2 2 2 2 1 1 1 2 1 22 53 78 0,679487 sedang 9 39 0,230769 sedang
1 1 2 1 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 19 14 48 40 78 78 0,615385 0,512820513 sedang sedang 10 12 39 39 0,25641 0,307692308 baik sangat baik
12 12 11 11 10 10 10 10 9
144 144 121 121 100 100 100 100 81
87
Lampiran 16
UJI TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA MATEMATIKA KELAS KONTROL MATERI PENGUKURAN WAKTU
MURID H R F Z Y B A O V N S X O Total G Q T W
4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 32 2 2 2 2
5 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 33 2 2 2 3
NOMOR BUTIR SOAL 7 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 29 2 2 2 2
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 3 3 2 1
9 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 23 1 1 1 1
10 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 20 1 0 1 1
y
y²
14 14 13 13 13 13 12 12 12 12 12 12 11
196 196 169 169 169 169 144 144 144 144 144 144 121
11 10 10 10
121 100 100 100
88
L U J M I C E K P Total Tingkat Kesukaran
Kategori Daya Pembeda
Kriteria
2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 30 29 25 19 62 62 54 45 78 78 78 78 0,794872 0,794872 0,692308 0,576923 mudah mudah mudah sedang 2 4 4 7 39 39 39 39 0,051282 0,102564 0,102564 0,179487 sedang sedang direvisi sedang
1 1 0 1 0 0 1 1 1 10 33 78 0,423077 sedang 13 39 0,333333 baik
0 0 1 1 0 0 0 1 0 6 26 78 0,333333 sedang 14 39 0,358974 sangat baik
10 9 9 9 9 8 8 8 8
100 81 81 81 81 64 64 64 64
89
Lampiran 17 DAFTAR DISTRIBUSI NILAI KELAS EKSPERIMEN
1. Banyak Data = 26 2. Data setelah diurutkan: 50
50
56
56
56
56
62
62
67
67
73
73
73
73
78
78
84
84
84
84
90
90
90
95
95 95 3. Rentang Kelas R = Xmax - Xmin R = 95 - 50 R = 45 4. Banyak Kelas K = 1 + 3,3 Log n 1 + 3,3 (log 26) 1 + 3,3 (1,42) 1 + 4,686 = 5,686 (dibulatkan jadi 6)
5. Panjang Kelas Interval I=
=
= 7,5 (dibulatkan jadi 8)
6. Mean = ̅=
=
= 73,5
7. Varians SE² = =
=
90
= = 179,28 8. Ragam SE = √ =√ =√ = 13,39 No .
Nilai Tes
Batas Bawah
Batas Atas
1 2 3 4 5 6
50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85
49,5 55,5 61,5 67,5 73,5 79,5
55,5 61,5 67,5 73,5 79,5 85,5
7 86-91
85,5
8 92-97
91,5 Jumlah
91,5 97,5
fk
xi
Xi²
fixi
(FiXi)²
FiXi²
2 4 4 4 2 4
2 6 10 14 16 20
52,5 58,5 64,5 70,5 76,5 82,5
2756,25 3422,25 4160,25 4970,25 5852,25 6806,25
11025 54756 66564 79524 23409 108900
5512,5 13689 16641 19881 11704,5 27225
3
23
88,5
7832,25
70490,25
23496,75
3 26
26
94,5 588
8930,25
105 234 258 282 153 330 265, 5 283, 5 1911
80372,25 495040,5
26790,75 144940,5
fi
91
HISTOGRAM DAN POLIGON HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS EKSPERIMEN 4.5 4
Frekuensi
3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 92-97 Interval Nilai
92
Lampiran 18 DAFTAR DISTRIBUSI NILAI KELAS KONTROL
1. Banyak Data = 26 2. Data setelah diurutkan: 45
45
45
45
50
50
50
56
56
56
56
62
62
62
67
67
67
67
73
73
73
73
78
78
80
80
3. Rentang Kelas R = Xmax - Xmin R = 80 - 45 R = 35 4. Banyak Kelas K = 1 + 3,3 Log n 1 + 3,3 (log 26) 1 + 3,3 (1,42) 1 + 4,686 = 5,686 (dibulatkan jadi 6) 5. Panjang Kelas Interval I=
=
= 5,83 (dibulatkan menjadi 6)
6. Mean = ̅=
=
= 60,89
7. Varians SE² = = =
=
93
= 124,73
8. Ragam SE = √ =√ =√ = 11,17 No
Nilai
Batas
Batas
.
Tes
Bawah
Atas
fi
fk
xi
Xi²
fixi
(FiXi)²
FiXi²
1 45-50
44,5
50,5
7
7
47,5
2256,25
332,5
110556,3
15793,75
2 51-56
50,5
56,5
4
11
53,5
2862,25
214
45796
11449
3 57-62
56,5
62,5
3
14
59,5
3540,25
178,5
31862,25
10620,75
4 63-68
62,5
68,5
4
18
65,5
4290,25
262
68644
17161
5 69-74
68,5
74,5
4
22
71,5
5112,25
286
81796
20449
6 75-80
76,5
80,5
4
26
77,5
6006,25
310
96100
24025
26
375
1583
434754,5
99498,5
Jumlah
94
8
HISTOGRAM DAN POLIGON HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS KONTROL
7
Frekuensi
6 5 4 3 2 1 0 45-50
51-56
57-62
63-68
Frekuensi Nilai
69-74
75-80
95
Lampiran 19
REKAPITULASI PERHITUNGAN NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
no xi 1 50 2 56 3 62 4 67 5 73 6 78 7 84 8 90 9 95
f fk 2 2 4 6 2 8 2 10 4 14 2 16 4 20 3 23 3 26
Xi² 2500 3136 3844 4489 5329 6084 7056 8100 9025
fixi 100 224 124 134 292 156 336 270 285
(FiXi)² 10000 50176 15376 17956 85264 24336 112896 72900 81225
FiXi² 5000 12544 7688 8978 21316 12168 28224 24300 27075
zi -1,755041075 -1,306945482 -0,858849888 -0,485436893 -0,037341299 0,336071695 0,784167289 1,232262883 1,605675878
f(zi) 0,039626141 0,095615614 0,19521167 0,313683234 0,485106438 0,631591599 0,783529022 0,89107455 0,945827428
N = 26
rata-rata =73,5
Simpangan baku = 13,39
Z=
Lhitung = 0,135153617
Ltabel = 0,173759
Karena lebih kecil dari berdistribusi normal
̅
s(zi) 0,076923077 0,230769231 0,307692308 0,384615385 0,538461538 0,615384615 0,769230769 0,884615385 1
fi(zi)-S(zi) -0,037296936 -0,135153617 -0,112480638 -0,070932151 -0,0533551 0,016206984 0,014298253 0,006459165 -0,054172572
Varians = 179,28 S(Z) =
maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas eksperimen
Ifi(zi)-S(zi)I 0,037296936 0,135153617 0,112480638 0,070932151 0,0533551 0,016206984 0,014298253 0,006459165 0,054172572
95
Lampiran 20
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji lilifors, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1)
Tentukan rumusan hipotesis = data berasal dari sampel berdistribusi normal = data berasal dari sampel berdistribusi tidak normal
1)
Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2)
Hitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus : ̅
Zi =
, untuk Zi =
dan seterusnya
Keterangan : Zi
= Skor baku
Xi
= Skor data
̅ S 3)
= Nilai rata-rata = Simpangan baku
Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai zi berdasarkan tabel zi sebut saja f(zi) dengan rumus excel = normdists(zi)
4)
Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2. Z3, ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi dinyatakan dengan S(zi) maka : =
5)
Hitung selisih F(
6)
Ambil nilai maksimum dari nilai-nilai mutlak selisih tersebut yaitu 0,135153617
) dan s(
) kemudian tentukan nilai mutlaknya
96
7)
Berikan interpretasi
dengan membandingkan dengan
.
adalah nilai yang diambil dari tabel nilai kritis uji liliefors. 8)
Karena
= 0,135153617 dan
lebih kecil dari
= 0,173759
maka dapat disimpulkan bahwa
sampel kelas kontrol berdistribusi normal.
97
Lampiran 21
REKAPITULASI PERHITUNGAN NORMALITAS KELAS KONTROL
no 1 2 3 4 5 6 7 8
xi 45 50 56 62 67 73 78 80
f 4 3 4 3 4 4 2 2
fk 4 7 11 14 18 22 24 26 26
Xi² 2025 2500 3136 3844 4489 5329 6084 6400
fixi (FiXi)² FiXi² zi f(zi) s(zi) fi(zi)-S(zi) Ifi(zi)-S(zi)I 180 32400 8100 -1,4225604 0,077431811 0,153846 -0,07641 0,076414 150 22500 7500 -0,9749329 0,164796784 0,269231 -0,10443 0,104434 224 50176 12544 -0,4377798 0,33077297 0,423077 -0,0923 0,092304 186 34596 11532 0,09937332 0,539579068 0,538462 0,001118 0,001118 268 71824 17956 0,5470009 0,707810941 0,692308 0,015503 0,015503 292 85264 21316 1,08415398 0,860851735 0,846154 0,014698 0,014698 156 24336 12168 1,53178156 0,937211826 0,923077 0,014135 0,014135 160 25600 12800 1,71083259 0,956443989 1 -0,04356 0,043556 2,13786929
N = 26
rata-rata = 60,89
Simpangan baku = 11,17
Z=
Lhitung = 0,104434
Ltabel = 0,173759
Karena lebih kecil dari eksperimen berdistribusi normal
maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
̅
Varians = 124,73 S(Z) =
98
Lampiran 22
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL POSTTEST KELAS KONTROL
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji lilifors, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1)
Tentukan rumusan hipotesis = data berasal dari sampel berdistribusi normal = data berasal dari sampel berdistribusi tidak normal
1)
Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2)
Hitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus : ̅
Zi =
, untuk Zi =
dan seterusnya
Keterangan : Zi
= Skor baku
Xi
= Skor data
̅ S 3)
= Nilai rata-rata = Simpangan baku
Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai zi berdasarkan tabel zi sebut saja f(zi) dengan rumus excel = normdists(zi)
4)
Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2. Z3, ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi dinyatakan dengan S(zi) maka : =
5)
Hitung selisih F(
6)
Ambil nilai maksimum dari nilai-nilai mutlak selisih tersebut yaitu 0,104434
) dan s(
) kemudian tentukan nilai mutlaknya
99
7)
Berikan interpretasi
dengan membandingkan dengan
.
adalah nilai yang diambil dari tabel nilai kritis uji liliefors. 8)
Karena
= 0,104434 dan lebih kecil dari
= 0,173759 maka dapat disimpulkan bahwa
sampel kelas kontrol berdistribusi normal.
100
Lampiran 23
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
Uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan uji Fisher, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: H0 : Data memiliki varians homogen H1 : Data memiliki varians heterogen 1.
Jumlah Sampel n1 : 26 n2 : 26
2.
Derajat kebebasan db 1 (pembilang) = n1 – 1 = 26 – 1 = 25 db 2 (penyebut) = n2 – 1 = 26 – 1 = 25 Rumus Uji Fisher: Fhitung = Fhitung =
3.
dengan S2 = = 1,44
Menentukan kriteria pengujian Jika Fhitung < Ftabel, maka terima H0 Jika Fhitung > Ftabel, maka terima H1
4.
Menentukan Ftabel menggunakan microsoft excel melalui fungsi FINV(0,05;25;25) didapat
= 1,96
Karena Fhitung < Ftabel (1,44 < 1,96), maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tes kelompok eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen.
101
Lampiran 24
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a)
Perumusan Hipotesis Ho : μ1 ≤ μ2 Ha : μ1 > μ2 Ho = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan pembelajaran dengan mengunakan media VCD pembelajaran lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika
siswa
diberi
pembelajaran
dengan
pembelajaran
konvensional Ha = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan pembelajaran dengan mengunakan media VCD pembelajaran lebih tinggi rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan pembelajaran konvensional b)
Menentukan kriteria pengujian Terima H0, jika thitung < ttabel, dalam hal lainnya Ha ditolak
c)
Menentukan uji statistik Sg = √ (
=√
(
)
(
)
(
)
)
(
)
=√ =√
=√
Didapat nilai thitung =
= 12,33 ̅ √
̅
102
=
√
=
d)
= 3,687719
Menentukan harga ttabel α = 0,05 db = 50 Dengan melihat tabel t didapat nilai
e)
2,008559
Pengambilan Kesimpulan Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak Dari hasil di atas didapat thitung = 3,687719 dan ttabel = 2,008559, Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
RIWAYAT HIDUP
Nur’aida Shalihatunisa lahir di Subang pada tanggal 11 Juni 1992 dari pasangan bapak Koharudin S.Pd dan Ibu Inah Siti Nurjannah. Penulis telah memiliki seorang suami yang amat dicintainya, laki-laki tersebut yang selalu memberikan kasih sayang setelah orang tuanya kepada penulis yaitu Muhammad Permadi. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cicinde Utara III lulus pada tahun 2003, kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 1 Banyusari lulus pada tahun 2006, setelah itu dilanjutkan ke MA Darussalam dan lulus pada tahun 2009. Seiring dengan perkembangan ilmu penegtahuan terutama di bidang pendidikan, penulis merasa perlu untuk menambah ilmu yang penulis miliki, maka penulis memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Islam Negri Jakarta pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) guna mendapatkan gelar Sarjana Strata 1.