Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 30-34
PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA YANG DILENGKAPI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ayu Rahmadani1), Nonong Amalita2), Helma3) 1)
FMIPA UNP, email:
[email protected] Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP,
2,3)
Abstract this research is purposed to increase student’s achievement of mathematics by using worksheet and mind map. Through the design of One-Shot Case Study research,by taking purposive sampling, obtained that the students achievement of mathematics is inerease after implementing mathematics learning by using worksheet and mind map. Keywords: worksheet, mind map.
PENDAHULUAN LKS merupakan salah satu bahan ajar. Dalam Depdiknas (2008: 12) “Lembar Kerja Siswa (student worksheet) adalah lembaranlembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas“. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa LKS tidak hanya berisikan soalsoal yang menuntut siswa untuk menjawabnya tetapi juga berisi konsep-konsep. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari LKS, diperlukan persiapan yang matang dalam perencanaan materi (isi) dan tampilan (desain). Materi LKS harus diturunkan dari tujuan instruksional. Sedangkan desain dikembangkan untuk memudahkan siswa berinteraksi dengan materi yang diberikan. Penggunaan LKS yang dilengkapi mind map merupakan salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Mind map memiliki manfaat yaitu membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam
menuangkan imajinasi memunculkan kreativitas.
yang
tentunya
Fungsi LKS menurut Prastowo (2011: 205) yaitu: 1. Sebagai bahan ajar yang bisa menimalkan peran pendidikan, namun lebih mengaktifkan peserta didik. 2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. 3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. 4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. Menurut Buzan (2006: 6) “mind map merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara yang kretif dan efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh dikatakan mind map benar-benar peta pikiran anda”. Mind map merupakan strategi yang dapat memberikan kemudahan dalam berpikir, mengaitkan perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Menurut Michael dalam Buzan (2010: 6) menyatakan
30
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 30-34
Mind Map dapat mengaktifkan seluruh otak, memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan, membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang terpisah, member gambaran yang jelas pada keseluruhan, memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya, dan mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan. Mind map memiliki manfaat yaitu membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya memunculkan kreativitas. Menurut Edward (2009: 64) mind map mempunyai banyak keunggulan, diantaranya adalah: proses pembuatannya menyenagkan, karena semata-mata tidak mengandalkan otak kiri saja, sifatnya unik, sehingga mudah diingat serta menarik perhatian , dan topik utama materi pelajaran ditentukan secara jelas, begitujuga dengan hubungan antar informasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, mind map dapat mengatasi permasalahanpermasalahan belajar yang pada dasarnya adalah bersumber dari tidak adanya penggunaan kedua belah otak secara sinergis. Penggunaan mind map akan menyebabkan proses belajar yang menyenangkan dan mendorong siswa untuk sukses dalam prestasi akademiknya, dengan kata lain LKS yang dilengkapi mind map merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang baik bagi siswa karena LKS yang dilengkapi mind map membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa akan materi pelajaran. LKS yang dilengkapi mind map adalah LKS yang dikembangkan dengan menggunakan mind map dimana dalam penggunaan LKS siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsepkonsep dan prinsip-prinsip. Untuk itu, permasalahan yang muncul adalah bagaimanakah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan LKS yang dilengkapi mind map?.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah The One-Shot Case Study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.5 SMPN 34 Padang yang terdaftar tahun pelajaran 2011/2012. Cara pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes, untuk melihat hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan LKS yang dilengkapi mind map. Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah untuk merangsang pemikiran siswa pertama siswa diperlihatkan mind map pertemuan sebelumnya sebagai materi prasyarat utama yang akan dipelajari pada pertemuan hari itu, kemudian menayakan kepada siswa mengenai keterkaitan antara materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya, setelah itu LKS dibagikan kepada siswa yang dikerjakan secara berkelompok, setelah siswa mengerjakan LKS yang diberikan mengacak beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan pembelajaran yang dibuatnya sekaligus membahasnya secara bersama, setelah siswa mempersentasikan hasil diskusinya nantik diharapkan siswa secara individu untuk dapat membuat mind map berdasarkan materi yang dipelajari tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Lembar Kerja Siswa yang Dilengkapi Mind Map LKS yang dilengkapi mind map digunakan untuk membantu siswa memahami konsep dan melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep. LKS yang dilengkapi mind map diberikan setiap kali pertemuan yang terdiri dari langkah-langkah siswa dalam menemukan rumus agar siswa mengetahui dan memahami dari mana rumus tersebut didapat dan siswa mengetahui dan memahami konsep dari rumus tersebut. LKS yang dilengkapi mind map juga dilengkapi dengan beberapa soal untuk melihat sejauh mana siswa menguasai dan dapat menerapkan konsep yang telah didapatnya. Hasil rata-rata nilai LKS
31
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 30-34
yang dilengkapi mind map yang dikerjakan siswa dapat dilihat dari Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata Nilai LKS yang Dilengkapi Mind Map
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa ratarata nilai LKS yang dilengkapi mind map tertinggi pada LKS ke-6 yaitu 3,7 dan rata-rata nilai LKS yang dilengkapi mind map terendah pada LKS ke-3 yaitu 3,3. Berdasarkan 7 LKS yang diberikan pada setiap pertemuannya, setiap kelompok siswa memperoleh nilai yang baik dan sangat baik. Pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dilengkapi Mind Map membuat siswa lebih fokus dan bersemangat dalam belajar, mereka juga mengaku lebih memahami materi pelajaran dengan pembelajaran seperti ini. Rumus tidak diberikan langsung akan tetapi siswa dibimbing untuk menemukan rumus tersebut, sehingga mereka lebih paham dengan penggunaan rumus tersebut. Sebelum diterapkan pembelajaran dengan penggunaan LKS yang dilengkapi Mind Map, siswa masih kesulitan dalam memahami materi yang diberikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru, mencatat lalu mengerjakan latihan yang diberikan. Sedangkan selama diterapkan pembelajaran dengan penggunaan LKS yang dilengkapi Mind Map, siswa yang menemukan sendiri rumus sesuai dengan konsep yang diberikan dan menyelesaikan permasalahan berupa soal-soal yang diberikan. Penerapan pembelajaran dengan penggunaan LKS yang dilengkapi Mind Map ini membuktikan bahwa pada hakekatnya siswa mampu belajar dan menemukan rumus serta memahami konsep dari rumus tersebut dengan pengetahuan yang telah mereka miliki. Siswa di bawah bimbingan guru menemukan suatu rumus dengan menyelesaikan semua permasalahan yang
ada di dalam LKS yang dilengkapi Mind Map. Guru membimbing siswa dan berangsur-angsur mengurangi bantuan yang diberikan hingga siswa bersama kelompoknya bisa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Tujuannya agar siswa dapat membangun pengetahuan baru dengan cara mereka sendiri dengan bekal pengetahuan yang telah mereka miliki. Saat diskusi dalam kelompok, setiap siswa dengan antusias mengerjakan LKS yang diberikan dan terlihat kekompakan setiap anggota kelompok. Setiap kelompok berusaha menjadi kelompok yang terbaik pada setiap pertemuan karena diberi rangking sesuai dengan urutan mengumpulkan LKS. Hal ini membuat siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengerjakan LKS. LKS yang dilengkapi Mind Map disusun dengan langkah-langkah yang membantu siswa dalam menemukan rumus dan memahami konsep dari rumus tersebut. Soal-soal yang dirancang pada LKS yang dilengkapi Mind Map dalam bentuk soal aplikasi sehingga untuk menyelesaikannya siswa harus memahami soal supaya dapat menggunakan rumus yang tepat untuk menyelesaikannya. Berdasarkan nilai rata-rata LKS yang dijabarkan pada Tabel 1 dari LKS 1 sampai LKS 7 berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah memahami konsep dari materi yang diberikan sehingga mereka dapat menggunakan rumus yang tepat dalam menyelesaikan soal-soal. 2. Hasil Belajar Hasil belajar dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa untuk tujuh kali pertemuan. Berdasarkan tes akhir belajar yang telah dilaksanakan terlihat bahwa dari 32 siswa yang mengikuti tes, dinyatakan bahwa sebanyak 25 orang telah tuntas dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan karena telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMPN 34 Padang yaitu 70. Sedangkan 7 orang lainnya dinyatakan belum tuntas dalam belajar karena memperoleh nilai tes akhir yang berada di bawah KKM.
32
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 30-34 Nilai rata-rata tes akhir yang diperoleh adalah 81,9 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 54. Berdasarkan hasil tes tersebut dapat dilihat kemampuan siswa pada kelas VII5 SMPN 34 Padang cukup beragam.
Penggunaan LKS yang dilengkapi Mind Map dalam pembelajaran matematika memberikan dampak yang positif terhadap siswa. Pada dasarnya Mind Map merupakan teknik penulisan dan pencatatan terhadap apa yang dipikirkan dengan menggabungkan teks dan gambar, sehingga informasi yang diperoleh lebih bertahan lama dalam ingatan. Penggunaan Mind Map ini selain menarik bagi siswa, karena menggunakan imajinasi siswa dalam membuatnya, dan secara tidak langsung memudahkan siswa untuk menghafal konsep dan materi, dalam menyelesaikan soalpun alur pikir siswapun menjadi terstruktur, karena siswa mengerjakannya menurut langkah yang telah ditentukan. Hasil Mind Map yang telah dibuat siswa dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 berikut.
materi prasyarat. Hal ini disebabkan karena mind map memungkinkan kita melihat hubungan atau keterkaitan antar materi sehingga tergambar lebih jelas.
Gambar 2. Mind Map Jenis-Jenis Segitiga Penggunaan mind map membuat siswa lebih aktif dalam belajar matematika, dengan mind map siswa lebih mudah memahami konsep dan materi yang dipelajari, siswapun menjadi terbiasa berpikir berdasarkan alur sistematis. Hal ini membuat hasil belajar matematika meningkat seperti Gambar 3 dan 4 berikut.
Gambar 1. Mind Map Keliling dan Luas Bagun Datar Hasil Mind Map tersebut dijadikan sebagai catatan oleh siswa, sehingga ketika ditanya kembali konsep yang telah dipelajari mereka mampu menjawabnya. Mind Map utama yang telah dibuat siswa sebelumnya sangat membantu siswa dalam menentukan materi apa yang telah mereka pelajari, materi yang akan dipelajari dan materi yang sedang mereka pelajari bahkan
Gambar 3. Lembar Jawaban Soal Siswa Tentang Besar Sudut Segitiga 33
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 30-34
Berdasarkan kesimpulan dikemukakan beberapa saran, yaitu 1)Diharapkan kepada guru matematika untuk menggunakan LKS yang dilengkapi mind map dalam pembelajaran di kelas. 2)Peneliti lain, diharapkan dalam menerapkan pembelajaran ini, tidak hanya dengan penggunaan LKS, tetapi juga didukung dengan modul, CD , dan yang lainnya sehingga bisa lebih bervariasi.
Daftar Pustaka Gambar 4. Lembar Jawaban Soal Siswa Tentang Luas Layang-layang Berdasarkan Gambar 3 dan 4 bahwa siswa sudah memahami konsep untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan. Siswa sudah bisa memeriksa kesahihan atau argumen dengan menerapkan konsep yang sudah dikontruksi siswa sebelumnya. Secara umum dengan mind map siswa sudah bisa memahami konsep dan materi yang dipelajari.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan hasil belajar matematika siswa menggunakan LKS yang dilengkapi mind map sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes akhir siswa yang tuntasnya 81,9%.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Jakarta: Sakti. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Windura, Sutanto. 2009. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: PT. Gramedia
34