ISSN 2338-4514 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
29
PENGGUNAAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI PENANGANAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Brigitta Ayu DS1, Qomarudin2, Totok Harjanto3 1.
Dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta
2.
Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
3
Dosen Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
ABSTRACT
Background: For elementary school students, knowing the daily handling of first aid is important thing. Using method and media learning which are appropriate for the elementary students can increase the knowledge. Objective: To know the effect of giving lecture and leaflet toward the knowledge level of elementary school students about first aid in Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Method: The quasi experimental research with equivalent control group pretest-posttest was done towards 70 students of fifth grade. It consists of 35 students as intervention group and 35 students as control group. Result: The value first aid knowledge average level of intervention group from pretest to posttest increases with p=0.000 (p <0.05). The value first aid knowledge average level of control group from pretest to posttest there was slightly increase with p=0.125 (p> 0.05). Conclusion: Lecture and leaflet are effective to increase the knowledge of fifth grade students of elementary school about first aid in Seyegan, Sleman, Yogyakarta with p=0.000 (p <0.05).
Keywords: Elementary Students, first aid, knowledge, leaflet, lecture.
PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari
sekitar 73 juta orang. Anak usia sekolah merupakan
aset
atau
modal
utama
250.000 sekolah negeri, swasta maupun
pembangunan dimasa depan yang perlu
sekolah agama dari berbagai tingkatan.
dijaga, ditingkatkan dan dilindungi terutama
Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai
dalam hal kesehatannya.1
30% dari total penduduk Indonesia atau
ISSN 2338-4514 30
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
Anak usia sekolah dasar terdapat permasalahan
kesehatan
yang
Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah
sangat
antara lain meliputi adanya pananganan P3K.
menentukan kualitas kesehatan anak di
Sehingga nantinya siswa – siswa SD dapat
kemudian hari. Masalah kesehatan yang
melakukan penanganan P3K dengan tepat
berhubungan dengan penanganan kecelakaan
secara mandiri.5
yang sering terjadi pada anak SD antara lain:
Hasil studi pendahuluan pada bulan Juli
cedera luka, mimisan, gigitan, pingsan. Bagi
2012 di SD Negeri Margomulyo 1, SD Negeri
anak usia SD mengetahui penanganan P3K
Tegal Klaci, dan SD Muhamadiyah Bolu
sehari - hari
didapatkan bahwa keadaan UKS di tempat
agar
merupakan hal yang penting
nantinya
anak
dapat
melakukan
tersebut belum dikelola dengan baik serta
penanganan keselamatan bagi dirinya maupun
gambaran
pengetahuan
orang lain dengan tepat dan dapat mencegah
mengenai
pelaksanaan
keparahan. Dengan demikian pengetahuan
masih minim terlihat dengan adanya beberapa
anak SD mengenai penangan P3K sehari –
kasus pingsan, luka, gigitan, dan mimisan
hari
anak
seharusnya menjadi hal yang perlu
tidak
mampu
anak
kelas
penanganan
untuk
V P3K
melakukan
diperhatikan karena apabila pengetahuan baik
penanganan sendiri dan sistem rujukan ke
maka
Puskesmas sudah tidak diberlakukan lagi
penanganan
akan
tepat
dan
mempercepat proses penyembuhan.2 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dengan sasaran utamanya adalah
sehingga sekolah harus mampu melakukan penanganan sendiri mengenai kasus P3K yang ada. Berbagai
metode
dapat
digunakan
lingkungannya.3
untuk mempromosikan program penanganan
Tingkatan strata standar UKS sekolah adalah ;
P3K untuk anak SD. Ceramah merupakan
dipenuhinya
penjaringan
cara yang paling alamiah dan efektif untuk
pemeriksaan kesehatan secara
berkomunikasi dengan orang lain, yaitu
berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran
dengan cara berbicara secara langsung6.
tinggi dan berat badan, pencatatan hasil
Penggunaan metode ceramah saja mempunyai
pemeriksaan kesehatan siswa pada buku/kms,
kelemahan untuk mengurangi kelemahan
penjaringan kesehatan gigi untuk kelas 1
tersebut
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang
pembelajaran untuk
anak-anak
kesehatan,
sekolah
strata
dan
minimal,
perlu 7
didukung
dengan
media
pencapaian tujuan
sudah waktunya tanggal, ada rujukan bila
pembelajaran.
Promosi kesehatan dengan
diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan
menggunakan ceramah saja tidak lebih efektif
P3K, pengawasan warung sekolah/kantin.4
dibandingkan
dengan
metode
ceramah
ISSN 2338-4514 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
disertai dengan penggunaan leaflet untuk
31
peningkatan pengetahuan anak.8
Pemberian intervensi pada penelitian ini
Pengukuran Pengetahuan Anak mengenai
dengan pemberian ceramah dan media leaflet
P3K yang dibuat sendiri oleh peneliti dan
mengenai
sudah diuji validitas dan reliabilitasnya.
materi
P3K
dengan
tujuan
mengetahui pengaruh metode ceramah dan media leaflet terhadap tingkat pengetahuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
anak SD mengenai P3K dan mengetahui pengetahuan
anak
sebelum
dan
setelah
diberikan intervensi.
Penelitian ini dilaksanakan di tiga Sekolah Dasar yang tersebar di kecamatan Seyegan.
Adapun
karakteristik
subjek
penelitian sebagai berikut: METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia (N=70) Desember, 2012
quasi experimental dengan menggunakan Karakteristik
Intervensi
Jenis Kelamin
Frekuansi (n=35)
Kontrol
metode equivalent control group with pretestposttest design. Dilaksanakan di SD Negeri
Persentase (%)
Frekuensi (n=35)
Persentase (%)
20
50,1
23
65,7
15
42,9
12
34,3
10
18
51,4
9
25,7
dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Uji
11
15
42,9
14
40,0
validitas penelitian ini menggunakan rumus
12
2
5,7
10
28,6
Pearson product moment dengan tingkat
13
0
0
2
5,7
Margomulyo 1, SD Negeri Tegal Klaci, SD
1.
Laki-laki
Muhamadiyah Bolu, kecamatan Seyegan,
2.
Perempuan Usia
Sleman,
Yogyakarta.
Waktu
kepercayaaan 95% (α = 0,05).
penelitian
Setelah itu
Sumber: data primer
diuji dengan menggunakan uji t. Populasi dalam penelitian ini adalah
Tabel 1 menunjukkan distribusi frekuensi
siswa SD kelas V di kecamatan Seyegan,
karakteristik responden yang terdiri dari
Sleman, Yogyakarta. Metode yang digunakan
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
dalam penarikan sampel SD adalah metode
Berdasar data tersebut dapat diketahui bahwa
purposive sampling. Jumlah responden dalam
pada kelompok intervensi jumlah responden
penelitian ini sebanyak 70 siswa. Pembagian
paling banyak adalah siswa laki - laki dengan
kelompok kontrol dan intervensi dilakukan
jumlah 20 siswa (50,1%). Kelompok kontrol
menggunakan metode quota sampling.
juga paling banyak karakteristik jenis kelamin
Tingkat pengetahuan anak mengenai
adalah laki – laki dengan jumlah 23 siswa
P3K diukur dengan menggunakan kuisioner
(65,7%). Usia terbanyak pada kelompok
ISSN 2338-4514 32
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
intervensi adalah siswa berusia 10 tahun
Berdasarkan data tabel 2 tentang data
dengan jumlah 18 siswa (51,4%). Usia
pretest kelompok intervensi dan kelompok
terbanyak pada kelompok kontrol adalah 11
kontrol diketahui bahwa pada kelompok
tahun dengan jumlah 14 siswa (40%).
intervensi dan kelompok kontrol memiliki
Penelitian berjudul comprehensive school
jumlah siswa dengan tingkat pengetahuan
health program of China mengemukakan
mengenai P3K yang tidak jauh berbeda.
bahwa perbedaan jumlah jenis kelamin yang
Jumlah siswa yang sama di masing – masing
tidak setara antara anak laki – laki dan anak
kelompok yaitu masing-masing 35 siswa pada
perempuan
tidak
kelompok intervensi maupun kontrol. Hasil
perubahan
uji banding hasil rerata kedua kelompok
mengikuti
tersebut didapatkan nilai p = 0.812 (p> 0,05),
pelaksanaan program kesehatan di sekolah.9
yang dapat disimpulkan bahwa hasil pretest
Hal ini juga didukung oleh penelitian lain
dari kedua kelompok tersebut adalah tidak
yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
berbeda signifikan.
dalam
mempengaruhi pengetahuan
penelitiannya
bagaimana anak
ketika
yang signifikan dengan gender dan umur P >
Hasil
pretest
masing
masing
0,05 mengenai pengetahuan anak kelas 3, 4,
kelompok menyatakan bahwa sebagian besar
dan 5 SD mengenai persepsi sehat sakit
anak berada pada tingkat pengetahuan cukup
tentang gambaran konsep pingsan.10
mengenai P3K. Hal ini didukung oleh
Berikut ini ditampilkan tabel yang
penelitian yang menyatakan sebagian besar
berisikan perbandingan tingkat pengetahuan
anak usia sekolah dasar mempunyai tingkat
anak
pengetahuan yang rendah atau tidak baik
mengenai
P3K
pada
kelompok
intervensi dan kontrol saat pre test
terhadap pengelolaan penyakit. Sehingga upaya
Tabel 2. Perbandingan Tingkat Pengetahuan Pretest pada Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol (n=70, Desember 2012)
untuk
memperbaiki
pengetahuan
kesehatan anak adalah melalui sekolah.11 Penelitian lainnya yang mendukung bahwa tingkat pengetahuan anak usia sekolah dasar mengenai pertolongan pertama masih sedikit dan belum menunjukkan tingkat yang baik terutama mengenai penanganan menggunakan perawatan tradisional untuk mengobati luka.12 Faktor
Sumber: data primer
yang
mempengaruhi
rendahnya
pengetahuan anak mengenai P3K adalah sekitar 43% anak usia <15 tahun di negara
ISSN 2338-4514 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
33
berkembang memperoleh informasi yang
aspek pengetahuan. Penelitian yang berjudul
sedikit atau kurang mengenai pencegahan dan
Injuries among children in Karachi, Pakistan-
penanganan
pada
what, where and how menyatakan fenomena
kecelakaan ringan, sehingga berpengaruh
jawaban masing – masing responden dari
terhadap tingkat pengetahuan anak.13
berbagai wilayah mengenai P3K terutama di
pertolongan
pertama
Berhubungan dengan paparan tabel 2, terlihat dalam frekuensi
tabel 3 mengenai distribusi
pertanyaan
pengetahuan
daerah pedesaan sangat berbeda – beda karena disesuaikan dengan interaksi antar
P3K
faktor sosial, ekonomi, status pendidikan,
berdasarkan dari setiap aspek item penyusun
masalah injury ringan yang terjadi sehari –
kuesioner
oleh
hari13. Perbedaan mengenai cara penanganan
responden pada kelompok intervensi dan pada
kesehatan anak di masing – masing daerah
kelompok kontrol pada saat pretest dan
juga erat hubungannya dengan kebudayaan.14
pengetahuan
P3K
anak
posttest. Tabel 3.
No
Distribusi Frekuensi Pertanyaan yang Benar pada kelompok Intervensi dan kontrol saat Pretest dan Posttest (n = 70, Desember 2012).
Aspek
No Item
Kelompok Intervensi N=35 Pre test (%)
1
2
4
4
Post test (%)
Kelompok Kontrol N=35 Pre test (%)
Post test (%)
Pengertian Mimisan Luka lecet Luka tusuk Gigitan Pingsan
1 7 9 16 22
20,0% 17,1% 20,0% 6,9% 16,6%
20,0% 20,0% 19,4% 17,7% 16,6%
20,0% 18,9% 19,4% 6,3% 14,3%
18,3% 14,3% 13,7% 14,4% 15,4%
Penyebab Mimisan Luka bakar Pingsan Gigitan
2 8 24 25
10,0% 21,4% 20% 8,6%
22,1% 23,6% 22,9% 22,9%
10,0% 20,7% 12,9% 10,7%
11,4% 18,6% 15,7% 13,6%
Cara Penanganan Mimisan Mimisan Mimisan Luka lecet Luka lecet Luka tusuk Luka bakar Gigitan anjing Pingsan Gigitan ular Pingsan
3 4 5 10 11 14 15 17 18 19 20
1,4% 5,0% 0,0% 7,6% 7,6% 0,5% 2,9% 4,5% 4,3% 3,1% 0,7%
4,5% 8,3% 8,1% 8,3% 8,3% 4,3% 6,4% 6,7% 6,9% 7,4% 7,9%
4,0% 4,5% 1,0% 7,6% 7,3% 0,7% 1,9% 4,0% 3,3% 3,3% 0%
2,6% 5,7% 5,2% 5,7% 5,0% 2,9% 2,4% 5,0% 3,3% 5,0% 0,5%
Akibat Mimisan Luka bakar Luka bakar Pingsan Gigitan
6 12 13 21 23
32(18,3) 11(6,3) 8(4,5) 19(13,8) 12(6,9)
34(19,4) 32(18,3) 29(16,7) 28(16,1) 20(14,4)
24(13,7) 15(10,9) 17(12,1) 28(16,1) 18(12,7)
23(13,1) 17(12,1) 17(12,1) 27(15,5) 17(12,1)
Kegiatan pada kelompok intervensi dilakukan melalui metode ceramah dengan pemberian media leaflet. Kegiatan pada kelompok kontrol dengan pemberian leaflet saja.
Berikut
ditampilkan
tabel
perbandingan tingkat pengetahuan post test pada kelompok intervensi dan post test pada kelompok
kontrol
untuk
mengetahui
perbandingan atau perubahannya. Tabel 4. Perbandingan Tingkat Pengetahuan Post Test pada Kelompok Intervensi dan Post Test pada Kelompok Kontrol (n=70, Desember 2012)
Sumber data: primer
Hasil dari tabel 3 menunjukkan bahwa responden pada kelompok intervensi maupun
ini
kelompok
kontrol
mengalami
kesalahan yang berbeda - beda dari setiap
Sumber: data primer
ISSN 2338-4514 34
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
Berdasarkan data tabel 4 tentang
kepada diri anak dan untuk menimbulkan rasa
tingkat pengetahuan post test pada kelompok
senang
intervensi dan post test pada kelompok
digunakan
kontrol
perbedaan
pembelajaran.16 Peran metode dan media
tingkat
sangat penting bagi pemberian informasi
menunjukkan
signifikan
antara
pengetahuan
adanya
peningkatan
kelompok
intervensi
dan
kelompok kontrol, yaitu hasil p = 0,000*, (p< 0,05).
Walaupun
tertarik suatu
pada
metode
anak
dapat
dan
media
kesehatan.17 Pengaruh pemberian metode ceramah
mengalami
dan media leaflet dapat dilihat dari hasil pre
peningkatan pengetahuan di masing – masing
test dan post test tingkat pengetahuan pada
kelompok,
namun signifikansi peningkatan
kelompok intervensi. Berikut ini ditampilkan
antara kelompok intervensi dan kelompok
tabel perbandingan tingkat pengetahuan pre
kontrol
test dan post test pada kelompok intervensi.
jauh
sama-sama
dan
berbeda.
Terlihat
dari
peningkatan mean pre test ke post test di masing – masing kelompok. Kelompok intervensi
menunujukkan
nilai
Tabel 5. Perbandingan Tingkat Pengetahuan Pretest dan Posttest pada Kelompok Intervensi.
yang
signifikan dari pre test ke post test sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai yang tidak signifikan dari pre test ke post test. Media
pembelajaran
mempunyai
pengaruh yang penting dalam mengurangi efek yang merugikan dari berbagai media yang ada. Melalui media pembelajaran anak –
Sumber: data primer
anak dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat melaui pesan gambar dan tulisan yang
Berdasarkan
hasil
peningkatan
disampaikan. Berbagai penelitian menyatakan
rerata tingkat pengetahuan pada tabel 5,
bahwa anak usia sekolah dasar ketika
terlihat perbedaan yang bermakna secara
diberikan media pembelajaran mereka dapat
statistik dengan p=0.000 (p<0.05) antara pre
mengevaluasi program kesehatan yang ada di
test dan post test kelompok intervensi. Dari
sekolah mereka.15 Pemilihan metode dan
hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa
media pembelajaran harus menyesuaikan
terjadi peningkatan tingkat pengetahuan pada
sasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat
kelompok
bahwa proses belajar pada anak akan berhasil
pengetahuan ini disebabkan adanya perlakuan
jika hasil belajar memberikan rasa senang
intervensi.
Peningkatan
ISSN 2338-4514 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
yaitu pemberian ceramah dan leaflet pada kelompok intervensi. Hasil mendukung
meningkatkan
perhatian
35
(p<0.01),
meningkatkan pengetahuan (p<0.01).
penelitian penelitian
ini
lain
yang
menunjukkan
Tehnik
ceramah
dan
21
interaktif
berhubungan juga dengan karakteristik siswa
adanya peningkatan pengetahuan di kelompok
kelas
intervensi dengan metode ceramah dan leaflet
Karakteristik kognitif anak kelas V SD berada
yaitu terjadi peningkatan yang bermakna
dalam tahap operasional konkrit. Ciri tahap
18
V
sekolah
dasar
itu
sendiri.
p<0,05 . Metode ceramah efektif digunakan
ini yaitu anak dapat dengan mudah menerima
untuk promosi kesehatan pada kelompok
informasi dari materi yang baru saja mereka
besar yaitu lebih dari 15 orang.19 Ceramah
terima sehingga hasil pemahaman anak dapat
yang dilaksanakan pada kelompok intervensi
diketahui dari hasil tes tertulis setelah
lamanya 50 menit. Kegiatan ini berdasarkan
diberikannya materi melalui metode ceramah
penelitian
bahwa
interaktif tersebut.22 Anak – anak umumnya
pendidikan kesehatan P3K melalui ceramah
menyenangi proses kegiatan bukan hasil dari
minimal dilaksanakan selama 45 menit
suatu kegiatan. Pola ceramah kesehatan yang
dengan tujuan ketertarikan, motivasi, dan
diberikan
kemampuan anak untuk mengikuti kegiatan
perasaan gembira dan tidak tertekan serta
belum menurun.20
dapat merangsang ranah kognitif, afektif, dan
yang
Ceramah penelitian
ini
menyatakan
yang
diberikan
menggunakan
dalam ceramah
haruslah
dapat
meningkatkan
psikomotor.23 Kegiatan
yang diberikan sebelum
interaktif dengan adanya tanya jawab dari
intervensi melalui ceramah siswa terlebih
peserta-pembicara yang menjadikan suasana
dahulu diberikan materi melalui leaflet.
menjadi lebih hidup selain didukung dengan
Penelitian yang berjudul First aid for scalds
tampilan
dalam
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan
penyampaian materi. Penelitian lainnya yang
akan berpengaruh signifikan apabila didukung
mendukung pernyataan ini yaitu dalam jurnal
dengan media pembelajaran yang tepat.
yang berjudul “The Use of an Audience
Leaflet atau brochure merupakan salah satu
Response System in an Elementary School-
media pendamping ceramah dengan hasil
Based Health Education Program” yang
p<0,05 untuk meningkatkan pengetahuan
menyatakan bahwa evaluasi siswa yang
anak ketika melakukan pencegahan dan
diberikan ceramah kesehatan melalui LCD
penanganan
dan disertai tanya jawab adalah menyatakan
komunitas.24
sangat
teknologi
(LCD)
menyenangkan
(p<0.01),
pertolongan
pertama
di
ISSN 2338-4514 36
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
Leaflet
yang
diberikan
dalam
signifikan
pada
kelompok
intervensi
penelitian ini lebih menampilkan sisi visual
disebabkan oleh adanya pemberian metode
dengan gambar animasi dengan tujuan agar
promosi kesehatan melalui ceramah dan
anak usia SD dapat dengan mudah menerima
leaflet yang diberikan kepada kelompok
informasi mengenai P3K. Langkah penting
intervensi. Hal ini memberikan pengaruh
dalam memberikan pendidikan kesehatan
positif pada peningkatan tingkat pengetahuan
anak usia SD adalah dengan membuat pesan
siswa. Hasil pada kelompok kontrol tidak
yang mudah diterima oleh sasaran termasuk
begitu signifikan karena pada kelompok
pemilihan media, bentuk penanyangan pesan
kontrol tidak dilakukan perlakuan khusus
yang menarik, serta intensitas penayangan
ceramah seperti pada kelompok intervensi.
pesan.25
Pada kelompok kontrol hanya dilakukan
Berikut grafik
ini
perbandingan
peneliti
menampilkan
peningkatan
pembagian
leaflet,
sehingga
tidak
ada
tingkat
perubahan yang signifikan pada kelompok
pengetahuan pada kelompok intervensi dan
kontrol. Hasil ini sesuai dengan pernyataan
kelompok kontrol dengan menggunakan data
bahwa jenis program pendidikan kesehatan
pre test dan post test kedua kelompok
sekolah
tersebut. Berdasarkan paparan gambar 1
pembelajaran ceramah dan dibantu dengan
dibawah ini, dapat diketahui bahwa terjadi
pemberian leaflet yang sesuai dengan sasaran
perbedaan peningkatan tingkat pengetahuan
dapat
pada kelompok intervensi dan kelompok
sekolah dasar.26
dengan
memadukan
meningkatkan
metode
pengetahuan
anak
kontrol dari pre test dan pos test masingmasing kelompok.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan
100
86.74
80 60 40
53.26
53.83
56.46
pembahasan intervensi kontrol
20
Linear (intervensi)
0
pretest
di
atas,
peneliti
menarik
beberapa kesimpulan yaitu nilai rata-rata tingkat pengetahuan anak mengenai P3K relatif sama antara kelompok intervensi dan
postest
kontrol saat pre test dengan p=0,812 (p>0,05). Gambar 1. Peningkatan Tingkat Pengetahuan dari Pre Test ke Post Test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol.(N=70), Desember 2012
Peningkatan
tingkat
Nilai rata-rata tingkat pengetahuan anak mengenai P3K setelah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan pada kelompok
pengetahuan
kontrol yang tidak diberi perlakuan terdapat
mengenai P3K pada anak SD kelas V yang
perbedaan yang signifikan dengan p=000
ISSN 2338-4514 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
(p<0,05).
Terjadi
tingkat
untuk lebih melibatkan peran guru sekolah
pada
dan orang tua dalam melakukan penelitian
kelompok intervensi dan pada kelompok
sehingga dapat meminimalkan faktor – faktor
control
peningkatan
yang nantinya mempengaruhi pengetahuan
pengetahuan namun tidak signifikan (p>0,05).
anak. Untuk memantapkan pemahaman siswa,
Pemberian ceramah dan leaflet efektif dalam
peneliti
meningkatkan
penelitian disertai dengan melakukan praktik
pengetahuan
peningkatan
37
anak
mengenai
terjadi
sedikit
tingkat
P3K
pengetahuan
anak
lainnya
P3K
juga
mengenai P3K siswa SD kelas V di
simulasi
supaya
kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta
pemahaman anak - anak.
dapat
melakukan
dapat
menambah
dengan p=0.000 (p<0.05). Berdasarkan
kekurangan
yang
terdapat dalam penelitian ini, maka peneliti
DAFTAR PUSTAKA 1.
menyarankan kepada bagi institusi Sekolah Dasar memberikan materi P3K ini secara
kesehatan
untuk
2.
di
komunitas.
Hasil
penelitian
3.
4.
lanjuti.
Bagi
peneliti
selanjutnya perlu melakukan penelitian serupa
A.
Pendidikan
Soenarjo.
Kegiatan Bandung
Kesehatan :
Remaja
Departemen Kesehatan RI. Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Usaha Kesehatan Sekolah.
petugas kesehatan perlu memperhatikan hal
ditindak
Universitas
Rosdakarya. 2002.
paling banyak kesalahannya. Oleh karena itu
untuk
Masyarakat
Muchtamadji,
Sekolah.
akibat luka bakar merupakan aspek yang
kepada pihak Puskesmas maupun sekolah
Mlonggo
2001.
mimisan, penyebab gigitan, cara penanganan
ini untuk lebih mensosialisasikan hasil ini
Kecamatan
Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
diketahui bahwa pengertian gigitan, penyebab
mimisan, cara penanganan pingsan, dan
di
Keselamatan: Konsep dan Penerapan.
peningkatan
pengelolaan UKS sebagai salah satu peran perawat
Perubahan
Diponegoro. 2007.
kesehatan yang tepat digunakan untuk anak khususnya
Terhadap
Kesehatan
menggunakan metode ceramah dengan media
SD,
Kesehatan
Kabupaten Jepara. Semarang: Fakultas
dapat
leaflet sebagai salah satu bentuk promosi
Pendidikan
Aliyah
berkelanjutan juga kepada siswa-siswa yang Tenaga
Pengaruh
Pengetahuan Remaja di Madrasah
berkelanjutan dengan tujuan supaya materi ini
lainnya.
Simon.
Jakarta. 2006. 5.
Effendy, O. Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung:
Rosdakarya. 2008.
Remaja
ISSN 2338-4514 38
6.
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
WHO.
Pendidikan
Kesehatan,
420 Grade 5 students in Cambodia on
Terjemahan oleh Ida Bagus Tjitarsa.
their knowledge of burn prevention
Bandung:
and first-aid treatment. Burns 2007;
ITB
dan
Universitas
Udayana. 2008. 7.
8.
Syah, M. Psikologi Pendidikan dengan
Pakistan
Matekohy, F. A., Sudargo, T., Dewi,
Journal of Public Health 2004; 118:
S. Pengaruh Media Ceramah, Leaflet
114–120.
VCD
dalam
Pencegahan
14.
what,
where
and
how.
Nurchan, O. The Effect of Training
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium.
Programs on Traditional Approaches
Berita Kedokteran Masyarakat 2004;
that Mothers Use in Emergencies.
20: 125-130.
Journal
Aldinger, C., Zhang, X.W., Liu, L.Q.,
37(1): 79-85. M.
Changes in Attitudes, Knowledge and
America:
Academy of
Behavior
1999.
Associated a
15.
Emergency Nursing
Hogan,
with
Comprehensive
16.
Danim,
S.
Media
Media
2011;
Education. Pediatrics.
Komunikasi
School Health Program in a Province
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
of China. Health Education Research
2003.
2008; 23 (6): 1-7.
17.
Thein, M. M., Lee, B. W., Bun, P.
Bettina, F. Children‟s Perceptions of
Knowledge, Attitudes and Practices of
Health and Illness: images and lay
Childhood
concepts. Health Education Research
Prevention by Primary Caregivers in
2006; 21(5): 643-653.
Singapore. Singapore Med Journals
Arabaci,
B.
Management (Elazig City
12.
L., Laflamme, Chotani, H.
Rosdakarya. 2007.
Implementing
11.
Razzak,
Injuries among children in Karachi,
Pan, X.D., Yu, S.H., Jones, J., Kass, J.
10.
13.
Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
dan
9.
33: 347-351.
Health in
Primary
Services Schools
Injuries
and
Their
2005; 46(3): 122-126. 18.
Olympia, R., Wan, E., Avner, J. The
Sample). Procedia
Preparedness of Schools to Respond to
Social and Behavioral Sciences 2009;
Emergencies in Children: A National
1: 235-241.
Survey of School Nurses. Pediatrics
Marvin, Hsiao., Brian, Tsai., Pisey,
2005; 116(6): 738-219.
Uk., Harrison, Jo., Manuel., Gomez. „„What do kids know‟‟: A survey of
ISSN 2338-4514 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016
19.
20.
Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan
Chinese,
dan Ilmu Perilaku. Cetakan I. Jakarta:
Speaking
PT. Rineka Cipta. 2007.
Prevention 2009; 5: 104-108.
Bollig, G., Wahl, A. H., & Svendsen, M. Primary School Children are Able to Perform Basic Life-Saving First Aid Measures.
Resuscitation 2009;
80: 689-692. 21.
Desorbo, A., Noble, J., Shaffer, M., Gerin, W., Williams, O. The Use of an Audience Response System in an Elementary School- Based Health Education Program. Health Education & Behavior 2012; 20(10): 1-5.
22.
Butz, A., Pham, L., Lewis, L., Hill, K., Walker, J., Winkelstein, M. Rural Children with Asthma: Impact of a Parent and Child Asthma Education Program. J Asthma 2005; 42(10): 813821.
23.
Hamalik, O. Psikologi Belajar dan Mengajar.
Bandung:
Sinar
Baru
Algesindo. 2002. 24.
King, Lesley. “First Aid for Scalds” Campaign: Chinese, Speaking
Reaching Vietnamese,
Sydney‟s and
Communities.
Arabic Injury
Prevention 2009; 5: 104-108. 25.
Worden, K.J., Flynn, S. B. Effective Use of Mass Media. Public Health Management Practice. 2000.
26.
King, Lesley. “First Aid for Scalds” Campaign:
Reaching
Sydney‟s
Vietnamese,
and
Communities.
39
Arabic Injury