Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
PENGENDALI OTOMATIS DI INDUSTRI v Pendahuluan v Pengendali On-Off v Pengendali Proporsional v Pengendali Integral v Pengendali Proporsional + Integral v Pengendali PI dan Kompensator Lag v Pengendali Proporsional + Derivatif v Pengendali PD dan Kompensator Lead v Pengendali Proporsional + Integral + Derivatif v Pengendali PID dan Kompensator Lag-Lead v Penalaan untuk Pengendali PID
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-1
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENDAHULUAN Pengendali Otomatik Detektor galat
Masukan referensi
+
(set point)
-
Penguat
Aktuator
Plant
Keluaran
sinyal galat aktuasi Sensor
u Fungsi Pengendali otomatik: 1. membandingkan output plant (nilai aktual) dengan input referensi (nilai diinginkan), 2. menentukan simpangan sinyal, 3. mengeluarkan sinyal kontrol untuk menghilangkan / mengurangi simpangan tsb.
u Mode Pengendali: - Diskontinyu / Digital: - On / Off (2 posisi) - 3 posisi - Programmable (PLC) - Microcomputer - Kontinyu / Analog : - Proporsional - Integral - Proporsional + Integral - Proporsional + Derivatif - Proporsional + Integral + Derivatif
u Pemilihan mode Pengendali: ditentukan oleh karakteristik plant / proses.
u Implementasi : - Mekanik
- Hidraulik - Pneumatik - Elektronik : Analog / Digital
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-2
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI ON-OFF
u(t) = U1 untuk e(t) > 0 = U2 untuk e(t) < 0 Umumnya : U2 = 0 atau -U1.
• Implementasi fisik sederhana dan murah. • Ada efek histerisis dalam implementasi praktisnya. • Dapat menimbulkan efek cycling (osilasi disekitar nilai set point).
• Differential gap: adakalanya digunakan untuk menghindari terlalu seringnya terjadi mekanisme on-off.
• Aplikasi :
Sistem skala besar dengan laju proses lambat (sistem pendingin/pemanas ruangan).
• Contoh implementasi:
Katup yang digerakkan oleh solenoid.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-3
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PROPORSIONAL
+
E(s)
-
KP
U(s)
u(t) = Kp.e(t), atau: U(s) = Kp.E(s) dengan Kp : gain proporsional
• Timbul error offset bila ada perubahan beban. • Aplikasi : - Sistem dengan manual reset dapat dilakukan, - Sistem yang tak mengalami perubahan beban besar.
• Contoh Implementasi: Amplifier dengan penguatan yang dapat diatur.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-4
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI INTEGRAL
+
E(s)
-
Ki s
U(s)
du (t ) = K i . e ( t ), dt atau t
u(t ) = K i
∫ e (t )dt 0
dengan Ki : konstanta yang dapat diatur. • Fungsi alih Pengendali: U ( s) Ki = E ( s) s
• Bila nilai e(t) naik 2 kali, maka laju perubahan u(t) terhadap waktu menjadi 2 kali lebih cepat. • Bila e(t) tetap (zero actuating error) , maka nilai u(t) akan tetap seperti semula (reset control).
• Aksi reset (error ≈ 0) setelah ada perubahan beban.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-5
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PROPORSIONAL + INTEGRAL
+
E(s)
-
K p (1 + Ti s) U(s) Ti s
u(t)
e(t)
2 Kp Kp
1
hanya proporsional
0
a
u ( t ) = K p e( t ) +
t
b
masukan fungsi undak satuan
Kp Ti
aksi kendali PI
Ti
t
c
keluaran pengendali
t
∫ e(t )dt 0
• Fungsi alih Pengendali: 1 U ( s) = K p 1 + E ( s) Ti s
Kp : konstanta proporsional (adjustable) Ti: waktu integral (adjustable) 1 Ti
: laju reset : berapa kali bagian proporsional dari aksi pengontrolan diulangi dalam waktu 1 menit.
• Aplikasi :
Sistem dengan perubahan beban besar yang tak terlalu Cepat (perlu waktu integrasi).
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-6
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PI DAN KOMPENSATOR LAG
• Pengendali PI :
1 K p 1 + Ti s G c ( s) = K p 1 + = Ti s Ti s • Kompensator Lag: G c ( s) = K c β
Ts + 1 ; βTs + 1
β >1
• Pengendali PI adalah kompensator Lag, dengan zero s=-1/Ti dan pole pada s=0 (penguatan ∞ pada frekuensi 0) • Pengendali PI memperbaiki karakteristik respons steady state. • Pengendali PI menaikkan tipe sistem terkompensasi dengan 1, sehingga sistem tsb kurang stabil atau bahkan tak stabil. • Pemilihan nilai Kp dan Ti harus cermat agar diperoleh respons transient memadai: overshoot kecil atau nol, tetapi respons lebih lambat.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-7
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PROPOSIONAL + DERIVATIF
u(t)
e(t) +
-
E(s)
K p (1 + Td s)
aksi kendali PD
Td
U(s) hanya proporsional 0
masukan fungsi lereng
u(t ) = K p e(t ) + K p Td
t
t keluaran pengendali
de(t ) dt
• Fungsi alih Pengendali:
U ( s) = K p (1 + Td s) E ( s) Kp : konstanta proporsional (adjustable) Td: waktu derivatif (adjustable) • Magnitude output Pengendali sebanding dengan laju perubahan sinyal error (rate control). • Aksi pengaturan derivatif : • memiliki karakter anticipatory, • memperkuat derau, • dapat menyebabkan efek saturasi pada Pengendali, • tak dapat berdiri sendiri (efektif hanya selama masa transient). • Mode derivatif dapat mengatasi perubahan beban seketika • Offset error tak dapat dihilangkan. __________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-8
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PD DAN KOMPENSATOR LEAD Pengendali PD:
Gc ( s) = K p (1 + Td s) Kompensator Lead:
G c ( s) = K c α
Ts + 1 αTs + 1
( 0 < α < 1)
• Pengendali PD = versi sederhana dari kompensator lead. • Kp ditentukan dari spesifikasi steady state
• Frekuensi sudut 1/Td dipilih agar phase lead terjadi sekitar ωgco. • Bila phase margin dinaikkan, maka magnitude Pengendali naik terus untuk frekuensi tinggi ω > 1/Td, sehingga memperkuat derau pada frekuensi tinggi. • Kompensator Lead dapat menaikkan phase lead, tetapi kenaikan magnitude pada frekuensi tinggi sangat kecil dibandingkan dengan Pengendali PD. • Pengendali PD tak dapat direalisasikan dengan elemen pasif RLC, harus dengan Op Am, R dan C. • Realisasi dengan rangkaian elektronik dapat menyebabkan masalah derau, meskipun tidak ada masalah bila direalisasikan dengan elemen-elemen hidraulik dan pneumatik. • Pengendali PD memperbaiki karakteristik respons transient (tr mengecil, %Mp mengecil). __________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-9
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PROPORSIONAL + INTEGRAL + DERIVATIF
+
E(s) Kp (1+Ts i +TTs i d ) U(s)
-
Ts i
u(t)
e(t)
aksi kendali PID
aksi kendali PD
2
0
hanya proporsional t
t masukan fungsi lereng
u( t ) = K p e ( t ) +
Kp Ti
t
∫ e(t )dt +K p Td 0
keluaran pengendali
de( t ) dt
Fungsi alih Pengendali:
U ( s) 1 = K p (1 + + Td s) E ( s) Ti s Kp : konstanta proporsional (adjustable) Td: waktu derivatif (adjustable) Ti: waktu integral (adjustable)
• Dapat digunakan untuk semua kondisi proses. • Menghilangkan error offset pada mode proporsional. • Menekan kecenderungan osilasi.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-10
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENGENDALI PID DAN KOMPENSATOR LAG-LEAD • Pengendali PID:
Gc ( s) = K p (1 +
1 + Td s) Ti s
K p Ti Td s 2 + Ti s + 1 = Ti s • Kompensator Lag-Lead:
G c ( s) = K c
1 1 s + s + T1 T2 γ 1 s + s + T1 βT2 ⇓
⇓
lead
lag
; γ > 1; β > 1
• Bode Plot Pengendali PID untuk
G c ( s) = 2
(0,1s + 1)( s + 1) s
Fig 7-47 p595
• Pengendali PID adalah Kompensator Lag-Lead. • Bila Kp dibuat tinggi, maka sistem dapat menjadi stabil kondisional.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-11
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v PENALAAN UNTUK PENGENDALI PID +
K p(1+ 1 s+ Tds) Ti
-
plant
• Bila pemodelan matematis plant sulit dilakukan, penalaan PID
(penentuan
Kp,
TI
dan
Td )
dilakukan
secara
eksperimental. • Aturan
Ziegler
&
Nichols
berdasarkan
pada
langkah
tanggapan eksperimental atau berdasarkan pada nilai Kp yang dihasilkan dalam kestabilan marginal bila hanya aksi kendali proporsional yang digunakan. • Ziegler - Nichols mengusulkan aturan untuk menentukan nilai Kp, Ti dan Td berdasarkan pada karakteristik tanggapan peralihan dari plant yang diberikan. • Ada dua metoda penalaan Ziegler - Nichols yang bertujuan mencapai overshoot
25%
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-12
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v METODA PERTAMA ZIEGLER - NICHOLS • Jika plant mengandung integrator atau pole-pole kompleks sekawan dominan, maka kurva tanggapan undak satuan terlihat seperti kurva berbentuk S. c(t)
garis tangen pada titik infleksi
K
0 L
T
t
• Jika tanggapan tidak berbentuk kurva S, metoda ini tidak dapat diterapkan. • Fungsi alih dapat didekati dengan sistem orde pertama: C(s) Ke − Ls = U( s) Ts + 1
• Ziegler - Nichols menentukan nilai Kp, Ti, dan Td : Tipe Pengendali P
Kp
PI
T L T 1,2 L
PID
T L 0,9
Ti ∞
Td 0
L 0,3
0
2L
0,5L
Pengendali PID yang ditala dengan metoda pertama ini memberikan 1 + Td s) Ti s T 1 = 1,2 1 + + 0,5Ls L 2 Ls 2 1 s + L = 0,6T s
G c (s) = K p (1 +
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-13
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
v METODA KEDUA ZIEGLER - NICHOLS • Anggap :Ti = ∞ dan Td = 0. • Dengan hanya menggunakan aksi kendali proporsional, kenaikan Kp dari 0 ke suatu nilai kritis Kcr akan menghasilkan tanggapan yang berosilasi. r(t)
+ Kp
u(t)
c(t)
plant
-
c(t) Pcr 0
t
• Ziegler - Nichols menala Kp, Ti, dan Td sbb: Tipe Pengendali P PI
Kp 0,5 Kcr 0,45 Kcr
PID
0,6 Kcr
TI ∞ 1 P 1,2 cr
0,5Pcr
Td 0 0 0,125Pcr
• Pengendali yang diperoleh: 1 + Td s) Ti s 1 = 0,6K cr (1 + + 0,125Pcr s) 0,5Pcr s
G c (s) = K p (1 +
4 s + Pcr = 0,075K cr Pcr s
2
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-14
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
• Secara umum, untuk plant dinamis tanpa integrator, dapat diterapkan aturan penalaan Ziegler - Nichols. • Bila plant mengandung integrator, dalam beberapa kasus, aturan ini tidak dapat diterapkan.
Contoh 9-1: Suatu sistem kendali umpanbalik satuan: G ( s) =
( s + 2)(s + 3) s( s + 1)( s + 5)
Plant mengandung integrator, maka metoda pertama tidak dapat diterapkan. Jika metoda kedua diterapkan, maka sistem lup tertutup dengan suatu pengendali proporsional tidak akan berosilasi terus-menerus berapapun nilai Kp yang diambil. Persamaan karakteristik: s(s + 1)(s + 5) + K p (s + 2)(s + 3) = 0 s3 + (6 + K p )s 2 + (5 + 5K p )s + 6K p = 0
Deret R-H nya : s3 s2 1
s
s0
1 6 + Kp 30 + 29K p + 5K 2p 6 + Kp
5 + 5K p 6K p 0
6K p
Sistem stabil untuk semua nilai Kp positif. Jadi sistem tidak berosilasi : nilai penguatan kritis Kcr tidak ada. Dengan demikian metoda kedua tidak dapat diterapkan.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-15
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
Contoh 9-2: Suatu sistem dengan pengendali PID sbb: R(s)
+
-
G c (s) = K p (1 +
Gc( s) pengendali PID
1 s(s+1)(s+5)
C(s)
1 + Td s) Ti s
Gunakan aturan penalaan Ziegler - Nichols untuk menentukan nilai parameter Kp, Ti, dan Td agar diperoleh tanggapan step dengan overshoot sekitar 25%. Solusi: Karena plant mengandung integrator, gunakan metoda kedua (Ti = ∞ dan Td = 0): Kp C(s) = R (s) s(s + 1)(s + 5) + K p
Menentukan nilai Kcr : Persamaan karakteristik sistem: Deret R-H nya: s3
1
5
s2
6
Kp
s1 s
0
s3 + 6s2 + 5s + K p = 0
30 - K p 6 Kp
Osilasi akan terjadi jika Kp = 30. Jadi penguatan kritis Kcr = 30 Persamaan karakteristik nya:
s3 + 6s2 + 5s + 30 = 0 Frekuensi osilasinya: ( jω ) 3 + 6( jω ) 2 + 5 jω + 30 = 0 6(5 − ω 2 ) + jω (5 − ω 2 ) = 0 2 Frekuensi keadaan berosilasi menjadi ω = 5 → ω = 5 rad/s.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-16
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
Perioda osilasi adalah: Pcr =
EL303:Sistem Kendali
2π 2 π = = 2,8099 detik ω 5
Gunakan Tabel pada Metoda II, diperoleh: K p = 0,6K cr = 0,6x30 = 18 Ti = 0,5Pcr = 0,5x2,8099 = 1,405 Td = 0,125Pcr = 0,125x2,8099 = 0,35124
Fungsi alih PID adalah : G c (s) = K p (1 +
1 + Td s) Ti s
1 6,3223(s + 1,4235) 2 = 18(1 + + 0,35124s) = 1,405s s R(s)
+
-
6,3223(s + 1,4235) 2 s
1 s(s+1)(s+5)
C(s)
C(s) 6,3223s3 + 18s + 12,811 Fungsi alih sistem : R(s) = s4 + 6s3 + 11,3223s2 + 18s + 12,811
Diperoleh Mp = 62%. Untuk memperkecil Mp , lakukan fine adjustment parameter-parameter pengendali. __________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-17
Bab 9: Pengendali Otomatis di Industri
EL303:Sistem Kendali
Ambil Kp =18, geser zero ganda ke s = -0,65 : 1 (s + 0,65) 2 G c (s) = 18(1 + + 0,7692s) = 13,848 3,077s s
Kp = 18, Ti =3,077dan Td =0,7692, Mp = 18% Bila Kp = 39,42: 1 (s + 0,65) 2 G c (s) = 39,42(1 + + 0,7692s) = 30,322 3,077s s
maka kecepatan tanggapan naik, overshoot naik menjadi sekitar 28%.
Kp = 39,42, Ti =3,077dan Td =0,7692.
__________________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 9-18