PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PCA DAN METODE PROPAGASI BALIK
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
DISUSUN OLEH : Devi Yenni Sinaga 08 5314 091
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE VEHICLE LICENSE PLATE PATTERN RECOGNITION USING PCA AND BACK PROPAGATION METHOD A THESIS Presented as Partial Fulfillment of the Requirements For the Degree of Sarjana Komputer In Informatics Engineering Department
By : Devi Yenni Sinaga 08 5314 091
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2013
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PCA DAN METODE PROPAGASI BALIK
Oleh : Devi Yenni Sinaga NIM : 08 5314 091
Telah Disetujui Oleh :
Pembimbing
Dr. C. Kuntoro Adi, S.J., M.A., M.Sc
Tanggal ... Agustus 2013
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PCA DAN METODE PROPAGASI BALIK Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Devi Yenni Sinaga NIM : 08 5314 091 Telah dipertahankan didepan Tim Penguji Pada tanggal 31 Juli 2013 Dan dinyatakan memenuhi syarat. Susunan Tim Penguji Tanda tangan Ketua
: Dr. M. Linggo Sumarno, M.T.
.......................
Sekretaris
: Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom
.......................
Anggota
: Dr. C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc.
.......................
Yogyakarta ... Agustus 2013 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Dekan
P. H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
“ Jangan pernah mengharapkan datangnya pelangi yang indah jika
kita
takut
dengan
hujan.
Begitu
pula
jangan
mengharapkan kesuksesan jika kita takut dengan kegagalan ”
Yesaya 41:10 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Kupersembahkan untuk : TuhankuYesus Kristus Kedua Orang Tua saya dan keluarga Sahabat Terkasih saya
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain kecuali telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Agustus 2013 Penulis
Devi Yenni Sinaga
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Devi Yenni Sinaga
NIM
: 08 5314 091
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PCA DAN METODE PROPAGASI BALIK Beserta perangkat yang diberikan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataam ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 21 Agustus 2013 Penulis,
Devi Yenni Sinaga
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Saat ini sistem pengenalan pola plat motor sudah banyak dilakukan di beberapa pusat perbelanjaan, pertokoan, grdung instasi hingga universitas. Salah satu teknologi pada sistem pengenalan pola plat motor tersebut adalah teknologi yang menggunakan preprocessing citra dan jaringan syaraf tiruan. Penelitian ini mengembangkan suatu metode perpaduan antara Principal Component Analysis (PCA) dan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. Pada penelitian ini, digunakan 180 data pelatihan yang diambil dari 36 karakter untuk 5 jenis sampel. Data pelatihan tersebut kemudian digunakan untuk menguji 30 foto plat nomor. 30 foto plat nomor tersebut diperoleh dari nomor polisi pada Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) keluaran 2011. Jaringan syaraf tiruan ini menggunakan 2 lapisan tersembunyi dengan jumlah neuron yang berbeda-beda mulai dari 10, 15, 20, dan 25 neuron. Adapun parameter-parameter yang digunakan dalam propagasi balik antara lain : fungsi aktivasi logsig dan tansig, maksimum epoch adalah 50 000, nilai mean square error(mse) adalah 0,01 dengan menggunakan gradient descent sebagai algoritma pembelajaran, nilai maksimum learning rate adalah 0,01. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode kombinasi antara PCA dan propagasi balik menggunakan 1 lapisan tersembunyi memiliki akurasi paling baik. Nilai akurasi yang didapatkan adalah bervariasi dari 44,725% sampai dengan 58,227%.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Nowaday, the license plate pattern recognition system has used in some shopping centers , instantion building and even a university.
One of the
technology in the system is a technology which is using an image preprocessing and artificial neural network. This research is developing a combination method of principal compnent analysis (PCA) and back propagation artificial neural network. The aims of this research are to know the implementation of back propagation neural network in a license plate pattern recognition system and its accuracy. This research is using 180 training data which is obtained from 36 characters for 5 kinds of sample. Then the training data is used t to test 30 license plate pictures. The license plate image is taken from the police number in Tanda Nomor Kendaraan Bermotor(TNKB) that is published in 2011. The artificial neural network in this research is using 2 hidden layer with different neuron’s amount start from 10, 15, 20, and 25 neurons. There are some parameter which are used in the back propagation process such as : logsig and tansig transfer function, maximum epoch is 50.000, mean square error(mse) is 0,01 with using gradient descent as the algorithm learning, maximum learning rate is 0,01. Result of this research shows that the combination method of principal component analysis (PCA) and back propagation artificial neural network using 1 hidden layer is obtaining the best accuracy. The accuracy are variated from 44,725% to 58,227%.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi dengan judul “Pengenalan Pola Plat Nomor Kendaraan Bermotor dengan Menggunakan PCA dan Metode Propagasi Balik”. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menguncapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan, semangat dan bantuan hingga selesainya penyusunan skripsi ini: 1.
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan hikmat dan memberkati di setiap langkah
2.
Dr. C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc. selaku dosen pembimbing, terima kasih atas segala bimbingan, waktu, kesabaran dan saran dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3.
Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku kaprodi Teknik Informatika
5.
Sri Hartati Wijono, S.Si, M.Kom. selaku pembimbing akademik.
6.
Dr. M. Linggo Sumarno, M.T. dan Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom. selaku dosen penguji atas saran dan kritikan yang telah diberikan.
7.
Seluruh staff pengajar Prodi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Kedua orangtuaku yang tercinta, Pirden Sinaga dan Rosmedi Silalahi, S.Pd. untuk doa, perhatian dan semangat yang selalu diberikan serta dukungan matarial selama perkuliahan.
9.
Kepada keluarga Silalahi, Opung, Tulang Lesly dan kakak sepupu saya yang selalu setia memberikan dukungan lewat doa, semangat yang tak hentihentinya diberikan.
10. Teman-teman seperjuangan (Linardi, Roy Syahputra, Esy, Siska, Petra, Bebet, Ochak, Agnes, Putri, Itha, Surya, Angga, Endro, wulan, Reza, Ade, Tina, herpinto, Ina, Abud, Danang, Yunita Meme) atas semangat, motivasi dan kerelaan waktunya untuk berdiskusi. Good Luck for us! 11. Sahabat-sahabat Kost Putri Sari Ayu ( Sari Tambunan, Ade Mauryn, Mariana, Melisa, Novie, Rotua, Monik, Jolina, Yoes Tenia, dan Metta) atas semangat,
motivasi,
dan
keceriaan
yang
selelu
diberikan
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 12. Seluruh teman-teman Teknik Informatika angkatan 2008 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermafaat bagi pembaca dan pihak lain yang membutuhkannya. Yogyakarta, 21 Agustus 2013
Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i HALAMAN JUDUL (INGGRIS) ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................................vi PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................................................vii ABSTRAK ........................................................................................................................viii ABSTRACT........................................................................................................................ix KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................................xii DAFTAR TABEL........................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
1.4
Batasan Masalah ................................................................................................. 4
1.5
Luaran Penelitian ................................................................................................ 6
1.6
Manfaat dan Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
1.7
Sistematika Penulisan ......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 8 2.1
Plat Nomor Kendaraan ........................................................................................ 8
2.2
Pengenalan Pola .................................................................................................. 9
2.3
Pengolahan Citra Digital ................................................................................... 10
2.3.1
Jenis-Jenis Citra Digital ............................................................................ 11
2.3.2
Konversi Citra ........................................................................................... 12
2.3.3
Ekstraksi Ciri ............................................................................................ 13
2.4
Jaringan Syaraf.................................................................................................. 17
2.4.1
Jaringan Syaraf Biologi ............................................................................. 17
2.4.2
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) .................................................................... 19
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4.3
Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik (Backpropagation) .................... 27
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ................................................... 33 3.1
Analisa Sistem .................................................................................................. 33
3.2
Analisa klasifikasi dengan JST Propagasi Balik ............................................... 35
3.3
Perancangan Sistem .......................................................................................... 37
3.3.1
Perancangan Propagasi Balik .................................................................... 38
3.3.2
Pelatihan (Pembentukan Model atau Training)......................................... 38
3.3.3
Proses Pengenalan (Pengujian atau Testing)............................................. 45
3.3.4
Pengujian Hasil Akurasi............................................................................ 51
3.4
Perancangan User Interface .............................................................................. 52
3.4.1
Desain Use-case ........................................................................................ 52
3.4.2
Desain User Interface Program ................................................................. 53
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA SISTEM ................................................... 60 4.1
Implementasi Pelatihan Data ............................................................................ 60
4.1.1
Implementasi Pemrosesan Awal ............................................................... 60
4.1.2
Implementasi Proses pengenalan Plat Motor ............................................ 65
4.2
Impementasi Antar Muka yang Digunakan pada Sistem .................................. 67
4.2.1
Halaman Depan ......................................................................................... 67
4.2.2
Halaman Normalisasi Citra latih ............................................................... 68
4.2.3
Halaman Pelatihan Citra Latih .................................................................. 70
4.2.4
Halaman Pengujian Citra .......................................................................... 73
4.2.5
Halaman Bantuan ...................................................................................... 74
4.3
Analisa Sistem .................................................................................................. 75
4.3.1
Analisa Input Data Pelatihan..................................................................... 75
4.3.2
Analisa Pengenalan Gambar Plat Motor Roda Dua .................................. 77
4.4
Kelebihan dan Kekurangan Sistem ................................................................. 118
4.4.1
Kelebihan Sistem .................................................................................... 118
4.4.2
Kekurangan Sistem ................................................................................. 118
BAB V ............................................................................................................................ 119 KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................... 119 5.1
Kesimpulan ..................................................................................................... 119
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.2
Saran ............................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 122 LAMPIRAN .................................................................................................................... 124
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Contoh Plat Nomor..................................................................
9
Gambar 2.2
Gambar Sel Saraf Biologi........................................................
18
Gambar 2.3
single layar network.................................................................
21
Gambar 2.4
multilayar network...................................................................
22
Gambar 2.5
Threshold.................................................................................
23
Gambar 2.6
Logsig......................................................................................
23
Gambar 2.7
Identitas....................................................................................
24
Gambar 2.8
Hard Limit................................................................................
24
Gambar 2.9
Symetric hard Limit.................................................................
24
Gambar 2.10
Bipolar.....................................................................................
25
Gambar 2.11
Saturating Linear......................................................................
25
Gambar 2.12
Symetric Saturaturing Linear...................................................
26
Gambar 2.13
Sigmod Bipolar........................................................................
26
Gambar 2.14
Arsitektur Propagasi Balik (JJ Siang, 2005)............................
28
Gambar 3.1
Plat Nomor Kendaraan Bermotor............................................
35
Gambar 3.2
Diagram Sistem Secara Umum................................................
37
Gambar 3.3
Skema Pelatihan(Pembentukan Propagasi Balik)....................
40
Gambar 3.4
Skema Pengujian (Testing Propagasi Balik)...........................
46
Gambar 3.5
Diagram Use-Case...................................................................
52
Gambar 3.6
Tampilan halaman utama.........................................................
54
Gambar 3.7
Halaman Proses Normalisasi Citra Latih.................................
55
Gambar 3.8
Halaman Proses Pelatihan Citra Latih.....................................
56
Gambar 3.9
Halaman Pengujian Citra.........................................................
57
Gambar 3.10
Halaman Bantuan.....................................................................
58
Gambar 3.11
Tampilan antar muka Open File..............................................
59
Gambar 4.1
Halaman Depan........................................................................
68
Gambar 4.2
Normalisasi Citra latih.............................................................
69
Gambar 4.3
Hasil Normalisasi Citra latih....................................................
70
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.4
Halaman Pelatihan Citra Latih.................................................
71
Gambar 4.5
Proses Neural Network Training.............................................
72
Gambar 4.6
NN Training Sudah Selesai......................................................
72
Gambar 4.7
Hasil Keluaran NN Training....................................................
73
Gambar 4.8
Halaman Pengujian Citra.........................................................
74
Gambar 4.9
Halaman Bantuan.....................................................................
75
Gambar 4.10
Hasil Normalisasi Jenis Pertama..............................................
77
Gambar 4.11
Hasil Normalisasi Jenis Kedua................................................
78
Gambar 4.12
Hasil Normalisasi Jenis Ketiga................................................
78
Gambar 4.13
Hasil Normalisasi Jenis Keempat............................................
79
Gambar 4.14
Hasil Normalisasi Jenis Kelima...............................................
79
Gambar 4.15
Gambar Arsitektur...................................................................
117
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Data Training......................................................................
34
Tabel 4.1
Pengujian dengan 10 Neuron dan 1 Layer..........................
80
Tabel 4.2
Confusion Matrix dengan 10 Neuron dan 1 Layer..............
83
Tabel 4.3
Pengujian dengan 15 Neuron dan 1 Layer..........................
85
Tabel 4.4
Confusion Matrix dengan 15 Neuron dan 1 Layer..............
88
Tabel 4.5
Pengujian dengan 20 Neuron dan 1 Layer..........................
90
Tabel 4.6
Confusion Matrix dengan 20 Neuron dan 1 Layer..............
93
Tabel 4.7
Pengujian dengan 25 Neuron dan 1 Layer..........................
95
Tabel 4.8
Confusion Matrix dengan 25 Neuron dan 1 Layer..............
98
Tabel 4.9
Pengujian dengan 15 Neuron dan 2 Layer..........................
100
Tabel 4.10
Confusion Matrix dengan 15 Neuron dan 2 Layer.............. 103
Tabel 4.11
Pengujian dengan 20 Neuron dan 2 Layer..........................
Tabel 4.12
Confusion Matrix dengan 20 Neuron dan 2 Layer.............. 108
Tabel 4.13
Pengujian dengan 25 Neuron dan 2 Layer..........................
Tabel 4.14
Confusion Matrix dengan 25 Neuron dan 2 Layer.............. 113
Tabel 4.15
Hasil Identifikasi 1 Layer.................................................... 115
Tabel 4.16
Hasil Identifikasi 2 Layer.................................................... 116
xvii
105
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Nomor polisi kendaraan bermotor merupakan ciri atau tanda pengenal
dari suatu kendaraan yang diberikan oleh kepolisian. Setiap kendaraan bermotor memiliki nomor yang berbeda-beda. Bahkan setiap daerah memiliki kode nomor polisi yang berbeda-beda. Nomor polisi setiap kendaraan biasanya dicantumkan pada sebuah plat. Pengenalan plat nomor kendaraan masih banyak yang bersifat manual. Hal ini terlihat dari beberapa pusat perbelanjaan, pertokoan, gedung instansi hingga universitas yang masih menggunakan sistem manual. Semua petugas yang melakukan sistem manual itu menggunakan karcis untuk mencatat nomor kendaraan tersebut. Dengan kinerja petugas parkir yang masih manual, kemungkinan terjadi kesalahan dalam hal pencatatan sangat tinggi. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab lamanya pelayanan parkir. Untuk mendapatkan suatu otomatisasi pada sistem pengelolaaan parkir akan dilakukan pencatatan nomor polisi sebagai subsistem dari sistem pengelolaan parkir otomatis dengan pengolahan citra digital. Dengan adanya teknologi pengolahan citra, maka data berupa gambar yang mengandung gambar suatu karakter dapat diambil informasinya dan dikonversikan ke dalam bentuk tulisan/teks.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Proses pengolahan citra ini
memanfaatkan gambar plat nomor yang
berdimensi RGB. Lalu dengan begitu plat nomor dapat diubah kedalam warna hitam (background) dan warna putih (tulisan) atau yang sering disebut Black and White. Hasil dari pengolahan citra diwujudkan dalam bentuk kode-kode biner, dan kode-kode ini akan menjadi inputan jaringan syaraf tiruan. Jaringan syaraf tiruan adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Istilah buatan digunakan karena jaringan syaraf ini diimplementasikan dengan menggunakan program komputer, yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran. Salah satu algoritma pembelajaran dalam Jaringan Syaraf Tiruan(JST) adalah propagasi balik. Algoritma pembelajaran ini merupakan algoritma pembelajaran yang terawasi di mana input dan outputnya telah diketahui sebelumnya. Pasangan data tersebut juga berfungsi sebagai pemberi informasi yang jelas tentang bagaimana sistem jaringan yang harus dibangun dan dimodifikasi sehingga nantinya diperoleh JST dengan bentuk yang terbaik. Pasangan data ini dipakai untuk melatih bobot-bobot input untuk mencari output aktual untuk dibandingkan dengan output target awal. Penelitian yang menggunakan metode Propagasi Balik telah banyak dilakukan dan hasilnya cukup maksimal. Salah satu penelitian telah menemukan tingkat keberhasilan 85% dan keberhasilan sistem dalam mengenali setiap karakter pada plat tergantung pada pola yang telah dipelajari oleh sistem. (Krisman, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Penelitian ini melalui proses thresholding, mean filter, segmentasi dan propagasi balik, sedangkan semua citra yang diproses dengan format file *bmp. Rata-rata sistem pengenalan pola ini sudah bersifat secara otomatisasi yang langsung dapat mengenali plat nomor tersebut. Penelitian selanjutnya telah dilalukan dengan menggunakan metode principal components analysis yang menghasilkan tingkat keberhasilan 82%, dan ini menggunakan plat nomor khusus pada mobil.(Resmana Lim, 2003). Namun kelemahan dari sistem ini apabila pada proses segmentasi terdapat karakter yang saling berhubungan maka akan dapat terektraksi bersama. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan proses pengenalan yang salah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka penulis melakukan penelitian mengenai pengenalan pola plat nomor bermotor dengan menggunakan metode metode propagasi balik. Sehingga dengan metode ini diharapkan dapat mengenali dan menganalisa perhitungan dengan tingkat akurasi yang cukup baik yang disertai dengan pembangunan sebuah sistem pengenal pola plat nomor kendaraan bermotor dalam sistem komputer.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian ini akan menyelesaikan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana pendekatan propagasi balik jaringan syaraf tiruan mampu mengenal pola plat nomor kendaraan bermotor secara optimal ?
2.
Seberapa akurat metode propagasi balik dalam mengenal pola plat nomor kendaraan bermotor ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
1.3
Tujuan Penelitian Membuat
rancangan,
mengimplementasikan,
menganalisa
dan
mengetahui kelebihan serta kekurangan metode propagasi balik dalam menangani pengenalan pola plat nomor kendaraan bermotor.
1.4 1.
Batasan Masalah Pola nomor kendaraan bermotor yang diteliti adalah pola plat nomor kendaraan bermotor yang menjadi plat khusus Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.
Plat nomor kendaraan yang akan diteliti jenis plat pribadi atau yang berwarna hitam dengan karakter yang berwarna putih yang terdapat pada kendaraan bermotor pada roda dua.
3.
Plat nomor yang digunakan adalah Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) keluaran April 2011 yang dikeluarkan Korps Lantas Mabes Polri.
4.
Sampel plat yang digunakan berdasarkan : a.
Citra yang diproses adalah citra bertipe JPEG(*.jpg).
b.
Pendeteksian gambar plat nomor dibatasi hanya pada gambar berformat RGB dengan ukuran gambar skala maksimal 4000 x 2800 piksel
c.
Dimensi setiap karakter setelah disegmentasi berskala 7 x 5 piksel
d.
Pengambilan foto plat motor dengan menggunakan filter CPL yang digunakan pada lensa kamera, sehingga pencahayaan yang dihasilkan tidak terlalu terang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
e.
Foto yang akan diolah hanya pada bagian nomor polisinya saja.
f.
Foto diambil dari jarak 1,5 sampai 2 meter dari tampak depan dengan kondisi motor tegak.
5.
Pengenalan karekter dan angka dibatasi dengan berjumlah 180 yang terdiri 5 jenis karakter dengan masing-masing jenis ada 36 karekter yang memiliki jenis font sama.
6.
Ektraksi feature menggunakan warna hitam-putih, segmentasi dan Principal Component Analysis(PCA).
7.
Parameter-parameter yang dilakukan dalam proses propagasi balik antara lain : a. Fungsi aktivasi adalah Logsig dan Tansig b. Maksimum epoch yang digunakan adalah 50.000 c. Learning rate yang digunakan dengan nilai maksimum 0,01 d. Nilai Mean Square Error (MSE) yang digunakan adalah 0,01 dan menggunakan gradient descent sebagai algorima pembeljarannya. e. Kondisi berhenti jika epoch sudah mencapai jumlah epoch maksimal atau MSE sudah mencapai target error
8.
Dalam pengembangan Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan dua lapisan tersembunyi dengan jumlah neuron mulai dari 10, 15, 20 dan 25 neuron yang dilakukan masing-masing training.
9.
Proses pelatihan dan pengenalan pola dengan menggunakan fungsi yang telah disediakan library MATLAB Version 7.1.0.246 (R14) Service Pack 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
1.5
Luaran Penelitian Luaran dari penelitian ini adalah sistem automatik untuk pengenalan plat
nomor kendaraan bermotor dalam mengenali setiap karakter yang ada pada plat nomor teresebut dengan hasil akurasi yang cukup tepat dan kedepannya menjadi dasar untuk sistem parkir yang hasilnya dalam bentuk teks karakter.
1.6
Manfaat dan Kegunaan Penelitian Manfaat dan kegunaan penelitian ini meliputi :
1.
Membantu perkembangan penelitian teknologi informasi di bidang pengenalan pola dan jaringan syaraf tiruan.
2.
Membantu peneliti dalam pengenalan plat motor dengan menggunakan roda dua.
1.7
Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori yang dipakai untuk pembahasan tugas akhir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisa dan gambaran umum mengenai perancangan sistem yang akan dibangun, yaitu sebuah perangkat lunak yang dapat mengenali pola plat nomor kendaraan bermotor dan menerjemahkannya ke dalam sebuah informasi. BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Berisi implementasi sistem menggunakan metode propagasi balik. BAB V
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisa hasil dan pembahasan mengenai pengenalan dan pengujian pola plat nomor kendaraan bermotor. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari keseluruhan proses pembuatan tugas akhir ini, serta beberapa saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan, yaitu tentang plat nomor kendaraan, pengenalan pola dan berdasarkan Jaringan Syaraf Tiruan metode Propagasi Balik dimana ada algoritma serta langkah-langkah untuk proses pengenalannya dengan pelatihan standar propagasi balik.
2.1
Plat Nomor Kendaraan Plat nomor adalah salah satu jenis identifikasi kendaraan bermotor yang
terbuat dari aluminium yang telah terdaftar di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT). Plat nomor memiliki nomor seri yakni susunan huruf dan angka yang dikhususkan bagi kendaraan tersebut. Plat nomor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) mempunyai aturan pembuatan yang terdiri dari tulisan dua baris, antara lain, 1.
Baris pertama menunjukkan: kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/seri akhir wilayah (huruf).
2.
Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku. Bahan baku TNKB adalah aluminium dengan ketebalan 1 mm. Ukuran
TNKB untuk kendaraan bermotor roda 2 dan roda 3 adalah 250x105 mm, sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 4 atau lebih adalah 395x135 mm. Terdapat cetakan garis lurus pembatas lebar 5 mm di antara ruang nomor polisi 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
dengan ruang angka masa berlaku. Pada sudut kanan atas dan sudut kiri bawah terdapat tanda khusus (security mark) cetakan lambang Polisi Lalu Lintas; sedangkan pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri ada tanda khusus cetakan "DITLANTAS POLRI" (Direktorat Lalu Lintas Kepolisian RI) yang merupakan hak paten pembuatan TNKB oleh Polri dan TNI. Dengan pertambahannya kerdaraan Korps Lantas Mabes Polri terhitung mulai April 2011 ini mengganti desain plat nomor kendaraan. Ukurannya lebih panjang 5 centimeter daripada plat nomor sebelumnya. Perubahan ukuran plat dilakukan karena ada penambahan menjadi tiga huruf di belakang nomor, sementara sebelumnya hanya dua huruf. Perubahan ini membuat angka dan huruf pada plat nomor berdesakan, sehingga sulit dibaca. Dengan diperpanjangnya pelat tersebut, jarak antara nomor dan huruf pada pelat lebih luas sehingga mudah terbaca. Gambar dibawah ini merupakan contoh plat nomor yang berdomisili di Jakarta, dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut,
Gambar 2.1 Contoh Plat Nomor
2.2
Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif ciri atau sifat utama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
dari suatu obyek. Sedangkan pola adalah suatu entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi serta diberi nama. Pengenalan pola dapat dilakukan sebagai tindakan untuk mengolah data mentah dan membuat suatu aksi berdasar kategori dari pola data tersebut. Pada dasarnya pengenalan pola terdiri dari 3 langkah utama yaitu pemrosesan awal, ekstraksi fitur dan klasifikasi. Pemrosesan awal merupakan langkah untuk memfokuskan obyek data yang akan dikenali dengan obyek lain yang tidak digunakan. Dalam hal ini pemrosesan awal yang dilakukan terhadap obyek adalah dengan melakukan pengubahan citra digital menjadi citra biner. Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai piksel yaitu hitam dan putih. Citra biner juga dsering disebut citra B&W (Black and Withe) atau citra monokrom. Ekstraksi fitur dilakukan untuk menyerderhanakan data dengan melakukan pengukuran fitur tertentu sehingga informasi dasar dari data tersebut dapat terlihat. Proses berikutnya adalah kalsifikasi yaitu tidakan untuk mengelompokkan data atau fitur menjadi beberapa pola.
2.3
Pengolahan Citra Digital Secara umum, pengolahan citra digital menujuk pada pemrosesan gambar
2 dimensi menggunakan komputer. Dalam konteks yang lebih luas, pengolahan citra digital mengacu pada pemrosesan setiap data 2 dimensi. Citra digital merupakan sebuah array yang berisi nilai-nilai real maupun komplek yang direpresentasikan dengan deretan bit tertentu. (Darma Putra, 2010)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial, dan amplitude f di titik koordinat (x,y) dinamakan intensitas atau tingkat keabuan dari citra pada titik tersebut. Apabila nilai x, y dan nilai amplitude f secara keseluruhan berhingga (finite) dan bernilai diskrit maka dapat dikatakan bahwa citra tersebut adalah citra digital.
2.3.1
Jenis-Jenis Citra Digital Nilai suatu pixel memiliki nilai dalam rentang tertentu, dari nilai
minimum sampai nilai maksimum. Jangkauan yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis warna yang digunakan. Secara umum jangkauannya adalah 0255. Citra dengan penggambaran seperti ini digolongkan ke dalam citra integer. Berikut ini adalah jenis-jenis citra berdasarkan nilai pixelnya, yaitu : (Darma Putra, 2010) 1.
Citra Biner (Black and White) Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai pixel, yaitu hitam dan putih. Nilai yang terkandung dalam citra biner ini hanya memuat 0 atau 1 untuk mewakili nilai setiap pixel.
2.
Citra Grayscale Citra grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pixelnya, dengan kata lain nilai bagian RED=GREEN=BLUE. Nilai tersebut digunakan untuk menunjukkan tingkat intensitasnya. Warna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
yang dimiliki adalah warna hitam, keabuan, dan putih. Tingkat keabuan pada grayscale merupakan warna abu dengan berbagai tingkatan dari hitam hingga mendekati putih. Citra grayscale berikut memiliki kedalaman warna 8 bit (256 kombinasi warna keabuan). 3.
Citra Warna Pada citra warna, setiap titik mempunyai warna yang spesifik yang merupakan kombinasi dari 3 warna dasar, yaitu: merah, hijau dan biru. Format citra seperti ini sering disebut sebagai citra RGB (red-green-blue). Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum 255 (8 bit), misalnya warna kuning merupakan kombinasi warna merah dan hijau sehingga nilai RGBnya adalah 255 255 0. Dengan demikian setiap titik pada citra warna membutuhkan data 3 byte. Jumlah kombinasi warna yang mungkin untuk format citra ini adalah 224 atau lebih dari 16 juta warna, dengan demikian bias dianggap mencakup semua warna.
2.3.2
Konversi Citra Dasar dari pengolahan citra adalah pengolahan warna RGB pada posisi
tertentu. Bila membaca citra RGB dengan ukuran width x height, akan menghasilkan matriks tiga dimensi dengan jumlah baris adalah height dan jumlah adalah kolom sejumlah tiga keping. Citra grayscale atau citra keabuan adalah citra yang hanya menggunakan warna pada tingkatan warna abu-abu. Warna abu-abu adalah salah satu-satunya warna pada ruang RGB dengan komponen merah, hijau,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
dan biru mempunyai intensitas yang sama. Pada citra beraras keabuan hanya perlu menyatakan nilai intensitas untuk tiap piksel sebagai nilai tunggal, sedangkan pada citra berwarna perlu tiga nilai intensitas untuk setiap pikselnya. Berbeda dengan citra biner, citra grayscale disebut juga dengan citra 8-bit karena memiliki 28(256) kemungkinan nilai pada masing-masing pikselnya. Nilai tersebut dimulai dari nol untuk warna hitam dan 255 untuk warna putih. Dalam melakukan konversi citra dengan mengubah nilai piksel yang semula mempunyai 3 nilai yaitu R, G, B menjadi satu nilai keabuan atau biner. Untuk operasi konversi citra dengan menggunakan rumus (Darma Putra, 2010): =
+
+
(2.1)
3
Bisa juga dengan memberi bobot (w) pada RGB dikarenakan mata manusia lebih sensitif pada warna hijau, merah dan biru. Operasi tersebut dengan rumus (Darma Putra, 2010): = 2.3.3
( )+
( )+
( )
(2.2)
Ekstraksi Ciri Ekstraksi ciri merupakan langkah pemilihan ciri yang ingin diidentifikasi
dari citra angka yang menghasilkan ciri-ciri baru dari data mentah dengan menerapkan satu atau lebih transformasi. Pemilihan feature yang baik sulit untuk dilakukan karena sebuah feature yang buruk tidak akan merefleksikan keadaan sebenarnya dari data pemilihan feature yang baik. (Darma Putra, 2010)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
Dalam penelitiana ini menggunakan beberapa metode untuk ekstraksi feature dalam pengolahan citra yaitu : 1.
Black and White Dengan mengubah represantasi nilai RGB (Red, Green, Blue), sebuah gambar berwarna dapat diubah menjadi gambar yang terdiri dari warna hitam dan putih yang sering disebut B&W(Black and White)
2.
Segmentasi Segmentasi merupakan salah satu tahapan pre-processing yang digunakan untuk memotong suatu teks pada gambar yang diproses menjadi beberapa karakter. Teknik ini untuk membagi suatu citra menjadi beberapa daerah(region) dimana setiap daerah memiliki kemiripan atribut. Tujuan dari segmentasi adalah untuk menyederhanakan atau mengubah penyajian dari suatu gambar menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan lebih mudah untuk menganalisanya. Terdapat tiga jenis segmentasi pada suatu objek yakni : Line Segmentation,Word Segmentation, Character Segmentation, dan Scaling. Line Segmentation merupakan suatu pemotongan per baris pada teks dengan menggunakan histogram horizontal dimana local minimal dianggap
sebagai garis pembatas antara baris teks. Word segmentation
digunakan untuk mensegmentasi per kata pada baris teks menggunakan histogram vertical dimana jarak spasi dianggap sebagai pemisah kata. Character segmentation digunakan untuk mensegmentasi per kata dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
menggunakan histogram vertical yang dimodifikasi untuk setiap kata. Sedangkan scaling adalah proses menskala gambar karakter tulisan tangan menjadi beberapa piksel (pada bagian inti karakter). Dalam hal ini, cara kerjanya dari segmentasi terdapat 2 jenis teknik, yaitu (Tria Adhi Wijaya, 2010) : a.
Segmentasi berdasarkan intensitas warna (derajat keabuan). Berasumsi bahwa objek-objek yang akan dipisahkan cenderung memiliki intensitas warna yang berbeda-beda dan masing-masing objek memiliki warna yang hampir seragam. Salah satu teknik segmentasi berdasarkan intensitas warna adalah mean clustering. Pada mean clustering dilakukan pembagian citra denga membagi histogram citra. Kelemahan segmentasi berdasarkan intensitas warna (derajat keabuan) antara lain adalah harus tahu dengan tepat berapa jumlah objek yang ada pada citra serta citra hasil kurang bagus jika pada citra terdapat beberapa objek dengan warna pada masing-masing objeknya bervariasi atau pada setiap objek memiliki warna yang sama.
b.
Segmentasi berdasarkan karakteristik. Yaitu mengelompokkan bagianbagian citra yang memiliki karakteristik yang sama berupa perubahan warna antara titik yang berdekatan, nilai rata-rata dari bagian citra tersebut. Untuk menghitung atau menentukan karakteristik digunakan perhitungan
statistik,
misalnya
varian,
standard
deviasi,
teori
probabililitas, transformasi fourier. Salah satu teknik segmentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
berdasarkan karakteristik adalah split and merge. Proses tersebut dilakukan secara rekursif karena pada setiap saat dilakukan proses yang sama tetapi dengan data yang selalu berubah 3.
Principal Component Analysis (PCA) Principal Component Analysis (PCA) atau sering disebut teknik pereduksi. Teknik pereduksi ini digunakan untuk memecahkan suatu dimensi menjadi feature yang lebih sedikit dari sebuah citra. Feature yang baru tersebut akan dibentuk melalui kombinasi bobot linear dalam ruang eigen. Citra akan dilatih dengan menggunakan variable yang lebih sedikit , dan ini akan lebih mudah untuk ditangani. Ketika menggunakan metode berdasarkan kenampakan, citra berukuran nxm piksel digambarkan sebagai sebuah vector dalam ruang yang berdimensi nxm (Rnxm). Dalam prakteknya, ruang dimensi nxm ini kadang tidak sesuai dengan piksel yang sudah ditetapkan dalam penelitian ini. Dengan PCA diharapkan mampu dalam memproyeksikan data yang berdimensi tinggi ke dalam subruang yang berdimensi yang lebih rendah. (Alfa Krisnadhi, 2003). Problem dalam PCA dimana menemukan eigenvalue dan eigen vektor. PCA adalah transformasi orthogonal (tegak lurus) dari sistem koordinat dimana dapat mendeskripsikan data. Koodinat dipilih dimana variansi dari data mencapai maksimum yang sering kali sudah cukup menjelaskan struktur dari data aslinya. Jika data dalam dimensi asli sulit untuk dipersentasikan melalui grafik, maka data tersebutkan disederhanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
menggunakan data set yang dipersentasikan melalui rumus. Misalkan mempunyai data set yang sudah dicentering
∈
,
= 1, . . ,
,∑
=
0 dengan kovarian
=
′
∑
(2.3)
Maka PCA menyelesaikan problem eigenvalue sebagai berikut : =
(2.4)
atau, −
=0
(2.5)
Persamaan di atas bisa diselesaikan untuk mencari nilai A dengan menyelesaikan det( − ) = 0 Untuk eigenvalue
≥ 0 dan eigenvector
adalah eigenvector dan ,…
2.4 2.4.1
(2.6)
∈
/{0}, dengan solusi
≠ 0 adalah eigenvalue yang terletak dalam span
. (Budi Santoso, 2007).
Jaringan Syaraf Jaringan Syaraf Biologi Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf yang bertugas untuk
memproses informasi. Tiap-tiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
Masing-masing sel tersebut saling berinteraksi sehingga mendukung kemampuan kerja manusia.
Gambar 2.2 Gambar Sel Saraf Biologi
Gambar 2.3 menunjukkan susunan syaraf pada manusia. Setiap sel syaraf(neuron) akan memiliki satu inti, yang bertugas untuk melakukan pemrosesan informasi. Neuron pada otak merupakan sistem yang bersifat memperkirakan toleransi kesalahan dalam dua hal. Pertama, otak manusia dapat mengenali sinyal masukan yang berbeda dari yang pernah diterima sebelumnya, contohnya manusia dapat mengenali seseorang yang wajahnya agak berbeda karena sudah lama tidak berjumpa. Kedua, otak manusia tetap mampu bekerja meskipun beberapa neuronnya tidak mampu bekerja dengan baik. Jika sebuah neuron rusak, neuron lain terkadang dapat dilatih untuk menggantikan fungsi sel yang rusak tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
2.4.2
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Sebuah jaringan syaraf tiruan merupakan model jaringan neural yang
meniru prinsip kerja dari neuron otak manusia (neuron biologis). (Kusumadewi, 2003) JST muncul pertama kali muncul setelah model sederhana dari neuron buatan diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts pada tahun 1943. Model sederhana berdasarkan fungsi neuron biologis yang merupakan dasar unit pensinyalan dari sistem syaraf. Jaringan syaraf tiruan memiliki beberapa kemampuan seperti yang dimiliki oleh manusia, yaitu : 1.
Kemampuan untuk belajar dari pengalaman
2.
Kemampuan melakukan perumpamaan (generalization) terhadap input baru dari pengalaman yang dimilikinya.
3.
Kemampuan memisahkan (abstraction) karateristik penting dari input yang mengandung data yang tidak penting. Dengan kemampuan jaringan syaraf tiruan, masalah yang rumit termasuk
kurangnya informasi yang tersedian dapat diatasi. Jaringan syaraf tiruan telah dimanfaatkan dalam beberapa bidang pengetahuan seperti pemrosesan sinyal (pengenalan pola, pengenalan suara, dan pengenalan gambar), kompresi, rekonstruksi data, pengumpulan data dan penyederhanaan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
2.4.2.1 Model Neuron Neuron adalah unit proses informasi yang pokok dalam operasi jaringan syaraf tiruan. Model neuron terdiri dari 3 elemen dasar (Simon Haykin, 1994) yaitu: 1.
Himpunan unit-unit yang dihubungkan dengan jalur koneksi. Jalur-jalur tersebut mempunyai bobot/kekuatan yang berbeda-beda. Bobot yang mempunyai nilai positif akan memperkuat sinyal dan yang bernilai negatif akan memperlemah sinyal yang dibawanya. Jumlah struktur dan pola hubungan antar unit-unit tersebut akan menentukan arsitektur jaringan (dan juga model jaringan yang terbentuk).
2.
Suatu unit penjumlah yang akan menjumlahkan input-input sinyal yang sudah dikalikan dengan bobotnya. Misalkan X1, X2, …, Xm adalah unit-unit input dan Wj1, Wj2, … , Wjm adalah bobot penghubung dari unit-unit tersebut ke unit keluaran Yj , maka unit penjumlah akan memberikan keluaran sebesar uj = X1 Wj1 + X2Wj2 + … +XmWm.
3.
Fungsi aktivasi yang akan menentukan apakah sinyal dari input neuron akan diteruskan ke neuron lain ataukah tidak
2.4.2.2 Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan. Arsitektur jaringan syaraf tiruan merupakan pengaturan spesifik dan hubungan antar neuron pada lapisan dalam jaringan. Neuron-neuron yang terletak pada lapisan yang sama memiliki sifat dan fungsi aktivasi yang sama. Neuron-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
neuron dalam jaringan syaraf tiruan dikelompokkan dalam lapisan masukan (input layer) merupakan lapisan pertama yang menerima sinyal dari bagian luar jaringan, lapisan tersembunyi (hidden layer) yaitu lapisan yang menerima sinyal dari neuron pada lapisan masukan dan lapisan keluaran (output layer) yaitu lapisan yang mengekstrak ciri dari yang berkaitan atau pola dari sinyal yang diterima. Beberapa arsitektur jaringan yang sering dipakai dalam jaringan syaraf tiruan antara lain : 1.
Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer network) Jaringan dengan lapisan tunggal hanya memiliki satu lapisan dengan bobot – bobot saling terhubung. Jaringan ini hanya menerima input, kemudian secara langsung akan mengolahnya mejadi output tanpa harus melalui lapisan tersembunyi. Semua unit input akan dihubungkan dengan setiap unit output.
Gambar 2.3 single layar network
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
2.
Jaringan dengan lapisan jamak (multilayer network) Jaringan dengan banyak lapisan memiliki 1 atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output. Pada umumnya, ada lapisan bobot-bobot yang terletak antara 2 lapisan yang bersebelahan. Jaringa dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan dengan lapisan tunggal.
Gambar 2.4 multilayar network
2.4.2.3 Fungsi Aktivasi Dalam jaringan syaraf tiruan, fungsi aktivasi digunakan untuk menentukan keluaran
suatu
neuron.
Argumen
fungsi
aktivasi
adalahnet
masukan (kombinasi linier masukan dan bobotnya). Jika net=∑ , maka fungsi aktivasinya adalah f (net) = f(∑XjWi ) (Jong Jek Siang, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Fungsi aktivasi dalam jaringan syaraf tiruan : 1.
Fungsi threshold ( )=
1, 0,
≥0 <0
(2.7)
Gambar 2.5 Threshold
Jika fungsi thereshold berharga -1 atau 1 disebut threshold bipolar. 2.
Fungsi Log-Sigmod/sigmod biner(Logsig) (2.8)
( )= Nilai fungsi dari sigmod terletak antara 0 dan 1 dan dapat diturunkan menjadi
(2.9)
( )= ( ) 1− ( )
Gambar 2.6 Logsig
3.
Fungsi Identitas/Linear (2.10)
( )=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Gambar 2.7 Identitas
Fungsi identitas sering digunakan jika diinginkan keluaran jaringan berupa bilangan rill ( bukan hanya pada range (0,1) atau (-1,1)). 4.
Fungsi hard Limit (hardlim) ( )=
0, 1,
≤0 >0
(2.11)
Gambar 2.8 Hard Limit
5.
Fungsi Symetric Hard Limit (hardlims) 1, ( ) = 0, −1,
>0 =0 <0
Gambar 2.9 Symetric hard Limit
(2.12)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
6.
Fungsi Bipolar (dengan threshold) 1, −1,
( )=
≥0 <0
(2.13)
Gambar 2.10 Bipolar
7.
Fungsi Saturating Linear (satlin)
( )=
1, + 0,5; 0,
> 0,5 − 0,5 ≤ ≤ 0,5 ≤ −0,5
(2.14)
Gambar 2.11 Saturating Linear
8.
Fungsi Symetric Saturating Linear (satlins) 1, ( )=
, 0,
≥1 −1≤ ≤1 ≤ −1
(2.15)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
Gambar 2.12 Symetric Saturaturing Linear
9.
Fungsi Hyperbolic Tangent Sigmod/Sigmod Bipolar (Tansig) Fungsi sigmod bipolar hampir sama dengan fungsi sigmod biner, hanya saja output dari fungsi ini memiliki range antara 1 sampai -1 ( )=
(2.16)
Dengan fungsi turunan menjadi ( ) = [1 + ( )][1 − ( )]
Gambar 2.13 Sigmod Bipolar
(2.17)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
2.4.3
Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik (Backpropagation) Propagasi balik merupakan algoritma pembelajaran yang menggunakan
banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuronneuron yang ada lapisan tersembunyinya. Algoritma propagasi balik menggunakan error output untuk mengubah nilai bobot-bobotnya dalam arah mundur (backward). Untuk mendapatkan error ini, tahap perambatan maju (forward propagation) harus dikerjakan terlebih dahulu (Kusumadewi, 2003).
2.4.3.1 Arsitektur Propagasi Balik Propagasi balik memiliki beberapa unit neuron yang ada dalam satu atau lebih layar tersembunyi. Gambar 2.10 adalah arsitektur Propagasi balik dengan n buah masukan (ditambah sebuah bias), serta m buah unit keluaran. Vji merupakan bobot garis dari unit masukan Xi ke unit layar tersembunyi Zj (Vj0 merupakan bobot garis yang menghubungkan bias di unit masukan ke unit layar tersembunyi Zj). Wkj merupakan bobot dari unit layar tersembunyi Zj ke unit keluaran yk (Wk0 merupakan bobot dari bias di layar tersembunyi ke unit keluaran Zk).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Gambar 2.14 Arsitektur Propagasi Balik (JJ Siang, 2005)
2.4.3.2 Fungsi Aktivasi Propagasi Balik Fungsi aktivasi pada metode propagasi balik menggunakan sebuah fungsi aktivasi beserta turunan dari fungsi tersebut. Propagasi balik dapat menggunakan fungsi aktivasi sigmoid biner (yang memiliki range (0,1)) maupun sigmoid bipolar (yang memiliki range (-1,1)) beserta turunan fungsinya. Pemilihan fungsi aktivasi tergantung pada kebutuhan nilai keluaran jaringan yang diharapkan. Bila keluaran jaringan yang diharapkan ada yang
bernilai negatif, maka digunakan fungsi
sigmoid bipolar, sebaliknya bila nilai keluaran jaringan yang diharapkan bernilai positif atau sama dengan nol, maka digunakan fungsi sigmoid biner. Selain fungsi sigmoid fungsi yang bias digunakan dalam metode propagasi balik adalah fungsi linear.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
Fungsi sigmod biner : ( )=
(2.18)
Dengan turunan ( ) = ( )(1 − ( ))
(2.19)
Fungsi sigmod bipolar ( )=
(2.20)
Dengan turunan (2.21) ′(
) = [1 + ( )][1 − ( )]
Fungsi sigmoid memiliki nilai maksimum = 1. Maka untuk pola yang targetnya >1, pola masukan dan keluaran harus terlebih dahulu ditransformasikan sehingga semua polanya memiliki range yang sama seperti fungsi sigmoid yang dipakai. Alternatif lain adalah menggunakan fungsi aktivasi sigmoid hanya pada layar yang bukan layar keluaran. Pada layar keluaran, fungsi aktivasi yang dipakai adalah fungsi identitas : f(x) = x.
2.4.3.3 Laju Pembelajaran (Learning Rate) Laju belajar merupakan suatu konstanta yang ditentukan pada awal pembelajaran. Laju belajar berfungsi memperbaiki kecepatan komputasi back propagation untuk mencapai target yang diinginkan. Pada tahap pembelajaran propagasi balik, penyesuaian bobot dilakukan berdasarkan nilai kesalahan yang dicapai oleh jaringan dengan tujuan agar suatu saat tercapai konfigurasi bobot
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
yang optimal, sehingga respon yang dihasilkan oleh jaringan mendekati suatu kondisi yang diinginkan. Nilai laju pembelajaran yang optimal bergantung pada kasus yang dihadapi.
2.4.3.4 Algoritma Propagasi Balik Pelatihan propagasi balik meliputi 3 fase. Fase pertama adalah fase maju. Pola masukan dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layar keluaran menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fase kedua adalah fase mundur. Selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan tersebut dipropagasikan mundur dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit–unit di layar keluaran fase ketiga adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi. (Kusumadewi, 2003) Algoritma pelatihan jaringan syaraf tiruan propagasi balik adalah sebagai berikut : Langkah 0 : Inisialisasi semua bobot dengan bilangan acak kecil Langkah 1 : Jika kondisi pengehntian belum terpenuhi, lakukan langkah 2-9. Langkah 2 : Untuk setiap pasang data pelatihan, lakukan langkah 3-8.
Fase I : Propagasi maju Langkah 3 : Tiap unit masukan menerima sinyal dan meneruskan ke unit tersembunyi diatasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
Langkah 4 : Hitung semua keluaran di unit tersembunyi Zj (j=1,2,3,..p). +∑
=
(
) (2.22)
= (
)=
1 1+
Langkah 5 : Hitung semua keluaran jaringan di unit Yk (k = 1, 2,…m). =
+ ∑
= (
)=
(
) (2.23)
Fase II : Propagasi mundur Langkah 6 : Hitung mundur faktor
unit keluaran berdasarkan kesalahan di
setiap unit keluaran Yk (k = 1, 2,…m). (2.24)
=(
−
) (
′
)=(
) (1 −
−
)
merupakan unit kesalahan yang akan dipakai dalam perubahan bobot layar dibawahnya (Langkah 7). Hitung suku perubahan bobot Wkj (yang akan dipakai nanti untuk merubah bobot Wkj ) dengan laju percepatan α. ∆
(2.25)
=
Langkah 7 : Hitung faktor
;
= 1,2, . . ,
; = 0,1, ..p
unit tersembunyi berdasarkan kesalahan di setiap
untit tersembunyi Zj (j=1,2,3,..p). =∑
(
)
(2.26)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Faktor
unit tersembunyi : ′
=
(
=
(1 −
)
Hitung suku perubahan bobot Vji ( yang akan dipakai nanti untuk merubah bobot Vji.
(2.27)
∆
=
= 1,2, . . , ;
= 0,1, … ,
Fase III : Perubahan bobot Langkah 8: Hitung semua perubahan bobot Perubahan bobot garis yang menuju ke unit keluaran : (
)=
(
)+∇ (2.28)
Perubahan bobot garis yang menuju ke unit tersembunyi : (
)=
(
)+∇
Langkah 9: kondisi perulangan. Setelah pelatihan selesai dilakukan, jaringan dapat dipakai untuk pengenalan pola. Dalam hal ini hanya propagasi maju (langkah 4 dan 5) saja yang dipakai untuk menentukan keluaran jaringan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan menjelaskan gambaran sistem secara umum untuk mengenali plat nomor kendaraan dengan menggunakan metode Propagasi Balik. Untuk itu, dibutuhkan dua tahap Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik dalam pengenalan plat nomor, yaitu: a.
Tahap pelatihan (training) untuk pembentukan model
b.
Tahap pengujian (testing) yang sekaligus sebagai pengenalan plat nomor kendaraan. Bab ini juga akan mendesain rancangan user interface dari aplikasi yang
akan dibangun serta perangkat keras dan lunak yang digunakan.
3.1
Analisa Sistem Sistem yang akan dibangun adalah untuk mengenali plat nomor
kendaraan bermotor khususnya DIY Yogyakarta dengan menggunakan metode Propagasi Balik. Karakter yang akan dikenali ialah angka 0 sampai 9 dan huruf A sampai Z, dimana pengenalannya dilakukan pada setiap karakter yang ada pada plat nomor kendaraan tersebut. Input yang akan diproses dengan menggunakan ekstensi *.jpg. Gambar yang di inputkan kemudian dikenali melalui ekstraksi ciri. Langkah selanjutnya ialah melakukan ekstraksi ciri untuk digunakan 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
dalam proses training dan testing. Jumlah data yang akan dipergunakan sebagai data training dapat dilihat pada tabel dibawah dan data testing ada 30 foto yang belum mengalami proses ekstrasi ciri.
Tabel 3.1. Data Training A B C D E F G H I J K L M 0 1 2 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
N O P Q R S T U V W X Y Z 5 6 7 8 9
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Gambar yang akan di proses merupakan plat nomor kendaraan pribadi yang menpunyai background hitam dan warna setiap karater berwana putih. Gambar dibawah ini merupakan penjelasan bagian-bagian dari sebuah plat nomor dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
A
B
C
D Gambar 3.1 Plat Nomor Kendaraan Bermotor
Keterangan gambar : A = Nomor kode wilayah B = Nomor urut pendaftaran C = Nomor tanda pengenal D = Tanggal masa berlaku
3.2
Analisa klasifikasi dengan JST Propagasi Balik Metode klasifikasi dengan JST Propagasi Balik dipilih karena beberapa
kelebihan yang dimilikinya, yaitu kemudahannya untuk diimplementasikan, serta
kekuatan generalisasinya yang baik sehingga dapat memberika hasil yang akurat dengan sampel di luar sampel yang digunakan untuk pembelajaran. 1.
Lapisan tersembunyi Secara garis besar dalam Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan masukan, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran. Namun untuk menghasilkan hasil yang maksimal lapisan tersembunyi dapat dipecah dan dibuat beberapa lapisan baru. Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
penelitian ini menggunakan dua lapisan tersembunyi. Tidak ada teori yang membatasi pada jumlah lapisan jumlah tersembunyi. Namun beberapa pekerjaan telah dilakukan yang menunjukkan bahwa tiga lapisan (dua lapisan tersembunyi ditambah lapisan keluaran) sudah mampu untuk memecahkan masalah dengan hasil yang maksimal. (Jong Jek Siang, 2009). 2.
Fungsi aktivasi Dalam Propagasi Balik, fungsi aktivasi yang dipakai harus memenuhi beberapa syarat yaitu kontinu, terdiferensial dengan mudah dan merupakan fungsi yang tidak turun. Salah satu fungsi yang memenuhi ketiga syarat tersebut yaitu sigmod biner (Logsig) yang memiliki range (0,1) dan sigmod bipolar (Tansig) yang memiliki range (-1,1). (Jong Jek Siang, 2009).
3.
Inisialisasi Bobot Pemilihan bobot awal sangat mempengaruhi jaringan syaraf dalam mencapai nilai minimum terhadap nilai eror, serta cepat tidaknya pelatihan menuju kekonvergenan (menuju satu titik pertemuan). Apabila nilai bobot awal terlalu besar, maka input ke setiap lapisan tersembunyi atau lapisan output akan jatuh pada daerah fungsi turunan yang akan sangat kecil. Sebaliknya, apabila nilai bobot awal terlalu kecil maka input ke setiap lapisan tersembunyi atau lapisan output akan sangat kecil, yang akan menyebabkan proses pelatihan akan berjalan sangat lambat. Biasanya bobot awal diinisialisasi secara random dengan nilai antara -0,5 sampai 0,5 (atau -1 sampai 1, atau interval yang lain). Jika menggunakan bobot awal secara tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
maka hal ini dapat memicu lambatnya proses training. Untuk proses pelatihan ini menggunakan bobot awal secara acak. (Jong Jek Siang, 2009).
3.3
Perancangan Sistem Perancangan sistem yang menjelaskan urutan proses dalam program.
Terdapat proses ekstraksi ciri, proses pembentukan model dengan Propagasi Balik dan analisa hasil.
Training
Testing
Kumpulan Huruf A-Z dan 0-9
Foto Plat Nomor
Ekstrasi Ciri
Ekstrasi Ciri
Propagasi Balik
Segmentasi
Model
Propagasi Balik
Penyusunan Angka dan Huruf kembali
Hasil
Gambar 3.2 Diagram Sistem Secara Umum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
3.3.1
Perancangan Propagasi Balik Tahap ekstraksi menggunakan data gambar yang didalamnya terdapat
angka dan huruf sebasgai masukkan dalam metode Propagasi Balik dalam menentukan
suatu
model
pada
setiap
angka
dan
huruf.
Kemudian
mengklasifikasikan sampel-sampel angka dan huruf ke dalam model pola yang sesuai. Dalam proses pengenalan pola plat nomor kendaraan dan pembentukan metode Propagasi Balik ada dua tahap yang dilakukan yaitu tahap pelatihan (training) dan tahap pengujian (testing).
3.3.2
Pelatihan (Pembentukan Model atau Training) Tahap training akan membentuk model yang mewakili masing-masing
angka (0-9) dan huruf (A-Z) yang semuanya dalam bentuk citra RGB . Jadi data sampel yang ada adalah sejumlah 180 buah sampel data yang setiap karakter berisi 5 sampel. kumpulan huruf tersebut didapatkan dengan menggunakan foto langsung dari plat nomor, kemudian dilakukan pemotongan untuk setiap karekter dan angka yang ada di plat tersebut. Dalam pemotongan tersebut menggunakan secara manual dan tanpa menggunakan metode preprocessing untuk citra. Sedangkan untuk mendapatkan jenis sampel yang lain dengan melakukan rotasi ke samping kiri dan kanan dengan kemiringan 50 dan 100. Teknik rotasi ini masih dilakukan secara manual dengan memanfaatkan software pengolahan citra. Dengan begitu pembentukan model mencakup perhitungan perameter menggunakan sampel yang diambil dari masing-masing data angka dan huruf yang ada pada plat nomor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
kendaraan bermotor. Pembentukan model ini menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik. Dalam melakukan pelatihan atau training, setiap karakter mempunyai dimensi foto yang berbeda. Hal ini dipengaruhi dengan telah melakukan rotasi. Jadi setiap karekter tersebut mempunyai dimensi piksel semua dengan kurang lebih 130 x 250 piksel. Jika dalam pemotongan karakter ditemukan karakter yang memenuhi standar dimensi yang sudah ditetapkan, maka katekter tersebut akan disamakan dimensinya sesuai dengan yang sudah ditetapkan dari awal. Untuk menyamakan dimensi dapat dilakukan dengan secara manual yang memanfaatkan software pengolahan citra. Semua kumpulan citra latih tersebut kemudian akan diterapkan dalam sistem, yang proses awal akan dilakukan dengan menggunakan proses preprocessing dan akan akan diproses menggunakan Principal Component Analysis (PCA). PCA adalah teknik reduksi dimensi yang umumnya untuk pemrosesan citra. PCA merupakan sebuah teknik linear yang digunakan untuk memproyeksikan data yang berdimensi tinggi ke dalam subruang yang berdimensi lebih rendah, begitu juga sebaliknya. Untuk proses pelatihan (Pembentukan model Propagasi Balik) dapat digambarkan dalam sebuah alur skema seperti pada gambar 3.4 berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Gambar 3.3 Skema Pelatihan(Pembentukan Propagasi Balik)
Berikut ini penjelasan masing-masing proses dari skema gambar 3.3 diatas yaitu : 1.
Mulai Untuk memulai proses pelatihan (training)
2.
Kumpulan Huruf A-Z dan 0-9 Kumpulan huruf ini berisi 180 jumlah karakter yang terdiri 5 jenis karakter dengan masing-masing jenis ada 36 karakter. setiap karakter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
mempunyai dimensi piksel dengan kurang lebih 130 x 250. Sedangkan setiap karekter dihasilkan dari foto plat motor yang diambil dengan dari jarak 1,5 sampai dengan 2 meter dari arah depan dengan menggunakan kamera digital dengan ukuran dimensi 4000 x 2800 piksel. 3.
Konversi ke Grayscale Proses ini akan menjelaskan tahap awal dalam ekstraksi ciri sebuah gambar. Gambar awal yang digunakan adalah gambar RGB, tetapi gambar tersebut akan diubah ke dalam bentuk graysacle. Hal ini digunakan untuk mempercepat proses-proses selanjutnya. Gambar yang sudah diproses akan mengandung angka 0-255. Selanjutnya dilakukan prosesan binerisasi dengan mengubah grayscale menjadi citra biner. Selanjutnya dilakukan proses removal noise yang ada pada citra biner yang akan memudahkan proses labelling citra. Proses ini dilakukan agar menemukan nilai ambang sehingga citra masukkan dapat dibagi 2 bagian yaitu obyek dan latar berdasarkan nilai ambangnya. Warna hitam digolongkan nilai 1 dan warna putih digolongkan ke dalam karakter dari plat nomor tersebut. Jika seluruh objek pada citra telah berhasil diberikan label maka selanjutnya akan diproses dengan PCA. Untuk mendapatkan hasil grayscale dapat dilakukan dengan memanfaatkan fungsi rgb2gray pada proses Matlab yang sudah ada. Dengan begitu secara otomatis semua isi matriks akan berisi dengan nilai keabu-abuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
4.
Proses Principal Component Analysis (PCA) Proses PCA sering dikenal dengan teknik pereduksi yang digunakan untuk memecahkan suatu dimensi menjadi feature yang lebih sedikit. Reduksi dimensi dilakukan agar mempunyai fungsi target dan feature yang tidak relevan dapat dihilangkan, menurunkan varian data dengan menghilangkan data yang tidak perlu dan memperbaiki nilai akurasinya. PCA menggunakan rotasi nilai dari eigen vector yang menguraikan matriks kedalam sebuah score. Dengan adanya score dari matriks tersebut akan ditarik sebuah feature yang mempunyai nilai eigen tertinggi. Dapat diartikan bahwa, satu matriks baru yang akan menjadi hasil reduksi. Kumpulan Citra latih telah yang ada sejumlah 180 (5 Jenis x36) karakter. Langkah awal yang harus dikerjakan adalah dengan melakukan normalisasi terhadap citra. Citra latih yang sebelumnya telah di preprocessing dan yang telah disimpan dalam sebuah matriks dilakukan centering atau mengurangi setiap data dengan rata-rata dari setiap atribut yang ada. Dengan ini dapat ditransformasikan data kedalam satu kolom. Dengan hasil tersebut dapat nilai kovarian dapat dilakukan pencarian dengan menggunakan rumus (2.3) dan membuat matriks eigen vector dengan rumus (2.4). Dengan begitu nilai pembeda eigen value dan eigen vector akan diurutkan dengan menggunakan rumus (2.5). Berdasarkan nilai eigen terbesar akan membentuk principal component (construct) yang telah direduksi ukurannya (extract).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Dari nilai eigen vector yang telah didapat diharapkan akan mempunyai score tertinggi dan akan digunakan sebagai feature utama dengan dimensi piksel yang maksimal 7 x 5 piksel untuk setiap karakter huruf dan angka. Dengan begitu dimensi yang berisi matriks tersebut dapat digunakan untuk proses JST Propagasi balik. 5.
Proses Pelatihan dengan JST Proses pelatihan ini adalah proses pencarian sampel/model yang nantinya akan digunakan pada proses pengujian pada tahap selanjutnya. Data yang akan diuji ada 180 yang masing-masing karate berjumlah 5 jenis. Ciriciri citra adalah piksel-piksel yang memiliki 1 dan 0. Piksel bernilai 1 adalah piksel berwarna hitam atau objek, sebaliknya piksel bernilai 0 adalah piksel berwarna putih. Pada proses ini piksel-piksel yang bernilai 1 dan 0 dicek kembali, apabila piksel tersebut berwarna hitam maka diset tetap dengan nilai 1, sebaliknya jika piksel berwarna putih (0) akan diset dengan nilai 0. Proses pelatihan dilakukan, terlebih dulu ditentukan parameter yang dibutuhkan. Parameter yang dibutuhkan antara lain mse, max.epoch, learning rate, lapisan tersembunyi, dan fungsi aktivasi. Kemudian perhitungan W(bobot) dan B(bias). Bobot awal akan mempengaruhi apakah jaringan mencapai titik minimum lokal atau global dan seberapa cepat konvergensinya. Bobot yang menghasilkan nilai turunan aktivasi yang kecil sedapat mungkin dihindari karena akan menyebabkan perubahan bobotnya menjadi sangat kecil. Demikian pula nilai bobot awal tidak boleh terlalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
besar karena nilai turunan fungsi aktivasinya menjadi sangat kecil juga. Oleh karena itu dalam standar Propagasi Balik, bobot dan bias diisi dengan bilangan acak kecil. Dari foto yang telah melalui preprocessing, foto tersebut akan diolah dengan metode Propagasi Balik yang nantinya akan membentu suatu model. Model-model tersebut mewakili masing-masing angka 0-9 dan huruf A-Z.
Setiap karakter model akan menjadi dasar dalam manual testing.
Untuk membentuk suatu model dalam proses training dengan Propagasi Balik meliputi 3 langkah, yaitu : proses feedforward dari pola masukan, proses backward untuk menghitung eror propagasi balik, dan pembaharuan nilai bobot. Proses feedforward dibagi
menjadi 2 fase, yaitu fase
feedforward lapisan masukan ke lapisan tersembunyi ke lapisan masukan. Untuk menghitung error aktivasi pada lapisan keluaran, diperlukan fase pembaruan bobot lapisan tersembunyi, dan pembaruan nilai bobot lapisan keluaran diperlukan diperlukan fase pembaruan bobot lapisan keluaran. Lalu fungsi aktivasi yang digunakan antara lain logsig dan tagsig dengan learning rate maksimal 0,01 dan maximum epoch 50000. Nilai – nilai yang digunakan dan parameter yang digunakan diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan seblumnya. Pada akhir proses pembelajaran dilakukan pengujian apakah kondisi berhenti sudah terpenuhi. Kondisi berhenti ini terpenuhi jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum iterasi yang ditetapkan, atau jika kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
toleransi kesalahan yang ditetapkan. Target error ini sangat dipengaruhi dari nilai bobot dan biasnya. Jika kondisi ini selesai, maka metode Propagasi Balik memiliki mencapai nilai konvergensi ketika tingkat perubahan dari mse dengan nilai mendekati nilai 0,01 untuk setiap maksimum epoch (perulangan) yang telah dilakukan. 6.
Hasil (model) Setelah melakukan proses menggunakan Propagasi Balik dapat menemukan sampel/model dari setiap karakter. Model tersebutlah yang nantinya akan digunakan pada bagian proses pengujian.
7.
Selesai Proses pelatihan (training) atau pembentukan model JST Propagasi Balik telah selesai.
3.3.3
Proses Pengenalan (Pengujian atau Testing) Proses pengenalan pada tahap pengujian (testing) ini sekaligus sebagai
proses pengenalan plat nomor kendaraan bermotor untuk mengenali huruf dan angka khusus pada wilayah kota Yogyakarta. Pada proses pengujian menggunakan sekitar 30 foto plat nomor. Inputan foto yang akan digunakan menggunakan gambar yang berekstensi *jpg yang masih mengandung RGB. Pada awal proses pengujian secara keseleruhan hampir sama dengan pelatihan. Proses diawali dengan melakukan proses segmentasi, dilanjutkan dengan proses PCA, lalu akan memulai proses pengujian dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
metode Propagasi Balik dan menyusun kembali setiap karakter yang telah disegmentasi tersebut. Skema dari proses penganalan atau pengujian dapat dilihan pada gambar 3.5 dibawah ini.
Gambar 3.4 Skema Pengujian (Testing Propagasi Balik)
Berikut ini penjelasan masing-masing proses pengujian atau pengenalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
plat nomor dari skema pada gambar 3. 4 diatas yaitu : 1.
Mulai Untuk memulai proses pengenalan (testing).
2.
Input Gambar Input gambar pada tahap pelatihan ini yaitu memasukkan angka berekstensi *jpg sebagai data untuk pelatihan yaitu angka 0-9 dan huruf A-Z. Gambar ini masih berupa citra berisi kumpulan piksel yang memiliki data warna RGB (Red-Green-Blue). Data yang akan diolah pada proses pengujian ada 30 gambar foto. Foto dengan gambar yang berisi motor dengan plat nomor kendaraannya. Gambar motor diambil dari jarak antara 1,5 sampai 2 meter dari motor dengan menggunakan kamera digital dengan ukuran 4000 x 2800 piksel.
3.
Konversi ke Grayscale Proses ini akan menjelaskan tahap awal dalam ekstraksi ciri sebuah gambar. Gambar awal yang digunakan adalah gambar RGB, tetapi gambar tersebut akan diubah ke dalam bentuk graysacle. Hal ini digunakan untuk mempercepat proses-proses selanjutnya. Gambar yang sudah diproses akan mengandung angka 0-255. Selanjutnya dilakukan prosesan binerisasi dengan mengubah grayscale menjadi citra biner. Selanjutnya dilakukan proses removal noise yang ada pada citra biner yang akan memudahkan proses labelling citra. Proses ini dilakukan agar menemukan nilai ambang sehingga citra
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
masukkan dapat dibagi 2 bagian yaitu obyek dan latar berdasarkan nilai ambangnya. Warna hitam digolongkan nilai 1 dan warna putih digolongkan ke dalam karakter dari plat nomor tersebut. Untuk mendapatkan hasil grayscale dapat dilakukan dengan memanfaatkan fungsi rgb2gray pada proses Matlab yang sudah ada. Dengan begitu secara otomatis semua isi matriks akan berisi dengan nilai keabu-abuan. 4.
Konversi ke Black White Langkah ini mendeskripsikan proses pengolahan gambar dari grayscale ke black white. Dibagian ini karakter yang sebelumnya mengadung angka 0-255 akan di ubah ke dalam 0 dan 1. Untuk mendapatkan hasil black white dapat dilakukan dengan memanfaatkan fungsi im2bw pada proses Matlab yang sudah ada. Dengan begitu secara otomatis semua isi matriks akan berisi nilai hitam dan putih saja.
5.
Proses Segmentasi Pada proses pembelajaran karakter, yang harus dilakukan yaitu mengambil per karakter. Angka yang digunakan sebanyak 10 karakter (0-9) dan huruf sebanyak 26 karakter (A-Z), yang masing-masing setiap karakter ada 5 maka jumlah secara keseluruhan ada 180 karakter yang akan dilakukan segmentasi. Citra plat nomor yang telah diolah dengan proses grayscle, akan menentukan kandidat digit untuk setiap karakter. Namun tahap awal yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
dengan menetukan posisi dari setiap angka dan huruf dengan melakukan proses sesgmentasi dan dilakukan proses pembentukan dimensi pada kandidat digit. Hasil segmentasi tersebut akan disimpan kedalam list. Pada bagian ini apabila terdapat kandidat digit yang saling berhubungan kemungkinan akan dapat terekstraksi bersama. Dengan begitu untuk mendeteksi tiap barisnya akan dicek setiap barisnya dan setiap kolomnya. Jika jumlah piksel hitam berurutan kurang dari atau lebih dari batasan threshold yang ditentukan maka piksel tersebut akan diubah menjadi putih. (Liliana, 2003). Dengan proses tersebut dapat dilakukan dengan deteksi kolom yang mengandung warna putih dan semua matriks sama dengan 0 maka ditentukan sebagai batas awal pemotongan. Pendeteksian ini dilakukan terus hingga ditemukan warna hitam dengan semua matriks sama dengan 1. Jika sudah ditemukan warna hitam, maka proses akan mundur satu kolom lagi dan warna putih yang terakhir akan disimpan dengan label nomor satu. Proses pendeteksian selanjutnya dilakukan hal sama sampe proses labeling yang terakhir telah selesai dilakukan. Dan piksel yang mengandung warna hitam akan dihapus dan tidak simpan. Dengan begitu karakter yang telah di labeling akan dilakukan proses selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
6.
Perhitungan bw-area Proses ini akan mendeskripsikan bagaimana suatu daerah yang dianggap tidak perlu dapat di hapus dari citra biner yang semua komponen saling terhubung. Perhituang ini dapat dilakukan jika semua karekter telah disegmentasi dan sudah diberi label. Proses ini dilakukan pada proses sebelumnya. Dengan memafaatkan fungsi bwarea dari Matlab, dapat mempermudah pengerjaan. Kondisi yang akan dibuat jika ada daerah hasil segmentasi
yang mempunyai
nilai
jumlah
matriks
paling
sedikit
dibandingkan dengan jumlah matriks yang lainnya, maka matriks tersbut akan dihapus . 7.
Proses Principal Component Analysis (PCA) Proses ini telah dijelaskan pada proses training.
8.
Proses Pengujian dengan JST Pengenalan yang dimaksud yaitu pengenalan angka yang dominan pada model sampel yang sudah dilakukan pada proses training.
9.
Hasil Pengujian Tahap ini menjelaskan bahwa hasil ini merupakan hasil pengujian yang telah melalui tahap-tahap yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil disini masih berupa gambar satuan dari setiap karakter yang ada dalam foto sebelum mengalami segmentasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
10.
Penyusunan kembali Angka dan Huruf Proses ini digunakan untuk penyusunan kembali seperti gambar asli. Data yang dipakai adalah data tunggal yang telah diproses dengan menggunakan propagasi balik yang diharapkan dapat dilajutkan untuk proses selanjutnya.
11.
Selesai Proses pengenalan plat nomor telah selesai.
3.3.4
Pengujian Hasil Akurasi Proses ini akan menunjukkan data yang telah diolah dan akan menghitung
proses akurasi atau kesesuaian data. Hasil akhir yang diharapkan dapat sesuai dengan inputan yang berupa gambar RGB yang diolah menjadi gambar hitamputih (Black and White). Hasil akurasi pada pengenalan ini dapat dihitung dengan akurasi pengenalan angka yaitu : (Prasetyaningtyas, 2010)
=
∑ ∑
100%
Keterangan : Σ Σ
= Jumlah angka pada diagonal matriks ℎ
= keseluruhan data yang digunakan untuk pengujian
(3.1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
3.4 3.4.1
Perancangan User Interface Desain Use-case Pengguna pada system ini hanya satu. Fungsi yang dapat dijalankan
pengguna pada sistem adalah fungsi memilih dan memasukkan gambar yang akan diolah untuk proses pengenalan pola plat nomor kendaraan bermotor. Use-case tersebut dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini. PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PCA DAN METODE PROPAGASI BALIK
Memilih citra latih
<<Extends>>
User
Melakukan proses Pelatihan Citra Latih
<<Extends>>
Melakukan Proses Pengujian Citra Plat Motor
Gambar 3.5 Diagram Use-Case
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
3.4.2
Desain User Interface Program Pada bagian ini akan menggambarkan secara keseluruhan desain
antarmuka. Desain antarmuka dijelaskan sebagai berikut : 3.4.2.1 Tampilan Halaman Utama Pada tampilan ini akan menggambarkan desain utama pada saat pengguna pertama kali akan menggunakannya. Antarmuka sistem terdiri 4 menu tampilan yaitu menu Normalisasi Citra Latih, Pelatihan Citra Latih, Pengujian Citra dan Bantuan. Pada setiap menu mempunyai fungsinya masing-masing dalam melakukan pengolahan citra tersebut. Detail antarmuka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 3.6 Tampilan halaman utama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
3.4.2.2 Tampilan Halaman Normalisasi Citra Latih Pada tampilan ini terdapat 2 panel yaitu panel Ukuran Matriks M x N, dan Jumlah Gambar. Panel ukuran Matrriks digunakan untuk memasukkan inputan jumlah M x N yang digunakan untuk mengolah gambar citra latih. Tombol Baca Gambar tersebut difungsi untuk memasukkan foto yang akan diolah. Proses pengambilan gambar tersebut dapat dilihat pada gambar 3.11. Pada panel Jumlah Gambar adalah proses bagian yang disebut normalisasi dari citra latih. Jumlah gambar yang digunakan untuk satu jenis objek sebanyak 36 karakter. Pada bagian ini gambar akan diolah dari bentuk RGB ke grayscale. Lalu matriks tersebut akan di proses dengan menggunakan metode PCA. Pada bagian ini akan ditunjukan hasil perubahan dari gambar asli ke gambar hasil normalisasinya. Perancangan tampilan Proses normalisasi dapat di lihat pada gambar 3.7 berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
PROSES NORMALISASI CITRA LATIH
Input
Jumlah Gambar
Baca Gambar Matriks M x N “Jumlah Gambar”
M
....
PROSES
N
.... “Gambar Citra Latih Asli”
“Gambar Citra Latih Hasil Normalisai”
KEMBALI
Gambar 3.7 Halaman Proses Normalisasi Citra Latih
3.4.2.3 Tampilan Halaman Pelatihan Citra Latih Halaman Pelatihan Citra Latih digunakan untuk melakukan proses penerapan metode propagasi balik. Pada bagian menjelaskan beberapa komponen yang dibutuhkan pada saat proses pelatihan (training). Komponen tersebut antara lain ada Errorthore, epochs, dan jumlah hidden layer-nya yang berada pada bagian panel input. Sedangkan pada panel output-nya terdapat jumlah error yang telah terjadi, waktu yang dbutuhkan dan nilai validasi training yang digunakan. Lalu tombol Proses berfungsi untuk menjalakan proses pelatihannya. Rancangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
tampilan menu File dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut :
Gambar 3.8 Halaman Proses Pelatihan Citra Latih
3.4.2.4 Tampilan Halaman Pengujian Citra Halaman Pengujian Citra merupakan bagian yang dimana digunakan untuk melakukan proses pengujian (testing). Di halaman ini akan mendeskripsikan gambar setiap proses yang menunjukkan perubahan foto yang diolah. Foto tersebut diawali dengan gambar asli, lalu gambar hasil segmentasi dan yang terakhir hasil croping setiap karakter dari satu foto. Untuk memilih foto yang akan diuji, gunakan tombol Baca Gambar dan Proses pengambilan gambar tersebut dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
dilihat pada gambar 3.11. Jika proses pengujian telah selesai, maka akan keluar hasil akhir dari pengenalan foto tersebut. Hasilnya yang dikeluarkan dalam bentuk teks. Sedangkan tombol Proses Pengujian digunakan untuk menjalankan proses pengujian. Rancangan tampilan halaman Pengujian Citra dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut :
Gambar 3.9 Halaman Pengujian Citra
3.4.2.5 Tampilan Halaman Bantuan Tampilan
ini
mendeskripsikan
bagaimana
cara
singkat
dalam
menggunakan sistem ini. Rancangan tampilan halaman Bantuan dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Gambar 3.10 Halaman Bantuan
3.4.2.6 Tampilan Open File Tampilan ini akan muncul setelah user memilih sub menu Masukkan Gambar. Pada tampilan ini, user dapat mengakses folder-folder yang ada pada komputer untuk memilih gambar. Terdapat 2 tombol yaitu Open dan Cancel. Open berfungsi untuk membuka gambar yang telah dipilih dan Cancel berfungsi untuk membatalkan proses dan kembali ke tampilan sebelumnya. Rancangan tampilan Open File dapat dilihat pada gambar 3.11 berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Gambar 3.11 Tampilan antar muka Open File
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA SISTEM
Implementasi dan analisis sistem merupakan tahap penulisan tentang penjelasan bentuk antar muka program, pembahasan cara memasukkan data, pembahasan bentuk keluaran dari program dan pembahasan analisis terhadap sistem yang mengimplementasi metode PCA dan Backpropagation. Implementasi dengan menggunakan Matlab 7.10.0(R2010a).
4.1 4.1.1
Implementasi Pelatihan Data Implementasi Pemrosesan Awal Pemrosesan awal berfungsi untuk mengubah citra RGB menjadi
grayscale dan black white. Proses ini dilakukan terhadap seluruh data training. Semua data yang diolah merupakan gambar dengan .JPG, tahap awal ini akan melakukan proses normalisasi dan PCA. Proses ini dilakukan dengan menggunakan sintaks pada Matlab yaitu : 1.
Implementasi Normalisasi Data Mentranformasikan gambar RGB ke dalam grayscale dengan matriks M X N yang menjadi vektor kolom untuk tiap citra karakter. Untuk proses ektraksi ciri pada pelatihan data, jumlah data training yang digunakan 180 dengan 5 jenis karakter. Diproses tersebut juga membuat inputan matriks dari seriap karakter yang disimpan divariabel B. Lalu dengan 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
menggunakan variabel B itu, akan digunakan untuk masuk ke proses PCA. Namun untuk mengubah matriks inputan warnanya menggunakan fungsi yang ada pada Matlab langsung khususnya untuk mengubah warna grayscale dan mengubah ukuran dari input-an foto yang digunakan. Sintaks pada Matlab : jk=36; [f path]=uigetfile('*.jpg'); m=7; %% Convert string matrix to numeric array n=5; B=[]; figure; for i=1:jk pause(.02); cmd=['I=imread(' char(39) path '\' num2str(i) '.jpg' char(39) ');']; eval(cmd); I=rgb2gray(I); I=255-I; I=imresize(I,[m n]); imshow(I); I=reshape(I,[],1); %%aray B=[B I]; end
2.
Implementasi Metode PCA Melakukan proses PCA dengan masukan gambar grayscale yang telah diolah sebelumnya. Dalam proses PCA memanfaatkan covarian, dengan adanya itu makan dapat menyelesaikan problem eigen value. Untuk mendapatkan hasil tersbut menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada Bab II pada bagian (2.1) hingga (2.4). Sehingga sintaks pada Matlab : %% Proses PCA C=cov(double(B')); [a b]=eig(C); b1=diag(b);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
jum=0; i=0; while jum<.9999 jum=jum+b1(m*n-i)/sum(sum(b1)); i=i+1; end [a1 b1]=sort(a(:,end),'descend'); b1=b1(1:i); Bbaru=[]; for i=1:length(b1) Bbaru(i,:)=B(b1(i,:),:); end [m1 n1]=size(Bbaru); Bnew=[]; for i=1:m1 for j=1:n1 if Bbaru(i,j)>=128 Bnew(i,j)=1; else Bnew(i,j)=0; end end end Bbaru4=Bnew;
3.
Implementasi Algoritma Backpropogation Proses ini menentukan dimana banyaknya training yang dilakukan dan terhadapat jumlah layer yang digunakan dengan menggunakan nilai bobot
dan bias. Pengacakan nilai bobot dan bias dilakukan pada tahap
proses pelatihan. Bobot ditentukan dari lapisan masukan menuju lapisan tersembunyi dan bias yang berasal dari lapisan tersembunyi menuju lapisan keluaran dirandom. Random dilakukan dengan angka kecil mulai dengan range -1 sampai 1, kemudian menentukan maximum epoch, learning rate, neuron, toleransi error sebagai tanda kondisi berhenti, dan fungsi aktivasi. Fungsi aktivasi menggunakan Logsig dan Tansig. Sedangkan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
mengguji kinerja menggunakan Mean Squared
Error(mse), dengan
menggunakan ini diharapkan dapat mengitung rata-rata dari eror yang sangat kecil yang nantinya akan dihasilkan predisksi. Masukkan yang digunakan untuk neuron dimulai dari 10 hingga 30. Inputan yang digunakan adalah 35 dengan jumlah keluaran ada 36(jumlah semua karakter). Kode dapat dilihat pada potongan program berikut ini, P=[Bbaru Bbaru1 Bbaru2 Bbaru3 Bbaru4]; T=[eye(jk) eye(jk) eye(jk) eye(jk) eye(jk)]; [R,Q] = size(P); [S2,Q] = size(T); S1 =15; net = newff(minmax(P),[S1 S2],{'logsig''logsig'},'traingdx'); net.LW{2,1} = net.LW{2,1}*0.01; net.b{2} = net.b{2}*0.01; net.performFcn = 'mse'; net.trainParam.goal = 1e-12; net.trainParam.show = 20; net.trainParam.epochs = 50000; net.trainParam.mc = 0.95; net.trainParam.min_grad=1e-50; net.trainParam.lr=.65; %laju pembelajaran
Potongan program diatas langsung menggunakan fungsi dari Matlab sendiri. Fungsi net.LW mendiskripsikan matriks dari jumlah bobot yang berada pada lapisan tersebut dari lapisan lainya. Isi matriks tersbut berupa array sel yang mengandung jumlah lapisan jaringannya. Fungsi net.b mendeskripsikan vektor biasa untuk setiap lapisan dengan biasnya. Vektor tersebut menggunakan array sel terhadap jumlah lapisan jaringannya. Jumlah elemen dalam vektor biasa selalu terkait dengan ukuran lapisannya. Fungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
net.trainParam.goal
mendeskripsikan waktu minamal yang diperlukan
untuk mencapai goal. Fungsi net.trainParam.show mendeskripsikan epoch yang ditampilkan. Fungsi net.trainParam.epochs mendeskripsikan nilai maksimum epoch yang dilakukan( train). Fungsi net.trainParam.mc mendeskripsikan
besaran
net.trainParam.lr
dari
ke
konstanan
momentum.
Fungsi
mendeskripsikan learning rate. Dengan adanya laju
pembeljaran tersebut akan menghitung kecepatan komputasi untuk mencapai target. Fungsi net.trainParam.min_grad
mendeskripsikan minimum
waktu dalam perhitungan gradient. 4.
Implementasi Validasi Bagian ini menjelaskan seberapa cocoknya hasil training dengan data citra latihnya. Hasilnya disimpulkan dalam bentuk persen. Sintaks pada Matlab : huruf='ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789'; hasil=[]; for i=1:36 y=sim(net,Bbaru(:,i)); [a b]=max(y); hasil=[hasil b(1)]; end benar=0; for i=1:length(hasil) if (huruf(hasil(i))==huruf(i)) benar=benar+1; end end huruf(hasil) benar*100/length(hasil)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
4.1.2
Implementasi Proses pengenalan Plat Motor Proses pengenalan menggunkan algoritma perambatan maju dari jaringan
saraf tiruan Backpropagation. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum tahap pengenalan diproses. Tahap awal yang dilakukan adalah preprocessing (normalisasi) terhadap gambar plat motor dalam bentuk RGB. Tujuan prepocessing ini dilakukan untuk menormalisasi gambar sehingga gambar yang dihasilkan siap untuk digunakan dalam tahap proses selanjutnya. Normalisasi gambar pola aksara yang dilakukan pada sistem ini yaitu gambar yang sudah di dalam database dan dapat dibaca oleh sistem, kemudian gambar diubah menjadi gambar grayscale.
Tujuan
gambar ini
di
grayscale
membantu
untuk
menghilangkan noise yang ada pada gambar. Hasil gambar keabuan yang diperoleh ini akan diproses selanjutnya menjadi gambar yang hanya memiliki warna putih dan hitam. Tujuannya untuk mendapatkan angka biner. Dari gambar grayscale menjadi gambar hitam putih dilakukan tresholding. Tujuannya untuk menambah kontras antara latar belakang dengan karakter gambar. Hasil yang diperoleh adalah gambar plat motor hitam putih. Pada program dilakukan proses croping secara otomatis oleh sistem dengan cara melakukan pencarian titik dari setiap sudutnya. Tujuan dilakukan proses ini untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Dari hasil croping akan diperoleh nilai vektor dari gambar plat motor yang akan digunakan pada proses pengujian. Berikut dapat dilihat program prepocessing pada potongan program berikut ini : I=rgb2gray(I);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
imshow(I); I = imadjust(I); imhist(I); %% Morphology %Image Dilation* se = strel('square',1); I = imdilate(I, se); se = strel('square',3); I=imerode(I,se); imshow(I); I = im2bw(uint8(I),graythresh(I)); imshow(I); %% Edge detectionsh %Image Filling I = bwareaopen(I,1000,8); figure imshow(I); [Ilabel num]=bwlabel(I)
Potongan program diatas langsung menggunakan fungsi dari Matlab sendiri. Fungsi imadjust dimana ini digunakan untuk menyesuiakan nilai intesitas dari citra grayscale dengan nilai-nilai baru. Hal ini akan meningkatkan kontras warna gambar output. Sedangkan fungsi imdilate mendeskripsikan seberapa meluasnya hasil olahan grayscale atau biner. Hal ini dibantu dengan elemen yang telah dibentuk secara array. Dalam preprocessing foto yang diolah belum menggunakan fungsi tertentu untuk menghilangkan noise yang cukup besar. Proses pengenalan dilakukan setelah memperoleh nilai v dan w maksimal dari proses pelatihan. Nilai yang diperoleh dipakai untuk menghitung nilai pada lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran. Nilai
pada
lapisan
keluaran
dibandingkan dengan target sehingga diperoleh karakter terlatih apa yang sesuai dengan karakter yang ingin diidentifikasi. Proses ini dapat dilihat pada potongan kode program berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
num=j; m=7; n=5; A=[]; for i=1:num cmd=['I=imread(' char(39) num2str(i) '.jpg' char(39) ');']; eval(cmd); I=imresize(I,[m n]); I=reshape(I,[],1); %%aray A=[A I]; end Abaru=[]; for i=1:length(b1) Abaru(i,:)=A(b1(i,:),:); end [m1 n1]=size(Abaru); Anew=[]; for i=1:m1 for j=1:n1 if Abaru(i,j)>=128 Anew(i,j)=1; else Anew(i,j)=0; end end end Abaru=Anew;
4.2 4.2.1
Impementasi Antar Muka yang Digunakan pada Sistem Halaman Depan Halaman depan merupakan halaman yang pertama kali ditampilkan ketika
pengguna (user) dalam menjalankan sistem. Halaman ini terdapat beberapa menu utama yaitu menu “Normalisasi citra latih”, “Pelatihan citra latih”, “Pengujian Citra” dan menu “Bantuan”. Implementasi halaman depan dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Gambar 4.1. Halaman Depan
4.2.2
Halaman Normalisasi Citra latih Halaman Normalisasi Citra latih menjelaskan bagian sistem yang
digunakan untuk melakukan nomalisasi terhadap citra latih untuk memperoleh pola dari setiap karakter sesuai dengan kebutuhan sistem. Implementasi halaman normalisasi citra latih dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Gambar 4.2. Normalisasi Citra latih
User berperan sebagai pengguna dalam proses menjalankan sistem ini, untuk dapat gambar pola setiap karakter dibutuhkan user yang memasukkan pola melalui tombol “Baca Gambar”. Jumlah karakter yang akan dinormalisasi dapat dilihat pada gambar sebanyak 36 karakter, demikian juga ukuran matriks dapat ditentutan sendiri oleh pengguna yaitu 7x5. Matriks tersebut diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan oleh penulis. Tombol Proses berfungsi
untuk
memproses gambar pola aksara batak simalungun untuk memperoleh data dari hasil normalisasi dapat dilihat pada Gambar 4.3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Gambar 4.3. Hasil Normalisasi Citra latih
4.2.3
Halaman Pelatihan Citra Latih Halaman Pelatihan Citra Latih seperti pada gambar 4.4, berfungsi untuk
memasukkan parameter-parameter yang dibutuhkan oleh sistem. Parameter yang digunakan sebagai masukan atau
input antara lain maximum epoch
50000,
learning rate 0,65, hidden layer 5, fungsi aktivasi yang digunakan ada dua yaitu logsig dan logsig. Nilai – nilai yang digunakan dan parameter serta fungsi aktivasi yang digunakan diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan oleh penulis untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada pembahasan analisis sistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Tombol “Proses Latih”
yang
terdapat
pada
gambar
berfungsi
untuk
menjalankan proses pelatihan. Gambar 4.5 berfungsi untuk menunjukkan proses neuran network training, jika prosesnya berhasil maka akan diperoleh laporan seperti pada gambar tersebut yaitu performance goal net seperti pada Gambar 4.6. Setelah proses neural network training selesai dijalankan maka diperoleh hasil keluaran atau output seperti yang terlihat pada Gambar 4.7. Proses pelatihan selesai dijalankan maka selanjutnya dapat diteruskan pada proses pengenalan Plat motor.
Gambar 4.4. Halaman Pelatihan Citra Latih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
Gambar 4.5 Proses Neural Network Training
Gambar 4.6 NN Training Sudah Selesai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Gambar 4.7 Hasil Keluaran NN Training
4.2.4
Halaman Pengujian Citra Halaman Pengujian Citra adalah bagian yang digunakan untuk untuk
menguji hasil pelatihan Metode Backpropagation dengan memasukkan data berupa gambar plat motor. Plat motor yang digunakan masih berbentuk RGB. Gambar plat motor dimasukkan dengan menggunakan tombol “Baca Gambar”. Halaman ini terdapat tiga bagian yang menjelaskan dimana mempunyai output gambar asli, gambar hasil segmentasi, dan hasil croping. Proses keluarnya gambar tersebut di dapat dengan menjalankan tombol “Proses Pengujian”. Lalu bagian hasil keluaran digunakan untuk menampilkan hasil akhir pungujiannya. Implementasi halaman Pelatihan Citra Latih dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
4.8. Halaman Pengujian Citra
4.2.5
Halaman Bantuan Halaman
ini
mendeskripsikan
langkah-langkah
sederhana
dalam
menggunakan sistem ini. Sedangkan tombol Tutup berfungsi untuk menutup halaman bantuan dan akan kembali ke halaman utama. Implementasi halaman Pelatihan Citra Latih dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
4.9. Halaman Bantuan
4.3
Analisa Sistem Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang analisis yang dilakukan terhadap
hasil pengujian berdasarkan skenario yang telah disusun. 4.3.1
Analisa Input Data Pelatihan Data pelatihan yang dibutuhkan sebagai input adalah sejumlah potongan
karakter huruf dan angka yang dalam bentuk RGB. Pola master yang dimasukkan menggunakan masing - masing 5 pola sampel untuk pelatihan, sehingga jumlah pola yang dimasukkan secara bertahap untuk dilatih adalah 130 pola dengan satu sampel adalah 36 karakter dengan masing-masing target dari pola. Data yang dimasukkan untuk pelatihan berupa gambar yang diskalakan dalam bentuk matriks bermensi 7x5 sehingga akan ada 35 neuron input dalam pelatihan. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
dilakukan supaya proses pelatihan data semakin mudah diproses. Matriks yang sudah ditentukan skalanya dibuat dalam gambar grayscale untuk mendapatkan nilai dengan keping matriks yang dipresentasikan dengan 0 sampai dengan 255 adalah keabuan. Parameter ini akan mentukan kinerja untuk proses PCA dengan memanfaatkan gambar yang skala keabuan. Sejumlah karakter sampel digunakan untuk mencari nilai kovarian dan eigen object yang selanjutnya digunakan untuk mentransformasikan setiap karakter menjadi feature yang lebih sedikit dengan sistem koordinat melalui komposisi bobot linear dalam ruang eigen. Lalu dengan dipunyainya parameter yang menentukan kinerja JST Backpropagation dalam memproses masukan data baru. Berikut hasil dari pelatihan dengan nilai Learning rate yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
4.3.2 4.3.2.1
Analisa Pengenalan Gambar Plat Motor Roda Dua Hasil Pengolahan Proses Normalisasi Dalam membuat model dalam pengenalan plat motor ini menggunakan
satu jenis karakter, tetapi karakter tersebut di bentuk lima jenis yang berbeda. Kelima jenis tersebut mempunyai perbedaan yang terdapat pada letak kemiringan yang berbeda-beda dan mempunyai bentuk yang normal juga. Hasil normalisasi tersebut telah ditampilkan pada gambar 4.10, 4.11, 4.12, 4.13 dan 4.14. 1.
Citra Jenis Pertama
4.10. Hasil Normalisasi Jenis Pertama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
2.
Citra Jenis Kedua
4.11. Hasil Normalisasi Jenis Kedua
3.
Citra Jenis Ketiga
4.12. Hasil Normalisasi Jenis Ketiga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
4.
Citra Jenis Keempat
4.13. Hasil Normalisasi Jenis Keempat
5.
Citra Jenis Kelima
4.14. Hasil Normalisasi Jenis Kelima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
4.3.2.2 Pengujian dengan Satu Jenis Inputan karekter dengan 10 Neuron dan 1 Layer Tabel 4.1 Pengujian dengan 10 Neuron dan 1 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) JB 1337 LA
Banyaknya Karekter 6
2
Dengan minimal bwarea > 0
40 0707 RS
1
3
Dengan minimal bwarea > 0
S3 GFGG FF
2
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
JBGG25LX
4
JB 5FE0 S3
2
6
Dengan minimal bwarea > 5000
JB E05E L6
4
7
Dengan minimal bwarea > 10000
4B P115 W1
4
8
Dengan minimal bwarea > 10000
EG Z400 XN
4
5
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
9
Dengan minimal bwarea > 10000
SB JG77 PA
4
10
Dengan minimal bwarea > 10000
M0 ZGZ3 GG
2
11
Dengan minimal bwarea > 10000
2B 53X5 Z
4
12
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 6O3B 5U
4
13
Dengan minimal bwarea > 10000
R0 ZG75 0Z
3
14
Dengan minimal bwarea > 10000
2B 0051 NY
4
15
Dengan minimal bwarea > 10000
2B 6365 GU
7
16
Dengan minimal bwarea > 1600
RB 3G35 NT
5
17
Dengan minimal bwarea > 3500
40 3005 XQ
3
18
Dengan minimal bwarea > 3500
AO 679Z L0
5
19
Dengan minimal bwarea > 3500
JB 3797 JP
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
20
Dengan minimal bwarea > 3500
2B E45E BT
3
21
Dengan minimal bwarea > 4500
AB GY33 AD
4
22
Dengan minimal bwarea > 6500
KB T73J QH
3
23
Dengan minimal bwarea > 6500
HB 8083 TE
5
24
Dengan minimal bwarea > 6500
4B 534K PN
4
25
Dengan minima bwarea > 6500
9B Z550 KC
2
26
Dengan minima bwarea > 31000
A8 0044 N WV
3
27
Dengan minimal bwarea > 10000
ABFUT7L0BFL
3
28
Dengan minimal bwarea > 12000
AB 5774 C PV
6
29
Dengan minimal bwarea > 12000
AB 3337 MQ
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Dengan minimal bwarea > 6500
83
AB J 7J35 0
3
Ketepatan Hasil(%)
= 106/237 = 44,725%
Tabel 4.2 Confusion Matrix dengan 10 Neuron dan 1 Layer A B C D E F G H A 13 0 0 0 1 0 0 0 0 22 0 0 0 0 0 0 B 0 0 0 0 0 0 0 0 C 0 0 0 0 0 0 0 0 D 0 0 0 0 0 0 0 0 E 0 0 0 0 0 2 0 0 F 0 0 0 0 0 0 3 0 G 0 0 0 0 0 0 0 0 H 0 0 1 0 1 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 J 0 0 0 0 0 0 0 0 K 0 0 0 0 0 0 0 0 L M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N 0 0 0 0 0 0 0 0 O 0 0 0 0 0 0 0 0 P
I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J K L M N O P Q R 5 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S T U V W X Y Z 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 0 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
=
∑ ∑
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ℎ
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
100% =
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0
108 100% = 49,09% 220
84
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 5 0 5 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 12 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
4.3.2.3 Pengujian Satu Jenis Inputan karekter dengan 15 Neuron dan 1 Layer Tabel 4.3 Pengujian dengan 15 Neuron dan 1 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) JB E337 LA
Banyaknya Karekter 6
2
Dengan minimal bwarea > 0
A0 0I01 N5
2
3
Dengan minimal bwarea > 0
AB G6G6 FF
6
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
AR 0025 LS
4
AB 5370 JU
3
6
Dengan minimal bwarea > 5000
40 G05G L6
3
7
Dengan minimal bwarea > 10000
AA Z775 W1
3
8
Dengan minimal bwarea > 10000
4B 8400 XW
4
5
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
9
Dengan minimal bwarea > 10000
2B ZG77 MA
5
10
Dengan minimal bwarea > 10000
20 3G33 GG
2
11
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 5705 Z
7
12
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 6336 TN
6
13
Dengan minimal bwarea > 10000
A0 2G75 0Z
5
14
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 6051 N1
5
15
Dengan minimal bwarea > 10000
RB 6365 GN
6
16
Dengan minimal bwarea > 1600
RB 3035 HT
6
17
Dengan minimal bwarea > 1600
RB 3085 XQ
5
18
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 678Z LQ
6
19
Dengan minimal bwarea > 3500
4B 37NE UF
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
20
Dengan minimal bwarea > 3500
R3 F456 N5
3
21
Dengan minimal bwarea > 4500
HB 0131 AN
5
22
Dengan minimal bwarea > 6500
RB 4737 6S
6
23
Dengan minimal bwarea > 6500
WB Z003 TI
5
24
Dengan minimal bwarea > 6500
4B 532W KN
5
25
Dengan minima bwarea > 6500
MB 2000 P2
3
26
Dengan minima bwarea > 31000
4B 5044 K V1
4
27
Dengan minimal bwarea > 10000
ABAZJ15I5XB
4
28
Dengan minimal bwarea > 12000
AB 5774 S P0
6
29
Dengan minimal bwarea > 12000
AB 3Z3G MU
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Dengan minimal bwarea > 12000
88
AB J G1Z5 0
4
Ketepatan Hasil(%)
= 138/237 = 58,227%
Tabel 4.4 Confusion Matrix dengan 15 Neuron dan 1 Layer A B C D E F G H I A 20 0 0 0 0 0 0 1 0 1 24 0 0 0 0 0 0 0 B 0 0 0 0 0 0 0 0 0 C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 D 0 1 0 0 0 0 0 0 0 E 0 0 0 0 0 3 0 0 0 F 0 0 0 0 0 0 3 0 0 G 0 0 0 0 0 0 0 1 0 H 0 0 0 0 0 0 0 0 1 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 J 0 0 0 0 0 0 0 0 0 K 0 0 0 0 0 0 0 0 0 L M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 O 0 0 0 0 0 0 0 0 0 P
J K 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
3 4 0 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 0 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
=
∑ ∑
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ℎ
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100% =
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 3
131 100% = 53,909% 243
89
0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 4 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 1 9 2 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
4.3.2.4 Pengujian Satu Jenis Inputan karekter dengan 20 Neuron dan 1 Layer Tabel 4.5 Pengujian dengan 20 Neuron dan 1 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) 4B Z337 LA
Banyaknya Karekter 6
2
Dengan minimal bwarea > 0
20 6301 NN
2
3
Dengan minimal bwarea > 0
AB 00G6 FF
5
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
FB 66E5 LA
5
AB 5JZ0 X2
3
6
Dengan minimal bwarea > 5000
4B 0C58 L0
3
7
Dengan minimal bwarea > 10000
4B Z715 N1
3
8
Dengan minimal bwarea > 10000
AB E408 AA
5
5
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
9
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 3G77 MA
7
10
Dengan minimal bwarea > 10000
R0 EGE5 GG
2
11
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 570 5Z
7
12
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 6336 TZ
6
13
Dengan minimal bwarea > 10000
FB G351 DY
1
14
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 0051 N7
4
15
Dengan minimal bwarea > 10000
RB 6365 GU
7
16
Dengan minimal bwarea > 1600
AB 3035 NT
6
17
Dengan minimal bwarea > 1600
A0 80B5 XH
3
18
Dengan minimal bwarea > 3500
AO 678Z LQ
5
19
Dengan minimal bwarea > 3500
3B 3703 JF
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
20
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 045E H0
4
21
Dengan minimal bwarea > 4500
AB 013R AN
5
22
Dengan minimal bwarea > 6500
RB 4731 US
6
23
Dengan minimal bwarea > 6500
RB 8003 TI
5
24
Dengan minimal bwarea > 6500
4B 53FU KV
3
25
Dengan minima bwarea > 6500
9B ZSS0 FM
3
26
Dengan minima bwarea > 31000
4B 0044 L LJ
3
27
Dengan minimal bwarea > 10000
JB7Z7J5Y50B
4
28
Dengan minimal bwarea > 12000
RB 5774 4 PJ
5
29
Dengan minimal bwarea > 12000
RB 333G 00
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Dengan minimal bwarea > 12000
93
RB J GJ35 G
2
Ketepatan Hasil(%)
= 127/237 =53,586%
Tabel 4.6 Confusion Matrix dengan 20 Neuron dan 1 Layer A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
16
0
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
4
0
0
0
0
0
B
0
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
C
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
E
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
F
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
G
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
H
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
J
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
L
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
M
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
N
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
O
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
P
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Q
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
1
0
0
0
0
0
0
0
R
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
S
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
T
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
U
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
V
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
W
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Y
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
Z
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
1
0
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
4
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
4
0
0
0
1
2
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
0
0
0
0
6
0
0
0
0
1
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
0
0
1
0
0
10
1
0
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
8
0
0
8
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
1
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
=
∑ ∑
ℎ
100% =
128 100% = 55,41% 231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
4.3.2.5 Pengujian Satu Jenis Inputan karekter dengan 25 Neuron dan 1 Layer Tabel 4.7 Pengujian dengan 25 Neuron dan 1 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) 4B 3337 LA
Banyaknya Karekter 6
2
Dengan minimal bwarea > 0
30 GZ01 B0
1
3
Dengan minimal bwarea > 0
J8 65G6 FF
4
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
4B 00Z5 L1
3
4B 5JE0 XU
3
6
Dengan minimal bwarea > 5000
4B 0C50 L0
3
7
Dengan minimal bwarea > 10000
4B QJ15 UI
4
8
Dengan minimal bwarea > 10000
AB Z408 4W
5
5
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
9
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 3G77 MA
6
10
Dengan minimal bwarea > 10000
20 BGE0 GC
1
11
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 5765 Z
6
12
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 6036 T0
6
13
Dengan minimal bwarea > 10000
A0 ZG75 0Z
4
14
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 0051 DJ
4
15
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 03G5 GM
5
16
Dengan minimal bwarea > 1600
4B 3035 NT
5
17
Dengan minimal bwarea > 1600
R0 20B5 XQ
4
18
Dengan minimal bwarea > 3500
AO 678Z LQ
6
19
Dengan minimal bwarea > 3500
MB 370Z JF
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
20
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 045G B0
4
21
Dengan minimal bwarea > 4500
9B G131 4N
4
22
Dengan minimal bwarea > 6500
2B 473J HC
4
23
Dengan minimal bwarea > 6500
8B Z003 TI
5
24
Dengan minimal bwarea > 6500
2B 532W KN
5
25
Dengan minimal bwarea > 6500
AB Z000 LD
3
26
Dengan minima bwarea > 31000
4B 0044 L X1
3
27
Dengan minimal bwarea > 10000
WBXZ415I56B
3
28
Dengan minimal bwarea > 12000
WB 5774 N NJ
5
29
Dengan minimal bwarea > 12000
WB 3336 M0
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Dengan minimal bwarea > 12000
98
AB J G735 G
3
Ketepatan Hasil(%)
= 124/237 =52,32%
Tabel 4.8 Confusion Matrix dengan 25 Neuron dan 1 Layer A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
0
1
2
3
4
5
A
13
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
3
1
8
0
B
0
24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
C
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
E
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
F
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
G
0
0
1
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
H
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I
0
0
0
1
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
J
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
L
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
M
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
N
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
O
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
P
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
7
8
9
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Q
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
R
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
S
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
T
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
U
0
0
0
1
0
0
0
1
0
2
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
V
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
W
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
Z
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
0
0
0
0
0
1
0
0
2
0
1
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0
2
4
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
0
0
0
0
1
6
1
0
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
10
0
0
8
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
1
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
5
0
0
1
0
0
0
0
1
0
=
∑ ∑
ℎ
100% =
122 100% = 51,26% 238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
4.3.2.6 Pengujian Satu Jenis Inputan karekter dengan 2 Layer( 15 Neuron dan 15 Neuron) Tabel 4.9 Pengujian dengan 15 Neuron dan 2 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) 4B Z337 LF
Banyaknya Karekter 5
2
Dengan minimal bwarea > 0
SB 6N01 BN
2
3
Dengan minimal bwarea > 0
AO 6F66 ON
4
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
J9 00Q5 L1
2
AB 5UEA E0
3
6
Dengan minimal bwarea > 5000
W6 E05S LG
3
7
Dengan minimal bwarea > 10000
NB 4BB5 WI
4
8
Dengan minimal bwarea > 10000
9B 3408 4S
4
5
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
9
Dengan minimal bwarea > 10000
RO A677 OA
4
10
Dengan minimal bwarea > 10000
10 ZGZ3 GG
2
11
Dengan minimal bwarea > 10000
4B 5485 Z
4
12
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 633G 1F
4
13
Dengan minimal bwarea > 10000
A0 7075 0Z
4
14
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 0351 NQ
4
15
Dengan minimal bwarea > 10000
AB G305 GM
5
16
Dengan minimal bwarea > 1600
AB 3035 HX
6
17
Dengan minimal bwarea > 1600
A0 3085 X6
4
18
Dengan minimal bwarea > 3500
BW 6733 LO
3
19
Dengan minimal bwarea > 3500
8A 3732 WF
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
20
Dengan minimal bwarea > 3500
RR 6456 B3
4
21
Dengan minimal bwarea > 4500
B0 6131 HV
4
22
Dengan minimal bwarea > 6500
2B 47J1 DU
3
23
Dengan minimal bwarea > 6500
GA Z083 1L
3
24
Dengan minimal bwarea > 6500
4B 53S4 W6
3
25
Dengan minimal bwarea > 6500
SB A006 7S
1
26
Dengan minima bwarea > 31000
MB F048 N J6
2
27
Dengan minimal bwarea > 10000
RBR607Z2F6Q
2
28
Dengan minimal bwarea > 12000
RB 57I4 D 0N
4
29
Dengan minimal bwarea > 6500
R0 3I3C F0
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Dengan minimal bwarea > 6500
103
AB 4 0015 Z
3
Ketepatan Hasil(%)
= 102/237 =40,038%
Tabel 4.10 Confusion Matrix dengan 15 Neuron dan 2 Layer A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
10
2
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
5
2
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
3
0
0
3
1
1
B
2
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
5
0
0
0
0
0
1
1
0
1
C
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
E
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
F
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
G
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
H
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
J
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
L
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
M
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
N
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
O
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
P
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Q
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
0
0
1
0
0
1
0
0
0
R
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
S
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
T
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
U
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
V
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
W
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
Z
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
4
0
1
1
3
1
0
1
1
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
1
0
5
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
14
0
0
0
0
6
0
0
1
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
0
0
11
0
0
0
7
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
9
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
3
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
4
1
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
∑ ∑
ℎ
100% =
105
102 100% = 43,038% 237
4.3.2.7 Pengujian Satu Jenis Inputan karekter dengan 2 Layer( 15 Neuron dan 20 Neuron) Tabel 4.11 Pengujian dengan 20 Neuron dan 2 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) P0 3337 LA
Banyaknya Karekter 5
2
Dengan minimal bwarea > 0
80 G601 SN
1
3
Dengan minimal bwarea > 0
4B NB6G FF
4
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
FB 00Z5 LY
4
2B 57ZA X0
3
Dengan minimal bwarea > 5000
JB 0055 L0
4
5 6
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
7
Dengan minimal bwarea > 10000
WB 0135 TI
4
8
Dengan minimal bwarea > 10000
4B 8408 XD
5
9
Dengan minimal bwarea > 10000
4B ZG77 MA
5
10
Dengan minimal bwarea > 10000
20 POPU GG
2
11
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 5765 Z
6
12
Dengan minimal bwarea > 10000
OB 633G IN
3
13
Dengan minimal bwarea > 10000
H0 CG75 0Z
3
14
Dengan minimal bwarea > 10000
HB G351 N2
3
15
Dengan minimal bwarea > 10000
GB 6365 GM
6
16
Dengan minimal bwarea > 1600
40 3G35 NT
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
17
Dengan minimal bwarea > 1600
AB 70B5 KQ
4
18
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 679Z CS
5
19
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 373E NH
4
20
Dengan minimal bwarea > 3500
J0 G45G BJ
2
21
Dengan minimal bwarea > 4500
AB 673A AY
5
22
Dengan minimal bwarea > 6500
RB 4V37 JH
4
23
Dengan minimal bwarea > 6500
AB Z003 TG
5
24
Dengan minimal bwarea > 6500
1B 534S KN
4
25
Dengan minimal bwarea > 6500
MB 2550 UD
3
26
Dengan minima bwarea > 31000
4B 60J4 U UV
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
27
Dengan minimal bwarea > 10000
ABXZSY5Y50M
4
28
Dengan minimal bwarea > 12000
AB 577J C BN
5
29
Dengan minimal bwarea > 12000
AB 333G 50
4
30
Dengan minimal bwarea > 12000
AB B G135 F
4
Ketepatan Hasil(%)
= 118/237 =49,789%
Tabel 4.12 Confusion Matrix dengan 20 Neuron dan 2 Layer A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
16
0
0
0
0
1
1
2
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
4
0
0
0
1
0
B
0
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
C
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
E
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
F
0
0
0
0
0
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
G
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
H
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
J
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
L
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
M
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
N
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
O
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
P
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Q
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
R
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
S
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
T
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
U
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
V
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
W
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
Z
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
1
0
0
0
2
0
0
2
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
1
0
1
4
0
0
0
1
1
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
0
0
0
0
6
0
1
0
0
0
0
11
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
1
0
7
0
0
0
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
10
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
8
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
1
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
1
=
∑ ∑
ℎ
100% =
121 100% = 51.709% 234
4.3.2.8 Pengujian Satu Jenis Inputan karekter dengan 2 Layer( 15 Neuron dan 25 Neuron) Tabel 4.13 Pengujian dengan 25 Neuron dan 2 Layer No Gambar Asli Plat Motor (RGB) 1
Keterangan
Hasil (dalam bentuk text) JI Z337 LA
Banyaknya Karekter 5
2
Dengan minimal bwarea > 0
60 0301 B0
1
3
Dengan minimal bwarea > 0
AB 00G6 FF
5
4
Dengan miniman bwarea > 5000 Dengan minimal bwarea > 5000
AB GGA5 LX
4
1G 57Z0 XU
2
5
Dengan minimal bwarea > 50000
Hasil Preprocessing(BW)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
6
Dengan minimal bwarea > 5000
12 0056 L0
4
7
Dengan minimal bwarea > 10000
J0 P775 WI
3
8
Dengan minimal bwarea > 10000
2G 2408 XX
5
9
Dengan minimal bwarea > 10000
AB MG77 MA
6
10
Dengan minimal bwarea > 10000
20 KG70 GG
2
11
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 5705 Z
7
12
Dengan minimal bwarea > 10000
4B 6336 1U
4
13
Dengan minimal bwarea > 10000
AB Z575 0Z
6
14
Dengan minimal bwarea > 10000
AB 5551 5J
4
15
Dengan minimal bwarea > 10000
JB 6365 GM
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
16
Dengan minimal bwarea > 1600
2B 3035 MT
5
17
Dengan minimal bwarea > 1600
20 3085 XQ
4
18
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 675Z LQ
6
19
Dengan minimal bwarea > 3500
4W 3733 JE
3
20
Dengan minimal bwarea > 3500
AB 0455 HJ
4
21
Dengan minimal bwarea > 4500
9B 0731 KN
3
22
Dengan minimal bwarea > 6500
RB 47J1 6G
3
23
Dengan minimal bwarea > 6500
AB O003 TL
5
24
Dengan minimal bwarea > 6500
JB 532W KD
4
25
Dengan minimal bwarea > 6500
20 2330 PH
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
26
Dengan minima bwarea > 31000
2B 0044 K 5M
3
27
Dengan minimal bwarea > 10000
JBZZUC5I500
3
28
Dengan minimal bwarea > 12000
9B 5774 N 06
5
29
Dengan minimal bwarea > 12000
9B 3Z36 BN
4
30
Dengan minimal bwarea > 12000
RB Z G1Q5 C
3
Ketepatan Hasil(%)
= 121/237 =51,0548%
Tabel 4.14 Confusion Matrix dengan 25 Neuron dan 2 Layer A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
A
11
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
B
0
20
0
0
0
0
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
C
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
E
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
F
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
G
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Y
Z
0
1
2
3
4
5
6
0
0
0
2
6
0
2
0
0
0
0
0
5
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
8
9
0
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
H
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
J
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
L
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
M
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
N
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
O
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
P
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Q
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
3
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
R
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
S
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
T
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
U
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
0
V
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
W
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Z
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
1
0
0
0
5
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
3
2
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
4
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
3
8
0
0
0
7
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
0
0
0
0
0
0
2
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
2
0
0
3
0
2
0
0
0
0
=
∑ ∑
ℎ
100% =
121 100% = 51.271% 236
Secara keseluruhan semua pengujian disimpulkan dari pengenalan tunggal didapatkan hasil akurasi sebagai berikut, Tabel 4.15 Hasil identifikasi 1 Layer Pengujian
Akurasi
10 Neuron dan 1 Layer
44,725%
15 Neuron dan 1 Layer
58,227%
20 Neuron dan 1 Layer
53,586%
25 Neuron dan 1 Layer
52,32%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Tabel 4.16 Hasil identifikasi 2 Layer Pengujian
Akurasi
15 Neuron, 15 Neuron dan 2 Layer
40,038%
15 Neuron, 20 Neuron dan 2 Layer
49,789%
15 Neuron, 25 Neuron dan 2 Layer
51,0548%
Dari Tabel- tabel tersebut hasil dari pengenalan pola plat motor dipengaruhi oleh beberapa hal semakin tegas gambar, semakin sedikit noise (pantulan cahaya) maka sistem akan semakin mudah untuk mengenali. Semakin banyak pola yang dilatihkan maka semakin banyak pola yang dapat dikenali oleh sistem dengan konsekuensi pelatihan membutukan waktu yang lebih lama. Sehingga dengan adanya pengujian tersebut terbentuk sebuah arsitektur dari pengenalan plat motor tersebut yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Input
117
Tansig Layer
Logsig Layer
Output 1
1 w
2
w w
3
1
X1
2
n
w
n
Y 3
w
4
4 w
36
35
Gambar 4.15 Gambar Arsitektur
Dari arsitektur tersebut didapatkan hasil dengan tingkat akurasi 58,227%. Hasil tersebut memiliki 1 hidden layer dengan jumlah iterasi 400 dengan target 1
10
dan 15 neuron dengan waktu pelatihan tidak memakan waktu
yang cukup lama. Dengan menggunakan satu lapisan, hal ini sudah cukup baik, namun masih sangat rendah. Tetapi dalam mengenali setiap karekter dengan proses croping dari setiap karakter yang ada pada plat nomor yang masih utuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
4.4 4.4.1 1.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kelebihan Sistem sistem dapat menampilkan hasil gambar yang dinormalisasi secara keseluruhan dengan baik.
2.
Sistem dapat melakukan croping untuk setiap karakter dengan baik dalam pengujian citra.
4.4.2 1.
Kekurangan Sistem Sistem belum dapat mengenali pola yang memiliki noise dalam skala yang besar, sehingga pola gambar yang dimasukkan adalah pola gambar tanpa noise yang banyak.
2.
Sistem belum dapat mengatasi dalam permasalah pantulan cahaya, pengenalan dari sisi kanan ataupun sisi kiri, dan belum dapat diterapkan disituasi malam hari.
3.
Sistem yang dibuat masih termasuk sangat sederhana karena belum dapat menampilkan tahap-tahap preprocessing secara langsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Dari hasil analisis pengujian sistem Tugas Akhir ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Penggabungan dua metode Principal Components Analysis (PCA) dan jaringan syaraf tiruan Propagasi Balik yang diterapkan dalam sistem pengenalan plat motor memberikan hasil yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat akurasi 58,227%. 1 Hidden layer dengan jumlah iterasi 400 dengan target 1
10
dan 15 neuron dengan gambar plat motor pada roda
dua yang diambil tampak depan dengan fungsi aktivasi logsig dan tansig. 2.
Semakin banyak pola yang dilatihkan maka semakin banyak pola yang dapat dikenali tetapi dengan konsekuensi waktu yang dibutuhkan lebih lama dari proses pelatihan dengan menggunakan satu jenis citra latih.
3.
Segmentasi yang dilakukan pada citra masukkan/plat nomor dalam proses pengujian berhasil dilakukan dengan baik, sehingga semua karakternya berhasil dipotong dan dilabeling.
4.
Pengenalan pola plat nomor kendaraan bermotor dengan menggunakan PCA dan Propagasi Balik masih memiliki beberapa kekurangan antara lain :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Citra masukkan dalam pengujian jika ketidakrataan histogram yang
a.
ditemukan lebih besar dari pada karekter maka hal itu akan terbaca juga sebagai karakter baru. Preprocessing citra dalam mengurangi ketidakrataan histogram belum
b.
sepenuhnya diterapkan khususnya dalam mengatasi pencahayaan dan kemiringan.
5.2
Saran Rekomendasi atau saran untuk Tugas Akhir ini adalah :
1.
Sistem dapat diujikan kembali dengan ekstraksi ciri dan menggunakan metode yang lain dan bahasa pemrograman lainnya.
2.
Sistem dapat dikembangkan dengan pengambilan foto dari bagian samping kiri dan samping kanan dan juga plat kendaraan bermotor pada roda 4.
3.
Pengujian dan analisis sistem dapat ditambahkan metode histogram equalization, metode mengatasi kemiringan plat motor dan cara mengatasi pantulan cahaya yang berlebihan pada foto plat motor roda dua agar dapat mengenali lebih banyak plat motor.
4. Perlu dilakukakan penelitian lanjutan untuk membuat sistem secara realtime, sehingga dapat menjadi sistem parkir yang cukup baik. 5. Penambahan jumlah neuron, penambahan jumlah lapisan, penambahan jumlah citra yang berbeda diharapkan memberikan perbedaan pada hasil persentasi ketepatan pengenalan terutama proses pelatihan citra latih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
6. Pengembangan selanjutnya dapat melakukan nambahan fungsi aktivasi yang berbeda, melakukan proses perhitungan dengan menggunakan PCA kembali dan menyelesaikan proses pelatihan dengan 5 sampel data yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Acharya, Tinku., dan Ajoy K. Ray, (2005), Image Processing Principles and Applications, United States of America, A Wiley-Interscience Publication.
Adhi Wijaya, Tria,. (2010). Implementasi Visi Komputer dan Segmentasi Citra Untuk Klasifikasi Bobot Telur Ayam Ras. Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010), 19 Juni 2010, Yogyakarta.
Alfa Krisnadhi, Adila. (2003). Optimasi PCA Pada Sistem Pengenalan Wajah 3 Dimensi Menggunakan Algoritma Genetika. Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Vol 3 No.2., Oktebor 2003., Jawa Barat.
Anonim,
(2010),
Tanda
Nomor
kendaraan
Bermotor,
diakses
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_nomor_kendaraan_bermotor/
dari
tanggal 14
Maret 2012. Anonim, (2010), Plat Nomor, Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Plat_nomor tanggal 14 Maret 2012.
Drs.Jong Jek, M.Sc., (2009), Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan Matlab, Yogyakarta, Andi Offset.
Haykin, Simon, (1994), Neural Network a Comprehensive foundation, New Jersey, Prentice Hall.
Hagan, Martin T., (1996), Neural Network Design, 20 Park Plaza, Bostonm PWS Publishing Co. 122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
Kusumadewi, Sri, (2003), Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Yogyakarta, Graha Ilmu.
Kusumadewi, Sri; Hartati, Sri, (2010), NEURO-FUZZY : Integrasi Sistem Fuzzy dan Jaringan Syaraf, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Liliana, (2003), Segmentasi Plat Nomor Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Run-length Smearing Algorithm (RLSA). Jurnal Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra.
Lim, Resmana,. (2003), Sistem Pengenalan Plat Nomor Mobil Dengan Metode Principal Components Analysis. Jurnal Jurusan Teknik Infromatika dan Elektro, Universitas Kristen Petra.
Prasetyaningtyas, Yuanita,. (2010), Klasifikasi Tandan Tangan Manusia Dengan Metode
Jaringan
Syaraf
Tiruan
Backpropagation.
S.Kom.
Skripsi.
Yogyakarta, Indonesia: Universitas Sanata Dharma.
Putra, Darma., (2010), Pengolahan Citra Digital, Yogyakarta, Penerbit Andi Yogyakarta.
Santoso, Budi., (2007), Data Mining, Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis : Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta, Graha Ilmu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MenuHome.m function varargout = MenuHome(varargin) % MENUHOME M-file for MenuHome.fig % Edit the above text to modify the response to help MenuHome % Last Modified by GUIDE v2.5 01-May-2013 01:04:10 % Begin initialization code - DO NOT EDIT gui_Singleton = 1; gui_State = struct('gui_Name', mfilename, ... 'gui_Singleton', gui_Singleton, ... 'gui_OpeningFcn', @MenuHome_OpeningFcn, ... 'gui_OutputFcn', @MenuHome_OutputFcn, ... 'gui_LayoutFcn', [] , ... 'gui_Callback', []); if nargin && ischar(varargin{1}) gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1}); end if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); end % End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before MenuHome is made visible. function MenuHome_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin) % This function has no output args, see OutputFcn. % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to MenuHome (see VARARGIN) % Choose default command line output for MenuHome handles.output = hObject; axes(handles.axes1); imshow(imread('logousd.jpg')); % Update handles structure guidata(hObject, handles); % UIWAIT makes MenuHome wait for user response (see UIRESUME) % uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line. function varargout = MenuHome_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) % varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% hObject % eventdata % handles
handle to figure reserved - to be defined in a future version of MATLAB structure with handles and user data (see GUIDATA)
% Get default command line output from handles structure varargout{1} = handles.output;
% ------------------------------------------------------------------function Untitled_1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to Untitled_1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) figure(normcitra); % ------------------------------------------------------------------function Untitled_2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to Untitled_2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) figure(Pelatihan);
% ------------------------------------------------------------------function Untitled_3_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to Untitled_3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) figure(pengujiancitra); % ------------------------------------------------------------------function Untitled_4_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to Untitled_4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % figure(Pelatihan);
nomrcitra.m function varargout = normcitra(varargin) % NORMCITRA M-file for normcitra.fig
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% Edit the above text to modify the response to help normcitra % Last Modified by GUIDE v2.5 30-Apr-2013 22:48:41 % Begin initialization code - DO NOT EDIT gui_Singleton = 1; gui_State = struct('gui_Name', mfilename, ... 'gui_Singleton', gui_Singleton, ... 'gui_OpeningFcn', @normcitra_OpeningFcn, ... 'gui_OutputFcn', @normcitra_OutputFcn, ... 'gui_LayoutFcn', [] , ... 'gui_Callback', []); if nargin && ischar(varargin{1}) gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1}); end if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); end % End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before normcitra is made visible. function normcitra_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin) % This function has no output args, see OutputFcn. % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to normcitra (see VARARGIN) % Choose default command line output for normcitra handles.output = hObject; % Update handles structure guidata(hObject, handles); % UIWAIT makes normcitra wait for user response (see UIRESUME) % uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line. function varargout = normcitra_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) % varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT); % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% Get default command line output from handles structure varargout{1} = handles.output; function m_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to m (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of m as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of m as a double % --- Executes during object creation, after setting all properties. function m_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to m (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function n_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to n (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of n as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of n as a double % --- Executes during object creation, after setting all properties. function n_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to n (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end % --- Executes on button press in pushbutton1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) global path m=str2num(get(handles.m,'string')); %% Convert string matrix to numeric array n=str2num(get(handles.n,'string')); jk=36; B=[]; for i=1:jk pause(.02); %%memperlambat perjalanan setiap karakter set(handles.edit4,'string',i); cmd=['I=imread(' char(39) path 'D:\Skripsweet\DEVI\DATA\Data Uji\Miring Kiri 2\' num2str(i) '.jpg' char(39) ');']; eval(cmd); I=rgb2gray(I); I=255-I; axes(handles.axes2); imshow(I); % I=edu_imgcrop(I); %%mendeteksi setiap titik dari gambar dan setiap titiknya BW axes(handles.axes3); imshow(I); I=imresize(I,[m n]); imshow(I); I=reshape(I,[],1); %%aray % I=double(I); B=[B I]; end %% Proses PCA C=cov(double(B')); [a b]=eig(C); b1=diag(b); jum=0; i=0; while jum<.999999999999999 jum=jum+b1(m*n-i)/sum(sum(b1)); i=i+1; end [a1 b1]=sort(a(:,end),'descend'); b1=b1(1:i); Bbaru=[]; for i=1:length(b1) Bbaru(i,:)=B(b1(i,:),:); end [m1 n1]=size(Bbaru); Bnew=[]; for i=1:m1 for j=1:n1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
if Bbaru(i,j)>=128 Bnew(i,j)=1; else Bnew(i,j)=0; end end
% Bentuk % Bentuk % Miring % Miring
end Bbaru4=Bnew; save data1 B Bbaru m1 n1 jk b1 Bnew jum C b1 a1 m n %% Nommal save data2 B Bbaru1 m1 n1 jk b1 Bnew jum C b1 a1 m n %% Miring Kanan 1 save data3 B Bbaru2 m1 n1 jk b1 Bnew jum C b1 a1 m n %% Kanan 2 save data4 B Bbaru3 m1 n1 jk b1 Bnew jum C b1 a1 m n %% Kiri 1 save data5 B Bbaru4 m1 n1 jk b1 Bnew jum C b1 a1 m n %% Kiri 2
Miring % figure, for i=1:36 subplot(4,9,i); imshow(reshape(B(:,i),m,n)); end
% --- Executes on button press in pushbutton2. function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) close(normcitra); function edit4_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit4 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit4 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit4_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end % --- Executes on button press in pushbutton3. function pushbutton3_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) global path [n p]=uigetfile('*.jpg');
Pelatihan.m function varargout = Pelatihan(varargin) % PELATIHAN M-file for Pelatihan.fig % Edit the above text to modify the response to help Pelatihan % Last Modified by GUIDE v2.5 09-Apr-2013 20:43:29 % Begin initialization code - DO NOT EDIT gui_Singleton = 1; gui_State = struct('gui_Name', mfilename, ... 'gui_Singleton', gui_Singleton, ... 'gui_OpeningFcn', @Pelatihan_OpeningFcn, ... 'gui_OutputFcn', @Pelatihan_OutputFcn, ... 'gui_LayoutFcn', [] , ... 'gui_Callback', []); if nargin && ischar(varargin{1}) gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1}); end if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); end % End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before Pelatihan is made visible. function Pelatihan_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin) % This function has no output args, see OutputFcn. % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% varargin
command line arguments to Pelatihan (see VARARGIN)
% Choose default command line output for Pelatihan handles.output = hObject; % Update handles structure guidata(hObject, handles); % UIWAIT makes Pelatihan wait for user response (see UIRESUME) % uiwait(handles.figure1); % --- Outputs from this function are returned to the command line. function varargout = Pelatihan_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) % varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT); % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Get default command line output from handles structure varargout{1} = handles.output; function edit4_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit4 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit4 as a double % --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit4_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit5_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit5 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit5 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit5 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit5_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit5 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit6_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit6 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit6 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit6 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit6_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit6 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end % --- Executes on button press in pushbutton1. function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) load data1 load data2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
load data3 load data4 load data5 jk=36; % Bbaru1=[Bbaru1 ; zeros(3,36)]; % Bbaru2=[Bbaru2 ; zeros(3,36)]; % Bbaru3=[Bbaru3 ; zeros(4,36)]; % Bbaru4=[Bbaru4 ; zeros(4,36)]; P=[Bbaru Bbaru1 Bbaru2 Bbaru3 Bbaru4]; T=[eye(jk) eye(jk) eye(jk) eye(jk) eye(jk)]; [R,Q] = size(P); [S2,Q] = size(T); S1 = 15; %% jumlah HiddenLayer net = newff(minmax(P),[S1 S2],{'logsig' 'logsig'},'traingdx'); net.LW{2,1} = net.LW{2,1}*0.01; net.b{2} = net.b{2}*0.01; net.performFcn = 'mse'; net.trainParam.goal = str2num(get(handles.edit1,'string')); net.trainParam.show = 20; net.trainParam.epochs = 50000; net.trainParam.mc = 0.95; net.trainParam.min_grad=1e-50; net.trainParam.lr=.65; %laju pembelajaran tic; [net,tr] = train(net,P,T); set(handles.edit4,'string',tr.perf(end)); set(handles.edit7,'string',toc); save NET1 net b1 Bbaru P Q R S1 S2 huruf='ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789'; hasil=[]; for i=1:36 y=sim(net,Bbaru(:,i)); [a b]=max(y); hasil=[hasil b(1)]; end benar=0; for i=1:length(hasil) if (huruf(hasil(i))==huruf(i)) benar=benar+1; end end Vad=huruf(hasil); Vad1=benar*100/length(hasil); set(handles.edit8,'string',Vad1); save NET1 Vad Vad1 % --- Executes on button press in pushbutton2. function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton2 (see GCBO)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) close(Pelatihan);
function edit1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit1 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit1 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit2 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit2 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit2_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit3_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit3 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit3 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit3_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit7_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit7 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit7 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit7 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit7_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit7 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
function edit8_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit8 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit8 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit8 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit8_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit8 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end
pengujiancitra.m function varargout = pengujiancitra(varargin) % PENGUJIANCITRA M-file for pengujiancitra.fig % See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES % Edit the above text to modify the response to help pengujiancitra % Last Modified by GUIDE v2.5 30-Apr-2013 23:33:25 % Begin initialization code - DO NOT EDIT gui_Singleton = 1; gui_State = struct('gui_Name', mfilename, ... 'gui_Singleton', gui_Singleton, ... 'gui_OpeningFcn', @pengujiancitra_OpeningFcn, ... 'gui_OutputFcn', @pengujiancitra_OutputFcn, ... 'gui_LayoutFcn', [] , ... 'gui_Callback', []); if nargin && ischar(varargin{1}) gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1}); end if nargout
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); end % End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before pengujiancitra is made visible. function pengujiancitra_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin) % This function has no output args, see OutputFcn. % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to pengujiancitra (see VARARGIN) % Choose default command line output for pengujiancitra handles.output = hObject; % Update handles structure guidata(hObject, handles); % UIWAIT makes pengujiancitra wait for user response (see UIRESUME) % uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line. function varargout = pengujiancitra_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) % varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT); % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Get default command line output from handles structure varargout{1} = handles.output; function edit3_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit3 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit3 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit3_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% hObject % eventdata % handles called
handle to edit3 (see GCBO) reserved - to be defined in a future version of MATLAB empty - handles not created until after all CreateFcns
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit4_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit4 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit4 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit4_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit4 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end
% --- Executes on button press in pushbutton1. function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) %% PROSES TESTING DENGAN MENGGUNAKAN HASIL POTONGAN GAMBAR SEGMENTASI %% Preprocessing Plat yang telah dipotong %% global I; [n p]=uigetfile('*.jpg'); nmf=[p n];
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I=imread(nmf); axes(handles.axes1); imshow(I); I=rgb2gray(I); I = imadjust(I); % imhist(I); function edit1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit1 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit1 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end function edit2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit2 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit2 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit2_CreateFcn(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles empty - handles not created until after all CreateFcns called % Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end
% --- Executes on button press in pushbutton2. function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton2 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) %% Morphology %Image Dilation* global I; se = strel('square',1); I = imdilate(I, se); se = strel('square',3); I=imerode(I,se); I = im2bw(uint8(I),graythresh(I)); axes(handles.axes2); imshow(I); %% Edge detectionsh % I = edge(I,'sobel'); %Image Filling I = bwareaopen(I,1000,8); % I= imfill(I,8,'holes'); % figure axes(handles.axes3); imshow(I); [Ilabel num]=bwlabel(I) %% Pembuatan BoandingBox Merah %% nrows=1; ncols=num; Iprops = regionprops(Ilabel) Ibox = [Iprops.BoundingBox]; Ibox = reshape(Ibox,[4 nrows*ncols]); Ic = [Iprops.Centroid]; Ic = reshape(Ic,[2 ncols*nrows]); Ic = Ic'; Ic(:,3) = (mean(Ic.^2,2)).^(1/2); Ic(:,4) = 1:nrows*ncols; % Extra lines compare to example2 to extract all the components into an % cell array Ic2 = sortrows(Ic,2); for cnt = 1:nrows Ic2((cnt-1)*ncols+1:cnt*ncols,:) = sortrows(Ic2((cnt1)*ncols+1:cnt*ncols,:),4);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
end Ic3 = Ic2(:,1:2); ind = Ic2(:,4); j=0; bwa=[]; % Plot the Object Location for cnt = 1:num img{cnt} = imcrop(I,Ibox(:,ind(cnt))); rectangle('position',Ibox(:,cnt),'edgecolor','r'); Igray=imcrop(I,[Ibox(1,cnt),Ibox(2,cnt),Ibox(3,cnt),Ibox(4,cnt)]); if bwarea(Igray)>50000 % if bwarea(Igray)>100 j=j+1; cmd=['imwrite(' 'Igray,' char(39) num2str(j) '.jpg' char(39) ')'] eval(cmd); bwa=[bwa bwarea(Igray)]; end end %% Proses Pengenalan Plat/Testing %% load data1 load data2 load data3 load data4 load data5 load net1 num=j; m=7; n=5; A=[]; for i=1:num cmd=['I=imread(' char(39) num2str(i) '.jpg' char(39) ');']; eval(cmd); %%mendeteksi setiap titik dari gambar dan setiap titiknya BW I=imresize(I,[m n]); I=reshape(I,[],1); %%aray % I=double(I); A=[A I]; end Abaru=[]; for i=1:length(b1) Abaru(i,:)=A(b1(i,:),:); end [m1 n1]=size(Abaru); Anew=[]; for i=1:m1 for j=1:n1 if Abaru(i,j)>=128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Anew(i,j)=1; else Anew(i,j)=0; end end end Abaru=Anew; Abaru=[Abaru ; zeros(4,8)]; save dataA A Abaru num m n Anew; %% Proses Pencocokan Karakter huruf='ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789'; hasil=[]; num=j; for i=1:j y=sim(net,Abaru(:,i)); [a b]=max(y); hasil=[hasil b(1)]; end Has=huruf(hasil) set(handles.edit4,'string',Has);
% --- Executes on button press in pushbutton3. function pushbutton3_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton3 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) close(pengujiancitra);
Bantuan.m function varargout = Bantuan(varargin) % BANTUAN M-file for Bantuan.fig % Edit the above text to modify the response to help Bantuan % Last Modified by GUIDE v2.5 22-Jul-2013 12:28:03 % Begin initialization code - DO NOT EDIT gui_Singleton = 1; gui_State = struct('gui_Name', mfilename, ... 'gui_Singleton', gui_Singleton, ... 'gui_OpeningFcn', @Bantuan_OpeningFcn, ... 'gui_OutputFcn', @Bantuan_OutputFcn, ... 'gui_LayoutFcn', [] , ... 'gui_Callback', []); if nargin && ischar(varargin{1}) gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1}); end
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); end % End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Executes just before Bantuan is made visible. function Bantuan_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin) % This function has no output args, see OutputFcn. % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to Bantuan (see VARARGIN) % Choose default command line output for Bantuan handles.output = hObject; % Update handles structure guidata(hObject, handles); % UIWAIT makes Bantuan wait for user response (see UIRESUME) % uiwait(handles.figure1);
% --- Outputs from this function are returned to the command line. function varargout = Bantuan_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) % varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT); % hObject handle to figure % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Get default command line output from handles structure varargout{1} = handles.output; function edit1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to edit1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit1 as text % str2double(get(hObject,'String')) returns contents of edit1 as a double
% --- Executes during object creation, after setting all properties. function edit1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
% hObject % eventdata % handles called
handle to edit1 (see GCBO) reserved - to be defined in a future version of MATLAB empty - handles not created until after all CreateFcns
% Hint: edit controls usually have a white background on Windows. % See ISPC and COMPUTER. if ispc && isequal(get(hObject,'BackgroundColor'), get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor')) set(hObject,'BackgroundColor','white'); end
% --- Executes on button press in pushbutton1. function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to pushbutton1 (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) close(Bantuan);
Citra Latih Jenis Pertama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Citra Latih Jenis Kedua
Citra Latih Jenis Ketiga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Citra Latih Jenis Keempat
Citra Latih Jenis Kelima