PENGEMBANGAN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PESANTREN (Studi Kasus di PKBM Al-Wathoniyah Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara)
DIAN NOOR TAMZIS HANAFI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
ii
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Pengembangan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) untuk Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Pesantren: Studi Kasus di PKBM Al-Wathoniyah Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara adalah karya saya dengan arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Bogor, Januari 2009 Dian Noor Tamzis Hanafi NRP I354070225
iii
ABSTRACT DIAN NOOR TAMZIS HANAFI. Expansion of Life Skills Program for Community’s Empowerment Surrounding an Islamic Boarding School: A Case Study in Center of Community Learning’s Activities “Al-Wathoniyah” Village Sukosono Subdistrict Kedung District Jepara. Under direction of PUDJI MULJONO and HOLIL SOELAIMAN. Due to the post economic crisis in 1998 and global economic crisis situation since 2008, Indonesia deals with various social problems such as unemployment, the increasing of drop-out students, and the increasing rate of the poverty. This phenomenon drives the Department of National Education to carry out the Life Skills Program involving the society. The government policy in giving wide opportunity for the society to actively engage in education area is responded by the community of Village Sukosono Subdistrict Kedung District Jepara by establishing PKBM Al-Wathoniyah. PKBM carries out the external education school (pendidikan luar sekolah/PLS) including life skills program and cooperates with Mambaul Quran islamic boarding school. This establishment is driven by the relatively low level of wealth and education in Sukosono community. The implementation of this program needs to be evaluated and given feedback through research and action programs, in order for the program to be implemented better in the future. Keywords: wealth, external education school, life skills, PKBM, islamic boarding school.
iv
RINGKASAN
DIAN NOOR TAMZIS HANAFI. Pengembangan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) untuk Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Pesantren: Studi Kasus di PKBM Al-Wathoniyah Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Dibimbing oleh PUDJI MULJONO dan HOLIL SOELAIMAN. Pasca krisis ekonomi tahun 1998 dan dihadapkan pada situasi krisis keuangan global sejak tahun 2008, Indonesia menghadapi berbagai permasalahan seperti banyaknya pengangguran, meningkatnya angka kriminalitas, maraknya permasalahan sosial misalnya anak jalanan, gelandangan dan pengemis, bertambahnya anak putus sekolah, serta meningkatnya jumlah penduduk miskin. Dari segi ekonomi, terdapat kecenderungan peningkatan jumlah tenaga kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja dan tingkat pendidikan. Rendahnya daya serap ini karena sempitnya lapangan kerja dan kompetensi yang diinginkan oleh lembaga penerima tenaga kerja tidak dipenuhi oleh sebagian besar pencari kerja. Fenomena ini mendorong Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyelenggarakan Program Kecakapan Hidup (Life Skills), antara lain menyerahkan pengelolaannya kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Meskipun program ini dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat dalam peningkatan ekonomi dan perluasan jaringan, tetapi secara konsep dan implementasinya, terdapat perbedaan antara Depdiknas dengan WHO (World Health Organization). Kebijakan pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk turut berperan serta aktif dalam dalam bidang pendidikan, menjadi dasar pembentukan PKBM Al-Wathoniyah di Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. PKBM Al-Wathoniyah merupakan kelembagaan yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat (DOUM) - meskipun tetap menggunakan aturan main yang ditetapkan pemerintah - berperan dalam bidang garapan pendidikan luar sekolah (PLS) dalam wilayah Desa Sukosono dan sekitarnya. Pendirian PKBM sesuai dengan konsep pendidikan berwawasan kemasyarakatan dan merupakan community based karena dibentuk dengan konsep DOUM tersebut. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah program kecakapan hidup (life skills) untuk memberikan alternatif jenis keterampilan yang dapat dikembangkan oleh warga belajarnya dalam memperoleh penghasilan agar tidak tergantung pada sektor meubel. Di Sukosono, penyelenggaraan life skills antara lain bekerja sama dengan pesantren Mamba’ul Qur’an, sebuah lembaga keagamaan Islam yang telah ada dan mengakar dalam kehidupan masyarakat Sukosono. Salah satu faktor pendorong pembentukan PKBM Al-Wathoniyah adalah tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikan masyarakat Desa Sukosono yang relatif rendah. Kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan ditambah dengan krisis global, menjadi salah satu penyebab tingkat perekonomian masyarakat menjadi statis cenderung menurun. Hal ini karena sebagian besar masyarakat Sukosono bergerak dalam sektor permeubelan yang turut terkena imbas krisis di Indonesia, sehingga menambah jumlah warga yang menganggur dan tetap dalam kondisi miskin. Mahalnya bahan baku kayu, mahalnya harga produksi, dan kompetitifnya harga barang jadi sebagai akibat dari krisis, menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Sukosono.
v
Penyelenggaraan PLS oleh PKBM Al-Wathoniyah perlu mendapatkan evaluasi dan umpan balik melalui penelitian dan program aksi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program, mengetahui faktor pendukung dan penghambat program, serta merancang program aksi untuk pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren melalui pengembangan life skills yang telah berjalan. Hasil analisis tersebut dijadikan tolok ukur untuk merancang strategi pengembangan program demi tercapainya tujuan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, melalui teknik Focus Group Discussion (FGD). Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat Sukosono sebagai alternatif selain meubel, berkembangnya industri kecil, kolaborasi dengan swasta dan dunia industri, memberi kesempatan kepada warga belajar untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta mendapatkan penghasilan bagi diri sendiri maupun keluarga. Melalui FGD, dibentuk beberapa rencana program aksi tersebut, yaitu: program peningkatan mutu produk, yang dilakukan untuk tetap mempertahankan jenis life skills yang bermanfaat dan berlanjut sampai sekarang serta “menghidupkan” jenis keterampilan yang berhenti di tengah jalan; program pengembangan usaha, dengan pengembangan jejaring dan peningkatan kerja sama antar stakeholder; dan program pembentukan usaha baru, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang memerlukan life skills, antara lain penyediaan alat peraga edukatif (APE) dan usaha bordir. Kata kunci: kesejahteraan, pendidikan luar sekolah, life skills, PKBM, pesantren.
v
vi
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
vii
PENGEMBANGAN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PESANTREN (Studi Kasus di PKBM Al-Wathoniyah Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara)
DIAN NOOR TAMZIS HANAFI
Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Pengembangan Masyarakat
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
viii
Judul Tugas Akhir
: Pengembangan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) untuk Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Pesantren (Studi Kasus di PKBM Al-Wathoniyah Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara)
Nama Mahasiswa
: Dian Noor Tamzis Hanafi
Nomor Pokok
: I354070225
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si. Ketua
Drs. Holil Soelaiman, MSW, APU Anggota
Diketahui Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir. Djuara P. Lubis, M.S.
Tanggal ujian:29 Januari 2009
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. H. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.
Tanggal lulus:
ix
PRAKATA Bismillahirrahmaanirrahim. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam sejahtera semoga disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan sahabatnya serta para penerus perjuangannya. Amin. Setiap manusia mengalami proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran itu dirumuskan dalam asas life long education (pendidikan sepanjang hayat). Dalam konsep tersebut, dikenal adanya pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah (PLS). Penulis berusaha menganalisis salah satu jenis PLS berupa kecakapan hidup (life skills) - program yang digulirkan Depdiknas - yang diselenggarakan oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai salah satu alternatif bagi masyarakat untuk menguasai keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan dalam mencari penghasilan. PLS fleksibel sifatnya, dapat dikolaborasikan dengan kelembagaan masyarakat yang telah ada. Penulis ingin mencari efektifitas pengembangan penyelenggaraan PLS khususnya life skills oleh PKBM yang antara lain dikolaborasikan dengan kelembagaan pesantren agar bermanfaat bagi masyarakat. Penulis menyadari bahwa Kajian Pengembangan Masyarakat ini bukan hasil jerih payah sendiri. Hasil ini diperoleh berkat bimbingan, dorongan, dukungan, dan doa yang tiada henti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih dari hati yang terdalam (jazakumullah khairal jazaa’) dan penghargaan setinggi-tingginya kepada institusi: Departemen Sosial RI c.q. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dana dalam mengikuti program Magister Profesional Pengembangan Masyarakat ini, Institut Pertanian Bogor, serta Pemerintah Kabupaten Kudus yang memberi kesempatan dan izin mengikuti kuliah. Secara khusus ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing: Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si. dan Drs. Holil Soelaiman, MSW, APU. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis, Bapak Noor Salim dan Ibu Subingah; mertua, Papah Irlan Surapermana dan Mamah Siti Fatimah; istri dan anak tercinta, Ira Yulistiana dan Najmi Azira Rifa Hanafi; serta kakak-kakak dan adik-adik penulis. Begitu pun kepada Mas Zaenun Eko Riyanto, Tenaga Lapangan Dikmas Kecamatan Kedung atas segenap bantuan dan dorongannya dalam penyelesaian kajian; serta temanteman MPM angkatan V atas segala cinta, persahabatan, pertemanan, kritik, dan saran. Semoga seluruh pengorbanan dari berbagai pihak tersebut, memperoleh balasan yang berlipat ganda dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga kajian ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang tertarik dan berkeinginan mengembangkan program-program PLS khususnya program life skills melalui PKBM, atau pun sebatas sebagai bahan kajian bagi peneliti lain. Walhamdulillahirabbil ‘alamin. Bogor, Januari 2009 Dian Noor Tamzis Hanafi
x
RIWAYAT HIDUP Terlahir sebagai anak ketiga dari pasangan Noor Salim dan Subingah pada tanggal 26 Oktober 1976, penulis tumbuh dan berkembang di kota Jepara, kota kecil paling utara pulau Jawa. Tumbuh dalam keluarga guru, penulis sangat menyadari akan arti penting pendidikan dalam perkembangan watak dan perilaku seseorang. Pada tahun 1989, penulis menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Jambu 2, tahun 1992 menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2, dan tahun 1995 tamat pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1; semuanya di Jepara. Pada tahun 1994, penulis menjadi Siswa Teladan Kabupaten Jepara. Kemudian tahun 1995 sampai dengan 1999, penulis berkesempatan untuk menjalani program pendidikan Diploma IV di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Jatinangor Sumedang. Semasa di STPDN, penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun kedua di sekolah kedinasan tersebut. Setelah lulus pada tahun 1999, penulis ditugaskan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus. Penulis diberikan kepercayaan sebagai Kepala Seksi Pemerintahan di Kelurahan Purwosari Kecamatan Kota Kudus pada tahun 2005, setelah sebelumnya bekerja sebagai staf di Bagian Kepegawaian dan Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus selama enam tahun. Pada tahun 2007, penulis tergerak untuk kembali memasuki dunia akademis melalui kesempatan yang diberikan oleh Departemen Sosial yang memberikan beasiswa untuk program pascasarjana Magister Profesional Pengembangan Masyarakat kerja sama Institut Pertanian Bogor dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung. Pada tahun yang sama, karena menjalankan tugas belajar di MPPM, penulis dipindahkan status kepegawaiannya ke Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kudus, sampai dengan sekarang. Pada Juli 2006, penulis melangsungkan pernikahan dengan Ira Yulistiana, seorang bidan muda anak kelima dari pasangan Irlan Surapermana dan Siti Fatimah. Satu tahun kemudian, pada Juni 2007, penulis mendapat titipan Allah berupa seorang anak perempuan yang penulis beri nama, Najmi Azira Rifa Hanafi.