PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE Hani Siti Haviani Nur Asiah1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email :
[email protected] 1
2
[email protected] [email protected]
Abstrak - CV. Garut Express Logistic adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, yang melayani jasa transporasi. Layanan yang tersedia pada perusahaan ini adalah diantaranya pengiriman barang di dalam kota maupun luar kota, wisata keliling kota Garut, antar jemput tamu, jasa travel dan rental kendaraan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, maka CV. Garut Express Logistic perlu meningkatkan pelayanan, dalam hal ini adalah meningkatkan aplikasi pemesanan yang dapat diakses secara realtime dengan pengembangan dilakukan terlebih dahulu hanya pada jasa travel. Metode perancangan sistem yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah menggunakan metode pendekatan Berorientasi Objek dengan Uinified Approach (UA) dari Bahrami (1999) yang terdiri dari tahapan Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD), dengan pemodelan kebutuhan sistemnya menggunakan Unified Modeling Language (UML). Framework yang digunakan yaitu Codeigniter dan di sisi server dan AngularJS di sisi client, serta MySQL sebagai penyimpanan databasenya. Adapun hasil penelitian ini berdasarkan sistem yang sedang berjalan kemudian dikembangkan sehingga menghasilkan aplikasi pemesanan tiket travel berbasis web dan mobile yang akan membantu perusahaan dan pelanggan dalam melakukan transaksi pemesanan tiket travel. Hasil dari penyusunan laporan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi pemesanan tiket travel berbasis web dan mobile ini dapat mengakomodasi kebutuhan dalam kegiatan transaksi pemesanan tiket travel secara efektif dan efisien karena akses informasi dapat diperoleh secara reltime. Kata Kunci - Aplikasi Pemesanan Tiket Travel, Unified Approach (UA), Unified Modeling Language (UML), Codeigniter I.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat ini mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dalam upaya menghadapi persaingan global yang semakin pesat. Perusahaan dan pelanggan tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu dimana semuanya dilakukan melalui media website dan/atau media mobile. Dengan demikian, sebuah perusahaan dituntut untuk memiliki sebuah web organisasi guna berkomunikasi dengan pelanggannya, seperti CV. Garut Express Logistic untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang jasa travel. Dunia travel sangat erat kaitannya dengan proses pemesanan atau reservasi, dimana pelanggan akan memesan tiket sebelum terjadi pemberangkatan ke kota tujuan. Pemesanan tiket dilakukan dikarenakan perusahaan travel menggunakan sistem boarding pass yakni satu kursi untuk satu orang, dan hanya akan berjalan dari tempat berangkat dan berhenti di tempat tujuan. Pemesanan tiket selama ini dilakukan dengan cara konvensional, yakni pelanggan datang ke shuttle atau tempat pemberangkatan untuk memesan tiket dan kemudian baru dapat menanyakan fasilitas yang terdapat dalam kendaraan yang akan digunakannya serta jam pemberangkatannya. Cara tersebut dapat merugikan pelanggan, misalnya: terdapat ketidak sesuaian antara keinginan
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015
pelanggan dalam hal jam pemberangkatan atau bahkan tiketnya sudah terjual habis. Itu semua dapat menjadi penilaian buruk dari pelanggan terhadap perusahaan. Informasi yang jelas serta tidak terbatas oleh jarak dan waktu merupakan hal penting bagi pelanggan yang harus difasilitasi oleh perusahaan, maka dapat digunakan media website dan/atau mobile. Seperti terdapat dalam laporan kerja praktek Nuril Anwary (2014) yang membahas pembuatan aplikasi pemesanan paket wisata berbasis web di CV. Pahlawan Tour and Travel dan Astria (2013) membahas sistem informasi pemesanan tiket berbasis web pada Utickets Travel. Merujuk pada kedua karya ilmiah tersebut dimana belum terdapat perangkat lunak yang berbasis mobile, sedangkan dewasa ini pada bulan Februari 2014 di Indonesia terdapat sekitar 47 juta pengguna smartphone menurut detik.com (2014). Maka akan dikembangkan sebuah perangkat lunak berbasis mobile agar dapat memudahkan pelanggan untuk mengakses pemesanan tiket dikarenakan tingkat efektifitas dan efisiensi fungsi dari mobile itu sendiri, sehingga akses informasi antara pelanggan dan perusahaan dapat diakses secara realtime. Selain memudahkan pelanggan, perangkat lunak berbasis mobile juga secara tidak langsung dapat memasarkan suatu perusahaan travel karena smartphone kini banyak digunakan oleh masyarakat secara luas. II.
TINJAUAN PUSTAKA
Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat dan pada akhirnya sering tidak digunakan karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan karena masalah non-teknis seperti keenggan pemakai perangkat lunak (user) untuk mengubah cara kerja dari manual ke otomatis, atau ketidak mampuan user menggunakan komputer. Oleh karena itu, rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi perangkat lunak yang tidak terpakai. [1] Rekayasa perangkat lunak lebih fokus pada praktik pengembangan perangkat lunak dan mengirimkan perangkat lunak yang bermanfaat kepada pelanggan (costumer). Adapun ilmu komputer lebih fokus pada teori dan konsep dasar perangkat komputer. Rekayasa perangkat lunak lebih fokus pada bagaimana membuat perangkat lunak yang memenuhi kriteria berikut [1]: 1. Dapat terus dipelihara setelah perangkat lunak selesai dibuat seiring berkembangnya teknologi dan lingkungan (maintainability); 2. Dapat diandalkan dengan proses bisnis yang dijalankan dan perubahan yang terjadi (dependability dan robust); 3. Efisien dari segi sumber daya dan penggunaan. Dari kriteria di atas maka perangkat lunak yang baik adalah perangkat lunak yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan (costumer) atau user (pemakai perangkat lunak) atau berorientasi pada pelanggan atau pemakai perangkat lunak, bukan berorientasi pada pembuat atau pengembang perangkat lunak. III. KERANGKA KERJA KONSEPTUAL 2.1
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam upaya penyelesaian suatu penelitian. Dalam hal ini, untuk menunjang terhadap penyelesaian dari penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengumpulkan data primer menggunakan teknik: a. Teknik Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan dengan berpedoman pada instrumen penelitian dalam bentuk pedoman wawancara untuk mendapatkan jawaban langsung dari bagian-bagian yang terlibat dalam lingkup penelitian ini.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
2
Jurnal Sekolah Tinggi Teknologi Garut
2.
b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan. c. Melakukan observasi Untuk mengumpulkan data sekunder menggunakan teknik Studi Kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.2
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem menggunakan metodologi berorientasi dengan model Unified Approach (UA) yang terdiri dari tahapan Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD). [2] 1.
Object Oriented Analysis (OOA), berikut merupakan tahapannya:
Gambar 3.1 Tahap Analisis (Bahrami 1999) [2] Keterangan: a. Identifikasi aktor Tahap menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem. Istilah aktor merepresentasikan peran dari seorang aktor terhadap sistem. Kandidat aktor dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem. b. Pengembangan diagram use case dan diagram aktifitas Tahap yang menggambarkan alur kerja sistem dalam diagram aktifitas dan menggambarkan interaksi antara user dengan sistem dalam diagram use case c. Pengembangan diagram interaksi Diagram interaksi yang digunakan adalah sequence diagram, dalam diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain. d. Identifikasi kelas-kelas, relasi, atribut dan method Proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem berdasarkan proses sebelumnya. e. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya. Proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka tahap analisis selesai. 2.
Object Oriented Design (OOD), berikut merupakan tahapannya:
Gambar 3.2 Tahap Desain (Bahrami 1999) [2]
3
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015
Keterangan : a. Proses awal yang dijalankan pada tahap perancangan yaitu melakukan perancangan kelas diagram, metode dan atribut serta asosiasi. b. Tahapan selanjutnya yaitu penyaringan kelas diagram. Pada saat tahapan ini dilakukan, lebih difokuskan terhadap penjabaran method yang terdapat dalam diagram aktivitas. c. Untuk tahapan berikutnya yaitu melakukan perancangan Layer akses beserta layer antarmuka berdasarkan kepada diagram class yang telah dilakukan perancangan pada proses sebelumnya. d. Proses berikutnya adalah melakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1
Identifikasi Aktor Berdasarkan proses bisnis yang sedang berjalan dapat diidentifikasi aktor yang mendukung sistem tersebut. Adapun yang terlibat dalam aplikasi pemesanan tiket travel yaitu sebagai berikut: 1. Pelanggan sebagai Pelaku Bisnis Utama atau Primary Business Actor (PBA) 2. Admin sebagai Pelaku Sistem Utama atau Primary System Actor (PSA) 3. Akuntan sebagai Pelaku Server Eksternal atau External Server Actor (ESA) 4. Pelanggan sebagai Pelaku Penerima Eksternal atau External Reciving Actor (ERA) 3.2
Diagram Use Case
Gambar 3.1 Diagram Use Case Perangkata Lunak Pemesanan Tiket Travel
http://jurnal.sttgarut.ac.id
4
Jurnal Sekolah Tinggi Teknologi Garut
3.3
Diagram Aktivitas
Gambar 3.2 Diagram Aktivitas Manipulasi Data Tujuan Keberangkatan oleh Admin 3.4
Diagram Sekuen
Gambar 3.3 Diagram Sekuen Manipulasi Tujuan Pemberangkatan oleh Admin
5
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015
3.5
Diagram Kolaborasi
Gambar 6. Diagram Kolaborasi Manipulasi Tujuan Pemberangkatan oleh Admin 3.6
Perancangan Kelas, Asosiasi, Method dan Atribut
Gambar 7. Perancangan Kelas, Asosiasi, Method dan Atribut
http://jurnal.sttgarut.ac.id
6
Jurnal Sekolah Tinggi Teknologi Garut
A.
Perancangan Layer Akses dan Layer Antar Muka
Gambar 8. Perancangan Layer Akses dan Layer Antar Muka B.
Perancangan Layer Antar Muka Sistem
Gambar 9. Perancangan Halaman Login
Gambar 10. Perancangan Halaman Menu Utama 7
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015
C.
Antarmuka Program Aplikasi
Gambar 11. Halaman Login
Gambar 12. Halaman Menu Utama
http://jurnal.sttgarut.ac.id
8
Jurnal Sekolah Tinggi Teknologi Garut
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan-pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi pemesanan tiket travel ini menggunakan PHP Codeigniter di sisi server dan AngularJS di sisi client. 2. Memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket travel dengan adanya aplikasi berbasis web dan mobile ini, karena pelanggan tidak selalu harus datang ke perusahaan travel untuk melakukan pemesanan. 3. Dengan adanya aplikasi ini, akses informasi antara perusahaan travel dan pelanggan dapat diakses secara realtime. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi guna pengembangan sistem yang lebih bermanfaat bagi semua pihak, maka berikut merupakan beberapa saran untuk mengoptimalkan sistem: 1. Pada proses pemesanan tiket travel, pelanggan harus memiliki akun untuk dapat mengakses aplikasi tersebut, maka disarankan untuk membuat tambahan fitur dari aplikasi yaitu membuat form pemesanan bagi pelanggan tanpa harus memiliki akun pada aplikasi ini. 2. Oleh karena sistem operasi smartphone bukan hanya Android, maka disarankan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan pada sistem operasi lainnya seperti BlackBerry, iOS, Windows dan lain sebagainya. 3. Oleh karena ukuran antarmuka pada telepon genggam dan laptop atau notebook berbedabeda, maka disarankan untuk membuat fungsi yang dapat mengoptimalkan perbedaan ukuran tersebut, sehingga perbedaan ukuran tersebut tidak berpengaruh terhadap tampilan bahkan fungsi dari aplikasi. DAFTAR PUSTAKA [1] A.S. Rosa, Shalahuddin. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak Terstriktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Modula. [2] Bahrami, Ali. (1999). Object Oriented Systems Development. Singapore: The McGrawHill Book Co.
9
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved