Pengembangan Modul Mata Kuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Mahasiswa Zul Anwar dan Wisnu Wardhana Program Studi Teknologi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Email:
[email protected] Abstract: The purpose of this study is to produce a product in the form of modules that are designed according to the characteristics of the subjects that will be used in the course Media Audio and Radio Production Learning. This research is classified into research development. This study was designed in two stages of the design stage module to the module validation and implementation of the learning module. The first step is to collect information and material from a variety of sources. After the syllabus and materials are created as initial drafts were consulted to experts. From the results of expert reviews media, the content experts and design experts then redesigned module in accordance with the advice of each expert in order to get a draft model of the new module. From the questionnaire data obtained from expert media by 75% which is at a good level. While the contents of the expert questionnaire data obtained percentage of 79% with good qualifications. And last of design experts obtained a percentage of 77% with good qualifications. Based on the test results it can be concluded that the expert modules made already can be classified into either category. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan satu produk berupa modul yang dirancang sesuai dengan karakteristik matakuliah yang akan digunakan dalam mata kuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran. Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian pengembangan. Penelitian ini dirancang dalam dua tahapan yaitu tahap perancangan modul hingga validasi modul dan implementasi modul dalam pembelajaran. Langkah awal yang dilakukan adalah menghimpun informasi dan materi dari berbagai sumber. Setelah silabus dan materi disusun sebagai draft awal kemudian dikonsultasikan kepada ahli. Dari hasil review ahli media, ahli isi dan ahli desain kemudian modul didesain ulang sesuai dengan saran masing-masing ahli sehingga didapat model draft modul baru. Dari data angket yang diperoleh dari ahli media sebesar 75 % yaitu berada pada taraf baik. Sedangkan dari data angket ahli isi diperoleh persentasi sebesar 79 % dengan kualifikasi baik. Dan terakhir dari ahli desain diperoleh persentasi sebesar 77% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan hasil uji ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa modul yang dibuat sudah dapat digolongkan kedalam kategori baik. Kata kunci: Pengembangan Modul, Pemahaman, Keterampilan.
Pendahuluan Setidaknya ada tiga tugas pokok sebagai dosen yaitu melaksanakan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Melalui tugas pokok pengajaran tersebut dosen menyampaikan mater-materi perkuliahan berupa ilmu, pengetahuan, ide atau gagasan yang dimiliki kepada mahasiswa. Proses pembelajaran di kelas umumnya adalah proses transformasi pengetahuan, (knowledge), sikap, keterampilan (skills) dari pengajar kepada peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ausubel dalam Punaji (2009) seseorang memperoleh penge-
© 2014 LPPM IKIP Mataram
tahuan terutama melalui penerimaan bukannya melalui penemuan. Dalam proses transformasi pengetahuan tersebut, para mahasiswa memiliki daya serap yang berbeda-beda terhadap materi yang disampaikan (Suratsih 2010). Perbedaan tersebut disebabkan oleh tingkat daya serap yang berbeda, motivasi dalam belajar, perhatian terhadap materi yang disampaikan, ketidak siapan (penguasaan) dosen terhadap materi yang diajarkan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dicarikan jalan keluar dengan salah satunya adalah pengadaan bahan ajar pada mata-
Jurnal Kependidikan 13 (3): 317-322
kuliah tersebut. Dengan adanya bahan ajar pada suatu matakuliah sejatinya banyak memberi faedah bagi dosen dan mahasiswa. Bagi dosen bahan ajar yang dibuat dapat dijadikan tolok ukur pengembangan diri kaitannya dengan tugas dan tanggungjawab sebagai pengajar, sedangkan bagi mahasiswa bahan ajar dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan tolok ukur ketercapaian pengusaan materi. Berdasarkan dari pengalaman mengajar selama beberapa semester pada matakuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran, gejala yang sering timbul dalam interaksi proses pembelajaran di kelas adalah kurangnya perhatian dan motivasi mahasiswa dalam belajar sehingga memberi dampak pada rendahnya kemampuan mahasiswa secara kognitif dan psikomotor terhadap penguasaan materi dan keterampilan pada matakuliah tersebut. Atas dasar permasalahan tersebut, dianggap sangat penting untuk diadakan suatu penelitian tentang pengembangan bahan ajar pada mata kuliah produksi media audio dan radio pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar pada mata kuliah tersebut, mahasiswa diharapkan mampu untuk memotivasi dirinya dalam belajar, karena dalam bahan ajar tersebut akan diuraikan secara runut tentang kompetensi-kompetensi yang akan mereka capai dan cara mencapainya. Dengan adanya bahan ajar mahasiswa juga dapat belajar secara mandiri (independent learning) sehingga waktu dan tempat untuk belajar dapat mereka atur sesuai kebutuhan.
318
Metode Penelitian a. Tahapan Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan ke dalam penelitian pengembangan, dalam penelitian pengembangan ini terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaannya yaitu: 1) Tahap persiapa (mengumpulkan informasi) dan identifikasi masalah, 2). Perencanaan. Pada tahapan ini, penelitian akan difokuskan pada kajian silabus untuk bahan penyusunan silabus dan modul matakuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran pada mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. 3) Pengembangan format produk awal. Tahapan berikutnya adalah pembuatan format produk awal dengan mengumpulkan materi–materi yang akan digunakan sebagai bahan modul. Bahan-bahan tersebut diambil dari artike-artikel, jurnal, modul, buku teks dan sumber lain yang terkait dengan teori pembelajaran, teori pembuatan media pembelajaran dan panduan penggunaan aplikasi sound recorder. Materi-materi yang terkumpul kemudian disusun secara berurutan dan sistimatis. 4). Validasi. Langkah selanjutnya adalah dilakukan validasi terhadap produk. Validasi produk dilakukan oleh ahli yang memiliki kompetensi keilmuan. Validasi produk dilakukan dengan cara review ahli media, ahli desain dan ahli isi. 5) setelah dilakukan review ahli kemudian dilakukan perbaikan. Setelah dilakukan review dan divalidasi terhadap produk oleh ahli, langkah berikutnya melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang perlu untuk diperbaiki berdasarkan saran radi tim
Zul Anwar dan Wisnu Wardhana, Pengembangan Modul
ahli. 6) Uji coba awal. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan masukan, langkah selanjutnya adalah melakuka uji coba sekala kecil antara 10-15 mahasiswa. 7) Perbaikan Berdasarkan hasil uji coba awal dilakukan revisi sesuai dengan masukan dan hasil analisis ujicoba. 8) Uji coba lapangan. Setelah produk direvisi, dilakukan lagi uji coba dalam sekala yang lebih besar. Berdasarkan hasil uji coba lapangan produk direvisi kembali untuk disempurnakan. 9). Implementasi b. Metode Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan akan menggunakan model penelitian pengembangan (research and development). Langkah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini dimulai dengan melakukan studi pustaka untuk menghimpun materi, menata silabus, hingga desain awal materi ajar dan pendukung pembelajaran bermodul pada matakuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran. Metode penelitian ini menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2012). Adapun langkah-langkah atau prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2012) adalah; pertama analisis masalah. Masala yang ditemukan dalam pembelajaran matakuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran yaitu kurangnya motivasi dan semangat belajar mahasiswa yang berdampak pada rendahnya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam membuat media pembelajaran yang berbasis audio. Kedua pengumpulan data; pengumpulan
data dilakukan dengan mencari materi sebanyak mungkin dari jurnal,makalah, buku teks dan media online tentang matakuliah Produksi Media Audio dan Radio Pembelajaran. Langkah ketiga desain produk. Setelah materi terkumpul kemudian materi tersebut diorganisir menurut prosedur penyusunan materi. Langkah keempat validasi desain. Validasi desain dilakukan dengan melibatkan teman sejawat yang berkompeten dalam bidang media dan materi ajar. Kelima revisi desain. Masukan yang diberikan oleh tim ahli tersebut dijadikan sebagai dasar dalam melakukan revisi desain produk. Keenam uji coba produk. Uji coba produk dilakukan dalam sekala kecil. Dari hasil uji coba kecil tersebut dilakukan evaluasi terhadap produk. Dari hasil evaluasi tersebut dilakukan revisi dan penyempurnaan produk untuk diuji coba kembali dalam sekala yang lebih besar sebelum diimplementasikan dan diproduksi secara masal. c. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode angket, wawancara, observasi dan tes. Teknik pengumpulan data dengan angket digunakan untuk mendapatkan data mengenai kualitas modul bahan ajar dilihat dari isi materi, penyajian, dan kebahasaan didapat dari respon atau uji ahli media, ahli isi, ahli desain dan uji kelompok. Data kebermanfaatan produk terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa membuat media didapat dari tes dan pedoman observasi (unjuk kerja).
319
Jurnal Kependidikan 13 (3): 317-322
d. Analisis Data Data yang terkumpul dari penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini yaitu
teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan sebagai berikut;
Tabel 1. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4 Tingkat pencapaian Kualifikasi Keterangan 90%-100% Sangat baik Tidak perlu direvisi 75%-89% Baik Tidak perlu direvis 65%-74% Cukup Direvisi 55%-64% Kurang Direvisi 0-54% Sangat kurang Direvisi Sedangkan data kuantitatif diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus ttes. Uji t ini dapat dicari secara manual dengan menggunakan rumus sebagai berikut: t= M1 – M2 SE md Keterangan: t = t-tes M1 = angka rata-rata menggunakan modul M2 = angka rata-rata tanpa menggunkan modul N = Jumlah sampel SEmd = jumlah deviasi dari mean perbandingan. Langkah yang ditempuh dalam menganalisis data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol (Ho) 2. Menyusun table kerja 3. Memasukkan data ke dalam rumus 4. Menguji nilai t 5. Menarik kesimpulan
320
Hasil Penelitian Kegiatan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan perencanaan. Pada tahap ini peneliti akan memfokuskan pada kajian silabus sebagai bahan materi pada matakuliah. Kajian ini dilakukan dengan melihat silabus mata kuliah yang tersedia di Jurusan untuk dikaji ulang apakah masih relevan atau perlu ada penambahan dan revisi, melakukan diskusi bersama teman sejawat, mencari informasi dari sumber online tentang silabus matakuliah yang sesuai dan konsultasi kepada yang lebih senior. Langkah berikutnya ialah menyusun materi berdasarkan runutan logis materi matakuliah sekaligus dijadikan sebagai draft awal dari modul. Setelah draft modul matakuliah produksi media audio dan radio pembelajaran selesai dibuat yang kemudian disebut sebagai prodak awal. Kemudian draft tersebut dikonsultasikan kepada ahli isi dan ahli media dengan menggunakan angket uji ahli media dan angket uji ahli isi atau materi (content). Ahli media dan ahli isi yang dilibatkan dalam uji
Zul Anwar dan Wisnu Wardhana, Pengembangan Modul
validitas produk awal adalah mahasiswa program pasca sarjana Universitas Negeri Malang yang sedang menempuh gelar Doktor. Hasil dari uji ahli media dan isi dari draft modul adalah perlu adanya penambahan materi yang secara detail dan lebih sistematis mengenai penyajian materi pembelajaran yang ada dalam modul. Selain itu, tata letak dan struktur kalimat dan bahasa yang digunakan harus lebih lugas dan berbahasa semi resmi. Sedangkan dari segi tampilan modul masih harus diperbaiki agar sajian tampilan lebih cerah dan lebih menarik perhatian dan deberikan tandatanda yang penting dalam penguasaan materi. Berdasarkan hasil uji ahli media dan ahli isi, terdapat beberapa hal yang perlu untuk direvisi agar modul lebih menarik dan sempurna. Setelah melakukan perbaikan terhadap draft modul sesuai dengan saran ahli media dan isi, dilanjutkan untuk dikonsultasikan ke ahli desain. Hasil review dari ahli desain adalah disarankan untuk memperbaiki membuat tampilan halaman muka modul agar lebih menarik dan lebih fokus. Dari hasil review ahli media, ahli isi dan ahli desain kemudian modul didesain ulang sesuai dengan saran masing-masing ahli sehingga didapat model draft modul baru. Dari data angket yang diperoleh dari ahli media sebesar 75 % yaitu berada pada taraf baik. Sedangkan dari data angket ahli isi diperoleh persentasi sebesar 79 % dengan kualifikasi baik. Dan terakhir dari ahli desain diperoleh persentasi sebesar 77% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan hasil uji ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa modul yang dibuat sudah dapat digolongkan kedalam kategori baik sekalipun tidak
menutup kemungkinan untuk diperbaiki kembali.Setelah dinyatakan baik oleh para ahli rancangan modul kemudian akan diuji cobakan pada tahap berikut yaitu uji coba pada skala perorangan yang akan dilakukan pada saat mahasiswa aktif masuk kuliah pada semester ganji hal ini dilakukan juga karena mata kuliah yang dikembangkan mucul atau dikontrak oleh mahasiswa pada semester ganjil. Simpulan dan Saran Berdasarkan rumusan permasalahan, hasil data dan pembahasaan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil uji ahli isi terhadap modul matakuliah produksi media audio dan radio pembelajaran sudah sesuai dan layak untuk digunakan. Ahli media pembelajaran memberikan tanggapan bahwa modul matakuliah produksi media audio dan radio pembelajaran yang dirancang sudah dapat digunakan dalam pembelajaran. Hasi dari uji ahli desain terhadap modul matakuliah produksi media audio dan radio pembelajaran ini juga ada pada taraf baik sehingga modul yang dirancang dapat dipergunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan maka dapat diajukan saran untuk peneliti berikutnya; pada penelitian ini yang dihasilkan hanya berupa produk dalam bentuk buku media cetak berbentuk modul, maka disarankan bagi peneliti berikutnya dapat melakukan pene-litian dibidang yang sama dengan mengemas matakuliah ini dalam produk lain seperti media berbasis video interaktif atau media online.
321
Jurnal Kependidikan 13 (3): 317-322
Daftar Pustaka Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penulisan Modul, Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Metode Penelitian Pengembangan, Tim Puslitjaknov Departemen Pendidikan Nasional. Suratsih. (2013). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi Lokal Dalam Kerangka Implementasi KTSP di Yogyakarta, Laporan Hasil Penelitian. Sungkono. (2013). Pengembangan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul Dalam Proses Pembelajaran, online diakses tangal 11 Desember 2013.
322
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syasul Arifin. (2012). Pengembangan Modul Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kreativitas Mahasiswa, Jurnal Vidya Karya I Jilid 27 No.01, Oktober 2012, Punaji Setyosari. (2009). Strategi Penyajian Bahan Melalui Pengaturan Awal (acvanced organizers), disampaikan pada kuliah umum mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan IKIP Mataram. Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.