PengembanganModul Ajar TeknikMerancangBerbasisPembelajaranKontekstual
PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKNIK MERANCANG BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MUHAMMAD SUHENDRIK S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail:
[email protected]
AGUNG PRIJO BUDIONO Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab kesulitan mahasiswa dalam merancang mesin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya: fungsi utama mesin, komponen yang akan digunakan dan material yang akan dipakai. Selama ini mahasiswa memiliki kesulitan bagaimana mengintegrasikan materi teknik merancang, terhadap mesin, khususnya TTG (teknologi tepat guna) Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk membuat perangkat pembelajaran yang bisa membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan semua materi pada mata kuliah teknik merancang dengan membuat suatu modul dengan judul “Pengembangan Modul Ajar Teknik Merancang Berbasis Pembelajaran Kontekstual”.Dengan disusunnya modul tersebut diharapkan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya mengalami peningkatan hasil belajar, maka dari itu kualitas kelayakan modul ini dapat di tentukan melalui validasi oleh 3 dosen ahli di bidannya dan respon mahasiwa terhadap modul oleh 10 mahasiswa yang sudah pernah mendapat mata kuliah teknik merancang. Dengan tersusunnya modul tersebut diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar dari siswa dan mempermudah dosen dalam penyampaian materi.Penelitian ini dilaksanakan dengan pengembangan perangkat pembelajaran mengacu rancangan 4D model dari Thiagarajan (1974). Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Tahap pendefinisian meliputi analisis ujung depan, analisis mahasiswa, analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Tahap perancangan terdiri dari penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal). Pada tahap pengembangan terdiri dari validasi modul oleh dosen dan angket respon mahasiswa oleh mahasiswa. Untuk tahap penyebaran tidak dilakukan dikarenakan terbatasnya waktu penilitian.Hasil penelitian menunjukkan (1) persentase penilaian rata-rata validasi modul sebesar 87,61% ( sangat baik); (2) mahasiswa menunjukan respon positif terhadap pembelajaran yang ditunjukkan sebanyak 87% mahasiswa merasa senang dan termotivasi dengan pembelajaran menggunakan modul yang dilengkapi alat bantu pembelajaran (trainer). Kata kunci : ModulTeknikMerancang, Kontekstual, pengembangan4-D ABSTRACT The study aims to answer student difficulties in designing the machine, there are a few things to be aware of them: The main function of the machine, the components to be used and the materials to be used. For these students have difficulty designing techniques how to integrate the material, the machinery, in particular (appropriate technology) Therefore, researchers are trying to create learning tools that can assist students in applying all of the material in the course of designing technique to make a module with the title "Instructional Module development Designing Techniques Based Contextual Learning ".With the formulation of the module, students are expected to Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, State University of Surabaya to increase learning outcomes, and therefore the quality of the feasibility of this module can be determined through validation by 3 dibidannya expert lecturers and student responses to the module by 10 students who had ever received a course designing techniques. With the completion of the module is expected to increase learning outcomes of students and faculty facilitate the delivery of content.This research was carried out with reference to the design of learning software development 4D models of Thiagarajan (1974). The fourth stage is the stage of defining (define), stage design (design), stage of development (develop), and the deployment phase (disseminate). Stage includes defining the front end analysis, analysis of student, concept analysis, task analysis and specification of learning objectives. The design phase consists of test preparation, media selection, the selection of the format, and the initial design (preliminary design). In the validation phase of the development consists of modules by faculty and student questionnaire responses by students. For the deployment phase is not done because of the limited research time. Of the results showed (1) the percentage of the average valuation module validation of 87.61% (excellent), (2) students showed a positive response to learning that indicated as many as 87% of students feel happy and motivated by using modules equipped learning tool learning aids (trainer). Keyword: Keywords: Module Engineering Design, Contextual, the development of 4-D
67
JPTM. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 67 - 75
mengaplikasikan semua materi pada mata kuliah
PENDAHULUAN
teknik merancang dengan membuat suatu modul Pada dasarnya dalam proses belajar
dengan judul “Pengembangan Modul Ajar
mengajar itu melibatkan empat komponen
Teknik
utama yaitu pengajar (dosen, guru, instruktur
oleh
pengajar,
dan
Berbasis
Pembelajaran
Kontekstual”. Pembelajaran kontekstual disini
dan tutor), siswa (yang belajar), bahan ajar yang diberikan
Merancang
tempat
pembelajaran. Peran pengajar sangat penting
merupakan
metode
pembelajaran
seseorang
mempelajari
dimana
sesuatu
dengan
memperhatikan dan menerapkan pengetahuan
karena ia berfungsi sebagai komunikator, begitu
yang sebelumnya sudah diketahui dengan
pula peran mahasiswa yang berperan sebagai
menggabungkan
komunikan, Bahan ajar yang diberikan oleh
pengetahuan
yang
baru
dipelajari, artinya dari pengalaman keseharian
pengajar merupakan pesan yang harus dipelajari
bersama lingkungannya tersebut dia akan lebih
oleh mahasiswa sebagai bekal mahasiswa
mudah mengembangkan teori teori dan aplikasi
setelah menyelesaikan proses belajarnya.
yang dia ketahui, khususnya di bidang teknik
Perguruan tinggi sebagai institusi tertinggi
merancang. Ada tujuh indikator pembelajaran
dalam jenjang kependidikan, merupakan wadah
kontekstual, yaitu
untuk menyiapkan mahasiswa dalam menguasai
tujuan, pengarahan - petunjuk, rambu -rambu,
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
contoh), questioning(eksplorasi, membimbing,
melalui teori – teori yang akan diwajibkan
menuntun,
ditempuh disetiap jurusan masing-masing. Salah
evaluasi,
satu mata kuliah yang diberikan di Jurusan
community(seluruh
Teknik Mesin FT UNESA untuk memenuhi
belajar
kompetensi kebutuhan dunia industri tersebut
inquir(identifikasi,
ialah mata kuliah teknik merancang. Khususnya
konjektur,
generalisasi,
menemukan),
pada materi torsi, menghitung putaran mesin,
constructivism(membangun
pemahaman
kebutuhan daya mesin, momen torsi, diameter
sendiri,
poros, memilih motor, gearbox, pulley, belt, dan
analisis-sintesis), reflection(reviw, rangkuman,
transmisi, Yang banyak digunakan di UKM
tindak lanjut), authentic assessment(penilaian
(usaha kecil menengah) pada mesin – mesin
selama proses dan sesudah pembelajaran,).
TTG (teknologi tepat guna)
METODE
Merujuk dari permasalahan tersebut, maka
Penelitianiniadalahpenelitianpengembangan
Jurusan Teknik Mesin FT UNESA, khususnya
yang berdasarkan model pengembangan yang
pada
disebut 4-D (four D model) yang terdiridari 4
mata
kuliah
teknik
merancang
modeling (kompetensi -
mengarahkan, inkuiri,
kelompok
generalisasi), siswa
tahapanyaitu:
(1)
bisa dipakai untuk menunjang dan membantu
perancangan
(Design),
mahasiswa
(Develop),
memahami
isi
materi
(4)
hipotesis,
konsep
penetapan
dalam
individual,),
investigasi,
mengkonstruksi
learning
berperan
atau
membutuhkan perangkat pembelajaran yang
dalam
mengembangkan,
-
aturan,
(Define),
(2)
(3)
pengembangan
penyebaran
(Disseminate).
perkuliahan. Oleh karena itu, peneliti mencoba
Padapenelitianinihanyasampaipadatahapke
untuk membuat perangkat pembelajaran yang
3,yaitutahappengembangan,dikarenakanterbatas
bisa
nyawaktupenelitian.
membantu
mahasiswa
dalam
68
Secararingkasmodel
PengembanganModul Ajar TeknikMerancangBerbasisPembelajaranKontekstual
pengembanganfour-D
kbahasanteknikmerancang.Pengisianataupen
dijelaskandalamgambardibawahberikutini.
yebaranangketinidilakukansetelahselesaikegi atanpembelajaran.Adapundalampengisianan gket, mahasiswahanyadimintauntukmemilihjawab an
yang
sesuaidenganpendapatatautanggapanmahasis wamengenaimodul
yang
dikembangkandenganmencentangpadakolom yang sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis ujung depan Studi
pustaka
dalam
mengkaji
kurikulum teknik merancang di Jurusan Teknik mesin Unesa berupa SILABUS mata kuliah teknik merancang sebagai patokan materi modul. Gambar 1. Rancangan Penelitian
Analisis mahasiswa a.Usia dan Tingkat Kedewasaan
INSTRUMEN PENELITIAN
Mahasiswa
menjadi
objek
penelitian ini adalah mahasiswa program
LembarValidasiModul Instrumeninidigunakanuntukmengump ulkan
yang
studi S1 Pendidikan Teknik Mesin di
data
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
penilaiandosenahlidanmahasiswaterhadapmo
Teknik
dul
dengan mengambil sampel pada kelas S1
yang
dikembangkan.Hasildaripenilaiandosenahlid
yang
Negeri
Surabaya,
Produksi yang terdiri dari 10 mahasiswa.
anmahasiswaakandijadikanreferensiuntukme revisimodul
Universitas
Seluruh
dikembangkan.
mahasiswa
yang
menjadi
sampel untuk penelitian pengembangan
Adapunaspekpenilaianmodulsesuaidenganda
modul
ftar yang tersusunpadalembarvalidasimodul
pembelajaran kontekstual, rata-rata berusia
oleh dosen ahli
20 s.d 21 tahun. b.
AngketResponMahasiswa Angketiniberisisejumlahpernyataantert ulis
teknik
merancang
berbasis
Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa Adapun latar belakang pendidikan
yang
mahasiswa yang menjadi sampel dalam
mengungkapkansikapdanpendapatmahasisw
penelitian pengembangan modul teknik
atentangmodulpembelajaranberbasiskontekst
merancang
ualdan
kontekstual, ditunjukkan pada tabel 1
alat
trainerpadamatakuliahteknikmerancangpoko
berikut ini.
69
berbasis
pembelajaran
JPTM. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 67 - 75
teknikmerancang.Hasildarianalisiskonsepber upapetakonsepsebagaiberikut :
c.
Latar belakang akademik mahasiswa
Gambar2.Skema SILABUS.
Seluruh mahasiswa yang menjadi sampel untuk penelitian pengembangan Modul ajar teknik merancang berbasis pembelajaran kontekstual, telah menempuh mata kuliah yang menjadi prasyarat dalam mempelajari modul yang dikembangkan tersebut.
Adapun
mata
kuliah
yang
menjadi
prasyarat yakni :
AnalisisTugas BerupaAnalisisstrukturisibertujuanuntu kmenyajikanmaterisecaragarisbesar
yang
sesuaidengan
yang
SILABUS
berlakupadamatakuliahteknikmerancang program
studi
S1
PendidikanTeknikMesinJurusanTeknikMesi nFakultasTeknikUniversitasNegeri Surabaya. AnalisisTujuanPembelajaran Tujuanpembelajaranumum
(TPU)
dantujuanpembelajarankhusus
(TPK)
darimodul
yang
dikembangkanadalahsesuaidenganSILABUS penilaiandikatakanlayak Tujuan 1adalahtanpa
Pembelajaran membuka
Umum buku,
80%
mahasiswadapatmemahamipengertiantekn ikmerancang secara baik dan benar. AnalisisKonsep
Tujuan Pembelajaran Khusus adalah:
Analisiskonsepdilakukandenganmengidentifi
a.
kasikonsep-konseputama yang akandibahas. Dalamhalinikonseputamamateri
Secaramandiri,
80%
mahasiswadapatmengidentifikasipe
yang
ngertianteknikmerancangdenganbai
akandiajarkandalampengembanganmodultek
k..
nikmerancangberbasispembelajarankontekst
b.
ualsesuai dengan SILABUS mata kuliah
Tanpa
membuka
buku,
mahasiswadapatmenyebutkan
70
80%
PengembanganModul Ajar TeknikMerancangBerbasisPembelajaranKontekstual
beberapa
c.
b. Secara mandiri, 80% mahasiswa
tahapanberfikirdalammerancangsua
dapat
tumesin.
menyebutkanjenismesinataualatsed
Tanpamembukabuku,
80%
mahasiswa
erhana yang ada di pasaratau di
dapat
UKM.
–
menjelaskandarimasing
c. Secara mandiri, mahasiswa dapat
masingtahapandalamurutanberfikir
menghitungtorsi,putaran,
merancang.
dayadanpemilihan
Tujuan
Pembelajaran
mandiri,
yang akandirancang.
mahasiswadapatMengetahuiberbagaimaca
Tujuan
mjenisdanmetode
4adalahtanpa
proses
yang
dibutuhkanpadamekanismemesin
Umum
2adalahsecara
motor
produksi,
Pembelajaran
Umum
membuka
buku,
khususnyamesinteknologitepatguna.
mahasiswadapatmenjelaskanberbagaimac
TujuanPembelajaranKhusus adalah:
amsistemtransmisi dengan baik dan benar.
a. Secaramandiri,
80%
Tujuan Pembelajaran Khusus adalah :
mahasiswadapatmenjelaskanpenge
a. Secaramandiri,
rtian proses produksi.
mahasiswadapatmendefinisikanpen
b. Secara mandiri, 80% mahasiswa dapat
80%
gertiantransmisi.
–
mendefinisikanfaktor
b. Secara mandiri, 80% mahasiswa
faktorproduksi.
dapat
c. Secara mandiri, mahasiswa dapat
mengetahuiberbagaimacamjenistra
mendefinisikanjenis – jenis proses
nsmisi.
produksi
Tujuan
d. Tanpamelihatbuku,
Pembelajaran
5adalahtanpa
Umum
membuka
buku,
mahasiswadapatmenjelaskanmeka
mahasiswadapatmengetahuiberbagaimaca
nisme
mjenisporosdengan baik dan benar.
proses
produksialatsederhanatepatguna. Tujuan 3adalahtanpa
Pembelajaran
Umum
melihat
buku,
Tujuan Pembelajaran Khusus adalah : a. Secaramandiri,
mahasiswadapatmendefinisikanpen
mahasiswadapatMengetahuibagaimanacar
gertianporos.
amenentukanjenisdanmekanismemesin yang
akandirancang.
80%
b. Secara
Serta
mandiri,
mahasiswadapatmenyelesaikanper
perhitungannyadengan baik dan benar.
hitunganPoros
TujuanPembelajaranKhususadalah:
menerimabebanmomenpuntir
a. Tanpa
melihat
buku,
80%
(torsi) saja.
mahasiswadapatmenentukanmekan ismeproduksidarimesin
yang
c. mahasiswadapatmenyelesaikanper
yang
hitunganPoros
akandirancang.
yang
menerimabebanmomenlentursaja.
71
JPTM. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 67 - 75
d. mahasiswadapatmenyelesaikanper hitunganPoros
Penyusunan tes Tabel 4.3. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Produk (kognitif).
yang
menerimabebankombinasiantarabe ban torsi denganmomenlentur e. mahasiswadapatmenyelesaikanper –
hitunganPorosakibatgaya gayadarisabuk – v danpuli.
f. mahasiswadapatmenyelesaikanper –
hitunganPorosakibatgaya gayadarisabukdatardanpuli.
g. mahasiswadapatmenyelesaikanper hitunganPorosakibatgaya – gaya di rantai sprocket. Tujuan
Pembelajaran
6adalahtanpa
membuka
Umum buku,
mahasiswadapatmenjelaskanberbagaimac amjenisdanpenggunaan bearing dengan baik dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus adalah : a. Secaramandiri,
80%
mahasiswadapatmendefinisikanpen gertianbantalan bearing. b. Secara mandiri, 80% mahasiswa dapat mengetahuiberbagaimacamjenisba Pemilihan Media
ntalan bearing. Tujuan 7adalahtanpa
Pembelajaran membuka
Media yang digunakan dalam pembelajaran
Umum
ini adalah trainer merancang. Penggunaan
buku,
trainer merancang bertujuan sebagai sarana
mahasiswadapatmenjelaskanberbagaimac
dalam berlatih menentukan mekanisme dan
amanalisapengereman dengan baik dan
perhitungan
benar.
daya
dan
kapasitas
produksi.
Tujuan Pembelajaran Khusus adalah : a. Secaramandiri,
torsi,
Desain Awal Modul
80%
a. Pemilihan Format
mahasiswadapatmendefinisikanpen
1) Ukurankertaspenyusunanmoduladalah A4
gertiananalisapengereman.
denganorientasiportrait,
b. Secara mandiri, 80% mahasiswa
(margins)
sebesar : atas3 cm, bawah3 cm, kanan3
dapat
cm dankiri3 cm.
mengetahuiberbagaimacamjenis – jenis model pengereman
72
PengembanganModul Ajar TeknikMerancangBerbasisPembelajaranKontekstual
2) Jeniskertasuntuksampul
(cover)
7) Kunci
berupakertasfoto (glossy photo paper),
jawaban
dalam
membantu
mahasiswa
sedangkanuntukisimodulmenggunakanker
Validasi Modul Oleh Dosen Ahli
tas HVS putih 70 gram. 3) Jenishuruf (font) yang digunakanadalah book
antiquadenganukuran
yang
proporsional, 4) Penggunaankolom (headermaupunfooter) yang
proporsional,
yaknidisesuaikandenganbentuk, ukurandanjeniskertas yang digunakan. 5) Tandaatausimbol
yang Gambar 3. ValidasiModul
digunakanmudahditangkap.
Prosentase
b. Draft Modul
rata-rata
dariketujuhaspekpenilaianvalidasimodulsebesar
Kegiatandesainawalmodul mengacu pada format Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
87,61.%.
dan
diperolehtersebutbahwamodulteknikmerancang
Menengah
Depdiknas
2003menghasilkandraftmodul
berbasispembelajarankontekstual
yang
olom
yang dimuatpadamodul;
saran
ataumasukanuntukperbaikan
revisimodul.Perbaikan / revisi.
yang
harusditerapkanolehpesertadidikuntukme mpelajarimodul; 3) Kompetensimaupun sub kompetensi yang akandicapaisetelahselesaimempelajarimod ul; yang
akandicapaisetelahpesertadidikmempelaja risetiapkegiatanpembelajaran
di
dalammodul; 5) Materimodul
yang
berisipengetahuan,
keterampilandankarakter
yang
harusdipelajaridandikuasaiolehpesertadidi k; 6) Tes
yang
Angket Respon Mahasiswa
memuatbeberapasoalpadasetiapkegiatanpe mbelajaran,
yang
Padalembarvalidasimoduljugaterdapatk
1) Judulmodul yang menggambarkanmateri
4) Tujuankegiatanpembelajaran
yang
dikembangkanmasukpadakriteriasangatlayak.
mencakupbeberapaaspeksebagaiberikut :
2) Prosedurpenggunaanmodul
Prosentase
yang
harusdikerjakanolehpesertadidik
73
/
JPTM. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, 67 - 75
Pembelajaran
Kontekstual”
yang
dikembangkan dari segi : a.Hasil validasi 3 dosen : Hasil validasi oleh tiga dosen ahli diperoleh nilai persentase ratarata sebesar 87,61 %. Di dapat dari 7 aspek diantaranya: aspek karakteristik mendapat persentase kelayakan 84,00% , aspek isi mendapat
persentase
kelayakan 80,00%,
aspek bahasa mendapat persentase kelayakan 80,00%, aspek ilustrasi mendapat persentase kelayakan 90,00%, aspek format mendapat persentase
kelayakan
96,00%,
aspek
perwajahan (cover) mendapat persentase kelayakan 93,33% aspek tata krama modul mendapat persentase kelayakan 90,00%
Gambar 4. AngketResponMahasiswa atas,
b.Hasil angket respon mahasiswa : respon
dapatdiketahuibahwaprosentaseresponmahasisw
mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran
aterhadapkegiatanpembelajaranmenggunakanm
menggunakan
odulteknikmerancangberbasispembelajarankont
berbasis
ekstual
10
terdiri dari 10 pernyataan disambut cukup
pernyataandisambutcukupbaik 13% , baik 75%
baik 13% , baik 75% dan sangat baik 12%.
dansangatbaik 12%. Bisadibulatkanmenjadi 87
Bisa dibulatkan menjadi 87 % baik. Dengan
% baik.
hasil
PENUTUP
merancang layak digunakan dalam proses
Simpulan
pembelajaran mata kuliah teknik merancang.
Berdasarkan
yang
data
Tabel
di
terdiridari
pembahasan,
maka
pembelajaran
respon
merancang
kontekstual
tersebut,
modul
yang
teknik
Berdasarkanhasilpenelitiandansimpulanse
telah peneliti lakukan, serta mengacu pada hasil dan
teknik
Saran
Berdasarkan serangkaian kegiatan yang
penelitian
modul
rtakondisinyata
dapat
di
disimpulkan bahwa:
makapenelitidapatmemberikan
1. Telah berhasil disusun modul pengembangan
sebagaiberikut:
lapangan, saran
1. Modulpengembanganteknikmerancangberbas
teknik merancang berbasis pembelajaran kontekstual yang layak digunakan pada mata
ispembelajarankontekstual
kuliah teknik merancang pada program studi
penelitikembangkandikatakanlayakdigunakan
S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN di
sebagai
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
pembelajaranmatakuliahteknikmerancangditi
Teknik Universitas Negeri Surabaya..
njaudarihasilvalidasidosenahlidanresponmaha
Teknik
Merancang
media
siswa.
2. Kelayakan modul “Pengembangan Modul Ajar
yang
Sehinggadiharapkanmodulpengembangantek
Berbasis
nikmerancangberbasispembelajarankontekstu
74
PengembanganModul Ajar TeknikMerancangBerbasisPembelajaranKontekstual
aldapatdigunakansebagai
media
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat
di
Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
penunjangmatakuliahteknikmerancang
JurusanTeknikMesinFakultasTeknikUnesapa
Rosdakarya
datahunajaranberikutnya.
Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis
2. Penilitianinihanyasampai
proses
Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi.
validasidosendanresponmahasiswasaja,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
olehkarenaitudiharapkandilakukanpenelitianl
Thiagarajan, S. Semmel, DS. Semmel, M.
ebihlanjutpadatahappenyebaran (disseminate)
1974. Instructional Development for Training
denganmenerapkan
Teachers of Exceptional Children. Source Book.
media
yang
telahdibuatdalamkegiatanpembelajaranpadain
Bloominton
stansi lain.
Theaching the Handicapped.
3. Perlunyamenambahdanmelakukanperemajaan padakomponenalat
trainer
perancangan,
agar
Vembriarto,
yang
PengantarPengajaranModul. YayasanPendidikanParamita.
DAFTAR PUSTAKA Syaiful.
2012:
2.Autodesk
inventor.http://www.teknikmesin.net/2013/08/ Autodesk inventor.com Blanchard. 2001 : 1. Contextual teacher learning.http://
www.
Contextual
teacher
learning.com Depdiknas.
2003.
Pedomanpenulisanmodul. DirektoratPendidikanMenengahKejuruan
.
Jakarta: Penulis. Dewanto, dkk. (2008).Panduan Penulisan SkripsiProgram Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin. Surabaya: PTM FT UNESA Dewanto, Panduanpenulisanskripsi pendidikanteknikmesin.
dkk.
2008.
program Surabaya:
Innovation
on
2007.Model
Jakarta: PrestasiPustaka.
lebih update.
Alchazin,
for
pembelajaranterpadudalamteoridanpraktek.
mekanismealat,
berbagaimacamtipedanjenistransmisi
Center
Trianto,
menambahwawasanmahasiswatentangsistem proses
:
S1
University
Press.
75
St.
1985. Yogyakarta: