PENGEMBANGAN MODEL KAMUS PRAKTIS JAWA-INDONESIA DAN INDONESIA-JAWA BERBASIS AUDIOLINGUAL PADA APLIKASI ANDROID
SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa
oleh Nama
: Nuring Dyah Rahmadani
NIM
: 2601411145
Prodi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PENGEMBANGAN MODEL KAMUS PRAKTIS JAWA-INDONESIA DAN INDONESIA-JAWA BERBASIS AUDIOLINGUAL PADA APLIKASI ANDROID
SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa
oleh Nama
: Nuring Dyah Rahmadani
NIM
: 2601411145
Prodi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO 1) Man jadda wa jada! 2) Not be your self, but be the best self.
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1) Seseorang yang saya takut dan cintai yaitu Nanik Haryani 2) Yang
terhormat
dan
yang
paling
kubanggakan ayahanda Daim Subekti. 3) Kedua kakak saya yang terkasih 4) Teman-teman seperjuangan ROMO BSJ‟11 Unnes 5) Sesuatu yang indah dalam hatiku sebagai rahasia Tuhan.
v
PRAKATA
Alhamdulillaahirabbil‟alamiin, segala puji bagi Allah SWT yang memberikan petunjuk dan kemudahan atas terselesaikannya penulisan skripsi yang berjudul Pengembangan Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan dukungan, arahan, dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
2.
Joko Sukoyo, S.Pd.,M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan motivasi, saran, dan arahan dengan sabar dalam penyusunan skripsi.
3.
Dra. Esti Sudi Utami B.A.,M.Pd., selaku dosen penguji utama yang telah memberikan banyak kritik dan saran untuk kebaikan skripsi ini.
4.
Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah selaku penguji ahli materi dan Ketua Jurusan Ilkom, Universitas Negeri Semarang selaku penguji ahli media.
5.
Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo yang telah membantu dalam penelitian.
6.
Nanik Haryani, seseorang yang telah menutupi rasa lelahnya untuk mewujudkan cita-citaku.
7.
Daim Subekti, seorang ayah yang telah membimbing dengan nasihat serta dukungan spiritual dan finansial.
8.
Kedua kakakku, Seto Adi Mustika dan Yanuar Dwiyanto yang telah membantu dalam finansial dan nasehat.
vi
9.
Sahabat-sahabatku, Firda Primaheni dan Urul Hidayati yang menerima segala kelebihan dan kekuranganku dan atas nasihat serta inspirasi.
10. Teman-teman terkasihku, Cahyarini Firdha Lutfia, Marheni Dwi Wahyu, Heni Pratiwi, Setiorini Rahma Safitri, dan ROMO BSJ 2011 atas motivasi dan kebersamaan selama ini. 11. Teman-teman seperjuangan PBSJ Angkatan 2011 atas dukungan dan doanya. 12. Malaikat kecil atas coretan pena dalam lembar harian. Semoga Allah SWT mencatat sebagai amal baik dan melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi. „Tiada gading yang tak retak‟. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Semarang, September 2015
Nuring Dyah Rahmadani
vii
ABSTRAK
Dyah Rahmadani, Nuring. 2015. Pengembangan Model Kamus Praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II: Joko Sukoyo, S.Pd., M.Pd. Kata kunci: pengembangan model, kamus audiolingual, Jawa-Indonesia, android. Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu semakin ditinggalkan oleh keluarga Jawa masa kini. Beberapa faktor mempengaruhi keadaan tersebut. Salah satunya keterbatasan penguasaan leksikon bahasa Jawa. Berdasarkan analisis potensi dan masalah, ditemukan gagasan untuk mengembangkan model aplikasi kamus umum Jawa-Indonesia dan Indonesia Jawa yang relatif mudah digunakan oleh generasi muda Jawa masa kini. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android (2) bagaimana prototipe model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android (3) bagaimana validasi prototipe model kamus praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. Tujuan penelitian ini menyusun kamus pada aplikasi android dan memuat kosakata yang setiap hari digunakan. Kamus ini diharapkan dapat melestarikan bahasa Jawa agar tidak kehilangan penutur aslinya. Penelitian ini dilandasi oleh teori leksikologi dan leksikografi serta menggunakan teori dasar aplikasi android. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development yang terbagi menjadi (1) analisis potensi dan masalah (2) analisis kebutuhan (3) merancang prototipe (4) uji validasi (5) revisi prototipe. Adapun cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara dan angket. Hasil penelitian ini adalah (1) penutur asli bahasa Jawa membutuhkan kamus pada aplikasi android untuk memudahkan belajar bahasa Jawa (2) aplikasi kamus umum Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual (pelafalan) mencakup tiga aspek yaitu materi, sistem operasional dan desain (3) hasil uji validasi prototipe kamus menyebutkan bahwa kamus ini sudah pantas dan layak digunakan untuk masyarakat khususnya pengguna android, tetapi masih ada beberapa bagian yang harus diperbaiki.
viii
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disampaikan saran, yaitu (1) supaya bisa dikembangkan lagi mengenai kamus dengan sistem online agar kosakatanya banyak dan lengkap (2) agar pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan fonetis untuk menyempurnakan kamus.
ix
SARI
Dyah Rahmadani, Nuring. 2015. Pengembangan Model Kamus Praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Sucipto Hadi Purnomo,S.Pd., M.Pd. Pembimbing II: Joko Sukoyo,S.Pd., M.Pd. Tembung pangrunut: pengembangan model, bausastra audiolingual, JawaIndonesia, android. Basa Jawa lumrahe digunakake dening kawulawarga Jawa minangka basa ibu. ananging saiki wiwit arang ditemokake kaluwarga Jawa kang migunakake basa Jawa ing saben dinane. Saperangan sabab njalari kahanan kasebut. Salah siji sabab yaiku kurang anggone nguwasani leksikon basa Jawa. adhedhasar asil analisis potensi lan masalah, ditemokake panemu kanggo ngrakit aplikasi bausastra praktis basa Jawa-Indonesia lan suwalike kang luwih gampang digunakake dening masarakat mligine bocah-bocah enom Jawa jaman saiki. Underaning prakara saka panaliten iki yaiku (1) kepriye kabutuhane panutur basa Jawa tumrap model bausastra praktis Jawa-Indonesia lan Indonesia-Jawa kanthi audiolingual ing aplikasi android, (2) kepriye prototipe model bausastra praktis Jawa-Indonesia lan Indonesia-Jawa kanthi audiolingual ing aplikasi android, (3) kepriye validasi prototipe model bausastra praktis Jawa-Indonesia lan Indonesia-Jawa kanthi audiolingual ing aplikasi android. Dene ancase panaliten iki miturut prakara lan masalah yaiku ngrakit bausastra ing aplikasi android lan ngemu tembung-tembung kang saben dinane digunakake. Sajrone kamus uga dijangkepi swara pakecapane tembung, mula bisa sinau tembung uga pocapane. Kanthi bausastra iki, kaajab bisa nglestarekake basa Jawa supaya ora ilang. Panaliten iki migunakake dhasar metode penelitian dan pengembangan utawa research and development kang winates, kaperang dadi (1) analisis potensi lan masalah, (2) analisis kabutuhan, (3) ngrakit prototipe (4) uji validasi (5) revisi prototipe. Dene nglumpukake data migunakake cara wawanrembug lan angket. Asil panaliten iki yaikut (1) panutur basa Jawa mbutuhake bausastra ing aplikasi android supaya gampang anggone sinau bahsa Jawa (2) aplikasi bausastra praktis Jawa-Indonesia lan Indonesia-Jawa kanthi audiolingual (pocapan) ngemu telung aspek yaiku materi, sistem operasional lan desain (3) asil uji validasi prototipe bausastra nuduhake yen bausastra iki pantes lan layak digunakake dening masarakat mligine kang migunakake android, ananging isih ana saperangan bab kang kudu didandandi.
x
Adhedasar asil panaliten bisa diaturake pamrayoga, yaiku (1) bisa dikembangake kamus kanthi sistem online supaya luwih jangkep tembungtembunge, (2) supaya ing panaliten sawise bisa ditambahi fonetis kanggo nyampurnakake bausastra iki.
xi
DAFTAR ISI halaman JUDUL ...............................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii PERNYATAAN ................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................
v
PRAKATA ......................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii SARI ...................................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1. ........................................................................................................... La tar Belakang Masalah .................................................................................. 1 1.2. ........................................................................................................... Id entifikasi Masalah ........................................................................................ 5 1.3. ........................................................................................................... Pe mbatasan Masalah ........................................................................................ 6 1.4. ........................................................................................................... Ru musan Masalah ............................................................................................ 6 1.5. ........................................................................................................... Tu juan Penelitian ............................................................................................. 7 1.6. ........................................................................................................... M anfaat Penelitian........................................................................................... 7
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. ......................................................................................................... Kaji an Pustaka ....................................................................................................
9
2.2. ......................................................................................................... Lan dasan Teori ................................................................................................... 19 2.2.1. ....................................................................................................... Hak ikat Kamus ................................................................................................. 19 2.2.1.1. .................................................................................................... Fun gsi Kamus.............................................................................................. 20 2.2.1.2. .................................................................................................... Jeni s Kamus ................................................................................................. 21 2.2.1.3. .................................................................................................... Car a Penyusunan Kamus ............................................................................ 23 2.2.2. ....................................................................................................... And roid............................................................................................................. 25 2.2.2.1. .................................................................................................... Kel ebihan Android ...................................................................................... 26 2.2.2.2. .................................................................................................... Fitu r Android ............................................................................................... 28 2.2.3. ....................................................................................................... Ecli pse .............................................................................................................. 29 2.3. ......................................................................................................... Ker angka Berfikir .............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. ......................................................................................................... Des ain Penelitian ................................................................................................ 33 3.1.1. ....................................................................................................... Ana lisis Potensi dan Masalah ........................................................................... 34 3.1.2. ....................................................................................................... Ana lisis Kebutuhan .......................................................................................... 34
xiii
3.1.3. ....................................................................................................... Des ain Produk .................................................................................................. 35 3.1.4. ....................................................................................................... Vali dasi Desain ................................................................................................. 35 3.1.5. ....................................................................................................... Rev isi Desain ................................................................................................... 35 3.2. ......................................................................................................... Sub jek Penelitian ................................................................................................ 36 3.3. ......................................................................................................... Inst rumen Penelitian .......................................................................................... 37 3.3.1. ....................................................................................................... Ped oman Wawancara....................................................................................... 37 3.3.2. ....................................................................................................... Ang ket Kebutuhan ............................................................................................ 38 3.3.3. ....................................................................................................... Ang ket Validasi Desain/Uji Ahli...................................................................... 39 3.4. ......................................................................................................... Tek nik Pengumupulan Data ............................................................................... 40 3.4.1. ....................................................................................................... Wa wancara ...................................................................................................... 41 3.4.2. ....................................................................................................... Ang ket Kebutuhan ............................................................................................ 41 3.4.3. ....................................................................................................... Ang ket Validasi Desain atau Uji Ahli .............................................................. 41 3.5. ......................................................................................................... Tek nik Analisis Data .......................................................................................... 42 3.5.1. ....................................................................................................... T eknik Analisis Data Kebutuhan Prototipe.................................................. 42 3.5.2. ....................................................................................................... Tek nik Analisis Data Uji Validasi ................................................................... 42
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. ......................................................................................................... K ebutuhan Penutur Bahasa Jawa Terhadap Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android ............. 44 4.1.1. ....................................................................................................... Bah asa Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari ..................................................... 44 4.1.2. ....................................................................................................... Ka mus yang Dibutuhkan Penutur Bahasa Jawa ............................................. 47 4.2. ......................................................................................................... P rototipe Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android ........................................................... 48 4.2.1. ....................................................................................................... P erancangan Materi Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android .......................................... 49 4.2.2. ....................................................................................................... P erancangan Sistem Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android .......................................... 50 4.2.3. ....................................................................................................... D esain Aplikasi Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. .......................................... 53 4.3. ......................................................................................................... H asil Uji Validasi Terhadap Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android ................... 58 4.3.1. ....................................................................................................... Has il Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia ....................... 58 4.3.2. ....................................................................................................... Has il Uji Validasi Desain dan Sistem Operasional.......................................... 62
BAB V PENUTUP 5.1. ......................................................................................................... Sim pulan .............................................................................................................. 69
xv
5.2. ......................................................................................................... Sar an .................................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71 LAMPIRAN ....................................................................................................... 73
xvi
DAFTAR TABEL
halaman 2.1. Tabel Versi Android ....................................................................................... 28 3.1. Tabel Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ........................................................... 37 3.2. Tabel Kisi-Kisi Angket Kebutuhan ............................................................... 38 3.3. Kisi-Kisi Angket Validasi Desain/Uji Ahli Kamus Praktis Jawa-Idonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android .............. 40 4.1. Hasil Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia ...................... 59 4.2. Hasil Uji Validasi Desain dan Sistem Operasional........................................ 63
xvii
DAFTAR GAMBAR
halaman 4.1. Use Case Diagram ....................................................................................... 51 4.2. Activity Case Diagram ................................................................................. 52 4.3. Flowchart Kamus ........................................................................................ 53 4.4. Tampilan awal kamus .................................................................................. 54 4.5. Tampilan menu utama ................................................................................. 55 4.6. Pituduh pengingat ........................................................................................ 56 4.7. Auto complete text........................................................................................ 56 4.8. Terjemahan bahasa Jawa ............................................................................. 56 4.9. Link petunjuk/ pituduh ................................................................................. 56 4.10. Link tentang ................................................................................................. 57 4.11. Tampilan keluar kamus................................................................................ 58 4.12. Gambar sebelum dan sesudah kata „dengan lagi‟ dihapus .......................... 61 4.13. Tampilan menu bausastra sebelum dan sesudah validasi ........................... 64 4.14. Tampilan pada Smartfren ............................................................................ 66 4.15. Tampilan pada Samsung .............................................................................. 66
xviii
DAFTAR BAGAN
halaman 2.1. Bagan Kerangka Berfikir ............................................................................... 32 3.1. Bagan Desain Penelitian ................................................................................ 36
xix
DAFTAR LAMPIRAN
halaman 1. .............................................................................................................. R ekapitulasi Wawancara ..................................................................................... 74 2. .............................................................................................................. D aftar Responden ................................................................................................ 78 3. .............................................................................................................. A ngket Kebutuhan Penutur Asli Bahasa Jawa .................................................... 80 4. .............................................................................................................. A ngket Uji Validasi Balai Bahasa ....................................................................... 84 5. .............................................................................................................. S K Dekan tentang Pengangkatan Dosen Pembimbing ....................................... 93 6. .............................................................................................................. P etunjuk Penggunaan Kamus ............................................................................. 94 7. .............................................................................................................. D aftar Lema Kamus ............................................................................................ 96
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang masih digunakan oleh masyarakat khususnya suku Jawa. Sebagaimana halnya bahasa-bahasa lain, bahasa Jawa memiliki sifat dinamis. Dinamika tersebut ditunjukkan oleh perkembangannya dari waktu ke waktu. Wedhawati dkk. (2006:1) mencatat bahwa bahasa Jawa telah mengalami perkembangan secara diakronis dari bahasa Jawa Kuno, bahasa Jawa Pertengahan hingga bahasa Jawa Baru seperti saat ini. Perkembangan bahasa Jawa akan berdampak pada kelestarian bahasa Jawa sebagai identitas suku Jawa yang menjunjung tinggi nilai tata krama. Akibat perkembangan tersebut banyak keluarga Jawa yang tidak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu. Pemerhati bahasa Jawa, Sutadi Siswarujita mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu di keluarga sudah jarang ditemukan (dikutip dari harian Jateng, 1 Mei 2012). Pernyataan
Sutadi
Siswarujita
diperkuat
dengan
hasil
penelitian
pendahuluan pada pembelajaran bahasa Jawa kelas VIII SMP Negeri 15 Semarang. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa peserta didik merasa kesulitan mengikuti mata pelajaran bahasa Jawa dan cenderung tidak menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi dengan guru atau orang yang lebih tua. Alasannya adalah kurang menguasai leksikon bahasa Jawa. 1
2
Fenomena di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah penduduk Jawa tidak sepenuhnya masyarakat suku Jawa. Urbanisasi penduduk memicu bercampur baurnya suku Jawa dengan masyarakat lain. Akibatnya bahasa Jawa berada di tengah masyarakat diaglosik, artinya beberapa bahasa memiliki fungsi dan peran masing-masing dalam satu wilayah. Sudah barang tentu, eksistensi bahasa Jawa sebagai bahasa yang luhur menjadi bahasa kedua karena kondisi tersebut. Kedua, pada lingkungan keluarga keluarga, sebagian orang tua kurang mengenalkan kepada anak mengenai bahasa Jawa serta undhausuknya. Pemerolehan bahasa Jawa pada anak yang terbatas berakibat pada tuturan sehari-hari. Ditunjukkan pada tuturan sebagian generasi penerus penutur bahasa Jawa melakukan alih kode dan campur kode. Generasi muda menganggap bahwa menggunakan bahasa Jawa akan menurunkan derajat atau gengsi mereka sebagai kaum modern dan populis. Ketiga, kurangnya pengenalan bahasa Jawa di lingkungan keluarga berdampak pada pembelajaran bahasa Jawa di kelas. Peserta didik kesulitan mengikuti pelajaran yang ditunjukkan dengan mengajukan pertanyaan mengenai arti atau makna suatu kata. Alternatifmya adalah menyisipkan bahasa Indonesia untuk menciptakan pembelajaran yang komunikatif. Ketiga hal di atas berdampak pada terbatasnya perbendaharaan kosakata bahasa Jawa. Pada penelitian pendahuluan juga ditemukan kesalahan pelafalan pada fonem-fonem tertentu. Salah satunya pada kata „wedi‟= [wədi] bermakna takut, namun diucapkan dengan [wəDi] bermakna pasir. Kesalahan fonem tersebut
3
menyebabkan makna kata berubah. Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi, bahasa Jawa semakin berada pada titik bahaya. Salah satu langkah pemerintah guna menjaga kelestarian bahasa Jawa yaitu dengan mengaturnya dalam Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2013 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Peraturan ini menyatakan bahwa mata pelajaran bahasa Jawa merupakan muatan lokal yang wajib diajarkan di semua jenjang pendidikan formal baik negeri maupun swasta mulai dari SD hingga SMA. Upaya pemerintah melestarikan bahasa Jawa tersebut didukung oleh Balai Bahasa Jawa Tengah, melalui acara sarasehan dan seminar bahasa Jawa pada beberapa sekolah di Jawa Tengah. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa memiliki terhadap bahasa Jawa kepada generasi penerus penutur bahasa Jawa, namun faktanya usaha pemerintah menggalakkan bahasa Jawa tidak berbanding lurus dengan kondisi di lapangan. Terlebih pada generasi muda Jawa yang disibukkan dengan gadget atau hal baru lainnya. Fenomena smartphone di kalangan masyarakat masa kini dibuktikan oleh berbagai penelitian. Salah satunya Cathlee dan Eliot (2011:1), terdapat hasil survei yang menyatakan bahwa „I use my smartphone for all the function-it‟s my live‟. Hal tersebut akibat revolusi mobile phone menjadi Hp pintar atau sering disebut smartphone. Sebagai alat komunikasi, keduanya mampu melakukan panggilan, mengirim pesan singkat, dan beberapa fitur dasar mobile phone lainnya. Berbeda
4
dengan mobile phone, smartphone memiliki kemampuan untuk mengakses internet kapan dan dimana saja tanpa perlu perangkat laptop atau personal computer. Pengaruh kuat revolusi mobile phone menjadi smartphone terhadap pola pikir masyarakat menjadi salah satu faktor smartphone khususnya android mampu menguasai pangsa pasar dunia elektronik. Android merupakan salah satu jenis platform smartphone dengan angka penjualan yang signifikan. Dikutip dari harian Kompas (15 Agustus 2014), sejak dirilis pertama pada November 2007, penjualan android meningkat dari tahun ke tahun. Pada kuartal ketiga tahun 2014, penjualan android mencapai 301,3 juta. Angka tersebut naik sebanyak 25,1% dari penjualan tahun lalu. Prosentase penjualan android tersebut, Indonesia masuk dalam lima besar pengguna android. Berbagai hal mempengaruhi android populer di pangsa pasar smartphone. Salah satu kelebihan yang dimiliki android adalah open source system. Sistem tersebut hanya pada android, smartphone lain tidak menciptakan sistem yang sama. Sebuah sistem dengan kode terbuka yang memungkinkan siapa saja dapat melihat kode dalam sistem. Hal tersebut menjadi alasan open source system pada android menjadi daya tarik bagi pengguna khususnya para pengembang, karena berbagai aplikasi dapat dengan mudah dikembangkan sesuai kreatifitasnya. Uraian di atas melatarbelakangi perancangan aplikasi Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Perancangan kamus ini didasari oleh kebutuhan keluarga Jawa masa kini yang merasa kesulitan berbahasa Jawa. Model kamus praktis Jawa-Indonesia ini dirancang
5
untuk mempermudah belajar bahasa Jawa tanpa harus membawa kamus cetak yang tebal. Harapannya dapat memperkaya kosakata bahasa Jawa dan menjaga kelestariannya agar tidak lagi ada warisan leluhur berpindah tangan kepada penutur bahasa lain.
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, permasalahan penelitian ini sebagai berikut. 1) Bahasa Jawa mengalami dinamika yang menyebabkannya mulai ditinggalkan oleh masyarakat khususnya keluarga Jawa masa kini. Dalam kehidupan sehari-hari, sudah jarang ditemukan keluarga Jawa yang menggunakan bahasa Jawa. 2) Keterbatasan perbendaharaan kosakata bahasa pada pemutur bahasa Jawa masa kini. Berbagai faktor yang turut mempengaruhinya yaitu keberadaan bahasa Jawa di tengah masyarakat diaglosik, pemerolehan bahasa Jawa terbatas pada pelajaran bahasa Jawa di sekolah dan sedikit dari pengasuhan orang tua. Penyisipan bahasa Indonesia dalam pelajaran bahasa Jawa guna menciptakan pembelajaran yang komunikatif. 3) Kurangnya pemahaman dalam pengucapan kosakata bahasa Jawa terkait dengan fonem-fonem khusus, yaitu /d/ dengan /dh/, /t/ dengan /th/, /a/ dengan /o/, /u/ dengan /U/, /i/ dengan /I/. Akibat dari kurangnya asupan kosakata bahasa Jawa.
6
4) Berbagai usaha untuk menggalakkan bahasa Jawa tidak berbanding lurus dengan kondisi di lapangan. 5) Android populer di pangsa pasar smartphone sedangkan Indonesia masuk ke dalam lima besar pengguna android. Salah satu kelebihannya adalah sebuah sistem dengan kode terbuka bagi penggunanya atau disebut open source
system.
Sistem
tersebut
memudahkan
para
pengembang
mengembangkan berbagai aplikasi.
1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan penelitian difokuskan pada terbatasnya perbendaharaan kosakata bahasa Jawa penutur aslinya yang
dipengaruhi
berbagai
faktor.
Kesalahan
mengucapkan
kosakata
(pronounciation) terkait fonem-fonem tertentu juga disoroti dalam penelitian. Oleh karena itu, diperlukan sarana yang memuat kosakata bahasa Jawa, padanan kata dalam bahasa Indonesia serta dilengkapi dengan fitur suara pengucapan bahasa Jawa sesuai kaidah. Melalui media ini diharapkan membantu menambah kosakata bahasa Jawa sekaligus mengetahui pengucapannya yang benar.
1.4. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimana kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android?
7
2) Bagaimana prototipe model kamus praktis Jawa-Indonesia dan IndonesiaJawa berbasis audiolingual pada aplikasi android‟? 3) Bagaimana validasi prototipe model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android‟?
1.5. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian sebagai berikut. 1) Menjelaskan kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap kamus praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. 2) Mengembangkan model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. 3) Mendeskripsikan validasi prototipe model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. 1.6. Manfaat Penelitian Ditinjau dari kemanfaatannya, penelitian ini memiliki dua segi manfaat sekaligus, yaitu secara teoretis dan praktis. 1) Manfaat teoretis penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan khususnya perkembangan bahasa Jawa dalam bidang teknologi, sehingga paradigma kekunoan bahasa Jawa perlahan berubah. Penelitian ini juga sebagai langkah konservatif dalam melestarikan bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu masyarakat khususnya suku Jawa.
8
2) Manfaat praktis penelitian ini yaitu diharapkan dapat membantu beberapa pihak. Manfaat bagi penutur bahasa Jawa, dengan adanya kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang beroperasi pada android berbasis audiolingual
dapat
membantu
mengatasi
kesulitan
berkomunikasi
menggunakan bahasa Jawa. Manfaat bagi instansi pendidikan, dapat menjadi salah satu sumber belajar mandiri siswa dalam mempelajari kosakata-kosakata bahasa Jawa, sehingga memperkaya perbendaharaan kata dan memudahkan dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menjadi referensi untuk tindak lanjut mengenai pengaruh kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android terhadap minat belajar siswa atau sikap bahasa
suatu
masyarakat.
Diharapkan
juga
mengembangkan kamus elektronik di bidang lain.
menjadi
awal
untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1. Kajian Pustaka Penelitian ini merupakan gabungan antara ilmu bahasa Jawa dan perkembangan teknologi informasi guna mendapatkan inovasi berupa kamus elektronik berbasis android. Penelitian mengenai kamus berbasis elektronik dan smartphone menggunakan program-program komputer telah banyak dilakukan. Beberapa pustaka relevan akan digunakan sebagai bahan kajian, di antaranya adalah penelitian oleh Melhuish (2010), Afifah dkk. (2012), Priharyanto (2012), Gantulga dan Krejcar (2012), Nugroho (2013), Tiernan (2013), dan Domokos (2014). Melhuish (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Looking to The Future: M-Learning with The iPad” menjelaskan bahwa teknologi informasi dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Salah satunya adalah potensi pada teknologi informasi terutama mobile device. Selain alat komunikasi, mobile device dapat menunjang pembelajaran dengan M-Learning yang dikembangkan oleh Melhuish. Keunggulan M-Learning yaitu mudah dan efektif dalam mengaksesnya. Pengoperasiannya dapat diakses tanpa menggunakan data karena M-learning bekerja secara offline. Penelitian Melhuish (2010) memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya terletak pada objek penelitian, yaitu pemanfaatan teknologi informasi sebagai penunjang pendidikan. Hal lain yang memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian R&D 9
10
sebagai desain penelitian untuk mengembangkan sebuah produk. Perbedaan penelitian ini ditinjau dari tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kamus umum Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa pada android, sedangkan Melhuish (2010) mengembangkan mobile learning yang berjalan pada iPad. Afifah dkk. (2012) melakukan penelitian berjudul “Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Menggunakan Markov Model”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya mengenai
pembuatan
kamus
bahasa
Jawa-Indonesia
menggunakan
metode
interpolation search. Metode tersebut dinilai kurang efektif karena waktu yang dibutuhkan untuk mencari kata pada database relatif lama. Oleh karena itu, dikembangkan kamus elektonik menggunakan metode markov model. Pada penelitian Afifah dkk. (2012) dikembangkan kamus elektronik yang dijalankan pada smartphone. Kamus elektronik tersebut mampu menerjemahkan kalimat bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Alasan Afifah dkk. (2012) mengembangkan kamus elektronik penerjemah bahasa Indonesia-Jawa adalah kondisi bahasa Jawa. Bahasa Jawa sudah jarang ditemukan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak penutur bahasa Jawa yang kesulitan dalam menggunakan bahasa Jawa. Afifah dkk. (2012) berharap dengan kamus elektronik ini dapat membantu penutur bahasa Jawa belajar bahasa Jawa. Penelitian Afifah dkk. (2012) memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Keterkaitan tersebut terletak pada metode dan hasil akhir penelitian. Metode
11
penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian R&D. Sebuah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk. Pada hasil akhir penelitian terdapat persamaan yaitu aplikasi kamus yang berjalan pada smartphone. Kamus yang dikembangkan memuat kosakata bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, hal tersebut selaras dengan penelitian ini. Hasil akhir penelitian Afifah dkk. (2012) dan penelitian ini memiliki persamaan, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang mendasar pada penelitian ini dan penelitian Afifah dkk. (2012). Perbedaan tersebut terletak pada software yang digunakan dan konsep kamus yang ditawarkan. Penelitian Afifah dkk. (2012) menggunakan visual basic dalam merancang kamusnya, sedangkan penelitian ini menggunakan software eclipse. Hal ini disebabkan eclipse lebih efektif dalam perancangan kamus berbasis android. Perbedaan lain antara penelitian Afifah dkk. (2012) dan penelitian ini terletak pada tujuan penelitian. Tujuan pada penelitian Afifah dkk. (2012) adalah mengembangkan kamus penerjemah kalimat bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan kamus berbasis android dan lema pada database dibatasi pada kosakata sehari-hari serta penambahan audio pengucapan lema dalam bahasa Jawa. Kelemahan kamus penerjemah kalimat yaitu banyak hasil terjemahan yang tidak sesuai dengan struktur gramatikal. Bahasa Jawa memiliki struktur yang sedikit berbeda. Kelemahan lain yaitu banyak kosakata bahasa Jawa yang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan
12
kelemahan tersebut, penelitian ini fokus pada penerjemah kata dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Penelitian mengenai kamus elektronik pada android juga dilakukan Priharyanto (2012) yaitu “Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia-Jawa-Krama-Berbasis Android.”. Menurutnya bahasa Jawa khususnya bahasa Jawa ragam krama jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda kesulitan menggunakan bahasa Jawa karena tidak terbiasa. Keprihatinan Priharyanto terhadap bahasa Jawa melatarbelakangi pembuatan aplikasi penerjemah bahasa Indonesia-Jawa-Krama yang beroperasi pada android. Harapannya dapat turut serta melestarikan bahasa Jawa sebagai bahasa yang santun. Penerjemah
bahasa
Indonesia-Jawa-Krama
dirancang
menggunakan
software IDE eclipse. Kelebihan eclipse adalah mempunyai sifat multiplatform, multi language, multi role. Di sisi lain, kode editor pada eclipse bersifat terbuka, sehingga memudahkan pengembang untuk bermain kode Java. Kelebihan penggunaan IDE dalam mengembangkan aplikasi dibandingkan dengan visual basic merupakan alasan Priharyanto (2012) memilih eclipse untuk mengembangkan aplikasinya. Penelitian Priharyanto (2012) dan penelitian ini memiliki beberapa keterkaitan. Keterkaitan antara penelitian Priharyanto (2012) dan penelitian ini ditinjau dari tujuan penelitiannya, yaitu mengembangkan sebuah aplikasi yang bergerak pada sistem operasi android. Apabila meninjau objek penelitiannya, terdapat persamaan yaitu mengangkat bahasa Jawa sebagai kajian.
13
Penelitian yang dilakukan Priharyanto (2012) dengan penelitian ini juga ditemukan perbedaan. Perbedaan tersebut ditinjau dari tujuan akhir penelitian. Priharyanto (2012) bertujuan untuk mengembangkan sebuah penerjemah bahasa Jawa pada android, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi kamus. Hal-hal lain yang menjadi perbedaan adalah bahasa sasaran pada kedua penelitian. Priharyanto (2012) menerjemahkan bahasa Jawa-Indonesia-krama, sedangkan penelitian ini menghasilkan aplikasi kamus yang menerjemahkan kata Jawa ke Indonesia dan sebaliknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Priharyanto (2012), terdapat saran agar menambahkan ejaan suara dalam bahasa Jawa pada aplikasinya. Hal tersebut dimaksudkan agar pengguna lebih memahami arti dan pengucapannya. Penelitian Priharyanto (2012) disarankan untuk menggunakan metode update secara langsung, dimana pengguna dapat menambahkan atau mengurangi database pada aplikasi tanpa harus mengunduh keseluruhan aplikasi. Penelitian ini mengambil beberapa konsep untuk dijadikan acuan dan penunjang, yaitu penggunaan software eclipse sebagai IDE mengembangkan aplikasi, serta melengkapi penelitian Priharyanto (2012) dengan menambahkan fitur audio pada aplikasi ini. Senada dengan Priharyanto (2012), Gantulga dan Krejcar (2012) juga mengembangkan aplikasi yang bekerja pada android. Pada penelitiannya, diungkapkan bahwa aplikasi kamus kebahasaan pada mobile device sudah banyak dikembangkan. Menurutnya, sebagian aplikasi kamus yang dikembangkan untuk smartphone bersifat offline atau tidak memerlukan koneksi internet. Aplikasi kamus
14
dengan sistem offline memiliki kelemahan yaitu kapasitas database terbatas. Ukuran aplikasi kamus akan sangat besar apabila jumlah lema dalam database banyak. Berdasarkan hal tersebut, Gantulga dan Kerjcar (2012) mengembangkan aplikasi kamus kebahasaan yang bekerja offline dengan penyimpanan data yang besar. Penelitian Gantulga dan Kerjcar (2012) memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah hasil penelitian berupa aplikasi yang bekerja secara offline dan berjalan pada perangkat bergerak. Penelitian Gantulga dan Krejcar (2012) dan penelitian ini menggunakan desain penelitian yang sama, yaitu desain penelitian R&D. Salah satu perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Gantulga dan Kerjcar (2012) adalah bahasa sumber dan bahasa sasarannya. Dalam penelitian ini bahasa sumbernya bahasa Jawa dan bahasa sasarannya yaitu bahasa Indonesia, sedangkan Gantulga dan Krecjar (2012) mengembangkan kamus bahasa Inggris, namun Gantulga dan Krejcar (2012) menekankan pada pengembangan sistem kamus. Perbedaan lain yaitu fitur suara sebagai audiolingual tidak dikembangkan pada penelitian yang dilakukan Gantulga dan Krejcar (2012). Penelitian pengembangan kamus pada smartphone juga dilakukan oleh Nugroho dkk. (2013) yang mengemukakan bahwa tingginya laju modernisasi dan akulturasi memiliki pengaruh besar terhadap bahasa Jawa. Pemakai bahasa Jawa mulai tidak menggunakan bahasa Jawa ragam krama kaitannya dengan unggahungguh. Nugroho dkk. (2013) menambahkan bahwa generasi muda merupakan kelompok populis yang sedang mengalami transisi identitas. Oleh karena itu, generasi muda identik dengan hal-hal baru seperti gadget atau hal mewah, canggih, dan baru
15
lainnya. Salah satunya adalah mobile device. Berdasarkan hal tersebut, Nugroho dkk. (2013) mengembangkan aplikasi kamus berbahasa Jawa yang dapat dipakai sebagai pemandu bagi penutur bahasa Jawa dalam berunggah-ungguh. Aplikasi kamus yang dikembangkan dalam penelitian Nugroho dkk. (2013) dapat dijalankan pada beberapa mobile device atau perangkat bergerak seperti blackberry, iPhone, android dan Symbian. Penelitian Nugroho dkk. (2013) dan penelitian ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nugroho dkk.(2013) terletak pada objek kajian. Objek kajian yang digunakan dalam penelitian adalah bahasa Jawa. Persamaan lain yaitu pada desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dan Nugroho dkk. (2013) adalah desain penelitian R&D, adalah desain penelitian yang khusus untuk ranah penelitian dan pengembangan produk. Hal-hal yang menjadi perbedaan antara penelitian Nugroho dkk. (2013) dan penelitian ini adalah tujuan penelitiannya. Nugroho dkk. (2013) mengembangkan aplikasi kamus pemandu yang dijalankan pada beberapa perangkat bergerak, sedangkan penelitian ini dikhususkan mengembangkan kamus yang hanya berjalan pada sistem android. Selain pada hasil akhir, perbedaan juga terletak pada fitur yang ditawarkan pada produk. Fitur yang ditawarkan Nugroho dkk. (2013) adalah aplikasi pemandu berbahasa Jawa yang disertai contoh penggunaannya dalam bentuk kalimat, sedangkan penelitian ini tidak mencantumkan contoh penggunannya melainkan memberikan informasi kata tersebut dalam ragam bahasa Jawa yaitu ngoko dan krama. Hal pokok selain kosakata dua bahasa, yaitu fitur audio pengucapan bahasa
16
Jawa yang memungkinkan pengguna belajar bahasa Jawa sekaligus pengucapannya yang benar. Tiernan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul „A Study of The Use Twitter by Student for Lecture Engagement and Discussion‟ mengemukakan bahwa siswa kesulitan menerima dan memahami materi perkuliahan. Berdasarkan alasan tersebut, dilakukan sebuah studi dengan memanfaatkan media sosial twitter sebagai media dalam perkuliahan. Didasari oleh kepopuleran media sosial twitter di kalangan siswa, studi tersebut dilakukan. Responden penelitian ini adalah siswa dari School of Education Studies at Dublin City University (DCU), hasilnya responden lebih tertarik dengan perkuliahan yang memanfaatkan media sosial twitter. Penelitian Tiernian (2013) dan penelitian ini memiliki keterkaitan. Hal tersebut terletak pada bidang kajiannya, yaitu memanfaatkan teknologi informasi dalam pendidikan. Perbedaan yang signifikan juga ditunjukkan antara penelitian Tiernian (2013) dan penelitian ini, yaitu desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian eksperimental digunakan dalam penelitian Tiernian (2013) dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian R&D. Tujuan penelitian Tiernian (2013) adalah mengukur keefektifan media sosial twitter sebagai media pembelajaran. Kedudukan penelitian Tiernian (2013) terhadap penelitian ini adalah sebagai pijakan dan penguat dalam mengembangkan kamus. Pengaruh teknologi informasi terhadap pendidikan sangat kuat dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini mengembangkan kamus bahasa Jawa yang berjalan pada sistem operasi
17
android. Meninjau hasil penelitian ini, maka Tiernian (2013) memberikan informasi melalui hasil penelitiannya, bahwa media sosial dan teknologi informasi lebih dekat dengan siswa serta memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat belajar siswa. Penelitian serumpun lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Domokos et al. (2014) dengan judul “Romanian Phonetic Transcription Dictionary for Speeding Up Language Technology Development”. Dalam penelitian Domokos, et al.,(2014) menyebutkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Pengembangan Teknologi masih sangat kurang. Berdasarkan observasi, siswa kesulitan menghafal kode-kode bahasa pengembangan. Pengembangan aplikasi pada android dilakukan oleh Domokos et al. (2014) untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh siswa tersebut. Aplikasi ini berupa kamus transkripsi fonetik Romania, dilengkapi dengan video tutorial yang dikompres ke dalam format mp3. Kamus ini juga menyediakan gambar-gambar sebagai penunjang pemahaman pada siswa. Setelah dilakukan pengujian terhadap kamus, diperoleh hasil yang memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Persamaan dan perbedaan ditemukan pada penelitian Domokos et al. (2014) dengan penelitian ini. Penelitian Domokos et al. (2014) dan penelitian ini mengembangkan aplikasi yang sama yaitu aplikasi yang berjalan pada sistem android. Perbedaannya terletak pada objek penelitian. Domokos et al. (2014) mengembangkan kamus transkripsi fonetik Romania, sedangkan penelitian ini mengembangkan kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang berbasis audiolingual.
18
Hal-hal yang membedakan antara kamus transkripsi hasil penelitian Domokos et al. (2014) dan penelitian ini adalah desain kamusnya. Pada penelitian Domokos et al. (2014), kamus tidak sebatas pada transkripsi kode Romania, melainkan dilengkapi video serta gambar yang memudahkan pengguna dalam memahami kode-kode bahasa pengembangan. Berbeda halnya dengan penelitian Domokos et al. (2014), desain kamus penelitian ini menekankan pada kosakata dengan menyediakan jumlah kata-kata bahasa Jawa disertai audio pengucapan lema bahasa Jawa. Selaras dengan penelitian ini yaitu memperkaya kosakata bahasa Jawa dan memberikan contoh yang benar pada pengucapannya. Levy dan Steel (2015) melakukan penelitian mengenai fungsi dan kegunaan dari kamus elektronik. Penelitiannya yang berjudul „Language Learner Perspective on The Functionality and Us of Electronic Language Dictionaries‟ mengukur kegunaan kamus elektronik pada siswa kursus sepuluh bahasa di Universitas Australia. Pada penelitiannya ditunjukkan bahwa 80 persen dari 613 responden menggunakan kamus elektronik sebagai sumber referensi dan menemukan terjemahan kata yang tidak dipahami. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mobile device memiliki potensi yang sangat tinggi dalam menunjang pendidikan. Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka penelitian mengenai kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android belum pernah dilakukan. Penambahan fitur suara dalam lema bahasa Jawa memiliki manfaat untuk penggunanya. Penelitian ini melengkapi penelitian Priharyanto (2012) yaitu dengan menambahkan fitur suara ke dalam aplikasi kamus.
19
2.2. Landasan Teoretis Pada landasan teoretis dipaparkan beberapa teori yang digunakan sebagai pedoman dan penunjang dalam penelitian. Teori-teori tersebut antara lain teori tentang leksikografi, android, dan eclipse. 2.2.1. Hakikat Kamus Secara etimologi, kata „kamus‟ berasal dari bahasa Arab, yaitu qamus (bentuk jamaknya qawamus). Kata qamus diserap dari bahasa Yunani Kuno yaitu okeanos yang berarti “lautan atau wadah pengetahuan”. Makna dasar okeanos yaitu wadah pengetahuan, khususnya bahasa yang tidak terhingga dalam dan luasnya, seluas dan sedalam lautan (Chaer, 2007:179). Chaer (2007:180) mengemukakan pendapat mengenai pengertian kamus sebagai alat penunjang berisi kata-kata yang disusun secara alfabetis dan disertai makna, penggunaan, dan cara mengejanya. Selaras dengan pendapat Chaer, Kridalaksana (2001:165) berpendapat bahwa kamus merupakan alat penunjang yang di dalamnya berisi daftar kata atau gabungan kata dengan keterangan mengenai berbagai segi maknanya dan penggunannya dalam bahasa serta kata-kata yang dimuat diurutkan sesuai alfabetis. Tarigan (1989:229) mengemukakan pendapatnya bahwa kamus tidak hanya sekadar pencatat makna kata dalam sebuah bahasa. Kamus merupakan tempat penyimpanan pengalaman-pengalaman manusia yang diberi nama. Tarigan juga menambahkan bahwa kamus tidak sekadar memberikan informasi mengenai daftar kata dan maknanya, melainkan memuat juga mengenai derivasi kata, ejaan, dan
20
pengucapannya. Pendapat Tarigan dikuatkan oleh Barnhart (dalam Tarigan, 1989: 229) yang menyatakan bahwa kamus adalah jenis buku berisi pilihan kata-kata suatu bahasa atau kelas kata khusus dan biasanya daftar kata disusun secara alfabetis dan lengkap dengan penjelasan-penjelasan mengenai maknanya serta informasi lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kamus merupakan sebuah acuan berisi kata, istilah atau kelas kata khusus yang disusun secara alfabetis dan disertai makna kata atau istilah dalam bahasa tersebut atau bahasa lain serta diikuti dengan pemakaiannya.
2.2.1.1. Fungsi Kamus Pada umumnya kamus memiliki fungsi untuk pencarian makna dan pemakaian kata. Chaer (2007:184-190) memaparkan fungsi kamus ke dalam tujuh fungsi praktis di antaranya (1) sarana pencarian makna sebuah kata (2) sarana petunjuk pelafalan kata menggunakan ejaan fonetis (3) petunjuk pengejaan kata yang benar (4) petunjuk penyukuan atau pemenggalan sebuah kata (5) sarana untuk menunjukkan kata baku pada suatu bahasa (6) sebagai sumber informasi kata tersebut baik asal-usul kata, kategori gramatikal kata, maupun penggunaan kata (7) sumber istilah. Berdasarkan fungsi kamus tersebut, dapat disimpulkan mengenai fungsi kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang dikembangkan adalah sebagai sarana untuk mengetahui makna kata bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia serta sebaliknya. Di samping fungsi tersebut, kamus praktis Jawa-Indonesia dan
21
Indonesia-Jawa ini juga berfungsi sebagai sarana belajar ejaan bahasa Jawa yang baik melalui fitur audiolingual.
2.2.1.2. Jenis Kamus Chaer (2007:196-202) membagi jenis kamus ke dalam tiga sub pokok, di antaranya berdasarkan kategori ukuran, isi, dan bahasa sasarannya. Setiap kategori kamus memiliki spesifikasi masing-masing. Ditinjau dari kategori ukuran, kamus dibagi menjadi dua yaitu kamus besar dan kamus terbatas. Pembagian kamus ini didasarkan oleh tebal tipisnya sebuah kamus kaitannya dengan sedikit banyaknya lema yang disajikan serta informasi yang diberikan. Ditinjau dari kategori isinya, kamus dibedakan menjadi dua jenis yaitu kamus umum dan khusus. Pembagian kamus ini didasarkan dari pilihan lema-lema yang disajikan dalam kamus. Kamus umum menitikberatkan pada lema-lema umum yang digunakan suatu bahasa, sedangkan lema-lema khusus dimuat dalam kamus khusus. Ditinjau dari kategori bahasa sasarannya kamus dibedakan menjadi tiga jenis yaitu kamus ekabahasa, kamus dwibahasa, dan kamus aneka bahasa. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut. 1) Kamus Ekabahasa Kamus ekabahasa atau kamus monolingual merupakan kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa sasarannya. Dapat dijelaskan bahwa kata-kata yang dimuat di dalam kamus ini dijelaskan dengan bahasa yang sama.
22
Kamus ini menggunakan satu bahasa, sehingga kamus ini ditujukan kepada penutur asli bahasa tersebut untuk meluaskan pengetahuannya atau mereka bukan penutur asli bahasa tersebut namun ingin mempelajarinya. Contoh kamus ini adalah Bausastra Jawa yang memuat lema hanya dari satu bahasa Jawa yaitu bahasa Jawa. 2) Kamus Dwibahasa Kamus dwibahasa atau kamus bilingual merupakan kamus yang bahasa sumbernya tidak sama dengan bahasa sasarannya. Kamus ini disusun tidak dalam satu bahasa, artinya kata-kata dari bahasa yang dikamuskan dijelaskan dengan kata-kata bukan dari bahasa tersebut, melainkan dijelaskan dengan bahasa lain. Kamus dwibahasa ini digunakan untuk berbagai kebutuhan praktis. Salah satunya adalah pembaca dapat mengartikan kata dari bahasa satu ke bahasa lainnya. Contoh dari kamus ini adalah Kamus Bahasa Jawa-Indonesia karangan Prabawa yang menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dalam wilayah kajiannya. 3) Kamus Aneka bahasa Kamus aneka bahasa merupakan kamus yang lema-lema bahasa sumbernya dijelaskan dengan padanannya dalam tiga bahasa atau lebih. Pada umumnya bahasa sumber hanya dijelaskan dengan padanan kata dari bahasa sasaran. Contohnya adalah Kamus Indonesia-Inggris-Arab karangan Abdullan bin Nuh dan Omar Bakry.
23
Adapun
kamus
praktis
Jawa-Indonesia
dan
Indonesia-Jawa
yang
dikembangkan dalam penelitian ini termasuk pada kamus praktis dan kamus dwibahasa. Hal ini didasarkan pada dua hal yaitu lema-lema dalam kamus ini dan bahasa sasarannya. Kamus yang dikembangkan dalam penelitian ini memuat kosakata bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan bahasa sasaran yang berbeda dengan bahasa sumbernya.
2.2.1.3. Cara Penyusunan Kamus Proses penyusunan kamus dibutuhkan ketelatenan dan keuletan dalam menyusun lema-lemanya. Hal tersebut sependapat dengan Chaer (2007:211) menyatakan bahwa disamping harus memiliki kemampuan yang memadai pada semua bidang linguistik, juga harus memiliki ketekunan dan kesungguhan yang tinggi. Chaer (2007:213-220) memaparkan prinsip-prinsip menyusun kamus dalam enam pokok dasar. Penjelasan prinsip penyusunan kamus dijabarkan sebagai berikut. 1) Perancangan Tujuan Kamus Kamus disusun berdasarkan sebuah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan kamus tersebut menyangkut sasaran dan ruang lingkupnya. Banyaknya lema dipengaruhi oleh sasaran kamus, sedangkan besarnya cakupan lema dipengaruhi oleh ruang lingkup kamus tersebut.
24
2) Pembinaan Korpus Data Korpus data merupakan sumber yang akan digunakan untuk mengumpulkan data berisi kata-kata dalam kamus, korpus data menyangkut masalah substansi bahasa sumber, bahasa sasaran, dan ruang lingkup kamus yang akan dibuat. 3) Pengumpulan Data Pengumpulan data bergantung pada jenis kamus berdasarkan sasarannya. Pengumpulan data pada kamus dwibahasa dilakukan dengan pengumpulan kata dasar, kata berimbuhan, kata berulang, kata gabung, bentuk-bentuk idiomatik, ungkapan, dan peribahasa. Data-data yang diperoleh disusun secara alfabetis. 4) Susunan Lema dan Sublema Data yang dikumpulkan dari korpus merupakan lema dan sublema dalam kamus yang akan disusun. Prinsip utama susunan lema dan sublema adalah mudah diikuti, sehingga lema dan sublema disusun secara alfabetis. 5) Pemberian Makna Tujuan utama kamus adalah menemukan makna sebuah kata dalam bahasa itu atau bahasa lain. Makna kata diberikan secara dalam dan luas, kemungkinan makna juga disertakan. 6) Pemberian Label-Label Informasi Label-label informasi merupakan sebagian dari makna kata. Setiap lema perlu diberi keterangan dalam singkatan mengenai kelas kata, asal-usul kata, bidang pemakaian, kata-kata arkais.
25
2.2.2. Android Android Inc. ditemukan oleh Silicon Valley, California, pada Oktober 2003 bersama penemuannya tentang sistem operasi pada mobile yeng mampu mengetahui lokasi pengguna dan fitur-fitur lainnya. Pada tahun 2005, android menjadi salah satu cabang Google Inc. Tujuan utama google adalah menyediakan sistem operasi terbuka dengan maksimal yang didukung Google Technologies. Pada November 2007, OHA (Open Handset Alliance) mengumumkan platform android, yaitu sistem yang mendukung tujuan Google Inc. untuk pengguna dan pengembang aplikasi mobile. Kemudian Google dan OHA bekerja sama untuk mengembangkan platform android (Cinar, 2011: 1-2) Menurut Priharyanto (2012:5), android adalah perangkat lunak untuk mobile device yang terdiri sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci. Gargenta (2011:1) juga menjelaskan bahwa sistem operasi pada android bersifat open source yang komprehensif dimana sistem ini tersusun dari sekumpulan software. Bardasarkan definisi di atas, dapat ditarik simpulan bahwa android merupakan sebuah sistem operasi yang bekerja pada perangkat bergerak dengan sistem operasi terbuka dan komprehensif. Open source platform atau sistem operasi terbuka merupakan sistem yang memungkinkan pengguna dapat mengembangkan aplikasi sendiri. Kode pada sistem ini didesain terbuka, artinya siapa saja dapat melihat kode program dan memperbaikinya (Gargenta, 2011:2). Supardi (dalam Pradana, 2013:3) menyebutkan bahwa sistem aplikasi android dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java.
26
Proses pengembangan aplikasi android membutuhkan kode Java yang dikompilasi dengan file resources. Aplikasi atau program dikemas menggunakan tools “apt tools” sehingga dihasilkan file ekstensi berformat .apk. Ditambahkan Hadi (2015:13) bahwa beberapa perangkat lunak baik online maupun offline dapat digunakan media dalam membuat aplikasi pada android. Perangkat lunak yang dapat digunakan yaitu Eclipse, App Inventor, Appsgeyser, Adobe Dreamweaver CS6, dll. 2.2.2.1. Kelebihan Android Menurut Cinar (2011:2) sistem operasi yang lengkap, terbuka dan tidak berbayar adalah android. Android memiliki berbagai kelebihan bagi pengguna, pengembang, dan vendornya. Hal ini disebabkan beberapa faktor di antaranya dari kelengkapan, terbuka, dan tidak berbayar. Adapun penjabarannya sebagai berikut. 1) Lengkap Android memiliki sistem yang kuat, mudah diupgrade, sistem operasi dengan kerangka yang komprehensif, dan interface yang tergambar baik. Android juga memberikan izin kepada para pengembang aplikasi untuk mengembangkan dan menggabungkan keseluruhan aplikasinya ke dalam platform serta sertifikat program atau hak cipta. 2) Terbuka Segala sistem operasi android telah dikembangkan dan disediakan di bawah perijinan Apache Terms. Android tidak membedakan antara aplikasi resmi dan aplikasi pihak ketiga.
27
3) Tidak Berbayar Android tidak menggunakan perijinan, biaya, keanggotaan atau biaya sertifikat untuk mengembangkan aplikasi pada platform. Kode pada platform android dan pengembangan kotak software disediakan dengan tidak berbayar bagi para pengembang. Gargenta (2011:1-2) menambahkan kelebihan android, yaitu memberikan manfaat bagi pengembang, pengguna, dan pabrik atau pengusaha. 1) Bagi pengembang, android menyediakan semua alat-alat dan media untuk memrogram aplikasi mobile dengan cepat dan mudah. SDK menyediakan semua yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi. 2) Bagi pengguna, android hanya bekerja dengan baik saat out of the box. Tambahannya pengguna dapat mengubah ponselnya secara berpengalaman sesuai kreatifitasnya 3) Bagi pengusaha, android merupakan solusi yang lengkap untuk mengembangkan usaha bidang pada mobile device. Dibandingkan beberapa jenis lainnya, android menyediakan semuanya untuk memudahkan usaha.
Android memiliki kelebihan selain dari yang disebutkan oleh kedua ahli di atas. Joseph (2011) dalam sebuah jurnal internasionalnya menyatakan bahwa,
The present trend leads Android and iOS operating systems market. Android is a freeware operating system from internet gaint Google. Its base version it self provides many of the features, which gives lot of popularity. (Joseph, 2011:19).
28
Berdasarkan jurnal di atas, dapat dijelaskan bahwa android berada di nomor satu pada market smartphone di antara sistem operasi lain. Berbagai fitur yang disediakan oleh android menjadi daya tarik sendiri baik vendor, pengembang, dan konsumen. Fitur yang ditawarkan membuat android semakin populer. Berbagai kelebihan android mendasari penelitian ini untuk mengembangkan kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual. Pertama, android mudah dalam proses pengembangannya dengan fitur open source system. Kedua, android populer di masyarakat, baik menengah ke bawah maupun ke atas. 2.2.2.2. Fitur Android Menurut Gargenta (2011:4) android berkembang setiap waktu. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa nomer versi android. Visualisasi versi android berbentuk angka, sehingga menyulitkan dalam mengingat. Setiap nomor platform diberikan nama khusus guna memudahkan pengguna mengingat. Versi android dijabarkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel Versi Android Platform Version Beta Android 1.0 Android 1.1 Android 1.5 Android 1.6 Android 2.0 Android 2.0.1 Android 2.1
API Level
Codename
1 2 3 4 5 6 7
Cupcake Donut Eclair Eclair Eclair
29
Android 2.2 Android 2.3. Android 2.3.3 Android 3.0 Android 4.0 Android 4.1 Android 4.2
8 9 10 11 12 13 14
Froyo (Frozen Yogurt) Gingerbread Gingerbread Honeycomb Ice cream Sandwich Kitkat Jellybean
2.2.3. Eclipse Gargenta (2011:17) merekomendasikan IDE Eclipse dalam proses pengembangan aplikasi berbasis android. Eclipse merupakan salah satu koleksi sistem operasi terbuka (open source) dari alat pemrograman yang awalnya diciptakan IBM untuk Java kemudian banyak pengembang yang menggunakan eclipse sebagai IDE untuk mengembangkan aplikasi android. Sejalan dengan pendapat Gargenta, Cinar (2011:45) menambahkan bahwa eclipse merupakan salah satu IDE (Integrated Development Environment) yang digunakan dalam pengembangan aplikasi android. Priharyanto (2012:6) melengkapi pendapat di atas, eclipse merupakan IDE untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan pada semua platform (platform independent). Sifat eclipse di antaranya multi platform, multi language, multi role. Adapun penjabaran karakteristik eclipse sebagai berikut. 1) Multi Platform Artinya hasil sistem operasi eclipse dapat dijalankan pada Microsoft Wndows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
30
2) Multi Language Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, namun eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis pemrograman lainnya. Karakteristik ini sangat membantu bagi para pengembang khususnya pemula untuk mengembangkan aplikasi secara praktis. 3) Multi Role Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, eclipse juga digunakan untuk aktifitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, tes perangkat lunak, pengembangan web, dsb.
2.3. Kerangka Berfikir Penelitian ini berdasarkan potensi dan masalah yang berada di tengah masyarakat terkait dengan kelestarian bahasa Jawa sebagai bahasa ibu keluarga Jawa masa kini. Berdasarkan observasi awal, banyak masyarakat suku Jawa melakukan alih kode dan campur kode dalam tuturan sehari-hari. Penelitian pendahuluan juga memberikan informasi bahwa penutur asli tidak menggunakan bahasa Jawa, karena merasa kesulitan apabila berkomunikasi. Selain permasalahan terkait bahasa Jawa, didapat potensi dalam penelitian ini sebagai landasan. Android memiliki potensi dan peluang yang besar untuk membantu memecahkan masalah kelestarian bahasa Jawa di tengah masyarakat. Media pembantu dalam belajar bahasa Jawa sangat diperlukan untuk mengatasi masalah bahasa Jawa di masyarakat. Kamus praktis Jawa-Indonesia dan
31
Indonesia-Jawa merupakan sebuah aplikasi yang berjalan pada android dan berisi lema-lema bahasa Jawa sehari-hari yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta dilengkapi fitur suara. Keberadaan kamus praktis Jawa-Indonesia dan IndonesiaJawa berbasis audiolingual pada aplikasi android diharapkan dapat membantu masyarakat baik penutur asli bahasa Jawa atau penutur bahasa lain yang ingin belajar berbahasa Jawa. Kamus ini juga diharapkan dapat membantu penutur bahasa Jawa saat mengikuti pelajaran bahasa Jawa di sekolah. Hal tersebut disebabkan, kosakata bahasa Jawa dapat diperkaya menggunakan kamus ini. Kerangka berfikir tersebut dapat divisualisasikan pada bagan berikut.
32
Bagan 2.1. Bagan Kerangka Berfikir
Penguasaan kosa kata bahasa Jawa belum optimal
Kepopuleran android di tengah masyarakat
Analisis kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap kamus
Desain Produk
Uji Ahli / Validasi Desain
Revisi Desain
MODEL KAMUS PRAKTIS JAWA-INDONESIA DAN INDONESIAJAWA BERBASIS AUDIOLINGUAL PADA APLIKASI ANDROID 1. Memuat lema bahasa Jawa-Indonesia yang digunakan dalam seharihari 2. Dilengkapi dengan fitur suara untuk mengetahui pengucapan yang benar. 3. Berjalan pada aplikasi android sehingga mudah dibawa dan digunakan
Penutur asli mampu berbahasa Jawa dengan baik dan benar
Penutur asli bahasa Jawa mampu mengucapkan (pronounciation) bahasa Jawa sesuai kaidah
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab metode penelitian ini dipaparkan mengenai desain penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan perancangan produk. Adapun penjabarannya sebagai berikut.
3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menghasilkan produk berupa aplikasi kamus bahasa Jawa yang berjalan pada android. Berdasarkan tujuan penelitian, desain yang digunakan adalah desain penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2010:407) bahwa desain penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Desain penelitian ini telah banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik, namun juga digunakan dalam penelitian bidang ilmu sosiologi, psikologi, manajemen, dan pendidikan. Sugiyono (2010:408) membagi penelitian pengembangan atau R&D dalam sepuluh tahap sebagai berikut; (1) analisis potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6) uji coba produk (7) revisi produk (8) uji coba pemakaian (9) revisi produk (10) produksi masal. Adapun tujuan penelitian ini sekadar mengembangkan sebuah produk dan tidak diujikan secara langsung kepada masyarakat. Di samping itu, desain penelitian R&D bersifat
33
34
longitudinal (bertahap dan multi years), sehingga tahapan yang dilakukan hanya sampai pada uji ahli dan revisi produk. Berikut penjabaran lima langkah tersebut. 3.1.1. Analisis Potensi dan Masalah Menurut Sugiyono (2010:409), sebuah penelitian pengembangan dapat berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila dimanfaatkan akan bernilai tambah, sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut, tahap awal penelitian ini yaitu menemukan potensi dan masalah mengenai bahasa Jawa dengan melakukan survei serta wawancara. Pada tahap awal penelitian, ditemukan permasalahan. Permasalahan tersebut yaitu terbatasnya perbendaharaan kosakata bahasa Jawa pada penutur bahasa Jawa, sehingga terjadi peristiwa alih kode dan campur kode pada tuturan sehari-hari. Di samping ditemukan masalah, terdapat potensi yang mendukung penelitian. Potensi tersebut adalah kepopuleran android di tengah masyarakat. Android memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi sebuah program kamus sebagai alat bantu dan sumber belajar pada pembelajaran bahasa Jawa. 3.1.2. Analisis Kebutuhan Tahap penelitian selanjutnya adalah analisis kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap media atau alat bantu untuk meningkatkan perbendaharaan kosakata bahasa Jawa. Langkah yang dilakukan yaitu mengumpulkan data dan informasi pendukung untuk mengembangkan model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa,
35
sedangkan kegiatan mengumpulkan data dalam tahap ini menggunakan instrumen angket dan wawancara 3.1.3. Desain Produk Tahap penelitian berikutnya adalah desain produk. Pada proses desain produk, data dasar yang digunakan adalah informasi mengenai kebutuhan penutur bahasa Jawa. Selanjutnya produk akan dirancang sesuai dengan kebutuhan penutur bahasa Jawa selaku sasaran penelitian. Produk ini dikembangkan menggunakan program IDE eclipse pada sistem operasi
android
dan
komputer.
Langkah
awal
mendesain
produk
yaitu
mengumpulkan lema sehari-hari bahasa Jawa sebagai database kamus, selanjutnya merekam suara sesuai database. Langkah berikutnya, mendesain kamus dari use case diagram hingga tampilan kamus. 3.1.4. Validasi Desain Tahap validasi desain atau uji ahli artinya kegiatan penilaian prototipe oleh ahli. Tahap validasi desain dilakukan guna mengetahui kualitas dan kelayakan sebuah produk. Melalui tahap validasi desain akan diperoleh kritik dan saran untuk perbaikan produk, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Pada tahap ini, instrumen yang digunakan adalah angket validasi yang ditujukan kepada para ahli IT dan bahasa. 3.1.5. Revisi Desain Tahap revisi desain merupakan tahapan terakhir pada penelitian ini. Hasil penilaian baik kritik maupun saran dari ahli media dan bahasa adalah acuan dalam
36
proses perbaikan desain produk. Setelah dilakukan revisi desain atau prototipe, maka didapat produk akhir berupa model kamus praktis Jawa-Indonesia dan IndonesiaJawa berbasis audiolingual pada sistem operasi android. Lima tahapan penelitian ini digambarkan pada bagan berikut. Bagan 3.1. Bagan Desain Penelitian Analisis Potensi dan Masalah
Validasi Desain/Uji Ahli
Revisi Desain
Analisis Kebutuhan Penutur Bahasa Jawa
Desain Produk
Model Kamus Praktis JawaIndonesia dan IndonesiaJawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android
3.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini meliputi penutur bahasa Jawa dan dua pakar ahli. Mengingat penutur bahasa Jawa tersebar mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian kecil Jawa Barat, maka Kabupaten Ponorogo dijadikan populasi dalam penelitian ini. Kabupaten Ponorogo adalah wilayah terbarat Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik probability sampling atau random. Teknik tersebut digunakan mengingat banyaknya jumlah sampel dalam populasi. Dua pakar ahli meliputi satu ahli bahasa
37
dan pakar IT. Data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengembangkan kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android.
3.3. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk instrumen nontes yang berupa pedoman wawancara, angket kebutuhan, dan angket validasi desain atau uji ahli. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data serta informasi yang berperan penting dalam proses pengembangan produk. Adapun penjabaran instrumen penelitian untuk pengembangan model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android adalah sebagai berikut.
3.3.1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang mendukung penelitian ini. Beberapa aspek pada pedoman wawancara meliputi; bahasa yang digunakan berkomunikasi sehari-hari, gadget yang dimiliki, tingkat kebutuhan gadget dalam kehidupan sehari-hari, dan tanggapan mengenai bahasa Jawa dan berbahasa Jawa. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ASPEK WAWANCARA Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari
JUMLAH NOMOR PERTANYAAN PERTANYAAN 2
1 dan 2
38
Macam gadget yang dimiliki Tingkat kebutuhan gadget dalam kehidupan sehari-hari Pandangan terhadap bahasa Jawa Kesulitan berbahasa Jawa Minat terhadap kamus berbasis android Tingkat kebutuhan kamus
2
3 dan 4
1
5
2 1 1 1
6 dan 7 8 9 10
3.3.2. Angket Kebutuhan Menurut Arikunto (2006:151), angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai pribadinya atau perihal yang diketahuinya. Kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa sebagai media pembantu belajar bahasa Jawa diperoleh dari angket kebutuhan. Di samping angket kebutuhan, data-data yang terhimpun dari angket kebutuhan ini akan dijadikan bahan dalam mengembangkan model kamus. Berikut penjabaran kisi-kisi angket kebutuhan pada penelitian ini. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan ANGKET KEBUTUHAN Aspek
Indikator
Bahasa yang digunakan dalam sehari-hari Bahasa dalam Kategori lawan bicara saat berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa pada aktifitas sehari-hari Ragam bahasa Jawa yang digunakan Kesulitan berbahasa Jawa
Penilaian terhadap bahasa Jawa Kesulitan-kesulitan yang dialami
Jumlah Nomor Pertanyaan Pertanyaan 1
1
1
2
1
3
1 2
4 5 dan 6
39
saat menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi Tingkat kebutuhan Kebutuhan terhadap model kamus kamus praktis praktis Jawa-Indonesia dan Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa Indonesia-Jawa Isi Kosakata yang perlu ada pada model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Desain Gambar atau icon aplikasi kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Kebutuhan terhadap kamus Jenis huruf pada aplikasi kamus umum Jawa- Jenis desain pada aplikasi model kamus Jawa-Indonesia dan Indonesia, Indonesia-Jawa Indonesia-Jawa pada aplikasi Dominasi warna untuk aplikasi android kamus Sistem Aplikasi Ukuran aplikasi kamus praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa Megakhiri dengan tombol back pada smartphone atau link keluar
2
7 dan 8
1
9
1
10
1
11
1
12
1
13
1
14
1
15
3.3.3. Angket Validasi atau Uji Ahli Validasi desain dilakukan dengan cara memberikan angket penilaian kepada pakar media dan ahli bahasa Jawa. Angket ini akan mengupas segala sesuatu kaitannya dengan desain produk. Angket validasi ini memuat beberapa pertanyaan likert dan penilai cukup memberikan tanda check (√) pada pernyataan yang sesuai. Penilai dapat memberikan saran atau komentar membangun pada pertanyaan
40
pendukung meliputi; kelebihan aplikasi, kekurangan aplikasi, saran atau pendapat, dan kelayakan program. Berikut kisi-kisi angket validasi desain atau uji ahli penilaian kamus Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Validasi Desain/Uji Ahli Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android Aspek
Indikator
Kesesuaian komposisi warna Kesesuaian komposisi huruf atau Tampilan teks Kesesuaian desain Kemudahan penggunaan Penggunaan Kemudahan navigasi/berpindah Kemudahan perintah program Tidak sering terjadi error Kompatibilitas Kompatibel Keanekaragaman kosakata Kesesuaian kosakata dengan kamus cetak Materi Kesesuaian audio dengan kata Kejernihan audio
Jumlah Pertanyaan 1 1
Nomor Pertanyaan 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1
3 4 5 6 8 9 10 11
1 1
12 13
3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara, dan angket. Teknik angket meliputi; angket kebutuhan dan angket validasi desain atau uji ahli. Kedua teknik digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian pengembangan model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa. Berikut penjabaran teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini.
41
3.4.1. Wawancara Wawancara merupakan kegiatan tanya-jawab yang dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi dari sasaran penelitian. Pelaksanaan wawancara menggunakan model terpimpin, artinya pewawancara telah menguasai hal kaitannya dengan apa yang akan ditanyakan kepada narasumber. Wawancara dilakukan dengan mendatangi langsung responden. Berdasarkan pedoman wawancara diharapkan dapat menggali informasi dan data pendukung pengembangan. 3.4.2. Angket Kebutuhan Analisis kebutuhan dihimpun menggunakan angket kebutuhan. Hasil penelitian tahap ini berguna untuk mengembangkan program atau aplikasi kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. 3.4.3. Angket Validasi Desain atau Uji Ahli Angket validasi desain atau uji ahli diberikan kepada penilai prototipe atau draf desain produk yaitu pakar teknologi dan ahli bahasa. Angket ini diberikan kepada para pakar untuk menilai produk yang dihasilkan. Angket validasi desain ini memuat beberapa aspek mengenai program baik dari aspek isi kamus dan sistem aplikasi. Angket yang diberikan kepada pakar media dan bahasa ini akan muncul penilaian kelayakan dan saran yang dapat digunakan bahan untuk memperbaiki prototipe penelitian ini, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
42
3.5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data penelitian ini menggunakan dua teknik analisis, yaitu (1) teknik analisis data kebutuhan prototipe dan (2) teknik analisis data uji validasi ahli. Teknik analisis data penelitian dijabarkan sebagai berikut. 3.5.1. Teknik Analisis Data Kebutuhan Prototipe Teknik yang digunakan dalam menganalisis peta kebutuhan model kamus umum Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa adalah teknik deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif kualitatif yaitu teknik dengan mentransformasikan data mentah baik data hasil wawancara dan angket kebutuhan menjadi uraian kebutuhan. Selanjutnya dikembangkan menjadi desain awal model kamus umum Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. 3.5.2. Teknik Analisis Data Uji Validasi Teknik analisis validasi desain menggunakan teknik deskriptif persentase. Data yang diperoleh, diubah dalam bentuk persentase menggunakan rumus berikut.
P=
Keterangan: f
= frekuensi yang sedang dicari
N
= Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P
= angka persentase
43
Kriteria kelayakan produk 81,25% < skor < 100%
= sangat baik
62,50% < skor < 81,25%
= baik
43,75% < skor < 62,50%
= cukup baik
25% < skor < 43,75%
= kurang baik (Sudijono,2008:43)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas beberapa hal sesuai masalah penelitian meliputi; (1) hasil analisis kebutuhan penutur bahasa Jawa terhadap model kamus praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android(2) prototipe model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android mencakup materi, sistem operasional, serta desain, dan (3) validasi desain model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android.
4.1. Kebutuhan Penutur Bahasa Jawa Terhadap Model Kamus Praktis JawaIndonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Data kebutuhan terhadap kamus pada aplikasi android diperoleh dari wawancara dan angket kebutuhan. Data analisis kebutuhan dijabarkan dalam beberapa subbab, meliputi; (1) bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari penutur bahasa Jawa dan (2) kamus yang dibutuhkan oleh penutur bahasa Jawa. 4.1.1.
Bahasa Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari Bahasa Jawa masih lestari di lingkungan keluarga Jawa masa kini, namun
hal tersebut berlaku pada orang yang berusia paruh baya dan bukan pada generasi muda Jawa masa kini. Fakta tersebut didasari oleh hasil penelitian melalui wawancara dan angket kebutuhan. Wawancara dilakukan di beberapa lokasi penelitian. Lokasi
44
45
yang ditetapkan yaitu pasar, pembelajaran bahasa Jawa di kelas, pujasera, lingkungan rumah, dan tempat keramaian yang memungkinkan terjadi kontak verbal di dalamnya. Data yang ditunjukkan yaitu penutur bahasa Jawa menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan lawan bicara dan terkadang melakukan campur kode. Hal ini diperkuat dengan hasil angket kebutuhan yang menyatakan bahwa 66,7% dari dua puluh empat responden menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Data wawancara menunjukkan bahwa bahasa Jawa digunakan pada situasi dan lawan bicara tertentu. Pada pasar tradisional Sanggalangit Ponorogo, pembeli yang berusia tiga puluh tahun ke atas menggunakan bahasa Jawa saat transaksi, namun pembeli berusia 18-20 tahun cenderung melakukan campur kode bahkan sama sekali tidak menggunakan bahasa Jawa. Hal tersebut dipertegas data lain dari wawancara yang menyebutkan bahwa bahasa Jawa hanya sesekali digunakan dalam berkomunikasi. Hasil angket kebutuhan juga menguatkan fakta tersebut bahwa bahasa Jawa digunakan saat berkomunikasi dengan teman sebaya yang sudah akrab dan orang yang lebih tua. Selebihnya menggunakan bahasa Indonesia atau melakukan campur kode. Data yang ditunjukkan oleh angket kebutuhan yang disebar pada dua puluh empat responden dengan latar belakang yang beragam menyebutkan bahwa bahasa Jawa adalah hal yang sulit. Sebanyak 83,3% responden menyatakan kesulitan menggunakan bahasa Jawa. Sebagian besar alasannya adalah kesulitan menerapkan bahasa Jawa ragam krama yang baik serta ketidaktahuan mengenai kosakata-kosakata
46
bahasa Jawa sehingga bingung saat menggunakannya. Hasil wawancara menguatkan data tersebut bahwa masyarakat suku Jawa ragu dan takut salah untuk menerapkan undha usuk saat berkomunikasi. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang manganut adanya tingkat tutur atau undha usuk basa (Sukoyo, 2013:1). Komunikasi yang terjadi sering menggunakan bahasa Jawa dan harus memperhatikan dan membedakan keadaan lawan bicara atau yang topik pembicaraan berdasarkan usia maupun status sosialnya. Prinsip tersebut adalah prinsip yang dianut oleh Jawa yaitu ragam ngoko dan krama (Kodiran dalam Muji, 2011:2). Penggunaan ragam bahasa Jawa menjadi faktor utama masyarakat suku Jawa khususnya generasi penerus penuturnya kesulitan berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh. Hasil wawancara menyebutkan bahwa penutur bahasa Jawa lebih menggunakan bahasa Indonesia dibanding dengan bahasa Jawa. Alasannya adalah untuk menghindari kesalahan penggunaan ragam bahasa Jawa. Wawancara yang dilakukan menyebutkan bahwa penutur bahasa Jawa kesulitan mengikuti pembelajaran. Berdasarkan observasi pembelajaran bahasa Jawa di kelas, guru menyisipkan bahasa Indonesia agar siswanya lebih memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mulder (dalam Muji, 2011:2) yang menyebutkan bahwa bahasa itu memang merupakan bahasa rumah sebagian besar murid, tetapi sekarang sudah banyak diberikan pelajaran dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, siswa lebih memahami menggunakan bahasa nasional dibandingkan dengan bahasa Jawa.
47
Keluarga sebagai unit terkecil merupakan tempat asal tumbuh dan berkembangnya perilaku individu, yang salah satunya melalui frekuensi bertemu dan berkomunikasi, kualitas hubungan antar keluarga, juga keterlibatan di antara anggota keluarga dalam saling mempengaruhi (Liliweri dalam Muji,2011:3).
Sebagaimana pendapat Liliweri yang dikutip oleh Muji (2011:3) menunjukkan bahwa keluarga memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian anak. Rasa hormat kepada orang tua diajarkan dalam berbahasa Jawa yang mengenal undha usuk basa. Berdasarkan wawancara dengan orang tua menyebutkan bahasa Jawa sedikit perlahan tergeser dengan bahasa Indonesia. Lingkungan sekitar baik sekolah maupun masyarakat menganggap menggunakan bahasa Indonesia lebih praktis. Hal tersebut menyebabkan masyarakat Jawa sering kesulitan menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dan sebaliknya. Oleh karena itu, berkurangnya penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari mengakibatkan perbendaharaan kosakata bahasa Jawa semakin terbatas. 4.1.2. Kamus yang Dibutuhkan Penutur Bahasa Jawa Pada bagian ini dideskripsikan kamus berbasis android yang dibutuhkan penutur bahasa Jawa. Kamus praktis bahasa Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android merupakan kamus yang lebih efektif dan menarik dibandingkan kamus cetak. Data kebutuhan kamus diperoleh dari angket kebutuhan yang disebar pada dua puluh empat responden dengan berbagai macam latar belakang pendidikan dan usia. Beberapa hal tersebut meliputi; materi dan fitur, gambar, jenis huruf, desain, warna, ukuran aplikasi, dan teknik keluar aplikasi.
48
Berdasarkan data angket kebutuhan dapat ditarik simpulan bahwa penutur bahasa Jawa menginginkan kamus yang memuat kosakata sehari-hari. Kosakata yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, transaksi jual beli, anggota tubuh, aktifitas di rumah dan lingkungan. Pada kamus juga dibubuhkan informasi kata mengenai ragam bahasa Jawa. Desain kamus yang diinginkan yaitu kamus berdesain sederhana namun tetap menarik dengan paduan warna lembut. Font yang disukai untuk kamus ini adalah font „times new roman‟ dengan size 12 dengan alasan keterbacaan. Di samping desain dan jenis huruf, icon kamus juga dipertimbangkan. Berdasarkan angket kebutuhan, sebanyak 87,5% menginginkan gambar wayang atau yang berkaitan dengan Jawa digunakan sebagai icon aplikasi ini. Ditinjau dari sistem aplikasi, penutur bahasa Jawa berharap aplikasi kamus tidak memberatkan kinerja smartphone. Oleh karena itu, ukuran aplikasi yang dipilih pada rentang kurang dari sepuluh megabytes (10Mb). Adapun alasannya adalah kecepatan dalam pengoperasian dan aksesnya. Hal lain yang berkaitan dengan sistem aplikasi, penutur bahasa Jawa membutuhkan tombol atau link keluar untuk mengakhiri aplikasi. 4.2. Prototipe Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Pengembangan model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap
49
perancangan materi, perancangan sistem, dan perancangan desain. Tahap pengembangan model kamus dijabarkan sebagai berikut. 4.2.1. Perancangan Materi Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Berdasarkan data angket kebutuhan dan wawancara terhadap model kamus Jawa pada aplikasi android, kamus ini merupakan media yang tepat untuk memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Jawa sekaligus memberikan contoh pengucapan (pronounciation) sesuai kaidah bahasa Jawa. Kosakata yang dimuat yaitu kosakata-kosakata yang sering digunakan dalam sehari-hari. Walaupun demikian, produk ini masih berupa purwarupa (prototipe), yang artinya masih dapat diperbaiki dan disempurnakan. Langkah awal pengembangan model kamus berbasis android ini adalah merancangkan tujuan. Adapun tujuannya untuk memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Jawa dan memberikan contoh pengucapan kepada masyarakat umum khususnya penutur bahasa Jawa serta menyediakan media yang tepat untuk belajar bahasa Jawa bagi siapapun pengguna android. Oleh karena itu, kamus tidak dibuat khusus untuk kalangan tertentu. Lema-lema pada kamus disesuaikan dengan sasaran pengguna kamus. Kosakata sehari-hari dimuat dalam kamus ini. Langkah kedua yaitu melakukan pembinaan korpus. Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengumpulkan data berisi kata-kata dalam kamus utama (sumber). Pada langkah ini kualitas kamus utama sangat berpengaruh terhadap lema-
50
lema yang akan disajikan. Bausastra yang dikeluarkan Balai Bahasa D.I.Yogyakarta dan aplikasi KBBI online digunakan sebagai sumber kamus. Langkah ketiga yaitu tahap pengumpulan data. Setelah data yang telah dibina, selanjutnya adalah menyusun kata atau lema berdasarkan kata dasar, kata berimbuhan, kata berulang, frasa, dan bentuk-bentuk idiomatik. Guna memudahkan pencarian dan pendataan, maka data yang terkumpul disusun secara alfabetis. Langkah selanjutnya yaitu memberikan makna dalam bahasa sasaran. Bahasa sasarannya hanya bahasa Indonesia mengingat kamus ini adalah kamus dwibahasa. Pada kamus juga diberikan kemungkinan makna atau arti dari sebuah lema. Pemberian makna melalui beberapa proses revisi. Diharapkan makna kata yang ditampilkan benar dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pemberian label-label informasi adalah langkah terakhir dalam penyusunan kamus dari segi materi. Informasi yang disajikan dalam kamus yaitu informasi jenis kata termasuk ke dalam ragam ngoko atau krama. Pemberian label informasi mencakup pula pemberian audio pengucapan. Langkah yang dilakukan yaitu merekam suara menggunakan format .amr untuk menghindari ukuran aplikasi terlalu besar. 4.2.2. Perancangan Sistem Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android Sebuah aplikasi akan berjalan dengan baik jika dilakukan perancangan yang baik pula. Beberapa hal dibahas dalam bagian ini meliputi; use case diagram kamus
51
praktis , activity case diagram kamus, dan flowchart kamus Jawa-Indonesia. Use case diagram kamus dapat dilihat pada bagan berikut.
Input Kata Petunjuk
Tentang User
Keluar
Gambar 4.1. Use case diagram Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa pada aplikasi, pengguna dapat melakukan beberapa aktifitas mengenai kamus praktis JawaIndonesia dan Indonesia Jawa ini. Aktifitas tersebut yaitu menerjemahkan kata dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia atau sebaliknya, mengetahui petunjuk penggunaan kamus, informasi aplikasi, dan mengakhiri aplikasi. Apabila mengakses menu bausastra, maka aktifitas yang dapat dilakukan yaitu menerjemahkan kata baik dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Pada menu bausastra, pengguna juga dapat mengetahui pengucapannya melalui audio sebagai realisasi kamus berbasis audiolingual. Aktifitas pada menu bausastra dapat digambarkan pada activity diagram berikut.
52
INPUT KATA
AUTO COMPLETE TEXT
MENAMPILKAN DAFTAR KATA
DATA TIDAK TAMPIL
DATA TIDAK COCOK DENGAN DATABASE
Gambar 4.2. Activity Case Diagram
Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa kata yang dimasukkan ke kolom secara otomatis akan menampilkan daftar lema pada database. Hal ini menggunakan kemampuan auto complete text yang memungkinkan pengguna dapat mencari arti kata dengan waktu yang relatif singkat. Apabila kata yang diketikkan tidak terdapat di dalam database, maka program tidak menampilkan terjemahan kata. Pada menu ini, user dapat menerjemahkan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Secara keseluruhan, alur program kamus ini dapat dilihat pada flowchart berikut.
53
MENU UTAMA
START/MULAI
1 BAUSASTRA
TERIMA INPUT KATA DARI USER
AMBIL DATA DARI DATABASE
4 AUTO COMPLETE TEXT
PITUDUH
2
TAMPIL ARTI KATA DAN SUARA
BABAGAN
3
KELUAR
badhe medal? END
Gambar 4.3. Flowchart Kamus
Pada gambar di atas, terdapat empat menu utama yaitu bausastra (kamus), pituduh (petunjuk), dan babagan (tentang). Berdasarkan flowchart di atas, alur pertama merupakan alur untuk menerjemahkan, alur kedua merupakan alur petunjuk yang berisi petunjuk singkat penggunaan kamus, alur ketiga merupakan informasi mengenai aplikasi dan pengembang, serta alur keempat adalah alur mengakhiri aplikasi kamus. 4.2.3. Desain Aplikasi Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android Tahap ketiga mengembangkan kamus praktis berbasis android ini yaitu tahap merancang desain kamus berdasarkan analisis kebutuhan. Penjabaran desain kamus adalah sebagai berikut.
54
Pengembangan kamus menggunakan eclipse dan IDE. Kelebihan eclipse atau IDE yaitu kemudahan dalam mengakses kode atau open source system. Database yang digunakan adalah SQlite manajer. Tujuannya untuk memudahkan memanggil kata. Bahasa yang digunakan adalah bahasa pemograman Java. Kamus dapat dijalankan pada minimal android Sdk versi 8 atau versi 2.2. (froyo) dan memiliki ukuran 6,60 Mb. Tujuannya agar tidak memberatkan kinerja smartphone. Desain yang dirancang untuk kamus juga sederhana. Latar kamus dikomposisi oleh dua warna serta tidak banyak aksesoris yang dapat mengurangi estetika kamus. Kamus memiliki beberapa bagian meliputi; tampilan awal kamus, tampilan menu utama, bausastra, pituduh, babagan. Adapun penjelasan mengenai bagianbagian kamus sebagai berikut. 1)
Tampilan Awal Kamus Tampilan awal kamus merupakan splash screen berdurasi lima detik sebagai
sampul kamus. Tampilan ini berisi judul, pengembang, dan instansi yang menaungi. Guna lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.4 tampilan awal kamus
55
2)
Tampilan Menu Utama Pada menu utama kamus, user dapat mengakses beberapa perintah yaitu
bausastra (tempat menerjemahkan), pituduh (link untuk mendapatkan informasi cara menggunakan kamus), babagan (link untuk mendapatkan informasi mengenai aplikasi atau program). Di samping ketiga menu tersebut, pada layar menu utama terdapat ucapan selamat datang. Adapun untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.5 tampilan menu utama
3)
Tampilan Bausastra Menu bausastra merupakan link utama aplikasi kamus yang berisi menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dan sebaliknya. Sebelum masuk ke terjemahan, muncul petunjuk singkat menerjemahkan sebagai pengingat. Guna menerjemahkan, klik send atau kirim pada tombol keyboard dan klik kosakata bahasa Jawa untuk mendengarkan audio atau pengucapannya. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
56
Gambar 4.6 pituduh pengingat
4)
Gambar 4.7 auto complete text
Gambar 4.8 terjemahan Jawa
Tampilan Petunjuk Petunjuk (pituduh) merupakan link yang memuat informasi mengenai cara
penggunaan kamus. Beberapa hal mengenai kamus dimuat dalam menu ini. Baik dari cara pengoperasiannya maupun keterangan-keterangan yang terdapat pada kamus. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.9 link petunjuk/ pituduh
57
5)
Tampilan Tentang Bagian ini mendeskripsikan mengenai aplikasi baik dari ukuran aplikasi,
fungsi, pengembang dan seterusnya. Pada link ini memuat informasi menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa. Hal tersebut mencegah ketidakpahaman pengguna yang bukan penutur asli bahasa Jawa. Menu ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.10 link tentang
6)
Tampilan Keluar atau Mengakhiri Aplikasi Tampilan keluar adalah menu atau link yang digunakan user untuk keluar
dari aplikasi. Apabila user ingin keluar, maka dapat mengeklik tanda silang pada menu utama. Setelah tanda silang di klik, maka muncul perintah persetujuan keluar. Tampilan keluar dapat dilihat pada gambar 4.11.
58
Gambar 4.11 tampilan keluar aplikasi
4.3. Hasil Uji Validasi Terhadap Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Subbab ini berisi deskripsi hasil penilaian ahli terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa pada aplikasi android yang meliputi hasil uji validasi materi dan sistem. Aspek penilaian dan validasi atas prototipe mencakup beberapa hal yakni tampilan kamus, penggunaan kamus, kompatibilitas, dan materi. Validasi ahli terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa bertujuan untuk mendapatkan peniaian terhadap prototipe dimana hasilnya akan dijadikan acuan dan bahan pertimbangan perbaikan. Adapun penjabaran uji ahli validasi sebagai berikut.
4.3.1. Hasil Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia Validasi materi kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual meliputi hal-hal mengenai kebahasaan baik bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia. Penilaian materi kamus melibatkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
59
dengan yang bertugas untuk memvalidasi adalah Sutarsih dan Sunarti. Beliau adalah pegawai kantor Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang memiliki pengalaman dalam menyusun sebuah kamus. Pada saat pengambilan data, beliau berdua juga sedang menyusun kamus bahasa Jawa. Aspek penilaian materi kamus mencakup atas empat hal yaitu ketersediaan kosakata, kesesuaian lema-lema kamus elektronik dengan kamus utama, kesesuaian audio dengan lema yang ditampilkan, dan kejernihan atau kejelasan audio. Validator materi tidak hanya memberikan penilaian terhadap materi yang disajikan, namun juga memberikan penilaian mengenai keseluruhan aspek kamus baik tampilan, penggunaan, dan kompatibilitas kamus. Alasannya, kamus juga perlu mendapat penilaian secara universal. Adapun hasil validasi oleh ahli materi sebagai berikut.
Tabel 4.1. Hasil Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia No. 1 2 3 4
Aspek Kosakata yang disediakan memenuhi kebutuhan Lema dalam kamus android sesuai dengan makna dalam kamus cetak (Bausastra dan KBBI) Audio lema sesuai dengan lema yang ditampilkan Audio pada kamus andoid jelas dan mudah didengarkan JUMLAH NILAI MAKSIMAL
Nilai Penguji 1
Nilai Penguji 2
4
4
3
4
4
1
3
4
14 16
13 16
60
Data tabulasi di atas selanjutnya diolah menjadi persentase. Berikut hasil penilaian yang diolah menjadi persentase menggunakan rumus. P= = = = 84,375%
Persentase yang didapat sebesar 84,375% , maka dapat dikategorikan sangat baik. Hasil tersebut perlu penjabaran yang lebih eksplisit karena masih berupa angka. Data yang digunakan untuk mendeskripsikan adalah data persentase serta jawaban pertanyaan pendukung yang meliputi saran dan penjelasan pemberian nilai di atas. Menurut penilai, lema-lema yang disajikan cukup mewakili kosakata seharihari. Penambahan kosakata yang belum tercantum dalam kamus perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Contohnya adalah kata leher, sepatu, dan sandal. Segi kesesuaian lema pada kamus android dengan Bausastra dan KBBI mendapatkan skor tiga dan empat. Penilaian dari salah satu ahli bahasa tersebut menyebutkan bahwa terdapat frasa „dengan lagi‟. Menurutnya, kata tersebut bukan termasuk ke dalam golongan frasa. Oleh karena itu, lema dengan lagi perlu dihapus agar makna selaras dengan makna dalam KBBI. Berikut perubahan dari sebelum dan sesudah validasi.
61
Gambar 4.12. gambar sebelum dan sesudah kata‟dengan lagi‟ dihapus
Penilaian kamus android dari segi materi juga meliputi mengenai kesesuian audio pengucapan dengan lema yang ditampilkan. Pada segi ini, ahli materi mempunyai sudut pandang yang berbeda. Penguji satu atau penilai satu mempunyai sudut pandang bahwa audio pengucapan sudah sesuai dengan lema yang ditampilkan. Penguji dua memiliki sudut pandang bahwa audio tidak sesuai dengan lema karena tidak ada lema yang ditulis secara fonetis. Penguji dua menghendaki untuk ditambahkan penulisan fonetis tiap kata. Saran dan masukan oleh penguji dua menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan kamus ini dengan beberapa alasan konseptual. Hal pertama, dalam sistem operasional tidak tersedia font-font simbol fonetis. Penulisan secara fonetis bisa dimasukkan ke dalam kamus jika diubah menjadi format .jpg atau .png, selanjutnya diubah menjadi bugs. Proses yang demikian mengakibatkan ukuran aplikasi menjadi besar dan memberatkan kinerja smartphone. Hal kedua yakni
62
mengurangi fungsi dan manfaat audio. Fungsi ditambahkan audio adalah guna memberikan contoh secara langsung pengucapan kata. Aspek terakhir adalah untuk kejelasan dan kejernihan audio pengucapan kamus yang dinilai baik oleh penguji. Pengucapan jelas dan sesuai dengan kaidah bahasa Jawa. Ditegaskan pada fonem-fonem /d/,/dh/,/th/. Pada beberapa bagian masih terdapat kata yang tidak terdengar suaranya. Audio tidak muncul pada kata disebabkan oleh bugs, artinya pada databse antara nama lema dan audio yang dipanggil tidak sama. Kata-kata yang ditemukan tidak muncul audionya di antaranya adalah wanti-wanti, wayah, nedha, dan tindak. Pada proses revisi sistem operasional diperbaiki guna mengatasi hal tersebut. Segi tampilan, penggunaan kamus, dan kompatibilatas, secara keseluruhan para ahli materi memberikan nilai baik pada model kamus ini. Tampilan kamus sederhana dan cukup menarik. Kelebihannya adalah penggunaan kamus yang tidak sulit dan kompatibel di android jenis apapun. Model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android dinilai layak. Saran untuk pembaharuan ke depan yaitu agar ditambahkan lagi kosakataa dan contoh penggunaan dalam kalimat. 4.3.2. Hasil Uji Validasi Desain dan Sistem Operasional Uji validasi tidak sekadar menguji hanya pada materi namun pada segi sistem operasional dan desain juga dinilai agar mendapat produk yang baik dari materi, sistem, dan desainnya. Penguji desain dan sistem operasional model kamus ini
63
yaitu Isa Akhlis, S.Si.,M.Si. selaku ketua jurusan Ilmu Komputer, Universitas Negeri Semarang. Segi yang dinilai adalah tampilan, penggunaan, dan kompatibilitas kamus. Ketiga aspek tersebut terbagi dalam beberapa aspek yaitu kesesuaian warna, kesesuaian komposisi huruf, desain tampilan, aspek pengoperasian kamus, penggunaan navigasi, perintah, error dan tidaknya kamus. Aspek-aspek penilaian desain dan sistem operasional dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Tabel Hasil Validasi Desain dan Sistem Operasional No 1
2 3
Aspek yang Dinilai
Indikator - Komposisi warna pada tampilan kamus serasi Tampilan - Komposisi huruf sudah sesuai - Desain tampilan sederhana dan menarik - Pengoperasian kamus tidak sulit dan menarik - Penggunaan navigasi atau berpindah layar Penggunaan Kamus tidak lamban - Perintah pada kamus berjalan dengan baik Kompatibilitas - Program tidak error dalam penggunaannya JUMLAH NILAI MAKSIMAL
Nilai 4 3 3 4 4 4 4 26 28
Tabulasi data validasi desain sistem operasional di atas diolah menjadi persentase sebagai berikut. P= = = 92,8571428571%
64
= 92,86% Persentase validasi desain dan sistem operasional sebesar 92,86%, maka dapat dikatakan bahwa model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android masuk ke dalam kategori sangat baik. Hasil tersebut dengan catatan perbaikan pada beberapa bagian. Berikut deskripsi serta perbaikan setelah uji validasi. 1) Tampilan Kamus Tampilan kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa dinilai dengan angka empat oleh validator. Angka tersebut menunjukkan bahwa validator sangat setuju apabila komposisi warna sudah baik, hanya pada beberapa bagian ada yang harus diperbaiki guna mempercantik tampilan kamus. Berikut tampilan kamus sebelum dan sesudah divalidasi.
Gambar 4.13. tampilan menu bausastra sebelum dan sesudah validasi
65
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa komposisi warna sebelum masih cenderung kontras antara warna font dan warna background, maka setelah direvisi kotak hasil terjemahan dipertegas dengan kotak warna putih. Perbaikan juga dilakukan pada jarak antar teks masih jauh. Indikator kedua penilaian desain kamus yaitu komposisi huruf sudah sesuai. Penilai memberikan saran untuk mengubah jenis font pada kamus. Berdasaran kritik dan saran tersebut perlu dipetimbangkan untuk dilakukan perbaikan. Kamus ini menggunakan font menyesuaikan dengan font yang diterapkan pada smartphone. Alasan digunakan sistem operasional ini yaitu untuk menghindari smartphone tidak bisa membaca font yang diterapkan pada kamus. Hasil ketidakterbacaan itu font berubah menjadi kotak-kotak. Setelah dilakukan validasi, sistem font tidak diubah. Indikator ketiga dari segi tampilan kamus yaitu desain sederhana dan menarik. Data validasi menunjukkan bahwa penguji setuju jika desain kamus sederhana dan cukup menarik. Tampilan awal kamus berupa splashscreen sudah menarik karena memiliki komposisi warna dan paduan gambar yang serasi. Letak judul dan pengembang dinilai rapi. Kelebihan lain yaitu tampilan menu dinilai baik, karena memunculkan animasi bergerak. 2) Penggunaan Kamus Beberapa indikator mengenai penggunaan kamus meliputi pengoperasian kamus, penggunaan navigasi, perintah kamus. Secara keseluruhan aplikasi sudah baik dari segi penggunaan kamus. Menurut penguji, instalasi aplikasi mudah karena tidak perlu proses panjang untuk menginstal. Penggunaan memori yang relatif kecil juga
66
menjadi salah satu kelebihan kamus, karena hal tersebut tidak memberatkan kinerja smartphone. Kemudahan penggunaan kamus di antaranya yaitu pengoperasian kamus tidak sulit dan rumit, navigasi berpindah layar tidak lamban, dan perintah-perintah pada kamus berjalan dengan baik. Perintah tidak cross atau menghentikan kamus secara paksa. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kamus ini mudah digunakan dan berjalan dengan baik. 3) Kompatibilitas Kompatibilitas kamus merupakan kesesuaian aplikasi dengan beberapa brand android. Indikatornya adalah program tidak error jika dipasang pada brand android yang berbeda. Aplikasi model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia Jawa telah dicoba pada beberapa brand android meliputi; Samsung, Lenovo, Nokia, Sony, Oppo, Smartfren, dan Asus. Hasilnya, aplikasi berjalan tanpa ada masalah yang mengganggu aktifitas program. Berikut contoh tampilan kamus yang dipasang pada smartfren, dan samsung.
4.14. tampilan pada Smartfren
4.15. tampilan pada Samsung
67
Saran dari validator desain dan sistem operasional terhadap kamus ini adalah dikembangkan secara online. Pengembangan kamus yang beroperasional secara online memiliki kemudahan dalam mengupdate data atau kata-kata yang tidak tersedia di dalam database. Adapun kelemahan kamus dikembangkan secara online yaitu pengguna harus memiliki kuota data internet untuk dapat mengakses atau menerjemahkan. Alasan tersebut yang menjadi pertimbangan pada kamus ini dikembangkan secara offline, selain memudahkan pengguna mengakses dimana dan kapan saja, pencarian kata kamus offline relatif cepat karena tidak bergantung pada kekuatan sinyal. Pengembangan kamus secara online akan dilakukan pada pembaharuan selanjutnya.
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Masyarakat umum khususnya penutur bahasa Jawa membutuhkan media yang dapat membantu untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dengan mudah. Media yang tepat dan efisien adalah kamus yang beroperasi pada android. 2) Model kamus berisi 2700 lema bahasa Jawa dan 2500 lema dalam bahasa Indonesia. Lema-lema tersebut merupakan lema yang sering dijumpai dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kamus dilengkapi pula dengan suara pengucapan lema bahasa Jawa. 3) Kamus ini merupakan aplikasi yang dapat diakses oleh platform android minimal pada sdk versi 8 atau 2.2 (froyo). Aplikasi berukuran 6,60 Mb ini didesain menggunakan program AIDE eclipse v.2.9.7. 4) Prototipe kamus ini dinilai baik dan layak untuk digunakan oleh masyarakat umum, namun pada beberapa bagian baik dari segi desain dan isi diperbaiki guna mendapatkan kualitas kamus yang baik. Hal-hal yang perlu diperbaiki meliputi; ukuran huruf, spasi antar kalimat, komposisi antara warna background dan huruf,
69
70
serta penambahan kosakata sehari-hari yang masih belum tercantum di dalam kamus. 5.2. Saran Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, maka saran untuk penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Perbendaharaan kata bahasa Jawa pada masyarakat Jawa yang terbatas hendaknya diatasi dengan penggunaan kamus Jawa-Indonesia dan IndonesiaJawa berbasis audiolingual pada aplikasi android. Pengoperasiaannya yang mudah dan dapat dibawa kemana saja, karena merupakan sebuah aplikasi pada android. Kamus ini dilengkapi dengan suara pengucapan lema yang sesuai dengan kaidah, sehingga kamus ini sangat berguna untuk masyarakat yang ingin berbahasa Jawa tanpa keragu-raguan. Kamus ini sangat disarankan, begitu halnya Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang mendukung pengembangan kamus ini. 2) Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai keefektifan kamus ini, sehingga dapat diketahui pengaruh kamus Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa ini pada kemampuan berbahasa Jawa masyarakat. 3) Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai kamus Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android yang berjalan secara online, sehingga dapat dilakukan pembaharuan secara otomatis.
71
DAFTAR PUSTAKA
A.Norris,Cathleen dan Elliot Soloway. 2011. Learning Schooling in the Age of Mobilism. Jurnal. Educational Technology. Afifah, Nur.dkk. 2012. Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Menggunakan Markov Model. Skripsi. PENSITS:Surabaya. Arikunto, Suharsimi. 2005. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cinar, Onur. 2011. Android Apps with Eclipse. Ebook: Apress. Chaer, Abdur. 1994. Linguistik Umum. Rineka Cipta: Bandung. ______________. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta. Domokos, Jaezsef et al. 2014. Romanian Phonetic Transcription Dictionary for Speeding Up Language Technology Development. Jurnal Internasional. Technical University of Cluj: Romania. Gantulga, Erkhembayar dan Ondrej Krejcar. 2012. Smart Acces to Big Data Storage-Android Multi Language Offline Dictionary Application. Springer Journals. 7653. Gargenta, Margo. 2011. Building Application for Android Market „Learning Android‟. Ebook: Reilly Media,Inc. Ginting, Ribka Anggreni Br. 2013. Kategori Verba pada Kolom Singkat Ekonomi Harian Analisa. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Hadi, Werdani Sulistya. 2015. Pengembangan Komik Fisika Berbasis Android Sebagai Suplemen Pokok Bahasan Radioaktivitas untuk Sekolah Menengah Atas. Skripsi: Unnes. Joseph, Jyothy dan Shinto Kurian K. 2013. Mobile OS-Comparaty Study. Journal of Engineering, Computers & Applied Science (JEC&AS): 10-19 Kurniati, Endang. 2008. Sintaksis Bahasa Jawa. Griya Jawi: Semarang.
72
Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia:Edisi Kedua. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Melhuish, Karen. 2010. Looking to The Future: M-Learning with The iPad. Jurnal Internasional. University of Waikato College of Education: New Zaeland. Mudji Rahayu, Artati. 2011. Bahasa Jawa sebagai Media Komunikasi Keluarga Jawa Masa Kini. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang Nugroho dkk. 2013. Pengembangan Kamus Pemandu Unggah-Ungguh Berbahasa Jawa pada Mobile Device sebagai Alternatif Produk Industri Kreatif. Laporan Penelitian. UNNES: Semarang. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah tentang Petunjuk Pelaksanaan peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Semarang. Pradana, Rezki. 2013. Perancangan Aplikasi Kamus Pintar Biologi Berbasis Android. Skripsi. STIKOM: Yogyakarta. Priharyanto, Ibnu. 2012. Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia-Jawa-Jawa Krama Berbasis Android. Skripsi. STIKOM: Yogyakarta. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rasa Grafindo Persada. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta. Sukoyo, Joko. 2013. Kamus Bahasa Jawa (Ngoko-Krama-Krama Inggil-Bahasa Indonesia). Surakarta: Yuma Pustaka Tiernan, Peter. 2013. A Study of The Use Twitter by Student for Lecture Engagement and Discussion. Jurnal Internasional. Dublin City University: Ireland. Wedhawati dkk. 2006. Tata Bahasa Jawa Mutakhir, Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius. http://tekno.kompas.com/read/2014/08/15/16190097/Penjualan.Smartphone.Dunia .Tembus.Rekor Harian Kompas. 15 Agustus 2014. Diakses pada 22 januari 2015, 21:02 WIB.
73
Lampiran
74
74 LAMPIRAN 1 REKAPITULASI WAWANCARA
No.
ASPEK
PERTANYAAN
NARASUMBER
JAWABAN
WAWANCARA - Bahasa apakah
- Urul Hidayati
- Kadang
menggunakan
bahasa
Jawa,
kadang
juga
yang Anda
menggunakan bahasa Indonesia. Namun bahasa Indonesia
gunakan sehari-
hanya digunakan pada situasi tertentu saja
hari?
- Welia
- Setiap hari menggunakan bahasa Jawa, tetapi saat pembelajaran bahasa Jawa sering mengalami kesulitan
Bahasa 1
- Bayu Krisna
yang
- Bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Namun keseharian
digunakan
menggunakan
berkomunikasi
menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi
sehari-hari
dengan teman kerja di kantor - Kapan Anda
- Urul Hidayati
bahasa
Jawa,
hanya
satu
ketika
- Bahasa Jawa selalu saya gunakan saat berkomunikasi
menggunakan
dengan orang yang lebih tua. Karena hal itu sebagai
bahasa Jawa dan
bentuk hormat kepada orang yang lebih tua. Namun saat
kapan
ditanya menggunakan bahasa Indonesia, saya menjawab
menggunakan
dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan
75
bahasa Indonesia
saat situasi resmi - Welia
- Saat berkomunikasi dengan orang tua lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Jawa digunakan saat berkomunikasi dengan teman yang sudah akrab dan saat di rumah.
- Bayu Krisna
- Bahasa Jawa saat berkomunikasi di rumah dan temanteman, namun saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa Jawa kadang bahasa Indonesia.
- Apakah
2
- Iya
Macam dan jenis
memiliki
- Welia
- Iya
gadget
yang
smartphone?
- Bayu Krisna
- Iya
dimiliki
oleh - Jenis smartphone - Urul Hidayati
masyarakat
Tingkat 3
Anda - Urul Hidayati
- Samsung
apa yang Anda
- Welia
- Samsung
miliki?
- Bayu Krisna
- Smartfren
- Urul Hidayati
- Sangat penting, karena untuk keperluan medsos
- Seberapa penting
kebutuhan gadget
gadget bagi
- Welia
- Sangat penting untuk medsos dan berkomunikasi
dalam sehari-hari
Anda?
- Bayu Krisna
- Sangat penting karena gadget dapat membantu dalam
76
berbagai aktifitas. - Menurut Anda,
- Urul Hidayati
apakah bahasa Jawa itu sulit? Pandangan 4
terhadap
bahasa - Kesulitan apa
Jawa
digunakan dalam pertunjukkan wayang - Welia
- Sedikit
- Bayu Krisna
- Tidak, tapi kadang juga merasa kesulitan
- Urul Hidayati
- Tidak ada, tapi saat menggunakan bahasa krama ragu
saja yang sering
karena tidak tahu sudah tepat atau belum
Anda alami saat
- Welia
- Bahasa Jawa krama, wayang, dan pembelajaran di sekolah
menggunakan
- Bayu Krisna
- Bahasa Jawa krama yang halus, kadang tidak bia
bahasa Jawa? - Saat Anda Sarana 5
untuk
mengatasi kesulitan berbahasa Jawa
- Tidak, tapi kesulitan memahami bahasa Jawa yang
memahami. - Urul Hidayati
- Pepak basa Jawa atau kamus di android, karena sudah
mengalami
banyak kamus yang dikembangkan namun belum tentu
kesulitan dalam
kebenarannya
bahasa Jawa, apa
- Welia
yang Anda andalkan?
- Pepak basa Jawa, sulit menemukan kamus Bahasa Jawa yang lengkap
- Bayu Krisna
- Tanya dengan orang yang lebih tahu, karena kamus Bahasa dan Sastra Jawa jarang beredar di toko-toko buku
6
Minat
terhadap - Apakah Anda
- Urul Hidayati
- Sangat setuju, karena hal itu sangat membantu saat
77
kamus android
berbasis
setuju jika dikembangkan
mengalami kesulitan bahasa Jawa - Welia
aplikasi kamus Jawa-Indonesia,
- Sangat setuju, karena dapat digunakan pembelajaran bahasa Jawa
- Bayu Krisna
- Perlu mendapat apresiasi lebih atas aplikasi tersebut.
Indonesia-Jawa
Terlebih saat ini banyak yang tidak bisa menggunakan
ditambah ejaan
bahasa Jawa dengan baik
suara dan memuat kosakatakosakata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
78
78 LAMPIRAN 2
DAFTAR RESPONDEN
No.
Nama
Umur
Pekerjaan
Alamat
1
Muhammad Ni'ami
24
guru olahraga
Jalan Lawu no 2, Ponorogo
2
Tita Mukhlifah
36
guru komputer
Campursari, Sambit, Ponorogo
Rubiarti 3
Arif Nurcahyanto
23
mahasiswa
Slahung, Ponorogo
4
Nuriza Zharifah A.
14
pelajar SMP
Jalan Pepaya, Perum Griya Asa Kav.I/14, Ponorogo
5
Wahyu Adhi P.
25
wiraswasta
Desa Sukorejo, Ponorogo
6
Haryuti
56
Guru SD
Desa Sukorejo, Ponorogo
7
Jaelani
27
wiraswasta
Dukuh Keling, Pengkol, Kauman, Ponorogo
8
Kholifatun
22
mahasiswa
Niswatur Rasyidah 9
Audrea Tiara Putri
Desa Ngunut, Kecamatan Babadan, Ponorogo
12
pelajar SMP
Perumda Blok F-5, Kelurahan Keniten, Ponorogo
10
Elok Amalia
16
pelajar SMA
Pramesti 11
Urul Hidayati
Jalan Sulawesi, Kelurahan Mangkujayan, Ponorogo
23
Pegawai Dinas
Desa Sedarat, Kecamatan Balong, Ponorogo
12
Asri
21
Mahasiswa
Kecaramatan Slahung, Ponorogo
13
Alvino
24
Pegawai Bank
Kecamatan Slahung, Ponorogo
79
14
Maulana Hafizh
15
Pelajar SMP
Jalan Sulawesi no 66, Ponorogo
18
Pelajar SMA
Jalan Sulawesi no 62, Ponorogo
Arofi 15
Grininda Viesta Devi
16
Endah Nurcahyani
34
wiraswasta
Jalan Sulawesi no 70, Ponorogo
17
Dino Ardyansah
25
Pegawai
Kecamatan Jenangan, Ponorogo
Kabupaten 18
19
Seto Adi Mustika
Widyaningrum
37
30
Pegawai
Desa Nambangrejo, Kecamatan
swasta
Sukorejo, Ponorogo
Penulis
Desa Golan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo
20
Nurul Anggraini
24
Karyawan
Jalan Pramuka, Ponorogo
swasta 21
Qoid Qusoyyi
8
Pelajar SD
Anuraga Piaggio 22
Besari
Ponorogo 8
Pelajar SD
Ristyawandana 23
Jalan Bhayangkara no 2,
Pandu Prayoga Jaya 12
Kelurahan Surodikraman, Ponorogo
Pelajar SD
Jalan Madura no 38, Kelurahan Banyudono, Ponorogo
24
Warih Pratika Dewi 24
Pegawai BPJS
Jalan Urip Sumaharjo no 187, Ponorogo
80
LAMPIRAN 3 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 ANGKET KEBUTUHAN MODEL KAMUS UMUM JAWA-INDONESIA,INDONESIA-JAWA BERBASIS AUDIOLINGUAL PADA APLIKASI ANDROID Nomor Responden:
Identitas Pribadi Responden 1.
Nama _____________________________________________ :
2.
Alamat ____________________________________________ :
3.
Usia
4.
Pendidikan _________________________________________ :
5.
Pekerjaan __________________________________________ :
: _____ (tahun)
Petunjuk Pengisian Angket: 1.
Jawablah pertanyaan dari setiap nomor dengan memberikan tanda cek (√) dalam kurung yang telah disediakan. Contoh: √ bahasa Jawa non bahasa Jawa,………
2.
Jawaban boleh lebih dari satu. Contoh: √ sulit √ tidak digunakan di rumah tidak terbiasa menggunakan kuno
81
3.
Berilah uraian singkat pada pertanyaan yang jawaban tidak tersedia. Contoh: √
lainnya, yaitu :……………………. (berisi jawaban) PERTANYAAN
1. ....................................................................................................................... B ahasa apakah yang Anda gunakan sehari-hari? bahasa Jawa non bahasa Jawa, yaitu ......................................................................................... 2. ....................................................................................................................... J ika menggunakan bahasa Jawa, pada saat berkomunikasi dengan siapa Anda menggunakannya? (boleh memilih lebih dari satu) dengan teman sebaya dengan orang yang lebih tua dengan orang yang baru dikenal lainnya yaitu, ........................................................................................................ 3. ....................................................................................................................... B ahasa Jawa ragam apa yang sering Anda gunakan? ngoko krama/basa 4. ........................................................................................................................ A pakah Anda pernah merasa kesulitan menggunakan bahasa Jawa? iya tidak 5. ........................................................................................................................ J ika iya, kesulitan apakah yang Anda alami saat menggunakan bahasa Jawa? ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
82
6. ........................................................................................................................ A pakah Anda setuju pernah merasa kesulitan menerjemahkan bahasa Jawabahasa Indonesia karena terdapat kata yang tidak Anda pahami? iya tidak 7. ........................................................................................................................ A pakah Anda setuju jika dikembangkan aplikasi kamus umum Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa dengan fitur suara yang beropeasi pada android? setuju tidak setuju alasan .................................................................................................................... 8. ........................................................................................................................ A pakah Anda setuju jika kamus ini dilengkapi dengan pengucapan kosakata dalam bentuk suara atau audio? setuju tidak setuju alasan .................................................................................................................... 9. ........................................................................................................................ K osakata apa sajakah yang sebaiknya dicantumkan pada kamus umum JawaIndonesia, Indonesia-Jawa? (boleh memilih lebih dari satu) kosakata yang berhubungan dengan transaksi jual beli kosakata yang berhubungan dengan aktifitas di rumah dan lingkungan kosakata yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Jawa di sekolah lainnya, yaitu ....................................................................................................... 10. ...................................................................................................................... G ambar apakah yang sesuai untuk dijadikan icon aplikasi kamus umum JawaIndonesia, Indonesia-Jawa? gambar asli aplikasi (robot hijau) gambar yang berhubungan dengan Jawa lainnya, ................................................................................................................
83
11. ...................................................................................................................... ( 1) dandang, (2) dandang, (3) dandang, (4) dandang Dari jenis font di atas, jenis huruf mana yang pantas untuk kamus umum Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa? 1
2
3
4
12. ...................................................................................................................... D esain seperti apakah yang sesuai dengan kamus Jawa-Indonesia, IndonesiaJawa? banyak gambar sederhana banyak warna lainnya, ................................................................................................................. 13. ...................................................................................................................... M enurut Anda, pantas didonimasi dengan warna apakah kamus umum JawaIndonesia, Indonesia-Jawa? biru coklat lainnya .................................................................................................................. 14. ...................................................................................................................... A gar tidak memberatkan kinerja smartphone atau android Anda, pada rentang berapa besarnya aplikasi kamus umum Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa? <10 MB 10-20 MB >20 MB 15. ...................................................................................................................... S aat mengakhiri aplikasi kamus, mana yang lebih Anda sukai? keluar dengan tombol back pada smartphone keluar dengan link mengakhiri aplikasi.
84
Matur Nuwun
85
LAMPIRAN 4
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
LAMPIRAN 5
96
LAMPIRAN 6
SAMSUL 9:43 AM
Tombol untuk keluar atau mengakhiri aplikasi
Ucapan selamat datang
Menu babagan atau tentang aplikasi
Menu bausastra atau terjemahkan
Menu pituduh atau petunjuk
97
SAMSUL 9:43 AM
BAUSASTRA Mode terjemahan Kotak penerjemah
IND-JAW
JAW-IND
omah
Kata yang diterjemahkan
Icon terjemahan KET KET KET
Keterangan kata atau informasi kata
Hasil terjemahan
98
LAMPIRAN 5
LEMA KAMUS JAWA-INDONESIA DAN INDONESIA JAWA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
DATABASE Aba abang abdi abot abrit abuh adab adang adhem adhi Adil adoh adol adum adus agal agem ageng ajeng; badhe ajrih akeh aksara Aku Ala alangan alas ali-ali Alis Alit alon alon-alon alun-alun alus aluwung ama amarga amargi amba
Ket [KN] [Ng] [Ki] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [Ki] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng]
TERJEMAHAN perintah suara merah pembantu rumah tangga berat merah bengkak tata krama menanak nasi dingin adik adil jauh jual bagi mandi kasar pakai besar akan takut banyak huruf saya; aku jelek halangan hutan cincin alis kecil pelan pelan-pelan alun-alun halus lebih baik hama karena karena lebar; luas
99
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
amben amber ambet ambu ambung ameng-ameng ampeg ampil amplok amrih Ana anak ancase ancasipun andheng-andheng andhuk angen anget angge angger anggitan anggo angkah angkat angon angsal antara antawis antem anyar apa apal apik; becik Apu apunten apura arah aran arang aras areng arep Arid ariwarti
[KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [Ki] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ki] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [Ng] [KN] [KN]
balai-balai luber bau bau cium main sesak (nafas) pinjam peluk; dekap supaya; agar ada putra tujuannya tujuannya tahi lalat handuk menggembala hangat pakai asalkan ciptaan pakai arah angkat menggembala boleh; diperbolehkan antara antara jotos baru apa hafal bagus; baik apu maaf maaf arah nama (barang) jarang cium arang akan celurit koran
100
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126
Arta aruh-aruh arupa arupi asah-asah asih asil asin asiran asma asor asrep asring asta (1) asta (2) asta (3) asu ater-ater ati ati-ati atos-atos awak awan awis (1) awis (2) awit awon awrat ayam ayo ayu babagan babon badan badheg bae bajul bakar; obong baken bakoh baku balang bale desa balela
[K] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ki] [KN] [K] [K] [Ki] [Ki] [Ki] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [K] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN]
uang menyapa berupa berupa mencuci piring kasih hasil asin durian nama rendah dingin sering tangan bawa buat anjing kata depan hati hati-hati hati-hati tubuh; badan siang jarang mahal sebab; karena jelek berat ayam mari cantik mengenai ayam betina tubuh; badan bau tidak sedap delengen -- wae buaya bakar baku kukuh baku lempar balai desa memberontak
101
127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170
bali banget banjir banjur bantal banyak banyu bapak bareng bathang bathuk batur bausastra bawang baya bayem bebana bebarengan bebasan bebaya bebed bebojoan bebungah beda beksa beksan bekta bektaan belo bena bener benges bengi bengok benjing benjing - enjing benten benter beras besmi betah bethak bethek beton
[Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ki] [Ki] [K] [K] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [K] [K] [K] [K] [Ng] [K] [K] [K] [KN] [KN]
kembali sangat banjir kemudian bantal angsa air bapak; ayah bersama bangkai dahi pembantu rumah tangga kamus bawang putih buaya bayam imbalan bersama-sama peribahasa bahaya delengen -- jarik berumah tangga hadiah beda tari tarian bawa barang bawaan anak kuda banjir benar lipstik delengen -- wengi teriak besok besok pagi beda panas beras bakar butuh menanak nasi pagar bambu isi nangka
102
171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214
bibar bidhal biji bikak bindheng bingah binggel bisa biyen blaka blandhong blanja blanjan bledheg bledug (1) bledug (2) blengur bludrek bocah bojo bokek bolah bonggol borok bosok boten boyok braita brambang brambet brengos brukut bubar bucal budhal budheg bujeng bukak bung bungah buri buritan butuh buwang
[K] [K] [KN] [K] [KN] [K] [Ki] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [K] [Ng] [K] [Ng] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng]
bubar berangkat nilai buka sengau bahagia gelang bisa dahulu terus terang penebang pohon belanja barang belanjaan petir anak gajah debu anak angsa bingung anak; kanak suami; istri bokek benang pangkal luka busuk tidak pinggang perahu bawang merah bawang merah kumis rapat sekali bubar buang berangkat tuli kejar buka rebung bahagia belakang halaman belakang butuh buang
103
215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258
buwi cacah cacahe cacahipun calathu camboran candhak candhakan candhikala cangkir capil caping carakah carik cathek cathut cawan cebong cecaos cedhak cedhal cedhek cegah dhahar cegih cegur cekap cekatan cekel cekelan cekoh celak celuk cemeng (1) cemeng (2) cemepak cempe cendhek (1) cendhek (2) cendhela cengkir cengkorongan cengkre cepeng cepengan
[KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ki] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [K]
penjara jumlah jumlahnya jumlahnya cakap campuran raih cerdas senja cangkir caping caping serakah sekretaris desa gigit (hewan) tang cawan berudu sesajen dekat cadel delengen -- cedhak berpuasa sangat jengkel cebur cukup cekatan pegang pegangan batuk dekat panggil hitam anak kucing tersedia anak kambing pendek sangat pendek jendela tunas kelapa cengkorongan ringan tangan pegang pegangan
104
259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302
ceramah cerawak ceret cibuk cidhuk cikrak cilik cingklong cipta ciwel ciyut clana coba cobi coblos coblosan codhot cokak colong colongan copot coro criping crita criyos (1) criyos (2) cucul cugetan cukup cupet curek cuwa dadi dados dagangan dalan; ratan dalem dalu damel damen dandang dangu dawa dawa tangane
[KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ki] [K] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN]
ceramah cerawak teko gayung gayung pengki cilik nyamuk cipta cubit sempit celana panjang coba coba coblos PEMILU kalong cuka curi barang curian lepas kecoa keripik cerita cerita berkata melepas pemarah cukup cumpen kotoran telinga kecewa jadi jadi barang jualan jalan rumah malam buat jerami dandang lama panjang panjang tangan
105
303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346
daya dedamel degan dekek deleng deling delok demok dene dengaren dening dereng deres derma dhadha dhahar dhaharan dhampit dhang dhangan dhateng (1) dhateng (2) dhateng (3) dhatu dhawah dhawuh dhayoh dhele dhemen; seneng dhengkul dheplok dhewe dhewe-dhewe dhewekan dhewekke dhipan dhisik dhumateng dhuwit dhuwit crik dhuwit ecring dhuwung dhuwur diambu
[KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [Ki] [KN] [KN] [Ki] [K] [K] [K] [KN] [K] [Ki] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng]
daya senjata kelapa muda taruh lihat bambu delengen ---- deleng sentuh sedangkan tumben oleh belum lebat (aliran air, hujan) delengen ---- saderma dada makan makanan anak kembar tiga halang sembuh ke -- (tempat) datang kepada ratu jatuh perintah tamu kedelai senang; suka lutut tumbuk sendiri sendiri-sendiri sendirian dia ranjang dulu delengen ---- dhateng uang uang receh uang receh keris tinggi diendus
106
347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390
diambung diapura diarani dibutuhake dibuwang diceluk dicolong dicritakake dideleng didol diemot diempet digdaya digebug digegem digoleki digugu digunakake digunem diinceng diingu dijaluk dijupuk dikalahake dikukuhi dikumpulake dikuwasani dilayokake dina dindheg dinesoni dinggo dinten dioyak dipangan dipunagem dipunambet dipunampil dipunangge dipunapunten dipunaras dipunbucal dipunbujeng dipunbutuhaken
[Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [K] [Ki] [K] [K] [Ki] [K] [K] [K]
dicium dimaafkan disebut dibutuhkan dibuang dipanggil dicuri diceritakan dilihat dijual dimuat ditahan kekuatan dipukul digenggam dicari ditaati digunakan dibicarakan diintip dipelihara diminta diambil dikalahkan dikuatkan dikumpulkan dikuasai dilarikan hari diberhentikan dimarahi dipakai hari dikejar dimakan dipakai diendus dipinjam dipakai dimaafkan dicium dibuang dikejar dibutuhkan
107
391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433
dipuncariyosaken dipuncolong dipundhahar dipundukani dipunemot dipunempet dipungebag dipungega dipungegem dipungentang dipunginakaken dipunginem dipuninceng dipuningah dipunkawonaken dipunkekahi dipunkempalaken dipunkendel dipunkuwaosi dipunmidhangetaken dipunmirengaken dipunngendikakaken dipunpadosi dipunparingi; dipuncaosi; dipunaturi dipunpendhet dipunplajengaken dipunpirsani dipunpundhut (1); dipunsuwun dipunpundhut (2) dipunrebat dipunrimat dipunsade dipunsambet dipunsambut dipunsanggi dipunsegah dipunserat dipunsirami dipunsugata dipunsukani dipuntampik dipuntedha dipuntegor
[K] [K] [Ki] [Ki] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [Ki] [K] [Ki] [K] [Ki]
diceritakan dicuri dimakan dimarahi dimuat ditahan dipukul ditaati digenggam ditumbuk digunakan dibicarakan diintip dipelihara dikalahkan dikuatkan dikumpulkan diberhentikan dikuasai didengarkan didengarkan dibicarakan dicari diberi
[K] [K] [Ki] [Ki]
diambil dilarikan dilihat diminta
[Ki] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [Ki] [Ki] [K] [K] [K] [K]
diambil direbut dirawat dijual disambung dipinjam disangga dijamu ditulis dimandikan dijamu diberi ditolak dimakan ditebang
108
434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477
dipuntengeri dipuntengga dipuntilar dipuntingali dipuntitihi dipuntresnani dipuntulungi dipuntumpaki dipunubengi dipunudhari dipunukum dipunungelaken dipunupayakaken dipunwangsul dipunwastani direbut diresiki dirumat dirungokake disamber disambung disandhung disangga diselang disilih disimpen disuguh ditampik ditegor ditengeri ditimbali ditinggal ditresnani ditulis ditulungi ditunggangi ditunggu ditutu diubengi diudhari diukum diunekake diupayakake diwalik
[K] [K] [K] [K] [Ki] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng]
ditandai ditunggu ditinggal dilihat dinaiki dicintai ditolong dinaiki dikelilingi dibuka (ikatan, bungkusan) dihukum dibunyikan diupayakan dipunwangsul disebut direbut dibersihkan dirawat didengarkan disambar disambung disandung disangga dipinjam dipinjam disimpan dijamu ditolak ditebang ditandai dipanggil ditinggal dicintai ditulis ditolong dinaiki ditunggu ditumbuk dikelilingi dibuka (ikatan, bungkusan) dihukum dibunyikan diupayakan dibalik
109
478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521
diwenehi dlamakan dlanjang dlongop dluwang dolan dom dom bundhel dondom donga donya donya brana dora dredah dremba drengki driji dudu dugi -- dumugi duka (1) duka (2) dumadakan dumadi dumugi dunung duren durung duwe ebah eca edan elek eling elmu emah-emah embok embok kuwalon embuh emoh empan emper empet empuk enak
[Ng] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [Ki] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng]
diberi telapak kaki kertas melongo kertas main jarum jarum pentul menjahit doa dunia kekayaan bohong pertikaian rakus dengki jari (tangan; kaki) bukan delengen ----- dumugi marah tidak tahu; entahlah tiba-tiba asal usul sampai (tempat) tempat durian belum punya; mempunyai gerak; bergerak enak gila delengen ----- ala ingat ilmu berumah tangga ibu ibu tiri tidak tahu; entahlah tidak mau menyala teras tahan empuk enak
110
522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565
endhas endhem endhog eneb enem eneng-enengan enget; emut enggal engkoh enjet enjing enom entah entek entheng enthung entuk entut epah epeh epek-epek eri esem estri estu esuk etan etang etung ewadene ewah (1) ewah (2) ewed ewuh eyang eyub gabah gadhah gadhe gadhean gadhen gagrag anyar gajah gajih
[Ng] [KN] [Ng] [KN] [K] [KN] [K] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [Ki] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN]
kepala pendam telur tutup muda saling diam ingat baru angkuh apu pagi muda mentah habis ringan kepompong delengen ----- oleh kentut upah egois telapak tangan duri senyum perempuan sungguh pagi timur hitung hitung walaupun ubah gila repot; sibuk repot; sibuk kakek; nenek teduh gerabah punya; mempunyai gadai pegadaian pegadaian cara baru gajah lemak
111
566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609
gaman gampang gampil gancaran ganda ganep gangsal gangsalatus gangsalewu gangsalwelas ganjaran ganti gantos (1) gantos (2) gapuk gardhu garing garisan garwa gawa gawan gawe gayeng gayuh gebag gebug gedebog gedhang gedhe gedheg-gedheg gedhem gegayuhan gegayutan gegedhen gegem gegemen geger (1) geger (2) geguritan gela gelang gelaran gelas geleh
[Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [K] [KN] [Ng] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ki] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN]
senjata gampang; mudah gampang; mudah narasi aroma genap; lengkap lima lima ratus lima ribu lima belas balasan (perbuatan) ganti ganti gadai lapuk pos kampling kering penggaris suami;istri bawa barang bawaan buat meriah raih pukul pukul pelepah pisang pisang besar geleng-geleng sangat besar cita-cita berkaitan kebesaran genggam genggamlah punggung ricuh puisi Jawa modern kecewa gelang tikar gelas jelas
112
610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653
gelem gelis gelut gemak gembeng gembos gemi gemuk genah gendera gendheng gendhewa gendhis gendhong gendul genep geni gentang genter genti gentos gerah gered gesang geseh getak gethek getih getun gila gina gincu ginem gineman girah girik githok; cengel giwang gladhen gladhi glathi glepang glepung goblog
[Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [K] [Ki] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [K] [KN] [K] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN]
mau cepat berkelahi puyuh cengeng kempes hemat oli jelas bendera genteng busur panah gula gendong botol delengen ----- ganep api antan galah ganti ganti sakit tarik hidup selisih gertak rakit darah menyesal jijik guna lipstik bicara pembicaraan cuci kupon tengkuk; kuduk delengen ----- suweng (2) latihan berlatih belati tepung tepung bodoh
113
654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697
gocek godhog godhong gogrog golek gom gondhel gontok gori goroh graji grana grapyak grayah gribig grimis griwa griya grobag grusa-grusu gubug gudel gula gulawenthah gulu gumantung gumedhe guna guneman gunung gurah ical icip-icip idak idep iga ijabah ijem ijen ijo ijol iki iku ilang
[KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ki] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ki] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng]
pegang dengan kuat rebus daun delengen ----- rogrog cari sariawan delengen ----- suweng (2) kejam nangka muda bohong gergaji hidung ramah raba kerai gerimis tengkuk; kuduk rumah gerobak terburu-buru dangau anak kerbau gula rawat leher bergantung sombong sombong berbicara; pembicaraan gunung kumur hilang mencicipi injak bulu mata tulang rusuk kabul hijau sendirian hijau tukar ini itu hilang
114
698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741
ilat imba imbet imbuh impen impi inceng ing ing wusana ingah ingah-ingah inggih inggih punika inggil; nginggil ingkang ingon-ingon ingu inten ipe irah-irahan ireng iringan iring-iringan irung isih isin iwak iya jaba jabud jaga jagat jagi jago jail jaja jajal jaka jalaran jaler jalu jaluk jam jamas
[Ng] [Ki] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [K] [K] [K] [K] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ki] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ki]
lidah alis tambah (makan) tambah (makan) impian impi intip di (tempat) akhirnya pelihara ternak; berternak iya yaitu; merupakan; adalah atas yang ternak; berternak pelihara intan ipar judul hitam sebelah; samping iring-iringan hidung masih malu ikan iya luar cabut jaga jagad jaga ayam jantan jahil dada delengen ----- coba perjaka sebab; penyebab laki-laki jalu pinta jam keramas
115
742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785
jambon jampi jamu jangga janggut jangkah jangkep jaran jarik jawah jawi jawoh -- jawah jedhing jejaka jembar jembreng jemek jemparing jenat jendhela jene jeneng jenggot jengku jeram jero; lebu jeruk jidharan jiwit jlungup jobin joged jogedan jukuk jumeneng Jumuah jumuk -- jupuk jun jungkat jungkatan jupuk juweh juweweh kaasta
[KN] [K] [Ng] [Ki] [Ng] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ki] [K] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ki]
merah muda jamu jamu dagu dagu langkah genap; lengkap kuda kain jarik hujan luar delengen ----- jawah kamar mandi perjaka wiyar bentang lembek panah almarhum jendela kuning nama jenggot lutut jeruk dalam jeruk penggaris cubit sungkur jubin tari tarian delengen ----- jupuk berdiri Jumat delengen ----- jupuk tempayan kecil sisir menyisir rambut ambil cerewet cerewet terbawa
116
786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829
kabagyan kabecikan kabeh kabekta kabenan kabesmi kabudayan kaca (1) kaca (2) kacekapan kacilakan kacu kadang kadhaton kadhemen kados kados pundi kados ta kae kagawa kagem kagunan kagungan (1) kagungan (2) kahanan kajaba kajang sirah kajawi kajeng (1) kajeng (2) kakang kaken kakon aten kaku kakung kalah kalawau kalebu kalen kali kalih kalih dasa kalih ewu kalih likur
[KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [Ki] [Ki] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [K] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ki] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [K]
kebahagiaan kebaikan semua terbawa kebanjiran kebakaran kebudayaan halaman cermin; kaca tercukupi musibah sapu tangan saudara kerajaan kedinginan kaya; seperti bagaimana seperti itu terbawa untuk; bagi; pakai kegunaan memiliki; mempunyai punya keadaan kecuali bantal kecuali niat kayu kakak laki-laki kaku pemarah kaku laki-laki kalah tadi termasuk selokan sungai dua dua puluh dua ribu dua puluh dua
117
830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873
kalih welas kalihan kalindhih kaliyan kalung kambil kamukten kanca kandel kandha kandhang kandhapen kangge kanggo kanthi kanthong kanti kantos kantun kapal kapan kapengker kaperang kaping kalih kapinten kapiran kapitayan kapracayan kapungkur karamean karana karep kari karipan karo; kalawan karsa kasang kasar kasarasan kasebat kasebut kasembadan kasil kasinan
[K] [K] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [KN] [K] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ki] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN]
dua belas dan tertindih dengan kalung delengen ----- krambil kebahagiaan teman tebal berkata kandang terlalu bawah untuk; bagi; pakai untuk; bagi; pakai dengan saku sabar sabar tertinggal kuda kapan yang telah lalu terbagi dua kali khawatir khawatir kepercayaan kepercayaan yang telah lalu keramaian karena niat tertinggal rasa kantuk setelah begadang dengan niat saku kasar kesehatan tersebut tersebut tercapai berhasil keasinan
118
874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917
kasrepen kates kathah kathok katon katul kawanlikur kawedal kawentar kawetu; kelair kawitan kawiwitan kawiyos kawon kawruh kawula kaya kayata kayu kebanjiran kebanjur kebes kebo kebrukan kecangking kecekel kecepeng kecipuhan kecukupan kecut kecuwa kedadean kedadosan kedah kedalon kedanan kedarung-darung kedawan kedher kegawa kegiyatan kekadangan kekah kekancan
[K] [KN] [K] [Ng] [Ng] [KN] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ki] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN]
kedinginan pepaya banyak celana pendek terlihat bekatul dua puluh empat terlahir; terucapkan terkenal terlahir; terucapkan dimulai dimulai terlahir; terucapkan kalah pengetahuan abdi kaya; seperti seperti kayu kebanjiran terlanjur kuyub kerbau tertimpa terbawa tertangkap tertangkap kewalahan berkecukupan masam kecewa terjadi; kejadian terjadi; kejadian harus kemalaman tergila-gila terkatung-katung kepanjangan gemetar delengen ----- kagawa kegiatan persaudaraan aqiqah bersahabat
119
918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937
keker kekeselen kekiyatan kekuwatan kelakon kelampahan kelangan kelar kelegen kelek kelet keli kelimengan kelip-kelip kelud kelud-kelud kemah kemawon kembang kembang telon
[KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K] [KN]
938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961
kembul bujana kemladheyan kempal kempalan kempol kemu kemul kena kenaka kenal kencur kendel (1) kendel (2) kendel (3) kendhekan kendho kene kenging kenthang kepanggih kepanjangen kepara kepareng kepel
[KN] [KN] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki]
[KN] [KN] [KN] [KN] [Ki] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN]
[KN] [K] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [K] [K] [KN] [Ki] [KN]
teleskop kecapekan kekuatan kekuatan terlaksana terlaksana kehilangan delengen ----- kuwat kemanisan ketiak lengket hanyut lupa kerlip-kerlip sapu ijuk menyapu kunyah saja bunga bunga tiga warna (kenanga,melati,kantil) makan bersama (acara pengantin) benalu kumpul perkumpulan betis kumur selimut kena kuku delengen ----- tepung kencur istirahat berani berhenti terlalu bawah tidak erat sini sini kentang bertemu kepanjangan justru boleh; diperbolehkan kepal
120
962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004 1005
kepenak kepetang kepireng keplok kepriye keprungu kera keraya-raya kereng kerep keri kerinan keris kernet kersa kesah kesandhung kesed (1) kesed (2) kesedan kesel kesripahan ketara ketawis ketel ketemu kethek kethekan kethok ketingal ketung kewan kewengen kidang kidul kidung kilen kimat kina kinten kira kirang kiter kitha
[Ng] [K] [K] [KN] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ki] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [KN] [Ki] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [K] [K] [Ng] [K] [K]
enak terhitung terdengar tepuk bagaimana terdengar kurus terlunta-lunta galak sering geli bangun kesiangan keris kenek mau pergi kesandung malas (sifat) keset pemalas lelah; capek berduka terlihat terlihat lebat (pepohonan,hutan,rambut) bertemu monyet dagu potong terlihat terhitung hewan kemalaman kijang selatan sajak barat kumat kuno kira kira kurang delengen ----- oyak kota
121
1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049
kiwa kiyat klamben klambi klapa klasa kleleb klentu kleru kobis kobong kocar-kacir kodhok komanan koncatan kondhektur kondur kongkonan kono konten kopen kori kosok kowe (1) kowe (2) krama (1) krama (2) kramas krambil kraos krasa krasan kraton krenteg kresek kringet krungu kuda kudang kudhung kudu kuku kukuk beluk kukul
[KN] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ki] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ki] [Ki] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN]
kiri kuat memakai baju baju kelapa tikar tenggelam keliru keliru kol terbakar tercecer kemana-mana katak kebagian kehilangan kondektur pulang utusan situ pintu terawat pintu gosok kamu anak monyet menikah berumah tangga keramas klapa berasa berasa jenak keraton kemauan kantong plastik keringat mendengar kuda timang kerudung harus kuku burung hantu jerawat
122
1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093
kula kulina kulit kulon kulu kumat kumbah kum-kuman kumpul kumpulan kumraket kuna kuning kuningan kunir kunjara kupat kuping kurang kuru kutha kuthuk kuwali kuwalik kuwangsul kuwaos kuwasa kuwat kuwatir kuwatos lading lagi lair lajeng laku laler lali lambe lami lamis lampah lan lanang lancaran
[K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K]
saya; aku kebiasaan kulit barat tertelan kumat cuci rendaman kumpul perkumpulan sangat rekat kuno kuning emas kunyit penjara ketupat telinga kurang kurus kota anak ayam kuali terbalik terbalik kuasa kuasa kuat khawatir khawatir delengen ----- pangot sedang lahir lalu jalan; langkah lalat lupa mulut lama hanya janji jalan; langkah dan laki-laki piring
123
1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137
lancingan landhep langkung (1) langkung (2) laos lara lara wuyung larahan larang lare laris lathi latu lawang lawar lawas lawuh layad layang layangan lebet lebur ledheng lega legen legi lekas lek-lekan lelabetan lelabuhan lelara lema lemah lemantun lemari lembat lembu lembut lemper lemu lena lencir lenga lengen
[Ki] [KN] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ki] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [K] [Ng] [K] [Ng] [K] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [Ng]
celana pendek tajam lewat lebih lengkuas sakit kasmaran sampah mahal bocah; kanak laku keras bibir api pintu tawar (makanan;minuman) lama lauk takjiah surat layang-layang dalam hancur pipa lega manisan manis segera begadang kebaikan kebaikan penyakit gemuk tanah almari almari lembut sapi lembut cobek gemuk terlena semampai minyak lengan
124
1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181
lenggah; pinarak lengser lepat; salah lepen ler leren leres leri lestantun lestari lidhah lih lila lilin liling lima limalas liman limangatus limangewu limrah lindhik lindhu linggih lingsem lintang lintang kemukus lintu (1) lintu (2) lipen lirih lisah liwat liya loloh lombok lombok abang lombok ijo lombok jempling lor loro lorod lowong lukar
[Ki] [Ki] [K] [K] [K] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng] [Ki] [Ng] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ki]
duduk mundur salah sungai utara istirahat betul air cucian beras lestari lestari lidah pindah rela lilin timang lima lima belas gajah lima ratus lima ribu biasa; wajar pelan gempa duduk malu bintang meteor ijol liya lipstik pelan (suara) minyak lewat lain jamu cabai cabai merah cabai hijau cabai rawit utara dua tanah longsor kosong melepas
125
1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225
lulang lumpang lumpat lumrah lumuh lunga lungguh luput luwe luwih maben mabur maca macan madha madosi madu maesa maesi magepokan makaten maklar malam males malih maling mambet mambu manah (1) manah (2) manah (3) manawi mandhap mandheg mandhul maneh; engkas maneka mangan mangerti mangertos manget-manget mangga manggar manggen
[Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng] [KN] [K] [Ng] [K] [Ng] [K] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [KN] [K] [KN] [K]
tulang lumpang lompat biasa; wajar pemalas (sifat) pergi duduk salah lapar lebih madu terbang membaca harimau menyamai mencari madu kerbau merias bekaitan demikian makelar lilin malas lagi pencuri berbau berbau hati berfikir fikir delengen ----- menawi turun ke bawah berhenti mandul lagi beraneka makan mengerti mengerti hangat mari bunga kelapa bertempat
126
1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269
manggih manggon manggul mangke mangkono mangsa manjing manpangat mantuk manuk maos [K] maos [Ki] mapan mara marambat marang marani marasepuh maratuwa mardika marem margi mari maringi; nyaosi; ngaturi mata mati maton matur matur nuwun mau mawa mawi mbah mbajeng mbakar; ngobong mbakayu mbalang mbangir mbangkang mbarep mbebayani mbeksa mbekta mbeling
[K] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [Ki] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ki] [Ng] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ki] [K] [KN]
menemukan bertempat jenang nanti demikian musim; waktu memasuki manfaat pulang burung membaca membaca bertempat menghadap merambat kepada menghampiri mertua mertua merdeka puas jalan sembuh memberi mata mati delengen ----- waton berbicara terima kasih tadi dengan dengan delengen ----- simbah anak sulung membakar kakak perempuan melempar mancung membangkang anak sulung membahayakan menari membawa nakal
127
1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313
mbembreng mbesengut mbesmi mbetahaken mbledhos mblendhuk mblenjani mbobot; nggarbini mboh mboten mboten kersa mboten purun mbothok mbrabak mbrengkele mbucal mbuh mbujeng mburi mburitan mbutuhake mbuwang mbuwang layang medal medhar medhar sabda medhayoh medhun meja meksa melbu melik melu memedi memitran memper menang menapa menawa menawi (1) menawi (2) mencok mencolot menda
[KN] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [Ki]
[Ki] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [K]
[Ng] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [K] [KN] [KN] [K]
menjereng cemberut membakar membutuhkan meletus menggelembung mengingkari hamil delengen ----- embuh delengen ----- boten tidak mau tidak mau membuat kudapan berkaca-kaca egois membuang delengen ----- embuh mengejar delengen ----- buri delengen ----- buritan membutuhkan membuang mengirim surat keluar menerangkan pidato bertamu turun ke bawah meja memaksa delengen ----- mlebu iri ikut hantu berteman pantas menang apa kalau jika kalau hinggap meloncat kambing
128
1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357
mendel mendelik mendhem mendhet mendhung menehi menek meneng mengeti menggah menggalih menggok menging mengkene mengker mengko mengkono mengsah menika (1) menika (2) menika (3) mentas menthog menyang mergi meri mersudi mertamu mesem mester mesthi meteng metengi methuk metu midhanget midhangetaken mikir mila minangka mindhah mindhoni minggah mirah
[K] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [K] [Ki] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [Ki] [Ki] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [K]
diam melotot memendam mengambil berawan; mendung memberi memanjat diam memperingati sesuai berfikir belok melarang delengen ----- mangkono membelakangi nanti delengen ----- mangkono musuh ini itu itu baru saja; sedang melarang ke -- (tempat) delengen ----- margi iri belajar; brsungguh-sungguh bertamu tersenyum lantai pasti hamil menutupi menjemput keluar mendengar dengarkan; mendengarkan berfikir maka sebagai memindah mengulangi dua kali naik murah
129
1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401
mireng mirengaken mirsani misuwur mitoni mitra miturut miwah miyos (1) miyos (2) miyos (3) mlajeng mlaku mlampah mlathi mlayu mlebet mlebu mlempem mlincur mlipir mlumah mlumpat mojar mokal mongkog montong montor morak-marik motholake motholaken mradulake mradulaken mrana mrasuk mratelake mratelaken mrengut mrica mrika mriki mriku mripat mubeng
[K] [K] [Ki] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ki] [Ki] [Ki] [K] [Ng] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [K] [K] [K] [K] [KN]
mendengar dengarkan; mendengarkan melihat; menyaksikan terkenal tujuh bulanan (bayi) rekan menurut dan lahir lewat keluar berlari berjalan berjalan melati berlari masuk (ke dalam) masuk (ke dalam) melempem tidak rajin berjalan di tepian telentang melompat berujar mustahil senang oleh pujian berbunga sepeda montor berserakan; berantakan mematahkan mematahkan mengadukan mengadukan ke sana meresap menjelaskan menjelaskan cemberut merica ke sana ke sini ke situ mata keliling
130
1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419 1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429 1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439 1440 1441 1442 1443 1444 1445
mucal muga muga-muga mugi mugi-mugi mujudake mujudaken mukti mula mulang mulih mumpuni mundhut ngampil mundhut (1) mundhut (2) mundhut (3) ; nyuwun mundur mung mungel munggah mungguh mungkasi mungkur mungsuh muni muntab mupangat murah murakabi murih murub murugi musna muspra mustaka mutawatiri mutawatosi muwah muwun nagara nagari nalika nama nampa
[K] [Ng] [Ng] [K] [K] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ki] [Ki] [Ki] [Ki] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [Ki] [Ng] [K] [Ng] [Ki] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng]
mengajar semoga semoga semoga semoga mewujudkan mewujudkan berkecukupan maka mengajar pulang berwawasan luas; menguasai hutang beli; membeli mengambil meminta lengser hanya berbunyi naik sesuai mengakhiri membelakangi musuh berbunyi sangat marah mufakat murah bermanfaat supaya menyala menghampiri musnah lenyap kepala mengkhawatirkan mengkhawatirkan dan menangis negara negara ketika nama menerima
131
1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479 1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489
nampi nampik namung nancep nanging nangis nastiti nate ndableg ndamel ndangu ndeleng; nonton ndelok ndhangir ndhelik ndherek ndhisik ndhuwur ndina-ndina ndinten-ndinten ndlongop ndonga ndudut ati nduweni nedha nrima nedha (1) nedha (2) negesi negor neker nem nembe nemil nempah nempuh nemu nengeri nengga nesu netes ngabdi ngaben ngacung ngadeg
[K] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [KN] [K] [Ki] [Ng] [KN] [KN] [Ki] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [K] [Ng] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ki] [K] [KN] [KN]
menerima menolak hanya menancap namun; tetapi menangis teliti pernah badung membuat tanya melihat; menyaksikan delengen ----- deleng mendangir bersembunyi ikut delengen ----- dhisik atas berhari-hari berhari-hari delengen ----- dlongop berdoa menarik mempunyai terima kasih makan meminta mengartikan menebang kelereng enam baru saja; sedang nyemil menempuh menempuh menemukan menandai menunggu marah menetes mengabdi mengadu angkat tangan berdiri
132
1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519 1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529 1530 1531 1532 1533
ngadegake ngadhang ngagem ngajeng ngakeni ngakoni ngalah ngalih ngalingi ngambet ngambu ngambung ngampil ngamplok ngandhap ngandhut; wawrat ngangge nganggo nganglang ngangsu ngantem nganti ngantos nganyang ngapalake ngapalaken ngapunten ngapura ngaras ngarep ngarep-arep ngarid ngasorake ngasoraken ngasta (1) ngasta (2) ngasta (3) ngaten ngati-ati ngatos-atos ngawis ngawon ngawula ngece
[Ng] [KN] [Ki] [K] [K] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ki] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ki] [Ki] [Ki] [K] [Ng] [K] [K] [K] [KN] [KN]
mendirikan menghadang memakai depan mengakui mengakui mengalah pindah menghalangi mengendus mengendus mencium meminjam memeluk; mendekap bawah hamil; mengandung memakai memakai mengitari menimba (ilmu) jotos; tinju sampai sampai menawar menghafalkan menghafalkan maaf maaf mencium depan mengharap mencari rumput merendahkan merendahkan membawa mengajar membuat begini berhati-hati berhati-hati menawar mengalah mengabdi mengejek
133
1534 1535 1536 1537 1538 1539 1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549 1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559 1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569 1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577
ngedang ngedol ngedu ngekahi ngelih ngemek-emek ngemohi ngemot ngempakake ngempal ngempet ngendhog ngendika (1) ngendika (2) ngendika (3) ngendikaken ngendikan ngene ngenes ngenger ngentas ngenteni ngentosi ngenyang ngepang ngepehi ngepel ngerti ngertos ngestokaken dhawuh ngetang ngetung ngewahi ngewehi ngeyel ngeyub nggadhahi nggadhe nggampangake nggampilaken ngganda nggantos nggatekake nggatosaken
[KN] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [Ki] [Ki] [Ki] [Ki] [Ki] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ki] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng] [K]
mengukus menjual mengadu menguatkan memindah memegang-pegang menolak memuat menyalakan berkumpul menahan bertelur berkata bicara berbicara membicarakan berbicara begini mengenaskan mengabdi mengangkat (masakan) menunggu menunggu delengen ----- nganyang bercabang menguasai dengan serakah mengepal mengetahui mengetahui menaati menghitung menghitung mengubah delengen ----- menehi keras kepala berteduh mempunyai menggadaikan menggampangkan menggampangkan beraroma menggadai memperhatikan memperhatikan
134
1578 1579 1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619 1620 1621
nggawa nggawe nggayuh nggebag nggebug nggegem nggentang ngger ngginakaken ngginem nggirahi nggoceki nggodha nggolek nggragas nggresula nggugu nggulawenthah nggunakake nggunem nggurit ngidak ngilo ngimpi nginceng nginep ngingah ngingu ngisor ngladeni ngladosi nglangi nglarani nglayad nglebet ngleluri ngliling nglurug ngolor ngombe ngomong ngoncati ngonceki ngowahi
[Ng] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [K] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ng]
membawa membuat meraih memukul memukul menggenggam menumbuk Nak (kata sapaan) menggunakan membicarakan mencuci (pakaian) memegangi menggoda mencari rakus mengeluh menaati merawat menggunakan membicarakan membaca geguritan menginjak bercermin bermimpi mengintip menginap memelihara memelihara bawah melayani melayani berenang menyakiti takjiah dalam melestarikan menimang mengabdi mengulur minum berbicara menghindari mengupas mengubah
135
1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629 1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639 1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649 1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659 1660 1661 1662 1663 1664 1665
ngoyak ngrantam ngraosaken ngrasakake ngrebat ngrebut ngregedi ngreksa ngresiki ngriki ngrimat ngrumat ngudakara ngudakawis ngudaraos ngudarasa ngudhari ngudud ngugemi ngukuhi ngumbahi ngumbara ngumpul ngundhuh ngungsi ngunjuk ngunus ngupadi ngupados ngupakara ngupayakake ngupayakaken nguwaosi nguwasani nguyuh niki nilar niliki nimbali ningali ninggal ninjo nistha nitih
[Ng] [KN] [K] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ki] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ki] [K] [Ng] [Ki] [KN] [Ki]
mengejar menyusun merasakan merasakan merebut merebut mengotori menjaga membersihkan delengen ----- mriki merawat merawat mengira-ira; menduga mengira-ira; menduga membatin membatin membuka (ikatan, bungkusan) merokok menaati menguatkan mencuci mengembara berkumpul menuai mengungsi minum menghunus mencari mencari merawat mengupayakan mengupayakan menguasai menguasai kencing delengen ----- menika (1) meninggalkan meninjau memanggil melihat meninggalkan meninjau nista naik
136
1666 1667 1668 1669 1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679 1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689 1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709
niyat njaba njalari njaluk njembreng njero njlungup njoged njupuk nresnani nrunjel nuladhani nulis nulung nulungi numpak nunggang nunggu nuswantara nutu nuwi nyade nyalawadi nyalawados nyamaki nyamber nyambet nyambung nyambut (1) nyambut (2) nyami nyamping nyandhang nyandhung nyang nyangga nyanggi nyare nyariosaken nyariosi nyauri nyedhiani nyegah nyekel
[KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [K] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [K] [K] [Ki] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ki] [K] [K] [KN] [KN] [K] [Ng]
niat delengen ----- jaba menyebabkan meminta menjereng dalam delengen ----- jlungup menari mengambil mencintai menerobos mencotohi menulis menolong menolong naik naik menunggu nusantara menumbuk meninjau menjual mencurigakan mencurigakan menyampul menyambar menyambar menyambung meminjam hutang menyamai kain jarik berpakaian menyandhung delengen ----- menyang menyangga menyangga menginap menceritakan menceritakan menjawab menyediakan menyajikan menangkap
137
1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719 1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729 1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739 1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749 1750 1751 1752 1753
nyelang nyelathu nyeluk nyemak nyengkerem nyengkorog nyentak nyepengi (1) nyepengi (2) nyerat nyilih nyimpen nyingget nyingitake nyipeng nyolo nyolong nyritakake nyritani nyugata nyuguh nyukani nyupena nyuwun pirsa obah odhol ojok okeh oleh olor omah omah-omah ombe omben omong; gunem oncat oncek ontong ontran-ontran opah ora ore oseng-oseng owah
[KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [Ng] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ng]
meminjam bercakap memanggil menyimak mencengkeram merinding menggertak memegangi menangkap menulis meminjam menyimpan menyekat menyembunyikan menginap anglo mencuri menceritakan menceritakan menyajikan menyajikan memberi bermimpi tanya; bertanya gerak; bergerak pasta gigi bujuk delengen ----- akeh boleh; diperbolehkan ulur rumah berumah tangga minum minuman bicara hindar kupas jantung pisang pertengkaran upah tidak urai tumis ubah
138
1754 1755 1756 1757 1758 1759 1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769 1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789 1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797
oyak oyod paben pace paceklik pacelathon pacoban pacul padha padhang padharan padinan pados padu padusan paes pait pajar pajeg pajeng pakan pakewed pakewuh pakoleh pakulinan palarapan palilah pama pambajeng pambarep pambeng pambengan pamenthangan pami pamidhangan pamulangan panah panampan panas pancen panci pandadaran pandangon pandangu
[Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ki] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ki] [K] [Ki] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [KN] [Ki] [Ki]
kejar akar berkelahi mengkudu paceklik percakapan ujian cangkul sama terang perut sehari-harinya cari berkelahi bak mandi rias pahit terang pajak laku makanan sungkan sungkan memperoleh kebiasaan dahi ijin umpama anak sulung anak sulung halangan halangan lengan umpama bahu pelajaran panah baki panas memang memang ujian pertanyaan pertanyaan
139
1798 1799 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841
pandhe pandung panengeran pang panganan pangapunten pangapura pangarasan pangarsa pangerten pangertosan pangestu panggalih; prana panggayuh panggenan panggih panggonan panginten pangira pangiring pangombyong pangon pangot panguwaos panguwasa paningal panitra panjang panjenengan panjenenganipun pantun paos papan papat paran parani pari parikan pasa pasamuwan pasar pasarean pasinaon pasinaonan
[KN] [K] [Ki] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ki] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ki] [KN] [K] [K] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ki] [KN] [K] [Ki] [Ki] [K] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN]
tukang besi pencuri unyeng-unyeng ranting makanan maaf (nomina) maaf (nomina) pipi pemimpin pengertian pengertian restu hati impian lokasi temu lokasi perkiraan perkiraan pengiring pengiring penggembala pisau penguasa penguasa mata pengarang; juru sastra panjang kamu; engkau dirinya padi pajak tempat empat rantau hampiri padi pantun puasa perkumpulan pasar pemakaman pembelajaran pembelajaran
140
1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879 1880 1881 1882 1883 1884 1885
pasugatan pasuryan patbelas pati patlikur patos patrap patuladhan paugeran pawarta pawartos pawiyatan pawon pawuhan payu payung peceren pedhang pedhes pedhet pegadhean pegat pejah pekarangan pekawisan peken peksa peksi pelem peling pelok pemahan pendhet penekan pengadilan pengetan penggalih penging pengkeran pepaes pepak pepalang pepeling perangan
[Ki] [Ki] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [K] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [Ki] [KN] [Ki] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN]
sajian wajah empat belas agak dua puluh empat agak tingkah laku percontohan tata tertib; batasan kabar berita kabar berita sekolah dapur tempat sampah laku payung delengen ---- kalen pedang pedas anak sapi pegadaian cerai meninggal dunia pekarangan pekarangan pasar paksa burung mangga peringatan isi mangga perumahan ambil memanjat pengadilan peringatan (hari besar) fikir larang punggung riasan komplit hambatan pengingat bagian
141
1886 1887 1888 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929
perduli perkara perkawis perlambang persekot pesthi peteng pethak pethuk pethukan pikir pikul pilingan pindhah pindho pinggir pinten pinter pipi pipis pira piranti pirantos piring pirsa (1) pirsa (2) pisang pit pitados pitaken pitakenan pitakon pitakonan pitaya pitedah pitik pitu pituduh pitulas pitulikur pitulungan pitutur piwales piweling
[KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ki] [Ki] [Ki] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN]
peduli perkara perkara lambang uang muka pasti gelap putih temu bertemu (tidak sengaja) fikir pikul pelipis pindah dua kali pinggir berapa pintar pipi delengen ----- nguyuh berapa alat; peralatan alat; peralatan piring lihat melihat; tahu pisang sepeda percaya pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan delengen ----- pracaya petunjuk ayam tujuh petunjuk tujuh belas dua puluh tujuh pertolongan nasihat pembalasan nasihat
142
1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973
piwulang piyambak piyambakan piyambakipun piyambak-piyambak plajeng playu plintheng plipiran pocapan pomahan porok pothol potholke pracaya pradulan prahara prakara prakawis pralambang pramana prasaja prastawa pratandha pratelan prau praupan prayoga prayogi prelu prentah prigel prihatin prihatos priksa pring priyantun (1) priyantun (2) priyayi pucuk pujangga pulut pun pundhak
[KN] [K] [K] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ki] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng]
amanat sendiri sendirian dirinya sendiri-sendiri lari lari ketapel tepian; pinggiran ucapan perumahan garpu patah patahkan percaya tukang mengadu keributan perkara perkawa lambang awas (penglihatan) sederhana peristiwa pertanda penjelasan perahu raut muka patut; layak patut; layak perlu perintah lihai prihatin prihatin periksa bambu orang orang yang dihormati orang yang dihormati ujung ahli sastra getah si (kata sandang) bahu
143
1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
pundhut; suwun pundhut (2) pungkasan punika punjer punjul puntir pupu puputan purug purugi purun putih putra putri putu puyuh rabi racikan rada radi radin ragil rah rai raka raket rama rambat rambut rampas rampung ramut rana rancang randha ranggeh rangkul rantam rantaman rante raos rapi rasa
[Ki] [Ki] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [K] [K] [Ng] [Ki] [Ki] [Ng] [K] [Ng] [Ki] [Ng] [K] [K] [KN] [K] [Ng] [Ki] [KN] [Ki] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [Ng]
pinta ambil terakhir delengen ----- menika pusat delengen ----- luwih pelintir paha habis-habisan rantau hampiri mau putih putra perempuan cucu puyuh menikah jari agak agak rata bungsu darah wajah kakak laki-laki rekat bapak; ayah rambat rambut rampas selesai; berakhir rawat sana rancang janda gapai rangkul susun susunan rantai rasa rapi rasa
144
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061
rasukan rata raup rawa rawis (1) rawis (2) rawuh rayah rayat rayi rebah rebat Rebo rebut redi rega reged regi rekadaya rekaos rekasa rembag rembat rembug remeh remen remeng rempo rena rencang rentah renyah repo resah resik reti retos rewel rigma rika rikala rikat rimat rina
[K] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki] [Ki] [Ki] [KN] [KN] [Ki] [K] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [K] [KN] [K] [Ng] [K] [K] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [Ki] [K] [K] [KN] [K] [KN] [Ng] [K] [KN] [Ki] [K] [KN] [KN] [K] [Ng]
baju rata cuci muka rawa-rawa kumis rawa-rawa datang rebut pasangan; rakyat adik rubuh rebut Rabu rebut gunung harga kotor harga rekayasa sulit sulit runding pikul runding remeh senang remang-remang jompo bahagia pembantu rumah tangga runtuh renyah delengen ----- rempo rusuh bersih tahu tahu rewel rambut sana disaat cepat rawat siang
145
2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080 2081 2082 2083 2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090 2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2106
rindhik ringgit rinten risak riyadi riyadin riyaya rodha rogoh rogrog rolas rolikur rombak ron rongewu rongpuluh rosan rubeda rubuh rumangsa rumaos rumat rumiyin (1) rumiyin (2) rumput rungih rungkud rungokake runtuh rupa rupi rusak rusuh sabab sabanjure saben sabibaripun sabin sabubare sade saderengipun saderma sadermi sadurunge sae
[KN] [K] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [K] [K] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [KN] [K] [K] [Ng] [K] [K] [Ng] [K] [Ng] [K]
pelan (kecepatan) wayang siang rusak hari raya delengen ----- riyadi hari raya roda rogoh gugur (bunga; daun) dua belas dua puluh dua rombak daun dua ribu dua puluh tebu delengen ----- alangan rubuh merasa merasa rawat dahulu dulu rumput mancung lebat (pepohonan) dengarkan runtuh rupa rupa rusak rusuh sebab selanjutnya setiap setelah sawah seusai jual sebelumnya sekadar sekadar sebelumnya bagus; baik
146
2107 2108 2109 2110 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119 2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2132 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142 2143 2144 2145 2146 2147 2148 2149 2150
saengga saestu sagah saganten sagara saged saguh saiki saiyeg sajen saka (1) saka (2) sakal sakala sakaliyan sakeca sakedhik sakethi saking sakit sakloron sakpenake salah setunggalipun salajengipun salin salira samak samana samangke samanten samar sambekala samber sambet sambikala sambung sambut sambutan samengko samenika sami samparan sampeyan sampun
[KN] [K] [K] [K] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [K] [K] [K] [KN] [K] [K] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ki] [KN] [Ng] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [K] [Ng] [K] [K] [Ki] [K] [K]
sehingga sungguh bersedia samudra samudra bisa bersedia sekarang delengen ----- sarujuk sesajen dari saka delengen ----- sakala seketika sekalian enak sedikit seratus dari sakit sekalian delengen ----- sapenake salah satunya selanjutnya berganti pakaian tubuh; badan sampul sekian sekarang sekian khawatir halangan; hambatan sambar sambung delengen ----- sambekala sambung pinjam pinjaman sekarang sekarang sama kaki kamu sudah
147
2151 2152 2153 2154 2155 2156 2157 2158 2159 2160 2161 2162 2163 2164 2165 2166 2167 2168 2169 2170 2171 2172 2173 2174 2175 2176 2177 2178 2179 2180 2181 2182 2183 2184 2185 2186 2187 2188 2189 2190 2191 2192 2193 2194
sampurna samubarang samukawis sanadyan sanajan sanalika sandhangan sandhing sandhung sanes (1) sanes (2) sanga sangajengipun sangarepe sanget sangga sanggi sangking sangsangan sangu santer santun sapa sapenake sapi sapinten sapira sapu sapuluh sapunika saras sarasehan sarat sare sarem sareng sarib sarujuk sarwa sarwi sasi sata sathithik satriya
[KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [KN] [K] [Ng] [K] [Ng] [K] [Ki] [KN] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN]
[K] [KN] [KN] [Ki] [K] [K] [Ki] [KN] [Ng] [K] [Ng] [K] [Ng] [KN]
sempurna segala sesuatu segala sesuatu walaupun; meskipun delengen ----- sanadyan seketika pakaian samping sandung bukan lain sembilan depan depan sangat sangga sangga delengen ----- saking kalung uang saku lebat (aliran air, hujan) ganti pakaian siapa seenaknya sapi seberapa seberapa sapu delengen ----- sepuluh delengen ----- samenika sehat musyawarah syarat tidur garam bersama kentut setuju serba serba bulan tembakau sedikit kesatria
148
2195 2196 2197 2198 2199 2200 2201 2202 2203 2204 2205 2206 2207 2208 2209 2210 2211 2212 2213 2214 2215 2216 2217 2218 2219 2220 2221 2222 2223 2224 2225 2226 2227 2228 2229 2230 2231 2232 2233 2234 2235 2236 2237 2238
satru sauntara saur sawah saweg sawenang-wenang sawer sawijining sawiyah sawung sayah sayogyane sayuk seba Sebtu seda sedanten sedasa sedaya sedhah sedhakep sedhela sedheng sedherek sedulur sedya sega segah segahan seganten segara segawon seger sejati sejatine sejatos seje sekar sekawan sekawanwelas [K] sekedhap sekedhik seket seking
[KN] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng] [KN] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ki] [K] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [K] [K] [K] [K] [Ng]
saling tidak bertegur sapa sejenak jawaban sawah sedang sewenang-wenang ular suatu; sesuatu; sebuah anak cicak ayam jantan lelah sepantasnya; sepatutnya rukun delengen ----- mara Sabtu meninggal dunia delengen ----- sedaya sepuluh semua sirih sedekap sebentar cukup saudara saudara kesiapan nasi saji sajian samudra; lautan samudra; lautan anjing segar sejati sebenarnya; sesungguhnya sejati lain bunga empat empat belas sebentar delengen ----- sakedhik lima puluh delengen ----- saking
149
2239 2240 2241 2242 2243 2244 2245 2246 2247 2248 2249 2250 2251 2252 2253 2254 2255 2256 2257 2258 2259 2260 2261 2262 2263 2264 2265 2266 2267 2268 2269 2270 2271 2272 2273 2274 2275 2276 2277 2278 2279 2280 2281 2282
sekrip sekti sekul sela selak selang selangkung selawe selikur semados semah semak semana semanten semaur semaya sembada sembrana semi semuwa senggang sengkang sentak senthong sepalih separo sepatu sepen sepet sepi sepinten sepira seprana seprene seprika sepriki sepuh sepuluh sepur serap serat (1) serat (2) serat (3) seratan
[KN] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [K] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ki] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [K] [K] [Ng] [KN] [K] [K] [K] [K] [K]
buku tulis sakti nasi batu mungkir pinjam dua puluh lima dua puluh lima dua puluh satu menangguhkan suami; istri simak sekian sekian delengen ----- sumaur menangguhkan terpenuhi ceroboh semi delengen ----- gayeng sehat anting gertak kamar mandi separuh separuh sepatu sepi sepat sepi seberapa seberapa sampai dulu sampai sekarang sampai dulu sampai sekarang tua sepuluh kereta api senja tulis surat sisir menyisir rambut
150
2283 2284 2285 2286 2287 2288 2289 2290 2291 2292 2293 2294 2295 2296 2297 2298 2299 2300 2301 2302 2303 2304 2305 2306 2307 2308 2309 2310 2311 2312 2313 2314 2315 2316 2317 2318 2319 2320 2321 2322 2323 2324 2325 2326
seru ses sesarengan sesorah sesuk sesulih sesupe sethithik setip setiti Setu setuju setunggal setunggal ewu setya sewelas sewu si sida sigra siji sikil siku sikut sila silih silihan sima simbah simpen sinau sindap sing singat singeb singget sinjang sinten sinuwun sipit sirah siram sisa sisah
[Ng] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki] [Ng] [Ng] [Ki] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ki] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [K] [Ki] [KN] [K]
keras rokok bersama-sama pidato besok pagi pengganti cincin delengen ----- sathithik penghapus pensil teliti delengen ----- Sebtu setuju satu seribu setia sebelas seribu si (kata sandang) jadi bersin satu kaki siku siku sila pinjam pinjaman harimau kakek; nenek simpan belajar ketombe yang tanduk selimut sekat kain jarik siapa Yang Mulia sipit kepala mandi sisa susah
151
2327 2328 2329 2330 2331 2332 2333 2334 2335 2336 2337 2338 2339 2340 2341 2342 2343 2344 2345 2346 2347 2348 2349 2350 2351 2352 2353 2354 2355 2356 2357 2358 2359 2360 2361 2362 2363 2364 2365 2366 2367 2368 2369 2370
siswa siti siyaga siyam siyang siyos siyung slamet slimut soklat sokur solah somah songsongan sonten sora sore sotya sowan sowang-sowang srei srendal srengenge srikawin sruwal subasita suda sudi sugata sugeng (1) sugeng (2) sugih suguh suguhan suji suk suket suku sulak sumaur sumbar sumelang sumerep sumringah
[KN] [K] [KN] [K] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [Ki] [K] [K] [Ng] [K] [Ki] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [Ki] [Ki] [Ki] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN]
siswa tanah siaga puasa siang jadi taring selamat delengen ----- kemul coklat syukur perilaku delengen ----- semah payung sore keras sore intan menghadap masing-masing dengki sandal matahari mas kawin celana pendek tata krama berkurang sudi saji hidup selamat kaya saji sesajian tusuk sate besok rumput kaki kemucing menjawab sombong khawatir melihat; tahu ceria
152
2371 2372 2373 2374 2375 2376 2377 2378 2379 2380 2381 2382 2383 2384 2385 2386 2387 2388 2389 2390 2391 2392 2393 2394 2395 2396 2397 2398 2399 2400 2401 2402 2403 2404 2405 2406 2407 2408 2409 2410 2411 2412 2413 2414
sungsang sungu supados supaya supe;kesupen supena supenan suraos surasa suruh surup surya suryan susah susuk suwanten suwara suwe suweng (1) suweng (2) suwi suwiwi suwung swanten swara swarga swargi (1) swargi (2) swiwi taberi tabuh taken takon taksih tali talingan tamba tampa tampi tampik tamu tandha tanduk tangan
[KN] [Ng] [K] [Ng] [K] [K] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [Ki] [Ki] [Ng] [KN] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ki] [KN] [K] [K] [Ng] [K] [Ng] [Ki] [KN] [Ng] [K] [KN] [K] [KN] [Ki] [Ng]
terbalik tanduk supaya supaya lupa impi impian arti; makna arti; makna sirih senja matahari cuci muka susah uang kembalian suara suara lama sunyi anting delengen ----- suwe sayap sunyi suara suara surga surga almarhum delengen ----- suwiwi rajin jam tanya tanya masih tali telinga obat terima terima tolak tamu tanda tambah (makan) tangan
153
2415 2416 2417 2418 2419 2420 2421 2422 2423 2424 2425 2426 2427 2428 2429 2430 2431 2432 2433 2434 2435 2436 2437 2438 2439 2440 2441 2442 2443 2444 2445 2446 2447 2448 2449 2450 2451 2452 2453 2454 2455 2456 2457 2458
tangeh tangga tanggalan tanggap sasmita tanggi tangi tangsul tanpa tansah tapih tatag tau taun tawa tawi tebih tebu tedha (1) tedha (2) teges tegor tegoren teka tekan teken tela telas telu telulas tembako tembang tembung temtokaken temtokna temtu temu tenan tenanan tengen tenger tengeran tengga tepang tepung
[KN] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [K] [K] [Ng] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [KN] [KN] [KN] [K] [K] [Ng]
masih jauh tetangga kalender peka tetangga bangun tali tanpa selalu delengen ----- jarik tegar pernah tahun tawar tawar jauh tebu pinta makanan arti tebang tebanglah datang sampai tanda tangan ketela habis tiga tiga belas tembakau lagu kata tentukan tentukan tentu temu sungguh sungguh kanan tanda pertanda tunggu kenal kenal
154
2459 2460 2461 2462 2463 2464 2465 2466 2467 2468 2469 2470 2471 2472 2473 2474 2475 2476 2477 2478 2479 2480 2481 2482 2483 2484 2485 2486 2487 2488 2489 2490 2491 2492 2493 2494 2495 2496 2497 2498 2499 2500 2501 2502
tetenger themilan thethek thukul tiba tiga tigan tigawelas tilar tilem tilik timbali timpuh tindak (1) tindak (2) tindak (3) tindak tanduk tingal tinggal tinjo tipis tirah titi mangsa tiyang tlatah tlaten tlatos tlutuh tosan toya toyan trampil trapsila trecepan trenyuh trep tresna trima trimah trubus trunjel tukon tuku tuladha
[KN] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [K] [K] [Ng] [Ki] [KN] [Ki] [Ki] [Ki] [KN] [K] [Ng] [Ki] [KN] [K] [KN] [K] [KN] [Ng] [K] [K] [K] [K] [KN] [KN] [Ki] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [KN]
pertanda cemilan ronda malam tumbuh jatuh tiga telur tiga belas tinggal tidur jenguk panggil simpuh pergi langkah; jalan berjalan tingkah laku lihat tinggal jenguk tipis sisa musim orang daerah; wilayah telaten telaten delengen ----- pulut besi air kencing terampil baik bulu mata terenyuh; terharu cocok cinta terima terima bertunas terobos hasil pembelian beli contoh
155
2503 2504 2505 2506 2507 2508 2509 2510 2511 2512 2513 2514 2515 2516 2517 2518 2519 2520 2521 2522 2523 2524 2525 2526 2527 2528 2529 2530 2531 2532 2533 2534 2535 2536 2537 2538 2539 2540 2541 2542 2543 2544 2545 2546
tulis tulung tuma tumbak tumbar tumbas tumpeng tumpes tumpuk tumuli tumunten tumut tuna tunggu tuntut turah turas turu tutu tuwa tuwi tuwuh tuwuk uan udakara udakawis udan udhar udu udud uga ugem uger ugi ukara ukum ukuman ula ulam ulama ulami ulem-ulem uler umob
[Ng] [KN] [KN] [Ng] [KN] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ki] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [KN] [K] [KN] [Ng] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN]
tulis tolong kutu tombak ketumbar beli tumpeng tumpas tumpuk lalu lalu ikut rugi tunggu bunga pisang sisa kencing tidur antan tua jenguk tumbuh kenyang rambut putih kira-kira; lebih kurang kira-kira; lebih kurang hujan terbuka (ikatan, bungkusan) delengen ----- dudu rokok juga taat asalkan juga kalimat hukum hukuman ular ikan ulama ulama undangan ulat mendidih
156
2547 2548 2549 2550 2551 2552 2553 2554 2555 2556 2557 2558 2559 2560 2561 2562 2563 2564 2565 2566 2567 2568 2569 2570 2571 2572 2573 2574 2575 2576 2577 2578 2579 2580 2581 2582 2583 2584 2585 2586 2587 2588 2589 2590
umpama umpami undhak-undhakan ungel ungelipun unggah-ungguh uni unine unjuk unjukan unthuk untu unyeng-unyeng upa upama upami upaya urang urip urmat utama utami utang utawa utawi utusan uwoh uwos uwuh uyah uyuh uzur waca wacucal wadi wadon wados wae wahing waja wajan walang waleh wales
[Ng] [K] [KN] [K] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ki] [Ki] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ki] [KN] [K] [KN] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [Ng] [Ki] [KN] [KN] [KN] [KN]
umpama umpama tangga bunyi bunyinya tata krama bunyi bunyinya minum minuman buih gigi unyeng-unyeng bulir nasi umpama umpama upaya udang hidup hormat utama utama hutang atau atau utusan berbuah beras sampah garam air seni rintangan baca tulang rahasia perempuan rahasia saja bersin gigi penggorengan belalang bosan balas
157
2591 2592 2593 2594 2595 2596 2597 2598 2599 2600 2601 2602 2603 2604 2605 2606 2607 2608 2609 2610 2611 2612 2613 2614 2615 2616 2617 2618 2619 2620 2621 2622 2623 2624 2625 2626 2627 2628 2629 2630 2631 2632 2633 2634
walik wana wanci wande wangi wangsul wangsulan wani wanti-wanti wantos-wantos wantun waos [K] waos [Ki] waos (1) warangka waras wara-wara wareg warna warni warta wartos warung wasana wasis waspada waspaos wasta watangan watara watawis waton watu watuk wau wayah (1) wayah (2) wayang wedal weden wedhak wedharan wedhi wedhus
[KN] [K] [K] [K] [KN] [K] [KN] [Ng] [Ng] [K] [K] [K] [Ki] [K] [KN] [Ng] [KN] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [K] [Ng] [KN] [KN] [Ng] [K] [K] [Ki] [Ng] [K] [KN] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [Ng] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [Ng]
balik hutan saat kedai harum kembali jawaban berani peringatkan peringatkan berani baca baca tombak pengumuman sarung keris sehat kenyang warna warna berita berita kedai akhir pandai waspada waspada nama (barang) tombak sekitar (waktu) sekitar (waktu) jelas batu batuk delengen ----- kalawau saat cucu wayang keluar penakut bedak keterangan pasir kambing
158
2635 2636 2637 2638 2639 2640 2641 2642 2643 2644 2645 2646 2647 2648 2649 2650 2651 2652 2653 2654 2655 2656 2657 2658 2659 2660 2661 2662 2663 2664 2665 2666 2667 2668 2669 2670 2671 2672 2673 2674 2675 2676 2677 2678
wedi wedok wejang wejangan wekdal wektu weling wengi wengkelan wentis werdi werta wertos weruh wesi wetah wetan weteng wetu wewadi wewados wewaton wicanten wicara widadari wigati wigatos wilujeng wingenane wingi wingi uni wingit wingking winih wirang wis wisa wit wiwit wiwitan wiyar wiyos woh wolu
[Ng] [KN] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [Ki] [Ki] [KN]
[Ng] [Ng] [K] [K] [Ng] [Ng] [Ng] [K] [KN] [K] [Ng] [KN] [Ng] [K] [K] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [Ng] [KN] [KN] [KN] [KN] [K] [Ki] [KN] [KN]
takut delengen ----- waton nasihat nasihat waktu waktu pesan malam betis betis makna delengen ----- warta delengen ----- wartos melihat; tahu besi utuh timur perut keluar rahasia rahasia rahasia berbicara berbicara bidadari penting penting selamat lusa keratin dahulu kala angker belakang benih malu sudah bisa (racun) pohon mulai mulai lebar; luas keluar buah delapan
159
2679 2680 2681 2682 2683 2684 2685 2686 2687 2688 2689 2690 2691 2692 2693 2694 2695 2696 2697 2698 2699 2700
wong wonten (1) wonten (2) wos wragad wucal wuda wudel wulan wulang wulangan wulu wungon wungu wurung wutuh yaiku yang yen yuswa (1) yuswa (2) yuyu
[Ng] [K] [K] [KN] [KN] [K] [KN] [KN] [K] [Ng] [Ng] [KN] [Ki] [Ki] [KN] [Ng] [Ng] [KN] [Ng] [Ki] [Ki] [KN]
orang ada di (tempat) inti biaya ajar telanjang pusar bulan ajar ajaran bulu begadang bangun urung utuh yaitu pacar jika usia tua kepiting