NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015
PENGEMBANGAN MAKET PUSAT-PUSAT PEMERINTAHAN KERAJAAN MATARAM ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Oleh: HY. Agus Murdiyastomo1 Aman2 Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Permasalahan pokok yang dialami pembelajaran sejarah selama ini adalah selalu diidentikkan sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana dinamika kerajaan Mataram Islam.Metode tahap I (Tahun I): berupa studi pendahuluan terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan dengan menggunakan pendekatah historis. Kerajaan Mataram merupakan kerajaan Islam yang dibangun dengan perjuangan keras pendirinya. Panembahan Senopati yang berhasil mengalahkan Pajang dan membangun kraton di Kota Gede, Kraton ini digunakan oleh raja-raja Mataram hingga puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung Hanyakrakusuma. Akan tetapi kekalahan Mataram dari VOC menyebabkan Mataram mengalami kemunduran, terlebih setelah Sultan Agung Hanyakrakusuma wafat.Penggantinya Amangkurat I lebih banyak memikirkan kesenangannya sendiri, daripada memikirkan rakyat dan negaranya.Ia dikenal mempunyai banyak selir, dan berdarah dingin siapapun yang tidak disukainya pasti dibunuh. Kota Gede yang berkembang pesat sebagai pusat kegiatan ekonomi, dianggap sudah kurang layak digunakan sebagai pusat pemerintahan. Oleh sebab itu ia memerintahkan untuk memindahkan kraton dari Kota Gede ke Pleret. Raden Mas Rahmat menggantikan kedudukan ayahnya dan bergelar Amangkurat II, tetapi ia tidak kembali ke Pleret, karena pleret diduduki oleh Pangeran Puger, Selain itu menurut keyakinan bahwa kraton yang telah diduduki musuh sudah kehilangan kesakralannya. Oleh karenanya Amangkurat II kemudian membangun kraton baru di Kartasura.Hal ini disebabkan Pleret diduduki oleh saudaranya Pangeran Puger, yang kemudian mendapat pengakuan dari VOC dan bergelar Pakubuwana I. Sebagai seorang raja Jawa maka ia berinisiatif untuk menyerang Kartasura Amangkurat III melarikan diri ke timur. Setelah Kartasura dikuasai, tetapi kelak kraton ini juga ditinggalkan dan kraton dipindahkan ke Surakarta ketika Paku Buwono II berkuasa.Dengan demikian Mataram telah mengalami empat kali perpindahan Kota Gede, Pleret, Kartasura dan Surakarta. Kata Kunci: maket, pemerintahan, dan Mataram Islam.
1 2
Dosen tetap di Universitas Negeri Yogyakarta Dosen tetap di Universitas Negeri Yogyakarta
1
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015
(The Development Of Mockup Of Central Government Mataram Kingdom As A History Subject Media Alternative)
ABSTRACT All this time, the main issue on history learning process is identified as a boring and dull class. This study is aimed to examine: the dynamic of Islamic Mataram kingdom. Method Phase 1 (Year 1): is an introductory study which consists of literature study and field research with a history approach. Mataram Kingdom was an Islamic kingdom that was built through the hard work of its founder. PanembahanSenopati defeated Pajang and built a palace in Kotagede which later was used by Mataram kings until their peak of glory under Sultan AgungHanyakrakusuma. However the defeat of Mataram from VOC caused them to lose their ground, moreover after Sultan AgungHanyakrakusuma deceased. His successor, Amangkurat I, spent more time to think about his interest instead of his people and country. He was known to have many concubines and cold-blooded. He would kill anyone he didn‟t like. Kotagede that had developed itself as the central of economic activities was considered to be no longer suitable for the central of government. Therefore he ordered to move the palace from Kotagede to Pleret. Raden Mas Rahmat, who later took the position of his father and assigned by a title of „Amangkurat II‟, didn‟t want to go back to Pleret because it had been taken by Puger Prince. Besides he believed that once a palace had been taken by an enemy, it would lose its sacredness. Thus Amangkurat II built new palace in Kartasura since his brother, Puger Prince, inhabited Pleret which later acknowledged by VOC and assigned by a title of „Pakubuwana I‟. As a Javanese king, he initiated to attack Kartasura. Amangkurat III escaped to the east when Kartasura was taken. But this palace would also be abandoned later, and moved to Surakarta when Pakubuwono II ruled the place. Thus it concludes that Mataram moved its government four times, from Kotagede, Plered, Kartasura, and lastly, Surakarta. Keywords: government, Islamic Mataram, mockup.
2
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 film, video, film bingkai, foto maupun
Pendahuluan Permasalahan pokok yang dialami
verbal.
(3).
Media
pendidikan
yang
pembelajaran sejarah selama ini adalah
digunakan secara tepat dapat mengatasi
selalu diidentikkan sebagai pembelajaran
sikap pasif anak didik.
yang membosankan dan tidak menarik di
Dalam hal ini media pembelajaran
kelas. Baik strategi, metode, dan teknik
antara lain berguna untuk: menimbulkan
pembelajaran lebih banyak bertumpu pada
gairah belajar dan memungkinkan peserta
pendekatan berbasis guru yang monoton,
didik
serta meminimalkan partisipasi peserta didik.
kemampuan dan minatnya. (4). Dengan
Pendidik diposisikan sebagai satu–satunya
media pendidikan guru dapat mengatasi
dan pokok sumber informasi, peserta didik
kesulitan-kesulitan akibat perbedaan sifat,
tertinggal sebagai objek penderita manakala
lingkungan dan pengalaman siswa. Hal ini
guru sebagai segala sumber dan pengelola
dikarenakan media memiliki kemampuan:
informasi hanya mengajar dengan metode
memberikan
ceramah dan tanya jawab yang konvensional.
mempersamakan
Pembelajaran
sendiri-sendiri
perangsang
sesuai
yang
sama,
pengalaman,
dan
disamping
menimbulkan persepsi yang sama. Senada
membosankan dan tidak menarik, juga hanya
dengan pendapat di atas, menurut Gagne
menjadi wahana pengembangan ketrampilan
yang
berfikir
mengungkapkan
tingkat
sejarah
belajar
rendah.
Sehingga
dikutip
Rusman bahwa
(2011: “media
170) adalah
ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
berbagai jenis komponen dalam lingkungan
sejarah selalu rendah.
siswa yang dapat memberikan rangsangan
Selain itu, permasalahan lain yang
untuk belajar”. Disamping pendapat tersebut
membuat pembelajaran sejarah terkesan
Kempt & Dayton mengungkapkan bahwa
membosankan, pendidik kurang atau jarang
fungsi utama media adalah “memotivasi
menggunakan media bantu sebagai media
minat dan tindakan…” (Rusman, 2011:172).
pembelajaran.
menggunakan,
Media pembelajaran dapat berupa film
media pembelajaran yang pun dirasa kurang
transparansi, kaset video, maket, media
menarik dan kurang mudah dipahami oleh
berbasis komputer dan lainnya.
Misalkan
siswa. Media pembelajaran menurut Arief S. Sadiman
(2011:17)
memiliki
Oleh karenanya peneliti membuat terobosan
media
pembelajaran
berbasis
kegunaan sebagai berikut: (1). Memperjelas
maket. Media pembelajaran yang akan
penyajian pesan agar tidak terlalu berisfat
dibuat
verbalistis.
pemerintahan
(2).
Mengatasi
keterbatasan
adalah
maket
pusat-pusat
Kerajaan Mataram Islam.
ruang, waktu dan daya indera, seperti:
Perkembangan Islam di Indonesia tidak
kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa
terlepas dari besarnya kerajaan-kerajaan
lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
Islam termasuk salah satunya Kerajaan
3
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Mataram Islam. Kerajaan Mataram Islam
kemudian lebih dikembangkan di kota-kota
berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini
Jawa yang lebih muda. Penelitian ini juga
awalnya terletak di sebelah tenggara kota
akan
Yogyakarta, yakni di Kotagede.
menyeluruh
Dalam
memberikan
gambaran
tentang
yang
muncul,
tumbuh
sejarah Islam, Kerajaan Mataram Islam
kembang, dan surutnya kota-kota tersebut
memiliki peran yang cukup penting dalam
beserta kehidupan masyarakatnya. Penelitian
perjalanan secara kerajaan-kerajaan Islam di
ini diharapkan untuk dapat dipakai sebagai
Nusantara. Hal ini terlihat dari semangat
bahan untuk memahami dan mengkaji
raja-raja
berbagai persoalan sosial dan budaya yang
untuk
memperluas
daerah
kekuasaan dan mengIslamkan para penduduk
muncul
daerah
para
Indonesia masa kini, dan meningkatkan
pengembangan
pemahaman tentang perkembangan kota
kekuasaannya,
pemuka
agama,
keterlibatan
hingga
kebudayaan yang bercorak Islam di jawa
dalam
kota
di
yang selalu dinamis.
(Inajati Adrisijanti, 2004: 2). Dalam
pertumbuhan
Manfaat media pembelajaran maket sejarahnya,
ini diharapkan akan memotivasi siswa untuk
Kerajaan Mataram Islam yang merupakan
belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien.
Kerajaan Demak dan kemudian Pajang,
Selain itu dengan media pembelajaran
mula-mula beribukota di Kota Gede, sekitar
berbasis
6 km di selatan kota Yogyakarta. Kira-kira
mengurangi kejenuhan siswa karena selama
70
ibukota
ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh
dipindahkan ke arah tenggara Kota Gede,
kebanyakan sekolah adalah metode tatap
yaitu
tahun
muka (ceramah). Bertolak dari latar belakang
kemudian, Plered juga ditinggalkan untuk
tersebut diatas dapat dirumuskan dalam
pindah ke Kartasura yang berjarak sekitar 70
bentuk
km di arah timur Plered. Akhirnya, pada
“Pengembangan
tanggal 20 Februari 1746, ibukota kerajaan
Pemerintahan
Mataram
Sebagai
tahun
perjalanan
kemudian
Plered.
Tiga
Islam
(1648)
puluh
tiga
dipindahkan
lagi
dari
maket
ini,
diharapkan
penelitian
dengan
Maket Kerajaan
Alternatif
dapat
judul
Pusat-pusat
Mataram
Media
Islam
Pembelajaran
Kartasura ke Surakarta (Inajati Adrisijanti,
Sejarah”.
2004: 8).
masalah dan idetifikasi permasalahan yang
Posisi
kota-kota
pusat
kerajaan
telah
Berdasarkan
diurakan
di
latar
muka,
belakang
dirumuskan
Mataram Islam di dalam rangkaian “mata
permasalahan
rantai” sejarah perkotaan di Jawa adalah
bagaimanakah
sebagai pengembang dan penegas pola kota,
pemerintahan
tata ruang kota, dan kehidupan masyarakat
bagaimanakah pengembangan dan kualitas
Jawa yang Islami, yang embrionya muncul
produk media pembelajaran maket ditinjau
di kota Demak. Aspek-aspek itulah yang
dari
aspek
pokok
sebagai
sejarah
berikut:
perkembangan
Kerajaan Mataram Islam,
media,
dan
aspek
materi,
4
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 bagaimana efektivitas penggunaan media
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
pembelajaran
daya indera, seperti objek yang terlalu besar
maket
sejarah
dalam
pembelajaran.
bisa digantikan dengan realita, gambar, film
1. Media
bingkai
atau
model;
(3)
dengan
Kata media berasal dari bahasa latin
menggunakan media pembelajaran secara
yang merupakan bentuk jamak dari medium
tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif
yang secara harafiah berarti perantara atau
anak didik, sehingga dapat menimbulkan
pengantar pesan dari pengirim ke penerima
kegairahan belajar, memungkinan interaksi
pesan (Arief S. Sadiman, dkk, 2011: 6).
yang lebih langsung antara siswa dengan
Batasan mengenai pengertian media sangat
dunia realita, memungkinkan belajar sendiri
luas, namun dibatasi pada media pendidikan
menurut kemampuan dan minat; (4) dengan
yakni media yang digunakan sebagai alat dan
menggunakan media pembelajaran secara
bahan penunjang kegiatan belajar mengajar.
tepat
Azhar Arsyad (2006: 3) memberi batasan
kesulitan akibat perbedaan sifat, lingkungan
bahwa media adalah segala bentuk dan
maupun pengalaman siswa.
saluran
yang
dapat
mengatasi
kesulitan-
untuk
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
menyampaikan pesan atau informasi. Dalam
(2010: 2-3) mengemukakan bahwa fungsi
konteks pembelajaran merupakan segala
dari media pembelajaran di sekolah antara
sesuatu
lain: (1) pembelajaran akan lebih menarik
yang
digunakan
guru
dapat
digunakan
untuk
menyalurkan pesan dari pengajar kepada
perhatian
siswa
sehingga
dapat
siswa sehingga terjadi proses pembelajaran
menumbuhkan motivasi belajar para siswa;
secara khusus.
(2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa; (3) metode akan lebih bervariasi, tidak semata-mata bentuk komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak mengalami kebosanan; (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar
Gambar 1. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran.
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru namun
juga
beraktivitas
lain
seperti
mengamati, melakukam/mendemonstrasikan Menurut Arif S. Sadiman (2011: 17)
secara langsung, seperti dalam teori.
media pembelajaran mempunyai manfaat: (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka); (2)
5
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 untuk
mencapai
tujuan.
Berdasarkan
pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dengan didukung berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan Gambar 2. Arah dan Tujuan Media
yang
sudah ditentukan. Dari
pendapat 2.
pembelajaran
di
beberapa
atas
dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
Pembelajaran Sejarah Menurut Poerwodarminto (2006: 22)
suatu kegiatan yang menunjukkan adanya
“pembelajaran” sama dengan “instruction”
interaksi antara siswa dengan lingkungan
atau “pengajaran”. Pengajaran memiliki arti
belajarnya baik itu dengan guru, teman-
“cara”
atau
perbuatan
mengajarkan.
Dalam
mengajar
atau
temannya, alat, media pembelajaran, dan
pengajaran
ada
sumber belajar.
kegiatan atau perbuatan mengajar hal ini mengandung arti ada interaksi antara pihak
3. Pusat-pusat Pemerintahan Kerajaan Mataram Islam
yang mengajar dan diajar, yaitu guru sebagai
Dalam perjalanan sejarah Kerajaan
pihak yang mengajar dan peserta didik
Mataram
sebagai pihak yang diajar. Berdasarkan
perpindahan pusat pemerintahan. Kerajaan
pernyataan di atas pengajaran dapat diartikan
Mataram Islam awalnya beribukota di Kota
sebagai perbuatan belajar oleh peserta didik
Gede,
dan mengajar oleh guru. Kegiatan belajar
Yogyakarta. Kira-kira 70 tahun kemudian
mengajar ini merupakan kesatuan dari dua
(1648) ibukota dipindahkan ke arah tenggara
kegiatan searah. Kegiatan belajar merupakan
Kota Gede, yaitu Plered. Tiga puluh tiga
kegiatan
kegiatan
tahun kemudian, Plered juga ditinggalkan
mengajar merupakan kegiatan sekunder.
untuk pindah ke Kartasura yang berjarak
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sekitar 70 km di arah timur Plered.
kegiatan belajar mengajar merupakan suatu
Akhirnya, pada tanggal 20 Februari 1746,
kegiatan
beberapa
ibukota kerajaan Mataram Islam dipindahkan
komponen yaitu: guru, peserta didik, tujuan,
lagi dari Kartasura ke Surakarta (Inajati
materi
Adrisijanti, 2004: 8).
primer
yang
pelajaran,
sedangkan
melibatkan
metode,
media
dan
evaluasi.
sekitar
mengalami
6
km
di
tiga
selatan
kali
kota
Pada masa Islam di Indonesia,
Menurut pembelajaran tersusun
Islam
Hamalik adalah
meliputi
(2007:
kombinasi
unsur-unsur
57) yang
manusia,
materi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
muncul
kota-kota
yang
kebanyakan
mengambil tempat di wilayah pesisir, seperti Samudra
Pasai,
Demak,
Banten,
dan
Makassar. Adapula kota-kota pada masa itu
6
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 yang lokasi geografisnya di pedalaman,
seperti
lazimnya
bandar-bandar
pusat
seperti Pajang, Kota Gedhe, dan Yogyakarta.
kerajaan Islam lainnya. Kotagede terletak
Beberapa kota seperti Samudra Pasai, jejak-
sekitar 6 km arah tenggara Yogyakarta.
jejak fisiknya sudah amat sukar ditemukan,
Sebagai bekas pusat kerajaan Mataram,
dan beberapa kota lainnya seperti Banten dan
Kotagede dijadikan kawasan warisan cagar
Plered, sisa-sisanya masih dapat dilihat.
budaya atau heritage. Sampai saat ini
Beberapa kota lainnya masih hidup dan
Kotagede dikenali sebagai pusat industri
berkembang hingga saat ini, seperti Cirebon,
kerajinan perak.
Kota Gede, dan Makassar.
Plered Pada tahun 1613, Sultan Agung
Kota Gede Kota Gede merupakan pusat kota di
memindahkan pusat kerajaan ke Karta (dekat
Jawa pada jaman kerajaan Mataram Islam.
Plered) dan berakhirlah era Kota gede
Menurut Babad Tanah Jawi, Kotagede
sebagai pusat kerajaan Mataram Islam.
didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan di
Terletak di hampir 10 Km kearah tenggara
daerah hutan Mentaok. Ketika putranya,
dari pusat kota jogja, sisa-sisa kemegahan
Sutawijaya menjadi raja Mataram dan
Kraton Pleret hampir tidak bisa kita lihat saat
bergelar Panembahan Senopati, kawasan
ini. Sebagai salah kota pusat pemerintahan
hutan Mentaok dibangun menjadi ibukota
Kerajaan Mataram-Islam, Pleret mempunyai
kerajaan Mataram. Di bawah pemerintahan
komponen-komponen
Senapati yang bijaksana, desa berubah
lengkap jika dibandingkan dengan Kerta dan
menjadi kota yang lebih ramai dan makmur,
Kota
oleh karena itu dikenal sebagai Kotagede
historis, beberapa komponen bangunan yang
(kota besar). Meski hanya sekitar 58 tahun
terdapat di Pleret antara lain: 1) Tembok
menjadi ibukota kerajaan, Kotagede telah
keliling atau benteng. 2) Keraton, alun-alun,
memiliki
komponen-
dan masjid agung. 3) Bangunan-bangunan
pemerintahan
air. Beberapa komponen di dalam keraton
komponen
tata
ruang
sebagai
dan
pusat
kerajaan. Di dalam kawasan Kotagede terdapat
Gede.
kota
Berdasarkan
yang
cukup
sumber
data
adalah sebagai berikut sitinggil, bangsal witana, mandungan, sri menganti, pecaosan,
peninggalan sejarah yaitu reruntuhan tembok
sumur
gumuling,
benteng, reruntuhan cepuri, singgasana raja,
prabayeksa,
Masjid Gede Mataram, dan komplek Makam
kemuning, bangsal manis, gedong kuning,
Raja. Dalam masa kekuasaan Kerajaan
dan tempat tinggal abdi dalem kedhondhong
Mataram selama kurang lebih setengah abad,
(Adrisijanti, 2000:76).
bangsal
masjid kencana,
panepen, bangsal
Kotagede telah menempatkan diri tampil
Pembangunan komponen-komponen
dalam panggung sejarah dan kebudayaan di
Keraton Pleret dilakukan secara bertahap.
tanah Jawa dengan memiliki tata ruang
Hal tersebut dapat diketahui dari Serat
7
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Babad Momana yang menyebutkan tahun
letaknya di Plered, saat itu telah dikuasai
pendirian
oleh Pangeran Puger. Riwayat kerajaan yang
beberapa
bangunan,
meliputi
kadipaten (1569 J), masjid agung (1571 J),
usianya
prabayeksa (1572 J), segarayasa (1574 J).
diwarnai
Keterangan lain yang dapat diperoleh adalah
memperebutkan tahta. Pada tahun 1740
pembangunan sitinggil bagian bawah dengan
terjadi
batu (1572 J), pembangunan witana atau
Tionghoa di Batavia yang menjalar sampai
anjungan di sitinggil (1574 J), permulaan
ke seluruh Jawa. Mula-mula Pakubuwana II
pembangunan karadenan atau kediaman
(pengganti Amangkurat IV) mendukung
putra mahkota (1576 J), dan pembangunan
mereka. Namun ketika melihat pihak VOC
bangsal di srimenganti (1585 J) (Graaf,
unggul, ia pun berbalik mendukung bangsa
1987: 13).
Belanda tersebut. Perbuatan Pakubuwana II
Saat ini situs keraton pleret hanya
justru
relatif
singkat
oleh
ini
cenderung
perang
saudara
pemberontakan
membuat
orang-orang
kekuatan
pemberontak
tinggal bekasnya saja dan sudah sedikit
meningkat karena banyak pejabat anti VOC
sekali komponen bangunan yang masih
yang
dapat di lacak. Hal ini mengingat main
tanggal
paddatnya pemukiman penduduk di wilayah
menyerbu Kartasura besar-besaran.
pleret. Selain itu, sebagain kawasan cagar
meninggalkannya. 30Juni1742
Akhirnya
para
pada
pemberontak
Pakubuwana II pun melarikan diri ke
budaya pleret banyak dimamfaatkan sebagai
Ponorogo.
lahan
seringkali
Cakraningrat IV dari Madura dan berhasil
menemukan sisa-sisa struktur bangunan
merebut kembali Kartasura. Pada akhir tahun
keraton pleret. Dan tidak jarang sisa bata
1743Pakubuwana II kembali ke Kartasura
struktur
diambil
namun kondisi kota tersebut sudah hancur. Ia
masyarakat sekitar untuk diubat semen
pun memutuskan membangun istana baru di
merah. Dengna adanya ini perlu dilakukan
desa
penyelamatan dan pendokumentasian sedini
ditempatinya sejak tahun 1745. Babad Tanah
mungkin untuk menyelamatkan kawasan
Jawi menyebut peristiwa ini sebagai Geger
cagar budaya pleret.
Pacinan. Rusaknya kraton di Kartasura,
Kartosuro
dianggap
industry
bata,
bangunan
Pada
tersebut
Sala
bekerja
bernama
merupakan
sama
Surakarta,
tanda
dengan
yang
hilangnya
pemerintahan
landasan kosmogonis kraton sebagai sentrum
Amangkurat II, raja membangun istana
kekuasaan, sehingga perlu dibangun kraton
Kerajaan Mataram Islam yang baru di Hutan
baru. Lokasi pusat Kerajaan berada di
Wanakarta, yang kemudian diberi nama
Kartasura, Sukoharjo, sebelah selatan pasar
Kartasura. Ia mulai pindah ke istana tersebut
sekarang. Kompleks keraton sebagian besar
pada
telah menjadi pemukiman penduduk, namun
bulan
masa
yang
VOC
September1680.
Hal
ini
dikarenakan Istana lama Mataram, yang
8
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 masih tersisa tembok bata yang mengitari
maketnya sendiri tergantung dari nama
kompleks inti keraton (Adrisijanti, 2000:96).
proyek yang sedang dikerjakan. Baik itu gedung, rumah tinggal, pabrik, pelabuhan, dan lain sebagainya.
Maket
Beberapa pendapat para ahli tersebut
Pengertian Maket Maket adalah sebuah bentuk tiga
dapat disimpulkan bahwa maket adalah
dimensi yang meniru sebuah benda atau
miniatur
objek dan biasanya memiliki skala. Maket
akandibuat untuk memudahkan visualisasi
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
hasil
sebuah keadaan. Jadi, maket digunakan
struktur, interior, eksterior atau siteplan.
sebagai sebuah representasi dari keadaaan
Adapun bahan-bahan dari maket biasanya
sebenarnya menuju keadaan yang akan
terbuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan
diciptakan (Criss B. Mills, 2008: iii-iv). Jika
sebagainya. Hal ini bergantung pada hasil
dalam bahasa Indonesia sering disebut
akhir yang diinginkan. Seperti contoh, jika
dengan maket, maka dalam bahasa Inggris
kita ingin membuat hasil akhir maket dengan
sering disebut dengan mockup. Sementara
teknik monochrome, maka bahan yang
itu, menurut Alexander Schilling (2010: vii)
digunakan bisa saja bahan-bahan yang
maket adalah cara untuk mempresentasikan
mengandung unsur putih, seperti styrene atau
struktur yang terencana. Karena maket
styrofoam.
membantu untuk meciptakan kesan ruang
menghadirkan maket yang menghasilkan
pada tata ruang atau lingkungan yang akan
efek sephia, maka dapat digunakan bahan
diciptakan,
berupa kayu balsa.
maka
maket
adalah
alat
atau
model
rancanganbaik
bangunan
berupa
Sedangkan
yang
rancangan
bila
ingin
penyajian yang penting dalam mempelajari arsitektur dan dalam praktik profesional.
Metode Penelitian
Menurut Schilling juga maket juga dapat
diartikan
membantu
sesuatu
para
yang
perancang
Penelitian ini merupakan penelitian
dapat
dan pengembangan yang berorientasi pada
untuk
produk.
Penelitian
dan
pengembangan
mendapatkan proporsi dan bentuk yang
merupakan jenis penelitian yang banyak
tepat, dan juga sebagai alat bantu untuk
digunakan
meninjau ide sketsa dalam tiga dimensi dan
praktis di dunia pendidikan. Sebagaimana
membantu
Borg dan Gall (1983:772) menyatakan
mengembangkan
ide
para
untuk
memecahkan
“educational
masalah
perancang. Terdapat banyak jenis maket.
bahwa
Beberapa
jenisnya
maket
development (R&D) is a process used to
arsitektur,
maket
mekanikal,
maket
develop
simulasi,
maket
production”.
antara
struktural,
maket
diorama,dan
lain-lain.
lain:
Sedangkan
judul
and
research
validate Artinya
and
educational
penelitian
dan
pengembangan pendidikan adalah suatu
9
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 proses
yang
digunakan
untuk
selanjutnya
disebut
Banyak
pendidikan. Penelitian model pengembangan
berdirinya kerajaan Mataram berdasarkan
dipilih karena penelitian pengembangan
mitos dan legenda. Pada umumnya versi-
yang
versi
berorientasi
pada
mengenai
Mataram.
mengembangkan dan memvalidasi produk
dilakukan
versi
Kerajaan
tersebut
masa
mengaitkannya
awal
dengan
produk.Menurut Borg dan Gall (1983; 772)
kerajaan-kerajaan terdahulu, seperti Demak
ada dua tujuan utama, yaitu mengembangkan
dan Pajang.
produk dan menguji keefektifan produk
Menurut salah satu versi, setelah
dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama
Demak mengalami kemunduran, ibukotanya
disebut
dipindahkan
sebagai
fungsi
pengembangan
ke
Pajang
mulailah
sebagai
kerajaan
dimana produk yang dihasilkan bisa berupa
pemerintahan
software, hardware seperti buku, modul,
(http://tembi.net/selft/0000/mataram/matara
paket program pembelajaran ataupun alat
m01.htm). Kerajaan Mataram berdiri pada
bantu belajar, sedangkan tujuan kedua
tahun 1582. Wilayah kekuasaan Mataram
disebut sebagai fungsi validasi. Produk yang
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
akan dihasilkan dalam penelitian ini berupa
sebagian
hardware
menganeksasi
maket
media
pembelajaran
sejarah.
Pajang
dan
Jawa
Barat.
wilayah
Sebelum negara
VOC
Mataram
sampai akhir abad ke-17, seluruh wilayah kekuasaan Mataram dibagi menjadi beberapa
Hasil Penelitian dan Pembahasan
kesatuan wilayah besar yang berkedudukan d
1.
keraton sebagai pusatnya. Adapun urutan
Wilayah Kekuasaan Mataram Islam Pada abad ke-16 di Jawa terdapat
pembagian dari pusat ke daerah adalah
beberapa negara yang berbentuk kerajaan,
meliputi istana atau keraton raja merupakan
antara lain Majapahit, Demak, Pajang,
pusat negara dan terletak di ibukota negara,
Banten,
yang biasa disebut wilayah Kutanegara atau
Cirebon,
dan
Mataram
Islam.
Agama Islam berkembang secara berangsur-
sering disingkat Kutagara.
angsur, mulai dari kalangan rakyat biasa di
Selanjutnya wilayah yang mengitari
daerah pesisir pantai Jawa, kemudian ke
Kutagara ini disebut Negara Agung. Menurut
pedalaman di kalangan raja dan para
Serat Pustaka Raja Puwara wilayah Negara
bangsawan (Notosusanto, 1993:1). Pada
Agung ini semula dibagi menjadi empat
masa
mengalami
bagian, yang meliputi daerah-daerah Kedu,
perkembangan pesat dan mulai menggeser
Siti Ageng atau Bumi Gede, Bagelen, dan
kedudukan Hindu-Buddha sebagai agama
Pajang. Pada zaman Sultan Agung, masing-
yang dianut oleh masyarakat sebelumnya.
masing daerah tersebut dibagi lagi menjadi
Salah satunya adalah Kerajaan Mataram
dua bagian. Daerah ini dinamai Siti Bumi
Islam
dan Bumijo, masing-masing terletak di
ini,
atau
memang
yang
Islam
pada
pembahasan
10
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 sebelah barat dan timur Sungai Progo.
berbagai bidang sampai ia meninggal pada
Daerah Siti Ageng yang terletak di antara
tahun 1601. Ia digantikan oleh putranya, Mas
Pajang dan Demak dibagi menjadi daerah
Jolang atau Penembahan Seda ing Krapyak
Siti Ageng Kiwa dan Siti Ageng Tengen.
(1601 – 1613). Peran Mas Jolang tidak
Daerah Bagelen menjadi daerah Sewu,
banyak yang menarik untuk dicatat. Setelah
terletak di antara Sungai Bogowonto dan
Mas Jolang meninggal, ia digantikan oleh
Sungai Donan di Cilacap dan daerah
Mas Rangsang (1613 – 1645). Pada masa
Numbak Anyar yang terletak diantara Sungai
pemerintahannya,
Bogowonto dan Sungai Progo. Adapun
kejayaan. Baik dalam bidang perluasan
daerah Pajang juga dibagi menjadi dua
daerah kekuasaan, maupun agama dan
bagian, ialah daerah Panumpin, meliputi
kebudayaan.
daerah Sukowati, dan daerah Panekar, ialah daerah Pajang sendiri.
Pangeran
2. Raja-Raja yang Memerintah Mataram
mendapat
nama
Hanyakrakusuma kekuasaannya.
Islam
atau
Mas
pemerintahan
gelar
Agung
selama Agung
masa
Hanyakrakusuma
berhasil membawa Mataram ke puncak
Sistem Pemerintahan Sistem
Jatmiko
mencapai
Rangsang menjadi raja Mataram yang ketiga. Ia
a.
Mataram
Kerajaan
kejayaan dengan pusat pemerintahan di
Mataram Islam adalah sistem Dewa-Raja.
Yogyakarta. Gelar “sultan” yang disandang
Artinya
oleh Sultan Agung menunjukkan bahwa ia
pusat
kekuasaan tertinggi
dan
mutlak ada pada diri sultan. Seorang sultan
mempunyai
atau raja sering digambarkan memiliki sifat
sebelumnya, yaitu Panembahan Senopati dan
keramat, yang kebijaksanaannya terpacar
Panembahan
dari kejernihan air muka dan kewibawannya
dinobatkan sebagai raja pada tahun 1613
yang tiada tara. Raja menampakkan diri pada
pada umur sekitar 20 tahun dengan gelar
rakyat sekali seminggu di alun-alun istana.
“Panembahan”. Pada tahun 1624, gelar
Selain sultan, pejabat penting lainnya adalah
“Panembahan” diganti menjadi “Susuhunan”
kaum priyayi yang merupakan penghubung
atau “Sunan”. Pada tahun 1641, Agung
antara raja dan rakyat. Selain itu ada pula
Hanyakrakusuma menerima pengakuan dari
panglima
Mekah sebagai sultan, kemudian mengambil
perang
yang
bergelar
kelebihan
Seda
Kusumadayu, serta perwira rendahan atau
gelar
Yudanegara.
Hanyakrakusuma
Pejabat
lainnya
adalah
Sasranegara, pejabat administrasi.
dari
Ing
selengkapnya
raja-raja
Krapyak.
Sultan
Senopati
Ia
Agung
Ing
Alaga
Agung
untuk
Ngabdurrahman.
Dengan sistem pemerintahan seperti
Cita-cita
Sultan
itu, Panembahan Senopati terus-menerus
memerintah seluruh Pulau Jawa, Kerajaan
memperkuat
Mataram pun terlibat dalam perang yang
pengaruh
Mataram
dalam
11
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 berkepanjangan
baik
dengan
penguasa-
1628, Mataram mempersiapkan pasukan di
penguasa daerah, maupun dengan kompeni
bawah pimpinan Tumenggung Baureksa dan
VOC yang mengincar Pulau Jawa. Pada
Tumenggung
tahun 1614, Sultan Agung mempersatukan
mengempung Batavia.
Kediri, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Sayang
Sura
Agul-agul,
sekali,
untuk
karena
kuatnya
Pada tahun 1615, kekuatan tentara Mataram
pertahanan Belanda, serangan ini gagal,
lebih difokuskan ke daerah Wirasaba, tempat
bahkan
yang sangat strategis untuk menghadapi
Kegagalan tersebut menyebabkan Mataram
Jawa Timur. Daerah ini pun berhasil
bersemangat menyusun kekuatan yang lebih
ditaklukkan.
terjadi
terlatih dan persiapan yang lebih matang.
pertempuran antara tentara Mataram dan
Maka pada tahun 1629, pasukan Sultan
tentara Surabaya, Pasuruan, Tuban, Jepara,
Agung kembali menyerbu Batavia. Kali ini,
Wirasaba,
Sumenep.
Ki Ageng Juminah, Ki Ageng Purbaya, ki
Peperangan ini dapat dimenangkan oleh
Ageng Puger adalah para pimpinannya.
tentara Mataram, dan merupakan kunci
Penyerbuan dilancarkan terhadap benteng
kemenangan untuk masa selanjutnya. Di
Hollandia
tahun yang sama Lasem menyerah. Tahun
serangan ini kembali dapat dipatahkan,
1619,
dapat
hingga
menyebabkan
Mataram
ditarik
mundur
pada
Arosbaya
Tuban
dipersatukan. berhadapan Untuk
tahun
1616,
dan
dan
Pasuruan
Selanjutnya langsung
menghadapi
tumenggung
dan
Baureksa
Bommel.
pada
gugur.
Akan
pasukan tahun
tetapi
Mataram itu
juga.
dengan
Surabaya.
Selanjutnya, serangan Mataram diarahkan ke
Surabaya,
Mataram
Blambangan yang dapat diintegrasikan pada
melakukan strategi mengepung, yaitu lebih
tahun 1639.
dahulu
b.
menggempur
daerah-daerah
Riwayat Raja-Raja Mataram
pedalaman seperti Sukadana (1622) dan
Pada masa berkembangnya kerajaan,
Madura (1624). Akhirnya, Surabaya dapat
raja mempunyai sentral di dalam wilayah
dikuasai pada tahun 1625.
negaranya.
Dengan
penaklukan-penaklukan
Keabsahan
(legitimacy)
kedudukan dan kekuasaan raja didapat
tersebut, Mataram menjadi kerajaan yang
karena
sangat kuat secara militer. Pada tahun, 1627,
(Notosusanto, 1993: 5). Otoritas raja lebih
seluruh Pulau Jawa kecuali Kesultanan
banyak didasarkan pada kharisma dan
Banten dan wilayah kekuasaan kompeni
kelebihan kemampuan pribadinya, maka
VOC di Batavia telah berhasil dipersatukan
pada masa-masa kemudian otoritas raja telah
di bawah Mataram. Sukses besar tersebut
dilembagakan menjadi tradisi. Dalam sejarah
menumbuhkan
Sultan
Islam, Kesultanan Mataram memiliki peran
Agung untuk menantang kompeni yang
yang cukup penting dalam perjalanan sejarah
masih bercokol di Batavia. Maka, pada tahun
kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Hal ini
kepercayaan
diri
warisan
menurut
tradisi
12
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 terlihat
dari
semangat
memperluas
daerah
raja-raja
untuk
antara Mataram dengan Pajang memburuk.
kekuasaan
dan
Hubungan yang tegang antara Sutawijaya
mengislamkan
para
penduduk
daerah
dan
Kesultanan
kekuasaannya.
Pada
awalnya
daerah
menimbulkan
Mataram dikuasai Kesultanan Pajang sebagai
peperangan
balas
Pajang
akhirnya
peperangan.
Dalam
ini,
Kesultanan
Pajang
jasa
atas
perjuangan
dalam
mengalami kekalahan. Setelah penguasa
mengalahkan
Arya
Penangsang.
Sultan
pajak yakni Hadiwijaya meninggal dunia
Hadiwijaya menghadiahkan daerah Mataram
(1587),
kepada Ki Ageng Pemanahan. Selanjutnya,
menjadi
oleh
Mataram
penembahan Senopati Ing Alaga Sayidin
dibangun sebagai tempat permukiman baru
Panatagama (Mifathul A‟la, 2010: 103). Ia
dan persawahan.
mulai
Ki
Ageng
Pemanahan
Sutawijaya raja
mengangkat
Mataram
membangun
dirinya
dengan
kerajaannya
gelar
dan
Akan tetapi, kehadirannya di daerah
memindahkan senopati pusat pemerintahan
ini dan usaha pembangunannya mendapat
ke Kotagede. Untuk memperluas daerah
berbagai tanggapan dari para penguasa
kekuasaanya,
setempat. Misalnya, Ki Ageng Giring yang
melancarkan serangan-serangan ke daerah
berasal dari wangsa Kajoran secara terang-
sekitar. Misalnya dengan menaklukkan Ki
terangan menentang kehadirannya. Begitu
Ageng Mangir dan Ki Ageng Giring.
penembahan
senopati
pula ki Ageng Tembayat dan Ki Ageng Mangir. Namun masih ada yang menerima kehadirannya, misalnya ki Ageng Karanglo. Meskipun
demikian,
tanggapan
dan
sambutan yang beraneka itu tidak mengubah pendirian Ki Ageng Pemanahan untuk melanjutkan pembangunan daerah itu. Ia
Gambar 3. daerah kekuasaan Kerajaan
membangun pusat kekuatan di Plered dan
Mataram Islam
menyiapkan strategi untuk menundukkan para
penguasa
yang
menentang
kehadirannya. Pada meninggal
Pada
tahun
1590,
Penembahan
Senopati menguasai Madiun yang waktu itu tahun
dunia.
1575, Ia
Pemanahan
digantikan
oleh
bersekutu dengan Surabaya. Pada tahun 1591 ia mengalahkan Kediri dan Jipang, lalu
putranya, Danang Sutawijaya atau Pangeran
melanjutkannya
dengan
Ngabehi Loring Pasar. Di samping bertekad
Pasuruan dan Tuban pada tahun 1598-
melanjutkan mimpi ayahandanya, ia bercita-
1599.Sebagai
cita membebaskan diri dari kekuasaan
Panembahan
Pajang. Hal ini mengakibatkan hubungan
penaklukkan-penaklukan
raja
Islam
Senopati
penaklukkan
yang
baru,
melaksanakan itu
untuk
13
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 mewujudkan gagasannya bahwa Mataram
Pamekasan, Sumenep, Sampang,
harus menjadi pusat budaya dan agama
Pasuruhan, kemudian Surabaya.
Islam, untuk menggantikan atau melanjutkan
Salah satu usaha mempersatukan
Kesultanan Demak (De Graaf, 1985: 287).
kerajaan Islam di Pulau Jawa
Disebutkan pula dalam cerita babad bahwa
adalah dengan ikatan perkawinan.
cita-cita itu berasal dari wangsit yang
Sultan Agung mengambil menantu
diterimanya dari Lipura (desa yang terletak
Bupati Surabaya Pangeran Pekik
di sebelah barat daya Yogyakarta). Wangsit
dijodohkan dengan putrinya yaitu
datang
Ratu Wandansari.
setelah
mimpi
dan
pertemuan
senopati dengan penguasa laut selatan, Nyi Roro
Kidul,
ketika
di Parangtritis dan Gua
ia
bersemedi
Langse di
b. Anti penjajah Belanda Sultan Agung adalah raja yang
Selatan
sangat benci terhadap penjajah
Yogyakarta. Dari pertemuan itu disebutkan
Belanda. Hal ini terbukti dengan
bahwa kelak ia akan menguasai seluruh
dua kali menyerang Belanda ke
tanah Jawa.
Batavia, yaitu yang pertama tahun 1628 dan yang kedua tahun 1629.
c. Kemajuan yang Dicapai Kerajaan
Kedua penyerangan ini mengalami
Mataram Islam.
kegagalan.
1. Bidang Politik
kegagalannya, antara lain:
Kemajuan politik yang dicapai Sultan
1) Jarak
Adapun
yang
penyebab
terlalu
jauh
Agung adalah menyatukan kerajaan-
berakibat
kerajaan Islam di Jawa dan menyerang
ketahanan
Belanda di Batavia. Menjelang akhir
Mereka harus menempuh jalan
hayatnya, Sultan Agung menerapkan
kaki selama satu bulan dengan
peraturan yang bertujuan mencegah
medan yang sangat sulit.
perebutan tahta, antara keluarga raja dan
putra
mahkota.
kepemimpinan
Di
Sultan
bawah Agung,
Mataram tidak hanya menjadi pusat kekuasaan, tapi juga menjadi pusat
mengurangi prajurit
Mataram.
2) Kekurangan dukungan logistik menyebabkan
pertahanan
prajurit Mataram di Batavia menjadi lemah. 3) Kalah
dalam
penyebaran Islam.
persenjataan
a. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam
yang dimiliki kompeni Belanda
Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Usaha
ini
menguasai
dimulai Gresik,
dengan
dengan
sistem senjata
yang serba modern. 4) Banyak prajurit Mataram yang terjangkit
penyakit
dan
Jaratan,
14
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 meninggal, sehingga semakin
kering ke daerah yang subur
memperlemah kekuatan.
dengan irigasi yang baik. Dengan
5) Portugis
bersedia
membantu
usaha tersebut, Mataram banyak
Mataram
dengan
menyerang
mengekspor beras ke Malaka.
Batavia lewat laut, sedangkan
b. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam
Mataram lewat darat. Ternyata
di
Portugis mengingkari. Akhirnya
menambah kekuatan politik,tetapi
Mataram dalam menghadapai
juga kekuatan ekonomi. Dengan
Belanda tanpa bantuan Portugis.
demikian ekonomi Mataram tidak
6) Kesalahan politik Sultan Agung
semata-mata tergantung ekonomi
yang
tidak
mengadakan
kerjasama dengan Banten dalam menyerang Belanda. Waktu itu mereka saling bersaing.
agraris,
Jawa
tetapi
tidak
juga
hanya
karena
pelayaran dan perdagangan. 3. Bidang Sosial Budaya Kemajuan dalam bidang sosial budaya
7) Sistem koordinasi yang kurang kompak antara angkatan laut dengan
pesisir
angkatan
meliputi hal-hal berikut: a. Timbulnya kebudayaan kejawen
darat.
Unsur ini merupakan akulturasi
laut
dan asimilasi antara kebudayaan
mengadakan penyerangan lebih
asli Jawa dengan Islam. Misalnya
awal
upacara
Ternyata
angkatan
sehingga
penyerangan
rencana
Mataram
ini
diketahui Belanda.
seorang
pribumi,
rencana
sehingga
penyerangan
ini
diketahui Belanda sebelumnya.
yang
semula
merupakan pemujaan roh nenek moyang.
8) Akibat penghianatan oleh salah
Grebeg
dengan
Kemudian, doa-doa
dilakukan
agama
Islam.
Sampai kini, di Jawa kita kenal sebagai Grebeg Syawal, Grebeg Maulud dan sebagainya. b. Perhitungan Tarikh Jawa
2. Bidang Ekonomi Kemajuan dalam bidang ekonomi
Sultan Agung berhasil menyusun
meliputi hal-hal berikut ini:
tarikh Jawa. Sebelum tahun 1633
a. Sebagai negara agraris, Mataram
M, Mataram menggunakan tarikh
mampu
meningkatkan
produksi
Hindu yang didasarkan peredaran
beras
dengan
memanfaatkan
matahari (tarikh syamsiyah). Sejak
beberapa sungai di Jawa sebagai
tahun 1633 M (1555 Hindu), tarikh
irigasi. Mataram juga mengadakan
Hindu diubah ke tarikh Islam
pemindahan
berdasarkan
penduduk
(transmigrasi) dari daerah yang
peredaran
bulan
(tarikh komariah). Caranya, tahun
15
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 1555 diteruskan perhitungan
tetapi dengan
baru
tarikh
berdasarkan
komariah.
perhitungan
Sultan
Tahun Agung
ini
dengan pusat pemerintahannya di Yogyakarta. Perkembangan Kesunanan
berikutnya, Surakarta
pecah
kemudian dikenal sebagai“tahun
menjadi dua yaitu Kesunanan dan
Jawa”.
Mangkunegaran
(Perjanjian
Salatiga
Kesultanan
c. Berkembangnya
Kesusastraan
Jawa Pada
1757).
Yogyakarta zaman
kejayaan
Sultan
Perpecahan
berkembang
campur
dalamnya
kesusastraan
di
terbagi
atas
Kesultanan dan Paku Alaman.
Agung, ilmu pengetahuan dan seni pesat,termasuk
juga
ini
terjadi
karena
tangan
Barat
dalam
Jawa.
usahanya memperlemah kekuatan
Sultan Agung sendiri mengarang
Mataram, sehingga mudah untuk
kitab yang berjudul Sastra Gending
dikuasai. Sultan Agung meninggal
yang
pada
merupakan
kitab
filsafat
Februari di
1646. puncak
Ia
kehidupan dan kenegaraan.Kitab-
dimakamkan
kitab yang lain adalah Nitisruti,
Imogiri,
Nitisastra, dan Astabrata. Kitab-
Selanjutnya, Mataram diperintah
kitab ini berisi tentang ajaran-
oleh putranya, SunanTegalwangi,
ajaran
Bantul,
Bukit
Yogyakarta.
budi
pekerti
yang
dengan gelar Amangkurat I (1646
baik.Pengaruh
Mataram
mulai
– 1677). Dalam masa pemerintahan
memudar setelah Sultan Agung
Amangkurat I, Kerajaan Mataram
meninggal
mengalami kemunduran. Wilayah
pada
M.Selanjutnya, menjadi
tahun
1645
Mataram
pecah
dua,
sebagaimana isi
kekuasaan
Mataram
berangsur-
angsur menyempit karena direbut
Perjanjian Giyanti (1755) berikut:
oleh kompeni VOC. Selain itu,
1) Mataram Timur yang dikenal
pada tahun 1675 juga terjadi
Kesunanan Surakarta di bawah
pemberontakan
kekuasaan Paku Buwono III
berasal dari Madura. Trunajaya
dengan pusat pemerintahan di
berhasil
Surakarta.
Mataram yang waktu itu terletak di
2) Mataram Barat yang dikenal
Trunajaya
menguasai
mengungsi
di
kekuasaan
akhirnya
meninggal
bergelar
sebelum
mencapai
Mangkubumi
yang
Sultan Hamengku Buwono I
Keraton
Plered. Amangkurat terlunta-lunta
dengan Kesultanan Yogyakarta bawah
yang
ke
Sepeninggal
Batavia, di
dan Tegal
Batavia.
Amangkurat
I,
16
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Mataram
dipegang
oleh
meninggalkan
norma-norma
lama
Amangkurat II yang menurunkan
yang berlaku sebelumnya. Dalam
Dinasti Paku Buwana di Solo dan
pemerintahan
Hamengku Buwana di Yogyakarta.
Islam, Raja merupakan pemegang
Amangkurat
II
Kerajaan
Mataram
meminta
kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti
bantuan VOC untuk memadamkan
oleh sejumlah pejabat kerajaan. Di
pemberontakan Trunajaya. Setelah
bidang keagamaan terdapat penghulu,
berakhirnya Perang Giyanti (1755),
khotib, naib, dan surantana yang
wilayah
kekuasaan
Mataram
bertugas memimpin upacara-upacara
semakin
terpecah
belah.
Berdasarkan
perjanjian
keagamaan.
Di
pengadilan,dalam
istana
terdapat
Mataram dipecah menjadi dua,
jabatan
yang
bertugas
yakni
dan
menjalankan pengadilan istana. Untuk
Mataram Yogyakarta. Pada tahun
menciptakan ketertiban di seluruh
1757 dan 1813, perpecahan terjadi
kerajaan, diciptakan peraturan yang
lagi
dinamakan anger-anger yang harus
Mataram
Giyanti,
Surakarta
dengan
munculnya
Mangkunegara dan Pakualaman. Di
masa
pemerintahan
Belanda,
Hindia
keempat
Kerajaan
Mataram
jaksa
dipatuhi oleh seluruh penduduk. 2. Aspek Kehidupan Ekonomi dan
pecahan
Kebudayaan
disebut
Kerajaan
ini
bidang
Mataram
adalah
sebagai vorstenlanden. Saat ini,
kelanjutan dari Kerajaan Demak dan
keempat
Kesultanan
Pajang. Setelah Kerajaan Pajang surut
tersebut
masih
dari gelanggang kekuasaan, maka
dinasti
masing-
pecahan
Mataram melanjutkan masing.
Bahkan
pengaruh tersebut,
peran
pecahan terutama
dan
Mataram
Mataram
menjadi
penggantinya
(Purwadi, 2007: 299). Kerajaan ini menggantungkan
kehidupan
Kesultanan
ekonominya dari sektor agraris. Hal
Yogyakarta masih cukup besar dan
ini karena letaknya yang berada di
diakui masyarakat.
pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah
d. Kehidupan
Masyarakat
Kerajaan
pesisir utara Jawa yang mayoritas
Mataram
sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah
1. Aspek Kehidupan Sosial
yang berperan penting bagi arus
Kehidupan
masyarakat
di
perdagangan
Kerajaan
Mataram.
Kerajaan Mataram tertata dengan baik
Kebudayaan yang berkembang pesat
berdasarkan
pada masa Kerajaan Mataram berupa
hukum
Islam
tanpa
17
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 seni tari, pahat, suara, dan sastra.
Pada saat itu, para pujangga keraton
Bentuk kebudayaan yang berkembang
berlomba-lomba
adalah
yang
betapa tinggi kebangsawanan dan
Upacara
Kejawen
mengetengahkan
merupakan
akulturasi
antara
betapa tua asal-usul moyang raja (De
kebudayaan
Hindu-Budha
dengan
Graaf, 1985: 281). Dalam karya sastra,
Islam. Di samping itu, perkembangan
diberitahukan
di bidang kesusastraan memunculkan
Pemanahan adalah cucu penguasa di
karya sastra yang cukup terkenal,
Sela (di daerah Grobogan, sebelah
yaitu Kitab Sastra Gending yang
selatan Demak) yang diselubungi
merupakan perpaduan dari hukum
cerita-cerita yang serba aneh. Karya
Islam dengan adat istiadat Jawa yang
sastra yang dibuat pada masa itu
disebut Hukum Surya Alam.
banyak mengandung rekayasa dan
e. Puncak Kejayaan Mataram Islam Mataram Islam mencapai puncak
bahwa
Ki
Ageng
hanya sebagai legitimasi pemerintahan Kerajaan Mataram. Dinasti Mataram
kejayaannya pada masa Sultan Agung
kenyataannya
Hanyokrokusumo
(1613-1646).
mengindahkan amanat Sulan Agung,
mencakup
karena anak cucunya banyak yang
Daerah
kekuasaannya
memang
raja
mampu
Pulau Jawa (kecuali Banten dan
menjadi
Batavia), Pulau Madura, dan daerah
(Purwadi, 2007: 312). Namun, pada
Sukadana di Kalimantan Barat. Pada
perkembangan
waktu itu, Batavia dikuasai VOC
dilakukan kritik dan pengkajian ulang
(Vereenigde
Oost
Indische
karya
Compagnie)
Belanda.
Kekuatan
sastra
sekaligus
pujangga
selanjutnya
pada
banyak
masa
puncak
kejayaan Mataram.
militer Mataram sangat besar. Sultan
Selama kira-kira seratus tahun,
Agung yang sangat anti kolonialisme
dari pertengahan abad ke-16 sampai
itumenyerang VOC di Batavia pada
pertengahan abad ke-17, empat orang
tahun
Menurut
raja (terutama Panembahan Senopati
Moejanto seperti yang dikutip oleh
dan Sultan Agung) dengan kekuatan
Purwadi
Agung
dan kekerasan telah memaksa hampir
memakai konsep politik keagung-
semua raja Jawa Tengah dan Jawa
binataran yang berarti bahwa kerajaan
Timur
Mataram harus berupa ketunggalan,
tertinggi Mataram. Pada waktu itu,
utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak
banyak tempat kediaman raja yang
terbagi-bagi.
merupakan
1628
dan
(2007),
1629.
Sultan
tunduk
pada
pusat
kekuasaan
lalu-lintas
Puncak kejayaan Mataram juga
perdagangan, ilmu pengetahuan Islam
berpengaruh dalam bidang sastra.
dan pusat kesusasteraan dan kesenian
18
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Jawa yang terletak di sepanjang pantai
kekalahan itu, kehidupan ekonomi
utara Jawa. Keturunan-keturunan raja
rakyat tidak terurus karena sebagian
kalau tidak dimusnahkan, melarikan
rakyat
diri ke tempat-tempat lain. Mereka
berperang.Hal
turun
sepeninggal Sultan Agung penguasa
derajat
menjadi
bangsawan
dikerahkan itu
untuk diperparah
rendahan di daerah, atau karena
Mataram
terpaksa menjadi priyayi baru atau
Amangkurat I, yang dkenal sebagai
pegawai
raja yang lebih banyak mengejar
pejabat
yang
hidupnya
berikutnya
pribadinya
adalah
tergantung pada kemurahan hati raja-
kesenangan
disbanding
raja Mataram (De Graaf, 1985: 297).
memkirkan kesejahteraan rakyatnya.
Perluasan kekuasaan Mataram
Lebih dari itu ia juga dikenal sebagai
dan kemenangan tentara Mataram
raja yang sangat kejam, sehingga tidak
telah mencemaskan hati mereka yang
disukai
hidup sezaman dan yang menjadi
Dampak dari perilakunya itu adalah
korban. Pada abad ke-17 dan ke-18
munculnya pemberontakan Trunajaya
para sastrawan di Keraton sambil
yang
mengagumi dan memuliakan raja,
Plered, dan memaksa Amangkurat I
pemberi nafkah mereka beranggapan
melarikan diri dan meninggal dalam
bahwa kemakmuran mencolok yang
pelariannya.Suksesi dari Amangkurat
dialami keluarga raja Mataram selama
I kepada Amangkurat II tidak berjalan
abad
itu
mulus, Kraton Plered diduduki oleh
disebabkan oleh pengaruh tenaga gaib
Pangeran Puger Putera Amangkurat I
yang melindungi kerajaan pedalaman.
yang lain, yang menerima penyerahan
Konon, kemajuan pesat Mataram pada
Kraton ketika Amangkurat I melarikan
abad ke-16 dan ke-17 itu disebabkan
diri.Amangkurat II naik tahta hanya
karena penduduk masih segar, penuh
karena campurtangan VOC dan harus
semangat,
menandatangani
pertama
dan
berdirinya
tenaga
belum
oleh
berhasil
banyak
kalangan.
menduduki
Kraton
perjanjian
dimanfaatkan (De Graaf, 1985: 297).
semakin
Di samping itu, kemajuan Mataram
sebagai sebuah kerajaan. Mengingat
juga disebabkan oleh kemunduran
Pangeran
kerajaan-kerajaan tua di pesisir.
menyerahkan plered kepadanya, maka
Mataram
Islam
Batavia
dan
menguasai
seluruh Jawa dari Belanda. Setelah
Mataram
tidak
bersedia
harus membangun
istananya sendiri di Kartasura.
berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut
Puger
Amangkurat II
f. Kemunduran Mataram Islam Kemunduran
melemahkan
yang
Konflik-konflik internal, Suksesi, dan
pemberontakan
yang
terjadi
melemahkan Mataram. Diawali oleh
19
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 pengakuan VOC terhadap Pangeran
kukunya mencengkeram kuat tanah
Puger sebagai raja dengan gelar Paku
Jawa. Di sisi lain untuk “melayani” raja
Buwono I, sementara di Kartasura sepeninggal
Amangkurat
kekuasaan
berada
di
II,
mepertahankan
tangan
kekuasaannya
sesungguhnya
VOC
hampir
Amangkurat III. Sehubugan dengan
kehabisan energy, keuangan mereka
itu perang saudara Antara paman dan
mengalami kekacauan, oleh karenanya
keponakan
VOC
tak
terhindarkan,
harus
segera
menciptakan
Amangkurat III melarikan diri ke Jawa
stabiltas di Jawa agar tidak perlu
Timur,
mengeluarkan
sampai
akhirnya
bersama
biaya
yang
tidak
keturunan Surapati menyerah kepada
menguntungkan mereka. Akan tetapi
VOC, dan dibuang ke Srilangka,
untuk menciptakan stabilitas tidak
(Ricklefs, 2005 : 131). Paku Buwono
mudah,
I menduduki tahta, dengan beban
Mataram begitu banyak penguasa
hutang pada VOC atas operasi militer
daerah yang berusaha melepaskan diri
yang
besar.Kewajiban
dari ikatan dengan Mataram.Ada pula
membayar hutang tentu menyedot
di Antara mereka yang bersekongkol
kekayaan Mataram.Daerah di bawah
dengan
Mataram tentu terkena dampak, dan
menggulingkan
memaksa mereka untuk melepaskan
berkuasa.Sebagian dari mereka secara
diri
maka
terang-terangan menghubungi VOC
persekongkolan dan pemberontakan
untuk meminta dukungan, maka dalam
sering terjadi terutama di daerah
rangka
timur. Hal tersebut semakin mebuka
mencari dan membela tokoh yang
kemungkinan
paling lunak terhadap VOC, dengan
semakin
dari
Mataram,
bagi
VOC
untuk
mengingat
keluarga
itulah
memainkan peran yang lebih besar
maksud
dalam mengatur
mengaturnya.
kerajaan di Jawa.
Dan pada kenyataannya hanya VOC yang selalu dapat menyelamatkan penguasa
untuk
mempertahankan
tahtanya, walau seringkali biayanya terlalu
dan
Kerajaan
raja raja
maka
agar
untuk yang
VOC justru
lebih
mudah
Silsilah Raja-Raja Mataram
1. Ki Ageng Pamanahan (Ki Gede Pamanahan) Pendiri desa mataram tahun 1556
melebihi
Ki Pamanahan adalah putra Ki Ageng
kemampuan bayar kerajaan. Sebagai
Henis, putra Ki Ageng Sela, menikah
gantinya
baru
dengan sepupunya sendiri, yaitu Nyai
sehingga
Sabinah, putri Nyai Ageng Saba
diberikan
besar,
g.
di
konsesi-konsesi kepada
VOC,
VOC semakin dalam menancapkan
(kakak
perempuan
Ki
Ageng
20
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Henis).Ki
2.
Pamanahan
adik
sebagai patih pertama Kesultanan
angkatnya, yang bernama Ki Penjawi,
Mataram. Ia ikut berjasa besar dalam
mengabdi pada Hadiwijaya bupati
mengatur strategi menumpas Arya
Pajang
Penangsang
(murid
Ki
dan
Ageng
Sela)
pada
tahun
1549.
Keduanya dianggap kakak oleh raja
Sutawijaya juga diambil sebagai anak
dan
lurah
angkat oleh Hadiwijaya bupati Pajang
Wiratamtama di Pajang. Hadiwijaya
sebagai pancingan, karena pernikahan
singgah ke Gunung Danaraja. Ki
Hadiwijaya dan istrinya sampai saat
Pamanahan bekerja sama dengan Ratu
itu belum dikaruniai anak. Sutawijaya
Kalinyamat
Hadiwijaya
kemudian diberi tempat tinggal di
supaya bersedia menghadapi Arya
sebelah utara pasar sehingga ia pun
Penangsang. Sebagai hadiah, Ratu
terkenal
Kalinyamat
cincin
Ngabehi Loring Pasar. Sayembara
pusakanya kepada Ki Pamanahan. Ki
menumpas Arya Penangsang tahun
Pemanahan
anak,
1549 merupakan pengalaman perang
diantaranya adalah Raden Ngabehi,
pertama bagi Sutawijaya. Ia diajak
Raden Ambu, Raden Santri, Raden
ayahnya ikut serta dalam rombongan
Tompe, Raden Kedawung (Babad
pasukan supaya Hadiwijaya merasa
Tanah Jawi, 81).
tidak tega dan menyertakan pasukan
Sutawijaya (Danang Sutawijaya)
Pajang sebagai bala bantuan. Saat itu
dijadikan
sebagai
membujuk
memberikan
memiliki
Pendiri
tujuh
Kesultanan
dengan
sebutan
Raden
Mataram
Sutawijaya masih berusia belasan
yang memerintah sebagai raja pertama
tahun. Meninggal dunia pada tahun
pada
1601 saat berada di desa Kajenar. Ia
tahun
Panembahan Sayidin
1587-1601, Senopati
Panatagama
bergelar
ing
Alaga
Khalifatullah
kemudian dimakamkan di Kotagede. 3. Raden
Mas
Jolang
Tanah Jawa. Dianggap sebagai peletak
Hanyakrawati/Sri
dasar-dasar
Prabu
Kesultanan
Mataram.
Putra sulung pasangan Ki Ageng
(Panembahan
Susuhunan
Hanyakrawati
Adi
Senapati-ing-
Ngalaga Mataram)
Pamanahan dan Nyai Sabina. Menurut
Raja kedua Kesultanan Mataram
naskah-naskah babad, ayahnya adalah
yang memerintah pada tahun 1601-
keturunan Brawijaya raja terakhir
1613, putra Panembahan Senapati raja
Majapahit, sedangkan ibunya adalah
pertama Kesultanan Mataram. Ibunya
keturunan
salahsatu
bernama Ratu Mas Waskitajawi, putri
Walisanga. Nyai Sabinah memiliki
Ki Ageng Panjawi, penguasa Pati.
kakak laki-laki bernama Ki Juru
Ketika
Martani, yang kemudian diangkat
Anom (putra mahkota), Mas Jolang
Sunan
Giri
menjabat
sebagai
Adipati
21
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 menikah dengan Ratu Tulungayu putri
Panembahan Seda ing Krapyak, atau
dari Ponorogo. Namun perkawinan
cukup Panembahan Seda Krapyak,
tersebut tidak juga dikaruniai putra,
yang bermakna "Baginda yang wafat
kemudian menikah lagi dengan Dyah
di Krapyak".
Banowati putri Pangeran Benawa raja Pajang.
Dyah
Banowati
yang
kemudian bergelar Ratu Mas Hadi
4.
Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma) Merupakan
raja
ketiga
melahirkan Raden Mas Rangsang dan
Kesultanan Mataram yang memerintah
Ratu Pandansari (kelak menjadi istri
pada tahun 1613-1645. Di bawah
Pangeran Pekik). Empat tahun setelah
kepemimpinannya,
Mas Jolang naik takhta, ternyata Ratu
berkembang menjadi kerajaan terbesar
Tulungayu melahirkan seorang putra
di Jawa dan Nusantara pada saat itu
bernama Raden Mas Wuryah alias
(puncak kejayaan). Atas jasa-jasanya
Adipati Martapura. Padahal saat itu
sebagai
pejuang
dan
jabatan adipati anom telah dipegang
Sultan
Agung
telah
oleh Mas Rangsang. Pada tahun 1610
menjadi pahlawan nasional Indonesia
melanjutkan usaha ayahnya, yaitu
berdasarkan
menaklukkan Surabaya, musuh terkuat
106/TK/1975
Mataram.
yang
1975. Putra dari pasangan Prabu
akhir
Hanyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah
pemerintahannya tahun 1613 hanya
Banawati. Pada tahun 1620 pasukan
mampu memperlemah perekonomian
Mataram
Surabaya
Surabaya
Serangan-serangan
dilakukannya
sampai
namun
tidak
mampu
Mataram
S.K.
ditetapkan
Presiden
tanggal3
mulai
budayawan,
No.
November
mengepung
secara
kota
periodik.
menjatuhkan kota tersebut. Serangan
Kemunduran kerajaan Mataram Islam
pada tahun 1613 sempat menyebabkan
akibat kalah dalam perang merebut
pos-pos VOC di Gresik dan Jortan
Batavia
ikut terbakar. Sebagai permintaan
menyerang Batavia sebanyak 2x.
maaf,
Hanyakrawati
dari
VOC.
Mataram
mengizinkan
Serangan pertama (1628) terjadi
VOC mendirikan pos dagang baru di
di benteng Holandia, dipimpin oleh
Jepara. Ia juga mencoba menjalin
Tumenggung
hubungan dengan markas besar VOC
Pangeran Mandurareja mebawa serta
di Ambon. Meninggal dunia pada
10.000 pasukan akan tetapi gagal.
tahun
Kegagalan
1613
karena
kecelakaan
Bahureksa,
serangan
dan
pertama
sewaktu berburu kijang di Hutan
diantisipasi dengan cara mendirikan
Krapyak. Oleh karena itu, ia pun
lumbung-lumbung beras di Karawang
terkenal
dan Cirebon. Namun pihak VOC
dengan
gelar anumerta
22
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 berhasil
memusnahkan
semuanya.
ke Plered. Perpindahan istana tersebut
dipimpin
diwarnai pemberontakan Raden Mas
Adipati Ukur dan Adipati Juminah
Alit atau Pangeran Danupoyo, adik
dengan
orang
Amangkurat
I
prajurit. Serangan kedua Sultan Agung
penumpasan
tokoh-tokoh
berhasil membendung dan mengotori
Pemberontakan
Sungai Ciliwung, yang mengakibatkan
dukungan para ulama namun berakhir
timbulnya wabah penyakit
dengan kematian Mas Alit.
Serangan
5.
kedua
(1629)
kekuatan
14.000
kolera
yang
menentang
ini
senior. mendapat
melanda Batavia. Gubernur jenderal
Amangkurat I ganti menghadapi
VOC yaitu J.P. Coen meninggal
para ulama. Mereka semua, termasuk
menjadi korban wabah tersebut.
anggota keluarganya, sebanyak 5.000
Amangkurat
orang lebih dikumpulkan di alun-alun
I
(Sri
Susuhunan
Amangkurat Agung)
untuk dibantai. Amangkurat I menjalin
Memerintah pada tahun 1646-
hubungan dengan VOC yang pernah
1677. Memiliki gelar anumertaSunan
diperangi ayahnya. Pada tahun 1646 ia
Tegalwangi atau Sunan Tegalarum.
mengadakan perjanjian, antara lain
Nama aslinya adalah Raden Mas
pihak VOC diizinkan membuka pos-
Sayidin putra Sultan Agung. Ibunya
pos dagang di wilayah Mataram,
bergelar Ratu Wetan, yaitu putri
sedangkan pihak Mataram diizinkan
Tumenggung Upasanta bupatiBatang
berdagang ke pulau-pulau lain yang
(keturunan Ki Juru Martani). Ketika
dikuasai VOC. Kedua pihak juga
menjabat Adipati Anom ia bergelar
saling
melakukan
Pangeran Arya Prabu Adi Mataram.
tawanan.
Perjanjian
Memiliki dua orang permaisuri. Putri
Amangkurat I dianggap sebagai bukti
Pangeran Pekik dari Surabaya menjadi
takluk
Ratu Kulon yang melahirkan Raden
Mataram.
Namun
ia
Mas
tergoncang
saat
VOC
Rahmat,
Amangkurat
kelak
menjadi
II,sedangkan
VOC
pembebasan tersebut
terhadap
oleh
kekuasaan kemudian merebut
putri
Palembang tahun 1659. Hubungan
keluarga Kajoran menjadi Ratu Wetan
diplomatik Mataram dan Makasar
yang melahirkan Raden Mas Drajat,
yang dijalin Sultan Agung akhirnya
kelak
I.
hancur di tangan putranya setelah
Mendapatkan warisan Sultan Agung
tahun 1658. Amangkurat I menolak
berupa wilayah Mataram yang sangat
duta-duta Makasar dan menyuruh
luas. Menerapkan sentralisasi atau
Sultan Hasanuddin datang sendiri ke
sistem pemerintahan terpusat. Pada
Jawa. Tentu saja permintaan itu
tahun 1647 ibu kota Mataram dipindah
ditolak.
menjadi
Pakubuwana
Tanggal
28
Juni
1677
23
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Trunajaya berhasil merebut istana
ujung timur digadaikan pada VOC
Plered.
Mas
sebagai jaminan pembayaran biaya
Rahmat melarikan diri ke barat.Babad
perang Trunajaya. Mas Rahmat pun
Tanah
diangkat
Amangkurat
Jawi
jatuhnya
I
dan
menyatakan,
istana
dengan
sebagai
Amangkurat
II,
Plered
menandai
seorang raja tanpa istana. Dengan
Kesultanan
Mataram.
bantuan VOC, ia berhasil mengakhiri
Pelarian Amangkurat I membuatnya
pemberontakan Trunajaya tanggal 26
jatuh sakit dan meninggal pada 13 Juli
Desember
1677 di desa Wanayasa, Banyumas
bahkan menghukum mati Trunajaya
dan berwasiat agar dimakamkan dekat
dengan tangannya sendiri pada 2
gurunya di Tegal.
Januari 1680.
berakhirnya
6. Amangkurat
II
(Nama
asli
Amangkurat II ialah Raden Mas
1679.
Amangkurat
II
7. Amangkurat III (Nama aslinya adalah Raden Mas Sutikna)
Rahmat)
Memerintah antara tahun 1703–
Putra Amangkurat I raja Mataram
1705.
Dijuluki
Pangeran
Kencet,
yang lahir dari Ratu Kulon putri
karena menderita cacat di bagian
Pangeran
tumit.
Pekikdari
Surabaya.
Ketika
menjabat
sebagai
Amangkurat II memiliki banyak istri
Adipati Anom, ia menikah dengan
namun hanya satu yang melahirkan
sepupunya,
putra (kelak menjadi Amangkurat III).
Lembah putri Pangeran Puger. Namun
Pada
1680
istrinya itu kemudian dicerai karena
Amangkurat II membangun istana
berselingkuh dengan Raden Sukra
baru di hutan Wanakerta karena istana
putra Patih Sindureja. Raden Sukra
Plered
kemudian
bulan
September
diduduki
yaituPangeran tersebut
Puger.
adiknya, Istana
bernama
baru
Kartasura.
bernama
Raden
dibunuh
utusan
Ayu
Mas
Sutikna, sedangkan Pangeran Puger dipaksa
menghukum
mati
Ayu
putrinya
sendiri.
Mas
menikahi
Ayu
Amangkurat II akhirnya meninggal
Lembah,
dunia tahun 1703. Sepeninggalnya,
Sutikna
kemudian
terjadi perebutan takhta Kartasura
Himpun
adik
antara putranya, yaituAmangkurat III
Rombongan
melawan adiknya, yaitu Pangeran
melarikan diri ke Ponorogo sambil
Puger. Pada bulan September 1677
membawa semua pusaka keraton. Di
diadakanlah
kota
Pihak
perjanjian
VOC
Speelman.
di
diwakili
Daerah-daerah
Jepara.
itu
Ayu
Lembah.
Amangkurat
ia
menyiksa
III
Adipati
Cornelis
Martowongso hanya karena salah
pesisir
paham. Melihat bupatinya disakiti,
utaraJawa mulai Kerawang sampai
rakyat
Ponorogo
memberontak.
24
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Amangkurat III pun lari ke Madiun.
Pakubuwana
Dari sana ia kemudian pindah ke
Hamengkubuwana
Kediri.
Mangkunegara I.
Sepanjang
tahun
Amangkurat
III
1707 mengalami
h.
Pola
III
Tata
melawan I
Ruang
dan
Kerajaan
Mataram Islam
penderitaan karena diburu pasukan
Pola
tata
ruang
Kerajaan
Pakubuwana I. Dari Malang ia pindah
Mataram Islam didasarkan pada pola
ke
pertahanan
Blitar,
kemudian
ke
Kediri,
dan
keamanan, sekaligus
akhirnya memutuskan menyerah di
menunjukan filosofi Jawa, sehingga pola
Surabaya tahun 1708. Pangeran Blitar,
tata ruang mengikuti pola konsentris,
putra
ke
(Soemarsaid, 1985 : 130-131) Raja
Surabaya meminta Amangkurat III
sebagai symbol tertinggi dari sebuah
supaya menyerahkan pusaka-pusaka
kekuasaan memperoleh prioritas utama
keraton, namun ditolak. Amangkurat
dan ditempatkan di titik sentral, yang
III
menyerahkannya
disebut kraton, yang terletak di pusat
langsung kepada Pakubuwana I. VOC
Kuthagara. Di lingkaran ini tinggal para
kemudian memindahkan Amangkurat
sentono dalem dan abdi dalem
III ke tahanan Batavia. Dari sana ia
lingkaran berikut adalah wilayah yang
diangkut untuk diasingkan ke Sri
disebut
Lanka. Meninggal di negeri itu pada
Lingkaran ini tinggal Para Pangeran, dan
tahun 1734. Konon, harta pusaka
juga
warisan Kesultanan Mataram ikut
Lingkaran berikut adalah wilayah yang
terbawa
disebut
Pakubuwana
hanya
sudi
ke
Sri
I,
datang
Lanka.
Namun
dengan
Negaragung,
kelompok-kelompok
dengan
Pada
Di
prajurit.
Mancanegara,
dan
demikian, Pakubuwana I berusaha
berikutnya adalah wilayah brang wetan
tabah dengan mengumumkan bahwa
dan kulon.
pusaka Pulau Jawa yang sejati adalah
Kraton merupakan salah satu
Masjid Agung Demak dan makam
komponen
Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak.
kuthagara, dan dikelilingi oleh komponen
Perang Suksesi Jawa I (1704–1708),
lain yang juga merupakan terapan dari
antara
konsep keamanan bagi raja. Komponen
Amangkurat
III
melawan
Pakubuwana I. Perang Suksesi Jawa II (1719–1723), antara Amangkurat IV melawan
Blitar
dalam
tataruang
tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kraton
merupakan
pusat
dan
pemerintahan, dan di sana
Pangeran Purbaya. Perang Suksesi
pula raja dan keluarganya
Jawa
tinggal,
III
Pangeran
utama
(1747–1757),
antara
Pakubuwana II yang dilanjutkan oleh
di
Kota
Gede
terdapat 2 toponim yaitu
25
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 Kedhaton dan Dalem, sedang
termasuk para pande besi
di Pleret terdapat Sitinggil,
juga bekerja di pasar, untuk
Nglawang,
membuat
Suranatan,
peralatan
Kedhaton, Bangsal Kencana,
rumahtangga
Masjid
Kraton,
pertanian dari logam.
Rambat,
Bale
Tratag Kambang,
pungkuran dan Keputren. 2. Taman
merupakan
7. Beteng,
alat
merupakan
komponen
tempat
dan
fungsi
penting
karena
pertahanan
dan
Beteng
dapat
bagi raja dan keluarga untuk
keamanan.
bercengkerama. Tampaknya
dibedakan atas Baluwerti dan
keberadaan
Cepuri.
taman
telah
menjadi
keharusan
dalam
merupakan
kerajaan
Islam,
seperti
kompleks kraton, sementara
Sunyaragi di Cirebon, dan
Cepuri merupakan pembatas
Bale Kambang di Surakarta.
tempat tinggal raja di dalam
3. Krapyak, merupakan hutan yang letaknya tidak terlalu jauh
dari
berfungsi
kraton, sebagai
yang tempat
berburu bagi raja.
Yang
kompleks
pertama pembatas
kraton
(Inajati,
2000 : 147) 8. Jagang
(parit),
merupakan
bagian penting yang tidak terpisahkan,
4. Alun-Alun, pada umumnya terletak di depan kraton, dan
sebagai
pengaman dari penyusupan 9. Jaringan
jalan
yang
di belakang kraton. Alun-
menghubungkan antar bagian
ALun
merupakan
tanah
di dalam kraton, maupun di
lapang,
yang
sering
Kuthagara. Selain itu juga
digunakan
untuk
keperluan, olahraga,
mulai hiburan,
berbagai dari hingga
upacara tradisi.
terdapat
jaringan
menghubungkan
yang
Kuthagara
dengan wiayah lain. Jaringan jalan di dalam kota seringkali
5. Masjid Agung, merupakan
tidak
dibuat
lurus,
tetapi
tempat ibadah yang dalam
melengkung
tradisi
untuk kepentingan keamanan.
Jawa
selalu
ditempatkan di sisi barat alun-alun.
Gerbang
pabean,
biasanya terletak jauh dari
6. Pasar, tempat para pedagang menggelar
10. Pintu
semata-mata
dagangannya,
kraton berada di jalan yang menghubungkan
wilayah
26
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 kerajaan dengan wilayah luar.
negaranya.Ia dikenal mempunyai banyak
Di
selain
selir, dan berdarah dingin siapapun yang
digunakan untuk memungut
tidak disukainya pasti dibunuh. Kota Gede
cukai, juga untuk menahan
yang
orang yang ditawan.
kegiatan ekonomi, dianggap sudah kurang
gerbang
ini
11. Pemukiman, bagian di luar beteng
yang
berkembang
pesat
sebagai
pusat
layak digunakan sebagai pusat pemerintahan.
digunakan
Oleh sebab itu ia memerintahkan untuk
sebagai tempat pemukiman
memindahkan kraton dari Kota Gede ke
para
Pleret.
sentono
rakyat
dalem,
kebanyakan,
umumnya
dan pada
ditempatkan
Sikap Amangkurat I yang arogan dan kejam
terhadap
rakyatnya,
telah
mengelilingi kraton. Hal itu
menumbuhkan rasa dendam.Hal itu terbukti
ditata sedemikian rupa dalam
dengan serangan Trunajaya yang kerabatnya
rangka keamanan.
dihabisi
12. Pemakaman, pada umumnya ditempatkan
di
belakang
oleh
Amangkurat
I,
serangan
Trunajaya bahkan berhasil menduduki kraton Pleret,
dan
memaksa
Amangkurat
I
masjid Agung, dan menjadi
mengungsi ke arah barat, dengan maksud
pemakaman terbatas bagi raja
meminta
dan para bangsawan.
Sesampainya di Wanayasa ia menderita sakit
bantuan
VOC
di
Batavia.
dan meninggal, kemudian dimakamkan di Tegal. Perjalanan ke Batavia diteruskan oleh
Kesimpulan Kerajaan
Mataram
merupakan
kerajaan Islam yang dibangun dengan perjuangan keras pendirinya. Panembahan Senopati yang berhasil mengalahkan Pajang dan
membangun kraton di Kota Gede,
Kraton ini digunakan oleh raja-raja Mataram hingga puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung
Hanyakrakusuma.
Akan
tetapi
kekalahan Mataram dari VOC menyebabkan Mataram mengalami kemunduran, terlebih setelah
Sultan
Agung
Hanyakrakusuma
wafat.Penggantinya Amangkurat I lebih banyak memikirkan kesenangannya sendiri, daripada
memikirkan
rakyat
dan
putranya Raden Mas Rahmat, dan berhasil meminta bantuan VOC. Trunajaya berhasil ditangkap
dan
dihukum
mati.
Setelah
pemberontakan dapat dipadamkan, Raden Mas
Rahmat
menggantikan
kedudukan
ayahnya dan bergelar Amangkurat II, tetapi ia
tidak kembali ke Pleret, karena pleret
diduduki oleh Pangeran Puger, Selain itu menurut keyakinan bahwa kraton yang telah diduduki
musuh
sudah
kehilangan
kesakralannya. Oleh karenanya Amangkurat II kemudian membangun kraton baru di Kartasura.Hal ini disebabkan Pleret diduduki oleh saudaranya Pangeran Puger,
yang
kemudian mendapat pengakuan dari VOC
27
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 dan bergelar Pakubuwana I. Sebagai seorang
dipakai berarsitektur Jawa, dan dari letak dan
raja
untuk
jumlah ompak dapat dipastikan bentuk
III
bangunan yang berdiri di atasnya. Hal ini
Jawa
menyerang
maka
ia
Kartasura
berinisiatif Amangkurat
melarikan diri ke timur. Setelah Kartasura
dimungkinkan
dikuasai, tetapi kelak kraton ini juga
bangunan arsitektur Jawa, sebagai contoh
ditinggalkan dan kraton dipindahkan ke
jika terdapat 4 ompak ditengah bangunan
Surakarta
II
maka dapat dipastikan rumah berbentuk
berkuasa.Dengan demikian Mataram telah
joglo, dan jika ditemukan terdapat delapan
mengalami empat kali perpindahan Kota
ompak di tengah bangunan maka bangunan
Gede, Pleret, Kartasura dan Surakarta.
berbentuk limasan.
ketika
Paku
Terbatasnya
Buwono
waktu
dan
pustaka yang dapat dijangkau,
oleh
adanya
pola
pada
sumber
hanya dua
kraton yang berhasil ditemukan strukturnya, dan dapat direkonstruksi. Kraton yang dimaksud adalah Kota Gede dan Pleret walau lebih tua tetapi melalui sumber pustaka terutama babad nitik dapat diperoleh
Daftar Pustaka Aminudin Kasdi. 1991. Pengantar Ilmu Sejarah. Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Arif S. Sadiman., dkk. 2011. Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemafaatannya). Rajawali. Jakarta.
gambaran tentang keadaan kraton, sementara melalui pengamatan dan pengukuran di
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
lokasi, serta data-data arkeologis denah kraton dapat ditemukan, sehingga dua kraton
Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
tersebut dapat direkonstruksi. Di sisi lain kraton di Kartosuro hanya dapat ditemukan bentengnya saja sementara lahan telah dipenuhi
oleh
bangunan
baru
sebagai
pemukiman dan sebagian lagi menjadi pemakaman, sehingga sulit untuk dilacak. Demikian pula dengan kraton di Surakarta, kini telah berubah menjadi gladhag kraton Kasunanan, sehingga secara fisik tidak ada lagi yang dapat di runut. Dari jejak berupa bangunan yang ditinggalkan, walau kini tinggal struktur dasarnya
saja,
denah
dapat
disusun,
sementara melihat letak ompak yang tersisa dapat dipastikan bahwa bangunan yang dulu
Ahmad Adaby Darba, 1988-1989.Konsep Kekuasaan Jawa dan pelaksanaannya Pada Masa Pemerintahan Sultan Agung dan Amangkurat I. Proyek penelitian O-M UGM. Yogyakarta. Anonim. 2007. Babad Tanah Jawi. Buku Kita. Jakarta. Babad
Nitik Sultan Agung, Museum Sonobudoyo,No. PB. 65.
Badri Yatim. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Borg, W.R & Gall, M.D. 1983. Educational research. New York: Longman. Brophy, J. Dick, W. & Cary, L. 2005. The Sytematic Design Of Intruction.
28
NOSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
ISSN :2460-2590
Volume 1 No. 1 Oktober 2015 (6th e.d). Boston: Scest Pearson A.B.
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Darsiti Soeratman, 2000.Dunia Keraton Surakarta 1830-1939. Yayasan Untuk Indonesia. Yogyakarta.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran.Sinar Baru. Bandung Oemar
De Graaf, HJ dan Pigeaud. 1985. KerajaanKerajaan Islam Pertama di Jawa. Grafiti Pers. Jakarta. Djoko Soekiman, 1993.Kota Gede. Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Jakarta. H. J. De Graaf, 1987.Disintegrasi Mataram Di Bawah Mangkurat I. Grafitipers, Jakarta. Inajati Andrisijanti, 1985.Kota Kuno Pleret DIY : Suatu Pengamatan Pendahuluan, PIA III, Puslitarkenas. Jakarta. ............, 1985.Laporan Ekskavasi Pleret 1985, Balai Arkeologi. Yogyakrta: ............, 2000.Arkeologi Perkotaan Mataram Jendela. Yogyakrta. ---------..
2000. Arkeologi Mataram Islam. Yogyakrta:
Perkotaan Jendela.
Kochar.S.K. 2008. Teaching of History. Grasindo. Jakarta. Matthew B Milles & A.Michael Huberman. 1992. Qualitative Analysis Data a.b Tjejep Rohidi dalam judul Analisis Data Kualitatif: Buku TentangMetode Baru. UI Press. Jakarta. Mills Criss b., 2008. Merancang dengan Maket/Edisi Kedua. a.b. Hanggan Situmorang. Erlangga. Jakarta Muhibbin Syah. 2011. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya. Bandung Nana Sudjana. 2009. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Lembaga
Hamalik. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Trigenda Karya. Bandung.
Oetomo, B.S.D dan Priyogutomo, Jarot. 2004. Kajian Terhadap Model eMedia dalamPembangunan Sistem e-Education, Makalah Seminar Nasional Informatika 2004 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Februari 2004. Poerwodarminato, W.J.S., 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa: Sejarah Kehidupan Keraton dan Perkembangannya di Jawa. Media Abadi. Yogyakarta. Ricklefs, M.C., 2005. Sejarah Indonesia Modern. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. http://tembi.net/selft/0000/mataram/mataram 01.htm Schilling,
Alexander. 2010. Basics Pembuatan Maket. a.b. Agus Tiono dkk. Erlangga. Jakarta.
Sri Anitah, 2011. Media Pembelajaran. UNS Press. Surakarta. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Suharsimi Arikunto.2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
29