PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DI KABUPATEN BOGOR
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh: DEDE SYUKRILLAH RIFA’I 1111018200012
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK Dede Syukrillah Rifai, NIM. 1111018200012, PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DI KABUPATEN BOGOR. Skripsi Jurusan Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta 2016. Penelitian
skripsi
ini
dilatarbelakangi
sebuah
realita
tentang
sistem
penyelenggaraan madrasah diniyah yang mempunyai ciri berbeda dan orientasi yang beragam. Perbedaaan tersebut terjadi karena disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya, seperti latar belakang yayasan atau pendiri madrasah diniyah, budaya masyarakat setempat, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan agama dan kondisi ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. fokus peneletian pada aspek-aspek yang dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum madrasah diniyah, yakni sistem manajerial yang dilakukan di madrasah diniyah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif. Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum madrasah diniyah takmiliyah awaliyah yang terlebih dahulu menganalisis proses pelaksanaannya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Kabupaten Bogor belum berjalan sesuai dengan teori-teori pengembangan kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari kendala-kendala yang ada, sehingga pengembangan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang saat ini berjalan harus di evaluasi secara berkala dan kontinuitas agar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah kedepan mampu menjadi lembaga pendidikan yang memiliki kekhasan tersendiri dan dengan kualitas madrasah yang baik. Sehingga kekhasan tersebut menjadi magnet bagi masayarakat untuk menyekolahkan putra/putrinya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.
Kata kunci: pengembangan kurikulum, madrasah diniyah takmiliyah awaliyah.
v
Abstract
This study focused on those aspects that could affect “madrasah diniyah” curriculum development, That is the managerial system is done in “madrasah diniyah”. This study was motivated by the reality of the system implementation “madrasah diniyah” that had different characteristics and varying orientations. The differences occured because due to the factors that influence it, such as the background of foundations or “madrasas diniyah” founder, local culture, the level of public demand for religious education and economic conditions of society and so on. Qualitative method employed with descriptive design. The use of descriptive methods in this study with the aim to illustrate an implementation activities and madrasah curriculum development diniyah takmiliyah awaliyah the first to analyze the process of implementation. The result of this study could be concluded that the Madrasah curriculum development Diniyah Takmiliyah Awaliyah in Bogor has not been run in accordance with the theories of curriculum development. It could be seen from the constraints that exist, so that the curriculum development Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah was stiil currently in running that should be evaluated periodically and continuity in order Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah fore able to be an educational institution that has its own peculiarity and also can improve the quality of the madrasah. So that, that peculiarity can be a magnet for the community or parents to send their son / daughter in Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Keywords: curriculum development, the school diniyah takmiliyah awaliyah
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Keluarga tersayang
Untuk Ibunda Tercinta Hj. Lilis Semoga setiap air mata yang jatuh dari matamu atas segala kepentinganku, menjadi sungai untukmu di Surga nanti.
Kakak-kakakku Toni Mustofa Kamil, Lia Nurhilaliah, Nina Nurhasanah, Abdul Aziz serta keluarga besarku.
Para Dosen dan Guru-guruku
Para Sahabat dan Rekan-Rekan Manajemen Pendidikan Angkatan 2011 UIN Jakarta
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai harapan dengan judul “Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Kabupaten Bogor”. Shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang untuk membawa kebenaran dan menyempurnakan akhlak manusia, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih atas bimbingan dan dukungan serta bantuan yang diberikan selama penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa bagaimanapun usaha yang ditempuh tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari pihak-pihak terkait, penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Terima kasih yang sebesar-besrnya kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu, bimbingan, saran, dan perhatiannya kepada penulis selama penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
4.
R. Misbahudin, S.Ag., selaku Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadlul Jannah yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
viii
5.
Amir Hamzah, S.Pd.i., selaku Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Yatalatop yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
6.
Rahmat, S.Pd.I., selaku Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tarbiyatul Falah yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
7.
Ibunda tercinta Hj. Lilis, terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua kasih sayang, pengorbanan, perhatian, pengertian, dan dorongan baik moriil serta materiil, semangat, dan do’a yang selalu diberikan setiap saat.
8.
Kakak-kakak tersayang, Toni Mustafa Kamil, Lia Nurhilaliah, Nina Nurhasanah, dan Abdul Aziz yang selalu mendoakan dan memberikan semangat, terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua kasih sayang, perhatian, dan pengertiannya.
9.
Calon Istri, Riska Fitriyani terima kasih selalu memberikan semangat dalam keadaan senang maupun susah, perhatian, pengertian, bantuan, serta dorongannya kepada penulis.
10. Sahabat nongkrong Bahrul Alam, Gilang Putra Prasetyo, Sastria Dewantara Putra, Mardiana Nurazizah, Puspa Tresna, Ari Hariningdiah, Anis Novi dan seluruh keluarga besar MP 2011 yang juga sedang berjuang meraih kesuksesannya, dimanapun kalian berada, terima kasih telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman berharga kepada penulis, Semoga Allah SWT mengumpulkan kita dalam kebaikan. 11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu hingga tersusunnya karya ini.
ix
Mudah-mudahan segala bentuk partisipasi dari berbagai pihak terkait dapat menjadi berkah dan semua kebaikan di balas oleh Allah SWT. Masih banyak cacat dan cela pada skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi perbaikan. Semoga karya ini dapat bermanfaat, Aamiin. Wassalamua’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 15 April 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI .....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
6
C. Fokus Masalah ..............................................................................
9
D. Rumusan Masalah .........................................................................
9
E. Tujuan Penelitian ..........................................................................
9
F. Manfaat Penelitian ........................................................................
9
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN A. Kajian Teori .................................................................................
11
1. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah ..............................
11
a. Pengertian Madrasah Diniyah ............................................. 13 b. Fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah ............... 15 c. Tujuan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah ................ 15 2. Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah .............. 17 a. Definisi Kurikulum .............................................................. 17 b. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum MDTA ............... 19 c. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum .......................................... 21 d. Standar Kompetensi Lulusan Diniyah Takmiliyah .............. 23 3. Pengembangan
Kurikulum
Madrasah
Diniyah
Takmiliyah
Awaliyah .................................................................................. 25 a. Prinsip Relevansi ................................................................. 26 b. Prinsip Efektifitas Dan Efesiensi ......................................... 27 c. Prinsip Kesimanbungan ....................................................... 27 d. Prinsip Fleksibilitas ............................................................. 28 e. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan ......................................... 28 f. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup ...................................... 28
xi
g. Prinsip Dan Model Pengembangan Kurikulum ................... 28 B. Penelitian Relevan ........................................................................ 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 37 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................... 37 C. Sumber Data ................................................................................. 37 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38 E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39 F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 40 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang Di Teliti 46 B. Implementasi Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Di Kabupaten Bogor ..................................................................... 53 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kurikulum MDTA ........................................................................................... 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 61 B. Saran ............................................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bidang Studi di MDTA ................................................................... 19 Tabel 2.2 Alokasi Waktu Tiap Bidang Studi ................................................... 21 Tabel 3.1 Pedoman Pengumpulan Data MDTA ............................................... 40 Tabel 3.2 Daftar Ceklis ..................................................................................... 41 Tabel 3.3 Instrumen Penilaian RPP .................................................................. 42 Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Kegiatan Pengajaran ........................................ 44 Tabel 4.1 Perkembangan MDTA di Kabupaten Bogor 2011-2015 ................. 53 Tabel 4.2 Bantuan Pemerintah untuk MDTA .................................................. 59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ......................................................................66 Lampiran 2 Transkip Wawancara .......................................................................69 Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian .........................................................................78 Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian .............................................................82 Lampiran 5 Dokumentasi ....................................................................................84 Lampiran 6 Pendahuluan Kurikulum DTA .........................................................87 Lampiran 7 Standar Isi Akhlak DTA ................................................................106 Lampiran 8 Standar Isi Al-Qur’an DTA ...........................................................114 Lampiran 9 Standar Isi Aqidah DTA ................................................................124 Lampiran 10 Standar Isi Bahasa Arab DTA .......................................................130 Lampiran 11 Standar Isi Fiqih DTA ...................................................................139 Lampiran 12 Standar Isi Hadits DTA .................................................................147 Lampiran 13 Standar Isi Tarikh Islam DTA .......................................................156 Lampiran 14 Lembar Uji Referensi ....................................................................164
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia kini masih berada dalam masa transisi. Era reformasi telah lahir dan masyarakat Indonesia ingin mewujudkan perubahan dalam semua aspek kehidupannya. Masa demokrasi telah melahirkan berbagai jenis pendapat, pandangan, juga konsep yang tidak jarang yang satu bertentangan dengan yang lain, antara lain berbagai pandangan mengenai bentuk masyarakat dan bangsa Indonesia yang di cita-citakan di masa depan. Masyarakat Indonesia memerlukan suatu perubahan paradigma pendidikan untuk menghadapi proses globalisasi dan menata kembali kehidupan masyarakat Indonesia. Cita-cita era reformasi tidak lain ialah membangun suatu masyarakat madani Indonesia. Mencermati realitas sosial pendidikan Islam untuk saat ini, tampaknya banyak perubahan pengembangan pada institusi pendidikan Islam. Salah satu hasil yang menggembirakan bagi tranformasi pendidikan Islam di zaman orde reformasi adalah hasil amandemen ke-4 pasal 31 ayat 5 UUD 1945 yang berbunyi “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”1 dan disahkannya UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas serta diberlakukannya PP No.55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan berdasarkan PP No.55 tahun 2007 dapat diselenggarakan dalam bentuk formal, nonformal, juga informal. Yang mana ketiganya pun pada akhirnya berhak mendapatkan ijasah yang diakui, bukan hanya yang mengikuti jalur formal saja akan tetapi jalur non formal dan informal pun dapat dihargai sederajat. Sebagaimana tercantum dalam UU 1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Amandemen Ke-4 Pasal 31 Ayat 5, h.16
1
2
No.20 tahun 2013 pasal 26 ayat 6 “Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.”2 Juga diperkuat dengan PP No.55 tahun 2007 pasal 11 ayat 2 “Hasil pendidikan keagamaan nonformal dan/atau informal dapat dihargai sederajat dengan hasil pendidikan formal keagamaan/ umum/ kejuruan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.”3 Meski diniyah non formal dan/atau informal dapat dihargai atau diakui sama seperti diniyah formal, dalam prosesnya tentu sangat berbeda. Diniyah formal diatur secara sistematis dan menyeluruh mulai dari syarat peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, kurikulum, hingga ujian nasional diniyah formal. Sedangkan untuk diniyah non formal dan/atau informal lebih bersifat terbuka dan menyesuaikan dengan kondisi pada suatu lingkungan masyarakat dimana diniyah itu dilaksanakan. Dengan diterbitkannya amandemen ke-4 UUD 1945, UU No.20 tentang Sisdiknas tahun 2003, juga PP No.55 tahun 2007 menunjukkan eksistensi pendidikan Islam semakin diakui dalam tatanan pendidikan nasional. Sebelum lahirnya UU Sisdikdas tersebut, madrasah diniyah dikenal sebagai madrasah yang mempunyai peran melengkapi dan menambah pendidikan agama bagi anak-anak yang mengikuti pembelajaran di sekolah-sekolah umum pada pagi hingga siang hari, kemudian pada sore harinya mereka mengikuti pendidikan agama di madrasah diniyah. Tumbuh kembangnya madrasah diniyah ini dilatarbelakangi oleh keresahan sebagian orang tua siswa yang merasa pendidikan agama di sekolah umum kurang memadai untuk mengantarkan anaknya untuk dapat memahami, menghayati, dan melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan yang diharapkan. Berangkat dari kebutuhan masyarakat akan jenis lembaga seperti inilah madrasah diniyah tetap dapat bertahan. Walaupun 2 3
UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, h.8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007, h. 4.
3
hingga saat ini madrasah diniyah kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, baik pemenuhan anggaran maupun bantuan ketenagaan, namun peran madrasah diniyah merupakan hal yang sangat penting dalam sistem pendidikan yang harus dipikirkan bersama. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan yang selama ini telah dibuat cukup memberikan angin segar bagi madrasah diniyah untuk tetap bertahan dan menunjukkan eksistensinya, namun baru-baru ini madrasah diniyah kembali menemui tantangan yaitu dengan diterapkannya kurikulum 2013 yang mengaharuskan peserta didik mengikuti pembelajaran lebih lama daripada biasanya, yang berimbas kepada menurunnya jumlah peserta didik yang mendaftar ke madarasah diniyah. Hal tersebut terjadi karena orangtua menjadi berfikir ulang untuk memasukkan anaknya ke madrasah diniyah mengingat beban belajar yang sangat padat. Seringkali anak pulang sudah lebih dari pukul 13.00 atau bahkan ada yang sampai pukul 15.00, sedangkan biasanya madrasah diniyah memulai pembelajarannya pada siang hari antara pukul 13.00 s/d 15.00. Agar madrasah diniyah dapat berjalan seiring dengan pembelajaran kurikulum 2013, maka madrasah diniyah perlu menyusun ulang kurikulum dan menyesuaikan dengan kebutuhan kurikulum 2013 sehingga keberadaan madrasah diniyah bersinergi dengan keberadaan sekolah formal dan memberi kontribusi nyata serta melengkapi kekurangan yang tidak dapat dilaksanakan oleh kurikulum 2013 karena keterbatasan khususnya dalam pendidikan agama. Penyelenggaraan madrasah diniyah mempunyai ciri berbeda dan orientasi yang beragam. Perbedaaan tersebut terjadi karena disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya, seperti latar belakang yayasan atau pendiri madrasah diniyah, budaya masyarakat setempat, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan agama dan kondisi ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. Berdasarkan Undang-Undang Pendidikan dan Peraturan Pemerintah, madrasah diniyah adalah bagian terpadu dari pendidikan nasional untuk memenuhi Permintaan masyarakat tentang pendidikan agama. Madrasah
4
Diniyah termasuk ke dalam pendidikan yang dilembagakan dan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam penguasaan terhadap pengetahuan agama Islam. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya PP No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan memang menjadi babak baru bagi dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia. Sebagaimana tercantum dalam PP.55 Tahun 2007 Pasal 21. 1. Pendidikan diniyah nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab, Majelis Taklim, Pendidikan Al Qur’an, Diniyah Takmiliyah, atau bentuk lain yang sejenis. 2. Pendidikan diniyah nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk satuan pendidikan. 3. Pendidikan diniyah nonformal yang berkembang menjadi satuan pendidikan wajib mendapatkan izin dari kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota setelah memenuhi ketentuan tentang persyaratan pendirian satuan pendidikan.4 Dengan PP 55 Tahun 2007 tersebut, negara menyadari keanekaragaman model dan bentuk pendidikan yang ada di Indonesia yang perlu diakomodir. Keberadaan peraturan perundangan tersebut telah menjadi tongkat penopang bagi madrasah diniyah yang sedang mengalami krisis identitas. Karena selama ini, penyelenggaraan pendidikan diniyah ini tidak banyak diketahui bagaimana pola pengelolaannya. Tapi karakteristiknya yang khas menjadikan pendidikan ini layak untuk dimunculkan dan dipertahankan eksistensinya. Kurikulum madrasah diniyah takmiliyah awaliyah pada dasarnya bersifat fleksibel dan akomodatif, sebagaimana tercantum dalam PP No.57 tahun 2007 pasal 25 ayat 5 yang berbunyi “Penyelenggaraan diniyah takmiliyah dapat dilaksanakan secara terpadu dengan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK
atau
pendidikan
tinggi”.5
Oleh
karena
itu,
pengembangannya dapat dilakukan oleh Departemen Agama Pusat, Kantor 4 5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007, h. 7. Ibid., h. 8.
5
Wilayah/Depag
Propinsi
dan
Kantor
Departemen
Agama
Kabupaten/Kotamadya atau oleh pengelola kegiatan pendidikan sendiri. Prinsip pokok untuk mengembangkan tersebut ialah tidak menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku tentang pendidikan secara umum, peraturan pemerintah, keputusan Menteri Agama dan kebijakan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan madrasah diniyah. Seiring dengan munculnya ide-ide pembaruan pendidikan agama, madrasah diniyah pun ikut serta melakukan pembaharuan dari dalam. Organisasi penyelenggaraan madrasah diniyah takmiliyah atau yang biasanya tergabung dalam suatu wadah yang bernama FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) melakukan modifikasi kurikulum yang dikeluarkan Departemen Agama, namun disesuaikan dengan kondisi lingkungannya, sedangkan sebagian Madrasah Diniyah menggunakan kurikulum sendiri menurut kemampuan dan persepsinya masing-masing. Pengembangkan kurikulum yang bersifat fleksibel tersebut seringkali memunculkan perbedaan kurikulum madrasah diniyah yang berada di berbagai wilayah, termasuk juga di wilayah Kabupaten Bogor. Memaknai perbedaan tersebut bisa mengindikasikan hal positif tapi juga bisa menjadi hal negative. Positif karena dengan perbedaan tersebut berarti pelaksana pendidikan di madrasah diniyah mampu mengembangkan kurikulum dengan menyesuaikan antara standarisasi yang telah dibuat dengan pola pengembangan madrasah diniyah yang dikelolanya. Namun juga bisa menjadi hal negative jika tidak ada titik temu antar madrasah diniyah di Kabupaten Bogor sehingga tidak ada keseragaman bahkan bisa menimbulkan kesenjangan jika tidak diakomodir oleh Departemen Agama bidang pendidikan Islam di wilayah Kabupaten Bogor. Berangkat dari permasalahan di atas maka secara rinci penulis bermaksud mengkaji keberadaan madrasah diniyah melalui penelitian yang berjudul “Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Kabupaten Bogor”.
6
B. Identifikasi Masalah Ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan pengembangan kurikulum madrasah diniyah sebagai mana yg tertuang didalam Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiyaan, dan standar penilaian pendidikan.6 Dalam penelitian ini, penulis akan lebih mengkaji pada standar isi pendidikan yang didalamnya termasuk standar kurikulum yang menjadi focus penelitian. Posisi kurikulum dalam pendidikan adalah "construct" yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan atau dikembangkan. Pelaksanaan kurikulum harus fokus pada aspek-aspek yang menjadi pedoman agar pelaksanaan kurikulum bisa seiring sejalan dengan tujuan pendidikan. Adapun fokus kurikulum tersebut yaitu TIME (Tujuan, Isi, Metode, Evaluasi).7 Bagian ini menggambarkan kondisi Diniyah Takmiliyah saat ini yang dilihat dari berbagai sudut pandang yakni aspek kelembagaan, manajemen, kurikulum, keadaan tenaga pengajar, keadaan murid, pendanaan, dan evaluasi. 1. Aspek Kelembagaan Secara umum kelembagaan diniyah takmiliyah masih menghadapi problema tersendiri, diantaranya: a. Aspek penyelengaraan, diniyah takmiliyah ada yang bernaung dibawah ormas islam seperti NU, Persis, Muhammdiyah. Ada juga perorangan dan yayasan juga DKM masjid dan pesantren. Keragaman ini menimbulkan perbedaan orientasi dan kepentingan. b. Kuantitas diniyah takmiliyah lebih menonjol tanpa dibarengi kualitas dalam pengelolaan.
6 7
Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, h.10-11 Bahan Ajar Perkuliahan Perencanaan Kurikulum, Makalah Tidak Diterbitkan
7
c. Hambatan psikologis karena sebagai pendiri diniyah takmiliyah sejak awal, sebagai pengelola (tokoh agama, ormas islam, yayasan) tidak mudah menerima perubahan yang datang dari luar termasuk pemerintah 2.
Aspek Manajemen Pelaksanaan manajemen diniyah takmiliyah (DT) masih ada permasalahan diantaranya: a. DT yang dikelola ormas islam atau pesantren, yayasan biasanya tidak ada pemisahan yang jelas antara pemimpin dan penanggung jawab DT (kepala DT) dalam tugas-tugas kependidikan sehingga terjadi tumpang tindih kewenangan, hak dan kewajiban. b. Sentralisasi keuangan, pengankatan kepala DT dan guru biasanya diserahkan kepada Pimpinan ormas islam, yayasan, ketua DKM.
3.
Aspek kurikulum Kemenag RI dan Kemenag Provinsi telah menerbitkan kurikulum bagi Diniyah Takmiliyah (DT) namun masih ada permasalahan yakni tidak seragamnya penggunaan kurikulum ditingkat DT tersebut ada yang full dari kemenag, ada juga yang kombinasi artinya dari kemenag dan kurikulum dari DT tersendiri bahkan ada DT yang tidak menggunakan kurikulum dari kemenag yang mengakibatkan tidak ada standar evaluasi.
4.
Tenaga Pengajar (SDM) Banyak kekurangan pada aspek tenaga pengajar di Diniyah Takmiliyah diantaranya: a. Mengajar di DT hanya sampingan artinya bukan profesi maka ada anekdot mengajar di DT merupakan “tenaga Sisa” b. Tingkat pendidikan beragam bahkan hanya tamat SMP atau SMA c. Tidak sesuai dengan jumlah santri
5.
Keadaan murid atau santri Diniyah Takmiliyah Berada pada era digital seperti saat ini menambah tantangan bagi Diniyah, karena tidak sedikit anak usia diniyah takmiliyah saat ini lebih memilih menikmati waktu untuk bermain dengan gadget dibandingkan harus menimba ilmu agama di madrasah diniyah. Sehingga banyak madrasah
8
diniyah yang jumlah siswa/santrinya sangat sedikit sekali atau terjadi penurunan yang sangat drastis dibandingan beberapa tahun kebelakang. 6.
Pendanaan Pengelola Diniyah Takmiliyah (DT) mungkin harus ikhlas beramal karena dana yang diperoleh DT sangatlah minim , biasanya dana diperoleh dari: a. Uang syariyah(bulanan) biaya itu tidak seragam setiap DT- nya dan tidak bisa memenuhi biaya oprasional bahkan hanya unutk honor gurupun. b. Zakat,infak,sodaqoh yang tentu hanya sealakadarnya saja dan tidak menentu atau tidak rutin.
7.
Evaluasi Walaupun Diniyah Takmiliyah tergolong pendidikan tradisional tetapi salalu ada evaluasi walaupun seadanya biasanya evaluasi itu di lakukan pada waktu ulangan bulanan, ujian ahir semester dan ada imtihan atau kenaikan kelas. Bahkan kemenag tingat provinsi dan kota selalu mengadakan evaluasi dengan memberikan soal, namun masih ada kendala yaitu tidak meratanya DT melakukan evaluasi yang diberikan oleh kemenag karena : a. Kurikulum yang tidak dilaksanakan secara penuh oleh DT b. Pengawasan oleh pengawas kemenag sangat jarang dilakukan c. Berkas ujian yang harus dibeli sedangkan dana DT tidak memadai. Uraian diatas merupakan gambaran madrasah diniyah dengan segala
permasalahanya termasuk didalamnya posisi kurikulum sebagai acuan atau dasar dalam pelaksanaan pembelajaran, yang mana didalamnya terdapat Tujuan, Isi, Metode, dan Evaluasi dari kurikulum. Maka dari itu, proses penyususnan kurikulum harus dibuat dengan sebaik mungkin dengan target atau goal yang jelas sehingga pada akhirnya bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dari hasil pendidikan yang bermutu.
9
C. Fokus Masalah Mengacu kepada identifikasi di atas maka fokus penelitian dibatasi pada upaya yang dilakukan pihak madrasah diniyah dalam pengembangan kurikulum. Penulis memfokuskan tinjauannya pada aspek-aspek yang dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum madrasah diniyah, yaitu sistem manajerial yang dilakukan di madrasah diniyah. Adapun untuk fokus madrasah yang dipilih akan penulis bagi menjadi tiga kategori yaitu madrasah diniyah takmiliyah awaliyah yang dikelola oleh perorangan atau swadaya, madrasah diniyah takmiliyah awaliyah yang terpadu dengan sekolah formal, dan madrasah diniyah takmiliyah awaliyah yang dikelola oleh pesantren.
D. Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana pengembangan kurikulum madrasah diniyah takmiliyah awaliyah di Kabupaten Bogor?”
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang : 1.
Upaya pengelola MDTA dalam upaya pengembangan kurikulum.
2.
Pengembangan kurikulum MDTA di Kabupaten Bogor.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penulisan skripsi adalah : 1. Manfaat akademis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang hakikat kurikulum, pengembangan serta pelaksanaannya agar madrasah diniyah bisa terus seiring sejalan dengan sekolah formal. 2. Manfaat Praktis : Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan serta menambah
paradigma
baru
bagi
mengembangkan kurikulum madrasah.
pengelola
madrasah
dalam
10
3. Manfaat untuk pembaca atau peneliti lain : Sebagai salah satu sumber untuk memperkaya pemahaman para pelaksana di lapangan, juga starting point bagi peneliti berikutnya untuk bisa terus berinovasi dalam upaya peningkatan kualitas madrasah diniyah.
11
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. KAJIAN TEORI 1. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Indonesia adalah Negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia. Tetapi apakah realita itu identic dengan telah terbangunnya masyarakat Islam di negeri ini, adalah sesuatu yang harus direnungkan. Harus diakui bahwa secara konstitusional bangsa ini menganut satu ideology yang bernama pancasila, satu rumusan berdasarkan sejarah kebangsaan dimana para ulama dan pemimpin Islam terlibat dalam proses penyusunannya. UUD 45 bahkan sebelumnya adalah piagam Jakarta yang kental dengan semangat keislaman.1 Pendidikan Islam merupakan suatu model transformasi nilai-nilai Islam yang bertujuan mendidik manusia secara transparan supaya hidup dalam jatidiri Islami, tentu memerlukan dasar dan landasan kerja untuk memberi arah dan pedoman kea rah mana trasnformasi dilakukan. Gagasan utama pendidikan Islam terletak pada pandangan bahwa setiap manusia mempunyai nilai positif tentang kecerdasan, daya kreatif, dan keluhuran budi.2 Banyak diketahui bahwa dasar pendidikan Islam selalu diidentikkan dengan dasar Islam yakni Al-Qur‟an dan Al-Hadist. Namun demikian dalam mengangkat tema-tema dasar pendidikan Islam tidak saja menempatkan Al-Qur‟an dalam kerangka sebuah kebenaran dan sebagai petunjuk yang universal, tetapi harus menggunakan formula kontekstual yang merupakan titik tuju bagi manusia sebagai subyek, selain mendudukan Al-Qur‟an sebagai pengarah. Atau dengan kalimat sederhana bahwa dasar pendidikan Islam itu lebih berupa formulasi kebutuhan factual yang direkomendasikan Al-Qur‟an. Dengan meletakan dasar 1 2
Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005), h.204 A Warid Khan, Membebaskan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Wacana, 2002), Cet.1, h.166
11
12
Islam dalam proses pendidikan, diharapkan nilai-nilai dasar agama dapat memberikan ruang lingkup berkembangnya proses pendidikan Islam dalam rangka mencapai tujuan hidup yang hakiki melalui pengembangan aspek-aspek pemikiran, perilaku, emosi, tata cara berhubungan dengan alam dan cara-cara pemanfaatannya.3 Selama ini ada perbedaan prinsip antara pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya, yang justru telah membawa konsekuensi lebih jauh, baik yang menyangkut wawasan, landasan dan tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, system evaluasi dan lain-lain. Ironisnya, karena kurang diketahui secara persis beberapa prinsip yang membedakan baik secara makro maupun mikro, maka secara tidak sadar justru kita sering mengadopsi konsep pendidikan barat, sehingga output yang dihasilkannya secara formal muslim, tapi karakter mereka bukan, karena banyak diantaranya yang terdidik dan terperangkap pada pola barat tanpa seleksi. Pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh madrasah diniyah memiliki landasan sebagaimana yang tertuang dalam PP No.55 Tahun 2007 Pasal 14 yang berbunyi:4 1) Pendidikan keagamaan Islam berbentuk pendidikan diniyah dan pesantren. 2) Pendidikan diniyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, informal. Dalam penelitian ini, yang akan dibahas adalah teknik pengembangan kurikulum yang dilakukan pada pendidikan diniyah pada jalur nonformal. Adapun bentuk-bentuk pendidikan diniyah nonformal sebagaimana yang tertuang dalam PP No.55 Tahun 2007 pasal 21 diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab, majelis taklim, pendidikan al-qur‟an, diniyah takmiliyah, atau bentuk lain yang sejenis.5 3
A Warid Khan, Op. Cit., h.168 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.55 Tahun 2007 Pasal 14, h.5 5 Ibid,. h.21 4
13
a. Pengertian Madrasah Diniyah Kata madrasah diambil dari akar kata darasa yang berarti belajar. Madrasah adalah isim makan dari kata ini sehingga berarti tempat untuk belajar. Istilah madrasah sering diidentikkan dengan istilah sekolah atau semacam bentuk perguruan yang dijalankan oleh sekelompok atau institusi umat Islam. Kata “Madrasah” berasal dari bahasa Arab sebagai keterangan tempat (dzaraf), dari akar kata : “Darasa, Yadrusu, Darsan, dan Madrasatan”. Yang mempunyai arti “Tempat belajar para pelajar” atau diartikan “jalan” (Thariq), misalnya : diartikan : “ini jalan kenikmatan”. Sedangkan kata “Midras” diartikan “buku yang dipelajari” atau “tempat belajar”.6 Dalam bahasa Indonesia madrasah disebut dengan sekolah yang berarti bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pengajaran. Madrasah Diniyah adalah lembaga pendidikan agama yang memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama Islam kepada pelajar secara bersama – sama, sedikitnya berjumlah sepuluh atau lebih di antara anak- sanak usia 7 sampai 20 tahun. Dan dalam buku “Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah” dijelaskan bahwa Madrasah Diniyah adalah sebagai berikut:7 “Lembaga pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang diharapkan mampu secara terus menerus memberikan pendidikan agama Islam kepada anak didik yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah yang diberikan melalui sistem klasikal serta menerapkan jenjang pendidikan yaitu Madrasah Diniyah Awaliyah, Madrasah Diniyah Wustha dan Madrasah Diniyah „Ulya.” Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan ada 3 (tiga) jalur pendidikan, yaitu formal, non formal dan informal. 6
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 50 7 Direktorat Pendidikan Keagamaan & Pondok Pesantren Dirjen Kelembagaan Agama, Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), h.7
14
Ketiga jalur pendidikan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi satu sama lain. Madrasah Diniyah Takmiliyah merupakan salah satu bentuk pendidikan keagamaan yang memberi kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa. Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan keagamaan, pemerintah telah mengeluarkan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Dengan
peraturan
tersebut
lembaga-lembaga
pendidikan
keagamaan yang ada ditengah-tengah masyarakat diharapkan semakin berkembang dan berkualitas. Pendidikan Diniyah Takmiliyah merupakan wujud dari kesadaran yang secara mandiri dikembangkan oleh masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa. Sebagai bagian dari pendidikan keagamaan yang sudah berkembang seiring dengan penyebaran Islam di Indonesia, pendidikan diniyah takmiliyah mempunyai peran yang amat penting bagi kehidupan umat Islam. Pendidikan ini tidak saja bertujuan untuk memberikan wawasan keagamaan (Islam) kepada peserta didiknya, tetapi juga menanamkan karakter Islam dan kebangsaan yang merupakan landasan penting pembangunan masyarakat Islam khususnya dan bangsa indonesia pada umumnya. Untuk memelihara keberadaan Madrasah Diniyah Takmiliyah dan terus meningkatkan kualitasnya,maka diperlukan sistem pelayanan yang menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan keagamaan. Oleh sebab itu sinergi antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat sangat diperlukan. Melalui standar pelayanan minimal pendidikan diniyah takmiliyah, pelayanan pendidikan keagamaan menjadi terlaksana dengan baik dan tepat sasaran, sehingga tujuan pendidikan untuk melahirkan peserta didik yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dapat dicapai. Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional memerlukan dukungan nyata dan pelayanan dari pemerintah dalam hal ini kementerian agama maupun pemerintah daerah agar
15
dapat meningkatkan kualitasnya. Kerjasama antar pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan pendidikan keagamaan yang bermutu. b. Fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah 1) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. 2) Pendidikan keagamaan bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia.8 c. Tujuan Diniyah Takmiliyah Awaliyah 1) Tujuan diniyah takmilyah adalah untuk melengkapi pendidikan agama Islam yang diperoleh di SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MAK atau di perguruan tinggi dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt. 2) Tujuan umum kelembagaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah ialah agar peserta didik: a) Memiliki sikap sebagai seorang muslim dan berakhlak yang mulia. b) Memiliki sikap sebagai Warga Negara Indonesia yang baik. c) Memiliki kepribadian, percaya pada diri sendiri, sehat jasamani dan rohani. d) Memiliki pengalaman, pengatahuan, keterampilan beribadah dan sikap terpuji yang berguna bagi pengembangan pribadinya (peserta didik).9
8
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.1 9 Ibid, h.1
16
3) Tujuan khusus a) Tujuan khusus kelembagaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalam bidang pengetahuan ialah agara pesera didik : (1)Memiliki pengetahuan dasar tentang Agama Islam. (2)Memiliki pengetahuan dasar tentang Bahasa Arab sebagai alat untuk memahami ajaran Agama Islam. b) Tujuan khusus kelembagaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalam bidang pengamalan ialah agara pesera didik : (1)Dapat mengamalkan ajaran Agama Islam. (2)Dapat belajar dengan cara yang baik. (3)Dapat bekerja sama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. (4)Dapat menggunakan dasar-dasar Bahasa Arab c) Tujuan khusus kelembagaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalam bidang nilai dan sikap ialah agara pesera didik : (1)Cinta terhadap Agama Islam dan berkeinginan untuk melakukan ibadah shalat dan ibadah lainnya. (2)Berminat dan bersikap positif terhadap ilmu pengetahuan. (3)Mematuhi disiplin dan peraturan yang berlaku. (4)Menghargai kebudayaan Nasional dan kebudayaan lain yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. (5)Memiliki sikap demokratis, tenggang rasa, dan mencintai sesama manusia dan lingkungan lainnya. (6)Menghargai setiap pekerjaan dan usaha yang halal. (7)Menghargai waktu, hemat, dan produktif.10
10
Ibid, h.2
17
2. Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah a. Definisi Kurikulum Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mulai digunakan dalam bidang olahraga, yaitu kata currere yang berarti jarak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai dengan finish. Jarak dari start hingga finish ini disebut currere. Atas dasar tersbut pengertian kurikulum diterapkan dalam bidang pendidikan.11 Kemudian banyak ahli pendidikan dan ahli kurikulum membuat macammacam batasan tentang kurikulum tersebut, mulai dari pengertian tradisional sampai dengan pengertian modern, mulai dari pengerian yang sederhana sampai pengertian yang kompleks. Setiap ahli memiliki versi batasan yang berbedabeda, bahkan didalamnya seringkali terjadi ketidak samaan pengertian atau konseptualnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sudut pandang serta latar belakang keilmuan para ahli tersebut, meskipun pada intinya terkandung maksud yang sama. Sebagai gambaran terdapat beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli. Hilda Taba dalam bukunya Curriculum Development, Theory, and Practice (1962) mendifinisikan kurikulum sebagai a plan for learning. Sedangkan J. F. Kerr (1966) mendifinisikan kurikulum sebagai “All the learning which is planned or guided by the school, whether it is carried on in groups or individually, inside of or outside the school”. Definisi yang lebih kompleks tentang kurikulum dikemukakan oleh Rene Ochs (1964) yang dikutip oleh Ariech Lewy (1970) sebagai berikut “This term often to design equally a programme for a given subject matter for the entire cycle or even the whole range of cycles. Further, the term curriculum is
11
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo, 1996), Cet.2, h.1
18
sometimes used in a wider sense to cover the various educational activities through which the content is conveyed as well as materials used and method employed”12 Oemar Hamalik melihat kurikulum dari beberapa tafsiran sebagai berikut: 1) Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, yang berarti didalam kurikulum terdapat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa selama mengikuti kegiatan pendidikan pada jenjang tertentu. 2) Kurikulum sebagai rencana pemebalajaran, merupakan suatu program dan rencana yang disesuaikan untuk membelajarkan siswa. 3) Kurikulum sebagai pengalaman belajar, yang berarti dirancang untuk memberikan pengalaman belajar serta mengembangkan kecakapan hidup siswa.13 Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diprogramkan bagi peserta didik dalam bimbingan sekolah baik didalam maupun diluar kelas. Adapun secara operasional, kurikulum dapat didefinisikan sebagai berikut: 1) Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah baik didalam maupun diluar sekolah yang dilaksanakan dari tahu ke tahun. 2) Bahan tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh guru dalam melaksanakan pengajaran untuk siswa-siswanya. 3) Suatu usaha untuk menyampaikan asas dan ciri terpenting dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah. 12
Ibid, h.2 Darwyan Syah, dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Faza Media, 2006), Cet.1, h.11 13
19
4) Tujuan-tujuan pengajaran, pengalaman belajar, alat-alat belajar dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan. 5) Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.14 Apabila kurikulum dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, hal ini berarti bahwa kurikulum adalah sesuatu yang sangat menentukan hasil pengajaran yang diharapkan. Atau dengan kata lain, kurikulum menunjukan kepada apa yang sebenarnya haru dipelajari oleh peserta didik (What is to be learned). b. Kerangka Dasar & Struktur Kurikulum MDTA Materi didalam kurikulum MDTA disusun dalam sistematika bidang studi, dalam arti bahwa bidang studi memiliki ruang lingkup materi dari beberapa disiplin ilmu (mata pelajaran) yang satu nuansa. Bidang studi dalam kerangka dasar kurikulum diniyah takmiliyah merupakan sebuah pendekatan dalam upaya mengefektifkan materi pembelajaran. Bidang Studi didalam Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat terdiri dari:15 Tabel 2.1 Bidang Studi Di MDTA No
14
1
Bidang Studi Al Qur‟an
2
Hadist
Cakupan Bidang Studi Al-Qur‟an bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Al-Qur‟an mencakup tajwid, kitabah/menulis, qira‟ah/membaca, dan menghafal. Bidang Studi Hadist bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui kemampuan membaca dan menulis hadist dengan baik dan benar.
Subandijah, op.cit., h.2 Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.7 15
20
No 3
Bidang Studi Aqidah
4
Akhlak
5
Fiqih
6
Tarikh Islam
7
Bahasa Arab
Cakupan Bidang Studi Aqidah bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pengenalan hafalan, pemahaman dan penghayatan rukun Iman. Aqidah mencakup Tauhid. Bidang Studi Akhlak bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pembiasaan berprilaku dengan sifat-sifat terpuji, menghindari sifatsifat tercela dan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mencakup kesadaran dan wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, terhadap hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan kepada hukum, sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme. Bidang Studi Fiqih bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pengenalan dan pemahaman rukun Islam serta mampu beribadah dan bermuamalah dengan baik dan benar. Bidang Studi AL-Qur‟an bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui pemahaman dan penghayatan sejarah Islam. Tarikh Islam mencakup sejarah Rasulullah SAW dan perkembangan Islam di Indonesia. Bidang Studi Bahasa Arab bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang dicapai melalui kemampuan berbahasa arab dengan benar. Bahasa Arab mencakup nahwu dan shorof.
Adapun untuk struktur kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 6 tahun mulai kelas 1 sampai 6. Struktur kurikulum disusun berdasarkan kompetensi lulusan Diniyah Takmiliyah dan standar kompetensi kelompok mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
21
1. Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah memuat 7 (Tujuh) bidang studi. 2. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi dialokasikan sebagaimana tertera pada tabel dibawah. Diniyah Takmiliyah dimungkinkan menambah maksimum 4 jam per minggu secara keseluruhan. 3. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit. Tabel 2.2 Alokasi Waktu Tiap Bidang Studi No Mata Pelajaran 1 Al-Qur‟an 2 Hadist 3 Aqidah 4 Akhlak 5 Fiqih 6 Tarikh Islam 7 Bahasa Arab 8 Muatan Lokal Jumlah Jam Pelajaran
I 4 2 2 2 2 2 2 2 18
II 4 2 2 2 2 2 2 2 18
III 4 2 2 2 2 2 2 2 18
IV 4 2 2 2 2 2 2 2 18
V 4 2 2 2 2 2 2 2 18
VI 4 2 2 2 2 2 2 2 18
c. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Kurikulum merupakan esensi dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelakasanaan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah dijalankan dengan mengembangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:16 1) Fleksibilitas Fleksibilitas menitikberatkan pada pengembangan materi dan metodologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana didapatkan pilihan yang tepat agar terjadi komunikasi yang baik antara guru dan santri, sehingga materi yang diberikan benarbenar dapat ditangkap dan dipahami. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan keberadaan santri dari segi kecerdasan, kemampuan, dan
16
Gagasan Standarisasi Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah, Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama Jakarta. 2015, h.23
22
pengetahuan yang telah dikuasainya. Kemudian membuat pilhan bahan ajar dan metode-metode pembelajaran yang tepat dan sesuai. 2) Berorientasi Pada Tujuan Kegiatan belajar mengajar harus berorientasi pada tujuan. Pemilihan kegiatan-kegiatan
dan
pengalaman
belajar
didasarkan
pada
ilmu
pengetahuan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, sebelum menentukan waktu dan bahan pelajaran terlebih dahulu ditetapkan tujuantujuan yang harus dicapai oleh santri dalam mempelajari suatu mata pelajaran 3) Efektifitas dan Efisiensi Struktur kurikulum madrasah diniyah takmiliyah pada dasarnya merupakan pelengkap dari Pendidikan Agama Islam yang diperoleh santri pada lembaga pendidikan formal atau sekolah umum. Meski demikian, struktur kurikulum MDTA tidaklan sederhana, sehingga memerlukan keterampilan tersendiri dalam pengorganisasiannya agar waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien tanpa mengurangi capaian-capaian dan tujuan yang diharapkan. 4) Kontinuitas Kurikulum MDTA dikembangkan dengan pendekatan hubungan hirarki fungsional yang menghubungkan antar jenjang dan tingkatan yakni MDTA, MDTW, MDTU. Oleh karena itu, perencanaan kegiatan belajar mengajar harus dibuat seoptimal dan sesistematis mungkin, sehingga memungkinkan terjadinya proses peningkatan, perluasan serta pengalaman yang terus berkembang dari suatu pokok bahasan mata pelajaran. 5) Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan merupakan kewajiban yang utama bagi umat Islam. Bahkan dalam ajaran Islam menyatakan bahwa pendidikan harus dialami oleh setiap orang selama masa hidupnya. Slogan masyarakat dunia “education for all” yang ditetapkan oleh UNESCO juga mengandung prinsip pelajaran seumur
23
hidup tersebut. Oleh karena itu, materi yang diberikan di MDTA, selain dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman keilmuan kepada santri, juga harus dikembangkan sebagai pendorong utama bagi tumbuhnya semangat tiada henti dan untuk semua lapisan masyarakat. d. Standar Kompetensi Lulusan 1) Standar Kompetensi Lulusan Diniyah Takmiliyah Standar Kompetensi Lulusan Diniyah Takmiliyah program Awaliyah dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan Diniyah Takmiliyah itu sendiri yaitu dengan landasan A-Qur‟an dan Hadist, peserta didikan beriman dan bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia yang tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan alam sekitar, mampu membaca, mampu beribadah, dan bermuamalah dengan baik dan benar. Adapun standar kompetensi lulusan dniyah takmiliyah program awaliyah selengkapnya adalah : a) Mampu membaca dan menulis Al-Qur‟an denga benar. b) Hapal hadist-hadist pilihan. c) Beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, hari kiamat dan qadha qodhar. d) Terbiasa berperilaku dengan sifat-sifat terpuji dan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. e) Menganl rukun Islam dan mampu melaksanakan shalat, shaum, zakat, memahami ibadah haji, dan bermuamalah sesuai tuntunan syariah. f) Mengahayati, mengagumi dan meneladani nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. g) Mampu melafazhkan bahasa arab dengan benar. 17
17
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.3
24
2) Standar Kompetensi Bidang Studi Standar Kompetensi Bidang Studi adalah kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah menempuh pendidikan Diniyah Takmiliyah program Awaliyah. Kompetensi minimal atau kompetensi dasar yang dimaksud dikelompokkan kedalam 7 (tujuh) unsur pokok pendidikan MDTA yaitu : Al-Qur‟an, Hadist, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh Islam, dan Bahasa Arab.18 3) Beban Belajar dan Kalender Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah menyelenggarakan pendidikan program menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan, untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum. Penyelesaian program pendidikan awaliyah ini dengan menggunakan sistem paket adalah 6 tahun. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Beban belajar setiap bidang studi pada sistem paket dinyatakan dalam satu jam pempelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara siswa dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pelajaran ditetapkan selama 35 menit. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru. Sedangkan
18
Ibid, h.3
25
kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak tesrtruktur bagi siswa maksimum 40% dari jumlah kegiatan tatap muka pada bidang studi bersangkutan. Adapun kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran siswa selama 1 tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku dari pemerintah.19
3. Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum memperhatikan beberapa aspek mendasar tentang karakteristik bangsa. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini berarti, bahwa kurikulum harus selalu dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai dengan lanju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta masyarakat yang sedang membangun. Kurikulum secara umum didefinisikan sebagai plan atau rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses belajar mengajar dengan arahan atau bimbingan sekolah serta pendukung lainnya. Arahan atau bimbingan tersebut dimaksudkan agar kegitan pengajaran atau proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berjalan lancar. Pembangunan kurikulum harus didasarkan pada prinsip19
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h. 83
26
prinsip pengembangan kurikulum tersebut sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan kebutuhan daerah. Sehingga dapat memperlancar pelaksanaan proses pendidikan dalam rangka perwujudan atau pencapaian tujuan pendidikan nasional. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum: a. Prinsip Relevansi Lulusan pendidikan harus memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja karena pendidikan merupakaninvested of man power resources. Untuk itu diperlukan kurikulum yang dapat mengantisipasi apa yang terjadi pada masa yang akan dating.Relevansi adalah kesesuaian dan keserasian pendidikan dengan tuntutan masyarakat. Relevansi pendidikan dalam hal ini berkenaan dengan: 1) Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik Dalam hal ini, pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan kehidupan nyata di sekitar peserta didik, sehingga peserta didik tidak merasa asing dengan kehidupan di sekitarnya. 2) Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang Dalam kegiatan pengembangan kurikulum harus memperhatikan bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik pada saar ini bermanfaat baginya untuk menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang, atau dengan kata lain kurikulum harus bersifatanticipatory. 3) Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja Hasil pendidikan juga harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini tidak saja terkait dengan segi bahan atau isi tetapi juga menyangkut segi belajar dan pengalaman belajar. 4) Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Pendidikan
harus
menyesuaikan
diri
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan yang berjalan sangat cepat dan dapat memberi sumbangan
27
terhadap perkembangan tersebut. Pendidikan harus menyiapkan peserta didik baik sebagai produsen ilmu pengetahuan, tidak hanya sebagai konsumen IPTEK. b. Prinsip Efektitifas Dan Efisiensi Efektifitas dalam dunia pendidikan berkenaan dengan sejauh mana apa yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan atau dicapai. Hal ini terkait dengan efektifitas mengajar guru dan efektifitas belajar murid. Efektifitas mengajar guru dapat dicapai dengan menguasai keahlian dan keterampilan dalam mengelola dan melaksanakan proses belajar-mengajar yang dapat ditingkatkan dengan kegiatan pembinaan baik melalui penataran maupun penyediaan buku-buku. Efektifitas belajar murid terkait dengan sejauhmana tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajarmengajar. Hal ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menyediakan suasana pembelajaran yang kondusif, yang dapat dicapai dengan menyesuaikan bahan pengajaran dengan minat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta lingkungan, dan adanya dukungan sarana prasarana yang memadai serta metode yang tepat. Efisiensi dalam proses belajar-mengajar berarti bahwa waktu, tenaga dan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran dapat merealisasikan hasil yang optimal. c. Prinsip Kesinambungan Kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menyangkut kesaling hubungan antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan atau bidang studi. Untuk mencapai kesinambungan, kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan : 1) Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya 2) Bahan yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi di sekolah yang lebih tinggi
28
Kesinambungan antar berbagai bidang studi berarti bahwa dalam mengembangkan kurikulum harus mempertimbangkan keterkaitan antara bidang suti yang satu dengan bidang studi lainnya. d. Prinsip Fleksibilitas Kurikulum harus memberikan ruang gerak yang memberikan kebebasan guru dalam mengembangkan program pengajaran. Guru dalam hal ini memiliki otoritas dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan peserta didik dan kebutuhan daerah lingkungannya. Disamping itu, peserta didik harus diberi kebebasan dalam memilih program pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan dan lingkungan dengan membuka programprogram pendidikan pilihan misalnya jurusan, program spesialisasi, atau program keterampilan. e. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan Guru harus menentukan tujuan pengajaran sebelum menentukan bahan. Hal ini berarti bahwa guru dapat menentukan dengan tepat metode mengajar, alat pengajaran dan evaluasi yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. f. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup Dalam hal ini, pendidikan harus dapat memberi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pada saat peserta didik tamat dari sekolah dan memberikan bekal kemampuan untuk dapat menumbuh-kembangkan dirinya sendiri. g. Prinsip Dan Model Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap dan terus-menerus dengan mengadakan perbaikan terhadap pelaksanaan dan hasil yang telah dicapai untuk melakukan perbaikan, pemantapan dan pengembangan lebih lanjut.20
20
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo, 1996), Cet.2, h.48
29
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan
menetapkan
prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang meliputi :21 1) Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. 2) Beragam Dan Terpadu Kurikulum
dikembangkan
dengan
memperhatikan
keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, dan adat-istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3) Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik utnuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
21
BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengan, 2006. h.5-7
30
4) Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan masyarakat, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berfikir,
sosial,
akademik
dan
vokasioanl
merupakan
keniscayaan. 5) Menyeluruh Dan Berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6) Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7) Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun prinsip-prinsip dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah, adalah sebagai berikut : 1) Berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
31
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. 2) Beragam dan terpadu. Kurikulum
dikembangkan
dengan
memperhatikan
keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidika, tanpa membedakan agama, suku, budaya, dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karen itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
32
5) Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan bidang studi yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6) Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ikab dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.22 Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha dasar, terencana, dan berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zamannya. Hal ini dilakukan disamping sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan
dan
tuntutan
zaman,
juga
merupakan
usaha
aktif
untuk
mempersiapkan diri menghadapi masa datang yang lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan. Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata memproduksi bahan pelajaran melainkan lebih dititikberatkan untuk
meningkatkan kualitas
pendidikan. Pengembangan kurikulum merupakan proses yang menyangkut 22
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h. 8
33
banyak factor yang perlu dipertimbangkan diantaranya yaitu mengenai siapa yang terlibat dalam pengembangan kurikulum, proses pengembangan, dan tujuan dari pengembangan kurikulum.23 Pengembangan kurikulum seharusnya berangkat dari kompetensikompetensi sebagai hasil analisis dari berbagai kebutuhan di masyarakat, baik kebutuhan untuk hidup atau bekerja maupun untuk mengembangkan diri sesuai dengan pendidikan seumur hidup. Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum sedikitnya harus menempuh dan mencakup dua langkah.24 Pertama, merumuskan visi dan misi pendidikan secara jelas. Jika pancasila dan UUD 45 masih menjadi dasar Negara dan sebagai pandangan hidup masyarakat bangsa, maka visi dan misi pendidikan nasional tersebut harus dijabarkan berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Demikian halnya dalam menggali kompetensi-kompetensi yang harus peserta didik setelah mengikuti suatu program pendidikan. Kedua, berdasarkan visi dan misi tersebut dijabarkan kompetensikompetensi standar yang dapat mengakomodasi kebutuhan berbagai pihak dalam berbagai dimensi masyarakat, baik kebutuhan sekarang maupun kebutuhan masa depan tanpa melupakan kebutuhan masa lalu yang tidak terpenuhi. Kedua hal tersebut nampaknya belum diakomodasi dalam pengembangan kurikulum saat ini sehingga menimbulkan berbagai salah penafsiran di lapangan. Maka yang harus dipahami oleh sekolah juga para guru sehubungan dengan tugas barunya mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum yakni Visi, Misi, dan Tujuan, Standar Nasional Pendidikan (SNP), Program-Program Unggulan, dan Lembaga-lembaga yang Bertanggungjawab dalam penerapan kurikulum. Pengembangan kurikulum yang dilakukan dapat bersifat dasar atau teknis. Pengembangan kurikulum berisfat dasar jika kegiatan tersebut terjadi 23 24
h.15
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo, 1996), Cet.2, h.38 E Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet.3,
34
pada kurikulum itu sendiri, misalnya pada komponen kurikulum. Pengembangan kurikulum yang bersifat teknis jika kegiatan tersebut muncul pada waktu membahas pelaksanaan kurikulum di sekolah. Pada umumnya, para ahli memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang kontinuitas yang menyangkut beberapa komponen yaitu tujuan, bahan, kegiatan, dan evaluasi secara komprehensif.25
25
Subandijah, Op. Cit., h.38
35
B. PENELITIAN YANG RELEVAN Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran penelitian terdahulu, diperoleh beberapa penelitian yang relevan, yaitu : 1. Peran Madrasah Diniyah Nurul Anam dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Desa Kranji Kecamatan Kedungwuni Pekalongan. Penelitian ini dilakukan oleh Ciyarti (NIM 053111001), jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo pada tahun 2009. Hasili penelitiannya adalah Peran Madrasah Diniyah tersebut yaitu: a) Sebagai lembaga pentransfer pengetahuan agama, b) Sebagai media pelestarian ajaran Islam, c) Media pembentukan dan pembinaan akhlaqul kharimah, d) Sebagai media pengenalan dan penanaman ajaran Islam secara dini, e) sebagai salah satu pilar pendidikan Islam, f) Untuk melengkapi pendidikan agama Islam di sekolah umum. 2. Efektivitas
Kolaborasi
Manajemen
Pembelajaran
Madrasah
Diniyah
Takmiliyah Wustho dan Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Agama Siswa di SMP Negeri 1 Anjatan Kabupaten Indramayu, Penelitian ini dilakukan oleh Apip Mubarok (NIM 505810028), Program Studi Pendidikan Islam dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam, Sekolah Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2011. Hasili penelitiannya adalah terbukti
bahwa
manajemen
pembelajaran
terpadu
Madrasah
Diniyah
Takmiliyah Wustho dan pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Anjatan Kabupaten Indramayu secara umum sudah cukup berhasil dalam membentuk perilaku agama siswa, ditandai efektivitas yang cukup memuaskan dengan persentase sebesar 68% dari 50 siswa. Dari kedua hasil penelitian terdahulu seperti pemaparan di atas, peneliti yang pertama lebih menitikberatkan pada peran madrasah diniyah dalam pengembangan agama Islam, kemudian peneliti yang kedua lebih menitikberatkan
pada
kolaborasi antara madrasaha diniyah dengan pendidikan formal. Sedangkan
36
penelitian yang akan saya lakukan lebih menitiberatkan pada pengembangan kurikulum yang dilaksanakan madrasah diniyah di wilayah kabupaten bogor. Dari pemaparan di atas telah jelas mengenai perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Di Kabupaten Bogor” dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian–penelitian yang sebelumnya.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengkategorisasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah berdasarkan aspek pengelolaan yakni MDTA yang dikelola oleh Mandiri/Tokoh Setempat, dikelola dengan disandingkan dengan Sekolah Formal SD/MI, dan dikelola oleh Pesantren. Adapun waktu penelitian dilakukan dari September 2015 sampai dengan Maret 2016.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif. Penggunaan deskriptif dalam penelitian ini untuk menggambarkan obyek penelitian atau kondisi lapangan apa adanya pada saat itu, untuk mengkaji permasalahan pada saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa adanya.1 Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan pelaksanaan pengembangan kurikulum madrasah diniyah takmiliyah awaliyah yang terlebih dahulu menganalisis proses pelaksanaannya di madrasah. C. Sumber Data Data dikumpulkan langsung oleh peneliti dari pihak yang berkaitan langsung dengan proses pengembangan dan pelaksanaan kurikulum atau disebut juga sumber primer, dan data diperoleh dari pihak lain (pihak ke dua) atau disebut juga sumber sekunder.2 Data akan peneliti ambil dari informan yang terdiri dari Kepala MDTA (Satu orang untuk masing-masing MDTA), Guru (Dua orang untuk masing-masing MDTA), dan Santri (Dua orang untuk masing-masing MDTA) yang diambil melalui wawancara, peristiwa atau aktifitas saat kegiatan pembelajaran berlangsung, tempat atau lokasi 1 2
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), h.59 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.193
37
38
pengambilan data, dan juga dokumen atau arsip yang mendukung sebagai sumber data. Peniliti akan menganalisis data yang diperoleh sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya, responden pada wawancara ini merupakan yang memiliki keterkaitan langsung dengan pengembangan dan implementasi kurikulum. Respondennya terdiri dari Kepala Madrasah, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Santri/Siswa di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Wawancara dilakukan dengan sifat terbuka, dan responden tahu bahwa mereka sedang diwawacarai dan mengetahui pula maksud wawancara itu. Dalam pelaksanaan wawancara yang dilakukan terhadap responden, dibantu dengan pedoman wawancara tentang : a. Perencanaan Kurikulum b. Implementasi Kurikulum c. Supervisi dan Evaluasi d. Dukungan (Political Will) pemerintah e. Ketersediaan SDM 2. Studi Dokumen Studi dokumen dilakukan dengan menemukan informasi tertulis yang berkaitan dengan fokus penelitian agar data yang diperoleh lebih lengkap. Dokumen yang dipelajari adalah sebagai berikut: a. Profil madrasah b. Sumber daya manusia c. Sarana dan prasarana madrasah d. Program/Kalender pendidikan madrasah e. Dokumen Program Kurikulum (RPP, Silabus, Prota, Promes, KKM)
39
3. Teknik Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh aspek pelaksanaan dan pengembangan kurikulum madrasah diniyah takmiliyah awaliyah diantaranya yakni proses belajar mengajar yang dilaksanakan di madrasah diniyah, serta mengamati secara langsung data-data yang diperlukan. Dengan demikian data yang didapat oleh penulis selama observasi berlangsung dapat menjadi masukan bagi penulisan skripsi ini. Dalam pelaksanaan observasi peneliti membuat panduan observasi, sebagai berikut : a. Perencanaan kurikulum madrasah diniyah takmiliyah awaliyah. (Rapat/Workshop kegiatan implementasi kurikulum yang dilakukan madrasah/pemerintah selama peneliti melakukan penelitian) b. Kegiatan implementasi atau proses belajar mengajar yang dilakukan sebanyak dua kali pada masing-masing MDTA c. Fisik atau Sarana Prasarana yang dimiliki dan digunakan oleh MDTA
E. Teknik Analisis Data Data kualitatif adalah akan diolah dan dianalisa melalui proses-proses sebagai berikut: a. Klasifikasi, yaitu proses pengelompokan masalah berdasarkan jawabanjawaban responden. b. Kategorisasi, yaitu proses pengelompokan jawaban berdasarkan aspekaspek masalah yang menjadi variabel penelitian. c. Interpretasi, yaitu proses penafsiran data dengan cara mencari perbedaan dan persamaan dari aspek-aspek masalah yang diperoleh, kemudian ditarik kesimpulan.3
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.334-335
40
F. Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam memperoleh data dan informasi-informasi di MDTA pada penelitian ini yang dijadikan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pedoman Pengumpulan Data MDTA No 1 2 3 4 5 6 7 8
Aspek Penelitian Profil Madrasah Perencanaan Kurikulum Implementasi Kurikulum Sarana & Prasarana Madrasah Dukungan Masyarakat Sekitar Dukungan Pemerintah Supervisi & Evaluasi Ketersediaan SDM
Instrumen Penelitian W SD O
41
1. Pedoman Wawancara a. Visi dan Misi Madrasah Diniyah. b. Proses penetapan visi dan misi di MDTA ini. c. Upaya MDTA untuk mencapai visi dan misi tersebut. d. Keterlibatan guru dan karyawan dalam penyusunan visi dan misi. e. Pada saat menentukan berbagai kebijakan : 1) Komunikasi Yayasan dan Kepala Madrasah 2) Pengangkatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan 3) Perencanaan Program Madrasah 4) Penyusunan RAPBM 5) Pelaksanaan Program 6) Supervisi dan Evaluasi f. Faktor pendukung kesuksesan implementasi : 1) Dukungan (Political will) pemerintah 2) Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat 3) Ketersediaan SDM g. Kendala dalam implementasi kurikulum MDTA. h. Penyelesaian kendala yang dihadapi tersebut. i. Pengembangan kurikulum di MDTA.
2. Daftar Ceklis Studi Dokumen Tabel 3.2 Daftar Ceklis No 1 2 3 4
Nama Data Profil Madrasah Sumber Daya Manusia Madrasah Sarana dan Prasarana Madrasah Program Madrasah
Ada
Tidak
Ket
42
3. Instrumen Penilaian Observasi INSTRUMEN PENILAIAN RPP Nama
: _______________________
Mata Pelajaran
: _______________________
Tanggal & Waktu
: _______________________
Nama Madrasah
:_______________________
Petunjuk Penilaian: 1. 5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = Sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang 2. Lingkarilah skor penilaian; 3. Jumlahkanlah skor total dan buat skor rata-rata NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR YANG DINILAI I Perumusan Indikator Pencapaian KD 1. Perumusan Indikator 1 2 3 4 2. Kelengkapan cakupan rumusan 1 2 3 4 3. kesesuaian dengan KD 1 2 3 4 II Perumusan Tujuan Pembelajaran 1 2 3 4 1. Kejelasan rumusan 1 2 3 4 2. Kelengkapan cakupan rumusan 1 2 3 4 3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4 III Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 1 2 3 4 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 2. kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4 3. Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4 4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4 IV Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 1 2 3 4 1. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4 dengan tujuan Pembelajaran 2. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4 dengan materi pembelajaran 3. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran 1 2 3 4 dengan karakteristik pembelajaran V Metode Pembelajaran 1 2 3 4 1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan 1 2 3 4 tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan 1 2 3 4 materi pembelajaran 3. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan 1 2 3 4 karakteristik peserta didik
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
43
VI
Penilaian Hasil Belajar 1. Kesesuaian tehnik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kejelasan prosedur penilaian 3. kelengkapan instrumen soal, kunci jawaban/pedoman penskoran Skor Rata-rata:
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
44
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PENGAJARAN Nama
: _______________________
Mata Pelajaran
: _______________________
Tanggal & Waktu
: _______________________
Nama Madrasah
:_______________________
Petunjuk Penilaian: 1. 5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = Sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang 2. Lingkarilah skor penilaian; 3. Jumlahkanlah skor total dan buat skor rata-rata NO INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI SKOR I
II
III A
B
PRA PEMBELAJARAN 1. Menyiapkan ruang,alat pembelajaran dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan 3. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 4. Mencapai tujuan komunikatif 5. Menggunakan struktur logika/retorika 6. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 7. Mengintegrasikan kerja ilmiah dalam pembelajaran Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 3. Menguasai kelas 4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang positif 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 7. Melaksanakan pembelajaran yang aktif dan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
45
partisipatif siswa 8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 3 kegiatan eksplorasi 9. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 3 kegiatan elaborasi 10.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 3 kegiatan konfirmasi C Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan 1 2 3 sumber belajar/media pembelajaran 2. Menghasilkan pesan yang menarik dari 1 2 3 penggunaan sumber belajar 3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber 1 2 3 belajar/media pembelajaran D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui 1 2 3 interaksi guru, siswa, sumber belajar 2. Merespon positif partisispasi aktif siswa 1 2 3 3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 3 4. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang 1 2 3 kondusif 5. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa 1 2 3 dalam belajar 6. Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat 1 2 3 dan kritis E Penilaian proses dan hasil belajar 1. Memantau kemajuan belajar/indikator pencapaian 1 2 3 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 1 2 3 kompetensi F Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar 1 2 3 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 IV PENUTUP 1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman 1 2 3 dengan melibatkan siswa 2. Melakukant indak lanjut dengan memberi arahan 1 2 3 atau tugas sebagai kegiatan remedy Skor Rata-rata: *Instrumen Penilaian Praktik Profesi Keguruan Terpadu FITK UIN Syarif Hidayatullah
4 5 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
46
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Yang Diteliti Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang berada di wilayah kab.bogor sebagaimana dituliskan pada bab sebelumnya, dibagi menjadi berdasarkan kategorisasi pengelolaan yakni MDTA yang dikelola oleh pesantren, disandingkan dengan sekolah formal, dan yang dikelola oleh pribadi. Dibawah ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan di MDTA. 1.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadlul Jannah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadlul Jannah bermula dari
pengajian/ta’lim sebagai wadah bagi masyarakat sekitar untuk menimba ilmu agama, seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan minat masyarakat sekitar dalam mengikuti pengajian yang diselenggarakan, maka pimpinan yang notabene
merupakan
Kiyai/Tokoh
Masyarakat
di
wilayah
Jonggol
mendaftarkan pengajian/ta’lim tersebut ke Kementerian Agama sebagai Lembaga Pendidikan Informal yang kemudian diberi nama Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadlul Jannah. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadlul Jannah resmi berdiri pada tahun 1972 dan berada dibawah naungan Yayasan Riyadlul Jannah. Terletak di Kampung Rawa Makmur Rt.3 Rw.2 Desa Singajaya Kecamatan Jonggol. MDTA ini berada di akses jalan yang dilewati berbagai macam angkutan umum sehingga memudahkan siswa yang berlokasi agak jauh dari madrasah untuk menuju madrasah dengan angkutan umum yang tersedia. MDTA Riyadlul Jannah penulis masukkan ke dalam kategori MDTA yang dikelola oleh pesantren, karena memang Yayasan Riyadlul Jannah ini berawal dari pengajian/ta’lim yang sampai saat ini pesantren Riyadlul Jannah masih berdiri. Adapun visi dan misi yang diusung yakni, ”Terwujudnya generasi yang tangguh dalam menghadapi problematika kehidupan dengan ilmu, amal, takwa, dan akhlak mulia”. Sementara misinya adalah: (1) Mengajarkan Tata Cara Membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. (2) Mengajarkan ilmu-ilmu 46
47
agama Islam sebagai bekal para santri dalam menghadapi heterogenitas dan perkembangan zaman yang semakin global. (3) Memberikan pendidikan akhlak mulia kepada santri dengan melakukan pembiasaan perilaku terpuji dengan tauladan dan tutur yang baik dengan cinta kasih.28 Berdasarkan Visi dan Misi tersebut nampaknya masih bersifat harapan atau angan, karena tidak adanya target yang jelas khususnya mengenai waktu (kapan) visi dan misi harus tercapai, juga program-program yang akan dilaksanakan yang dituangkan di dalam misi sehingga bisa saling menyokong dan bersinergi antar misi demi tercapainya visi MDTA. a)
Siswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Jumlah siswa yang terdaftar di MDTA Riyadlul Jannah pada tahun ajaran
2015/2016 sebanyak 281 Orang terdiri dari 137 laki-laki dan 144 perempuan. Jumlah yang cukup banyak untuk Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di wilayah Kabupaten Bogor. MDTA ini dikepalai oleh Bapak R. Misbahudin, S.Ag yang juga merangkap sebagai tenaga pendidik, dengan latar belakang pendidikan S1 Pendidikan Agama Islam. Sementara tenaga pendidik berjumlah 10 orang dengan dengan 6 (enam) orang lulusan pendidikan tinggi (S1) dan 4 (empat) orang lulusan SLTA dan pesantren.29 Jumlah perbandingan antara santri dengan tenaga pendidik sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendis Nomor 3201 Tahun 2013 yakni ”Di setiap MDTA tersedia 1 (satu) orang guru untuk 40 orang peserta didik, jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk MDTA tidak melebihi 40 orang”. MDTA Riyadlul Jannah masih bisa mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan non formal yakni MDTA ditengah gencarnya era globalisasi yang terkadang anak usia MD saat ini lebih senang berlama-lama bermain “gadget” daripada harus mengikuti pembelajaran di Madrasah. Hal ini tentu didukung pula oleh orang tua santri yang menganggap pentingnya pendidikan agama bagi putra/putri mereka sebagai pondasi juga bekal kehidupan. 28 29
Dokumen Profil MDTA Riyadlul Jannah Proposal MDTA Riyadlul Jannah Tahun 2015
48
b) Sarana dan Prasarana Proses belajar mengajar berlangsung di gedung milik bersama yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada pagi hari, Madrasah Diniyah pada siang hari, dan pesantren pada sore juga malam hari. Proses pembelajaran dibagi menjadi 6 (enam) rombel dan dilakukan secara rapi dengan fasilitas kursi dan meja, juga terdapat ruang ibadah dan praktikum di masjid yang berada tepat didepan gedung madrasah secara terpisah. Semua proses pembelajaran dilakukan di dalam ruang kelas. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh MDTA ini juga sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) MD, dibuktikan dengan gedung milik sendiri, ruang kelas/rombel yang cukup, fasilitas belajar lengkap, bahkan dilengkapi dengan ruang praktikum keagamaan yang terpisah bagi para santri MDTA Riyadlul Jannah. c)
Kurikulum Kurikulum yang diterapkan MDTA ini mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2010 yang meliputi pelajaran al-qur’an, hadist, aqidah, akhlak, fiqih, tarikh islam, bahasa arab, dan muatan lokal yakni pelajaran Khot dan Imla’. Sementara itu, alokasi jam pelajaran sudah mencapai 18 jam per minggu. Buku teks yang digunakan guru dan siswa bersumber dari buku referensi yang dikeluarkan oleh kementerian agama dan dilengkapi dengan buku penunjang yang digunakan oleh guru masing-masing. Pembelajaran dilaksanakan dari Senin s/d Sabtu dimulai pukul 13.30 s/d 15.30 setiap harinya, meski dimulai pukul 13.30 siang terkadang masih ada santri MD yang terlambat datang, menurut wawancara yang dilakukan penulis dengan guru dan kepala MD, diakui bahwa saat ini banyak sekolah formal tingkat dasar (SD/MI) yang melangsungkan pembelajaran sampai pukul 13.00, hal ini mempengaruhi kedatangan
49
santri ke MD karena santri seringkali istirahat sejenak untuk makan siang baru kemudian bersiap melanjutkan pendidikan di MD. 30 2.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Yatalatop Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Yatalatop berdiri pada tahun
2003 dan berada di bawah naungan Yayasan Yatalatop. Terletak di Perum Mutiara Sakinah Rt.10 Rw.7 Kecamatan Cileungsi. MDTA ini berada di lingkungan komplek perumahan sebagai wadah bagi warga sekitar untuk memberikan pendidikan agama bagi putra/putrinya. MDTA ini hanya memiliki visi namun misi madrasah tidak dirumuskan, dan visi yang diusung yakni, ”Menyiapkan lulusan yang memiliki pondasi agama yang kuat dengan berlandaskan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT”. MDTA ini termasuk ke dalam kategori MDTA yang dikelola oleh Pendidikan Formal, karena yayasan yatalatop memiliki lembaga pendidikan yakni Madrasah Ibtidaiyah Yatalatop. Jika melihat MDTA ini disandingkan dengan sekolah formal yakni MI, seharusnya secara administrasi sudah rapi sebagaimana MI yang dimilikinya, menentukan Visi yang dilengkapi dengan Misi, memiliki Visi dan Misi yang matang dan memiliki target pencapaian. a)
Siswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Jumlah siswa yang terdaftar di MDTA Yatalatop pada tahun ajaran
2015/2016 sebanyak 57 Orang terdiri dari 20 laki-laki dan 37 perempuan. MDTA ini dikepalai oleh Ibu Afiah Rospiatin, M.Pd.I yang juga merangkap sebagai tenaga pendidik, dengan latar belakang pendidikan S2 Pendidikan Agama Islam. Sementara tenaga pendidik berjumlah 4 orang dengan 3 (tiga) orang lulusan pendidikan tinggi (S1) dan 1 (satu) orang lulusan SLTA dan pesantren.31 Standar Pelayanan Minimal yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendis Nomor 3201 Tahun 2013 yakni ”Di setiap MDTA tersedia 1 (satu) orang guru untuk 40 orang peserta didik, jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk MDTA tidak melebihi 40 orang”. Akan tetapi jika melihat rasio, jumlah 30 31
Wawancara dengan Kepala MDTA Riyadlul Jannah Wawancara dengan Kepala MDTA Yatalatop
50
santri jauh dibawah standard dibandingkan dengan tenaga pendidik yang dimiliki MDTA ini. Berdasarkan wawancara dengan kelapa MDTA Yatalatop, jumlah santri di MDTA yang dipimpinnya terus berkurang setiap tahunnya, meskipun di lingkungannya hanya terdapat MDTA ini, tapi minat warga untuk menyekolahkan putra/putrinya tidak juga terbangun bahkan semakin berkurang. b) Sarana dan Prasarana Proses belajar mengajar berlangsung di gedung milik bersama yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar sekolah formal yakni MI Yatalatop pada pagi hingga siang hari, Madrasah Diniyah pada malam hari setelah maghrib. Proses pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) rombel dan dilakukan secara rapi dengan fasilitas kursi dan meja, juga terdapat ruang ibadah dan praktikum di mushola yang berada di gedung madrasah secara terpisah. Semua proses pembelajar dilakukan di dalam ruang kelas. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh MDTA ini juga sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) MD, dibuktikan dengan gedung milik sendiri, ruang kelas/rombel yang cukup, fasilitas belajar lengkap. Untuk
ruang
kelas/rombel
hanya
dibagi
menjadi
dua
dengan
mempertimbangkan tingkat atau usia santri, sehingga ada penggabungan ruangan untuk kelas 1 dengan 2, dan kelas 3 dengan 4 dan membentuk kelompok sesuai dengan tingkatan masing-masing santri. c) Kurikulum Kurikulum yang diterapkan MDTA ini mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2010 yang meliputi pelajaran al-qur’an, hadist, aqidah, akhlak, fiqih, tarikh islam, bahasa arab, dan muatan lokal didalamnya yakni pelajaran Imla’. Sementara itu, alokasi jam pelajaran hanya mencapai 15 jam pelajaran per minggu. Buku teks yang digunakan guru dan siswa bersumber dari buku referensi yang dikeluarkan oleh kementerian agama dan dilengkapi oleh buku penunjang yang digunakan oleh guru masing-masing.
51
Pembelajaran dilaksanakan dari Senin s/d Sabtu dimulai pukul 18.30 s/d 20.00 setiap harinya, MDTA ini berupaya melakukan penyeseuaian
jam
belajar karena banyaknya anak usia MD yang berada di lingkungan MDTA Yatalatop mengenyam pendidikan formalnya di SD/MI yang menerapkan Full Day School, akan tetapi ternyata penyesuaian yang dilakukan tidak juga meningkatkan minat belajar di MDTA yang terlihat dari jumlah santri sedikit dan terus menurun.32 3.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tarbiyatul Falah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tarbiyatul Falah berdiri pada
tahun 2005 dan berada dibawah naungan Yayasan Tarbiyatul Falah. Terletak di Kampung Bojong Kecamatan Gunung Putri. MDTA ini berada di lingkungan perkampungan dan berada di wilayah industri dimana mayoritas warga sekitar bekerja di perusahaan/pabrik yang berada di lingkungan sekitar. MDTA ini hanya memiliki visi namun misi madrasah tidak dirumuskan, dan visi yang diusung yakni, ”Melaksanakan pendidikan yang menghasilkan santri yang sehat secara jasmani dan memiliki dasar keagamaan yang kuat berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist.”33 MDTA Tarbiyatul Falah penulis masukkan kedalam kategori MDTA yang dikelola oleh Mandiri, lokasi MDTA Tarbiyatul Falah berada di lingkungan perindustrian di Kecamatan Gunung Putri, sehingga banyak warga sekitar yang bekerja menjadi buruh, berawal dari kepedulian pendiri MDTA yang melihat anak-anak yang hanya bermain-main selepas pulang sekolah karena mungkin tidak ada pengawasan dari orang tua yang mayoritas bekerja di perusahaan/pabrik yang berada dikawasan MDTA, sehingga kemudian Bpk. Rahmat mulai membuat pengajian sebagai wadah bagi anakanak sekitar yang kemudian diresmikan menjadi MDTA Tarbiyatul Falah. 34 a)
Siswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Jumlah siswa yang terdaftar di MDTA Tarbiyatul Falah pada tahun
ajaran 2015/2016 sebanyak 95 Orang terdiri dari 39 laki-laki dan 56 32
Wawancara dengan Kepala MDTA Yatalatop Dokumen Profil MDTA Yatalatop 34 Wawancara dengan Kepala MDTA Tarbiyatul Falah 33
52
perempuan. MDTA Tarbiyatul Falah dikepalai oleh Bapak Rahmat, S.Pd.I yang juga merangkap sebagai tenaga pendidik, dengan latar belakang pendidikan S1 Pendidikan Agama Islam. Sementara tenaga pendidik berjumlah 7 orang dengan 1 (satu) orang lulusan pendidikan tinggi (S1) dan 6 (enam) orang lulusan SLTA dan pesantren.35 Jumlah perbandingan antara santri dengan tenaga pendidik sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendis Nomor 3201 Tahun 2013 yakni ”Di setiap MDTA tersedia 1 (satu) orang guru untuk 40 orang peserta didik, jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk MDTA tidak melebihi 40 orang”. Jika melihat lokasi MDTA yang berada ditengah kawasan industri, jumlah santri bisa dikatakan cukup karena sebagaimana diketahui jika mayoritas orang tua bekerja, maka sedikit waktu bagi orangtua untuk dapat mengontrol waktu belajar putra/putrinya di siang hari. b) Sarana dan Prasarana Proses belajar mengajar berlangsung di gedung milik sendiri yang berada disamping kediaman kepala madrasah, yang mana ruangan tersebut juga dipergunakan untuk kegiatan PAUD pada pagi hari, dan Madrasah Diniyah pada siang hari. Proses pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) rombel dan 2 (dua) gelombang setiap harinya, kegiatan pembelajaran dilakukan secara lesehan, dan tidak terdapat ruang ibadah dan praktikum yang terpisah. Semua proses pembelajar dilakukan di dalam ruang kelas.36 c) Kurikulum Kurikulum yang diterapkan MDTA ini mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2010 yang meliputi pelajaran al-qur’an, hadist, aqidah, akhlak, fiqih, tarikh islam, bahasa arab, dan muatan lokal didalamnya yakni pelajaran Imla’. Sementara itu, alokasi jam pelajaran hanya mencapai 15 jam pelajaran per minggu. Buku teks yang digunakan guru dan siswa bersumber dari buku referensi yang 35 36
Dokumen Profil MDTA Tarbiyatul Falah Wawancara dengan Kepala MDTA Tarbiyatul Falah
53
dikeluarkan oleh kementerian agama dan dilengkapi oleh buku penunjang yang digunakan oleh guru masing-masing. Pembelajaran dilaksanakan dari Senin s/d Sabtu dimulai pukul 13.00 s/d 14.30 untuk gelombang 1 kelas 1 dan 2, dan dilanjutkan pukul 14.30 s/d 15.00 untuk gelombang 2 kelas 3 dan 4 setiap harinya, MDTA ini berupaya melakukan pengaturan jam belajar karena keterbatasan ruang atau rombel sebagai sarana belajar mengajar yang dilakukan di MDTA Tarbiyatul Falah.37
B. Implementasi Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Di Kabupaten Bogor 1. Perkembangan MDTA di Kabupaten Bogor Perkembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kabupaten Bogor dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Perkembangan MDTA di Kabuapten Bogor 2011-2015 2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah 1040
1124
1152
1164
1175
Tahun
Sumber : Data PD Pontren Kemenag Kab.Bogor Tahun 2015
Data di atas menunjukkan bahwa perkembangan jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kabupaten Bogor setiap tahunnya megalami peningkatan secara jumlah prosentasenya berturut-turut sejak tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 yakni sekitar 7,5%, 2,4%, 1%, dan 0,9%. Akan tetapi peningkatan jumlah secara kuantitas tersebut seharusnya dibarengi juga dengan peningkatan kualitas MDTA yang ada di Kabupaten Bogor agar MDTA yang ada bisa benar-benar menjadi lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu-ilmu agama sebagai pondasi bagi generasi bangsa agar senantiasa taat dan patuh terhadap perintah dan larangan agama, juga menjadi insan yang memiliki akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penetapan Visi dan Misi Madrasah Diniyah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang diteliti semuanya memiliki visi lembaga, namun tidak semua merumuskan misi untuk bisa mencapai visi 37
Wawancara dengan Kepala MDTA Tarbiyatul Falah
54
yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan pengurus MDTA menganggap bahwa visi dan misi masih sebatas dokumen semata. Padahal seharusnya Visi yang telah ditetapkan harus juga dilengkapi dengan Misi sebagai langkah demi langkah yang dilakukan agar visi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Proses penetapan visi dan misi MDTA masih terpusat pada pimpinan yayasan dan kepala madrasah. Hal ini terjadi karena Manajemen MDTA belum bisa disamakan dengan Manajemen Sekolah Formal karena peran figur atau tokoh penyelenggara masih dominan dan sangat berpengaruh dalam perkembangan dan eksistensi MDTA di masyarakat pada saat ini. Visi dan misi belum dijadikan landasan bagi lembaga dalam melaksanakan berbagai kegiatan MDTA baik secara manajerial maupun operasional sehingga visi dan misi tersebut bisa tercapai. Hal ini cukup disayangkan karena visi dan misi seharusnya menjadi mesin penggerak madrasah diniyah takmiliyah awaliyah baik secara manajerial maupun operasional. Tenaga pendidik atau kependidikan yang lainnya tidak mengetahui persis bagaimana rumusan visi dan misi sampai akhirnya ditetapkan sebagai visi dan misi lembaga. Guru dan karyawan menerima hasil matang visi dan misi yang ditetapkan pada rapat kordinasi yang dilakukan oleh madrasah diniyah takmiliyah awaliyah 3. Penentuan kebijakan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah a.
Komunikasi Yayasan dan Kepala Madrasah Kemandirian dalam pendanaan berdampak pada madrasah yang harus
berupaya membidik costumer dengan mencitrakan penampilan MDTA yang khas dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Hal ini perlu untuk membuat kepuasan orang tua yang menitipkan anaknya dan menimbulkan kepercayaan, sehingga pada akhirnya orang tua akan secara tidak langsung membantu dalam mempromosikan MDTA kepada orang tua lainnya. Kejelian inilah yang membuat pengelola harus beradaptasi dengan berbagai perubahan dan melakukan berbagai analisa sebelum kebijakan ditetapkan. Kemandirian madrasah tidak berarti lepas kendali dari kontrol
55
yayasan. Yayasan memberi masukan dan arahan, sehingga perencanaan dianalisa secara menyeluruh. b. Pengangkatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan Pengakatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan dilakukan oleh yayasan tanpa syarat khusus, karena perekrutan tidak dilakukan secara khusus, hanya sebatas kepada orang-orang yang berada disekitar madrasah yang sudah saling mengenal dan tidak sedikit juga yang direkrut masih memiliki hubungan kekeluargaan. Hal ini terjadi karena pengelola menyadari bahwa Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah tidak bisa memberikan honor yang sepadan sebagaimana sekolah formal, sehingga guru dan karyawan yang dimiliki ”lillahi ta’ala” mengabdikan diri menjadi guru dan karyawan MDTA. c.
Perencanaan Program dan Kurikulum Madrasah Sebagai pemegang amanah, kepala madrasah seharusnya tidak
mengambil keputusan sendiri. Segala bentuk perencanaan dimatangkan terlebih dahulu di tingkat pimpinan, baru kemudian dibicarakan dengan melibatkan guru atau karyawan. Sehingga semua dilibatkan dalam proses perencanaan. Memang hal ini akan alot dan memakan waktu lama, namun semua dapat beradaptasi dalam berbagai keputusan madrasah. Dalam perencanaan program, harus juga disesuaikan dengan RAPBM yang mengacu pada evaluasi laporan akhir tahun lalu, dan prediksi pengeluaran tahun yang akan datang. Pimpinan madrasah menganalisa dana yang terserap dan berbagai pengeluaran sesuai bidangnya yang belum teranggarkan. Diharapkan perencanaan tahun yang akan datang dapat lebih matang berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya. Perencanaan anggaran ini disesuaikan dengan kebutuhan madrasah demi kesempurnaan sebuah program. d. Pelaksanaan Program dan Kurikulum Madrasah Program yang ada pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah bisa dikatakan monoton, karena masih terbatas pada program inti seperti kegiatan pembelajaran rutin, dan kegiatan ceremonial tahunan seperti
56
kenaikan kelas dan kelulusan. Sehingga tidak ada program-program khusus yang dilaksanakan oleh MDTA pada setiap tahunnya. Pelaksanaan program dan implementasi kurikulum selalu bersifat monoton karena minimnya kegiatan supervisi dan evaluasi, kegiatan supervisi seringkali dilakukan secara informal, karena memang kepala madrasah, guru dan karyawan selalu bersama-sama dalam hal apapun yang dilaksanakan di madrasah. Kegiatan supervisi dan evaluasi terasa lebih dominan dilakukan karena lebih bersifat kekeluargaan dan dapat dilakukan lebih aktual dengan memanfaatkan kesempatan dimana guru memang selalu ada di lingkungan sekolah. Guru atau karyawan lebih terbuka dan tanpa tekanan untuk mengungkapkan ide, gagasan, bahkan permohonan maaf bila ada kekeliruan dalam bekerja. Dan semuanya dapat dilakukan dengan kekeluargaan. Minimnya supervisi dan evaluasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Kabupaten Bogor juga dikarenakan di Kabupaten Bogor belum memiliki pengawas MDTA secara khusus. 4. Faktor pendukung implementasi kurikulum : a. Dukungan (Political will) pemerintah Pemerintah dalam hal ini kementerian agama kabupaten bogor rutin mengadakan workshop setiap 1 tahun sekali ada awal tahun ajaran, akan tetapi diakui oleh peserta jika workshop tersebut belum berpengaruh besar pada perbaikan MDTA secara menyeluruh. Karena workshop yang dilaksanakan seringkali hanya sebagai kegiatan sesaat atau ceremonial semata, karena tidak adanya tindak lanjut yang dilakukan secara berkala.38 b. Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat 1) Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) (Rp.5.000.000,- / MDTA / Tahun) 2) Bantuan Penyelenggaraaan Kegiatan Pembinaan Guru (Rp.450.000,- / Guru / Tahun) 3) Tunjangan Fungsional 38
Wawancara dengan kepala MDTA Riyadlul Jannah
57
(Rp.1.200.000,- / Guru / Tahun) 4) Bantuan Orang tua Siswa (Rp.10.000,- s/d Rp.20.000,- / Siswa / Bulan) Jika melihat dukungan finansial baik dari pemerintah maupun masyarakat masih terbilang minim, dengan dana tersebut diatas maka wajar jika sampai saat ini MDTA masih jalan ditempat bahkan bisa dikatakan kritis. Dikatakan demikian karena dari segi pengelolaan MDTA belum bisa memenuhi standarisasi pelayanan madrasah sebagaimana sekolah formal. c. Ketersediaan SDM Tidak ada syarat jenjang pendidikan minimal bagi pelamar untuk menjadi bagian dari MDTA. Padahal jika melihat pada jumlah yang ada di kabupaten bogor secara khusus sebagai fokus penelitian, bahkan jika data MD di Indonesia dijadikan acuan dan harapan bagi eksistensi MD , seharusnya pemerintah khususnya kementerian agama bisa menyiapkan SDM yang secara khusus dipersiapkan untuk MD baik dari segi operasional juga manajerial. Sehingga harapan agar MD menjadi lembaga yang memiliki kualitas bagus dapat direalisasikan.
5. Kendala dalam implementasi kurikulum MDTA Dari aspek-aspek yang diteiliti terkait dengan pengembangan kurikulum MDTA masih belum optimal, karena masih banyak kendala dalam implementasi kurikulum MDTA yang ada di Kabupaten Bogor, diantaranya yakni, MDTA belum memiliki kurikulum khusus yang dibuat oleh Kementerian Agama Kabupaten Bogor yang dijadikan acuan bagi MDTA, hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang tidak memiliki standar atau fokus pencapaian. Hal ini diperparah dengan buku sumber yang menjadi acuan kurikulum tidak lengkap dan tidak terdistribusi secara menyeluruh, buku sumber yang menjadi acuan kurikulum tidak diberikan secara gratis, akan tetapi harus dibeli dengan harga yang cukup mahal.
58
Kendala juga terjadi pada manajerial yang dilakukan oleh pelaksana atau penyelenggara MD di masing-masing unit yakni penyelenggaraan manajemen yang tidak terstruktur dengan baik, hanya sebatas dengan sistem kekeluargaan sehingga tidak ada tupoksi yang jelas dalam pengelolaan, dalam hal pengelolaan keuangan dan pendanaan juga tidak dikelola dengan baik, hanya sebatas bisa mencukupi opersional MDTA semata, juga rekruitmen dan pengangkatan guru dan karyawan tidak memiliki kriteria khusus. 6. Penyelesaian kendala yang dihadapi Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi kendala yang dilakukan oleh kemenag kab.bogor dan pengelola MDTA, adalah : a.
Membeli
buku
sumber
seperlunya
sebagai
sampel
dan
menggandakannya dengan fotocopy untuk digunakan dalam proses pembelajaran di MDTA. b.
Menggunakan buku sumber
lain untuk menunjang dalam proses
pembelajaran dan disesuaikan. c.
Penyelenggaraan manajemen dengan sistem kekeluargaan tetap dipertahankan dengan mengedepankan pertimbangan profesionalisme dan kompetensi.
d.
Memanfaatkan anggaran secara efektif dan efisien.
e.
Menyerap sumber daya manusia yang diketahui kompeten melalui jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya.
7. Pengembangan kurikulum di MDTA Pengembangan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang ada di Kabupaten Bogor dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan santri dan menyempurnakan kurikulum dari Kemenag. Hal ini dilakukakan karena kurikulum yang dijadikan acuan dianggap masih tidak sesuai dan seringkali bertolak belakang antara kurikulum yang dijadikan acuan pembelajaran dengan evaluasi semester yang mana soal dibuat oleh Kemenag Kab.Bogor. Pengembangan
dilakukan
oleh
masing-masing
MDTA
karena
menganggap Kemenag Kab.Bogor masih belum bisa melakukan koordinasi secara baik dan menyeluruh terkait dengan kurikulum MDTA yang
59
diimplementasikan sampai dengan evaluasi semester yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Padahal secara struktur, terdapat FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) yang secara fungsi sebagai wadah MDTA di masing-masing kecamatan yang seharusnya mengkordinir MDTA, namun FKDT itu pun masih belum berfungsi secara maksimal karena kurangnya koordinasi dan konsultasi antara FKDT di kecamatan dengan Kemenag Kab.Bogor. C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kurikulum MDTA 1. Peran Pemerintah Daerah Sejak dikeluarkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2011, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menggulirkan beberapa bantuan bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bersumber dari APBD, bantuan tersebut adalah : Tabel 4.2 Bantuan Pemerintah untuk MDTA No 1 2 3 4
Jenis Bantuan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Tunjangan Fungsional Guru Diniyah Takmiliyah
Tahun 2012 2013 2014
Banyaknya 825 Lembaga 995 Lembaga 926 Lembaga
Besaran Rp.5.000.000,Rp.5.000.000,Rp.5.000.000,-
2010 s/d 2014
3726 Orang
Rp. 450.000,- / Orang
Sumber : Dokumen PD Pontren Kemenag Kabupaten Bogor Tahun 2014
2. Forum Komunikasi Dinyah Takmiliyah (FKDT) Sebagai mitra Kementerian Agama dalam melakukan pembinaan kepada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, peran FKDT cukup strategis bagi keberlangsungan Diniya Takmiliyah. Fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi tugas dari pengawas diambil alih oleh FKDT. Hal ini dikarenakan ketiadaan pengawas dari Kementerian Agama bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. FKDT berkontribusi dalam pembuatan soal-soal ujian Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah juga dalam penyusunan kurikulum 3. Kementerian Agama Kabupaten Bogor
60
Sebagai institusi yang menaungi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, kantor
Kementerian
Agama
Kabupaten
Bogor
menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan rutin untuk meningkatkan kualitas madrasah. Kegiatan tersebut berupa workshop yang diselenggarakan 1 kali dalam setiap tahun. Namun sejumlah hal berikut dapat diidentifikasi sebagai kendala bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, yaitu : a) Ketiadaan Pengawas. b) Sarana dan prasarana yang kurang memadai. c) Dana operasional yang sangat minim. d) Lingkungan masyarakat yang masih kurang mendukung keberadaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah. e) Perda belum mewajibkan ijazah Diniyah menjadi prasyarat masuk jenjang pendidikan formal.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Implementasi kurikulum MDTA di Kabupaten Bogor masih sebatas rutinitas semata, tanpa adanya tahapan-tahapan yang terkordinir dengan baik seperti administrasi silabus, RPP, bahan ajar, bahkan sampai pada evaluasi belajar seakan tidak dipersiapkan secara matang sesuai dengan acuan pembelajaran yang dilaksanakan. Sehingga pengembangan kurikulum MDTA yang saat ini berjalan harus di evaluasi secara berkala dan kontinuitas agar MDTA kedepan mampu menjadi lembaga pendidikan yang memiliki kekhasan tersendiri dan dengan kualitas madrasah yang baik. Sehingga kekhasan tersebut menjadi magnet bagi masayarakat untuk menyekolahkan putra/putrinya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Madrasah diniyah sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang memiliki peranan penting dalam pengembangan pembelajaran agama Islam. Dan lembaga yang memiliki payung hukum yang legal tentunya kurikulum sudah diset oleh pemerintah yang tentu tidak secara baku. Dalam artian pelaksana pendidikan bisa mengekplorasi pembelajaran yang bersifat penyesuaian dengan lingkungannya. Penyesuaian kurikulum itu akan dilakukan pada madrasah diniyah di semua tingkatan: ula (awal), wusto (menangah), hingga ulya (atas). Untuk menjadi Madrasah Diniyah yang ideal maka yang sangat diperlukan adalah memperhatikan keadministrasian atau manajerial yang mapan, juga didukung dengan kurikulum yang sudah dibakukan oleh pemerintah yang ditambahkan dengan ektrakulikuler yang disesuaikan dengan lingkungan belajar.
61
62
B. Saran-saran Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dikemukakan antara lain: 1. Pertama, Pengelola Madrasah diharapkan melakukan pembenahan baik yang berkaitan dengan pengelolaan kelembagaan (Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan), administrasi dan manajemen pembelajaran di Madrasah Diniyah perlu ditingkatkan. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin kelompok dan pendelegasian tugas dan wewenang sehingga masing-masing kelompok sadar akan tugas dan fungsinya masing-masing dalam implementasi dan Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmliyah Awaliyah. 2. Kedua, Pembinaan dan pengawasan terhadap terhadap MDTA perlu adanya dan sangat penting. Oleh karena itu, Kementerian Agama harus segera menggagas pengawas khusu bagi Madrasah Diniyah Takmliyah Awaliyah yang ada di Kabupaten Bogor. 3. Ketiga, Pengambilan keputusan secara bersama-sama secara kelompok dalam hal ini diwakili oleh FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah), untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum guna meningkatkan hasil belajar dan lulusan yang memiliki Keimanan dan Ketaqwaan yang kuat sebagai bekal kehidupan. Sementara dalam hal administrasi, pemerintah daerah hendaknya lebih berperan sebagai fasilitator dari pada hanya sebatas mengontrol aktivitas-aktivitas madrasah. 4. Keempat, Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah hendaknya duduk bersama untuk merumuskan dan membuat regulasi Tugas Pokok dan Fungsi Forum Kumonikasi Madrasah Diniyah (FKDT). Dan
Kementerian
berkontribusi
dalam
Agama
bersama
meningatkan
Pemerintah kualitas
Daerah
Madrasah
lebih
Diniyah
Takmiliyah Awaliyah. Diantaranya dengan bantuan sarana dan prasarana, bantuan beasiswa bagi kepala madrasah, dan tenaga pendidik, juga beasiswa bagi santri MDTA yang berprestasi.
63
5. Kelima, Kementerian Agama selaku institusi yang mengeluarkan izin pendirian MDTA sebaiknya fokus terlebih dahulu pada peningkatan kualitas MDTA yang sudah ada, agar MDTA yang sudah berdiri bisa semakin berkembang dengan kualitas yang baik dan menumbuhkan minat masyarakat untuk sekolah di MDTA. Bukan saja pada banyaknya MDTA yang terus bertambah setiap tahunnya, tetapi justru tidak menjadikan lebih baik terhadap peningkatan kualitas MDTA yang ada di Kabupaten Bogor. 6. Keenam, Pemerintah daerah hendaknya perhatian pada pembuatan peraturan bupati yang dituangkan dalam peraturan daerah (Perda) mengenai Wajib MD dan Ijazah MD menjadi prasyarat wajib untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah fomal yang lebih tinggi.\ 7. Ketujuh, Masyarakat secara umum bisa mendukung keberadaan MDTA yang berada di wilayah tempat tinggal sebagai lembaga pendidikan keagamaan dengan menyekolahkan putra/putrinya di MDTA untuk memperdalam ilmu agama sebagai bekal kehidupan agar bisa menjalankan ajaran agama secara baik dan benar sesuai dengan alqur’an dan hadist. 8. Kedelapan, Perguruan Tinggi Islam sebaiknya membuat program studi khusus seperti PGMD (Pendidikan Guru Madrasah Diniyah) sebagai cikal bakal bagi perbaikan MD ke arah yang lebih berkualitas dari aspek operasional, dan aspek manajerial bisa memaksimalkan program studi Manajemen Pendidikan Islam untuk terjun langsung melalui program pengabdian masyarakat atau praktik lapangan bagi mahasiswa dan memproyeksikan lulusannya ke madrasah-madrasah khususnya MD untuk membenahi manajerial MD itu sendiri.
64
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Perkuliahan Perencanaan Kurikulum, Makalah Tidak Diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama. 2015. Gagasan Standarisasi
Pendidikan
Madrasah
Diniyah
Takmiliyah.
Jakarta:
Kementrian Agama BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Direktorat Pendidikan Keagamaan & Pondok Pesantren Dirjen Kelembagaan Agama. 2003. Pedoman
Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah
Diniyah. Jakarta: Departemen Agama RI Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat, Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010 Mubarok, Achmad. 2005. Psikologi Keluarga. Jakarta: Bina Rena Pariwara Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya Nata, Abuddin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Subandijah. 1996. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
64
65
Syah, Darwyan dkk. 2006., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Faza Media Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang Amandemen Ke-4 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Warid Khan, A. 2002. Membebaskan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Wacana
66
PEDOMAN WAWANCARA Nama
:
Jabatan
:
Hari / Tanggal :
1. Apa Visi dan Misi Madrasah Diniyah? 2. Bagaimana proses penetapan visi dan misi di MDTA? 3. Upaya apa saja yang dilakukan MDTA untuk mencapai visi dan misi tersebut? 4. Bagaimana keterlibatan guru dan karyawan dalam penyusunan visi dan misi? 5. Pada saat menentukan berbagai kebijakan, bagaimana yang dirasakan saudara berkaitan dengan: - Komunikasi Yayasan dan Kepala Madrasah - Pengangkatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan - Perencanaan Program dan Kurikulum Madrasah - Pelaksanaan Program dan Kurikulum Madrasah 6. Faktor pendukung kesuksesan implementasi, Apakah yang saudara rasakan mengenai faktor : - Dukungan (Political will) pemerintah - Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat - Ketersediaan SDM 7. Apakah ada kendala dalam implementasi kurikulum di MDTA? 8. Bagaimana penyelesaian kendala yang dihadapi tersebut? 9. Apakah saudara melakukan pengembangan kurikulum di MDTA?
67
Nama MDTA : .....................................................................
Pedoman Pengumpulan Data MDTA No
Aspek Penelitian
1
Profil Madrasah
2
Perencanaan Kurikulum
3
Implementasi Kurikulum
4
Sarana & Prasarana Madrasah
5
Dukungan Masyarakat Sekitar
6
Dukungan Pemerintah
7
Supervisi & Evaluasi
8
Ketersediaan SDM
Instrumen Penelitian W
SD
O
68
Nama MDTA : ..................................................................... Daftar Ceklis Studi Dokumen No
Nama Data
1
Profil Madrasah
2
Sumber Daya Manusia Madrasah
3
Sarana dan Prasarana Madrasah
4
Program Madrasah
Ada
Tidak
Ket
69
TRANSKIP WAWANCARA
Nama
: R. Misbahudin, S.Ag
Jabatan
: Kepala Madrasah Riyadlul Jannah
Hari / Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015
1. Apa Visi dan Misi Madrasah Diniyah Riyadlul Jannah? Visi MDTA Riyadlul Jannah : ”Terwujudnya generasi yang tangguh dalam menghadapi problematika kehidupan dengan ilmu, amal, takwa, dan akhlak mulia”. Misi MDTA Riyadlul Jannah : - Mengajarkan Tata Cara Membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. - Mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam sebagai bekal para santri dalam menghadapi heterogenitas dan perkembangan zaman yang semakin global. - Memberikan pendidikan akhlak mulia kepada santri dengan melakukan pembiasaan perilaku terpuji dengan tauladan dan tutur yang baik dengan cinta kasih. 2. Bagaimana proses penetapan visi dan misi di MDTA Riyadlul Jannah? Proses penetapan visi dan misi diawali dengan pertemuan kepala madrasah dengan pengurus yayasan untuk menuangkan ide dan gagasan untuk mengkorelasikan antara tujuan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. 3. Upaya apa saja yang dilakukan MDTA Riyadlul Jannah untuk mencapai visi dan misi tersebut? - Penyusunan program tahunan dan program semester. - Menyelenggarakan pembinaan akhlaq dan nilai-nilai keagamaan melalui program terjadwal (sebagai kegiatan awal pembelajaran). - Menginstruksikan agar dilakukan pengintegrasian nilai-nilai agama dan moral (budi pekerti) dalam setiap pembelajaran.
70
4. Bagaimana keterlibatan guru dan karyawan dalam penyusunan visi dan misi? Sejauh ini proses penetapan visi misi hanya melibatkan stake holder saja, baru kemudian di sosialisasikan kepada guru dan karyawan. 5. Pada saat menentukan berbagai kebijakan, bagaimana yang dirasakan saudara berkaitan dengan: - Komunikasi Yayasan dan Kepala Madrasah Komunikasi yayasan dan kepala madrasah baik. Kepala madrasah mendapat kepercayaan penuh dari yayasan dalam mengelola madrasah. Kepercayaan ini dibangun dengan tetap kepala madrasah berkoordinasi dengan yayasan. Yayasan berharap segala infaq pendirian sekolah dapat bertahan lama sehingga segala bentuk kelebihan dijadikan investasi pengembangan. - Pengangkatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan Kepala madrasah diangkat langsung oleh yayasan, sedangkan untuk guru dan karyawan tidak ada syarat pendidikan formal sarjana, akan tetapi syaratnya bisa mengaji dan menguasai ilmu-ilmu agama , diutamakan yang mengenyam pendidikan pesantren. - Perencanaan Program dan Kurikulum Madrasah Setiap
pegawai
baik
guru
dan
karyawan,
berhak
menentukan
perencanaannya. Guru didorong untuk berkreasi dan berinovasi pada pengajarannya. Berbagai rencana diajukan kepada kepala madrasah dan dibicarakan dalam rapat. Skala prioritas menjadi acuan untuk disetujui atau tidaknya program. - Pelaksanaan Program dan Kurikulum Madrasah Dikerjakan berdasarkan asas kebersamaan dan keterlibatan semua. Karena segala aktifitas dilaksanakan bersama-sama dengan sistem kekeluargaan. 6. Faktor pendukung kesuksesan implementasi, Apakah yang saudara rasakan mengenai faktor : - Dukungan (Political will) pemerintah - Pembinaan oleh Kementerian Agama Kab. Bogor dilakukan secara berkala sebanyak satu kali setiap tahunnya
71
- Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) - Rp.5.000.000,- / Tahun Tunjangan Fungsional - Rp.1.200.000,- / Guru / Tahun Bantuan Orang tua Siswa - Rp.10.000,- / Siswa / Bulan - Ketersediaan SDM Terdapat tenaga pengajar berkualifikasi S.1 sebanyak 6 (enam) orang dan semua tenaga pengajar lulusan pondok pesantren. 7. Apakah ada kendala dalam implementasi kurikulum di MDTA Riyadlul Jannah? a. Penyelenggaraan manajemen yayasan dengan sistem kekeluargaan b. Tidak ada acuan kurikulum yang dikeluarkan secara khusus oleh kementerian agama kabupaten bogor. 8. Bagaimana penyelesaian kendala yang dihadapi tersebut? - Penyelenggaraan manajemen yayasan dengan sistem kekeluargaan tetap dipertahankan dengan mengedepankan pertimbangan profesionalisme dan kompetensi. - Membuat perencanaan kurikulum sendiri dengan tetap mengikuti arahan yang diberikan oleh kementerian agama kanwil jawa barat. - Pengelolaan sumberdaya secara optimal diupayakan efektif dan efisien 9. Apakah saudara melakukan pengembangan kurikulum di MDTA Riyadlul Jannah? Pengembangan kurikulum dilakukan karena keterbatasan buku sumber yang disediakan oleh kemenag kabupaten bogor, sehingga kami mensiasatinya dengan membeli sampel buku sampel kemudian memperbanyak sendiri dan ditambahkan oleh buku sumber yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran.
Bogor, 12 Oktober 2015
72
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Afiah Rospiatin, M.Pd.I
Jabatan
: Kepala Madrasah Yatalatop
Hari / Tanggal : Kamis, 05 November 2015 1. Apa Visi dan Misi Madrasah Diniyah Yatalatop? Visi MDTA Yatalatop : ”Menyiapkan lulusan yang memiliki pondasi agama yang kuat dengan berlandaskan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT”. Misi MDTA Yatalatop: Tidak Tertuang 2. Bagaimana proses penetapan visi dan misi di MDTA Yatalatop? Proses
penetapan
visi
dan
misi
dilakukan
oleh
yayasan
dengan
mengkorelasikan antara tujuan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. 3. Upaya apa saja yang dilakukan MDTA Yatalatop untuk mencapai visi dan misi tersebut? - Penyusunan program tahunan dan program semester. - Menyelenggarakan pembinaan akhlaq dan nilai-nilai keagamaan melalui program terjadwal (sebagai kegiatan awal pembelajaran). - Menginstruksikan agar dilakukan pengintegrasian nilai-nilai agama dan moral (budi pekerti) dalam setiap pembelajaran. 4. Bagaimana keterlibatan guru dan karyawan dalam penyusunan visi dan misi? Sejauh ini proses penetapan visi misi hanya dilakukan oleh pihak yayasan saja, baru kemudian di sosialisasikan kepada guru dan karyawan. 5. Pada saat menentukan berbagai kebijakan, bagaimana yang dirasakan saudara berkaitan dengan: - Komunikasi Yayasan dan Kepala Madrasah Komunikasi yayasan dan kepala madrasah baik. Kepala madrasah mendapat kepercayaan penuh dari yayasan dalam mengelola madrasah. Kepercayaan
73
ini dibangun dengan tetap kepala madrasah berkoordinasi dengan yayasan. Yayasan berharap segala infaq pendirian sekolah dapat bertahan lama sehingga segala bentuk kelebihan dijadikan investasi pengembangan. - Pengangkatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan Kepala madrasah diangkat langsung oleh yayasan, sedangkan untuk guru dan karyawan tidak ada syarat pendidikan formal sarjana, akan tetapi syaratnya bisa mengaji dan menguasai ilmu-ilmu agama , diutamakan yang mengenyam pendidikan pesantren. - Perencanaan Program dan Kurikulum Madrasah Semua mendapat porsi yang sama dalam mengembangkan ide dan kreasi. Perencanaan apapun dihargai sebagai bentuk kreatifitas. Diurutkan dan dibuat skala prioritas yang mungkin dilaksanakan - Pelaksanaan Program dan Kurikulum Madrasah Dikerjakan berdasarkan asas kebersamaan dan keterlibatan semua. Karena segala aktifitas dilaksanakan bersama-sama dengan sistem kekeluargaan. 6. Faktor pendukung kesuksesan implementasi, Apakah yang saudara rasakan mengenai faktor : - Dukungan (Political will) pemerintah Pembinaan oleh Kementerian Agama Kab. Bogor dilakukan secara berkala sebanyak satu kali setiap tahunnya. - Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat Tunjangan Fungsional - Rp.1.200.000,- / Guru / Tahun Bantuan Penyelenggaraaan Kegiatan Pembinaan Guru Rp.450.000,- / Guru / Tahun Bantuan Orang tua Siswa - Rp.20.000,- / Siswa / Bulan - Ketersediaan SDM Terdapat tenaga pengajar berkualifikasi S.1 sebanyak 3 (tiga) orang dan semua tenaga pengajar lulusan pondok pesantren.
74
7. Apakah ada kendala dalam implementasi kurikulum di MDTA Yatalatop? a. Penyelenggaraan manajemen yayasan dengan sistem kekeluargaan b. Tidak ada acuan kurikulum yang dikeluarkan secara khusus oleh kementerian agama kabupaten bogor. c. Buku sumber yang tidak lengkap. 8. Bagaimana penyelesaian kendala yang dihadapi tersebut? - Penyelenggaraan manajemen yayasan dengan sistem kekeluargaan tetap dipertahankan dengan mengedepankan pertimbangan profesionalisme dan kompetensi. - Membuat perencanaan kurikulum sendiri dengan tetap mengikuti arahan yang diberikan oleh kementerian agama kanwil jawa barat. - Pengelolaan sumberdaya secara optimal diupayakan efektif dan efisien 9. Apakah saudara melakukan pengembangan kurikulum di MDTA Yatalatop? Pengembangan kurikulum dilakukan karena keterbatasan buku sumber yang disediakan oleh kemenag kabupaten bogor, sehingga kami mensiasatinya dengan membeli sampel buku sampel kemudian memperbanyak sendiri dan ditambahkan oleh buku sumber yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran.
Bogor, 05 November 2015
75
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Rahmat, S.Pd.I
Jabatan
: Kepala Madrasah Tarbiyatul Falah
Hari / Tanggal : Selasa, 01 Desember 2015 1. Apa Visi dan Misi Madrasah Diniyah Tarbiyatul Falah? Visi MDTA Tarbiyatul Falah : ”Melaksanakan pendidikan yang menghasilkan santri yang sehat secara jasmani dan memiliki dasar keagamaan yang kuat berlandaskan pada AlQur’an dan Hadist”. Misi MDTA Tarbiyatul Falah : Tidak Tertuang 2. Bagaimana proses penetapan visi dan misi di MDTA Tarbiyatul Falah? Yayasan menetapkan langsung Visi dan Misi madrasah. 3. Upaya apa saja yang dilakukan MDTA Tarbiyatul Falah untuk mencapai visi dan misi tersebut? Semua pihak berupaya mewujudkan visi dan misi yang sudah ditetapkan. 4. Bagaimana keterlibatan guru dan karyawan dalam penyusunan visi dan misi? Sejauh ini proses penetapan visi misi hanya dilakukan oleh pihak yayasan saja, baru kemudian di sosialisasikan kepada guru dan karyawan. 5. Pada saat menentukan berbagai kebijakan, bagaimana yang dirasakan saudara berkaitan dengan: - Komunikasi Yayasan dan Kepala Madrasah Hubungannya baik, dan penuh penghargaan. Yayasan menempatkan kepala sekolah dan guru pada posisi yang baik. Yayasan memberikan kepercayaan penuh kepada kepala sekolah. - Pengangkatan Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan Kepala madrasah diangkat langsung oleh yayasan, sedangkan untuk guru dan karyawan tidak ada syarat pendidikan formal sarjana, akan tetapi
76
syaratnya bisa mengaji dan menguasai ilmu-ilmu agama , diutamakan yang mengenyam pendidikan pesantren. - Perencanaan Program dan Kurikulum Madrasah Semua mendapat porsi yang sama dalam mengembangkan ide dan kreasi. Perencanaan apapun dihargai sebagai bentuk kreatifitas. Diurutkan dan dibuat skala prioritas yang mungkin dilaksanakan - Pelaksanaan Program dan Kurikulum Madrasah Sesuai perencanaan, kalau ada perubahan dan masih dianggap wajar, tidak keluar dari esensinya dibicarakan lagi di tingkat pimpinan. 6. Faktor pendukung kesuksesan implementasi, Apakah yang saudara rasakan mengenai faktor : - Dukungan (Political will) pemerintah Pembinaan oleh Kementerian Agama Kab. Bogor dilakukan secara berkala sebanyak satu kali setiap tahunnya. - Dukungan finansial dari pemerintah dan masyarakat Tunjangan Fungsional - Rp.1.200.000,- / Guru / Tahun Bantuan
Penyelenggaraaan
Kegiatan
Pembinaan
Guru
-
Rp.450.000,- / Guru / Tahun Bantuan Orang tua Siswa - Rp.15.000,- / Siswa / Bulan - Ketersediaan SDM Terdapat tenaga pengajar berkualifikasi S.1 sebanyak 2 (tdua) orang, dan 3 (tiga) lainnya berijazah SLTA. 7. Apakah ada kendala dalam implementasi kurikulum di MDTA Tarbiyatul Falah? a. Penyelenggaraan manajemen yayasan dengan sistem kekeluargaan b. Tidak ada acuan kurikulum yang dikeluarkan secara khusus oleh kementerian agama kabupaten bogor. c. Buku sumber yang tidak lengkap.
77
8. Bagaimana penyelesaian kendala yang dihadapi tersebut? - Penyelenggaraan manajemen yayasan dengan sistem kekeluargaan tetap dipertahankan dengan mengedepankan pertimbangan profesionalisme dan kompetensi. - Membuat perencanaan kurikulum sendiri dengan tetap mengikuti arahan yang diberikan oleh kementerian agama kanwil jawa barat. - Pengelolaan sumberdaya secara optimal diupayakan efektif dan efisien 9. Apakah saudara melakukan pengembangan kurikulum di MDTA Yatalatop? Pengembangan kurikulum dilakukan karena keterbatasan buku sumber yang disediakan oleh kemenag kabupaten bogor, sehingga kami mensiasatinya dengan membeli sampel buku sampel kemudian memperbanyak sendiri dan ditambahkan oleh buku sumber yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran.
Bogor, 01 Desember 2015
g lta
WffM
A
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
No.
Dokumen
Tgl.
Terbit
: FITK-FR-AKD-066 : 1 Maret 2010
No. Revisi:
01
Hal
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/FI./KM.01 .5 1........1201 Lamp. :Hal : PermohonanlzinPenelitian
5
Jakarla, 10 Desember 2015
Kepada Yth.
Kepala MDTA Di tempat Ass
alamu' alailarm Wr. Wb.
Dengan honnat kami sampaikan bahwa nama dibawah ini:
Nama
NIM Jurusan Semester
Judul
Dede Syukrillah Rifai 1111018200012 Manajemen Pendidikan (MP) IX (Sembilan)
Skripsi :Pengembangan l(urikulunt Mudrasalt Diniyah
Tukmiliyalt Awuliyalt (MDTA) di Kabupaten Bogor adalah benar mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di sekolah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa
tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wa
ss
al amu' al aikum Wr.
I|h. Kajur. Manajemen Pendidikan
a((
Dr. Haslim Asv'ari, Nt.Pd. NrP. 19661009 199303 1 004 Tembusan:
l.
Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akadernik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
MADRASAH DINIYAH TAKMILYAH ., ..RIYAADLUL JANNAH Kp. Rawa Ma'mur Rt.01/02 Ds. Singajaya Kec. Jonggol Kab. Bogor
SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dengan ini saya rnenrberil
Nama
:Dede Syukrillah Rifai
NIM
: Iltl0lB2000l2
Jurusan
:
:
Manai erlen Pend id i karr
Judul Skripsi : "Pengembangan Kurikulun.r Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah
di Kabupaten Bogor" Bahwasanya benar yang bersarrgkutarr telah rnelaliukan penelitian
Takmiliyah Awaliyah yang kami kelola, dengan data sebagai berikr"rt NanTa
di
Madrasah Diniyah
:
MDTA : RIYAADLUL JANNAH
Kepala MDTA: R. Misbahudin. S.Ag
Alamat
: Kp Rawa
Ma'rrur Rt.0l/02 Desa Singajaya Kecarnatan Jonggol
Kabupaten Bogor
(I
6830)
Den-rikian surat ini kami sarnpaikan, agar digunahan sebagairnana nrestinya.
t-x ;ji zz..s5-'-n -- -i,.l,r\-'. rNl . Y
,
.ob-
dLt:,-a....
AHUDIN" S.Ag
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM YATALATOP
J
g
DINIYAH TAKMILIYAH YATALATOP
o o T 0 a
E
3 g
NSDT: 31.1.232010172
Alamat: Perum Mutiara Sakinah Blok G No 1-2 RT 10 RW 07 Desa Situsari Cileungsi Kabupaten Bogor
YATALATOP
SURAT KETERANGAN PENEI,ITIAN dibawah ini Dengan ir-ri saya memberikan surat pernyataan untuk nama yang tersebut Nama
: Dede Syukrillah Rifai
NIM
:
Jurusan
: Manajemen Pendidikan
Judul Skripsi
: "Penegembangan
111
1018200012
l(urikulum Madrasah Diniyah Takrniliyah
Awaliyah di KabuPaten Bogor" Bahwasanya benar yang bersangkutan telah melakukan penelitian
di
Madrasah Diniyah
Takmiliyah Awatiyah yarrg karni kelola, dengan data sebagaia berikut: Nama MDTA
: DTA Yatalatop
Kepala MDTA
: Afiah Rospiatin. M.Pd.l
Alamat
: Perum Mutiara Blok G No.
l-2 RT l0 RW 07 Desa Situsari
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor
Demikian surat ini kami samPaikan, agar digunakan sebagaimana mestinya
Bogor. l6 Maret
l0ltr
Madrasah Dirriy-ah
SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dengan ini saya memberikan surat pernyataan untuk nama yang tersebut dibawah ini
:
Dede Syukrillah Rifai
Nama
:
NIM
:1111018200012
Jurusan
: Manajemen Pendidikan
Judul Skripsi : '?engembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Kabupaten Bogor" Bahwasanya benar yang bersangkutan telah melakukan penelitian Takmiliyah Awaliyah yang kami kelola, dengan data sebagai berikut
tol^b,Ycat.-, NamaMDTA : ...'... Kepala
t
di
Madrasah Diniyah
:
ftaLoh
MDrA: ...k!.I11..,.1:. !.{, l
Alamat
:
..h. ..8.::.elg....9:tv.l.r..9::f1. ..F.:.t.' &rgo.
Jcl.rn
Gu0,ng
P.-t ;
Bcrr.,i,
Demikian surat ini kami sampaikan, agar digunakan sebagaimana mestinya. Bogor, L3.. Maret 2016 Diniyah,
ffi*l ,s!4 1
)
;H*f-rti r+iiFil ririi r-i;'r
.ii.-ll'i-i"iJrlrJ
o/t
yn tww'
oil'rlV n>; ri..
I :,
-,.t, l'.i...
NITUINYSAd )OCNOd NVVT^IYCYII) NVXICIONSd IS)gS Y"trVdlIX
V'IVd!DT'N'V
€
t rst
t
)l)
)
€ : (niS$
o
tl€ltl)
t{BsBrpBI t
Y/6* srn tL:
,
)iltspsls rotuoN treEuep
PEEuel:P[es l4Prag trEsufua
rg Plffr/(u {ttv/vr>: rr,s,rP,ru r**::[::::
fiikq1 rs6cgz'
#&' ffi:, .ryry:
^r6fuoi, ulofi€tY'A to/Go'fi lrrtrtrtuy '/"ry ''rt : )lYJyJvW TJllOVYllA'OW
uePdnqrY usl€tusce) reurelv t{sssJpel^leursN .
upedel urrllrcqlq
pEEuel €ey +2rgg /t 'lt/rr/il uapdng,) rouroirli66og gOO//16/g'gO ' ,W: u
uuEy
ue
uogudeq ioluey e ledey uesnlnde; Ue:FBSBPJog
IIYAINI(I HYS\NU(IVNI NYTUIONtrd ruY9YId
uocog NgrYdngYx YhIYCV NgWflIUYdflC
u; iw'0: roluoN
ffi
,i:r-ii
,li
Nomor : Kd- 1 0/DT/0024/2009
DEPARTEMEN AGAMA KANTOR KABUPATEN BOGOR PIAGAM PENDIRIAN DNIYAH TAKMILIYAH Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Departemen Agarna Kabupaten Nomor : Kd. 1 0.01/5/PP.00.8l0432t20}9,Tanggal 22 Mei 2OOg Diberikan kepada : Nama Diniyah Takrniliyah Alamat Kecamatan Kabupaten Provinsi Penyelenggara Diniyah Yayasan Berdiri sejak tahun
TARBIYATUL FALAH Kp. Bojong Gunung Putri Gunung Putri Bogor Jawa Barat Perorangan 2005
dengan Nomor,statistik Diniyah Takmiliyah (NSDT) J
I
I
,,
3
7
0
I
0
:
0
)
4
Bogor, 22Mei2009
A.N. KEPALA KEPALA SEKSI PENDIDIKAN KEAGA DAN
(NEUPAT
84
DOKUMENTASI (MDTA RIYADLUL JANNAH)
85
DOKUMENTASI (MDTA YATALATOP)
86
DOKUMENTASI (MDTA TARBIYATUL FALAH)
87
PENDAHULUAN
PENDIDIKAN NASIONAL (1) Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (2) Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembanganya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
PENDIDIKAN DINIYAH (1) Pendidikan Diniyah berfungsi mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. (2) Pendidikan Diniyah bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
DINIYAH TAKMILIYAH PROGRAM ULA/AWALIYAH
Tujuan Kelembagaan Diniyah Takmiliyah Awaliyah terdiri dari Tujuan Umum Tujuan Kelembagaan Umum Diniyah Takmiliyah Awaliyah ialah agar para peserta didik a. Memiliki sikap sebagai seorang muslim dan berakhlak yang mulia; b. Memiliki sikap sebagai Warga Negara Indonesia yang baik; c. Memiliki kepribadian, percaya pada diri sendiri, sehat jasmani dan rohani;
88
d. Memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan beribadah dan sikap terpuji yang berguna bagi pengembangan pribadi-nya
Tujuan Khusus a. Tujuan kelembagaan Khusus Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalam bidang pengetahuan, ialah agar para peserta didik : 1) Memiliki pengetahuan dasar tentang Agama Islam. 2)Memiliki pengetahuan dasar tentang Bahasa Arab sebagai alat untuk memahami ajaran Agama Islam b. Tujuan kelembagaan Khusus Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalam bidang pengamalan ialah agar para peserta didik : 1) Dapat mengamalkan ajaran Agama Islam. 2) Dapat belajar dengan cara yang baik. 3) Dapat bekerja sama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. 4) Dapat menggunakan dasar-dasar Bahasa Arab. c. Tujuan kelembagaan Khusus Diniyah Takmiliyah Awaliyah, dalam bidang nilai dan sikap, ialah agar para peserta didik : 1) Cinta terhadap agama Islam dan berkeinginan untuk melakukan ibadah shalat dan ibadah lainnya. 2) Berminat dan bersikap positif terhadap ilmu pengetahuan. 3) Mematuhi displin dan peraturan yang berlaku 4) Menghargai kebudayaan Nasional dan Kebudayaan lain yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 5) Memiliki sikap demokratis, tenggang rasa dan mencintai sesama manusia dan Lingkungan lainya. 6) Menghargai setiap pekerjaan dan usaha yang halal. 7) Menghargai waktu, hemat dan produktif.
89
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(1) Standar Kompetensi Lulusan Diniyah Takmiliyah Standar Kompetensi Lulusan Diniyah Takmiliyah Program Ula/Awaliyah dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan Diniyah Takmiliyah itu sendiri yaitu : dengan landasan Al-Qur'an dan Hadits, peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia, yang tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan alam sekitar, mampu membaca, mampu beribadah dan bermuamalah dengan baik dan benar. Adapun standar kompetensi lulusan Diniyah Takmiliyah Program Ula/Awaliyah selengkapnya adalah : 1. Mampu membaca dan menulis Al Qur'an dengan benar; 2. Hapal Hadits-hadits pilihan; 3. Beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, hari kiamat dan qadha qodhar; 4. Terbiasa berperilaku dengan sifat-sifat terpuji dan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari; 5. Mengenal rukun Islam dan mampu melaksanakan shalat, shaum, zakat, memahami ibadah haji, dan bermuamalah sesuai tuntunan Syariah 6. Menghayati, mengagumi dan meneladani nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; 7. Mampu melafazhkan bahasa Arab dengan benar.
(2)
Standar Kompetensi Bidang Studi
Standar Kompetensi Bidang Studi adalah kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah menempuh pendidikan Diniyah Takmiliyah Program Ula/Awaliyah. Kemampuan ini berorientasi kepada pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka memperkuat keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT sesuai dengan agama Islam.
90
Kemampuan dasar dimaksud dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) unsur pokok pendidikan Diniyah Takmiliyah Program Ula/Awaliyah yaitu : Al Qur'an, Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh Islam dan Bahasa Arab. Standar Kompetensi Bidang Studi terdiri atas bidang studi : 1. Al Qur'an 2. Hadits 3. Aqidah 4. Akhlak 5. Fiqih 6. Tarikh Islam 7. Bahasa Arab
Adapun Standar Kompetensi Bidang Studi untuk Program Ula/Awaliyah adalah sebagai Berikut: 1. Al Qur'an Bidang studi Al Qur'an bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui kemampuan membaca dan menulis Al Qur'an dengan baik dan benar. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut : 1) Mampu membaca ayat Al Qur'an 2) Mampu menulis ayat Al Ouran 3) Hafal ayat Al Qur’an 4) mampu menterjemahkan juz 30 secara lafzhiyah
2. Hadits Bidang studi Hadits bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui kemampuan membaca dan menulis hadits dengan baik dan benar. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut : 1) Mampu membaca Hadits 2) Mampu menulis Hadits
91
3) Hafal Hadits 4) Mampu ment rjemahkan Hadits pilihan
3. Aqidah Bidang studi Aqidah bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui pengenalan hafalan, pemahaman dan penghayatan rukun Iman. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut : 1) Beriman kepada Allah 2) Beriman kepada Malaikat 3) Beriman kepada Kitab-kitab 4) Beriman kepada Rasul 5) Beriman kepada hari kiamat 6) Beriman kepada qadha qodhar 7) Mempercayai kepada yang gaib
4. Akhlak Bidang studi Akhlak bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui pembiasaan berperilaku dengan sifat-sifat terpuji, menghindari sifat-sifat tercela dan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut: 1) Berlaku sopan dan santun kepada semua orang 2) Peduli terhadap lingkungan 3) Membiasakan diri dengan kalimat tayyibah
5. Fiqih Bidang studi Fiqih bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui pengenalan dan pemahaman rukun Islam serta mampu beribadah dan bermuamalah dengan baik dan benar. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut
92
1) Memahami makna rukun Islam 2) Melaksanakan Shalat 3) Melaksanakan shaum 4) Memahami kewajiban berzakat 5) Memahami rukun haji
6. Tarikh Islam Bidang studi Tarikh Islam bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui pemahaman dan penghayatan sejarah Islam. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut: 1) Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw 2) Menghayati dan meneladani nilai-nilai sejarah Islam dalam kehidupan sehari hari
7. Bahasa Arab Bidang studi Bahasa Arab bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang dicapai melalui kemampuan berbahasa Arab dengan benar. Standar kompetensi selengkapnya adalah sebagai berikut 1) Mampu mengucapkan kalimah bahasa arab 2) Memahami struktur kalimat 3) Mampu mengungkapkan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari
93
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
KERANGKA DASAR Prinsip Pengembangan Kurikulum Selain tujuan dan cakupan bidang studi sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip kurikulum sebagai berikut : a. Berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragamana karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan
isi
kurikulum
mendorong peserta
didik
untuk
mengikuti
dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
94
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan
kurikulum
dilakukan
dengan
melibatkan
pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan bidang studi yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap Diniyah Takmiliyah menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut : a. Prinsip fleksibilitas Prinsip fleksibilitas digunakan di dalam penyusunan dan perumusan kurikulum ini. Guru memperhatikan murid (kecerdasan, kemampuan, pengetahuan yang telah dikuasai), metode-metode mengajar yang akan digunakan serta
95
lingkungan perkembangan pengetahuan dimana anak itu tinggal. Dengan cara demikian akan memudahkan guru mengantar murid kepada tujuan yang akan dicapai. Metode mengajar yang digunakan harus sesuai dengan sifat bahan pengajaran, juga harus sesuai dengan kemampuan murid. Di dalam menyampaikan bahan pelajaran, contoh-contoh yang digunakan oleh guru ketika menerangkan, sebaiknya contoh yang pemah dialami, dilihat serta dirasakan murid sehari-hari. Perlu diketahui bahwa pelajaran dan metode mengajar yang tidak sesuai dengan murid, akan timbul di dalam diri anak seolah-olah dirinya dipaksa untuk belajar. Karena jiwanya merasa tertekan dan tidak bebas maka timbullah kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian dan minat tidak terpusat lagi kepada pelajaran yang diterangkan oleh guru. Hal yang demikian akan menimbulkan kegagalan bagi guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Prinsip berorientasi kepada tujuan Anak didik berada dalam lingkungan Diniyah Takmiliyah hanya 4 jam pelajaran dari waktu yang dilalui anak selama 24 jam. Dengan keadaan seperti ini jelas bahwa proses perkembangan kepribadiannya tidak dapat sepenuhnya digantungkan semata-mata pada pendidikan yang diterima di Diniyah Takmiliyah. Penilikan kegiatan-kegiatan dan pengalaman belajar yang fungsional serta obyektif diperlukan kriteria yang jelas dan didasarkan pada ilmu pengetahuan dan perubahan masyarakat. Dengan demikian digunakan system penyusunan pendekatan di dalam penyusunan kurikulum yang orientasinya kepada tujuan. Jadi sebelum penentuan jam dan bahan pelajaran terlebih dahulu ditetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh murid dalam mempelajari suatu bidang studi. Atas dasar pertimbangan diatas, maka waktu yang tersedia di Diniyah Takmiliyah harus benar-benar dimanfaatkan bagi pengambangan kepribadian anak yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan Diniyah Takmiliyah.
96
c. Prinsip efisien dan efektivitas Waktu yang digunakan oleh murid untuk belajar di Diniyah Takmiliyah adalah sebagian kecil dari waktu yang digunakan anak dalam kehidupan sehari-hari, paling lama 4 (empat) jam anak didik berada di Diniyah Takmiliyah setiap harinya. Oleh karena waktu yang sedikit itu diharapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, sehingga tujuan yang ditentukan dalam kurikulum dapat tercapai secara efektif dan efisien artinya berdaya hasil dan berdaya guna. Atas
pertimbangan
itu,
maka
kurikulum
Diniyah
Takmiliyah
yang
direncanakan berjumlah 24 jam pelajaran setiap minggu pada tiap-tiap kelas. Untuk itu pula murid dan guru dituntut untuk melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar atas dasar prinsip efisien dan efektif. Prinsip ini juga mempengaruhi penyusunan jadwal pelajaran setiap minggu dan penentuan kegiatan-kegiatan belajar di antara yang sifatnya teori dan praktek. Atas dasar prinsip ini pula setiap pelajaran tidak diberikan hanya 1 (satu) jam pelajaran untuk seminggu melainkan sekurang-kurangnya antara 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam pelajaran.
d. Prinsip Kontinuitas Dalam Sisdiknas dinyatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup. Karena itu dalam penyusunan kurikulum Diniyah Takmiliyah selalu diusahakan adanya hubungan hirarkis yang fungsional. Hubungan ini pun harus diterapkan dalam menyusun program-program Diniyah Takmiliyah Awaliyah ini. Misalnya dalam satu bidang studi Aqidah yang menganut pendekatan spiral, perluasan serta pengalaman suatu pokok bahasan dari tingkat pendidikan ke tingkat berikutnya harus disusun secara berencana dan sistematis. Kurikulum ini disusun untuk setiap bidang harus jelas hubungannya antara pokok bahasan yang diberikan pada tingkatan Awaliyah. Para pelaksana (terutama guru) diharapkan untuk memahami hubungan yang fungsional hirarkis antara pelajaran yang diberikan pada Diniyah Takmiliyah Awaliyah, antara masing-masing semester pada tingkatan tersebut, bahkan antara satuan pelajaran-satuan pelajaran.
97
e. Prinsip pendidikan seumur hidup Dalam Sisdiknas dinyatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup. Ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang sepanjang hidupnya dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang memungkinkan untuk dapat belajar terus. Prinsip ini dimaksudkan bahwa masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Proses yang demikian dikehendaki pula oleh ajaran agama kita dengan kewajiban menuntut ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat.
B. STRUKTUR KURIKULUM Jumlah Jam Pelajaran setiap minggu
No
Mata Pelajaran
Jumlah Jam Pelajaran I
II
III
IV
V
VI
1
Al Qur’an
4
4
4
4
4
4
2
Hadits
2
2
2
2
2
2
3
Aqidah
2
2
2
2
2
2
4
Akhlak
2
2
2
2
2
2
5
Fikih
2
2
2
2
2
2
6
Tarikh Islam
2
2
2
2
2
2
7
Bahasa Arab
2
2
2
2
2
2
8
Muatan Lokal
2
2
2
2
2
2
18
18
18
18
18
18
Jumlah Jam Pelajaran
Struktur kurikulun Diniyah Takmiliyah Program Awaliyah meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 6 tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
98
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan Diniyah Takmiliyah dan standar kompetensi kelompok mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kurikulum Diniyah Takmiliyah Program Awaliyah memuat 7 (tujuh) bidang studi seperti tertera pada tabel diatas. 2. Jam pembelajaran untuk setiap bidang studi dialokasikan sebagaimana tertera pada tabel diatas. Diniyah Takmiliyah dimungkinkan menambah maksimum 4 jam per minggu secara keseluruhan. 3. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit.
99
BEBAN BELAJAR DAN KALENDER PENDIDIKAN
A. BEBAN BELAJAR Diniyah
Takmiliyah
menyelenggarakan
pendidikan
program
awaliyah
menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah system penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan, untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum. Beban belajar setiap bidang studi pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti program pembelajaran melalui system tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara siswa dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pelajaran ditetapkan selama 40 menit. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi siswa maksimum 40% dari jumlah kegiatan tatap muka pada bidang studi bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan awaliyah ini dengan menggunakan sistem paket adalah 6 tahun. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
100
B. KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran siswa selama I tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berkhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku dari Pemerintah. Kalender pendidikan untuk setiap tahun pendidikan disusun dan ditetapkan oleh Kantor Departemen Agama.
101
EVALUASI
A. KONSEP DASAR DAN PENILAIAN Ada beberapa istilah yang terkait dengan konsep penilaian dan kadang-kadang digunakan secara silih berganti dalam konteks evaluasi belajar peserta didik, yaitu pengukuran, pengujian, penilaian dan evaluasi. Pengukuran adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen non tes bisa berbentuk kuisioner atau inventori. Kuisioner berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan, peserta didik di minta menjawab atau memberikan pendapat terhadap pernyataan. Inventori merupakan instrumen yang berisi tentang laporan diri yaitu keadaan peserta didik, misalnya potensi peserta didik. Bentuk instrumen inventori sama seperti angket hanya masalah yang ditanyakan tentang diri sendiri. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Yang kuantitatif biasanya berupa angka, sedangkan yang kualitatif bukan angka, tetapi pernyataan kualitatif yaitu berupa pernyataan sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang dan sebagainya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarkis, maksudnya kegiatan di lakukan secara berurutan, yaitu dimulai dari pengukuran kemudian penguraian dan terakhir evaluasi. Penilaian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian. Penilaian atau asesmen mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai kerja individu peserta didik atau kelompok. Proses penilaian mencakup pengukuran bukti untuk menunjukan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian adalah suatu pertanyaan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Interpretasi dan deskripsi pencapaian belajar peserta didik atau peserta didik disebut dengan assesmen atau penilaian. Penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan. Kegiatan penilaian oleh karenanya tidak terbatas oleh karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode belajar, kurikulum, fasilitas dan administrasi madrasah. Pengembangan instrumen penilaian mencakup masalah metode,
102
prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik, bisa berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah dan sebagainya. Keberhasilan mengajar guru dapat dilihat dari peserta belajar yang dicapai peserta didik. Informasi ini diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja lembaga dan tujuan ini bisa dicapai bila ada tindak lanjut dari kegiatan evaluasi. Evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapaian belajar peserta didik, dan bila dianalisis lebih rinci akan diperoleh informasi tentang kesulitan belajar peserta didik, yaitu konsep-konsep yang belum dikuasai oleh sebagian besar peserta didik. Informasi inilah yang harus digunakan guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah untuk meningkatkan kinerja individu atau lembaga. Usaha peningkatan kinerja harus berdasarkan pada kondisi saat ini yang diperoleh melalui kegiatan penilaian atau assesmen. Data untuk keperluan assesmen diperoleh dengan menggunakan alat ukur. Alat ukur yang banyak digunakan dalam melakukan assesmen adalah tes. Agar diperoleh informasi data yang akurat, tes yang digunakan harus memiliki bukti-bukti tentang kesahihan dan keandalannya. Jadi usaha peningkatan kualitas pendidikan membutuhkan alat ukur yang sahih dan handal. Kesahihan alat ukur dapat dilihat dari konstruk alat ukur, yaitu mengukur seperti yang direncanakan. Menurut teori pengukuran, substansi yang diukur harus satu.dimensi. Aspek bahasa, kerapihan tulisan tidak disekor bila tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalarn bidang studi tertentu. Konstruksi alat ukur dapat ditelaah pada aspek materi, teknik penulisan soal dan bahasa yang digunakan. Teman sejawat merupakan penelaah yang baik untuk memberi masukan tentang kualitas alat ukur yang digunakan termasuk tes. Kesahihan alat isi ukur bisa dilihat dari kisi-kisi alat ukur. Kisi-kisi ini berisi tentang master yang diujikan, bentuk soal, tingkat berpikir yang terlibat, bobot soal dan cara penskoran. Kisi-kisi yang baik adalah yang mewakili bahan ajar. Untuk itu semua kompetensi dasar harus diujikan' agar semua kompetensi bidang
103
studi diukur pencapaiannya yang hasilnya digunakan untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Melaksanakan penilaian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran, yaitu menetapkan skor pencapaian belajar peserta didik. Hasil pengukuran harus memiliki kesalahan sekecil mungkin. Tingkat kesalahan ini berkaitan kehandalan alat ukur. Alat ukur yang baik memberi hasil konstan bila digunakan berulangulang asalkan kemampuan yang diukur tidak berubah. Kesalahan pengukuran ada yang bersifat acak dan ada yang bersifat sistematik. Kesalahan acak disebabkan kondisi fisik dan mental yang diukur dan yang mengukur bervariasi. Kondisi mental termasuk emosi seseorang yang selalu bervariasi, dan variasinya diasumsikan acak. Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan estimasi kemampuan seseorang. Kesalahan yang sistematik disebabkan oleh alat ukurnya, yang diukur, dan yang mengukur. Ada guru yang cenderung membuat soal tes yang mudah atau sulit, sehingga hasil pengukuran bisa under atau over estimate, dari kemampuan yang sebenarnya. Dalam melakukan pengukuran guru bisa membuat kesalahan yang sistematik. Kesalahan ini bisa terjadi pada saat penskoran, ada guru yang pemurah dan ada yang mahal. Bila murah dan mahal dalam memberi skor ini berlaku pada peserta didik, maka akan terjadi kesalahan yang sistematik. Tetapi bila berlaku pada peserta didik tertentu maka akan terjadi bias dalam pengukuran.
Evaluasi pembelajaran dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu formatif fan sumatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki proses proses belajar mengajar. Hasil tes seperti kuis misalnya dianalisis untuk mengetahui konsep mana yang belum dipahami sebagian besar peserta didik. Kemudian diikuti dengan kegiatan remedial, yaitu menjelaskan kembali konsep konsep tersebut. Evaluasi untuk perbaikan bisa di lakukan dengan membuat angket untuk peserta didik. Angket ini berisi pertanyaan mengenai pelaksanaan pembelajaran menurut persepsi peserta didik. Hasilnya dianalisis untuk mengetahui aspek mana yang harus; diperbaiki.
104
Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Mendidik Penilaian harus memberikan sumbangan positif pada pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan untuk memotivasi peserta didik yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil. Sehingga keberhasilan dan kegagalan peserta didik harus tetap diapresiasi dalam penilaian. 2. Berorientasi pada Kompetensi Penilaian harus difokuskan pada pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat pengetahuan, sikap/nilai, kecakapan dan keterampilan yang terrefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini, maka ukuran ukuran keberhasilan pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan terarah. 3. Adil dan Obyektif Penilaian harus mempertimbangkan rasa keadilan dan obyektifitas peserta didik, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang budaya, dan lainnya. 4. Terbuka Penilaian hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan, sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak. 5. Berkesinambungan Penilaian harus dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat di pantau melalui penilaian.
105
6. Menyeluruh Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik. 7. Bermakna Penilaian diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu, penilaian hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihakpihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah di tetapkan.
B. ASPEK YANG DINILAI 1. Kognitif : Berkaitan dengan penguasaan materi, lebih menekankan aspek pemahaman. 2. Afektif : Berkaitan dengan sikap, usaha, kemampuan belajar. Bisa melihat nilai-nilal dari aspek yang dipelajari. 3. Psikomotorik
:
Sejauh
mana
peserta
didik
terampil
dalam
mendemontrasikan apa yang telah dipelajari.
PENUTUP
Demikian standarisasi kurikulum Diniyah Takmiliyah program awaliyah tingkat Provinsi Jawa Barat ini dibuat semoga dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat menjadi bahan acuan bagi pihak Diniyah Takmiliyah untuk pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kepala Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat
106
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui Adab Sehari -hari
- Mengemukakan adab makan - Menyebutkan doa mau makan dan artinya - Menyebutkan doa setelah makan dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab masuk dan keluar kamar mandi - Menyebutkan doa mau masuk dan keluar kamar mandi serta artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab tidur - Menyebutkan doa mau tidur dan bangun tidur serta artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari Mengemukakan adab kepada orangtua - Menyebutkan doa untuk orangtua dan artinya - Menyebutkan doa bersyukur dan atinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab bertemu dengan orang lain - Menyebutkan bacaan salam dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Menyebutkan doa keselamatan dunia akhirat dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari
-
107
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui Adab Sehari-hari
KOMPETENSI DASAR - Mengemukakan adab masuk dan keluar rumah - Menyebutkan doa ketika masuk dan keluar rumah serta artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab belajar - Menyebutkan doa mau belajar dan setelah belajar beserta artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab berada di majlis - Menyebutkan doa akhir majlis dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab naik kendaraan - Menyebutkan doa ketika naik kendaraan dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab bercermin - Menyebutkan doa ketika bercermin dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab bersin - Menyebutkan doa ketika bersin dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari - Mengemukakan adab membaca Al Quran - Menyebutkan doa setelah membaca Al Quran dan artinya - Mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari
108
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengenal akhlak
Menyebutkan pengertian akhlak Menyebutkan dalil tentang pentingnya akhlak
Mengenal Akhlak Mahmudah serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Menyebutkan pengertian akhlak mahmudah Mengemukakan contoh akhlak mahmudah Mengenal perbuatan baik yang disukai oleh orang lain (menolong, menyayangi, menghormati, dan menghargai) Membiasakan perbuatan baik yang disukai oleh orang lain di mana saja berada Menyebutkan dalil tentang kewajiban melakukan perbuatan baik Menyebutkan pengertian akhlak madzmumah Mengemukakan contoh akhlak madzmumah Menjauhi perbuatan buruk yang tidak disukai oleh orang lain (mengganggu, menghina, membentak, memukul, dan menyakiti). Menjauhi perbuatan buruk yang tidak disukai oleh orang lain di mana saja berada Menyebutkan dalil tentang kewajiban menjauhi perbuatan buruk
Mengenal Akhlak Madzmumah serta menjauhinya dalam kehidupan sehari-hari
109
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengenal akhlak kepada orangtua Mengenal akhlak kepada guru Mengenal akhlak kepada saudara Mengenal akhlak kepada tetangga Mengenal akhlak kepada teman Mengenal akhlak kepada pembantu
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan akhlak kepada orangtua Menampilkan perilaku taat pada orang tua Menyebutkan akhlak kepada guru Menampilkan perilaku sopan kepada guru Menyebutkan akhlak kepada saudara Menampilkan perilaku sayang kepada saudara Menyebutkan akhlak kepada tetangga Menampilkan perilaku baik kepada tetangga Menyebutkan akhlak kepada teman Menampilkan perilaku baik kepada teman Menyebutkan akhlak kepada pembantu Menampilkan perilaku baik kepada pembantu
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Akhlak Mahmudah kepada Allah serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan akhlak mahmudah terhadap Allah Swt. (Syukur, Sabar, Ikhlas, dan Tawakkal) Menampilkan berakhlak mahmudah terhadap Allah Swt. (Syukur, Sabar, Ikhlas, dan Tawakkal) Mengenal kisah orang-orang yang bersyukur, Sabar, Ikhlas, dan Tawakkal Menyebutkan dalil-dalil tentang berakhlak mahmudah terhadap Allah Swt.
110
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan akhlak madzmumah terhadap Allah Swt. (Syirik, Nifaq, dan Fisq) Menampilkan sikap menjauhi akhlak madzmumah terhadap Allah Swt (Syirik, Nifaq, dan Fisq) Mengenal kisah akibat bagi orang-orang Musyrik, Munafiq, dan Fasiq Menyebutkan dalil-dalil tentang berakhlak madzmumah kepada Allah
Mengenal Akhlak Madzmumah kepada Allah serta berupaya menjauhinya dalam kehidupan sehari-hari
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Akhlak Mahmudah kepada diri sendiri serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan Akhlak Mahmudah kepada diri sendiri Menampilkan diri berakhlak Mahmudah kepada diri sendiri meliputi Qona’at, tawadlu’, Syaja’ah, Khusyu’, jujur, amanah, dan menepati janji, lemah lembut, Sederhana, hemat, optimis, Bertanggung jawab Mengenal kisah orang-orang yang Qona’at, tawadlu’, Syaja’ah, dan Samahah Menyebutkan dalil-dali tentang Akhlak Mahmudah kepada diri sendiri
111
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan akhlak madzmumah kepada Mengenal Akhlak Madzmumah diri sendiri serta mampu menjauhinya dalam Menjauhkan diri dari akhlak madzmumah kehidupan sehari-hari kepada diri sendiri (Malas, sombong, boros, riya, tamak/rakus, penakut, mementingkan diri sendiri) Mengenal kisah akibat bagi orang-orang yang boros, riya, tamak/rakus, penakut, mementingkan diri sendiri Menyebutkan dalil-dalil tentang boros, riya, tamak/rakus, penakut, mementingkan diri sendiri STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Akhlak Mahmudah kepada orang lain serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan Akhlak Mahmudah kepada orang lain Menampilkan diri berakhlak Mahmudah kepada orang lain (kasih sayang, Sopan santun,ukhuwah, sakha/dermawan, senang menolong, tawadlu’ dan pemaaf) Mengenal kisah orang-orang yang berperilaku kasih sayang, ukhuwah, sakha/dermawan, senang menolong, tawadlu’ dan pemaaf Menyebutkan dalil-dalil tentang akhlak mahmudah kepada orang lain
112
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 5 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengenal Akhlak Madzmumah kepada orang lain serta berupaya menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari
Menyebutkan akhlak madzmumah kepada orang lain Menjauhkan diri dari akhlak madzmumah kepada orang lain (ghadlab/marah, Dusta, Namimah, khianat, zalim, Tajassus, hasad/ dengki, bakhil, fitnah, ghibah, congkak) Mengenal kisah akibat bagi orang-orang yang berperilaku ghadlab/marah, hasad/dengki, bakhil, fitnah, ghibah, congkak Menyebutkan dalil-dalil tentang larangan ghadlab/marah, hasad/dengki, bakhil, fitnah, ghibah, congkak
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Akhlak Mahmudah kepada alam lingkungan serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan akhlak mahmudah kepada alam lingkungan Menampilkan diri berakhlak mahmudah kepada alam lingkung (cinta kebersihan, sayang binatang, sayang tumbuhtumbuhan, dan cinta lingkungan sehat) Mengenal kisah orang-orang yang berperilaku cinta kebersihan, sayang binatang, sayang tumbuh-tumbuhan, dan cinta lingkungan sehat Menyebutkan dalil-dalil tentang cinta kebersihan, sayang binatang, sayang tumbuh-tumbuhan, dan cinta lingkungan sehat
113
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Akhlak Madzmumah serta mampu menjauhinya dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan akhlak madzmumah kepada alam lingkungan Menjauhkan diri dari akhlak madzmumah kepada alam lingkungan (kumuh/kotor, kejam pada binatang, mengganggu kepentingan umum, dan merusak alam) Mengenal kisah akibat bagi orang-orang yang suka berperilaku kumuh/kotor, kejam pada binatang, mengganggu kepentingan umum, dan merusak alam Menyebutkan dalil-dalil tentang larangan berperilaku kumuh/kotor, kejam pada binatang, mengganggu kepentingan umum, dan merusak alam
114
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mampu membaca Huruf Hijaiyah tunggal Mengetahui bacaan huruf hijaiyah dari الفsampai ياءyang berharokat tunggal dan bersambung dari الفfathah, kasrah, dan dlommah dengan sampai ياءyang berharokat bacaan yang baik dan benar. fathah, kasrah, dan dlommah Mampu membaca Huruf Hijaiyah dengan bacaan yang baik dan bersambung dari الفsampai ياءyang benar berharokat fathah, kasrah, dan dlommah dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan panjang hurufMengetahui bacaan panjang huruf Hijaiyah dari الفsampai ياءyang huruf-huruf hijaiyah dari الف berharkat fathah dengan bacaan yang baik sampai ياءyang berharkat fathah, dan benar. kasrah, dan dlommah dengan Mampu membaca bacaan panjang hurufbacaan yang baik dan benar huruf Hijaiyah dari الفsampai ياءyang berharokat kasrah dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan panjang hurufhuruf Hijaiyah dari الفsampai ياءyang berharokat dlommah dengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui tulisan Huruf hijaiyah Mampu menebalkan/menyalin Huruf tunggal dari الفsampai ياء hijaiyah tunggal dari الفsampai ياء dengan tulisan yang baik dan dengan tulisan yang baik dan benar benar Mengetahui bacaan dan hafalan Al Mampu menghafal Al Quran surat Al Quran pada surat-surat pendek Fatihah, An Naas, Al Falaq dengan dengan bacaan yang baik dan bacaan yang baik dan benar benar.
115
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui bacaan lien dengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui bacaan Tanwin fathah, kasrah, dan dlommah dari الفsampai ياءdengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui bacaan Sukun dari الف sampai ياءdengan bacaan yang baik dan benar
Mampu membaca bacaan lien dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Tanwin fathah, kasrah, dan dlommah dari الفsampai ياء dengan bacaan yang baik dan benar
Mengetahui bacaan alif lam qomariyah dengan bacaan yang baik dan benar
Mampu membaca bacaan alif lam qomariyah dengan bacaan yang baik dan benar
Mengetahui bacaan Tasydid dari الفsampai ياءdengan bacaan yang baik dan benar
Mampu membaca bacaan Tasydid dari الف sampai ياءdengan bacaan yang baik dan benar
Mengetahui bacaan Lafazh Jalalah dengan bacaan yang baik dan benar
Mampu membaca bacaan Lafazh Jalalah yang dibaca Tafkhim dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Lafazh Jalalah yang dibaca Tarqiq dengan bacaan yang baik dan benar
Mampu membaca bacaan Sukun dari الف sampai ياءdengan bacaan yang baik dan benar
Mampu membaca Al Quran surat-surat pendek dengan bacaan yang baik dan benar. Mampu menghafal Al Quran surat Al Iklash, Al Kautsar, dan Al ’Ashr. dengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui tulisan Huruf hijaiyah Mampu menyalin Huruf hijaiyah bersambung dan kalimat bersambung dan kalimat sederhana teks Al sederhana teks Al quran dengan quran dengan tulisan yang baik dan benar tulisan yang baik dan benar Mengetahui bacaan dan hafalan Al Quran pada surat-surat pendek dengan bacaan yang baik dan benar.
116
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui bacaan Qolqolah dengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui bacaanWaqaf di akhir kalimat dengan bacaan yang baik dan benar
Mengetahui hafalan AlQuran dari surat-surat pendek yang ditentukan
Mengetahui tulisan AlQuran dari surat-surat pendek yang ditentukan
KOMPETENSI DASAR Mampu membaca bacaan Qolqolah dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Waqaf di akhir kaliamat yang berharkat dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Waqaf di akhir kaliamat yang berhuruf ta marbuthoh dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Waqaf di akhir kaliamat yang berharkat tanwin Dlommah dan Kasrah dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Waqaf di akhir kaliamat yang berharkat tanwin Fathah dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Waqaf di akhir kaliamat yang berharkat Tasydid dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaanWaqaf di akhir kalimat yang berharkat yang huruf sebelumnya sukun dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaanWaqaf di akhir kalimat yang berharkat yang huruf sebelumnya huruf mad dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaanWaqaf di akhir kalimat yang berharkat yang huruf sebelumnya huruf Lien dengan bacaan yang baik dan benar Mampu menghafal Al Quran surat AlFatihah, An-Naas, AlFalaq, Al Ikhlash, Al Lahab, An-Nashr, Al-afirun, AlKautsar, AlMaun, Quraisy, Al-Fiil, AlHumazah, Al’Ashr, dan At-Takatsur. Mampu menyalin tulisan Al Quran surat AlFatihah, An-Naas, AlFalaq, Al Ikhlash, Al Lahab, An-Nashr, Al Kafirun,
117
AlKautsar, AlMaun, Quraisy, AlFiil, AlHumazah, Al’Ashr, dan At-Takatsur.
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui bacaan Nun mati dan tanwin dengan bacaan yang baik dan benar
Mengetahui bacaan Mim mati dengan bacaan yang baik dan benar
Mengetahui bacaan yang dibaca panjang lebih dari 2 (dua) harkat dengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui bacaan fawatihussuwar dengan bacaan yang baik dan benar Mengetahui tanda baca Waqaf dan Washal Mengetahui hafalan AlQuran dari
KOMPETENSI DASAR Mampu membaca bacaan Nun mati dan tanwin yang dibaca jelas dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Nun mati dan tanwin yang dibaca sengau/dengung dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Nun mati dan tanwin yang dibaca mim dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Nun mati dan tanwin yang dibaca samar dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Mim mati yang dibaca jelas dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Mim mati yang dibaca sengau/dengung dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan Mim mati yang dibaca samar dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan yang dibaca panjang lebih dari 2 (dua) harkat dengan bacaan yang baik dan benar Mampu membaca bacaan fawatihussuwar dengan bacaan yang baik dan benar Mampu menunjukkan tanda baca Waqaf dan Washal Mampu menghafal Al Quran pada surat
118
surat-surat pendek yang ditentukan Mengetahui tulisan AlQuran dari surat-surat pendek yang ditentukan
Al Qori’ah, Al’Adiyat, Al Zalzalah, Al Bayyinah, Al Qodr, Al’Alaq, AtTien, Al Insyiroh, Ad-Dhuha. Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat Al Qori’ah, Al’Adiyat, Al Zalzalah, Al Bayyinah, Al Qodr, Al’Alaq, AtTien, Al Insyiroh, Ad-Dhuha.
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat-surat pedek dari surat al-Fatihah sampai surat AtTakatsur serta memahami ilmu tajwid
Mengetahui tulisan AlQuran dari surat-surat pendek yang ditentukan
KOMPETENSI DASAR Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat al-Fatihah sampai surat At-Takatsur berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah lafzhiyah surat alFatihah sampai surat At-Takatsur dengan lancar Menjelaskan kandungan surat al-Fatihah sampai surat At-Takatsur secara sederhana Menjelaskan pengertian Ilmu Tajwid dan menerapkan hukum bacaan Ta’awwudz dan Basmalah, Nun mati dan Tanwin serta hukum bacaan Mim mati dalam al-Quran surat al-Fatihah sampai surat At-Takatsur Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat al-Fatihah sampai surat At-Takatsur
119
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat-surat pedek dari surat al-Qori’ah sampai surat adDhuha
Memahami kaidah ilmu tajwid
Mengetahui tulisan Al Quran dari surat-surat yang ditentukan
KOMPETENSI DASAR Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat al-Qori’ah sampai surat ad-Dhuha berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah lafzhiyah surat alQori’ah sampai surat ad-Dhuha dengan lancar Menjelaskan kandungan surat al-Qori’ah sampai surat ad-Dhuha secara sederhana Menerapkan hukum bacaan mim dan nun yang bertasydid, hukum alif lam Qomariyah dan alif lam syamsiyah dalam al-Quran surat -Qori’ah sampai surat adDhuha Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat al-Qori’ah sampai surat ad-Dhuha
120
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Membaca dengan makhorijul huruf yang Membaca, menghafal tarjamah tepat dan tajwid yang benar (fasih dan lafzhiyah, dan menulis serta tartil) memahami surat-surat pedek dari Menulis kembali teks surat al-Lail sampai surat al-Lail sampai surat al-Balad surat al-Balad berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah surat al-Lail sampai surat al-Balad dengan lancar Menjelaskan kandungan surat al-Lail sampai surat al-Balad secara sederhana Menerapkan hukum bacaan Idghom dan Memahami kaidah ilmu tajwid Qolqolah dalam al-Quran surat al-Lail sampai surat al-Balad Mengetahui tulisan Al Quran dari Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat-surat yang ditentukan surat al-Lail sampai surat al-Balad STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat-surat pedek dari surat al-Fajr sampai surat al-A’la
Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat al-Fajr sampai surat al-A’la berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah surat al-Fajr sampai surat al-A’la dengan lancar Menjelaskan kandungan surat al-Fajr sampai surat al-A’la secara sederhana Menerapkan hukum bacaan Mad asli, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil dalam al-Quran surat al-Fajr sampai surat al-A’la
Memahami kaidah ilmu tajwid
121
Mengetahui tulisan Al Quran dari surat-surat yang ditentukan
Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat al-Fajr sampai surat al-A’la
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat at-Thariq dan surat al-Buruj
Memahami kaidah ilmu tajwid
Mengetahui tulisan Al Quran dari surat-surat yang ditentukan
KOMPETENSI DASAR Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat at-Thariq dan surat al-Buruj berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah surat at-Thariq dan surat al-Buruj dengan lancar Menjelaskan kandungan surat at-Thariq dan surat al-Buruj secara sederhana Menerapkan hukum bacaan Mad ‘Aridh lissukun, Mad Badal, Mad ‘Iwadl, dan Mad Silah dalam al-Quran surat at-Thariq dan surat al-Buruj Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat at-Thariq dan surat al-Buruj
122
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 5 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat al-Insyiqaq dan surat al-Muthaffifin
Memahami kaidah ilmu tajwid
Mengetahui tulisan Al Quran dari surat-surat yang ditentukan
Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat al-Insyiqaq dan surat al-Muthaffifin berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah surat al-Insyiqaq dan surat al-Muthaffifin dengan lancar Menjelaskan kandungan surat al-Insyiqaq dan surat al-Muthaffifin secara sederhana Menerapkan hukum bacaan Mad Lazim Mutsaqqol kalimi, Mad lazim Mukhoffaf kalimi, Mad Lazim harfi, dan Mad Farqi dalam al-Quran surat al-Insyiqaq dan surat al-Muthaffifin Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat al-Insyiqaq dan surat al-Muthaffifin
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat al-Infithar, atTakwir, dan surat ‘Abasa
KOMPETENSI DASAR Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat al-Infithar, atTakwir, dan surat ‘Abasa berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah surat al-Infithar, atTakwir, dan surat ‘Abasa dengan lancar Menjelaskan kandungan surat al-Infithar, at-Takwir, dan surat ‘Abasa secara sederhana
123
Memahami kaidah ilmu tajwid
Mengetahui tulisan Al Quran dari surat-surat yang ditentukan
Menerapkan hukum bacaan Ra, dan Makhorijul huruf dalam al-Quran surat alInfithar, at-Takwir, dan surat ‘Abasa Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat al-Fatihah sampai surat At-Takatsur
STANDAR ISI KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AL QURAN KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Membaca, menghafal tarjamah lafzhiyah, dan menulis serta memahami surat an-Nazi’at dan surat an-Naba
Memahami kaidah ilmu tajwid
Mengetahui tulisan Al Quran dari surat-surat yang ditentukan
KOMPETENSI DASAR Membaca dengan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar (fasih dan tartil) Menulis kembali teks surat an-Nazi’at dan surat an-Naba berikut terjemahnya ke dalam bahasa Indonesia Menghafal tarjamah surat an-Nazi’at dan surat an-Naba dengan lancar Menjelaskan surat an-Nazi’at dan surat anNaba secara sederhana Menerapkan hukum bacaan Sifatul huruf, Waqaf, Sakat, Isymam, dan Imalah dalam al-Quran serta memahami hukum bacaan khatam Al Quran. Mampu menyalin tulisan Al Quran pada surat an-Nazi’at dan surat an-Naba
124
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Hafal kalimat-kalimat thayyibah dan maknanya
Menyebutkan kalimat Tasbih dan maknanya Menyebutkan kalimat Tahmid dan maknanya Menyebutkan kalimat Tahlil dan maknanya Menyebutkan kalimat Takbir dan maknanya Menyebutkan kalimat Hauqolah dan maknanya Menyebutkan kalimat Ta’awwudz dan maknanya Menyebutkan kalimat Basmalah dan maknanya Menyebutkan kalimat Istirja’ dan maknanya Menyebutkan kalimat Istigfar dan maknanya
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui kalimat syahadatain dan maknanya serta mengetahui adab-adabnya Mengetahui Rukun Iman dan Ihsan
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan kalimat syahadatain Menterjemahkan kalimat syahadatain Menunjukkan prilaku orang yang mengikrarkan kalimat syahadatain Menyebutkan pengertian Iman Menyebutkan 6 Rukun Iman Menyebutkan tanda-tanda orang yang beriman Menunjukkan prilaku seorang mukmin dalam kehidupan sehari-hari Menyebutkan pengertian Ihsan
125
Menunjukkan prilaku Ihsan dalam kehidupan sehari-hari STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengenal Iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala Meneladani sifat-sifat Allah melalui al-asma al-husna
Menyebutkan arti iman kepada Allah Swt Menyebutkan dalil tentang iman kepada Allah Swt. Menyebutkan beberapa nama-nama Allah yang bagus/al-asma al-husna Menampilkan prilaku yang menunjukkan sifat-sifat Allah dalam al-asma al-husna
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui sifat-sifat yang wajib bagi Allah, yang mustahil dan yang jaiz.
Menyebutkan 20 sifat wajib bagi Allah Swt Menyebutkan 20 sifat mustahil bagi Allah Swt
Menyebutkan sifat jaiz bagi Allah Swt
Menampilkan prilaku yang menunjukkan iman kepada Allah
126
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Beriman kepada Malaikat Allah Swt.
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan pengertian iman kepada Malaikat Allah Swt. Menyebutkan fungsi iman kepada malaikat Allah Menyebutkan 10 nama Malaikat Allah Swt. Menyebutkan tugas-tugas 10 Malaikat Allah Swt. Menyebutkan dalil tentang iman kepada Malaikat Allah Swt. Menampilkan prilaku beriman kepada malaikat-malaikat Allah STANDAR ISI
KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan pengertian iman kepada Beriman kepada Kitab-kitab Allah Kitab-kitab Allah Swt. Swt. Menyebutkan nama-nama Kitab-kitab Allah Swt. Menyebutkan fungsi Kitab-kitab Allah Swt. Menyebutkan dalil tentang iman kepada Kitab-kitab Allah Swt.
127
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan pengertian Al Quran Menyebutkan Al Quran sebagai wahyu Allah Menyebutkan Al Quran sebagai mukjizat Menyebutkan cara-cara Al Quran diturunkan Menyebutkan isi kandungan Al Quran Menyebutkan keutamaan Al Quran Menampilkan prilaku berakhlak Al Quran
Meyakini Al Quran sebagai pedoman hidup
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Beriman kepada rasul-rasul Allah Swt.
Meneladani sifat-sifat rasul-rasul Allah.
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan pengertian iman kepada rasul-rasul Allah Swt. Menyebutkan nama-nama rasul Allah Swt. Menyebutkan tugas rasul-rasul Allah Swt. Menyebutkan sifat-sifat nabi dan rasul Menyebutkan dalil tentang iman kepada rasul-rasul Allah Swt. Menampilkan prilaku meneladani sifatsifat rasul-rasul Allah.
128
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Meyakini Nabi Muhammad Saw. Adalah nabi akhir zaman
Meyakini Mukjizat Nabi muhammad Saw.
Menyebutkan Kepribadian nabi Muhammad Saw. Menyebutkan silsilah dan keluarga nabi Muhammad Saw Menyebutkan tugas yang dibawakan oleh nabi Muhammad Saw. Menampilkan perilaku Rasul dalam kehidupan sehari hari Menyebutkan pengertian Mukjizat, Irhas, Karomah, dan Maunah. Mengemukakan contoh Mukjizat, Irhas, Karomah, dan Maunah.
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 5 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Beriman kepada Hari akhir
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan pengertian iman kepada kepada Hari akhir Menyebutkan nama-nama Hari akhir dan maknanya Menyebutkan tanda-tanda Hari akhir. Menyebutkan dalil tentang iman kepada Hari akhir Menampilkan prilaku yang menunjukkan iman kepada hari akhir
129
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Beriman kepada Qodlo dan Qodar
Menyebutkan pengertian iman kepada Qodlo dan Qodar Menyebutkan fungsi iman kepada Qodlo dan Qodar Menyebutkan dalil tentang iman kepada Qodlo dan Qodar Menampilkan prilaku yang menunjukkan iman kepada Qodlo dan Qodar
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Iman kepada yang Gaib
Meyakini adanya Jin, Syetan, dan Iblis
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan pengertian alam kubur, mahsyar, Hisab, Mizan, Shirat, Surga dan Neraka Menyebutkan dalil tentang iman kepada yang gaib Menampilkan prilaku yang menunjukkan iman kepada yang gaib Menyebutkan pengertian Jin, Syetan dan Iblis Menjauhi prilaku yang bersifat syetaniah.
130
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui Nama-nama Huruf Hijaiyah tunggal dan mampu menuliskannya serta membacanya.
Mampu menyebutkan Nama-nama Huruf Hijaiyah tunggal dari اٌفsampai ياءdan mampu menuliskannya serta membacanya dengan baik dan benar. STANDAR ISI
KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui bentuk-bentuk tulisan Huruf Hijaiyah yang bersambung yang terdiri dari dua huruf atau lebih dan mampu menuliskannya serta membacanya dengan baik dan benar. Mengetahui bentuk-bentuk tulisan angka arab dari 1 sampai 10, dan mampu menuliskannya serta menyebutkannya dalam bahasa arab dengan baik dan benar.
Mampu menuliskan Huruf-huruf Hijaiyah yang bersambung yang terdiri dari dua huruf atau lebih yang ditulis pada awal kata, tengah kata atau akhir kata, serta mampu membacanya dengan baik dan benar. Mampu menuliskan bentuk-bentuk tulisan angka arab dari 1 sampai 10, serta menyebutkannya dalam bahasa arab dengan baik dan benar.
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui tulisan Huruf Hijaiyah yang bersambung dalam bentuk kalimat sederhana dengan baik dan benar, serta mampu membaca dan memahami maknanya.
Mampu menulis Huruf Hijaiyah yang bersambung dalam bentuk kalimat sederhana dengan baik dan benar, serta mampu membaca dan memahami maknanya.
131
Mengetahui 20 mufrodat baru dari kalimat-kalimat sederhana yang diprogramkan.
Mampu menyebutkan 20 mufrodat baru dari kalimat-kalimat sederhana tentang nama-nama anggota badan dan namanama hari. STANDAR ISI
KURIKULUMDINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui tulisan kalimatkalimat sederhana bahasa arab dari ayat-ayat pilihan, Hadits Nabi, dan nasihat ulama serta mampu membacanya dan memahami maknanya. Mengetahui 10 mufrodat baru dari kalimat-kalimat sederhana yang diprogramkan.
Mampu menulis kalimat-kalimat sederhana bahasa arab dari ayat-ayat pilihan, Hadits Nabi, dan nasihat ulama serta mampu membacanya dan memahami maknanya
Mampu menyebutkan 20 mufrodat baru dari kalimat-kalimat sederhana tentang nama-nama buah, nama-nama binatang, dan nama-nama warna.
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal percakapan sederhana tentang ٌَُػا, (nama-nama benda) di lingkungan sekolah dan rumah
1.1 Mampu melakukan percakapan membaca, memahami wacana, dan menyusun /membuat tulisan / karangan sederhana sesuai d e n g a n materi tentang (1) ذؼاسفdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi )د ِ ٔ ضّائش ( أٔا – أٔدَ – أ+ ٌَُػا 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang (2) ذؼاسفdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ٌُ ػا+ ٖ٘زا – ٘ز
132
1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang (3) ذؼاسفdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ُ اس+ – ٘يٛ٘ ضّيش 1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang اخ ِذسسيحٚ أدdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ُ اس+ ٖ٘زا – ٘ز
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mampu melakukan percakapan, 1 Mengenal percakapan sederhana membaca, memahami wacana, dan tentang ٌُػا menyusun / membuat tulisan / karangan (nama-nama benda) di lingkungan sederhana sesuai dengan materi tentang sekolah dan rumah تؼض األشياء في اٌّذسسحdengan menggunakan struktur/kalimat yang meliputi ُ اس+ راٌه – ذٍه 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca,memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ٕحٌّٙ اdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ٕحٌّٙ ا+ اسُ األشاسج – ضّيش 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ُذؼشتيف تاالسdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ا ؟ ضّيش ِرصً ِفشدِّٙااسّه ؟ ِااسّٗ ؟ ِااس
133
1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ِشاجؼحdengan menggunakan struktur / kalimat yang telah diajarkan. STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Arab ± 60 kata dan ungkapan serta s t r u k t u r k a l ima t s e d e r h a n a y a n g diprogramkan
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ذمذيُ األسشجdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ٍُِٓ ٘زا ؟ ِٓ ٘زٖ ؟ ضّيش ِرصً ِفشد ِرى 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang أسشج اٌصذيكdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi - ِٓ ٘زا ؟ ِٓ ٘زٖ ؟ ضّيش ِرصً ِفشد ِخاطة ِخاطثح 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan. menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang اٌسؤاي ػٓ شيءdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi اسُ ؟+ ضّيش+ ِٓ – ِا ِا ٘زااٌىراب ؟ ِٓ ذٍه اٌسيذج ؟ 1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang في ًاٌفصdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ُ اس+ ُ اس+ اي+ ً٘ ً٘ ٘زا اٌّىرة ٔظيف ؟
134
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI 1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Arab ± 60 kata dan ungkapan serta struktur kalimat sederhana yang diprogramkan
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang حذيمح اٌثيدdengan menggunakan struktur / kallmat yang meliputi ُ اس+ ُ اس+ ً٘ ً٘ تيره جّيً ؟ 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang سٍٛ غشفح اٌجdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi ُ اس+ ُ اس+ اي+ ٖ ٘زا – ٘ز+ ً٘ ً٘ ٘زٖ اٌغشفح جّيٍح ؟ ً٘ ٘زا تيد وثيش ؟ 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang في اٌصفdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi اخ اٌجشٚأيٓ اٌمٍُ ؟ أد 1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ِشاجؼحdengan menggunakan struktur / kalimat yang telah diajarkan.
135
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Arab ±66 kata dan ungkapan serta struktur kalimat sederhana yang diprogramkan
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang اٌّىرثح اٌذساسيحdengan menggunakan struktur / kallmat yang meliputi ق – ذحدٛاخ اٌجش فٚأد أيٓ اٌّىرة ؟ 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang اٌطٍةdengan menggu-nakan struktur/ kalimat yang meliputi اورة- اِسح- افرح- اجٍس- الشأ 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang َ األسلاdengan menggu-nakan struktur/ kalimat yang meliputi ػششج- احذٚ : اٌؼذد ذسؼح ػشش- أحذ ػشش ِا سلُ سياسذه ؟ 1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ْإٛ اٌؼdengan menggu-nakan struktur/ kalimat yang meliputi أه ؟ اٌؼذدِٕٛا ػ اٌف- ِائح- ْٛ ثالث- ْٚػشش تىُ اٌمٍُ ؟ ٔه ؟ِٛا سلُ ذٍف
136
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 5 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Arab ± 60 kata dan ungkapan serta s t r u k t u r k a l ima t s e d e r h a n a y a n g diprogramkan
1.1 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang حذيمح اٌّذيٕحdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ِثرذأ+ خثش ِارا في اٌثشوح ؟ 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang في اٌّىرثح اٌرجاسيحdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi ) خثش ِمذَ (ػٕذ – ِغ ً٘ ػٕذن لٍُ ؟ 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang في اٌغشفح اٌّزاوشجdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi ٔؼد+ ِثرذا+ خثش ِارا ػٕذن ؟ 1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ِشاجؼحdengan menggunakan struktur / kalimat yang telah diajarkan.
137
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Arab ± 60 kata dan ungkapan serta s t r u k t u r k a l ima t s e d e r h a n a y a n g diprogramkan
1.1 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang َاالالdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi َخثش ِمذ ِارا ته ؟ اء ؟ًٚ٘ ػٕذن د 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ػيادج اٌّشيضdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi ٔؼد- خثش+ ِثرذا ً٘ ػائشح ذٍّيزج ِجذج ؟ 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentan ُو )1( اٌساػحdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi اٌؼذد ػٓ اٌساػح احذجٌٛوُ اٌساػح ؟ اٌساػح ا 1.4 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentan ُو )2( اٌساػحdengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi اٌؼذد ػٓ اٌساػح إٌصفٚ وُ اٌساػح االْ ؟ اٌساػح االْ اٌثاٌثح
138
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Arab ± 60 kata dan ungkapan serta s t r u k t u r k a l ima t s e d e r h a n a y a n g diprogramkan
1.1 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ٍُاٌرىdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi أٔد – أٔا- فؼً ِضاسع+ أٔد أيٓ ذرؼٍُ ؟ 1.2 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun/ membuat tulisan/ karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ِارا ذشيذ ؟dengan menggunakan struktur/ kalimat yang meliputi فؼً ِضاسع+ ٓ ٔح- ٘ي- ٛ٘ ِارا ذشيذ ؟ 1.3 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ِارا ًّذؼdengan menggunakan struktur / kalimat yang meliputi ِْارا ذؼًّ ؟ ألشأ اٌمشأ ٘ي- ٛ٘ - ٓ ٔح- د ِ ٔ أ- َ أٔد- أٔا 1.5 Mampu melakukan percakapan, membaca, memahami wacana, dan menyusun / membuat tulisan / karangan sederhana sesuai dengan materi tentang ِشاجؼحdengan menggunakan struktur / kalimat yang telah diajarkan.
139
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Rukun Islam
Mengenal ketentuan bersuci
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan lima rukun Islam Menghafal Syahadatain dan artinya serta mengetahui maknanya Mengetahui jenis-jenis air dalam bersuci Mengetahui macam-macam najis Mempraktikkan tata cara bersuci dari najis Menyebutkan doa masuk dan keluar wc Membiasakan hidup bersih dan suci STANDAR ISI
KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengenal Wudlu
Mengenal lima hukum Islam
KOMPETENSI DASAR Mampu menyebutkan bacaan doa sebelum berwudlu, niat Wudlu, dan doa setelah bewudlu dengan bacaan yang baik dan benar Mampu mempraktikan tata cara berwudlu sesuai dengan tuntunan Syariat. Menyebutkan lima hukum Islam Memberikan contoh lima hukum Islam
140
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui bacaan Shalat dengan bacaan yang baik dan benar
Menyebutkan bacaan Shalat meliputi bacaan niat shalat yang lima waktu, Takbir, Do’a Iftitah, Surat Al fatihah, Surat-surat pilihan, bacaan ruku’, Qunut, Sujud, duduk di antara dua sujud, Tasyahud, Shalawat, dan Salam dengan bacaan yang baik dan benar
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui praktik shalat sesuai dengan tuntunan Syariat.
Mengenal ketentuan Adzan dan Iqomat
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan macam-macam shalat fardlu Menyebutkan waktu-waktu Shalat Fardlu Mampu mempraktikan tata cara shalat sesuai dengan tuntunan Syariat. Gemar melakukan shalat berjamaah Menyebutkan doa masuk dan keluar masjid Mampu melafalkan adzan dan Iqomat serta hafal doa setelahnya. Menyebutkan ketentuan-ketentuan adzan dan Iqomat
141
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui ketentuan-ketentuan Wudlu dan hal-hal yang membatalkannya
Menyebutkan syarat-syarat Wudlu Menyebutkan rukun Wudlu Menyebutkan Sunnat-sunnat Wudlu Menyebutkan hal-hal yang membatalkan Wudlu Mempraktikkan tata cara berwudlu
Mengetahui ketentuan-ketentuan Tayammum dan hal-hal yang membatalkannya
Menyebutkan syarat-syarat Tayammum Menyebutkan rukun Tayammum Menyebutkan hal-hal yang membatalkan Tayammum Mempraktikkan tata cara bertayammum Menyebutkan ketentuan tentang mandi wajib Menyebutkan macam-macam mandi wajib Menyebutkan tata cara mandi wajib
Memahami tata cara mandi wajib
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui ketentuan-ketentuan Shalat Fardlu
Mengetahui hal-hal yang membatalkan Shalat Mengatahui ketentuan shalat berjamaah
Mengetahui bacaan Dzikir dan Do’a setelah shalat fardlu
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan Waktu-waktu Shalat Fardlu Menyebutkan syarat-syarat shalat Menyebutkan rukun shalat Menyebutkan Sunnat-sunnat Shalat Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat Mempraktikkan tata cara Shalat Fardlu Menyebutkan ketentuan shalat berjamaah Menyebutkan Syarat-syarat berjamaah Mempraktikkan tata cara shalat berjamaah Gemar melakukan shalat berjamaah Melafalkan dzikir setelah shalat fardlu Melafalkan do’a setelah shalat fardlu
142
Membiasakan zikir dan do’a setelah shalat fardlu STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui ketentuan shalat jum’at
Mengetahui ketentuan shalatshalat sunnat Mengetahui ketentuan shalat sunnat Rawatib Mengetahui ketentuan shalat sunnat Tarawih Mengetahui ketentuan shalat sunnat Witir Mengetahui ketentuan shalat ‘Iedul Fitri dan ‘Idul Adha
Mengetahui Kewajiban terhadap Jenazah
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan ketentuan shalat jumat Menyebutkan syarat-syarat shalat jumat Menyebutkan rukun shalat jumat Menyebutkan syarat-syarat dan rukun Khutbah Membiasakan shalat jumat Menyebutkan macam-macam shalat sunat Menyebutkan tata cara shalat-shalat sunat Membiasakan shalat-shalat sunat Menyebutkan ketentuan shalat rawatib Membiasakan shalat sunnat rawatib Menyebutkan ketentuan shalat Tarawih Membiasakan shalat sunnat Tarawih Menyebutkan ketentuan shalat Witir Membiasakan shalat sunnat Witir Menyebutkan ketentuan shalat ‘iedul Fitri dan ‘Idul Adha Mempraktikkan shalat idul fitri dan idul adha Menyebutkan Kewajiban terhadap Jenazah Menyebutkan ketentuan shalat Jenazah Meragakan Shalat Jenazah Mengetahui ketentuan Takziyah dan Ziarah Qubur
143
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui ketentuan shalat Dluha
Menyebutkan ketentuan shalat Dluha Menyebutkan doa setelah Shalat Dluha Membiasakan shalat sunnat Dluha
Mengetahui ketentuan shalat sunnat Tahajjud Mengatahui ketentuan shalat Jamak Taqdim
Menyebutkan ketentuan shalat Tahajjud Menyebutka doa setelah shalat Tahajjud Menyebutkan ketentuan shalat Jamak Taqdim Menyebutkan Syarat-syarat Jamak Taqdim Mempraktikkan tata cara shalat Jamak Taqdim Menyebutkan ketentuan shalat Jamak Takhir Menyebutkan Syarat-syarat Jamak Takhir Mempraktikkan tata cara shalat Jamak Takhir Menyebutkan ketentuan shalat Jamak Qashar Menyebutkan Syarat-syarat Jamak Qashar Mempraktikkan tata cara shalat Jamak Qashar Menyebutkan ketentuan Sujud Sahwi Mempraktikkan tata cara Sujud Sahwi Menyebutkan ketentuan Sujud Syukur Mempraktikkan tata cara Sujud Syukur Membiasakan Sujud Syukur
Mengatahui ketentuan shalat Jamak Takhir
Mengatahui ketentuan shalat Jamak Qashar
Mengatahui ketentuan Sujud Sahwi Mengatahui ketentuan Sujud Syukur
Mengatahui ketentuan shalat ketika sakit
Menyebutkan ketentuan shalat ketika sakit Mempraktikkan tata cara shalat ketika sakit
144
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI Mengetahui ketentuan shaum (Puasa)
Mengetahui amalan-amalan di bulan Ramadhan
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan ketentuan-ketentuan Puasa Menyebutkan syarat-syarat Puasa Menyebutkan Rukun Puasa Menyebutkan hal-hal yang membatalkan Puasa Menyebutkan hari-hari yang disunnatkan berpuasa Menyebutkan hari-hari yang diharamkan berpuasa Membiasakan Puasa wajib dan Puasa sunnat Menyebutkan amalan-amalan di bulan Ramadhan Menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada dalam bulan Ramadhan Menyebutkan hikmah puasa Ramadhan Menyebutkan ketentuan-ketentuan I’tikaf Gemar bertadarus Al Quran Membiasakan ibadah-ibadah sunat di bulan Ramadhan STANDAR ISI
KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 5 SEMESTER 2 KOMPETENSI DASAR Memahami ketentuan Zakat
Menyebutkan Pengertian Zakat Menyebutkan macam-macam zakat Menyebutkan Mustahiq Zakat Memahami ketentuan Zakat Fitrah Menyebutkan ketentuan Zakat Fitrah Mempraktikkan Zakat Fitrah Memahami ketentuan Zakat Mal Menyebutkan ketentuan Zakat Emas dan Perak Menyebutkan ketentuan Zakat Binatang ternak
145
Menyebutkan ketentuan Zakat Perniagaan Menyebutkan ketentuan Zakat Biji-bijian dan buah-buahan Menyebutkan ketentuan Zakat Barang temuan Menyebutkan ketentuan Zakat Profesi Menyebutkan ketentuan Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf Gemar melakukan Infak dan Shodaqoh
Mengetahui ketentuan Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Memahami ketentuan khitan
Menyebutkan ketentuan tentang khitan Menyebutkan hikmah tentang khitan
Memahami ketentuan makanan dan minuman yang halal dan yang haram
Menyebutkan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan yang haram Menyebutkan binatang-binatang yang halal dan yang haram dagingnya Menyebutkan ketentuan menyembelih binatang Menyebutkan manfaat makanan dan minuman yang halal Menyebutkan akibat makanan dan minuman yang haram Menghindari makanan dan minuman yng haram Menyebutkan ketentuan-ketentuan Qurban dan Aqiqah Menyebutkan jenis-jenis hewan kurban Melatih berkurban Menyebutkan ketentuan tentang ibadah haji Menyebutkan ketentuan tentang ibadah umroh Mendemonstrasikan tata cara ibadah haji dan umroh
Memahami ketentuan-ketentuan Qurban dan Aqiqah
Memahami tata cara ibadah haji
146
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN FIQIH KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Memahami ketentuan jual beli
Memahami ketentuan pinjammeminjam Memahami ketentuan Khiyar Memahami jenis-jenis Riba Memahami ketentuan Sewa-menyewa Memahami ketentuan Ujrah Memahami ketentuan Barang titipan
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan ketentuan tentang jual beli Mempraktikkan tata cara jual beli Menyebutkan ketentuan tentang pinjam meminjam Menyebutkan ketentuan tentang khiyar Menyebutkan Jenis-jenis Riba Menjauhkan diri dari prilaku Riba Menyebutkan ketentuan tentang sewamenyewa Menyebutkan ketentuan tentang Ujrah Menyebutkan ketentuan tentang Barang titipan
147
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang pentingnya ilmu, mencari ilmu, dan mengajar ilmu dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang pentingnya ilmu, mencari ilmu, dan mengajar ilmu dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang pentingnya ilmu, mencari ilmu, dan mengajar ilmu Menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu Menyebutkan hadits-hadits tentang salam dan berjabat tangan dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang salam dan berjabat tangan Gemar mengucapkan salam dan berjabat tangan
Mengetahui hadits-hadits tentang salam dan berjabat tangan dengan fasih dan benar
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang kewajiban bertaqwa dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang kewajiban bertaqwa Menterjemahkan hadits tentang kewajiban bertaqwa Menunjukkan ciri-ciri orang yang bertaqwa secara sederhana Menampilkan prilaku bertaqwa di mana saja berada Menyebutkan hadits-hadits tentang Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan Menunjukkan sikap sebagai seorang mukmin, muslim, dan muhsin
Mengetahui hadits-hadits tentang Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan dengan fasih dan benar
148
Mengetahui hadits-hadits tentang bersyukur dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang bersyukur dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang bersyukur Menunjukkan sikap seorang yang bersyukur
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang keutamaan Akhlak dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang keutamaan Akhlak dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang keutamaan Akhlak Menyalin/mempertebal teks hadits tentang keutamaan Akhlak Menunjukkan sikap berakhlak mulia Menyebutkan hadits-hadits tentang adab makan dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang adab makan Menyalin/mempertebal teks hadits tentang adab makan Menunjukkan prilaku baik ketika makan
Mengetahui hadits-hadits tentang adab makan dengan fasih dan benar
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang kewajiban berbakti kepada orangtua
Menyebutkann hadits-hadits tentang kewajiban berbakti kepada orangtua dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menulis kembali hadits tentang kewajiban berbakti kepada orangtua Menampilkan sikap sopan, tawadlu’, dan lemah lembut di hadapan orangtua dan
149
Mengetahui hadits-hadits tentang kewajiban hormat kepada guru
Mengtahui hadits-hadits tentang Shalat dengan fasih dan benar
orang yang lebih tua. Menyebutkan hadits-hadits tentang kewajiban hormat kepada guru dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menulis kembali hadits tentang kewajiban patuh kepada guru Mengenal nilai kepatuhan, kedisiplinan, dan senang belajar dalam kehidupan sehari-hari Melaksanakan perilaku patuh, sopan, tawadlu, dan disiplin kepada guru. Menyebutkan hadits-hadits tentang shalat dengan fasih dan benar Menterjemahkan teks hadits tentang shalat Menyalin teks hadits tentang shalat Gemar melakukan shalat
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang persaudaraan, silaturrahmi, dan persahabatan
Menyebutkan hadits-hadits tentang persaudaraan, silaturrahmi, dan persahabatan Menterjemahkan serta menulis kembali hadits tentang persaudaraan, silaturrahmi, dan persahabatan Mengamalkan kegiatan persaudaraan, silaturrahmi, dan persahabatan sejati (alhubbu fillah) dalam kehidupan sehari-hari Menyebutkan hadits-hadits tentang pentingnya kebersihan, wudlu, dan niat . Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang pentingnya kebersihan, Wudlu, dan niat Menampilkan prilaku bersih di lingkungan sekitar
Mengetahui hadits-hadits pendek tentang kebersihan, Wudlu, dan niat dengan fasih dan benar
150
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Memahami hadits tentang muslim/muslimah yang paling baik dan amal yang paling baik
Menyebutkan hadits-hadits tentang muslim/mh yang paling baik dan amal yang paling baik Menterjemahkan serta menulis kembali hadits tentang muslim/muslimah yang paling baik dan amal yang paling baik Menampilkan prilaku sebagai seorang muslim dan bangga sebagai muslim/muslimah indonesia Megetahui hadits-hadits tentang Menyebutkan hadits-hadits tentang ciri-ciri ciri-ciri orang munafik dengan orang munafik fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali hadits-hadits pendek tentang ciri-ciri orang munafik Menampilkan prilaku jujur, amanah, dan bertanggungjawab sebagai sikap kebaikan menjauhi sifat orang munafik . Mengetahui hadits-hadits tentang Menyebutkan hadits-hadits tentang Shalat Shalat berjamaah dengan fasih berjamaah dengan fasih dan benar dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang Shalat berjamaah Gemar melakukan Shalat berjamaah STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang beberapa akhlak mulia seperti jujur, amanah, Tasamuh, dan malu dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits tentang beberapa akhlak mulia seperti jujur, amanah, tasamuh, dan malu Menterjemahkan serta menyalin kembali hadits tentang jujur, amanah, tasamuh, dan malu Menerapkan hidup jujur, amanah, tasamuh, dan malu di sekolah, di keluarga, dan di masyarakat
151
Mengetahui hadits-hadits pendek tentang Keutamaan membaca dan mempelajari Al Quran dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits pendek tentang Keutamaan membaca dan mempelajari Al Quran dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang Keutamaan membaca dan mempelajari Al Quran Menunjukkan sikap gemar membaca dan mempelajari Al Quran
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Memahami hadits tentang menyayangi anak yatim
Mengetahui hadits-hadits pendek tentang beberapa akhlak tercela seperti sifat sombong dan khianat dengan fasih dan benar
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan hadits tentang menyayangi anak yatim Menterjemahkan serta menyalin kembali hadits tentang menyayangi anak yatim Menjelaskan isi kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim secara sederhana Menunjukkan sikap sayang terhadap anak yatim Menyebutkan hadits-hadits tentang menjauhi sifat pembohong dan pengkhianat Menulis kembali hadits-hadits tentang menjauhi sifat pembohong dan pengkhianat Menjauhi sifat bohong dan khianat di sekolah, di keluarga, dan di masyarakat
152
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang kewajiban menghormati yang lebih tua, persaudaraan/ ukhuwah islamiyah dan silaturrahmi dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang kewajiban menghormati yang lebih tua, persaudaraan/ ukhuwah islamiyah dan silaturrahmi dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang kewajiban menghormati yang lebih tua, persaudaraan/ukhuwah islamiyah dan silaturrahmi Menunjukkan sikap menghormati yang lebih tua, senang bersaudara/ukhuwah islamiyah dan silaturrahmi dengan teman dan keluarga Menyebutkan hadits-hadits tentang mencintai sesama mukmin dan menghormati tamu Menterjemahkan serta menulis kembali hadits-hadits tentang mencintai sesama mukmin dan menghormati tamu Menunjukkan prilaku mencintai sesama mukmin dan menghormati tamu Menghafal hadits tentang puasa dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menulis kembali hadits tentang puasa Menjelaskan keutamaan berpuasa Gemar melakukan puasa wajib dan puasa sunnat
Mengetahui hadits-hadits tentang mencintai sesama mukmin dan menghormati tamu
Memahami hadits tentang Puasa dengan fasih dan benar
153
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 5 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI Memahami hadits tentang keutamaan bersedekah, berzakat, dan memberi kepada orang yang membutuhkan
Mengetahui hadits-hadits tentang larangan akhlak madzmumah kepada orang lain (Hasad, Gibah, Namimah, dan Suuzhon) dengan fasih dan benar
KOMPETENSI DASAR Menyebutkan hadits tentang keutamaan bersedekah, berzakat, dan memberi kepada orang yang membutuhkan Menterjemahkan serta menulis kembali hadits tentang keutamaan bersedekah, berzakat, dan memberi kepada orang yang membutuhkan Menerapkan kandungan makna hadits tentang keutamaan bersedekah, berzakat, dan memberi kepada orang yang membutuhkan dalam kehidupan sehari-hari secara sederhana Menyebutkan hadits-hadits tentang larangan akhlak madzmumah kepada orang lain (Hasad, Gibah, Namimah, dan Suuzhon) dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang akhlak madzmumah kepada orang lain (Hasad, Gibah, Namimah, dan Suuzhon) Menjauhkan diri dari akhlak madzmumah kepada orang lain (Hasad, Gibah, Namimah, dan Suuzhon)
154
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Memahami hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat
Menyebutkan hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat Menerjemahkan dan Menulis kembali teks hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat Menerapkan kandungan hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat dalam kehidupan sehari-hari Menyebutkan hadits-hadits tentang mencintai lingkungan dengan fasih dan benar lingkungan Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang mencintai lingkungan Menunjukkan sikap melestarikan lingkungan Menyebutkan hadits-hadits tentang makanan yang halal dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang makanan yang halal Menunjukkan sikap suka kepada makanan yang halal dan menghindari makanan yang tidak halal
Mengetahui hadits-hadits tentang mencintai lingkungan dengan fasih dan benar
Mengetahui hadits-hadits tentang makanan yang halal dengan fasih dan benar
155
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN HADITS KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui hadits-hadits tentang menggunakan waktu dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang menggunakan waktu dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang menggunakan waktu Menunjukkan sikap baik dalam menggunakan waktu Menyebutkan hadits tentang amal shaleh yang tidak putus pahalanya Menterjemahkan hadits tentang amal shalih yang tidak putus pahalanya Menjelaskan isi kandungan hadits tentang amal shalih yang tidak putus pahalanya secara sederhana Menerapkan isi kandungan hadits tentang amal shalih yang tidak putus pahalanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat
Memahami hadits tentang amal shalih yang tidak putus pahalanya
Mengetahui hadits-hadits tentang Haji dan Umroh dengan fasih dan benar
Mengetahui hadits-hadits tentang muamalah dan Ujroh dengan fasih dan benar
Menyebutkan hadits-hadits tentang Haji dan Umroh dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang Haji dan Umroh Mengemukakan contoh sikap haji yang mabrur Menyebutkan hadits-hadits tentang muamalah dan Ujroh dengan fasih dan benar Menterjemahkan serta menyalin kembali teks hadits tentang muamalah dan Ujroh Menunjukkan sikap baik dalam bermuamalah
156
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 1 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Menyimak peristiwa kelahiran Nabi Muhammad Saw Mengenal kehidupan nabi Menyimak figur ayah dan Ibu Nabi Muhammad Saw di masa kecil Muhammad Saw Menyimak sejarah Nabi Muhammad Saw dalam asuhan Ibu kandungnya Menyimak sejarah Nabi Muhammad Saw dalam asuhan orang lain Menyimak sejarah wafatnya Ibu kandung Nabi Muhammad Saw Menyimak sejarah Nabi Muhammad Saw dalam asuhan kakeknya (Abdul Muthallib) Menyimak sejarah Nabi Muhammad Saw dalam asuhan pamannya (Abu Thalib) Menyimak sosok Nabi Muhammad Saw sebagai penggembala kambing Menyimak perjalanan nabi Muhammad Saw ke Syam yang pertama Menyimak perjalanan nabi Muhammad Saw ke Syam yang ke dua Menyebutkan sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad Saw di masa kecil Menceritakan kejadian-kejadian luar biasa yang dialami Muhammad Saw sebagai tanda-tanda kenabian Menunjukkan prilaku mencontoh sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad Saw di masa kecil
157
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 1 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Memahami kehidupan rumah Menceritakan proses peristiwa pernikahan tangga Nabi Muhammad Saw nabi Muhammad Saw dengan siti Khadijah Menyebutkan pengorbanan Siti Khadijah dalam mendukung perjuangan Nabi Muhammad Saw Memahami sikap Nabi Menyebutkan sikap Nabi Muhammad Saw Muhammad Saw pada peristiwa pada peristiwa peletakan Hajar Aswad peletakan Hajar Aswad Memahami kepribadian Nabi Menyebutkan kepribadian Nabi Muhammad Saw sebagai Al Muhammad Saw yang bergelar Al Amien Amien Menyebutkan kebiasaan Nabi Muhammad Saw menjelang kerasulan STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN TARIKH ISLAM KELAS 2 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETESI Mengetahui sejarah menjadi Rasul
KOMPETENSI DASAR
permulaan Menyebutkan sejarah permulaan turunnya wahyu Menyebutkan sejarah dakwah Nabi muhammad Saw secara sembunyisembunyi Menyebutkan orang-orang yang pertama kali beriman Menyebutkan sejarah dakwah Nabi muhammad Saw secara terang-terangan Menceritakan peristiwa dakwah Nabi kepada kerabat keluarganya Mengetahui sikap kaum Quraisy Menceritakan bujukan kaum Quraisy terhadap dakwah Nabi Saw terhadap Nabi Saw Menceritakan bujukan kaum Quraisy terhadap Abu Thalib Menceritakan penghinaan kaum Quraisy
158
terhadap Nabi Saw Menceritakan penyiksaan kaum Quraisy terhadap para Sahabat Nabi STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 2 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui sejarah Nabi Saw ke Habsyah
Hijrahnya Menceritakan sejarah Hijrahnya Nabi Saw ke Habsyah yang pertama Menceritakan pemboikotan kaum Quraisy terhadap keluarga Nabi Mengetahui sejarah Hijrahnya Nabi Saw ke Habsyah yang kedua Menceritakan sejarah masuk Islamnya raja Habsyah Menceritakan bebasnya Nabi Saw dari pemboikotan kaum Quraisy Menceritakan sejarah masuk Islamnya suku Najran Mengetahui sejarah wafatnya Siti Menceritakan sejarah wafatnya Siti Khadijah ra. Dan Abu Thalib Khadijah ra. Menceritakan sejarah wafatnya Abu Thalib Menceritakan penghinaan kaum Quraisy terhadap Nabi Saw sepeninggal Siti Khadijah dan Abu Thalib
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 3 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui sejarah hijrahnya Nabi Saw ke Thaif Mengetahui sejarah Isra Mi’raj Nabi Saw
menceritakan sejarah hijrahnya Nabi Saw ke Thaif Menceritakan sejarah Isra Mi’raj Nabi Saw Menyebutkan dakwah Nabi Saw terhadap
159
kaum Quraisy Menceritakan mulai masuk Islamnya suku Anshar Mengetahui sejarah Bai’atul Menceritakan sejarah Bai’atul ‘Aqobah ‘Aqobah pertama Menceritakan sejarah Bai’atul ‘Aqobah kedua Mengetahui sejarah hijrahnya Menceritakan sejarah hijrahnya kaum kaum muslimin ke Madinah muslimin ke Madinah Menceritakan kesepakantan kaum Quraisy untuk membunuh Rasul SAW. Menceritakan pencarian kaum Quraisy terhadap Rasulullah Menceritakan keluarnya Nabi Saw keluar dari Gua Tsur STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 3 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui sejarah Hijrah Nabi Menceritakan sejarah Hijrah Nabi Saw ke Saw ke Madinah Madinah Menceritakan pembangunan Masjid Quba Menceritakan pelaksanaan Khutbah Jumat yang pertama kali Menceritakan sejarah sampainya Nabi Saw di Madinah Menceritakan hijrahnya keluarga Nabi ke Madinah. Menceritakan pembangunan Masjid Nabawi As-Syarif Menyebutkan sikap orang munafik madinah terhadap Rasulullah Saw
160
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 4 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Memahami peperangan yang Menceritakan sejarah perang Qainuqa terjadi pada masa Rasulullah Saw. Menceritakan sejarah perang Badar Menceritakan sejarah perang Ghathafan Menceritakan sejarah perang Uhud Menceritakan sejarah perang Bani Nadlir Menceritakan sejarah perang Bani Musthaliq Menceritakan sejarah Haditsul Ifki Menceritakan sejarah perang Khandaq Menceritakan sejarah perang Bani Quraidlah Menceritakan sejarah perang Hudaibiyah STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 4 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Memahami peperangan yang Menceritakan sejarah perang Khaibar terjadi pada masa Rasulullah Saw. Menceritakan sejarah perang Wadi al Qura Menceritakan sejarah perang Mu’tah Mengetahui sejarah Fathu Menceritakan sejarah Fathu makkah Makkah Menceritakan sejarah perang hunain Menceritakan sejarah perang Thaif Menceritakan sejarah perang Tabuk Mengetahui akhir hayat Menyebutkan peristiwa haji Wada’ Rasulullah Menyebutkan isi khutbah Haji Wada’ Menceritakan wafatnya Rasulullah Saw Menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap meneladani kehidupan Rasulullah Saw.
161
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 5 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Meneladani kisah Abu Bakar As- Menerangkan silsilah dan kedudukan Abu Siddieq ra. Bakar As-Siddieq ra. Menjelaskan kehidupan Abu Bakar AsSiddieq ra.sebelum dan setelah masuk Islam dan hubungannya dengan Nabi Muhammad Saw Menerangkan persahabatan dan kesetiaan Abu Bakar As-Siddieq ra. terhadap rasulullah Saw dalam berdakwah Mencerminkan prilaku meneladani sifatsifat kemuliaan Abu Bakar As-Siddieq ra. Meneladani kisah Umar bin Menerangkan silsilah dan kedudukan Khattab ra. Umar bin Khattab ra. Menjelaskan kehidupan Umar bin Khattab ra. sebelum dan setelah masuk Islam dan hubungannya dengan Nabi Muhammad Saw Menerangkan persahabatan dan kesetiaan Umar bin Khattab ra. terhadap rasulullah Saw dalam berdakwah Mencerminkan prilaku meneladani sifatsifat kemuliaan Umar bin Khattab ra.
162
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 5 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Meneladani kisah Utsman bin Menerangkan silsilah dan kedudukan Affan Utsman bin Affan Menjelaskan kehidupan Utsman bin Affan ra sebelum dan setelah masuk Islam dan hubungannya dengan Nabi Muhammad Saw Menerangkan persahabatan dan kesetiaan Utsman bin Affan terhadap rasulullah Saw dalam berdakwah Mencerminkan prilaku meneladani sifatsifat kemuliaan Utsman bin Affan ra. Meneladani kisah Ali bin Abi Menerangkan silsilah dan kedudukan Ali Thalib ra. bin Abi Thalib ra. Menjelaskan kehidupan Ali bin Abi Thalib ra. hubungannya dengan Nabi Muhammad Saw Menerangkan persahabatan dan kesetiaan Ali bin Abi Thalib ra. terhadap rasulullah Saw dalam berdakwah Mencerminkan prilaku meneladani sifatsifat kemuliaan Ali bin Abi Thalib ra.
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 6 SEMESTER 1 STANDAR KOMPETESI Mengetahui sekitarnya
negara
arab
KOMPETENSI DASAR dan Menunjukkan letak Jazirah Arab dalam peta dunia Menyebutkan nama-nama kota kota besar di Jazirah Arab yang ada kaitannya dengan
163
sejarah Rasulullah Saw Mengetahui bentuk-bentuk Menjelaskan kepercayaan yang dianut kepercayaan bangsa arab sebelum bangsa arab sebelum Islam Islam Menyebutkan jenis-jenis pemujaan bangsa arab sebelum Islam Mengetahui kondisi sosial Menggambarkan sifat-sifat atau watak masyarakat Jazirah Arab masyarakat Jazirah Arab Menggambarkan adat istiadat bangsa arab yang bertentangan dengan ajaran Islam Mengetahui kondisi ekonomi Menjelaskan keadaan perekonomian masyarakat Jazirah Arab bangsa arab Menyebutkan sumber-sumber penghidupan bangsa arab Menjelaskan jalur perdagangan masyarakat arab khususnya Menyebutkan pembawa dan cara masuknya Islam ke Indonesia
STANDAR ISI KURIKULUM DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 6 SEMESTER 2 STANDAR KOMPETESI
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui sejarah Menyebutkan peta kepulauan Indonesia perkembangan Islam di Indonesia Menyebutkan garis-garis perkembangan Islam dari daerah atau dari pulau ke pulau Menjelaskan perkembangan Islam di Sumatra, kalimantan, Maliku, Irian, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Jawa. Menyebutkan sejarah dan peran Wali Songo dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa Menyebutkan nama-nama Wali Songo Menyebutkan jasa-jasa Wali Songo Menunjukkan sikap meneladani perjuangan Wali Songo
UJI REF'ERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi
berjudul
"Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Kabupaten Bogor" disusun oleh Dede Syukrillah Rifai, NIM 1111018200012, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skirpsi dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang rnunaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
lakarta,06 April 2016
Yang mengesahkan,
Pembimbing,
Drs. H. Mufarif SAM.I\{.Pd NrP.19650717 199403 I 005
LBMBAR UJI REFERENSI Nama
Dede Syukrillah Rifar
NIM
1111018200012
Jurusan
Manajemen Pendidikan
Judul Skripsi
Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah
di Kabupaten Bogor" Drs. H. Mu'arif SAM, M.Pd
Pembimbing
No. I
2
Halaman
Paraf
skripsi
Pembimbing
Referensi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Amandemen Ke-
t
4,h.16 UU Sisdiknas Nomor 20Tahun2003, 2 h.8
a
J
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007,h.4
4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007,h.7
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007. h.8
6
Peraturan Pemerintah RI
2 4
7
5
No.l9 Tahun
2005 tentang Standar Nasional
6
Pendidikan, h.l0-11 7
Bahan Ajar Perkuliahan Peren canaan
Kurikulum, Makalah Tidak Diterbjtkan 8
6
Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005),
9
h.204 9
A Warid Khan, Membebaskan P e ndi
dikan
Is I am,
(Yogyakarta:
9
Wacana, 2002),h.166
l0
A Warid Khan, Membebaskan P e ndid ikan
I s I am, (Yogyakarta:
t0
i\u
Wacana, 2002),h.168
ll
t
Peraturan Pemerintah Republik
1V
l0
Indonesia No.55 Tahun 2007. h.5 12
Peraturan Pemerintah Republik
1l
Indonesia No.55 Tahun 2007 . h.7 13
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan P e rt e n gahan, (J
l1
akarta: Raj a Grafi ndo
Persada. 2004), h.50
l4
Direktorat Pendidikan Keagamaan & Pondok Pesantren Dirjen Kelembagaan Agama, Pedoman Penyelenggaraan
t2
dan Pembinaan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), h.7
l5
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat,
l3
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.l 16
/
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat,
t4
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat.2010,
t7
h.l
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat,
l5
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010,h.2
l8
Subandijah,
P
engembangan dan Inovasi
Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo,
l5
1996), Cet.Z,h.l
t9
Subandijah,
P engembangan
dan Inovasi
Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafi ndo, 1996), Cet.2,h.2
t6
\)"
\
20
Darwyan Syah, dkk., Perencanaan Sistem
P engaj
aran
P
endidikan Agama
At t6
I s I am, (J akarta: Faza Media, 200 6), Cet.l, 21
h.
I
lI
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kur i kulum, (Jakarta: Raj a Grafi ndo,
t7
1996), Cet.Z,h.2 22
Kurikulum Diniyah Takmi I iyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat,
t7
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010,h.7 23
Gagasan Standarisasi Pendidikan
Madrasah Diniyah Takmiliyah, Balai 20 Penel
itian dan Pengembangan
Kementrian Agama Jakarta. 201 5, h.23 24
Kurikulum Diniyah Takm i liyah Awaliyah di Provinsi Jawa Barat,
22
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.3 25
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di ProvinsiJawa Barat, 22
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.3 26
Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah di ProvinsiJawa Barat,
Z3
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.83 27
Subandijah,
P engembangan
dan Inovasi
Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo,
27
1996), Cet.Z, h.48 28
BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang P
endidikan Das ar dan Menengah, 2006,
27
h.5-7 A
29
Kurikulum Diniyah Takmiliyah
(
Awaliyah di ProvinsiJawa Barat, 23
Kementrian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat. 2010, h.8 30
Subandijah,
P engembangan
dan Inpvasi
Kur ikul um, (Jakarta: Raj a Grafi ndo,
3l
1996), Cet.2, h.38
3l
E Mulyasa, Kurikulum Yang D
is e
mp
urnakan, (Bandun g: Remaj
Rosdakarya, 2009), Cet.3, 32
a
3l
\,
h. I 5
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi
Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo,
32
1996), Cet.2, h.38 JJ
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, 35
(Jakarta: Kencana, 2013), h.59 34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
36
h.1 93
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
37
h.334-335
Jakarta, 06
Mengetahui, Pembimbing,
Drs. H. Mu'arif SAM. M.Pd NrP.19650717 199403 I 005
April 2016