Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
Pengembangan Kesenian Wayang Golek Virtual Berbasis Komputer Dengan Software Opensource Ossy Dwi Endah Wulansari1 dan TM Zaini2 1
Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung Jl Soementri Brojonegoro no. 1 Gedong Meneng – Bandar Lampung - Indonesia 2 Program Studi Ilmu Komputer Sistem Informasi IBI Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No. 93 Labuhan Ratu- Bandar Lampung - Indoensia email :
[email protected],
[email protected] ABSTRACT Human mind changes and modern life influnce traditional art, especially Wayang of Indonesia has begun to rarely performed. Therefore, with the technology and computer resources that can be used to show the art puppet show in this study conducted a virtual puppet design application that uses Augmented Reality. The application is executed using a virtual puppet of digital cameras real-time, also using markers and a computer. Through the camera, a virtual puppet application will identify a marker and then do the loading 3D objects shaped puppet that can allow a user to interact with virtual puppet. User act as a puppeteer who will deliver in accordance with the puppet show puppet show story and also to load the supporting applications to play gamelan and sinden sound like the real puppet show. The method used is waterfall method. And implemented using C programming language, library ARToolkit, Blender, and Lazarus-based opensource. The application has been tested and the results obtained through questionnaires that this application can motivate users to learn the art puppet using this application. Keyword : wayang, virtual, augmented reality, opensource ABSTRAK Perubahan pikiran manusia dan seni tradisional kehidupan influnce modern, terutama Wayang Indonesia telah mulai jarang dilakukan. Oleh karena itu, dengan teknologi dan sumber daya komputer yang dapat digunakan untuk menunjukkan pertunjukan wayang seni dalam penelitian ini dilakukan boneka desain aplikasi virtual yang menggunakan Augmented Reality. Aplikasi ini dijalankan menggunakan boneka virtual kamera digital real-time, juga menggunakan spidol dan komputer. Melalui kamera, aplikasi boneka virtual akan mengidentifikasi penanda dan kemudian melakukan objek 3D pemuatan berbentuk boneka yang dapat memudahkan Informatics & Business Institute Darmajaya
58
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
user untuk berinteraksi dengan boneka virtual. Bertindak Pengguna sebagai dalang yang akan memberikan sesuai dengan wayang golek wayang golek cerita dan juga memuat aplikasi pendukung untuk bermain gamelan dan suara sinden seperti pertunjukan wayang yang sebenarnya. Metode yang digunakan adalah metode waterfall. Dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman C, ARToolkit perpustakaan, Blender, dan opensource Lazarus berbasis. Aplikasi ini telah diuji dan hasil yang diperoleh melalui kuesioner bahwa aplikasi ini dapat memotivasi pengguna untuk mempelajari wayang seni menggunakan aplikasi ini. Kata kunci: wayang, virtual, augmented reality, opensource
memainkan peranannya di masa kini
PENDAHULUAN
jika tidak survival. Kesenian wayang tidak sekedar seni
pertunjukan,
tetapi wayang
Oleh sebab itu, teknologi juga terus
mengalami
perkembangan,
adalah ekspresi nilai-nilai masyarakat
contohnya teknologi komputer. Dimana
yang
budaya
penggunaan komputer sebagai alat
sebuah komunitas, khususnya Jawa.
bantu yang digunakan manusia telah
Dalam batas-batas tertentu, wayang
berkembang dalam berbagai bidang
bagi masyarakat Jawa adalah laku
kehidupan.
spiritual. Ia sangat mengajari, tuntunan,
memiliki sumber daya seperti media
dan tatanan nilai kultural, melalui
penyimpanan, unit pemroses, alat input
representasi.
dan
membentuk
identitas
Tema dan jalan cerita maupun
Mengingat
output,
komputer
software
memungkinkan
aplikasi,
komputer
citra para tokoh, tentang nilai hidup
menampilkan
dan
seperti suara, gambar, teks, video dan
kehidupan,
hubungan
antara
konten
dapat
sesama dengan Gusti Maha Agung,
animasi.
kepemimpinan, heroisme, dan nilai
dimanfaatkan
baik-buruk. Seni wayang memiliki
pertunjukan wayang, agar properti
pesona dan nilai yang tetap aktual.
pendukung
Namun, tidak berarti wayang dapat
gamelan, tokoh wayang yang cukup
Informatics & Business Institute Darmajaya
Disini,
multimedia
komputer
untuk
seperti
akan
mendukung
alat-alat
musik
59
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
banyak
serta
atribut
gunungan,
lain
dan
seperti
sebagainya
bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata
dengan
menggunakan
keberadaanya dapat digantikan oleh
bahasa Sunda dengan iringan gamelan
sebuah komputer.
Sunda (salendro), yang terdiri atas dua
Wayang adalah bentuk teater
buah saron, sebuah peking, sebuah
rakyat yang sangat popular. Orang
selentem, satu perangkat boning, satu
sering menghubungkan kata “wayang”
perangkat boning rincik, satu perangkat
dengan ”bayang”, karena dilihat dari
kenong, sepasang gong (kempul dan
pertunjukan
yang
goong), ditambah dengan seperangkat
muncul
kendang (sebuah kendang Indung dan
bayangan-bayangan. Di Jawa Barat,
tiga buah kulanter), gambang dan
selain wayang kulit,
rebab.
memakai
populer
wayang layar,
adalah
kulit
dimana
yang paling
wayang
golek.
Teknologi yang akan diterapkan
Berkenaan dengan wayang golek, ada
pada alimasi ini adalah Augmented
dua macam diantaranya wayang golek
Reality (AR). AR merupakan suatu
papak (cepak) dan wayang golek purwa
konsep perpaduan antara virtual reality
yang ada di daerah Sunda. Kecuali
dengan world reality. Sehingga obyek-
wayang wong, dari semua wayang itu
obyek virtual 2 Dimensi (2D) atau 3
dimainkan oleh seorang dalang sebagai
Dimensi (3D) seolah-olah terlihat nyata
pemimpin pertunjukan yang sekaligus
dan menyatu dengan dunia nyata.
menyanyikan
suluk,
Menurut Azuma, Augmented Reality
antawacana,
mengatur
menyuarakan gamelan
mengatur lagu dan lain-lain. Sebagaimana pewayangan pertunjukan
adalah variasi dari Virtual Reality. Pada teknologi Virtual Reality, pengguna
alur
cerita
berinteraksi dengan lingkungan yang
umumnya,
dalam
diciptakan
wayang
virtual
yang
juga
merupakan simulasi dunia nyata, akan
biasanya memiliki lakon-lakon baik
tetapi pengguna tidak bisa melihat
galur
dunia nyata yang ada di sekelilingnya.
maupun
golek
secara
carangan
yang
Informatics & Business Institute Darmajaya
60
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Pada teknologi AR, pengguna dapat
METODE
melihat dunia nyata yang ada di sekelilingnya
dengan
penambahan
Metode
pengembangan
obyek virtual yang dihasilkan oleh
perangkat
komputer. Supaya obyek AR 3D
digunakan
terlihat langsung pada medianya, maka
perancangan aplikasi komputer wayang
diperlukan alat khusus yang disebut
virtual
dengan
Metode waterfall yang merupakan
Head
Mounted
Display
(HMD).
lunak, dalam
metode
yang
pembuatan
dan
ini yaitu Metode Waterfall.
salah satu metode dalam Rekayasa
Ada beberapa keterbatasan pada
Perangkat Lunak dengan pendekatan
sistem AR ini. Objek virtual akan
sekuensial, sehingga langkah-langkah
muncul jika marker ada dalam kawasan
pengerjaan aplikasi ini merujuk pada
yang bisa dilihat oleh kamera. Selain
metode tersebut. Metode ini dipilih
itu, jika ada bagian marker yang
karena
tertutup
misalnya
digunakan untuk pembuatan perangkat
terhalang oleh tangan, maka objek
lunak yang tidak berorientasi pada
virtualnya akan hilang. Masalah lain
permintaan
adalah masalah jangkauan dan masalah
pemesan dalam hal ini.
meski
sedikit,
dipandang
cilent
lebih
atau
cocok
tidak
ada
cahaya. Semakin kecil atau semakin jauh marker terhadap kamera, maka semakin kecil kemungkinan marker dapat dideteksi oleh kamera. Pantulan cahaya juga bisa membuat deteksi marker menjadi lebih sulit, oleh karena itu akan lebih baik jkia marker dicetak pada media yang tidak memantulkan cahaya. Gambar 1. Metode Waterfall Informatics & Business Institute Darmajaya
61
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
Requirments Analysis (Analisis
lebih menarik. (2) Adanya aplikasi
Kebutuhan), Mencari kebutuhan apa
untuk menampilkan suara dari gamelan
yang paling digunakan oleh pengguna
dan sinden yang berkaitan dengan
dalam penggunaan aplikasi, dengan
cerita pertunjukan wayang. (3) Adanya
cara ini maka pengguna akan lebih
tambahan fitur pada aplikasi untuk
familiar dalam penggunaan aplikasi
menampilkan
yang
analisis
dalam pertunjukan wayang yang akan
kebutuhan terhadap pada penelitian ini
dimainkan. (b) System Engineering
yaitu : (a)
and Analysis ( Analisis Kebutuhan
dibuat.
Analysis
Adapun
User Requirements (Analisis
Pengguna),
Pada
Kebutuhan
Tahap
ini
dilakukan
ini
analisis terhadap kebutuhan perangkat
menganalisa kebutuhan dari pengguna
keras (Hardware) dan perangkat lunak
aplikasi
konsultasi
(Software) yang akan digunakan untuk
dengan stakeholder/pakar. Tahapan ini
perancangan dan pembuatan aplikasi.
perlu dilakukan agar aplikasi yang
Kebutuhan
dihasilkan
kaidah
kebutuhan hardware yang diperlukan
pewayangan. Peneliti merencanakan
adalah : (a) PC atau notebook dengan
melakukan konsultasi dengan pakar
prosessor
dual
atau para dalang berpengalaman di
Kapasitas
random
daerah Yogyakarta melalui bloq, untuk
(RAM) 512mb. (c) Hardisk luang
menentukan user
dan
kosong 1 Gb. (d) VGA card 128MB
fitur-fitur yang perlu dimiliki oleh
atau mendukung DirectX 9.0. (e)
aplikasi ini. Adapun hasil dari analisis
Kamera atau webcam internal maupun
kebutuhan pengguna terhadap aplikasi
eksternal 640x480 fbs. Kebutuhan
wayang
(1)
Sofware, kebutuhan software yang
Menampilkan objek 3D dan animasi
dibutuhkan adalah : (a) Microsoft
berupa wayang golek dengan karakter
Windows XP. (b) Blender 2.45. (c)
yaitu
melalui
sesuai
virtual
tahapan
Perangkat),
skrip atau jalan cerita
dengan
requirement
ini
adalah:
Hardware,
core
spesifikasi
2GHz.
acces
(b)
memory
sentral yang akan dipertunjukan agar Informatics & Business Institute Darmajaya
62
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
ARToolkit
Software
Library.
(d)
Lazarus 0.9.28.2
memaksimalkan
jalannya
pertunjukan. Komputer pertama untuk
Studi literature, Kegiatan ini merupakan
adalah
kegiatan
aplikasi
Augmented
pada
Reality yaitu gambar 3D dan komputer
penelitian, karena selain berguna untuk
kedua digunakan untuk aplikasi suara
bekal
gamelan dan fitur-fiturnya.
peneliti
aplikasi,
penting
menampilkan
dalam
studi
membangun juga
Aplikasi komputer (PC atau Notebook)
bermanfaat untuk mengetahui ‘state of
pertama yang dilengkapi oleh web
the art’ dari topik yang dibahas pada
camera akan melakukan “capture”
penelitian ini, yaitu aplikasi teknologi
lingkungan nyata ( real environment )
augmented reality dan multimedia.
dan me’load’ wayang virtual yang di
Penulis memakai studi literatur berupa
generate
buku,
Program
tutorial
literature
dan search
engine
melalui internet.
komputer
aplikasi
akan
(CPU).
melakukan
tracking atau pencarian marker /
Perancangan Desain Aplikasi, Aplikasi
oleh
lingkungan
nyata.
Marker merupakan penanda dengan
mempermudah
pola atau code yang dikenal oleh
dalang dalam menggelar pertunjukan
aplikasi AR seperti layaknya sistem
wayang dan seseorang yang ingin
barcode. Bila terdapat marker yang
mempelajari
teridentifikasi
dapat
Virtual
pada
ini
diharapkan
Wayang
penanda
pewayangan
atau
atau
dikenal
oleh
pendalangan dengan bantuan komputer.
aplikasi AR, maka program akan
Dengan
melakukan
augmented
menerapkan reality
teknologi
loading
objek
virtual
maka
untuk
(wayang virtual) dari komputer, pada
memainkan tokoh wayang,
dalang
posisi marker. Sehingga melalui alat
tidak perlu membawa sejumlah wayang
display komputer akan terlihat objek
yang cukup merepotkan. Pertunjukan
virtual yang ditambahkan (augmented)
wayang virtual ini menggunakan dua
pada
komputer atau notebook ,tujuannya
Dengan bantuan LCD Proyektor maka
Informatics & Business Institute Darmajaya
lingkungan
nyata
tersebut.
63
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
penonton dapat melihat pertunjukan wayang yang dimainkan oleh dalang
Sedangkan desain rancangan sitem
dengan
terhadap user dapat di lihat pada
bantuan
komputer
memunculkan tokoh wayang (buatan),
gambar use case pada gambar 3. :
pencahayaan, background environment. Sedangkan komputer kedua digunakan untuk memutar aplikasi suara gamelan, dan
fitur-fitur
tambahan
seperti
menampilkan skrip cerita wayang yang keseluruhanya memanfaatkan sumber daya yang tersedia di komputer. Menampilkan tokoh wayang virtual
Menmpilan latar panggung
Menggerakan marker
user
wayang Menjalankan aplikasi audio
Membuka skenario
Gambar 2. Penerapan pagelaran wayang virtual Informatics & Business Institute Darmajaya
64
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
objek 3dimensi yaitu aplikasi Blender 2.45 dan aplikasi audio dengan lazarus 0.9.28.2 . Untuk pembuatan pada tahap ini
dibutuhkan
ketrampilan
yang
memadai agar tokoh wayang digital 3D
Gambar 3. Uses Case
yang dihasilkan cukup mewakili atau Use case diatas menjelaskan bahwa,
user
atau
mengoperasikan
aplikasi
mirip dengan bentuk asli wayang.
dalang wayang
Coding pembuatan
Program, coding
Tahap
program
dan
virtual. Dapat dilihat bahwa user
implementasi
meload marker berupa marker wayang
mengintegrasikan resource yang telah
3D dan marker latar, marker tersebut
dipersiapkan. Pembuatan aplikasi ini
digerakan seperti pada wayang golek
dilakukan
umumnya.
dapat
serangkaian perintah pada computer
menjalankan aplikasi suara yang akan
(coding program) menggunakan bahasa
memainkan
pemrograman
User
suara
juga
gamelan
atau
tembang sinden dan skenario.
dilakukan
dengan
untuk
memberikan
C,
serta
library
ARToolkit, dan OpenGL. Pengujian
Pengumpulan dan Pembuatan
Tahap
pengujian
aplikasi
Resource, Tahapan berikutnya adalah
terakhir
dengan melakukan pengumpulan dan
untuk
pembuatan resource yang dibutuhkan
dapat dieksekusi dan memiliki output
berupa suara gamelan, tembang sinden
yang
untuk
kebutuhan.
berbagai
cerita
perlu
adalah
(Testing),
memastikan
bahwa
sesuai dengan Dengan
aplikasi
rencana
dan
menggunakan
dipersiapkan dan di’edit’ menggunakan
perangkat kuesioner pengguna (yang
aplikasi. Selain itu juga perlu dilakukan
bertindak sebagai dalang) dan juga
pembuatan objek 3dimensi tokoh-tokoh
penonoton yang menyaksikan demo
wayang
aplikasi ini diminta untuk memberikan
yang
juga
aplikasi komputer
menggunakan
untuk
membuat
Informatics & Business Institute Darmajaya
penilaian terhadap aplikasi ini. 65
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
Maintance),
gamelan atau sinden selain itu user
Dalam penelitian ini tahap maintenance
juga dapat meload atau membuka
belum akan dilakukan. Karena aplikasi
skenario
yang dihasilkan masih berupa prtotipe.
berguna sebagai pengarah cerita.
Pemeliharaan
(
berupa ‘file. doc’ yang
Pengembangan kesenian wayang golek menjadi aplikasi wayang virtual
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini dibutuhkan sumber daya komputer, Pada
dasarnya,
sistem
baik hardware dan software yang
wayang
memadai. Untuk implementasi dari
menjadi aplikasi augmented reality
aplikasi ini dibutuhkan 2 PC yang
wayang virtual
tidak jauh berbeda
bertujuan untuk memfokuskan aplikasi
dengan aplikasi AR pada umumnya
yang dibuat yaitu aplikasi AR dan
dengan menggunakan suatu konsep
aplikasi seperti suara dari gamelan
perpaduan antara virtual reality dengan
sinden
world reality. Sehingga obyek-obyek
skenario cerita pertunjukan wayang.
pengembangan
pertunjukan
virtual 2 Dimensi (2D) atau 3 Dimensi
serta
untuk
Setelah
menampilkan
beberapa
(3D) seolah-olah terlihat nyata dan
sebelumnya, kemudian
menyatu dengan dunia nyata.
dengan
tahap
tahap dilanjutkan
perencanaan
desain
Dalam pengimplementasian pada
sistem yang bertujuan memberikan
pertunjukan wayang golek virtual ini
gambaran kepada user tentang sistem
dengan
yang akan dibuat dan memberikan
merender
beberapa
objek
wayang 3D melalui kamera. User
gambaran
bertindak sebagai dalang yang bertugas
pemrogram
memainkan marker wayang 3D sesuai
mengimplementasikan sistem.
dengan skenario cerita, disini user
yang
Pemodelan
jelas yang
objek
kepada akan
3D
dibagi
berintertaksi dengan penonton melalui
dalam tiga model wayang golek, yang
gerakan
marker
merupakan objek penting yang akan
bertugas
untuk
yang
aktif.
memainkan
User suara
Informatics & Business Institute Darmajaya
66
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
dipertunjukan
gerakan marker
yang aktif.
User
bertugas
memainkan
suara
pada
pertunjukan
wayang.
untuk
Objek wayang 3 dimensi yang
gamelan atau sinden selain itu user
didesain dengan aplikasi grafis Blender
juga dapat meload atau membuka
2.45. Pada pembuatan objek 3 dimensi
skenario
wayang ini penulis melakukan teknik
berguna
modeling
Gambar 4. adalah screenshot wayang
box
yaitu
memanipulasi
objek berupa kotak atau box.
berupa ‘file. doc’ yang sebagai
pengarah
cerita.
virtual :
Gambar 4.1.4. Wayang 3D Bagong Dalam pengimplementasian pada pertunjukan wayang golek virtual ini dengan
merender
beberapa
objek
wayang 3D melalui kamera. User bertindak sebagai dalang yang bertugas memainkan marker wayang 3D sesuai dengan skenario cerita, disini user berintertaksi dengan penonton melalui Informatics & Business Institute Darmajaya
Gambar 4. Screenshot hasil loading wayang virtual
67
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
Objek wayang yang ditampilkan dapat disesuaikan dengan skenario cerita
yang
akan
Gambar 5. Aplikasi pendukung Sound Gamelan dan script
dipertunjukan.
Wayang akan dimainkan oleh user sebagai dalang dengan gerakan marker sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya user juaga dapat memainkan musik gamelan menjalankan
dan
sinden aplikasi
dengan pendukung
seperti gambar 5.
Gambar 6. Form Sound
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah
dijabarkan,
kesimpulan
:
dapat
(1)
diberikan
Sumber
daya
komputer dan penggunaan aplikasi berbasis
opensource
dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk menciptakan
aplikasi
untuk
pertunjukan wayang tetapi aplikasi ini tidak membuat unsur tradisonalitas wayang sesungguhnya menjadi hilang. (2) Teknologi augmented reality pada wayang virtual ini menjadi media pendidikan Informatics & Business Institute Darmajaya
untuk
mempelajari 68
Jurnal Informatika, Vol. 10, No. 1, Juni 2010
Ossy Dwi Endah W. dan TM Zaini
pewayangan
menambah
Raharjo Budi. 2005. Interaksi Manusia
pengetahuan dan daya tarik penonton.
dan Komputer. Gramedia. Jakarta
(3) Aplikasi wayang virtual ini dapat
Nugroho,Widodo. 2002. Tip dan Trik
dijadikan
dan
alternatif
untuk
pembelajaran pertunjukan wayang pada kalangan
tertentu
khususnya
Pemrograman Delphi. Gramedia. Jakarta Sobana,Aceng.2010.Pengenalan
pendidikan dan sebagai alat bantu
Augmented
untuk
Reality.http://www.indofress.com
mempermudah
perangkat
pertunjukan yang beragam dan berat.
http://www.blendermagz.com/category/ pdf-blender/
DAFTAR PUSTAKA
http://www.blender3D.org http://lecturer.ukdw.ac.id/budsus/
Heriyanto, Bambang. 2006. Pengantar
pemodelan/Modul2.pdf
Komputer. Gramedia. Jakarta
Informatics & Business Institute Darmajaya
69