PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari.1, Endang.2, Yudyanto.3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail :
[email protected]
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan bahan ajar fisika berbasis masalah pokok bahasan Getaran dan Gelombang untuk SMP kelas VIII semester II. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan enam langkah R & D Borg dan Gall. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari skor penilaian dan komentar/saran angket penilaian. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang disusun telah valid dan layak digunakan sebagai bahan ajar dengan persentase kelayakan isi dan penyajian isi adalah 77,88% dan 87,06% untuk bahan ajar siswa, sedangkan persentase kelayakan isi mendapat 75% untuk panduan guru. Hasil uji validasi bahan ajar oleh siswa pengguna, kelayakan isi bahan ajar mendapat persentase 82,78%. Kata kunci: bahan ajar, Problem Based Learning (PBL), bahan ajar berbasis masalah, getaran dan gelombang
Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah dengan terus memperbaiki kurikulum yang digunakan. Kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah sejak tahun 2006 sampai saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP mengandung makna bahwa kurikulum
dikembangkan
oleh
masing-masing
satuan
pendidikan
yang
bersangkutan dapat mengembangkan kekhasan potensi sumber daya manusia dan daerah sekitarnya. Hal ini merupakan perubahan kebijakan yang awalnya sentralisasi ke desentralisasi di bidang pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran fisika salah satunya adalah agar siswa memiliki kemampuan menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan 1 2 3
Alumni UM 2013 Dosen Fisika UM Dosen Fisika UM 1
ilmu pengetahuan dan teknologi (Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdiknas, 2006:444). “Untuk itu perlu dirancang pengemasan pendidikan yang sejalan dengan hakekat belajar dan mengajar yakni : bagaimana siswa belajar, bagaimana guru mengajar, bagaimana pesan pembelajaran di dalam bahan ajar itu, bukan semata-mata pada hasil belajar” (Santyasa, 2004). Pengemasan
bahan
ajar
fisika
dan
implementasinya
hendaknya
diorientasikan pada penyediaan peluang kepada siswa dalam pencapaian pemahaman dan hasil belajar siswa. Namun, pengemasan bahan ajar fisika selama ini masih bersifat linear, yaitu : bahan ajar yang hanya menyajikan konsep dan prinsip, contoh-contoh soal dan pemecahannya, dan soal-soal latihan. Kemasan buku ajar fisika yang digunakan sebagai pegangan siswa maupun guru belum dikemas secara komprehensip yang berisikan sajian masalah real, miskonsepsi, konsep-konsep
esensial,
contoh
konseptual
dan
kontekstual,
yang
mengintegrasikan teknologi serta dalam lingkungan problem-based learning (PBL). Uraian di atas menunjukkan pentingnya suatu bahan ajar untuk menunjang pembelajaran guna memperdalam pemahaman konsep fisika terhadap siswa (Ray Sujanem, 2011). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 4 Malang mengenai proses pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan diketahui bahwa, proses pembelajaran fisika khususnya pada materi getaran dan gelombang masih berpusat pada guru dan lebih menekankan pada proses transfer pengetahuan dari guru kepada siswa sehingga tidak menempatkan siswa sebagai pengkonstruksi pengetahuan. Dalam prosesnya, pembelajaran materi getaran dan gelombang lebih sering menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, sedangkan untuk praktikum hanya dilakukan satu kali yaitu pada sub bab yang dianggap lebih penting dari sub bab yang lain. Kegiatan siswa lebih banyak mendengar dan mencatat. Tidak hanya itu, bahan ajar yang digunakan hanya seadanya yaitu LKS dan buku hibah dari pemerintah yang setelah selesai pembelajaran harus dikembalikan lagi ke perpustakaan karena keterbatasan buku yang tersedia. Buku yang digunakan masih memiliki kekurangan seperti bahan ajar fisika yang digunakan banyak aspek yang kurang menekankan pentingnya proses pemecahan masalah untuk meningkatkan cara berfikir siswa, lembar kerja 2
siswa yang disajikan tidak menuntun siswa untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dibahas karena siswa sebelumnya telah diberi penjelasan mengenai materi yang akan dijadikan praktikum, kurang menekankan hands on (proses praktikum) dan minds on (belajar menyelesaikan masalah), gambar yang disajikan kurang menarik, terdapat kata-kata yang sulit dipahami siswa, sehingga terkesan kurang menarik untuk dibaca. Rata-rata persentase aktivitas siswa pada materi getaran dan gelombang adalah 20%, persentase ini dihitung berdasarkan jumlah rata-rata siswa yang aktif dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran fisika. Rata-rata nilai ulangan di kelas tersebut yaitu 55 (skala 100) dengan nilai tertinggi 83 dan nilai terendah 17. Sedangkan yang memenuhi KKM (75) di kelas tersebut hanya 5 orang atau sekitar 14%. Hal itu menunjukkan bahwa proses dan prestasi belajar siswa masih rendah dan belum sesuai dengan tuntutan kurikulum fisika di SMP. Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah rendahnya aktifitas siswa yang berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa dengan mengembangkan bahan ajar berbasis masalah (berorientasi PBL). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan model PBL yang telah dikembangkan pada pokok bahasan gerak dan gaya menggunakan analisis vektor dapat meningkatkan cara berfikir kritis siswa (Kharisma, 2007) dan peneliti lainnya melaporkan bahwa secara umum model PBL dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan respon siswa dalam pembelajaran fisika pokok bahasan usaha dan energi, dan suhu dan kalor (Fathullah, 2011). Berdasarkan uraian dan fakta di atas, maka penelitian ini mengembangkan bahan ajar fisika berbasis masalah untuk mendukung proses pembelajaran di kelas VIII semester II pada pokok bahasan getaran dan gelombang.
METODE Penelitian dan pengembangan ini menggunakan enam langkah awal model prosedural deskriptif R & D Borg & Gall yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaa, (3) pengembangan bentuk awal pendahuluan, (4) uji coba pendahuluan (5) revisi produk utama, dan (6) uji coba produk utama. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa bahan ajar siswa 3
dan panduan guru yang divalidasi dan diuji kelayakannya oleh ahli konstruk dan isi serta diuji keterbacaannya oleh siswa dengan subjek coba berjumlah 9 orang. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari pengisian angket validasi konstruk dan validasi isi dengan rentang skor 1-4 menggunakan skala Likert dan data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran dari validator. Selain itu data kualitatif juga diperoleh dari uji keterbacaan yang dilakukan pada beberapa siswa dengan menggunakan instrumen yang sama.
HASIL Validasi kelayakan bahan ajar siswa dan panduan guru dilakukan oleh empat validator yaitu oleh 2 dosen dan 2 guru fisika. Data secara lengkap hasil validasi dapat dilihat pada lampiran 1. Data hasil validasi disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Hasil Rata-Rata Setiap Aspek pada Validasi Isi Bahan Ajar Siswa oleh Dosen dan Guru No
Validator (%)
Aspek yang Dinilai
V4
Rata-rata (%)
Tingkat Kevalidan
1
Halaman Muka (Cover)
V1 95
V2 80
V3 100
85
90,00
Sangat Valid
2
Kata Pengantar
75
100
75
100
87,50
Sangat Valid
3
Daftar Isi
75
75
75
100
81,25
Sangat Valid
4
Peta Konsep
75
75
100
75
81,25
Sangat Valid
5
Indikator Hasil Belajar
87,5
87,5
75
100
87,50
Sangat Valid
6
Kelayakan Isi
78,75
78,75
77
77
77,88
Sangat Valid
7
Penyajian Isi
90
87,5
87,5
83,25
87,06
Sangat Valid
8
Lembar Kegiatan Siswa
100
100
80
80
90,00
Sangat Valid
9
Rangkuman
100
100
100
87,5
96,88
Sangat Valid
10
Ilustrasi/ gambar
100
75
75
87,5
84,38
Sangat Valid
11
Soal Evaluasi
83,25
83,25
75
91,75
83,31
Sangat Valid
12
Kunci Jawaban
75
75
75
100
81,25
Sangat Valid
13
Glosarium/ indeks
75
75
75
100
81,25
Sangat Valid
14
Daftar Pustaka
100
100
75
100
93,75
Sangat Valid
4
Tabel 2. Hasil Rata-rata Uji Kelayakan dan Penyajian Isi Panduan Guru oleh Dosen dan Guru No 1 2 3
4 5 6 7
Aspek yang Dinilai Halaman Muka (Cover) Daftar Isi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kunci Jawaban Penilaian Kelayakan Isi Kelayakan Bahasa
V1 100
Validator (%) V2 V3 V4 87,5 75 75
100 94
100 94
75 84,5
75 75 75 75
75 75 75 75
83,25 91,75 75 75
Rata-rata (%) 84,50
Tingkat Kevalidan Sangat Valid
100 84,5
93,75 89,25
Sangat Valid Sangat Valid
100 75 75 87,5
83,31 79,19 75,00 78,13
Sangat Valid Sangat Valid Cukup Valid Sangat Valid
Selain data kuantitatif yang diperoleh melalui angket penilaian, terdapat data berupa data kualitatif yang diperoleh dari lembar saran dan komentar validator terhadap isi bahan ajar. Data kualitatif ini sebagai acuan untuk dilakukannya revisi atau perbaikan pada produk yang telah dihasilkan. Data berupa komentar ataupun saran dari validator disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Kritik dan Saran Penyajian Isi Bahan Ajar Siswa dari Dosen dan Guru Fisika Validator 1 2
3
4
Kritik dan Saran Hindari kata-kata negatif seperti “mafia” Perbaikan pada tabel, diseragamkan Gambar pada LKS jangan terlalu kecil Gambar-gambar seperti pada pembukaan bab jika ada gambar yang lebih baik bisa di ganti Munculkan logika berfikir siswa dengan kalimat sederhana sehingga mendapatkan rumus agar lebih mudah dipahami siswa Pada contoh soal, penyelesaian soalnya dilengkapi dengan logika berfikir dan rumus yang digunakan Tulisan pada cover sudah jelas dan tegas Jika daftar isi dengan “ada apa dalam buku ini” isinya sama, sebaiknya digunakan salah satu saja sehingga mengurangi biaya dan buku lebih murah
5
Tabel 4. Kritik dan Saran Penyajian Isi Buku Guru dari Dosen dan Guru Fisika Validator 1
2 3
4
Kritik dan Saran Perlu pembenahan pada beberapa hal, sebaiknya pada kegiatan pembelajaran hindari hal-hal yang memungkinkan kegiatan tidak terjadi Perlu penyeragaman bentuk tabel dan satuan Foto pada pengantar pembelajaran sebaiknya di ganti dengan gambar anak Indonesia (halaman 1, 5, 77) Hasil penyelidikan siswa dihubungkan dengan rumus yang di dapat dari pola pikir siswa, agar konsep benar-benar mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada bagian penutup Satuan jangan ada yang terlewat ditulis pada kunci jawaban Bedakan cover antara buku siswa dengan buku pegangan guru Buatkan format penilaian psikomotor dan afektif secara masal dalam satu kelas sehingga dapat dipakai, contoh di buku ini satu siswa satu lembar itu tidak mungkin dapat dilakukan Jumlah karakter yang dinilai tidak terlalu banyak sehingga dapat dilakukan
Uji coba terbatas bahan ajar fisika berbasis masalah pokok bahasan getaran dan gelombang dilakukan kepada 9 siswa kelas VIIID SMP Negeri 4 Malang. Uji ketrebacaan dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengisi angket dan memberikan saran serta komentar kepada bahan ajar mengenai hal-hal yang di anggap sulit. Hasil uji keterbacaan disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Tabel 5. Data Hasil Uji Coba Keterbacaan Bahan Ajar Terhadap Siswa Pengguna No
Aspek yang Dinilai
Validator (%)
Rata-rata (%)
Tingkat Kevalidan
87,09
Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid
S1 91,75
S2 91,75
S3 91,75
S4 100
S5 75
S6 100
S7 91,75
S8 75
S9 66,78
50
50
100
100
75
100
100
100
75
83,33
75
75
100
100
75
100
100
75
75
86,11
91,75
91,75
100
100
91,75
91,75
100
75
66,75
89,86
Indikator hasil belajar Getaran dan Gelombang Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Rangkuman
75
75
75
100
75
75
100
100
75
83,33
77,5
77,5
95
97,5
85
87,5
85
80
60
82,78
62,5
62,5
100
100
62,5
75
87,5
87,5
62,5
77,78
75
62,5
87,5
87,5
62,5
87,5
100
75
75
79,17
100
100
100
87,5
87,5
100
87,5
87,5
62,5
90,28
10
Ilustrasi/ gambar Soal evaluasi
62,5
75
100
100
75
100
87,5
87,5
62,5
83,33
11
Glosarium
75
75
100
100
75
75
100
75
50
80,56
1 2 3 4 5 6 7
8 9
Halaman muka Kata pengantar Daftar Isi/ gambar Peta Konsep
Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid 6
Tabel 6. Data Kritik dan Saran pada Bahan Ajar oleh Siswa SMP Siswa keKomentar dan Saran 1 a. Seharusnya cover lebih menggambarkan isi buku b. Peta konsep kurang menarik 2 a. Ukuran ulisan bisa diperbesar b. Gambar tidak terlalu kekanak-kanakan 3 a. Tampilan cover maupun isi sudah sangat bagus dan menarik b. Pada materi getaran dan gelombang ada yang sulit dipahami 4 a. Buku sudah bagus, menarik dan mudah dipahami b. Ada gambar yang menutupi tulisan 5 a. Buku sudah bagus dan menarik sehingga dapat menimbulkan semangat belajar b. Warnanya sedikit kurang menarik 6 Isi bahan ajar menarik dan sangat mudah dipahami. Gambar-gambar yang ada juga sederhana tetapi membantu untuk lebih memahami 7 a. Bahan ajar sudah bagus, hanya saja kalau memberi soal, soalnya yang mudah dipahami b. Gambar/ ilustrasi kurang tepat 8 Isi bahan ajar sangat mudah dipahami. Semua kriteria mulai dari cover, isi, daftar isi, latihan soal sudah tepat dan jelas. Isi bahan ajar sangat mudah digunakan untuk belajar, semua gambar dan isinya sudah jelas 9 Cover depannya kurang menarik
PEMBAHASAN Produk hasil pengembangan berupa bahan ajar yang terdiri dari buku siswa dan buku panduan guru untuk materi getaran dan gelombang. Bahan ajar digunakan untuk siswa SMP kelas VIII semester II. Bahan ajar yang dikembangkan telah direvisi sesuai dengan hasil uji kelayakan, tanggapan, saran serta kritik dari validator dan uji keterbacaan oleh siswa. Analisis data pada hasil pengembangan bahan ajar fisika berbasis masalah pokok bahasan getaran dan gelombang didasarkan pada hasil validasi dan uji coba terbatas. Teknik analisis yang digunakan meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengolah data berupa angkaangka yang diperoleh dari angket validasi melalui perhitungan nilai persentase. Sedangkan analisis kualitatif menggunakan teknik analisis deskriptif dari kalimat komentar/saran validator. Teknik analisis kuantitatif dan kualitatif juga digunakan pada untuk mengolah hasil keterbacaan siswa. Dari hasil uji validasi yang dilakukan oleh Dosen dan Guru tentang kelayakan isi dan penyajian isi bahan ajar, persentase tingkat kevalidan yang didapatkan adalah 77,88% dan 87,06%, sedangkan untuk buku guru kelayakan isi mendapat nilai persentase 75% sehingga bahan ajar ini dapat dikatakan valid jika dilihat dari segi kelayakan isi dan penyajian isi. Hasil uji validasi bahan ajar yang 7
dilakukan oleh siswa pengguna, kelayakan isi bahan ajar ini mendapatkan nilai persentase 82,78% sehingga bahan ajar ini dapat dikatakan valid dan layak digunakan. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari lembar komentar/saran baik dari validator maupun siswa secara umum bahan ajar sudah baik dan memiliki desain yang menarik namun masih perlu dilakukan revisi pada beberapa bagian yang dianggap perlu dilakukan perbaikan pada bahan ajar siswa dan panduan guru.
KESIMPULAN Bahan ajar siswa adalah bahan ajar cetak yang memuat mengenai penjelasan materi getaran dan gelombang. Bahan ajar ini terdiri dari (a) petunjuk penggunaan buku, (b) daftar isi, (c) peta konsep, (d) indikator yang harus dicapai, (e) pembuka bab, (f) materi getaran dan gelombang, (g) masalah fisika yang harus diselesaikan dengan paktikum, (h) contoh soal, (i) rangkuman yaitu ringkasan materi, (j) uji kompetensi, (k) glosarium, (l) indeks, (m) daftar pustaka. Panduan guru adalah bahan ajar cetak yang memuat mengenai silabus dan RPP berbasis PBL. Panduan guru terdiri dari (a) pengantar pembelajaran, (b) daftar isi, (b) silabus, (c) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (d) kunci jawaban LKS, (e) kisi-kisi soal, (f) lembar penilaian, (g) daftar pustaka.
SARAN Bagi guru sebaiknya, hasil pengembangan produk dapat dijadikan sebagai salah satu eferensi dalam melakukan proses pembelajaran karena produk ini telah memiliki kriteria sangat valid dari kelayakan konstruk dan kelayakan isi. Bagi Peneliti Lain, sebaiknya hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian yang lainnya. Selain itu, produk ini juga dapat dikembangkan lagi sehingga produk lebih lebih baik.
8
DAFTAR RUJUKAN Akbar, Sa’adun. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran IPS. Yogyakarta: Cipta Media Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioanal Depdiknas. 2009. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Fathullah, Amal. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada Mata Pelajaran Fisika untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa SMA. Skripsi Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: Universitas pendidikan Indonesia Mundilarto. 2008. Kapita Selekta Pendidikan Fisika. (online). (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/130681033/Bab%20I%20&%20II. pdf), diakses sabtu 8 November 2012. Rizki, Kharisma. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Masalah Untuk Meningkatakan Kemempuan Berfikir Kritis Siswa R-SMA BI Kelas XI Topik Gerak dan Gaya Menggunakan Analisis Vektor. Skripsi tidak diterbikan. Malang: FMIPA Univesitas Negeri Malang Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sujanem, Ray. 2011. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XII di Singaraja. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika. Udiksha Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Model Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Tan, Oon Seng. 2003. Enhancing Thinking trough Problem-Based-Learning Approaches International Perspectives. Singapura: Thomson Learning. Widodo dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gramedia. 9