“PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH SAWIT DI KLUSTER SIAK HULU”
A. LATAR BELAKANG Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau menempati urutan pertama dibandingkan dengan perkebunan yang lainnya seperti kelapa, karet dan coklat dan pertambahan luasnya juga sangat cepat. Pada tahun 1983, luas perkebunan kelapa sawit di Riau hanya 23.570 Ha, dalam jangka waktu 20 tahun (2003) luasnya mencapai 1,487 juta Ha dan sampai akhir 2010 diprediksi mencapai 2 juta Ha (Data dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 2005). Dari data ini, pertambahan luas perkebunan kelapa sawit tiap tahunnya lebih kurang 73.000 Ha. Data dari BPS Riau (2010), luas perkebunan kelapa sawit di Riau 1.911.113 ha (data sementara). Luasnya perkebunan kelapa sawit ini juga akan menghasilkan bahan sisa (bahan buangan) dalam jumlah yang sangat besar diantaranya pelepah daun. Pelepah daun kelapa sawit perlu diatur jumlahnya pada pohon dan untuk itu perlu dilakukan penunasan. Penunasan pelepah merupakan upaya untuk menjamin: jumlah pelepah yang optimum di pohon, kebersihan tanaman, fotosintesis dan pembentukan bunga betina. Sutarta dkk (2004) menyatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik perlu dilakukan penunasan (pengurangan/pengaturan) jumlah pelepah daun/pohon. Dari luasan ± 2 juta ha, tentu menghasilkan pelepah daun dalam jumlah yang sangat banyak dan ini berpotensi untuk digunakan sebagai bahan kompos. Pelepah
daun
kelapa
sawit
sebagai
bahan
organik
dapat
terdekomposisi secara alami, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentulah kurang baik dampaknya terhadap lingkungan karena jumlah penumpukan tidak diimbangi oleh penguraian. Untuk mengantisipasi permasaalahan ini dapat dilakukan pengomposan secara terkendali dengan
1
menggunakan bahan-bahan tambahan (seperti pupuk kandang, abu dan kapur pertanian) dan mikroorganisme sebagai dekomposer (diantaranya MOL, trichoderma, dan EM-4) sehingga dapat mempercepat pengomposan dan
memperbaiki
menjamin
kualitas
ketersediaan
kompos. Dan kompos
pada
sebagai
akhirnya pupuk
tentu
organik
dapat yang
penggunaannya meningkat secara signifikan. Penggunaan kompos sebagai pupuk organik dalam berusahatani dapat menjaga kesehatan agroekosistem terutama mencegah terjadinya degradasi lahan. Dengan penambahan pupuk organik ke lahan pertanian dapat memperbaiki kesuburan tanah karena pupuk (bahan) organik merupakan bagian integral dari tanah yang mempengaruhi sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Perbaikan sifat fisik tanah dengan aplikasi pupuk organik, karena dapat memperbaiki agregat tanah dan dapat meningkatkan kapasitas menahan
air.
Perbaikan
sifat
kimia
karena
pupuk
organik
dapat
menyumbangkan hara setelah proses dekomposisi dan asam organik yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapat melarutkan unsur hara dari mineral tanah.
Winarso
(2005)
menyatakan
bahwa
pupuk
organik
dapat
menurunkan sifat racun dari Al dan Fe. Pupuk (bahan) organik juga dapat membentuk
khelat
dengan
unsur
mikro
sehingga
dapat
mencegah
kehilangannya akibat pencucian. Perbaikan sifat biologi tanah karena pupuk (bahan)
organik
merupakan
media
yang
baik
bagi
perkembangan
mikroorganisme dalam tanah. Kelemahan sekaligus kelebihan dari pupuk organik adalah lambat tersedia bagi tanaman karena harus mengalami proses dekomposisi sebelum diserap oleh tanaman sehingga dapat menjadi cadangan hara dan ini merupakan kelebihan dari pupuk organik. Seperti yang dinyatakan oleh Hakim dkk (1986) bahwa pupuk organik mempunyai efek residu dimana haranya secara berangsur bebas dan tersedia bagi tanaman. Efek residu dari
2
pupuk organik dapat menjadi cadangan hara sehingga dapat dimanfatkan untuk penanaman periode selanjutnya Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pupuk organik dapat menjadi cadangan hara dan tidak disarankan untuk memberikan pupuk organik setiap kali penanaman terutama untuk tanaman semusim. Hasil penelitian Endriati dkk. (2002) menunjukan bahwa bokashi kotoran sapi dosis 12,5 ton/ha pada penanaman pertama, meningkatkan hasil kedelai pada penanaman kedua 125% dibandingkan dengan kontrol. Aribawa dan Kariada (2005) melaporkan hasil penelitiannya bahwa residu dari berbagai pupuk organik memberikan produksi padi yang cukup tinggi dan residu dari pupuk kascing memberikan produksi tertinggi yaitu 7,04 ton GKP (gabah kering panen)/ha. Dan Muhtamir (2006) menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa pemberian pupuk kandang dan sludge pada penanaman pertama (cabai), produksi pada penanaman kedua 2,49% lebih tinggi dari produksi penanaman pertama. Yulia dan Murniati (2010) aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit untuk 2 kali penanaman caisim, produksi pada penanaman kedua 1827, 50 gram/plot atau meningkat 68,82% dari produksi penanaman pertama (1082,50 gram/plot). Pakchoy salah satu dari tanaman semusim membutuhkan media tanam dengan kandungan bahan organik yang tinggi dan kondisi ini bisa didapatkan dengan menambahkan pupuk organik ke dalam media yang akan ditanam. Pakchoy salah satu dari jenis sayuran berdaun lebar, mempunyai nilai ekonomis dan banyak dibudidayakan di Riau, khususnya Pekanbaru.
B. TUJUAN KEGIATAN
3
Tujuan penelitian pengembangan aplikasi pengolahan pupuk organik dari limbah sawit di kluster Siak Hulu adalah: 1. Mengurangi limbah kelapa sawit yang berasal dari pelepah daun kelapa sawit di Kluster Siak Hulu. 2. Mengetahui jenis bahan tambahan dan decomposer yang baik untuk pengomposan limbah pelepah daun kelapa sawit. 3. Mengetahui
kompos yang baik
untuk
pertumbuhan
dan
hasil
tanaman pakchoy pada penanaman I di rumah kaca dan penanaman II di lahan perladangan.
B. MANFAAT KEGIATAN Manfaat penelitian pengembangan aplikasi pengolahan pupuk organik dari limbah sawit di kluster Siak Hulu adalah: 1. Mengurangi biaya usahatani masyarakat petani melalui pemupukan dengan kompos yang berasal dari limbah pelepah daun kelapa sawit di Kluster Siak Hulu. 2. Mengurangi ketergantungan usahatani dengan penggunaan pupuk buatan yang kurang ramah lingkungan. 3. Memperbaiki tekstur tanah pada lahan budiaya petani. 4. Menciptakan
tradisi
pertanian
yang
berkelanjutan
dengan
penggunaan pupuk kompos.
D. OUT PUT KEGIATAN Out put kegiatan penelitian ini adalah menghasilkan kompos yang berkualitas dan dapat diaplikasikan pada tanaman pertanian semusim dan tanaman perkebunan, akhirnya petani dapat memproduksi kompos yang berasal dari limbah pelepah daun kelapa sawit untuk keperluan sendiri dan selanjutnya dikomersialkan.
4
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN Agar
lebih
terarah
kegiatan
penelitian
pengembangan
aplikasi
pengolahan pupuk organik dari limbah sawit di kluster Siak Hulu Kabupaten Siak, maka penelitian ini akan dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian
dan
di
lahan
petani
sebagai
pilot
Proyek.
Penelitian
ini
dilaksanakan secara bertahap yaitu tahap I adalah pembuatan kompos yang berasal dari bahan baku limbah pelepah daun kelapa sawit, yang akan dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Raiu; tahap II adalah penerapan kompos tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil sayuran pakchoy, yang akan dilaksanakan di Laboratorium Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Raiu; dan tahap III adalah penerapan hasil penelitian tahap II yang akan dilaksanakan di lahan petani sebagai pilot proyek. Pada kegiatan tahap III akan dihadirkan petani sayuran sebagai yang bertujuan untuk alih teknologi kepada petani sayuran.
F. WAKTU DAN TAHAP KEGIATAN Penelitian pengembangan aplikasi pengolahan pupuk organik dari limbah
sawit
dilaksanakan
di 6
kluster (enam)
Siak
Hulu,
bulan
Kabupaten
kelender
Siak,
terhitung
secara mulai
efektif dari
penandatanganan surat kontrak kerja atau surat perjanjian kerja dengan pihak ketiga pelaksanaan kegiatan. Secara garis besar kegiatan penelitian terdiri dari 18 tahapan yaitu : 1.
Penyusunan proposal penelitian dan instrumen penelitian;
2.
Seminar proposal dan intrumen penelitian;
3.
Perbaikan proposal dan intrimen penenlitian;
4.
Persiapan penelitian tahap I;
5.
Pembuatan kompos dengan bahan baku limbah pelepah kelapa sawit di kluster Siak Hulu;
6.
Analisis data dan membuat kesimpulan penelitian tahap I;
5
7.
Persiapan penelitian tahap II;
8.
Pemeliharaan
dan
pengamatan
tanaman
pakchoy
terhadap
pemberian kompos dengan bahan baku limbah pelepah kelapa sawit di kluster Siak Hulu; 9.
Analisis data dan membuat kesimpulan penelitian tahap II;
10. Persiapan penelitian tahap III; 11. Pemeliharaan
dan
pengamatan
tanaman
pakchoy
terhadap
pemberian kompos dengan bahan baku limbah pelepah kelapa sawit di kluster Siak Hulu, sekaligus sebagai pilot proyek; 12. Analisis data dan membuat kesimpulan penelitian tahap III; 13. Menyusun draft laporan Antara; 14. Mennyampaikan draft laporan Antara; 15. Menetapkan rekomendasi komposisi kompos dengan bahan baku limbah pelepah kelapa sawit di kluster Siak Hulu, untuk tanaman semusim; 16. Penyampaian draft laporan akhir; 17. Seminar laporan akhir; 18. Penyampaian laporan akhir yang dilengkapi dengan ISBU.
G. SUMBER PENDANAAN Anggaran biaya yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan penelitian “pengembangan aplikasi pengolahan pupuk organik dari limbah sawit di kluster Siak Hulu” bersumber ari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Provinsi
Riau
Tahun
Anggaran 2011, sebesar Rp. 166.650.000,- (Seratus Enam Puluh Enam Juta Enam Ratus Puluh Lima Puluh Ribu Rupiah).
H. TENAGA AHLI
6
Persyaratan tenaga ahli yang diusulkan harus mengacu kepada persyaratan nasional yang berlaku. Kebuthan tenaga kerja untuk layanan jasa konsultan dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional di bidangnya masing-masing sebagai berikut. 1. Tenaga Ahli: a. Ketua Tim (Team Leader), Ahli Budidaya Pertanian, pengalaman kerja minimal 7 tahun dengan latar belakang pendidikan S2 Budidaya Pertanian, memiliki NPWP dan Pajak tenaga ahli. b. Anggota Tim, Ahli Agroteknologi, pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan latar belakang pendidikan S2 Agroteknologi, memiliki NPWP dan Pajak tenaga ahli. c. Anggota Tim, Ahli Hortikultura, pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan latar belakang pendidikan S2 Ilmu Tanaman, memiliki NPWP dan Pajak tenaga ahli. d. Anggota Tim, Ahli Biologi, pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan latar belakang pendidikan S1 Biologi, memiliki NPWP dan Pajak tenaga ahli. e. Anggota Tim, Ahli Lingkungan, pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan latar belakang pendidikan S1 ilmu lingkungan, memiliki NPWP dan Pajak tenaga ahli. 2. Asisten Tenaga Ahli: a. Asisten ahli Statistik, minimal pengalaman 3 tahun, dengan latar belakang pendidikan S1 Statistik, emmiliki NPWP dan Pajak. b. Asisten ahli Komputer, minimal pengalaman 3 tahun, dengan latar belakang pendidikan S1 STMIK, emmiliki NPWP dan Pajak. c. Asisten ahli Agribisnis, minimal pengalaman 3 tahun, dengan latar belakang pendidikan S1 Agribisnis, memiliki NPWP dan Pajak.
3. Tenaga Pendukung:
7
a. Tenaga lapangan b. Tenaga administrasi c. Operator komputer.
I. SISTEM PELAPORAN Dengan mengacu kepada tahapan kegiatan, maka sistem pelaporan kegiatan penelitian “pengembangan aplikasi pengolahan pupuk organik dari limbah sawit di kluster Siak Hulu”ini adalah sebagai berikut: 1. Proposal Pelaksanaan Kegiatan Proposal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada awal kegiatan yang disampaikan pada seminar proposal memuat hal-hal sebagai berikut: a. Latar Belakang; b. Perumusan Masalah; c. Tujuan Penelitian; d. Manfaat Penelitian; e. Tinjauan Pustaka; f. Metodologi Penelitian; g. Organisasi Penelitian, Jadwal dan Biaya Penelitian; h. Lampran-lampiran: Instrumen Penelitian, Biodata Tim Peneliti (lengkap dengan pengalaman kerja); Proposal pelaksanaan kegiatan penelitian diserahkan sebanyak 30 (tiga puluh) eksamplar, pada awal pelaksanaan kegiatan (bulan pertama).
2. Laporan Antara Laporan antara mencakup perkembangan terhadap hasil pekerjaan yang disampaikan kepada pemberi kegiatan yaitu Kepala Badan Penelitian dan pengembangan
Provinsi
Riau.
Laporan
antara
tersebut
berisikan
perkembangan kegiatan penelitian sampai tahap pengumpulan data secara
8
keselurahan dan membuat laporan dengan sistematis penulisan sebagai berikut: a. ABSTRAK( Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) b. KATA PENGANTAR c. DAFTAR ISI d. DAFTAR TABEL e. DAFTAR GAMBAR f. DAFTAR LAMPIRAN g. BAB I : PENDAHULUAN (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitiaan dan Manfaat Penelitian) h. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA (Sesuai dengan konsep teori yang
terkait dalam penelitian) i. BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN (Metode penelitian, Tempat
dan Waktu Penelitian, Parameter yang diamati, analisis data). j. BAB IV
:
ORGANISASI,
JADWAL
DAN
BIAYA
PENELITIAN
(Organisasi penelitian/Tim peneliti, Jadwal kegiatan penelitian dan biaya penelitian) k. BAB V
: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN (Penjelasan
secara umum tentang lokasi penelitian) l. BAB VI
: HASIL PENELITIAN (Belum dilengkapi dengan analisis
data dan pembahasan) m. DAFYTAR PUSTAKA n. DAFTAR LAMPIRAN Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima) eksamplar diserahkan paling lambat bulan ke empat setelah kontrak ditandatangi.
3. Draft Laporan Akhir Draft laporan akhir merupakan laporan akhir sementara dari kegiatan penelitian yang diserahkan oleh pihak ketiga atau pelaksanaan kegiatan
9
kepada pemberi pekerjaan. Draft laporan akhir ini disampaikan pada Seminar Akhir yang berisi : a. ABSTRAK( Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) b. KATA PENGANTAR c. DAFTAR ISI d. DAFTAR TABEL e. DAFTAR GAMBAR f. DAFTAR LAMPIRAN g. BAB I : PENDAHULUAN (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitiaan dan Manfaat Penelitian) h. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA (Sesuai dengan konsep teori yang
terkait dalam penelitian) i. BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN (Metode penelitian, Tempat
dan Waktu Penelitian, Parameter yang diamati, analisis data). j. BAB IV
:
ORGANISASI,
JADWAL
DAN
BIAYA
PENELITIAN
(Organisasi penelitian/Tim peneliti, Jadwal kegiatan penelitian dan biaya penelitian) k. BAB V
: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN (Penjelasan
secara umum tentang lokasi penelitian) l. BAB VI
: HASIL DAN PEMBAHASAN.
m. BAB VII
: KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
n. DAFYTAR PUSTAKA o. DAFTAR LAMPIRAN (Analisis data, Biodata Tim Peneliti). Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksamplar diserahkan paling lambat bulan ke enam awal minggu pertama disampaikan pada seminar akhir kegiatan. Disamping itu, pada kegiatan seminar akhir disampaikan pula summary executive sebanyak 30 (tiga puluh) eksamplar untuk diserahkan kepada peserta seminar.
10
4. Laporan Akhir Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari pada laporan draft akhir setelah dilakukan seminar akhir. Laporan akhir ini diserahkan oleh pihak ketiga kepada pemberi kerja dalam hal ini Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Provinsi Riau sebanyak 20 (dua puluh) eksamplar disertai ringkasan (summary executive) ditambah 20 (dua puluh) CD, yang berisikan laporan akhir diserahkan pada bulan keenam, dengan sistematis laporan akhir penelitian sebagai berikut: a. ABSTRAK( Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) b. KATA PENGANTAR c. DAFTAR ISI d. DAFTAR TABEL e. DAFTAR GAMBAR f. DAFTAR LAMPIRAN g. BAB I : PENDAHULUAN (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitiaan dan Manfaat Penelitian) h. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA (Sesuai dengan konsep teori yang
terkait dalam penelitian) i. BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN (Metode penelitian, Tempat
dan Waktu Penelitian, Parameter yang diamati, analisis data). j. BAB IV
:
ORGANISASI,
JADWAL
DAN
BIAYA
PENELITIAN
(Organisasi penelitian/Tim peneliti, Jadwal kegiatan penelitian dan biaya penelitian) k. BAB V
: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN (Penjelasan
secara umum tentang lokasi penelitian) l. BAB VI
: HASIL DAN PEMBAHASAN.
m. BAB VII
: KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
n. DAFYTAR PUSTAKA o. DAFTAR LAMPIRAN (Analisis data, Biodata Tim Peneliti).
11
J. PENUTUP Demikian Keranka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai pedoman (acuan) dalam pelaksanaan kegiatan Penelitian pengembangan aplikasi pengolahan pupuk organik dari limbah sawit di kluster Siak Hulu. Jika dalam keranka acuan kerja ini terdapat ketidakjelasan atau belum tercantum dalam dokumen ini maka dapat ditanyakan pada saat rapat penjelasan dan akan dituangkan ke dalam Berita Acara Penjelasan.
12
Pekanbaru, April 2011 TIM PENYUSUN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN “PENELITIAN PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH SAWIT DI KLUSTER SIAK HULU” TAHUN ANGGARAN 2011
No. 1.
2.
3.
NAMA/NIP Dr. Ir. ACHMAD HELMI, M.Si 19530713 198703 1 001 T. ZULEFFENDI,SH,M.Si 19650514 198603 1 003 Drs. ERIWATI 19600106 198003 2 002
JABATAN KEDINASAN Kepala Bidang Penelitian dan Penembangan Provinsi Riau Kepala Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kasubbid Ilmu Pengetahuan Bidang Iptek
JABATAN DALAM KEGIATAN
TANDA TANGAN
Kuasa Penggunaan Anggaran
……………………….
Penanggung Jawab
……………………….
Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan (PPTK)
……………………….
13
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA “Pengembangan Aplikasi Pengolahan Pupuk Organik dari Limbah Sawit di Kluster Siak Hulu” Tahun Anggaran 2011 No. I.
II.
URAIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL 1. Tenaga Ahli 2. Tenaga Asisten Ahli 3. Tenaga Pendung
JUMLAH (Rp) 93.000.000 69.000.000 12.000.000 10.000.000
55.100.000
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL 1. Akomodasi/Lumpsum 2. Belanja Baran dan Jasa 3. Belanja Cetak dan Pengadaan 4. Belanja Sewa Sarana Mobilisasi Darat 5. Belanja Sewa Perlengakapan 6. Belanja Makanan dan Minuman
15.000.000 1.500.000 15.000.000 6.000.000 9.000.000 8.600.000
JUMLAH 148.000.000 PPN 10 % 14.800.000 TOTAL 162.800.000 Terbilang : Seratus enam puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah,. Pekanbaru, April 2011 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Kepala Bidang Iptek
T. ZULEFFENDI,SH,M.Si NIP. 19650514 198603 1 003
Drs. ERIWATI NIP. 19600106 198003 2 002 Mengetahui, Kepala BaLitBang Provinsi Riau
Dr. Ir. ACHMAD HELMI, M.Si 19530713 198703 1 001
14
I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATOR) No.
Tenaga Ahli
1
2
Rincian Perhitungan Harga Volume Satuan Satuan 3 4 5
Jumlah (Rp) 6
I. 1. 2. 3. 4. 5.
TENAGA AHLI Team Leader/ Ahli Agroteknologi (1 orgx6 bln) Ahli Agroteknologi (1 orgx6 bln) Ahli Agroteknologi (1 orgx3 bln) Ahli Sosial Ekonomi (1 orgx3 bln) Ahli Lingkungan (1 orgx3 bln) Sub Total A
6 6 3 3 3
OB OB OB OB OB
4.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
24.000.000 18.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000 69.000.000
II. 1. 2. 3.
ASISTEN TENAGA AHLI Asisten Ahli Agrorteknologi (1 org x 2 bln) Asisten Ahli Lingkungan (1 org x 2 bln) Asisten Ahli Ekonomi Pertanian (1 org x 2 bln) Sub Total B
2 2 2
OB OB OB
2.000.000 2.000.000 2.000.000
4.000.000 4.000.000 4.000.000 12.000.000
III. 1. 2. 3.
TENAGA PENDUKUNG Tenaga lapangan (1 org x 6 bln) 6 Tenaga administrasi (1 org x 2 bln) 2 Operator komputer (1 org x 2 bln) 2 Sub Total C Total Biaya Langsung Personil
OB OB OB
1.000.000 1.000.000 1.000.000
6.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000 93.000.000
II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL No. 1 1.
2.
Tenaga Ahli 2 AKOMODASI/LUMPSUM -Tim Ahli (5 org x 6 bln) -Asisten Tenaga Ahli (3 org x 2 bln) -Tenaga Pendukung (3 org x 2 bln) Sub Total 1 BELANJA BARANG DAN JASA Belanja Dokumentasi -Cetak Flim -Belanja Flim
Rincian Perhitungan Harga Volume Satuan Satuan 3 4 5
4.
BELANJA CETAK DAN PENGADAAN -Laporan Pendahuluan -Laporan Antara -Laporan Akhir -Executive Summary +CD Sub Total 3 BIAYA SEWA SARAANA MOBILTAS DARAT -Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat -Sewa Kendaraan Sub Total 4
6
30 6 6
OB OB OB
400.000 300.000 200.000
12.000.000 1.800.000 1.200.000 15.000.000
5 5
Roll Roll
200.000 100.000
1.000.000 500.000 1.500.000
20 20 40 20
Buku Buku Buku bh
150.000 150.000 150.000 150.000
3.000.000 3.000.000 6.000.000 3.000.000 15.000.000
1
bln
6.000.000
Sub Total 2 3.
Jumlah (Rp)
6.000.000 6.000.000
15
5.
6.
BELANJA SEWA PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KANTOR -Sewa Peralatan Uji lab Tanah -Sewa Peralatan Uji lab Kompos Sub Total 5
9 9
BELANJA MAKANAN DAN MINUMAN -Belanja dan minuman seminar laporan 100 pendahuluan -Belanja dan minuman seminar ahkir 72 Sub Total 6 Total Biaya Langsung Non Personil
unit Unit
500.000 500.000
4.500.000 4.500.000 9.000.000
OK
50.000
5.000.000
OK
50.000
3.600.000 8.600.000 54.100.000
16