Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
PENGELOLAAN SUNGAI MENURUT PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN N0 2 TAHUN 2007 (River Management According By Regional Regulation of Banjarmasin City Number 2 Year 2007) Faris Ali Sidqi Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan MAAB Jl. Adhyaksa No. 2 Kayu Tangi Banjarmasin Kalimantan Selatan E-mail:
[email protected] Abstract In order to maintain the function of the river is necessary legal instrument which is able to maintain preservation of the river, especially the environmental aspects that the provisions of these regulations can be accepted by the public in accordance with the evolving culture. This study aimed to describe the regulation concerning the management of rivers according to Regional Regulation (Perda) No. Banjarmasin 2 Year 2007 as well as sanctions for violations. The study used literature such as books, legislation, print and electronic media, as well as other documents relating to the cases studies. The writing is done in the form of qualitative descriptive. Keywords: Management, River, Regional Regulation. Abstrak Dalam rangka memelihara fungsi sungai diperlukan instrument hukum yang mampu menjaga pelestarian fungsi sungai, khususnya aspek lingkungan agar ketentuan peraturan daerah ini dapat diterima oleh masyarakat yang sesuai dengan budaya yang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaturan mengenai pengelolaan sungai menurut Peraturan Daerah (PERDA) Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007 serta sanksi atas pelanggaran. Studi kepustakaan digunakan seperti buku-buku, peraturan perundang-undangan, media cetak dan elektronik, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan permasalahan kajian. Penulisan dilakukan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Kata Kunci: Pengelolaan, Sungai, Peraturan Daerah. utamanya dalam bidang perdagangan
PENDAHAULUAN Sungai adalah bagian dari
dan transportasi. Sungai-sungai yang
Kota Banjarmasin serta menjadi
membelah
wadah aktivitas utama masyarakat
menjadi magnet ekonomi, khususnya
sejak
pariwisata.
dahulu
hingga
sekarang,
Kota
Data
Banjarmasin
dari
Dinas
85
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
Kimprasko
Banjarmasin
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
sepanjang
sungai
menyebabkan
menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota
sungai beralih fungsi, sempit, kotor
Kalimantan Selatan terdapat 117
dan banyak sampah.
sungai, pada 2002 berkurang menjadi 70, dan 2004 sampai sekarang
METODE PENULISAN Tulisan ini bertujuan untuk
berkurang menjadi 60. Bagi
warga
Kota
Banjarmasin, sungai adalah fitur alami dan intergritas ekologis, yang berguna
bagi
ketahanan
hidup.
Sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai penting
fungsi
bagi
yang
sangat
kehidupan
dan
penghidupkan masyarakat. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang sungai, menyatakan sungai merupakan tempat dan wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
mengenai
pengaturan
pengelolaan
sungai
menurut Peraturan Daerah (PERDA) Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007 serta sanksi atas pelanggaran. Studi kepustakaan digunakan seperti bukubuku,
peraturan
undangan,
media
perundangcetak
dan
elektronik, serta dokumen-dokumen lain
yang
permasalahan
berkaitan kajian.
dengan Penulisan
dilakukan dalam bentuk deskriptif kualitatif. KERANGKA TEORI Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum. Undang-Undang
Perkembangan
kota
meningkatnya
jumlah
menyebabkan
permukiman
dan
penduduk baru
berkembang hingga di sepanjang sungai. Hal demikian menyebabkan sungai kehilangan fungsinya serta kualitas
mendeskripsikan
lingkungannya
menurun.
Banyaknya
perkampungan
pemukiman
yang
dibangun
dan di
Dasar 1945 dalam penjelasannya menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara berdasarkan
atas hukum
(rechstaat), bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka (machstaat). Oleh karena itu, dalam setiap perbuatan penyelenggara
negara
harus
berdasarkan hukum, sehingga tidak muncul pemerintahan yang otaliter,
86
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
yang bertentangan dengan Pancasila
kerperluan hidup sehari-hari baik
dan UUD 1945.
transportasi, mandi, mencuci dan
Pemerintah Kota Banjarmasin
sebagainya. Untuk wilayah tertentu
telah menerbitkan Peraturan Daerah
sungai sebagai penunjang kebutuhan
(PERDA) nomor 2 Tahun 2007
utama masyarakat dan ini berdampak
tentang Pengelolaan Sungai. PERDA
pada
merupakan
peraturan
masyarakat dan dalam skala global
yang
turut mempengaruhi pembangunan
sebuah
perundang-undangan dibenarkan
oleh
Undang-undang,
sistem
perekonomian
nasional.1
dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Ditinjau dari segi manfaat,
Rakyat Daerah dengan persetujuan
sungai sangat penting bagi manusia
bersama
Materi
dan sekitarnya. Ada suatu prinsip
muatan Peraturan Daerah adalah
bahwa manusia memerlukan air,
seluruh materi muatan dalam rangka
manusia memanfaatkan sungai dari
penyelenggaraan otonomi daerah dan
hulu hingga hilir. Ibarat sistem tubuh
tugas pembantuan, dan menampung
manusia,
kondisi
Kepala
Daerah.
maka
sungai
seperti
khusus
daerah.
Suatu
pembuluh darah yang membawa
isinya
tidak
boleh
darah ke seluruh tubuh manusia
bertentangan dengan lain yang lebih
untuk kelangsungan hidup manusia
tinggi di atasnya.
tersebut. Sungai merupakan pemasok
PERDA
air yang terbesar bagi manusia, PEMBAHASAN
membawa
1. Sungai dan Manfaatnya
sumber
Di Indonesia sungai dapat dijumpai hampir di setiap daerah, serta menjadi tumpuan hidup bagi masyarkat yang berdiam di sekitar aliranya. Sungai menjadi sumber
konsekuensi kehidupan
bagi
sebagai umat
manusia. Kebudayaan manusia yang bermula dan berlangsung ribuan tahun bermula dari tepian sungai, seperti yang terjadi pada sungai gangga
pada
masyarakat
India,
hidup dan kehidupan masyarakat yang
bermukim
bantaranya,
di
dimanfaatkan
sekitar untuk
1
Anonim, Manfaat Sungai Secara Umum, http://green.kompasiana.com/polusi/ 2011/05 /01/ manfaat-sungai-361297.html, (01 Juni 2016).
87
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
kebudayaan mesir di daerah tepian
membuat saluran-saluran air,
sungai Nil dan lain sebagainya.
air
Candi-candi besar dan Hindu di
dimamfaatkan untuk mengairi
Indonesia sebagian besar berada pada
sawah, ladang, dan kebun;
tepian sungai. Budaya Negara Jepang
sungai
tersebut
c. Sumber pembangkit listrik. Air
memiliki suatu ikatan emosional
dapat
yang erat dengan sungai yang ada di
sumber
Jepang.
bahwa
tenaga listrik, sampai pada
tempat
skala
Mereka
sungai
percaya
merupakan
bersemayamnya roh halus sehingga banyak Kuil Shinto yang berada pada daerah tepian sungai.2
dimanfaatkan energi
besar
seperti:
d. Sebagai
seperti;
sarana
pusat
transportasi.
sungai
yang
dimanfaatkan sebagai sarana transportasi
a. Sumber air bersih. Masyarakat
pembangkit
pembangkit listrik tenaga air;
Banyak
Sungai mempunyai manfaat,
sebagai
manusia
dan
barang. Sungai menjadi urat
perkotaan sangat memerlukan
nadi
sungai
masyarakat, bahkan terdapat
cadangan
untuk air
kebutuhan bersih
kehidupannya. sebagian
pada
Contohnya,
besar
PDAM
pasar
perekonomian
yang
sungai
memanfaatkan
sebagai
bertemunya
sarana
penjual
dan
menggunakan sungai sebagai
pembeli berbagai macam hasil
sumber air bersihnya;
pertanian dan perikanan;
b. Pengairan dan juga irigasi.
e. Sebagai budidaya perikanan.
Sektor pertanian merupakan
Sungai
salah sektor yang bergantung
alami bagi jenis-jenis ikan
pada sungai sebagai sumber
tertentu. dan karenanya sungai
pengairan
tanaman,
dimanfaatkan
menggali
tanah
dan
dengan juga
merupakan
oleh
habitat
manusia
untuk budidaya pemeliharaan ikan dalam bentuk keramba;
2
Anonim, manfaat sungai, http://green.kompasiana.com/polusi/2011/05 /01/manfaat-sungai-361297.html, (1 Juni 2016).
f. Sarana jadikan
pariwisata.
Sungai
sebagai
tempat
88
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
pariwisata,
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
disebabkansungai
Sementara
itu
perudang-
memiliki pemandangan air dan
undangan menurut Undang-undang
pemandangan
No.
alamnya,
12
Tahun
2011
tentang
pengunjung juga melihat aneka
Pembentukan Peraturan Perundang-
monyet yang jinak.
undangan yakni: “peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
2. Peraturan Daerah (PERDA) Peraturan
mengikat secara umum dan dibentuk
Perundang-
atau ditetapkan oleh lembaga atau
undangan merupakan hukum tertulis
pejabat yang berwenang melalui
yang
prosedur
dibuat
berwenang,
oleh berisi
pejabat
yang
aturan-aturan
tingkah laku yang bersifat abstrak dan
mengikat
3
umum.
Perundang-undangan
Istilah
(legislation
atau gesetzgebung) mempunyai dua
Peraturan
dan hirarkhi Peraturan Perundangundangan di Indonesia terdiri atas: 1) Undang-Undang
atau
proses
Negara
sebagai
sebuah proses pembentukan
negara,
Republik
Dasar Indonesia
Tahun 1945; 2) Ketepatan
membentuk
peraturan-peraturan
Perundang-undangan”.4
Pasal 7 menyebutkan bahwa jenis
pengertian yang berbeda, yaitu: 1. Perundang-undangan
yang ditetapkan dalam
Majelis
Permusyawaratan Rakyat; 3) Undang-Undang/Peraturan
baik di tingkat pusat maupun di
Pemerintah Penggati Undang-
tingkat daerah;
Undang;
2. Perundang-undangan
sebagai
4) Peraturan Pemerintah;
segala peraturan negara, yang
5) Peraturan Presiden;
merupakan
6) Peraturan Daerah Provinsi;
pembentukan
hasil
proses peraturan-
pearaturan, baik di tingkat
dan 7)
Peraturan
pusat maupun ditingkat daerah.
Kabupaten/Kota.
3
4
Aziz Syamsudin, 2011, Proses dan Teknik Perundang-Undangan, Jakarta: Sinar Garfika, hlm 13.
Daerah
UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan.
89
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
Dalam tataran pemerintahan lokal,
aspek
hukum
dalam
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
oleh
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah dengan Kepala Daerah baik
penyelenggaraan Pemerintah Daerah
diPropinsi
di era otonomi merupakan salah satu
Kabupaten/Kota. Menurut Undang-
aspek yang sangat terkait dengan
undang No. 32 Tahun 2004 tentang
keseluruhan
Pemerintahan
aktifitas
maupun
Daerah,
di
Peraturan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Daerah adalah Peraturan Perundang-
Pemerintah
dengan
undangan yang dibentuk bersama
hubungan kemitraan antara DPRD
antara DPRD dengan Kepala Daerah
selaku
Daerah,
Badan
Legislatif
Daerah
baik
Daerah
beserta
Kabupaten/Kota. Sedang di dalam
jajarannya selaku Lembaga Eksekutif
UU No 12 Tahun 2011 yang terdapat
Daerah,
dua pengertian tentang Peraturan
dengan
Kepala
tercermin
dari
produk
di
Provinsi
maupun
hukum yang dihasilkan, yakni berupa
Daerah,
yakni
Peraturan Daerah baik pada tingkat
provinsi
dan
Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota. Peraturan Daerah
Undang-undang Nomor 10
Provinsi
Peraturan Daerah Peraturan
adalah
Daerah
Peraturan
Tahun 2004 Tentang Pembentukan
Perundang-undangan yang dibentuk
Peraturan
oleh
Perundang-undangan
Dewan
Perwakilan
Rakyat
menyatakan, yang dimaksud dengan
Daerah Provinsi dengan persetujuan
Peraturan Daerah, “adalah peraturan
bersama Gubernur. Sedang Peraturan
perundang-undangan yang dibentuk
Daerah
oleh
Rakyat
Peraturan Perundang-undangan yang
Daerah dengan persetujuan bersama
dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Dewan
Kepala adalah
Perwakilan
Daerah”.
5
Definisi
Peraturan
undangan yang
lain
Rakyat
Perundang-
dengan
dibentuk bersama
Kabupaten/Kota
Daerah
adalah
Kabupaten/Kota
persetujuan
bersama
Bupati/Walikota. Dalam Undang-undang No.
5
S. Bambang Setyadi, M.Si dalam Diskusi PanelKajian Terhadap KebijakanKebijakan Dalam Perda Dalam Rangka Mendorong Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Bank Indonesia tanggal 29 Maret 2007.
32
Tahun
2004
Pemerintahan
Daerah, Peraturan Daerah dibentuk dalam
rangka
penyelenggaraan
90
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
otonomi
daerah
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
dalam
menyususn
Provinsi/Kabupaten/Kota dan tugas
Perundang-undangan
agar
pembantuan
menghasilkan
serta
merupakan
digunakan
Perundang-undangan
penjabaran lebih lanjut dari Peraturan
yang tangguh dan berkualitas, yakni
Perundangan
landasan yuridis, sosiologis, filosofis
yang
lebih
tinggi
dengan memperhatikan ciri khas masing-masing
daerah.
Peraturan
Daerah sebagai salah satu bentuk Perturan
dan politis.
Perundang-undangan
merupakan bagian dari pembangunan
3. PERDA Kota Banjarmasin No 2 Tahun
2007
Tentang
Pengelolaan Sungai
sistem hukum nasional. Peraturan
Sungai adalah life support
Daerah yang baik dapat terwujud
system bagi manusia sebagaimana
apabila didukung oleh metode dan
diatur dalam UU No. 5 Tahun 1990
standar
sehingga
tentang Konservasi Sumber Daya
pembentuka
Alam Hayati dan Ekosistemnya,
yang
memenuhi
tepat
teknis
peraturan
perundang-undangan,
karena
itu
perlu
dilestarikan.
sebagaimana diatur dalam Undang-
Pelestarian yang dikehendaki adalah
undang No. 12 Tahun 2011.
pelestarian
Peraturan
Daerah
dalam
fungsi
sungai,
meliputi7
pembentukannya tunduk pada asas
a) sebagai penyediaan air;
maupun teknik dalam penyusunan
b) prasarana transportasi;
Perundang-undangan
c) penyedia tenaga;
ditentukan.
yang
Landasan
telah sebagai
pijakan, alasan atau latar belakang mengapa perundangan-undangan itu harus
jelas.
Bagir
Manan6
d) prasarana
e) pariwisata dan aktivitas sosial budaya. Dalam rangka memelihara fungsi
Bagir Manan dalam W. Riawan Tjandra dan Kresno Budi Harsono, 2009, Legislatif Drafting Teori dan Teknik Pembuatan Peraturan Daerah, Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
pengaliran
(drainase), dan
menyatakan, ada 4 Landasan yang
6
yang
sungai
diperlukan
tersebut,
instrumen
maka
lingkungan
7
Penjelasan atas peraturan daerah kota banjarmasin nomor 2 tahun 2007 tentang pengelolaan sungai.
91
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
yang mampu menjaga pelestarian
penyediaan
fungsi
transportasi;
sungai
berupa:
air;
prasarana
penyedia
tenaga;
pengintegrasian ke dalam rencana
prasarana pengaliran (drainase), dan;
tata
pariwisata
ruang
manfaat
sungai;
konservasi yang dimasukan rencana
fungsi
juga
diperlukan
budaya
yang
terkait
sosial dengan
sosial
Dalam rangka memelihara
sungai. Selain aspek lingkungan, segi
aktivitas
budaya8
tata ruang, dan penetapan kelas-kelas
dikembangkan
dan
sungai
tersebut,
instrumen
maka
lingkungan
yang mampu menjaga pelestarian
pengelolaan sungai, agar ketentuan
fungsi
sungai
peraturan daerah ini dapat diterima
pengintegrasian ke dalam rencana
oleh masyarakat yang sesuai dengan
tata
budaya yang berkembang.
konservasi yang dimasukan rencana
ruang
berupa:
manfaat
sungai,
PERDA Kota Banjarmasin
tata ruang, dan penetapan kelas-kelas
Nomor 2 Tahun 2007 berkaitan erat
sungai. Selain aspek lingkungan juga
dengan daerah Kalimantan Selatan
dikembangkan segi sosial budaya
khususnya
Banjarmasin
yang
yang terkait dengan pengelolaan
keseharian
penduduknya
lebih
sungai, agar ketentuan peraturan
banyak
memanfaatkan
sungai
daerah
ini
dapat
masyarakat
kegiatan ekonomi, transportasi, dan
budaya yang berkembang. Kemudian
lain sebagainya. Dalam penjelasan
dalam Peraturan Daerah tersebut
dari perda tersebut dijelaskan bahwa
tergambar
sungai adalah life support system
perlindungan sungai, pemanfaatkan
bagi manusia sebagaimana diatur
fungsi sungai, pemelihraan sungai,
dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang
pemanfaatan kualitas air sungai,
Konservasi
Alam
kelembagaan pengelola, pembiayaan,
Hayati dan Ekosistemnya, karena itu
hak dan kewajiban, pengawasan serta
perlu dilestarikan. Pelestarian yang
terdapatnya hal-hal berupa sangksi
dikehendaki
yaitu
adalah
Daya
pelestarian
fungsi sungai, yang meliputi: sebagai
tentang
sangksi 8
sesuai
oleh
sebagai sarana penunjang hidup baik
Sumber
yang
diterima
dengan
usaha-usaha
adminitratif
serta
Ibid.
92
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
sangksi pidana. Namun dari semua
Begitu
pentingnya
peran
hal tersebut yang paling memegang
masyarakat dalam mengelola sungai,
peranan penting adalah mengenai
maka
hak dan kewajiban serta peran
masyarakat
masyarakat
masyarakat yang terbiasa membuang
dalam
pengelolaan
sungai.
diperlukan
kesadaran
sekitar.
Kebiasaan
sampah ke sungai sudah berlangsung Pengelolaan
mengenai
masyarakat
pengelolaan
sungai
lama, bahkan merupakan suatu hal yang
biasa
dan
menjadi
suatu
tercermin dari pasal yang ditentukan
kelaziman. Pada hal dalam PERDA
oleh Peraturan Daerah tersebut yaitu
Nomor 2 Tahun 2007 Tentang
Pasal 11 yang berbunyi:9
Pengelolaan
1) Setiap orang mempunyai hak yang sama atas kondisi sungai yang baik dan sehat;
Sungai
pasal
16
dinyatakan:10 1. Dihukum
dengan
Kurungan
paling
Pidana lama
6
2) Setiap orang mempunyai hak
(enam) bulan dan atau denda
atas informasi yang berkaitan
paling –tinggi Rp 50.000.000,-
dengan
(lima
peran
dalam
pengelolaan sungai; 3) Masyarakat aktif
dapat
dalam
pemanfaatan,
terhadap berperan
perencanaan,
4) Masyarakat wajib ikut serta
b) Barang melawan
5) Masyarakat dapat membentuk
atas
sempadan
siapa
secara
hukum
dengan
sengaja merusak tebing atau
kelompok yang berperan dalam
pinggiran
pemanfaatan, perlindungan dan
sungai; c) Barang melawan
9
Penjelasan Pasal 11 Perda Kota Banjarmasin No.2 tahun 2007 Tentang Pengelolaan Sungai.
secara
dan atau garis sungai;
dan manfaat sungai;
pengawasan sungai.
siapa
melawan hukum mendirikan bangunan
fungsi
rupiah)
perbuatan-perbuatan
a) Barang
perlindungan,
kelesatarian
juta
berikut :
dan pengawasan sungai;
menjaga
puluh
10
atau
bantaran
siapa
secara
hukum
dengan
Ibid.
93
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
sengaja
meletakan
atau
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
2. Pemberlakuan
ketentuan
menempatkan suatu benda
pidana sebagaimana yang
ke sungai, pinggir sungai,
termuat dalam ayat (1) dapat
sempadan atau garis sungai,
digabungkan penerapannya
yang
akibatrusaknya
dengan
ketentuan
pinggir, sempadan atau garis
berlaku
dalam
sungai;
Undang-undang Nomor 23
ber
d) Barang
siapa
secara
Tahun
yang
ketentuan
1997
tentang
melawan hukum membuang
Lingkungan
sampah dan atau limbah
Undang-undang Nomor 5
organik dan non organik ke
Tahun
sungai, atau pinggir sungai,
Konservasi Sumber Daya
atau garis sungai;
Alam
e) Barangsiapa menggunakan
Hidup
1990
tentang
Hayati
peraturan
untuk mengambil manfaat
undangan lainnya;
sungai;
dan
Ekosistemnyaserta
bahan dan alat berbahaya
dari permukaan dan dalam
serta
3. Ketentuan
perundang-
pidana
yang
termuat dan yang dimaksud
f) Barangsiapa rambu-rambu
melanggar yang
diperuntukan
ada
pidana pelanggaran.
mengatur
Ada adagium “Ubi sacietas
dan
ibi justicia" (artinya di mana ada
penggunaan pemanfaatan sungai; g) Barangsiapa
pada ayat (1) adalah tindak
masyarakat dan kehidupan di sana secara
ada hukum). Ini bermakna bahwa
melawan hukum merubah
orang tidak boleh menghindar dari
atau
suatu
suatu hukuman dengan alasan tidak
bangunan yang sudah ada di
mengetahui satu aturan, dan tentu
bantaran
sempadan
saja tidak bisa dijadikan suatu alasan
sungai sebelum perda ini di
pembenar bahwa tidak ditaatinya
berlakukan.
mengenai
menambah
atau
pelaksanaan
suatu
peraturan perundang-undangan yang
94
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
berlaku termasuk hukum positif yang
Pada hakikatnya, hukum itu
ada termasuk perda ini. Peraturan
mempunyai
akan
namun
perundang-undangan, hukum traktat,
sangat
hukum yuridis, hukum adat, dan
tingkat
hukum ilmuwan atau doktrin. Secara
masyarakat
ideal unsur-unsur itu harus harmonis.
karena masyarakat sudah diberikan
Dalam hal ini apabila kita merujuk
suatu norma pembeda antara hal
pada “Stufenbeu” Teori atau ajaran
yang diperbolehkan atau hal yang
hukum murni dari Hans Kelsen,12
dilarang atau sekalipun terhadap hal
maka norma-norma yang ada tidak
yang dianjurkan. Soerdjono Soekanto
saling
mengatakan, hukum akan efektif
vertikal maupun secara horizontal
apabila memiliki faktor, seperti:
antara
perundang-undangan
hukumnya sendiri, penegak hukum,
satu
dengan
sarana dan fasilitas, masyarakat.
Penyampaikan
kebudayaan. faktor hukum.11
menggunakan bahasa yang jelas,
tetap
dilaksanakan
pengetahuan
yang
berpengaruh kesadaran
ada
terhadap terhadap
Penyelenggaraan
bersumber
bertentangan
baik
yang pun
pada
secara
yang
lainnya.
juga
harus
hukum
sederhana, dan tepat karena isinya
proses
adalah hal bersifat umum pesan
penyerasian antara nilai kaedah dan
kepada subyek hukum yang diatur
pola perilaku nyata yang bertujuan
dalam Perundang-undangan itu.
sesungguhnya
merupakan
untuk mencapai kedamaian. Karena
PERDA Kota Banjarmasin
itu, tidak mungkin suatu peraturan
Nomor 2 Tahun 2007 merupakan
perundang-undangan
mengatur
tindak lanjut dari peraturan yang
manusia
berlaku terdapat peraturan hukum
sehingga untuk dapat, menyelesaikan
positif yang berada di atasnya yaitu
suatu
bisa
Undang-undang Nomor 11 Tahun
berpatokan pada suatu hal yang
1974 tentang Pengairan (Lembaran
bersifat tertulis.
Negara Republik Indonesia Tahun
seluruh
tingkah
masalah
laku
kita
tidak
1981
Nomor
76,
Tambahan
11
Soekanto, Soerdjono. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hal.6
12
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, penerjemah: Raisul Muttaqin, Bandung: Nusa Media, 2009, hal 1.
95
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
Lembaran
Negara
Republik
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
Tambahan
Lembaran
Negara
Indonesia Nomor 3209); Undang-
Republik Indonesia Nomor 3445);
undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Peraturan
Konservasi
Indonesia Nomor 69 Tahun 1996
Hayati
Sumber
dan
Lembaran
Daya
Alam
Ekosistemnya Negara
(
tentang
Pemerintah
Republik
Pelaksanaan
Hak
dan
Republik
Kewajiban, serta Bentuk dan Tata
Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,
Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Tambahan
Negara
Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3419 );
Republik Indonesia Tahun 1996
Undang - undang Nomor 23 Tahun
Nomor 104, Tambahan Lembaran
1997
Negara Republik Indonesia Nomor
Lembaran
tentang
Lingkungan
Pengelolaan
Hidup
(
Lembaran
3660);
Peraturan
Pemerintah
Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Nomor 85 Tahun
1997
1999 tentang Pengelolaan Limbah
Nomor
Lembaran
68,
Tambahan
Negara
Republik
Bahan
Berbahaya
dan
Indonesia Nomor 3699 ); Undang-
(Lembaran
undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Indonesia Tahun 1999 Nomor 190,
Sumber Daya Air (Lembaran Negara
Tambahan
Republik Indonesia Tahun 2004
Republik Indonesia Nomor 3910 );
Nomor 32, Tambahan Lembaran
Peraturan
Negara Republik Indonesia Nomor
Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
4377); Peraturan Pemerintah Nomor
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
22
Pengendalian
Tahun
1982
tentang
Tata
Negara
Beracun Republik
Lembaran
Pemerintah
Negara
Republik
Pencemaran Negara
Air
Pengaturan Air ( Lembaran Negara
(Lembaran
Republik Indonesia Tahun 1982
Indonesia Tahun 2001 Nomor 153,
Nomor 37, Tambahan Lembaran
Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor
Republik Indonesia Nomor 4161).
Lembaran
Republik
Negara
3225); Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1991 Nomor 44,
B. PENUTUP Di Indonesia sungai dapat dijumpai hampir pada setiap daerah.
96
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
Sungai menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat yang berdiam disekitar aliranya,
baik
untuk
keperluan
transportasi, mandi, mencuci,
dan
aktivitas ekonomi. Untuk wilayah tertentu,
sungai
menunjang
bahkan
dapat
kebutuhan
utama
masyarakat yang berdampak pada sistem perekonomian masyarakat, serta
dalam
skala
global
mempengaruhi nasional.
turut
pembangunan
Untuk
kepentingan
kelestarian sungai serta agar sungai dapat berfungsi dan memberi nilai ekonomis bagi penduduk khususnya yang berada di sekitar, Pemerintah Kota
Banjarmasin
memberlakukan
PERDA
telah No.
2
Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Sungai. DAFTAR PUSTAKA Buku-buku Ali,
Zainuddin, 2008, Filsafat Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.
Aziz Syamsudin, 2011, Proses dan Teknik PerundangUndangan, Jakart: Sinar Garfika. Bambang Setyadi, PanelKajian
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
Kebijakan-Kebijakan Dalam Perda Dalam Rangka Mendorong Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Bank Indonesia tanggal 29 Maret 2007. Djamali Abdoel, 2008 , Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hans Kelsen, 2009, Teori Hukum Murni, penerjemah: Raisul Muttaqin, Bandung: Nusa Media. S. Praja, Juharya, 2011, Teori Hukum dan Aplikasinya, Bandung: CV. Pustaka Setia. Soekanto, Soerdjono, 2007, FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Soekanto, Soerjono dan Sr Soekanto, Sri Mamudji, 2010, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Pers. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin No.2 tahun 2007 tentang Pengelolaan Sungai. W. Riawan Tjandra dan Kresno Budi Harsono, 2009, Legislatif Drafting Teori dan Teknik Pembuatan Peraturan Daerah, Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
dalam Diskusi Terhadap
97
Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016
ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
http://green.kompasiana.co m/polusi /2011/05 /01/manfaat-sungai361297.html, (01 Juni. 2016)
Perundang-undangan UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Internet Anonim, Fungsi dan Tujuan Hukum, http://www.pustakasekolah. com/fungsi-dan-tujuanhukum.html. (01 Juni 2016).
Anonim,
manfaat sungai, http://green.kompasiana.co m/polusi/2011/ 05/01/manfaat-sungai361297.html, (01 Juni 2016)
Anonim, Manfaat Sungai Secara Umum,
98