PENGELOLAAN POLUSI UDARA DAN SUARA DI LABORATORIUM OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN (THE AIR POLLUTION AND SOUND MANAGEMENT OF AUTOMOTIVE MECHANICAL ENGINEERING LABORATORY) Murdani Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Sekaran, Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) seberapa besar penurunan polusi suara setelah menggunakan ekstra muffler di laboratorium otomotif teknik mesin, dan (2) seberapa besar penurunan polusi udara setelah penggunaan heater reactor di laboratorium otomotif teknik mesin. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen untuk mengetahui tingkat temperatur yang efektif untuk menurunkan kadar polusi udara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah: (1) gas analyzer dan smoke tester, (2) thermometer digital, (3) sound level meter. Hasil penelitian menunjukkan: penggunaan ekstra muffler di laboratorium otomotif Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang mampu menurunkan tingkat kuat suara sebesar 9,46%. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan sebelum penggunaan alat ekstra muffler kuat suara yang terukur memiliki total nilai rata-rata 69,58 dB, sedangkan setelah penggunaan alat total rata-rata kuat suara sebesar 63 dB. Penggunaan electrical heater sebagai reaktor termal mampu menurukan kadar CO pada gas buang sebesar 19% dan HC sebesar 9,54%. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan pengukuran kadar emisi tanpa penggunaan kadar CO pada gas buang sebesar 1,888% dan HC 262 ppm, dibandingkan dengan setelah penggunaan alat kadar CO sebesar 1,521% dan 237ppm. Kata kunci: polusi udara, polusi suara, alat pengendali polusi Abstract This study was aimed at: (1) determining the reduction of noice pollution after using extra muffler, (2) calculating the reduction of air pollution after using heater reactor. The both of the research is conducted in automotive-mechanical engineering laboratory. This study was used experimental method. The instruments used in this study were: (1) gas analyzer and smoke tester, (2) digital thermometer, and (3) sound level meter. The results show that the use of extra muffler in the automotive-mechanical engineering laboratory of State University of Semarang is able to decrease of sound power of 9.46 percent. The mean of sound level before using extra muffler was 69.58dB, while the magnitude of the mean level after using extra muffler is 63 dB. Electrical heater as a thermal reactor is able to reduct CO level of 1.888 percent and HC level of 262 percent in the exhaust gas. The measurement of CO level of exhaust gas emission 55
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 before using the reactor was 1.888 percent and HC level of 262 ppm, while CO level and HC level after using the reactor is 1.521 percent and 237 ppm. Keywords: air-pollution, noise-pollution, extra muffler, heater reactor
laboratorium otomotif Teknik Mesin Unnes.
PENDAHULUAN Pada tahun 2012 Universitas Negeri
Untuk memenuhi tuntutan kompetensi pada
Semarang (Unnes) telah mendeklarasikan
mata kuliah praktik otomotif, mahasiswa
dirinya
konservasi.
harus mampu menghidupkan mesin dari
Penerapan konservasi oleh Universitas Negeri
kondisi mati, hingga mengetahui fenomena
Semarang secara resmi diatur dalam Peraturan
kerja mesin pada putaran tinggi. Kondisi ini
Rektor Universitas Negeri Semarang nomor
tentu menimbulkan polutan baik gas sisa
27 tahun 2012 tentang tata kelola kampus
pembuangan mesin yang berbahaya maupun
berbasis konservasi. Pengelolaan kampus
suara mesin yang berderu kencang yang
konservasi dilaksanakan dalam lingkup
dapat mengganggu.
sebagai
universitas
tujuh pilar konservasi yaitu: (1) konservasi keanekaragaman
hayati,
(2)
arsitektur
Polusi yang paling berbahaya yang dihasilkan oleh mesin motor adalah polusi
hijau dan sistem transportasi internal, (3)
udara
pengelolaan limbah, (4) kebijakan nirkertas,
bagi manusia yang dihasilkan dari sisa
(5) energi bersih, (6) konservasi etika, seni
pembakaran di mesin dan dikeluarkan
dan budaya, dan (7) kaderisasi konservasi.
melalui gas buang. Dari hasil monitoring
Kepedulian Unnes terhadap lingkungan
yang dilakukan oleh Nanny Kusminingrum
yang bersih dan sehat secara jelas tercantum
(2008) menyatakan bahwa, tingkat pen-
dalam pilar konservasi yang menjadi arah
cemaran udara di kota-kota besar pulau
pembangunan kampus Unnes.
Jawa dan pantura sudah hampir melampaui
dikarenakan
zat-zat
berbahaya
Lingkungan yang bersih dan sehat
standar kualitas udara ambient khususnya
merupakan dambaan bagi semua pihak,
untuk parameter oksida nitrogen, partikel,
namun dengan perkembangan teknologi
dan hidrokarbon. Massachusetts Institut
dan pengetahuan timbul beberapa dampak
Technology (MIT) mengungkapkan bahwa
di
Kegiatan
polusi udara memicu 200.000 kematian
pembelajaran di dalam dunia teknik juga tidak
dini setiap tahun. Kondisi tersebut semakin
bisa menghindari timbulnya polusi. Salah
memerlukan perhatian lebih dikarenakan
satu contoh adalah proses pembelajaran di
letak laboratorium otomotif ini terletak
56
antaranya
adalah
polusi.
Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) didekat ruang Tata Usaha, ruang kuliah teori
intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan
dan Ruang Ketua Program Studi di jurusan
oleh banyak mesin industri, kendaraan
teknik mesin. Polusi yang dihasilkan oleh
bermotor, dan pesawat terbang bila ber-
mesin di laboratorium otomotif tersebut
langsung
bisa sangat mengganggu dan berbahaya bagi
jangka waktu yang lama dapat mengganggu
civitas akademika di jurusan Teknik Mesin.
kesehatan manusia, bahkan menyebabkan
Berdasarkan
uraian
secara
terus-menerus
dalam
permasalahan
cacat pendengaran yang permanen. Dari
di atas, semakin memperkuat kebutuhan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurul
akan pentingnya pengelolaan polusi di
Hidayati (2007), menyimpulkan bahwa
lingkungan sekitar kampus. Universitas
tingkat kebisingan akibat pengaruh arus
Negeri
universitas
lalu lintas pada zona pendidikan di wilayah
konservasi telah memberikan langkah yang
Surakarta semua di atas ambang baku yang
konkrit untuk menjalankan misi konservasi
ditetapkan. Untuk di wilayah Jakarta, hasil
dan sangat peduli dengan pelestarian ling-
penelitian yang dilakukan oleh Putra (2011)
kungan. Demi mendukung misi konservasi
menyimpulkan bahwa tingkat kebisingan
untuk menciptakan lingkungan kampus
yang ada dalam kelas akibat pengaruh
Unnes yang sehat dan menciptakan aktivitas
internal semua sudah melebihi batas ambang
civitas akademika yang nyaman, semakin
baku yang ditetapkan. Tingkat kebisingan
mempertegas akan pentingnya pengelolaan
yang diijinkan pada masing-masing kawas-
polusi di lingkungan kampus terutama
an berbeda-beda, seperti halnya pada
lingkungan laboratorium otomotif teknik
lingkungan
mesin.
yang diperbolehkan adalah 55 dB. Dengan
Semarang
sebagai
sekolah
tingkat
kebisingan
Pencemaran suara adalah keadaan
demikian perlu kiranya membuat alat
masuknya suara yang terlalu banyak sehingga
pengelolaan suara dan udara yang dapat
mengganggu
digunakan untuk mengelola kebisingan yang
kenyamanan
lingkungan
manusia. Pencemaran suara cukup menjadi ancaman serius bagi kualitas lingkungan terutama
di
bagian
suasana.
terjadi pada ruang praktik. Pada mesin konvensional tidak ada
Sumber
sistem pengontrol gas buang mesin sehingga
pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu
tingkat polusi yang dihasilkan cukup tinggi.
bunyi atau suara yang dapat mengganggu
Selain itu, kondisi knalpot media mesin di
dan merusak pendengaran manusia. Bunyi
laboratorium otomotif juga tidak standar
disebut bising apabila intensitasnya telah
sehingga menimbulkan bunyi yang cukup
melampaui batas yaitu 50 dB. Suara dengan
keras sehingga dapat mengganggu proses
57
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 pembelajaran di lingkungan kampus jurusan
bahkan peningkatan tekanan darah. Apakah
teknik mesin. Berdasarkan pengambilan
kebisingan dapat menyebabkan perubahan
data menggunakan sound meter tingkat
yang menetap seperti penyakit tekanan
kebisingan mesin di laboratorium saat satu
darah tinggi?. Nilai ambang batas kebisingan
mesin dihidupkan mencapai 75-80 dB saat
mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga
putaran idle dan bisa bertambah lagi apabila
Kerja No. 5 1/KEPMEN/1999. Nilai ambang
putaran mesin dinaikkan. Kondisi ini tidak
batas ini menggunakan patokan kebisingan
baik untuk proses pembelajaran yang
ditempat kerja yang dapat diterima tenaga
menganjurkan tingkat kebisingannya sekitar
kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau
55 dB. Suara bising dari mesin ini tidak
gangguan kesehatan dalam pekerjaannya
hanya mengganggu proses pembelajaran,
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam
tetapi juga dapat mengganggu aktivitas
sehari atau 40 jam seminggu.
civitas akademik di jurusan teknik mesin,
Pencemaran udara adalah kehadiran
mengingat lokasi laboratorium otomotif
satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
bersebelahan dengan ruang tata usaha, ruang
biologi di atmosfer dalam jumlah yang
ketua program studi dan kepala laboratorium
dapat membahayakan kesehatan manusia,
di jurusan teknik mesin di lantai dua.
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika
Kesepakatan para ahli mengemukakan
dan kenyamanan, atau merusak properti.
bahwa batas toleransi untuk pemaparan
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
bising selama 8 jam per hari, sebaiknya tidak
sumber-sumber alami maupun kegiatan
melebihi ambang batas 85 dBA. Pemaparan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
kebisingan yang keras selalu di atas 85 dBA,
seperti polusi suara, panas, radiasi atau
dapat menyebabkan ketulian sementara.
polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.
Biasanya ketulian akibat kebisingan terjadi
Sifat alami udara mengakibatkan dampak
tidak seketika sehingga pada awalnya tidak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan
disadari oleh manusia. Baru setelah beberapa
lokal, regional, maupun global. Pencemaran
waktu terjadi keluhan kurang pendengaran
udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi
yang sangat mengganggu dan dirasakan
kesehatan manusia sama buruknya dengan
sangat merugikan. Pengaruh-pengaruh ke-
pencemaran udara di ruang terbuka.
bisingan selain terhadap alat pendengaran
Polusi udara yang ditimbulkan dari
dirasakan oleh para pekerja yang terpapar
pelaksanaan praktik otomotif berasal dari
kebisingan keras mengeluh tentang adanya
sisa pembakaran mesin bensin. Polusi dari
rasa mual, lemas, stres, sakit kepala
mesin bensin memiliki asap yang tidak
58
Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) pekat tetapi memberikan efek yang lebih
oleh gas karbon monoksida pada manusia:
berbahaya bagi kesehatan tubuh. Unsur
(1) akan bercampur dengan haemoglobin
yang berbahaya tersebut meliputi Karbon
yang terdapat dalam darah menjadi karbon
monoksida (CO2), Nitrogen Oksida (NOX),
monoksida
Hidro Karbon (HC). Polusi ini timbul dari
bertambahnya CO-Hb, menyebabkan penga-
efek pembakaran di ruang bakar mesin.
liran oksigen dalam darah akan terhalang,
Banyak
menimbulkan
dan (3) kadar CO-Hb 5% dalam darah (dalam
polutan ini terjadi, salah satunya adalah
udara CO 40 ppm) maka akan menimbulkan
pembakaran yang tidak sempurna. Proses
keracunan dalam darah.
penyebab
yang
haemoglobin
(CO-Hb),
(2)
pembakaran yang tidak sempurna ini tidak
Salah satu solusi pengelolaan polusi
bisa dihindari, karena dalam pelaksanaan
udara yang bisa digunakan untuk mengatasi
praktek otomotif oleh mahasiswa pasti akan
permasalahan di laboratorium otomotif
mengakibatkan proses pembakaran mesin
adalah penggunaan blower dan long exhaust
yang tidak sempurna. Sebagai solusi untuk
untuk membuang gas sisa hasil pembakaran
permasalahan ini maka perlu pengelolaan
ke luar ruangan. Solusi ini dirasa paling
polusi udara yang baik.
tepat karena tidak perlu merubah konstruksi
Substansi pencemar yang terdapat di
bangunan yang ada, cukup menggunakan
udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
instalasi pipa pembuangan dan blower yang
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
akan menghisap dan membuang gas sisa
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
pembakaran.
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar
Sejalan
dengan
misi
konservasi,
dapat tertahan di saluran pernapasan bagian
Universitas Negeri Semarang berusaha men-
atas, sedangkan partikulat berukuran kecil
ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari
Solusi penggunaan blower dan pipa untuk
paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
membuang gas sisa pembakaran cukup
peredaran darah dan menyebar ke seluruh
efektif untuk mengeluarkan polusi keluar
tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
ruangan, tetapi gas yang dikeluarkan masih
dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas
memiliki zat-zat yang berbahaya sehingga
atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
perlu diciptakan pengelolaan polusi yang
dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa
lebih baik dan efektif. Berbagai usaha telah
zat pencemar dikategorikan sebagai toksik
dilakukan untuk mengontrol polusi CO di
dan karsinogenik. Menurut Toyota step
udara, beberapa cara yang dapat dilakukan
2, beberapa efek buruk yang ditimbulkan
antara lain: (1) modifikasi sistem pembakaran
59
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 untuk mengurangi jumlah polutan yang
reaktor, tetapi cara ini akan membutuhkan
terbentuk
pembakaran
waktu yang lebih lama dan tidak efektif
berlangsung, (2) pengem-bangan sistem
karena jumlah engine stand yang ada di
pembuangan
jurusan teknik mesin cukup banyak.
selama
proses
sehingga
polutan
yang
berbahaya dapat dirubah menjadi lebih aman, dan (3) pengembangan subtitusi bahan bakar yang menghasilkan konsentrasi polutan yang rendah selama proses pembakaran.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian
Salah satu cara yang dapat digunakan
eksperimen. Penelitian ini bermula dari
untuk mengelola polusi di laboratorium
permasalahan polusi udara dan suara yang
otomotif jurusan teknik mesin adalah dengan
tidak terkendali dengan baik di laboratorium
membuat sistem pembuangan untuk merubah
otomotif. Penelitian ini berfokus untuk
polutan yang berbahaya menjadi lebih aman.
mengembangkan alat yang mampu mengu-
Cara ini dinilai paling efektif dikarenakan
rangi polusi tersebut sehingga dapat mencip-
mesin yang digunakan dalam pelaksanaan
takan lingkungan yang bersih dan sehat
praktik di laboratorium otomotif terdiri dari
untuk mendukung kenyamanan dalam proses
berbagai jenis mesin sehingga memodifikasi
pembelajaran selaras dengan misi Unnes
sistem pembakaran tidak mungkin untuk
konservasi.
dilakukan. Selain itu, pengenbangan subtitusi
Luaran dari penelitian ini adalah
bahan bakar juga masih sulit untuk dilakukan
dihasilkannya alat pengelola polusi dari
karena bahan bakar alternatif memiliki
mesin baik polusi udara maupun polusi suara
harga yang lebih mahal sehingga tidak tepat
untuk menciptakan suasana kampus yang
untuk digunakan dalam pembelajaran yang
tidak bising dan menciptakan udara yang
membutuhkan konsumsi bahan bakar dalam
besih dan sehat di sekitar kampus. Secara
jumlah yang besar.
konsep, alat yang dihasilkan dari penelitian
Usaha masih terus dilakukan untuk mengembangkan suatu reactor exhaust ther-
ini diilustrasikan melalui Gambar 1. Penggunaan
reaktor
thermal
yang
mal supaya dapat mengatasi emisi pembakaran
digunakan untuk memanaskan udara akan
mesin bensin yaitu hidro karbon (HC) dan
memanfaatkan pemanas elektrik sehingga
karbon monoksida (CO). Reactor exhaust
dapat ditentukan temperatur paling efektif
thermal dapat dibuat dengan memanfaatkan
untuk menurunkan kadar emisi gas buang.
panas dari gas sisa pembakaran untuk
Desain alat penurun polusi udara dan suara
memanasi ruangan ruangan bersuhu tinggi
terintegrasi menjadi satu. Bagian muffler
60
Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) Gambar 1. Konsep Alat Pengurang Polusi Gambar 1. Konsep Alat Pengurang Polusi
berfungsi untuk menunkan kuat suara yang
yang ditentukan. Peneliti berasumsi kon-
dikeluarkan oleh menunkan knalpot. Lihat 2. berfungsi untuk kuatGambar suara yang Selain itu, er juga berfungsi untuk dikeluarkan olehmuffl knalpot. Lihat Gambar 2.
disi dilaboratorium teknikberasumsi meisn dapat yang ditentukan. Peneliti kondipadankan dengan kondisi perusahaan disi dilaboratorium teknik dimeisn dapat
menurunkan lajumuffl aliran pembakaran. Selain itu, er gas jugasisa berfungsi untuk Heater bekerja berdasarkan listrik menurunkan laju aliran gas sisa aliran pembakaran.
yang idealnya memiliki tingkat kebisingan dipadankan dengan kondisi di perusahaan 70 dB.idealnya Pencapaian pada pengelolaan polusi yang memiliki tingkat kebisingan
yang diubah panas. aliran Panaslistrik dari Heater bekerjamenjadi berdasarkan heater diubah digunakan untukpanas. memanaskan gas yang menjadi Panas dari
udara, di-sesuaikanpada dengan nilai ambang 70 dB. Pencapaian pengelolaan polusi batas yang sudah ditetapkan pemerintah. udara, di-sesuaikan denganoleh nilai ambang
buang heater heater buang
hasil pembakaran. Efek pemanasan digunakan untuk memanaskan gas menjadi lebih optimal laju hasil pembakaran. Efek karena pemanasan
Keberhasilan dariditetapkan penelitianoleh ini dapat dilihat batas yang sudah pemerintah. dari indikatordari berikut: (1) ini tingkat polusi Keberhasilan penelitian dapat dilihat
aliran menjadi heater menjadilambat lebih setelah optimaldihambat karena oleh laju muffler. aliran menjadi lambat setelah dihambat oleh
udaraindikator yang dikeluarkan di pipa gas buang dari berikut: (1) tingkat polusi memiliki kadar CO 4,5% di danpipa HC 1200 ppm. udara yang dikeluarkan gas buang
ini bertujuan untuk mengumufflPenelitian er. rangiPenelitian polusi udara dan suara untuk di lingkungan ini bertujuan mengujurusan teknik Unnes. Tingkat rangi polusi udaramesin dan suara di lingkungan
(2) Tingkat polusi suaradandiHC laboratorium memiliki kadar CO 4,5% 1200 ppm. otomotif maksimum 70 dB. (2) Tingkat polusi pada suaratingkat di laboratorium
kebisinganteknik yang mesin ideal bagi pembelajaran jurusan Unnes. Tingkat berada padayang tingkat dB, pembelajaran hal ini pada kebisingan ideal55 bagi kondisi pada lingkungan kelas. kondisi berada tingkat 55 dB, Pada hal ini pada pembelajaran di bengkel belum ada kondisi standar kondisi lingkungan kelas. Pada pembelajaran di bengkel belum ada standar
otomotif maksimum pada tingkat 70 dB. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kajian teori, telah diHASIL DAN PEMBAHASAN tentukan pengukuran akanteori, menggunakan Berdasarkan kajian telah dititik sampling dikarenakan pengukuran tentukan pengukuran akan menggunakan titik sampling dikarenakan pengukuran 61 61
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 Gambar 2. Desain Muffler & Reactor Termal Gambar 2. Desain Muffler & Reactor Termal
dilakukan pada beberapa titik strategis
dari lantai. Pengambilan data dilakukan
yang sudahpada ditentukan, yaitu: titik A dilakukan beberapa titik(1)strategis merupakan terdekatyaitu: dengan yang sudah titik ditentukan, (1) sumber titik A
pada variasi Pengambilan putaran mesin data yangdilakukan berbedadari lantai. beda pada putaran 800 rpm, 2000 pada yaitu variasi putaran mesin yang dan berbedarpm. yaitu Kondisi mensimulasikan kondisi beda padainiputaran 800 rpm, dan 2000
bunyi, jaraktitikpengukuran kurangsumber lebih merupakan terdekat dengan satu titik B merupakan bunyi,meter, jarak(2) pengukuran kurangkoridor lebih di titik ini koridor sering satugedung meter, E9 (2) lantai titik Bdua, merupakan digunakan memberikan di gedung untuk E9 lantai dua, titikteori ini kepada sering siswa dan pelaksanaan praktikum yang lain. digunakan untuk memberikan teori kepada Titik empatpraktikum meter dari sumber siswa ini danberjarak pelaksanaan yang lain. bunyi, titik Cempat merupakan kantor tata Titik ini(3) berjarak meter dari sumber usaha jurusan teknik mesin, titik ini berjarak bunyi, (3) titik C merupakan kantor tata sekitar delapan meter dari titik sumber bunyi, usaha jurusan teknik mesin, ini berjarak dan (4) titik D merupakan area sekitarbunyi, ruang sekitar delapan meter dari sumber kaprodi PTO, PTM dan area TMD3. Titik ini dan (4) titik D merupakan sekitar ruang berjarak 12 meter sumber bunyi. kaprodi sekitar PTO, PTM dandari TMD3. Titik ini Pengukuran polusi suara diberjarak sekitar 12tingkat meter dari sumber bunyi. lakukan dengan menggunakan sound Pengukuran tingkat polusi alat suara dilevel meter di beberapa titik sampel yang lakukan dengan menggunakan alat sound sudahmeter ditentukan yaitu titik pada sampel empat yang titik level di beberapa
pembelajaran Berdasarkan rpm. Kondisi diinilaboratorium. mensimulasikan kondisi data yang sudah pembelajaran di dikumpulkan laboratorium.menggunakan Berdasarkan alat soundsudah leveldikumpulkan meter, didapatkan hasil data yang menggunakan penurunan pada putaran mesin alat sound kuat levelsuara meter, didapatkan hasil 800 rpm pada sampling penurunan kuatempat suaratitik pada putarandengan mesin rata-rata 64,5 empat db tanpa alat 800 rpm pada titikmenggunakan sampling dengan dan 60,165 db db setelah rata-rata 64,5 tanpamenggunakan menggunakanekstra alat muffl60,165 er. Pada putaranmenggunakan mesin 2000ekstra rpm dan db setelah terjadi kuat suara muffler.penurunan Pada putaran mesin pada 2000empat rpm titik sampling dengan rata-rata terjadi penurunan kuatnilai suara pada 74,665 empat db tanpa menggunakan alat rata-rata menjadi 74,665 65,835 titik sampling dengan nilai db menggunakanalat alatmenjadi ekstra muffl er. db setelah tanpa menggunakan 65,835 Berdasarkan data didapatkan hasilmuffl total db setelah menggunakan alat ekstra er. penurunan suara menggunakan Berdasarkankuat data didapatkan hasil ekstra total muffl er sebesar %.menggunakan ekstra penurunan kuat9,46 suara kadar mufflPengukuran er sebesar 9,46 %. polusi udara meng-
tersebut. Alat ukuryaitu diletakkan sudah ditentukan pada pada empatposisi titik yang samaAlat yaitu padadiletakkan ketinggianpada satu posisi meter tersebut. ukur
gunakan alat gas kadar analyzer. Alatudara ini mampu Pengukuran polusi meng-
yang sama yaitu pada ketinggian satu meter
gunakan alat gas analyzer. Alat ini mampu
62 62
Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) mengukur polutan yang berbahaya bagi berkisar 160oC. Grafik hasil pengujian kadar manusia yaitu CO dan HC.berbahaya Selain itu bagi alat mengukur polutan yang ini juga yaitu dapatCO mengukur manusia dan HC. kadar SelainO2 itu dan alat
o CO dapat160 dilihat padak Gambar 3. berkisar C. Grafi hasil pengujian kadar Berdasarkan grafi k tersebut dapat CO dapat dilihat pada Gambar 3.
CO2juga hasildapat pembakaran. Pengambilan ini mengukur kadar O2 data dan diambil menggunakan sampel engine stand CO2 hasil pembakaran. Pengambilan data
dilihat perbandingan emisi dapat tanpa Berdasarkan grafikadar k tersebut menggunakan heaterkadardan dilihat perbandingan emisi dengan tanpa
yang digunakan padasampel praktikengine kelistrikan diambil menggunakan stand otomotif. Sampel pada engine diambil secara yang digunakan praktik kelistrikan
menggunakan Terjadi menggunakan reaktor heater thermal. dan dengan penurunan kadarreaktor CO padathermal. gas buangTerjadi mesin menggunakan
purposive. Sampel Data penelitian pada sampel otomotif. engine diambil secara diambil tigaData kalipenelitian untuk meminimalisasi purposive. pada sampel
dengan nilai rata-rata 1.888 % sebelum penurunan kadar CO pada gas buang mesin menggunakan reaktor 1.888 thermal menjadi dengan nilai rata-rata % sebelum
kesalahantiga pengambilan Pengukuran diambil kali untukdata. meminimalisasi polusi udarapengambilan dilakukan pada mesin kesalahan data.kondisi Pengukuran
1,521% setelahreaktor menggunakan hetaer. menggunakan thermal menjadi Berdasarkan data tersebut didapatkanhetaer. hasil 1,521% setelah menggunakan
hidup udara sepertidilakukan pada kondisi pelaksanaan polusi pada kondisi mesin praktik.seperti Suhu gas buang yang mengalir dari hidup pada kondisi pelaksanaan
bahwa penggunaan reaktor didapatkan thermal elektrik Berdasarkan data tersebut hasil mampu menurunkanreaktor kadarthermal CO pada gas bahwa penggunaan elektrik
mesin tanpa reaktor thermal praktik. Suhumenggunakan gas buang yang mengalir dari o penggunaan rata-rata sebesar 80 C, pada mesin tanpa menggunakan reaktor thermal
buang 19%. kadar CO pada gas mampusebanyak menurunkan pengujian buangHasil sebanyak 19%. kadar HC pada mesin
o reaktor suhu gas buang rata-rata thermal, sebesar 80 C, aliran pada penggunaan
dapat Hasil dilihatpengujian pada Gambar kadar4.HC pada mesin
reaktor thermal, suhu aliran gas buang
dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Kadar Co pada Mesin Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Kadar Co pada Mesin
63 63
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 21, Nomor 1, April 2016 Gambar 4. Grafik Hasil Pengujian Kadar HC pada Mesin Gambar 4. Grafik Hasil Pengujian Kadar HC pada Mesin
Berdasarkan Gambar 4 dapat didapat HC dilihat Berdasarkan perbandinganGambar kadar 4 emisi lihat menggunakan perbandingan heater kadar dan emisidengan HC tanpa
tanpa menggunakan dan dengan menggunakan reaktorheater thermal. Terjadi menggunakan reaktor thermal. penurunan kadar HC pada gas buangTerjadi mesin penurunan kadar HC pada buang mesin dengan nilai rata-rata 262gasppm sebelum dengan nilai rata-rata ppm sebelum menggunakan reaktor 262 thermal menjadi
menggunakan reaktor thermal menjadi 237 ppm setelah menggunakan heater. 237 ppm setelah menggunakan Berdasarkan data tersebut didapatkanheater. hasil
Berdasarkan data tersebut hasil bahwa penggunaan elektrikdidapatkan reaktor thermal bahwa penggunaan thermal mampu menurunkanelektrik kadar reaktor HC pada gas
mampukendaraan menurunkan kadar9,54%. HC pada gas buang sebanyak buang kendaraan sebanyak 9,54%. SIMPULAN SIMPULAN Berdasarkan
hasil pengumpulan hasil telah pengumpulan dan Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dan analisisyang datadidapatkan yang telah kesimpulan dari dilakukan, penelitian
kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: pertama, pengelolaan polusi udara ini adalah: pertama, pengelolaan polusi udara 64 64
menggunakan ekstra muffler di laboratorium menggunakan ekstraMesin mufflerUnnes di laboratorium otomotif Teknik mampu
otomotif Teknik Mesin nenurunkan tingkat kuat suaraUnnes sebesarmampu 9,46%. nenurunkan tingkat kuat suara sebesar 9,46%. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan Hal ini penggunaan dibuktikan alat dengan sebelum ekstraperbandingan muffler kuat sebelum penggunaan alat ekstra muffl er ratakuat suara yang terukur memiliki total nilai
suara69.58 yangdb, terukur memiliki total nilai ratarata sedangkan setelah penggunaan rata 69.58 sedangkan alat total db, rata-rata kuatsetelah suara penggunaan sebesar 63
alat total suara sebesar 63 db. Sesuairata-rata dengankuatkeputusan Menteri db. Sesuai denganHidup keputusan Menteri Negara Lingkungan Nomor Kep. 48/ Negara Lingkungan Hidup Kep.nilai 48/ MENLH/11/1996 nilai 63 dbNomor mendekati MENLH/11/1996 nilaikebisingan 63 db mendekati nilai ambang batas tingkat di kawasan ambang batasyaitu tingkat kebisingan di kawasan perkantoran sebesar 60 db. Kedua, perkantoran yaitu sebesar 60 db. Kedua, pengelolaan polusi udara menggunakan
pengelolaanheater polusi udarareaktor menggunakan electrical sebagai thermal electrical heater sebagai reaktor thermal mampu menurukan kadar CO pada gas mampusebesar menurukan kadar CO pada gas buang 19 % dan HC sebesar 9,54%. buanginisebesar 19 % dan HC sebesar 9,54%. Hal dibuktikan dengan perbandingan Hal ini dibuktikan dengan perbandingan
Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani) pengukuran kadar emisi tanpa penggunaan kadar CO pada gas buang sebesar 1.888% dan HC 262 ppm, dibandingkan dengan setelah penggunaan alat kadar CO sebesar 1.521% dan 237 ppm. Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas alat yang digunakan dianggap cukup efektif untuk menurunkan kadar emisi gas buang kendaraan. DAFTAR PUSTAKA Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48/MENLH/11/ 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru.
Pulau Jawa dan Bali. Bandung: Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. Hidayati, N. (2007). Pengaruh arus lalulintas terhadap kebisingan. Dinamika TEKNIK SIPIL Volume 7, Nomor 1, Januari 2007: 45-54. Putra, P. A. (2011). Tingkat penyemaran udara kawasan sekolah berdasakan parameter total suspended partikulate dan kebisingan akibat kendaraan yang melintas (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Fakultas Teknik UI, Jakarta. http://konservasi.unnes.ac.id/?page_id=378 http://pplhselo.or.id/berita/polusi-cabut200000-nyawa-setiapnbsp.html http://www.indon esian-p ublichealth . com/2013/07/kebisingan-dankesehatan.html
Kusminingrum, N. (2008). Polusi udara akibat aktivitas kendaraan bermotor di
65