PENGELOLAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 4 KLATEN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Oleh SRI HANDAYANI Q 100140209
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGELOLAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 4 KLATEN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh
Sri Handayani Q 100140209
Telah disetujui untuk diuji Pada hari Kamis, 30 Maret 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Pembimbing I
Pembimbing II
DR. Sumardi, M.Si
DR. Anam Sutopo, M. Hum
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGELOLAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 4 KLATEN
Oleh :
Sri Handayani Q 100140209
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 30 Maret 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Dr. Sumardi, M.Si
(..................................................)
( Ketua Dewan Penguji ) 2. Dr. Anam Sutopo,
( ................................................ .)
( Anggota I Dewan Penguji ) (………………………………..)
3. Dr. Sofyan Anif, M.Si ( Anggota II Dewan Penguji )
Surakarta, 30 Maret 2017 Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekolah Pascasarjana Direktur,
Prof.Dr. Khudzaifah Dimyati
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam persyaratan saya diatas maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 30 Maret 2017 Yang membuat pernyataan
Sri Handayani Q 100140209
iii
PENGELOLAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 4 KLATEN Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penilaian aspek sikap pada pembelajaran bahasa Inggris kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten, (2) mendeskripsikan penilaian aspek pengetahuan pada pembelajaran bahasa Inggris kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten, dan (3) mendeskripsikan penilaian aspek keterampilan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten. Metode penelitian ini kualitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan etnografi. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini data primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1) pengelolaan penilaian aspek sikap pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten, materi untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial disampaikan dan dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), aspek penilaian sikap meliputi observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan jurnal, (2) pengelolaan penilaian aspek pengetahuan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten dilaksanakan sesuai dengan silabus pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 dengan menerapkan prinsip belajar tuntas, autentik, dan berkesinambungan. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis melalui ulangan harian setelah kompetensi dasar selesai diajarkan, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. Materi untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sesuai silabus dan boleh dikembangkan oleh guru, dan (3) pengelolaan penilaian aspek keterampilan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten mencakup penilaian unjuk kerja, produk, dan portofolio. Penilaian ini dianggap paling sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran bahasa Inggris. Kata kunci: bahasa Inggris, penilaian, pengelolaan. Abstract This study aims at: (1) describing the assessment of attitude aspect in English language learning Curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Klaten, (2) describing the assessment of knowledge aspect in English language learning Curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Klaten, and (3) describing the assessment of skill aspect in English language learning curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Klaten. The method of the research is qualitative research design using an ethnographic approach. The data used are primary and secondary data. The data analysis tecknique uses interactive model. While data collecting method uses: interview, observation, and documentation. The results of the study are: (1) the assessment management of attitude aspect in the teaching of English Curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Klaten, the material for the competencies of spiritual and social attitudes delivered and achieved through indirect teaching, the aspects of attitude assessment include observation, self-assessment, peer assessment, and journal, (2) the asssessment management of knowledge aspect in the teaching of English Curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Klaten has been implemented in accordance with syllabus of English learning Curriculum 2013 applying the
1
principles of mastery learning, authentic, and continuous. The assessment of knowledge aspect carried out using the tecknique of written test through daily test after a basic competence has completely taught, middle term test, and final term test. The materials for knowledge and skill competencies are minimally as they are in syllabus and can be developed by teacher,. and (3) the assessment management of skill aspect in the teaching of English curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Klaten uses the teckniques of performance, product, and portofolio. These teckniques are regarded as the most suitable with the characteristics of English learning material. Key words: English, assessment, management. 1. PENDAHULUAN Pada kenyataannya pengelolaan dan pembelajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya, namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Pembelajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pembelajaran. Pengelolaan menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang mencakup dan memperhatikan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar. Berangkat dari kenyataan itu proses pembelajaran dan penilaian bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Klaten telah menerapkan kurikulum 2013 untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui penilaian. Penilaian merupakan sub sistem yang sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena penilaian dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan penilaian, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan penilaian pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Nurgiyantoro (2011: 22) menyatakan bahwa penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk membuat keputusan. Dalam hal ini penilaian yang dimaksud dalam membuat keputusan adalah penilaian dalam proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan penilaian merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam suatu aktifitas pendidikan dan
2
pembelajaran. Dari hasil penilaian, kita bisa mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap, dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program. Sementara itu penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru siswa dan keterlaksanaan program belajar mengajar. Namun penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka pendek dan hasil belajar jangka panjang. Istilah penilaian ini bukan berarti evaluasi, karena penilaian ini meliputi kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif. Selanjutnya evaluasi adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian. Dengan Kurikulum 2013, siswa bukan lagi sebagai obyek pendidikan, tetapi menjadi subyek yang ikut mengembangkan tema dan materi yang ada. Selain itu, berbagai standar dalam komponen pendidikan juga mengalami perubahan termasuk standar penilaian. Maksud perubahan yang terkandung dalam kurikulum itu adalah mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran. Siswa dirancang untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik yang diharapkan mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Pada tahun 2013, SMP Negeri 4 Klaten telah menjadi piloting proyek pelaksanaan Kurikulum 2013, maka SMPN 4 Klaten diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan tugas mengelola kegiatan penilaian pembelajaran sehingga guru mampu melaksanaan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara menyeluruh. Sebelum penerapan Kurikulum 2013, penilaian ranah sikap diserahkan pada mata pelajaran agama dan PPKn saja. Tetapi sekarang, dengan Kurikulum 2013 pemerintah mewajibkan penilaian ketiga ranah tersebut tercakup pada semua mata pelajaran. Penilaian bisa dilaksanakan secara autentik yaitu dilaksanakan dalam proses pembelajaran. yang mempunyai tahapan tahapan pembelajaran, yaitu mengamati, bertanya, mengasosiasi, mencoba, dan mengkomunikasikan (pendekatan saintifik). Semua tahapan tersebut harus diterapkan
pada setiap pembelajaran suatu mata pelajaran. Dengan penilaian yang
benar, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan
3
penilaian pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Sesuai dengan kurikulum 2013 yang lebih berpusat kepada siswa, maka dengan demikian, inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung, baik dalam bentuk validitas maupun reliabilitas. Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar siswa sebagaimana adanya (objektivitas hasil penilaian) sangat tergantung pada kualitas alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya. 2. METODE PENELITIAN Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang yang menjadi partisipan (Sutama, 2012: 32). Metode penelitian kualitatif juga dikenal sebagai penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya, tidak ada manipulasi atau perlakuan tertentu terhadap objek penelitian (Sutama, 2012: 38). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana pelaksanaan penilaian proses pembelajaran bahasa Inggris yang telah dilakukan di SMPN 4 Klaten. Penelitian tersebut digunakan untuk memperoleh data yang lengkap tentang penilaian proses pembelajaran. Penelitian mengenai penilaian proses pembelajaran pelaksanaan program supervise akademik mengambil data kuantitatif melalui metode kuesioner dengan instrument skala penilaian evaluasi pelaksanaan serta data kualitatif melalui wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang manajemen pembelajaran Bahasa Inggris pada Kurikulum 2013. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). Menurut Miles dan Huberman (2004:16) dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. 4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengelolaan penilaian aspek sikap pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten. Peran guru dalam penilaian aspek sikap pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 sangat penting sekali. Mereka diharapkan mampu menilai secara obyektif. Aspek penilaian sikap meliputi observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan jurnal. Materi untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial disampaikan dan dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Penilaian aspek sikap secara langsung bertujuan untuk mengukur berbagai sikap dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata, Penilaian aspek sikap lebih dekat ke penlitian autentik yaitu dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal Pada peneilitian yang dilakukan Angus J. Mac Neil, at.all ( 2009), pada dasarnya mendukung penilaian aspek sikap yang lebih kepada penilaian secara lengkap atau autentik dan sikap siswa bukan untuk dibandingkan dalam kelompok tapi lebih obyektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Angus J. Mac Neil menyatakan bahwa lingkungan belajar, termasuk sikap guru, mempengaruhi hasil belajar siswa. Nurdan (2015) menyatakan bahwa budaya kerja yang kooperatif membantu siswa memilih pemecahan konflik dibanding dengan berlomba untuk menjadi yang superior. Dalam hal ini tersirat makna sikap kerja sama yang baik lebih didahulukan dari pada sikap persaingan. Jadi kesamaannya dengan penelitian ini bahwa penilaian kompetensi sikap yang menunjukkan sikap baik terhadap sesama perlu didahulukan dari pada persaingan negatif terhadap teman. 3.2 Pengelolaan penilaian aspek pengetahuan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten Penilaian aspek pengetahuan pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013, sudah dilaksanakan sesuai dengan Kompetensi Inti (KI 3) dan Kompetensi Dasar yang ada pada silabus. Namun sesuai hasil dokumentasi, guru mempunyai strategi sendiri yaitu, pertama belajar tuntas (mastery learning), kompetensi pada 5
kategori pengetahuan. Peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Berikutnya penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan
dunia
sekolah.
Kemudian,
berkesinambungan,
yaitu
penilaian
berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Kemudian yang terakhir yaitu, teknik penilaian yang dipilih bervariasi dapat berupa tertulis atau lisan, Namun realitanya guru-guru yang mengajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Klaten cenderung menggunakan teknik penilaian aspek pengetahuan secara tertulis. Hal ini untuk menjamin obyektifitas penilaian. Selanjutnya, kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kemampuan siswa lain, tetapi terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hechuan (2007), Krauss dan Ally (2005) pada dasarnya ada perbedaan dan persamaan dengan penelitian ini. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Hechuan menyatakan bahwa peningkatan faktor sekolah dan guru dapat mempengaruhi prestasi siswa. Krauss dan Ally (2005) menyatakan bahwa tingkat penguasaan pengetahuan siswa dipengaruhi oleh kesesuaian tujuan belajar dengan isi pembelajaran. Sedangkan penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan penilaian pembelajaran guru terhadap hasil belajar siswa. Persamaannya, penelitian terdahulu dan penelitian ini sama-sama
membahas tentang tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran dipengaruhi oleh kompetensi guru. Jadi kompetensi guru, di dalamnya
termasuk
kompetensi
dalam
melaksanakan
penilaian
sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. 3.3 Pengelolaan penilaian aspek keterampilan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten Meskipun penilaian aspek keterampilan pada Kurikulum 2013 mencakup penilaian unjuk kerja, proyek, produk, dan portofolio, SMP Negeri 4 Klaten menerapkan penilaian aspek keterampilan dengan teknik unjuk kerja dan produk. 6
Penilaian unjuk kerja dilakukan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menerapkan konsep pengetahuan yang dimiliki ke dalam suatu aktifitas/kerja yang ditugaskan oleh guru. Penilaian ini cenderung sering dilakukan oleh guru-guru bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Klaten ketika mereka menilai keterampilan siswa dalam menerapkan konsep pengetahuannya ke dalam keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Sedangkan penilaian produk dilakukan ketika guru-guru bahasa Inggris SMP Negeri 4 Klaten ingin menilai hasil kerja siswa dalam menuliskan suatu teks. Penilaian produk ini dilakukan karena pelaksanaan penilaian membutuhkan waktu yang cukup pendek yaitu kurang lebih satu kali pertemuan atau dua kali empat puluh menit. Kegiatan guru dalam penilaian ini yaitu mengawasi para siswa agar mereka tidak kerja sama dalam membuat teks dan penilaian difokuskan pada hasil yang berupa teks tersebut. Penilaian proyek yang pelaksanaannya membutuhkan rentang waktu tertentu yang cukup lama terhadap suatu tugas proyek yang diberikan oleh guru. Penilaian ini tidak dilakukan oleh guru bahasa Inggris SMP Negeri 4 Klaten dalam menilai aspek keterampilan karena dengan penilaian unjuk kerja dan produk sudah dirasa cukup dalam penilaian aspek keterampilan tersebut. Demikian juga pada teknik penilaian portofolio. Penilaian aspek keterampilan siswa yang dilakukan oleh Mumford, John G. (2011), Dunn (2008), dan Ozturk (2011) pada dasarnya mempunyai perbedaan dengan penelitian ini. Mumfortd meneliti tentang penilaian belajar di tempat kerja. Pembelajaran berdasarkan kerja merupakan jenis pembelajaran yang dihasilkan atau dirangsang oleh kebutuhan tempat kerja. Dunn meneliti tentang praktik mengajar, silabus, dan nilai-nilai yang perlu menyesuaikan dengan gaya belajar siswa. Konstruksi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar dipandang dapat meningkatkan prestasi siswa. Ozturk mengungkapkan tentang perubahan menuju aktifitas belajar yang berpusat pada siswa. Perubahan ini membawa konsekuensi tentang perubahan metode penilaian siswa. Fokus penilaian pada pengukuran kinerja siswa dalam aktifitas belajar dan proyek tanpa tes di dalam kelas yang bersifat tradisional. Persamaannya dengan penelitian ini bahwa mereka menilai kinerja yang menuntut siswa aktif melakukan kegiatan pembelajaran dan penilaian. 7
Jadi penelitian mereka cenderung menilai aspek keterampilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4. PENUTUP Berdasarkan pada paparan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: Pertama, pengelolaan penilaian aspek sikap pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten meliputi observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan jurnal. Guru dan siswa diharapkan mampu menilai secara obyektif kompetensi sikap siswa, maka mereka diharapkan bisa menilai secara autentik. Kedua, Pengelolaan penilaian aspek pengetahuan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan ujian nasional. Penilaian tersebut disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ada pada Kurikulum 2013. Dan guru hendaknya dapat menilai pengetahuan siswa secara autentik. Ketiga, pengelolaan penilaian aspek keterampilan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten melalui teknik praktik, produk, dan portofolio. Guru hendaknya melaksanakan teknik penilaian keterampilan tersebut secara autentik. Dari hasil penelitian tentang pengelolaan penilaian pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten, secara umum pengelolaan penilaian aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan pada pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Klaten sudah berjalan efektif yaitu dapat membawa hasil. DAFTAR PUSTAKA Andang. 2014. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Andronache, Georgeta. 2015. Competence and Performance in the Teaching Profession. Academica Brâncuşi. Publisher, ISSN 2344 – 3685/ISSN-L 1844 7007
8
Carpenter, Daniel. 2015. School Culture and Leadership of Professional Learning Communities. International Journal of Educational Management, Vol. 29 Iss 5 Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dunn, Rita, dkk. 2008. Impact of Learning-Style Instructional Strategieson Students’ Achievement and Attitudes: Perceptions of Educators in Diverse Institutions. International Journal Impact of Instructional Strategies, Vol. 82, No. 3 Echols, John M., dan Hasan Sadily. Gramedia Pustaka Utama.
2010. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT
Gulbahar, Yasemin dan Hasan Tinmaz. 2006. Implementing Project-Based Learning and E-Portofolio Assessment in Undergraduate Course. Journal of Research on Tecknology Education. ISTE. Vol. 38, No.3 Ibrahim dan Cut Morina Zubainur. 2015. Integrative Curriculum in Teaching Science in the Elementary School. Journal of Arts, Science, & Commerce. ISSN22294686. ISSN2231- 4172 Khosrow-Pour, Mehdi. 2013. Dictionary of Information Science and Technology. USA. Information Science Reference. Kim, Sung Sik. 2012. A study on the Relationship between School Characteristics Improvement and Student Achievement in Elementary Schools: Focused on School Resources and Climate. The Journal of Korean Education (2012) 39(2) pp.29-53 Krauss, Ferdinan dan Mohamed Ally. 2005. A Study of the Design and Evaluation of A Learning Object and Implications for Content Development. Inter disciplinary Journal of Knowledge and Learning Objects. Volume 1, 2005 Kurniasih, Imas dan Sani Berlin. 2013. Revisi Kurikulum 2013: Implementasi Konsep dan Penerapa. Surabaya: Kota Pena Lejeune, Christophe dan Alain Vas. 2009. Organizational Culture and Efectiveness in Business Schools: a Test of The Accreditation Impact. Journal of Management Development Vol. 28 No. 8 Macneil, Angus J., Prater, Doris L. dan Busch, Steve. 2009. The Effect of School Culture and Climate on Student Achievement. International Journal Leadership in Education, January–March2009, vol. 12, no. 1, 73–84 Miles dan Huberman. 2004. Qualitative Data Analysis. Arizona State Universiy: Sage. Mishra, S. Raykundaliya, D. 2010. Understanding Organizational Culture, Productivity, Managerial Leadership and Organizational Effectiveness in
9
Manufacturing Unit of Gujarat- India. Asian Journal of Management Research. ISSN 2229 – 3795 Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nikbakht, Asghar., Elham Nikbakht, Ali Soleimani Rad dan Mohammad Reza Iravani. 2012. A Study to Measure the Impact of Organizational Culture and Organizational Excellence. Management Science Letters 2, (2012) 2875– 2880 Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penelitian Otentik Dalam Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Özarallı, Nurdan. 2015. The Impact of Organizational Culture and Job Related Affective Well Being on Employees’ Conflict Resolution Styles. Journal of Bisnis Turkey. ISSN: 1309-0712 Ozturk, Ibrahim Hakki. 2011. Curriculum Reform and Teacher Autonomy in Turkey: The Case of the History Teaching. International Journal of Instruction. July 2011. Vol.4, No.2 e-ISSN: 1308-1470 Depdiknas. 2013. Permendiknas Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2013. Permendiknas Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2013. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2013. Permendiknas Nomor 103 Tahun 2013 Tentang Pembelajaraan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2015. Permendiknas Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2004. Bahan Pelatihan Penilaian Pembelajaran Bahasa Inggris SMP. Jakarta: Depdiknas Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Primrose, Kurasha dan Chabaya Raphinos Alexander. 2013. Curriculum Development and Implementation: Factors Contributing towards
10
Curriculum Development in Zimbabwe Higher Education System. European Social Sciences Research Journal. Vol. 1, Issue 1, January 2013. Purwanto. Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sani, Ridwan Abdulah. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sani, Ridwan Abdulah. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Group. Sa’ud, Udin Syaefudin dan Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Perencanaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sobri., Asep Jihad., dan Charul Rochman. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suryosubroto, B., 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta: Fairuz Media Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Penerapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran; Menciptakan Guru Kreatif dan Berkompetensi. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tilaar dan Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan: Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Uno, Hamzah B. 2008. Perencaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
11
Usen et al. 2012. Effective Management of Wastages in Vocational Education for Sustainable Development in Nigeria. Journal of International Multidisciplinary, Ethiopia. Vol. 6 (3), Serial No. 26, July, 2012 Winkel, W. S. 2008. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia. Wood, N.L. 2008. Learning Excellence and Development Team Leading Changein Learning and Teaching. Asian Social Science : Vol 4, No 3
12