PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DALAM KEGIATAN KEMITRAAN UNIVERSITAS - MASYARAKAT Pemahaman, Prosedur, Alat Sederhana
Seri Publikasi Kemitraan Universitas - Masyarakat Local L ead ersh i p fo r D evel o p men t
PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DALAM KEGIATAN KEMITRAAN UNIVERSITAS - MASYARAKAT Pemahaman, Prosedur, Alat Sederhana
Seri Publikasi Kemitraan Universitas - Masyarakat
PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DALAM KEGIATAN KEMITRAAN UNIVERSITAS - MASYARAKAT : Pemahaman, Prosedur, Alat Sederhana
Hak Cipta ada pada Penerbit. Diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Penyusunan buku ini didukung oleh Proyek SILE/LLD 21 x 29,7 cm + 16 hlm. Penulis
Susan Wismer dan Tim Babcock
Penerjemah
Tim Babcock
Penyunting
Iwan Misthohizzaman
Perancang Sampul
Berio Wibisono
Cetakan I
Mei 2016
Publikasi ini dapat diunduh dari laman Pusat Data Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Agama: http://litapdimas.kemenag.go.id/home
PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DALAM KEGIATAN KEMITRAAN UNIVERSITAS-MASYARAKAT: PEMAHAMAN, PROSEDUR, DAN ALAT SEDERHANA APA ARTINYA TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK? Tata Kelola Lingkungan Hidup (TKLH) memperhatikan dan mempertimbangkan:
• Peningkatan kesehatan masyarakat • Keberlanjutan penghidupan masyarakat (misalnya pertanian, perikanan, industri, dsb) • Perlindungan/konservasi mutu dan jumlah aset masyarakat, termasuk sumber daya alam berupa air, lahan dan •
•
udara, dan juga binatang dan tetumbuhan (flora dan fauna), baik yang telah dibudidayakan untuk dimanfaatkan manusia maupun yang tumbuh/hidup di alam Dampak sosial dan budaya dari keputusan-keputusan berkaitan dengan lingkungan hidup, termasuk kebutuhan baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan dan juga bagi kelompok-kelompok khusus, dengan menghormati kebiasaan lokal berkaitan dengan agama/kepercayaan dan adat/budaya, serta membangun masyarakat/ komunitas yang kokoh (pendekatan ABCD – asset-based community-driven development /pendekatan berbasis aset, yang dimotori masyarakat sendiri) Kebijakan dan praktik/tindakan berkaitan dengan lingkungan binaan dan aset fisik, termasuk praktik 3R (reduce, re-use, recycle) dan aspek-aspek lain dari pengelolaan limbah dan juga praktik-praktik berkelanjutan lainnya.
Dengan demikian, lingkungan hidup tidak hanya mencakup flora dan fauna dan sumber daya alam berupa lahan, air dan udara, tetapi juga manusia. Tata kelola lingkungan hidup berintikan “stewardship” – yaitu pengelolaan hubungan antara manusia dan kegiatannya, tetumbuhan dan binatang (flora dan fauna), dan sumber daya alam yang sejatinya harus kita jaga agar tidak menurun daya dukung alamiahnya untuk generasi selanjutnya, termasuk beragam kearifan lokal yang terkait dengan penghormatan dan nilai-nilai konservasi lingkungan. Dengan merawat dan memelihara lingkungan hidup melalui setiap kegiatan dan keputusan yang kita ambil setiap hari, kita menciptakan masa depan yang sustainable atau berkelanjutan untuk kita sendiri dan orang lain.
MENGAPA TKLH PENTING BAGI KEMITRAAN UNIVERSITAS-MASYARAKAT? Salah satu tujuan program/kegiatan Kemitraan Universitas-Masyarakat adalah mendukung penerapan prinsip dan nilai-nilai tata kelola (kehidupan publik) yang demokratis secara terpadu lintas Tridharma Perguruan Tinggi. Tata kelola demokratis (democratic governance) menuntut adanya TKLH yang baik demi membangun masyarakat/komunitas yang berkelanjutan (sustainable). Menikmati lingkungan hidup yang dikelola dengan baik dan adil merupakan salah satu Hak Asasi Manusia. Sebaliknya, tata kelola lingkungan dan sumber daya alam secara tidak baik dan tidak adil merupakan salah satu sumber utama konflik bahkan perang. Baik dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) maupun penggantinya, yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals 2015 – 2030), TKLH menduduki posisi yang amat penting. Karena setidaknya delapan dari 17 butir SDGs langsung berkaitan dengan lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Untuk lembaga perguruan tinggi seperti UIN dan IAIN, hal ini sangat penting dan sebagai konsekuensinya berimplikasi bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) harus mengarusutamakan TKLH dalam kebijakan, program dan kegiatan yang berkaitan dengan Kemitraan Universitas-Masyarakat, dan begitu pula dalam segala aspek pengelolaan kampus sendiri. Hal ini berarti bahwa TKLH harus menjadi salah satu “tema lintas program”, yang penting untuk diterapkan pada semua prosedur, tahapan dan kegiatannya. Untuk semua perguruan tinggi, mobilisasi pengetahuan (knowledge mobilization) merupakan salah satu misi besar. Program/kegiatan Kemitraan Universitas-Masyarakat (KUM) perlu memberi perhatian besar pada upaya “mobilisasi pengetahuan untuk mobilisasi masyarakat” serta “menjadi contoh/teladan bagi sebuah “dunia” yang ingin kita ciptakan bersama”. Bilamana kita dapat mempraktikkan TKLH yang baik, ilmu dan pengetahuan ini dapat dibagi dan disebarkan tidak hanya di PTKI secara keseluruhan tetapi juga dengan komunitas mitra program, dan pada kelanjutannya menyebar kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan agar prosedur dan alat sederhana yang disajikan dalam dokumen ini, dengan peluang terbuka untuk melakukan modifikasi dan pengembangan sesuai kebutuhan, akan menjadi perangkat/alat yang dapat digunakan secara luas oleh PTKI dalam semua kegiatan KUM.
5
Diharapkan agar dokumen ini juga akan merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak UIN dalam menyusun kebijakan umum tentang TKLH untuk tingkat universitas, baik untuk pengelolaan internal kampus maupun untuk program-program di luar kampus.
CARA MENGGUNAKAN DAFTAR PERIKSA (CHECKLIST) TKLH Di bawah ini disajikan dua jenis daftar periksa, yaitu: Daftar A yang berfokus pada pengelolaan kegiatan “internal”, misalnya pengelolaan kantor atau pelaksanaan rapat/lokakarya dan sejenisnya, dan Daftar B yang berfokus pada kegiatan KUM. Daftar periksa ini telah dirancang untuk membantu mitra program dalam melakukan tiga langkah dasar TKLH:
1. Melakukan asesmen/penilaian – baik positif, negatif, maupun netral -- terhadap dampak kebijakan, prosedur 2. 3.
dan kegiatan, baik dampak langsung maupun tidak langsung, pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi terhadap lingkungan hidup. Mengambil keputusan serta melakukan tindakan untuk memitigasi atau mengurangi dampak negatif, dan mempertahankan atau meningkatkan dampak positif serta merekomendasikan tindakan untuk dilakukan dalam rangka peningkatan dan penyempurnaan. Memantau pelaksanaan kegiatan atau tindakan-tindakan yang sudah disetujui tersebut untuk memastikan bahwa tindakan itu benar-benar membawa peningkatan pada kondisi lingkungan yang lebih baik, lebih sehat, dan mengambil langkah-langkah perbaikan bila dibutuhkan.
Daftar Periksa ini hanya merupakan pedoman umum saja dan tidak merupakan kajian lingkungan hidup yang utuh dan mendalam. Daftar Periksa ini juga tidak berkaitan langsung dengan pengarusutamaan TLKH ke dalam produkproduk pengetahuan (knowledge products) seperti buku ajar atau panduan pelatihan (walaupun juga dapat memberi sumbangan berarti pada kegiatan tersebut). Alat ini dirancang untuk menciptakan dan meraih konsensus mengenai penilaian atau pernyataan tentang dampak sosial dan dampak lingkungan hidup, baik positif maupun negatif, berkaitan dengan kebijakan prosedur serta kegiatan, dan juga mengenai rekomendasi tindakan. Pada kasus Daftar Periksa ini tidak menghasilkan pernyataan yang jelas mengenai dampak dan atau rekomendasi, atau pada kasus perbedaan pendapat mengenai dampak (baik yang nyata maupun yang diprakirakan), maka akan dibutuhkan asesmen atau penilaian tambahan. Pada kasus tersebut, kemungkinan akan diperlukan bantuan teknis dari narasumber atau ahli yang kompeten, yang dapat membantu menyusun dokumen penilaian dampak lingkungan yang lebih rinci. Keahlian yang diperlukan untuk itu dapat saja ditemukan pada lingkungan internal UIN sendiri atau pada universitas lain yang dekat, atau pada LSM atau organisasi masyakarat yang berfokus pada lingkungan hidup. Dapat juga dilakukan melalui konsultasi dengan Biro Lingkungan Hidup Pemerintah Daerah setempat.
1. Pengarusutamaan TKLH dalam kurikulum prodi maupun dalam berbagai paket pelatihan/pendidikan – sama
2.
seperti pengarusutamaan kesetaraan gender dan inklusi sosial – merupakan suatu kebutuhan besar yang perlu ditangani dengan serius juga. Salah satu contoh usaha mengarusutamakan TKLH dalam kurikulum adalah paket pendidikan Dakwah Inklusif: Pendidikan Mubalig untuk Tata Kelola Demokratis terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia hasil kerjasama dengan Proyek SILE tahun 2015. Daftar Periksa ini dibuat untuk kegiatan-kegiatan skala kecil yang kemungkinan besar tidak berdampak signifikan pada lingkungan hidup. Untuk kegiatan yang lebih besar skalanya atau kegiatan yang potensial berdampak besar, dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) atau Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) harus dipersiapkan
6
Cover Sheet untuk Daftar Periksa TKLH Petunjuk: 1. Petunjuk ini berlaku untuk versi elektronik pada CD yang disertakan bersama dokumen ini 2. Klik ganda pada kotak berbentuk segi empat berwarna abu-abu sesuai pilihan, kemudian pilihlah “Checked” untuk mengaktifkan tanda silang pada kotak tersebut. 3. Isilah dengan mengetikkan informasi yang dibutuhkan pada bagian berwarna kuning muda. Untuk link GPS, diisi bila memungkinkan, dan link bisa diunduh dari telepon pintar
Desa Lokasi
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
Kode Pos
Link GPS Tanggal Kunjungan
bulan
Tahun
Mulai Pukul
Hingga Pukul
Nama Program/Kegiatan: ToRs/Kerangka Kegiatan
Sudah Disetujui Tanggal Belum Disetujui
Bulan
Tahun
Oleh
Dalam Proses
Tidak Diperlukan
Waktu Pelaksanaan Progam/Kegiatan Dimulai Tanggal
Bulan
Tahun
Sesuai Rencana
Terlambat
Lebih Cepat
Selesai Tanggal
Bulan
Tahun
Sesuai Rencana
Terlambat
Lebih Cepat
Prakiraan Selesai Tanggal
Bulan
Tahun
Sesuai Rencana
Terlambat
Lebih Cepat
Deskripsi Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
Nama
Jabatan
Perencanaan ( kegiatan belum dimulai ) Tahap Kegiatan
Pelaksanaan ( sudah dimulai ) Evaluasi akhir ( sudah rampung )
Pengisi Daftar Periksa Pelaksana Kegiatan
Nama
Jabatan
Anggota Panitia Pelaksana
Perwakilan Masyarakat
Anggota Kelompok Kerja
Ringkasan Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Aspek-aspek perhatian utama serta rekomendasi tindakan) 1. Pengisi Daftar Periksa Ditandatangani di
Nama
Jabatan Tanggal
Bulan
7
Tahun
DAFTAR PERIKSA “A”: KEBIJAKAN DAN PRAKTIK PENGELOLAAN KANTOR/LOKAKARYA/RAPAT DSB Petunjuk: 1. Petunjuk ini berlaku untuk versi elektronik pada CD yang disertakan bersama dokumen ini 2. Klik ganda pada kotak berbentuk segi empat berwarna abu-abu sesuai pilihan, kemudian pilihlah “Checked” untuk mengaktifkan tanda silang pada kotak tersebut.
3. Isilah dengan mengetikkan informasi yang dibutuhkan pada bagian berwarna kuning muda A.
LOKAKARYA, RAPAT, PELATIHAN DSB.
1. Apakah perjalanan dinas sudah dikurangi semaksimal mungkin untuk kegiatan ini? Bila ya, berdasarkan
Kebijakan lisan kepanitiaan
Ya
Kebijakan tertulis kepanitiaan
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal
Tahun
Nomor Belum tahu manfaatnya
Tidak ada arahan pimpinan
Bila tidak, kemungkinan karena?
Memperkecil serapan anggaran
Dianggap tidak penting
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
Batas waktu tanggal
Bulan
1 Mungkinkah menggunakan angkutan publik, daripada menggunakan mobil sewaan? Bila ya, berdasarkan
Kebijakan lisan kepanitiaan
Tahun
Ya
Kebijakan tertulis kepanitiaan
Oleh
Tidak
Belum Pasti
Peraturan Kantor
Nomor Belum tahu manfaatnya
Bila tidak, kemungkinan karena?
Tidak ada arahan pimpinan Memperkecil serapan anggaran
Rekomendasi tindakan
Belum Pasti
Peraturan Kantor Bulan
Oleh
Rekomendasi tindakan
Tidak
Dianggap tidak penting
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
Batas waktu tanggal
Bulan
Tahun
2. Apakah penggunaan kertas sudah dikurangi semaksimal mungkin?
Ya
Tidak
Belum Pasti
3. Apakah selalu mencetak di kedua sisi halaman kertas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
4. Apakah kertas daurulang (recycled) digunakan, bila memungkinkan?
Ya
Tidak
Belum Pasti
5. Apakah kertas bekas masih digunakan untuk mencetak dokumen pada halaman sebelah yang masih kosong?
Ya
Tidak
Belum Pasti
6. Apakah kertas bekas yang baru terpakai di satu sisi masih digunakan untuk dijadikan kertas memo internal?
Ya
Tidak
Belum Pasti
7. Apakah kertas bekas dikumpulkan untuk
Didaurulang
8 Apakah undangan untuk mengikuti rapat, lokakarya, atau pelatihan internal disampaikan atau diedarkan hanya melalui media elektronik?
Dibakar
Dijual
Ditinggalkan saja
Ya
Tidak
Belum Pasti
9. Apakah undangan untuk mengikuti rapat, lokakarya, atau pelatihan kepada unit atau lembaga eksternal lain disampaikan atau diedarkan dalam bentuk undangan elektronik?
Ya
Tidak
Belum Pasti
10. Apakah menerima undangan mengikuti rapat, lokakarya, atau pelatihan dari unit atau lembaga lain yang disampaikan melalui undangan elektronik sudah dianggap sebagai undangan resmi?
Ya
Tidak
Belum Pasti
8
11. Apakah perihal mekanisme dan saran tentang penghematan penggunaan kertas penah disampaikan atau dibahas dalam rapat panitia?
Ya
Tidak
Belum Pasti
12. Apakah ada kebijakan atau peraturan tertulis terkait butir 3-12 di atas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
Bila ya, hal tersebut berdasarkan
Kebijakan Lisan
Kebijakan Tertulis
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal Diterbitkan oleh
Kebiasaan kerja kepanitiaan
Bulan
Tahun
Nomor Belum tahu manfaatnya
Dianggap tidak penting
Bila tidak, kemungkinan karena Tidak ada arahan pimpinan
Memperkecil serapan anggaran Rekomendasi tindakan
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
Batas waktu tanggal
Bulan
Tahun
13. Apakah untuk keperluan kegiatan lokakarya, rapat, atau pelatihan tersebut, disediakan tas kain (yang dapat dipakai lagi)
Ya
Tidak
Belum Pasti
14. Apakah untuk keperluan kegiatan lokakarya rapat, atau pelatihan tersebut, disediakan map kertas daurulang?
Ya
Tidak
Belum Pasti
(Hindarilah pemakaian tas atau map terbuat dari plastik.) 15. Bila disediakan makanan, apakah disiapkan dengan bahan yang dapat didaurulang, ramah lingkungan atau yang biodegradable, seperti: Kotak makanan
Ya
Tidak
Belum Pasti
Tempat minum
Ya
Tidak
Belum Pasti
Kantong
Ya
Tidak
Belum Pasti
Sendok-garpu
Ya
Tidak
Belum Pasti
Coba hindari pemakaian kotak/tempat makan-minum yang terbuat dari styrofoam, sendok-garpu plastik, botol plastik, dsb. 16. Apakah ada kebijakan atau peraturan terkait butir 14-16 di atas? Bila ya, hal tersebut berdasarkan
Ya
Kebijakan lisan kepanitiaan
Kebijakan tertulis kepanitiaan
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal Diterbitkan oleh
Belum Pasti
Peraturan Kantor
Bulan
Tahun
Nomor Belum tahu manfaatnya
Bila tidak, kemungkinan karena
Tidak ada arahan pimpinan Memperkecil serapan anggaran
Rekomendasi tindakan
Tidak
Dianggap tidak penting
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
Batas waktu tanggal
Bulan
Tahun
17. Apakah semua sampah hasil kegiatan ini (termasuk dari makanan) ditangani dengan tepat?
Ya
Tidak
Belum Pasti
18. Apakah sampah-sampah tersebut sudah dipilah-pilah (mana yang dapat dijadikan kopos, mana yang dapat didaurulang, mana yang dapat dipakai lagi, dan mana yang harus ke Tempat Pembuangan Akhir)?
Ya
Tidak
Belum Pasti
19. Apakah ada kebijakan atau peraturan terkait butir 18-19 di atas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
Bila ya, hal tersebut berdasarkan
Kebijakan lisan kepanitiaan
Kebijakan tertulis kepanitiaan
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal Diterbitkan oleh
Bulan Nomor
9
Peraturan Kantor Tahun
Belum tahu manfaatnya Bila tidak, kemungkinan karena
Tidak ada arahan pimpinan
Memperkecil serapan anggaran Rekomendasi tindakan
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
B.
Dianggap tidak penting
Batas waktu tanggal
Bulan
Tahun
PEMBELIAN ATAU PENYEWAAN PERALATAN DAN PERABOT
20. Dalam pembelian atau penyewaan peralatan, apakah dipilih model yang hemat energi (contoh: AC)?
Ya
Tidak
Belum Pasti
21. Apakah untuk printer dan mesin fotokopi dipilih model yang dapat menggunakan kertas daurulang?
Ya
Tidak
Belum Pasti
22. Dalam memutuskan jenis atau model peralatan elektronik yang akan dibeli, apakah dipertimbangkan daya tahan atau mutu (berapa tahun masa pemakaian alat tsb., biaya pemeliharaan, biaya pengadaan bahan habis pakai (kertas, tinta, dsb.)?
Ya
Tidak
Belum Pasti
23. Apakah semua peralatan itu dirawat dengan baik dan teratur supaya berfungsi secara efisien serta dapat bertahan lama?
Ya
Tidak
Belum Pasti
24. Apakah untuk lampu luar ruang menggunakan sensor yang akan otomatis menyala sendiri saat petang dan mati sendiri saat pagi tiba?
Ya
Tidak
Belum Pasti
25. Apakah ada kebijakan atau peraturan terkait butir 21-25 di atas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
Kebijakan lisan Bila ya, hal tersebut berdasarkan
Peraturan kantor tertulis yang berlaku internal Peraturan Pemerintah yang lebih tinggi
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal
Bulan
Diterbitkan oleh
Nomor Belum tahu manfaatnya
Bila tidak, kemungkinan karena
Dianggap tidak penting
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
C.
Tidak ada arahan pimpinan Memperkecil serapan anggaran
Rekomendasi tindakan
Tahun
Batas waktu tanggal
Bulan
Tahun
PENGELOLAAN KANTOR
26. Apakah tersedia tong atau tempat untuk mengumpulkan bahan yang dapat didaurulang?
Ya
Tidak
Belum Pasti
27. Apakah tong atau tempat untuk mengumpulkan bahan yang dapat didaurulang tersebut mudah diakses?
Ya
Tidak
Belum Pasti
28. Apakah tong atau tempat untuk mengumpulkan bahan yang dapat didaurulang tersebut sudah diberi label?
Ya
Tidak
Belum Pasti
29. Apakah tong atau tempat untuk mengumpulkan bahan yang dapat didaurulang tersebut isinya dibuang secara rutin?
Ya
Tidak
Belum Pasti
30. Apakah tersedia tong atau tempat untuk mengumpulkan kertas bekas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
31. Apakah tersedia tong atau tempat untuk mengumpulkan karton bekas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
32. Apakah tersedia tong atau tempat untuk mengumpulkan logam?
Ya
Tidak
Belum Pasti
33. Apakah tersedia tong atau tempat untuk mengumpulkan kaca/beling?
Ya
Tidak
Belum Pasti
34. Apakah ada kebijakan atau peraturan terkait butir 27-34 di atas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
10
Kebijakan lisan Bila ya, hal tersebut berdasarkan
Peraturan kantor tertulis yang berlaku internal Peraturan Pemerintah yang lebih tinggi
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal Diterbitkan oleh
Bulan Nomor
Belum tahu manfaatnya Bila tidak, kemungkinan karena
Tidak ada arahan pimpinan Memperkecil serapan anggaran
Rekomendasi tindakan
Tahun
Dianggap tidak penting
Kurang peduli Tidak diketahui
1.
Oleh
Batas waktu tanggal
Bulan
Tahun
35. Apakah penggunaan kertas sudah dikurangi semaksimal mungkin?
Ya
Tidak
Belum Pasti
36. Apakah selalu mencetak di kedua sisi halaman kertas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
37. Apakah kertas daurulang (recycled) digunakan, bila memungkinkan?
Ya
Tidak
Belum Pasti
38. Apakah kertas bekas masih digunakan untuk mencetak dokumen pada halaman sebelah yang masih kosong?
Ya
Tidak
Belum Pasti
39. Apakah kertas bekas yang baru terpakai di satu sisi masih digunakan untuk dijadikan kertas memo internal?
Ya
Tidak
Belum Pasti
40. Apakah kertas bekas dikumpulkan untuk
Didaurulang
Dibakar
Dijual
Ditinggalkan saja
41. Apakah undangan untuk mengikuti suatu kegiatan internal disampaikan atau diedarkan hanya melalui media elektronik?
Ya
Tidak
Belum Pasti
42. Apakah undangan untuk mengikuti suatu kegiatan kepada unit atau lembaga eksternal lain disampaikan atau diedarkan dalam bentuk undangan elektronik?
Ya
Tidak
Belum Pasti
43. Apakah menerima undangan mengikuti suatu kegiatan dari unit atau lembaga lain yang disampaikan melalui undangan elektronik sudah dianggap sebagai undangan resmi?
Ya
Tidak
Belum Pasti
44. Apakah ada tempat atau staf yang ditugaskan untuk mengumpulkan kertas bekas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
45. Apakah ada mekanisme dan saran tentang penghematan penggunaan kertas yang pernah disampaikan atau dibahas dalam rapat?
Ya
Tidak
Belum Pasti
46. Apakah ada kebijakan atau peraturan tertulis terkait mekanisme dan saran tentang penghematan penggunaan kertas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
47. Apakah dipakai dokumen elektronik (soft-copy) untuk meminimalkan pemakaian kertas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
48. Apakah kantor mempraktikkan kegiatan “kampus hijau” misalnya merawat tanaman di sekitar gedung?
Ya
Tidak
Belum Pasti
49. Apakah kantor mempraktikkan kegiatan “kampus hijau” misalnya mengadakan tempat sampah buat bahan daur ulang di luar gedung?
Ya
Tidak
Belum Pasti
50. Apakah ada kebijakan atau peraturan terkait butir 36-50 di atas?
Ya
Tidak
Belum Pasti
Kebijakan lisan Bila ya, hal tersebut berdasarkan
Peraturan kantor tertulis yang berlaku internal Peraturan Pemerintah yang lebih tinggi
Kebijakan tertulis panitia atau peraturan kantor diterbitkan tanggal Diterbitkan oleh
Bulan Nomor
Belum tahu manfaatnya Bila tidak, kemungkinan karena
Oleh
Tidak ada arahan pimpinan Memperkecil serapan anggaran
Rekomendasi tindakan
Tahun
Dianggap tidak penting
Kurang peduli Tidak diketahui
1. Batas waktu tanggal
11
Bulan
Tahun
DAFTAR PERIKSA “B”: KEGIATAN KEMITRAAN UNIVERSITAS-MASYARAKAT Petunjuk: 1. Petunjuk ini berlaku untuk versi elektronik pada CD yang disertakan bersama dokumen ini 2. Klik ganda pada kotak berbentuk segi empat berwarna abu-abu sesuai pilihan, kemudian pilihlah “Checked” untuk mengaktifkan tanda silang pada kotak tersebut. 3. Isilah dengan mengetikkan informasi yang dibutuhkan pada bagian berwarna kuning muda ASET 1
ASET 2
ASET 3
ASET 4
ASET 5
ASET 6
2. Aspek-aspek yang Memerlukan Perhatian TKLH Untuk masing-masing aset, aktifkan tanda silang pada tanda “+” bila dampak program/kegiatan diprakirakan akan positif, atau aktifkan tanda silang pada tanda “-“ bila negatif, atau aktifkan tanda silang pada tanda “0” bila diramalkan akan netral, terhadap masing-masing aspek di bawah ini.
ASET 1
ASET 2
ASET 3
ASET 4
ASET 5
ASET 6
a. Kesehatan masyarakat (termasuk keamanan publik serta resolusi konflik)
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
1. Aset mana saja (hasil identifikasi melalui pemetaan aset) yang menjadi fokus program/ kegiatan ini? Ditulis satu aset pada masing-masing kotak di sebelah kanan, sesuai kebutuhan, berdasarkan hasil pemetaan ABCD.
b. Penghidupan masyarakat (terutama praktik-praktik pertanian dan perikanan)
c. Kelompok-kelompok sosial/budaya tertentu (kelompok minoritas atau kelompok rentan yang mungkin akan mengalami dampak yang berbeda dengan dampak yang dialami kelompok mayoritas
d. Dampak yang berkaitan dengan kelompok gender atau kelompok usia tertentu
e. Lingkungan binaan (perumahan, jalan, dsb.)
f. Sumberdaya terbaharukan (hutan, tumbuhan, hewan, dsb.)
g. Air (semua golongan: air tawar, air laut, air limbah dsb.)
h. Udara
i. Tanah/lahan
12
j. Limbah
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
3. Pernyataan tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk kotak yang diberi tanda “+” atau “-“ pada butir-butir di atas, pilihlah maksimal 5 yang paling penting. Berilah kode posisi aset, tandai dampak (positif atau negatif), dan berilah pernyataan jelas tentang dampak lingkungan (positif atau negatif) yang diprakirakan dari program/kegiatan ini. (Contoh kode posisi aset 4d berarti Aset 4 butir d) + Kode Aset
Dampak -
+ Kode Aset
Dampak +
Kode Aset
Dampak +
Kode Aset
Dampak +
Kode Aset
Dampak -
Pernyataan tentang dampak lingkungan Pernyataan tentang dampak lingkungan Pernyataan tentang dampak lingkungan Pernyataan tentang dampak lingkungan Pernyataan tentang dampak lingkungan
4. Rekomendasi tindakan untuk memaksimalkan dampak positif atau meminimalkan (memitigasi) dampak negatif. Apa yang akan dilakukan,oleh siapa, kapan, dan hasil apa yang diharapkan? 4.1. Dampak positif Rekomendasi tindakan
1.
Agar dilaksanakan oleh Waktu pelaksanaan Hasil yang diharapkan
1.
4.2. Dampak Negatif Rekomendasi tindakan
1.
Agar dilaksanakan oleh Waktu pelaksanaan Hasil yang diharapkan
1.
Untuk Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai dampak negatif, perlu diusulkan beberapa alternatif penanganannya. Apakah misalnya ada cara lain untuk melaksanakan kegiatan ini sehingga tidak menimbulkan dampak negatif?
13
BEBERAPA PERTANYAAN UNTUK DIPERTIMBANGKAN DALAM MENGISI DAFTAR PERIKSA “B”: LIMBAH/POLUSI: • Apakah kegiatan ini akan meningkatkan volume limbah yang dihasilkan? • Apakah limbah atau bahan polusi akan tersebar ke udara, ke dalam air atau ke atas tanah? (termasuk • •
pupuk kimia dan pestisida, juga meningkatnya peluang terjadinya erosi) Apakah kegiatan ini akan menaikkan tingkat kebisingan suara, bau tak sedap, banyaknya debu atau masalah estetika lainnya? Apakah terdapat kegiatan lain di sekitar lokasi kegiatan ini yang dapat menimbulkan dampak (negatif atau positif) pada kegiatan ini?
SUMBER DAYA ALAM: • Apakah kegiatan ini akan menggunakan sumberdaya alam lokal (lahan, hutan, air, bahan bangunan, • • •
dsb.)? Sejauh mana penggunaan bahan itu akan berdampak pada keberlanjutan atau sustainabilitas bahan tersebut? Apakah habitat atau ekosistim akan terkena dampak? Apakah keberlanjutan dari habitat atau ekosistim itu akan terkena dampak? Apakah bencana alam (semisal banjir, gempa bumi, letusan gunung api, atau tanah longsor, dsb.) dapat berdampak negatif pada kegiatan ini?
Local L e a d e rs h ip fo r De v e lo p me n t
14
Supporting Islamic Leadership in Indonesia/Local Leadership for Development (2011 - 2017) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dalam melaksanakan program Kemitraan Universitas-Masyarakat (KUM) dengan menggunakan pendekatan Asset-Based Community-driven Development (ABCD). SILE/LLD (2011 – 2017) merupakan program Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, dengan dukungan finansial dan bantuan teknis dari pemerintah Kanada cq Global Affairs Canada (GAC). Dukungan pemerintah Kanada disediakan melalui Cowater International Inc. kerjasama dengan World University Service of Canada (WUSC).
Loc a l Le a de rs hip for De v elopment