PENGARUHMETODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJARFISIKAPESERTA DIDIK (Studi Quasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas X Semester Genap di MA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013) Sri Latifah1 Abstrak: Pendidikan adalah suatu proses yang mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkunganya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Hasil belajar peserta didik kelas X mata pelajaran fisika di MA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung masih relatif rendah. Berdasarkan hasil mid semester dari 100 peserta didik yang berhasil mencapai nilai KKM hanya 31 peserta didik atau 31%. Nilai KKM yang ditetapkan adalah 71. Hal ini disebabkan karena materi yang sulit dipahami tanpa adanya metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode alternatif yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar peserta didik meningkat dengan baik pada materi kalor. Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi kalor, karena pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen peserta didik dapat membuktikan secara langsung suatu yang dipelajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap hasil belajar fisika. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan Pretest, Posttest Equivalent Group Design. Teknik pengumpulan datanya meliputi : observasi, tes, dan dokumentasi.Penelitian dilaksanakan di MA Al Hikmah Way Halim dengan yang melibatkan dua kelompok peserta didik yang berjumlah 66 peserta didik.Masing-masing kelompok berjumlah 33 orang untuk kelompok eksperimen dan 33 orang untuk kelompok kontrol.Untuk memperoleh data menggunakan post-test.Setelah data dikumpulkan kemudian pengolahanya dilakukan dengan analisis statistik parametris dengan menggunakan uji t. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen adalah baik dengan nilai rata-rata post-test 75,32, 32
sedangkan pembelajaran tanpa menggunakan metode eksperimen adalah kurang dengan nilai rata-rata post-test 69,66. Analisis data menggunakan uji t pada taraf signifikasi 0,05 hal ini dapat dilihat dari t hitung> t tabel yaitu 1,846 > 1,659. Jadi H0 ditolak H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik pada pembelajaran menggunakan metode eksperimen dan tanpa menggunakan metode eksperimen. Dengan perkataan lain penggunaan metode eksperimen berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik pada sub konsep kalor. Kata kunci: Metode eksperimen, Fisika, dan Hasil belajar.
Pendahuluan Pendidikan adalah suatu proses yang mempengaruhi
siswa
menyesuaikan terhadap
diri
agar
sebaik
lingkunganya
dan
peringatan kepada kaumnya apabila
dapat
mereka telah kembali, agar mereka
mungkin
dapat menjaga dirinya”(Departemen
dengan
demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat(Oemar Hamalik, 2009).
Agama RI, 2002).
Ayat diatas mengandung unsur tentang
ilmu
pendidikan
yang
mengarahkan kepada pengetahuan dalam
pendidikan,
khususnya
pendidikan pada jenjang Sekolah
Sehubung
dengan
itu,
Allah
Menengah Atas (SMA) saat ini masih
berfirman dalam Q.S at-Taubah ayat
jauh dan apa yang kita harapkan.
122
Betapa
yang artinya sebagai berikut:
kita
masih
perlu
“Dan tidak sepatutnya orang-orang
meningkatkan hasil belajar, dimana
Mukmin itu semuanya pergi (ke
Standar Kelulusan (SK) yang di
medan perang) Mengapa sebagian
targetkan
dari
diantara
tahunya selalu bertambah sehingga
untuk
dikeluhkan oleh semua para pendidik
memperdalam pengetahuan agama
bahkan oleh orang-orang tua siswa
mereka
mereka
setiap
golongan
tidak
dan
pergi
untuk
oleh
Pemerintah
tiap
member 33
sendiri, karena anak atau siswanya tidak dapat lulus.
No
Dalam hal ini yang sebenarnya tidak perlu terjadi.MA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung pada
Kelas
Standar
Jumlah
KKM
Peserta
< 71
>71
Didik
1
XA
21
12
33
2
XB
22
11
33
3
34
XC
26
8
tahun 2012 Standar KKM nya adalah
Jumlah
69
31
68 dari hasil pengamatan awal
Presentase
69%
31%
ketuntasaan
belajar
siswa
hanya
100
Sumber: Dokumen nilai murni Mid
mencapai 30% dan masih kurang dari
Semester kelas XMA Al Hikmah Way
KKM. Untuk semester genap ini
Halim
KKM bertambah menjadi 71.Dengan kondisi seperti ini diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar mencapai
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik kelas X pada materi fisika , di MA
60%.
Al Hikmah Way Halim Bandar Meskipun media pembelajaran
Lampung masih memiliki nilai yang
tersedia dan digunakan guru dalam
cukup bahkan ada diantaranya ada
menyampaikan meteri atau bahan
yang sangat kurang dari jumlah total
pelajaran
berpengaruh
peserta didik kelas X. Standar KKM
terhadap peningkatan hasil belajar
yang ditetapkan adalah 71, untuk
kearah yang
lebih baik. Ini sesuai
hasil nilai ulangan harian peserta
dengan hasi belajar yang dicapai
didik pada mata pelajaran fisika
peserta didik sebagaimana pada tabel
belum adanya ketuntasan belajar
berikut ini:
masih < 71.
belum
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Mid Semester Peserta didik kelas X Mata Pelajaran Fisika di MA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung T.P 2012/2013.
Ketidaktuntasan siswa faktor,
dipengaruhi diantaranya
hasil
belajar
oleh
banyak
faktor
guru,
faktor siswa, sarana, alat dan media
34
yang tersedia, serta faktor lingkungan
Maka
dalam
metode
ada
(Wina Sanjaya, 2008).Dengan fasilitas
pembelajaran yang dapat menutupi
sekolah
memadai,
kelemahan penggunaan pembelajaran
kurang
fisika beberapa upaya dilakukan
yang
pemilihan
kurang
metode
yang
efektif, media pembelajaran yang
salah
kurang menarik, tingkat keaktifan
eksperimen.Metode
eksperimen
yang siswa yang rendah, hal ini akan
adalah
pengelolaan
berdampak kurang baik dalam proses
pembelajaran
belajar mengajar.
melakukan
Kondisi rendahnya hasil belajar siswa di MA Al Hikmah Way Halim Bandar
Lampung
dikarenakan
metode yang digunakan dalam sub konsep kalor kurang efektif , metode yang digunakan dalam kalor yaitu metode ceramah dan media gambar. Sedangkan srategi pembelajaran yang digunakan
adalah
strategi
pendekatan ekspositori. Dua akibat dari pembelajaran tersebut adalah (1) bagi guru tidak tuntasnya bahan
satunya
adalah
suatu
cara di
metode
mana
aktivitas
siswa
percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan
sendiri
dengan
mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek,
membuktikan
menganalisis, dan
menarik
kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya (Syaiful Bahri, 2010). Percobaan
dilakukan
kajian yang disampaikan kepada
melalui
siswa
tuntutan
kelompok.Hal ini tergantung dari
kurikulum (2) bagi siswa tidak
tujuan dan makna percobaan atau
tercapainya ketuntasan belajar (3)
jumlah alat yang tersedia.Materi
siswa
diam,
tidak diberikan secara langsung peran
mendengarkan, materi pelajaran yang
siswa dalam pembelajaran ini adalah
disampaikan oleh guru.
mencari dan menemukan sendiri
sesuai
hanya
dengan
duduk,
kegiatan
dapat
individual
atau
35
materi pelajaran sedangkan guru
terhadap peningkatan hasil belajar
berperan
siswa pada materi kalor dan yang
sebagai
fasilitator
dan
pembimbing siswa untuk belajar.
tanpa
Penggunaan
eksperimen
eksperimen. Quasi eksperimen selalu
kepada peserta didik diharapkan
dilakukan dengan maksud untuk
siswa
melihat akibat dari satu perlakuan.
metode
dapat
termotivasi
meningkatkan aktifitas
dan
belajarnya
sehingga tidak terjadi pengulangan dan penguatan terhadap materi yang diberikan disekolah.
Way
Dengan demikian dipilihlah dua kelompok peserta didik yang diberi perlakuan berbeda yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
dilaksanakan
pada
bulan Januari 2013 di MA Al Hikmah
metode
eksperimen menggunakan metode
METODE PENELITIAN Penelitian
menggunakan
Halim
Bandar
Lampung Kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Kuasi arti lain dari semu. Penelitian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu (Hamid Damardi, 2012). Pemilihan metode ini karena
yang mendapat pembelajaran materi kalor
tanpa
metode
eksperimen,
metode yang digunakan disesuaikan dengan
metode
diterapkan
yang
sudah
disekolahan.Dengan
analisis uji t menganalisis pengaruh yang terjadi antara variabel x dan variable y
berdasarkan perbedaan
hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. 1. Desain Penelitian Pada penelitian ini rancangan eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest
control
Group
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
Design, yaitu kelompok kontrol dan
melihat pengaruh metode eksperimen
kelompok
eksperimen
sebelum
36
dilakukan perlakuan diberikan pretest
dipelajari
untuk
mengetahui
adakah
awal
informasi hal tersebut, kemudian
antara
kelas
ditarik
kontrol dan kelas eksperimen.
penelitian ini yaitu:
Pretes
Variab
Posttes
t
el
t
Y1
X
Y2
Y1
-
Y2
men
variable) adalah variabel yang
Penelitian ini bersifat kuantitatif, suatu
proses
menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui”(Margono, 2007).
atau
disebut
variabel X. Dalam hal ini variabel
Kontrol
yaitu”
1. Variabel bebas (independent
mempengaruhi
Terikat
(R)
(Sugiono,
Ada dua macam variabel dalam
Desain Penelitian
Eksperi
kesimpulanya
2007)
Tabel 2
(R)
diperoleh
keadaan
perbedaan
Grup
sehingga
bebasnya
adalah
pengaruh metode eksperimen 2. Variabel
terikat
(dependent
variable) adalah variabel yang dipengaruhi
atau
disebut
variabel Y, dalam hal ini variabel
terikatnya
adalah
peningkatan hasil belajar fisika peserta didik. Populasi dan Sampel
Variabel Penelitian
Berkaitan dengan itu maka yang akan Secara sederhana variabel dikatakan sebagai konsep mengalami variasi nilai
(Erwan.AP,
2007).Variabel
Dkk,
penelitian
dalam
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X semester genap diMA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung.
penelitian ini adalah segala sesuatu yang
berbentuk
diterapkan
oleh
apa
saja
peneliti
yang untuk
Tabel Jumlah Peserta Didik Kelas X di MA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung TA. 2012/2013
37
No.
Kelas
Jumlah Peserta
Sumber: Dokumen Guru MA Al Hikmah Way Halim Bandar Lampung
Didik 1.
X. A
33
Sedangkan sampel adalah bagian
2.
X. B
33
dari jumlah dan karakteristik yang
3.
dimiliki
X. C Total
populasi
tersebut.Pengumpulan
34 100
sarana prasarana, dan faktor-faktor
sampel
diperlukan agar membuat kesimpulan
yang
dari penelitian secara cermat.Proses
penelitian.
pemilihan
anggota
sampel
yang
digunakan adalah sampel strata. Pemilihan
sampel
strata
adalah
proses pemilihan sampel sedemikian rupa sehingga semua subkelompok pada populasi diwakili pada sampel dengan perbandingan sesuai dengan jumlah yang ada dalam populasi.
2.
Tes
mendukung
yang
mengukur
dalam
digunakan
tingkat
untuk
keberhasilan
belajar peserta didik, yaitu melalui test formatif pada akhir materi pokok. Dalam bentuk tes objektif sebanyak
45
soal
dengan
5
alternatif jawaban pada setiap butir soal.Sebelumnya dianalisis validitas
Metode Pengumpulan Data
dan
reabilitas
untuk
mengetahui apakah soal tersebut Metode
pengumpulan
data
yang
layak diujikan.
penulis gunakan adalah sebagai 3. Dokumentasi, pada teknik ini
berikut:
peneliti 1. Metode Observasi, metode ini penulis
gunakan
untuk
memperoleh data tentang kegiatan berupa metode pembelajaran pada
dimungkinkan
memperoleh
bermacam-macam
sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat,
dimana
responden
pelajaran fisika, keadaan gedung,
38
bertempat tinggal atau melakukan
Sebuah instrument dikatakan valid
kegiatan sehari-hari.
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
Teknik Analisis Data Analisis
Hasil
Uji
dan
dapat
mengungkapkan data dari variabel Coba
Soal
(Instrument)
yang diteliti secara tepat. Adapun rumus tersebut adalah:
Instrumen
penelitian
digunakan
dalam
yang
penelitian
ini
adalah lembar tes objektif sebanyak 45 soal dengan 5 alternatif jawaban pada setiap butir soalnya. Untuk memperoleh data yang diharapan maka dilakukan uji coba tes objektif dengan prosedur sebagai berikut:
Uji Reliabilitas Reliabilitas
soal
dapat
dihitung
dengan menggunakan metode belah dua
(ganjil-genap)
setelah
itu
dilakukan pengujian dengan Product
1. Memeriksa lembar test yang telah diisi oleh peserta didik
Moment dilakukan secara manual. Dalam
2. Menilai hasil test peserta didik 3. Tabulasi data yaitu memasukkan
menghitung
reliabilitas,
digunakan rumus korelasi Product Moment, rumusnya:
data yang terkumpul kedalam tabel
distribusi
tujuan
untuk
data
dengan
memudahkan =
pengolahan selanjutnya. 4. Menganalisis reliabititas
rxy
validitas soal,
∑
dan yang
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Untuk
menguji
reliabilitas
soal
digunakan rumus Spearman Brown Uji Validitas
dan Korelasi Produk Moment:
39
r11 =
/
atau tidak. Hasi belajar peserta didik
/
dianalisis berdasarkan hasil pre-test dan post-test, yaitu sebelum dan sesudah pembelajaran untuk melihat
Analisis Butir Soal
gain yang terjadi. Hasil belajar Analisis butir soal dapat dilakukan
dilakukan dengan cara menghitung
dengan menghitung daya pembeda
skor yang diperoleh masing-masing
dan tingkat kesukaran.
peserta didik. Setelah diketahui nilai
Menghitung Daya Pembeda
masing-masing
D=
-
peserta
didik,
dilakukan perhitungan indeks gain.
= PA-PB
Uji Normalitas
Tingkat Kesukaran
Uji normalitas dalam penelitian
P=
ini
dimaksudkan
untuk
mengetahui normal atau tidaknya Analisis Data Penelitian
distribusi test. Adapun langkah-
Nilai pre-test dan post-test kemudian
langkah yang ditempuh adalah
dianalisis dengan dua cara, yaitu: Uji
sebagai berikut:
Asumsi yang telah meliputi uji
a) Menentukan rentang (R) : R =
normalitas dan uji homogenitas data. Uji normaliatas dilakukan untuk menentukan apakah sekumpulan data tergolong
parametrik
atau
non
R = Xmak-Xmin b) Menentukan banyaknya kelas interval (K) : K = 1+3,3 log n c) Menentukkan panjang kelas
parametrik dan berdistribusi normal atau
tidak,
homogenitas
sedangkan adalah
uji
interval: P =
untuk
d) Membuat
menentukan dua data berasal dari
frekuensi
daftar
distribusi
populasi dengan varian yang sama
40
e) Menghitung rata-rata tes awal
ternyata
keduanya
berdistribusi
dan test akhir dari masing-
normal, langkah selanjutnya dengan
masing
kelompok
pengetesan tentang homogenitas 2
rumus:
∑ . = ∑
dengan
variansi.
f) Menghitung standar deviasi dari masing-masing kelompok
dengan taraf signifikasi sebesar 5%
dengan rumus:
b) Menentukan derajat kebebasan,
∑
Sd =
a) Menentukan nilai chi kuadarat
yaitu dk = k -3 Uji Homogenitas
Melakukan uji normalitas distribusi frekuensi dengan menggunakan Chi
Uji homogenitas sebagai kelanjutan
Kuadrat sebagai berikut:1
dari uji normalitas, bertujuan untuk menguji kesamaan (homogenitas)
2
=∑
beberapa
bagian
sampel,
yakni
seragam tidaknya variansi sampelKriteria pengujian yaitu: a) Jika
2
hitung<
2
tabel,
maka data
2
hitung
2 tabel,
yangsama. nilai
berdistribusi normal b) Jika
sampel yang diambil dari populasi
maka data
tidak berdistribusi normal Jika ternyata salah satu atau kedua distribusi tersebut tidak normal,
F
Dengan sesuai
menentukkan
kriteria
sebagai
berikut: a) Jika Fhitung< Ftabel maka kedua variansi data homogen b) Jika F
hitung
F
tabel
maka kedua
langkah selanjutnya menggunakan
variansi data tidak homogen
statistik non parametrik, dalam hal
F=
ini menggunakan tes Wilcoxon.Jika
Uji Hipotesis
1
Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 2005, hlm 273
41
a) Mencari
Deviasi
Standard
Gabungan ( dsg)
statistik
nonparametrik,
dsg
=
dalam
hal
ini
menggunakan tes Wilcoxon dengan langkah-langkah sebagai berikut:
–
a) Membuat daftar rank b) Menentukan nilai W
b) Menentukan nilai t hitung
c) Menentukan nilai W dari daftar
t=
menggunakan
d) Pengujian hipotesis
Jika salah satunya berdistribusi tidak Keterangan:
normal
= rata-rata data dalam kelompok
tetapi
berdistribusi
keduan homogenya
datanya maka
digunakan uji Wilcoxon, dengan
1
ketentuan sebagai berikut: = rata-rata data dalam -
kelompok 2
Jika
W Wan
maka
kedua
perlakuan berbeda Dsg =
nilai
deviasi
standar
-
Jika
W>Wan
maka
kedua
12
gabungan.
perlakuan tidak berbeda
Kriteria pengujian sebagai berikut
Jika kedua data tersebut keduanya
(uji hipotesis):
normal namun salah satunya tidak
-
-
Jika –ttabel< thitung< ttabel
maka
homogen maka digunakan rumus uji t
tidak berbeda secara signifikan
yang diboboti t1 (Subana, dkk. 2000).
Jika thitung< ttabel atau thitung<-ttabel
Dengan kriteria penerimaan hipotesis
maka
jika nilai thitungterletak diluar interval
terdapat
perberbedaan
yang secara signifikan.
-
tdaftar<
thitung<
tdaftar
yang
menujukkan bahwa bila harga thitung Jika salah satu dua distribusi tersebut
berada pada daerah penerima H0 atau
tidak normal, langkah selanjutnya
42
terletak diantara harga ttabel, maka H0
NilaiTertinggi
73,3
96,6
50
Nilai
33,3
50
10
ditolak dan H1 diterima.
Terendah
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji coba soal dilakukan pada tanggal
Jumlah
1629
2485,6 856,6
Rata-rata
49,36
75,32
25,95
27 Februari 2013 di kelas XI MA Al Bandar
Berdasarkan hasil perhitungan
Lampung dengan jumlah peserta
(terlampir) diketahui bahwa pada
didik sebanyak 34 orang, soal yang
skor
diuji
pilihan
memiliki nilai tertinggi sebesar 73,3
soal.
dan nilai terendah sebesar 33,3
Adapun analisis yang telah dilakukan
memiliki nilai rata-rata sebesar 49,36
meliputi uji coba tes dengan tingkat
sedangkan
kesukaran, daya pembeda,
indeks
eksperimen memiliki nilai tertinggi
validitas dan uji reliabilitas. Selain
sebesar 96,6 dan nilai terendah
itu juga, dilakukan analisis terhadap
sebesar 50 memiliki nilai rata-rata
keseluruhan data yang tercantum
sebesar 75,32 dengan kualifikasi
dalam lampiran.
“baik”, dan nilai rata-rata gainnya
Hikmah
ganda
Way
Halim
cobakan
berbentuk
sebanyak
45
butir
pre-test
kelas
skor
eksperimen
post-test
kelas
25,95. Maka hasil tersebut dapat Adapun perolehan data dari nilai pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Tes Awal (Pretest)dan Tes Akhir (Post-test) Pada Kelas Eksperimen Kriteria
Pre-
Post-
test
test
Gain
digambarkan dalam sebuah grafik dibawah ini: 80 70 60 50 40 30 20 10 0
73.32 49.36 25.95
Pre‐test
Post‐test
Gain
43
Gambar 4.1 :Grafik Hasil Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan
Kognitif Peserta Didik pada Kelas
(terlampir) diketahui bahwa pada skor
Eksperimen
pre-test kelas kontrol memiliki nilai tertinggi sebesar 66,6 dan nilai terendah
2. Skor pre-test dan post-test peserta
sebesar 33,3 memiliki nilai rata-rata
didik kelas kontrol
sebesar 50,26 sedangkan skor post-test
Dalam proses pembelajaran yang
kelas kontrol memiliki nilai tertinggi
tanpa
metode
sebesar 86,6 dan nilai terendah sebesar
dengan
53,3 memiliki nilai rata-rata sebesar
pelaksanaan test awal (pre-test) dan
69,66 dengan kualifikasi “kurang baik”,
diakhiri dengan test akhir (post-test),
dan nilai rata-rata gainnya 19,39. Maka
hal ini untuk mengukur penguasaan
hasil tersebut dapat digambarkan dalam
peserta didik pada materi kalor.
sebuah grafik dibawah ini:
menggunakan
eksperimen
dimulai
Adapun perolehan data dari nilai pretest dan post-test dapat dilihat pada
Gambar 4.2 :Grafik Hasil Belajar
tabel berikut ini:
Kognitif peserta didik pada Kelas
Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Tes Awal (Pretest)dan Tes Akhir (Post-test) Pada Kelas Kontrol
Kontrol
Pengujian Prasyarat Analisis Uji Normalitas
Kriteria Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Rata-rata
Pretest 66,6
Posttest 96,6
Gain
33,3
50
10
50
Uji
normalitas
dilakukan
mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, untuk itu penulis dalam menguji normalitas
1658.8 50,26
2298,9 69,66
640,1 19,39
terhadap
data
hasil
menggunakan 80 70 60 50 40 30 20 10 0
untuk
69.66
Kuadrat.Adapun
penelitian Chi kriteria
penerimaan bahwa suatu data
50.26
19.39
44 Pre‐test
Post‐test
Gain
berdistribusi normal atautidak dengan
Uji
rumusan sebagai berikut :
peserta didik yang tanpa diberikan
2
a) Jika
2
hitung<
tabel,
maka data
2
2
hitung
tabel,
Pre-test
dan
normalitas
peserta
post-test
kelas
untuk
kelompok
yang
diberikan
didik
perlakuan
eksperimen
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol
eksperimen Uji
kelompok
metode
maka data
tidak berdistribusi normal. a.
perlakuan
untuk
hasilnya sebagai berikut :
berdistribusi normal b) Jika
normalitas
metode
eksperimen
Banya Kelo
knya
mpok
Samp
Pre-
pulan
hit
Data
ung
33
1,9
7,8
Data
67
15
Berdist
3,7
7,8
ribusi
12
15
Norma
Test
Hasil Uji Normalitas Kelas
Kesim t
abel
33
Post-
Tabel 6
2
el
Test
hasilnya sebagai berikut :
2
l
Eksperimen Catatan : Dari tabel di atas, didapat 2
hitung
kelompok
= 1,504 dan kelompok
post-test
2
hitung
2
=
tabel 2
Karena sehingga
Kelompok
= 7,52 dengan
n = 33 siswa, dan taraf nyata 5% maka
Banya
pre-test
dapat
hitung<
7,815 2
knya Samp
Kesimpulan
2 tabel
2
Data
hitung
el Pre-Test
33
1,504
7,815
Data
Post-Test
33
7,52
7,815
Berdistribusi Normal
tabel,
dikatakan
bahwa
populasi berdistribusi normal.
Catatan : Dari tabel di atas, didapat kelompok pre-test
2
hitung
= 2
dan kelompok post-test
1,967 hitung
=
3,712 dengan n = 33 siswa, dan taraf b. Pre-test dan post-test kelas kontrol
nyata 5% maka Karena
2
tabel
2 2 hitung< tabel,
=
7,815 sehingga
45
dapat dikatakan bahwa populasi
Kelo
Varian
Varian
berdistribusi normal.
mpok
terbesar
terkecil
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan Data berasal
Pre-
2. Uji Homogenitas
test
82,81
81
1,022
1,81
dari
4
Distribusi
Langkah selanjutnya setelah data hasil penelitian
diketahui
distribusi
normal,
dilakukan
pengujian
homogen
memiliki maka
akan
homogenitas
Data berasal Posttest
128,368
85,377
1,503
1,81
dari
4
Distribusi homogen
dimana dalam pengujian ini data yang diuji
berdasarkan
kesamaan
varian
kedua kelompok yang dilakukan dengan metode uji fisher dengan taraf signifikan sebesar 5 % dan kriteria pengujiannya
peroleh
Ftabel
=
1,814.
dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kelas pretest baik itu kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki varian yang sama atau
adalah sebagai berikut : Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima,
homogen.
berarti kedua data adalah homogen. Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak, berarti
kedua
data
adalah
tidak
homogen.Uji homogenitas kedua varian
b. Post-test Hasil perhitungan menunjukkan nilai Fhitung
=1,503,
dengan
dengan hasil sebagai berikut :
dk
sedangkan
pembilang
dan
Ftabel dk
penyebut masing-masing 33-1=32
Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
diperoleh Ftabel = 1,814. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan Uji Fisher
data pada kelas posttest baik itu kelas eksperimen maupun kelas kontrol
a. Pre-test Hasil perhitungan menunjukkan nilai Fhitung = 1,022, sedangkan Ftabel dengan
dk
pembilang
dan
memiliki varian yang sama atau homogen.
dk
penyebut masing-masing 33-1=32 di
3. Pengujian Hipotesis
46
Setelah diketahui bahwa data
Tabel 9 Uji Hipotesis Skor Pre-test danPost-tes
dari kedua kelompok pada penelitian iniberdistribusi normal dan homogen, maka
perbedaan
nilai
rata-rata
keduakelompok penelitian selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan uji t.Pengujian
ini
dilakukan
Derajat kebeba san 64
Kelom pok Pre-test Posttest
ttabe
thitu
l
ng
0,4 41 1,8 46
1,6 59 1,6 59
64
Keteran gan H0 diterima H0 ditolak (H1 diterima)
guna
mengetahui sejauhmana perbedaan hasil hasilbelajar fisika peserta didik. Dari
Pembahasan Hasil Penelitian.
hasil pehitungan perbedaan rata-rata
Dari hasil analisis data yang
kelompok eksperimendengan rata-rata
dilakukan secara statistik menujukkan
kelompok kontrol didapat thitung sebesar
bawa perolehan nilai post-test pada
1,846 danselanjutnya dikonsultasikan
kelas
dengan ttabel pada taraf signifikan 5 %,
peningkatan yang positif perolehan nilai
dandk=33+33-2 =64 maka pada posttest
rata-rata 75,32 dengan
diperoleh nilai ttabel = 1,659. karena
“baik” mencapai standar KKM yang
thitung>ttabel
nol
ditetapkan yaitu 71. Baiknya belajar
ditolak, sedangkan untuk pretest nilai
peserta didik ini disebabkan oleh proses
thitungsebesar 0,441 nilai ini lebih kecil
pembelajaran
dari ttabel maka hipotesis nolditerima.
pembelajaran, hampir seluruh peserta
Dengan demikian dapat dinyatakan
didik menguasi konsep materi
bahwa hasil balajar dengan metode
diterima. Sedangkan
eksperimen lebih baik jika dibandingkan
rata-rata pre-test pada kelas kontrol
kegiatan
sebesar
sehingga
belajar
hipotesis
mengajar
tanpa
eksperimen
mengalami
kualifikasi
dengan
69,66
media
yang
perolehan nilai
dengan
menerapkan metode eksperimen pada
“kurang”.
materi
peningkatan hasil belajar pada kontrol,
kaloryang
optimal.
Lebih
Meskipun
kualifikasi
peningkatan
terdapat
jelasnya hasil analisis data tersebut
tetapi
ini masih rendah
dapat dilihat pada tabel berikut :
dibandingkan dengan kelas eksperimen.
47
Sebelum dilakukan ekperimen diperoleh nilai
thitunglebih
Tujuan pengajaran yang tidak
ttabel
jelas, materi yang terlalu mudah atau
(thitung=0,441< ttabel=1,659) artinya tidak
terlalu sulit, urutan materi yang tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil
sistematis,
belajar antara kelas kontrol dengan kelas
tersedia dan lain sebagainya dapat
eksperimen,
dan
mempengaruhi
perlakukan
pada
kecil
dari
setelah kelas
diberikan eksperimen
didik.
alat
pembelajaran
hasil
tidak
belajarpeserta
Sebenarnya
hasil
belajar
kemudian dilakukan test hasil belajar
merupakanrealisasi
diperoleh nilai thitunglebih besar dari ttabel
kecakapan atau kapasitas yang dimiliki
(thitung= 1,845 > ttabel=1,659) artinya
seseorang. Penguasaan hasil belajar dari
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil
seseorang dapat dilihat dari perilakunya,
belajar antara kelas kontrol dengan kelas
baik perilaku dalam bentuk penguasaan
eksperimen.
pengetahuan,
Hal
ini
menunjukan
bahwa semakin baik metode yang
pemekaran
ketrampilan
dari
berpikir,
maupun ketrampilan motorik.
digunakan yaitu metode eksperimen
Disamping
itu,
guru
juga
maka semakin baik pula hasil belajar
dituntut mampu menggunakan metode
fisikanya. Peningkatan hasil belajar
pengajaran
sains fisika sangat dipengaruhi oleh
menghidupkan
beberapa faktor diantaranya tersedianya
dengan baik. Belajar merupakan suatu
alat dan bahan pembelajaran yang dapat
hal
mengaktifkanpeserta
serta
perhatian berbagai pihak yang memiliki
ditunjang dengan strategi pembelajaran
kepentingan terhadaptercapainya tujuan
yaitu dengan metode eksperimen.
pembelajaran yaitu menciptakan peserta
Dalam pemberian tugas baik individu
didik yang cerdas dan dapat bermanfaat
maupun kelompok, guru fisika selalu
dalam kehidupan bermasyarakat.
menetapkan
jelas
Pembimbingan peserta didik yang selalu
berdasarkan standar kompetensi yang
dilakukan guru saat pemberian tugas
telah
dapat membantu serta memudahkan
didik,
tujuanyang
ditetapkan
petunjuk yang jelas.
disertai
dengan
secara
penting
peserta
didik
simultan
suasana
yang
harus
dalam
untuk
pengajaran
mendapat
menyelesaikan 48
tugas tersebut. Bimbingan bagi peserta didik
yang
mengalami
dalammemahami
kesulitan
pelajaran
diberi
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan
pelajaran tambahan atau tugas khusus
pembahasan
agar tidak tertinggal dari peserta didik
penulis, maka dapat ditarik kesimpulan
yang lain. Hal ini dilakukan karena
sebagai berikut:
berpengaruh
diri,
1. Terdapat perbedaan yang signifikan
pendidikan, pekerjaan, sosialisasi dan
antara kelas XA sebagai kelas
aktivitas
kontrol
terhadap
harga
kehidupan
sehari-hari
sepanjang kehidupan.
didik bisa diwujudkan dengan metode yang
padapeserta
dan
telah
XB
dilakukan
sebagai
kelas
eksperimen terhadap peningkatan
Peningkatan hasil belajar peserta
eksperimen
yang
berorientasi
didik.Artinya
hasil belajar peserta didik. 2. Perbedaan hasil belajar fisika antara kelas
eksperimen
dengan
kelas
metode
kontrol hal ini ditunjukkan dari hasil
eksperimen yang memungkinkan anak
analisis data, sebelum dilakukan
mampu
rasa
eksperimen diperoleh nilai
dan
lebih
mengembangkan
kemasyarakatan,
berfikir
kritis
kecil
thitung
dari
ttabel
mandiri, memiliki pengalaman bekerja
(thitung=0,441
kooperatif, berkembang kepribadiannya,
tidak terdapat perbedaan nilai rata-
dan berwawasan pengetahuan luas di
rata hasil belajar antara kelas kontrol
berbagai bidang kehidupan.
dengan
Sehingga
peserta
didik
diharapkan
kelas
artinya
eksperimen,
dan
setelah diberikan perlakukan pada
mampu menggunakan fakta-fakta yang
kelas
sudah dipelajarinya untuk menjelaskan
dilakukan test hasil belajar diperoleh
situasi serta mampu mengembangkan
nilai
pemikiran
yang
(thitung= 1,845 >ttabel=1,659) artinya
terpenting
terdapat perbedaan nilai rata-rata
adalah dapat menerapkannya dalam
hasil belajar antara kelas kontrol
kehidupan sehari-hari.
dengan kelas eksperimen.
dan
digunakannya
ketrampilan
dan
yang
eksperimen
thitung
kemudian
lebih besar dari
ttabel
49
3. Berdasarkan hasil perhitungan pada
menciptakan suasana aktif, yang
kelas kontrol atas hasil test soal
dapat meningkatkan minat belajar
fisika untuk yang kedua kalinya nilai
peserta didik khususnya dalam mata
hasil belajar tidak menunjukkan
pelajaran fisika
perubahan
jika
2. Mengingat penelitian ini masih sangat
dibandingkan dengan kelas yang
sederhana dan apa yang dihasilkan
diberikan perlakuan.
dari penelitian ini bukanlah akhir,
4. Dari
yang
hasil
diperoleh t
signifikan
pengujian hitung>
hipotesis
t
tabel
nolditolak
hipotesis
sehingga perlu diadakan penelitian
sehingga
lebih
lanjut
validitas
dengan
guna
hasil
memastikan
penelitian
demikian dapat disimpulkan terdapat
khususnya
perbedaan hasil belajar fisikapeserta
eksperimen terhadap hasil belajar
didik setelah mendapat perlakuan
peserta didik.
metode eksperimen. Dengan lain bahwa hasil
belajar dengan
mengajar
kegiatan tanpa
metode
kata PENUTUP Alhamdulillah
metode eksperimen lebih baik jika dibandingkan
pengaruh
ini
belajar
menerapkan
metode eksperimen yang optimal.
segala
puji
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas
hidayah-Nya
limpahan maka
rahmat
penulis
dan dapat
menyelesaikan penelitian ini. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya diajukan beberapa saran yang berguna yang dapat dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan hasil belajarpeserta didik, yaitu: 1. Para guru di sekolah diharapkan dapat
merancang dan melaksanakan suatu kegiatan
belajar
yang
dapat 50