PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN nosoma Eevansi IRADIASI
Muchson Arifin*, Yusneti*
Santoso
TERHADAP
IMUNOGENITAS
Prayitno*,
Dinardi*,
Trypa-
dan
ABSTRAK PKNGARUH WAKTU PBNYHfPAMAM TBRHADAP Telah
dilakukan
waktu
penyimpanan
percobaan
dengan
terhadap
menggunakan
imunogenitas
rrypanoB08ll
IttmfOCBNITAS sejumlah
T. evsnsi
mencit
iradiasi.
8VBnsi
untuk
IRADIASI.
melihat
Iradiasi
pengaruh
parasit
.enggu-
60 nakan 48
sinar
jam
lakukan
(
dengan
kekebalan
dengan
Se1ang
1000
percobaan
immunogeni tas
dosis
waktu
T. evsnsi
menunjukkan
T.
dari
tinggi
setelah
40C setelah
antara
imunisasi
ganas
diberikan
waktu
iradiasi
pada
300
inokulasi
Gy. Waktu 0,5
pertama
10 hari
1 jam.
juga memberikan
respon
juta
dan kedua
setelah
hewan
mendapat
Disamping
1,0
ia1ah
10
itu penyimpanan yang
hari.
terhadap
mempunyai ganda
respon
r.
dengan
selama
relatif
dan
diper-
terakhir.
pengaruh
yang
imunisasi
kekebalan
I, 24,
parasit
imunisasi
memberikan
persentase
yang
penyimpanan
dan
penyimpanan
dan
kelompok
penyimpanan
iradiasi
tunggal
dosis
bahwa
evsnsi
diperoleh
evsnsi' iradiasi pada
Co)
iradiasi,sedangkan
pada mencit.
Tantangan Hasi 1
gamma
setelah
24 jam
cukup
baik.
ABSTRACT THB BrnCT An experiment rage
on
by gamma after were was
or was
S'I'KORAGB ON ItftftJNOCKNPfITY carried
immunogenity
60
ray
(
given
10 days.
last
mice. The
immunogenity
of
hour
showed
storage
after
the
showed
*
Pusat
Aplikasi
IRBADIATBD
of .ice
T. evnasi.
duration
result
immunity After
of inoculation, between
The
to study
T.
obtained evansi,
showed and
responses 24 hours
and of
group the
first
T.evansi theat
i.e.
T.
on of parasites
1; 24 and 48 hours
1.0 million
was given
receiving
irradiation
8vtmsi. of sto-
immunization storage
highest
rrypllll~ the effect
irradiation
i.e. 0.5 and
the
of 1000 unirradiated
irradiated
challenge.
immunity
irradiated
levels
The
The challenge
immunization.
AGAINST
a number
the dose of 300 Gy. Time of storage
and two
to the
by using
against
Co) with
irradiation,
out
twice
evansi
parasires the
other
10 days after
time
percent ace
and
influenced
the the
illllllunization by of
stored
survival at
1
mice
40C still
response.
Isotop
dan Radiasi,
BATAN
789
PENDAHULUAN
Menurut bahkan
HALBERSTAEDTER
menghilangkan
mematikan pengion
atau mengurangi banyak
(1)
dapat
Trypansoma
aktivitas
dimamfaatkan
mengatasi masalah cukup potensial.
iradiasi
infektivitas
oleh
mengurangi
sp. pada
geraknya
(mobilitasnya).
beberapa
peneliti
dalam
usahanya
penyakit khususnya untuk mendapatkan imonugen yang Terkait dengan hal tersebut DUXBURY dan SADUN oleh FREGNE dkk.
(2) menyatakan
an radiasi
untuk
Trypansoma sp. merupakan
infeksi sinar
pengion dalam
pada
hewan
yang
kuat
yang
telah
sifat
DUXBURY
rodensia
diradiasi
(2) juga
gamma.
dengan
menci t dan tikus
gunakan suatu
kenyataan
yang
bahw
di timbulkan
lebih
iradiasi
T. evansi.
fektivitas
lanjut.
putih
menunjukan
Penelitian
bahwa
iradiasi
sehingga
dapat
menimbulkan
Secara
kan.
umum
bahan
nyimpanan
790
yang
dibandingkan iradiasi
tersebut. perlu
(5, 6,
diketahui ialah
bahwa
diharapkan
misalnya;
diperhatikan,
sehingga
mengurangi
dikembangkan
tahan
satu
telah
di-
T. evans] hidup
yang
kegunaan
suatu baru
Walaupun
kemasan,
daya
yang
atau
diingin-
sifat
yang
demikian
per-
guna dari pro-
waktu, yang
dari
proses
mempunyai
terhadap hal
in-
kekebalan
infeksi tantangan.
produk
zat asalnya.
meng-
Diperoleh
7) juga
daya
salah
diperoleh
kemampuan
dengan
untuk
dan
mengurangi
akan berpengaruh
Seperti
atau
(4)
dan mendapat-
perkembangan
mendapat
untuk
diperoleh dengan
atau
YOUNG
dan tingkat
cukup
menghambat
setelah
zat, sehingga
baru
lakuan pasca baru
nuklir
atau
Produk
lebih baik
duk
telah
teknik
yang
kekebalan
pada hewan percobaan
aplikasi sifat
dapat
Trypansoma sp.
percobaan.
iradiasi
hasil
kekebalan
mempunyai i
menghambat
dosis
sebelunmya
nyatakan
panjang
dapat
menggunakan
juga
pengion,
hewan
oleh
Trypansoma sp.
dan dipelajari
sebagai
Hubungan
telah
dengan
masih
dasar
disebabkan
Demikian
radiasi
T. evansi telah dilakukan
pemanfaat-
mendapatkan
diinokulasi
kan larva yang bersifat nonpatogen tetapi menstimulasi sistim imun dalam tubuh. lradiasi
yang
(3) telah
sinar
larva
dkk
bahwa
ketidakefektifan
dkk
setelah
dengan
menyinari
penyakit
FREGNE
mengetahui
percobaan.
telah mencoba
vaksin
Selanjutnya
untuk
pada
melemahkan
pengembangan
parasit.
gamma
tidak Radiasi
(1969) yang dikutip
pemikiran
atau
taraf
dan
cara
merugikan
pe-
dapat
ditekan
sekecil
mungkin,
yang
selanjutnya
diperoleh
peningkatan
kegunaannya. Berdasarkan
hal tersebut
untuk melihat pengaruh evansi iradiasi.
di atas maka dilakukan
waktu
penyimpanan
terhadap
suatu percobaan immunogenitas
T.
BAHAN DAN METODE
Hewan bulan
percobaan
dengan
bobot
T. evansi yang parassit dalam
yang digunakan badan
sekitar
diperoleh
dari
T. evansi putih
yang
lalui
jantung
heparin.
akan
(PGBS) dengan
yang
siring
mengandung
parasit
pH 8,0. Parasit
dalam
Selanjutnya
larutan/cairan untuk
iradiasiparasit
disimpan diringkas
Tabel
1. Ringkasan
No.
Sandi perlakuan
1
pada
yang
adalah
membuat
stock
dikembangbiakkkan
dan disajikan
Sebelum
dengan
200 kali. pada botol
dan
sesudah
Penyuntikan
intraperitional.
dalam Tabel
me-
penyangga
dihitung
ditempatkan
4°C.
tikus
antikoagulan
larutan
pengenceran
300 Gy.
temperatur
atau
dilakukan
dibasahi
tersebut
parasit
secara
mencit
darah
diberi
larutan
dengan
dilakukan
dari
pada tingkat
mengandung
diiradiasi
percobaan/mencit
yang dicobakan
1,5 - 2,0
parasitnya
Untuk
Pengambilan
menggunakan
bilik hitung NEUBAUER
hewan
Bogor.
diambil
berat.
menggunakan
plastik/vial
Sedang
T. evansi tersebut
diiradiasi
terinfeksi
dengan
Darah
berumur
atau tikus putih.
yang
sudah
25 gram.
BALITVET
yang cukup ban yak maka
tubuh mencit
ialah mencit
pada
Perlakuan
1.
perlakuan Keterangan
3
2
K.OO. Kelompok yang diinokulasi tanpa iradiasi (kontrol), 2.
3.
1. 05. 1
1. 05.2
Kelompok yang diinokulasi T. evansi iradiasi dengan satu jam setelah iradiasi Kelompok T, evansi
dengan T. ~vansi dosis 1 x 10 satu kali dosis 0,5
denggn x 10
yang diinokulasi satu kali deggan iradiasi dengan dosis 0,5 x 10 24
791
jam setelah 4.
iradiasi
1. 05.4 Kelompok yang diinokulasi T. evansl !raJ!as! Jengan 48 jam setelah iradiasi.
5.
satu Josls
!,! x den~an !! , kali
1.10.1 Kelompok
yang diinokulasi satu kali denggn iradiasi dengan dosis 1,0 x 10 satu jam setelah iradiasi.
T.
6.
1.10.2 Kelompok
yang diinokulasi iradiasi dengan 24 jam setelah iradiasi
T.
7.
evansi evansi
satu kali dosis 1,0
denggn x 10
1.10.4 Kelompok yang diinokulasi satu kali deggan T, evansi iradiasi dengan dosis 1,0 x 10 48 jam setelah iradiasi
8.
2.05.1 Kelompok yang diinokulasi T. evansi iradiasi dengan 24 jam setelah iradiasi.
9 •.
satu dosis
kali denGan 0,5 x 10 ,
2.05.2 Kelompok
yang diinokulasi satu kali denggn iradiasi dengan dosis 1,0 x 10 satu jam setelah iradiasi.
T.
10.
evansi
2.05.4 Kelompok
yang diinokulasi iradiasi dengan 48 jam setelah iradiasi
T.
11.
evansi
13.
Kelompok yang diinokulasi T. evansi iradiasi dengan 24 jam setelah iradiasi.
satu dosis
kali denGan 1,0 x 10 ,
Kelompok
satu kali denggn dosis 1,0 x 10
2.10.4 yang diinokulasi iradiasi dengan 48 jam setelah iradiasi.
waktu
antara
hari. Tantangan 10 hari setelah
792
satu kali dengag dosis 1,0 x 10
2.10.2
T.
Selang
denggn x 10
2.10.1 Kelompok yang diinokulasi T, evansi iradiasi dengan satu jam setelah iradiasi
12.
satu kali dosis 0,5
evansi
imunisasi
yang
pertama
dengan 1000 T. evansi imunisasi terakhir.
dan
ganas
kedua
diberikan
adalah kurang
7 -
10
lebih
Pengamatan melihat
dilakukan
darah
Selain
itu
percobaan. lakukan
yang
diambil
dilihat Uji
dengan
terhadap
juga
dari
gejala
serologis
untuk
cara analisis
perkembangan ujung
ekor
klinis. dan melihat
parasit
dengan
(pemeriksaan jumlah
fraksi
natif).
kematian
hewan
albumin-globulin
di-
elektroforesis.
HAS I L DAN PEMBAHASAN
Hasil berikan dapat
yang
diperoleh
pengaruh
terhadap
dil ihat
atau diukur setelah
tantangan.
tingkat
k~kebalan
hidup
dapatkan
dari
imunisasi
setelah cobaan
dkk
iradiasi yang
hidup
ini nampaknya Tabel
2.
Tabel
2.
Seperti
hewan
lebih
sesuai
eva.nsi
T.
kekebalan
yang
dikemukakan
kriteria
tingkat yang
dengan dengan
Respon
waktu
yang
T.
oleh
parasitemia
yang Pada
evansi
iradiasi
kali
imunisasi,
timbul
tinggi
dibanding
TAKEHARA untuk
kelompok
kelompok
pasca
perlakuan
Mati
dan
daya
yang
men-
satu jam
hewan
per-
dan
mencit
(%)
(8)
(10) dan DUXBURY
dkk
mencit
dkk
Hal
YADEV
Jumlah
dinilai
lain.
pendapat
Keadaan rata-rata albumin-globulin.
seperti
menyatakan
terjadi
persentase
dengan
mem-
yang tahan hidup
yang diberikan
Sandi perlakuan
K.OO
iradiasi,
yang digunakan
bersangkutan.
dua
dengan
Hidup
penyimpanan
jumlah hewan percobaan
(9) bahwa ialah
bahwa
imunogenetis
dari persentase
dan ZWEERINK
tahan
pada
menunjukan
dan
fraksi
Fraksi albumin-globulin
(hari ke)
°
70 0,7335 10 25 30 3 8 89 55 50 56 57 58 40 60 55 0,9549 0,9208 1,1205 1,5895 0,8002 0,7981 1,4308 1,6927 0,8021 2,0732 0,8805 0,9548
7B3
SADUN
(11) bahwa
imunisasi
lebih baik dibanding sini bahwa
antara
tidak
jauh
bahwa
imunisasi
dengan
dosis
berbeda.
kelompok
terlihat
dibandingkan yang
ini sesuai dengan
hidup
dari
akhirnya
pada
yang
klinis
berdiri,
hewan
perputar-putar,
respon kekebalannya Evaluasi balan.
Respon
hari
DUXBURY telah
tidak
gelisah
iradiasi
cukup maka gejala
dinilai
dari
penyimpanan
untuk
kelompok
1. Untuk yang kontrol
akan
kontrol,
tanpa
imunisasi
3 hari.
lebi h lebih
Kalau bahwa
lama. lama
dahulu,
Hal
tahan
walaupun
fraksi
tidak
1 - 24 jam
nilainya
gerakan
Sedang
yang
tampak jelas.
adanya
respon keke-
Rata-r~ta dengan T.
nilainya
penyimpanan lebih besar
bulu
albumin-globulin
dengan normalnya. yang diimunidasi
setelah
pueat,
mengadakan
kematian.
menunjukan
dari
lendir
sering
dengan tersebut
fraksi albumin-globulin
setelah
Sedang
T. evansi
hewan yang diimuni-
selaput
dan
diikuti
lebih rendah bila dibandingkan albumin-globulin untuk kelompok
satu.
dengan
perbedaannya,
terlebih
dilihat;
biasanya
kekebalan
atau terjadi
kelompok
lebih
dkk (3) bahwa
diimunisasi
eukup
T. evansi ganas.
kematiannya
di iradiasi
relatif
kekebalan
serta
sekali
24 jam
kematian
dengan
kurang
juga
tantangan.
dapat
lesu,
serta
waktu jelas
infeksi yang
dalam
tersebut
yang
respon
ganas
hasilnya
terl ihat
yang
yang diimunisasi
T. evansi
juga di
penyimpanan
rata-rata
tantangan
imun j sasi
pendapat
parasi t
Gejala agak
hal
mendapatkan
mati akibat
setelah
48 jam. Sedang untuk
dengan semua
lajut
kekebalan
maka
pada kelompok
mati
dengan
sasi
keeil,
penyimpanan
dengan
telah
iradiasi
mendapatkan
yakni yang diinokulasi dahulu,
tidak
sangat
Dapat dilihat
lebih
memberikan
8 hari setelah
terlebih
diperhatikan
T. evansi
hasil yang
1,0 juta parasit
yang
minimal
setelah
0,5 dan
respon
kekebalannya
iradiasi
tunggal.
memberikan
tingkat
Hal tesebut
inokulasi
dengan
atau ganda memberikan
imunisasi
Kalau
pada suhu 40C masih baik. Untuk
berulang
lebih
48 jam
yang fraksi evansi
kecil lebih
dari besar
atau sama dengan
2.
KESIMPULAN Dari 1. Waktu
hasil pereobaan penyimpanan
eVllns~ iradiasi.
794
tersebut
memberikan
dapat disimpulkan pengaruh
terhadap
sebagai
berikut:
imunogeni tas
To
2. Persentase
jumlah
hewan
yang
hidup
kekebalan tertinggi pada kelompok penyimpanan 1 jam setelah iradiasi. 3. Imunisasi jam masih
UCAPAN
dengan
TERIMA
Penulis Suroto,
mempunyai
di imunisasi
yang telah disimpan
respon kekebalan
yang relatif
respon
ganda
pada
selama
24
cukup baik.
KASIH menyampaikan
Wardjum,
bantu sehingga
DAFTAR
T. evansi iradiasi
memberikan
atau
yang
Radi
terima
Harsono,
percobaan
kasih
kepada
dan Prayitno
ini berjalan
kerabat
Suroso
dengan
kerja,
Toto
telah
mem-
yang
baik.
PUSTAKA
1. HALBERSTAEDTER, L., The Radio. 11 (1983) 267.
effect
of-rays
on
trypanosomes,
Br.
J.
2. FREGNE, A.O., JAMES, D.M., FALK, E., and SALOMON, K., Comparative rensponses of radioattenuated T. brucei and T. congolense in rats, The Journal of Parasitology 61 6 (1075) 1070. 3. DUXBURY, R. E., SADUN, E. H., ANDERSON, J. S., WELDE, S. T., MURIITH, T. E., and WARUI, G.M., "Immunization of rodents, dogs, cattle and monkeys against African trypanosmiasis", Isotopes and Radiation in Parasitology III (Proc. Symp. Kabete, Kenya, 1971), IAEA, Vienna (1972) 179. 4. YOUNG, B.A., Nuclear 23 (1981) 47.
techniques
in animal
agriculture,
IAEA Bul.
5. SRI ASMINAH., dan MURNIHATI, I., "Daya tahan hidup mencit terhadap penyakit surra yang diimunidasi dengan T. evansi yang diaradiasi", Aplikasi Teknik Nuklir di Bidang Pertanian dan Bilogi, (Risalah Pertemuan Ilmiah, Jakarta, 1982), BATAN, Jakarta (1983) 454. 6. ARIFIN, M., MURNIHATI, I., dan SUKARDJI, P., "Imunisasi trypanosomiasis padamensit pasca pengobatan, Aplikasi Teknik Nuklir ·.di Bidang Pertanian dan Petenakan", (Ris. Pertemllan Ilmiah Jakarta, 1985), PAIR-BATAN, Jakarta, (1985) 569.
795
7. ARIFIN, M., "Imunisasi berulang pada evansi iradiasi", Seminar Nasional
mencit dengan Trypanosoma Biologi Dasar II, Bogor
(1990) Belum diterbitkan. 8. TAKEHARA, H.A., PERINI, A., DA SILVA, M.H.M., and MOTA, S.S., Trypanosoma cruzi, Role of different antobody classes in protection against infection in the mouse, Exp. Par. 52 (1981) 137. 9. ZWEERINK, H.J., WETSON, H.D., ANDERSON, O.F., GARBER, S.S., and HAYES, E.C., Immunity against infection with Trypanosoma cruzyin mice correlated with presence of antibodies against three Trypomastigote polypeptides, Infection and Immunity 46 3 (1984) 826. 10. YADEV, M.S., SEKARAN, H.D., and DHALIWAL, J.S., "Induction of protection in rats and mice with radation attenuated Plasmodium berghei", Nucleat Techniques in the Study of Parasitic Infection (Proc. Symp. Vienna, 1981) IAEA, Vienna (1982) 76. 11. DUXBURY, R.E., and SADUN, E.H., "Immunization against African Trypanosomiasis by gamma radiation", Isotopes and Radiation in Parasitology II (Proc. Symp. Vienna, 1969), IAEA, Vienna (1970) 83 ..
DISKUSI
IBRAHIM
G.
1. Apa yang dimaksud
parasetemia
?
2. Apakah iradiasi 300 Gy merupakan dosis dilakukan penelitian tentang dosis ini
optimal
dan
apakah
sudah
?
M. ARIFIN 1. Banyaknya parasit mikroskopis.
yang
teramati
2. Telah dilakukan orientasi mampu memberi harapan.
796
dosis
pada
pemeriksaan
sebelumnya
natif
(secara)
dan pada dosis
300 Gy