PENGARUH VOLUME KEGIATAN BONGKAR MUAT DAN POLA KEDATANGAN KAPAL TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari) By. La Hatani ABSTRACT The purpose of this research analyse effects of loading/lossing activities volume and ship visit pattern on the port operational performance of Kendari. This research design is eksplanatif associative by using secondary data. Analytical method applied is multiple regression. The Result of this research indicate that variable loading/lossing activities volume and ship visit pattern, partially and simultaneous have significant effect on the port operational performance with α=0,05. Further more, loading/lossing activities volume variable and ship visit pattern has contribution effect 63,35 percent on the port operational performance of Kendari. Key Words : Loading/lossing Activities, Ship Visit Pattern, Operational Performance diterima dari pengirim (Shipper) dipelabuhan pemuatan (port of embarkation) sampai kepada PENDAHULUAN penerima barang (consignee) dipelabuhan Pelabuhan sebagai mata rantai dalam pembongkaran (port of debarcation) oleh jaringan transportasi dapat diartikan sebagai Soegijatna, 1995. wilayah yang terdiri dari daratan dan perairan Buruknya pelayanan yang diberikan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat petugas pelabuhan Indonesia telah menjadi kegiatan pemerintah dan ekonomi yang buah bibir yang tidak mengenakkan, terutama dipergunakan untuk berlabuh dan aktivitas karena tidak efektif dan efisien. Padahal bongkar muat, serta sebagai tempat perpindahan efektivitas dan efisiensi sangat penting dalam intra/antar moda transportasi. Pengangkutan pelayanan guna meningkatkan kinerja melalui laut merupakan usaha perusahaan operasional yang merupakan syarat agar dapat pelayaran niaga yang bergerak bidang berdaya saing di dunia internasional. penyediaan jasa angkutan muatan laut, dimana Penyelanggara kegiatan fungsi pelabuhan terdiri bidang kegiatannya cukup kompleks dan dari instansi pemerintah, pelaksanaan tertib memegang peranan penting untuk memajukan administrasi yang terdiri dari administrator perdagangan dalam negeri dan luar negeri pelabuhan, bea dan cukai, imigrasi, karantina (Nasution, 1996). hewan dan tumbuhan, kesehatan pelabuhan. Tersedianya barang muatan tidak bermanfaat PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia selaku bila kapal sebagai alat pengangkut tidak ada dan BUMN yang diserahi tanggungjawab untuk sebaliknya. Pola kedatangan kapal sangat mengelola kegiatan fungsi usaha jasa penting peranannya dalam menentukan kinerja kepelabuhanan (Elfirda, 2006). operasional pelabuhan sebab tidak berarti Pelabuhan Kendari yang terletak di ibukota banyak muatan (barang) dan kapal cukup Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan sentral tersedia tidak ditunjang oleh adanya pelabuhan. penghubung antar kabupaten yang sangat Dengan demikian pelabuhan merupakan strategis karena Sulawesi Tenggara secara prasarana perhubungan laut, sebagai titik geografis merupakan daerah kepulaun. Namun pertemuan antar moda transportasi laut dan tidak dapat dipungkiri data yang diperoleh dari transportasi darat yang berperan untuk laporan tahunan pelabuhan Kendari (2005mengumpulkan dan menyalurkan barang, 2006) menunjukkan bahwa perkembangan penumpang, hewan, dan informasi. volume kegiatan bongkar muat baik barang Keberadaan pelabuhan sebagai pemacu lepasan (Bulk Cargo) maupun petikemas (akselator) pembangunan dan pertumbuhan (Container) mengalami penurunan. Pada tahun ekonomi secara merata dipelosok tanah air. 3 2005 sebesar 484.542 ton/m menjadi 451.425 Pelabuhan dengan segala aktivitasnya 3Dosen Fakultas Ekonomi Unhalu ton/m pada tahun 2006 atau menurun 6,83%. mempunyai keterkaitan yang sangat erat Pola kedatangan kapal pada tahun 2005 (linkage) dengan sektor industri, pertanian, sebesar 4.627 call menjadi 4.309 call pada pariwisata dan sektor perdagangan. tahun 2006 atau menurun 31,24%. Hal ini Pengangkutan barang melalui laut masingberdampak pula pada penurunan kinerja masing pihak pengguna memikul kewajiban dan opersional pelabuhan Kendari yang diukur tanggungjawab melindungi dan menjamin melalui BOR (Bert Occupanci Ration), pada keamanan serta keutuhan barang selama dalam batas tanggungjawabnya atau sejak barang 1
tahun 2006 mencapai 950,67 menjadi sebesar 932,64 atau mengalami penurunan 1,90%. Mengacu pada fenomena empiris dan kajian teoritis yang dipaparkan sebelumnya dipandang perlu untuk dikaji mengenai pengaruh volume kegiatan bongkar muat dan pola kedatangan kapal terhadap kinerja operasional pelabuhan Kendari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan menguji secara empiris pengaruh volume kegiatan bongkar muat dan pola kedatangan kapal terhadap kinerja operasional pelabuhan Kendari. Oleh karena itu diharapkan kapada seluru instansi terkait dan perusahaan pemakai jasa (pelanggan) untuk bersama-sama mendukung penyelenggara pelabuhan angkutan laut yang lebih besar, tertib, teratur, aman, lancar, dan efisien baik pelayaran dalam negeri maupun untuk pelayaran luar negeri.
menjelaskan atau mempengaruhi variabel Y sebagai variabel terikat (dependent variable). Dalam rancangan penelitian ini, penentuan unit analisis merupakan elemen yang penting karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data.
METODE PENELITIAN
1. Analisis BOR (Bert Occupanci Ration) bertujuan untuk mengetahui kinerja operasional pelabuhan yaitu kemampuan panjang dermaga yang diukur melalui rasio pemanfaatan tambatan dinyatakan dalam persentase, dengan formulasi :
Obyek penelitian ini dilaksanakan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari, yang beralamat di Jalan Konggoasa No.1 Kendari. Meskipun pengumpulan data dilakukan sekaligus dalam satu tahap (one shot study), namun data yang diperoleh dari obyek penelitian mencakup priode waktu 5 tahun terakhir (2002-2006) yang dibagi dalam 4 priode setiap tahun (triwulan). Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini mengkaji, dan menganalisis fenomena dalam bentuk hubungan antara variabel atau disebut sebagai penelitian eksplanatif asosiatif dengan pendakatan kuantitatif (mainstream). Variabel yang diteliti adalah volume kegiatan bongkar muat (X1), pola kedatangan kapal (X2) dan kinerja operasional pelabuhan Kendari sebagai variabel (Y). Tipe hubungan antara variabel-variabel yang diteliti adalah bersifat causalitas (sebab-akibat) yaitu variabel X sebagai variabel bebas (independent variable)
Unit analisis dalam penelitian ini adalah tingkat operasional pelabuhan Kendari, sehingga data yang digunakan adalah data sekunder, meliputi: laporan bulanan dan tahunan volume kegiatan bongkar muat, traffik arus kapal, kinerja operasional pelabuhan dan data-data lain yang relevan dengan penelitian ini. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dengan demikian metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
BOR =
Σ Panjang Kapal x Waktu Bertambat ( BT ) x 100 % Kapasitas Dermaga x Waktu Tersedia
2. Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume kegiatan bongkar muat dan pola kedatangan kapal terhadap kinerja operasional pelabuhan Kendari, dengan model persamaan: Y = a + b1X1 + b2X2 + ei (Nasution, 1996). Selanjutnya untuk melakukan pengujian menggunakan level of signifikan α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%.Lebih jelasnya hubungan kausal yang berdasarkan persamaan regresi linear berganda dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Desain Hubungan antar Variabel Penelitian Volume Kegiatan Bongkar Muat (Ton/M3) X1
ei b1 a
Pola Kedatangan Kapal (Call) X2
2
b2
Kinerja Operasional Pelabuhan (BOR) Y
bongkar muat barang dan pola kedatangan kapal dapat memberikan kontribusi pengaruh Dari hasil penelitian diperoleh data sebesar 63,35% terhadap kinerja opersional perkembangan volume kegiatan bongkar muat pelabuhan Kendari. Sisanya 36,65% dijelaskan barang, pola kedatangan kapal dan kinerja oleh variabel lain di luar model penelitian ini. operasional pelabuhan Kendari selama kurun Perkembangan volume bongkar muat waktu lima tahun terakhir (2002-2006) dapat dilihat barang di pelabuhan Kendari dalam kurun pada Tabel 1 (lampiran 1). Perkembangan volume waktu lima tahun terkahir (2002-2006) tidak kegiatan bongkar muat barang dalam kurun waktu dapat dipungkiri mengalami penurunan dari lima tahun terkhir (2002-2006) mengalami tahun ke tahun. Dalam kaitannya dengan penurunan dari tahun ke tahun, namun secara ratapenurunan volume kegiatan bongkar muat rata masih mencapai sebesar 24,18%. Pola barang di pelabuhan Kendari, diharapkan pihak kedatangan kapal mengalami penurunan rata-rata manajemen PT. Pelabuhan Indonesia IV 3,27% pertahun. Hal ini sangat berpengaruh (Persero) Cabang Kendari harus selalu terhadap kinerja operasional pelabuhan atau memperhatikan tatanan system kepelabuhanan pemanfaatan fasilitas dermaga. nasional sebagai pintu gerbang perekonomian Pemanfaatan fasilitas dermaga dapat dikatakan daerah dan nasional. Menciptakan citra optimal jika Bert Occupanci Ration (BOR) perusahaan yang handal guna memberikan mencapai 70% setiap bulan, sebagaimana acuan pelayanan terbaik bagi mitra usaha dan performance criteria yang dikeluarkan oleh masyarakat. Berperan aktif dalam lingkungan Direktorat Jendral Perhubungan laut. Data empiris transportasi global dan perdagangan dunia menunjukkan tingkat pelayanan pemanfaatan serta menjalankan peran sebagai pusat ditribusi fasilitas dermaga pelabuhan Kendari telah optimal perdagangan dan informasi dalam rangka dengan realisasi rata-rata Bert Ocupanci Ration menunjang pembangunan. (BOR) dalam kurun waktu lima tahun terakhir Hasil analisis regresi linear berganda (2002-2006) mencapai 74,64% per bulan. menunjukkan bahwa volume kegiatan bongkar Berdasarkan metode analisis data pada muat barang memiliki pengaruh langsung dan penelitian ini menggunakan regresi linear signifikan positif terhadap kinerja operasional berganda, hasil perhitungan dengan bantuan pelabuhan Kendari. Hal ini dapat dilihat dari software EViews versi 5.0, dapat dilihat pada Tabel hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh hasil 2. menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi yang probabilitas t-statistic sebesar 0,0003 < α = digunakan untuk mengetahui arah pengaruh 0,05. Ini berarti jika PT. Pelabuhan Indonesia IV variabel bebas volume kegiatan bongkar muat (X1) (Persero) Cabang Kendari ingin meningkatkan terhadap kinerja opersional pelabuhan Kendari (Y) kinerja operasionalnya maka volume kegiatan adalah positif berarti setiap kenaikan volume bongkar muat barang memiliki peranan sangat kegiatan bongkar muat sebesar satu ton/m3 penting bagi perusahaan. Nilai koefisien regresi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja variabel volume kegiatan bongkar muat barang operasional pelabuhan sebesar 0,000521 terhadap kinerja opersional adalah positif berarti (0,0521%) dengan asumsi variabel lainnya tetap. setiap kenaikan volume kegiatan bongkar muat Kemudian arah pengaruh variabel pola kedatangan sebesar satu ton/m3 berpengaruh positif kapal (X2) terhadap kinerja operasional pelabuhan terhadap peningkatan kinerja operasional Kendari (Y) adalah positif berarti setiap pelabuhan Kendari sebesar 0,000521 atau penambahan satu call pola kedatangan kapal di 0,0521%. pelabuhan Kendari dapat meningkatkan kinerja Melihat hubungan secara langsung di atas, opersional pelabuhan sebesar 0,034893 (3,4893%) pihak manajemen dapat memanfaatkan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. kemampuan organisasi dalam meningkatkan Koefisien determinasi digunakan untuk volume kegiatan bongkar muat barang sehingga mengetahui besarnya proporsi atau kontribusi kinerja operasional pelabuhan Kendari dapat kinerja opersional pelabuhan Kendari yang dapat optimal dan memiliki keunggulan dalam dijelaskan oleh volume kegiatan bongkar muat dan persaingan. Dalam pelaksanaan bongkar muat pola kedatangan kapal. Dari hasil pengolahan data barang sangat diperlukan adanya keterampilan, nilai koefisien determinasi sebesar 0,6335 dapat pengetahuan, kelengkapan fasilitas, diartikan 63,35% proporsi variasi dari kinerja pengetahuan mengenai seluk beluk kapal dan opersional pelabuhan Kendari dijelaskan oleh barang muatan, agar tercapai suatu kegiatan variabel volume kegiatan bongkar muat dan pola yang efisien. Tersedianya fasilitas memadai kedatangan kapal. Dapat disimpulkan bahwa yang digunakan dalam pembongkaran maupun akurasi model untuk kepentingan prediksi semakin pemuatan sangatlah berperan penting dalam akurat sehingga pertimbangan volume kegiatan pelaksanaan kegiatan bongkar muat, yang pada HASIL DAN PEMBAHASAN
1
akhirnya dapat meningkatkan kinerja opersional. Hasil kajian ini mendukung teori manajemen operasional khususnya dibidang transportasi oleh Edward (1991) Nasution (1996), Soegijatna (1995), Radiks (1997) dan Elfirda (2006) dan sesuai hasil riset terdahulu yang dilakukan oleh Sarjono (2004), Suciaddin (2006) dan Herman Budi Sasono (2006). Selanjutnya hasil analisis data menunjukkan perkembangan pola ke datangan kapal di pelabuhan Kendari mengalami penurunan lima tahun terkahir (2002-2006) rata-rata 3,27% pertahun. Penurunan pola kedatangan kapal di pelabuhan kendari seiring dengan penurunan volume kegiatan bongkar muat barang. Oleh karena diharapkan pihak manajemen PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari lebih serius untuk meningkatkan kerja sama antara sesama pihak penyelenggara kepelabuhan, pemberi jasa dan pemakai jasa serta instansi terkait untuk menjalin kerja sama sehingga kebutuhan kedua belah pihak dapat tercipta secara berdaya guna yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja opersional pelabuhan. Pola kedatangan kapal memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja operasional pelabuhan Kendari. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik diperoleh hasil probabilitas t-statistic 0,0286 < α = 0,05. Artinya jika PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari ingin meningkatkan kinerja operasionalnya maka pola ke datangan kapal mempunyai peranan penting bagi perusahaan. Nilai koefisien regresi variabel bebas pola kedatangan kapal terhadap kinerja opersional pelabuhan Kendari adalah positif berarti setiap kenaikan pola ke datangan kapal sebesar satu call berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja operasional pelabuhan Kendari sebesar 0,034893 (3,4893%). Mengacu pada hasil temuan di atas, pihak manajemen dapat bekerja sama dan melibatkan penggusaha-pengusaha angkutan laut serta seluruh penguna jasa pelabuhan. Selain itu pihak manajemen PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari dapat meminimisasi operations cost bagi kapal yang bertambak di pelabuhan kendari, menghilangkan pungutan-pungutan liar (pungli) di pelabuhan. Jumlah kunjungan kapal di pelabuhan ditentukan oleh kerjasama yang baik antara pihak agen kapal, pemberi dan penyelenggara jasa serta pemakai jasa, sehingga terciptanya kebutuhan bersama secara berdaya guna yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja opersional pelabuhan secara mendasar dan bermanfaat. Hasil riset ini mendukung teori manajemen transportasi oleh Muctarudin (1990), Edward (1991), Nasution (1996) dan Elfirda (2006) dan mendukung hasil temuan riset dilakukan oleh
2
La Siuru (2002), Irma & Sulastri (2006) dan Suciaddin (2006). KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dan pola kedatangan kapal dapat memberikan kontribusi pengaruh sebesar 63,35% terhadap kinerja opersional pelabuhan Kendari. Sisanya 36,65% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Kemudian perkembangan volume kegiatan bongkar muat untuk lima tahun terkhir menurun, namun secara rata-rata masih mencapai 24,18% sedangkan pola kedatangan kapal menurun rata-rata 3,27%. Pemanfaatan fasilitas dermaga pelabuhan Kendari telah optimal dengan realisasi rata-rata BOR mencapai 74,64% perbulan. Hasil analsis data menunjukkan variabel volume kegiatan bongkar muat dan pola kedatangan kapal secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional pelabuhan Kendari. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas F dan t-statistic < α = 0,05. DAFTAR RUJUKAN Abbas Salim, 1994. Manajemen Pelayaran Niaga dan Pelabuhan. Pustaka Jaya, Jakarta. Darwin Hasan, 1994. Pengetahuan Dasar Kepelabuhanan. Buku Pegangan Karyawan PT. Pelabuhan Indonesia IV ( Persero). Departemen Perhubungan, 2006. Laporan Tahunan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari 2006. Kendari Elfirda Gultom, 2006. GCG Sebagai Tata Kelola Kinerja Pelabuhan. (Online), (http://www.suara pembauran daily), diakses 6 April 2006. Gaspersz Vincent, 2002. Manajemen Kualitas Industri Jasa. Gramedia Pusaka Utama. Jakarta. Irma & Sulastri, 2006. Analisis Pengembangan Areal Penumpukan Barang Petikemas di Pelabuhan Kendari. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Unhalu Kendari. Lawalatta, 1981. Pelabuhan dan Niaga Pelayaran, Port Operation. Aksara Baru, Jakarta. Misliah, 2006. Penentuan Standar Optimum Pemanfaata Dermaga Pelabuhan di
Indonesia Timur. (Online), (http://www.sinar harapan) diakses 24 Juli 2006 Morlok, Edward, 1991. Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga. Jakarta. Nasution, 1996. Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta. Siregar Muchtarudin, 1990. Ekonomi dan Mangement Pengangkutan . FEUI. Jakarta. Purba Ridiks, 1997. Angkutan Muatan Laut. Jilid 1 dan 2. Penerbit PT. Rineca Cipta, Jakarta. Sasono Herman Budi, 2005. Analisis Pengaruh Tarif Karantina Tumbuhan, Freight Organda, Tarif Stevedoring, Tarif Caragodoring Terhadap Muatan Beras Kapal Pelra di Dermaga Kalimas Surabaya. Majalah Ekonomi, FE-Unair. Surabaya Sudjatmiko, 1998, Sistem dan Prosedur Serta Standar Pelayanan Jasa Kepelabuhanan di Lingkungan Perusahaan Umum
Pelabuhan IV. Departemen Perhubungan, Makassar. Sarjono, 2004. Manfaat Penanganan Bongkar Muat Dalam Memperlancar Muatan Angkutan Laut di Pelabuhan Benoa Bali. Penelitian Tidak Diterbitkan. Akademi Pelayaran Kendari. Suciaddin, 2006. Perkembangan Pelayanan Kapal Cargo Pada Pelabuhan Namlea Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Penelitian Tidak Diterbitkan. Akademi Pelayaran Kendari. Siuru La, 2002. Prosedur Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Sorong. Penelitian Tidak Diterbitkan. Akademi Pelayaran Kendari. Tjakranegara Soegijatna,1995. Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Lampiran 1. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Tabel 1.
Perkembangan Volume Kegiatan Bongkar Muat, Pola Kedatangan Kapal dan Kinerja Operasional Pelabuhan Kendari, Tahun 2002-2006 Kegiatan Bongkar Muat Pola Kedatangan Kapal Kinerja Opersional Perkembangan Perkembangan Rata-Rata Tahun BOR Ton/M3 Call (%) (%) Perbulan 2002 211.928 3.656 752,82 62,74 2003 357.107 68,50 4.190 14,61 902,82 75,23 2004 475.649 33,20 4.627 10,43 939,33 78,28 2005 484.542 1,87 4.309 -6,87 950,67 79,22 2006 451.425 -6,83 2.963 -31,24 932,64 77,72 Jumlah 1980651 96,73 19745 -13,07 4.478,28 373,19 Mean 396.130,2 24,18 3949 -3,27 895,66 74,64 Sumber : Laporan Tahunan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Kendari Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 08/09/06 Time: 08:35 Sample: 2002:1 2006:4 Included observations: 20 Variabel Penelitian Coefficient Std. Error t-Statistic Volume kegiatan (X1) 0.000521 0.000114 4.580318 Pola ke datangan kapal (X2) 0.034893 0.014589 2.391748 137.9112 17.59818 7.836675 Constant 0.633490 Mean dependent var R-squared 0.590371 S.D. dependent var Adjusted R-squared 14.34158 Akaike info criterion S.E. of regression 3496.577 Schwarz criterion Sum squared resid -80.01684 F-statistic Log likelihood 1.440407 Prob(F-statistic) Durbin-Watson stat Sumber : Hasil olahan data
3
Prob. 0.0003 0.0286 0.0000
Ket Signifikan Signifikan 223.9140 22.40792 8.301684 8.451044 14.69170 0.000197