PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH Oleh : ASHARI HUTOMO (2109.105.001) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
LATAR BELAKANG Kebutuhan & Ketergantungan terhadap Minyak Bumi
Krisis Energi
Tuntutan Penggunaan Energi Alternatif Yang Renewable
Indonesia Negara Agraris
Sekam Padi Melimpah
Sumber Energi Baru
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
BIOMASSA BIOMASSA adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik. Biomassa dapat digunakan sebagai sumber ENERGI (Bahan Bakar).
Proses Konversi Biomasssa
Proses Gasifikasi Biomassa Padat
Gasifikasi
Energi Renewable
Downdraft Kelebihan : Mampu menghasilkan gas yang rendah Tar
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Perumusan Masalah • Bagaimana mendapatkan karakterisasi gasifikasi biomassa briket sekam padi yang dinyatakan dalam parameterparameter seperti LHV (Lower Heating Value) syn-gas, efisiensi reaktor gasifikasi dan visualisasi nyala api. 4 variabel AFR yaitu : 1. Air Fuel Ratio (AFR) = 0,5 2. Air Fuel Ratio (AFR) = 0,8 3. Air Fuel Ratio (AFR) = 1,1 4. Air Fuel Ratio (AFR) = 1,4 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Tujuan Penelitian 1. Mendapatkan identifikasi zona-zona proses gasifikasi untuk bahan baku briket sekam padi 2. Mendapatkan variasi rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) yang tepat pada proses gasifikasi untuk bahan baku briket sekam padi dilihat dari parameter LHV (Lower Heating Value) syngas, efisiensi gasifikasi dan visualisasi nyala api. 3. Mendapatkan besarnya kerugian (losses) yang terjadi pada saat proses gasifikasi yang ditunjukkan dengan Sankey Diagram.
Batasan Masalah •
Model (prototipe) reaktor gasifikasi berkapasitas 5,5 kg, dengan jenis gasifikasi aliran searah (downdraft gasification),
•
Penelitian tidak membahas tentang proses desain model (prototipe) reaktor gasifikasi dan desain mesin pembuat briket,
•
Percobaan dilakukan Lab ITS, sehingga kondisi temperatur, tekanan dan kecepatan udara yang digunakan sesuai dengan kondisi setempat dan dianggap konstan,
•
Biomassa yang digunakan adalah briket sekam padi dengan properti yang konstan dan homogenitas yang sama pada saat pengujian berlangsung,
•
Pada penelitian tidak dibahas mengenai perpindahan panas secara radiasi karena perpindahan panas secara radiasi terjadi sangat kecil. JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Tinjauan Pustaka Biomass Energy Sekam Padi
Pencacahan
Pengeringan
Pencampuran
Pembriketan
Komposisi Briket Sekam Padi : Bahan
: Sekam Padi Halus
Pengikat
: Organik (Kanji)
Ukuran
: 5cm x 5cm
Tekanan
: 600 Kg/cm2 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Keunggulan Briket • Pembakaran lebih merata (uniform) dibandingkan tidak dibriket • Mudah dipakai dan mudah dalam penyalaannya • Tidak ada abu berterbangan ketika dibakar • Mengurangi kandungan tar pada saat dilakukan proses gasifikasi
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Analisa Ultimate & Proximate Karakteristik Briket Sekam Padi Kandungan (%)
Parameter Proximate Moisture Volatile Ash Content Matter Content 9,19
Kandungan (%)
65,34
16,98
Fixed Carbon
Nilai Kalor (kJ/kg)
16,89
15545
Parameter Ultimate [Satake] C
H
O
N
S
37,7
5,4
36,15
0,32
0,04
Kandungan karbon dan oksigen menunjukan jumlah yang cukup dominan, unsur-unsur ini menjadi komponen utama dalam reaksi pembentukan syngas
Penelitian yang dilakukan Dimas [12] dan Daniar [13] didapatkan nilai Kalor sekam padi sebesar 12453 kJ/kg JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Gasifikasi
Flammable Gas CO, H2, dan CH4
Teknologi Proses Konversi Biomassa
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Reaksi Pada Reaktor Gasifikasi Reaktor Downdraft Tahapan Proses : 1. Drying Zone (100 °C – 300 °C) Endoterm → Menghilangkan Kandungan air 2. Pyrolisis (300 °C – 900 °C) Dekomposisi → Penguraian Volatile Endoterm → Menyerap Panas 3. Partial Oxidation (900 °C – 1200 °C) Eksoterm → Menghasilkan Panas 4. Reduction (400 °C – 900 °C) Mereduksi CO2
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Kesetimbangan Energi dan Massa Kesetimbangan Massa Energi Masuk
Σ min = Σ mout
ṁ biomassa + ṁ udara = ṁ char + ṁ ash + ṁ syngas Kesetimbangan Energi Σ Ein = Σ Eout
Ebiomassa + Eudara = Echar + Eash + Esyngas + Heat Loss𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
Dimana :
E biomassa = mbiomassa × LHVbiomassa
E udara = mudara × Cpudara × ∆Tudara E char = mchar × LHVchar E ash = mash × LHVash E syngas =
msyngas ×LHVsyngas 𝜌𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
Energi Keluar
Perumusan • Efisiensi Gasifikasi 𝜂𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 =
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑃𝑃𝑃𝑃
• Heat Loss Reaktor
q”conv = h A (Ts - T∞) n NuD = C × Rem Reaktor × Pr ×
Pr
PrReaktor
1� 4
h = NuD × D
Re =
νudara × 𝐷𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 ϑ
Kr
Reaktor
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
PENELITIAN TERDAHULU “Karakteristik Proses Gasifikasi Downdraft Berbahan Baku Sekam Padi Dengan Desain Sistem Pemasukkan Biomassa Secara Kontinyu Dengan Variasi Perbandingan Udara-Bahan Bakar (AFR)” Dimas, 2010 •
drying zone pada suhu 50 – 200 0C, pirolisis sampai suhu 500 0C, oksidasi parsial sampai suhu 621 0C dan reduksi pada suhu 200 – 400 0C,
•
Komposisi syngas yang dihasilkan pada variasi AFR terbaik 1,25 didapatkan kadar sebagai berikut: H2 = 14,22 %, O2 = 8,29 %, N2 = 51,12 %, CO2 = 8,82%, CO = 15,33%, CH4 = 1,52%, dan C2H6 = 0,22%
•
Low Heating Value (LHV) sebesar 3289,38 kJ/kg.
•
Secara menyeluruh, efisiensi dari reaktor gasifikasi mencapai 39,68 %.
Aplikasi Water Pump
Electric Generator Diesel Engine
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Skema Penelitian
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Flowchart Pembuatan Briket Sekam Padi
Flowchart Penelitian
Penentuan Setting Kecepatan Udara Masuk Berdasarkan AFR Perhitungan Manual
AFR = ṁ
ṁUdara
Briket Sekam Padi
AFR
V Udara Hitung (m/s)
0,5
2,2537
0,8
3,6059
1,1
4,9582
1,4
6,3104
Perhitungan Penelitian ∆L (mm) Manometer 1,2 3,1 5,8 9,5
Dimmer Nomor 3 5 7 9
Sudut θ (˚) Manometer 10 10 10 10
ρ (Massa Jenis) H2O (kg/m3) 996 996 996 996
ρ (Massa Jenis) Udara (kg/m3) 1,1514 1,1514 1,1514 1,1514
SG Red oil
Massa Briket Sekam Padi (kg) 5,5 5,5 5,5 5,5
Waktu Operasi (menit) 100 100 100 100
Diameter Throat (mm) 15 15 15 15
A (Luasan Area) Throat (m2) 0,0001766 0,0001766 0,0001766 0,0001766
ρ (Massa Jenis) Udara (kg/m3) 1,1514 1,1514 1,1514 1,1514
Laju Aliran Massa Udara (kg/s) 0,0004548 0,0007310 0,0009998 0,0012796
0,787 0,787 0,787 0,787
Gravitasi (m/s2) 9,81 9,81 9,81 9,81
V Udara (m/s) 2,2363 3,5943 4,9164 6,2921
Laju Aliran (kg/s) Air Fuel Ratio Massa Briket (Rasio Udara Sekam Padi Bahan Bakar) *) 0,0009167 0,4961 0,0009167 0,7974 0,0009167 1,0907 0,0009167 1,3959
Hasil dan Pembahasan 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
1000
T1 T2 T3 T4
Temperatur (°C)
Temperatur (°C)
Profil Distribusi Temperatur pada Reaktor 800
15
25
35
45
55
65
75
85
T2
400
T3 T4
200
T5 5
T1
600
T5
0
95
5
Time (menit)
15
25
35
800
800
T1
600
T2
400
T3
200
T4
0
T5 35
45
55
65
Time (menit)
AFR 1,1
75
85
95
Temperatur (°C)
Temperatur (°C)
1000
25
65
75
85
95
AFR 0,8
1000
15
55
Time (menit)
AFR 0,5
5
45
T1
600
T2
400
T3
200
T4
0
T5 5
15
25
35
45
55
65
Time (menit)
AFR 1,4
75
85
95
Komposisi Syngas (AFR 0,8) Hasil Uji Komposisi SynGas Komponen
Satuan
Nilai
H2
% vol
17,83
CH4
% vol
2,35
CO
% vol
19,78
N2
% vol
49,48
CO2
% vol
7,34
O2
% vol
3,22
LHV syngas LHVSyngas LHVSyngas LHVSyngas
= (YCO × LHVCO ) + (Y𝐶𝐶4 × LHV𝐶𝐶4 ) + (Y𝐻2 × LHV𝐻2 ) =
19,78 100
× 12696
= 9159,22
𝑘𝑘 𝑁𝑚3
kJ Nm3
+
2,35 × 100
10768
kJ Nm3
+(
17,83 × 100
35866
kJ ) Nm3
Kesetimbangan Massa
Hasil Perhitungan Massa Masuk dan Keluar selama 100 menit AFR
Dimmer Nomor
0,5 0,8 1,1 1,4
3 5 7 9
Kesetimbangan Massa Masuk (Kg/s) Laju Aliran Laju Aliran Massa Briket Massa Udara 0,0009167 0,0004548 0,0009167 0,0007310 0,0009167 0,0009998 0,0009167 0,0012796
Kesetimbangan Massa Keluar (Kg/s) Selisih Massa Masuk Laju Aliran Laju Aliran Laju Aliran Massa Char Massa Ash Massa Syngas & Massa Keluar 0,00023863 0,00019552 0,0004357 0,000502 0,00023135 0,00017085 0,0005366 0,000709 0,00020157 0,00015757 0,0006982 0,000859 0,00017503 0,00013102 0,0008414 0,001049
Kesetimbangan Energi
Hasil Perhitungan Energi Masuk dan Keluar selama 100 menit Kesetimbangan Energi Masuk (kJ/s = kWatt)
Kesetimbangan Energi Keluar (kJ/s = kWatt)
AFR
Energi Briket Sekam Padi
Energi Udara
Energi Char
Energi Ash
Energi Syn-gas
Energi Losses Syngas
0,5 0,8 1,1 1,4
14,2496 14,2496 14,2496 14,2496
0 0 0 0
3,51637 3,40905 2,97018 2,57920
0,819647 0,716239 0,660553 0,549250
4,1830 5,8239 5,2961 5,0205
0,0631 0,0946 0,1037 0,1213
Energi Heatloss Reaktor 0,6735 0,7108 0,7390 0,7874
Selisih Energi Masuk & Energi Keluar 4,993970 3,494983 4,480053 5,192026
Efisiensi Reaktor Gasifikasi AFR
Vsyngas (m/s)
Energi Masuk Energi Biomassa (kJ/s)
Energi Keluar Energi Syngas (kJ/s)
Efisiensi Reaktor (%)
0,5
0,7
14,2496
4,1830
29,36
0,8
0,9
14,2496
5,8239
40,87
1,1
1,1
14,2496
5,2961
37,17
1,4
1,3
14,2496
5,0205
35,23
ṁ Syngas = ρSyngas × νSyngas × ABurner ESyngas = ṁ Syngas × LHVSyngas
Grafik Perbandingan AFR terhadap LHV Syngas
Grafik Efisiensi Gasifikasi 10000
40 AFR 0,5
30
AFR 0,8
20
AFR 1,1
10
AFR 1,4
0 VARIASI AFR
LhV Syngas (kJ/Nm3)
Effisiensi Gasifikasi (%)
50
8000 AFR 0,5
6000
AFR 0,8
4000
AFR 1,1
2000
AFR 1,4
0 Variasi AFR
Visualisasi Nyala Api AFR 0,5 Dimmer no 3
Menit ke 2
7 menit, T = 290 °C CO H2 CH4 CO2 N2 O2
18,14 % 16,54 % 2,07 % 8,29 % 50,32 % 4,64 %
Menit ke 5
Visualisasi Nyala Api AFR 0,8 Dimmer no 5
10 menit, T = 320 °C CO H2 CH4 CO2 N2 O2
19,78 % 17,83 % 2,35 % 7,34 % 49,48 % 3,22 %
Video
Visualisasi Nyala Api AFR 1,1 Video
Dimmer no 7
13 menit, T = 330 °C CO H2 CH4 CO2 N2 O2
15,73 % 12,91 % 1,74 % 9,08 % 54,31 % 6,23 %
Visualisasi Nyala Api AFR 1,4 Video
Dimmer no 9
15 menit, T = 340 °C CO H2 CH4 CO2 N2 O2
13,79 % 9,93 % 1,43 % 10,36 % 57,12 % 7,37 %
Sankey Diagram (AFR 0,8) Energy (Char + Ash) Heat Loss Reaktor (Konveksi)
Useful Energy (Syngas)
Briket Sekam Padi 99,25 %
Udara 0,75 %
Losses Syngas
Losses Energy (Unknown) 24,52 %
Losses Unknown : •
Beberapa penyederhanaan yang dilakukan dalam perhitungan, misalnya energi berupa panas yang mengendap didalam reaktor, kerugian panas yang keluar dari beberapa instalasi perpipaan yang tidak terhitung semua
•
Kebocoran yang tidak bisa dihindari dari beberapa sambungan pipa.
Kesimpulan • •
• •
• •
•
Nilai variasi AFR terbaik adalah AFR 0,8 karena memiliki kandungan energi LHV 𝑘𝑘 (Lower Heating Value) syngas tertinggi sebesar 9159,22 𝑁𝑚3
Nilai AFR semakin naik maka kecepatan suplai udara yang masuk kedalam throat semakin banyak dari variasi AFR 0,5 ; 0,8 ; 1,1 dan 1,4 yaitu sebesar 2,236 m/s ; 3,594 m/s ; 4,916 m/s dan 6,292 m/s. Kenaikan suplai udara akan mengakibatkan nilai energy losses perpindahan panas pada reaktor yang naik juga. Komposisi syngas terbaik yang dihasilkan dari pengujian keempat AFR didapatkan pada AFR 0,8, didapatkan kadar CO, H2, CH4, N2, CO2, berturut-turut adalah sebesar 19,78 % ; 17,83 % ; 2,35 % ; 49,48 % ; 7,34 %. Kenaikan suplai udara mengakibatkan kenaikan juga terhadap laju alir massa gas hasil gasifikasi tapi mengakibakan turunnya konsentrasi kandungan dalam syngas Visualisasi nyala api pada AFR 0,8 merupakan yang terbaik karena memiliki nyala api yang stabil dan nyala api berwarna biru yang dominan. Hal ini dikarenakan memiliki kandungan gas metan (CH4) yang tertinggi sebesar 2,35 %. Efisiensi terbaik dari reaktor gasifikasi pada pengujian dari keempat AFR didapatkan pada AFR 0,8 yaitu mencapai 40,87 %.
Kritik dan Saran Sangat Kami Harapkan Demi Kesempurnaan Tugas Akhir
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
Komposisi Syngas AFR 0,5 0,8 1,1 1,4
AFR 0,5 0,8 1,1 1,4
AFR 0,5 0,8 1,1 1,4
CO (% Vol) 18,14 19,78 15,73 13,79
Temp. T5 Syngas (˚K) 345,65 352,45 354,85 362,1
Temp. T5 Syngas (˚K) 345,65 352,45 354,85 362,1
H2 (% Vol) 16,54 17,83 12,91 9,93
Kosentrasi Kandungan Syngas CH4 CO2 (% Vol) (% Vol) 2,07 8,29 2,35 7,34 1,74 9,08 1,43 10,36
N2 (% Vol) 50,32 49,48 54,31 57,12
O2 (% Vol) 4,64 3,22 6,23 7,37
Kandungan LHVi (CO) kJ/Nm3 12696 LHVi (H2) kJ/Nm3 35866 LHVi (CH4) kJ/Nm3 10768
Energi LHV Syngas kJ/Nm3 8458,19 9159,22 6814,74 5466,25
Kapasitas Panas Spesifik Tiap-Tiap Gas Pada Temperatur Syngas (Cp = kJ/kg.K) Cp Gas CO
Cp Gas H2
Cp Gas CH4
Cp Gas CO2
Cp Gas N2
Cp Gas O2
1,0438 1,0442 1,0444 1,0449
14,4230 14,4340 14,4370 14,4460
2,3572 2,3777 2,3851 2,4078
0,8952 0,9013 0,9034 0,9098
1,0422 1,0424 1,0425 1,0428
0,9281 0,9296 0,9302 0,9318
Massa Jenis Tiap-Tiap Gas Pada Temperatur Syngas (kg/Nm3) (Kg/m3) ρ Gas CO
ρ Gas H2
ρ Gas CH4
ρ Gas CO2
ρ Gas N2
ρ Gas O2
0,9876 0,9685 0,9619 0,9426
0,0710 0,0697 0,0692 0,0678
0,5662 0,5552 0,5514 0,5404
1,5564 1,5261 1,5157 1,4850
0,9876 0,9685 0,9619 0,9426
1,1285 1,1067 1,0992 1,0771
Cp Syn-gas 3,2654 3,4479 2,7758 2,3716
ρ Syngas 0,8809 0,8439 0,8984 0,9161