PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, MANAJEMEN LABA, TIPE AUDITOR DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT FEES (Studi Empiris pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20102013)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: HUSNUL KHOTIMAH NIM: 1110082000106
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Husnul Khotimah
NIM
: 1110082000106
Fakultas
: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya : 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain. 3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menggunakan sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya. 4. Mengerjakan sendiri karya ilmiah ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Kalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 10 November 2014
(Husnul Khotimah) v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS DIRI 1. Nama Lengkap
: Husnul Khotimah
2. Tempat Tanggal Lahir
: Brebes, 29 Maret 1992
3. Alamat
: Desa Parerja, RT 02/RW 02 Kecamatan Banjarharjo,
Kabupaten
Brebes,
Jawa
Tengah 52265 4. Telepon
: 085697856118
5. Email
:
[email protected]
II. PENDIDIKAN 1. SD Negeri Parereja 1
Tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 1 Banjarharjo
Tahun 2004-2007
3. SMA Negeri 1 Banjarharjo
Tahun 2007-2010
4. S1 Ekonomi Akuntani UIN Syarif Hidayatullah
Tahun
vi
2010-2014
III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota KPMDB (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah Brebes) Jakarta, 2010-2011 2. Anggota PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
IV. DATA KELUARGA 1. Ayah Tempat, Tanggal Lahir 2. Ibu Tempat, Tanggal Lahir 3. Adik Tempat, Tanggal Lahir
: Sunaedi : Brebes, 10 Januari 1966 : Keni : Brebes, 7 Juni 1974 : Rizqi Ahmad Fauzi : Brebes, 10 November 2001
vii
THE INFLUENCE OF COMPANY SIZE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, EARNING MANAGEMENT, TYPE OF AUDITOR AND INTERNAL AUDIT ON THE AUDIT FEES
ABSTRACT This research aims to examine the influence of company size, institutional ownership, earning mangement, type of auditor and internal audit on the audit fees. This research used sample of manufacturing industries which are listed in Indonesian Stock Exchanges during 2010-2013. The number of manufacturing industries in this study were 38 companies with 4 years observation that acquired by using purposive sampling method. Hypothesis in this research are tested by multiple regression model. The result of this research showed that company size,institutional ownership, earning management and type of auditor influence the audit fees. In the other hand, the internal audit didn’t influence the audit fees. Keywords :Audit fees, company size, institutional ownership, earning management, type of auditor and internal audit.
viii
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, MANAJEMEN LABA, TIPE AUDITOR DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT FEES
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor serta internal audit terhadap audit fees. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 38 perusahaan dengan pengamatan selama 4 tahun dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba dan tipe auditor berpengaruh terhadap audit fees. Variabel internal audit tidak berpengaruh terhadap audit fees. Kata kunci : Audit fee, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor, internal audit.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Manajemen Laba, Tipe Auditor dan Internal Audit Terhadap Audit Fees (Studi Empiris pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013)”. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membiming umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Sunaedi dan Ibu Keni yang telah memberikan bimbingan, dukungan, serta doa yang tiada hentinya buat penulis. 2. Adikku tercinta Rizqi Ahmad Fauzi yang selalu memberikan doanya semoga kaka cepet lulus. 3. Mbah, Om dan Tante serta sepupu-sepupuku yang cantik-cantik dan gantengganteng yang telah memberikan semangat dan doanya dalam proses penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala masukan, motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini. 7. Ibu Ismawati Haribowo, SE., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, berdiskusi, dan memberikan pengaruhan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran yang ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi. 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua. 9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain. 10. Sahabat 4L4Y, Amelia Suandi Love Najibatul Labibah, You Rock Guys ! 11. Sahabat-sahabat kampus terdekatku, BER14: Leo, Indah, Mala, Isna, , Awa, Fadil, Desan, Ridho, Sae, Dimas, Dahus thank you yah Us, terimakasih atas doa, dukungan, nasihat, motivasi, serta canda tawanya selama ini. Semoga ikatan silaturahmi kita akan terus terjalin. 12. Keluarga besar Akuntansi C 2010, terimakasih atas kenangan, doa dan semangatnya selama ini. 13. Temen kosan dari awal masuk kuliah sampe kelar ini skripsi. 14. Teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2010, terimakasih atas doa dan semangatnya selama ini. 15. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat disebutkan satu per satu.
xi
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 10 November 2014
(Husnul Khotimah)
xii
DAFTAR ISI Judul ............................................................................................................. i Lembar Pengesahan Skripsi....................................................................... ii Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ iii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ iv Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................ v Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ vi Abstract ......................................................................................................... viii Abstrak ......................................................................................................... ix Kata Pengantar ........................................................................................... x Daftar Isi ...................................................................................................... xiii Daftar Tabel................................................................................................. xvi Daftar Gambar ............................................................................................ xvi Daftar Lampiran ......................................................................................... xviii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN......................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian .....................................................
1
B. Perumusan Masalah ..............................................................
16
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................
17
1. Tujuan Penelitian ............................................................
17
2. Manfaat Penelitian ..........................................................
18
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 20
xiii
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel ................................ 20 1. Teori Keagenan (Agency Theory) ................................... 20 2. Ukuran Perusahaan.......................................................... 23 3. Kepemilikan Institusional ............................................... 24 4. Manajemen Laba ............................................................. 25 5. Tipe Auditor .................................................................... 30 6. Internal Audit .................................................................. 34 7. Audit Fees........................................................................ 37 B. Penelitian Sebelumnya .......................................................... 39 C. Kerangka Berpikir ................................................................. 43 D. Hipotesis................................................................................ 44 BAB III
METODE PENELITIAN ......................................................... 48 A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 48 B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 48 C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 49 D. Metode Analisis Data ............................................................ 49 1. Statistik Deskriptif .......................................................... 49 2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 50 3. Uji Hipotesis ................................................................... 53 E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 55 1. Ukuran Perusahaan.......................................................... 55 2. Kepemilikan Institusional ............................................... 56
xiv
3. Manajemen Laba ............................................................. 56 4. Tipe Auditor .................................................................... 58 5. Internal Audit .................................................................. 58 6. Audit Fees........................................................................ 59 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 61 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................... 61 B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian......................................... 64 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... 64 2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................. 67 a. Hasil Uji Normalitas ................................................. 67 b. Hasil Uji Multikolonieritas ....................................... 68 c. Hasil Uji Autokorelasi............................................... 69 d. Hasil Uji Heterokedastisitas ...................................... 70 3. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................... 72 a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................... 72 b. Hasil Uji Statistik F ................................................... 74 c. Hasil Uji Statistik t .................................................... 75 d. Hasil Regresi ............................................................. 76 C. Pembahasan ........................................................................... 77
BAB V
PENUTUP .................................................................................. 84 A. Kesimpulan ........................................................................... 84 B. Saran ...................................................................................... 85
xv
Daftar Pustaka ............................................................................................. 87 Lampiran-lampiran .................................................................................... 91
xvi
DAFTAR TABEL No.
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ..........................................
41
3.1
Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran ...........................
59
4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria .............................
62
4.2
Daftar Nama Sampel Penelitian ............................................
63
4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................
65
4.4
Hasil Uji Kolmogrov Smirnov ..............................................
68
4.5
Hasil Uji Multokilonieritas ...................................................
69
4.6
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson.................................
70
4.7
Hasil Uji Heterokedastisitas Glejser .....................................
71
4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi ...........................................
72
4.9
Hasil Uji Statistik F ...............................................................
74
4.10
Hasil Uji Statistik t ................................................................
75
4.11
Hasil Regresi Berganda .........................................................
76
xvii
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Skema Kerangka Pemikiran ..................................................
43
4.1
Hasil Uji Durbin Watson.......................................................
70
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1
Data Sampel ..........................................................................
92
2
Hasil Output SPSS ................................................................
122
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini,
perusahaan
menggunakan
laporan
keuangan
untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang dibuat untuk memberikan informasi keuangan yang terjadi pada suatu entitas dalam satu periode (Pambudi dan Ghozali, 2013). Perusahaan yang sudah go public wajib hukumnya untuk menerbitkan laporan keuangan setiap tahun di BEI (Bursa Efek Indonesia). Sebagaimana, laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka, tentu saja pihak-piha k
di
luar
korporasi
tersebut mempunyai kepentingan untuk memperoleh informasi mengenai kinerja perusahaan. Untuk itu perusahaan berusaha untuk menyajikan suatu laporan keuangan dengan baik yang memenuhi 4 karakteristik yang membuat laporan keuangan tersebut berguna pagi para pemakainya yaitu, relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan. Karena laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak termasuk para investor, kreditor dan pembuat
1
keputusan ekonomi lainnya, mereka sangat mengandalkan laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan harus berkualitas dan telah diaudit oleh auditor independen. Pemakai laporan keuangan mengandalkan auidtor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum dan berisi pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai laporan keuangan. Masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Perekonomian masyarakat tersebut dicerminkan dalam bentuk organisasi badan usaha yang besar dimana para pemilik atau penanam modalnya sudah menyebar ke segala pelosok daerah dan operasinya yang sudah mejangkau secara luas bahkan sampai ke luar negeri. Para stakeholder atau pemangku kepentingan menghendaki diadakan pengawasan atau pengendalian terhadap perusahaan agar mereka dapat menggunakan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Penilaian audit terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen harus dilakukan secara bebas dan tidak memihak, maka perusahaan menggunakan jasa akuntan publik. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan memeriksa dan mengetahui opini yang dikeluarkan oleh akuntan publik, masyarakat dapat mengetahui
2
perusahaan mana yang memiliki keadaan keuangan yang wajar dan tidak terdapat kecurangan dalam proses bisnisnya. Menurut UU No. 5 Tahun 2011, akuntan publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans (jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa reviu atas informasi keuangan historis) dan hasil pekerjannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, profesi Akuntan Publik memilki peranan yang besar dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan. Akuntan publik biasanya disebut juga sebagai auditor independen yang merupakan perantara manajemen untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen kepada para pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor harus menjaga hubungan profesional yang baik dan independen dengan manajemen, dewan komisaris (board of directors), auditor internal serta pemegang saham. Arens, Elder dan Beasley (2011) menyatakan profesi akuntan publik memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam mengemban kepercayaan yang diberikan masyarakat, Setidaknya: (1) kewajiban kepada klien, kewajiban kepada hukum biasanya muncul karena adanya kegagalan dalam melaksanakan penugasan audit sesuai dengan waktu yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai, gagal dalam menemukan kesalahan dan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik; (2) Kewajiban perdata bagi
3
pihak ketiga (pemegang saham & calon investor, pemasok, kreditur, karyawan dan pelanggan), kewajiban ini biasanya timbul karena pihak ketiga yang merasa
dirugikan
atas
pengambilan
keputusan
yang
salah,
karena
mengandalkan laporan keuangan hasil audit yang menyesatkan; (3) Kewajiban pidana bagi pihak ketiga, kewajiban ini biasanya muncul karena akuntan publik ikut terlibat secara langsung bersama-sama dengan klien dalam melakukan tindakan kriminal. Jasa akuntan publik merupakan jasa professional, maka perusahaan harus memberikan fee kepada akuntan publik yang melakukan jasa audit terhadap laporan keuangannya. Menurut Gatot (2010) dalam Aryani (2011), pasar audit di Indonesia sangat ketat dan tidak hanya didominasi Kantor Akuntan Publik (KAP) big four saja. Selain itu, pasar audit di Indonesia juga masih bersifat cost focus dibandingkan brand/quality focus. Maksudnya perusahaanperusahaan di Indonesia yang menggunakan jasa audit kebanyakan masih menggunakan pertimbangan pemilihan KAP melalui audit fee-nya daripada nama besar atau kualitas dari KAP (Kusharyanti, 2013). Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Dalam bagian lampiran 1 dijelaskan bahwa panduan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan
praktik sebagai akuntan publik dalam
4
menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam menetapkan imbalan jasa yang wajar sesuai dengan martabat profesi akuntan publik dan dalam jumlah yang pantas untuk dapat memberikan jasa sesuai dengan tuntutan standar profesional akuntan publik yang berlaku. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan fee audit eksternal. Menurut Jemada dan Yaniartha (2013), fee audit merupakan besarnya imbal jasa yang diterima oleh auditor akan pelaksanaan pekerjaan audit. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan salah satu obyek yang menarik untuk diteliti. Besar kecilnya fee audit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas, dan reputasi auditor. Faktor yang mempengaruhi audit fees menurut penelitian awal Simunic (1980) yang dikembangkan oleh penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Caneghem (2010) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi audit fees adalah ukuran perusahaan, risiko audit, dan kompleksitas audit. Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan klien yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP (kantor akuntan publik). Ukuran perusahaan sangat menentukan lamanya proses audit yang pada akhirnya berdampak pada besarnya biaya audit. Menurut Fachriyah (2011), ukuran perusahaan merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi audit fees dibandingkan
5
kompleksitas, profitabilitas dan reputasi auditor. Semakin besar ukuran perusahaan yang diaudit, maka semakin besar pula fee yang harus dibayarkan. Menurut Kusharyanti (2013) proses audit dilakukan oleh staf dan auditor senior, audit planning dilakukan oleh manajer, ulasan dan komunikasi dengan klien dilakukan oleh manajer dan partner. Secara umum, proses audit yag besar menunjukkan bahwa jumlah jam kerja dan jumlah auditor akan tergantung pada ukuran klien dalam hal ini ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset perusahaan. Oleh karena itu, ukuran perusahaan mempengaruhi jumlah biaya audit yang dibayarkan. Biaya audit merupakan masalah penting bagi manajemen dan entitas, hal ini tak terlepas dari kewajiban untuk menghasilkan laporan keuangan yang tentunya harus baik dan independen. Menurut Azadi dan Mohammadi (2014), adaya pemisahan kepemilikan dari manajemen dalam perusahaan, hal inilah yang merupakan peran penting dari lembaga atau perusahaan dalam mengendalikan dan memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih menonjol yaitu menghasilkan laporan keuangan yang independen, oleh karena itu fee audit yang dibayarkan menjadi penting sebagai timbal balik atas jasa audit. Penelitian awal yang dilakukan oleh Beiner (2004) mengatakan bahwa selama tiga dekade sebelumnya ada beberapa contoh yang disebutkan mengenai kontroversi antara penerima manfaat yang berbeda dari suatu perusahaan dan bagaimana perusahaan menangani kontroversi tersebut. Struktur kepemilikan pada perusahaan mempunyai peran penting berkaitan
6
dengan perbedaan kepentingan, hal ini ditentukan berdasarkan konvergensi antara manfaat dari manajemen dan pemilik entitas ekonomi. Jika manfaat yang diterima manajer dan pemilik adalah sama akan terjadi kontroversi dalam institusi atau perusahaan yang berpotensi akan mempengaruhi kepentingan yang berbeda dalam perusahaan dan pasar modal. Menurut Esmaeili, Mirgoushe, Najmeddin dan Mortazavi
(2014), hasil dari
peningkatan tanggung jawab manajemen dalam menangani tata kelola perusahaan dalam proses audit secara umum yaitu, audit bekerja dengan manajer, dewan direksi dan komite audit, untuk memastikan para pemangku kepentingan mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi dan perlindungan keuntungan mereka. Studi ini untuk menyelidiki hubungan antara kepemilikan institusional dan biaya audit dalam perusahaan. Faktor dalam mengaudit tidak hanya fee saja, melainkan auditor juga sebelumnya memerlukan kerjasama yang baik dengan manajemen perihal data laporan keuangan maupun data lainnya yang diperlukan untuk mengaudit harus handal dari manajemen dan auditor harus tetap menjaga independensi serta obyektivitasnya. Ada empat alasan mengapa audit atas laporan keuangan diperlukan yaitu (1) adanya perbedaan kepentingan, (2) konsekuensi, (3) kompleksitas, (4) keterbatasan akses (remoteness). Salah satu alasan adanya perbedaan kepentingan yaitu antara manajemen dengan para pemakai laporan keuangan, manajemen sebagai pembuat laporan keuangan mempunyai kepentingan
agar
laporan
keuangan
perusahaan
yang
dipimpinnya
7
memperlihatkan kinerja yang baik. Kinerja yang baik salah satunya dinilai dari informasi laba yang dihasilkan. Menurut PSAK Nomor 1 informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (IAI 2007). Menurut Gultom dan Diyanty (2013), salah satu informasi penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Bagi pemilik saham dan investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis (wealth) yang akan diterima melalui pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu dan dapat digunakan untuk memperkirakan prospeknya di masa mendatang. Menurut Pambudi dan Ghozali (2013), seringkali terdapat tindakan yang mementingkan
kepentingan
sendiri
dalam
hal
pelaporan
keuangan
(opportunistic) yang dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan maupun diturunkan sesuai dengan keinginan manajemen, salah satunya dengan manajemen laba sehingga laba menjadi besar dan diharapkan pemakai laporan keuangan yakin bahwa posisi keuangan perusahaan tersebut baik. Sementara menurut Immanuel dan Yuyetta (2014), salah satu langkah yang diambil stakeholders untuk meminimalisasikan kemungkinan munculnya praktik manajemen laba
8
yaitu dengan mempekerjakan auditor eksternal, sehingga manajemen laba mempunyai efek terhadap audit fees yang dibayarkan. Pada dasarnya penggunaan jasa auditor eksternal untuk pengendalian konflik antara manajer perusahaan, pemegang saham dan pemegang obligasi. Menurut Fachriyyah (2011), hasil audit atas laporan keuangan perusahaan tersebut mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar bagi auditor. Adanya tanggung jawab yang besar ini memacu auditor untuk bekerja secara profesional, salah satu bentuk profesionalisme auditor adalah menjalankan pekerjaan auditnya sesuai dengan standar auditing. Atas profesionalisme auditor eksternal berhak menerima imbalannya berupa audit fees. Penelitian tentang audit fees dipengaruhi oleh tipe auditor eksternal yang dipilih. Menurut Nugrahani dan Sabeni (2013), kantor akuntan publik besar dan termasuk dalam jajaran Big 4 yang berkualitas tinggi membuat sedikit kesalahan daripada auditor yang berkualitas rendah sehingga memiliki fee audit yang lebih tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lai dan Chang (2013) reputasi auditor juga berpengaruh terhadap audit fee dimana fee audit yang lebih tinggi akan dibayarkan kepada auditor Big 4. Menurut Nindita dan Veronica (2012), di Indonesia terdapat lebih dari 400 KAP. Suatu jumlah yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan di Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 45.000 KAP. Sejak kasus Enron, KAP internasional kini tinggal empat besar yang disebut “Big four”. KAP internasional tersebut mempunyai kantor di setiap kota di Amerika Serikat dan
9
banyak kota di seluruh dunia. Setiap KAP Big Four ini mempunyai kemampuan melayani pasar internasional. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia “Big Four” diwakili kepentingannya oleh KAP Indonesia sendiri. Menurut Nindita dan Veronica (2012), The Big Four dan mitranya di Indonesia saat ini sebagai berikut : 1. Delloite Touche Thomatsu Tanudiredja berafiliasi dengan Osman Satrio & Rekan. 2. Ernst & Young berafiliasi dengan Purwantono, Suherman, & Surja. 3. Klynveld Peat Marwick Goerdeler berafiliasi dengan Siddharta & Widjaja. 4. Pricewaterhouse Coopers berafiliasi dengan Wibisana, & Rekan. Masalah agensi yang disebabkan konfik kepentingan dan asimetri informasi membuat perusahaan menanggung biaya keagenan (agency cost), teori agensi menyatakan bahwa konflik kepentingan dan asimetri informasi yang muncul dapat dikurangi dengan mekanisme pengawasan yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan berbagai pihak di perusahaan oleh karena itu harus fokus pada audit internal dengan peduli bagaimana internal audit dan audit eksternal meningkatkan integritas pelaporan keuangan. Menurut Aryani (2011) dalam Putri dan Utama (2014) fungsi internal audit dirancang untuk melindungi aset perusahaan dan membantu menghasilkan informasi akuntansi yang
handal
untuk
pembuatan
keputusan.
Beberapa
faktor
yang
10
mempengaruhi audit fees diatas, tak terlepas juga menjaga bagaimana peran internal audit perusahaan dalam hal memonitoring manajemen perusahaan. Tentunya diharapkan auditor eksternal dalam proses auditnya bisa independen terhadap manajemen, agar manajemen bisa bekerja sesuai dengan prosedur guna menyajikan data laporan keuangan yang valid dan handal untuk diaudit oleh auditor eksternal (Hazmi dan Sudarno, 2012). Disisi lain, peran internal audit dan corporate governace (kepemilikan perusahaan) sangatlah penting sebagai salah satu bentuk keandalan pelaporan keuangan perusahaan tentunya juga akan mempengaruhi besar kecilnya fee audit yang akan dibayarkan sesuai dengan jasa audit independen yang sudah dikerjakan, fungsi internal audit berpengaruh positif terhadap fee audit (Putri dan Utama, 2014). Berdasarkan kebijakan dari ICPA (Institute of Certified Public Accountants) dengan Kep.024/IAPI/VII/2008 menyediakan regulasi pada biaya audit (audit fee) yang sudah dijelaskan sebelumnya, menyatakan bahwa tingkat fee audit harus diperhatikan terutama mengenai kebutuhan klien, tugas,
dan
tanggung
jawab
dibawah
hukum,
kemandirian,
tingkat
keterampilan (tingkat keahlian), dan tanggung jawab yang diberikan untuk pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, perhatian juga harus diberikan kepada tingkat kompleksitas pekerjaan, jumlah waktu yang diperlukan dan efektivitas dihabiskan oleh akuntan publik dan stafnya ketika melakukan pekerjaan serta disepakati biaya dasar kesepakatan. Berdasarkan survei PAO (Public Accountant Office) di Jawa Timur, Nurhayati (2007) dalam Kusharyanti
11
(2013) menemukan bahwa faktor yang paling signifikan mempengaruhi biaya audit
adalah
jam
kerja
audit
(proses
belajar)
dan
upaya
untuk
mempertahankan klien. Contoh lain dari studi mengenai hal ini adalah dengan Fachriyah (2011) yang juga menemukan ukuran perusahaan sebagai faktor utama yang mempengaruhi biaya audit, selain kompleksitas, profitabilitas, dan reputasi auditor. Selain itu, Esti Widiasari dan Prabowo (2009) meneliti efek internal kontrol dan struktur tata kelola perusahaan terhadap biaya audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel ini mempengaruhi biaya audit. Faktor seperti karakteristik perusahaan, jenis kepemilikan (swasta dan pemerintah) sebenarnya tidak mempengaruhi probabilitas fee audit sementara ukuran manajemen laba mempengaruhi jumlah probabilitas fee audit (Pambudi dan Ghozali, 2013). Hal yang memepengaruhi audit fees adalah ukuran perusahaan, ketika perusahaan tersebut mempunyai harta yang besar, maka akan semakin rumit pula proses audit yang dilakukan dan memakan waktu yang lama sehingga imbalan untuk jasa audit juga dibayarkan lebih tinggi, ukuran perusahaan (size) merupakan besar kecilnya ukuran perusahaan yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP, sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit fees (Nugrahani dan Sabeni, 2013). Penelitian tentang fee audit ini mencoba untuk menarik penelitian yang dilakukan oleh Simunic (1980) merupakan penelitian
awal
di
bidang
fee
audit
sementara
itu,
Hay
(2008)
12
mengembangkan penelitian fee audit dengan menambahkan faktor internal auditor dan tata kelola perusahaan. Pengendalian konflik kepentingan antara manajer perusahaan, pemegang saham dan pemegang obligasi pada dasarnya sebagai alasan utama untuk melibatkan auditor. Dimana, audit merupakan fungsi independen dengan cara yang teratur dan serangkaian langkah terstruktur, memeriksa secara kritis pernyataan yang dibuat oleh perorangan atau organisasi tentang kegiatan ekonomi dimana mereka telah bergerak dan mengkomunikasikan hasil dalam bentuk laporan keuangan kepada pengguna. Konsentrasi
kepemilikan
mengakibatkan
perubahan
konflik
kepentingan dari konflik antara manajer dan pemegang saham menjadi konflik kepentingan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas (Ding, Yuan dan Zhang, Hua 2007). Sementara struktur kepemilikan perusahaan menurut Esmaeili, et al (2014) dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu struktur kepemilikan manajerial dan institusional, Pemilik institusional memiliki sebagian besar saham perusahaan. Mengenai pemisahan kepemilikan dari manajemen dalam perusahaan, peran penting dari pemilik ini dalam mengendalikan dan memantau
pengelolaan perusahaan menjadi lebih
menonjol. Karena biaya audit merupakan masalah penting baik bagi manajer dan auditor independen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara kepemilikan institusional dan audit, dan ditemukan bahwa
13
kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap audit fees (Azadi dan Mohammadi, 2014). Sebagaimana landasan dari teori yang digunakan yaitu teori agensi yang menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agency) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerjasama yang disebut “nexus of contract”. Pemegang saham sebagai principal dan manajer sebagai agensi. Principal sebagai wewenang berusaha untuk meningkatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, agar dengan begitu pembagian dividen akan semakin besar. Sedangkan agen sebagai pihak yang diberi wewenang, dalam hal ini manajer akan berusaha meningkatkan laba agar dividen yang dibagikan kepada principal akan semakin besar dan kompensasi dari principal kepada agen juga akan semakin besar. Perbedaan kepentingan antara principal (pemegang saham) dan agency (manajer) dapat menimbulkan suatu informasi asymetri
(kesenjangan
informasi).
Masing-masing
pihak
berusaha
memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Manajer dalam hal ini dapat melakukan tindakan kecurangan (fraud) untuk memanipulasi laba, agar kompensasi ekonomi yang diberikan oleh principal semakin besar. Tindakan seperti memanipulasi laba ini menjadi penting adanya fungsi internal control dalam suatu perusahaan agar kecurangan seperti ini bisa diminimalisir. Bentuk manipulasi dari perilaku menyimpang pada manajemen adalah seperti manajemen laba yaitu tindakan manajemen untuk memilih kebijakan
14
akuntansi dari suatu standar tertentu dengan tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan atau nilai perusahaan. Menurut Hazmi dan Sudarno (2013) faktor lain yang berpengaruh terhadap audit fee adalah internal audit ini, dikarenakan internal audit diperlukan bagi organisasi yang membutuhkan informasi dari pihak yang independen mengenai berbagai aktivitas organisasi guna pengambilan keputusan yang lebih obyektif dan accountable. Dengan semakin baiknya kondisi internal maka akan memiliki kualitas auditor eksternal yang lebih baik sehingga fee audit yang dibayar lebih tinggi. Penelitian sebelumnya juga hal lain menurut Lai dan Chang (2013) reputasi auditor juga berpengaruh terhadap audit fee dimana fee audit yang lebih tinggi akan dibayarkan kepada auditor Big 4. Tindakan manajemen laba telah menimbulkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi dalam dunia bisnis yang menyebabkan auditor Arthur Anderson dihapus dari Big 5, antara lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat. Selain itu di Indonesia juga terjadi hal serupa, seperti PT. Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi (Gideon, 2005). Sebagaimana yang kita ketahui laporan keuangan dibuat untuk meningkatkan kepercayaan bagi lingkungan perusahaan dan masyarakat, dalam hal ini perusahaan tentunya mengeluarkan
15
biaya audit yang disebut fee audit sebagai timbal balik dari hasil mengaudit. Moradi dan Vallpour (2012) mengatakan bahwa perusahaan dengan manajemen laba tinggi cenderung akan membayar audit fee lebih tinggi. Dengan adanya kasus dari skandal korupsi dan penipuan akuntansi dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan terkemuka di dunia menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan stakeholders dan menimbulkan pertanyaan seberapa tinggikah tingkat kompetensi dari independensi auditor eksternal yang dulu pernah muncul dan berdasarkan uraian latar belakang serta penelitian sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini membuat timbulnya pandangan skeptis terhadap apakah itu efek dari fee yang didapat oleh auditor eksternal cukup beralasan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor serta internal audit terhadap audit fees. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian berupa pengaruh antara kepemilikan perusahaan, manajemen laba dan fungsi internal audit dalam perusahaan serta bagaimana kontribusinya terhadap proses auditing dan fee audit, maka secara spesifik rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
16
1. Apakah ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit berpengaruh secara simultan terhadap audit fees? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit fees? 3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial terhadap audit fees? 4. Apakah manajemen laba berpengaruh secara parsial terhadap audit fees? 5. Apakah tipe auditor berpengaruh secara parsial terhadap audit fees? 6. Apakah internal audit berpengaruh secara parsial terhadap audit fees? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees. 2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit fees. 3. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap audit fees. 4. Pengaruh manajemen laba terhadap audit fees. 5. Pengaruh tipe auditor terhadap audit fees. 6. Pengaruh internal audit terhadap audit fees.
17
7. Manfaat Penelitian a.
Konstribusi Teoritis 1) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermaanfaat sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama berkaitan dengan audit fees. 2) Masyarakat, sebagai sarana informasi bahwa perusahaan bisa membuat laporan keuangan dan bisa berkoordinasi dengan auditor independen, audit internal dan komite audit agar laporan keuangan yang dihasilkan valid. 3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan audit fees. 4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi dalam pengetahuan terkait ukuran perusahaan, kepemilikan perusahaan, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.
b.
Konstribusi Praktis 1) Diharapkan bagi BAPEPAM segera mengeluarkan peraturan tentang peraturan mengenai pengungkapan audit fees dalam lapoan keuangan perusahaan.
18
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan perusahaan
mengenai
ukuran
perusahaan,
kepemilikan
institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees dimasa yang akan datang.. 3) Diharapkan penelitian ini juga berguna bagi auditor untuk lebih meningkatkan
kinerjanya
lagi
agar
lebih
meningkat
kemampuannya sehingga perusahaan percaya dengan kemampuan auditor.
19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah agency theory yang menyatakan bahwa adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agency) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerjasama yang disebut “nexus of contract”. Principal adalah para pemegang saham dan agensi adalah manajer. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory), diasumsikan bahwa masing-masing pihak bertindak atas kepentingannya sendiri. Principal sebagai pemberi wewenang berusaha untuk meningkatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, agar dengan begitu pembagian dividen akan semakin besar. Sedangkan agen sebagai pihak yang diberi wewenang, dalam hal ini adalah manajer akan berusaha untuk meningkatkan laba agar dividen yang dibagikan kepada principal akan semakin besar dan kompensasi dari principal kepada agen juga akan semakin besar. Perbedaan kepentingan antara principal (pemegang saham) dan agency (manajer) dapat menimbulkan suatu informasi asymetri (kesenjangan informasi). Masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Hubungan ini memunculkan kecenderungan perbedaan kepentingan
20
karena pada prinsipnya manusia akan berusaha memaksimalkan utilitas bagi kepentingannya sendiri. Perbedaan ini membawa potensi terjadinya konflik (masalah keagenan) antara prinsipal dengan agen, yang dapat menimbulkan atau memicu terjadinya biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam operasi perusahaan bila dikelola oleh pemiliknya sendiri, disebut sebagai biaya keagenan (agency cost). Menurut Purwandari dan Purwanto (2012), dalam kerangka teori keagenan, terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu: 1) hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik, 2) hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur dan 3) hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah. Hal ini berarti ada kecenderungan bagi manajer untuk melaporkan sesuatu dengan cara-cara tertentu dalam rangka memaksimalkan utilitas mereka dalam hal hubungannya dengan pemilik, kreditur maupun pemerintah. Kelengkapan
pengungkapan
informasi
harus
se-transparan
mungkin
sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak keagenan. Menurut Eisenhardt (1989) dalam Susanti (2011), teori keagenan berusaha untuk menjawab masalah keagenan yang terjadi jika pihak-pihak yang saling bekerja sama memiliki tujuan dan pembagian kerja yang berbeda. Teori keagenan ditekankan untuk mengatasi dua permasalahan yang dapat terjadi dalam hubungan keagenan, yaitu masalah keagenan yang timbul pada saat keinginan-keinginan principal dan agent berlawanan dan merupakan
21
suatu hal yang sulit atau mahal bagi principal untuk melakukan verifikasi apakah agent telah melakukan sesuatu secara tepat. Teori keagenan ini didasari oleh beberapa asumsi. Menurut Eisenhardt (1989), teori keagenan dilandasi oleh 3 (tiga) asumsi, yaitu: a) Asumsi tentang sifat manusia Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality) dan tidak menyukai resiko (risk aversion). b) Asumsi tentang keorganisasian Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya asymmetric information antara principal dan agent. c) Asumsi tentang informasi Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjualbelikan. Dengan adanya tiga asumsi tersebut semakin menjelaskan bahwa permasalahan yang timbul dalam teori keagenan disebabkan karena sifat dasar manusia masing-masing yang mementingan kepentingan dirinya sendiri yaitu antara principal dan agent. Dimana principal menginginkan perusahaannya terus mendapatkan laba sehingga membuat nilai sahamnya terus meningkat dan mencapai kemakmuran pada dirinya sendiri, sedangkan agent
22
menginginkan kompensasi yang lebih dari principal sebagai akibat dari kontrak kerja yang telah dibuat dengan principal. Sehingga agent terus berupaya untuk membuat keuangan perusahaan terlihat baik agar tercapainya profitabilitas yang diinginkan oleh principal. Dengan begitu agent akan memperoleh kompensasi dari principal yang dapat memberikan kesejahteraan bagi dirinya. Maka dari itu akan menimbulkan konflik kepentingan antara agent
dan
principal,
karena masing-masing pihak
ingin
mencapai
kesejahteraan dirinya sendiri. 2.
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan (Company Size) merupakan besar kecilnya perusahaan klien yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP. Ukuran perusahaan sangat menentukan lamanya proses audit yang pada akhirnya berdampak pada besarnya biaya audit (Facriyah, 2011). Besar kecilnya suatu perusahaan juga berdampak terhadap struktur pendanaan perusahaan. Perusahaan besar cenderung memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini bisa terjadi karena adanya dorongan untuk menghasilkan kenaikan laba disetiap periodenya. Penentuan ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dengan jumlah asset (kekayaan) yang tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal akan semakin
23
rumit sehingga fee audit yang dibayarkan jadi lebih tinggi (Nugrahani dan Sabeni, 2013). Menurut Rodoni dan Ali (2010), proksi ukuran perusahaan biasanya adalah total aset perusahaann. Karena aset biasanya sangat besar nilainya dan untuk menghindari bias skala maka besaran aset perlu dikompres. Secara umum, proksi ukuran perusahaan yang dipakai adalah logaritma natural (ln) dari total aset. 3. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (Susanti dan Riharjo, 2013). Dalam penelitian Shleifer dan Vishney (1986) dalam Annisa dan Lulus (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional memainkan peran yang penting dalam memantau, mendisiplinkan, dan mempengaruhi manajer. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemilik institusional berdasarkan besar dan hak suara yang dimiliki dapat memaksa manajer untuk berfokus pada kinerja ekonomi dan menghindari peluang untuk berperilaku mementingkan diiri sendiri. Adanya tanggung jawab perusahaan kepada pemilik, maka pemilik institusional memiliki insentif untuk memastikan bahwa manajemen perusahaanmembuat keputusan yang akan memaksimalkan kesejahteraan yang akan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
24
Menurut Adriani (2011) dalam Sukirni (2012), kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Menurut Azadi dan Mohammadi (2014), pemilik institusional memiliki sebagian besar saham perusahaan. Mengenai pemisahan kepemilikan dari manajemen dalam perusahaan, peran penting dari pemilik ini dalam mengendalikan dan memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih menonjol. Oleh karena itu, biaya audit merupakan masalah penting baik bagi manajer dan auditor independen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara kepemilikan institusional dan fee audit. 4. Manajemen Laba Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba (Antonia, 2008 dalam Pambudi 2013).
25
Menurut Vojtech (2012:6) “Earning management (EM) involves any combination of these tatics with the purpose of achieving an earning target. Given managerial incentives, the earning target is the one that maximizes the combined value of such things as bonuses, stock options, and share holdings” Dari kalimat tersebut manejemen laba mengggabungkan beberapa kombinasi titik dengan tujuan mencapai target laba. Memberikan insentif kepada pihak manajemen, target laba merupakan salah satu yang memaksimalkan kombinasi nilai dari beberapa hal seperti bonus, pemilihan saham dan pemegang saham. Scott (2006) dalam Kustinah (2011) mendefinisi manajemen laba sebagai berikut: “Given that managers can choose accounting policies from a set (for example, GAAP),it is natural to expect that they will choose policies so as to maximize their own utility and/or the market value of the firm.” Dari definisi di atas, maka manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Manajemen laba terjadi karena terdapat sejumlah motivasi yang mendorong para manajer untuk memanipulasi laba yang dilaporkan. Empat alasan yang mendasari manajemen laba menurut Stice dan Skousen (2009) dalam Kustinah (2011), adalah: 1) memenuhi target internal; 2) memenuhi harapan eksternal; 3) meratakan atau memuluskan laba (income smoothing); 4) mempercantik laporan keuangan (window dressing) untuk keperluan
26
Penjualan Saham Perdana (initial public offering - IPO) atau untuk memperoleh pinjaman dari bank. Menurut Scott (2000) dalam Meta (2010) Beberapa hal yang memotivasi seorang manajer untuk melakukan manajemen laba antara lain (1) bonus scheme, (2) debt covenant, (3) political motivation, (4) taxation motivation, (5) pergantian CEO, dan (6) initial public offering. 1. Alasan bonus (bonus scheme) Adanya
asimetri
informasi
mengenai
keuangan
perusahaan
menyebabkan pihak manajemen dapat mengatur laba bersih untuk memaksimalkan bonus mereka. 2. Kontrak utang jangka panjang (debt covenant) Semakin dekat perusahaan kepada kreditur, maka manajemen akan cenderung memilih prosedur yang dapat “memindahkan” laba periode mendatang ke periode berjalan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan dalam pelunasan utang. 3.
Motivasi politik (political motivation) Perusahaan besar yang menguasai hajat hidup orang banyak akan cenderung menurunkan laba untuk mengurangi visibilitasnya, misalnya dengan menggunakan praktik atau prosedur akuntansi, khususnya selama periode dengan tingkat kemakmuran yang tinggi.
27
4. Motivasi pajak (taxation motivation) Salah satu insentif yang dapat memicu manajer untuk melakukan rekayasa laba adalah untuk meminimalkan pajak atau total pajak yang harus dibayarkan
perusahaan.
manajer
akan
membayar
pajak
serendah
mungkindengan cara meminimalkan laba. Dengan begitu, perusahaan dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. 5. Pergantian CEO (change of chief executive officer) Banyak motivasi yang muncul saat terjadi pergantian CEO. Salah satunya adalah pemaksimalan laba untuk meningkatkan bonus pada saat CEO mendekati masa pensiun. Pada sisi yang berbeda, CEO juga berusaha meningkatkan kinerjanya untuk menghindari pergantian CEO oleh pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan laba jika penilaian kinerja berdasarkan laba. CEO yang dinilai baik oleh pemilik perusahaan akan diberikan bonus (reward) , sedangkan manajer yang kinerjanya kurang baik akan diganti oleh pemilik perusahaan (punishment). 6. IPO (initial public offering) Perusahaan yang baru pertama kali menawarkan harga pasar, sehingga terdapat masalah bagaimana menetapkan nilai saham yang ditawarkan. Oleh karena itu, informasi laba bersih dapat digunakan sebagai sinyal kepada calon investor tentang nilai perusahaan, sehingga manajemen perusahaan yang akan go public cenderung melakukan manajemen laba untuk memperoleh harga lebih tinggi atas saham yang akan dijualnya.
28
Penjelasan berikutnya, Beneish (2001) dalam Pambudi (2013) menyatakan bahwa manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksitransaksi yang mengubah laporan keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan para stakeholders tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan. Manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pengungkapan informasi tambahan dalam laporan keuangan. Akan tetapi, peningkatan pengungkapan laporan keuangan akan mengurangi asimetri informasi sehingga peluang bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba menjadi semakin kecil. Perusahaan
yang melakukan manajemen laba akan
mengungkapkan lebih sedikit informasi dalam laporan keuangan agar tindakannya tidak dapat terdeteksi. Manajemen laba muncul sebagai dampak masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham (principal) dan manajemen perusahaan (agent). Menurut Salno dan Baridwan (2008) dalam Ningsaptiti (2010) pihak prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat sedangkan agen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologinya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi.
29
Menurut Cameghem (2009) dalam Pambudi (2013) perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi lebih cenderung untuk membayar audit fees yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat manajemen laba yang rendah. 4. Tipe Auditor Menurut Halim (2008) tipe auditor yang ditugaskan untuk mengaudit tindakan ekonomi atau kejadian untuk entitas individual atau entitas hukum pada umumnya diklasifikasikan kedalam tiga kelompok yaitu: 1. Auditor Internal Auditor internal merupakan karyawan suatu perusahaan tempat mereka melakukan audit. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Auditor internal terutama berhubungan dengan audit operasional dan audit kepatuhan. Meskipun demikian pekerjaan audit internal dapat mendukung
audit
laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen. Para auditor internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat Certified Internal Audit (CIA), yang beberapa diantaranya juga bersertifikat Certified Public Accountant (CPA). 2. Auditor Pemerintah Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban
30
keuangan dari berbagai unit organisasi dalam pemerintahan. Auditing ini dilaksanakan oleh auditor pemerintah yang bekerja di BPKP (badan pengawas keuangan dan pembangunan) dan BPK (badan pemeriksa keuangan). Auditor pemerintah juga bekerja di Direktorat Jendral Pajak, tugasnya adalah memmeriksa pertanggungjawaban keuangan para wajib pajak baik perseorangan maupun yang berbentuk organisasi kepada pemerintah. 3. Auditor Independen (Akuntan Publik) Auditor independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Klien dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, badan pemerintah maupun individu perseorangan. Auditor independen juga menjual jasa lain berupa konsultasi pajak, konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan, serta jasa-jasa lainnya. Auditor independen bekerja dan memperoleh penghasilan yang berupa fee per jam kerja dan auditor independen harus independen terhadap klien pada saat melakukan audit maupun saat pelaporan hasil audit. Auditor independen menjalankan tugas dibawah suatu kantor akuntan publik. Disamping ketiga jenis auditor tersebut, sering juga dikenal istilah akuntan pendidik yang merupakan ahli-ahli akuntansi yang menjadi pengajar akuntansi terutama di suatu fakultas ekonomi jurusan akuntansi.
31
Definisi audit menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) yaitu: “Suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-aseri tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.” Menurut Kell dan Boynton (2008), salah satu tipe audit adalah audit laporan keuangan yang mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai kriteria yang ditentukan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Audit laporan keuangan ini biasanya dilakukan oleh seorang eksternal auditor. Arens et.al (2003) dalam Suharli dan Nurlaelah (2008) mengemukakan ada empat jenis auditor yang umum dikenal masyarakat yaitu (1) certified public accounting firms (akuntan publik), (2) general accounting office auditors (akuntan pemerintah), (3) internal revenue agent (akuntan pajak), dan (4) internal
uditors
(auditor
internal).
Certified accounting public firms (akuntan publik) disebut juga auditor eksternal atau auditor independen. Akuntan ini bertanggung jawab atas pemeriksaan atau pengauditan laporan keuangan organisasi yang dipublikasikan dan memberikan opini atas informasi yang diauditnya. General accounting office auditors (akuntan pemerintah) yang dilaksanakan oleh auditor
32
pemerintah sebagai karyawan pemerintah. Audit ini mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional. Sedangkan internal revenue agent (akuntan pajak) mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanan pada pembayaran pajak oleh wajib pajak lingkup pekerjaannya adalah memeriksa apakah wajib pajak telah benar memberikan pajaknya sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku, dan internal auditors (auditor internal) bertanggung jawab pada manajemen perusahaan. Tujuannya adalah audit terhadap setiap perusahaan berbagai dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan. Pada akhir kegiatan biasanya diajukan saran rekomendasi untuk meningkatkan kualitas operasional perusahaan. Pada dasarnya layanan yang diberikan oleh para auditor cabang adalah sama, yang membedakan adalah tanggung jawab dan tingkat kebebasan. Semua yang berkaitan dengan auditor eksternal diatur dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Apabila Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit Asing (OAA) ingin mendirikan usaha di Indonesia, KAPA atau OAA diwajibkan bekerjasama atau berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Indonesia. Di Indonesia, terdapat pula auditor eksternal Big Four dan Non Big Four. Menurut Nindita dan Veronica (2012), KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan KAPA Big Four, antara lain:
33
1. Tanudiredja, Wibisana, & Rekan berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers. 2. Purwantono, Suherman, & Surja berafiliasi dengan Ernst & Young. 3. Osman Satrio & Rekan berafiliasi dengan Delloite Touche Thomatsu. 4. Siddharta & Widjaja berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler. Nugrahani dan Sabeni (2013) menyatakan bahwa karakteristik auditor dengan pengukuran Big 4 dan Non Big 4 berpengaruh terhadap fee audit eksternal. Sementara, van Caneghem (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa fee audit yang tinggi cenderung akan dibayarkan kepada auditor Big 4 daripada auditor Non Big 4. Jadi, perusahaan cenderung akan membayar audit fees yang lebih tinggi kepada auditor independen yang berkualitas dengan pengukuran Big 4 dan Non Big 4 yang bertugas untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. 5. Internal Audit Definisi audit internal menurut IIA (Institute of Internal auditor) yang dikutip oleh Boynton (2001:980) yakni: ”Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes”.
34
“Internal audit adalah akitivitas independen, keyainan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menmbah nilai dan eningkatkan operasi organisasi. Internal Auidt ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemn resiko, pengendalian dan proses tata kelola.” Menurut Aryani dan Sudarno (2011) dalam melaksanakan tugas, auditor internal memiliki kegiatan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektifitas pengendalian intern yang efektif dengan biaya yang minimum. 2. Menentukan sampai berapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak dipatuhi. 3. Menentukan
sampai
seberapa
jauh
kekayaan
perusahaan
dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian. 4. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam perusahaan. 5. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan – kegiatan perusahaan
Standar IIA menyatakan, fungsi audit internal harus memiliki piagam formal, disetujui oleh dewan atau komite audit, yang menjelaskan tujuan, kewenangan, tanggung jawab, dan ruang lingkup kegiatan audit internal (2009). Selanjutnya ketentuan mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit audit internal diatur dalam peraturan Bapepam No IX.I.7 tahun 2008 yang isinya mewajibkan setiap emiten atau perusahaan publik untuk membentuk unit audit internal, tanggung jawab keefektifan audit
35
internal dipegang oleh komite audit. Setiap internal audit melakukan perencanaan atau pelaporan, maka hasilnya akan dievaluasi oleh komite audit. Selanjutnya akan dilaporkan ke dewan komisaris agar komisaris memberi petunjuk dewan direksi untuk melakukan tindakan yang diperlukan (Aryani, 2013). Internal audit diukur berdasarkan jumlah laporan yang diserahkan kepada komite audit, yaitu jumlah rapat komite audit dalam setahun (Hazmi dan Sudarno, 2013). Menurut Bapepam No. Kep-29/M/2004 pengertian komite audit sebagai berikut: “Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya”. Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI, 2013) mendefinisikan komite audit sebagai: “Suatu komite yang bekerja dengan cara profesional dan independen yang dibentuk oleh dewan komisaris dan dengan demikian tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris (dewan pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas proses laporan keuangan, manajemen resiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari good corporate governance di perusahaan.” Komite audit pada prinsipnya memiliki tugas pokok dalam membantu dewan komisaris melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Sesuai dengan Keputusan Bursa Efek Indonesia melalui Kep. Direksi BEJ No.Kep-315/BEJ/06/2000 menyatakan bahwa: “Komite audit adalah komite
36
yang dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris, yang bertugas untuk membantu melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan perusahaan. 6. Biaya Audit (Audit Fees) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengeluarkan peraturan tentang bagaimana penetapan audit fee nomor KEP.024/IAPI/VII/2008. Peraturan ini mengatur tentang penetapan imbal jasa (fee) audit yang dibayarkan kepada Kantor Akuntan Publik dengan membuat jumlah jam kerja setiap anggota tim audit dan tarifnya (Herawaty, 2011). Biaya audit umumnya disebut sebagai jasa audit, remunerasi pemeriksaan atau biaya audit. Bahkan, biaya audit adalah jumlah kompensasi atas jasa yang diberikan oleh klien untuk auditor independen. Jumlahnya adalah karena beberapa faktor seperti ukuran perusahaan klien, kompleksitas jasa audit yang dikenakan pada auditor. Selain itu, risiko audit juga termasuk yang dihadapi oleh auditor, popularitas kantor akuntan publik (PAO) yang melakukan jasa audit Dye (1991) dalam Kusharyanti (2013) . Biaya audit adalah pendapatan atau fee yang diterima oleh auditor karena melakukan pekerjaan mereka yang berkaitan dengan profesi mereka. Penelitian fee pertama kali dipelajari oleh Simunic (1980), dia membuat
37
sebuah penelitian yang menyatakan bahwa audit fee ditentukan oleh beberapa faktor seperti ukuran perusahaan yang akan diaudit, risiko audit, dan kompleksitas audit. Penelitian ini kemudian digunakan sebagai acuan untuk melihat fenomena seputar jasa audit. Audit fee merupakan hal yang tidak kalah pentingnya didalam penerimaan penugasan. Auditor tentu bekerja untuk memperoleh penghasilan yang memadai. Oleh sebab itu penentuan audit fee perlu disepakati antara klien dengan dengan auditor. Ada beberapa cara dalam penentuan atau penetapan audi feet. Cara tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Per diem basis Pada cara ini fee audit ditentukan dengan dasar waktu yang digunakan oleh tim auditor. Hal pertama yaitu menentukan fee per jam, kemudian dikalikan dengan jumlah waktu/jam yang dihabiskan oleh tim auditor. Tarif fee per jam untuk tiap tingkatan staf tentu dapat berbeda-beda. b. Flat atau Kontrak Basis Pada cara ini fee audit didhitung sekaligus secara borongan tanpa memperhatikan waktu audit yang dihabiskan. Yang penting pekerjaan terselesaikan sesuai dengan aturan atau perjanjian. c. Maksimum Fee Basis Cara ini merupakan gabungan dari kedua cara diatas. Pertama kali tentukan tarif per jam kemudian dikalikan dengan jumlah waktu tertentu
38
tetapi dengan batasan maksimum. Hal ini dilakukan agar auditor tidak mengulur-ulur waktu sehingga menambah jam/waktu kerja. Selanjutnya banyak faktor yang menentukan besarnya fee audit. Namun demikian pada dasarnya ada 4 faktor dominan yang menentukan besarnya fee audit yaitu: 1. Karakteristik keuangan (tingkat penghasilan, laba, aktiva, modal). 2. Lingkungan (persaingan, pasar tenaga profesional, dan lain-lain). 3. Operasi (jenis industri, jumlah lokasi perusahan dan lini produk). 4. Kegiatan eksternal auditor (pengalaman, koordinasi dengan internal auditor) Besarnya fee audit dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Hay et al. (2010) jumlah biaya audit dipengaruhi oleh tipe klien dan penugasan auditor. Tipe klien dalam hal ini adalah ukuran perusahaan (total aset) klien yang memiliki dampak paling besar pada biaya audit. Kompleksitas (dalam hal jumlah anak perusahaan dan kegiatan ekspor impor) dan risiko default (yaitu item yang memerlukan prosedur audit khusus seperti saham dan piutang) berhubungan positif dengan fee audit, sedangkan profitabilitas audit berhubungan negatif dengan biaya audit. B. Penelitian Sebelumnya Penelitian terdahulu berisi tentang penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan
39
oleh peneliti kali ini. Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
40
Tabel 2.1 Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu No 1.
2.
3.
Peneliti (Tahun) Mahmoud Reza Esmaeili, Najmeddin Mirgoushe, Nahid Mortazavi (2014) Chintya Paramitha Septyarini Putri dan Imade Karya Putra (2014) Kusharyanti (2013)
Judul Penelitian The Relationship between ownership sructure and audit fee in companies listed in Tehran Stock Exchange Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Fungsi Internal Audit, dan Praktik Manajemen Laba terhadap Fee Audit
Variabel Persamaan Perbedaan Variabel Tahun penelitian ownership dan objek struktur dan audit penelitian. fee.
Kepemilikan manajerial berpengatuh signifikan terhadap audit fee. Sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap audit fee.
Variabel Fungsi Tahun penelitian Internal Audit, dan proksi fungsi Praktik internal audit. Manajemen Laba dan Fee Audit
Independensi komisaris dan ptaktik manajemen laba tidak berpengaruh terhadap fee audit. Sedangkan Fungsi internal audit berpengaruh terhadap fee audit.
Analysis Of The Factors Variabel audit fee Determining The Audit didapat dari Fee professional fee yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan.
Hal yang berpengaruh terhadap fee audit lainnya yaitu atribut klien dan tenur audit.
Hasil Penelitian
Klien Atribut berpengaruh positif terhadap Audit Fee. Auditor atribut berpengaruh terhadap fee auditor yaitu ukuran KAP, sedangkan tenur auditor dan audit khusus tidak berpengaruh terhadap audit fee.
Lanjutan
41
No 4.
5.
Peneliti (Tahun) Azrul Ihsan Husnin et al. (2013)
Judul Penelitian
Corporate Governance Structure and Its Relationship with Audit Fee- Evidence from Malaysian Listed Companies Javad Moradi, Earnings Management, Hashem Valipour Board Independence dan Zahra And Audit Fees Pahlavan (2012) Considering The Firm's Profitability.
6.
Netty Herawaty (2011)
Pengaruh Pengendalian Intern dan Lamanya Waktu Audit Terhadap Audit Fee
7.
Michell Suharli dan Nurlaelah (2008)
Konsentari Auditor dan Penetapan Fee Audit : Investigasi Pada BUMN
Variabel Persamaan Perbedaan Variabel fee audit Tahun penelitian, dan konsentrasi objek penelitian kepemilikan dari MCCG perusahaan (Malaysia Code of Corporate Governance) Variabel earning Tahun penelitian management dan dan proksi dari audit fees manajemen laba menggunakan model Jones yang dimodifikasi oleh Francis et al. (2002) Variabel fee audit Tahun penelitian, dan pengendalian penelitian untuk intern mengetahui fee audit dilakukan dengan survey (primer) Variabel Tahun penelitian konsentrasi dan objek auditor dan menggunakan Penetapan Fee perusahaan BUMN Audit
Hasil Penelitian Konsentrasi kepemilikan dan koneksi politik berpengaruh signifikan terhadap audit fee.
Ada pengaruh yang positif antara manajemen laba dan audit fee. Sedangkan, board of independence tidak memiliki pengaruh dan berhubungan negatif terhadap audit fee. Profitabilitas yang lebih tinggi juga akan semakin tinggi audit fee juga. Secara simultan Pengendalian Intern dan Lamanya Waktu Audit memiliki pengaruh positif terhadap fee audit.
Rasio konsentrasi, ukuran perusahaan auditee mempunyai hubungan yang signifikan sedangkan ukuran KAP dan jumlah anak perusahaan tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap audit fee.
42
C. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan dalam gambar berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Manajemen Laba, Tipe Auditor dan Internal Audit Terhadap
Audit Fees
Adanya Kasus Penipuan Akuntansi (Manajemen Laba)
Dikeluarkannya Peraturan dari IAPI KEP.024/IAPI/VII/2008 Tentang Penentuan Fee Audit
Basis Teori : Agency Theory
Variabel Independen
Variabel Dependen
Ukuran Perusahaan (X1) Kepemilikan Institusional (X2)
Audit Fees (Y)
Manajemen Laba (X3) Tipe Auditor (X4) Internal Auditor (X5)
Bersambung ke halaman selanjutnya
43
Gambar 2.2 (Lanjutan)
Metode Analisis: Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
D. Hipotesis Hubungan atau keterkaitan antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Fees Menurut Nugrahani dan Sabeni (2013), ukuran perusahaan yang besar dengan jumlah asset (kekayaan) yang tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal akan semakin rumit. Hal tersebut akan mengakibatkan peningkatan besar fee audit yang dibebankan pada perusahaan. Model inilah kemudian yang dijadikan acuan untuk melihat fenomena diseputar penawaran jasa audit. Penentuan ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aset yang dimiliki oleh perusahaan, Kusharyanti (2013) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap fee audit. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
44
Ha 1 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit fees. 2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Audit Fees Ghosh (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan swasta. Esmaeili et. al (2014), menyatakan tidak ada hubungan antara kepemilikan institusional dengan biaya audit yang dibayarkan. Kepemilikan institusional didapat dari jumlah total saham milik institusional dibagi dengan total jumlah saham perusahaan yang beredar. Pemilik institusional memiliki sebagian besar saham perusahaan. Mengenai pemisahan kepemilikan dari manajemen dalam perusahaan, peran penting dari pemilik ini dalam mengendalikan dan memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih menonjol. Oleh karena itu, biaya audit merupakan masalah penting baik bagi manajer dan auditor independen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara kepemilikan institusional dan audit fees. Jadi, kepemilikan institusional berpengaruh terhadap audit fees yang dibayarkan. Ha 2 = Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap audit fees. 3. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Audit Fees Manajemen laba cenderung digunakan oleh perusahaan salah satunya guna menghindari pajak yang besar. Perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi lebih cenderung untuk membayar audit fees yang lebih besar
45
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat manajemen laba yang rendah (van Cameghem, 2009). Perusahaan membayar audit fees lebih tinggi karena jasa auditor dalam mengaudit laporan keuangan yang digunakan sebagai alat monitor bagi stakeholders. Moradi et al (2012) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees. Jadi audit fees cenderung akan dibayar lebih tinggi ketika terjadi manajemen laba dalam suatu perusahaan. Ha 3 = Manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap audit fees. 4. Pengaruh Tipe Auditor terhadap Audit Fees. Suharli dan Nurlaelah (2008) menyimpulkan bahwa kantor akuntan publik yang lebih besar dapat diartikan bahwa kualitas audit yang dihasilkanpun lebih baik dibandingkan dengan kantor akuntan kecil, dengan kata lain perusahaan akan membayar audit fee lebih tinggi kepada kantor akuntan publik yang lebih besar karena kantor akuntan publik yang lebih besar lebih memiliki reputasi yang baik dalam opini publik. Tipe auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP Big Four. Kusharyanti (2013) menyimpulkan bahwa audit fees cenderung akan dibayarkan lebih tinggi ketika perusahaan menggunakan auditor yang berkualitas seperti auditor yang berasal dari KAP Big four. Jadi, Tipe auditor berpengaruh signifikan terhadap audit fees. Ha 4 = Tipe auditor berpengaruh signifikan terhadap audit fees
46
5. Pengaruh Internal Audit terhadap Audit Fees. Profesi auditor internal mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Auditor internal bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan dan program kebijakan manajamen yang dilaksanakan. Berdasarkan peraturan Bapepam No IX.I.7 tahun 2008 yang isinya mewajibkan setiap emiten atau perusahaan publik untuk membentuk unit audit internal, tanggung jawab keefektifan audit internal dipegang oleh komite audit. Komite audit berwenang untuk mengakses informasi atas catatan tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya termasuk kerjasama dengan audit internal. Pelaksanaan tugas komite audit tercermin dari koordinasi dengan dewan komisaris yang didalamnya juga mengevaluasi tugas internal audit (Nugrahani dan Sabeni, 2013). Ketika kinerja internal audit cukup baik dalam membantu mengevaluasi laporan keuangan, maka dapat mengurangi kinerja auditor eksternal sehingga fee yang diterima auditor eksternal rendah. Yasin dan Nelson (2012) menyatakan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap fee audit. Menurut Aryani (2011) internal audit diukur dengan menggunakan jumlah rapat komite audit dan berpengaruh terhadap fee audit. Jadi, internal audit berpengaruh signifikan terhadap audit fees. Ha 5 = Internal audit berpengaruh signifikan terhadap audit fees.
47
BAB III METODE PENELITIAN A.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees yang didapat dari laporan keuangan auditan dan annual report perusahaan dengan menggunakan akun professional fees, total aset perusahaan, prosentase kepemilikan saham institusional perusahaan, mmanajemen laba yang didapat dari modified jones model, auditor eksternal yang digunakan serta jumlah rapat komite audit. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2013.
B.
Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2010 sampai dengan 2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana peneliti menentukan sampel sebagai objek penelitian dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan listed (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2013 dan tidak delisting selama periode penelitian. 2. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit beserta annual report.
48
3. Mencantumkan akun professional fee dan jumlah rapat komite audit dalam laporan keuangannya. 4. Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. C.
Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan laporan tahunan (annual report) beserta laporan keuangan auditan dari www.idx.co.id. Data pendukung lainnya diperoleh dengan metode studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta literatur yang memuat pembahasan berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kunatitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20. 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji
49
hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif ini meliputi jumlah sample, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (Ghozali, 2011). Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan
bervariasi
dari
rata-rata.
Maksimum
digunakan
untuk
mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari ratarata. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolenieritas,uji autookorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan
50
alat uji Kolmogrov Smirnov. Uji Kolmogrov Smirnov merupakan uji statistik untuk mendeteksi normalitas data dengan cara menentuka terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu: hipotesis nol (Ho) untuk data terdistribusi secara normal, dan hipotesis alternatif (Ha) untuk data yang tidak terdistribusi secara normal (Ghozali, 2011). Jika nilai Asymp-Sign (2-tailed) ≥ 5% maka data berdistribusi normal. b. Uji Multikolonearitas Menurut Ghozali (2011) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum adalah: 1) Jika nilai Tolerance >10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
51
2) Jika nilai Tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi c. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 (sebelumnya). Gejala ini menimbulkan konsekuensi yaitu interval keyakinan menjadi lebih besar serta varians dan kesalahan standar akan ditafsir terlalu rendah. Uji autokorelasi dilakukan dengan Run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. d. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika
52
nilai signifikansi variabel independen diatas tingkat kepercayaan 5% maka model regresi dapat dikatakan tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Sebaliknya, jika nilai signifikansi variabel independen berada dibawah
tingkat kepercayaan 5% maka, model regresi
mengandung heterokedastisitas. 3. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Regresi adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi dirumuskan dengan persamaan berikut : LNFEE = ß0 + β1SIZE + β2IO + β2ML + β3Dummy TA + βIA + e Keterangan : LNFEE
: Audit Fees
SIZE
: Ukuran Perusahaan
IO
: Kepemilikan Institusional
ML
: Manajemen Laba
TA
: Tipe Auditor
IA
: Internal Audit
β1, β2, β3, β4, β5
: Koefisien masing-masing variabel
ß0
: Konstanta
e
: Error
53
a.
Uji Parsial (Uji statistik t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2011). Variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel depennden apabila nilai p value (sig) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α). Tingkat signifikansi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah α = 5%. Hal ini berarti apabila nilai p value (sig) lebih kecil dari 5% maka variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji Pengaruh Simultan (Uji statistik F) Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (a) sebesar 5 persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi >
54
0.05, maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. c.
Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Penelitian ini menggunakan nilai adj R2 karena mampu mengatasi bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. Nilai Adj R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel-variabel terikat sangat terbatas (Ghozali, 2011).
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai-nilai dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor serta internal audit, sedangkan audit fees merupakan variabel dependen. Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan sebagai variabel independen didapat total aset yang dimiliki perusahaan (Kusharyanti, 2013), ukuran perusahaan tercermin dari
55
total aset yang dimiliki perusahaan, semakin besar ukuran perusahaan maka semakin rumit pula proses audit yang dilakukan sehingga perusahaan berani membayar audit fees tinggi karena ukuran perusahaannya besar. Pengukuran dari ukuran perusahaan ini adalah dengan menggunakan logaritma natural dari total aset (Nugrahani dan Sabeni, 2012). 2. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional merupakan total kepemilikan saham yang dimilki oleh perusahaan. pengukurannya dengan menggunakan rumus Kepemilikan Institusional
=
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑆𝑆𝑆𝑆ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
Menurut Adriani (2011) dalam Sukirni (2012), kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.
56
3. Manajemen Laba Menurut Sulistyanto (2008), hanya model berbasis agregate accrual yang diterima secara umum sebagai model yang memberikan hasil opaling kuat dalam mendeteksi manajemen laba. Model empiris ini sejalan dengan akuntansi berbasis akrual yang selama ini digunakan dalam pencatatan transaksi. Model akuntansi akrual dapat memunculkan komponen akun akrual yang mudah dipermainkan nominalnya karena akun ini berasal dari transaksitransaksi yang tidak disertai peneriamaan dan pengeluaran kas. Model agregat accrual menggunakan semua komponen laporan keuangan untuk mendeteksi rekayasa keuangan.Model berbasis agregat accrual yang digunakan adalah Modified Jones Models. Dechow et al. (1995) menemukan bahwa model ini merupakan alat paling kuat untuk mendeteksi manajemen laba. Sehingga manajemen laba sebagai variabel independen dalam penelitian ini diproksikan dengan discretionary accruals (DA) model jones dimodifikasi (modified jones model). Pengukuran variabel manajemen laba menurut modified jones models dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut (Sulistyanto, 2008): 1. TAC it = EAT it − OCF it Keterangan: TAC it
=
Total accrual perusahaan i pada periode t
57
EAT it
=
Earning after tax perusahaan i pada periode tertentu
OCF it
=
Operating cash flow perusahaan i pada periode t
2. Menghitung nilai accrual yang diestimasi dengan persamaan ordinary least regression. TACit
TAit−1
1
∆𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
∆𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
= 𝛼𝛼1 �TAit−1� + 𝛼𝛼2 �∆𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇−1� + 𝛼𝛼3 �∆𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇−1� + ε1
3. Nilai NDAC (nondiscretionary accrual) dari persamaan regresi diatas dengan memasukkan nilai α 1
𝑁𝑁𝐷𝐷𝐴𝐴𝐶𝐶𝑖𝑖𝑡𝑡 = 𝛼𝛼1 �TAit−1� + 𝛼𝛼2 �
∆𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅−∆𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
4. Menghitung discretionary accrual
∆𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇−1
∆𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
� + 𝛼𝛼3 �∆𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇−1� + ε1
TACit
DAC it = �TAit−1)� – NDAC it
4. Tipe Auditor
Menurut Lai dan Chang (2013), reputasi dari auditor yang berasal dari Big 4 mempengaruhi biaya audit yang akan dibayarkan. Tipe auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP Big Four. Kusharyanti (2013) menyimpulkan bahwa audit fees cenderung akan dibayarkan lebih tinggi ketika perusahaan menggunakan auditor yang berkualitas seperti auditor yang berasal dari KAP Big Four.
58
5. Internal Audit Berdasarkan peraturan Bapepam No IX.I.7 tahun 2008 yang isinya mewajibkan setiap emiten atau perusahaan publik untuk membentuk unit audit internal, tanggung jawab keefektifan audit internal dipegang oleh komite audit internal audit oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah laporan aktivitas yang diserahkan kepada komite audit dijadikan acuan untuk dijadikan rapat komite audit sehingga variabel internal audit diukur dengan jumlah rapat komite audit yang dilakukan dalam setahun (Al Hazmi dan Sudarno, 2013). Yasin dan Nelson (2012) menyatakan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap fee audit. 6. Audit Fees Data tentang audit fees diambil dari akun professional fees yang terdapat dalam laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang selanjutnya variabel akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari professional fees (Pambudi dan Ghozali, 2013), dikarenakan data tentang pengungkapan audit fees dalam laporan keuangan masih bersifat sukarela. Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan secara ringkas dalam Tabel 3.1 di bawah ini.
59
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran
No
Variabel
1.
Audit Fees Sumber : Pambudi dan Ghozali (2013), Kusharyanti (2013) Ukuran Perusahaan Sumber : Nugrahani dan Sabeni (2012), Kusharuanti (2013) Kepemilikan Institusional, Sumber : Esmaeili et al (2014) dan Azadi dan Mohammadi (2014) Manajemen Laba Sumber : Pambudi dan Ghozali (2013) dan Siti Kustinah (2011) Tipe Auditor Sumber : Yung Yu Lai dan Fu Hsing Chang (2013), Suharli dan Nurlaeah (2008), Internal Audit Sumber : Al Hazmi dan Sudarno (2012), Harjinder Singh dan Rick Newby (2010)
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis Variabel Dependen
Independen
Indikator Diukur dengan menggunakan logaritma natural dari akun professional fees
Skala Pengukuran Rasio
Diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan Diukur dengan cara membagi total kepemilikan saham institusional dibagi dengan total kepemilikan saham yang dimiliki perusahaan
Rasio
Independen
Diukur dengan menggunakan nilai discretionary accrual (DA) model Jones modified.
Rasio
Independen
Diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan angka 1 untuk KAP Big Four dan 0 untuk KAP Non Big Four
Nominal
Independen
Diukur dengan menggunakan jumlah rapat komite audit
Rasio
Independen
Rasio
60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai 2013. Perusahaan manufaktur tersebut tidak keluar dari BEI (delisting). Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka didapatkan sampel sebanyak 38 perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dengan data observasi sebanyak 152 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria Perusahaan listed (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2013 dan tidak delisting selama periode penelitian, menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit beserta annual report, mencantumkan akun professional fee dan jumlah rapat komite audit dalam laporan keuangannya serta laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tampak pada tabel 4.1 sebagai berikut:
61
Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian dengan Kriteria Keterangan
Jumlah
Jumlah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013
135
Perusahaan sektor manufaktur yang tidak menerbitkan annual report beserta laporan keuangan auditan tahun 2010-2013 Perusahaan sektor manufaktur yang menggunakan satuan mata uang selain rupiah Perusahaan manufaktur yang data-datanya tidak lengkap (tidak mencantumkan professional fee dan jumlah rapat komite audit) Jumlah sampel penelitian terpilih
16
Jumlah pengamatan (tahun)
4
Jumlah sampel total selama periode penelitian
21 60
38 152
Sumber: Data sekunder diolah 2014 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 berjumlah 135 perusahaan. Dari 135 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 16 perusahaan yang tidak menerbitkan annual report beserta laporan keuangan auditan, 21 perusahaan yang menggunakan satuan mata uang selain rupiah dalam laporan keuangannya, 60 perusahaan yang datanya tidak mencantumkan professional fee dan jumlah rapat komite audit dalam laporan keuangan auditan dan annual report. Sehingga jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel adalah sebanyak 38 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 152 perusahaan.
62
Berikut ini adalah nama-nama perusahaan sektor manufaktur yang menjadi sampel penelitian tersebut: Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan No. Kode Nama Emiten 1 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 2 AUTO Astra Otoparts Tbk 3 BRNA Berlina Tbk 4 BTON Betonjaya Manunggal Tbk 5 CPIN Charoen Pokhpand Indoesia Tbk 6 DLTA Delta Djakarta Tbk 7 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 8 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 9 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 10 HMSP HM Sampoerna Tbk 11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 12 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 13 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk 14 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 15 JECC Jembo Cable Company Tbk 16 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 17 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 18 KBLI KMI Wire and Cable Tbk 19 KBRI Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk 20 KLBF Kalbe Farma Tbk 21 LION Lion Metal Works Tbk 22 LMSH Lionmesh Prima Tbk 23 MERK Merck Tbk 24 MLIA Mulia Industrindo Tbk 25 PRAS Prima Alloy Steel Tbk 26 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 27 PYFA Pyridam Farma Tbk 28 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk 29 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 30 SIAP Sekawan Intipratama Tbk 31 SIPD Sierad Produce Tbk 32 SMCB Holcim Indonesia Tbk Berlanjut ke halaman berikutnya
63
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan No. Kode Nama Emiten 33 SMSM Selamat Sempurna Tbk 34 SRSN Indo Acidatama Tbk 35 SSTM Sunsen Textile Manufacturer Tbk 36 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 37 TRST Trias Sentosa Tbk 38 VOLKS Voksel Electric Tbk Sumber: Data sekunder diolah 2014 B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen (ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit) terhadap variabel dependen yaitu audit fees. 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen (Y) yaitu audit fees serta variabel independen (X) yaitu ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit. Hasil pengujian variabel-variabel tersebut secara deskriptif dan frekuentif seperti yang terlihat dalam tabel 4.3.
64
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel
N
Audit Fees 152 Ukuran Perusahaan 152 Kepemilikan 152 Institusional Manajemen Laba 152 Internal Audit 152 Sumber: Data sekunder diolah
Minimum
Maximum
Mean
18,252 25,083
25,553 30,942
21,673 28,001
Std. Deviation 1,696 1,545
0,085
0,991
0,719
0,189
-0,426 1
0,353 14
0,021 5,506
0,118 3,474
Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat kualitas data penelitian yang ditunjukkan dengan angka atau nilai yang terdapat pada mean dan standar deviasi. Apabila nilai mean lebih besar daripada standar deviasi atau penyimpangannya maka kualitas data adalah lebih baik. Berdasarkan tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel audit fees menunjukkan nilai minimum sebesar 18,252 nilai maksimum sebesar 25,553 dengan rata-rata sebesar 21,673 dan standar deviasi sebesar 1,696. Hal ini membuktikan bahwa audit fees memiliki skor rata-rata 21,673 sehingga mencerminkan audit fees dibayarkan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2013 sudah cukup baik. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 25,083
dan nilai
maksimum sebesar 30,942 dengan rata-rata sebesar 28,001 dan standar deviasi sebesar 1,5455. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata ukuran perusahaan lebih besar daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan
65
bahwa kualitas dari data tersebut cukup baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel kepemilikan institusional menunjukkan nilai minimum sebesar 0,085 dan nilai maksimum sebesar 0,991 dengan rata-rata sebesar 0,719 dan standar deviasi sebesar 0,189. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan institusional perusahaan lebih besar daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan
bahwa
kualitas
dari
data
tersebut
cukup
baik,
mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel manajemen laba menunjukkan nilai minimum sebesar -0,426 dan nilai maksimum sebesar 0,353, dengan rata-rata sebesar 0,021 dan standar deviasi sebesar 0,118. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata manajemen laba kecil daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari data tersebut tidak baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut besar. Variabel tipe auditor diukur dengan menggunakan skala pengukuran nominal jika auditor yang digunakan adalah Non Big 4 diukur dengan 0 dan jika menggunakan KAP Big Four diukur dengan 1, sebanyak 71 perusahaan menggunakan KAP Non Big Four dan 81 perusahaan menggunakan KAP Big Four, hasil ini menunjukkan bahwa pada tahun penelitian 2010-2013, perusahaan manufaktur yang diteliti menggunakan lebih banyak KAP Big Four
66
dari pada KAP Non Big Four. Sedangkan untuk skala pengukuran nominal, nilai rata-rata dan standar deviasi yang terdapat pada statistik deskriptif tidak tepat digunakan sebagai alat analisis kualitas data, karena kode angka yang digunakan dalam pengukuran nominal hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa (Ghozali, 2011). Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel internal audit menunjukkan nilai minimum sebesar 1 dan nlai maksimum sebesar 14, dengan rata-rata sebesar 5,506 dan standar deviasi sebesar 3,474. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata internal audit perusahaan lebih besar daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari data tersebut cukup baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut: a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model regresi yang baik
67
adalah yang memiliki ditribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode
uji
non-parametric
Kolmogrov-
Smirnov
(K-S).
Dasar
pengambilan keputusan pada uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0.05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila angka probabilitas di atas 0.05 maka Ha ditolak yang berarti variabel terdistribusi secara normal (Ghozali, 2011). Ada`pun hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat dalam tabel 4.5. Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov (K-S) Asymp. Sig (2-tailed) 0,131 Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan
tabel
4.4,
Keterangan Data terdistribusi normal
hasil
uji
Kolmogrov-Smirnov
(K-S)
menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,131 dan nilainya jauh di atas α = 0,05. Hal ini berarti Ha ditolak dan data terdistribusi secara normal, sehingga model penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik normalitas. b. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk
68
mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Regresi yang terbebas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF <10 dan nilai tolerance >0.10, maka data tersebut tidak ada multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Colonierity statistic Tolerance VIF SIZE 0,498 2,009 IO 0,893 1,120 ML 0,969 1,032 TA 0,508 1,967 IA 0,866 1,155 Sumber: Data sekunder diolah Model
Kesimpulan Tidak terjadi multikolonieritas Tidak terjadi multikolonieritas Tidak terjadi multikolonieritas Tidak terjadi multikolonieritas Tidak terjadi multikolonieritas
Berdasarkan tabel 4.5, hasil uji multikolonieritas dengan nilai VIF berkisar antara 1,032 sampai dengan 2,009. Sedangkan nilai tolerance berkisar antara 0,498 sampai dengan 0,969. Maka dari hasil tersebut dapat
disimpulkan
bahwa
model
penelitian
ini
tidak
terjadi
multikolonieritas. c. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menunjukkan hasil yang dapat mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-
69
Watson. Dari hasil pengujian autokolerasi menggunakan Durbin Watson statistik, maka didapatkan hasil seperti yang tertera dalam tabel 4.6 berikut ini
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson Durbin-Watson 2,138 Sumber: Data sekunder diolah
Keterangan Tidak terjadi autokorelasi
Pada gambar 4.1 dibawah ini merupakan hasil uji autokorelasi Durbin-Watson dengan menggunakan jumlah sampel 152 dan jumlah variabel independen sebaanyak 5. Gambar 4.1 Hasil Uji Durbin-Watson Ada Daerah Autokorelasi Ketidakpastian
Tidak ada Autokorelasi
dU 2,138 dL 1,718 1,820 Sumber: Data sekunder diolah
Daerah Ketidakpastian (4-d U ) 2,180
Ada Autokorelasi (4-d L ) 2,280
Setelah dilakukan analisis data, diperoleh nilai durbin-watson sebesar 2,138. Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai DW berada diantara d U dan 4-d U yaitu diantara 1,820 dan 2,180. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua model regresi terlepas dari masalah autokorelasi, yang menunjukkan dalam model regresi tidak ada korelasi antara kesalahan
70
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali, 2011). d. Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas ini dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pada tabel 4.7 di bawah ini merupakan uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji Glejsers. Jika probabilitas signifikansi variabel diatas tingkat kepercayaan 5% maka, dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Tabel 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas Glejser Sig SIZE 0,353 IO 0,878 ML 0,533 TA 0,804 IA 0,842 Sumber: Data sekunder diolah
Keterangan Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel independen
ukuran
perusahaan
(SIZE)
sebesar
0,353
Variabel
kepemilikan institusional (IO) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,878 , variabel manajemen laba (ML) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,533. Variabel tipe auditor nilai signifikansinya sebesar 0,804 sedangkan variabel internal audit mempunyai nilai signifikansinya
71
sebesar 0,842. Karena nilai signifikansi tersebut diatas tingkat kepercayaan
5%,
maka
model
regresi
tidak
mengandung
heterokedastisitas. Sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi audit fees berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit. 3. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statatistik t, dan uji statistik F. a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkan model regresi dalam menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan
variabel
independen
yaitu,
ukuran
perusahaan,
kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit, dengan variabel dependen yaitu, audit fees. Adapun hasil uji koefisien Adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.8 dibawah ini:
72
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model 1
Adjusted R Square 0,683
Sumber: Data sekunder diolah Pada tabel 4.8, memperlihatkan Adjusted R Square sebesar 0,683. Hal ini berarti sebesar 68,3% variabel audit fees dapat dijelaskan oleh variabel ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit. Sedangkan sisanya yaitu sebesar (100% 68,3% = 31,7%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti anak perusahaan dan proporsi dewan komisaris yang tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini. Variabel lain yang mempengaruhi audit fees menurut Kusharyanti (2013) yaitu kondisi keuangan perusahaan, semakin baik kondisi keuangan perusahaan maka perusahaan akan membayar audit fees lebih tinggi karena perusahaan puas dengan hasil audit yang berkualitas dikombinasikan dengan laporan keuangan yang baik. Sedangkan menurut Nugrahani dan Sabeni (2013), anak perusahaan yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan fee audit yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengaudit satu persatu anak perusahaan tersebut. Adanya anak perusahaan membuat semakin kompleks proses audit yang dilakukan, hal ini akan menyebabkan semakin banyak pula biaya audit yang dikeluarkan
73
oleh perusahaan. Hasil ini juga sejalan dengan Beams (2000) dalam Sabeni (2013) yang menyatakan bahwa apabila perusahaan memiliki anak perusahaan di dalam negeri, maka transaksi yang dimiliki klien semakin rumit karena perlu membuat laporan konsolidasi, sehingga membutuhkan biaya audit yang lebih besar. b. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H 0. Sedangkan jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima dan menolak Ha. Berikut ini adalah tabel 4.9 yang menunjukkan hasil uji statistik F. Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F Model
Regression
Sum of Squares
Df
Mean Square
301,362
5
60,272
Residual 133,342 Total 434,704 Sumber: Data sekunder diolah
146 151
,913
F 65,994
Sig. ,000b
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil uji statistik F memiliki nilai probability sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen yaitu
74
ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependennya yaitu audit fees. c. Hasil Uji Statistik t (signifikansi parameter individual) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t B Sig Kesimpulan (Constant) 0,846 0,660 SIZE 0,698 0,000* Berpengaruh IO 1,332 0,003* Berpengaruh ML 1,586 0,018* Berpengaruh TA 0,687 0,002* Berpengaruh IA -0,012 0,631 Tidak Berpengaruh * Signifikansi pada α 5 % Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen audit fees (LNFEE) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, variabel kepemilikan institusional (IO) berpengaruh signifikan terhadap audit fees dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003, variabel manajemen laba (ML) berpengaruh signifikan terhadap audit fees dengan tingkat signifikansi sebesar 0,018 dan variabel tipe auditor (TA) berpengaruh
75
signifikan terhadap audit fees tingkat signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari α = 5% sedangkan, variabel internat audit tidak berpengaruh terhadap variabel audit fees dengan tingkat signifikansi sebesar 0,631 lebih besar dari α = 5%. Setelah melakukan uji t seperti yang tertera pada tabel 4.11, maka persamaan regresi yang terbentuk dalam penelitian ini yaitu: Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 0,846 1,918 SIZE 0,698 0,071 IO 1,332 0,435 ML 1,586 0,664 TA 0,687 0,218 IA -0,012 0,024 Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan hasil uji regresi di atas maka dapat diartikan bahwa nilai konstanta sebesar 0,846 menunjukkan jika variabel independen dianggap tidak ada maka akan terjadi peningkatan audit fees sebesar 0,846. Koefisien regresi untuk variabel ukuran perusahan sebesar 0.698 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan ukuran perusahaan maka dapat meningkatkan variabel audit fees sebesar 0,698. Koefisien regresi untuk variabel kepemilikan institusional sebesar 1,332 menunjukkan bahwa jika variabel kepemilikan institusional bertambah 1
76
satuan maka akan meningkatkan variabel audit fees sebesar 1,332. Koefisien regresi untuk variabel manajemen laba sebesar 1,586 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat manajemen laba maka dapat meningkatkan variabel audit fees sebesar 1,586. Koefisien regresi untuk variabel tipe auditor sebesar 0,687 menunjukkan bahwa setiap perusahaan menggunakan auditor Big 4 maka akan meningkatkan audit fees sebesar 0,687 sedangkan koefisien regresi untuk variabel internal audit dengan proksi jumlah rapat komite audit sebesar -0,012 menunjukkan bahwa perubahan jumlah rapat komite audit menurunkan audit fees sebesar 0,012 jadi internal audit tidak berpengaruh terhadap peningkatan audit fees. C. Pembahasan 1)
Pengaruh Ukuran Perusahaaan terhadap Audit Fees Berdasarkan tabel 4.11, hasil uji hipotesis Ha 1 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit fees. Tabel 4.11, menunjukkan nilai koefisien beta yang dihasilkan adalah 0,698, dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ha 1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit fees. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan sebesar 0,000 terhadap audit fees, ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fachriyah (2011) yang menyatakan bahwa, auditor
yang melakukan
77
audit di perusahaan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk meninjau operasi klien karena perusahaan besar terlibat dalam sejumlah besar transaksi yang tentu saja membutuhkan waktu berjam-jam bagi auditor untuk memeriksa. Hal inilah yang menyebabkan dan sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa pengaruh dari ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit fees, karena semakin besar ukuran perusahaan yang akan diaudit, maka semakin besar juga audit fees yang dibayarkan. Penelitian yang dilakukan oleh Kusharyanti (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan semakin besar atau semakin kecil akan mempengaruhi audit fees yang dibayarkan. Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan yang lainnya menurut Hazmi dan Sudarno (2013) juga menunjukkan adanya ukuran perusahaan terhadap audit fees yang dibayarkan, karena semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar pula ruang lingkup audit sehingga fee audit yang dibayarkan semakin tinggi. 2). Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Audit Fees Berdasarkan tabel 4.11, hasil uji hipotesis Ha 2 menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh terhadap audit fees. Tabel 4.11, menunjukkan nilai koefisien beta yang dihasilkan adalah 1,332 dengan tingkat signifikansi 0,003 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ha 2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap audit fees.
78
Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap audit fees, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mitra dan Husain (2007), menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap audit fees, hubungan tersebut disebabkan kepemilikan saham institusional saham dan biaya pemeriksaan dikaitkan dengan peningkatan biaya audit yang sesuai dengan peningkatan kualitas audit, pengaruh signifikan merupakan hasil dari kecenderungan investor institusional untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa audit berkualitas tinggi. Kepemilikan institusional didapatkan dari total saham yang dimiliki oleh institusi (perusahaan, asuransi, lembaga keuangan, bank dan pemerintah) dibagi dengan total saham perusahaan yang beredar, presentase kepemilikan institusional berkaitan dengan audit fees, semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional membuat perusahaan akan membayar audit fees lebih tinggi. Chiao (2012) menyatakan kepemilikan
institusional
merupakan
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi audit fees yang dibayarkan. Penelitian yang berlawanan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Azadi dan Mohammadi (2014) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap audit fees yang dibayarkan. Sejalan juga dengan penelitian sebelumnya Esmaeili et.al, (2014) yang mendukung tentang kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap audit fees.
79
3). Pengaruh Manajemen Laba terhadap Audit Fees Berdasarkan tabel 4.11, hasil uji hipotesis Ha 3 menunjukkan bahwa variabel manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees. Tabel 4.11, menunjukkan nilai koefisien beta yang dihasilkan adalah 1,586, dengan tingkat signifikansi 0,018 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ha 3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees. Manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pambudi dan Ghozali (2013) menemukan bahwa perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi lebih cenderung untuk membayar audit fees yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat manajemen laba yang rendah, perusahaan membayar audit fees lebih tinggi karena jasa auditor dalam mengaudit laporan keuangan yang digunakan sebagai alat monitor bagi stakeholders. Moradi et. al (2012) menyatakan manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees dikarenakan akrual diskresioner berhubungan dengan estimasi akuntansi yang memiliki risiko yang melekat yang tinggi, dengan demikian, biaya audit meningkat oleh karena itu, manajemen laba yang tinggi akan meningkatkan biaya audit. Hasil penelitian yang sesuai lainnya dilakukan oleh Ghosh (2011) bahwa perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi cenderung untuk membayar audit fees yang lebih tinggi pula. Penelitian yang berlawanan dengan hasil penelitian ini
80
yaitu Immanuel dan Yuyetta (2014) menyatakan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap audit fees, dengan semakin tingginya manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit fees yang dibayarkan, manajemen melakukan manajemen laba hanya untuk kepentingan sebagai agency saja, agar komposisi laba dalam laporan keuangan baik. Penelitian yang berlawanan dengan hasil penelitian ini yaitu Putri dan Utama (2014) manajemen laba tidak berpengaruh terhadap fee audit, hasil ini menunjukkan bahwa praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan masih tetap berada pada jalur yang sesuai atau dengan kata lain tidak melanggar PSAK, sehingga ada atau tidaknya praktik manajemen laba di dalam suatu perusahaan tidak memiliki hubungan besar kecilnya fee audit yang diberikan kepada auditor eksternal. 4). Pengaruh Tipe Auditor terhadap Audit Fees Berdasarkan tabel 4.11, hasil uji hipotesis Ha 4 menunjukkan bahwa variabel manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees. Tabel 4.11, menunjukkan nilai koefisien beta yang dihasilkan adalah 0,687, dengan tingkat signifikansi 0,002 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ha 4 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa tipe auditor berpengaruh terhadap audit fees. Tipe auditor berpengaruh terhadap audit fees, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kusharyanti (2013) ukuran
81
dari KAP dengan proksi Big4 dan Non Big4 berpengaruh terhadap audit fees. Ketika perusahaan menggunakan tipe auditor Big4 maupun Non Big4, maka audit fees yang dibayarkan juga berbeda. Semakin tinggi kulitas dari tipe auditor yang dipilih untuk mengaudit, maka semakin tinggi pula audit fees yang dibayarkan. Menurut Hazmi dan Sudarno (2013), salah satu faktor yang mempengaruhi fee audit yaitu auditor yang digunakan, perusahaan yang menggunakan auditor Big 4 cenderung akan membayar fee audit yang lebih tinggi. 5). Pengaruh Internal Audit terhadap Audit Fees Berdasarkan tabel 4.11, hasil uji hipotesis Ha 5 menunjukkan bahwa variabel internal audit tidak berpengaruh terhadap audit fees. Tabel 4.11, menunjukkan nilai koefisien beta yang dihasilkan adalah -0,012 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,631 lebih besar dari α = 0,05. Dengan demikian hipotesis Ha 5 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa internal audit tidak berpengaruh terhadap audit fees. Internal audit tidak berpengaruh terhadap audit fees, hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugrahani dan Sabeni (2013) bahwa semakin sering komite audit melakukan pertemuan akan membuat fee audit yang dibebankan semakin rendah. Intensitas pertemuan komite audit yang tinggi diharapkan dapat membuat pelaporan keuangan perusahaan semakin baik sehingga mengurangi kerja auditor eksternal dan berakibat pada fee audit yang rendah. Wibowo dan Rohman (2013)
82
juga menyatakan internal audit tidak berpengaruh terhadap audit fees, ini dikarenakan keberadaan fungsi audit internal tidak berpengaruh terhadap fee audit eksternal. Hal tersebut disebabkan perusahaan-perusahaan go public telah memiliki fungsi internal audit sebagai persyaratan bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat variasi dan menyebabkan fungsi internal audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal. Penelitian yang berlawanan dengan hasil penelitian ini adalah Hazmi dan Sudarno (2013) yaitu jumlah rapat komite audit berpengaruh terhadap audit fees yang membuktikan bahwa semakin sering komite audit melakukan pertemuan sebagai wujud dari komitmen terhadap perusahaan yang tinggi akan membuat kondisi internal yang baik dan akan memiliki tuntutan terhadap kualitas audit eksternal yang lebih baik pula, sehingga berani membayar fee audit yang lebih tinggi.
83
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Data sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 152 pengamatan. Analisis yang dilakukan menggunakan uji regresi berganda dengan program IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda, dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit fees. Hasil yang sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nugrahani dan Sabeni (2013) serta penelitian dari Kusharyanti (2013). 2. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap audit fees. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Mitra dan Sanu (2007) dan Kasgari et.al (2014) yang menyatakan bahwa presentasi kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap audit fees. 3. Manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees. Hasil peneilitian tentang pengaruh manajemen laba terhadap audit fees dilakukan oleh Pambudi dan
84
Ghozali (2013) serta Moradi et. al (2012) yang menyatakan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap audit fees. 4. Tipe auditor berpengaruh terhadap audit fees. Hasil ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Nugrahani dan Sabeni (2013) serta penelitian oleh Kusharyanti (2013) yang menyatakan bahwa tipe atau karakteristik auditor yang digunakan mempengaruhi audit fees. 5. Internal audit tidak berpengaruh berpengaruh terhadap audit fees. Hasil penelitian yang sama dari Wibowo dan Rohman (2013) serta Nugrahani dan Sabeni (2013) yang menyatakan bahwa internal audit tidak berpengaruh terhadap audit fees yang dibayarkan. Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hazmi dan Sudarno (2013) yang menyatakan bahwa internal audit berpengaruh terhadap audit fees yang dibayarkan. B. Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya: 1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperoleh data perusahaan yang mencantumkan akun biaya audit (audit fees) dalam laporan keuangannya selama periode penelitian, sehingga akan mendapatkan hasil dan kesimpulan yang lebih akurat. 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang atau memperluas periode penelitian sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian dan
85
kesimpulan yang lebih akurat yang menggambarkan pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit tehadap audit fees.. 3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti perusahaan sektor lain selain sektor manufaktur atau seluruh perusahaan sebagai objek penelitian. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit tehadap audit fees dari masing-masing sektor yang ada serta dari semua industri secara keseluruhan. 4. Penelitian selanjutnya
bisa menambahkan variabel lain seperti anak
perusahaan, proporsi dewan komisaris perusahaan.
86
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Nuralifmida Ayu dan Kurniasih, Lulus. “Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance.” Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei 2012, hal 95-189. 2012. Arens, Alvin. A., Randal J Elder dan Mark S. Beasley. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), Salemba Empat, Jakarta, 2011. Aryani, Ika Kurnia dan Sudarno. “Pengaruh Internal Audit Terhadap Audit Fee Dengan Penerapan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening”, Universitas Diponegoro, 2011. Azadi, Zara Mohammad and Mohammadi, Esfandyar. “Investigating The Relationship Between Institutional Ownership and Audit Fees”, International Journal Of Empirical Finance, 2013. Beiner et al. “Is Board Size an Independent Corporate Governance Mechanism?”, International Review for Social Science, vol. 57, issue 3, pages 327-356, 2004. Caneghem, Tom Van, “Audit pricing and the Big4 fee premium: evidence from Belgium”, Managerial Auditing Journal, vol. 25, issue 2, pages 122-139, 2010. Chiao, Chi Ying, ”Board of Director Characteristics and Audit Fees: Does Concentrated Board Ownership Matter?”, The Journal of American Academy of Business, Vol. 17, Num. 2 , March 2012. Ding et al, “Private vs State Ownership and Earnings Management: evidence from Chinese listed companies” Corporate Governance: An International Review,Volume 15, Issue 2, pages 223–238, 2007. Esmaeili, Reza et al. “The Relationship Between Ownership Structure and Audit Fee in Companies Listed in Tehran Stock Exchange”, Journal Of ISSN, 2014. Fachriyah, Nurul. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Fee Audit oleh KAP di Malang”, Tesis Universitas Brawijaya, Malang, 2011. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
87
Gideon SB Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, 2005. Ghosh, Saibal "Firm Ownership Type, Earnings Management And Auditor Relationship Evidence From India", Managerial Auditing Journal, 2011. Gultom, Endang Triyani dan Diyanty, Vera. “Manajemen Laba Melalui Aktivitas Real dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Relevansi Laba”, SNA 16, 2013. Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012. Halim, Abdul.”Auditing : Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan Jilid 1”, Edisi 4, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2008. Hay, David et al, “Evidence on the Impact of Internal Control and Corporate Governance on Audit Fees”, International Journal of Auditing, 2008. Hazmi, Mohammad Al dan Sudarno. “Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI”, Diponegoro Journal of Accounting, Universitas Diponegoro, 2013. Husnin, Azrul Ihsan et al. “Corporate Governance Structure and Its Relationship with Audit Fee-Evidence from Malaysian Public Listed Companies”, Asian Social Science, 2013. Immanuel, Raymond and Yuyetta, Etna Nur Afri. “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Audit Fees”, Journal of Accounting, Undip, 2014. Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics 3. hal. 305-360, 1976. Jemada1, Maria V dan Yaniartha, P. D’yan S. “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas Tugas dan Reputasi Auditor Terhadap Fee Audit Pada Kantor Akuntansi Publik (KAP) Di Bali”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Hal.132-146, 2013. Kasgari, Ahmad Ahmadpour et. al. “Investigating the Relationship between Audit Fees and the Nature of Controlling the Shareholders (Ownership Structure) of Listed Companies in Tehran Stock Exchange”, International Research Journal of Management Sciences, Vol. 2 (5), page 151-155, 2014.
88
Kusharyanti. “Analysis Of The Factor Determining The Audit Fees”, Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura Accreditation, 2013. Kustinah, Siti. “Model Pendeteksian Manajemen Laba dan Pengaruhnya terhadap Kapital Aset: Survei pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI”, The Journal of Accounting and Finance, Volume 16 Nomor 2, Juli-Desember 2011. Lai, Yung-Yu and Chang, Fu-Hsing. “Audit Premium, Brand Name Reputation, and Industrial Specialist : An Empirical Study of Private Universities and Colleges in Taiwan”, Asian Journal of Finance & Accounting, 2013. Mitra, Santanu et al. “The Empirical Relationship Between Ownership Characteristic And Audit Fees”, Rev Quant Finance Acc, 2007. Moradi, Javad et al. “Earnings Management, Board Independence And Audit Fees Considering The Firm’s Profitability Level”, Asian Economic and Financial Review Vol. 2 No. 2, 2012. Nindita, Chairunissa dan Siregar, Sylvia Veronica. ”Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik TerhadapKualitas Audit di Indonesia”, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 14, No. 2, Hal. 91-104, November 2012. Nugrahani, Nadia Rizki dan Sabeni, Arifin. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan yang Terdapaftar di BEI”, Journal Of Accounting Diponegoro, Volume 2, Nomor 2, Halaman 1-11, 2013. Peraturan Bapepam No. Kep-29/M/2004 Tentang Komite Audit. Peraturan Bapepam No IX.I.7 tahun 2008 Tentang Unit Audit Internal. Pambudi, Tirta Luhur dan Ghozali, Imam. “Pengaruh Kepemilikan Perusahaan dan Manajemen Laba Terhadap Tipe Auditor dan Audit Fees Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”, Universitas Diponegoro, 2013. Purwandari, Arum dan Purwanto, Agus. ”Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan dan Status Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”, Diponegoro Journal of Accounting, Volume 1, Nomor 2 Halaman 1-10, Universitas Diponegoro, 2012. Putri, C.P.S. dan Putra, Imade Karya. “Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Fungsi Internal Audit, dan Praktik Manajemen Laba terhadap Fee Audit” Universitas Udayana, 2014.
89
Rohman, Abdul dan Wibowo dan Reza. “Pengaruh Governance Structure dan Fungsi Internal Control Terhadap Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan Publik Di Indonesia”, Diponegoro Journal Of Accounting Vol 2, No 1, 2013. Simunic, Dan A. “The Pricing of Audit Services: Theory and Evidence” Journal of Accounting Research, Vol. 18, No. 1, pp. 161-190, 1980. Singh, Harjinder, Rick Newby. ”Internal audit and audit fees: further evidence”, Managerial Auditing Journal, Vol. 25, No. 4, pp. 309-327, 2010. Suharli, Michelle dan Nurlaelah. “Konsentrasi Auditor Dan Penetapan Fee Audit : Investigasi Pada BUMN”, JAAI Vol. 12 No. 2, 2008. Sukirni, Dwi. “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan”, Accounting Analysis Journal, 2012. Sulistiyanto, “Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris”, Grasindo, Jakarta, 2008. Surat Keputusan Ketua Umum IAPI No. Kep. 024/IAPI/VII/2008 Tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Suyanti, Anggraheni Niken, Rahmawaty dan Y. Anni Aryani. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2010. Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Vojtech, Cindy. M, “The Relationship Between Information Asymmetry and Dividend Policy”, Finance and Economic Discussion Series Divisions of Research & Statistic and Monetary Affairs Federal Reserve Board, Washington, 2012. Widiasari, Esti dan Prabowo. ” Pengaruh Pengendalian Internal Perusahaan dan Struktur Corporate Governance Terhadap Fee Audit”, Ejournal Undip, 2009. Yassin, Fatimah Mat dan Nelson,Sherliza Puat.“Audit Committee and Internal Audit : Implications On Audit Quality”, IJEMA, 2012. www.idx.co.id www.sahamok.com
90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
91
LAMPIRAN 1 DATA SAMPEL
92
1. Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2010-2013 No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
ADES ADMG AISA AKKU AKPI ALDO ALKA ALMI ALTO AMFG APLI ARGO ARNA ASII AUTO BIMA BRAM BRNA BRPT BTON BUDI CEKA CNTX CPIN CTBN DAVO DLTA DPNS DVLA EKAD ERTX
Nama Perusahaan Akasha Wira International Tbk Polychem Indonesia Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Aneka Kemasindo Utama Tbk Argha Karya Prima Ind Tbk Alkindo Naratama Tbk Alakasa Industrindo Tbk Alumindo Light Metal Industry Tbk Tri Banyan Tirta Tbk Asahimas Flat Glass Tbk Asiaplast Industries Tbk Argo Pantes Tbk Arwana Citra Mulia Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Primarindo Asia Infrastructur Tbk Indo Korsda Tbk Berlina Tbk Barito Pacific Tbk Betonjaya Manunggal Tbk Budi Acid Jaya Tbk Cahaya Kalbar Tbk Centex (Preferred Stock) Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Citra Tubindo Tbk Davomas Abadi Tbk Delta Djakarta Tbk Duta Pertiwi Nusantara Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Ekadharma International Tbk Eratex Djaya Tbk
2010 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tahun 2011 2012 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2013 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
93
Lanjutan 1.2 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2010-2013 No.
Kode
Nama Perusahaan
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
ESTI ETWA FASW FPNI GDST GDYR GGRM GJTL HMSP ICBP IGAR IKAI IKBI IMAS INAF INAI INCI INDF INDR INDS INKP INRU INTP IPOL ISSP ITMA JECC JKSW JPFA JPRS KAEF
Ever Shine Textile Industries Tbk Eterindo Wahanatama Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Titan Kimia Nusantara Tbk Gunawan Dianjaya Steel Tbk Goodyear Indonesia Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk HM Sampoerna Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Intikeramik Alamasri Industri Tbk Sumi Indo Kabel Tbk Indomobil Sukses Internasional Tbk Indofarma Tbk Indal Aluminium Industry Tbk Intan Wijaya Internasional Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indorama Synthetics Tbk Indospring Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Toba Pulp Lestari Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Indopoly Swakarsa Industry Tbk Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Itamaraya Tbk Jembo Cable Company Tbk Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Jaya Pari Steel Tbk Kimia Farma Tbk
2010 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tahun 2011 2012 2013 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
94
Lanjutan 1.3 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2010-2013 No.
Kode
Nama Perusahaan
64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
KARW KBLI KBLM KBRI KDSI KIAS KICI KLBF KRAH KRAS LION LMPI LMSH LPIN MAIN MASA MBTO MERK MLBI MLIA MRAT MYOR MYRX MYTX NIKL NIPS PBRX PICO POLY PRAS PSDN
Karwell Indonesia Tbk KMI Wire and Cable Tbk Kabelindo Murni Tbk Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk Kedawung Setia Industrial Tbk Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Kedawung Indah Can Tbk Kalbe Farma Tbk Grand Kartech Tbk Krakatau Steel Tbk Lion Metal Works Tbk Langgeng Makmur Industri Tbk Lionmesh Prima Tbk Multi Prima Sejahtera Tbk Malindo Feedmill Tbk Multistrada Arah Sarana Tbk Martina Berto Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Mulia Industrindo Tbk Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Hanson International Tbk Apac Citra Centertex Tbk Pelat Timah Nusantara Tbk Nipress Tbk Pan Brothers Tex Tbk Pelangi Indah Canindo Tbk Asia Pacific Fibers Tbk Prima Alloy Steel Tbk Prasidha Aneka Niaga Tbk
2010 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tahun 2011 2012 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2013 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
95
Lanjutan 1.4 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2010-2013 No.
Kode
Nama Perusahaan
95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
PTSN PYFA RICY RMBA ROTI SCCO SCPI SIAP SIDO SIMA SIPD SKLT SMBR SMCB SMGR SMSM SOBI SPMA SQBI SRIL SRSN SSTM STTP SULI TBMS TCID TIRT TKIM TOTO TPIA TRIS
Sat Nusa Persada Tbk Pyridam Farma Tbk Ricky Putra Globalindo Tbk Bentoel International Investama Tbk Nippon Indosari Corporindo Tbk Sucaco Tbk Schering Plough Indonesia Tbk Sekawan Intipratama Tbk Sido Muncul Tbk Siwani Makmur Tbk Sierad Produce Tbk Sekar Laut Tbk Semen Baturaja Persero Tbk Holcim Indonesia Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Selamat Sempurna Tbk Sorini Agro Asia Corporinndo Tbk Suparma Tbk Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Sri Rejeki Isman Tbk Indo Acidatama Tbk Sunson Textile Manufacture Tbk Siantar Top Tbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk Tirta Mahakam Resources Tbk Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Chandra Asri Petrochemical Trisula International Tbk
2010 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Tahun 2011 2012 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2013 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
96
Lanjutan 1.5 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2010-2013 No.
Kode
126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
TRST TSPC ULTJ UNIC UNIT UNTX UNVR VOKS WIIM YPAS
Nama Perusahaan Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pacific Tbk Ultra Jaya Milk Tbk Unggul Indah Cahaya Tbk Nusantara Inti Corpora Tbk Unitex Tbk Unilever Indonesia Tbk Voksel Electric Tbk Wismilak Inti Makmur Tbk Yana Prima Hasta Persada Tbk
2010 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tahun 2011 2012 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2013 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
97
2.1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Tidak Memenuhi Kriteria No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Kode ADES
ADMG AISA AKKU AKPI ALDO ALMI ALTO AMFG APLI ARGO ARNA ASII BIMA BRAM BRPT BUDI CEKA CNTX CTBN DAVO DPNS EKAD ERTX ESTI FPNI GDST GDYR GGRM GJTL HDTX IKAI IKBI
Nama Perusahaan Akasha Wira International Tbk Polychem Indonesia Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Aneka Kemasindo Utama Tbk Argha Karya Prima Ind Tbk Alkindo Naratama Tbk Alumindo Light Metal Industry Tbk Tri Banyan Tirta Tbk Asahimas Flat Gass Tbk Asiaplast Industries Tbk Argo Pantes Tbk Arwana Citra Mulia Tbk Astra International Tbk Primarindo Asia Infrastructur Tbk Indo Kordsa Tbk Barito Pacific Tbk Budi Acid Jaya Tbk Cahaya Kalbar Tbk Centex (Preferred Stock) Tbk Citra Tubindo Tbk Davomas Abadi Tbk Duta Pertiwi Nusantara Tbk Ekadharma International Tbk Eratex Djaja Tbk Ever Shine Textile Industry Tbk Titan Kimia Nusantara Tbk Gunawan Dianjaya Steel Tbk Goodyear Indonesia Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Pan Asia Indosyntex Tbk Intikeramik Alamasri Industri Tbk Sumi Indo Kabel Tbk
98
Lanjutan 2.2 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Tidak Memenuhi Kriteria No. 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Kode INAF INAI INCI INDF INDR INDS INKP INRU IPOL ISSP ITMA JKSW JPFA KARW KBLM KDSI KIAS KICI KRAH KRAS LMPI LPIN MAIN MASA MBTO MLBI MRAT MYOR MYRX MYTX NIKL NIPS
Nama Perusahaan Indofarma Tbk Indal Aluminium Industry Tbk Intanwijaya Internasional Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indorama Synthetics Tbk Indospring Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Toba Pulp Lestari Tbk Indopoly Swakarsa Industry Tbk Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Itamaraya Tbk Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Karwell Indonesia Tbk Kabelindo Murni Tbk Kedawung Setia Industrial Tbk Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Kedaung Indah Can Tbk Grand Kartech Tbk Krakatau Steel Tbk Langgeng Makmur Industri Tbk Multi Prima Sejahtera Tbk Malindo Feedmill Tbk Multistrada Arah Sarana Tbk Martina Berto Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Hanson International Tbk Apac Citra Centertex Tbk Pelat Timah Nusantara Tbk Nipress Tbk
99
Lanjutan 2.3 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Tidak Memenuhi Kriteria No. 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
Kode PBRX PICO POLY PTSN RICY SCCO SCPI SIDO SIMA SKLT SMBR SMGR SOBI SPMA SQBI SRIL STTP SULI TBMS TCID TIRT TKIM TPIA TRIS TSPC ULTJ UNIC UNIT UNTX UNVR WIIM YPAS
Nama Perusahaan Pan Brothers Tex Tbk Pelangi Indah Canindo Tbk Asia Pacific Fibers Tbk Sat Nusa Persada Tbk Ricky Putra Globalindo Tbk Sucaco Tbk Schering Plough Indonesia Tbk Sido Muncul Tbk Siwani Makmur Tbk Sekar Laut Tbk Semen Baturaja Persero Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Sorini Agro Asia Corporinndo Tbk Suparma Tbk Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Sri Rejeki Isman Tbk Siantar Top Tbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk Tirta Mahakam Resources Tbk Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Chandra Asri Petrochemical Trisula International Tbk Tempo Scan Pacific Tbk Ultra Jaya Milk Tbk Unggul Indah Cahaya Tbk Nusantara Inti Corpora Tbk Unitex Tbk Unilever Indonesia Tbk Wismilak Inti Makmur Tbk Yana Prima Hasta Persada Tbk
100
3. Daftar Nama Sampel Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kode ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS
Nama Emiten Alakasa Industrindo Tbk Astra Otoparts Tbk Berlina Tbk Betonjaya Manunggal Tbk Charoen Pokhpand Indoesia Tbk Delta Djakarta Tbk Darya Varia Laboratoria Tbk Eterindo Wahanatama Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk HM Sampoerna Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indomobil Sukses Internasional Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Jembo Cable Company Tbk Jaya Pari Steel Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk KMI Wire and Cable Tbk Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmmesh Prima Tbk Merck Tbk Mulia Industrindo Tbk Prima Alloy Steel Tbk Prashida Aneka Niaga Tbk Pyridam Farma Tbk Bentoel Internasional Investama Tbk Nippon Indosari Corpindo Tbk Sekawan Intipratama Tbk Sierad Produce Tbk Holcim Indonesia Tbk Selamat Sempurna Tbk Indo Acidatama Tbk Sunsen Textile Manufacturer Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Voksel Electric Tbk
101
4. Data Variabel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Th
Kode
FEE
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM
19.92 24.72 22.01 18.94 23.34 22.00 21.34 20.70 21.60 25.21 23.37 20.45 23.42
23.14 21.39 20.35 22.09 20.79 20.95 23.82 19.56 19.79 23.62 21.70 18.68 21.97 18.77 23.00 21.17 19.80 22.26 23.81 20.61 19.98 18.47
SIZE 25.79 29.57 27.03 25.22 29.81 27.29 27.47 27.00 29.13 30.65 30.22 26.65 29,71 30.36 27.05 26.74 28.14 27.11 27.39 29.58 26.44 25.08 26.80 29.14 26.86 26.75 25.33 29.22 27.07 25.74 28.34 29.98 27.70 26.62 27.49
IO 0.949134 0.956537 0.514239 0.798611 0.555335 0.084588 0.926607 0.556305 0.757424 0.981786 0.805210 0.848188 0,934066 0.640333 0.901476 0.684210 0.900252 0.717354 0.591216 0.566469 0.576976 0.322156 0.739917 0.672475 0.452380 0.910069 0.538461 0.991403 0.85 0.728333 0.414450 0.925754 0.581255 0.853138 0.894625
ML -0.004521 0.089479 -0.045204 -0.168818 -0.047437 0.176788 -0.017810 0.321263 -0.249106 -0.051839 -0.134315 -0.108689 0,304909 -0.013547 -0.025222 -0.087049 -0.011795 -0.110815 -0.426427 0.002700 0.022446 -0.052859 -0.113223 0.323944 -0.245325 0.025132 0.330962 -0.093431 0.011487 -0.012397 0.018440 -0.028770 0.011588 -0.051090 -0.007333
TA
IA 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
4 4 3 11 10 1 3 4 13 8 3 4 5 4 10 12 12 2 10 4 2 2 2 12 4 4 3 4 1 1 6 5 4 7 4
102
Lanjutan 4.2 Data Variabel Penelitian No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Th 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
Kode TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP
FEE 21.32 20.78 21.21 19.39 24.61 21.42 19.19 23.46 22.03 21.85 21.19 22.48 25.03 23.58 20.10 23.48 23.57 22.24 20.44 22.94 21.29 21.21 23.47 19.77 20.03 22.51 21.58 20.19 22.32 20.28 24.11 22.29 19.78
SIZE 27.72 28.34 27.75 26.28 29.35 27.19 25.50 29.51 27.27 27.56 27.15 29.23 30.60 30.35 26.60 30.19 30.53 27.16 26.81 28.22 27.71 27.34 29.74 26.63 25.31 27.09 29.44 26.90 26.77 25.49 29.48 27.36 25.82
IO 0.481783 0.594544 0.429093 0.949134 0.956537 0.607373 0.815308 0.555335 0.845880 0.926607 0.556305 0.757424 0.981786 0.805758 0.848188 0.704000 0.640333 0.901476 0.68421 0.900252 0.717354 0.561041 0.566380 0.576976 0.322156 0.739917 0.672475 0.457551 0.910069 0.538461 0.991403 0.8075 0.728333
ML 0.033038 0.000851 -0.063032 -0.070735 0.147790 -0.014465 -0.111477 0.183127 -0.012244 0.092221 0.353031 -0.289901 -0.140708 0.015314 0.101439 0.286303 0.043930 0.022976 0.183413 0.085076 0.028415 0.142357 0.041324 0.053541 0.140008 0.190161 0.089900 0.065737 0.022735 0.146442 0.078039 0.069769 0.112717
TA 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0
IA 13 6 4 4 4 4 5 10 1 1 4 14 10 6 4 4 4 10 12 12 2 2 3 2 4 2 12 4 4 4 4 2 3
103
Lanjutan 4.3 Data Variabel Penelitian No 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Th 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012
Kode SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS
FEE 22.38 24.43 20.69 20.60 18.25 21.59 20.88 21.26 19.46 24.91 18.78 18.83 23.60 22.26 21.56 21.75 21.85 25.07 23.62 20.28 23.53 23.43 21.94 20.57 22.83 20.64 20.49 23.82 19.23 19.90 22.39 22.02 20.01
SIZE 28.60 30.02 27.76 26.61 27.46 27.92 28.39 28.08 25.72 29.81 29.82 25.70 30.14 27.34 27.70 27.59 29.35 30.90 30.51 26.47 30.50 30.76 27.29 26.71 28.36 27.78 27.33 29.87 26.80 25.58 27.07 29.51 27.08
IO 0.414450 0.914548 0.581255 0.853138 0.889075 0.949730 0.594544 0.486544 0.949134 0.956537 0.514239 0.818247 0.555335 0.816711 0.926607 0.556305 0.757424 0.981786 0.805329 0.848188 0.704000 0.640333 0.901476 0.68421 0.900252 0.737354 0.503741 0.566380 0.576976 0.322156 0.866506 0.672475 0.452380
ML 0.079005 0.004455 0.036615 0.025971 0.036693 0.042613 0.041654 -0.021908 -0.026140 0.122578 -0.054975 -0.060810 0.170890 -0.105472 0.043658 0.054163 0.090293 0.189611 -0.052751 0.014669 0.276270 -0.032658 0.081220 0.110586 -0.009070 0.075838 0.188035 0.020285 0.021464 0.243243 0.016935 -0.018355 -0.005759
TA
IA 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0
6 5 4 3 4 13 6 4 5 6 4 5 10 1 1 4 14 9 7 4 5 4 10 12 12 4 8 4 2 4 2 12 4
104
Lanjutan 4.4 Data Variabel Penelitian No 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Th 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Kode PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF
FEE 22.10 20.10 23.14 22.21 20.37 22.29 24.87 21.31 20.34 18.52 21.23 21.64 21.15 19.73 24.65 21.62 21.46 23.91 21.92 22.10 22.64 21.20 25.55 24.96 20.32 23.92 23.54 21.91 20.82 22.77 20.96 20.25 24.01
SIZE 27.25 25.63 29.57 27.82 25.94 28.82 30.13 28.07 26.72 27.42 28.05 28.41 28.16 26.21 30.17 30.17 25.89 30.39 27.49 27.81 27.89 29.37 30.94 30.69 26.48 30.74 30.91 27.85 26.65 28.54 27.92 27.39 30.06
IO 0.910069 0.538461 0.989583 0.7575 0.728333 0.414450 0.948293 0.581255 0.779804 0.912432 0.962096 0.603464 0.486544 0.949134 0.799999 0.513456 0.798611 0,555335 0.816711 0.926607 0.558164 0.757424 0.981786 0.805329 0.848188 0.895375 0.640333 0.901476 0.684210 0.900252 0.737354 0.277453 0.567073
ML 0.069385 0.024397 0.046047 -0.018095 -0.103597 0.118313 0.043415 -0.124688 0.055856 -0.082370 0.048682 0.084174 0.007723 -0.118660 0.059150 -0.011872 0.062978 0.042457 -0.121979 0.017092 0.250622 -0.065886 -0.007065 0.014597 -0.019444 0.178341 -0.006320 0.197954 -0.158434 -0.025112 0.086036 0.038162 0.111197
TA
IA 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
4 4 4 2 1 6 5 4 4 4 13 6 5 4 6 4 5 10 3 2 4 14 9 4 4 5 4 10 12 12 4 5 4
105
Lanjutan 4.5 Data Variabel Penelitian No. 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152
Th 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Kode LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS
FEE 19.80 19.85 23.03 22.26 18.49 21.84 19.65 22.93 22.52 19.81 22.44 24.27 21.23 20.67 18.52 22.12 21.00 21.22
SIZE 26.94 25.68 27.27 29.60 27.40 27.25 25.89 29.85 28.23 26.33 28.78 30.33 28.16 26.77 27.41 28.19 28.81 28.30
IO 0.576976 0.322156 0.866506 0.680381 0.540684 0.910069 0.538461 0.989583 0.757500 0.728333 0.414450 0.959556 0.581255 0.779804 0.695358 0.962096 0.597165 0.534672
ML 0.014825 -0.063851 0.048730 -0.144354 0.019448 -0.083344 0.050587 0.010013 -0.111871 0.143354 0.005586 -0.073941 -0.057664 -0.062585 -0.111572 -0.050052 -0.016515 -0.154520
TA
IA 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
3 3 2 12 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 12 6 6
106
5. Variabel Audit Fees dan Ukuran Perusahaan(Logaritma Natural) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Th 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
Kode ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM
FEE 447201000 54186000000 3634199000 168197176 13627000000 3601357000 1853152000 975901630 2404193879 89160000000 14099000000 760696712 14771681320 11182134042 1949056000 691389523 3938982262 1073870433 1250768920 22073809956 312499000 394369176 18196291000 2667827000 129400000 3468331586 142002800 9744000000 1565996238 399142000 4656328259 21917000000 890058545 475910000 104550000
LN 19.92 24.72 22.01 18.94 23.34 22.00 21.34 20.70 21.60 25.21 23.37 20.45 23.42 23.14 21.39 20.35 22.09 20.79 20.95 23.82 19.56 19.79 23.62 21.70 18.68 21.97 18.77 23.00 21.17 19.80 22.26 23.81 20.61 19.98 18.47
SIZE 159196107000 6964227000000 550907476933 89780541701 8848204000000 708583733000 854109991000 533380349067 4495022404702 20525123000000 13361313000000 374473064455 7985019561240 15346146000000 561998694000 411281598196 1657291834312 594563516542 786163546488 7032496663288 303899974798 78200046845 434768493000 4532299525000 461968722867 414611350180 100586999230 4902597000000 568265341826 150912563271 2037458582968 10437249000000 1067103249531 364004769000 872458721356
LN 25.79 29.57 27.03 25.22 29.81 27.29 27.47 27.00 29.13 30.65 30.22 26.65 29.71 30.36 27.05 26.74 28.14 27.11 27.39 29.58 26.44 25.08 26.80 29.14 26.86 26.75 25.33 29.22 27.07 25.74 28.34 29.98 27.70 26.62 27.49
107
Lanjutan 5.2 Variabel Audit Fees dan Ukuran Perusahaan(Logaritma Natural) No. 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Th 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
Kode TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP
FEE 1822099932 1055449517 1618954757 264418000 48516000000 1997554000 216632654 15496000000 3680367000 3088770000 1598651883 5771678405 73918000000 17390000000 536441467 15727952849 17201000000 4535277000 754710222 9142477128 1767530508 1629618525 15625973295 385262600 500346026 5995174000 2346994000 584660661 4921347327 639284500 29662000000 4801088252 389989128
LN 21.32 20.78 21.21 19.39 24.61 21.42 19.19 23.46 22.03 21.85 21.19 22.48 25.03 23.58 20.10 23.48 23.57 22.24 20.44 22.94 21.29 21.21 23.47 19.77 20.03 22.51 21.58 20.19 22.32 20.28 24.11 22.29 19.78
SIZE 1091583115098 2029558232720 1126480755028 258438778000 5585852000000 643963801000 118715558433 6518276000000 696166676000 928290993000 620709452075 4936093736569 19376343000000 15222857000000 355579996994 12913941646042 18151331000000 627037935000 437848660950 1794242423105 1083523642816 744581030849 8274554112840 365815749593 98019132648 584388578000 6119185665000 481911700412 421366403319 118033602852 6333957000000 759136918500 163233383441
LN 27.72 28.34 27.75 26.28 29.35 27.19 25.50 29.51 27.27 27.56 27.15 29.23 30.60 30.35 26.60 30.19 30.53 27.16 26.81 28.22 27.71 27.34 29.74 26.63 25.31 27.09 29.44 26.90 26.77 25.49 29.48 27.36 25.82
108
Lanjutan 5.3 Variabel Audit Fees dan Ukuran Perusahaan(Logaritma Natural) No. 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Th 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012
Kode SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS
FEE 4656328259 21917000000 890058545 475910000 104550000 1822099932 1055449517 1618954757 282743000 65925000000 142785000 150172037 17741000000 4638191000 2316654000 2778872385 3091813259 77538000000 18147000000 641437235 16621023047 14915000000 3360662000 853638768 8211006658 921510892 794264364 22034130574 224899506 436875752 5316660000 3662984000 490100000
LN 22.26 23.81 20.61 19.98 18.47 21.32 20.78 21.21 19.46 24.91 18.78 18.83 23.60 22.26 21.56 21.75 21.85 25.07 23.62 20.28 23.53 23.43 21.94 20.57 22.83 20.64 20.49 23.82 19.23 19.90 22.39 22.02 20.01
SIZE 2037458582968 10437249000000 1067103249531 364004769000 872458721356 1091583115098 2029558232720 1126480755028 147882362000 8861442000000 8881642000000 145100528067 12348627000000 745306835000 1074691476000 960956808384 5578334207456 26247527000000 17819884000000 312342760278 17577664024361 22755160000000 708955186000 398606524648 2076347580785 1161698219225 740753171392 9417957180958 433497042140 128547715366 569430951000 6558955234000 577349886068
LN 28.34 29.98 27.70 26.62 27.49 27.72 28.34 27.75 25.72 29.81 29.82 25.70 30.14 27.34 27.70 27.59 29.35 30.90 30.51 26.47 30.50 30.76 27.29 26.71 28.36 27.78 27.33 29.87 26.80 25.58 27.07 29.51 27.08
109
Lanjutan 5.4 Variabel Audit Fees dan Ukuran Perusahaan (Logaritma Natural) No. 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Th 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Kode PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF
FEE 3973207803 534540000 11199000000 4417498963 703636364 4814065438 63018000000 1801461297 685025000 110000000 1656608903 2498660926 1538950470 369832000 50684000000 2448807000 2095050000 24168000000 3306469000 3967857000 6805344843 1611144109 125224000000 68905000000 669602279 24382696495 16788000000 3269548000 1099662888 7732181744 1268652487 624321000 26792291663
LN 22.10 20.10 23.14 22.21 20.37 22.29 24.87 21.31 20.34 18.52 21.23 21.64 21.15 19.73 24.65 21.62 21.46 23.91 21.92 22.10 22.64 21.20 25.55 24.96 20.32 23.92 23.54 21.91 20.82 22.77 20.96 20.25 24.01
SIZE 682611125989 135849510601 6935601000000 1204944681223 184367259026 3298123574771 12168517000000 1556214342213 402108960000 810275583968 1522663914388 2188129039119 1698078355471 241912806000 12617678000000 12617678000000 176136296407 15772197000000 867040802000 1190054288000 1291711270379 5692060407681 27404594000000 21267470000000 314746644499 22315022507630 26607241000000 1239821716000 376540741943 2471939548890 1337022291951 788749190752 11315061275026
LN 27.25 25.63 29.57 27.82 25.94 28.82 30.13 28.07 26.72 27.42 28.05 28.41 28.16 26.21 30.17 30.17 25.89 30.39 27.49 27.81 27.89 29.37 30.94 30.69 26.48 30.74 30.91 27.85 26.65 28.54 27.92 27.39 30.06
110
Lanjutan 5.5 Variabel Audit Fees dan Ukuran Perusahaan (Logaritma Natural) No. 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152
Th 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Kode LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS
FEE 395958620 419511250 10027625000 6937444000 106650128 3065189388 342540000 9085000000 6000825278 402332254 5592643484 34770000000 1658770348 952564000 110000000 4051019234 1313183898 1650907103
LN 19.80 19.85 23.03 22.66 18.49 21.84 19.65 22.93 22.52 19.81 22.44 24.27 21.23 20.67 18.52 22.12 21.00 21.22
SIZE 498567897161 141697598705 696946318000 7189899445000 795630254208 681832333141 175118921406 9232016000000 1822689047108 272597818158 3155680394480 14894990000000 1701103245176 420782548000 801866397035 1746177682568 3260919505192 1955830321070
LN 26.94 25.68 27.27 29.60 27.40 27.25 25.89 29.85 28.23 26.33 28.78 30.33 28.16 26.77 27.41 28.19 28.81 28.30
111
6. Variabel Kepemilikan Institusional (IO) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Tahun 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
Kode ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM
SI 96367511 737640614 70965000 143750000 9106385410 157663867000 1037800912 538669300 1876812500 4303168205 4695143500 824612420 968607579 2357216097 136303300 513157500 5000000000 2874607814 4678367441 5310667517 30012000 3092700 16574150 889685722 266000000 1310500000 288119974 7177763978 860506000 437000000 3892148355 7093962316 836815927 5135893652 1047525097
Total Saham 101532011 771157280 138000000 180000000 16398000000 160131811000 1120000000 968297000 2477888787 4383000000 5830954000 972204500 1036979405 3681231699 151200000 750000000 5554000000 4007235107 7913117116 9375024422 52016000 9600000 22400000 1323000000 588000000 1440000000 535080000 7240005000 1012360000 600000000 9391108493 7662900000 1439668860 6020000000 1170909181
IO 0.949134 0.956537 0.514239 0.798611 0.555335 0.984588 0.926607 0.556305 0.757424 0.981786 0.805210 0.848188 0.934066 0.640333 0.901476 0.68421 0.900252 0.717354 0,591216 0.566469 0.576976 0.322156 0.739917 0.672475 0.452380 0.910069 0.538461 0.991403 0.85 0.728333 0.414450 0.925754 0.581255 0.853138 0.894625
112
Lanjutan 6.2 Variabel Kepemilikan Institusional (IO) No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Tahun 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
Kode TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP
SI 23865632 1669482325 356628386 96368511 3688203070 83817500 146755500 9106385410 13545237 1037800912 538669300 1876812500 4303168205 4698339000 824612420 973378579 2357216097 136303300 513157500 5000000000 2874607814 4874322221 5309831017 30012000 3092700 16574150 889685722 269040000 1310500000 288119974 7177763978 817480700 437000000
Total Saham 49536000 2808000000 831120519 101533011 3855786400 138000000 180000000 16398000000 16013181 1120000000 968297000 2477888787 4383000000 5830954000 972204500 1382639206 3681231699 151200000 750000000 5554000000 4007235107 8687994942 9375024422 52016000 9600000 22400000 1323000000 588000000 1440000000 535080000 7240005000 1012360000 600000000
IO 0.481783 0.594544 0.429093 0.949134 0.956537 0.607373 0.815308 0.555335 0.845880 0.926607 0.556305 0.757424 0.981786 0.805758 0.848188 0.704000 0.640333 0.901417 0.68421 0.900252 0.717354 0.561041 0.566380 0.576976 0.322156 0.739917 0.672475 0.457551 0.910069 0.538461 0.991403 0.8075 0.728333
113
Lanjutan 6.3 Variabel Kepemilikan Institusional (IO) No Tahun Kode 69 2011 SIPD 70 2011 SMCB 71 2011 SMSM 72 2011 SRSN 73 2011 SSTM 74 2011 TOTO 75 2011 TRST 76 2011 VOKS 77 2012 ALKA 78 2012 AUTO 79 2012 BRNA 80 2012 BTON 81 2012 CPIN 82 2012 DLTA 83 2012 DVLA 84 2012 ETWA 85 2012 FASW 86 2012 HMSP 87 2012 ICBP 88 2012 IGAR 89 2012 IMAS 90 2012 INTP 91 2012 JECC 92 2012 JPRS 93 2012 KAEF 94 2012 KBLI 95 2012 KBRI 96 2012 KLBF 97 2012 LION 98 2012 LMSH 99 2012 MERK 100 2012 MLIA 101 2012 PRAS
SI 3892148355 7008092928 836815927 5135893652 1041026597 47045842 1669482325 404377042 96368511 3688203070 354825000 147284500 9106385410 13078143 1037800912 538669300 1876812500 4303168205 4695839000 824612420 1946757158 2357216097 136303300 513157500 5000000000 2954752814 4376502780 26549155085 30012000 3092700 19409746 889685722 266000000
Total Saham 9391108493 7662900000 1439668860 6020000000 1170909181 49536000 2808000000 831120519 101533011 3855786400 690000000 180000000 16398000000 16013181 1120000000 968297000 2477888787 4383000000 5830954000 972204500 2765278412 3681231699 151200000 750000000 5554000000 4007235107 8687995242 46875122110 52016000 9600000 22400000 1323000000 588000000
IO 0.414450 0.914548 0.581255 0.853138 0.889075 0.949730 0.594544 0.486544 0.949134 0.956537 0.514239 0.818247 0.555335 0.816711 0.926607 0.556305 0.757424 0.981786 0.805329 0.848188 0.704000 0.640333 0.901 0.6842 0.900252 0.737354 0.503741 0.566380 0.576976 0.322156 0.866506 0.672475 0.452380
114
Lanjutan 6.4 Variabel Kepemilikan Institusional (IO) No Tahun Kode 102 2012 PSDN 103 2012 PYFA 104 2012 RMBA 105 2012 ROTI 106 2012 SIAP 107 2012 SIPD 108 2012 SMCB 109 2012 SMSM 110 2012 SRSN 111 2012 SSTM 112 2012 TOTO 113 2012 TRST 114 2012 VOKS 115 2013 ALKA 116 2013 AUTO 117 2013 BRNA 118 2013 BTON 119 2013 CPIN 120 2013 DLTA 121 2013 DVLA 122 2013 ETWA 123 2013 FASW 124 2013 HMSP 125 2013 ICBP 126 2013 IGAR 127 2013 IMAS 128 2013 INTP 129 2013 JECC 130 2013 JPRS 131 2013 KAEF 132 2013 KBLI 133 2013 KBRI 134 2013 KLBF
SI 1310500000 288119974 7164585978 766862700 437000000 3892148355 7266677698 836815927 4694421652 1068375097 476584320 1694528325 404377042 96368511 3855786337 354285000 143750000 9106385410 13078143 1037800912 540469300 1876812500 4303168205 4695839000 824612420 2475963224 2357216097 136303300 513157500 5000000000 2954752814 2410515244 26581655085
Total Saham 1440000000 535080000 7240005000 1012360000 600000000 9391108493 7662900000 1439668860 6020000000 1170909181 495360000 2808000000 831120519 101533011 4819733000 690000000 180000000 16398000000 16013181 1120000000 968297000 2477888787 4383000000 5830954000 972204500 2765278412 3681231699 151200000 750000000 5554000000 4007235107 8687995734 46875122110
IO 0.910069 0.538461 0.989583 0.757 0.728333 0.414450 0.948293 0.581255 0.779804 0.912432 0.962096 0.603464 0.486544 0.949134 0.799999 0.513456 0.798611 0.555335 0.816711 0.926607 0.558164 0.757424 0.981786 0.805329 0.848188 0.895375 0.640333 0.901476 0.684210 0.900252 0.737354 0.277453 0.567073
115
Lanjutan 6.5 Variabel Kepemilikan Institusional (IO) No Tahun Kode 135 2013 LION 136 2013 LMSH 137 2013 MERK 138 2013 MLIA 139 2013 PRAS 140 2013 PSDN 141 2013 PYFA 142 2013 RMBA 143 2013 ROTI 144 2013 SIAP 145 2013 SIPD 146 2013 SMCB 147 2013 SMSM 148 2013 SRSN 149 2013 SSTM 150 2013 TOTO 151 2013 TRST 152 2013 VOKS
SI 30012000 3092700 19409746 889685722 379043478 1310500000 288119974 7164585978 766862700 437000000 3892148355 7352983319 836815927 4694421652 814202181 476584320 1676839325 444377042
Total Saham 52016000 9600000 22400000 1307628000 701043478 1440000000 535080000 7240005000 1012360000 600000000 9391108493 7662900000 1439668860 6020000000 1170909181 495360000 2808000000 831120519
IO 0.576976 0.322156 0.866506 0.680381 0.540684 0.910069 0.538461 0.989583 0.757500 0.728333 0.414450 0.959556 0.581255 0.779804 0.695358 0.962096 0.597165 0.534672
116
7. Variabel Manajemen Laba No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Th 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
Kode ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM
TACit 2769148000 850557000000 -22433106000 -13008788582 -188545000000 114323748000 -11974696000 188927858892 -881932712368 -637227000000 -424133000000 -31656181343 1700575829655 -165367000000 -8781452000 -20380666795 -403415141 -28939736977 -474371704946 89891136304 6105456915 -2297182432 -40788890000 1054977796000 -92940656056 29162948013 32461116712 -345182000000 9469145805 -2299788916 53677989756 -230852000000 19754959542 2040205000 -6808260519
NDAC 0.0250811679 0.0936351131 0.0009777653 -0.0175970319 0.0121913162 -0.0264464064 0.0025295416 0.0313477642 0.0088782321 0.0158714881 0.0928308291 0.0090820698 0.0289955071 0.0010923826 0.0102722308 0.0294686432 0.0115375682 0.0518420309 -0.0054083780 0.0111667175 0.0000524984 0.0213186606 0.0192331306 0.0018070189 0.0244135447 0.0573353515 -0.0061477507 0.0229062392 0.0158024997 -0.0032015049 0.0142645342 -0.0030033388 0.0093902405 0.0560211313 -0.0004274720
DAC -0.004521120 0.089479670 -0.045204773 -0.168818356 -0.047437489 0.176788193 -0.017810930 0.321263411 -0.249106039 -0.051839591 -0.134315320 -0.108689730 0.304909034 -0.013547985 -0.025222416 -0.087049116 -0.011795204 -0.110815869 -0.426427493 0.002700135 0.022446446 -0.052859969 -0.113223107 0.323944919 -0.245325093 0.025132399 0.330962306 -0.093431656 0.011487860 -0.012397199 0.018440119 -0.028770972 0.011588820 -0.051090440 -0.007333605
117
Lanjutan 7.2 Variabel Manajemen Laba No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Th 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
Kode TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP
TACit 37739733093 1561012700 -104659930936 -17952913000 847073000000 -52974168000 -14418493560 1286445000000 -25612523000 48397325000 145556368894 -1778848388087 -302384400000 -108062000000 28483306037 2186098612205 -282195000000 19148719000 74481538368 90210422650 -15371265111 10299471461 49461776694 12327862277 5797255613 74928022000 -218191500000 -3292716137 3057691849 3483985633 162779000000 -31629314723 7179193373
NDAC 0.0042947475 -0.0000388375 -0.0215097681 -0.0420370664 -0.0261586076 -0.0816922331 -0.0491199222 -0.0377373377 -0.0239012297 -0.0355579555 -0.0801375126 -0.1058359064 -0.0066156519 -0.0234021642 -0.0253767733 -0.0125282731 -0.0623192905 0,0110960137 -0.0023174470 -0.0306441323 -0.0542682843 -0.1292561569 -0.0342913753 -0.0129757207 -0.0658744642 -0.0178215171 -0.1380424369 -0.0728654901 -0.0153603609 -0.1118060484 -0.0448370819 -0.1254284256 -0.0651456950
DAC 0.033038338 0.000851162 -0.063032645 -0.070735245 0.147790627 -0.014465779 -0.111477165 0.183127859 -0.012244848 0.092221998 0,353031647 -0.289901473 -0.140708385 0.015314485 0.101439136 0.286303258 0.043930634 0.022976519 0.183413656 0.085076562 0.028415259 0.142357084 0.041324692 0.053541246 0.140008123 0.190161562 0.089900980 0.065737916 0.022735199 0.146442588 0.078039688 0.069769013 0.112717568
118
Lanjutan 7.3 Variabel Manajemen Laba No 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Th 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012
Kode SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF LION LMSH MERK MLIA PRAS
TACit 987598157 -1022676000000 -10505861432 -5725806000 -18841510889 -15123004885 -75765175041 -27393318424 9880106000 598129000000 -46599617000 -1093899125 1171496000000 -35020175000 29701650000 -11475914128 -121413995522 5857801000000 -771155000000 12315976182 3775178727643 -908484000000 32573975000 19881535315 -24848657113 115676961033 68032839232 398755009975 18767502541 30693786003 19403593000 -548666940000 -32403018182
NDAC -0.078520311 -0.102438465 -0.046461168 -0.041701423 -0.058289285 -0.056467201 -0.078985475 -0.002409412 0.064370791 -0.015498839 -0.017388591 0.051595897 0.008834234 0.055167925 -0.011662876 -0.072651938 -0.114890555 0.112705762 0.002094284 0.019967244 0.016062828 -0.017391749 -0.029271399 -0.065178922 -0.004779025 0.030921622 -0.096664741 0.027904592 0.029838249 0.069897575 0.016268148 -0.071307992 -0.061478748
DAC 0.079005032 0.004455174 0.036615953 0.025971393 0.036693408 0.042613006 0.041654605 -0.021908196 -0.026140824 0.122578118 -0.05497513 -0.060810352 0.170890589 -0.105472222 0.043658932 0.054163556 0.090293374 0.189611398 -0.05275199 0.014669057 0,276270746 -0.032658795 0.08122037 0.110586245 -0.009070082 0.075838357 0.188035373 0.020285921 0.021464907 0.243243188 0.016935089 -0.018355399 -0.005759748
119
Lanjutan 7.4 Variabel Manajemen Laba No 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Th 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Kode PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS ALKA AUTO BRNA BTON CPIN DLTA DVLA ETWA FASW HMSP ICBP IGAR IMAS INTP JECC JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF
TACit 14877107795 5756936452 20757000000 -40398994788 -16920271499 157782118323 -341321000000 -124115396743 24410188000 -68430728951 47808162563 -15050909308 42237488702 192543000 506259000000 -115305925000 14804946679 467417000000 -78213979000 18865293000 233980789987 -458968640598 16307000000 241544000000 3458650567 2975684514040 -406974000000 141637334000 -63577024222 -38141334756 100653521834 8153711341 1043288345788
NDAC -0.034079021 0.024375935 -0.042770109 -0.035121236 -0.000059865 -0.058583545 -0.074584667 0.015514876 0.011727310 0.001238894 -0.012993454 -0.0912329409 0.0191277463 0.11996212 -0.002020261 -0.001110396 0.039053547 -0.004605958 0.017037988 0.00046194 -0.007135668 -0.016390817 0.007687078 -0.001042823 0.030517919 -0.009053304 -0.011564131 0.00182843 -0.001063391 0.006742951 0.000606585 -0.027155627 -0.00042114
DAC 0.069385842 0.024397772 0.046047208 -0.018095771 -0.103597065 0.118313234 0.043415226 -0.124688937 0.055856832 -0.082370812 0.048682639 0.084174904 0.007723136 -0.118660119 0.059150804 -0.011872105 0.062978795 0.042457697 -0.121979973 0.017092208 0.25062298 -0.065886189 -0.007065801 0.014597569 -0.019444665 0.178341129 -0.00632078 0.197954768 -0.158434811 -0.025112388 0.086036848 0.038162953 0.111197641
120
Lanjutan 7.5 Variabel Manajemen Laba No 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152
Th 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
Kode LION LMSH MERK MLIA PRAS PSDN PYFA RMBA ROTI SIAP SIPD SMCB SMSM SRSN SSTM TOTO TRST VOKS
TACit 12204646197 568108938 42345695000 -1112492183000 2467685031 -60227560816 12052572115 77180000000 -156572353975 31277605119 -80604532013 -1309942000000 -98804729159 -21894934000 -96726402705 -84069559668 -102501386856 -269632401687
NDAC 0.013328415 0.068271057 0.025634217 -0.025259394 -0.015173848 -0.004886444 0.038133004 0.001114702 -0.018069629 0.026294303 -0.0188534 -0.033708925 -0.005825967 0.008135343 -0.007801824 -0.005160084 -0.030328497 -0.004266311
DAC 0.014825517 -0.063851616 0.048730717 -0.144354842 0.019448007 -0.0833447 0.050587022 0.010013389 -0.1118719 0.143354068 -0.005586112 -0.073941169 -0.057664471 -0.062585594 -0.111572873 -0.050052074 -0.016515809 -0.154520474
121
LAMPIRAN 2 HASIL OUTPUT SPSS
122
Hasil Uji Statistik Deskriptif
FEE SIZE IO ML TA IA Valid N (listwise)
N 152 152 152 152 152 152
Descriptive Statistics Minimum Maximum 18.3 25.6 25.1 30.9 .085 .991 -.426 .353 0 1 1 14
Mean 21.673 28.001 .71915 .02107 .53 5.51
Std. Deviation 1.6967 1.5455 .189191 .118935 .501 3.474
152
Hasil Uji Multikolonieritas
Model
1
(Constant) SIZE IO ML TA
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta .846 1.918 .698 .071 .635 1.332 .435 .149 1.586 .664 .111 .687 .218 .203
IA -.012 a. Dependent Variable: FEE AUDIT
.024
-.024
T
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.441 9.780 3.062 2.389 3.153
.660 .000 .003 .018 .002
.498 .893 .969 .508
2.009 1.120 1.032 1.967
-.481
.631
.866
1.155
123
Coefficient Correlationsa Model IA TA ML IA 1.000 .221 .105 TA .221 1.000 .021 Correlations ML .105 .021 1.000 IO -.126 -.244 .114 SIZE -.337 -.669 -.085 1 IA .001 .001 .002 TA .001 .047 .003 Covariances ML .002 .003 .441 IO -.001 -.023 .033 SIZE -.001 -.010 -.004 a. Dependent Variable: LN FEE AUDIT
IO -.126 -.244 .114 1.000 .055 -.001 -.023 .033 .189 .002
SIZE -.337 -.669 -.085 .055 1.000 -.001 -.010 -.004 .002 .005
Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary
Model
R
R Adjusted R Std. Error of Square Square the Estimate a 1 .833 .693 .683 .9557 a. Predictors: (Constant), IA, TA, ML, IO, SIZE b. Dependent Variable: FEE AUDIT
DurbinWatson 2.138
124
Hasil Uji Heterokedastisitas Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -.426 1.245 SIZE .043 .046 .109 IOL -.043 .282 -.013 1 ML -.269 .431 -.052 TA -.035 .141 -.029 IA -.003 .016 -.018 a. Dependent Variable: ABSRES_1
T
-.342 .932 -.154 -.625 -.249 -.199
Sig.
.733 .353 .878 .533 .804 .842
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 152 Mean 0.000000 a,b Normal Parameters Std. .93971153 Deviation Absolute .095 Most Extreme Positive .070 Differences Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z 1.168 Asymp. Sig. (2-tailed) .131 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
125
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1 a. b.
R .833a
R Adjusted R Square Square .693 .683
Std. Error of the Estimate .9557
Predictors: (Constant), IA, TA, ML, IO, SIZE Dependent Variable: FEE AUDIT
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa Model
1
(Constant) SIZE IO ML TA IA
Unstandardized Coefficients B Std. Error .846 1.918 .698 .071 1.332 .435 1.586 .664 .687 .218 -.012 .024
Standardized Coefficients Beta .635 .149 .111 .203 -.024
t
.441 9.780 3.062 2.389 3.153 -.481
Sig.
.660 .000 .003 .018 .002 .631
Hasil Uji Statistik F
Model
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 301.362 133.342 434.704
ANOVAa Df 5 146 151
Mean Square 60.272 .913
F 65.994
Sig. .000b
a. Dependent Variable: FEE AUDIT b. Predictors: (Constant), IA, TA, ML, IO, SIZE
126